Anda di halaman 1dari 2

Nama : Daniya Fathiya

NPM : 150510190137
Kelompok 58 TPB

Organa Metamorfa Akar


Organ merupakan sekumpulan jaringan yang memiliki bentuk, struktur, dan fungsi yang
sama. Sama seperti makhluk hidup lainnya, tumbuhan juga terdiri dari organ-organ di dalam
tubuhnya untuk melanjutkan kehidupan. Organ-organ pada tumbuhan sendiri terbagi menjadi 3
kelompok yaitu, organa principalia, organa metamorfa, dan organa accesoria. Pada tulisan kali ini
akan dijelaskan lebih lanjut mengenai organa metamorfa.
Organa metamorfa merupakan organ yang mengalami perubahan bentuk, struktur, dan
fungsi dari organ utama tumbuhan. Organ yang mengalami perubahan tersebut adalah akar, batang,
atau daun. Mereka mengalami perubahan bentuk untuk memenuhi kebutuhan khusus tanaman
tersebut.
Organa metamorfa yang akan dibahas pada tulisan ini adalah organa metamorfa pada akar,
yaitu akar yang mengalami perubahan struktur dan fungsi. Berikut jenis-jenisnya :
1. Akar papan atau akar banir : Perkembangan pangkal akar lateral yang berfungsi
menegakkan berdirinya tajuk (batang). Misalnya pada sukun (Artocarpus communis G.
Forst), kenari (Canarium commune L.)
2. Akar tunjang atau akar egrang (stilt) : Akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah untuk menunjang batangnya. Akar ini dimiliki oleh tumbuhan yang tumbuh di
atas tanah atau air seperti pohon pandan (Pandanus tectorius Sol.) dan pohon bakau
(Rhizophora conjugate L.)
3. Akar udara atau akar gantung (radix aureus) : Akar ini tumbuh dari bagian atas batang dan
tumbuh ke arah tanah. Fungsinya untuk bernapas dan menyimpan air yang didapat dari
uap air di udara. Contoh : tanaman anggrek (Orchidaceae), membantu fotosintesis dan
epidermis akarnya berkembang menjadi beberapa lapis velamen; beringin (Ficus
benjamina), saat akar masih muda berfungsi sebagai akar udara dan setelah mencapai
tanah berubah menjadi akar biasa. Bagian di atas tanah seringkali berubah menjadi batang.
4. Akar napas (pneumatophorus) : Yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke
atas hingga muncul dari permukaan tanah lumpur yang miskin oksigen. Kulit akar
memiliki pori atau celah (pneumathoda) untuk jalan masuknya udara. Contoh : bogem
(Sonneratia) dan kayu api (Avicennia).
5. Akar pelekat (radix adligans) : Akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan
memanjat dan berguna untuk melekatkan tumbuhan pada sandarannya. Misalnya pada
sirih (Piper betle L.) dan lada (Piper nigrum)
6. Akar penghisap (Haustorium) : Akar pada tumbuhan parasit yang berguna untuk menyerap
air dan nutrisi dari inangnya. Contoh : benalu (Loranthus), berupa akar penggerek yang
dapat menembus kulit batang inang hingga ke bagian kayu; endak-endak cacing (Cuscutha
Australia R. Br.), akar-akar pendek yang melekat pada inang tapi juga menghisap air dan
nutrisinya.
7. Akar pembelit (cirrhus radicalis) : Menyerupai tali, membelit secara spiral pada sebuah
sandaran atau panjatan sehingga mengokohkan tumbuhan tersebut. Misalnya pada vanili
( Vannila planifolia)
8. Akar lutut : Bagian akar tumbuhan yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi
masuk ke dalam tanah. Biasanya terdapat pada tumbuhan di tempat berlumpur dan untuk
membantu pernafasan, missal pada pohon tanjang (Bruguiera parvifolia W. et A.)

Anda mungkin juga menyukai