Anda di halaman 1dari 15

1. Dapatkah anda menjelaskan pemeriksaan fisik untuk mengeluarkan DD?

- Appendicitis akut : nyeri tumpul pada regio fossa iliaca kanan (+); temperature rectal
meningkat; McBurney sign (+); nyeri terasa pada pemeriksaan rectal pada arah jam 10-11
(+)
- Ileitis terminalis, nyeri kuadran kanan bawah dan/atau diare
- Diverticulitis (Cecal/Meckel’s), nausea, vomiting, nyeri perut bagian bawah kanan/kiri,
konstipasi, demam, urin gelap, keringat malam, leukositosis, palpitasi, hipotensi
- Infeksi saluran kemih, keinginan kuat dan persisten untuk berkemih, sensasi terbakar saat
urinasi, sering berkemih, jumlah urin sedikit, urin keruh urin muncul kemerahan, pink
terang, atau berwarna seperti cola --- tanda akan adanya darah pada urin
-
-
- Akut PID, wanita, nyeri pada abdomen bawah dan pelvis. Vaginal discharge yang berat
dengan bau tidak sedap, perdarahan abdominal uterine terutama ketika maupun setelah
intercourse, atau diantara siklus menstruasi, nyeri atau perdarahan ketika intercourse,
demam, terkadang menggigil
- Torsio kista ovarium atau graafian follicle, wanita, massa adnexa dengan nyeri tekan
- Gastroenteritis akut
2. Apa hipotesis anda sekarang?
Suspect Akut Appendicitis
3. Apa informasi lainnya yang anda butuhkan untuk menyimpulkan diagnosis?
- Pemeriksaan Lab
- Pemeriksaan Tambahan

Halaman 8 sesi pertama:


Dokter di Puskesmas menyuruh Tuan John untuk melakukan Pemeriksaan Lab Dasar
Lab Findings:
4. Dapatkah anda mengidentifikasi masalah pasien sekarang setelah dilakukannya
pemeriksaan fisik dan lab dasar?
- WBC meningkat (leukositosis) dengan shit to the left
- Urinalisis: normal
5. Apa hipotesis pasies ini sekarang?
Suspect Appendicitis Akut

6. Dimana lokasi organ dari penyakit ini?


Nabilah 2017.04.1.0163 Page 1 of 15
Appendix Vermiformis
7. Deskripsikan tentang kuadran dan regio dari abdomen
- Kuadran : kuadran kanan atas, kuadran kanan bawah, kuadran kiri atas, kuadran kiri
bawah
- Regio : hipochondriaca kanan, epigastric, hipochondriaca kiri, lumbalis dextra,
lumbalis sinistra, umbilical, inguinalis dextra, inguinalis sinistra, dan suprapubic.

8. Organ apa saja yang berada pada kuadran kanan bawah abdomen?
Kuadran kanan bawah
Cecum, appendix, ileum, colon ascenden, ovari dextra, tuba uterine dextra, ureter
dextra, spermatic cord dextra, uterus, kandung kemih
9. Dapatkah anda menjelaskan anatomi dari Caecum dan Appendix?
Caecum dan Appendix
• Caecum, adalah bagian pertama dari usus besar; yang akan berlanjut dengan colon
ascenden. Caecum merupakan blind intestinal pouch di kuadran kanan bawah yang
terletak di fossa iliaca inferior dari persimpangan terminal ileum dan caecum. Caecum
biasanya hampir seluruhnya diselimuti oleh peritoneum dan dapat diangkat dengan
bebas; namun, caecum tidak memiliki mesenterium. Ileum memasuki caecum secara
oblique dan sebagian invaginasi ke dalamnya, membentuk lipatan superior dan inferior
ke orificium ileum. Lipatan ini membentuk katup ileocecal.
• Appendix vermiformis (L, seperti cacing), adalah blind intestinal divertikulum,
memanjang dari aspek posteromedial dari caecum inferior dari ileocecal junction.
Appendix panjangnya bervariasi dan memiliki triangular mesenterii pendek, yaitu
mesoappendix, yang berasal dari sisi posterior mesenterium terminal ileum.
Mesoappendix menempel pada caecum dan bagian proksimal dari appendix. Posisi
appendix bervariasi, tetapi biasanya retrocecal (posterior ke caecum).
• Caecum disuplai oleh arteri ileocolica, cabang terminal arteri mesenterica superior.
Appendix disuplai oleh arteri appendicular, cabang dari arteri ileocolica. Sebuah
cabang dari vena mesenterica superior, vena ileocolica, mengalirkan darah dari caecum

