PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat kelahiran, sejumlah adaptasi psikologis mulai terjadi pada tubuh
bayi baru lahir. Karena perubahan bayi memerlukan pemantauan ketat untuk
diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan
Setelah bayi dilahirkan, tali pusat dipotong karena sudah tidak lagi berfungsi
sebagai alat penghantar makanan. Pangkal tali pusat yang berwarna putih, bening,
dan mengkilat baru putus setelah bayi berusia sekitar 1 sampai 3 minggu. Biasanya
tali pusat yang belum putus akan membuat bayi rewel karena tidak nyaman. Bayi
merasa sakit bila tali pusatnya yang masih lembap itu tersentuh. Karena itu, tali pusat
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak yang
baik pada bayi yaitu tali pusat akan lepas pada hari ke – 5 dan hari ke – 7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah
Tetanus pada bayi yang baru lahir disebabkan kuman Clostridium tetani.
Biasanya terjadi pada bayi berusia kurang satu bulan akibat pemotongan tali pusat
1
2
tidak bersih. Selain itu, tetanus dapat disebabkan tali pusat yang diberi macam-
macam ramuan. Ibu yang tidak mendapat suntikan tetanus toksoid lengkap sewaktu
hamil akan membuat ibu dan bayi berisiko terserang kuman tetanus (Sinsin, 2008).
imunisasi DPT. Setelah lewat masa kanak-kanak, imunisasi dapat terus dilanjutkan
walaupun telah dewasa. Dianjurkan setiap interval 5 tahun: 25, 30, 35 dst. Wanita
kebersihannya. Mencegah tetanus malalui vaksinasi jauh lebih baik dari pada
membantu mencegah kejadian tetanus neonatorum pada bayi baru lahir. Antibodi
terhadap tetanus dari ibu hamil dapat disalurkan pada bayi melalui darah, seterusnya
menurunkan risiko infeksi Clostridium tetani. Sebagian besar bayi yang terkena
tetanus neonatorum biasanya lahir dari ibu yang tidak pernah mendapatkan imunisasi
TT (Chin, 2000).
dengan jumlah sebanyak 175 kasus dengan angka kematian (Depkes RI, 2008)
Data dari Dinkes provinsi NAD (2005) didapatkan jumlah kasus penyakit
tetanus neonatorum di Aceh berjumlah 298 dari umur 0-14 tahun. Kasus ini termasuk
Menurut data dari poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh ibu
primigravida. Namun dari hasil wawancara kepada sepuluh orang ibu primigravida
ternyata sepuluh ibu primigravida mengatakan tidak begitu paham tentang perawatan
3
tali pusat. Ibu primigravida mengatakan hanya merawat tali pusat dengan
menggunakan bahan-bahan tradisional yang dibuat sendiri dan yang kita ketahui
pusat pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah
Aceh Tahun 2011 agar dapat mengurangi angka terjadinya infeksi tali pusat pada bayi
baru lahir.
B. Rumusan Masalah
pengetahuan Ibu primigravida tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di
poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011“
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan Ibu primigravida tentang perawatan tali pusat pada bayi
baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun
2011.
pusat pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah
pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah
pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
dijadikan dasar dalam melakukan penelitian bagi peneliti dimasa yang akan
datang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menambah bahan
Mengurangi angka terjadinya infeksi tali pusat pada bayi baru lahir dan
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Konsep Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
(Notoadmodjo,2003).
hubungannya dengan objek tertentuyang disadarinya sebagai ada atau terjadi dan
dicakup dalam domain kognitif (merupakan salah satu domain / kawasan perilaku)
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya.
