Anda di halaman 1dari 17

1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. S


Status interaksi perawat-klien : Fase Kerja
Lingkungan : Perawat dan Tn. S duduk bersama di sebuah ruang tamu rumah Tn. S. Tuan S duduk di sebuah kursi kayu panjang
berhadapan dengan perawat, kaki disilangkan, dan tangan berada di atas paha dan menghadap ke arah perawat.
Perawat duduk di sebuah kursi panjang di depan Tn. S. Diantara tempat duduk perawat dan Tn. S terdapat meja kayu
panjang. Di samping perawat duduk seorang perempuan, anak dari Tn. S. Di samping kursi Tn. S terdapat sebuah
lemari kayu besar. Di belakang kursi perawat terdapat sebuah meja kecil yang di atasnya terdapat sayur-sayuran.
Pada pojok ruang tamu di sebelah barat terdapat tumpukan kayu bakar dan dari ruang tamu terlihat ada 3 kamar tidur
dan 1 dapur.
Deskripsi klien : Ekspresi klien tampak tenang, namun terkadang klien menangis secara tiba-tiba tanpa sebab
Tujuan (berorientasi pada klien): Klien dapat membedakan antara kenyataan dengan halusinasinya
Nama Mahasiswa : Rafika Ajeng Wahyuni
Tanggal :
Jam :
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Assalammualaikum, Pak P: Berdiri berhadapan, Perawat memulai Klien telah bersedia
dan Bu mengulurkan tangan, percakapan dengan sikap melakukan interaksi
tersenyum, badan agak terbuka pertemuan pertama hal ini
membungkuk ke depan, menunjukkan bahwa antara
tubuh sikap terbuka klien dan perawat telah
K: Melihat ke arah perawat, terbina hubungan saling
mengulurkan tangan dan Klien dan keluarga tampak percaya. Sesuai dengan teori
tersenyum bersedia berinteraksi dan bahwa keberhasilan
membutuhkan bantuan dari membina hubungan saling
perawat percaya sangat dipengaruhi
oleh komunikasi verbal dan
non verbal yang disampaikan
oleh perawat.
K: Klien memandang
K :Waalaikumsalam, Mbak. perawat, menjawab Klien dan keluarga berespon
Silahkan duduk, Mbak! dengan ramah dan positif dengan salam yang
mempersilahkan duduk. disampaikan oleh perawat

