net/publication/326111330
CITATIONS READS
0 3,397
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Reny Rian Marliana on 02 July 2018.
A >=80
B 70-79,99
C 55-69.99
D 45-54,99
E <45
Aturan Nilai Akhir
1. Tidak ada ujian susulan untuk kuis.
2. Ujian Susulan untuk UTS dan UAS dapat
dilakukan dengan alasan sakit dan menunjukkan
surat keterangan sakit dari dokter.
3. Keterlambatan pengumpulan Tugas atau Latihan
Soal maksimal satu minggu dengan konsekuensi
nilai yang diberikan hanya 80% dari nilai
maksimal.
4. Jika terbukti melakukan kecurangan akademik
berupa mencontek atau bekerja sama pada saat
kuis, UTS dan UAS, maka akan mendapatkan
sanksi nilai 0.
Aturan Perkuliahan
1. Toleransi Keterlambatan 15 Menit dari
jadwal Perkuliahan
2. Handphone/Smartphone, Tablet dan alat
Elektronik pribadi lainnya WAJIB di Silent
3. Tidak berbincang-bincang selama proses
belajar mengajar
4. Tidak meninggalkan sampah di ruangan
kelas
5. Membawa Kalkulator
Aturan Pengumpulan Tugas
1. Pada setiap jawaban tugas WAJIB
mencantumkan Tanggal Penugasan
2. Nama lengkap
3. NIM
4. Kelas
5. Program Studi
Referensi
• Purcell, E. J. et all., Kalkulus Jilid 1 Edisi ke-8, Jakarta,
Erlangga, 2003.
• Leithold, Louis. The Calculus with Analytic Geometry, 3rd
edition, Happer & Row Publishers, New York. 1976.
• Apostol, Tom M. Calculus Volume 1, 2nd Edition. John
Wileu & Sons, Inc. 1967.
• Paul A. Foerster, Calculus, Concepts and Applications, Key
Curriculum Press, 2005.
• Robert Oman & Daniel Oman, Calculus for the Utterly
Confused, Mc Graw Hill, 1999
Materi
1. Integral Tak tentu
-integral fungi Rasional
-integral fungsi logaritma
-integral fungsi Eksponensial
-integral fungsi Trigonometri
-integral substitusi
-integral parsial
2. Integral Tentu
3. Penggunaan Integral
4. Deret Tak Berhingga
Definisi Integral Tak Tentu
Purcell et all. (2003) :
Kita menyebut F suatu antiturunan f pada selang I jika Dx F(x)=f(x)
pada I, yakni, jika F’(x)=f(x) untuk semua x dalam I.
Dengan demikian :
F(x)=x4 +C adalah antiturunan dari F’(x)=4x3 pada ,
Aturan Pangkat
Jika r adalah sebarang bilangan rasional kecuali -1, maka :
1 r 1
x dx x C
r
r 1
Proof :
Untuk menunjukkan bahwa suatu hasil berbentuk
f x dx F x C
Cukup menunjukkan :
Dx F x C f x
f x x
4
3
Penyelesaian :
f x dx x
4
3
dx
1 4 1
x 3
C
4 1
3
3 73
x C
7
Aturan Sin dan Cos
sin x dx cos x C
cos x dx sin x C
Aturan Operator Linear
Purcell et all. (2003) :
Integral tak tentu adalah operator linear
Andaikan f dan g mempunyai antiturunan (integral tak tentu) dan
andaikan k suatu konstanta maka :
i k f x dx k f x dx
ii f x g x dx f x dx g x dx
iii f x g x dx f x dx g x dx
Aturan Operator Linear
Paul A. Foerster (2005) :
Contoh
Dengan menggunakan kelinearan hitunglah :
a 3x 2 4 x dx
b u 3
2
3u 14 du
1
2
c t dt
t
Contoh
a 3x 2 4 x dx 3x 2 dx 4 xdx
c
1 1
1
t dt dt t 2
dt
3 4 t
2
t 2
x3 c1 x 2 c2
3 2 1 2 3
t 2 C
x3 2 x 2 c1 c2 t 3
x3 2 x 2 C
b u
3
2
3
3u 14 du u 2 du 3u du 14 1 du
1 3
u 2 c1 u 2 c2 14u c3
3 1
3 1 2
2
2 5 3
u 2 u 2 14u c1 c2 c3
5 2
2 5 3
u 2 u 2 14u C
5 2
Aturan Pangkat yang Digeneralisir
Purcell et all. (2003) :
Andaikan g suatu fungsi terdiferensiasikan dan r suatu bilangan
rasional yang bukan -1. Maka :
1 r 1
r 1 C
r
g x g x dx g x
x 3x 4x 3 dx
30
4 3
Misalkan :
g x x 4 3x
g x 4 x3 3
Maka :
x 3x 4x 3 dx g x g x dx
30 30
4 3
1
g x C
31
31
x 3x
4 31
C
31
Contoh (2)
Hitunglah :
x 6 x 6 x 2 12 dx
5
3
Misalkan : u x3 6 x
du
3x 2 6
dx
du 3 x 2 6 dx
Sehingga : 6 x2 12 dx 2 3x2 6 dx 2du
Maka :
1 6
5
u 2C
3 2 5 5
x 6 x 6 x 12 dx u 2 du 2 u du
3
1 3
6
x 6x K
3
Persamaan Diferensial
Purcell et all. (2003) :
Sebarang persamaan dengan yang tidak diketahui berupa suatu
fungsi yang melibatkan turunan (diferensial) dari fungsi yang tidak
diketahui ini disebut sebagai persamaan diferensial.