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah, kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang
7
sebagainya.
b. Memahami (Compretesion)
secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
e. Sintesis (Synthesis)
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan menyusun formulasi baru dan
f. Evaluasi (Evaluation)
bahwa penerima perilaku baru atau adaptasi perilaku melalui proses seperti ini di
dasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang proses, maka perilaku tersebut
akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku tersebut itu tidak
disadari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia (secara umum semakin tua usia
pendidikan akan semakin baik pemahaman) dan masa kerja atau pengalaman
a. Faktor internal
1. Pendidikan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih
semakin mudah untuk menerima dan akan cenderung mendapatkan informasi baik
dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk
2. Umur
baru, pada masa ini merupakan usia reproduktif, masa bermasalah, masa
nilai, masa dengan penyesuaian dengan hidup baru, masa kreatif. Pada dewasa ini
3. Pekerjaan
waktu.
4. Ekonomi
perdagangan.
10
b. Faktor Eksternal
1. Sumber Informasi
2. Lingkungan
Seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruh yang dapat
alam maupun lingkungan asal seperti keluarga, teman, guru, dan masyarakat yang
1. Pengertian
sampai janin lahir, dimana lamanya hamil normal 37-32 minggu dihitung dari hari
sampai janin lahir, dimana lamanya hamil normal 37-32 minggu dihitung dari hari
Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka
terkadang tampak bekaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang terjadi (
Kusmiyati, 2009).
a. Adaptasi Fisiologis
Perubahan anotomi dan fisiologis pada perempuan hamil sebagian besar sudah
terjadi segera setelah fertilisasi dan uterus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan
perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah
bahwahampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil
meliputi:
a) Uterus
uteri dikenal dengan istilah lightening, terjadi pada beberapa bulan terakhir
kehamilan, pada saat fetus turun ke bagian bawah uterus. Hal ini bertujuan
untuk membuat jaringan pelvik menjadi lebih lunak,dengan tonus uterus yang
b) Serviks
bagian fundus dari kontraksi uterus. Serviks juga berfungsi sebagai barier
c) Vagina
otot mengalami hipertrofi dan kapasitas vagina mengalami tekanan. Hal ini
a) Hemodilusi
plasenta meningkat lebih banyak dari pada volume darah merah (yang
b) Tekanan darah
Jantung hanya memompa dengan kekuatan yang lebih besar, khususnya pada
saat menjelang aterm, sehingga terjadi sedikit dilatasi dinding pembuluh darah
selama kehamilan jika koagubilitas ini tidak berhasil ditingkatkan, maka pada
saat melairkan akan terdapat ancaman perdarahan yang hebat (Farrer, 2001).
menarik. Nafsu makan meningkat, sekresi usus berkurang, fungsi hati berubah
dan absorpsi nutrient meningkat. Usus besar bergeser kearah lateral atas dan
Tubuh wanita hamil yang sehat akan bekerja dengan efisiensi maksimal. Laju
metabolil basal pada wanita tersebut adalah 15-25% lebih tinggi daripada nilai
normalnya dalam paruh kedua kehamilan , sehingga masukan diet bagi wanita
(Farrer,2001).
Kelenjar hipofisis anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi
8) Perubahan payudara
1) Morning sicknees
15
kehamilan (biasanya hanya pada saat bangun tidur ) sering dijumpai dan
3) Konstipasi
(Farrer,2001).
Peningkatan berat badan ibu normalnya sama dengan 25% dari berat badan
sebelum hamil. Peningkatan yang utama terjadi pada paruh kedua kehamilan.
2. Masa Kehamilan
Pada trimester ini ibu sering merasakan gejala pusing, mual (nausea), muntah
(vomitas) dan terkadang muntah berat (hiper emesi gravidan), perasaan lesu dan
lelah, serta hilang nafsu makan (anoreksia). Dalam keadaan ini sering terjadi
Pada trimester ini pertumbuhan janin mulai pesat. Nafsu makan mulai
memenuhi nutrisi. Gejala seperti mual dan kelelahan akan menghilang. Gejala lain
lebih terlihat perubahan pada tubuh ibu hamil sekarang. Perut akan membesar
sebagai tanda bayi terus tumbuh. Sebelum trimester ini berakhir, Ibu hamil akan
Pada trimester III ini beberapa ketidak nyamanan yang sudah pernah ibu hamil
rasakan pada trimester kedua akan berlanjut. Selain itu, banyak ibu hamil merasakan
kesulitan dalam bernapas dan mengakibatkan ibu hamil jadi sering buang air kecil..
Hal ini disebabkan karena bayi semakin besar dan memberikan tekanan lebih pada
organ tubuh.
3. Ibu Primigravida
dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada
yang dapat diduga dam ada yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi misalnya
komplikasi persalinan. Persulitan menurut adaptasi fisika, psikologis dan sosial dari
Primigravida adalah Wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya, seorang ibu
pengetahuan ibu hamil menyebabkan ibu primigravida tidak tahu cara mengatasi
Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka
rangkaian proses psikologis khusus yang jelas, yang terkadang tampak bekaitan erat
Kehamilan yang pertama adalah suatu yang sangat penting bagi perempuan
was, juga bahagia. Kecemasan ibu yang sedang hamil biasanya sekitar hamilnya,
masa kelahiran, capeknya. Juga bahagia ketika para tetangga dan kawan memberikan
pencegahan agar tali pusat tidak terinfeksi penyakit tetanus neonatorum yaitu dengan
1. Pengertian
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat dirawat
dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan akan terhindar dari infeksi tali pusat
(IKA, 2005).
Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat
yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat
dalam keadaan steril, bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat (Rahma, 2009).
19
kehidupan karena saluran ini yang selama 9 bulan 10 hari menyuplay zat-zat gizi dan
oksigen ke janin. Sisa tali pusat yang menempel diperut bayi akan mongering dan
biasanya akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu (Saifuddin, 2001)
Tujuan perawatan tali pusat untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada
bayi baru lahir, sehingga tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga
tetanus pada bayi baru lahir, mempercepat proses pengeringan tali pusat,
mempercepat terlepasnya tali pusat, penyakit ini disebabkan karena masuknya spora
kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, obat – obatan,
bubuk atau daun – daun yang ditaburkan ketali pusat sehingga dapat mengakibatkan
Tujuan dari perawatan tali pusat adalah untuk mencegah infeksi dan
meningkatkan pemisahan tali pusat dari perut. Dalam upaya untuk mencegah infeksi
yang telah digunakan untuk perawatan tali pusat ini. Hanya dari beberapa
penggunaannya yang telah dipelajari dengan baik. Zat-zat seperti triple dye, alkohol
dan larutan chlorhexidine sepintas lalu dianggap mencegah infeksi namun ditemukan
belum bekerja dengan baik. Selain itu, ketika para ibu merawat bayi mereka di dalam
20
kamar mereka daripada di dalam ruang perawatan, tingkat infeksi tali pusat terendah
Menurut Eveline (2010) ada beberapa langkah – langkah perawatan tali pusat
yang harus diketahui oleh ibu untuk mencegah terjadinya infeksi Tetanus
Neonatorum yaitu :
1) Paket kain kasa beralkohol biosa juga kain kasa biasa yang kemudian
dibasahi alcohol
3) Alcohol
b. Prosedur Pelaksanaan
2) Bersihkan decara perlahan daerah sekitar tali pusat dengan cotton bud atau
3) Bukalah kain kasa beralkohol lalu lipat tiga agar lebarnya sama dengan
4) Selipkan kain kasa yang telah dilipat itu dibawah tali pusat bayi lalu lilitkan
5) Ikat ujung-ujung kain kasa tadi dengan ikatan yang tidak terlalu kencang
6) Lipat tali pusat yang telah tertutup kain kasa itu ke arah atas
21
7) Tutup dengan menempelkan plester khusus bayi pada perutnya. Bisa juga
2) Ambil kapas bult yang teah diolesi alkoohol 70%, bersihkan sisa tali pusat
3) Jika anda memiliki jepitan khusus dari plastik untuk “ Memegang” ujung tali
4) Rendam perban/kasa steril dalam alkohol 70%, Lalu bungkus sisa tali pusat.
