Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Generasi milenial merupakan generasi masa kini yang hidup ditengah

kemajuan teknologi. Kita adalah generasi milenial yang tumbuh besar dengan

kemudahan semudah sapuan jari dan satu tekanan tombol. Bahkan, sudah banyak

bermunculan sosial media influencer dari generasi milinial. Namun, jika melihat

kembali satu dekade lalu saja, kehidupan sudah jauh berbeda dengan hari ini.

Satu dekade kebelakang ialah sekitar tahun 1990, dimana untuk memberi

kabar masih menggunakan surat melalui pos dan menghubungi seseorang masing

menggunakan kabel telefon. Namun kini, teknologi telah mengubah dunia

komunikasi tanpa melihat jarak maupun waktu. Hanya dengan sapuan jari, emails,

instant messages servie, dan internet call membuat komunikasi kita semakin

mudah.

Kemudahan internet benar-benar membuka dunia kedalam dimensi baru.

Mulai dari dunia komunikasi, dunia pendidikan dan dunia pasar. Internet

menggeser pelaku-pelaku lama kedala dunia digital. Tidak jarang, semua hal yang

diperlukan manusia dapat dipenuhi dalam sekejap. Maka dari itu, timbulah suatu

ketergantungan antara manusia dengan teknologi.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam

kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan

kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan

manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan,

1
2

serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam

bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh

inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,

walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi

lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa saja dampak dari kemudahan teknologi?

b. Apa saja ciri-ciri remaja yang memiliki ketergantungan terhadap gadget?

c. Berapa banyak remaja yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi

terhadap gadget?

d. Adakah sejumlah remaja yang menggunakan teknologi secara tepat?

e. Bagaimana cara mengatasi ketergantungan terhadap gadget?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai

berikut :

a. Mengetahui dampak kemudahan teknologi di zaman sekarang

b. Mengetahui ciri-ciri remaja yang menggunakan teknologi dengan baik

c. Mengetahui ciri-ciri remaja yang ketergantungan terhadap teknologi

d. Mengetahui dampak dari ketergantungan terhadap teknologi terhadap

kehidupan sosial remaja.


3

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat para pembaca:

a. Mengetahui tanda-tanda ketergantungan terhadap teknologi.

b. Mengetahui rentan ketergantungan terhadap teknologi.

c. Mengetahui cara menggunakan teknologi dengan tepat.

Adapun manfaat bagi penulis :

a. Menambah pengetahuian bagaimana menulis proposal dengan benar

b. Mempermudah jalanya penelitian

c. Memperjelas arah dan tujuan penelitian


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

Kemajuan teknolgi benar-benar memanjakan manusia. Perkembangan

teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita pungkiri. Era digital tidak dapat

dielakkan lagi. Siapapun dapat dengan mudah memanfaatkannya dengan baik,

namun tidak jarang juga dapat menghancurkan seseorang. Ketidakpahaman

masyarakat terhadap media digital membuat penyalahgunaan yang berakibat

terhadap kehidupan pribadi dan sosial.

2.1.1. Pengertian Teknologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah ;

1) Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan 2)

Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi

kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Pada awal sejarah, manusia

bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa

memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang

lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan

sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui

ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di

tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu

jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar,

4
5

informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan

hilang sama sekali.

Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian

informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang

mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan

angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini

memudahkan dalam penulisan informasi itu.

2.1.2. Era Revolusi Digital

Revolusi Digital merupakan perubahan dari teknologi mekanik dan

elektronik analog menuju ke teknologi digital. Perubahan tersebut sudah terjadi

sejak era 1980-an dan terus berlanjut hingga sekarang ini dan membuat perubahan

yang besar di seluruh dunia. Revolusi Digital ini pada aknirnya telah mengubah

perspektif seseorang dalam menjalani kehidupan yang serba modern dan canggih

ini.

Berikut contoh-contoh revolusi digital :

2.1.2.1. Perkembangan Teknologi Komputer

Salah satu revolusi digital terbesar adalah

perkembangan teknologi komputer. Komputer merupakan perangkat

dengan sistem elektronik yang dirancang untuk memanipulasi data secara


6

cepat dan tepat, menerima dan menyimpan data input secara otomatis,

memproses data, serta

menghasilkan output menurut instruksi-instruksi program dan

tersimpan dalam sistem memori. Pengolahan data menggunakan komputer

disebut Elektronik Data Processing (EDP) atau Pengolahan Data

Elektronik (PDE).

2.1.2.2. World Wide Web (www)

Awal muda digunakannya Web bermula di kota Geneva, antara

perbatasan Perancis dan Swiss. Web digunakan oleh CERN, yakni suatu

organisasi di Eropa yang beranggotakan 18 negara Eropa. Pada tahun

1990-an Berners Lee dan penelti lainnya mengusulkan distribusi informasi

di internet. Lalu dibuatlan Web Browser, hingga pada tahun 1992 mulai

dirilis World Wide Web (WWW). Terciptanya WWW kemudian diikuti

dengan banyaknya bisnis website di internet.

Dan akhirnya pada tahun 1999, sebagian besar negara di dunia

sudah mempunyai jaringan, dan lebih dari separuh warga Amerika telah

menggunakan internet secara rutin.

2.1.2.3. Perkembangan Telepon Selular

Siapa yang tidak kenal telepon seluler. Alat komunikasi tersebut

ditemukan oleh Martin Cooper. Mula-mula merupakan alat komunikasi


7

sederhana, namun pada produksi selanjutnya telepon seluler mulai

dilengkapi dengan headset. Telepon seluler terus mengalami peningkatan

mengenai teknologi yang semakin canggih, beratnya yang semakin ringan

sehingga mudah dibawa, baterainya yang semakin tahan lama, desain yang

semakin menarik, dan sebagainya. Bahkan sekarang sudah ditemui telepon

selular berbasis layar sentuh dan power bank. Power bank merupakan alat

pendamping telepon selular khususnya smartphone. Power bank berfungsi

sebagai alat pengisi daya portable yang bisa dibawa kemana-mana.

2.1.2.4. Situs Jejaring Sosial

Situs jejaring sosial merupakan web berbasis pelayanan yang

dirancang sedemikian rupa yang memungkinkan para penggunanya untuk

menyajikan profil, membuat status, menggunggah kegiatan sehari-hari,

menyaksikan profil teman, mengundang teman, bahkan menjalin interaksi

dengan pengguna lain di seluruh dunia. Situs Jejaring sosial mulai muncul

pada tahun 1997 secara sederhana dan berdasar kepercayaan antar teman

dekat. Lalu pada era tahun 2000-an muncullah Friendster yang selanjutnya

disusul dengan MySpace, Facebook, Twitter, Two, Instagram, LinkedIn,

dan sebagainya. Munculnya Situs Jejaring Sosial banyak memberi manfaat

bagi kehidupan manusia, namun diikuti pula dengan dampak negatif,

antara lain spamming, pornografi, dan cyber crime.


8

3.2.2 Konvrensi Teknologi

Konversi Teknologi terjadi antara lain; perkembangan Compact

Disc ke Mp3, VHS tape recorder ke DVD, telepon umum ke telepon

seluler, Mail ke email, Analog penyiaran ke penyiaran digital, dan analog

fotografi ke fotografi digital.

2.1.3. Pengertian Dunia Digital

Menurut wikipedia Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa

Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka

berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0,

oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu

keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on

(bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai

basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).

Pengertian digital menurut KBBI adalah berhubungan dengan angka-

angka untuk sistem perhitungan tertentu; berhubungan dengan penomoran.

Sedangkan gambaran digital saat ini adalah segala sesuatu yang bersifat modern,

termasuk perangkat didalamnya. Dunia digital adalah gambaran umum yang

berhubungan dengan modernisasi juga perangkat didalamnya, wadah manusia

modern melakukan segala kegitan.


9

Dunia digital erat hubunganya dengan teknologi. Perkembangan teknologi

di ikut sertakan dengan berkembangnya dunia digital. Sebagian besar banyak

sekali orang-orang yang hidupnya didampingi oleh dunia digital. Dunia digital

sangat membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari mulai dari

bangun tidur sampai tidur lagi. Seperti hal, mengingatkan waktu meeting,

membantu menemukan karir yang cocok, menjadi konselor pribadi hingga

menghubungkan komunikasi antara sang pemilik dengan pengguna lainya di

berbagai belahan dunia. Dunia digital berkembang menjadi digital assistant.

