Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH VARIASI BERAT ROLLER CVT DAN RPM TERHADAP DAYA

PADA YAMAHA SOUL GT 115CC

Harki Hutabarat
Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UNSRI
harki.hutabarat@gmail.com

Darlius
Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UNSRI

Zulherman
Pendidikan Fisika, FKIP UNSRI

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil daya pada motor Yamaha soul gt 115cc
yang didapat dalam penggunaan variasi berat roller serta putaran mesin. Roller yang digunakan pada
penelitian ini yaitu 9 gram (STD), 7 gram, 11 gram, mix (7 gram dan 9 gram), serta mix (9 gram dan
11 gram) yang diuji menggunakan alat dynotest. Penelitian ini dilakukan secara langsung yaitu
Eksperimen langsung. Dalam pengolahan data, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil
dari penelitian ini ialah penggunaan roller mix (7 gram dan 9 gram) baik digunakan dalam
pengendara motor matic Yamaha soul gt 115, dengan hasil daya sebesar 7.24 PS untuk putaran atas
(top speed) 9000 rpm. Penggunaan roller ini baik untuk jarak tempuh yang cukup jauh.

Kata kunci: Perbedaan daya, variasi roller dan putaran mesin.

THE EFFECT OF VARIATION OF ROLLER WEIGHT AND RPM ON POWER


YAMAHA SOULGT 115CC
Abstract
The purpose of this study is to determine the differences in power result of Yamaha Soul GT
115cc which is obtained by using variation of rollers weight and engine rotation. The rollers
used in this study are 9 gram (STD), 7 gram, 11 gram, mix two rollers (7 gram and 9 gram),
and mix two rollers (9 gram and 11 gram). All of them are tested by dynotest. This study was
conducted directly. In data processing, it uses descriptive analysis. The result of the study is
good for Yamaha Soul GT 115cc bikers to use mix rollers (7 gram and 9 gram) with power
result is 7.24 PS for 9000 rpm. Use of this roller is good for long distances.
Keywords: Differences in power, variation of rollers weight and engine rotation.
56 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Volume 5, Nomor 1, Mei 2018

menentukan besarnya gaya sentrifugal


PENDAHULUAN sama dengan gaya sentripetal yaitu:
Kemajuan yang terjadi dari zaman ke
zaman terutama pada saat ini adalah
kemajuan dalam bidang ilmu teknolog
otomotif. Kemajuan ataupun perubahan Dengan:
pada otomotif paling pesat terjadi pada Fr = Gaya Sentrifugal (N)
sepeda motor yaitu, pada sistem pemindah m = Massa (kg)
tenaganya. Perubahan tersebut terjadi dari ar = Percepatan Tangensial (m/s)
sistem pemindah yang manual menjadi V = Kecepatan Tangensial (m/s)
sistem CVT. R = Jari-jari (m)
Sistem CVT pada sepeda motor Wahyu Hidayat (2015: P. 5) Agar
digunakan agar pengendara lebih nyaman akselerasi yang tinggi atau spontan, sangat
dalam penggunaannya tanpa harus disarankan menggunakan roller yang
melakukan pemindahan tenaga. Seiring berbobot ringan. Bila berat STD roller
dengan perubahan waktu banyak yang digunakan adalah 15 gram, maka
masyarakat mengeluh dalam penggunaan gunakan roller yang berbobot 13 gram.
motor matic dikarenakan performa yang Jika bila ingin mencapai kecepatan
tidak maksimal, Nawita (2011) tenaga tertinggi disarankan untuk menggunakan
yang dihasilkan sepeda motor matic tidak roller yang agak berat. Namun jika
seresponsif seperti pada motor manual, menginginkan akselerasi yang baik, serta
melaikan cenderung akan lambat performa juga kecepatan tinggi (top speed)
yang dihasilkan. menggunakan roller antara bobot STD dan
Keluhan masyarakat terasa pada saat ringan, yaitu sekitar 14 gram.
perjalanan dengan jarak tempuh yang jauh Dari penjelasan tersebut penulis
dan pada putaran atas. Masyarakat ingin melakukan sebuah eksperimen dalam
melakukan perubahan komponen pada penggunaan variasi berat roller dalam
sistem CVT guna untuk mendapatkan pencpaian daya yang optimal pada putaran
performa yang baik dalam putaran atas atas. Dengan judul penelitian yang akan
dengan jarak berkendaraan yang jauh. dilakukan adalah “Pengaruh Penggunaan
Sistem CVT merupakan sistem variasi Berat Roller CVT dan Putaran
pemindahan tenaga yang ada pada motor Mesin Terhadap Daya Pada Motor Yamaha
matic yang prinsip kerjanya menggunakan Soul Gt 115cc tahun 2013.”
roller untuk mendapatkan gaya sentrifugal,
fungsi roller adalah untuk memberikan
tekanan keluar variator sehingga variator METODE PENELITIAN
dapat membuka dan terjadi perubahan
Metode
diameter yang besar terhadap V-belt
(Marsudi, 2016: P. 122). Metode penelitian eksperimen
adalah metode yang digunakan untuk
Gaya sentripetal dan gaya sentrifugal
mengetahui sebab akibat (hubungan
mempunyai besar yang sama, akan tetapi
kausal) terhadap dua faktor dan secara
arahnya berbeda. Gaya sentrifugal adalah
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
gaya yang arahnya menjauhi pusat
tidak menghadirkan terlalu bnyak faktor-
sedangkan gaya sentripetal adalah gaya
faktor yang dapat mengganggu (Arikunto,
yang arahnya menuju pusat (Sutopo:
Suharsimi: 2010).
1997). Dengan kata lain, rumus
Pengaruh Variasi Berat Roller CVT dan RPM 57

Metode eksperimen ini dirancang di penelitian ini yaitu daya pada sepeda motor
mana variable yang ada dapat dipilih dan Yamaha Soul GT 2013.
dapat mempengaruhi proses itu sendiri dan Bahan Penelitian yang digunakan
dapat dapat dikontrol secara teliti. adalah motor matic Yamaha Soul Gt
Penelitian yang dilakukan ini guna untuk 115cc, roller 9 gram (STD), 7 gram, dan 11
mengetahui perbandingan daya yang gram.
dihasilkan dari pengaruh penggunaan Langkah persiapan
variasi berat roller dan variasi putaran Langkah persiapan dalam penelitian
mesin. ini yaitu sebagai berikut: Menyiapkan
Sepeda motor Yamaha Soul GT tahun
Tempat Penelitian
2013; Menyiapkan alat-alat; Melakukan
Penelitian ini untuk mengetahui tune up pada motor; Menyediakan roller
pengaruh variasi berat roller dan variasi CVT 9 gram (STD), 7 gram, dan 11 gram.
putaran mesin terhadap daya yang Langkah Pengujian
dilakukan di BENGKEL MVK yang Menggunakan roller (…) gram;
beralamatkan Jl. Ratu Dibalau blok AA no. Mengganti roller pada sepeda motor
10 Tanjung Senang Bandar Lampung dengan roller (…) gram; Menaikkan
dengan menggunakan alat Dynotest (alat sepeda motor pada alat dynotest;
pengukur daya poros roda). Memasang indikator RPM Tachometer
Waktu Penelitian pada kabel koil; Memutar gas hingga
putaran mesin menjadi 5000 RPM;
Penelitian diadakan dalam jangka Menghitung daya yang dihasilkan
waktu 2 (dua) bulan. Dimulai pada bulan menggunakan alat dynotest; Mengulangi
November 2017 - Desember 2017. langkah (4) sampai (5) untuk tiga kali
Penelitian ini dilakukan pada mesin percobaan.
Yamaha Soul GT 2013, adapun obyeknya Instrumen Peneliatian
adalah roller CVT (Continously Variable
Transmision) dengan berat 7 gram, 9 gram Tabel 1. Instrumen Penelitian
(STD), 11 gram, roller Mix dan variasi
putaran mesin. Putaran Daya Pada Poros Roda
Rata-
Variabel independen atau disebut Mesin (PS)
rata
(Rpm) Test 1 Test 2 Test 3
juga variabel bebas merupakan variabel 5000
yang mempengaruhi atau yang menjadi 6000
sebab perubahannya atau timbulnya 7000
variabel dependent (terikat) (Sugiyono, 8000
9000
2016: 61). Adapun variabel independen
dalam penelitian ini adalah:
Teknik Analisis Data
Roller 7 gram, 9 gram (STD), 11
Penelitian ini menggunakan analisis
gram, dan roller Mix dan Variasi putaran
deskriptif. Analisis deskriptif ini adalah
mesin.
metode yang tidak diharuskan untuk
Variabel dependen atau disebut juga
menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya
dengan variabel terikat, merupakan
menggambarkan ataupun menceritakan
variabel yang dipengaruhi oleh variable
suatu keadaan dari variabel (Arikunto,
independen (Sugiyono, 2016: 61). Ada
Suharsimi: 2010).
atau tidaknya variabel dependen
Analisis data ini dilakukan dengan
tergantung ada atau tidaknya variabel
menggambarkan hasil penelitian secara
independen. Variabel dependen dalam
grafis dalam histogram atau polygon
frekuensi yang menggambarkan hubungan
58 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Volume 5, Nomor 1, Mei 2018

