Anda di halaman 1dari 25

KEPUTUSAN BERSAMA

PENGURUS RW 011 DAN RT

PERUMAHAN GRAHA CIANTRA INDAH

TENTANG

PROGRAM SOSIAL

RUKUN KEMATIAN RW 011 (RUKEM RW 011)

PASAL 1

UMUM

Dalam kesepakatan bersama ini Rukun Kematian RW 011 Perumahan Graha Ciantra Indah.

Yang dimaksud dengan :

1. Rukun Warga untuk selanjutnya disingkat RW atau sebutan lainnya adalah RW yang ada di wilayah
Perumahan Graha Ciantra Indah Desa Ciantra Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi yaitu RW
011.

2. Rukun Tetangga untuk selanjutnya disingkat RT atau sebutan lainnya adalah RT yang ada di wilayah
RW 011 Perumahan Graha Ciantra Indah yaitu RT 001 sampai dengan RT 009.

3. Rukun Kematian atau yang disingkat Rukem adalah program sosial yang dibentuk oleh Pengurus RT
bersama pengurus RW yang berwenang untuk menghimpun dana dari swadaya masyarakat untuk
membantu meringankan beban warga yang mengalami musibah kematian.

4. Penduduk setempat (masyarakat / warga) adalah setiap orang yang tinggal di wilayah RW 011 baik
yang tetap maupun tidak tetap / sementara.

5. Iuran pangkal adalah iuran pertama yang dibayarkan Kepala Keluarga (KK) kepada pengurus RW 011
pada saat masuk menjadi pesrta Rukun Kematian (Rukem).

6. Iuran wajib adalah iuran bulanan yang wajib dibayarkan peserta Rukun Kematian (Rukem) per
Kepala Keluarga (KK).

7. Orang Tua adalah Bapak atau Ibu dari kita (Kepala Keluarga).

8. Mertua adalah Bapak atau Ibu dari Suami / Istri dari kita (Kepala Keluarga).

9. Kerabat Lain adalah orang yang tinggal bersama kita (Kepala Keluarga) di lingkungan RW 011 baik
yang menetap maupun sementara / Musiman tetapi tidak termasuk di ayat 7 dan 8 pasal 1.

PASAL 2

TUJUAN

1. Program sosial ini secara umum merupakan bagian dari program kerja sosial RW 011 Perumahan
Graha Ciantra Indah yang bertujuan memberikan bantuan biaya pemulasaran jenazah dan diberikan
kepada ahli warisnya.

2. Program sosial RW 011 ini akan dilaksanakan di RW 011 dengan nama Rukun Kematian RW 011
disingkat Rukem RW 011.
PASAL 3

KEPESERTAAN

1. Anggota Rukun Kematian (Rukem) RW 011 Perumahan Graha Ciantra Indah adalah setiap Kepala
Keluarga (KK) beserta anggota keluarganya dan terdaftar dalam Buku Data Induk Penduduk RW 011
Perumahan Graha Ciantra Indah Desa Ciantra baik yang tetap maupun yang tidak tetap / sementara.

2. Peserta tambahan Rukun Kematian (Rukem) RW 011 Perumahan Graha Ciantra Indah adalah
orangtua dan mertua dari peserta Rukun Kematian (Rukem) pada ayat 1 Pasal 3.

3. Yang dimaksud pada ayat 2 pasal 3 di atas adalah yang tinggal atau pada saat meninggal di wilayah
RW 011.

PASAL 4

HAK

1. Warga yang menjadi peserta Rukun Kematian (Rukem) berhak memperoleh jaminan santunan
kematian untuk membantu biaya pemulasaran jenazah sebesar Rp 2.000.000,- per orang.

2. Jika ada peserta yang meninggal dan masa kepesertaannya kurang dari 3 bulan, maka hak yang
didapat 50 %.

PASAL 5

KEWAJIBAN

1. Wajib mentaati segala ketentuan dan aturan dalam kesepakatan bersama program sosial rukun
kematian ini.

2. Peserta Rukun Kematian (Rukem) wajib melaporkan kepada pengurus RT apabila ada penambahan
anggota keluarga.

PASAL 6

IURAN

1. Peserta Rukun Kematian (Rukem) wajib membayar iuran pangkal sebesar Rp 20.000,- per Kepala
Keluarga (KK).

2. Peserta Rukun Kematian (Rukem) wajib membayar iuran wajib sebesar Rp 2.000,- per Kepala
Keluarga (KK) dan dibayarkan bersamaan dengan iuran bulanan.

PASAL 7

BERAKHIRNYA KEPESERTAAN

Kepesertaan Rukun Kematian (Rukem) berakhir apabila warga tersebut pindah dari wilayah RW 011.

PASAL 8

KETENTUAN TAMBAHAN

1. Pengurus RT berkewajiban mendaftarkan seluruh warganya menjadi peserta Rukun Kematian


(Rukem).

2. Pengurus RT wajib melaporkan kepada pengurus RW apabila ada perubahan warga atau jumlah
warga.

3. Dengan berakhirnya kepesertaan maka Hak dan Kewajiban peserta Rukun Kematian (Rukem) akan
menjadi gugur secara otomatis.

4. Jika ada family lain yang ikut tinggal di wilayah RW 011, wajib melaporkan kepada pengurus RT
sekaligus mengurus surat pengantar dari RT untuk syarat menjadi peserta Rukun Kematian (Rukem) RW
011.
5. Warga yang baru pindah masuk di wilayah RW 011 wajib membayar iuran pangkal sebesar Rp
20.000,- dan iuran wajib sebesar Rp 2.000,- per Kepala Keluarga (KK).

