Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN:

Penelitian ini menguji pengaruh cash holding, bonus plan, reputasi auditor, profitabilitas, dan
leverage pada income smoothing. Penelitian-penelitian sebelumnya memprediksi bahwa 1) cash
holding sangat mudah dikendalikan manajer sehingga memotivasi manajer untuk melakukan
kepentingan pribadi, 2) manajemen yang remunerasinya didasarkan pada bonus, maka mereka
akan berusaha memaksimalkan pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat
menaikkan laba, sehingga bonusnya tinggi yang dimana bisa menuju arah creative accounting, 3)
kualitas audit yang lebih tinggi dari suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) akan memperbesar risiko
terungkapnya kecurangan akuntansi, 4) fluktuasi profitabilitas yang rendah atau menurun memiliki
kecenderungan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan perataan laba, dan 5) perusahaan
cenderung melakukan praktik perataan laba untuk meyakinkan investor bahwa perusahaan mampu
menggunakan utang yang dimilikinya dengan baik.

Skema yang digunakan dalam penelitian ini yaitu manajemen berusaha memenuhi kepentingan
pribadinya melalui praktik income smoothing. Income smoothing merupakan variabel dummy (0 =
perusahaan yang diduga tidak melakukan income smoothing, 1 = perusahaan yang diduga
melakukan income smoothing) dan diukur dengan menggunakan untuk Indeks Eckel. Reputasi
auditor merupakan variabel dummy, dimana untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit
oleh KAP yang tidak tergabung dalam The Big Four diberi nilai 0 dan untuk perusahaan yang
laporan keuangannya diaudit oleh KAP yang tergabung dalam The Big Four diberi nilai 1.
Profitabilitas diukur menggunakan rumus Return on Asset (ROA) dan leverage diukur
menggunakan rumus Debt to Asset Ratio (DAR).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel cash holding berpengaruh positif pada income
smoothing, artinya cash holding akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya income smoothing
yang dilakukan manajemen perusahaan. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa bonus
plan, reputasi auditor, profitabilitas, dan leverage pada kemungkinan terjadinya income
smoothing. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai cash holding perusahaan, maka
manajemen cenderung akan melakukan praktik income smoothing.

1
A. MOTIVASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya yang menguji faktor-
faktor yang memengaruhi terjadinya income smoothing pada perusahaan. Pengembangan
dilakukan dengan lebih berfokus pada cash holding, bonus plan, reputasi auditor, profitabilitas,
dan leverage.

B. MASALAH PENELITIAN

Masalah penelitian secara umum berkaitan dengan terjadinya income smoothing yang
dilakukan manajemen perusahaan. Pertanyaan yang ingin dijawab adalah apakah mempengaruhi
cash holding, bonus plan, reputasi auditor, profitabilitas, dan leverage kemungkinan terjadinya
income smoothing.

C. LANDASAN TEORI

Penelitian ini didasarkan pada teori keagenan. Teori keagenan menyebutkan bahwa konflik
kepentingan yang terjadi antara agen dan prinsipal mendorong agen untuk melakukan tindakan
yang tidak semestinya agar dapat meningkatkan kepentingan pribadinya. Manajemen perusahaan
dalam hal ini berperan sebagai agen, sedangkan pemegang saham berperan sebagai principal.

D. HIPOTESIS

Income smoothing merupakan salah satu pilihan kebijakan manajemen perusahaan untuk
meratakan labanya yang mengalami fluktuasi. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

H1 : Cash holding berpengaruh positif pada income smoothing perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014.

H2 : Bonus plan berpengaruh positif pada income smoothing perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014.

H3 : Reputasi auditor berpengaruh negatif pada income smoothing perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014.

H4 : Profitabilitas berpengaruh negatif pada income smoothing perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014.

2
H5 : Leverage berpengaruh negatif pada income smoothing perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014.

E. KARAKTERISTIK KUALITATIF DESAIN PENELITIAN

E.1 Rantai Kausal dan Validitas Logika

Peneliti dalam penelitian ini menjelaskan rantai kausal yang kuat dan validitas logika yang
baik. Penelitian ini menunjukkan secara runtut terkait dengan variabel independen yaitu cash
holding dan bonus plan berpengaruh positif, reputasi auditor, profitabilitas, dan leverage
berpengaruh negatif dengan variabel dependen yaitu income smoothing.

E.2 Pengendalian Variabel Extraneous

Variabel extraneous dikendalikan melalui penyaringan sampel. Perusahaan yang disertakan


dalampenelitian harus memenuhi kriteria meliputi (1) terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
tahun 2012–2014, (2) terklasifikasi dalam sektor property dan real estate, (3) menerbitkan laporan
keuangan secara lengkap dan memiliki saldo ekuitas bernilai positif, serta (4) menggunakan
periode laporan keuangan mulai 1 Januari sampai 31 Desember dan Rupiah sebagai mata uang
pelaporan.

E.3 Validitas Internal

Validitas internal menyangkut sejauh mana perubahan diamati dalam suatu penelitian benar-
benar hanya terjadi karena perlakuan yang diberikan dan bukan pengaruh faktor lain (variabel
luar). Dalam penelitian ini terdapat hubungan kausalitas antara variabel dependen dan
independennya. Namun masih terdapat keterbatasan yang telah dipaparkan oleh peneliti.
Penelitian berhasil mengindikasikan cash holding dan bonus plan yang berpengaruh, namun tidak
dengan profitabilitas, reputasi auditor dan leverage yang tidak berpengaruh terhadap strategi
income smoothing.

3
E.4 Validitas Eksternal

E.5 Pengumpulan Data dan AnalisiS Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder eksternal yang tidak diperoleh
dari sumbernya langsung atau laporan keuangan, melainkan diperoleh dari sumber-sumber lain
misalnya dokumen (Sugiyono, 2014:193) dan data kuantitatif dari jurnal-jurnal penelitian
terdahulu dan daftar perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2014 yang diperoleh dari website BEI.

E.6 Uji Statistik

Pengujian dilakukan dengan menggunakan Analisis regresi logistik yang digunakan untuk
menguji pengaruh cash holding, bonus plan, reputasi auditor, profitabilitas dan leverage pada
income smoothing perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.
Analisis regresi logistik untuk melihat faktor-faktor yang berkaitan dengan praktik perataan laba
dianggap tepat karena terdapat variabel dummy (nominal) dan variabel dependen dan
independennya diukur secara rasio dan internal serta tidak mempertimbangkan asumsi klasik. Hal
ini dikarenakan variabel independennya merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik)
dan kategorial (non metrik).Dalam hal ini dapat di analisis dengan binarylogistic regression
karena, tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya

E.7 Konsistensi antara Masalah Penelitian, Hipotesis, dan Analisis Data

Terkait dengan masalah penelitian yaitu pengaruh cash holding, bonus plan, reputasi auditor,
profiTabilitas dan leverage pada income smoothing. Adanya konsistensi antara masalah penelitian
dengan hipotesis yang menandakan bahwa ada hubungan terkait variabel independen dengan
variabel dependennya, hipotesis dari peneliti setelah dilakukan analisis data ternyata ada kegagalan
dalam membuktikan hipotesisnya. Hanya variabel cash holding yang dapat mempengaruhi income
smoothing. Variabel bonus plan, reputasi auditor, profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap income smoothing. Hasil koefisien determinasi yang juga menbuktikan
bahwa masih terdapat faktor lain yang perlu dianaliss dalam kaitannya dengan income smoothig.

E.8 Konsistensi Hasil Pengujian dengan Simpulan


Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:

4
1) Variabel cash holding berpengaruh positif pada kemungkinan terjadinya income smoothing
perusahaan property dan real estate periode 2012-2014. Artinya bahwa semakin tinggi nilai
cash holding maka semakin tinggi pula perusahaan untuk melakukan income smoothing.
2) Variabel bonus plan, reputasi auditor, profitabilitas, leverage tidak berpengaruh namun
cenderung memiliki arah positif pada kemungkinan terjadinya income smoothing perusahaan
property dan real estate periode 2012-2014. Artinya bahwa walaupun variabel ini tidak
berpengaruh signifikan, namun cenderung memiliki arah positif pada kemungkinan terjadinya
income smoothing perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2014.

E.9 Implikasi Kebijakan

Income smoothing adalah suatu tindakan yang sengaja dilakukan oleh manajer dengan
menggunakan kebijakan akuntansi untuk mengurangi fluktuasi laba. Manajemen cenderung
mengambil tindakan untuk meningkatkan laba ketika laba relatif rendah dan untuk mengurangi
laba bila laba yang dihasilkan relatif tinggi. Perusahaan yang memiliki free cash flow yang tinggi
akan menghadapi agency problem yang tinggi sehingga menyebabkan manajer semakin
termotivasi untuk melakukan tindakan oportunistik yang salah satunya adalah income smoothing.
Tindakan manajer yang mengendalikan kebijakan cash holding dengan motif penggelapan dana
akan berusaha memperkaya dirinya dengan cara mempertahankan jumlah kas di perusahaan. Sifat
cash holding yang sangat likuid membuat kas sangat mudah dicairkan dan mudah dipindah
tangankan, sehingga mudah disembunyikan untuk tindakan tidak semestinya.

F. PENGEMBANGAN ARTIKEL

Nilai adjusted R2 yang dihasilkan dari penelitian ini hanya sebesar 28,1%. Hal ini
menunjukkan bahwa masih banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap kemungkinan
perusahaan melakukan income smoothing, namun belum diuji dalam penelitian ini. Pada penelitian
selanjutnya diharapkan menambah ataupun menggunakan variabel lain yang dapat dikaitkan
dengan income smoothing seperti good corporate governance, jenis industri atau winner/losser
stock.

Anda mungkin juga menyukai