P : mempertahankan sikap
terbuka, badan condong Perawat mempertahankan
ke depan, memandang Perawat tetap menjaga sikap terbuka, badan
dan mendengarkan posisi tubuh dengan condong ke depan,
dengan penuh perhatian terapeutik memandang dan
mendengarkan dengan
penuh perhatian ketika
berinteraksi dengan klien.
Sesuai dengan teori hal ini
merupakan sikap-sikap yang
harus dilakukan dalam
melakukan hubungan
terapeutik sehingga klien
dapat berespon positif
terhadap interaksi yang
dilakukan.
P : Pak S, masih ingat P: tetap tersenyum dan Perawat mencoba Perawat mengingatkan
dengan saya? Saya memandang klien mempertahankan sikap pertemuan di waktu lalu
Rafika yang kemarin pagi terbuka merupakan usaha untuk
berbincang-bincang K: klien memperhatikan Klien dan keluarga berespon membina hubungan lebih
dengan Ibu dan Bapak. perawat, wajah tampak positif dekat antara klien dan
tenang perawat
K : Iya, masih ingat kok,
Mbak. K: Klien langsung menjawab Klien tampak ingin
sambil tersenyum dan mengungkapkan sesuatu
melihat ke arah perawat pada perawat
P: perawat tetap tersenyum
dan ramah Perawat tetap menjaga Perawat mempertahankan
posisi tubuh dengan sikap terbuka, badan
terapeutik condong ke depan,
memandang dan tersenyum.
Hal ini harus dilakukan dalam
melakukan hubungan
terapeutik sehingga klien
dapat berespon positif
terhadap interaksi yang
dilakukan.
P:Bagaimana perasaannya P: Suara jelas, tetap Perawat mencoba membuka Perawat menunjukkan
hari ini, Pak? tersenyum, diri dan mencoba menggali hubungan yang terbuka
mempertahankan sikap data baru yang mungkin dengan klien. Hal ini sesuai
terbuka, memandang sangat diperlukan oleh klien dengan teori komunikasi
klien dengan bersahabat yaitu teknik komunikasi
K: Memandang perawat, terapeutik dimana bahwa
wajah tampak lebih relaks Klien tampak sangat ingin untuk mendapatkan data
mengungkapkan semua diperlukan pertanyaan dan
perasaannya sikap terbuka dari perawat
dalam memahami kebutuhan
K : Ekspresi wajah bahagia, klien saat ini
K : Alhamdulillah baik, Mbak. tersenyum, badan agak
bergeser membenarkan Klien tampak mem-butuhkan
posisi duduk, menjawab bantuan dari tenaga
dengan nada suara agak profesional
keras
P : menganggukkan kepala,
mendengarkan klien dan
badan tetap condong ke Perawat mempertahankan Perawat menggunakan
depan sikap terbuka menerima klien teknik komunikasi terbuka.
apa adanya dan Hal ini sesuai dengan teori
menunjukkan perhatian bahwa sikap terapeutik yaitu
terhadap kebutuhan klien keterbukaan, jujur, keiklasan
dan penggunaan teknik
terapeutik akan
mempengaruhi keberhasilan
interaksi
P: Iya, syukur Alhamdulillah P: Badan condong ke depan, Perawat berusaha Perawat mempertahankan
kalau begitu. Kalau boleh ekspresi wajah tenang, meningkatkan BHSP dan sikap terbuka, badan
tahu, sedang apa sikap terbuka mencoba untuk meminta condong ke depan, wajah
sekarang Bapak dan Ibu? tanggapan kepada klien atas ramah. Hal ini harus
Apakah kehadiran saya K: mendengarkan dan kehadirannya Klien menunjukkan dilakukan dalam melakukan
mengganggu? mencoba tersenyum perhatiannya terhadap hubungan terapeutik
perawat dan berespon positif sehingga klien dapat
berespon positif terhadap
K: Tidak kok, Mbak. Saya Klien dan keluarga interaksi yang dilakukan.
sedang bersantai di ruang K: memandang perawat dan memberikan tanda-tanda Selain itu, perawat harus
tamu bersama istri dan mencoba men-jelaskan bahwa mereka sangat menghargai privasi klien
menunggu kedatangan, aktivitasnya dengan bersedia untuk berbincang untuk meningkatkan BHSP.
Mbak. sedikit tersenyum dengan perawat
P: perawat memper-hatikan, Perawat harus bisa
memandang klien, Perawat mempertahankan memberikan rasa nyaman
tersenyum sikap terbuka dan pada klien selama
mempertahankan lingkungan melakukan hubungan
yang terapeutik terapeutik. Dengan demikian,
klien akan lebih terbuka dan
merasa nyaman selama
proses interaksi.
P : Oh begitu, ya Pak. Iya, P: Suara jelas, tetap Perawat mengingatkan Perawat membuat kontrak
kemarin kita kan sudah tersenyum, kontrak yang telah dibuat waktu, tempat, dan tujuan
janjian untuk bertemu hari mempertahankan sikap kemarin dan mencoba pada pertemuan sebelumnya
ini pukul 10.00 WIB untuk terbuka, memandang masuk lebih dalam untuk merupakan salah satu teknik
berbincan-bincang klien dengan bersahabat membahas mengenai yang harus dilakukan dalam
tentang kesehatan Bapak. masalah yang dihadapi klien melakukan hubungan
K: mendengarkan dan terapeutik. Dengan adanya
mencoba tersenyum Klien menunjukkan kontrak, kedua belah pihak
perhatiannya terhadap akan siap ketika bertemu
perawat dan berespon kembali. Dengan demikian,
positif. interaksi dapat berjalan
dengan baik dan nyaman.

K : Iya, Mbak. K: memandang perawat dan


mencoba menjawab Klien mulai bersedia
pertanyaan perawat menceritakan kondisinya
dengan ramah dan
tersenyum Perawat mempertahankan
P: perawat memper-hatikan, Perawat mempertahankan sikap terbuka, badan
memandang klien, badan sikap terbuka dan condong ke depan,
condong ke depan, mempertahankan lingkungan memandang dan
tersenyum, dan tetap yang terapeutik mendengarkan dengan
mempertahankan sikap penuh perhatian ketika
terbuka berinteraksi dengan klien.
Sesuai dengan teori hal ini
merupakan sikap-sikap yang
harus dilakukan dalam
melakukan hubungan
terapeutik sehingga klien
dapat berespon positif
terhadap interaksi yang
dilakukan.
P: Ngomong-ngomong, P: Badan condong ke depan, Perawat mencoba Fokusing merupakan salah
bagaimana kalau ekspresi wajah tenang, memfokuskan pembicaraan satu teknik komunikasi
sekarang kita bercakap- sikap terbuka pada satu topik sesuai terapeutik. Sesuai degan
cakap selama 20 menit dengan kebutuhan klien konsep komunikasi
tentang kesehatan terapeutik bahwa fokusing
Bapak? Mau duduk K: Mendengarkan perawat, Klien menunjukkan sangat diperlukan dalam
dimana kita, Pak? menggeser badannya kesediaanya untuk rangka memfokuskan topik
Bagaimana kalau kita untuk berganti posisi, berbincang-bincang lebih yang akan dibahas dalam
tetap duduk di ruang tamu kepala manggut-manggut dalam dengan perawat suatu pembicaraan
ini, apakah Bapak dan mencoba tersenyum
bersedia?
K: Iya, Mbak. Saya bersedia K : Menganggukkan kepala,
tersenyum dan Klien menyetujui topik yang

memandang perawat ditentukan perawat untuk

seolah-olah memerlukan dibahas.

bantuan
P : Tersenyum, tetap Perawat senang karena telah Adanya kesepakatan topik
memandang klien, terjadi kesepakatan topik antara perawat dan keluarga
mencondongkan kepala untuk dibahas sesuai dengan menunjukkan ketepatan
kebutuhan klien saat ini perawat dalam menganalisa
kebutuhan klien saat ini
P: Iya, kalau boleh tahu, P : Menanyakan dengan Perawat mengajak klien Perawat memfokuskan topik
apakah Bapak masih kata-kata yang jelas, untuk mengenal masalah bahasan interaksi. Hal ini
sering melihat menekankan pada topik yang dirasakan klien sesuai dengan teori bahwa
sesuatu/orang/bayangan / bahasan interaksi yang efektif harus
makhluk yang orang lain K : Klien mendengarkan Klien tampak mem- memenuhi teknik
tidak bisa melihatnya? pertanyaan dari perawat perhatikan fokus bahasan komunikasi, salah satunya
Dan seperti apa yang dan menggelengkan dalam interaksi adalah focusing
kelihatan? kepala

K: Iya, kalau dulu saya sering


melihat pocong kecil K: Menceritakan apa yang
terutama pada malam dilihatnya, memandang Klien menjelaskan semua
hari. Tapi sekarang saya perawat kondisinya
sudah tidak pernah P: Mendengarkan dengan
melihatnya. seksama dan tersenyum Perawat mendengarkan Dalam menggali masalah
dengan penuh perhatian yang dihadapi pasien,
perawat dapat menggunakan
pertanyaan terbuka. Menurut
konsep bahwa pertanyaan
terbuka akan menghasilkan
data kualitatif tentang
kemampuan yang dimiliki
klien
P: Apakah terus-menerus P: mempertahankan kontak Mendorong klien untuk Memberikan pertanyaan
terlihat atau hanya mata dengan klien mengungkapkan waktu dan terbuka untuk mendorong
sewaktu-waktu saja? Dan K: tersenyum, membalas frekuensi halusinasinya klien mengungkapkan waktu
kapan paling sering kontak mata perawat Memberikan perhatiannya dan frekuensi halusinasinya
Bapak melihat sesuatu pada interaksi
itu?

K: Kalau dulu sih terus- K: Menceritakan apa yang


menerus, Mbak. Setiap dilihatnya, memandang Klien menjelaskan semua
pagi, siang dan malam itu perawat yang dilihatnya
saya melihat pocong. Tapi P: Mendengarkan dengan Perawat mendengarkan
paling sering adalah pas seksama dan tersenyum dengan penuh perhatian
malam hari. Banyak
pocongnya kalau malam
hari, ada yang kecil dan
ada yang besar sampai
saya ketakutan dan
teriak-teriak, gak bisa
tidur juga. Sekarang
sudah tidak pernah lihat
pocong, tetapi saya masih
takut kalau keluar malam
hari, takut melihat pocong
lagi.
P: Pada keadaan apa Bapak P: mempertahankan kontak Mendorong klien untuk Memberikan pertanyaan
melihat sesuatu itu, mata dengan klien mengungkapkan situasi dan terbuka untuk mendorong
apakah pada waktu K: tersenyum, membalas respon klien terhadap klien mengungkapkan situasi
sendiri? Dan apa yang kontak mata perawat halusinasinya Memberikan perhatiannya dan respon klien terhadap
Bapak lakukan saat pada interaksi halusinasinya
melihat sesuatu itu?
K: iya, saya sering melihat K: Menjawab pertanyaan
pocong kalau saya perawat, memandang Klien menjelaskan cara
sedang sendirian. perawat menghardik yang telah
Dulu, kalau saya melihat P: Mendengarkan dengan diajarkan
pocong, saya langsung seksama dan tersenyum Perawat mendengarkan
teriak-teriak dan lari. Tapi dengan penuh perhatian
pak Bagiyo mengajari
saya untuk mengusir
pocong itu dengan cara
menyuruhnya pergi
“pergi...pergi...saya tidak
ingin melihatmu. Kamu
adalah palsu..” seperti itu,
Mbak. Sambil menutup
mata.
P: Wah, bagus sekali Bapak. P: Ekpresi wajah senang, Perawat menggali Sebelum melatih suatu cara
Jadi, Bapak sudah tahu memperhatikan klien, pengetahuan klien perawat perlu menggali
cara menghardik ya, Pak. mengacungkan jempol factor lain yang dapat
Sebenarnya masih ada dan tetap bersikap mempengaruhi proses
cara lain untuk mencegah terbuka. Menanyakan perawatan pasien.
bayangan itu muncul lagi. dengan kata-kata yang
Apakah Bapak sudah jelas
tahu? K : Menganggukkan kepala, Klien tampak mem-
mendengarkan perhatikan fokus bahasan
penjelasan dari perawat dalam interaksi

K : menjelaskan dengan
K: iya, Mbak. Dengan cara tenang dan memandang
minum obat perawat Klien menjelaskan cara Pada kondisi klien dan
P: mendengarkan, mencegah halusinasinya keluarga yang seperti ini,
memperhatikan, dan dengan cara minum obat memungkinkan untuk terjadi
tersenyum Perawat mendengarkan peningkatan kemauan untuk
dengan penuh perhatian belajar
P: Wah, benar Pak. Bagus P: Sikap badan terbuka, Perawat memberikan Untuk melatih kemampuan
sekali. Ada 4 cara badan condong pengetahuan tambahan pada klien dimulai dengan
sebenarnya ya Pak, yaitu kedepan, memandang perawat memberikan pengetahuan
dengan cara menghardik, klien, berbicara dengan secara kognitif. Kemampuan
bercakap-cakap, nada suara yang lembut, kognitif akan menjadi dasar
melakukan kegiatan dan kata-kata jelas, dalam melakukan
minum obat. Jangan lupa berbicara tidak terlalu kemampuan psikomotor.
obatnya selalu diminum cepat
sesuai jadwalnya ya, Pak! K : Tersenyum, ekpresi Klien tampak mem-
Oh iya, apakah bapak wajah tenang perhatikan fokus bahasan
sudah pernah dalam interaksi
mempraktekkan cara
berbincang-bincang untuk
mencegah bayangan itu
muncul?
K: Tidak pernah, Mbak. Perawat memberikan
Kalau minum obat insya K : menjelaskan dengan Klien menjelaskan cara reinforcement terhadap
Allah tidak lupa karena tenang, menggangguk- mencegah halusinasinya keberhasilan klien. Hal ini
selalu diingatkan oleh istri anggukkan kepala dan dengan cara minum obat sesuai dengan teori bahwa
dan perawat. memandang perawat setiap keberhasilan klien
P : Ekpresi wajah senang, meskipun hanya sedikit
memperhatikan klien, harus diberikan umpan balik
mengacungkan jempol Perawat memberikan agar klien termotivasi untuk
dan tetap bersikap dukungan atas keberhasilan melaksanakan latihan-latihan
terbuka klien dalam merawat dirinya berikutnya.

P: Oh begitu ya Pak. Bagus P : Sikap badan terbuka, Perawat menjelaskan Perawat memberikan
sekali. Untuk jadwal badan condong dengan sabar, cara penjelasan tentang cara
minum obatnya setiap kedepan, memandang meminum obat untuk memutus halusinasi klien
pukul 07.00 pagi dan sore klien, berbicara dengan memutus halusinasi dengan cara meminum obat
pukul 19.00. Obat pagi nada suara yang lembut, untuk dipraktekkan oleh klien
yang diminum warna biru kata-kata jelas, dalam kegiatan sehari-hari.
satu, oranye satu, dan berbicara tidak terlalu
yang putih ini hanya cepat, mengulurkan
setengah. Kalau sore, tangan
hanya biru dan oranye K : Tersenyum, ekpresi Klien kooperatif
masing-masing satu ya, wajah tenang mendengarkan nasihat
Pak. Obatnya diminum perawat dengan seksama
sesuai jadwal yang saya
jelaskan barusan.
Bagaimana, Pak? Apakah
sudah jelas?
K: Iya, Mbak. Saya selalu
minum obat sesuai jadwal K : menjelaskan dengan Klien memahami penjelasan
seperti yang Mbak tenang, menggangguk- perawat
jelaskan barusan anggukkan kepala dan
memandang perawat
P : Ekpresi wajah senang,
memperhatikan klien,
mengacungkan jempol Perawat melihat adanya
dan tetap bersikap respon positif dari klien
terbuka
P: Bagus sekali! P : tersenyum, memandang Perawat mengakhiri Perawat memberikan
Wah, tidak terasa kita klien dengan senang, terminasi dan memberikan reinforcement terhadap
sudah 30 menit menjelaskan dengan reinforcement terhadap keberhasilan klien. Hal ini
berbincang-bincang. nada suara yang lemah keberhasilan klien sesuai dengan teori bahwa
Bagaimana perasaannya lembut, suara jelas dan setiap keberhasilan klien
setelah kita bercakap- memotivasi klien meskipun hanya sedikit
cakap? K : Tersenyum, harus diberikan umpan balik
mengangguk-anggukkan agar klien termotivasi untuk
kepala Kebutuhan klien tampak melaksanakan latihan-latihan
telah terpenuhi dengan berikutnya.
proses belajar yang
K: Tersenyum, memandang dilakukan bersama perawat .
perawat, menjawab Klien tampak bersemangat Klien mencoba
K: Saya senang. Ada Mbak dengan wajah ceria karena mendapat pujian mempertahankan
yang bisa diajak ngobrol, P : Ekpresi wajah senang, motivasinya untuk selalu
jadi saya tidak kesepian. memperhatikan klien, minum obat sesuai jadwal.
Oh iya, ini obat saya mau mengacungkan jempol Hal ini sesuai dengan teori
habis, besok saya boleh dan tetap bersikap Perawat senang dengan bahwa syarat utama untuk
minta obat lagi? Anak terbuka interaksi yang dilakukan berubah adalah klien
saya biasanya yang dengan klien mempunyai kemauan untuk
ngambil di puskesmas, melakukan perubahan
tapi sampai sekarang
belum diambilkan. Kalau
saya minta ke Mbak,
boleh?
P: Oh, tentu boleh, Pak. P : tersenyum, memandang Perawat mengevaluasi Evaluasi merupakan suatu
Besok saya bawakan klien dengan senang, kemampuan klien setelah cara untuk mengatasi
obatnya. Bapak, kita kan menjelaskan dengan diajarkan beberapa cara ketercapaian tujuan interaksi
sudah berbincang- nada suara yang lemah mencegah yeng telah dilakukan
bincang cukup lama, lembut, suara jelas bayangan/halusinasi muncul
coba Bapak sebutkan K : Tersenyum, kembali
cara-cara mencegah mengangguk-anggukkan
bayangan itu muncul! kepala Klien tampak memahami apa
yang disampaikan oleh
K : Tersenyum, memandang perawat
perawat, sambil Tujuan belajar dapat tercapai
K: Ada 4 cara. Menghardik, mengangguk-anggukkan Klien mampu mengikuti ketika tidak terjadi
bercakap-cakap, kepala proses belajar sampai kesenjangan antara tujuan
melakukan kegiatan dan P : Ekpresi wajah senang, dengan selesai dan hasil belajar.
minum obat. memperhatikan klien,
mengacungkan jempol Perawat memberikan
dan tetap bersikap dukungan atas kemampuan
terbuka klien

P: Iya, Obatnya selalu P : Sikap badan terbuka, Perawat mencoba meminta Perawat meminta tindak
diminum sesuai jadwal badan condong tindak lanjut yang perlu lanjut dari pasien untuk
yang seperti yang telah kedepan, memandang dilakukan oleh klien memastikan bahwa klien
saya jelaskan tadi ya, klien, berbicara dengan telah paham apa yang harus
Pak. Sekarang coba nada suara yang lembut, dilakukan setelah berdiskusi
Bapak jelaskan kepada kata-kata jelas, dengan perawat
saya kapan saja obatnya berbicara tidak terlalu
harus diminum? cepat, mengulurkan
tangan
K : Menganggukkan kepala, Klien tampak memahami apa
tersenyum, ekpresi yang disampaikan oleh
wajah tenang perawat
K: Iya, Mbak. Minum obatnya
setiap jam 7 pagi itu yang K : Tersenyum, memandang Klien mampu mengikuti
diminum warna oranye perawat, sambil proses belajar sampai
satu, biru satu, putih mengangguk-anggukkan dengan selesai
setengah. Kalau sore kepala Perawat memberikan
pukul 19.00 itu yang P : Ekpresi wajah senang, Perawat memberikan acungan jempol atas
diminum hanya oranye memperhatikan klien, dukungan atas keberhasilan keberhasilan klien agar klien
dan biru masing-masing mengacungkan jempol klien dalam memahami cara lebih termotivasi dalam
satu. dan tetap bersikap merawat pasien berdasarkan merawat diri
. terbuka cara yang telah diajarkan
P: Baiklah, besok pagi pukul P: tersenyum, memandang Perawat mengakhiri interaksi Menurut konsep interaksi
09.00 saya akan bermain klien dengan senang, dengan terminasi terapeutik maka akhir
kesini lagi ya, Pak. Untuk menjelaskan dengan interaksi diakhiri dengan
mengajarkan cara kedua nada suara yang lemah terminasi
dalam mencegah lembut, suara jelas dan
bayangan itu muncul lagi. memotivasi klien
Dan saya akan bawakan K: Tersenyum, meng-
obatnya juga. Besok kita angguk-anggukkan
bertemu di rumah Bapak. kepala Kebutuhan klien tampak
Sampai jumpa. telah terpenuhi dengan
Wassalammualaikum. proses belajar yang
K: Iya, Mbak. K: Tersenyum, membalas dilakukan bersama perawat
Waalaikumsalam. uluran tangan Klien menyetujui hasil
P: Tersenyum, ekspresi pertemuan Klien sepakat untuk
wajah senang menindaklanjuti pertemuan.
Perawat senang dengan Hal ini menunjukkan bahwa
interaksi yang dilakukan antara klien dan perawat
dengan klien telah terjadi trust. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa
aspek utama untuk
mempertahankan hubungan
adalah adanya hubungan
saling percaya

Rekomendasi: Beberapa teknik komunikasi telah digunakan diantaranya empati, fokusing, sikap terbuka dan role modeling. Teknik ini tepat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan klien/keluarga terutama dengan masalah defisit perawatan dir

Anda mungkin juga menyukai