6. Ayat 5 pasal 7 tidak berlaku pada family lain.

PASAL 9

PENUTUP

1. Hal – hal yang belum diatur di dalam kesepakan bersama ini akan dibicarakan pada rapat Pengurus
RW dan RT.

2. Aturan Rukun Kematian ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Ciantra

Pada Tanggal : 30 Oktober 2016

PENGURUS RW 011

PERUMAHAN GRAHA CIANTRA INDAH

KETUA RW 011 SEKERTARIS

TTD TTD

(AGUS PRIYANTO) (AGUS MUSTA’IN)

KETUA RT

RT 001 RT 002 RT 003

TTD TTD TTD

(IMAN SOPIAN) (MAKIM) (WARGITO)

RT 004 RT 005 RT 006

TTD TTD TTD

(IMAM HADIYANTO) (ZAENAL MUKSIN) (DADAN HUDAN SOBIRIN)


RT 007 RT 008 RT 009

TTD TTD TTD

(RIZALDI KURNIADI) (HARYANTO) (RUSDIANA PITUNG)


KEPUTUSAN KETUA RUKUN KEMATIAN PERUM GRIYA SETIA BANGSA
Nomor: 001/RUKEM/GSB/2018

Tentang
PERATURAN RUKUN KEMATIAN PERUM GRIYA SETIA BANGSA

Menimbang                   :  1.bahwa setiap manusia akan meninggal dunia, dan memerlukan


pelayanan pengurusan jenazah
                                        2. Bahwa Rukun Kematian (Rukem) adalah merupakan suatu badan
sosial berfungsi membantu penyelenggaraan pemakaman untuk warga muslim.
                                        2.  Bahwa untuk mengatur atau tata kelolanya maka dipandang perlu
untuk diatur dalam suatu peraturan.

Mengingat                      :  Rapat Pembentukan Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia 


Bangsa tanggal 20 Agustus 2017.

MEMUTUSKAN

Menetapkan                   : PERATURAN RUKUN KEMATIAN GRIYA SETIA BANGSA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Rukun KematianPerum Griya Setia Bangsa ini yang dimaksud dengan :
1.      Lingkungan, untuk selanjutnya disingkat LK atau sebutan lainnya adalah bagian dari kerja
Kepala Dusun dan desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus
RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa atau Kepala Dusun.
2.      Rukun Tetangga, untuk selanjutnya disingkat RT atau sebutan lainnya adalah lembaga
yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan
dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa atau Kepala Dusun.
3.      Rukun Kematian atau yang disingkat Rukem adalah lembaga sosial yang dibentuk oleh
Pengurus RT yang bertugas untuk menghimpun dana dari swadaya masyarakat untuk membantu
dalam penyelenggaraan pemakaman bagi masyarakat muslim.
4.      Penduduk setempat (masyarakat/warga) adalah setiap orang, baik warga negara Republik
Indonesia bertempat tinggal di dalam wilayah RT dan lingkungan yang bersangkutan.
5.      Kepala Keluarga adalah penanggung jawab anggota keluarga yang terdaftar dalam kartu
keluarga.
6.      Swadaya masyarakat adalah kemampuan dari suatu kelompok masyarakat dengan
kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan ikhtiar ke arah pemenuhan kebutuhan jangka pendek
maupun jangka panjang yang dirasakan dalam kelompok masyarakat itu.
7.      Partisipasi adalah keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses
perencanaan pembangunan.
8.      Pembangunan adalah upaya untuk melakukan proses perubahan sosial ke arah yang lebih
baik bagi kepentingan masyarakat di segala bidang.
9.      Pemberdayaan masyarakat adalah pengikutsertaan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemilikan.
10.    Kartu Keluarga adalah kartu yang berisi data identitas kepala keluarga dan anggotanya
yang telah dicatat oleh petugas yang berwenang.
11.    Kartu Tanda Penduduk, selanjutnya disingkat KTP, adalah identitas resmi Penduduk
sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2
Dalam rangka membantu warga yang terkena musibah kematian, dapat dibentuk Lembaga Sosial
Kemasyarakatan atas prakarsa masyarakat dan/atau atas usulan masyarakat yang difasilitasi
Kepala Dusun, Kepala Lingkungan, dan Ketua Rukun Tetangga melalui musyawarah mufakat.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3

(1)     Lembaga Sosial Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 adalah Rukun


Kematian (Rukem) Perum Griya Setia Bangsa .
(2)     Pembentukan Lembaga Sosial Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2
ditetapkan dalam Peraturan Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa dan disyahkan oleh
Kepala Dusun.
Pasal 4

Maksud dan tujuan pembentukan Rukun Kematian (Rukem) Perum Griya Setia Bangsa
sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 adalah sebagai berikut :
a. Membantu memberikan pelayanan dan santunan kepada warga yang terkena musibah
kematian sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Mengerjakan swadaya dan kegotongroyongan masyarakat;
c. Berpartisipasi dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat;
d. Berpartisipasi dan menampung serta menyalurkan aspirasi masyarakat;
e. Berpartisipasi dalam meningkatkan kondisi ketentraman, ketertiban dan kerukunan warga
masyarakat;
f. Membantu menciptakan hubungan yang harmonis antar anggota masyarakat dan antara
masyarakat dengan RT dan Lingkungan;
g. Menjaga kualitas lingkungan;
h. Berpartisipasi dalam perencanaan dan penyelenggaraan kematian yang biayanya bersumber
dari swadaya masyarakat dan atau Pengurus RT/Lingkungan serta mempertangungjawabkannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

BAB IV
TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 5

(1)     Rukun Kematian  Perum Griya Setia Bangsa mempunyai tugas membantu Pengurus Rukun
Tetangga (RT)/Lingkungan  dalam penyelenggaraan urusan pemakaman atau kematian dan
bukan urusan kecelakaan.
(2)     Rukun Kematian  Perum Griya Setia Bangsa dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) mempunyai fungsi:
a. pendataan kependudukan dan pelayanan pengurusan pemakaman jenazah bagi masyarakat
muslim beserta administrasinya;
         b. mengembangkan inisiatif dalam penyelenggaraan kematian dengan mengembangkan
aspirasi dan swadaya murni masyarakat; dan
         c. penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat.

BAB V
KEANGGOTAAN

Pasal 6

(1) Anggota Rukun Kematian (Rukem) Perum Griya Setia Bangsa setiap Kepala Keluarga (KK)
beserta anggota keluarga yang tertera dalam Kartu Keluarga dan terdaftar dalam Buku Data
Induk Penduduk RT yang bersangkutan maupun penduduk musiman (pendatang/penyewa/
pengontrak) yang terdaftar dalam Buku Tamu RT setempat diwilayah Lingkungan Perumahan
Griya Setia Bangsa atau anggota masyarakat umum, dan terdaftar sebagai anggota Rukun
Kematian  Perum Griya Setia Bangsa .
(2)Setiap Kepala Keluarga beserta anggota keluarga yang tertera dalam Kartu Keluarga yang
berdomisili secara tetap maupun tidak tetap (pendatang/penyewa/ pengontrak) diwilayah RT
023, dan 013 Lingkungan Perumahan Griya Setia Bangsa diwajibkan menjadi anggota Rukun
Kematian (Rukem) Perum Griya Setia Bangsa .

Pasal 7
ANGGOTA
(1)     Anggota Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa  mempunyai hak :
         a.  memperoleh pelayanan administrasi dan pelayanan penyelenggaraan pemakaman
jenazah dari Pengurus Rukun Kematian;
         b.  mengajukan usul dan pendapat dalam penyelenggaraan pengurusan jenazah;
         c. dalam hal kepala keluarga yang terkena musibah kematian berhalangan, maka dapat
diwakilkan kepada anggota keluarganya yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga;
         d.  turut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Rukun Kematian.
(2)     Anggota Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa  mempunyai kewajiban :
         a. melaksanakan keputusan yang dikeluarkan oleh Pengurus Rukun Kematian;
         b. membayar iuran wajib yang besarannya ditentukan oleh Pengurus Rukun Kematian;
         c. Memberikan sumbangan dana atau barang secara sukarela kepada Pengurus Rukun
Kematian
         c. iuran wajib dibayarkan per bulan bukan per kasus.
(3)     Ketentuan ayat (1) dan (2) Pasal ini dapat ditambah dan dikurangi berdasarkan hasil
keputusan musyawarah RT dan Lingkungan.
Pasal 8
PENGURUS

Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa untuk sementara ini terdiri dari Penasehat,
Penanggung Jawab, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi-Seksi sesuai dengan
kebutuhan organisasi berdasarkan hasil keputusan Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia
Bangsa .
Pasal 9

(1)     Untuk menjadi Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
         a.  Warga setempat yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk
         b.  Memiliki kemauan, kemampuan dan kepedulian dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat;
         c.  Syarat-syarat lain yang ditentukan oleh hasil keputusan Pengurus Rukun
KematianPerum Griya Setia Bangsa .

(2)     Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa tidak boleh merangkap jabatan
sebagai pengurus lembaga sosial lainnya yang bersifat sama atau yang menyerupai sama.

Pasal 10

Ketua Rukun KematianPerum Griya Setia Bangsa dipilih oleh warga anggota dan RT, ditetapkan
oleh Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa  dan disyahkan oleh Kepala Dusun.

Pasal 11
Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa bertanggung jawab kepada Ketua RT.

Pasal 12

(1)     Masa bakti pengurus Rukun KematianPerum Griya Setia Bangsa 3 (tiga) tahun terhitung
sejak ditetapkannya keputusan oleh Ketua dan disyahkannya oleh Kepala Dusun;
(2)     Ketua Rukun KematianPerum Griya Setia Bangsa dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali
masa jabatan berikutnya;

Pasal 13

(1)     Pengurus Rukun Perum Griya Setia Bangsa berhenti karena :


         a. meninggal dunia;
         b. permintaan sendiri secara tertulis;
         c. pindah tempat tinggal keluar wilayah lingkungan yang bersangkutan;
         d. telah dilantiknya Pengurus Rukun KematianPerum Griya Setia Bangsa yang baru.

(2)     Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa diberhentikan sebelum selesai masa
baktinya karena:
         a.  Berhalangan Tetap;
     b.  Terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap;
         c.  Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma adat-istiadat masyarakat
setempat;
         d.  Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.

(3)     Ketua Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa yang berhenti sebelum selesai masa
baktinya diganti oleh salah seorang pengurus Rukun Kematian berdasarkan hasil penunjukan
oleh anggota Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa , dan RT;

(4)     Pemberhentian dan pergantian pengurus Rukun Kematian sebagaimana dimaksud dalam


ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan secara administrasi dengan keputusan Pengurus Rukun
Kematian, dan disyahkan oleh Kepala Dusun.

BAB VI
SUMBER DANA DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Pasal 14
(1)          Sumber dana Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa diperoleh dari swadaya
masyarakat yang besarannya untuk saat ini ditetapkan sebesar Rp 5.000,-/KK/bulan (lima ribu
rupiah per Kepala Keluarga per bulan) serta sumbangan yang tidak mengikat dan usaha-usaha
lain yang sah.
(2)          Iuran Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa dibayarkan paling lambat tanggal 10
pada setiap bulannya
(3)          Setiap Kepala Keluarga tidak diperbolehkan menunggak iurannya melebihi 3 kali
pembayaran.
(4)          Pengelolaan keuangan yang diperoleh sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini
diadministrasikan secara tertib dan dilaporkan secara tertulis serta disampaikan dalam
musyawarah RT atau rapat anggota Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa .

Pasal 15

1.    Pengelolaan Keuangan Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa dipergunakan untuk
Pembayaran pengurusan pemakaman ataupun pemberian santunan yang nilainya untuk saat ini
ditetapkan sebesar
a.       Rp750.000,-/kasus (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), untuk meninggal dunia
b.      Rp400.000,-/kasus (empat ratus ribu rupiah), untuk Ibu hamil yang keguguran usia
kandungan di atas 4 bulan
c.       Rp200.000;/kasus (dua ratus ribu rupiah) untuk Ibu hamil yang mengalami musibah
keguguran usia kandungan dibawah 4 bulan.
2.    Pembayaran uang lelah koordinator perlengkapan Rp50.000 (lima puluh ribu rupiah)
perkegiatan.

Pasal 16

Kriteria yang berhak mendapat pelayanan pemakaman maupun santunan sebagaimana pasal (15)
di atas adalah :
1.    Untuk Ibu Hamil yang menjadi anggota Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa yang
mengalami musibah keguguran :
a. Usia kandungan dibawah 4 bulan mendapatkan 50% dari santunan berupa uang tunai.
b.  Usia kandungan diatas 4 bulan mendapatkan pelayanan pengurusan pemakaman atau
mendapatkan santunan sebesar 100% (dana dipergunakan untuk keperluan pengurusan jenazah).
2.    Anggota masyarakat yang tercantum di dalam Kartu Keluarga sebagaimana dimaksud pasal
(6) peraturan ini yang wafat dan menjadi anggota Rukun KematianPerum Griya Setia Bangsa
berhak mendapatkan santunan sebesar 100% (dana dipergunakan untuk keperluan pengurusan
jenazah).
3.    Apabila anggota Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa  ada yang meninggal dunia dan
tidak dikebumikan diwilayah Lingkungan dusun I desa karya indah  Kecamatan tapung kampar,
maka anggota berhak mendapat santunan 100% berupa uang tunai.

BAB VII
PROSEDUR PELAYANAN
Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa melakukan pelayanan kepada mereka
yang mendapat musibah di  bawah koordinasi Ketua Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa
, dengan melakukan langkah sebagai berikut:
1.        Jika terjadi  musibah kematian  salah  seorang  tetangga  terdekat  atau ahli musibah dapat
menghubungi  salah  seorang  pengurus (Bapak ilyas, Bapak Sudirman, Bapak jufri, Bapak indra
laksmana, Bapak gery, Saudara dedi efendi koto, bapak Irwansyah HP 085271036911, Bapak
Akyas HP.                     ),  untuk memperolah  Instruksi awal, dengan memberikan data anggota
yang meninggal dunia. 
2.        Seksi Humas menginformasikan data anggota yang meninggal dunia melalui alat pengeras
suara Masjid Perum Griya Setia Bangsa .
3.         Seksi perlengkapan menyiapkan sarana dan prasarana pengurusan jenazah ketempat ahli
musibah.
4.        Seksi penggalian kuburan memberitahukan kepada juru kunci atau petugas makam untuk
menyiapkan lahan penguburan, dan melaksanakan penggalian kuburan
5.        Seksi pemakaman atau pengurusan jenazah  melaksanakan kegiatan memandikan,
mengkafankan , mensolatkan, menguburkan dan mendoakan jenazah baik setelah disolatkan
maupun setelah dikuburkan.
6.        Seksi pemakaman atau pengurusan jenazah menginformasikan kegiatan takjiah
7.        Seksi perlengkapan mengembalikan kembali perlengkapan yang sudah digunakan
ketempat penyimpanan sarana dan prasarana pengurusan jenazah Rukun Kematian Perum Griya
Setia Bangsa .
8.        Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa  mengikuti kegiatan ta’ziah

BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17
Kepala Dusun, dan Kepala Lingkungan, serta Pengurus RT melakukan pembinaan dan
pengawasan dalam rangka peningkatan kinerja Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa
sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 18
(1)     Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa yang ada pada saat berlakunya
peraturan ini adalah tetap sebagai Pengurus Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa .
(2)     Pengurus Rukem Perum Griya Setia Bangsa sebagaimana dimaksud ayat (1) tetap
melaksanakan kegiatannya sampai dengan masa baktinya berakhir.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditetapkan kemudian;
Pasal 20
Peraturan Rukun Kematian Perum Griya Setia Bangsa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
                                                                                                                                                             
                                                                                        Ditetapkan di        : Bandarlampung
                                                                                    Pada Tanggal : 15 Maret 2018

K e t u a,                                                                      Sekretaris,

ALIYAS, SE                                                               SUDIRMAN, S.Ag

Mengetahui:
Kepala Dusun I desa Karya Indah
Kecamatan Tapung, Kab. Kampar

H. ADNAN

Tembusan :
1.      Yth. Kadus I desa karya indah
2.      Yth. Ketua RW/RT.
3.      Yth. Ketua Umum Masjid Perum Griya Setia Bangsa
4.      Arsip.-
TUPOKSI (TUGAS POKOK & FUNGSI)
Ketua
1. Menjalankan fungsi organisasi Rukun Kematian
2. Melakukan koordinasi dengan Pelindung dan Pembina Rukun Kematian
3. Membuat dan menetapkan kebijakan aturan teknis dan keuangan
berdarkan AD-ART Rukun Kematian.
4. Memastikan adanya kelangsungan organisasi Rukun Kematian
5. Bersama-sama Seksi, Memastikan adanya pemenuhan pelayanan
berdasarkan Hak Warga
6. Bersama-sama Seksi, melakukan sosialisasi keberadaan Rukun Kematian
berdasarkan Hak dan kewajiban Warga
7. Bersama-sama Bendahara membuat Rekening Keuangan Organisasi
Rukun Kematian.
8. Mempertanggungjawabkan keuangan organisasi yang transparan, kredibel
dan akuntabel.
 Sekretaris
1. Melaksanakan fungsi kesekretariatan
2. Membuat dan menerima serta mengarsipkan surat keluar-masuk
3. Membuat lembaran pemberitahuan tentang Rukun Kematian
 Bendahara
1. Menjalankan fungsi administrasi bidang Keuangan Organisasi
2. Menerima dan mengeluarkan uang untuk keperluan pelayanan hak warga
(Catatan : Setiap pengeluaran uang harus sepengetahuan Ketua)
3. Membuat Laporan Keuangan setiap Tahun dan Setiap akhir kepengurusan
Rukun Kematian.
 Seksi HUMAS
1. Melakukan sosialisasi keberadaan Rukun Kematian
2. Melakukan sosialisasi pendaftaran, hak dan kewajiban anggota
3. Menginformasikan tentang hal baru dan pemberitahuan adanya kematian
kepada warga sekitar
4. Melaporkan kejadian kematian kepada Pihak Kelurahan / Seksi Kesos
 Seksi Penggalangan Dana
1. Bersama-sama seksi HUMAS melakukan sosialisasi Hak dan Kewajiban
Keuangan kepada Warga
2. Mengkoordinir penarikan iuran kematian setiap bulan bagi warga per RT
kemudian disetorkan kepada Koordinator Seksi Penggalangan Dana dan atau
kepada Bendahara.
3. Menggalang/mencari Donatur atau Sumbangan berupa Barang/Uang dari
anggota atau pihak lain yang tidak mengikat.
 Seksi Sarana & Prasarana
1. Melakukan inventarisasi setiap tahun tentang Sarana & Prasarana yang
dimiliki oleh Organisasi Rukun Kematian
2. Menerima sumbangan barang baik dari anggota maupun dari pihak lain
yang tidak mengikat.
3. Melakukan perbaikan, pembelian, pengadaan dan pembuatan sarana &
prasarana yang dibutuhkan bagi kepuasan pelayanan pemakaman jenazah
berdasarkan perintah dari Ketua atas usul warga/anggota
4. Memastikan tentang keberadaan sarana-prasarana yang mampu
memberikan kelancaran proses pemakaman jenazah.
5. Memberikan ijin atau menolak tentang peminjaman sarana-prasarana
bagi kelompok warga di luar warga/anggota Rukun Kematian.
6. Membuat Laporan tahunan terutama tentang Kondisi Sarana & Prasarana
yang dimiliki oleh Organisasi Rukun Kematian
7. Menggalang/mencari Donatur atau Sumbangan berupa Barang dari
anggota atau pihak lain yang tidak mengikat.
 Seksi Pengurusan Jenazah
1. Melakukan koordinasi dengan pihak keluarga duka tentang :
pemberitahuan modin/pendeta, memandikan jenazah, sholat jenazah dan waktu
pemakaman.
2. Melakukan koordinasi dengan pihak keluarga duka tentang : sarana-
prasarana proses pemakaman jenazah di rumah duka seperti : Tong air, Bendera,
Kain penutup memandikan jenazah, keranda, kain kapan, Terop, Kursi dll
3. Melakukan koordinasi dengan Seksi Bedah Bumi tentang Lokasi dan
Kesiapan Liang Kubur.
4. Melaksanakan Upacara pemberangkatan pemakaman jenazah
5. Membantu pihak keluarga dalam mengurus Akta Kematian dan Bantuan
Sosial Kematian (Jika diperlukan)
 Seksi Bedah Bumi
1. Melakukan pekerjaan penentuan lokasi dan gali kubur serta menguruk
kembali setelah proses pemakaman.
2. Bersama-sama juru kunci menetapkan biaya dan fasilitasnya untuk bedah
bumi

 PENDAHULUAN
 Rukun Kematian ……………………. adalah merupakan organisasi Perkumpulan
warga RW.06, 07,08 dan 09, dalam hal Pengurusan Jenazah umat  di
lingkungan RW.06, 07,08 dan 09 Kelurahan Kaliombo, yang namanya telah tercatat
dalam daftar keanggotaan Rukem ………………………..,  yang berkedudukan 
dilingkungan RW.06, 07,08 dan 09 Kelurahan Kaliombo Kota Kediri.
ANGGARAN DASAR
 BAB I
 Nama, Waktu dan  Tempat Kedudukan
 Pasal 1
1. Organisasi ini Bernama “RUKUN KEMATIAN
…………………………………….”,selanjutnya dalam  Anggaran  Dasar  ini disebut 
RUKEM ………………………………………
2. Rukem ……………………………………. didirikan pada tahun 2016
3. Rukem …………………………… berkedudukan diwilayah Rukun Warga 06, 07, 08
dan 09, Kelurahan Kaliombo Kota Kediri.
 BAB II
 Landasan, Azas dan Prinsip
 Pasal 2
1. Rukem …………………………………. Berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
2. Rukem …………………………………. Berazaskan Kerukunan dan Kebersamaan.
3. Rukem …………………………………. melaksanakan Prinsip-Prinsip sebagai berikut :
A. Kerukunan sesama anggota dengan saling bertakziyah bilamana terjadi
kematian baik anggota maupun bukan anggota
B. Kewajiban dan hak dilaksanakan secara individu dan berjamaah.
C. Pelaksanaan pengurusan dan teknis operasional mengedepankan
koordinasi.
D. Fardu Kifayah, kewajiban warga terhadap warga yang meninggal Dunia.
E. Fardu Kifayah, kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya yang
meninggal Dunia (memandikan, mengkafani, mesholatkan  dan menguburkan)
 BAB III
 Fungsi,Tujuan dan Usaha
 Pasal 3
1. Rukem …………………………………. berfungsi untuk mengurus  jenazah secara
teroganisir dan amanah berpedoman kepada syariat Islam (Al-Qur’an dan As-
Sunah) bagi yang meninggal Beragama Islam dan bagi yang beragama selain Islam
menyesuaikan agama dan keyakinannya.
2. Rukem …………………………………. bertujuan membentuk kebersamaan dalam
pengurusan jenazah sesama manusia  dalam satu wadah
3. Untuk mencapai tujuan, maka Rukem ………………………………….
menyelenggarakan usaha sebagai berikut :
A. Menyelenggarakan pemutakhiran data anggota minimal setahun sekali.
B. Mengadministrasikan segala sumberdaya terkait dengan Rukem
………………………
C. Memberikan Pelayanan /Pemakaman jenazah  kepada anggota yang
berhak
D. Menyelenggarakan pelatihan pengurusan jenazah kepada anggota.
E. Menyelenggarakan Pertemuan dalam rangka mempererat Kerukunan dan
Kebersamaan.
F. Menghimpun dana dari anggota berupa : Uang Pangka dan Iuran wajib
anggota yang telah ditetapkan.
G. Mendata warga diwilayah RW 06, 07, 08 dan 09 Kelurahan Kaliombo.
 Pasal 4
 Kepengurusan
 Bab IV
1. Yang dapat dipilih menjadi pengurus Rukem ………………………………….  adalah
2. Pengurus Rukem ………………………………….  dipilih  melalui Rapat Anggota
3. Warga Tetap      Rw 06, 07, 08 dan 09 Kelurahan Kaliombo,  dan  Warga yang  
ber-domisili   tetap di   RW. 06, 07, 08 dan 09 Kelurahan Kaliombo, yang memiliki
keahlian khusus (sebagai Pelaksana)
A. Memiliki kepedulian dan berjiwa sosial
B. Terdaftar menjadi anggota Rukem ………………………………….
C. Pengurus  dipilih   untuk   masa   jabatan   3   (tiga) tahun   dan   dapat
dipilih kembali   dalam periode berikutnya kecuali Ketua dapat   dipilih   kembali
dalam satu periode berikutnya.
4. Apabila  seorang   pengurus   berhenti   sebelum   masa   jabatannya   berakhir,
maka rapat pengurus dapat   mangangkat pejabat sementara dan kemudian harus
ditetapkan pengangkatannya dalam  pertemuan/rapat
5. Pejabat sementara diangkat dari anggota Rukem ………………………………….
6. Apabila Pengurus Rukem ………………………………….  berakhir, maka pengurus
diharuskan menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban  selama masa jabatannya
kepada anggota.
Pasal.5
1. Kedudukan Ketua RT didalam Kepengurusan Rukem ………………………………..,
adalah sebagai :
2. Pengurus Rukem ………………………………….   terdiri dari sekurang-kurangnya 3
(tiga) orang yaitu : Ketua, Sekretaris dan Bendahara, ditambah seksi-seksi.
A. Pembina dan Penanggung Jawab/Kordinator anggota di lingkungan
B. Menginformasikan ke pengurus Rukem ……………………………….., jika ada
perubahan data anggota
 Bab.V
 Pembina
 Pasal 6
1. Pembina Rukem ……………………………….., terdiri dari Ketua RW dan RT
dilingkungan kedudukan Rukem ………………………………..,
2. Bila dipandang perlu maka Rukem ……………………………….., dapat mengangkat
Penasehat sekurang-kurangnya 2 (dua) orang yang berpengalaman dalam organisasi
Rukem ……………………………….. .
3. Penasehat Rukem ……………………………….., diputuskan oleh Rapat anggota.
4. Pembina dan Penasehat Rukem ……………………………….., memberikan arahan,
saran dan kegiatan Rukem ………………………………..,  secara berkala.
 Keanggotaan
 Pasal  7
 Keanggotan terdiri dari :
1. Anggota Tetap : Adalah  warga  yang berdomisili tetap di wilayah RW. 06,
07, 08 dan 09 Kelurahan Kaliombo yang  memiliki KTP dan atau tercantum 
dalam Kartu Keluarga (KK)
2. Anggota Tidak Tetap terdiri dari :
A. Orang tua, Anak angkat, Famili / sanak saudara dari keluarga
anggota.
B. Anak yang telah menikah dan tetap berdomisili dilingkungan RW.
06, 07, 08 dan 09 Kelurahan Kaliombo
C. Warga yang berdomisili dilingkungan RW. 06, 07, 08 dan 09
Kelurahan Kaliombo dengan status kontrak/sewa
 Bab VII
 Hak dan Kewajiban
 Pasal 8
1. Setiap anggota mempunyai hak :
A. Mendapat 1 (satu) paket pengurusan jenazah sampai dengan pemakaman
diwilayah 06, 07, 08 dan 09 Kelurahan Kaliombo.
B. Menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat Rukem
…………………….,  dan atau diwakili oleh Ketua RT setempat dan atau perwakilan
yang ditunjuk.
C. Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus Rukem
…………………………………
D. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus Rukem
………………………… didalam/luar rapat baik diminta maupun tidak, secara
lisan/tertulis.
E. Mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota.
F. Meminta keterangan/informasi mengenai perkembangan Rukem
……………………, termasuk perkembangan Keuangan.
2. Setiap anggota mempunyai kewajiban :
A. Mematuhi Anggaran Dasar,Anggaran Rumah Tangga Rukem
……………………………..
B. Membayar uang pangkal dan atau membayar uang iuran wajib setiap
bulannya sebesar nominal yang telah ditetapkan.
C. Melaporkan perubahan data kepada pengurus Rukem
………………………………… melalui ketua RT setempat.
D. Menghadiri rapat anggota dalam hal ini diwakili oleh pengurus RT
setempat dan atau  perwakilan yang ditunjuk.
 Bab VIII
 Jangka Waktu Keanggotaan
 Pasal 9
1. Status anggota dinyatakan berakhir/gugur  apabila :
A. Mengundurkan diri baik secara tertulis maupun secara lisan
B. Pindah tempat tinggal dari lingkungan RW 06, 07, 08 dan 09 Kelurahan
Kaliombo, baik secara resmi maupun tidak resmi
C. Meninggalkan rumah / tempat tinggal  selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
D. Anak yang telah menikah dan tidak mendaftarkan diri menjadi Anggota
E. Anggota yang tidak memenuhi kewajiban membayar iuran selama 6
(enam) bulan berturut -turut.
 Bab IX
 Ketetapan Pelayanan
 Pasal 10
1. Anggota yang mendapatkan pelayanan 1 (satu) paket Pengurusan Jenazah,
adalah yang tercatat dalam  “Ketetapan Daftar Anggota “Rukem
……………………………..  yaitu :
A. Anggota Tetap
B. Anggota Tidak Tetap
2. Pelayanan tidak diberikan apabila :
A. Peserta/Anggota telah berakhir/gugur keanggotaannya sesuai Bab. VIII
pasal 9
B. Ditempat  tinggal   anggota   ada   saudara/family/orang  tua   yang
meninggal dunia namun  tidak tercatat dalam  “Ketetapan Daftar Anggotaan
Rukem …………..
C. Anggota  tidak   tetap   (orang   tua,family   &   warga   pengontrak)   yang
meninggal dunia ketika berkunjung ke luar daerah  selama lebih dari 3 (tiga)
bulan.
D. Anggota yang meninggal dan dimakamkan di luar daerah /kampung
halaman
E. Anggota yang melahirkan anak dalam kondisi wafat dalam kandungan.
 Bab X
 Rapat Anggota
 Pasal 11
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kedaulatan tertinggi dalam Rukem
2. Rapat Anggota diwakili oleh pengurus RT dan RW masing-masing, dalam hal ini
bertindak sebagai Koordinator dan atau anggota lainnya yang ditunjuk.
3. Rapat Anggota dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali
4. Agenda pertemuan/rapat meliputi :
A. Kebijakan umum dibidang perkumpulan, managemen, dan program
Rukem.
B. Laporan Kinerja Pengurus
C. Keanggotaan
5. Pelaksanaan pertemuan/rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
6. Hasil pertemuan/rapat dinyatakan sah menjadi keputusan, apabila telah
mendapat persetujuan sekurang-kurangnya dua  pertiga  (2/3)  dari  perwakilan
anggota yang hadir dalam pertemuan / rapat.
  Pasal 12
 Peserta rapat berhak meminta informasi dan pertanggung jawaban pengurus atas
pengelolaan Rukem ………………………………….
 Pasal 13
 Hari, tanggal dan tempat serta acara pertemuan/rapat harus diberitahukan
kepada anggota peserta rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelum
pertemuan/rapat dilaksanakan.
 Pasal 14
1. Keputusan hasil rapat diutamakan berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat
2. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah mufakat, maka
pengambilan keputusan dilakukan melalui pemungutan suara berdasarkan suara
terbanyak dari perwakilan anggota  yang hadir.
3. Dalam hal pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.
 ANGGARAN RUMAH TANGGA
 Bab I
 Sumber Dana
 Pasal 1
1. Sumber dana diperoleh dari uang pangkal dan Iuran wajib anggota yang
sewaktu-waktu nominalnya dapat berubah disesuaikan perkembangannya.
2. Sumber dana lain juga dapat diperoleh dari sumbangan anggota atau pihak lain
yang tidak mengikat.
3. Besaran nominal biaya sewaktu-waktu dapat disesuaikan dengan perkembangan
biaya pengurusan  jenazah
4. Apabila ada perubahan besaran biaya pengurusan jenazah, maka pengurus
Rukem …………………………………. dapat mempertimbangkan dengan ketersediaan kas
yang ada.
5. Perubahan besaran nominal biaya pengurusan jenazah wajib diberitahukan
kepada anggota Rukem …………………………………..
 Bab II
 Penarikan dan Besaran Iuran
 Pasal 2
 Penarikan Iuran
1. Penarikan Iuran anggota dikoordinir oleh Seksi Penggalangan Dana wakil RT
setempat atau petugas yang
2. Iuran anggota disetorkan oleh pengurus RT kepada Bendahara.
3. Pembayaran iuran Anggota dibayarkan maksimal 1 minggu setelah pertemuan
tingkat RT dilakukan.
 Pasal 3
 Besaran Iuran
1. Besaran Iuran ditetapkan sebesar (Pilih salah satu) ………….. perbulan   per
rumah, efektip dimulai pada bulan …………………….. 2016, dan membayar uang
pangkal sebesar Rp. …………………………………………bagi Anggota baru
2. Iuran anggota secara berkala dinaikan setiap ………… tahun sekali yang
besarannya ditentukan kemudian pada rapat anggota.
 Bab III
 Biaya Pengurusan Jenazah dan Bedah Bumi
 Pasal 4
1. Biaya Pengurusan Jenazah dan Bedah Bumi
2. Besarnya biaya pemakanan 1 (satu) paket pengurusan jenazah dan Bedah Bumi
ditetapkan senilai 1.000.000,- (satu juta rupiah), khusus yang beragama Islam
diberikan berupa :
A. 1 (satu) set lengkap kain kafan
B. 1 (satu) set papan penutup kuburan
C. Dimandikan dan dikafani oleh petugas yang ditetapkan (sosial)
D. Disholatkan yang dipimpin oleh Petugas yang ditunjuk
i. Sedangkan bagi yang beragama selain Islam, maka Biaya tersebut
diberikan dalam bentuk uang kepada Keluarga yang berduka.
ii. Apabila ada  keinginan  diluar  yang  ditetapkan  pada  poin   1-A
sampai D maka, biaya yang timbul menjadi  tanggungan  pihak keluarga ahli
waris
iii. Pembiayaan-pembiayaan  ini tidak diberikan/dikompensasikan
dalam bentuk uang, kecuali bagi yang beragama selain Islam atau ada
permintaan dari pihak keluarga untuk dimakamkan diluar kota/kampung
halaman
iv. Pembiayaan-pembiayaan ini akan ditinjau kembali setiap satu
tahun sekali,dan apabila diperlukan sewaktu- waktu dapat berubah sesuai
dengan perkembangan
 Pasal 5
 Biaya Operasional
 Untuk menunjang kelancaran administrasi kepengurusan Rukem
………………………….., maka diperlukan biaya operasional, adapun  biaya tersebut 
dipergunakan untuk :
1. Perbaikan peralatan pemandian jenazah
2. Penggantian alat bantu yang rusak
3. Foto copy dan lain sebagainya yang berkaitan dengan administrasi
4. Kosumsi rapat anggota; dll
 Bab IV
 Rincian Biaya Pengurusan Jenazah dan Bedah Bumi
 Pasal 6
1. Pembiayaan Pemakaman 1 (satu) paket dengan rincian sbb :
A. 1 (satu) set papan penutup kuburan    = Rp.    150.000,-
B. 1 (satu) set Kain Kafan pria/wanita     = Rp.  300.000,-
C. Petugas Bedah Bumi                               = Rp.    550.000,-
D. Jumlah            = Rp. 1.000.000,-
2. Harga bahan /material dan lain-lain sewaktu-waktu dapat berubah.
3. Apabila nilai pembiayaan/pengurusan jenazah dan pemakaman tidak mencukupi
karena ada keinginan dari pihak keluarga diluar biaya yang  telah ditetapkan maka,
kekurangannya menjadi tanggungan pihak  keluarga yang bersangkutan.
4. Bahan material yang telah disediakan oleh pengurus antara lain :
A. Kain Kafan 1 (satu) set untuk Almarmum
B. Kain Kafan 1 (satu) set untuk Almarhumah
C. Papan penutup Kuburan 1 (satu) set
5. Pihak keluarga segera melaporkan kepada pengurus apabila akan menggunakan
jasa petugas lain diluar yang telah ditetapkan Rukem ………………………………….,.
 Bab V
 Pelaporan
 Pasal 7
 Pengurus Rukem ………………………….,.melaporkan keuangan Rukem kepada
anggota setiap 6 (enam) bulan sekali pada tahun  berjalan melalui pengurus RT atau
RW.
 Bab VI
 Kepengurusan
 Pasal 8
 Susunan pengurus Rukem ………………………………….,. periode tahun 2016 s/d
2019 adalah  sebagai  berikut
1. Pelindung                                                  :  Kepala Kelurahan Kaliombo
2. Pembina                                                   :  Ketua RW, RT dilingkungan RW
6,7,8 dan 9
3. Ketua                                                               :
4. Sekretaris                                                        :
5. Bendahara :
6. Koordinator Seksi Humas :
7. Koordinator Seksi Penggalangan Dana :
8. Koordinator Seksi Sarana dan Prasarana :
9. Koordinator Seksi Pengurusan Jenazah :
10. Koordinator Seksi Bedah Bumi :
 Bab VII
 Penutup
 Pasal 9
1. Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam AD/ART ini, dapat diatur dan
ditetapkan oleh Pengurus Rukem ……………………. sepanjang tidak bertentangan
dengan AD/ART.
2. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Anggaran Dasar
3. Peserta yang hadir dalam musyawarah penyusunan AD/ART ini,
4. AD/ART ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
 Ditetapkan di   :   Kaliombo
 Pada tanggal     :       Maret   2016.
 Pimpinan Sidang
 Ketua                                                                                             Sekretaris
 ……………………………………..                                                      
………………………………………
 Mengetahui
…………………………………………
STRUKTUR ORGANISASI RUKUN
KEMATIAN MASJID DAARUL AKHIROH

Penasehat : 1. Lurah Kota Sepang Kecamatan Labuhan Ratu


Bandarlampung (Drs. Hartoyo)

2. Kepala Lingkungan I Kelurahan Kota Sepang (Andre


Okta Febrian)
3. Ketua Umum Pengurus Manjid Daarul Akhirah (Hi.
Irwan, S.T., S.IP., M.M.)

Penanggung Jawab : 1. Ketua RT 07 Lingkungan 1 Kota Sepang   (Salim)

2. Ketua RT 11 (Suhardi)

3. Ketua RT 08 Lingkungan I Kota Sepang (Catur


Pramono)

Ketua : Rahmat Saleh

Sekretaris : Drs. Sugianto

Bendahara : Hi. Hs. Poniran

Seksi Pemakaman/Pengurusan
Jenazah

Koordinator : Sohibul Ikhwan

Anggota Pria : 1. Hi. Hs. Poniran

2. Jumino

3. Hi. Nopri Suroso

4. Memet

5. Poniman

6. Hi. Jumono

7. Sowo

8. Hermansyah

9. Suhardi

10. Budiman

11. Kalamudin

Anggota Wanita : 1. Marini

2. Jaini

3. Sumarsih

4. Kasti Wati

5. Kasmini

6. Juriawati
7. Ponirah

8. Euis Arsymawati

9. Poneri

10. Sugiarti

11. Wati

12. Mulyani

Seksi Penggalian Kuburan

Koordinator : Suryanto

Wakil Koord. : Sulahudin

Anggota : Warga RT 7, RT 8, dan RT 11 Kelurahan Kota Sepang


Kecamatan Labuhan Ratu Bandarlampung.

Seksi Perlengkapan

Koordinator : Kalamudin

Wakil Koord. : Sopian

Anggota : 1. Poniran

2. Painun

3. Selamet

4. Bambang Legowo

5. Pairin

6. Budiyanto

7. Devis

8. Ponijo

9. Suwandi

10. Juharno

11. Supriono

Seksi Dana RT 07, RT 08, dan RT11

Peserta Umum Kalamudin

Anda mungkin juga menyukai