Anda di halaman 1dari 9

Lampiran III Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000

LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


N O M O R : 1455 K/40/MEM/2000
TANGGAL : 3 November 2000

PEDOMAN TEKNIS PELAYANAN IZIN USAHA PENUNJANG


TENAGA LISTRIK

.
I PENDAHULUAN b
. mendorong pertumbuhan ahli spesialis di
bidang ketenagalistrikan.
Sebagaimana diketahui bahwa di samping listrik
sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, c
. melindungi kepentingan konsumen tenaga
tenaga listrik juga dapat membahayakan listrik dan pengusaha penyediaan tenaga listrik.
keselamatan manusia. Oleh karena itu instalasi Pengaturan dan Pengawasan usaha penunjang tenaga
sarana penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik listrik dilakukan melalui pemberian izin bagi badan
harus aman, andal dan akrab lingkungan. Guna usaha maupun perseorangan yang akan
terciptanya instalasi sarana penyediaan dan melaksanakan usaha penunjang tenaga listrik.
pemanfaatan tenaga listrik yang aman, andal, dan Hingga saat ini izin yang diterbitkan dalam rangka
akrab lingkungan maka instalasi tersebut harus pengaturan dan pengawasan penyelenggaraan usaha
dibangun dan dipasang sesuai dengan ketentuan penunjang tenaga listrik adalah Surat Pengesahan
teknis yang berlaku di bidang ketenagalistrikan. Instalatir (SPI) yang berlaku selama 3 (tiga) tahun
Untuk menjamin bahwa instalasi sarana penyediaan dan Surat Izin Kerja (SIKA) yang berlaku selama
dan pemanfaatan tenaga listrik memenuhi ketentuan 1 (tahun).
teknis yang berlaku di bidang ketenagalistrikan Untuk pengawasan dan pengaturan terhadap badan
maka pembangunan dan pemasangan instalasi ter- usaha pemegang SPI, maka SPI yang diterbitkan
sebut harus berdasarkan perencanaan, pelaksanaan- digolongkan sesuai dengan tingkat kemampuan
nya diawasi, hasil pelaksanaannya diinspeksi dan teknis yang diperlukan untuk melaksanakan
diuji serta untuk keandalan maka instalasi tersebut pekerjaan penunjang. Tingkat kemampuan teknis
harus dipelihara dan dioperasikan dengan tepat. diukur berdasarkan tegangan dan daya (kVA)
Dalam rangka mendapatkan instalasi sarana terpasang/tersambung pada instalasi yang akan
penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik yang dibangun, Adapun penggolongan SPI adalah :
memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan di Golongan A, Golongan B, Golongan C, dan
atas, maka pelaksanaan perencanaan, pengawasan, Golongan D.
inspeksi dan pengujian instalasi sarana penyediaan SPI akan diterbitkan bagi Badan Usaha pemohon
dan pemanfaatan tenaga listrik harus dilaksanakan yang telah memenuhi persyaratan umum dan
oleh Badan Usaha yang telah memiliki Izin Usaha persyaratan khusus. Persyaratan umum dalam hal
Penunjang Tenaga Listrik sebagaimana ditetapkan ini adalah persyaratan administratif, sedangkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 persyaratan khusus adalah mempunyai
tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. penanggungjawab teknik yang sudah lulus uji
Dari uraian di atas jelas bahwa usaha penunjang sesuai dengan golongannya dan mempunyai
tenaga listrik mempunyai peranan yang sangat peralatan kerja yang cukup sesuai dengan
penting. Mengingat pentingnya peranan badan golongannya. Sedangkan SIKA adalah surat izin
usaha penunjang dalam pembangunan dan kerja yang diterbitkan bagi badan usaha yang
pemasangan instalasi sarana penyediaan dan memiliki SPI.
pemanfaatan tenaga listrik, maka penyelenggaraan Lingkup kerja dari Badan Usaha Pemegang SPI
usaha penunjang tenaga listrik harus diatur dan dan SIKA mempunyai lingkup kerja yaitu :
diawasi sebagaimana ditetapkan dalam Undang- Perencanaan, Pembangunan dan Pemasangan
undang Nomor 15 tahun 1985 tentang Ketenaga- Instalasi Peralatan Ketenagalistrikan sebagaimana
listrikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun diatur dalam Peraturan Menteri No. 01.P/40/M.PE/
1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik. 1990. Lingkup kerja ini belum mencerminkan
adanya spesialisasi di bidang ketenagalistrikan
Pengaturan dan pengawasan usaha penunjang
sehingga apa yang dicita-citakan dalam Undang-
tenaga listrik perlu dilakukan untuk :
undang Nomor 15 Tahun 1985 dan Peraturan
a
. Menumbuhkembangkan badan usaha penunjang Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 belum dapat
yang berkualitas. diwujudkan.

