Anda di halaman 1dari 6

[JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA] Vol.1, No.

1, Februari 2016

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT


JALAN BERBASIS VISUAL BASIC
DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI
TAHUN 2015

ZULHAM DANI NAPITUPULU

ABSTRAK

Rumah Sakit Umum Sundari merupakan suatu Instansi yang bergerak dibidang
pelayanan kesehatan masyarakat. Pada Rumah Sakit Umum Sundari ini dalam
memberikan pelayanan kepada pasien, pendataan obat, resep dan laporan masih
dilakukan dengan cara manual atau belum terkomputerisasi. Media penyimpanan
data pasien menggunakan media kertas sehingga mengakibatkan pencarian data
dilakukan dengan cara menelusuri arsip-arsip yang dapat menyita waktu dan
pembuatan resep masih dilakukan dengan tulisan tangan dimana bisa terjadi
kesalahan pencatatan serta pembuatan laporan-laporan yang berhubungan dengan
rekam medis masih dikerjakan secara manual dengan cara merekap data-data
pasien melaui arsip-arsip yang dapat menyita waktu selain itu rentan dengan
kesalahan.Untuk mendukung metode pengembangan Sistem Informasi Rekam
Medisyang dibuat sekarang penulis menggunakan metode waterfall dengan
menggunakan alat bantu pengembangan sistem berupa flowmap, diagram konteks,
DFD, dan alat perancangan database yang diusulkan berupa ERD. Serta teknik
pengumpulan data dengan metode penelitian dengan cara observasi, wawancara
dan studi pustaka. Implementasi program yang digunakan komputer pada sistem
informasi rekam medisnini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0
untuk mempermudah proses pembuatan sistem informasi dan implementasi
produk. Sistem informasi yang dibuat dapat mengatasi permasalahan-permasalahan
yang ada di Rumah Sakit Umum Sundari. Media penyimpanan, pengolahan data
pasien, rekam medis, dan obat sudah terkomputerisasi sehingga proses pelayanan
kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta terhindar dari
kesalahan.

Kata Kunci : Sistem informasi, Rekam medis, Waterfall, DFD

PENDAHULUAN pelayanan kesehatan yang


Menurut WHO (World Health menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Organization), rumah sakit adalah bagian perorangan secara paripurna yang
integral dari suatu organisasi sosial dan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
kesehatan dengan fungsi menyediakan jalan, dan gawat darurat (Wordpress,
pelayanan paripurna (komprehensif), 2010).
penyembuhan penyakit (kuratif) dan Menurut surat Keputusan Menteri
pencegahan penyakit (preventif) kepada Kesehatan RI
masyarakat. Rumah sakit juga merupakan no.159b/MENKES/PER/II/1988 tentang
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan rumah sakit, pelayanan kesehatan di
pusat penelitian medis. Berdasarkan rumah sakit berupa pelayanan rawat jalan,
undang-undang No. 44 Tahun 2009 pelayanan rawat inap dan pelayanan
tentang rumah sakit, yang dimaksudkan gawat darurat yang mencakup pelayanan
dengan rumah sakit adalah institusi medik dan pelayanan penunjang medik.

64
[JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA] Vol.1, No.1, Februari 2016

Rawat jalan adalah pelayanan medis menyusun rancangan basis data yang
kepada seorang pasien untuk tujuan optimal (Edhy Sutanta, 2011).
pengamatan, diagnosis, pengobatan, Melihat situasi tersebut, sudah
rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan sangatlah tepat jika rumah sakit
lainnya, tanpa mengharuskan pasien menggunakan sisi kemajuan komputer,
tersebut dirawat inap. Keuntungannya, baik perangkat lunak maupun perangkat
pasien tidak perlu mengeluarkan biaya kerasnya dalam upanya membantu
untuk menginap ( Wikipedia, 2011) penanganan manajemen yang sebelumnya
Sebagian besar rumah sakit di dilakukan secara manual. Alat bantu yang
Indonesia masih mengandalkan sistem dapat mendukung adalah dengan
informasi manajemen rumah sakit yang menggunakan program komputer, yang
berbasis pada aplikasi untuk menunjang salah satunya yaitu dengan menggunakan
kegiatan transaksi administratif. Penelitian program Microsoft Visual Basic 6.0.
dan pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit merupakan METODOLOGI PENELITIAN
salah satu prioritas di Minat Sistem
Informasi manajemen kesehatan. Tujuan Rekam Medis
sistem informasi adalah identifikasi Di dalam membahas pengertian
masalah meningkatkan mutu pelayanan rekam medis terlebih dahulu akan
kesehatan, meningkatkan ketepatan dan dikemukakan arti dari rekam medis itu
kecepatan pengambilan keputusan, sendiri. Rekam medis diartikan sebagai
meningkatkan fungsi perencanaan, “siapa, apa, mengapa, dimana, harapan,
pemantauan, pengendalian, dan evaluasi dan bagaimana pelayanan yang diperoleh
organisasi. Mengukur, mengendalikan, seorang dirawat dan diobati’’. (Gemala
menganalisa penggunaan sumber daya dan Hatta, 2008) Di dalam peraturan menteri
produktifitas, efisiensi dan efektifitas, kesehatan No 269\2008, rekam medis
meningkatkan komunikasi intern dan adalah berkas berisi catatan dan dokumen
ekstern organisasi, penyusunan laporan tentang pasien yang berisi identitas,
intern dan ekstern riset dan pendidikan pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis
(Anna Indria, 2012). lain pada sarana pelayanan kesehatan
Kecanggihan teknologi komputer untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola
pada saat ini telah mendominisasi dalam pemerintah maupun swasta. Dalam arti
hal pekerjaan termasuk dalam pengarsipan sederhana rekam medis hanya merupakan
data-data dan kebutuhan pengolahan data catatan dokumen yang berisi tentang
untuk memenuhi kebutuhan informasi kondisi keadaan pasien, tetapi jika dikaji
tersebut. Berbagai program komputer lebih mendalam rekam medis mempunyai
yang telah dibuat dengan menggunakan makna yang lebih kompleks tidak hanya
database dalam melakukan pengarsipan catatan biasa, karena didalam catatan
data-data membuat pekerjaan menjadi tersebut sudah tercermin segala informasi
semakin mudah sehingga banyak rumah menyangkut seorang pasien yang akan
sakit yang menggunakan program dalam dijadikan dasar didalam menentukan
pengarsipan data-data dengan konsep tindakan lebih lanjut dalam upaya
basis data dibandingkan manual. Namun pelayanan maupun tindakan medis lainnya
dalam pembuatan program tersebut yang diberikan kepada seorang pasien
tidaklah sederhana penggunaannya yang datang ke rumah sakit.
sehingga banyak programmer yang masih
mengalami kesulitan dalam membuat
model, melakukan analisis, serta

65
[JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA] Vol.1, No.1, Februari 2016