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 2 of 15


dan appendix. Suplai saraf ke caecum dan appendix berasal dari saraf simpatis dan
parasimpatis dari plexus mesenterii superior. Sabut saraf simpatis berasal dari
bagian bawah thorax (lower thoraxic part) dari spinal cord, dan sabut saraf
parasimpatis berasal dari nervus vagus. Sabut saraf aferen dari appendix bersama
dengan saraf simpatis ke segmen T10 dari medula spinalis.
10. Dapatkah anda menjelaskan hubungan anatomi ileum, appendix, caecum, dan colon
ascenden?
- Caecum adalah bagian paling proksimal dari usus besar dan terletak di antara ileum (distal
small bowel) dan colon ascenden.
- Caecum adalah bagian paling proksimal dari usus besar dan dapat ditemukan di fossa iliaca
dibagian perut kanan. Ini terletak inferior ke ileocecal junction dan dapat teraba jika
membesar karena feses, peradangan, ataupun keganasan.

- Caecum mendapat namanya dari bagian inferior-nya yang buntu (inferior blind-end) -
('Cecum' berasal dari kata Latin 'caecus', yang berarti 'buta'). Secara superior, caecum
berlanjut dengan colon asendens. Berbeda dengan colon asendens, caecum adalah
intraperitoneal dan memiliki variable mesenterium.
- Antara caecum dan ilium terdapat katup ileocecal. Struktur ini mencegah refluks isi usus
besar ke dalam ileum selama peristaltik dan dianggap berfungsi secara pasif, sebagai lawan
dari musculus sphincter.
- Appendix adalah tabung sempit tanpa ujung yang melekat pada ujung posteromedial dari
caecum (usus besar).
- Ia mengandung sejumlah besar jaringan limfoid tetapi tidak dianggap memiliki fungsi
vital dalam tubuh manusia.
- Appendix berasal dari aspek posteromedial dari caecum. Ini disupport oleh mesoappendix,
lipatan mesenterium yang meng-suspend appendix dari ileum terminal.
- Posisi ujung bebas dari apendiks sangat bervariasi dan dapat dikategorikan ke dalam tujuh
lokasi utama tergantung pada hubungannya dengan ileum, caecum atau pelvis. Posisi yang
paling umum adalah retrocecal. Ia mungkin juga diingat oleh hubungan-hubungannya
dengan tampilan jam:
o Pra-ileal :anterior ke terminal ileum – jam 1 atau 2.
o Post-ileal :posterior ke terminal ileum – jam 1 atau 2.
o Sub-ileal :sejajar dengan terminal ileum – jam 3.

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 3 of 15


o Pelvis :menuruni pinggiran pelvis - jam 5.
o Subcecal :di bawah sekum - jam 6.
o Paracecal :di samping perbatasan lateral cecum - jam 10.
o Retrocecal :di belakang cecum – jam 11:00.

Suplai Neurovaskular
• Appendix berasal dari embriologis midgut. Oleh karena itu, suplai vaskular melalui
cabang pembuluh mesenterika superior.
• Suplai arteri berasal dari arteri appendicular (berasal dari arteri ileocolica, cabang
dari arteri mesenterika superior) dan drainase vena melalui vena appendicular.
Keduanya berada didalam mesoappendix.
• Cabang simpatis dan parasimpatis dari sistem saraf otonom menginervasi appendix. Ini
dicapai oleh cabang ileocolic plexus mesenterika superior. Ini bersama arteri
ileocolica untuk mencapai appendix.
Catatan: Dari relevansi klinis, sabut aferen simpatis pada appendix muncul dari T10
medula spinalis - dengan demikian menjelaskan mengapa nyeri visceral early appendix
dirasakan secara terpusat di dalam perut.
Drainase Limfatik
Cairan limfatik dari apendiks mengalir ke limfe nodi di dalam mesoappendix dan
ke dalam limfe nodi ileocolica (yang mengelilingi arteri ileocolica)