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 642


Lampiran III Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000

Untuk spesialisasi di bidang ketenagalistrikan maka pengadaannya yang berdasarkan pada peren-
pada tahun 1997 telah diterbitkan Keputusan canaan tertentu.
Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 2500.K/ 3. Pemeliharaan Peralatan Ketenagalistrikan adalah
40/M.PE/1997 tentang Usaha Penunjang Tenaga segala kegiatan yang meliputi pemeriksaan,
Listrik sebagai pengganti Peraturan Menteri perawatan, perbaikan dan pengujian atas
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 023/ instalasi pembangkit, jaringan transmisi,
PRT/1978, dimana penggolongan usaha penunjang jaringan distribusi dan instalasi pemanfaatan
telah mengalami perubahan. tenaga listrik, dengan maksud agar instalasi
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertambangan, tetap berada dalam keadaan baik dan bersih
keputusan ini wajib diberlakukan sejak tanggal 18 sehingga penggunaannya aman, serta segala
Desember 1999. Akan tetapi dengan diundang- gangguan dan kerusakan dapat diketahui,
kannya Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 dicegah dan diperkecil.
tentang Jasa Konstruksi dan Undang-undang Nomor 4. Pengembangan Teknologi Peralatan Ketenaga-
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah listrikan adalah kegiatan yang mencakup
pemberlakuan Keputusan Menteri Pertambangan penelitian dan pengembangan teknologi untuk
dan Energi ditangguhkan guna penyesuaian dengan memperbaiki mutu dan meningkatkan kemam-
ketentuan yang ditetapkan dalam kedua Undang- puan secara ekonomis atas peralatan atau
undang ini. instalasi ketenagalistrikan dalam rangka
Di masa datang pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik.
terhadap penyelenggaraan usaha penunjang tenaga
5. Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat
listrik terutama mengenai Perencanaan dan
rancangan yang berupa suatu berkas gambar
Pembangunan akan mengacu kepada Undang-
instalasi dan uraian teknik yang digunakan
undang Nomor 18 Tahun 1999. Undang-undang
sebagai dasar untuk melaksanakan pem-
Nomor 22 Tahun 1999 dan peraturan pelaksa-
bangunan dan pemasangan instalasi.
naannya disamping Undang-undang Nomor 15
Tahun 1985 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 6. Instalasi ketenagalistrikan adalah bangunan-
Tahun 1995. bangunan sipil dan elektromekanik, mesin-
mesin, peralatan, saluran-saluran dan perleng-
Pedoman yang disusun ini telah mencerminkan
kapannya yang digunakanan untuk pembang-
penyesuaian antara Undang-undang dan Peraturan
kitan, konversi, transformasi, pendistribusian,
di bidang ketenagalistrikan dengan Undang-
dan pemanfaatan tenaga listrik.
undang dan Peraturan di bidang jasa Konstruksi
dan Otonomi Daerah. 7. Pengujian adalah kegiatan pengukuran dan
Pedoman ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman penilaian untuk kerja suatu instalasi hasil
dalam menyelenggarakan pelayanan penerbitan Izin pembangunan dan pemasangan termasuk hasil
Usaha Penunjang Tenaga Listrik oleh Pemerintah pemeliharaan.
Daerah dalam rangka pengaturan dan pengawasan 8. Pengawasan adalah kegiatan dalam rangka
Usaha Penunjang Tenaga Listrik. Adapun tata cara mengawasi pelaksanaan pekerjaan pem-
pelaksanaan secara rinci diatur sepenuhnya oleh bangunan dan pemasangan, dan pemeliharaan
Pemerintah Daerah dengan memperhatikan kondisi instalasi ketenagalistrikan.
setempat. 9. Penanggung Jawab Teknik adalah seseorang
yang bersertifikat Penanggung Jawab Teknik,
II. PENGERTIAN dan ditunjuk pimpinan perusahaan untuk
1. Konsultasi yang berhubungan dengan bertanggung jawab secara teknis atas semua
Penyediaan dan Pemanfaatan tenaga listrik, yang kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
selanjutnya disebut Konsultasi Ketenaga- Usaha Penunjang Tenaga Listrik.
listrikan adalah segala kegiatan yang bersifat 10. Tenaga ahli adalah seseorang yang mempunyai
non fisik yang meliputi studi kelayakan, sertifikat keahlian khusus yang diperlukan
perencanaan, rekayasa, pengawasan, inspeksi dalam pelaksanaan pekerjaan konsultasi,
dan pengujian di bidang penyediaan dan pembangunan dan pemasangan, atau pemeli-
pemanfaatan tenaga listrik. haraan instalasi ketenagalistrikan yang
2. Pembangunan dan Pemasangan Peralatan berhubungan dengan penyediaan dan
Ketenagalistrikan adalah segala kegiatan fisik pemanfaatan tenaga listrik.
pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan 11. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi adalah
pemasangan instalasi ketenagalistrikan termasuk Lembaga sebagaimana dimaksud dalam

