Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“BUKU KIA DAN P4K”


PUSKESMAS PAKIS
KABUPATEN MALANG

DISUSUN OLEH:

Shilfi Indah Ekowati 190070300111053

Rizka Widyastikasi 190070300111062

Kismatul Hasanah 190070300111056

Yuliatin 190070300111054

Bambang Purnomo 190070300111046

Rismala Inas Mufida 190070300111066

PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

SAP “BUKU KIA”

Telah diperiksa dan disetujui pada :

Hari :
Tanggal :

Oleh :

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(..................................................) (..............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Pokok bahasan : Pengertian, Tujuan penggunaan, Manfaat, Sasaran Penggunaan dan
Isi dari Buku KIA
Sasaran : Peserta Posyandu
Waktu : 30 menit
Hari, tanggal : Kamis 13 Januari 2020
Pukul : 08.00
Tempat : Banjarejo
.
A. TUJUAN UMUM
Setelah diberikannya penyuluhan, para peserta penyuluhan diharapkan mengatahui
mengenai terkait : Pengertian, Tujuan penggunaan, Manfaat, Sasaran Penggunaan dan Isi
dari Buku KIA

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta penyuluhan
dapat mengetahui :
1. Pengertian Buku KIA
2. Tujuan Penggunaan Buku KIA
3. Manfaat Buku KIA
4. Sasaran Penggunaan Buku KIA
5. Isi dari Buku KIA
6. Pengertian P4K
7. Tujuan P4K
8. Manfaat P4K
9. Sasaran P4K
10. Output P4K

C. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 Menit
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan
pertemuan
4. Menjelaskan kontrak
waktu
Pelaksanaan Penyampaian Materi Memperhatikan dan 15 menit
Menjelaskan kepada audien mengajukan pertanyaan
mengenai tentang materi yang belum
1. Pengertian Buku KIA dimengerti
2. Tujuan Penggunaan
Buku KIA
3. Manfaat Buku KIA
4. Sasaran Penggunaan
Buku KIA
5. Isi dari Buku KIA
6. Pengertian P4K
7. Tujuan P4K
8. Manfaat P4K
9. Sasaran P4K
10. Output P4K
Penutup 1. Mengevaluasi hasil 1. Mengajukan pertanyaan 10 Menit
pendidikan kesehatan 2. Menjawab pertanyaan
a. Membuka sesi tanya 3. Memperhatikan
jawab 4. Menjawab salam
b. Menanyakan kemabali
tentang materi yang
sudah dijelaskan oleh
pemateri
2. Menyimpulkan materi
3. Memberikan reinforcement
4. Menutup penyuluhan dan
salam

D. Metode Penyuluhan
Metode promosi kesehatan yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan promosi kesehatan antara lain :
1. Leaflet
2. Power point
3. LCD
4. Laptop

F. SETTING TEMPAT

Keterangan:

:Penyaji/ penyuluh : Fasilitator

:Moderator :Observer

: Audien : Meja
G. Materi
Terlampir

H. Evaluasi
Peserta penyuluhan diharapkan mampu untuk memahami materi yang telah
disampaikan antara lain:
1. Pengertian Buku KIA
2. Tujuan Penggunaan Buku KIA
3. Manfaat Buku KIA
4. Sasaran Penggunaan Buku KIA
5. Isi dari Buku KIA
6. Pengertian P4K
7. Tujuan P4K
8. Manfaat P4K
9. Sasaran P4K
10. Output P4K
MATERI BUKU KIA

1. Pengertian Buku KIA


Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu
(hamil, bersalin, nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta sebagai
informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.

2. Tujuan Penggunaan Buku KIA


Buku KIA adalah buku catatan terpadu yang digunakan dalam keluarga untuk tujuan:
1. Meningkatkan praktek keluarga dan masyarakat dalam memelihara/ merawat
kesehatan ibu dan anak
2. Meningkatkan kualiatas pelayanan KIA

3. Manfaat Buku KIA


1. Ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu mulai hamil
sampai anak berumur lima tahun
2. Instrumen pencatatandan pemantaua, informasi, komunikasi, dan penyuluhan
tentang kesehatan gizi dan standart pelayanan KIA yang lengkap di tingkat keluarga
termasuk rujukannya
3. Deteksi dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak
4. Menanggapi kebutuhan maupun keinginan ibu hamil dan balita
5. Meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas dalam rangka mendidik ibu
ataupun keluarga tentang perawatan dan memelihara KIA serta masalah gizi di
rumah
6. Meningkatkan jangkauan pelayanan KIA berkualitas
7. Memperbaiki system kesehatan dalam menerapkan manajemen pelayanan KIA
yang lebih efektif

4. Sasaran dari Pengguna Buku KIA


Semua ibu hamil perlu memiliki buku KIA, dan buku KIA selanjutnya digunakan oleh
anak sejak lahir hingga berusia 5 tahun. Setiap kali anak datang ke fasilitas kesehatan
baik itu ke bidan, puskesmas, klinik atau rumah sakit untuk penimbangan, berobat,
kontrol, atau imunisasi buku KIA harus dibawa agar semua keterangan tentang
kesehatan ibu dan kesehatan anak yang tercatat di buku KIA dapat diketahui tenaga
kesehatan dan tenaga kesehatan dapat memberikan catatan tambahan penting lainnya
pada buku KIA, mengisi KMS dan lain-lain.

5. Isi dari Buku KIA


1. Identitas Keluarga
a. Ibu hamil
 Periksa kehamilan secara rutin
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tensi/ tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Berikan suntikan tetanus toxoid
5. Berikan tablet FE untuk tambah darah
6. Lakukan teslaboratorium (Hb, protein, reduksi) dan tes PMS
7. Lakukan temu wicara/ konsultasi pra rujukan
 Perawatan sehari-hari ibu hamil
1. Mandi 2 kali sehari
2. Gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur
3. Kurangi kerja yang berat
4. Istirahat berbaring minimal 1 jam di siang hari
5. Sebaiknya ibuh tidur pakai kelambu
 Anjuran makanan ibu hamil
1. Makanlah dengan pola gizi yang seimbang, lebih baik dari sebelum
hamil
2. Jika mual, muntah dan tidak nafsu makan pilihlah makanan yang
tidak berlemak dan menyegarkan. Contohnya roti, ubi singkong,
biscuit, dan buah
3. Jangan minum jamu, minuman keras atau merokok karena akan
membahayakan kandungan
 Tanda-tanda bahaya kehamilan
1. Mual dan muntah terus menerus dan tidak nafsu makan
2. Pendarahan pada hamil muda maupun hamil tua
3. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan kejang
4. Demam tinggi
5. Air ketuban pecah sebelum waktunya
6. Bayi dikandungan gerakannya berkurang atai tidak bergerak
 Persiapan persalinan
1. Pakaian ibu dan bayi
2. Tempat persalinan
3. Biaya persalinan
4. Kendaraan yang akan digunakan
5. Pendamping persalinan
b. Ibu Bersalin
 Tanda-tanda bayi akan lahir
1. Perut mulas secara teratur
2. Keluar lender bercampur darah dari jalan lahir
3. Keluar air dari jalan lahir
c. Ibu nifas
 Perawatan Ibu nifas
1. Minum kapsul vitamin A warna merah segera setelah melahirkan
dan minum lagi pada hari kedua
2. Periksa ke tenaga kesehatan minimal 3 kali pada minggu pertama
kedua dan keenam
3. Makanlah dengan pole gizi seimbang, lebih banyak pada saat hamil
4. Istirahat yang cukup dan banyak minum supaya ASI keluar lebih
banyak
5. Bagi ibu nifas yang memerlukan, minumlah 1 tablet FE setiap hari
selama 40 hari
 Tanda bahaya dan penyakit pada saat nifas
1. Pendarahan lewat jalan lahir
2. Keluar cairan berbau dari jalan lahir
3. Demam
4. Bengkak di muka, tangan, atau kaki disertai sakit kepala atau kejang
5. Nyeri atau panas didaerah tungkai
6. Payudara bengkak berwarna merah dan sakit
7. Puting susu lecet
8. Ibu mengalami depresi
d. Keluarga Berencana
1. PIL
2. Suntik
3. IUD
4. Implan
5. MOW/ MOP
6. Kondom

e. Kesehatan anak terdiri dari:

1. Identitas anak

2. BBL (bayi kurang dari 1 bulan)

3. Bayi dan anak (umur 1 bulan-5 tahun)

4. Mengatasi penyakit yang sering disertai anak dirumah

5. Tanda bahaya pada anak sakit

6. Kapan anak harusdibawa kembali ketempat pelayanan

7. Obat pertolongan pertama yang perlu disediakan di rumah

8. Mencegah anak mengalami kecelakaan

9. Kartu menuju kesehatan (KMS)

f. Catatan pelayanan kesehatan anak

1. Pemeriksa neonatus

2. Pemberian imunisasi

3. Pemberian vitamin

4. Anjuran pemberian rangsangan


6. Pengertian P4K
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah suatu
kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peningkatan peran aktif
suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan
kontrasepsi pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi
sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu
dan bayi baru lahir (Depkes, 2009).

7. Tujuan P4K
Menurut Departeman Kesehatan Republik Indonesia (2009), tujuan P4K
digolongkan menjadi 2 yaitu:
a. Tujuan umum
Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan
bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan
tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga bersalin dengan aman dan melahirkan
bayi yang sehat.
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus program P4K yaitu :
1) Dipahami setiap persalinan beresiko oleh masyarakat luas.
2) Memfokuskan pola motivasi kepada keluarga saat ANC dan adanya rencana
persalinan yang disepakati antara ibu hamil, suami, keluarga dengan bidan.
3) Terdatanya sasaran dan terpasangnya stiker P4K.
4) Adanya kesiapan menghadapi komplikasi yang disepakati ibu hamil, suami, dan
keluarga dengan bidan.
5) Adanya dukungan secara luas dari tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun
non formal, kader, dan dukun bayi.
6) Memantau kemitraan antara bidan, dukun bayi, dan kader.
7) Adanya rencana alat kontrasepsi setelah melahirkan yang disepakati antara ibu
hamil, suami, dan keluarga, dengan bidan atau tenaga kesehatan.

8. Manfaat P4K
Manfaat P4K menurut Departemen Kesehatan RI (2009) diantaranya :
a. Percepat fungsi desa siaga.
b. Meningkatkan cakupan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai standar.
c. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.
d. Meningkatkan kemitraan bidan dan dukun.
e. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini.
f. Meningkatnya peserta KB pasca salin.
g. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
h. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi.
9. Sasaran P4K
Program P4K memiliki sasaran yaitu penanggungjawab dan pengelola program
KIA provinsi dan kabupaten atau kota, bidan koordinator, kepala Puskesmas, dokter,
perawat, bidan, kader, forum peduli KIA seperti forum P4K serta pokja posyandu
(Depkes RI, 2009). Indikator keberhasilan P4K ada 7 yaitu :
a. Persentase desa melaksanakan P4K dengan stiker.
b. Persentase ibu hamil mendapat stiker.
c. Persentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan ANC sesuai standar.
d. Persentase ibu hamil berstiker bersalin di tenaga kesehatan.
e. Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi
tertangani.
f. Persentase menggunakan KB pasca salin.
g. Persentase ibu bersalin di tenaga kesehatan mendapatkan pelayanan nifas.

10. Output P4K


Menurut Departemen Kesehatan RI (2009), output yang diharapkan adalah sebagai
berikut:
a. Semua ibu hamil terdata dan rumahnya tertempel stiker P4K.
b. Bidan memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan standar.
c. Ibu hamil dan keluarganya mempunyai rencana persalinan termasuk kontrasepsi
yang dibuat bersama dengan penolong persalinan.
d. Bidan menolong persalinan sesuai standar.
e. Bidan memberikan pelayanan nifas sesuai standar.
f. Keluarga menyiapkan biaya persalinan, kebersihan dan kesehatan lingkungan.
g. Adanya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal dan Forum
Peduli KIA atau Pokja Posyandu dalam rencana persalinan termasuk kontrasepsi
pasca persalinan sesuai dengan perannya masing-masing.
h. Ibu mendapat pelayanan kontrasepsi pasca persalinan.
i. Adanya kerjasama yang mantap antara Bidan, Forum Peduli KIA atau Pokja
Posyandu dan (bila ada) dukun bayi dan pendamping persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku KIA revisi tahun 2017
Departemen Kesehatan RI.2015.Petunjuk teknis penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA)
DAFTAR HADIR PESERTA

Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat:

NO. NAMA ALAMAT TANDA TANGAN


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.

Anda mungkin juga menyukai