.
I PENDAHULUAN b
. mendorong pertumbuhan ahli spesialis di
bidang ketenagalistrikan.
Sebagaimana diketahui bahwa di samping listrik
sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, c
. melindungi kepentingan konsumen tenaga
tenaga listrik juga dapat membahayakan listrik dan pengusaha penyediaan tenaga listrik.
keselamatan manusia. Oleh karena itu instalasi Pengaturan dan Pengawasan usaha penunjang tenaga
sarana penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik listrik dilakukan melalui pemberian izin bagi badan
harus aman, andal dan akrab lingkungan. Guna usaha maupun perseorangan yang akan
terciptanya instalasi sarana penyediaan dan melaksanakan usaha penunjang tenaga listrik.
pemanfaatan tenaga listrik yang aman, andal, dan Hingga saat ini izin yang diterbitkan dalam rangka
akrab lingkungan maka instalasi tersebut harus pengaturan dan pengawasan penyelenggaraan usaha
dibangun dan dipasang sesuai dengan ketentuan penunjang tenaga listrik adalah Surat Pengesahan
teknis yang berlaku di bidang ketenagalistrikan. Instalatir (SPI) yang berlaku selama 3 (tiga) tahun
Untuk menjamin bahwa instalasi sarana penyediaan dan Surat Izin Kerja (SIKA) yang berlaku selama
dan pemanfaatan tenaga listrik memenuhi ketentuan 1 (tahun).
teknis yang berlaku di bidang ketenagalistrikan Untuk pengawasan dan pengaturan terhadap badan
maka pembangunan dan pemasangan instalasi ter- usaha pemegang SPI, maka SPI yang diterbitkan
sebut harus berdasarkan perencanaan, pelaksanaan- digolongkan sesuai dengan tingkat kemampuan
nya diawasi, hasil pelaksanaannya diinspeksi dan teknis yang diperlukan untuk melaksanakan
diuji serta untuk keandalan maka instalasi tersebut pekerjaan penunjang. Tingkat kemampuan teknis
harus dipelihara dan dioperasikan dengan tepat. diukur berdasarkan tegangan dan daya (kVA)
Dalam rangka mendapatkan instalasi sarana terpasang/tersambung pada instalasi yang akan
penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik yang dibangun, Adapun penggolongan SPI adalah :
memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan di Golongan A, Golongan B, Golongan C, dan
atas, maka pelaksanaan perencanaan, pengawasan, Golongan D.
inspeksi dan pengujian instalasi sarana penyediaan SPI akan diterbitkan bagi Badan Usaha pemohon
dan pemanfaatan tenaga listrik harus dilaksanakan yang telah memenuhi persyaratan umum dan
oleh Badan Usaha yang telah memiliki Izin Usaha persyaratan khusus. Persyaratan umum dalam hal
Penunjang Tenaga Listrik sebagaimana ditetapkan ini adalah persyaratan administratif, sedangkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 persyaratan khusus adalah mempunyai
tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. penanggungjawab teknik yang sudah lulus uji
Dari uraian di atas jelas bahwa usaha penunjang sesuai dengan golongannya dan mempunyai
tenaga listrik mempunyai peranan yang sangat peralatan kerja yang cukup sesuai dengan
penting. Mengingat pentingnya peranan badan golongannya. Sedangkan SIKA adalah surat izin
usaha penunjang dalam pembangunan dan kerja yang diterbitkan bagi badan usaha yang
pemasangan instalasi sarana penyediaan dan memiliki SPI.
pemanfaatan tenaga listrik, maka penyelenggaraan Lingkup kerja dari Badan Usaha Pemegang SPI
usaha penunjang tenaga listrik harus diatur dan dan SIKA mempunyai lingkup kerja yaitu :
diawasi sebagaimana ditetapkan dalam Undang- Perencanaan, Pembangunan dan Pemasangan
undang Nomor 15 tahun 1985 tentang Ketenaga- Instalasi Peralatan Ketenagalistrikan sebagaimana
listrikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun diatur dalam Peraturan Menteri No. 01.P/40/M.PE/
1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik. 1990. Lingkup kerja ini belum mencerminkan
adanya spesialisasi di bidang ketenagalistrikan
Pengaturan dan pengawasan usaha penunjang
sehingga apa yang dicita-citakan dalam Undang-
tenaga listrik perlu dilakukan untuk :
undang Nomor 15 Tahun 1985 dan Peraturan
a
. Menumbuhkembangkan badan usaha penunjang Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 belum dapat
yang berkualitas. diwujudkan.