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 643


Lampiran III Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang c


. Pemeliharaan Peralatan Ketenaga-
Jasa Konstruksi. listrikan
12. Lembaga sertifikasi adalah lembaga yang telah 1) Perawatan Peralatan Ketenagalistrikan
diakreditasi oleh instansi yang berwenang dalam a) Perawatan Peralatan Ketenaga-
rangka penerbitan sertifikasi (sertifikasi listrikan Golongan I;
keahlian, sertifikasi ketrampilan). b) Perawatan Peralatan Ketenaga-
listrikan Golongan II;
III. JENIS USAHA, GOLONGAN USAHA DAN
c). Perawatan Peralatan Ketenaga-
LINGKUP LAYANAN
listrikan Golongan III.
1. Jenis Usaha dan Golongan Usaha 2) Pengujian Ketenagalistrikan
Usaha Penunjang Tenaga Listrik diklasifikasikan a) Pengujian Ketenagalistrikan
berdasarkan jenis dan golongan usaha sebagai Golongan A;
berikut :
b) Pengujian Ketenagalistrikan
a. Konsultasi Ketenagalistrikan Golongan B;
Konsultasi Ketenagalistrikan terdiri dari 2 c) Pengujian Ketenagalistrikan
(dua) bidang usaha, yaitu : Golongan C;
1) Perencanaan Ketenagalistrikan : d) Pengujian Ketenagalistrikan
Golongan D.
a) Perencanaan Ketenagalistrikan
Golongan A; 2. Lingkup Layanan
b) Perencanaan Ketenagalistrikan
Lingkup Layanan Usaha untuk setiap jenis dan
Golongan B;
golongan usaha diklasifikasikan berdasarkan
c) Perencanaan Ketenagalistrikan
tegangan dan daya terpasang pada instalasi
Golongan C;
penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik serta
d) Perencanaan Ketenagalistrikan
bidang pekerjaan.
Golongan D.
Untuk usaha perencanaan, pengawasan dan
2) Pengawasan Ketenagalistrikan : pengujian, lingkup layanan dibagi berdasarkan
a) Pengawasan Ketenagalistrikan bidang pekerjaan (Instalasi Pembangkit,
Golongan A; Instalasi Transmisi dan Distribusi, dan Instalasi
b) Pengawasan Ketenagalistrikan Pemanfaatan Tenaga Listrik).
Golongan B; Untuk usaha pembangunan dan pemasangan,
c) Pengawasan Ketenagalistrikan dan pemeliharaan, lingkup layanan dibagi
Golongan C; berdasarkan daya terpasang pada instalasi/
d) Pengawasan Ketenagalistrikan sistem.
Golongan D.
a. Usaha Perencanaan Ketenagalistrikan
b
. Pembangunan dan Pemasangan
1) Golongan A, melakukan :
Peralatan Ketenagalistrikan
Studi kelayakan, pekerjaaan peren-
Usaha Pembangunan dan Pemasangan canaan dan perekayasaan, yang berhu-
Peralatan Ketenagalistrikan dibagi sesuai bungan dengan pembangunan,
dengan kemampuan teknik badan usaha pemasangan dan pemeliharaan pem-
sebagai berikut : bangkit tenaga listrik
1) Pembangunan dan Pemasangan 2) Golongan B, melakukan :
Peralatan Ketenagalistrikan Golongan
Studi kelayakan, pekerjaan perencanan
;
I
dan perekayasaan yang berhubungan
2) Pembangunan dan Pemasangan
dengan pembangunan, pemasangan dan
Peralatan Ketenagalistrikan Golongan
pemeliharaan jaringan transmisi,
II;
jaringan distribusi, gardu induk, gardu
3) Pembangunan dan Pemasangan
distribusi, gardu hubung dan
Peralatan Ketenagalistrikan Golongan
transformator
III;
4) Pembangunan dan Pemasangan 3) Golongan C, melakukan :
Peralatan Ketenagalistrikan Golongan Pekerjaan perencanaan dan pereka-
IV.. yasaan yang berhubungan dengan