6) Jika ada, boleh lilitkan sofratul sebelum melilitkan perban agar benang kasa
7) Kenakan gurita bayi untuk menahan agar perban tetap pada tempatnya.
8) Jika area ini bernanah atau berwarna merah, segera hubungi dokter.
Apabila tali pusat dirawat dengan baik, bayi akan sehat dengan kondisi tali
pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali pusat pupus lebih cepat yaitu antara
Apabila tali pusat tidak dirawat dengan baik, kuman-kuman bisa masuk
ini adalah salah satu pentebab kematian bayi yang terbesar di Asia Tenggara dengan
jumlah 220.000 kematian bayi, sebab masih banyak masyrakat yang belum mengerti
tentang cara perawatan tali pusat yang baik dan benar (Depkes RI, 2005).
yang masuk melalui tali pusat bayi sewaktu proses pertolongan persalinan bayi baru
suara keras.
BAB III
A. Kerangka Konseptual
konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
konsep sistem yang terdiri dari standar masukan ( input ), standar proses, dan
Input dalam penelitian ini adalah ibu primigravida di poli kebidanan rumah
sakit ibu dan anak Pemerintah Aceh. Proses yang dimaksud adalah pengetahuan ibu
primigravida tentang perawatan tali pusat meliputi pengertian, tujuan, cara dan akibat.
Sedangkan yang menjadi output dalam penelitian ini adalah hasil yang berupa tinggi
dan rendah
B. Pertanyaan Penelitian
adalah :
1. Variabel
pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah
2. Sub variabel
tali pusat pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
pusat pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
pusat pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
pusat pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
C. Definisi operasional
Alat Skala
NO Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur Ukur
1. pengetahuan Adalah segala sesuatu Angket. Angket dalam bentuk Ordinal Tinggi,
Ibu yang diketahui ibu skala Guttman dengan 20 bila x ≥
primigravid primigravida tentang item pernyataan dengan 15,90
a tentang perawatan tali pusat pernyataan positif nilai ya Rendah,
perawatan meliputi pengertian, 1dan Nilai tidak 0 dan bila x <
tali pusat tujuan, cara dan dampak pernyataan negatif nilai 15,90
perawatan tali pusat ya 0 dan nilai tidak 1.
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
(memaparkan) tentang gambaran atau peristiwa yang terjadi pada masa kini yang
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di poli kebidanan RSIA Pemerintah Aceh
1. Populasi
atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu primigravida di poli
kebidanan rumah sakit ibu dan anak Pemerintah Aceh yang berjumlah rata-rata 32
ibu primigravida perbulan yang peneliti peroleh pada saat survey awal di poli
kebidanan rumah sakit ibu dan anak Pemerintah Aceh Tahun 2011 (Data skunder
Mei 2011).