Untuk spesialisasi di bidang ketenagalistrikan maka pengadaannya yang berdasarkan pada peren-
pada tahun 1997 telah diterbitkan Keputusan canaan tertentu.
Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 2500.K/ 3. Pemeliharaan Peralatan Ketenagalistrikan adalah
40/M.PE/1997 tentang Usaha Penunjang Tenaga segala kegiatan yang meliputi pemeriksaan,
Listrik sebagai pengganti Peraturan Menteri perawatan, perbaikan dan pengujian atas
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 023/ instalasi pembangkit, jaringan transmisi,
PRT/1978, dimana penggolongan usaha penunjang jaringan distribusi dan instalasi pemanfaatan
telah mengalami perubahan. tenaga listrik, dengan maksud agar instalasi
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertambangan, tetap berada dalam keadaan baik dan bersih
keputusan ini wajib diberlakukan sejak tanggal 18 sehingga penggunaannya aman, serta segala
Desember 1999. Akan tetapi dengan diundang- gangguan dan kerusakan dapat diketahui,
kannya Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 dicegah dan diperkecil.
tentang Jasa Konstruksi dan Undang-undang Nomor 4. Pengembangan Teknologi Peralatan Ketenaga-
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah listrikan adalah kegiatan yang mencakup
pemberlakuan Keputusan Menteri Pertambangan penelitian dan pengembangan teknologi untuk
dan Energi ditangguhkan guna penyesuaian dengan memperbaiki mutu dan meningkatkan kemam-
ketentuan yang ditetapkan dalam kedua Undang- puan secara ekonomis atas peralatan atau
undang ini. instalasi ketenagalistrikan dalam rangka
Di masa datang pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik.
terhadap penyelenggaraan usaha penunjang tenaga
5. Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat
listrik terutama mengenai Perencanaan dan
rancangan yang berupa suatu berkas gambar
Pembangunan akan mengacu kepada Undang-
instalasi dan uraian teknik yang digunakan
undang Nomor 18 Tahun 1999. Undang-undang
sebagai dasar untuk melaksanakan pem-
Nomor 22 Tahun 1999 dan peraturan pelaksa-
bangunan dan pemasangan instalasi.
naannya disamping Undang-undang Nomor 15
Tahun 1985 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 6. Instalasi ketenagalistrikan adalah bangunan-
Tahun 1995. bangunan sipil dan elektromekanik, mesin-
mesin, peralatan, saluran-saluran dan perleng-
Pedoman yang disusun ini telah mencerminkan
kapannya yang digunakanan untuk pembang-
penyesuaian antara Undang-undang dan Peraturan
kitan, konversi, transformasi, pendistribusian,
di bidang ketenagalistrikan dengan Undang-
dan pemanfaatan tenaga listrik.
undang dan Peraturan di bidang jasa Konstruksi
dan Otonomi Daerah. 7. Pengujian adalah kegiatan pengukuran dan
Pedoman ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman penilaian untuk kerja suatu instalasi hasil
dalam menyelenggarakan pelayanan penerbitan Izin pembangunan dan pemasangan termasuk hasil
Usaha Penunjang Tenaga Listrik oleh Pemerintah pemeliharaan.
Daerah dalam rangka pengaturan dan pengawasan 8. Pengawasan adalah kegiatan dalam rangka
Usaha Penunjang Tenaga Listrik. Adapun tata cara mengawasi pelaksanaan pekerjaan pem-
pelaksanaan secara rinci diatur sepenuhnya oleh bangunan dan pemasangan, dan pemeliharaan
Pemerintah Daerah dengan memperhatikan kondisi instalasi ketenagalistrikan.
setempat. 9. Penanggung Jawab Teknik adalah seseorang
yang bersertifikat Penanggung Jawab Teknik,
II. PENGERTIAN dan ditunjuk pimpinan perusahaan untuk
1. Konsultasi yang berhubungan dengan bertanggung jawab secara teknis atas semua
Penyediaan dan Pemanfaatan tenaga listrik, yang kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
selanjutnya disebut Konsultasi Ketenaga- Usaha Penunjang Tenaga Listrik.
listrikan adalah segala kegiatan yang bersifat 10. Tenaga ahli adalah seseorang yang mempunyai
non fisik yang meliputi studi kelayakan, sertifikat keahlian khusus yang diperlukan
perencanaan, rekayasa, pengawasan, inspeksi dalam pelaksanaan pekerjaan konsultasi,
dan pengujian di bidang penyediaan dan pembangunan dan pemasangan, atau pemeli-
pemanfaatan tenaga listrik. haraan instalasi ketenagalistrikan yang
2. Pembangunan dan Pemasangan Peralatan berhubungan dengan penyediaan dan
Ketenagalistrikan adalah segala kegiatan fisik pemanfaatan tenaga listrik.
pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan 11. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi adalah
pemasangan instalasi ketenagalistrikan termasuk Lembaga sebagaimana dimaksud dalam
b
. Permohonan ditujukan kepada Pejabat c) Mempunyai surat keterangan
yang berwenang domisili dari pejabat yang
c
. Permohonan dilengkapi dengan dokumen berwenang;
antara lain : d) Daftar Riwayat Hidup;
1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); e) Memiliki Sertifikat Keahlian yang
2) Sertifikat Registrasi Perusahaan yang dikeluarkan oleh Lembaga
diterbitkan oleh Lembaga yang Sertifikasi yang diakreditasi oleh
berwenang; yang berwenang.
3) Daftar Riwayat Hidup Pemimpin Badan 2) Syarat Khusus
Usaha; a) Bagi calon peserta ujian
4) Daftar Riwayat Hidup Penanggung Penanggung Jawab Bidang Teknik
Jawab Teknik; bidang Konsultasi Perencanaan
5) Sertifikat Penanggung Jawab Teknik Ketenagalistrikan untuk Golongan
yang sesuai dengan jenis dan A, Golongan B dan Golongan C
penggolongannya. adalah :
6) Daftar tenaga kerja tetap; Sarjana Teknik Jurusan Listrik/
7) Daftar Peralatan kerja dan alat ukur Mesin berpengalaman kerja di
yang berfungsi dengan baik. bidang perencanaan ketenaga-
listrikan minimum 4 (empat) tahun.
4. Diagram alir pelayanan izin usaha
penunjang tenaga listrik adalah sesuai b) Bagi calon peserta ujian
gambar terlampir. Penanggung Jawab Teknik Bidang
5. Wilayah Usaha Badan Usaha Penunjang Konsultasi Pengawasan, Konsultasi
Tenaga Listrik berdasarkan peraturan- pemeriksaan dan Pengujian
perundangan yang berlaku. Ketenagalistrikan untuk Golongan
A, Golongan B da n Golongan C
adalah :
V. PENANGGUNG JAWAB TEKNIK DAN TENAGA
Sarjana Teknik Jurusan listrik/
KERJA
mesin berpengalaman kerja di
1. Penanggung Jawab Teknik bidang pengawasan ketenaga-
a
. Untuk menjamin bahwa hasil pekerjaan listrikan minimum 4 (empat) tahun.
badan usaha penunjang tenaga listrik dapat c) Bagi calon peserta ujian
dipertanggungjawabkan secara teknis, Penanggung Jawab Teknik Bidang
maka sebelum mendapatkan Izin Usaha Pembangunan dan Pemasangan
Penunjang Tenaga Listrik dari instansi Peralatan Ketenagalistrikan :
yang berwenang, badan usaha meng-
usulkan calon Penanggung Jawab Teknik (1) Untuk Golongan I :
untuk diuji oleh tim yang dibentuk oleh (a) Sarjana Teknik Jurusan
pejabat yang berwenang. listrik/mesin dan berpenga-
Sertifikat Penangung Jawab Teknik laman kerja di bidang
diberikan kepada calon yang lulus uji dan pembangunan dan pema-
diberikan untuk atas nama sendiri sangan peralatan ketenaga-
(perseorangan). listrikan minimum 4
(empat) tahun; atau
b
. Persyaratan untuk diusulkan sebagai calon
penanggung jawab teknik adalah sebagai (b) Sarjana Teknik Jurusan
berikut : listrik/mesin yang telah
mempunyai Sertifikat
1) Persyaratan Umum :
Penanggung Jawab Teknik
a) Berbadan sehat dan tidak buta Bidang Pembangunan dan
warna yang dinyatakan oleh Dokter Pemasangan peralatan
Pemerintah; ketenagalistrikan Golongan
b) Berkelakuan baik yang dinyatakan II minimum 1 (satu) tahun.