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 644


Lampiran III Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000

pembangunan, pemasangan dan peme- atau di luar bangunan yang akan


liharaan instalasi penerangan dan terhubung ke jaringan suplai/
pemanfaatan lainnya yang akan sumber tenaga listrik dengan daya
terhubung ke jaringan suplai/sumber terhubung tanpa batas.
tenaga listrik.
2) Golongan II, melakukan pekerjaan
4) Golongan D, melakukan : pembangunan dan pemasangan.
Pekerjaan perencanaan, pembangunan, a) Instalasi pembangkit tenaga listrik
pemasangan, dan pemeliharaan Instalasi dengan daya terpasang setinggi-
Ketenagalistrikan dengan total daya tingginya 630 kVA setiap mesin.
terpasang dalam sistem setinggi-
b) Jaringan distribusi tegangan
tingginya 15 MVA.
rendah, jaringan distribusi
b
. Usaha Pengawasan Ketenagalistrikan tegangan menengah di atas atau d
bawah tanah;
1) Golongan A, melakukan :
c) Gardu distribusi, gardu hubung,
Pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan dan transformator dengan daya
pembangunan,pemasangan dan terpasang setinggi-tingginya 5.000
pemeliharaan pembangkit tenaga kVA setiap transformator;
listrik. d) Instalasi penerangan dan instalasi
2) Golongan B, melakukan : pemanfaatan lainnya di dalam dan
Pengawasan atas pelaksanaan atau di luar bangunan yang akan
pembangunan, pemasangan dan terhubung ke jaringan suplai/
pemeliharaan jaringan transmisi, sumber tanaga listrik dengan daya
jaringan distribusi, gardu induk, gardu terhubung setinggi-tingginya 630
distribusi, gardu hubung dan kVA.
transformator. 3) Golongan III, melakukan pekerjaan
3) Golongan C, melakukan : pembangunan dan pemasangan :
Pengawasan atas pelaksanaan a) Jaringan distribusi tegangan rendah
pembangunan, pemasangan dan di atas atau di bawah tanah;
pemeliharaan instalasi penerangan dan b) Instalasi penerangan dan instalasi
pemanfaatan lainnya. pemanfaatan lainnya di dalam dan
4) Golongan D, melakukan : atau di luar bangunan yang akan
Pengawasan pekerjaan pembangunan, terhubung ke jaringan suplai/
pemasangan dan pemeliharaan Instalasi sumber tenaga listrik dengan daya
Ketenagalistrikan dengan total daya terhubung setinggi-tingginya 135
terpasang dalam sistem setinggi- kVA.
tingginya 15 MVA. 4) Golongan IV, melakukan pekerjaan
pembangunan dan pemasangan :
c
. Usaha pembangunan dan Pemasangan
Peralatan Ketenagalistrikan a) Pekerjaan pembanguan dan
pemasangan instalasi penerangan,
1) Golongan I, melakukan pekerjaan dan instalasi pemanfaat lainnya di
pembangunan dan pemasangan : dalam dan atau di luar bangunan
a) Instalasi pembangkit tenaga listrik yang akan terhubung ke jaringan
dengan daya terpasang tanpa batas. suplai/sumber tenaga listrik dengan
b) Jaringan distribusi tegangan rendah daya terhubung setingggi-
dan tegangan menengah, jaringan tingginya 50 kVA;
transmisi tegangan tinggi, b) Melaksanakan pekerjaan peren-
tegangan ekstra tinggi baik di atas canaan, pengawasan, pembangunan
tanah maupun di bawah air. dan pemasangan, dan perawatan
c) Gardu Induk, gardu distribusi, instalasi ketenagalistrikan yang
gardu hubung, dan transformator dikerjakannya sendiri, yang akan
tanpa batas daya. terhubung ke jaringan suplai/
d) Instalasi penerangan dan instalasi sumber tenaga listrik dengan daya
pemanfaatan lainnya di dalam dan terhubung setinggi-tingginya

