Anda di halaman 1dari 3

Permohonan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPL) :

 Ditetapkan Menteri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun dan dapat diperpanjang
 Pemegang IUPL melaporkan kegiatan usahanya setiap 6 bulan kepada Dirjen
 IUPL harus diubah apabila terdapat perubahan sebagai berikut :

1. Kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik


2. Jenis Usaha
3. Nama Badan Usaha
4. Wilayah Usaha

Kelengkapan Dokumen dan Persyaratan pengajuan IUPL yaitu :


Data Administratif :
1. Identitas Pemohon;
2. Pengesahan sebagai badan hukum Indonesia;
3. Profil pemohon;
4. Nomor pokok wajib pajak; dan
5. Kemampuan pendanaan.
Data Teknis :
1. Studi kelayakan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik;
2. Lokasi instalasi;
3. Izin lokasi dari instansi yang berwenang;
4. Diagram satu garis;
5. Jenis dan kapasitas usaha yang akan dilakukan;
6. Jadwal pembangunan;
7. Jadwal pengoperasian;
8. Persetujuan harga jual tenaga listrik dan
Kesepakatan Jual Beli TL : untuk usaha pembangkit
Kesepakatan Sewa Jaringan : untuk usaha transmisi atau distribusi
9. Kesepakatan jual beli tenaga listrik (PPA) Penetapan Wilayah Usaha (sesuai Peraturan
Menteri ESDM Nomor 28 tahun 2012) dan RUPTL untuk usaha Distribusi, Penjualan dan
Terintegrasi
Data lingkungan
Sesuai aturan perundang – undangan di bidang perlindungan dan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Waktu yang dibutuhkan : 30 hari jam kerja, permohonan lengkap dan memenuhi syarat
Flowchart Alur Perijinan
Download Format Surat dan Lampiran terkait :
1. Surat Pemohonan IUPL Tetap
2. Formulir Isian Permohonan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
3. Flowchart Alur Pengajuan IUPL Sementara dan IUPL Tetap

*Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 35 Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai