Anda di halaman 1dari 2

 Uterine bleeding adalah kondisi yang menyebabkan pendarahan vaginal di saat sedang

tidak menstruasi.

 Penyebab uterine bleeding:


a. Kondisi ini dapat terjadi saat pubertas dan menopause dan dapat dialami kapan saja bila
kadar hormone dalam tubuh tidak seimbang.
b. adanya polip
c. adenomiosis
d. lelomioma
e. malignanci
f. koagulopati
g. ovulatory
h. endometrial
i. latrogenik

 Patofisiologi
Arteri uterina dan ovarium memasok darah ke uterus. Arteri ini kemudian memasok darah
ke 2 lapisan dari endometrium yaknipada lapisan fungsionalis dan lapisan basalis. Kadar
progesterone yang menurun pada akhir siklus menstruasi menyebabkan penghancuran
enzim pada lapisan fungsional dari endometrium. Penghancuran enzim ini menyebabkan
kehilangan darah dan menyebabkan menstruasi. Adanya trombosit dan thrombin berfungsi
sebagai vasokonstriksi arteri ke endometrium sehingga mengontrol kehilangan darah.

 Riwayat pasien yang harus diperhatikan:


a. Riwayat menstruasi (usia saat awal menstruasi, periode terakhir menstruasi, frekuensi,
keteraturan, durasi, volume darah yang keluar)
b. Riwayat seksual dan reproduksi (jumlah kehamilan, cara persalinan, kontrasepsi yang
digunakan, riwayat infeksi seksual yang menular, riwayat PAP smear)
c. Gejala terkait/gejala sistemik (penurunan berat, nyeri, riwayat gangguan pendarahan)

 Tujuan pengobatan :
a. Menghindari kondisi serius seperti malignansi
b. Meningkatkan kualitas hidup pasien

 Pengobatan:
a. Terapi hormone
- Jika pasien yang datang merupakan seorang gadis yang sedang melalui masa puber,
biasanya tidak akan diberikan pengobatan apapun karena nantinya kadar hormone
akan kembali normal.
- pemberian pil KB yang mengandung hormone estrogen dan progesterone untuk
mengatur siklus menstruasi terutama pada wanita yang sedang tidak merencanakan
kehamilan. Namun, perlu diperhatikan bahwa efek samping pemberian
progesterone dapat menyebabkan pendarahan yang lebih parah.
- Jika pendarahannya deras dan tidak dapat diobati dengan pil kB atau pasien sedang
dalam program hamil, pemberian estrogen secara intravena, dilanjutkan dengan
progestin untuk menyeimbangkan hormone.
b. Anti-fibrinolitik non steroid
Asam traneksamat juga dapat digunakan untuk mencegah degradasi fibrin dalam
mengatasi AUB akut. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk pasien yang
mengalami gangguan pembekuan darah (koagulopati).
c. Agonis GnRH
Pada pasien dengan menoragia, endometriosis, adenomiosis atau fibroid rahim dapat
diberikan agonis GnRH untuk mengatur produksi estrogen. Namun agonis GnRH
biasanya hanya dapat digunakan selama 6 bulan karena efek sampingya yang dapat
menyebabkan penurunan estrogen.
d. Tindakan pembedahan

 Terapi tibolone (estrogen, progesterone, androgen) tidak direkomendasikan selama


perimenopause karena dapat menambah pendarahan yang lebih parah.

Anda mungkin juga menyukai