Anda di halaman 1dari 13

Pertanyaan APS kelompol 5

Bagian Pendaftaran (Gania)


1. Lena Sherli M (C10140252) : Dalam pendaftaran jadi pasien BPJS baru dan lama
dipisah? Harus melakukan daftar lagi atau tidak untuk pasien lama?
2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana alur pendaftaran bagi pasien WNA?
3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Jika pasien datang tidak lengkap datanya dan pasien
sudah datang ke RS dalam keadaan gawat darurat, maka tindakan RS tersebut
bagaimana?
4. Ayu Wandira (C10140050) : Jika pasien baru jika membuat kartu anggota RSUD Al-
Ihsan berapa harganya?
5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana alurnyajika pasien melakukan pendaftaran
dengan menggunakan BPJS?
6. Kiki Rizki A (C10140122) : Apakah untuk pasien lama bisa daftar lewat sms/online?
Prosedurnya bagaimana?
7. Lindari Novanita (C10140107) : Apabila pasien tersebut menunggak pembayaran
BPJS bagaimana tindakan RS sedangkan pasien darurat?
8. Rika Julianti (C10140063) : Bagaimana jika ada pasien umum yang lama mau berobat
tetapi tidak membawa kartu berobat?
9. Sri Marlina (C10139003) : Apakah ada perbedaan bagi pasien yang menggunakan
BPJS dengan menggunakan ASKES?
10. Suci Nurjanah (C10140161) : Pasien mengambil nomor antrian dimana?
11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Untuk pendaftaran yang baru kartu berobat yang
dibuat apakah ada pembayaran atau tidak? Apabila ada pembayaran apakah
pembayaran di akhir atau bayar dulu ketika dibuat kartu berobat?
12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Jika pasien kesulitan melengkapi berkas bagaimana
tindakan pihak RS?
13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Jika nomor antrian pasien tidak kepanggil
bagaimana?
14. Gufron S. H. (C10140349) : Apakah kartu berobat harus selalu dibawa?
15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apakah di RSUD Al-Ihsan bisa menggunakan
asuransi?
16. Mebri Ampera P (C10140097) : Apakah di RS Al-ihsan pasien lama bisa
menghubungi lewat telp untuk melakukan pendaftaran?
17. Ami Riana N (C10140106) : Apa bisa melakukan pendaftaran lewat online/lewat
telp?
18. Rizky M.G. (C10140378) : Kalau pasien lama (BPJS) tidak membawa kartunya
bagaimana?
19. Pria Perdana (C10140116) : ketika pasien pendaftar lagi membayar namun uang
pembayarnnya kurang apakah harus mulai dari awal atau ada kebijakan lain?
Bagaimana alurnya?
20. Imas Siti M (C10140242) : Bagaimana apabila terdapat perbedaan antara identitas
yang tercantum dalam kartu BPJS dengan identitas yang tercantum dalam KTP?
(misal berbeda dalam hal nama, karena terdapat perbedaan satu huruf ex:
NabilaNadila).
21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Bagaimana jika kartu berobat pasien hilang?
22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika pasien yang berobat tidak melengkapi data
pendaftaran, apakah pasien tersebut masih bisa melakukan pendaftaran?
23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apakah di RS tersebut bisa memakai kartu debit dan
kredit dalam pembayaran adm.? Bagaimana prosedurnya?
24. Pegie Rostika D (C10140163) : Untuk pasien BPJS bagaimana apabila surat
rujukannya tidak valid?
25. Ai Ira J (C10140112) : Apakah pendaftaran BPJS dan umum di RS Al-Ihsan
dibedakan loketnya atau tidak?
26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apakah di bagian pendaftaran RS Al-Ihsan
diutamakan pembayaran terlebih dahulu atau di akhir?
27. Deka Wiyando (C10140358) : Kendala apa saja yang biasa didapati dibagian
pendaftaran pada rumah sakit tersebut?
28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Apa ada cara lain untuk pendaftaran
selain melalui BPJS dan umum?
29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Kenapa pasien tidak di periksa terlebih dahuli
baru membayar slip pembayaran?