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 645


Lampiran III Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000

6.600 VA serta pemeliharaan dalam kondisi bertegangan atau


instalasi dengan daya terhubung tidak bertegangan.
setinggi-tingginya 6.600 VA. b) Instalasi penerangan dan
d. Usaha Perawatan Peralatan instalasi pemanfaatan lainnya di
dalam dan atau di luar bangunan
1) Golongan I, melakukan Pekerjaan
yang terhubung kejaringan
Perawatan :
suplai/sumber tenaga dengan
a) Instalasi pembangkit tenaga daya terhubung setinggi-
listrik tanpa batas daya. tingginya 135 kVA.
b) Jaringan distribusi tegangan
rendah dan tegangan menengah, e
. Usaha Pengujian Ketenagalistrikan
jaringan transmisi tegangan 1) Golongan A, melakukan :
tinggi dan ekstra tinggi baik di Pengujian atas hasil pelaksanaan
atas tanah maupun di bawah pembangunan dan pemasangan, dan
tanah atau air dalam kondisi pemeliharaan pembangkit tenaga
bertegangan atau tidak listrik.
bertegangan. 2) Golongan B, melakukan :
c) Gardu induk, gardu hubung, Pengujian atas hasil pelaksanaan
gardu distribusi, dan transfor- pembangunan dan pemasangan, dan
mator tanpa batas daya; pemeliharaan jaringan transmisi,
d) Instalasi penerangan dan jaringan distribusi, gardu induk,
instalasi pemanfaatan lainnya di gardu distribusi, gardu hubung, dan
dalam dan atau di luar bangunan transformator.
yang terhubung ke jaringan
suplai/sumber tenaga dengan 3) Golongan C, melakukan :
daya terhubung tanpa batas. Pengujian atas hasil pelaksanaan
pembangunan, pemasangan dan
2) Golongan II, melakukan Pekerjaan pemeliharaan instalasi penerangan
Perawatan : dan instalasi pemanfaatan lainnya.
a) Instalasi pembangkit tenaga
4) Golongan D, melakukan :
listrik dengan daya terpasang
Pengujian hasil pelaksanaan
setinggi-tingginya 630 kVA
pembangunan, pemasangan dan
setiap mesin.
pemeliharaan instalasi Ketenaga-
b) Jaringan distribusi tegangan
listrikan dengan total daya
rendah dan tegangan menengah
terpasang dalam sistem setinggi-
baik di atas tanah maupun di
tingginya 15 MVA.
bawah tanah atau air dalam
kondisi bertegangan atau tidak IV. PERIZINAN
bertegangan.
1. Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik diberikan
c) Gardu induk, gardu hubung,
kepada badan usaha atau perseorangan.
gardu distribusi, dan transfor-
mator dengan daya terpasang 2. Masa berlaku Izin Usaha Penunjang Tenaga
5.000 kVA setiap transfomator; Listrik :
d) Instalasi penerangan dan a
. Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik
instalasi pemanfaatan lainnya di diberikan untuk jangka waktu 5 (lima)
dalam dan atau di luar bangunan tahun.
yang terhubung ke jaringan b
. Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik
suplai/sumber tenaga dengan berakhir apabila :
daya terhubung setinggi- 1) Habis masa berlaku;
tingginya 630 kVA. 2) Dicabut;
3) Golongan III, melakukan Pekerjaan 3) Dikembalikan.
Perawatan : 3. Tata cara pemberian Izin Usaha Penunjang
a) Jaringan distribusi tegangan Tenaga Iistrik :
rendah baik di atas tanah a
. Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik
maupun di bawah tanah atau air diberikan berdasarkan permohonan.