Visual Basic 6.0 untuk digunakan pada pasien rawat jalan,


Kemajuan teknologi informasi baik pasien baru maupun pasien lama.
sekarang ini sangat terasa bagi Bagan Alur Pasien Rawat Jalan Di
perkembangan pemrograman khususnya rumah Sakit Sundari Medan
bagi para pengguna teknologi informasi Proses Bagan Alir Pada Rumah
tersebut. Dapat dikatakan kemajuan itu Sakit Sundari Medan Adalah Sebagai
tidak seimbang dengan kemajuan pada Berikut:
pengguna teknologi informasi itu.
Terutama dalam kemajuan perangkat
lunak (software) seperti pemrograman
yang beorientasi objek atau sering disebut
program berorientasi objek (objec oriented
programming – OOP). Pemrograman
visual ini sudah lama hadir
dipemrograman seperti C++, java, visual
basic dan visual lainnya. Visual basic
adalah bahasa pemrograman yang
digunakan untuk membuat aplikasi yang
berbasis grafis (GUI Graphical User
interface) dan visual basic ini sangat
disukai oleh penggunanya karena fasilitas
pemrograman yang disediakan sangat Gambar 1. Proses Bagan Alir
banyak serta sangat terbuka dalam Analisa Formulir input dan out put
penambahan komponen. Visual basic Kualitas input akan menghasilkan
yang sering disingkat dengan sebutan VB sistem output. Output adalah informasi
dapat menghasilkan rogram-program yang dikirim kepada para pengguna
aplikasi dengan sistem operasi windows. melalui sistem informasi. Beberapa data
Kemampuan dari visual basic adalah: memerlukan proses yang ekstensif
1. Dapat menghasilkan file-file eksekusi sebelum menjadi keluaran yang layak
atau bersifat executable (file yang untuk digunakan, dimana data-data
berakhiran *.EXE) sehingga dapat lainnya disimpan dan ketika diperlukan
dijalankan dengan memanggil dengan dianggan sebagai keluaran. Adapun tabel
nama file tersebut formulir pendaftran pasien rawat jalan di
2. Dapat membuat program-program rumah sakit umum sundari medan.
aplikasi yang berbasis windows Analisa Kelemahan Formulir Input dan
3. Dapat membuat objek-objek program Output
bantu seperti ActiveX, Aplikasi Adapun kemungkinan kelemahan
internet, file help dan sebagainya sistem input dan output yang sedang
enkripsi dan dekripsi. berjalan adalah sebagai berikut:
1. Kelemahan Formulir Input
PEMBAHASAN a. Kemungkinan besar akan terjadi
kesalahan dalam penulisan nama pasien
Rekam Medis di RSU Sundari maupun penginputan data-data pasien
Rekam medis di Rumah Sakit rawat jalan.
masih menggunakan cara manual dengan b. Dalam penginputan yang masih dengan
menggunakan kartu rawat jalan yang pencatatan dapat mengakibatkan proses
sudah dicetak oleh pihak rumah sakit yang lama sehingga kemungkinan

66
[JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA] Vol.1, No.1, Februari 2016

pasien mendapatkan pertolongan yang langkah-langkah serta logika dari suatu


lama. program computer yang telah dirancang
2. Kelemahan Formulir Output akan tampak pada rancangan berikut ini
a. Data-data yang telah menjadi output Flowchart Menu Utama
kemungkinan akan memerlukan
penyimpanan yang cukup bersar untuk Mulai
arsip-arsip tersebut. X
b. Dalam menghasilakan laporan data-
Menu Utama
data pasien rawat jalan akan
Y
membutuhkan waktu yang lama dan
tenaga kerja yang cukup. Y
File Sub Menu File A
Perancangan Sistem Yang Diusulkan
Perancangan sisten yang baik akan T

menentukan bagaimana suatu sistem


dapat menyelesaikan apa yang harus T
Laporan
Y
Sub Menu Laporan B
diselesaikan dan sasaran yang ingin
dicapai. Pada sistem ini memerlukan
perubahan kedalam sistem komputerisasi Gambar 3. Flowchart Menu Utama
sehingga sistem yang dihasilkan lebih
Keterangan :
baik. Sistem yang diusulkan ini dirancang
Pada Flowchart menu utama ada beberapa
untuk mengatasi kekurangan-kekurangan
pilihan untuk memasuki sub menu
yang ada serta keterlambatan informasi
diantaranya adalah menu file (A), menu
yang dihasilkan.
file (A) masih menyimpan beberapa file
didalamnya yang tersimpan dalam
Diagram Alir Data (Data Flow
database dan menu file (B) juga masih
Diagram)
menyimpan beberapa data di dalamnya
Diagram konteks merupakan level
yang memuat tentang laporan-laporan data
tertinggi DFD yang menggambarkan
pasien yang memungkinkan akan menjadi
seluruh input dan output dari sistem.
sebuah sistem informasi yang penting.
Diagram konteks sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan pada RSU Hasil Output Program
Sundari Medan. Adapun hasil program yang
dirancang untuk meningkatkan rekam
medis dan sistem informasi pelayanan
primer di Puskesmas Glugur Darat Medan
seperti dijabarkan pada uraian berikutnya.

1. Tampilan Menu Utama


Tampilan pada gambar 5
merupakan menu utama dari sistem yang
dirancang yang terdiri dari dua menu yaitu
Rekam Medis dan Laporan.

Gambar 2. Diangram Context


Program Flowchart
Tahap desain logika merupakan
tahap awal pemrograman. Urutan

67
[JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA] Vol.1, No.1, Februari 2016

4. Laporan Daftar Pasien


Tampilan gambar 8 adalah pilihan
laporan Daftar Pasien di RSU Sundari

Gambar 5. Tampilan Menu Utama


Program Gambar 8. Tampilan Jendela Laporan
Daftar Pasien
2. Tampilan Entry Data Pasien
Jika dipilih salah satu opsi
Tampilan pada gambar 6 adalah
misalnya Cetak Data Pasien, lalu diklik
form untuk menginput dan mengelola data
tombol Cetak maka akan tampil laporan
pasien yang baru masuk.
pasien sesuai nomor Rekam Medis yang
dipilih seperti pada gambar 9 berikut:

Gambar 6. Tampilan Form Entry Data Gambar 9. Tampilan Laporan Daftar


Pasien Pasien

3. Tampilan Rawat Jalan 4. Laporan Rawat Jalan Pasien


Tampilan pada gambar 7 adalah Tampilan gambar 10 adalah
form untuk menginput dan mengelola data pilihan laporan Daftar Pasien Rawat Jalan
rekam medik yakni form rawat jalan. di RSU Sundari.

Gambar 7 Tampilan Form Rawat Jalan


Gambar 10. Tampilan Jendela Laporan
Daftar Pasien Rawat Jalan

68
[JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA] Vol.1, No.1, Februari 2016

Jika dipilih salah satu opsi komputerisasi berbasis jaringan atau


misalnya Cetak Data Rawat Jalan, lalu berbasis web sehingga dapat membantu
diklik tombol Cetak maka akan tampil pihak lembaga kesehatan dalam
laporan pasien sesuai nomor Rekam memenuhi tingkat kepuasan pasien dan
Medis yang dipilih. masyarakat.

Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA


1. Sistem Informasi Rawat Jalan di RSU
Sundari Medan masih bersifat manual Tata Sutabri, Analisa Sistem Informasi,
dengan menggunakan kartu berobat Edisi 1, Penerbit Andi,
pasien sehingga tidak efektif dan sering Yogyakarta, 2012
terjadi pengulangan perekaman data. Edhy sutanta, Basis data dalam tinjauan
Sedangkan komputer digunakan masih konsepsual. Penerbit Andi,
menggunakan aplikasi Micorosft Word Yogyakarta, 2011
dan Microsoft Excel. Drs Poltak sihombing, Memulai Visual
2. Aplikasi sistem informasi yang Basic 6.0, penerbit erlangga,
dirancang dapat mengelola data pasien 2011
(input, edit, hapus), data rawat jalan Bambang Wahyudi, Konsep Sistem
(input, edit, hapus) dan laporan (data Informasi dari Bit sampai ke
pasien, data rawat jalan) Database, Edisi 1, Penerbit Andi,
3. Aplikasi sistem informasi yang penulis Yogyakarta, 2008
bekerja lebih cepat, efektif dan Abdul Kadir, Dasar Perancangan dan
meminimalisir redundansi (duplikasi) Implementasi Database Relasional,
data dibanding sistem yang sedang Penerbit Andi, Yogyakarta, 2009
berjalan di RSU Sundari Medan. Aprianto, Muhamad Chusnan, Aditya Lia
4. Bahasa Pemrograman Visual Basic Romadona. 2007. Teknologi
merupakan bahasa pemrograman yang Informasi Kesehatan. Jakarta:
handal untuk merancang aplikasi Medical Book.
berbasis database dan Microsoft Access Departemen Kesehatan RI Direktur
merupakan salah satu aplikasi Jenderal Pelayanan Medik,
pengolahan database yang mudah Pedoman Pengolahan Rekam
dipelajari. Medis Rumah akit Di Indonesia
Revisi I, Jakarta:1997
Saran

1. Untuk meningkatkan pelayanan bagi


pasien dan efektifitas kerja agar pihak
RSU Sundari menggunakan teknologi
informasi dan sistem komputerisasi
sesuai kebutuhan.
2. Bagi institusi pendidikan APIKES
Imelda Medan, agar dapat meluangkan
banyak waktu praktek kerja lapangan
pada bagian rekam medis di lembaga
pelayanan kesehatan.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar mencoba
penelitian yang lebih luas tentang RSU
Sundari Medan berupa sistem

69

Anda mungkin juga menyukai