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 4 of 15


11. Apa saja regio-regio usus besar?
Usus besar atau bowel, yang meng-absorpsi air dan elektrolit serta membentuk bahan
yang tidak dapat dicerna ke dalam feses, memiliki regio berikut: short caecum, dengan
katup ileocaecal dan appendix; colon ascendens, transversal, descenden, dan sigmoid;
serta rektum, di mana feses disimpan sebelum evakuasi.
12. Bagaimana fitur histologis dari usus besar?
• Mukosa kekurangan vili dan kecuali di dalam rektum yang tidak memiliki lipatan
utama. Kurang dari sepertiga sepanjang usus halus, usus besar memiliki diameter yang
lebih besar (6-7 cm). Dinding usus yang mengerut ke dalam serangkaian dari kantung
besar yang disebut haustra. Mukosa pada usus besar penetrasi seluruh panjangnya oleh
tubular kelenjar intestinal. Kelenjar usus tubular dilapisi oleh sel goblet dan sel
absorptif dengan sedikit sel enteroendokrin. Sel absorptive atau kolonosit berbentuk
silindris dengan mikrovili iregular dan ruang interselular yang dilatasi menunjukkan
absorbsi cairan aktif. Sel goblet memproduksi pelumas mucus menjadi lebih banyak
sepanjang colon dan di dalam rektum. Epithelial stem cells untuk epitel usus besar
berada pada sepertiga bawah kelenjar.
• Lamina propria kaya akan sel limfoid dan nodul limfoid yang sering kali menyebar
sampai ke dalam submukosa. Banyaknya jaringan MALT (mucosa-associated
lymphoid tissue) berkaitan dengan banyaknya bakteri di usus halus. Meskipun apendiks
tidak memiliki fungsi pencernaan, struktur tersebut merupakan komponen penting
MALT.
• Muskularis terdiri atas lapisan longitudinal dan sirkular, tetapi berbeda dari lapisan
muskularis diusus halus dengan serabut lapisan luarnya yang berkelompok dalam 3 pita
longitudinal yang disebut taeniae coli (L., pita usus besar)
• Bagian intraperitoneal colon dilapisi oleh serosa, yang ditandai dengan tonjolan kecil
yang terdiri atas jaringan adiposa.
13. Bagaimana fitur histologi dari appendix/caecum?
• Appendix adalah evaginasi dari caecum; ini ditandai oleh lumen yang relatif kecil,
sempit, dan tidak teratur yang disebabkan oleh adanya folikel limfoid yang
berlimpah di dindingnya. Meskipun struktur umumnya mirip dengan usus besar, ia
mengandung kelenjar usus lebih sedikit dan lebih pendek dan tidak memiliki teniac coli.

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 5 of 15


• Karakteristik yang paling khas dari appendix, khususnya pada orang usia muda, adalah
adanya massa dari jaringan limfoid pada mucosa dan submucosa. Lamina propria dan
submucosa atas diinfiltrasi secara difus dengan limfosit. Perhatikan bahwa kelenjar
mukosa jauh lebih rapat daripada di usus besar. Jaringan limfoid juga membentuk folikel
yang sering mengandung germinal centres. Folikel-folikel ini menonjol ke dalam lumen
dan, seperti folikel-folikel Peyer patches di usus kecil, diinvestasikan oleh epitel sel M
yang sederhana, yang mungkin memfasilitasi pengambilan sampel antigen dalam lumen

Di POKBING Colon dan Rektum sama appendix aja guys.


14. Dapatkah anda menjelaskan tentang fungsi katup ileocaecal?
• Fungsi utama katup ileocecal adalah untuk mencegah aliran balik dari fecal contents dari
colon ke usus kecil. Katup ileocecal itu sendiri menjulur ke dalam lumen caecum dan