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 646


Lampiran III Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000

b
. Permohonan ditujukan kepada Pejabat c) Mempunyai surat keterangan
yang berwenang domisili dari pejabat yang
c
. Permohonan dilengkapi dengan dokumen berwenang;
antara lain : d) Daftar Riwayat Hidup;
1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); e) Memiliki Sertifikat Keahlian yang
2) Sertifikat Registrasi Perusahaan yang dikeluarkan oleh Lembaga
diterbitkan oleh Lembaga yang Sertifikasi yang diakreditasi oleh
berwenang; yang berwenang.
3) Daftar Riwayat Hidup Pemimpin Badan 2) Syarat Khusus
Usaha; a) Bagi calon peserta ujian
4) Daftar Riwayat Hidup Penanggung Penanggung Jawab Bidang Teknik
Jawab Teknik; bidang Konsultasi Perencanaan
5) Sertifikat Penanggung Jawab Teknik Ketenagalistrikan untuk Golongan
yang sesuai dengan jenis dan A, Golongan B dan Golongan C
penggolongannya. adalah :
6) Daftar tenaga kerja tetap; Sarjana Teknik Jurusan Listrik/
7) Daftar Peralatan kerja dan alat ukur Mesin berpengalaman kerja di
yang berfungsi dengan baik. bidang perencanaan ketenaga-
listrikan minimum 4 (empat) tahun.
4. Diagram alir pelayanan izin usaha
penunjang tenaga listrik adalah sesuai b) Bagi calon peserta ujian
gambar terlampir. Penanggung Jawab Teknik Bidang
5. Wilayah Usaha Badan Usaha Penunjang Konsultasi Pengawasan, Konsultasi
Tenaga Listrik berdasarkan peraturan- pemeriksaan dan Pengujian
perundangan yang berlaku. Ketenagalistrikan untuk Golongan
A, Golongan B da n Golongan C
adalah :
V. PENANGGUNG JAWAB TEKNIK DAN TENAGA
Sarjana Teknik Jurusan listrik/
KERJA
mesin berpengalaman kerja di
1. Penanggung Jawab Teknik bidang pengawasan ketenaga-
a
. Untuk menjamin bahwa hasil pekerjaan listrikan minimum 4 (empat) tahun.
badan usaha penunjang tenaga listrik dapat c) Bagi calon peserta ujian
dipertanggungjawabkan secara teknis, Penanggung Jawab Teknik Bidang
maka sebelum mendapatkan Izin Usaha Pembangunan dan Pemasangan
Penunjang Tenaga Listrik dari instansi Peralatan Ketenagalistrikan :
yang berwenang, badan usaha meng-
usulkan calon Penanggung Jawab Teknik (1) Untuk Golongan I :
untuk diuji oleh tim yang dibentuk oleh (a) Sarjana Teknik Jurusan
pejabat yang berwenang. listrik/mesin dan berpenga-
Sertifikat Penangung Jawab Teknik laman kerja di bidang
diberikan kepada calon yang lulus uji dan pembangunan dan pema-
diberikan untuk atas nama sendiri sangan peralatan ketenaga-
(perseorangan). listrikan minimum 4
(empat) tahun; atau
b
. Persyaratan untuk diusulkan sebagai calon
penanggung jawab teknik adalah sebagai (b) Sarjana Teknik Jurusan
berikut : listrik/mesin yang telah
mempunyai Sertifikat
1) Persyaratan Umum :
Penanggung Jawab Teknik
a) Berbadan sehat dan tidak buta Bidang Pembangunan dan
warna yang dinyatakan oleh Dokter Pemasangan peralatan
Pemerintah; ketenagalistrikan Golongan
b) Berkelakuan baik yang dinyatakan II minimum 1 (satu) tahun.
oleh pejabat yang berwenang;