2. Sampel
keseluruhan objek yang diteliti Penelitian ini menggunakan teknik total sampling,
27
yaitu seluruh populasi yang ada dijadikan sebagai sampel penelitian yang berjumlah
32 orang, data ini peneliti peroleh pada saat survey awal di poli kebidanan RSIA
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah
Aceh karena merupakan rumah sakit yang paling sering dikunjungi oleh ibu
2. Waktu penelitian
Alat pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dalam
2. Bagian B merupakan lembar angket dalam bentuk skala guttman yang terdiri
dari 20 item pernyataan yang berhubungan dengan perawatan tali pusat pada
bayi baru lahir yang terbagi dalam 4 sub variabel antara lain :
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir terdiri dari 5 item pernyataan yaitu
28
no. 5 dengan nilai untuk pernyataan positif jika ya 1 dan tidak 0 , pernyataan
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir terdiri dari 5 item pernyataan yaitu
no. 10 dengan nilai untuk pernyataan positif jika ya 1 dan tidak 0 , pernyataan
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir yang terdiri dari 6 item pernyataan
yaitu no.11, 12, 13, 14, 15, 16 dengan pernyataan positif no.11,12, 13, 14, 15,
dan pernyataan negatif no. 16 dengan nilai untuk pernyataan positif jika ya 1
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir yang terdiri dari 4 item pernyataan
yaitu no. 17,18, 19, 20 dengan pernyataan positif no.17, 18, 19 dan pernyataan
negatif no. 20 dengan nilai untuk pernyataan positif jika ya 1 dan tidak 0 ,
bertahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan
Keperawatan Kesdam IM Banda Aceh, kemudian meminta izin dari Kepala poli
kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh demi kelancaran dan
Banda Aceh, dan izin dari poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah
adalah data primer dengan menggunakan angket dalam bentuk skala Guttman yang
telah disusun untuk mengetahui informasi yang ingin diketahui sesuai dengan
tujuan peneliti. Peneliti memberitahukan maksud dan tujuan dari penelitian ini
tata cara pengisian angket, peneliti kemudian memberikan lembaran angket dan
dan menjawab pertanyaan responden terhadap hal-hal yang kurang jelas serta tidak
F. Pengolahan Data
harus dilakukan oleh peneliti adalah pengolahan data secara manual dengan langkah-
1. Editing
2. Coding
Memberikan kode berupa nomor yang dimulai dari 01 sampai 32, hal ini
3. Transfering
Kuisioner yang telah diberi kode disusun secara berurutan mulai dari responden
tabel sesuai dengan sub variabel yang diteliti yaitu tentang pengetahuan ibu
31
primigravida tentang perawatan tali pusat meliputi pengertian, tujuan, cara dan
4. Tabulating
frekuensi untuk menghitung nilai total pada setiap kolom dari tabel yang berisi
G. Analisa Data
Σx
x=
n
Keterangan :
x = Means ( rata-rata )
Σx = Total nilai
n = Jumlah sampel
Apabila ya diberi nilai 1 dan bila tidak diberi nilai 0 dengan kategori tingkat
fi x 100%
P=
n
Keterangan :
P = Persentase
fi = Frekuensi teramati
n = Jumlah sampel
BAB V
A. Hasil Penelitian
Pengumpulan data penelitian dilakukan mulai tanggal 15 Juli s/d 19 Juli 2011 di
Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh pada 32 orang ibu
primigravida dengan total sampling yang telah ditetapkan dengan menggunakan alat
ukur kuesioner dalam bentuk skala Gutmann 20 item pernyataan. Pada saat penelitian
ini peneliti dibantu oleh satu orang enumerator. Dalam kuisioner tersebut mengukur
tentang subvariabel diantaranya pengertian, tujuan, cara dan dampak perawatan tali
pusat pada bayi baru lahir. Peneliti mendampingi responden pada saat pengisian
kuisioner dan menjelaskan isi pernyataan yang kurang jelas. Dibawah ini adalah
primigravida tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
1. Data Demografi
a. Umur
b. Pekerjaan
c. Pendidikan Terakhir
d. Usia kehamilan
34
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Ibu primigravida Berdasarkan Umur, pekerjaan,
pendidikan terakhir dan usia kehamilan di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
Tahun 2011 ( n = 32 )
No Identitas Frekuensi Persentase (%)
1 Umur
1. < 20 tahun 0 0%
2. 20-35 tahun 32 100%
3. ≥ 35 tahun 0 0%
Jumlah 32 100%
2 Pekerjaan
1. Bekerja 3 9,38%
2. Tidak bekerja 29 90,62%
Jumlah 32 100 %
3 Pendidikan terakhir
1. Pendidikan dasar 5 15,63%
2. Pendidikan menengah 23 71,87%
3. Pendidikan Tinggi 4 12,50%
Jumlah 32 100 %
4Usia kehamilan
1. Trimester I ( 1-3 bulan ) 8 25%
2. Trimester II ( 4-6 bulan) 7 21,88%
3. Trimester III ( 7-9 bulan ) 17 53,12%
Jumlah 32 100 %
primigravida di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
Tahun 2011 semua responden berumur 20-35 tahun sebanyak 32 orang (100