2.1.4. Pengertian Digital Assitant

Asisten digital pribadi (bahasa Inggris: Personal Digital Assistant; PDA)

adalah sebuah alat elektronik yang berbasis komputer dan berbentuk kecil serta

dapat dibawa ke mana-mana. PDA banyak digunakan sebagai pengorganisir

pribadi pada awalnya, tetapi karena perkembangannya, kemudian bertambah

banyak fungsi kegunaannya, seperti kalkulator, penunjuk jam dan

waktu, permainan komputer, pengakses internet, penerima dan pengirim surat

elektronik (e-mail), penerima radio, perekam video, dan pencatat memo. Selain

itu, dengan PDA (komputer saku) ini, kita dapat menggunakan buku alamat dan

menyimpan alamat, membaca buku-e, menggunakan GPS dan masih banyak lagi

fungsi yang lain. Bahkan versi PDA yang lebih canggih dapat digunakan

sebagai telepon genggam, akses internet, intranet, atau extranet lewat Wi-Fi atau

jaringan wireless. Salah satu ciri khas PDA yang paling utama adalah

fasilitas layar sentuh.


10

2.1.5. Dampak Penggunaan Dunia Digital

Teknologi modern seperti internet, ponsel, komputer atau fasilitas game,

bisa membuat dua sisi bagi remaja, yaitu positif dan negatif. Sayangnya teknologi

justru lebih condong kepengaruh negative terhadap kehidupan remaja daripada

sisi positifnya . Apalagi remaja adalah sosok yang biasanya belum mengerti benar

akan perbedaan hal yang baik dan buruk.

2.1.5.1. Pengaruh Positif

Banyak teknologi canggih sekarang ini dengan segudang fitur dan

fasiltas yang ada membuat pengaruh positif pada seorang anak remaja.

Berikut beberapa pengaruh teknologi terhadap kehidupan remaja dalam hal

positif.

Pada beberapa teknologi, yaitu internet, memiliki pengaruh yang

cukup positif terhadap perkembangan pendidikan remaja. Internet dapat

memberikan segudang informasi tentang pendidikan seorang remaja dalam

menyesaikan tugas sekolahnya.

Contoh lainnya adalah ponsel. Sebagai alat komunikasi, ponsel

juga memiliki pengaruh positif terhadap remaja, mereka jadi lebih mudah

belajar berkomunikasi terhadap teman temanya dan juga gurunya untuk

mencari informasi tentang pelajaranya disekolah maupun dikampus.

Dalam kehidupan remaja, pergaulan memanglah sangat penting,

hal ini karena pergaulan dapat menumbuhkan rasa sosialisasi dan


11

membangun kepribadianya. Dengan kemajuan teknologi, pergaulan

anak remaja saat ini bisa semakin tumbuh.

Dengan adanya ponsel yang sekarang ini bernama smartphone dan

jejaring sosial di internet. Dengan dua teknologi itu saja, sosialisasi remaja

dapat meningkat kearah yang lebih positif.

2.1.5.2. Pengaruh Negatif

Teknologi ada memang diciptakan untuk mempermudah kehidupan

manusia, termasuk kehidupan remaja. Namun, remaja terkadang sulit

untuk mengontrol diri dan akhirnya terjerumus ke dalam hal negatif.

Berikut adalah contoh pengaruh negative teknologi terhadap hehidupan

remaja.

Dengan adanya teknologi hiburan seperti Smartphone, Internet, dan

mesin Gaming seperti Playstation, membuat para remaja terpaku dengan

hiburan tersebut sehingga mereka lupa akan tugas dan kewajiban mereka

seperti melakukan hal – hal positif dan beribadah. Sosial media merupakan

hal yang tidak bisa dipungkiri dari kemajuan teknologi. Namun, sayangnya

sebagian besar anak remaja tidak bisa lepas dari smartphone dan akun

sosial media yang mereka punya. Hal ini yang menyebabkan

ketergantungan terhadap smarphone dan dunia digital didalamnya.

Usia remaja memanglah usia yang rentang dan mudah terpengaruh.

Ketika mereka meyerap suatu informasi, ia mungkin akan menerapkannya.

Bagaimana jika informasi yang mereka dapatkan adalah hal – hal yang
12

negatif? Misalnya, mereka membuka situs porno di internet, hal ini tentu

saja berdampak buruk untuk para remaja. Dan acara di televisi yang

mungkin tidak layak ditotnon oleh seorang remaja, misalkan kekerasan,

kriminal, acara gosip, dan hal – hal negative lainya yang berdampak buruk

pada remaja.

