Anda di halaman 1dari 3

INSTRUKSI KERJA PENGESAHAN

ASMA BRONKIAL DIBUAT DIPERIKSA DISAHKAN


No. Dok. : Kepala dinas kesehatan
Revisi : Kepala Puskesmas Dr. pemeriksa kota pekanbaru
Berlaku sejak : nama Nama
NIP. NIP. Nama
Jumlah halaman
NIP.

1. Tujuan
Instruksi kerja ini memberikan pedoman dalam rujukan kasus Asma Bronkial di FKTP

2. Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini digunakan dalam pelaksanaan administrasi rujukan dalam penatalaksanaan kasus
Asma Bronkial bagi dokter di FKTP kota Pekanbaru

3. Istilah dan Definisi


Asma Bronkial adalah suatu penyakit gangguan inflamasi kronik saluran nafas yang menyebabkan
hiperesponsif jalan nafas sehingga terjadi penyempitan jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik
berulang berupa mengi,sesak nafas ,dada terasa berat dan batuk-batuk pada malam atau dini hari.

4. Tanggung Jawab
4.1 Dokter praktik umum di FKTP bertanggung jawab dalam pembuatan Surat rujukan ke FKRTL …..

5. Kriteria Pencapaian
5.1 Tidak terdapat kesalahan dalam rujukan kasus Asma Bronkial Di FKTP .
5.2 Penerbitan Surat rujukan rujukan kasus Asma Bronkial dengan alasan merujuk yang sesuai

6. Alur Proses
6.1 Pasien datang dengan keluhan sesak
6.2 Dokter melakukan penapisan kasus melalui
1. Anamnesis :
o gambaran batuk dan episodik lebih banyak pada malam atau dini hari,
o gambaran sesaknya dan bunyi mengi,
o riwayat atopi pada penderita ataupun keluarga,
o riwayat pencetus sesak dari lingkungan
2. Pemeriksaan fisik:
Tanda patognomonis :
o sesak nafas,
o wheezing pada auskultasi,
o adanya retraksi dinding dada ( pada serangan berat)
3. Pemeriksaan penunjang:
o Arus Puncak respirasi ( APE) menggunakan Peak Flow Meter
o Pemeriksaan darah ( eosinofil dalam darah)

6.3 Dokter menganalisis indikasi rujuk pada kasus Asma Bronkial berdasarkan
1. Bila sering terjadi eksaserbasi
2. Pada serangan asma akut sedang dan berat
3. Asma dengan komplikasi :
o Pneumotoraks
o pneumomediastinum
o gagal nafas
o asma resisten terhadap steroid.
4. Kondisi klinis Asma :
a. Meminta advis lebih lanjut
b. Pemeriksaan penunjang lebih lanjut (fasilitas penunjang tersebut hanya ada di FKTRL)
i. Flow meter
ii. Spirometri
iii. Rontgen
c. Kasus bukan kewenangan dokter di FKTP
5. Terbatasnya fasilitas pemeriksaan penunjang APE (misal: Flow Meter)
6.4 Dokter penentukan kriteria tempat rujukan sbb :
a. Mempunyai dokter ahli dibidang Spesiallis Paru,Spesialis Penyakit Dalam ,Patologi
anatomi, Radiologi
b. Mempunyai fasilitas ICU, Spirometri, Flowmeter, dan Rontgen
c. Dapat melakukan komunikasi dengan FKTP
6.5 Prinsip penatalaksanaan rujuk balik adalah sbb : setelah Pasien dalam kondisi stabil dan bisa
ditangani di FKTP maka pasien dikembalikan kembali ke FKTP dengan disertai advis
penanganannya.
6.6 Setelah meneliti kelengkapan formulir rujukan, ditanda tangani diserahkan kepada :

6.6.1 Pasien/
6.6.2 keluarga pasien/
6.6.3 Paramedis pendamping rujukan
6.7 Penerbitan surat rujukan oleh dokter yang merawat pasien tersebut

7 Diagram Alur

Pasien Pemeriksaan Dokter


dengan
asma

Bila memerlukan rujukan


dibuatkan Surat Rujukan

Ditanda tangani oleh Dokter

Diserahkan ke :
Pasien/
Keluarga pasien/
Paramedis pendamping rujukan

Surat rujukan diserahkan ke


Surat Rujukan
Poli
Diserahkan ke
IGD
8 Referensi
8.1 Panduan praktik klinis Bagi Dokter di fasilitas Pelayanan kesehatan Primer

9 Dokumen Terkait
9.1 Surat Rujukan
9.2 Hasil Pemeriksaan Labor dan Fungsi Paru

10 Unit Terkait
10.1 Unit IGD
10.2 Unit Laboratorium
10.3 Unit Rekam Medis

11 Catatan Perubahan

No. Revisi Halaman Bagian yang dirubah Disetujui oleh Tanggal


- - - - -

Anda mungkin juga menyukai