antara variasi berat roller CVT HP = Horse Power (Inggris)


(Continously Variable Transmision) dan DK =Daya Kuda (Indonesia)
variasi putaran mesin terhadap daya pada kW = Kilo Watt
Yamaha Soul GT 115cc tahun 2013. PS = Pferdestaker (Jerman)
Pengolahan data tidak cukup dengan PK = Paarden Kracht
menggunakan hasil data secara histogram
ataupun polygon frekuensi yang didapat HASIL DAN PEMBAHASAN
dari alat pengukuran, melainkan juga
menggunakan teknik pengolahan data Hasil pengujian variasi berat roller
seperti perhitungan pada Daya poros dan putaran mesin pada Yamaha Soul Gt
(roda). 115cc Tahun 2013 adalah berupa daya
Daya Poros yang didapat melalui pengujian dengan
Daya poros adalah daya yang dapat menggunakan alat dynotest. Variasi roller
diukur dari putaran roda. Daya poros itu sendiri terbagi menjadi 5 (lima), yaitu
dihasilkan oleh mesin yang dikurangi oleh 9gram (STD), 7gram, 11gram, 9 gram dan
gesekan. Pada daya inilah yang digunakan 7 gram (mix), serta 9 gram dan 11 gram
untuk menggerakan poros roda. Pada saat (mix).
roda berputar dengan cepat otomatis torak Pada pengambilan ataupun
akan bekerja cepat yang pada akhirnya pengolahan data, penulis mengambil data
menghasilkan daya yang maksimal. dimulai dari rpm 5000 dengan pengujian 5
Sehingga putaran mesin yang dihasilkan (lima) kali, dikarenakan agar hasil yang
tinggi maka daya poros akan tinggi juga. akan digunakan (diolah) lebih signifikan
Daya pada motor dapat diukur dan akurat. Penulis menggunkan 3 (tiga)
(dihitung) dari daya poros roda dan juga kali pengujian dari hasil yang terbaik, yaitu
torsi yang dihasilkan oleh daya poros itu pada pengujian ke 3 sampai ke 5.
sendiri. Torsi didapat dari penggunaan alat Hasil Pengujian Roller 9 gram (STD)
dynotest yang dihubungkan melaui output Dari hasil di atas, daya poros roda
poros roda pada motor. Selain itu, dalam menggunakan roller 9 gram didapat daya
mengetahui daya pada motor diperlukan tertinggi pada putaran 8000 rpm dengan
juga putaran mesin (rpm) yang hasil 6,72 PS, dan daya terendah didapat
pencariannya menggunakan tachometer. pada saat putaran 5000 rpm dengan hasil
Menurut Philip Kristanto (2015) 5,08 PS.
Rumusnya adalah sebagai berikut: Hasil Pengujian Roller 7 gram
Dari hasil di atas, daya poros roda
2𝜋(𝑛. 𝑇) menggunakan roller 7 gram didapat daya
𝑃= (𝑘𝑊)
60000 tertinggi pada putaran 9000 rpm dengan
Dimana: hasil 6,82 PS, dan daya terendah didapat
P = Daya (kW) pada saat putaran 5000 rpm dengan hasil
T= Torsi (Nm) 4,80 PS.
n = Putaran mesin (Rpm) Hasil Pengujian Roller 11 gram :
Dari hasil di atas, daya poros roda
Perbandingan satuan daya: menggunakan roller 11 gram didapat daya
1 HP = 0,735 kW tertinggi pada putaran 9000 rpm dengan
1 kW = 1,34 HP hasil 6,96 PS, dan daya terendah didapat
1 PS / PK = 0,98 HP pada saat putaran 5000 rpm dengan hasil
1 PS / PK = 0,74 kW 5,03 PS.
1 kW = 1,36 PS (PK) Hasil Pengujian Roller mix 7 gram
dan 9 gram : Dari hasil di atas, daya poros
Pengaruh Variasi Berat Roller CVT dan RPM 59