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 6 of 15


karenanya ditutup dengan paksa ketika tekanan berlebih menumpuk di caecum dan
mencoba mendorong content caecum mundur ke belakang ke lips valve.
• Feedback control dari spinchter ileocecal. Tingkat kontraksi spinchter ileocecal dan
intensitas peristaltik di ileum terminal terkontrol secara signifikan oleh refleks dari
caecum. Ketika caecum mengalami distensi, kontraksi spinchter ileocecal menjadi
intensif dan peristaltik ileum dihambat, yang keduanya sangat menunda pengosongan
chyme tambahan ke dalam caecum dari ileum.
• Juga, setiap iritasi pada caecum menunda pengosongan. Misalnya, ketika seseorang
memiliki inflamasi pada appendix, iritasi sisa-sisa caecum ini dapat menyebabkan
spasme ileocecal spinchter yang intens dan kelumpuhan parsial ileum sehingga efek-
efek ini secara bersama-sama memblok pengosongan ileum ke dalam caecum.
• Refleks dari caecum ke spinchter ileocecal dan ileum dimediasi baik melalui plexus
myenteric di dinding usus itu sendiri dan saraf otonom ekstrinsik, terutama melalui
ganglia simpatis prevertebral.

Halaman 9 sesi pertama


Dokter di puskesmas merujuknya ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan.

1. Dapatkah anda menuliskan surat rujukan ke dokter interna?


Kepada:…………………………….
Yth TS Spesialis Bedah
Di RS:………………………………
Bersama ini saya merujuk pasien:
Nama :……………………….
Umur :……………………….
Alamat :……………………….
Dengan diagnose sementara curiga appendicitis akut
Mohon dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut. Terima kasih.
Surabaya,……………………
Dokter……………………….

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 7 of 15


BLOK GASTROINTESTINAL
Acute Appendicitis
Sesi Kedua
JUDUL KASUS: Tuan John
Dokter di rumah sakit menemukan nyeri tekan pada fossa iliaca dextra (McBurney Point),
nyeri berkurang saat posisi flexi dari pinggul (hip) dan genu sebelah kanan, dan skor
Alvarado-nya 9. Dokter memutuskan untuk segera melakukan appendectomy terhadap Tuan
John.
OBJEKTIF
Pada akhir dari sesi kedua mahasiswa harus dapat:
1. Menjelaskan definisi dan etiologic dari appendicitis
2. Menjelaskan epidemiologi dari appendicitis
3. Menjelaskan factor resiko dari appendicitis
4. Menjelaskan pathogenesis/patofisiologi dari appendicitis
5. Menjelaskan manifestasi klinis dari appendicitis
6. Menjelaskan tentang skor Alvarado
7. Menjelaskan diagnosis dari appendicitis

Guiding question and answer:


1. Dapatkah anda mengidentifikasi masalah pasien sekarang?
• Nyeri tekan (tenderness) pada fossa iliaca dextra
• Nyeri berkurang saat pinggul (hip) dan genu debelah kanan pada posisi flexi
• Skor Alvarado 9
2. Apa diagnosis dari penyakit pasien sekarang?
Acute Appendicitis
3. Apa definisi dan etiologic dari appendicitis?
• Etiologi apendisitis mungkin disebabkan oleh obstruksi lumen yang terjadi akibat
hiperplasia limfoid pada populasi anak-anak; pada orang dewasa, mungkin
disebabkan oleh fecoliths, fibrosis, benda asing (makanan, parasit, batu), atau
neoplasia.

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 8 of 15


• Ada etiologi non obstruktif (hematogen), mungkin karena TBC, amoebiasis, flora
kolon normal; Bakteri gram (+) dan bakteri Gram (-).
4. Dapatkah anda menyebutkan epidemiologi dari appendicitis?
Inflammasi pada appendix (appendicitis) adalah masalah kesehatan masyarakat
yang signifikan dengan insidensi seumur hidup 8,6% untuk pria dan 6,7% untuk wanita,
dengan insiden tertinggi terjadi pada dekade kedua dan ketiga kehidupan. Sementara
tingkat operasi appendicitis di negara-negara maju telah menurun selama beberapa
dekade terakhir, ini (appendectomy) tetap merupakan salah satu operasi abdominal
yang paling sering muncul.
5. Dapatkah anda mendeskripsikan factor resiko dari appendicitis?
• Biji cabai, jambu, diet rendah serat
• Pasien dengan usia yang lebih tua berada pda resiko komplikasi yang paling tinggi
dikarenakan kondisi premorbid, dan lebih baik mendapatkan pencitraan diagnosis
definitive sebelum membawa pasien ke ruang operasi.
6. Bagaimana pathogenesis dan patofisiologi dari appendicitis?
a. Obstruksi:
o Obstruksi lumen appendix dapat disebabkan oleh biji, fecolith yang akan
menyebabkan inflamasi dan terjadi edema pada appendix.
o Inflamasi pada disekitar jaringan limfatik menyebabkan kelainan pembuluh
darah appendix (appendix vascularity disorder) yang kemudian menyebabkan
appendix menjadi gangren.
o Obstruksi awal menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebihan dari organisme
aerob pada periode awal, dan selanjutnya, menyebabkan campuran flora.
o Obstruksi umumnya menyebabkan peningkatan tekanan intraluminal dan nyeri
viseral yang dirujuk ke regio periumbilikalis.
o Disebutkan bahwa hal ini menyebabkan gangguan drainase vena, iskemia
mukosa yang menyebabkan translokasi bakteri, dan gangren dan infeksi
intraperitoneal

o Escherichia coli dan Bacteroides fragilis adalah bakteri aerob dan anaerob yang
paling umum diisolasi pada appendicitis perforasi.
b. Hematogen
Jika infeksi terjadi dalam tubuh, terutama infeksi saluran pernapasan bagian
atas, infeksi tersebut dapat menyebar secara hematogen ke area appendix.
Gambaran histologis alami appendicitis tidak jelas, tetapi tampaknya bahwa
perkembangan perforasi tidak dapat diprediksi karena resolusi spontan yang umum

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 9 of 15


menunjukkan bahwa appendicitis yang mungkin tidak mengalami perforasi dan
perforasi, pada kenyataannya, merupakan penyakit yang berbeda.

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 10 of 15


7.Bagaimana manifestasi klinis dari appendicitis akut?
a. Anorexia, nausea, vomiting
b. Nyeri periumbilical atau epigastric > nyeri bermigrasi ke regio fossa iliaca kanan
c. Nyeri perut kanan bawah (nyeri tumpul pada McBurney point)
d. Rovsing’s sign sign (+); nyeri pada kuadran kanan bawah setelah dilakukan penekanan
pelan pada kuadran kiri bawah (posisi normal)
e. Rebound sign (+)
f. Psoas sign (+)
g. Obturator sign (+); nyeri dengan rotasi internal pinggul (appendix pelvis)
h. Iliopsoas sign (+); nyeri dengan flexi dari pinggul (appendix retrocecal)
i. Demam ringan/subfebril (temperature axilla/rectal): ⁓38.0° C
j. Perbedaan temperature rectal dan axilla

8. Dapatkah anda menjelaskan tentang skor Alvarado?


o Upaya untuk menyederhanakan proses dan mengukur kemungkinan positif
diagnosis untuk appendicitis akut menyebabkan pengembangan berbagai sistem
penilaian.
o Semua sistem ini mengalokasikan nilai numerik tertentu. Ini kemudian ditambahkan ke
final number yang harus memberi dokter ide tentang kemungkinan pasien mengalami
appendicitis akut. Yang paling umum digunakan dalam praktek klinis adalah
Alvarado skor atau MANTREL (Nyeri migrasi, anoreksia, nausea/vomiting, nyeri
tekan (tenderness) di sebelah kanan fossa iliaca, rebound pain, suhu meningkat
(elevated), leucocytosis shift to the left).
o Ini membawa signifikansi yang tinggi dalam diagnosis appendicitis akut

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 11 of 15


o Dua faktor yang paling penting, tenderness di kuadran kanan bawah dan
leukositosis, diberikan dua poin, dan enam faktor lainnya masing-masing diberikan
satu poin, untuk kemungkinan skor total sepuluh poin.
o Skor 5 atau 6 sesuai dengan diagnosis appendicitis akut. Skor 7 atau 8
menunjukkan kemungkinan appendicitis, dan skor 9 atau 10 menunjukkan
kemungkinan appendicitis yang sangat memungkinkan.
9. Dapatkah anda menjelaskan bagaimana mendiagnosa appendicitis acute?
a. Riwayat
• Anorexia, nausea, vomiting
• Nyeri periumbilical atau epigastric > nyeri migrasi ke fossa iliaca kanan
• Demam ringan/subfebril
b. Pemeriksaan Fisik
• Perbedaan temperature rectal dan axilla