orang (90,62 %), hasil distribusi frekuensi pendidikan terakhir rata rata adalah
35
Tali Pusat di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh, peneliti menampilkan tabel
tujuan, cara dan akibat perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dalam kategori
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011 didapatkan hasil pengumpulan data
dengan total nilai (∑x) = 509 dan rata-rata (x) = 15,90. Selanjutnya nilai
responden dikategori pada kriteria tinggi apabila nilai x ≥ 15,90 dan kategori
rendah apabila nilai x < 15.90 Hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu primigravida Tentang Perawatan Tali
Pusat pada Bayi Baru Lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit
Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
Tahun 2011 ( n = 32 )
pengetahuan Ibu primigravida tentang perawatan tali pusat pada bayi baru
lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun
sebagai berikut :
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011 didapatkan hasil pengumpulan data
dengan total nilai (∑x) = 137 dan rata-rata ( x ) = 4,28. Selanjutnya nilai
responden dikategori pada kriteria tinggi apabila nilai x ≥ 4,28 dan kategori
rendah apabila nilai x < 4,28. Hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu primigravida Tentang
Pengertian Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir
di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Pemerintah AcehTahun 2011 ( n = 32 )
bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah
Aceh Tahun 2011 rata-rata berada pada kategori pengetahuan tinggi yaitu 18
orang (56,25%)
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011 didapatkan hasil pengumpulan data
dengan total nilai (∑x) = 131 dan rata-rata ( x ) = 4,09. Selanjutnya nilai
responden dikategori pada kriteria tinggi apabila nilai x ≥ 4,09 dan kategori
rendah apabila nilai x < 4,09. Hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu primigravida Tentang Tujuan
Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
Tahun 2011 ( n = 32 )
pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
tali pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
total nilai (∑x)= 129 dan rata-rata (x) = 4,03. Selanjutnya nilai responden
dikategori pada kriteria tinggi apabila nilai x ≥ 4,03 dan kategori rendah
apabila nilai x < 4,03. Hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
39
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu primigravida Tentang Cara
Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
Tahun 2011 ( n = 32 )
pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011 didapatkan hasil pengumpulan data
dengan total nilai (∑x)= 112 dan rata-rata ( x ) = 3,50. Selanjutnya nilai
responden dikategori pada kriteria tinggi apabila nilai x ≥ 3,50 dan kategori
rendah apabila nilai x < 3,50. Hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu primigravida Tentang Akibat
Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir di Poli Kebidanan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
Tahun 2011 ( n = 32 )
pengetahuan Ibu primigravida tentang akibat perawatan tali pusat pada bayi
baru lahir di poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
(53,13%).
B. Pembahasan
Pada pembahasan ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang telah
pengetahuan secara umum dan khusus meliputi pengertian, tujuan, cara dan akibat
perawatan tali pusat di poli kebidanan rumah sakit ibu dan anak pemerintah aceh
perawatan tali pusat berada pada kategori tinggi yaitu 23 orang ( 71,88 % ).
mengetahui pengertian, tujuan, cara dan dampak perawatan tali pusat pada
bayi baru lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011
Hasil penelitian ini seperti yang pernah di lakukan oleh Maop (2008)
dengan judul Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan tali Pusat Pada Bayi baru
lahir di Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga Tahun 2008 dimana jumlah
tali Pusat Pada Bayi baru lahir berada pada kategori tinggi sebanyak 21 orang
(70 %), sedangkan pada kategori rendah sebanyak 12 orang (30%). Hal ini
tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di karenakan oleh faktor
baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh
massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai
Setelah bayi dilahirkan, tali pusat dipotong karena sudah tidak lagi
berfungsi sebagai alat penghantar makanan. Pangkal tali pusat yang berwarna
putih, bening, dan mengkilat baru putus setelah bayi berusia sekitar 1 sampai
3 minggu. Biasanya tali pusat yang belum putus akan membuat bayi rewel
karena tidak nyaman. Bayi merasa sakit bila tali pusatnya yang masih lembap
itu tersentuh. Karena itu, tali pusat perlu mendapat perawatan (Sinsin, 2008).