roda menggunakan roller mix 7 dan 9 gram disebabkan karena roller 9 gram lebih
didapat daya tertinggi pada putaran 9000 cepat menggerakkan puli primer,
rpm dengan hasil 7,24 PS, dan daya sehinggah puli primer secara otomatis
terendah didapat pada saat putaran 5000 lebih cepat menekan v-belt dan
rpm dengan hasil 4,86 PS. mengakibatkan puli sekunder mengalami
Hasil Pengujian Roller mix 9 gram perubahan diameter yang akhirnya akan
dan 11 gram : Dari hasil di atas, daya poros menggerakkan final gear diteruskan ke
roda menggunakan roller mix 9 dan 11 roda belakang. Gaya sentrifugal pada
gram didapat daya tertinggi pada putaran roller ini cukup baik untuk menggerakkan
9000 rpm dengan hasil 7,03 PS, dan daya puli primer.
terendah didapat pada saat putaran 5000 Tabel 3. Perbandingan Daya roller 9 gram
rpm dengan hasil 4,77 PS. dengan 7 gram
Tabel 2. Perbandinagn Variasi Roller Rpm Daya (PS)
Daya (PS) 9815.65 6.14
Roller 9242.46 6.48
Roller Roller Roller Roller 8212.56 6.69
Rpm 9 &
9gr 7gr 11gr 7 & 9 gr
11 gr 9289.59 6.84
5000 5.08 4.82 5.03 4.86 4.77 8083.35 6.89
6000 6.09 5.83 6.12 5.8 5.97 Rata-rata 6.60
7000 6.54 6.4 6.63 6.54 6.65 Hasil tertinggi perbandingan daya
8000 6.72 6.71 6.92 7.07 6.94
pada putaran 5000 rpm ini antara roller 9
9000 6.66 6.82 6.96 7.24 7.03
gram dengan 7 gram terjadi penurunan
daya yaitu sebesar 0.26 PS, itu dikarenakan
GRAFIK PERBANDINGAN berat roller yang berbeda, dan juga suhu
VARIASI ROLLER mesin yang berbeda. Selain itu, pada roller
8.00
7 gram daya pada putaran 5000 rpm ini
rendah, karena roller ini lambat dalam
DAYA (PS)

6.00 menggerakkan puli primer. Pada putaran


4.00 tinggi 9000 rpm roller 7 gram meningkat
2.00
dari pada roller 9 gram yaitu sebesar 0.16
PS. Pada putaran 9361.27 rpm daya yang
0.00 dihasilkan oleh roller 9 gram hanya sebesar
5000 6000 7000 8000 9000
6.83 PS, sedangkan pada roller 7 gram
Rpm daya yang dihasilkan sangat tinggi yaitu
sebesar 7.66 PS. Putaran tinggi
Roller 9gr Roller 7gr
menyebabkan roller 7 gram lebih cepat
Roller 11gr Roller 7 & 9 gr menghasilkan daya yang besar dari pada
Roller 9 & 11 gr roller 9 gram, dengan cepat menggerakkan
puli primer untuk menekan v-belt.
Gambar 1. Grafik Perbandingan
Variasi Roller Tabel 4. Hasil Rollet 11 gram
Berdasarkan hasil data di atas dapat Rpm Daya (PS)
dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil 9165.12 5.72
daya (PS ) dari penggunaan variasi roller, 8017.05 6.30
yaitu 9 gram, 7 gram, 11 gram, mix (7 & 9 8917.42 6.67
gram), serta mix (9 & 11 gram). Pada 8995.26 6.85
9361.27 7.66
putaran awal 5000 rpm roller 9 gram Rata-rata 6.64
(STD) memiliki hasil daya yang lebih
tinggi dari roller-roller yang lainnya. Ini
60 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Volume 5, Nomor 1, Mei 2018

