Hepatitis A
Sesi Pertama
Judul Kasus: Tuan Zully
Tuan Zully, laki-laki berusia 18 tahun, datang ke Puskesmas di Surabaya dengan keluhan
demam dan muntah sejak empat hari yang lalu.
OBJEKTIF
Pada akhir dari sesi pertama mahasiswa harus dapat:
1. Identifikasi masalah pasien
2. Membuat hipotesis
3. Menjelaskan definisi dan mekanisme dari menemukan masalah dari gejala-gejala
tersebut
Guiding Question:
1. Apa masalah pasien?
- Laki-laki 18 tahun
- Demam dan muntah sejak 4 hari yang lalu
- Demam disertai dengan menggigil
- Pasien muntah tiga kali sehari di hari pertama, dan lima kali dihari berikutnya
- Muntah pasien berisi partikel makanan dan tanpa darah
- Minggu lalu, ia mengeluhkan mual, lelah, dan sedikit nyeri (slight pain) di abdomen
kanan atasnya (upper right abdomen)
- Kulit dan mata kekuningan (jaundice), dan warna urin gelap
- Pasien suka makan di pinggir jalan
- Salah satu teman Tuan Zully memiliki gejala yang sama dan dirawat dirumah sakit
sebulan yang lalu
- Ekstremitas:
Inspeksi: oedema (-/-), tanda-tanda inflamasi (-/-)
Palpasi: tangan dan kaki teraba hangat (+/+). CRT <2”; pitting edema (-)
• Hepar, seperti paru, memiliki 2 suplai darah (vasa afferen): vena yang lebih dominan
dan arteri yang lebih kecil
• Vena porta hepaticus membawa 75 – 80% darah ke hepar. Darah porta, mengandung
sekitar 40% oksigen lebih banyak daripada darah yang kembali ke jantung dari
sirkulasi sistemik
• Pengecualiannya adalah lipid, yang diabsorpsi ke dalam dan melewati hepar melalui
system limfatik.
• Saraf-saraf dari hepar diturunkan dari plexus hepaticus, turunan terbesar dari plexus
coeliacus.
• Plexus ini terdiri atas sabut simpatis dari plexus coeliacus dan sabut parasimpatis dari
trunkus vagus anterior dan posterior. Sabut-sabut saraf berjalan bersama dengan vasa-
vasa dan ductus biliaris dari triad porta. Selain menyebabkan vasokonstriksi, fungsinya
tidak jelas.
16. Dapatkah anda mendeskripsikan struktur histologi secara umum dari liver?
- Komponen structural dasar hepar adalah sel hepar, atau hepatosit. Sel-sel epitel ini
dikelompokkan dalam lempeng-lempeng yang saling berhubungan dan menyusun 2/3 dari
massa hepar.
- Lobulus hepar dibentuk oleh suatu massa jaringan poligonal berukuran sekitar 0.7 x 2
mm, dengan portal spaces di perifer dan suatu vena, disebut vena centralis atau
centrolobularis, di tengah.
• Bila sel darah merah sudah habis masa hidupnya (rata – rata 120 hari) dan menjadi
terlalu rapuh untuk bertahan dalam sistem sirkulasi, membran selnya pecah, dan
hemoglobin yang terlepas difagositosis oleh makrofag jaringan (disebut juga
system retikuloendotelial) di seluruh tubuh.
• Hemoglobin mula – mula dipecah menjadi globin dan heme, dan cincin heme
dibuka untuk melepaskan:
(1) Besi bebas, yang ditranspor ke dalam darah oleh transferrin
(2) Suatu rantai lurus terdiri atas 4 inti pyrrole, yaitu substrat yang nantinya
akan dibentuk menjadi pigmen empedu
• Pigmen pertama yang dibentuk adalah biliverdin, tetapi pigmen ini dengan cepat
direduksi menjadi bilirubin bebas, yang secara bertahap dilepaskan dari
makrofag ke dalam plasma. Bilirubin bebas tersebut dengan segera bergabung
20. Dapatkah anda menjelaskan produksi dari urin gelap dan pewarnaan kuning pada
mata dan kulit?
A. Urine gelap
Unconjugated bilirubin selalu berikatan dengan albumin pada serum, itu tidak
difiltrasi oleh ginjal, dan tidak ditemukan pada urine. Conjugated bilirubin difiltrasi
pada glomerulus dan sebagian besar direabsorbsi oleh tubulus proximal, dan fraksi
kecil (sebagian kecil) diekskresi pada urine.
B. Kuning pada mata dan kulit
Jaundice / icterus adalah perubahan warna kekuningan pada jaringan yang
disebabkan karena deposisi atau pengendapan bilirubin. Adanya icterus pada sclera
menunjukan bahwa bilirubin serum minimal 3 mg/dl dan adanya warna kuning pada
kulit menunjukan bilirubin serum minimal 10 mg/dl.
BLOK GASTROINTESTINAL
Hepatitis A
Sesi Kedua
JUDUL KASUS: Tuan Zully
Pasien kembali ke Puskesmas dengan hasil laboratorium dari Tes Fungsi Liver (LFT),
serologi dari hepatitis dan pemeriksaan USG.
Hasil dari pemeriksaan laboratorium lanjutan adalah:
Guiding Questions:
1. Dapatkah anda mengidentifikasi masalah pasien sekarang?
• Total bilirubin: 9mg/dl
• Bilirubin direct: 7 mg/dl
• SGOT: 899 IU/L
• SGPT: 1350 IU/L
• Alkaline fosfatase: 578 IU/L
• Ƴ-GT: 457 IU/L
• Total protein: 7.9 g/dL
• Serologi hepatitis: IgM anti HAV reaktif
• Ultrasonografi (USG):
Liver: hepatomegaly nonspesifik
c. Stadium/Tahap Pemulihan
Stadium ketiga dari hepatitis viral dan biasanya terjadi dalam waktu 4 bulan untuk HBV
dan HCV, dan dalam waktu 2 – 3 bulan untuk HAV. Selama periode/stadium ini:
- Gejala menghilang, termasuk jaundice/icterus
- Nafsu makan kembali normal.
d. Alkaline Phosphatase
- Alkaline fosfatase hepatik adalah salah satu dari beberapa isoenzim alkali fosfatase yang
ditemukan pada manusia dan terikat pada membran kanalikuli hepar; berbagai metode
laboratorium tersedia untuk pengukurannya, dan dengan demikian perbandingan hasil
yang diperoleh dengan teknik yang berbeda mungkin menyesatkan.
- Tes ini sensitif untuk mendeteksi obstruksi saluran empedu (nilai normal sangat tidak
biasa pada obstruksi bilier yang signifikan); gangguan dengan aliran empedu mungkin
intrahepatik atau ekstrahepatik.
- Peningkatan pada serum alkali fosfatase dihasilkan dari peningkatan sintesis enzim hati,
daripada kebocoran dari sel-sel saluran empedu atau kegagalan untuk membersihkan
alkali fosfatase yang beredar; karena disintesis sebagai respons terhadap obstruksi bilier,
Nabilah 2017.04.1.0163 Page 21 of 27
kadar alkali fosfatase mungkin normal pada awal perjalanan kolangitis supuratif akut
ketika serum aminotransferase sudah meningkat.
- Konsentrasi asam empedu yang meningkat dapat meningkatkan sintesis alkali fosfatase.
- Alkali fosfatase serum memiliki waktu paruh 17 hari; kadar mungkin tetap meningkat
hingga 1 minggu setelah obstruksi bilier mereda dan mengembalikan kadar bilirubin
serum menjadi normal.
- Sumber alkali fosfatase non hepatik adalah tulang, usus, ginjal, dan plasenta (isoenzim
yang berbeda); peningkatan yang mencolok terlihat pada penyakit tulang (Paget’s
disease), metastasis tulang osteoblastik, obstruksi usus halus, dan kehamilan normal.
- Peningkatan ringan dari kadar alkali fosfatase serum sering terlihat pada hepatitis dan
sirosis.
- Kadar alkali fosfatase serum yang rendah dapat terjadi pada hipotiroidisme, anemia
pernisiosa, defisiensi zinc, hipofosfatasia kongenital, dan penyakit Wilson fulminan.
f. Protein
Sebagian besar protein yang beredar dalam plasma disintesis oleh hati dan mencerminkan
kemampuan sintetis hepar.
1. Albumin
• Ini menyumbang 65% dari protein serum.
• Waktu paruh adalah sekitar 3 minggu
• Konsentrasi dalam darah tergantung pada laju sintetis albumin (normal, 12 g / hari)
dan volume plasma.
• Hipoalbuminemia dapat terjadi akibat peningkatan volume plasma atau penurunan
sintesis albumis. Ini sering dikaitkan dengan asites dan perluasan dari ekstravaskular
albumin pool dengan mengorbankan pool albumin intravaskular. Hipoalbuminemia
sering terjadi pada penyakit hati kronis (suatu indikator keparahan); itu kurang
• Respon imun yang pertama pada virus HAV adalah IgM anti-HAV, yang secara tipikal
berkembang pada 2-3 minggu setelah infeksi, peningkatan AST dan ALT
berkembang setelah antibodi
• IgM antibodi tetap bertahan selama 3-6 bulan setelah infeksi
• Adanya peningkatan titer IgM anti-HAV = infeksi akut
IgG antibodi berkembang setelah 1-2 minggu setelah IgM dan tetap positif seumur
hidup
• “Total” anti-HAV assay mendeteksi kedua IgM dan IgG antibodi
• Imunisasi HAV, menggunakan virus yang dilemahkan, antibodi akan terdeteksi pada
2-4 minggu dan tetap bertahan selama 5 tahun pada 99% responden
• Vaksinasi HAV efektif untuk mencegah penyakit pada anak khususnya yang akan
bepergian pada daerah endemis
• Jika perlu untuk tujuan epidemiologi, Polymerase chainreaction (PCR) assay
tersedia untuk identifikasi HAV RNA dalam plasma dan feses. Namun, PCR tidak
perlu digunakan untuk tes rutin.
OBJEKTIF
Pada akhir dari sesi ketiga, mahasiswa harus dapat:
1. Menjelaskan komplikasi dari hepatitis A
2. Menjelaskan kemungkinan infeksi hepatitis A menjadi fulminan
3. Menjelaskan prevensi terhadap hepatitis A
4. Menjelaskan prognosis dari hepatitis A
R/ Domperidone 10 mg No. XX
S prn 3 dd tab 1
Pro :
Umur :
Alamat :
2. Bagaimana terapi terhadap virus hepatitis A?
• Tidak ada terapi spesifik untuk Hepatitis A. Gejala infeksi membaik perlahan,
membutuhkan beberapa minggu hingga bulan. Hal yang terpenting adalah
menghindari pemakaian obat yang tidak penting. Acetaminophen / Paracetamol
tidak boleh diberikan.
• Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit apabila tidak ada gagal liver akut. Terapi
bertujuan untuk mempertahankan kenyamanan dan keseimbangan nutrisi yang
cukup, termasuk penggantian cairan yang hilang akibat muntah dan diare.
• Obat hepatoprotektif (Curcumin) sering diberikan oleh dokter tetapi bukti klinis nya
belum jelas.
Adverse Effects
- Memiliki aktivitas prokinetik sederhana dalam dosis 10 mg tiga kali sehari. Meskipun
tidak mudah melewati blood-brain barrier untuk menyebabkan efek samping
ekstrapiramidal, domperidone memberikan efek di bagian CNS yang kekurangan barrier
ini (parts of the CNS that lack this barrier), seperti bagian yang mengatur emesis, suhu,
dan pelepasan prolactin. Domperidone tampaknya tidak memiliki efek signifikan
terhadap motilitas lower GI. Seperti metoclopramide, ia memiliki kemanjuran/keefektifan
yang terbatas (limited efficacy) pada anak-anak.
4. Komplikasi Hepatitis A
- Sindroma post-hepatitis dapat terjadi pada sebagian kecil pasien, dengan gejala seperti
kelelahan jangka panjang, discomfort/rasa tak nyaman pada abdomen kanan atas,
intoleransi dan gangguan pada sistem gastrointestinal, penurunan berat badan,
ketidakstabilan emosi, dan hyperbilirubinemia indirect yang panjang/prolonged.
- Ratio/angka kematian akibat hepatitis fulminant sangat menurun dikarenakan hasil dari
perawatan intensif dan fasilitas transplantasi liver yang lebih baik. Hepatitis A fulminant
berhubungan dengan umur diatas 50 tahun (angka kefatalan kasus 1.8%). Bagaimanapun,
dalam beberapa tahun terakhir, kasus hepatitis A fulminant meningkat pada anak-anak di
Afrika Selatan dan Korea.
- Pada kehamilan, hasil akhir dari infeksi hepatitis A akut tidak berbeda dengan populasi
umum, meskipun gejala dan tanda klinis biasanya kebih parah pada wanita lebih tua.
Kasus dengan transmisi vertical dari ibu ke fetus sangat jarang, tapi persalinan
preterm dan komplikasi selama kehamilan dapat terjadi pada trimester kedua dan ketiga.