Anda di halaman 1dari 2

TERMOKIMIA

A. Sistem, Lingkungan dan Alam Semesta


Sistem adalah bagian dari alam semesta yang sedang menjadi pusat perhatian. Bagian lain dari alam semesta
yang berinteraksi dengan sistem kita sebut lingkungan.

Azas Kekekalan Energi


“Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi dapat mengalami perubahan dari bentuk energi
tertentu menjadi energi lainnya“.
Setiap zat mempunyai energi kinetic dan energi potensial. Jumlah energi kinetic dan energi potensial dari suatu zat
disebut dengan energi dalam ( U ). Energi dalam tidak dapat diukur. Yang dapat diukur adalah perubahan energi
dalam ( ΔU). Perubahan energi dalam sama dengan jumlah kalor (q) dan kerja (w). Kalor (q) yang dimiliki oleh zat
pada tekanan tetap disebutu juga dengan entalpi ( H).
Perubahan entalpi ( ΔH) terjadi selama proses penambahan atau pelepasan kalor. Besarnya perubahan entalpi
adalah selisih jumlah entalpi hasil reaksi dengan jumlah entalpi pereaksi.
Δ H = H produk – H reaktan

B. Reaksi Eksoterm dan Endoterm


 Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan
panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( – )

Contoh :

C(s) + O2(g) 􀃆 CO2(g) + 393.5 kJ ; ΔH = -393.5 kJ


 Reaksi endoterm
Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas.

Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + )

Contoh :

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ


C. Perhitungan Perubahan Entalpi
 Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf)
Perubahan entalpi reaksi ditentukan berdasarkan selisih dari perubahan entalpi pembentukan produk dan
perubahan entalpi pembentukan pereaksi.
ΔH = ΣΔHf (Produk) – ΣΔHf (Pereaksi)
Contoh :

Tentukan perubahan entalpi standar untuk reaksi pembakaran 1 mol etana menurut reaksi

C2H6(g) + 7/2 O2(g) à 2 CO2(g) + 3 H2O(g)


Bila diketahui :

Δ Hf CO2(g) = – 394 kJ/mol ΔHf C2H6(g) = – 85 kJ/mol


Δ Hf H2O(g) = – 286 kJ/mol ΔHf O2(g) = 0 kJ/mol
Jawab :

ΔH = ΣΔHf (Produk) – ΣΔHf (Pereaksi)


= ( 2x Δ Hf CO2(g) + 3x Δ Hf H2O(g) ) – (ΔHf C2H6(g) + 7/2 ΔHf O2(g) )
= ( 2x ( – 394) + 3x ( – 286)) –(( – 85) + 0))

= ( – 788 – 958 ) + 85

= – 1561 kJ/ mol

 Entalpi Penguraian ( Δ Hd, dari kata decompotition atau peruraian).


ΔHd yaitu ΔH dari penguraian 1 mol persenyawaan langsung menjadi unsur-unsurnya (= Kebalikan dari
ΔH pembentukan).
Contoh : H2O(l) H2(g) + 1/2 O2(g) ; ΔH = +285.85 kJ
 Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHc ).
Subskrip c berasal dari kata combustion atau pembakaran. ΔHc yaitu ΔH untuk membakar 1 mol persenyawaan
dengan O2 dari udara yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.
Contoh: CH4(g) + 2O2(g) à CO2(g) + 2H2O(l) ; ΔHc = -802 kJ.
 Perhitungan Entalpi Reaksi Berdasarkan Energi Ikatan
Reaksi kimia pada dasarnya terjadi karena adanya pemutusan dan pembentukan kembali ikatan – ikatan kimia
dalam suatu zat. Zat-zat pereaksi dapat bereaksi antara satu dengan lainnya setelah zat tersebut mengalami
pemutusan ikatan-ikatannya. Sedangkan pada zat hasil ( produk) terjadi pembentukan ikatan kembali.

ΔH = Σ Eikatan yang putus – Σ E ikatan yang terbentuk

Anda mungkin juga menyukai