30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Apakah ada jangka waktu kartu berobat bagi
pasien lama? Jika mengapa? Tujuannya apa?

Bagian Rawat Jalan (Anneu)


1. Lena Sherli M (C10140252) : Apabila pasien lama ingin check up, ternyata data
hilang saat di RS. Apa masih bisa melanjutkan rawat jalan atau harus pulang lagi
untuk melengkapi data yang hilang?
2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana apabila antrian di salah satu poliklinik
sangat banyak dan sampai poliklinik tersebut tutup masih ada pasien yang belum
diperiksa?
3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Bagaimana alur di RS tersebut bilamana pasien rawat
jalan harus di rawat inap pada saat pasien sedang melakukan rawat jalan?
4. Ayu Wandira (C10140050) : Jika pasien rawat jalan, jika dokter nya tidak ada
bagaimana?
5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana prosedur pelayanan penerimaan pasien
rawat jalan?
6. Kiki Rizki A (C10140122) : Jika dokter tidak ada, diganti dengan yang lain dan jika
pasien tidak bersedia, maka dipulangkan. Bagaimana jika pasien tersebut benar-benar
harus kontrol setiap yang telah ditentukan dokter? Bagaimana tindak lanjut dari pihak
RS?
7. Lindari Novanita (C10140107) : Apabila pasien sedang mengantri tetapi pasien lagi
ketoilet atau lagi keluar dulu, itu mengantri dari awal lagi atau bagaimana?
8. Rika Julianti (C10140063) : Bagaimana jika ada pasien yang terlewat no. Antrian?
9. Sri Marlina (C10139003) : Perbedaan rawat jalan bagi pasien lama dan pasien baru?
10. Suci Nurjanah (C10140161) :
- Apakah mesin antrian untuk pasien umum dan BPJS sama/tidak?
- Kalau misalnya dokter pengganti tidak ada?
- Kalau kartu BPJS nya tidak dibawa, kondisi pasien sudah benar-benar tidak bisa
menahan sakit (sakitnya susdah parah) bagaimana?
11. Vedora Nathasya P (C10140147) :
- Untuk pendaftaran rawat jalan apabila melalui telepon apakah bisa?
- Untuk yang tidak ada dokter apakah petugas hanya tau dokter tersebut bertugas
dirumah sakit tersebut/rumah sakit lain juga tau?
12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Jika berkas pasien tidak lengkap terus jadi pasien
umum, bagaimana kalau pasien tersebut tidak mampu?
13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Jika tidak bawa kartu berobatnya bagaimana?
14. Gufron S. H. (C10140349) : Apakah dalam satu terdapat hanya satu dokter?
15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apakah pasien tidak menerima rekam medisnya?
16. Mebri Ampera P (C10140097) : Jenis ruang rawat jalan apa saja yang ada di RS Al-
Ihsan? Dan apakah ada dokter asing di RSUD tersebut?
17. Ami Riana N (C10140106) : Bagaimana jika pasien akan periksa, tapi dokter yang
bersangkutan tidak hadir sedangkan pasien sudah banyak yang ingin periksa,
bagaimana?
18. Rizky M.G. (C10140378) : Apabila pasien tidak rutin cek ke dokter apakah harus
diagnosa awal?
19. Pria Perdana (C10140116) : Apabila salah diagnosa untuk resep obat apakah alur
yang harus dilalui oleh pasien harus kembali ke awal? Dan apa bentuk tanggung
jawab pihak RS?
20. Imas Siti M (C10140242) : Bagaimana apabila dokter tidak tersedia tetapi pasien
tidak setuju untuk melakukan penjadwalan ulang? Apakah di rujuk ke RS lain?
21. Ulfa Aryani S (C10140126) : bagaimana jika dokter pengganti tidak cocok dengan
pasien? Maksudnya tidak cocok disini dokter kurang tepat mendiagnosa atau kurang
tepat memeriksa pasien.
22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika dokter yang dituju pasien tidak ada, apakah pasien
tersebut masih bisa berobat dengan dokter lain?
23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Dalam rawat jalan, ada kemungkinan dokter tsb
ada/tidak? Apabila tidak kan dokter tsb diganti/tidak. Nah apakah pasien disana bisa
mengganti dokter dari RS lain? Atau membuat surat rujukan kepada RS lain?
24. Pegie Rostika D (C10140163) : Bagaimana apabila pasien tidak mau untuk ganti
dokter?
25. Ai Ira J (C10140112) : Apakah dokter pengganti di RS tersebut dokter dari luar/masih
dokter yg bertugas di RS tersebut?
26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apabila pasien tidak membawa kartu identitas rawat
jalan/riwayat penyakitnya apakah dilayani atau tidak?
27. Deka Wiyando (C10140358) : Apakah prosedur serta peraturan yang ada pada unit
rawat jalan sudah berjalan dengan baik? Apabila tidak tindakan apa yang akan
dilakukan oleh pihak RS?
28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Apa yang membedakan rekam medis
dengan catatan medis?
29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Apakah BPJS center langsung disediakan oleh
kantor pusat BPJS? Apa alasannya? Apakah ada di RS lain?
30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Bagaimana bila pasien baru yang ingin rawat
jalan tidak ditangani oleh dokter yang kompeten?

Bagian Rawat Inap (Wina)


1. Lena Sherli M (C10140252) : Kalau pasien milih kelas kamar, tetapi ternyata kamar
yang dipilih penuh. Bagaimana solusinya?
2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana apabila pasien yang sedang dirawat
meminta/memaksa pulang dikarenakan tidak mampu lagi membayar biaya perawatan
RS? Apa tindakan RS?
3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Apakah pasien rawat inap bila boleh langsung pulang
pada beberapa minggu sekali pasien tersebut harus melakukan rawat jalan?
4. Ayu Wandira (C10140050) : Didalam rawat inap, yang menawarkan kamar kan
petugas, petugas tersebut perawat atau apa?
5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana jika pasien sudah memilih naik kelas
(kamar) tetapi pada saat pelunasan pembayaran tidak mampu untuk melunasinya?
6. Kiki Rizki A (C10140122) : Apakah ada perbedaan pasien BPJS dan umum dalam
perawatannya?
7. Lindari Novanita (C10140107) : Apabila pasien BPJS ingin naik kelas itu nambah
biaya atau tidak? Kira-kira kalau pasien tidak mampu bagaimana?
8. Rika Julianti (C10140063) : Apakah pasien umum dan BPJS pelayanannya
dibedakan?
9. Sri Marlina (C10139003) : Apakah fasilitas bagi pasien rawat inap yang
menggunakan BPJS sama dengan yang umum?
10. Suci Nurjanah (C10140161) : Kalau misalkan pasien tetap ingin menggunakan BPJS
tetapi di kelas 1 sudah penuh. Apakah waiting list kah? Pasien tidak mau dirujuk ke
RS lain.
11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Untuk pembayaran rawat inap apabila
menggunakan umum tetapi diakhir ketika mau pulang dan ternyata uangnya kurang,
maka penanganannya seperti apa?
12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Kenapa gelang identitasnya dibedain?
13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Jika pasiennya itu perempuan kan katanya jika
perempuan labelnya warna pink, jika label warna pink habis bagaimana?
14. Gufron S. H. (C10140349) : Ada berapa jumlah kelas?
15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apabila pasien menyetujui naik kelas untuk
yang BPJS apakah pasien termasuk umum atau hanya membayar kekurangannya?
16. Mebri Ampera P (C10140097) : Jenis kamar apa saja yang tersedia di RSUD Al-
Ihsan? Apakah ada pembeda jenis kamar bagi pasien yang menggunakan BPJS
maupun umum?
17. Ami Riana N (C10140106) : Bagaimana jika kamar tidak tersedia sesuai dengan kelas
yang di BPJS, tetapi selisih yang harus dibayar oleh pasien tidak dapat dibayar,
bagaimana kebijakan RS?