Hasil tertinggi pada roller 11 gram bersamaan dengan roller 7 gram.


daya yang didapat pada putaran awal 5000 Kombinasi kedua roller ini baik untuk
rpm lebih kecil dari roller 9 gram, dan putaran atas sebab dengan ringan untuk
lebih besar dari roller 7 gram. menggerakkan puli primer. Berikut di
Perbandingan antara daya yang dihasilkan bawah ini adalah daya tertinggi yang
oleh roller 11 gram dengan 9 gram dihasilkan pada saat pengujian
mengalami penurunan yang tidak terlalu menggunakan alat dynotest.
jauh yaitu sekitar 0.05 PS, itu dikarenakan Rpm Daya (PS)
berat pada roller 11 gram mempengaruhi 9554.36 7.24
pergerakkan puli primer. Daya yang 9832.61 7.39
9847.76 7.37
dihasilkan oleh roller 11 gram meningkat 8833.49 7.49
dari daya yang dihasilkan oleh roller 9 9847.73 7.36
gram, yaitu pada putaran 6000 rpm sebesar Rata-rata 7.37
0.03 PS, pada putaran 7000 rpm 0.09 PS, Hasil tertinggi
putaran 8000 rpm 0.20 PS, dan pada Pada saat penggunaan roller mix
putaran 9000 rpm sebesar 0.30 PS. Sesuai antara (9 & 11) gram, daya yang dihasilkan
dengan pendapat teori, roller 11 gram baik tidak lebih tinggi dari daya yang di
dalam hal pencapaian daya top speed, itu hasilkan oleh roller mix (7 & 9) gram. Pada
disebabkan karena gaya sentrifugal bekerja putaran awal 5000 rpm roller mix (9 & 11)
dengan baik sehingga roller selalu gram, daya yang dihasilkan tidak lebih
menekan puli primer sangat dalam, besar dari roller mix (7 & 9) gram yaitu
sehingga puli menekan v-belt pun semakin hanya sebesar 4.77 PS (untuk roller mix 9
jauh. & 11 gram), sedangkan yang dihasilkan
Rpm Daya (PS) oleh roller mix (7 & 9) gram sebesar 4.86
9894.77 7.06 PS berarti terjadi penurunan daya yang
9661.17 7.14
9901.4 7.20
terjadi antara roller mix (7 & 9 gram)
9810.57 7.30 dengan roller mix (9 & 11 gram) sebesar
9949.3 7.25 0.09 PS. Pada putaran 6000 dan 7000 rpm,
Rata-rata 7.19 roller mix (9 & 11 gram) menghasilkan
Hasil tertinggi daya yang tinggi dari roller mix (7 & 9
Untuk roller mix (7 dan 9 gram) pada gram) yaitu meningkat sebesar 0.17 PS
putaran terendah yaitu 5000 rpm hanya (6000 rpm) dan 0.11 PS (7000 rpm),
menghasilkan daya sebesar 4.86 PS, 6000 sedangkan pada putaran 8000 rpm dan
rpm 5.8 PS, dan pada putaran 7000 rpm 9000 rpm roller mix ini mengalami
didapat daya sebesar 6.54 PS. Pada putaran penurunan daya dari roller mix (7 & 9
3 (tiga) awal tadi, roller mix (7 dan 9 gram) gram). Namun roller mix (9 & 11 gram) ini
menghasilkan daya yang tidak terlalu menunjukan hasil lebih baik dalam
tinggi, disebabkan oleh kombinasinya pencapaian daya maksimal pada putaran
roller, yang beratnya tidak sama sehingga atas yaitu 9967.56 rpm yang menghasilkan
pada saat penekanan puli primer roller mix daya sebesar 7.54 PS, dan pada roller mix
tersebut tidak bergerak dengan bersamaan, (7 & 9 gram) hanya menghasilkan 7.39 PS
melainkan lebih awal pergerakkan untuk dengan putaran yang sama.
roller yang 7 gram. Saat putaran atas yaitu Rpm Daya (PS)
8000 rpm yang daya yang diperoleh 9956.37 7.05
menjadi tinggi yaitu 7.07 PS, dan pada 9881.7 7.34
9819.83 7.27
9000 rpm dayanya adalah 7.24 PS. Putaran 9862.23 7.31
atas menyebabkan roller 9 gram dengan 9967.56 7.54
sempurna ikut menekan puli primer yang Rata-rata 7.30
Pengaruh Variasi Berat Roller CVT dan RPM 61

SIMPULAN DAN SARAN (2008). Teknik Sepeda Motor Jilid 2


untuk SMK. Jakarta: Departemen
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pendidikan Nasional.
roller mix (7 & 9 gram) menghasilkan
performa daya yang tinggi pada putaran Jama, Jalius, dkk. (2008). Teknik Sepeda
atas (top speed) yaitu 7.24 PS sesuai Motor Jilid 3 untuk SMK. Jakarta:
dengan permasalahan yang ada di latar Departemen Pendidikan Nasional.
belakang. Kristanto, Philip. (2015). Motor Bakar
Disarankan untuk pengguna motor Torak. Yogyakarta: Andi
matic Yamaha Soul GT 115 yang ingin Yogyakarta.
mendapatkan hasil performa terbaik pada
putaran atas (top speed) yaitu 7.24 PS maka Margo Motor. Buku Pedoman Dasar Mesin
gunakan roller mix (7 & 9 gram). Sepeda Motor. Surabaya.
Marsudi. (2016). Teknisi Otodidak Sepeda
DAFTAR PUSTAKA Motor Matic. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Anonim. Daya Efektif. Tersedia online
Nawita. (2011). Cara Mengendarai Motor
[https://id.wikipedia.org/wiki/Daya_
Matic.
kuda#Daya_efektif] diakses pada
tanggal 07 Agustus 2017 Ngarifin. (2010). Perhitungan Transmisi
CVT.
Anonim. Pengertian Transmisi. Diperoleh
26 Juni 2017 dari Purnama, Pupung Budi. (2008). Memilih
[https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem Roller Yang Tepat Untuk Motor
_transmisi] Matic.
Anonim. Pengertian Transmisi Manual. Rokhman, Taufiqur. (2012). Menghitung
Diperoleh 26 Juni 2017 dari Torsi Dan Daya Mesin Pada Motor
[https://id.wikipedia.org/wiki/Trans Bakar.
misi_manual] Sudaryanto. (2011). Sakti Pemeliharaan
Anonim. Spesifikasi Motor Yamaha Soul Transmisi. Bogor: CV. Bina Pustaka.
GT 113CC. Diperoleh 26 Juni 2017 Dalam (Restu Prima Bagus Wibowo:
dari 2012).
[https://www.inimotorku.com/motor Sugiyono. (2016). Metode Penelitian.
-yamaha/spesifikasi-harga-motor- Bandung: Alfabeta.
yamaha-soul-gt-113-muscle/703/]
Sutopo. (1997). Beberapa Miskonsepsi
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Tentang Gaya Sentripetal Dan Gaya
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sentrifugal. Malang: Foton. Dalam
Djarot dan Mulyana. (2015). Sistem (Restu Prima Bagus Wibowo: 2012).
Pemindah Tenaga Sepeda Motor. Warju. (2008). Teknik Mesin Gelar
Jakarta: Direktorat Pembinaan Automotive Short Training.
Kursus Dan Pelatihan
Yamin, Mohamad, dkk. (2011). Analisa
Hidayat, Wahyu. (2015). Trans-Matic Dan Pengujian Roller Pada Mesin
Pemindah Daya Kendaraan. Jakarta: Gokart Matic.
Rineka Cipta.Jama, Jalius, dkk.

Anda mungkin juga menyukai