2.1.6. Pengertian Ketergantungan

Ketergantungan berasal dari kata dasar gantung. Ketergantungan memiliki

arti dalam ilmu psikologi dan ilmu pendidikan. Dalam dunia pendidikan, arti kata

ketergantungan adalah keadaan seseorang yang belum dapat memikul tanggung

jawabnya sendiri. Sedangkan, dalam dunia psikologi, arti kata ketergantungan

adalah perihal hubungan sosial seseorang yang tergantung kepada orang lain,

masyarakat, atau suatu hal tertentu.

Bahwa sikap yang ketergantungan terwujud dari sesuatu yang sering

bahkan selalu dilakukan. Saat anda selalu menekuni sesuatu maka secara

berangsur-angsur menjadi terbiasa. Saat sudah terbiasa maka lama kelamaan

(kadang tak disadari) telah menjadi budaya. Sikap ini lahir dari kebiasaan. yang

dilakukan sehari-hari. Sesuatu yang sangat diharapkan akan cenderung membuat

ketergantungan. Ada yang ketergantungan karena keenakan. Saat nikmat &

gurihnya makanan terasa diujung lidah maka mulailah meminta tambo/ tambahan.

Jika rasa di indra begitu kentara maka otak akan merespon kuat untuk segera

mengulang hal yang sama (melakukannya lagi).


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penulis mengambil populasi dari kerabat penulis yang berusia 15-17 tahun.

Dimana aktif dalam penggunaan smartphone setiap harinya. Dan juga, aktif dalam

penggunaan dunia digital.

3.1.1. Sample

Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja yang berumur

15-17 tahun.

3.1.2. Media

Media yang digunakan adalah google form. Seperti kusioner namun

bersifat online. Penulis mengharapkan sample dapat didapat dengan

jangkauan luas.

3.1.3. Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan dari tanggal 8 Maret 2018

– 14 April 2018.

3.1.4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian.

13
14

Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual

secara rinci. Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan

untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu

atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode

deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan.

Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi.

Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam

penelitian ini adalah dengan angket. Dengan angket kami dapat

menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan

tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan

jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari

pertanyaan itu akan saling berkaitan.

3.1.5. Instrumen Penelitian

Penelitian menggunakan lembar kusioner.

3.1.6. Teknik Analisis Data

Teknik pengumpulan data kualitatif yaitu dapat diperoleh dari

kuesioner. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian

berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul agar peneliti

mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan

untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Tingkat Ketergantungan

Berikut penjabaran mengenai tingkat ketergantungan siswa bedasarkan

jawaban koresnponden.

30

25

20

15

10

a. Aman(8-12)

Koresponden dengan tingkat aman, menandakan tidak terlalu kecanduan

dengan dunia digital. Pemakaian teknologi dikatakan sering, namun tidak

terlalu sering dengan dunia digital. Artinya, koresponden dengan tahap ini

tidak perlu risau jika jauh dari dunia digital.

b. Hati-hati (13-18)

Koresponden dengan tingkat hati-hati, menandakan dapat menggunakan

dunia digital sesuai kebutuhanya. Akan tetapi, koresponden dengan tahap

ini butuh melepaskan gadget dan dunia digitalnya agar tidak kecanduan.

15
16

c. Awas(19-24)

Koresponden dengan tingkat awas, menandakan sudah berketergantungan

dengan dunia digital dan membuat gadget sebagai kembaranya.

Koresponden ini butuh tahap serius agar dapat mengurangi kecanduanya.

Hasil pengamatan bedasarkan jawaban koresponden yang terbagi dalam

tingkat umur, sebagai berikut :

4.1.1. Umur 15 tahun

Nama Umur Jumlah nilai Tingkat

Alvert Hervianto 15 tahun 14 Hati-hati

Andini Mitadyah 15 tahun 20 Awas

Callista Carin 15 tahun 15 Hati-hati

David Sutedja 15 tahun 12 Aman

Dewa Elgandhy 15 tahun 13 Hati-hati

Jonathan Timothy 15 tahun 14 Hati-hati

Mesa 15 tahun 13 Hati-hati

Michael Reinard 15 tahun 12 Aman

Moses Sinanta 15 tahun 12 Aman

Ratih Pradipta Listya Wismaya 15 tahun 16 Hati-hati

Veronica Sharen 15 tahun 14 Hati-hati

Vincent K 15 tahun 15 Hati-hati


17

Bedasarkan data tersebut dapat disimpulan jumlah koresponden yang

berada dalam tahap aman, hati-hati, dan awas. Disajikan dalam diagram berikut:

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Aman Hati-hati Awas

4.1.2. Umur 16 Tahun

Nama Umur Skor Tingkat

Aldo Fredo Haposan Purba 16 Tahun 12 Aman

Alviandra 16 tahun 11 Aman

Anggie widya utami 16 tahun 15 Hati-hati

Clara 16 tahun 14 Aman

Danila Tumonglo 16 tahun 13 Hati-hati

Dimas Tri 16 tahun 14 Aman

Erika Alviyona 16 tahun 15 Hati-hati

Febe Futrian Ne dolok 16 tahun 18 Hati-hati

Gede Prasidha 16 tahun 18 Hati-hati


18

Iswara Chandra Wijaya 16 tahun 20 Awas

Lintang Tjahya P 16 tahun 12 Aman

Lulu lutfianingrum 16 tahun 13 Hati-hati

Maria Krisantia 16 Tahun 14 Hati-hati

Michael Harditya 16 tahun 12 Aman

Muhammad Farhan Abdilah 16 Tahun 12 Aman

Nazla Alinka P 16 Tahun 13 Hati-hati

Paulus Bagus Swandito 16 tahun 13 Hati-hati

Putri Nabilah 16 Tahun 14 Hati-hati

Putri rizki 16 tahun 13 Hati-hati

Rury Annida 16 Tahun 13 Hati-hati

Stefhany indra jaya 16 tahun 15 Hati-hati

Bedasarkan data tersebut dapat disimpulkan jumlah koresponden

yang berada dalam tahap aman, hati-hati, dan awas. Disajikan dalam

diagram berikut:

14

12

10

0
Aman Hati-hati Awas
19

4.1.3. Umur 17 tahun

Nama Umur Skor Tingkat

Adrian M Fazri 17 Tahun 14 Hati-hati

Andikha 17 tahun 11 Aman

Andreas Christian 17 tahun 15 Hati-hati

Detta R P 17 tahun 14 Hati-hati

Dila Amanda P 17 tahun 16 Hati-hati

Fakhri 17 tahun 13 Hati-hati

Fitri Handayani 17 tahun 13 Hati-hati

Hafid Akbar 17 tahun 12 Aman

Intan Pratiwi 17 Tahun 18 Hati-hati

Isabelle Adjani 17 tahun 13 Hati-hati

Olivia Rizqi A 17 tahun 16 Hati-hati

Rico Alfianur 17 tahun 19 Awas

Rifky Bintang Sakti 17 tahun 16 Hati-hati

Romdhona Fitria A 17 tahun 16 Hati-hati

Shafa Hasnalilfauzan DS 17 tahun 15 Hati-hati

Shinta Magdalena M 17 tahun 14 Hati-hati


20

Bedasarkan data tersebut dapat disimpulkan jumlah koresponden

yang berada dalam tahap aman, hati-hati, dan awas. Disajikan dalam

diagram berikut:

14

12

10

6 17 tahun

0
Aman Hati-hati Awas

Bedasarkan jawaban keseluruhan koresponden, maka dapat ditarik

kesimpulan. Disajikan dalam diagram berikut:

25

20

15 Awas
Hati-hati
10
Aman
5

0
17 tahun 16 tahun 15 tahun

Bedasarkan fakta yang didapatkan penulis, remaja dalam umur 15 – 17

tahun rentan dalam tingkat hati-hati mengenai ketergantungan terhadap dunia

digital. Artinya hampir seluruh remaja kisaran umur 15-17 tahun dapat
21

menggunakan dunia digital dengan baik. Akan tetapi, pengawasan orang tua

sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak ketergantungan yang amat sangat dengan

dunia digital. Bisa dilihat, dalam diagram bahwa tingkat awas dalam

ketergantungan masih dalam angka kecil.

4.2. Penggunaan Dunia Digital terhadap kehidupan sehari-hari

Penulis juga mengamati seberapa banyak koresponden yang

memakai dunia digital dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Berikut

dijabarkan melalui diagram yang bedasarkan jawaban koresponden :

Penggunaan Dunia Digital

16%
Cukup sering menggunakan
(21 orang)
42%
Tidak terlalu sering, seperti
saat lupa membawa buku (21
orang)
Tidak suka menggunakan
karena lebih suka manual (8
42% orang)

Penggunaan dunia digital untuk kalangan remaja 16-17 tahun dapat dilihat

dari hasil qusioner. Bedasarkan fakta yang ada, jumlah pengguna dunia digital

baik dari perihal sering maupun tidak sering sudah lebih banyak dibanding remaja

yang tidak menggunakan dunia digital.


