Anda di halaman 1dari 6

MENGATASI LALAT PADA

PETERNAKAN SAPI
debby eka 1:33 AM Pestisida Peternakan

Pada musim hujan populasi lalat di kandang


akan menjadi semakin banyak, lalat-lalat
ini tidak hanya hinggap pada tubuh ternak
dan bisa menyebabkan penyakit, apalagi jika
ternak luka bisa manjadi busuk lukanya.
Tetapi kondisi banyaknya lalat juga akan
mengganggu ternak karena lalat-lalat di
kandang ternak umumnya menghisap darah pada
ternak, sehingga banyak luka pada tubuh
ternak, terutama kaki. Sapi saya pernah
terjatuh karena banyaknya lalat, sapi
menjadi gelisah dan akhirnya
terpeleset/"kesrimpet" tali kakinya
menyebabkan kakinya luka. Jika Anda
mengalami kondisi sapi terluka karena hal
tersebut sebaiknya segera di obati, untuk
luka luar karena "kesrimpet" tali bisa
diobati dengan super tetra.
Obat ini bisa dibeli di toko-toko dengan
harga eceran Rp.1.500 per kapsul. Cara
penggunaannya dengan dioleskan pada luka
bekas tali tersebut, tunggu 1 hari luka
akan kering. Dengan di olesi obat ini
lalat juga tidak akan hinggap, sehingga
luka tidak membusuk.
Sebelum kejadian seperti itu terjadi lalat-
lalat yang terus bertambah dari hari ke
hari pada musim penghujan perlu dibasmi.
Aku pernah mencoba beberapa cara untuk
membunuh/mengusir lalat-lalat tersebut
mulai dari memasang lem perekat lalat yang
akhirnya kertas lemnya banyak dimakan sapi,
hingga menggunakan obat hama pertanian dan
obat lalat kimia.
Penggunaan lem lalat cukup efektif
mengurangi populasi lalat. Harga lemnya
Rp1.000, pas sedikit lalat, ketika lalat
banyak dimana-mana penjual biasanya
menaikkan harganya dari Rp500-Rp1.000,-
perkertas lemnya. Kekurangan dari
penggunaan lem lalat ini adalah bisa
dimakan sapi. Aku menempatkan lem ini di
dekat sapi, semua dimakan. Kekurangan ke
dua adalah lalat tetap mengganggu sapi.
Penggunaan obat hama pertanian bisa
berdampak berbahaya bagi ternak, karena
biasanya ternak menjilati bagian tubuh
tertentu seperti kaki dan perut. Lalat-
lalat suka menghisap darah di kaki ternak.
Sehingga cara ini tidak di rekomendasikan.
Penggunaan obat kimia untuk lalat, yang
pernah aku coba adalah merek dagang Ralat
dan Tricloflor. Harga Ralat Rp.18.000
sedangkan triclofor Rp 8.000/sachet. Aku
mencoba Ralat dengan mengencerkan 1 tutp
ke dalam satu liter air bisa membunuh
lalat. Satu sachet triclofor aku encerkan
dengan 1,5 liter air bisa membunuh lalat.
Triclofor memeiliki efek cepat dalam
membunuh lalat, lalat terkena semprotan
langsung jatuh dan mati. Keunggulan obat
ini tidak berbahaya bagi ternak. Sedangkan
kekurangannya adalah menguras kantong
karena lalat akan terus berdatangan selama
musim hujan/ musim buah.
Obat yang baru aku coba adalah menggunakan
bahan organik, obat ini yang menurut saya
lebih murah dan tidak kalah ampuh dengan
obat kimia untuk lalat. Bahan-bahan pembuat
obat ini adalah :
1. Tembakau 1/4 Kg, bisa beli di pasar
tradisional. Aku beli Rp 5.000 dapat 1 Kg,
beli tembakau yang paling jelek saja, kalau
dalam bahasa jawa "remuk-remukan".

2. Isi mahoni 1/4 Kg, biasanya pada saat


musim kemarau pohon mahoni akan
menggugurkannya. Warnanya coklat, jatuh
dari pohon seperti kincir. Diambil isinya
warnanya putih dan rasanya pahit.
3. Shampo 1sachet, sebagai perekat.
4. Air 4 liter

Cara pembuatan :
1. Isi mahoni ditumbuk halus, gunakan
tumbukan khusus, jangan menggunakan
tumbukan untuk makanan karena bisa
menyisakan rasa pahit pada tumbukan
tersebut.
2. Siapkan wadah/ember, masukkan tumbukan
mahoni tersebut kedalam ember kemudian
masukkan pula tembakau.
3. Masak air sampai mendidih kemudian
tuangkan semua ke dalam ember yang telah
berisi tumbukan mahoni dan tembakau sambil
diaduk-aduk menggunakan kayu.
4. Tunggu hingga dingin kemudian saring.
5. Hasil saringan tersebut kemudian
dicampur dengan 1 sachet sampho. Tidak
perlu diencerkan lagi dengan air, masukkan
kedalam sprayer dan semprotkan pada tubuh
ternak terutama kaki dan perut yang biasa
dihinggapi lalat. Jangan menyemprot kepala
ternak, karena rasa obat ini pedas di mata
dan pahit. Bisa juga menyemprot langsung
ke lalat. Lalat yang terkena semprotan akan
jatuh.
Keunggulan obat organik ini adalah tidak
berbahaya bagi ternak dan murah.
Kekurangnya adalah sulit mencari biji
mahoni, jika terjilat ternak ternak akan
merasa kepahitan biasanya ditandai dengan
mulut yang berliur. Tetapi bisa
diantisipasi dengan menyiapkan air untuk
minum ternak yang sudah dicampur garam.
Cara lain yang dapat dicoba untuk mengusir
lalat adalah dengan membakar sisa makanan
ternak terutama jerami. Karena yang
dimanfaatkan adalah asap dari pembakaran
jerami maka jerami yang telah terbakar
ditutupi dengan kotoran ternak, bisa yang
masih basah atau yang sudah kering, atau
bisa juga di tutup dengan sisa rumput yang
basah dan telah terinjak-injak sapi. Saya
biasanya menggunakan yang masih basah
dengan jumlah yang sedikit, jika terlalu
banyak nanti apinya akan mati. Asap dari
pembakaran jerami tersebut akan mengusir
lalat bahkan nyamuk sehingga sapi bisa
tidur pulas pada malam hari. Selain untuk
mengusir lalat cara ini juga bermanfaat
untuk membersihkan lantai kandang, hasil
dari pembakaran / abu bisa di manfaatkan
sebagai pupuk karena kandungan silikanya
banyak. Perlu diperhatikan pada saat
membakar jerami hindarkan dari bahan-bahan
yang mudah terbakar dan agak menjauh dari
ternak, karena walaupun seperti tidak panas
jika dilihat dari luar, tetapi kalau
tumpukan jerami yang telah terbakar
tersebut dibuka maka ada bunga api yang
menyala sangat panas sekali.

pembakaran sisa makanan ternak

Anda mungkin juga menyukai