oleh pejabat yang berwenang;
4. Setiap pemegang Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik, Kepala Daerah memberikan sanksi
listrik wajib : administrasi berupa :
a
. Memberikan jaminan tertulis bahwa a
. peringatan tertulis;
pekerjaan akan dilaksanakan dengan baik b
. pencabutan sementara Izin Usaha
sesuai dengan prosedur dan standar yang Penunjang Tenaga Listrik;
berlaku. c
. pencabutan Izin Usaha Penunjang Tenaga
b
. Mentaati dan memperhatikan ketentuan Listrik;
mengenai standar, keselamatan kerja, 2. Jenis pelanggaran, kriteria, dan tata cara
keselamatan umum, dan lingkungan hidup pemberian sanksi sebagaimana dimaksud dalam
di bidang ketenagalistrikan. angka 1 ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala
c
. Memasang papan nama perusahaan di Daerah sesuai dengan kewenangannya.
kantor Perusahaan.
d. Menunjukkan Sertifikat Pengujian teknis IX. HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
dari Lembaga Sertifikasi Teknis setelah PEMERINTAH PUSAT
selesai pekerjaanya. 1. Untuk keperluan penyusunan kebijakan
e
. Menyampaikan laporan tertulis secara nasional dan sistem informasi di sektor energi
berkala mengenai kegiatannya kepada dan sumber daya mineral khususnya mengenai
Kepala Daerah. Usaha Penunjang Tenaga Listrik, Pemerintah
Daerah menyampaikan laporan tentang
VII. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN pelaksanaan pengaturan, pembinaan, dan
pengawasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik
1. Pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan secara berkala, setiap 6 (enam) bulan sekali.
Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik dilakukan
oleh Kepala Daerah sesuai dengan kewe- 2. Dalam hal tertentu Menteri dapat dimintai
nangannya. bantuan oleh Kepala Daerah untuk memberikan
konsultasi teknik.
2. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam angka 1, meliputi : X. KETENTUAN PENUTUP
a. Keselamatan dan keamanan bagi manusia 1. Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik atau izin-
dan instalasi; izin sejenis yang telah diberikan sebelum
b. Pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri; ditetap-kannya Keputusan Menteri ini tetap
c. Jaminan kualitas barang dan jasa bagi berlaku sampai dengan berakhir masa
pengguna jasa; berlakunya.
d. Terciptanya iklim usaha yang sehat; 2. Pedoman mengenai bidang usaha penunjang
e. Peningkatan profesionalitas dan lainnya, antara lain Usaha Pengembangan
kesinambungan usaha; Teknologi Ketenagalistrikan, Usaha Inspeksi
.
f Tercapainya standardisasi di bidang Teknik Ketenagalistrikan, Usaha Pengujian, dan
ketenagalistrikan. Usaha Pengoperasian Sarana Penyediaan
3. Dalam melaksanakan pembinaan dan Tenaga Listrik, ditetapkan secara sendiri.
pengawasan, Kepala Daerah : 3). Ketentuan lebih lanjut tentang Usaha Penunjang
e) menetapkan pedoman teknis dengan Tenaga Listrik ditetapkan oleh Kepala Daerah
memperhatikan standar, keamanan, sesuai dengan kewenangannya.
keselamatan, dan lingkungan di bidang
ketenagalistrikan;
) memberikan bimbingan dan pelatihan;
f
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
g) mengatur pengalokasian jenis pekerjaan
berdasarkan nilai jasa dan kemampuan
teknik pemegang Izin Usaha Penunjang
ttd.
Tenaga Lsitrik.
P e m o h o n IUPTL
Evaluasi Persyaratan
LPJK
Evaluasi Persyaratan
PEMDA
Tidak
Memenuhi
syarat
?
Ya
I U P T L
PEMDA
Operasi Komersial