1. Lena Sherli M (C10140252) : Dalam pendaftaran jadi pasien BPJS baru dan lama dipisah? Harus melakukan daftar lagi atau tidak untuk pasien lama? 2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana alur pendaftaran bagi pasien WNA? 3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Jika pasien datang tidak lengkap datanya dan pasien sudah datang ke RS dalam keadaan gawat darurat, maka tindakan RS tersebut bagaimana? 4. Ayu Wandira (C10140050) : Jika pasien baru jika membuat kartu anggota RSUD Al- Ihsan berapa harganya? 5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana alurnyajika pasien melakukan pendaftaran dengan menggunakan BPJS? 6. Kiki Rizki A (C10140122) : Apakah untuk pasien lama bisa daftar lewat sms/online? Prosedurnya bagaimana? 7. Lindari Novanita (C10140107) : Apabila pasien tersebut menunggak pembayaran BPJS bagaimana tindakan RS sedangkan pasien darurat? 8. Rika Julianti (C10140063) : Bagaimana jika ada pasien umum yang lama mau berobat tetapi tidak membawa kartu berobat? 9. Sri Marlina (C10139003) : Apakah ada perbedaan bagi pasien yang menggunakan BPJS dengan menggunakan ASKES? 10. Suci Nurjanah (C10140161) : Pasien mengambil nomor antrian dimana? 11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Untuk pendaftaran yang baru kartu berobat yang dibuat apakah ada pembayaran atau tidak? Apabila ada pembayaran apakah pembayaran di akhir atau bayar dulu ketika dibuat kartu berobat? 12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Jika pasien kesulitan melengkapi berkas bagaimana tindakan pihak RS? 13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Jika nomor antrian pasien tidak kepanggil bagaimana? 14. Gufron S. H. (C10140349) : Apakah kartu berobat harus selalu dibawa? 15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apakah di RSUD Al-Ihsan bisa menggunakan asuransi? 16. Mebri Ampera P (C10140097) : Apakah di RS Al-ihsan pasien lama bisa menghubungi lewat telp untuk melakukan pendaftaran? 17. Ami Riana N (C10140106) : Apa bisa melakukan pendaftaran lewat online/lewat telp? 18. Rizky M.G. (C10140378) : Kalau pasien lama (BPJS) tidak membawa kartunya bagaimana? 19. Pria Perdana (C10140116) : ketika pasien pendaftar lagi membayar namun uang pembayarnnya kurang apakah harus mulai dari awal atau ada kebijakan lain? Bagaimana alurnya? 20. Imas Siti M (C10140242) : Bagaimana apabila terdapat perbedaan antara identitas yang tercantum dalam kartu BPJS dengan identitas yang tercantum dalam KTP? (misal berbeda dalam hal nama, karena terdapat perbedaan satu huruf ex: NabilaNadila). 21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Bagaimana jika kartu berobat pasien hilang? 22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika pasien yang berobat tidak melengkapi data pendaftaran, apakah pasien tersebut masih bisa melakukan pendaftaran? 23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apakah di RS tersebut bisa memakai kartu debit dan kredit dalam pembayaran adm.? Bagaimana prosedurnya? 24. Pegie Rostika D (C10140163) : Untuk pasien BPJS bagaimana apabila surat rujukannya tidak valid? 25. Ai Ira J (C10140112) : Apakah pendaftaran BPJS dan umum di RS Al-Ihsan dibedakan loketnya atau tidak? 26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apakah di bagian pendaftaran RS Al-Ihsan diutamakan pembayaran terlebih dahulu atau di akhir? 27. Deka Wiyando (C10140358) : Kendala apa saja yang biasa didapati dibagian pendaftaran pada rumah sakit tersebut? 28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Apa ada cara lain untuk pendaftaran selain melalui BPJS dan umum? 29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Kenapa pasien tidak di periksa terlebih dahuli baru membayar slip pembayaran? 30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Apakah ada jangka waktu kartu berobat bagi pasien lama? Jika mengapa? Tujuannya apa?
Bagian Rawat Jalan (Anneu)
1. Lena Sherli M (C10140252) : Apabila pasien lama ingin check up, ternyata data hilang saat di RS. Apa masih bisa melanjutkan rawat jalan atau harus pulang lagi untuk melengkapi data yang hilang? 2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana apabila antrian di salah satu poliklinik sangat banyak dan sampai poliklinik tersebut tutup masih ada pasien yang belum diperiksa? 3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Bagaimana alur di RS tersebut bilamana pasien rawat jalan harus di rawat inap pada saat pasien sedang melakukan rawat jalan? 4. Ayu Wandira (C10140050) : Jika pasien rawat jalan, jika dokter nya tidak ada bagaimana? 5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana prosedur pelayanan penerimaan pasien rawat jalan? 6. Kiki Rizki A (C10140122) : Jika dokter tidak ada, diganti dengan yang lain dan jika pasien tidak bersedia, maka dipulangkan. Bagaimana jika pasien tersebut benar-benar harus kontrol setiap yang telah ditentukan dokter? Bagaimana tindak lanjut dari pihak RS? 7. Lindari Novanita (C10140107) : Apabila pasien sedang mengantri tetapi pasien lagi ketoilet atau lagi keluar dulu, itu mengantri dari awal lagi atau bagaimana? 8. Rika Julianti (C10140063) : Bagaimana jika ada pasien yang terlewat no. Antrian? 9. Sri Marlina (C10139003) : Perbedaan rawat jalan bagi pasien lama dan pasien baru? 10. Suci Nurjanah (C10140161) : - Apakah mesin antrian untuk pasien umum dan BPJS sama/tidak? - Kalau misalnya dokter pengganti tidak ada? - Kalau kartu BPJS nya tidak dibawa, kondisi pasien sudah benar-benar tidak bisa menahan sakit (sakitnya susdah parah) bagaimana? 11. Vedora Nathasya P (C10140147) : - Untuk pendaftaran rawat jalan apabila melalui telepon apakah bisa? - Untuk yang tidak ada dokter apakah petugas hanya tau dokter tersebut bertugas dirumah sakit tersebut/rumah sakit lain juga tau? 12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Jika berkas pasien tidak lengkap terus jadi pasien umum, bagaimana kalau pasien tersebut tidak mampu? 13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Jika tidak bawa kartu berobatnya bagaimana? 14. Gufron S. H. (C10140349) : Apakah dalam satu terdapat hanya satu dokter? 15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apakah pasien tidak menerima rekam medisnya? 16. Mebri Ampera P (C10140097) : Jenis ruang rawat jalan apa saja yang ada di RS Al- Ihsan? Dan apakah ada dokter asing di RSUD tersebut? 17. Ami Riana N (C10140106) : Bagaimana jika pasien akan periksa, tapi dokter yang bersangkutan tidak hadir sedangkan pasien sudah banyak yang ingin periksa, bagaimana? 18. Rizky M.G. (C10140378) : Apabila pasien tidak rutin cek ke dokter apakah harus diagnosa awal? 19. Pria Perdana (C10140116) : Apabila salah diagnosa untuk resep obat apakah alur yang harus dilalui oleh pasien harus kembali ke awal? Dan apa bentuk tanggung jawab pihak RS? 20. Imas Siti M (C10140242) : Bagaimana apabila dokter tidak tersedia tetapi pasien tidak setuju untuk melakukan penjadwalan ulang? Apakah di rujuk ke RS lain? 21. Ulfa Aryani S (C10140126) : bagaimana jika dokter pengganti tidak cocok dengan pasien? Maksudnya tidak cocok disini dokter kurang tepat mendiagnosa atau kurang tepat memeriksa pasien. 22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika dokter yang dituju pasien tidak ada, apakah pasien tersebut masih bisa berobat dengan dokter lain? 23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Dalam rawat jalan, ada kemungkinan dokter tsb ada/tidak? Apabila tidak kan dokter tsb diganti/tidak. Nah apakah pasien disana bisa mengganti dokter dari RS lain? Atau membuat surat rujukan kepada RS lain? 24. Pegie Rostika D (C10140163) : Bagaimana apabila pasien tidak mau untuk ganti dokter? 25. Ai Ira J (C10140112) : Apakah dokter pengganti di RS tersebut dokter dari luar/masih dokter yg bertugas di RS tersebut? 26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apabila pasien tidak membawa kartu identitas rawat jalan/riwayat penyakitnya apakah dilayani atau tidak? 27. Deka Wiyando (C10140358) : Apakah prosedur serta peraturan yang ada pada unit rawat jalan sudah berjalan dengan baik? Apabila tidak tindakan apa yang akan dilakukan oleh pihak RS? 28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Apa yang membedakan rekam medis dengan catatan medis? 29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Apakah BPJS center langsung disediakan oleh kantor pusat BPJS? Apa alasannya? Apakah ada di RS lain? 30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Bagaimana bila pasien baru yang ingin rawat jalan tidak ditangani oleh dokter yang kompeten?
Bagian Rawat Inap (Wina)
1. Lena Sherli M (C10140252) : Kalau pasien milih kelas kamar, tetapi ternyata kamar yang dipilih penuh. Bagaimana solusinya? 2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana apabila pasien yang sedang dirawat meminta/memaksa pulang dikarenakan tidak mampu lagi membayar biaya perawatan RS? Apa tindakan RS? 3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Apakah pasien rawat inap bila boleh langsung pulang pada beberapa minggu sekali pasien tersebut harus melakukan rawat jalan? 4. Ayu Wandira (C10140050) : Didalam rawat inap, yang menawarkan kamar kan petugas, petugas tersebut perawat atau apa? 5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana jika pasien sudah memilih naik kelas (kamar) tetapi pada saat pelunasan pembayaran tidak mampu untuk melunasinya? 6. Kiki Rizki A (C10140122) : Apakah ada perbedaan pasien BPJS dan umum dalam perawatannya? 7. Lindari Novanita (C10140107) : Apabila pasien BPJS ingin naik kelas itu nambah biaya atau tidak? Kira-kira kalau pasien tidak mampu bagaimana? 8. Rika Julianti (C10140063) : Apakah pasien umum dan BPJS pelayanannya dibedakan? 9. Sri Marlina (C10139003) : Apakah fasilitas bagi pasien rawat inap yang menggunakan BPJS sama dengan yang umum? 10. Suci Nurjanah (C10140161) : Kalau misalkan pasien tetap ingin menggunakan BPJS tetapi di kelas 1 sudah penuh. Apakah waiting list kah? Pasien tidak mau dirujuk ke RS lain. 11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Untuk pembayaran rawat inap apabila menggunakan umum tetapi diakhir ketika mau pulang dan ternyata uangnya kurang, maka penanganannya seperti apa? 12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Kenapa gelang identitasnya dibedain? 13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Jika pasiennya itu perempuan kan katanya jika perempuan labelnya warna pink, jika label warna pink habis bagaimana? 14. Gufron S. H. (C10140349) : Ada berapa jumlah kelas? 15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apabila pasien menyetujui naik kelas untuk yang BPJS apakah pasien termasuk umum atau hanya membayar kekurangannya? 16. Mebri Ampera P (C10140097) : Jenis kamar apa saja yang tersedia di RSUD Al- Ihsan? Apakah ada pembeda jenis kamar bagi pasien yang menggunakan BPJS maupun umum? 17. Ami Riana N (C10140106) : Bagaimana jika kamar tidak tersedia sesuai dengan kelas yang di BPJS, tetapi selisih yang harus dibayar oleh pasien tidak dapat dibayar, bagaimana kebijakan RS? 18. Rizky M.G. (C10140378) : Bagaimana kalau pasien/wali tidak bersedia untuk rawat inap? 19. Pria Perdana (C10140116) : Ketika ada data pasien yang tidak sesuai setelah dilakukan pengecekan apakah pasien tersebut tetap diberikan kamar rawat inap atau tidak? 20. Imas Siti M (C10140242) : Apabila pasien BPJS setuju untuk naik kelas ke VIP apakah harus membayar deposit terlebih dahulu? Dan berapa biaya minimal untuk pembayaran deposit tersebut? 21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Jika pasien BPJS memilih kelas yang tidak tergolong dalam kelas BPJS. Apakah pasien BPJS membayar selisih uangnya harus secara tunai atau kredit? Bagaimana kebijakan pihak RS? 22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika pasien BPJS ingin pindah kamar apakah ada biaya tambahan atas pemindahan kelas tersebut? 23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apakah di RS tersebut bisa menerima rujukan untuk rawat inap dari RS lain? Bagaimana prosedurnya? 24. Pegie Rostika D (C10140163) : Apabila pasien umum dia tidak bisa membayar biaya rawat inap bagaimana? Apakah pasien boleh pulang atau harus membayar terlebih dahulu? 25. Ai Ira J (C10140112) : Bagaimana jika pasien kelas 1 tidak mempunya biaya untuk naik kelas tetapi pasien dalam keadaan mendesak. Bagaumana tindakan RS tersebut? 26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apabila pasien tersebut menggunakan BPJS dan dinyatakan menempati kelas 1 akan tetapi kamar tidak tersedia. Hanya ada kelas 2/3 bagaimana mengenai administrasinya apakah sisanya dikembalikan atau tidak? 27. Deka Wiyando (C10140358) : Apabila ada pasien yang tidak melakukan prosedur atau peraturan yang telah ditetapkan RS. Bagaimana pihak RS menanggapinya? 28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Ada berapa kelas yang ditawarkan oleh RS ini untuk ruang rawatnya? 29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Adakah proses pembayaran terlebih dahulu jika akan melakukan rawat inap? 30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Apabila pihak RS salah memberikan salep bagi pasien yang tersiram air keras yang menyebabkan lukanya makin parah/sampai meninggal. Bagaimana tanggungjawab pihak RS? Bagian IGD (Tika) 1. Lena Sherli M (C10140252) : Bagaimana prosedur pelayanan di IGD? 2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana perlakuan bagi orang gila yang mengalami keadaan darurat (misal korban penikaman) tanpa keluarga? 3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Berapa lama pasien menunngu diruang pemulihan pasca operasi? 4. Ayu Wandira (C10140050) : Apa itu hasil Triase? 5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana alurnya jika pasien melakukan pendaftaran dengan menggunakan kartu BPJS? 6. Kiki Rizki A (C10140122) : Jika pasien IGD mengharuskan operasi, sedangkan tidak ada dokter yang harus mengoperasinya, apakah dipindahkan ke RS lain atau bagaimana? 7. Lindari Novanita (C10140107) : Bagaimana kalau perawat salah memberi tahu dokter hasil triase? 8. Rika Julianti (C10140063) : Bagaimana jika ada pasien kecelakaan tetapi tidak ada identitasnya? 9. Sri Marlina (C10139003) : Apakah ada perbedaan pelayanan bagi pasien umum dengan BPJS? 10. Suci Nurjanah (C10140161) : Jika terdapat pasien yang kecelakaan lalu dibawa ke IGD. Ternyata di IGD pasien terebut meninggal dunia di IGD. Bagaimana tindak lanjutnya? 11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Untuk yang gawat darurat dan gawat tapi tidak darurat tetap didiamkan di IGD atau dipindahkan ke ruang ICU atau gimana? 12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Apa bedanya gawat darurat dll? 13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Coba jelaskan maksudnya gawat tidak darurat apa? 14. Gufron S. H. (C10140349) : Apa yg dilakukan jika pasien meninggal? 15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apakah pasien yang sudah meninggal masih dilakukan triase? 16. Mebri Ampera P (C10140097) : Jika ada pasien meninggal ( di IGD) akibat tabrak lari dan pasien tersebut belum diketahui identitasnya tindakan apa yang diambil oleh pihak RS? 17. Ami Riana N (C10140106) : Jika pasien harus segera dilakukan operasi tetapi keluarga tidak dapat memenuhi pembayaran operasi, apa ada tindakan khusus dari RS? 18. Rizky M.G. (C10140378) : Apabila pasien tidak sadar lalu tidak ada keluarga, bagaimana penanganannya? 19. Pria Perdana (C10140116) : Bagaimana penanganan untuk pasien yang meninggal untuk orang yang tidak mampu? 20. Imas Siti M (C10140242) : Apa saja kriteria pasien IGD yang harus menjalani operasi? Bagaimana apabila pasien harus dilakukan operasi namun kamar operasi tidak tersedia? 21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Bagaimana jika pasien meninggal dan tidak diketahui identitasnya, siapa yang mengurus pembayaran atau mengurus identitas pasien? 22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika pada saat pasien di butuhkan operasi tetapi pihak RS tersebut tidak sanggup untuk mengoperasinya karena kurang tersedianya kelengkapan di RS tersebut. Apakah pasien tersebut dapat dapat dirujuk ke RS lain atau bagaimana? 23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apabila pasien yang memasuki IGD tidak ada keluarganya, lalu bagaimana pembayaran admnya? Siapa yang menanggung adm? Dan bagaimana prosedurnya? 24. Pegie Rostika D (C10140163) : Bagaimana apabila pasien gawat darurat tetapi dokter jaga tidak ada? Apakah di rujuk ke RS lain atau ditangani oleh perawat? 25. Ai Ira J (C10140112) : Bagaimana perlakuan pasien BPJS di IGD? 26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apabila pasien disarankan untuk dioperasi akan tetapi pasien belum bersedia. Apakah pasien disaranlan untuk diopname/pulang terlebih dahulu. 27. Deka Wiyando (C10140358) : Kendala apa yang biasa di dapati dibagian IGD pada rumah sakit tersebut? 28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Siapa yang menjadi aktor di bagian pemeriksaan penunjang? 29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Triase itu dilakukan oleh dokter atau perawat? 30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Saat pemeriksaan penunjang apa saja yang harus di persiapkan oleh pihak RS?
Bagian Laboratorium (Tania)
1. Lena Sherli M (C10140252) : Untuk pasien BPJS, apa harus ada persyaratan khusus untuk pemeriksaan di lab? 2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana penyimpanan file hasil lab pasien? Dimana disimpannya? Dijaga kerahasiaannya atau tidak? Bagaimana prosedur penyimpanannya? 3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Jika pasien tidak harus melakukan lab maka bagaimana pihak RS? Akan tetapi sakit pasien tersebut diketahui sakit apanya. 4. Ayu Wandira (C10140050) : Siapa yang melakukan pemeriksaan sampel? 5. Syifa Fauziah (C10140044) : Kenapa pasien yang menerima hasil lab diloket pengambilan hasil? Kenapa bukan dokter yang menerima dan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien? 6. Kiki Rizki A (C10140122) : Jika pasien yang akan ke lab itu banyak, bagaimana pemeriksaan/tindakan dari pihak lab? 7. Lindari Novanita (C10140107) : Kalau tidak disetujui tetapi pasien tetap ingin untuk diperiksa bagaimana? 8. Rika Julianti (C10140063) : Apakah pernah dokter salah mendiagnosa penyakit pasien? 9. Sri Marlina (C10139003) : Apakah fasilitas lab disana sudah memadai atau belum? 10. Suci Nurjanah (C10140161) : Bila hasil lab tersebut salah diberikan oleh petugas lab. Apakah yg dilakukan pasien? 11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Taunya hasil lab akan diambil langsung atau tidak darimana? 12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Jika pasien tidak menerima kenyataan dengan hasil labnya bagaimana? 13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Apakah pasien yg rawat jalan akan dirujuk kerumah sakit lahi sama dokter apa tidak? Dan jika pasien tidak mau membayar pengecekan lab bagaimana? 14. Gufron S. H. (C10140349) : Apakah pasien kaget jika hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan? 15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apa saja yang diverifikasi untuk pasien BPJS atau asuransi lainnya? 16. Mebri Ampera P (C10140097) : Apa fungsi verifikasi bagi pasien? 17. Ami Riana N (C10140106) : Bagaimana jika terjadi kesalahan pemberian hasil kepada pasien, dan diketahui setelah pasien sudah pulang, apa yang dilakukan petugas? 18. Rizky M.G. (C10140378) : Apabila tes lab salah, maka biayanya yang menanggung siapa? 19. Pria Perdana (C10140116) : Apabila menerima hasil pasien kaget dan kejang-kejang apa yang dilakukan oleh petugas RS bagaimana alurnya? 20. Imas Siti M (C10140242) : Apa saja langkah-langkah yg dilakukan dalam melakukan verifikasi jaminan oleh petugas pada saat melakukan pendaftaran untuk melakukan pemeriksaan lab? 21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Bagaimana jika pasien tidak bisa menandatangani surat lab dan tidak bisa membawa hasil lab. Apakah bisa diwakilkan? Apakah ada ketentuan-ketentuan dari RS Al-Ihsan? 22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika hasil lab yang akan diambil apakah boleh diwakilkan oleh orang lain? Jika ada apakah ada ketentuan atau syarat-syarat yang bisa mengambil hasil lab unruk diwakilkan? 23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apakah di RS tersebut boleh menerima pemeriksaan lab dari pasien RS lain? Bagaimana prosedurnya? 24. Pegie Rostika D (C10140163) : Untuk pasien rawat inap apakah hasil lab diantarkan oleh petugas lab ke ruang rawat inap atau keluarga pasien yg mengambil? 25. Ai Ira J (C10140112) : Apa yang dimaksud verifikasi jaminan? 26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apakah pelayanan di lab harus dengan rujukan dokter dari RS tersebut/bisa dari dokter klinik/puskesmas di sekitar pasien berobat? 27. Deka Wiyando (C10140358) : Apabila alat-alat yang ada pada laboratorium ada yang rusak bagaimana unit laboratorium menanganinya? 28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Ketika alat-alat laboratorium tidak compatible dengan apa yang dikeluhkan pasien bagaimana solusinya? 29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Apakah alur pasien BPJS sama dengan umum? 30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Berapa lama jangka waktu hasil pemeriksaan lab tersebut?
Bagian Apotek (Andini)
1. Lena Sherli M (C10140252) : Apabila obat yang dibutuhkan pasien kosong, bagaimana solusinya? 2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Apakah ada koordinasi dari pihak apotek ke dokter mengenai ketersediaan obat? 3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Jika pasien umum membutuhkan obat yang tidak tersedia di apotik RS tersebut maka bagaimana salinan resep tersebut? Untuk pasien membeli obat di apotik lain. 4. Ayu Wandira (C10140050) : Ada berapa apotik di RSUD Al-ihsan? 5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana jika pasien harus menebus obat namun biaya pasien tidak mencukupi untuk melakukan pembayaran obat tersebut? Apakah pasien tersebut harus menebus semua obat tersebut atau pasien menebus setengah obat tersebut? 6. Kiki Rizki A (C10140122) : Bagaimana tindak lanjut dari pihak RS jika farmasi salah memberikan/meracik obat? 7. Lindari Novanita (C10140107) : Apabila obat tidak tersedia di apotek RS tersebut maka harus ke apotek luar dengan membawa salinan resep. Apabila pasien itu BPJS obat yg dibeli diluar obat ditanggung pasien atau bagaimana? 8. Rika Julianti (C10140063) : Bagaimana jika bagian farmasi salah memberikan obat kepada pasien? Apa tindakan RS Al-Ihsan? 9. Sri Marlina (C10139003) : Apabila tidak ada ketersediaan obat bagaimana? 10. Suci Nurjanah (C10140161) : Jika obatnya tersedia, lalu pasien tidak sanggup membayar/kurang bayar obat. Tindak lanjutnya bagaimana? 11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Apabila uang yang dimiliki kurang untuk menebus obat bagaimana penanganannya? 12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Kalau BPJS obatnya dibedakan? 13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Jika sudah dapat resep dari dokter apa boleh membeli obat di apotek lain? 14. Gufron S. H. (C10140349) : Bagaimana jika pasien tidak mau menebus obat? 15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apakah pasien BPJS dapat menggunakan BPJS untuk menebus atau membayar obat? 16. Mebri Ampera P (C10140097) : Bagaimana penanganan obat-obat jika ada obat kadaluarsa? 17. Ami Riana N (C10140106) : Jika obat tidak tersedia apakah baian apotek RS al-Ihsan bisa memberikan informasi untuk meminta pasien agar menebus obat ke apotik lain? 18. Rizky M.G. (C10140378) : Apabila obat tidak ada/ada sebagian gimana? Boleh beli diluar? 19. Pria Perdana (C10140116) : Apabila stok obat habis tapi pasien membutuhkan obat tersebut bagaimana alurnya? 20. Imas Siti M (C10140242) : Apakah terdapat apotik khusus yang dianjurkan oleh pihak RS apabila obat tidak tersedia, jelaskan? 21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Bagaimana jika ada kesalahan pada pihak apotek maksudnya kesalahan dalam pengambilan resep atau kesalahan dalam pembacaan resep. Apakah pihak RS Al-Ihsan akan ganti rugi atau tidak? 22. Shintia Dewi (C10140123) : Apakah apotek RS Al-Ihsan bisa menerima resep dari luar? 23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apakah pihak RS tersebut dibedakan obat-obatnya untuk BPJS ataupun umum? 24. Pegie Rostika D (C10140163) : Bagaimana apabila obat tidak tersedia? Apakah ada apotek yg bekerja sama dengan RSUD Al-Ihsan? 25. Ai Ira J (C10140112) : Apabila terdapat obat yang rusak/kemasan yang rusak bagaimana tindakan pihak RS tersebut mengganti atau bagaimana? 26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apakah untuk pengambilan obat dari apotik untuk pelayanan pasien BPJS dan umum dibedakan/tidak? Beserta obatnya apakah berbeda untuk pasien BPJS, umum serta pasien umum yang VIP? 27. Deka Wiyando (C10140358) : Bagaimana apabila obat di apotek tersebut tidak tersedia, maka tindakan apa yang akan dilakukan oleh bagian apotek tersebut? 28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Apabila obat tidak tersedia, apakah mungkin farmasi hanya tinggal meracik ulang obat tersebut atau ada prosedur lain apabila obat tidak tersedia? 29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Apakah data obat tidak tersedia bisa swaktu- waktu berubah? Apakah bisa membeli obat di luar RS jika obat tidak tersedia? 30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Obat racik dengan obat tablet apakah dikhususkan bagi pasien yang bagaimana?