22

4.3. Penggunaan Sosial Media

Sosial media adalah sesuatu yang erat ikatanya dengan perkembangan dunia

digital. Berikut tujuan pemakaian sosial media bedasarkan jawaban

koresponden :

Tujuan Penggunaan Sosial Media

18% untuk mendapatkan teman


baru ( 9 orang)
trend masa kini (3 orang)
6%
2% pengen hits kayak anak-anak
lain ( 1 orang)
biar ga ketingalan informasi
74% aja ( 37 orang)

Bedasarkan data diatas, seluruh koresponden telah menggunakan sosial

media. Dengan tujuan yang beragam, maka sosial media juga akan berpengaruh

terhadap ketergantungan koresponden terhadap dunia digital. Beragam tujuan

pemakaian sosial media makan juga akan beragam pemakaianya. Berikut seberapa

sering pemakaian koresponden terhadap sosial media:


23

Seberapa sering menutup buka sosial


media?
Jarang, kalau ada
pemberitahuan ( 12 orang)
10%
24%

sesekali namun sering ( 33


orang)

Bagaimana bisa tahu ada


66% pemberitahuan komentar
kalau tidak dibuka? ( 5
orang)

Bedasarkan data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja akan

sering membuka menutup smartphone mereka untuk membuka sosial media

karena ingin memastikan ada tidaknya pemberitahuan dari akun sosial media

milik mereka. Hal ini dapat memicu suatu ketergantungan terhadap dunia digital.

4.4. Penggunaan Youtube

Kegiatan dengan Youtube


35
30
25
20
15
10
5 Orang
0
Beberapa Video Random Dengerin Belajar video
channel Edukasi Videos Musik hal-hal game
youtube baru ; tips-
para tips
vlogger

Dari diagram diatas dapat diketahui kegiatan yang dilakukan koresponden

dengan youtube. Kemudian dengan kegiatan tersebut dapat memepengaruhi


24

koresponden dalam seberapa sering membuka tutup youtube. Berikut

jawaban koresponden yang dijabarkan melalui diagram:

Seberapa sering membuka Youtube


2%
Sering banget, setiap hari (2
6% orang)
23%
Sering banget, sesuai muncul
notif update vlogger (3
orang)
saat waktu luang saja (34
orang)

69% Jarang sekali, hemat kuota.


(11 orang)

4.5. Keterkaitan hobi dengan dunia digital

Hobi juga dapat menjadi alasan seseorang menggunakan dunia digital. Maka

berikut ini dijabarkan keterkaitan hobi seseorang dengan dunia digital :

Keterkaitan Hobi dengan dunia digital


20
18
16
14
12
10
8 orang
6
4
2
0
1 tidak ada 2 sedikit ada 3 biasa saja 4 Berkaitan 5 sangat
berkaitan berkaitan
Bab V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Bedasarkan jawaban koresponden dalam lembar qusioner. Remaja

pada umur 15-17 tahun berada di tingkatan hati-hati pada level

kecanduan. Dimana artinya adalah, remaja bisa menggunakan teknologi

sebagaimana mestinya namun butuh pengawasan agar tidak terlalu

menyebabkan ketergantungan, atau dalam kata lain remaja bisa saja

menggunakan ponsel berlebihan atau tiap waktu.

Beberapa penggunaan dunia digital seperti sosial media dan

youtube juga mempengaruhi seseorang dalam membuka dan menutup

sosial media. Hal ini juga dapat menyebabkan ketergantungan pada

seseorang. Untuk mencegah hal ini maka diperlukan penggunaan yang

secukupnya.

5.2. Saran

Penulis berharap dengan adanya tulisan ini dapat menyadarkan

banyak pihak agar tidak terlalu berlebihan dalam penggunaan dunia

digital maupun smartphone. Kemudian, tulisan ini dapat didukung oleh

banyak pihak sebagai upaya pencegahan kecanduan terhadap dunia digital

maupun kecanduan gadget.

25

Anda mungkin juga menyukai