• Nyeri tumpul pada McBurney point


• Rebound sign (+)
• Psoas sign (+)
c. Lab
• Leukositosis shift to the left dari neutrophil
• USG (tergantung pilihan, terutama pada wanita, untuk menyingkirkan DD)

2. Dapatkah anda menjelaskan DD dari acute appendicitis?


• Penyebab nyeri abdominal akut yang sering membingungkan dengan appendicitis akut
termasuk:
o Adenitis mesenteric akut
o Diverticulitis cecal

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 12 of 15


o Meckel’s diverticulitis
o Ileitis akut
o Crohn’s disease
o PID akut
o Torsio dari kista ovarium atau graafian follicle dan
o Gastroenteritis akut
Sering tidak ada patologi organik yang diidentifikasi

• Memiliki riwayat infeksi virus sebelumnya (adenitis mesenterika atau


gastroenteritis) dan pemeriksaan serviks pada wanita (nyeri tekan yang hebat
dengan gerakan pada PID) sangat penting sebelum merencanakan intervensi apa
pun.
• Riwayat menstruasi yang detail dapat membedakan nyeri mittelschmerz / ovulasi
(tidak ada demam atau leukositosis, nyeri siklus pertengahan menstruasi) dan
kehamilan ektopik.

BLOK GASTROINTESTINAL
Acute Appendicitis
Sesi Ketiga
JUDUL KASUS: Tuan John
Dokter di rumah sakit merencanakan untuk dilakukannya operasi appendectomy kepada tuan
John. Dokter bedah menjelaskan tentang manajemen, persiapan, indikasi, serta komplikasi dari
appendicitis akut.
OBJEKTIF
Pada akhir dari sesi ketiga, mahasiswa harus dapat:
1. Menjelaskan manajemen dari appendicitis akut
2. Menjelaskan tentang persiapan appendectomy
3. Menyebutkan indikasi appendectomy
4. Menjelaskan komplikasi dari appendicitis akut
5. Menjelaskan prevensi appendicitis akut
6. Menjelaskan prognosis appendicitis akut
Guiding question and answer:
1. Bagaimana manajemen dari appendicitis?

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 13 of 15


• Pembedahan (appendectomy).
Pendekatan yang lebih disukai untuk mengelola pasien dengan appendicitis tanpa
komplikasi adalah appendectomy.

• Operasi darurat (urgent surgery) sering dilakukan pada pasien dengan appendicitis, tetapi
penelitian telah mengevaluasi kinerja operasi darurat (urgent surgery) (menunggu kurang
dari 12 jam) dalam pengaturan semi-elektif setelah pemberian antibiotik pada saat admisi.
• Studi tidak mengungkapkan perbedaan yang signifikan dalam hasil, kecuali untuk berada
di rumah sakit sedikit lebih lama pada mereka yang menjalani operasi darurat (urgent
surgery).
• Saat ini, menunda operasi kurang dari 12 jam dapat diterima pada pasien dengan gejala
yang singkat (kurang dari 48 jam) dan pada appendicitis non-gangrenous yang tidak
perforasi.
2. Bagaimana persiapan appendectomy?
• Informed consent
• Puasa
• Cairan intravena (cairan isotonic)
• Antibiotic sprektum luas = merupakan prevensi efektif untuk komplikasi infeksi
post operasi (infeksi luka, abses intraabdominal)
3. Dapatkah anda menyebutkan indikasi appendectomy?
Semua kasus appendicitis
4. Apa komplikasi appendicitis?
• Perforasi
• Generalized peritonitis (secondary peritonitis)
• Appendicitis dengan massa inflammatory
• Abses intraabdominal (abses periappendicular), biasanya mengikuti
• Appendicitis kronis
5. Bagaimana prevensi appendicitis akut?
Diagnosis penyakit sejak awal/dini dan secara akurat
6. Bagaimana prognosis appendicitis akut?

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 14 of 15


• Baik (dubia ad bonam)
• Appendectomy merupakan prosedur yang relative aman dengan tingkat kematian
yang sangat rendah (<1%)
• Efek samping yang paling umum termasuk infeksi jaringan lunak, baik superficial
maupun profundus (termasuk absess)

Nabilah 2017.04.1.0163 Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai