Resume Mesin Rajut Bundar Double Knit
Resume Mesin Rajut Bundar Double Knit
Cek SPKR ( Surat Perintah Kerja Rajut ) sesuaikan jenis benang pada SPKR dengan benang pada creel.
Langkah 2
Ketika benang datang ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
Langkah 3
Cek posisi benang yang masuk ke lubang feeder karena benang sering bersatu, pastikan keramik
feeder terpasang pada feeder.
Langkah 4
Langkah 5
Cek gulungan benang pada iro, tidak boleh lebih dari 30 lilitan
Langkah 6
Cek lampu menyala ketika terjadi benang putus, atau tegangan benang yang kurang pas
Langkah 7
Langkah 8
Pastikan tegangan benang atau tension sama, pengecekan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
hand feel atau menggunakan sebuah alat yang bernama tension meter
Langkah 9
Cek display LSD counter dan RPM , total counter potong harus selalu sama untuk kg berat yang
sama, layar sebelah kiri menunjukan RPM dan layar sebelah kanan menunjukan counter
Langkah 10
Simpan benang dengan posisi zigzag 1x1 untuk mempermudah dalam penyambungan benang, tidak
disarankan menyimpan benang dengan posisi yang sama, antara gulungan kecil atau besar.
Langkah 11
Semprot silinder minimal 2 kali setelah memotong kain, kecuali benang poliesterkarena benang
poliester tidak menghasilkan fly waste
Langkah 12
Segera sambung benang ketika benang sudah mau habis jangan menunggu benang pada cones habis
karena dapat mengganggu efisiensi produksi
Langkah 13
Pengecekan kipas yaitu dengan cara menekan tombol fan kemudian tombol on dan lalu dilihat kipas
berfungsi dengan baik atau tidak
Langkah 14
Lakukan jog minimal 5x putaran untuk membuat jeratan dan menghindari belang
Langkah 15
Langkah 16
Langkah 17
Langkah 18
Cek jalannya kain setiap 5 menit sekali dan cek kualitas kain harus bagus dan tidak cacat
Langkah 19
Potong kain setiap 1 roll kurang lebih 1 jam , kecuali terjadi masalah saat produksi