Anda di halaman 1dari 7

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Tindakan Rasional


Keperawata
n
Ansietas TUM: Setelah NOC: Tingkat NIC: Pengurangan 1. Guna meningkatkan rasa percaya pasien
dan dapat terbuka kepada perawat dalam
dilakukan tindakan kecemasan kecemasan
mencurahkan perasaannya. Hubungan
keperawatan  Dapat beristirahat 1. Bangun rasa percaya saling percaya merupakan dasar
dan hubungan yang kelancaran hubungan interaksi
diharapkan klien dapat  Perasaan gelisah
menghilang dekat dan harmonis selanjutnya (Ariansyah, 2017).
menghilangkan  Otot tidak tegang dengan pasien 2. Untuk dapat menghindari atau mengontrol
 Wajah tidak tegang 2. Bantu pasien penyebab terjadi kecemasan
ansietasnya
 Dapat mengambil mengidentifikasi 3. Untuk menyiapkan diri secara dini untuk
TUK: keputusan sumber dari mengontrol rasa cemas pasien
kecemasan 4. Untuk mengurasi dan mengontrol rasa
1. Klien dapat  Tidak ada serangan
panik 3. Bantu klien untuk cemas pasien. Dibuktikan dari jurnal
membina
mengidentifikasi Ajeng dkk (2019) membahas bahwa
hubungan saling  Tidak kesulitan dalam
tanda-tanda Perawat memerlukan teknik komunikasi
percaya menyelesaikan
kecemasan terapeutik yang efektif dalam setiap
2. Klien dapat masalah
4. Berikan pendidikan tindakan yang akan diberikan kepada
mengidentifikasi  Rasa takut yang
mengenai metode klien, selain itu diperlukan pula teknik non
penyebab ansietas disampaikan secara
untuk mengurangi farmakologis agar pasien dapat bersikap
3. Klien dapat lisan berkurang
kecemasan kooperatif misalnya dengan teknik
mengidentifikasi  Rasa cemas yang
 Dengan cara distraksi (pengalihan) (Prasetyo, 2010)
tanda-tanda disampaikan secara
teknik pengalihan dan didalm jurnalnya disebutkan bahwa
ansietas lisan berkurang
situasi/ distraksi terdapat pengaruh pada pasien yang
4. Klien dapat  Tidak menarik diri
 Dengan relaksasi diberikan distraksi terhadap keceman.
mengidentifikasi  Tidak ada nafas dalam Dalam jurnal Nasuha dkk (2016)
akibat ansietas peningkatan TTV
 Dengan relaksasi menyimpukan bahwa ada pengaruh teknik
5. Klien dapat (tekanan darah, nadi,
otot relaksasi nafas dalam terhadap
mengidentifikasi frekuensi nafas)
 Dengan hipnotik 5 kecemasan Syisnawati dkk (2017)
cara
jari mengatakan bahwa Terapi relaksasi
menghilangkan
5. Dorong keluarga berpengaruh terhadap penurunan tanda
ansietas
6. Klien mendapatkan maupun kelompok dan gejala ansietas dan peningkatan
dukungan dari untuk mendampingi kemampuan klien ansietas yang di rawat.
keluarga maupun klien dengan cara Teofilus dkk (2016) dalam jurnalnya juga
kelompok untuk yang tepat menyebutkan bahwa Berdasarkan hasil
mengungi ansietas penelitian didapatkan adanya pengaruh
hipnosis 5 jari terhadap tingkat
kecemasan pasien.
5. Guna membuat pasien merasa ada yang
mendukung untuk menyelesaikan
masalah yang sedang ia alami. Pada
jurnal siska (2019) menyebutkan terdapat
hubungan antara dukungan keluarga
terhadap respon cemas.
IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

PASIEN KELUARGA
SP 1 SP 1
1. Membantu pasien mengenal 1. Mendiskusikan masalah yang
ansietas (tanda,gejala,penyebab dan dirasakan keluarga dalam merawat
akibat) pasien pasien
2. Mengajarkan teknik pengalihan 2. Membantu keluarga mengenal
situasi/ distraksi ansietas pasien
3. Latihan melakukan teknik pengalihan (tanda,gejala,penyebab dan akibat)
situasi/distraksi 3. Mengajarkan teknik pengalihan
situasi/ distraksi
4. Latihan melakukan teknik pengalihan
situasi/distraksi
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ANSIETAS

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tampak gelisah, wajah tegang, menagis, menggungkapkan rasa cemas secara
lisan
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Keperawatan
 Pasien dapat mengetahui penyebab, tanda dan gejala, dan akibat ansietas
 Pasien mengetahui cara mengontrol ansietas (teknik pengalihan situasi/distraksi)
 Pasien dapat mempraktekkan cara-cara mebgontrol ansietas yang telah diajarkan
4. Tindakan Keperawatan
 Menyapa pasien dengan baik dan ramah
 Memperkenalkan diri kepada pasien
 Menanyakan perasaan pasien hari ini
 Menjelaskan tujuan pertemuan kepada pasien
 Melakukan kontrak waktu dan tempat
 Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat PK.
 Menjelaskan dan melatih cara mengontrol PK: teknik pengalihan situasi/ distraksi
 Memasukkan pada jadual kegiatan untuk mengurangi ansietas
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada Ansietas
SP 1 Pasien: Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal
ansietas, dan mengajarkan tehnik relaksasi dengan pengalihan situasi.

Fase Orientasi:
“Assalamualaikum An. C, perkenalkan nama saya ana, panggil saya ibu A, saya
perawat yang akan merawat An.C dan akan menemui An. c seminggu dua kali, yaitu
hari rabu dan Sabtu janm 10.00 pagi. “Nama An. C siapa, suka dipanggial apa?”
“Bagaimaa persaan An. C hari ini? Oh, jadi An.C merasa cemas?”, “Baiklah, kita akan
berbincang-bincang tentang perasaan yang An.c rasakan. “Berapa lama kita bincang-
bincang? “Bagaimana kalau 20 menit”.”Dimana tempatnya? Bagaimana kalau disini
saja?”
Fase Kerja:
“Apa yang An. C rasakan?, “Bagaimana perasaan itu bisa muncul?”. “Apa yang An. C
lakukan jka perasaan itu cemas itu muncul?”. “Oh, jadi An. C mondar-mandir jika
perasaan ansietas dan tidak nyaman itu muncul”.”Ada peristiwa apa sebelum ansietas
itu muncul? “Atau adakah hal-hal yang An.C pikirkan sebelumnya?” “Jadi An.C akan
merasa ansietas jika ada kejadian kekerasan yang An. C lihat. Bisa kita diskusikan apa
yang membuat An. C bisa melihat kejadian kekerasan? “Apakah sebelumnya An.C
pernah mengalami hal tersebut dimasa lalu? Apakah An. C bisa menyelesaikan
keadaan tersebut? Wah, baik sekali, berarti dulu An. C mampu menyelesaikan keadaan
tersebut ya. Bagaimana cara An. C menyelesaikan kecemasan tersebut?”. Baiklah,
saya akan mengajarkan satu cara mengatasi kecemasan An. C yaitu dengan
mengalihkan situasi. An. C bisa melakukan hobi, mendengarkan musik, atau membaca
novel. Aktivitas tersebut merupakan cara untuk menukar suasana dan akhirnya dapat
menurunkan kecemasan An. C. “Apa hobi An. C? “, Oh An. C suka mendengarkan
musik, atau membaca novel!”
Fase Terminasi:
“Bagaimana perasaan An. C setelah kita bincang-bincang?”, “Coba An. C sebutkan lagi
apa yang membuat An. C cemas?” Jika nanti An. C merasa cemas coba mendengarkan
musik atau membaca novel”. “Dua hari lagi saya akan datang untuk mengajarkan
latihan relaksasi, jam 10.00 ya, Assalamualaikum Wr Wb.”
SP I Keluarga: membina hubungan saling percaya, menjelaskan pengertian, tanda
dan gejala, penyebab ansietas pada pasien
Fase Orientasi:
“Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya ana, panggil saya ibu A, saya perawat
yang akan merawat An. C dan akan mendatangi An. C seminggu dua kali, yaitu hari
rabu dan Sabtu jan 10.00 pagi. “Nama Ibu siapa, suka dipanggial apa?” “Bagaimaa
persaan Ibu hari ini? Apa yang ibu rasakan selama merawat An. C?’, “Baiklah bu, kita
akan berbincang-bincang kondisi An. C. “Berapa lama kita bincang-bincang?
“Bagaimana kalau 20 menit”.”Dimana tempatnya bu? Bagaimana kalau disini saja?”
Fase Kerja:
“Menurut ibu apa yang diderita An. C?” Yah, ibu benar,An. C menderita cemas yaitu
adanya perasaan tidak nyaman,tidak berdaya dan tidak menentu, Menurut ibu apa yang
menyebabkan An. C menderita kecemasan?. Saat An. C cemas, perilaku apa yang
sering muncul?” Selain perilaku yang ibu sebutkan tadi, tanda lain yang sering pula
muncul secara fisik adalah: sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, tidak
napsu makan, diare atau sulit buang air besar, dan tampak gellisah. Untuk tingkat
konsentrasi akan terlihat bahwa persesi menyempit, tidak mampu menerima rangsang
dari luar dan hanya berfokus pada yang menjadi perhatian An. C. Sementara untuk
periku dan emosi akan terlihat adanya gerakan yang tersentak-sentak, bicara cepat dan
berlebihan, sulit tidur dan adanya perasaan tidak aman. Baiklah, saya akan
mengajarkan satu cara mengatasi kecemasan An. C yaitu dengan mengalihkan situasi.
An. C bisa melakukan hobi, mendengarkan musik, atau membaca novel.
Fase Terminasi:
“ Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi?’ Bisa ibu ulangi lagi apa itu cemas dan
apa penyebab serta tanda-tandanya. Bagus sekali ibu sudah mampu menyebutkan.
Nanti ibu pikirkan lagi apa saja tanda dan gejala saat An. C menderita cemas. Dua hari
lagi saya akan datang lagi untuk menjelaskan bagaimana cara merawat yang lain
dengan relaksasi nafas dalam, jam sepuluh yah Bu!”Assalamualaikum Wr Wb
DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Dwi Retnani1, Titin Sutini2, Suhendar Sulaeman3.2019. VIDEO KARTUN DAN
VIDEO ANIMASI DAPAT MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PRE OPERASI
PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH. Jurnal Keperawatan Silampari Volume 3,
Nomor 1, Desember 2019
Nasuha, Dyah Widodo, Esti Widiani.2016. PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS
DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI POSYANDU
LANSIA RW IV DUSUN DEMPOK DESA GADING KEMBAR KECAMATAN
JABUNG KABUPATEN MALANG. Nursing News Volume 1, Nomor 2, 2016
Siska Ayu Ningsih.2019. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN RESPON
CEMAS PADA ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN) SAAT DILAKUKAN
PEMASANGAN INFUS. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07,
Nomor 02, Oktober 2019
Syisnawati, Budi Anna Keliat dan Yossie Susanti Eka Putri.2017. PENERAPAN TERAPI
RELAKSASI OTOT PADA KLIEN ANSIETAS DI KELURAHAN CIWARINGIN,
BOGOR. JOURNAL OF ISLAMIC NURSING
Teofilus Evangelista, Dyah Widodo, Esti Widiani. 2016.PENGARUH HIPNOSIS 5 JARI
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN SIRKUMSISI DI TEMPAT PRAKTIK
MANDIRI MULYOREJO SUKUN MALANG. Nursing News Volume 1, Nomor 2,
2016

Anda mungkin juga menyukai