18. Rizky M.G. (C10140378) : Bagaimana kalau pasien/wali tidak bersedia untuk rawat
inap?
19. Pria Perdana (C10140116) : Ketika ada data pasien yang tidak sesuai setelah
dilakukan pengecekan apakah pasien tersebut tetap diberikan kamar rawat inap atau
tidak?
20. Imas Siti M (C10140242) : Apabila pasien BPJS setuju untuk naik kelas ke VIP
apakah harus membayar deposit terlebih dahulu? Dan berapa biaya minimal untuk
pembayaran deposit tersebut?
21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Jika pasien BPJS memilih kelas yang tidak tergolong
dalam kelas BPJS. Apakah pasien BPJS membayar selisih uangnya harus secara tunai
atau kredit? Bagaimana kebijakan pihak RS?
22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika pasien BPJS ingin pindah kamar apakah ada biaya
tambahan atas pemindahan kelas tersebut?
23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apakah di RS tersebut bisa menerima rujukan untuk
rawat inap dari RS lain? Bagaimana prosedurnya?
24. Pegie Rostika D (C10140163) : Apabila pasien umum dia tidak bisa membayar biaya
rawat inap bagaimana? Apakah pasien boleh pulang atau harus membayar terlebih
dahulu?
25. Ai Ira J (C10140112) : Bagaimana jika pasien kelas 1 tidak mempunya biaya untuk
naik kelas tetapi pasien dalam keadaan mendesak. Bagaumana tindakan RS tersebut?
26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apabila pasien tersebut menggunakan BPJS dan
dinyatakan menempati kelas 1 akan tetapi kamar tidak tersedia. Hanya ada kelas 2/3
bagaimana mengenai administrasinya apakah sisanya dikembalikan atau tidak?
27. Deka Wiyando (C10140358) : Apabila ada pasien yang tidak melakukan prosedur
atau peraturan yang telah ditetapkan RS. Bagaimana pihak RS menanggapinya?
28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Ada berapa kelas yang ditawarkan oleh
RS ini untuk ruang rawatnya?
29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Adakah proses pembayaran terlebih dahulu jika
akan melakukan rawat inap?
30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Apabila pihak RS salah memberikan salep bagi
pasien yang tersiram air keras yang menyebabkan lukanya makin parah/sampai
meninggal. Bagaimana tanggungjawab pihak RS?
Bagian IGD (Tika)
1. Lena Sherli M (C10140252) : Bagaimana prosedur pelayanan di IGD?
2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana perlakuan bagi orang gila yang
mengalami keadaan darurat (misal korban penikaman) tanpa keluarga?
3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Berapa lama pasien menunngu diruang pemulihan
pasca operasi?
4. Ayu Wandira (C10140050) : Apa itu hasil Triase?
5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana alurnya jika pasien melakukan pendaftaran
dengan menggunakan kartu BPJS?
6. Kiki Rizki A (C10140122) : Jika pasien IGD mengharuskan operasi, sedangkan tidak
ada dokter yang harus mengoperasinya, apakah dipindahkan ke RS lain atau
bagaimana?
7. Lindari Novanita (C10140107) : Bagaimana kalau perawat salah memberi tahu
dokter hasil triase?
8. Rika Julianti (C10140063) : Bagaimana jika ada pasien kecelakaan tetapi tidak ada
identitasnya?
9. Sri Marlina (C10139003) : Apakah ada perbedaan pelayanan bagi pasien umum
dengan BPJS?
10. Suci Nurjanah (C10140161) : Jika terdapat pasien yang kecelakaan lalu dibawa ke
IGD. Ternyata di IGD pasien terebut meninggal dunia di IGD. Bagaimana tindak
lanjutnya?
11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Untuk yang gawat darurat dan gawat tapi tidak
darurat tetap didiamkan di IGD atau dipindahkan ke ruang ICU atau gimana?
12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Apa bedanya gawat darurat dll?
13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Coba jelaskan maksudnya gawat tidak darurat apa?
14. Gufron S. H. (C10140349) : Apa yg dilakukan jika pasien meninggal?
15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apakah pasien yang sudah meninggal masih
dilakukan triase?
16. Mebri Ampera P (C10140097) : Jika ada pasien meninggal ( di IGD) akibat tabrak lari
dan pasien tersebut belum diketahui identitasnya tindakan apa yang diambil oleh
pihak RS?
17. Ami Riana N (C10140106) : Jika pasien harus segera dilakukan operasi tetapi
keluarga tidak dapat memenuhi pembayaran operasi, apa ada tindakan khusus dari
RS?
18. Rizky M.G. (C10140378) : Apabila pasien tidak sadar lalu tidak ada keluarga,
bagaimana penanganannya?
19. Pria Perdana (C10140116) : Bagaimana penanganan untuk pasien yang meninggal
untuk orang yang tidak mampu?
20. Imas Siti M (C10140242) : Apa saja kriteria pasien IGD yang harus menjalani
operasi? Bagaimana apabila pasien harus dilakukan operasi namun kamar operasi
tidak tersedia?
21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Bagaimana jika pasien meninggal dan tidak diketahui
identitasnya, siapa yang mengurus pembayaran atau mengurus identitas pasien?
22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika pada saat pasien di butuhkan operasi tetapi pihak RS
tersebut tidak sanggup untuk mengoperasinya karena kurang tersedianya kelengkapan
di RS tersebut. Apakah pasien tersebut dapat dapat dirujuk ke RS lain atau
bagaimana?
23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apabila pasien yang memasuki IGD tidak ada
keluarganya, lalu bagaimana pembayaran admnya? Siapa yang menanggung adm?
Dan bagaimana prosedurnya?
24. Pegie Rostika D (C10140163) : Bagaimana apabila pasien gawat darurat tetapi dokter
jaga tidak ada? Apakah di rujuk ke RS lain atau ditangani oleh perawat?
25. Ai Ira J (C10140112) : Bagaimana perlakuan pasien BPJS di IGD?
26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apabila pasien disarankan untuk dioperasi akan tetapi
pasien belum bersedia. Apakah pasien disaranlan untuk diopname/pulang terlebih
dahulu.
27. Deka Wiyando (C10140358) : Kendala apa yang biasa di dapati dibagian IGD pada
rumah sakit tersebut?
28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Siapa yang menjadi aktor di bagian
pemeriksaan penunjang?
29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Triase itu dilakukan oleh dokter atau perawat?
30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Saat pemeriksaan penunjang apa saja yang harus
di persiapkan oleh pihak RS?

Bagian Laboratorium (Tania)


1. Lena Sherli M (C10140252) : Untuk pasien BPJS, apa harus ada persyaratan khusus
untuk pemeriksaan di lab?
2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Bagaimana penyimpanan file hasil lab pasien?
Dimana disimpannya? Dijaga kerahasiaannya atau tidak? Bagaimana prosedur
penyimpanannya?
3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Jika pasien tidak harus melakukan lab maka
bagaimana pihak RS? Akan tetapi sakit pasien tersebut diketahui sakit apanya.
4. Ayu Wandira (C10140050) : Siapa yang melakukan pemeriksaan sampel?
5. Syifa Fauziah (C10140044) : Kenapa pasien yang menerima hasil lab diloket
pengambilan hasil? Kenapa bukan dokter yang menerima dan menjelaskan hasil
pemeriksaan kepada pasien?
6. Kiki Rizki A (C10140122) : Jika pasien yang akan ke lab itu banyak, bagaimana
pemeriksaan/tindakan dari pihak lab?
7. Lindari Novanita (C10140107) : Kalau tidak disetujui tetapi pasien tetap ingin untuk
diperiksa bagaimana?
8. Rika Julianti (C10140063) : Apakah pernah dokter salah mendiagnosa penyakit
pasien?
9. Sri Marlina (C10139003) : Apakah fasilitas lab disana sudah memadai atau belum?
10. Suci Nurjanah (C10140161) : Bila hasil lab tersebut salah diberikan oleh petugas lab.
Apakah yg dilakukan pasien?
11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Taunya hasil lab akan diambil langsung atau tidak
darimana?
12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Jika pasien tidak menerima kenyataan dengan hasil
labnya bagaimana?
13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Apakah pasien yg rawat jalan akan dirujuk kerumah
sakit lahi sama dokter apa tidak? Dan jika pasien tidak mau membayar pengecekan
lab bagaimana?
14. Gufron S. H. (C10140349) : Apakah pasien kaget jika hasilnya tidak sesuai dengan
yang diharapkan?
15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apa saja yang diverifikasi untuk pasien BPJS
atau asuransi lainnya?
16. Mebri Ampera P (C10140097) : Apa fungsi verifikasi bagi pasien?
17. Ami Riana N (C10140106) : Bagaimana jika terjadi kesalahan pemberian hasil
kepada pasien, dan diketahui setelah pasien sudah pulang, apa yang dilakukan
petugas?
18. Rizky M.G. (C10140378) : Apabila tes lab salah, maka biayanya yang menanggung
siapa?
19. Pria Perdana (C10140116) : Apabila menerima hasil pasien kaget dan kejang-kejang
apa yang dilakukan oleh petugas RS bagaimana alurnya?
20. Imas Siti M (C10140242) : Apa saja langkah-langkah yg dilakukan dalam melakukan
verifikasi jaminan oleh petugas pada saat melakukan pendaftaran untuk melakukan
pemeriksaan lab?
21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Bagaimana jika pasien tidak bisa menandatangani surat
lab dan tidak bisa membawa hasil lab. Apakah bisa diwakilkan? Apakah ada
ketentuan-ketentuan dari RS Al-Ihsan?
22. Shintia Dewi (C10140123) : Jika hasil lab yang akan diambil apakah boleh
diwakilkan oleh orang lain? Jika ada apakah ada ketentuan atau syarat-syarat yang
bisa mengambil hasil lab unruk diwakilkan?
23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apakah di RS tersebut boleh menerima pemeriksaan
lab dari pasien RS lain? Bagaimana prosedurnya?
24. Pegie Rostika D (C10140163) : Untuk pasien rawat inap apakah hasil lab diantarkan
oleh petugas lab ke ruang rawat inap atau keluarga pasien yg mengambil?
25. Ai Ira J (C10140112) : Apa yang dimaksud verifikasi jaminan?
26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apakah pelayanan di lab harus dengan rujukan dokter
dari RS tersebut/bisa dari dokter klinik/puskesmas di sekitar pasien berobat?
27. Deka Wiyando (C10140358) : Apabila alat-alat yang ada pada laboratorium ada yang
rusak bagaimana unit laboratorium menanganinya?
28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Ketika alat-alat laboratorium tidak
compatible dengan apa yang dikeluhkan pasien bagaimana solusinya?
29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Apakah alur pasien BPJS sama dengan umum?
30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Berapa lama jangka waktu hasil pemeriksaan lab
tersebut?

Bagian Apotek (Andini)


1. Lena Sherli M (C10140252) : Apabila obat yang dibutuhkan pasien kosong,
bagaimana solusinya?
2. Reesa Aulia S. E. (C10140136) : Apakah ada koordinasi dari pihak apotek ke dokter
mengenai ketersediaan obat?
3. Intan Ardiyanti (C10140099) : Jika pasien umum membutuhkan obat yang tidak
tersedia di apotik RS tersebut maka bagaimana salinan resep tersebut? Untuk pasien
membeli obat di apotik lain.
4. Ayu Wandira (C10140050) : Ada berapa apotik di RSUD Al-ihsan?
5. Syifa Fauziah (C10140044) : Bagaimana jika pasien harus menebus obat namun biaya
pasien tidak mencukupi untuk melakukan pembayaran obat tersebut? Apakah pasien
tersebut harus menebus semua obat tersebut atau pasien menebus setengah obat
tersebut?
6. Kiki Rizki A (C10140122) : Bagaimana tindak lanjut dari pihak RS jika farmasi salah
memberikan/meracik obat?
7. Lindari Novanita (C10140107) : Apabila obat tidak tersedia di apotek RS tersebut
maka harus ke apotek luar dengan membawa salinan resep. Apabila pasien itu BPJS
obat yg dibeli diluar obat ditanggung pasien atau bagaimana?
8. Rika Julianti (C10140063) : Bagaimana jika bagian farmasi salah memberikan obat
kepada pasien? Apa tindakan RS Al-Ihsan?
9. Sri Marlina (C10139003) : Apabila tidak ada ketersediaan obat bagaimana?
10. Suci Nurjanah (C10140161) : Jika obatnya tersedia, lalu pasien tidak sanggup
membayar/kurang bayar obat. Tindak lanjutnya bagaimana?
11. Vedora Nathasya P (C10140147) : Apabila uang yang dimiliki kurang untuk menebus
obat bagaimana penanganannya?
12. Egadia Rahmawati (C10140386) : Kalau BPJS obatnya dibedakan?
13. Amalia Hazhiyah (C10140364) : Jika sudah dapat resep dari dokter apa boleh
membeli obat di apotek lain?
14. Gufron S. H. (C10140349) : Bagaimana jika pasien tidak mau menebus obat?
15. Dudik Muhammad A (C10140127) : Apakah pasien BPJS dapat menggunakan BPJS
untuk menebus atau membayar obat?
16. Mebri Ampera P (C10140097) : Bagaimana penanganan obat-obat jika ada obat
kadaluarsa?
17. Ami Riana N (C10140106) : Jika obat tidak tersedia apakah baian apotek RS al-Ihsan
bisa memberikan informasi untuk meminta pasien agar menebus obat ke apotik lain?
18. Rizky M.G. (C10140378) : Apabila obat tidak ada/ada sebagian gimana? Boleh beli
diluar?
19. Pria Perdana (C10140116) : Apabila stok obat habis tapi pasien membutuhkan obat
tersebut bagaimana alurnya?
20. Imas Siti M (C10140242) : Apakah terdapat apotik khusus yang dianjurkan oleh pihak
RS apabila obat tidak tersedia, jelaskan?
21. Ulfa Aryani S (C10140126) : Bagaimana jika ada kesalahan pada pihak apotek
maksudnya kesalahan dalam pengambilan resep atau kesalahan dalam pembacaan
resep. Apakah pihak RS Al-Ihsan akan ganti rugi atau tidak?
22. Shintia Dewi (C10140123) : Apakah apotek RS Al-Ihsan bisa menerima resep dari
luar?
23. Alfrista Sarah R (C10140119) : Apakah pihak RS tersebut dibedakan obat-obatnya
untuk BPJS ataupun umum?
24. Pegie Rostika D (C10140163) : Bagaimana apabila obat tidak tersedia? Apakah ada
apotek yg bekerja sama dengan RSUD Al-Ihsan?
25. Ai Ira J (C10140112) : Apabila terdapat obat yang rusak/kemasan yang rusak
bagaimana tindakan pihak RS tersebut mengganti atau bagaimana?
26. Ayunda Rosinta (C10140124) : Apakah untuk pengambilan obat dari apotik untuk
pelayanan pasien BPJS dan umum dibedakan/tidak? Beserta obatnya apakah berbeda
untuk pasien BPJS, umum serta pasien umum yang VIP?
27. Deka Wiyando (C10140358) : Bagaimana apabila obat di apotek tersebut tidak
tersedia, maka tindakan apa yang akan dilakukan oleh bagian apotek tersebut?
28. Ridwan Noor Haleb/kelas G (C10140269) : Apabila obat tidak tersedia, apakah
mungkin farmasi hanya tinggal meracik ulang obat tersebut atau ada prosedur lain
apabila obat tidak tersedia?
29. Lucy Amellia/kelas G (C10140260) : Apakah data obat tidak tersedia bisa swaktu-
waktu berubah? Apakah bisa membeli obat di luar RS jika obat tidak tersedia?
30. Ulfa karimah/kelas G (C10140144) : Obat racik dengan obat tablet apakah
dikhususkan bagi pasien yang bagaimana?

Anda mungkin juga menyukai