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 647


Lampiran III Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000

(2) Untuk Golongan II 2) Pengaturan teknik dan Standardisasi di


(a) Sarjana Teknik jurusan listrik/mesin bidang Ketenagalistrikan
dan berpengalaman kerja di bidang 3) Pengetahuan teknik terkait dengan
pemeliharaan peralatan ketenaga- ketenagalistrikan;
listrikan minimum 2 (dua) tahun; 4) Manajemen Proyek
atau
c
. Pemberitahuan
(b) Sarjana Muda/D3 Teknik jurusan
listrik/mesin dan berpengalaman Agar seluruh masyarakat mengetahui,
kerja di bidang pemeliharaan pelaksanaan ujian disebarluaskan melalui
peralatan ketenagalistrikan mini- media oleh panitia yang memuat antara
mum 5 (lima) tahun; atau lain ketentuan dan persyaratan.
(c) Sarjana muda/D3 teknik jurusan d. Biaya
listrik/mesin yang telah mempunyai Biaya pelaksanaan ujian Penanggung
Sertifikat Penanggung Jawab Teknik Jawab teknik dibebankan kepada peserta
bidang pemeliharaan peralatan ujian dan besarnya ditentukan oleh Kepala
ketenagalistrikan Golongan III mini- Daerah.
mum 1 (satu) tahun.
e
. Tanda kelulusan
(3) Untuk Golongan III Kepada peserta ujian yang lulus diberikan
(a) Sarjana Teknik jurusan listrik/mesin Sertifikat Penanggung Jawab Teknik yang
dan berpengalaman kerja di bidang menjelaskan bahwa yang bersangkutan
pemeliharaan peralatan ketenaga- telah lulus ujian Penanggung Jawab teknik
listrikan minimum 1 (satu) tahun; untuk jenis pekerjaan sesuai golongan
atau usaha.
(b) Sarjana Muda/D3 teknik jurusan .
f Peserta Ujian
listrik/mesin dan berpengalaman
Peserta ujian adalah peserta yang diusulkan
kerja di bidang pemeliharaan
oleh perusahaan untuk diuji dalam rangka
ketenagalistrikan minimum 3 (tiga)
memperoleh izin usaha penunjang tenaga
tahun; atau
listrik.
(c) STM Jurusan listrik/mesin dan
berpengalaman kerja di bidang 3. Tenaga Kerja
pemeliharaan peralatan ketenaga- Tenaga kerja yang dipekerjakan untuk
listrikan minimum 5 (lima) tahun. melaksanakan pekerjaan perencanaan,
pengawasan, perawatan, pengoperasian,
e) Bagi Calon Penanggung Jawab Teknik
pengujian dan inspeksi instalasi penyediaan
Bidang Pengembangan Teknologi
dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik adalah
Peralatan yang menunjang penyediaan
tenaga ahli dan tenaga trampil yang bersertifikat.
tenaga listrik wajib memiliki Sertifikat
Keahlian dan Sertifikat Kompetensi yang
VI. HAK DAN KEWAJIBAN
dikeluarkan oleh Lembaga yang
1. Hak dan kewajiban badan usaha penunjang
berwenang.
teaga listrik mengacu kepada ketentuan yang
2. Pelaksanaan Ujian Penanggung Jawab Teknik berlaku untuk pelaksanaan usaha jasa
Tata cara pelaksanaan ujian Penanggung Jawab konstruksi ;
Teknik adalah sebagai berikut : 2. Pemegang Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik
dalam setiap kontrak untuk melaksanakan
a
. Keanggotaan pekerjaan berkewajiban memperkerjakan tenaga
Anggota panitia ujian terdiri dari Asosiasi ahli dan tenaga trampil yang telah memiliki
Perusahaan, Perguruan Tinggi, Asosiasi Sertifikat sesuai dengan bidang pekerjaan yang
Ahli Teknik Ketenagalistrikan, Masyarakat dilaksanakan Sertifikat keahlian/keterampilan
Ketenagalistrikan dan Pemerintah. sebagaimana dimaksud harus dikeluarkan oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi atau
b
. Materi Ujian oleh Lembaga Sertifikasi;
Materi ujian antara lain meliputi : 3. Pemegang Izin Usaha bertanggung jawab atas
1) Peraturan Perundang-undangan di segala akibat yang timbul dalam pelaksanaan
bidang Ketenagalistrikan; pekerjaannya;

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 648


Lampiran III Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000

4. Setiap pemegang Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik, Kepala Daerah memberikan sanksi
listrik wajib : administrasi berupa :
a
. Memberikan jaminan tertulis bahwa a
. peringatan tertulis;
pekerjaan akan dilaksanakan dengan baik b
. pencabutan sementara Izin Usaha
sesuai dengan prosedur dan standar yang Penunjang Tenaga Listrik;
berlaku. c
. pencabutan Izin Usaha Penunjang Tenaga
b
. Mentaati dan memperhatikan ketentuan Listrik;
mengenai standar, keselamatan kerja, 2. Jenis pelanggaran, kriteria, dan tata cara
keselamatan umum, dan lingkungan hidup pemberian sanksi sebagaimana dimaksud dalam
di bidang ketenagalistrikan. angka 1 ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala
c
. Memasang papan nama perusahaan di Daerah sesuai dengan kewenangannya.
kantor Perusahaan.
d. Menunjukkan Sertifikat Pengujian teknis IX. HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
dari Lembaga Sertifikasi Teknis setelah PEMERINTAH PUSAT
selesai pekerjaanya. 1. Untuk keperluan penyusunan kebijakan
e
. Menyampaikan laporan tertulis secara nasional dan sistem informasi di sektor energi
berkala mengenai kegiatannya kepada dan sumber daya mineral khususnya mengenai
Kepala Daerah. Usaha Penunjang Tenaga Listrik, Pemerintah
Daerah menyampaikan laporan tentang
VII. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN pelaksanaan pengaturan, pembinaan, dan
pengawasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik
1. Pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan secara berkala, setiap 6 (enam) bulan sekali.
Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik dilakukan
oleh Kepala Daerah sesuai dengan kewe- 2. Dalam hal tertentu Menteri dapat dimintai
nangannya. bantuan oleh Kepala Daerah untuk memberikan
konsultasi teknik.
2. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam angka 1, meliputi : X. KETENTUAN PENUTUP
a. Keselamatan dan keamanan bagi manusia 1. Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik atau izin-
dan instalasi; izin sejenis yang telah diberikan sebelum
b. Pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri; ditetap-kannya Keputusan Menteri ini tetap
c. Jaminan kualitas barang dan jasa bagi berlaku sampai dengan berakhir masa
pengguna jasa; berlakunya.
d. Terciptanya iklim usaha yang sehat; 2. Pedoman mengenai bidang usaha penunjang
e. Peningkatan profesionalitas dan lainnya, antara lain Usaha Pengembangan
kesinambungan usaha; Teknologi Ketenagalistrikan, Usaha Inspeksi
.
f Tercapainya standardisasi di bidang Teknik Ketenagalistrikan, Usaha Pengujian, dan
ketenagalistrikan. Usaha Pengoperasian Sarana Penyediaan
3. Dalam melaksanakan pembinaan dan Tenaga Listrik, ditetapkan secara sendiri.
pengawasan, Kepala Daerah : 3). Ketentuan lebih lanjut tentang Usaha Penunjang
e) menetapkan pedoman teknis dengan Tenaga Listrik ditetapkan oleh Kepala Daerah
memperhatikan standar, keamanan, sesuai dengan kewenangannya.
keselamatan, dan lingkungan di bidang
ketenagalistrikan;
) memberikan bimbingan dan pelatihan;
f
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
g) mengatur pengalokasian jenis pekerjaan
berdasarkan nilai jasa dan kemampuan
teknik pemegang Izin Usaha Penunjang
ttd.
Tenaga Lsitrik.

VIII. SANKSI PurnomoYusgiantoro


1. Dalam hal terjadi pelanggaran yang dilakukan
oleh Pemegang Izin Usaha Penunjang Tenaga

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 649


Lampiran III Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000

P e m o h o n IUPTL

Evaluasi Persyaratan
LPJK

Tidak Sertifikat Regist


Memenuhi
syarat L P J K
?
Ya
Proses penerbitan
IUPTL Sertifikat Registrasi
L P J K

Evaluasi Persyaratan
PEMDA

Tidak
Memenuhi
syarat
?

Ya

I U P T L
PEMDA

Operasi Komersial

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 650

Anda mungkin juga menyukai