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan akan terhindar dari
tali pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan
(2008) dengan judul Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan tali Pusat Pada
Bayi baru lahir di Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga Tahun 2008
tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dipengaruhi oleh faktor
(SMA).
tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan akan
hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali pusat yang
pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
45
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Puskesmas Cipanas kabupaten
rata-rata pengetahuan ibu nifas tentang tujuan perawatan tali pusat berada
kategori tinggi sebanyak 14 orang (46,67 %). Hal ini disebabkan karena
tentang tujuan perawatan tali pusat di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu
mempunyai anak.
bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas
karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat,
baik dari alat steril, obat–obatan, bubuk atau daun–daun yang ditaburkan
dan meningkatkan pemisahan tali pusat dari perut. Dalam upaya untuk
baik. Zat-zat seperti triple dye, alkohol dan larutan chlorhexidine sepintas
baik. Selain itu, ketika para ibu merawat bayi mereka di dalam kamar
pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Risma (2009) dengan judul pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara
perawatan tali pusat di klinik Permata Desa Sidodadi Kecamatan Air Batu
hamil tentang cara perawatan tali pusat berada pada kategori rendah
orang (23,33 %). Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan
bagi responden.
bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas
pusat dengan cotton bud atau kapas bulat-bulat yang telah dibasahi
alcohol, Selipkan kain kasa yang telah dilipat itu dibawah tali pusat bayi
lalu lilitkan mengelilingi tali pusatnya hingga semua bagian tertutup rapi,
pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
49
hamil tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir berada pada
pengetahuan ibu hamil tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir
tentang akibat perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dipengaruhi oleh
menengah ( SMA ).
informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Seseorang
dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya.
Apabila tali pusat dirawat dengan baik, bayi akan sehat dengan
kondisi tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali pusat pupus
lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7 tanpa ada komplikasi (IKA, 2005).
Neunatorum. Penyakit ini adalah salah satu penyebab kematian bayi yang
masih banyak masyrakat yang belum mengerti tentang cara perawatan tali
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak terpenuhi ( tidak dapat
dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada bukan karena kemalasan peneliti,
ketiadaan dana, atau sempitnya waktu. Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat
keterbatasan yaitu penelitian ini hanya bersifat deskriftif saja bukan eksperimen,
tetapi hasil yang diperoleh sudah cukup untuk dijadikan sebagai dasar teori bagi
peneliti selanjutnya.
52
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibu dan Anak Pemerintah Aceh pada tanggal 15 – 19 Juli 2011, dari 32 responden
pusat pada bayi baru lahir di Poli Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Pemerintah Aceh Tahun 2011 berada pada kategori pengetahuan tinggi yaitu 23
bayi baru lahir berada pada kategori pengetahuan tinggi yaitu 18 orang
(56,25%).
2. Pengetahuan ibu primigravida tentang tujuan perawatan tali pusat pada bayi
(59,37%).
3. Pengetahuan ibu primigravida tentang cara perawatan tali pusat pada bayi
(75%).
53
bayi baru lahir berada pada kategori pengetahuan tinggi yaitu 17 orang
(53,13%).
B. Saran
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menambah bahan
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi ibu primigravida
dalam mengurangi angka terjadinya infeksi tali pusat pada bayi baru lahir.
4. Diharapkan kepada pihak poli kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak