Anda di halaman 1dari 80

Perhatikan ilustrasi gambar berikut:

Salah satu hasil minyak bumi yang cukup


komersial adalah bensin. Keberadaan bensin di
Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya premium, pertalite, pertamax,
pertamax plus, dan pertamax turbo.
Pembagian jenis bensin ini didasarkan pada
angka/bilangan oktan yang dimiliki oleh
masing – masing bensin.
Berikut disajikan beberapa jenis bensin, angka
oktan, dan kadar gas CO yang dihasilkan:
Jenis Angka Kadar CO pada Gas
Bensin Oktan Buang (ppm)
1 88 0,060
2 90 0,050
3 92 0,040
4 95 0,030
5 98 0,020
Berdasarkan kelima jenis bensin, yang memiliki
kualitas terbaik adalah … .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Kunci Jawaban E

Angka Kadar CO pada


No Jenis Bensin
Oktan Gas Buang (ppm)
1 premium 88 0,060
2 pertalite 90 0,050
3 pertamax 92 0,040
4 pertamax plus 95 0,030
5 pertamax 98 0,020
turbo
Semakin tinggi angka oktan suatu bensin,
semakin bagus kualitasnya. Senyawa
isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit
dan diberi angka oktan 100, sedangkan n–
heptana menghasilkan ketukan paling banyak
dan diberi angka 0. Dari kelima jenis bensin
tersebut, yang memiliki kualitas terbaik adalah
nomor 5 karena memiliki angka oktan yang
paling tinggi. Hal ini juga didukung oleh
sedikitnya polutan gas karbon monoksida/CO
yang dihasilkan pada saat pembakaran bensin.
Zat A memiliki beberapa sifat berikut:
1) Tidak terhidrolisis
2) Menggunakan uji Molisch menghasilkan
cincin berwarna ungu

Sumber: slideshare.net
3) Menggunakan uji Seliwanoff menghasilkan
warna merah jingga

Sumber: www.edubio.info
Berdasarkan sifat dan beberapa data uji yang
dilakukan terhadap zat A, zat yang dimaksud
adalah … .
A. amilum
B. galaktosa
C. fruktosa
D. sukrosa
E. laktosa
Kunci Jawaban C

Zat A:
▪ Karbohidrat/bereaksi positif dalam uji
Molisch menghasilkan cincin berwarna
ungu.
▪ Merupakan monosakarida (tidak
terhidrolisis).
▪ Merupakan fruktosa/bereaksi positif dalam

uji Seliwanoff menghasilkan warna merah


jingga.
Perhatikan data pada tabel berikut:
N Rumus Nama Sifat Kegunaa
o Struktur n
1 HCOO – Etil Memiliki titik didih essence
CH2 – metanoat relatif lebih rendah dengan
CH3 dibanding alkohol aroma
dan asam karboksilat lemon
dengan jumlah atom
C yang sama
2 CH3 – asam Bereaksi positif pengawet
COOH asetat terhadap Fehling minuman
menghasilkan
endapan merah bata
dan Tollens
menghasilkan
endapan perak
3 HCHO formalde Berujud gas pada pengawet
hida suhu kamar dan larut preparat
dalam air anatomi
4 CH3 – metanol Memiliki titik didih penghila
OH yang lebih tinggi ng cat
dibanding eter kuku
dengan jumlah atom
C yang sama, mudah
menguap, dan
mudah terbakar
5 CH3 – propanon Memiliki titik didih bahan
CO – yang lebih tinggi bakar
CH3 dibanding alkohol spritus
dengan jumlah atom
C yang sama
Berdasarkan data tersebut, pasangan data
yang berhubungan secara tepat adalah….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Kunci Jawaban B

Pasangan data yang berhubungan secara tepat:


1 dan 3.
Perhatikan 5 senyawa karbon berikut:
1) butanal
2) 2–butanon
3) 2–butanol
4) 2–metil–1–propanol
5) etoksi etana
Pasangan senyawa yang berisomer struktur
adalah….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 5
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Kunci Jawaban C

Isomer struktur adalah dua senyawa yang


memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus
strukturnya berbeda, seperti pada 2–butanol
dengan 2–metil–1–propanol. Keduanya
memiliki rumus molekul yang sama yakni
C4H10O/CnH2n+2O tetapi rumus strukturnya
berbeda.
Perhatikan reaksi senyawa karbon berikut:
▪ Reaksi oksidasi alkohol sekunder
OH O
| K2Cr2O7 ||
CH3 – CH – CH3 CH3 – C – CH3 + H2
▪ Reaksi esterifikasi
O O
// //
CH3 – CH2 – OH + CH3 – CH2 – C CH3 – CH2 – C + H2O
\ \
OH O – CH2 – CH3
Berdasarkan kedua reaksi tersebut, sifat khas
senyawa karbon yang paling tepat adalah … .
A. atom karbon dapat membentuk ikatan
tunggal atau ikatan rangkap dengan atom
lain
B. atom karbon hanya berikatan dengan
sesama atom karbon karena bersifat sangat
stabil
C. atom karbon memiliki 3 ikatan kovalen
yang menyebabkan rantai atom karbon
bervareatif
D. kedudukan atom karbon sebagai atom
kuarterner karena memiliki elektron
valensi yang berjumlah 4
E. atom karbon dapat membentuk rantai
alifatik, alisiklik, dan aromatik
Kunci Jawaban A

Sifat khas senyawa karbon: atom karbon dapat


membentuk ikatan tunggal/jenuh dan ikatan
rangkap/tak jenuh dengan atom lain.
Perhatikan rumus struktur senyawa berikut:
CH3
|
CH3 - CH - CH - CH CH3
| |
C2H5 CH3
Pada senyawa tersebut mempunyai....
A. 4 atom C primer, 1 atom C sekunder, 3 atom
C tersier, 0 aton C kuartener
B. 4 atom C primer, 0 atom C sekunder, 3 atom
C tersier, 1 atom C kuartener
C. 4 atom C primer, 2 atom C sekunder, 2 atom
C tersier, 0 atom C kuartener
D. 5 atom C primer, 1 atom C sekunder, 3 atom
C tersier, 0 atom C kuartener
E. 5 atom C primer, 2 atom C sekunder, 2 atom
C tersier, 0 atom C kuartener
Kunci Jawaban D

Macam atom karbon dalam rantai karbon:


Atom C Definisi dan Jumlahnya dalam
Senyawa
Primer Atom C yang mengikat 1 atom C
lain secara langsung, jumlah: 5
Sekunder Atom C yang mengikat 2 atom C
lain secara langsung, jumlah: 1
Tersier Atom C yang mengikat 3 atom C
lain secara langsung, jumlah: 3
Kuanterner Atom C yang mengikat 4 atom C
lain secara langsung, jumlah: 0
Apabila diketahui 2 buah senyawa karbon
berikut:
Senyawa 1 Senyawa 2
O O
// ||
H– C – H CH3 – C – CH3
1. Senyawa 1 dapat dioksidasi menghasilkan
senyawa yang dapat memerahkan kertas
lakmus biru
2. Senyawa 2 dapat bereaksi positif terhadap
reagen Fehling menghasilkan endapan
merah bata dan dengan reagen Tollens
menghasilkan endapan perak
3. Senyawa 2 dapat direduksi menghasilkan
2–propanol
4. Senyawa 1 tidak bereaksi dengan reagen
Fehling dan Tollens
Berdasarkan data tersebut, pasangan
pernyataan paling tepat adalah….
A. 3 dan 4
B. 2 dan 4
C. 2 dan 3
D. 1 dan 4
E. 1 dan 3
Kunci Jawaban E

Senyawa 1 Senyawa 2
O O
// ||
H– C – H CH3 – C – CH3

Senyawa 1 (metanal/formaldehida)
Merupakan aldehida/alkanal, sehingga
bereaksi dengan fehling menghasilkan
endapan merah bata dan dengan Tollens
menghasilkan endapan perak. Senyawa ini
dapat mengalami oksidasi menghasilkan asam
karboksilat (yang mampu memerahan kertas
lakmus yang berwarna biru).
Senyawa 2 (propanon/aseton)
Merupakan keton/alkanon, apabila direduksi
akan menghasilkan alkohol sekunder (2–
propanol), tidak dapat bereaksi positif
terhadap reagen Fehling dan Tollen
Berikut tabel beberapa unsur dan mineralnya:
No Unsur Mineral
1 tembaga kalsit
2 kalsium kalkopirit
3 aluminium bauksit
4 besi siderit
5 magnesium magnetit
Pasangan unsur dan mineral yang
berhubungan secara tepat adalah.…
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Kunci Jawaban C

Pasangan yang berhubungan secara tepat


adalah: Al dalam bauksit/Al2O3 dan besi dalam
siderit/FeCO3
Bahan dasar pembuatan pupuk urea dapat
dibuat menggunakan proses berikut:

opentextbc.ca www.sampulpertanian.com
dengan reaksi:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ∆H = – 92 kJ
Pada proses ini gas N2 diperoleh dari hasil
penyulingan udara, sedangkan gas H2
diperoleh dari hasil reaksi antara gas alam
dengan air. Pernyataan berikut yang paling
tepat berkaitan dengan fenomena tersebut
adalah … .
A. Reaksi pembuatan amonia dikenal dengan
proses kontak yang efektif dilakukan pada
suhu tinggi dengan tekanan rendah
B. Reaksi berlangsung secara endoterm
sehingga agar berlangsung optimum
dilaksanakan pada suhu rendah
C. Reaksi yang berlangsung secara eksoterm
akan efektif dilakukan pada suhu rendah
dengan tekanan yang rendah pula yakni 1
atm
D. Reaksi pembuatan amonia dikenal dengan
proses Hall Heroult dengan suhu rendah,
tekanan tinggi, dan produk NH3 segera
dipisahkan dari wadahnya
E. Reaksi pembuatan amonia dikenal sebagai
proses Haber–Bosch menggunakan katalis
besi sehingga optimum dilakukan pada
suhu tinggi
Kunci Jawaban E

Proses Haber–Bosch
Reaksi:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ∆H = – 92 kJ
Pada proses ini gas N2 diperoleh dari hasil
penyulingan udara, sedangkan gas H2
diperoleh dari hasil reaksi antara gas alam
dengan air. Pada suhu kamar reaksi akan
berlangsung sangat lambat, sehingga untuk
memperoleh hasil yang optimum reaksi
dilakukan pada suhu tinggi, tekanan tinggi,
dengan katalis besi.
Berdasarkan azas Le Chatelier, reaksi
pembentukan NH3 bersifat eksoterm
memerlukan suhu rendah dan tekanan tinggi
agar kesetimbangan bergeser kearah produk.
Akan tetapi, katalis besi hanya akan berfungsi
efektif pada suhu tinggi karena pada suhu
rendah, pembentukan ammonia akan
berlangsung sangat lambat.
Proses yang dilakukan pada suhu tinggi (460 –
550oC) beresiko menyebabkan reaksi bergeser
kearah rektan, sehingga agar reaksi dapat
tetap berlangsung kearah produk dilakukan
antisipasi dengan cara menaikkan tekanan
(200 – 400 atm).
Berikut tabel beberapa unsur, pembuatan, dan
kegunaannya:
No Unsur Pembuatan Manfaat dan
Kegunaan
1 magnesium Dow antasida
2 kromium Goldschmidt velg mobil
3 aluminium Tanur tiup Rangka
pesawat
4 tembaga Frasch kabel listrik
5 fosfor Bessemer korek api
Pasangan yang berhubungan secara tepat
adalah.…
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 5
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
Kunci Jawaban A

Pasangan yang tepat antara unsur, pembuatan,


dan manfaat/kegunaan: 1 dan 2.
Perhatikan konfigurasi unsur A dan B berikut:
A: 1s2 2s2 2p2
B: 1s1
Apabila unsur A dan B membentuk senyawa
untuk mencapai kestabilan, maka rumus kimia
senyawa yang dihasilkan beserta struktur
Lewis yang sesuai berturut – turut adalah … .
Senyawa Struktur Lewis
A AB
B AB2
C AB3
D AB3
E AB4
Kunci Jawaban E

Elektron valensi unsur A : 4


Elektron valensi unsur B : 1
Senyawa yang dihasilkan: AB4 dengan struktur
Lewis:
Perhatikan notasi unsur M dan N berikut:
1 32
M N
1 16

Unsur M berada pada golongan yang sama


dengan unsur logam alkali, meskipun bersifat
non logam. Unsur ini berikatan dengan unsur
N yang berada pada golongan kalkogen.
Apabila keduanya membentuk senyawa yang
memenuhi kaidah kestabilan, rumus kimia
senyawa yang dihasilkan, jumlah PEI
(Pasangan Elektron Ikatan), Pasangan
Elektron Bebas (PEB), tipe molekul, dan
bentuk molekul yang paling sesuai berturut –
turut adalah … .
Tipe Bentuk
Senyawa PEI PEB
Molekul Molekul
A MN2 2 0 AX2 linear
B M2N 2 2 AX2E2 bentuk V
C MN3 3 0 AX3 trigonal
planar
D MN4 4 0 AX4 tetrahedral
E N 6M 6 0 AX6 oktahedral
Kunci Jawaban B

Konfigurasi elektron unsur M: 1s1


elektron valensi unsur M: 1 (segolongan unsur
golongan alkali, I A)
Konfigurasi elektron unsur N: 1s2 2s2 2p6 3s2
3p4
elektron valensi unsur N: 6 (golongan
kalkogen, VI A)
Keduanya berikatan kovalen menghasilkan
senyawa M2N (memenuhi kaidah kestabilan:
duplet dan oktet).
Menurut teori VSEPR, tipe molekulnya: AX2E2
Keterangan:
A : atom pusat (unsur N)
X : PEI (Pasangan Elektron Ikatan): 2 buah
E : PEB (Pasangan Elektron Bebas): 2 buah
Bentuk molekul: bentuk V
Apabila diketahui konfigurasi elektron 4 unsur
berikut:
11Na : 1s 2s 2p 3s
2 2 6 1

12Mg : 1s 2s 2p 3s
2 2 6 2

13Al : 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 6 2 1

15P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3


Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut,
grafik yang paling tepat menggambarkan
urutan energi ionisasi keempat unsur adalah...
A D

ei ei

Nomor Atom Nomor Atom


B E

ei ei

Nomor Atom Nomor Atom


C

ei Keterangan:
ei = energi ionisasi

Nomor Atom
Kunci Jawaban C

Unsur Konfigurasi Golongan Periode


Elektron
11Na 1s2 2s2 2p6 3s1 IA 3
12Mg 1s2 2s2 2p6 3s2 IIA 3
13Al 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 IIIA 3
15P 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 VA 3
Keempat unsur berada dalam periode yang
sama, sehingga secara umum semakin besar
nomor atom nya semakin besar energi
ionisasinya, akan tetapi dalam satu periode
terdapat penyimpangan apabila konfigurasi
elektronnya tidak penuh/tidak stabil. Hal ini
terjadi pada Mg (konfigurasi penuh/stabil),
kemudian mengalami penurunan pada Al
(konfigurasi tidak penuh/tidak stabil), dan
akan mengalami kenaikan pada P (konfigurasi
setengah penuh/stabil).

energi
ionisasi

Nomor atom
Perhatikan ilustrasi gambar berikut:

Ilustrasi Spektrum Atom Hidrogen Sumber: materiipa.com


Sumber: ilmukimia.org

Berdasarkan ilustrasi gambar, pernyataan


yang paling tepat berkaitan dengan ilustrasi
tersebut adalah … .
A. merupakan teori atom Neils Bohr yang
menyempurnakan teori atom sebelumnya
yakni teori atom Rutherford
B. kedudukan elektron dalam atom
merupakan kebolehjadian terbesar
ditemukannya elektron yang disebut
orbital
C. atom merupakan bola pejal bermuatan
positif dan ditempat tertentu terdapat
partikel bermuatan negatif/elektron
D. percobaan spektrum atom hidrogen
menghasilkan penemuan elektron yang
mengelilingi inti atom yang bermuatan
positif
E. teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa
elektron yang bermuatan negatif tidak
jatuh ke inti atom yang berisi proton
dengan muatan positif dan neutron yang
bersifat netral
Kunci Jawaban B

Teori Mekanikan kuantum:


1. kedudukan elektron dalam mengelilingi
elektron besifat seperti gelombang
(hipotesis Louis de Broglie).
2. kedudukan elektron dalam atom tidak dapat
ditentukan dengan pasti tetapi hanya
merupakan kebolehjadian (Prinsip
ketidakpastian Heinsberg/ kebolehjadian
terbesar ditemukannya elektron disebut
orbital.
3. kedudukan elektron dalam atom
dinyatakan dengan 4 bilangan ketentuan
(teori kuantum, persamaan gelombang
schrödinger).

Kelemahan:
Persamaan gelombang Schrödinger hanya
dapat diterapkan secara eksak untuk partikel
dalam kotak dan atom dengan elektron
tunggal.
Kelebihan:
Ditemukannya orbital (tingkat energi dari
suatu ruang untuk menemukan elektron di
sekitar inti atom).
Apabila massa rerata 1 atom Y = 2,657 x 10–23
gram dan massa 1 atom C–12 = 1,99 x 10–23
gram, maka massa atom relatif atom Y adalah…
A 12 × 1,99
2,657
B 2,657
12 × 1,99
C 2,657 × 10–23
12 × 1,99 10–23
D 12 × 2,657
1,99
E 1,99 × 10–23
12 × 2,657 10–23
Kunci Jawaban D

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑌


𝐴𝑟 𝑌 =
1
(𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶 − 12)
12
2,657 × 10–23
Ar Y =
1
× 1,99 10–23
12
12 × 2,657 × 10–23
𝐴𝑟 𝑌 =
1,99 10–23
𝟏𝟐 × 𝟐, 𝟔𝟓𝟕
𝐴𝑟 𝑌 =
𝟏, 𝟗𝟗
Perhatikan notasi unsur N berikut:
59
N
28
Pernyataan paling tepat berdasarkan notasi
unsur tersebut adalah….
Konfigurasi
P N Diagram Orbital Gol Per
Elektron

A 59 28 [Ar] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↓↑ ↑ ↑ [Ar] 4s2 3d8 VIII 4


B

B 59 31 [Ar] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ [Ar] 4s2 3d8 XB 3

C 28 59 [Ar] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ [Ar] 4s2 3d8 VIII 3


B

D 28 31 [Ar] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ [Ar] 4s0 3d10 X B 4

E 28 31 [Ar] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ [Ar] 4s2 3d8 VIII 4


B
Kunci Jawaban E

Unsur N:
▪ Jumlah proton: 28
▪ Jumlah neutron : 59 – 28 = 31
▪ Diagram orbital:

[Ar] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
▪ Konfigurasi elektron: [Ar] 4s2 3d8
▪ Golongan: VIII B
▪ Periode: 4
Perhatikan notasi unsur X berikut:
64
X
29
Konfigurasi elektron yang paling tepat
berdasarkan notasi unsur tersebut adalah….
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
D. 1s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9
E. 1s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
Kunci Jawaban A

Konfigurasi elektron 29X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6


4s1 3d10
memenuhi kaidah kestabilan/aturan penuh.
Apabila suatu pembakaran gas LPG
menghasilkan gas rumah kaca (CO2) dengan
komposisi perbandingan massa karbon dan
oksigen sebesar 3 : 8. Untuk menghasilkan 33
gram gas ini dengan sisa 2 gram oksigen,
ternyata dibutuhkan massa karbon dan
oksigen berturut-turut sebesar 9 gram dan 26
gram. Fenomena ini sesuai dengan hukum … .
A. Avogadro
B. Gay Lussac
C. Proust
D. Dalton
E. Lavoisier
Kunci Jawaban C

Komposisi penyusun LPG : C : O


C(s) + O2(g) → CO2(g)
Perbandingan 3 : 8 11
Massa 3/11(33) 8/11(33) 33
gram
Massa yang 9 gram 24 gram
Bereaksi
Sisa 2 gram
Massa yang 9 gram 26 gram
dibutuhkan
Fenomena ini sesuai dengan Hukum Proust
(Hukum Perbandingan Tetap) yang
menyatakan perbandingan massa unsur-unsur
pembentuk suatu senyawa selalu tetap.
Apabila seorang siswa akan membuat larutan
asam sulfat yang berasal dari H2SO4 pekat. Jika
konsentrasi molar dari H2SO4 semula sebesar
9,0 M dengan massa jenis 1,8 gram/mL, maka
persentase H2SO4 dalam larutan asam pekat
tersebut sebesar … . (Ar H = 1; S = 32; O = 16)
A. 98%
B. 75%
C. 50%
D. 49%
E. 18%
Kunci Jawaban D

Mr H2SO4 = 98
% 𝘹 𝜌 𝘹 10
𝑀=
𝑀𝑟
% 𝘹 1,8 𝘹 10
9,0 𝑀 =
98
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝟒𝟗%
Perhatikan ilustrasi reaksi natrium dengan air
berikut:

Sumber: Rumi-WordPress.com
Pada reaksi:
Na(s) + H2O(l) → NaOH(aq) + H2(g) (belum setara)
Apabila 4,6 gram natrium dimasukkan ke
dalam air, maka volume gas hidrogen yang
dihasilkan pada suhu 0˚C dengan tekanan 1
atm adalah … . (Ar Na = 23)
A. 1,12 liter
B. 2,24 liter
C. 3,36 liter
D. 5,60 liter
E. 11,2 liter
Kunci Jawaban B

Reaksi setara:
2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)

mol Na = 4,6/23 = 0,2 mol


mol H2 = 1/2(0,2 mol) = 0,1 mol
VH2(STP) = 0,1 x 22,4 = 2,24 liter
Pada suatu danau di dekat daerah industri
dilakukan penelitian kandungan logam
raksanya (Hg). Apabila diambil sampel air
teluk sebanyak 12 Kg, setelah dianalisis
ternyata didapati mengandung kadar raksa
yang apabila masuk ke dalam tubuh dapat
menyebabkan gangguan fungsi tubuh yakni
sebesar 0,3 ppm. Massa raksa yang terpapar di
perairan tersebut adalah….(massa jenis air
teluk dianggap sama dengan 1 gr/cm3 )
A. 3,60 mg
B. 1,80 mg
C. 0,90 mg
D. 0,36 mg
E. 0,18 mg
Kunci Jawaban A

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻𝑔
ppm = × 106
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑘
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻𝑔
0,3 𝑝𝑝𝑚 = × 106
12.000.000
Massa Hg = 3,60 mg
Perhatikan ilustrasi gambar titrasi berikut:

Sumber: vdocuments.site
Apabila seorang siswa menitrasi 100 mL H2SO4
0,1 M dengan NaOH 0,2 M dengan indikator
fenolftalein (pp). Setelah beberapa saat, siswa
tersebut menghentikan titrasinya saat tiba –
tiba terjadi perubahan warna seperti pada
ilustrasi gambar. Alasan paling tepat
berkenaan dengan perubahan warna pada saat
titrasi tersebut adalah … .
A. volume H2SO4 pada saat titik ekuivalen
(terjadi perubahan warna) sama dengan
volume NaOH
B. terjadi perubahan warna menjadi merah
ungu saat titik ekuivalen dengan pH kurang
dari 7
C. pH larutan menjadi asam sehingga
menghasilkan warna merah ungu apabila
terkena pp
D. indikator fenolftalein akan berubah warna
menjadi merah ungu pada saat larutan
bersifat asam
E. NaOH yang ditambahkan bersifat basa kuat
sehingga menyebabkan warna larutan
menjadi merah ungu
Kunci Jawaban A

Pada titrasi 100 mL H2SO4 0,1 M dengan NaOH


0,2 M dengan indikator fenolftalein (pp)
terjadi perubahan warna dari jernih menjadi
merah muda keunguan, artinya telah terjadi
titik ekuivalen, sehingga mol asam = mol basa
dan berlaku:
Va x Ma x a = Vb x Mb x b
100 x 0,1 x 2 = Vb x 0,2 x 1
Vb = 100 mL
Perhatikan ilustrasi teknik titrasi berikut:

(1) (2) (3) (4) (5)

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5


Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
mengisila mengisila mengisila menitrasi menitrasi
rutan ke rutan ke rutan ke dengan dengan
dalam dalam dalam posisi posisi
buret buret buret tangan tangan
tanpa dengan dengan seperti seperti
corong corong corong pada pada
diangkat tanpa ilustrasi ilustrasi
diangkat gambar gambar
Sumber: UN Kimia SMA 2019

Seorang siswa akan melakukan titrasi HNO3


menggunakan KOH dengan indikator
pp/fenolftalein. Cara untuk menuangkan
larutan KOH ke dalam buret dan teknik titrasi
yang paling tepat berturut – turut ditunjukkan
oleh nomor … .
A. (1) dan (4)
B. (2) dan (4)
C. (2) dan (5)
D. (3) dan (4)
E. (3) dan (5)
Kunci Jawaban B

Teknik yang paling tepat dalam menuangkan


larutan KOH ke dalam buret pada titrasi HNO3
dengan KOH:
▪ Pengisian larutan ke dalam buret dilakukan
seperti Gambar (2) yakni corong dalam
posisi diangkat, sehingga memudahkan
larutan KOH masuk ke dalam buret.
▪ Tangan kiri memegang buret sementara
tangan kanan memegang labu erlenmeyer
seperti Gambar (4). Hal ini bertujuan agar
tangan kanan lebih leluasa dalam
menggojog labu Erlenmeyer, sehingga
larutan asam dan basa mudah bercampur
sempurna dan pada saat titik ekuivalen
tangan kiri dapat segera menutup kran
buret.
Apabila 100 mL CH3COOH 0,1 M (Ka CH3COOH
= 1,8 x 10-5) dicampur dengan 100 mL
(CH3COO)2Ca 0,1 M, maka pH campuran
tersebut adalah … .
A. 9
B. 9 – log 6
C. 6 + log 9
D. 6 – 2 log 3
E. 5
Kunci Jawaban D
Campuran CH3COOH (asam lemah) + (CH3COO)2Ca (garamnya): penyangga

10 mmol 10 mmol; n = 2

+]
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚
[𝐻 = 𝐾𝑎 ×
𝑛 × 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
+ −5
10
[𝐻 ] = 1,8 × 10 ×
2 × 10
+
[𝐻 ] = 9 × 10 −6

pH = 6 – log 9 = 6 – log (3)2


pH = 6 – 2 log 3
Perhatikan tabel persamaan reaksi hidrolisis
garam berikut:
Rumus Perkiraan
No Reaksi Hidrolisis Sifat
Garam pH
SO42-(aq) + H2O(l) ⇌
1 Na2SO4 >7 basa
HSO4⎻ (aq) + OH⎻(aq)
HCOO⎻(aq) + H2O(l)
2 HCOOK >7 basa
⇌ HCOOH + OH⎻ (aq)
(NH4)2 NH4+(aq) + H2O(l) ⇌
3 <7 asam
SO4 NH3(aq) + H3O+(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) ⇌
4 NH4Cl >7 basa
NH3(aq) + H3O+(aq)
Pasangan garam terhidrolisis yang paling
tepat adalah ... .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Kunci Jawaban C

Rumus Perkiraan
No Reaksi Hidrolisis Sifat
Garam pH
1 Na2SO4 tak terhidrolisis 7 netral
HCOO⎻(aq) + H2O(l)
2 HCOOK >7 basa
⇌ HCOOH + OH⎻ (aq)
(NH4)2SO NH4+(aq) + H2O(l) ⇌
3 <7 asam
4 NH3(aq) + H3O+(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) ⇌
4 NH4Cl <7 asam
NH3(aq) + H3O+(aq)
Perhatikan ilustrasi gambar berikut:

Hujan Asam Dampak Hujan Asam terhadap


Sumber: kuliahpendidikan.com Tumbuhan
Sumber: acidoformico.com
dari beberapa zat berikut:
1) K2HPO4
2) (NH4)2SO4
3) CO(NH2)2
4) CaCO3
Berdasarkan kedua ilustrasi gambar dan
beberapa zat yang diberikan, zat/senyawa
yang dapat digunakan untuk menyuburkan
lahan terdampak hujan asam agar subur dan
produktif kembali adalah … .
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Kunci Jawaban B

Hujan asam menyebabkan berkurangnya


kesuburan tanah, sehingga berdampak pada
tanaman. Tanah yang bersifat asam karena
dampak hujan asam menyebabkan daun
tumbuhan berwarna agak kekuningan, atau
bahkan dalam kondisi yang buruk dapat
menyebabkan kematian tumbuhan. Biasanya
para untuk menetralisir kelebihan asam dalam
tanah menggunakan zat/senyawa yang
bersifat basa, diantaranya K2HPO4 dan batu
kapur/CaCO3.
Seorang siswa bersama kelompoknya akan
membuat larutan penyangga dengan pH = 10
dari zat-zat yang tersedia, yaitu NH4OH 0,1 M
(Kb = 10–5) dan 5,35 gram NH4Cl (Mr = 53,5).
Beberapa tahapan yang dilakukan
diantaranya:
1) Menimbang 5,35 gram NH4Cl kemudian
ditambahkan dengan 100 mL air dan
diaduk hingga larut sempurna.
2) Menuang larutan 1 ke dalam1000 mL
NH4OH 0,1 M.
3) Mengaduk campuran hingga larut
sempurna dan bersifat homogen.
Setelah dilakukan pengukuran, pH larutan
ternyata kurang dari 10. Tahapan yang
menyimpang sehingga pH larutan kurang dari
estimasi semula adalah … .

A. Garam NH4Cl seharusnya tidak dilarutkan


ke dalam air, melainkan langsung
dilarutkan dalam NH4OH
B. pada tahap pertama seharusnya
ditambahkan air hingga bervolume 100 mL
C. kedalam campuran perlu ditambahkan
NaOH agar pH nya meningkat
D. massa NH4Cl yang digunakan seharusnya
0,535 gram
E. volume NH4OH terlalu banyak, sehingga pH
larutannya tidak sesuai dengan yang
diharapkan
Kunci Jawaban D

Mol NH4Cl = 5,35/53,5 = 0,1 mol


pH penyangga:
NH4OH + NH4Cl
0,1 x 1 = 0,1 mol 0,1 mol
−]
𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎
[𝑂𝐻 = 𝐾𝑏 𝘹
𝑛 𝘹 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
0,1
[𝑂𝐻 − ] = 10−5 𝘹
1 𝘹 0,1
pOH = 5; pH = 14 – 5 = 9 (dibawah estimasi
semula)

Jika diharapkan pH = 10
pOH = 14 – 10 = 4; [OH–] = 10–4
Untuk medapatkan pH = 10 maka:
𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎
[𝑂𝐻 − ] = 𝐾𝑏 𝘹
𝑛 𝘹 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
−4 −5
0,1
[10 ] = 10 𝘹
1 𝘹 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
mol garam = 0,01 mol
0,01 mol = massa garam/53,5
massa garam = 0,535 gram
Perhatikan ilustrasi 2 larutan berikut:
Larutan A Larutan B

Larutan H2SO4 Larutan HCl dengan


dengan pH = 1 pH = 1
Pernyataan paling tepat berkaitan dengan
kedua larutan tersebut adalah….
A. konsentrasi ion H+ larutan A sama dengan
larutan B
B. apabila indikator universal masing –
masing di celupkan ke dalam dua larutan
akan menghasilkan gradasi warna yang
berbeda
C. larutan A memiliki konsentrasi sama
dengan larutan B
D. apabila kedua larutan dicampur akan
menghasilkan penyangga yang bersifat
asam
E. tingkat keasaman H2SO4 pada larutan A
lebih besar dibanding HCl pada larutan B
Kunci Jawaban A

Larutan A: pH H2SO4 = 1
[H+] = 10–1
[H+] = M x a
10–1 = M x 2
M = 5 x 10–2

Larutan B: pH HCl = 1
[H+] = 10–1
[H+] = M x a
10–1 = M x 1
M = 1 x 10–1
Berdasar data:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) H = – 571 kJ
2Ca(s) + O2(g) → 2CaO(s) H = – 1269 kJ
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s)H = – 64 kJ
Dapat dihitung perubahan entalpi
pembentukan standar Ca(OH)2(s) sebesar … .
A. – 1968,0 kJ/mol
B. – 1904,0 kJ/mol
C. – 1161,0 kJ/mol
D. – 984,0 kJ/mol
E. + 984,0 kJ/mol
Kunci Jawaban D

Berdasarkan reaksi :
Ca(s) + ½ O2(g) → CaO(s) H = – 634,5 kJ ( : 2 )
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l) H = – 285,5 kJ ( : 2 )
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) H = – 64,0 kJ (tetap)

Ca(s) + O2(g) + H2(g) → Ca(OH)2(s) H = – 984,0 kJ


Sebanyak 100 mL larutan NaOH 0,1 M
direaksikan dengan 100 mL larutan HCl X M
dalam kalorimeter volume tetap. Suhu larutan
naik dari 25˚C menjadi 35˚C. Apabila kalor jenis
larutan yang terbentuk dianggap sama dengan
kalor jenis air sebesar 4,2 J. mL-1.˚C-1, dan kalor
penetralan NaOH oleh HCl yang dilepas
sebesar 840 kJ/mol, maka nilai X adalah ... .
A. 0,1 M
B. 0,2 M
C. 0,5 M
D. 1,0 M
E. 2,0 M
Kunci Jawaban A

m x c x ∆T
∆H = –( )
mol
200 x 4,2
–840.000 = –( x 10 )
mol
mol = 0,01 mol

Konsentrasi HCl:
0,01
XM = = 0,1 M
0,1
Perhatikan data percobaan reaksi 2NO(g) +
Br2(g) → 2NOBr(g) berikut:
Laju reaksi
Percobaan [NO] M [Br2] M
(M/s)
1 0,1 0,1 12
2 0,1 0,2 24
3 0,2 0,1 48
4 0,3 0,1 108
Pernyataan berikut yang paling tepat adalah….
A. Orde reaksi terhadap NO sebesar 1
B. Persamaan laju reaksinya adalah V = k
[NO]2
C. Meningkatnya konsentrasi Br2 tidak akan
mempengaruhi harga laju reaksinya
D. Reaksi tersebut merupakan reaksi orde 3
dengan harga k sebesar 12.000 M-2s-1
E. Apabila [NO] = 0,2 M dan [Br2] = 0,2 M,
maka laju reaksinya sebesar 98 M.s-1
Kunci Jawaban D

Orde reaksi terhadap NO (percobaan 1 dan 3)


(2)x = 4; x = 2
Orde reaksi terhadap Br2 (percobaan 1 dan 2)
(2)y = 2; y = 1
Orde reaksi total = 2 + 1 = 3
Persamaan laju reaksinya: V = k [NO]2 . [Br2]

Harga dan satuan k: dipilih data percobaan 1


V 12 M. s-1
k= =
[NO]2 . Br2] (0,1)2 M2 x 0,1 M
= 12.000 M-2s-1
Apabila [NO] = 0,2 M dan [Br2] = 0,2 M, maka:
V = k [NO]2 . [Br2]
V = 12.000 x (0,2)2 x 0,2 = 96 M.s-1
Perhatikan ilustrasi gambar berikut:

Sumber: www.ducksters.com
Pada proses fotosintesis, tumbuhan mengolah
gas karbondioksida dengan uap air
menggunakan bantuan sinar matahari dan
klorofil, menjadi produk berupa glukosa dan
gas oksigen sesuai reaksi kesetimbangan
berikut:
6CO2(g) + 6H2O(g) ⇌ C6H12O6(s) + 6O2(g)
Selain memproduksi makanan sendiri,
tumbuhan juga bertindak sebagai penyelamat
lingkungan, karena berfungsi mengurangi
kadar gas rumah kaca (CO2) yang saat ini
mengalami kenaikan pesat di udara seperti
ilustrasi gambar disamping.
Hanya saja , keberadaan tumbuhan baik di area
pemukiman maupun hutan saat ini berkurang
cukup signifikan, seiring dengan pertumbuhan
penduduk dan ekploitasi sumber daya alam.
Apabila produksi gas rumah kaca semakin
meningkat tanpa diiringi dengan jumlah
tumbuhan yang memadai, pernyataan yang
paling tepat berdasarkan fenomena tersebut
adalah….
A. Reaksi kesetimbangan akan bergeser ke
arah reaktan karena melimpahnya CO2
yang tidak diiringi dengan jumlah
tumbuhan yang signifikan
B. Reaksi akan bergeser kearah produk,
namun tetap saja muncul pemanasan global
yang disebabkan oleh terbatasnya
tumbuhan
C. Reaksi berada dalam kesetimbangan
dinamis dan tidak bergeser ke arah produk
maupun reaktan
D. Laju reaksi ke arah produk sama dengan
laju reaksi ke arah reaktan sehingga terjadi
kesetimbangan dinamis
E. Reaksi bergeser ke arah produk, sehingga
jumlah glukosa dan oksigen akan
cenderung berkurang tiap satuan waktu
Kunci Jawaban B

Pada reaksi fotosintesis berikut:


6CO2(g) + 6H2O(g) ⇌ C6H12O6(s) + 6O2(g)
Apabila produksi gas rumah kaca semakin
meningkat tanpa diiringi dengan jumlah
tumbuhan yang memadai, akan menyebabkan
kebutuhan CO2 untuk proses fotosintesis
terpenuhi, sehingga reaksi bergeser kearah
kanan, sehingga akan terbentuk glukosa dan
gas oksigen. Akan tetapi limpahan gas CO2
tidak semuanya dapat diolah oleh tumbuhan
yang jumlahnya terbatas, sehingga
melimpahnya kadar CO2 diudara akan
memperparah terjadinya pemanasan global.
Pada suhu dan tekanan tertentu dalam wadah
tertutup bervolume 0,5 liter, terdapat
kesetimbangan berikut:
SO2(g) + O2(g) ⇌ SO3(g) (belum setara)
Apabila jumlah mol gas SO3 yang dihasilkan
pada saat setimbang sebesar 2 mol, gas SO2
terdisosiasi sebesar 50%, maka volume gas
oksigen pada suhu 0oC dengan tekanan 1 atm
yang harus disediakan agar reaksi ini memiliki
tetapan kesetimbangan sebesar 0,5 adalah …. .
A. 5,60 liter
B. 11,2 liter
C. 22,4 liter
D. 33,6 liter
E. 44,8 liter
Kunci Jawaban E

Reaksi: 2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g)


M : 4 mol x –
R : 2 mol 1 mol 2 mol
S : 2 mol (x – 1)mol 2
mol
R
α SO2 =
M
50 2
=
100 M
M = 4 mol (R: reaksi; M: mula – mula)

[SO3]2
Kc =
[SO2]2 x [O2]
(2/0,5)2
0,5 =
(2/0,5)2 x [(x – 1): 0,5]
x = 2 mol
Volume gas Oksigen yang harus disediakan
pada kondisi standar = 2 x 22,4 = 44,8 liter
Seorang siswa melakukan eksperimen
mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kesetimbangan reaksi.
Penelitian siswa tersebut berkaitan dengan
proses kesetimbangan yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari dengan reaksi berikut:
fotosintesis
6CO2(g) + 6H2O(g) C6H12O6(s) + 6O2(g)
respirasi
Dalam penelitiannya konsentrasi gas CO2 dan
uap air semakin lama diperbesar pada suhu
tetap. Berdasarkan wacana tersebut variabel
kontrol, bebas, dan terikatnya berturut – turut
adalah …. .
A. Konsentrasi pereaksi, suhu, dan
penambahan CO2
B. Suhu, konsentrasi pereaksi, dan
penambahan CO2
C. Suhu, konsentrasi pereaksi, dan
penambahan O2
D. Konsentrasi pereaksi, suhu, dan
penambahan O2
E. Tekanan, volume, dan penambahan
C6H12O6
Kunci Jawaban C

Pada reaksi:
fotosintesis
6CO2(g) + 6H2O(g) C6H12O6(s) + 6O2(g)
respirasi
(konsentrasi CO2 dan uap air/H2Odiperbesar,
suhu tetap)

Maka:
Variable kontrol : suhu
Variabel bebas : konsentrasi pereaksi
Variabel terikat : penambahan O2
Zat biner Q yang terionisasi sempurna
dilarutkan dalam 250 gram air. Apabila larutan
tersebut membeku pada suhu –1,488oC dengan
massa molar 58,5 maka massa zat tersebut
adalah … . ( Kfair = 1,86oC/m)
A. 117 gram
B. 58,5 gram
C. 23,4 gram
D. 11,7 gram
E. 5,85 gram
Kunci Jawaban E

∆Tf = 𝐾𝑓 × 𝑚 × 𝑖
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑄 1000
∆Tf = 𝐾𝑓 × × ×𝑖
𝑀𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑄 1000
1,488 = 1,86 × × ×2
58,5 250
Massa Q = 5,85 gram
Perhatikan ilustrasi gambar berikut:
3,2 gram
H 2O 20 gram NaOH
metanol/CH3OH

Tb = 100oC Tb = 100,208oC Tb = 102,08oC


Apabila massa air pada ketiga wadah sebanyak
250 gram, tetapan kenaikan titik didih molal
air dalam larutan metanol dan NaOH sebesar….
(Ar C = 12; H = 1; O = 16; Na = 23)
A. 0,26oC/m
B. 0,52oC/m
C. 1,04oC/m
D. 1,56oC/m
E. 1,86oC/m
Kunci Jawaban B

Larutan metanol/CH3OH:
Mr CH3OH = 32
∆𝑇𝑏 = 𝐾𝑏 × 𝑚 × 𝑖
3,2 1000
0,208 = 𝐾𝑏 × × ×1
32 250
Kb = 0,52oC/m

Larutan NaOH:
Mr NaOH = 40
∆𝑇𝑏 = 𝐾𝑏 × 𝑚 × 𝑖
20 1000
2,08 = 𝐾𝑏 × × 𝘹2
40 250
Kb = 0,52 C/m
o
Perhatikan ilustrasi kelima larutan dalam
berbagai konsentrasi berikut:

keterangan:
: Zat terlarut
Larutan yang memiliki titik beku paling rendah
adalah….
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1
Kunci Jawaban A

Tf larutan = Tf pelarut – ∆Tf


Apabila pelarut air, maka Tf larutan bernilai
negatif.
∆Tf = Kf.m.i
Untuk menghasilkan titik beku paling rendah,
molalitas larutan harus dipilih yang paling
besar, sehingga partikel zat terlarut juga harus
paling banyak (larutan 5).
Bilangan oksidasi C dalam senyawa asam
oksalat H2C2O4 dan ion karbonat CO32– berturut
– turut adalah….
A. –6 dan –4
B. –3 dan –4
C. 0 dan +3
D. +3 dan +4
E. +6 dan +4
Kunci Jawaban D

Biloks C pada H2C2O4


H2C2O4
2(+1) + 2C + 4(–2) = 0
2C = +8 – 2 = +6
C = +3

Biloks C pada CO32–


CO32–
C + 3(–2) = –2
C = +6 – 2 = +4
Perhatikan ilustrasi gambar berikut:

Sumber: namikazewand.blogspot.com

Proses pengolahan limbah cair dilakukan


melalui tiga tahap, yakni pengolahan secara
fisika, kimia, dan biologis. Proses pengolahan
ini dilakukan dengan memanfaatkan
mikroorganisme sebagai agen pengurai
limbah. Mikroorganisme ini diperoleh dengan
memanfaatkan kerja lumpur aktif.
Reaksi yang terjadi pada penguraian H2S
adalah sebagai berikut:
2H2S(g) + O2(g) → 2S(s) + 2H2O(l)
Reaksi penguraian ini menghasilkan bau
seperti telur busuk.
Berdasarkan wacana pengolahan limbah cair
menggunakan lumpur aktif tersebut, zat yang
berfungsi sebagai reduktor dan hasil
reduksinya berturut – turut adalah … .
A. H2S dan O2
B. H2S dan S
C. H2S dan H2O
D. O2 dan H2S
E. O2 dan S
Kunci Jawaban C

Reaksi:

–2 oksidasi 0
2H2S(g) + O2(g) → 2S(s) + 2H2O(l)
0 reduksi –2

Reduktor (mengalami oksidasi) : H2S


Hasil reduksi : H 2O
Perhatikan ilustrasi penyepuhan plat logam
berikut:

CuSO4(aq)
Apabila pada penyepuhan tersebut dialirkan
muatan listrik sebesar 0,01 Faraday, maka
massa endapan tembaga yang akan menempel
pada plat logam sebanyak … . (Ar Cu = 63,5)
A. 6,3500 gram
B. 3,1750 gram
C. 1,2700 gram
D. 0,6350 gram
E. 0,3175 gram
Kunci Jawaban E

𝒊. 𝒕. 𝐴𝑟
𝐺=
𝑛. 𝟗𝟔. 𝟓𝟎𝟎

F = i.t/96.500
Katoda: Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
n=2

0,01 × 63,5
𝐺=
𝟐
massa = 0,3175 gram

Anda mungkin juga menyukai