Orde :
turunan tertinggi dari fungsi yang terlibat dalam persamaan
Derajat/pangkat :
pangkat tertinggi dari turunan (tertinggi) fungsi yang terlibat dalam
persamaan
Persamaan Diferensial
Contoh :
Definisi 2 :
Jika y=g(x) memuat konstanta sembarang, maka solusinya disebut
solusi umum, sebaliknya disebut solusi khusus.
Contoh :
• y=sin x + c solusi umum dari PDB y’-cos x = 0 , karena
(sin x + c)’- cos x = cos x – cos x =0
• y=cos x + 5 solusi khusus dari PDB y’+ sin x =0 karena
(cos x +5)’+ sin x = -sin x +sin x = 0
Persamaan Diferensial
Pemisahan peubah :
Perhatikan persamaan diferensial
dy x 3x 2
dx y2
Jika kedua ruas dikalikan dengan y2 dx , akan diperoleh :
y 2 dy x 3x 2 dx
Penyelesaian :
Ingat kembali mengenai s(t) yaitu posisi, v(t) yaitu kecepatan dan a(t)
yaitu percepatan, pada saat t dari suatu benda yang bergerak
sepanjang suatu garis ordinat, maka :
ds
v t s t
dt
dv d 2 s
a t v t
dt dt 2
Persamaan Diferensial
Berdasarkan soal, anggap bahwa tinggi s diukur secara positif ke atas,
sehingga v adalah positif dan a adalah negatif (tarikan gravitasi
cenderung memperkecil v).
Titik awal persamaan diferensial :
dv
32
dt
Dengan syarat v=50 , s =1000 pada saat t=0, dengan demikian :
dv 32dt
v 32dt
32t C
Karena v=50, s=1000 dan t=0, maka
v 32t C
50 32 0 C v 32t 50
50 C
Persamaan Diferensial
ds
Oleh karena v dt maka :
ds
32t 50
dt
ds 32t 50 dt
s 32t 50 dt
32 2
s t 50t C
2
s 16t 2 50t C
1000 16 0 50 0 C
1000 C
a 32
v 32t v0
s 16t 2 50t s0
Fungsi Transenden
Fungsi transenden adalah fungsi yang tidak
dapat dinyatakan sebagai sejumlah berhingga
operasi aljabar atas fungsi konstan y=k dan
fungsi kesatuan y=x.
Integral Fungsi Transenden
Logaritma
Asli
Fungsi
Eksponensial
Tansenden
Trigonometri
Fungsi Logaritma Asli
Fungsi logaritma asli dinyatakan oleh ln,
didefinisikan sebagai :
x
1
ln x dt x0
1
t
Daerah asalnya adalah himpunan bilangan real
positif.
Fungsi Logaritma Asli
Fungsi Logaritma Asli
Fungsi Logaritma Asli
Turunan Fungsi Logaritma Asli
x
1 1
Dx dt Dx ln x ; x 0
1
t x
Dx ln x
1
x
1
2
Dx x
1
2
1 1 1 2
1
x
x 2 2
1
2x
Contoh 2
Tentukan Dx ln x 2 x 2
Misalkan u x 2 maka u 0
x 2
Dx ln x x 2 2
2 1
Dx x x 2 2
2 2 x 1
x x 2 x x 2
Contoh 3
1
Buktikan bahwa Dx ln x
x
x0
1
x 0 x x Dx ln x
x
x
x 0 1 1
x x Dx ln x Dx x
x x
Berdasarkan contoh 3 :
1
x dx ln x C, x 0
Atau
1
u du ln u C, u 0
Contoh 4
5
Carilah integral dx
2x 7
Misalkan : 5 51
2 x 7dx u 2 du
u 2x 7
51
du 2dx du
1
2u
du dx 5
2 ln u C
2
5
ln 2 x 7 C
2
Sifat-Sifat Logaritma Asli
Jika a dan b bilangan-bilangan positif dan r
sebarang bilangan rasional, maka :
i ln 1 0
a
ii ln ln a ln b
b
iii ln ab ln a ln b
iv ln a r r ln a
Proof
Sifat (i) : 1
1
ln 1 dt 0
1
t
Sifat (ii) :
1 1
Karena untuk x>0 Dx ln ax a
ax x
1
Dan Dx ln x
x
Proof
Sifat (ii) :
Berdasarkan Teorema tentang dua fungsi dengan
turunan sama bahwa :
F x G x C
Untuk semua x dalam (a,b)
Proof
Sifat (ii) : F x ln ax
G x ln x
ln ax ln x C
a 1 1
ln ln a ln a ln ln a ln b
b b b
Proof
Sifat (iv) :
Karena untuk x>0, Dx ln x r
1
x r
rx r 1
r
x
1 r
Dan Dx r ln x r
x x
juga, berdasarkan teorema yang digunakan pada sifat (ii), diperoleh
bahwa :
ln xr r ln x C
Andaikan x =1, yang memberikan C=0 maka ln xr r ln x
Contoh 1
Carilah dy/dx jika y ln 3
x 1 , x 1
x2
Penyelesaian :
x 1 3
1
y ln
x
2
dy 1 1 2
1 x 1
ln
dx 3 x 1 x
3 x2
2 x
1
ln x 1 ln x 2
3 3 x x 1
1
ln x 1 2 ln x
3
Contoh 2
Carilah dy/dx jika 1 x2
y
x 1 3
2
Penyelesaian :
1 x2
ln y ln 1 dy 1 1 2 1
x 1 2 3 2 x
y dx 2 1 x 2 3 x 1
x
ln 1 x
1 2
ln x 1
2
2 2
1 x 2 3 x 1
3
x 2
ln 1 x 2 ln x 1
1 2
2 3 3 1 x 2
Contoh 2 1 dy x 2
y dx 3 1 x 2
dy x 2
y
2
dx 3 1 x
1 x2 x 2
x 1 3 3 1 x
2 2
1 x
1
x 2
2 2
3 x 1 1 x
2
3 2
x 2
1 x
1
3 x 1
2
3 2 2
Grafik Logaritma Asli
Daerah asal ln x adalah himpunan bilangan real, sehingga
grafik y=ln x terletak di setengah bagian bidang kanan.
Untuk x>0 :
1
1 Dx ln x 0
x
1
2 Dx ln x 2 0
2
x
Grafik Logaritma Asli
• Rumus (1) menunjukkan bahwa
fungsi logaritma natural (asli)
kontinu dan naik dengan x
bertambah besar.
• Rumus (2) menunjukkan bahwa
grafik cekung ke bawah di mana-
mana
TUGAS 1
x 1 dx
2
1.
x x dx
3
2.
5x 1 5 x 3x 8 dx
2 3 6
3.
4. Carilah penyelesaian umum dan khusus dari
u 2 t 3 t ;u 4 pada t 0
du
dt
z
5. 2 dz
2z 8
t 1
6. 2 dt
2t 4t 3
TERIMA KASIH
KALKULUS LANJUT
Pertemuan ke-2
Ingat :
Grafik Fungsi Balikan
Fungsi Balikan
Fungsi f(x)=x+4 dengan domain A={1,2,3,4} dengan daerah hasil
B={5,6,7,8) dapat dituliskan sebagai berikut :
f x x 4; 1, 5 , 2, 6 , 3, 7 , 4, 8
Fungsi invers dari f(x) atau f’(x) yang merupakan sebuah fungsi
dari daerah hasil B ke daerah asal (domain) A dapat dituliskan
sebagai :
f x x 4; 5,1 , 6, 2 , 7, 3 , 8, 4
Keberadaan Fungsi Balikan
Tidak semua fungsi mempunyai balikan. Sebagai contoh, jika
y=f(x)=x2 tidak mempunyai balikan, kecuali kalau daerah definisinya
dibatasi.
Contoh :
Perlihatkan bahwa f(x)=x5 +2x+1 memiliki balikan.
Penyelesaian :
f’(x)=5x4 +2 > 0 untuk semua x
Jadi f naik pada seluruh garis real, sehingga f memiliki balikan.
Cara Menentukan Fungsi Invers
Langkah mencari fungsi invers (Purcell, et all, page 335, 2003) :
1. Selesaikan persamaan y=f(x) untuk x dalam bentuk y.
2. Gunakan f-1(y) untuk menamai ungkapan yang dihasilkan dalam y.
3. Gantilah y dengan x untuk mendapatkan rumus untul f-1(x)
Contoh :
Perlihatkan bahwa :
x
y f x
1 x
Fungsi invers :
Langkah 1 : x
y
1 x
y 1 x x
y xy x
x xy y
x 1 y y
y
x
1 y
Cara Menentukan Fungsi Invers
Langkah 2 :
y
f 1 y
1 y
Langkah 3 : x
f 1
x
1 x
Turunan Fungsi Invers
f y f 1 x
1
dx 1
dy dy
dx
Turunan Fungsi Invers
Contoh :
Andaikan y=f(x)=x5 +2x+1, carilah (f-1)’(4)!
Penyelesaian :
Walaupun kita dapat mencari f-1 ,pada kasus ini perhatikan bahwa
jika y=4, maka 4=x5 +2x+1 yang diperoleh bahwa x=1.
Kemudian :
y'=f’(x)=5x4 +2
Maka :
f 1 y 4
1 1 1
f 1 5 1 4 2 7
Fungsi Eksponen Asli
Purcell, et all, (page 339, 2003):
Definisi :
Balikan (invers) ln disebut eksponen asli dan dinyatakan oleh
exp, jadi :
x exp y y ln x
Louis Leithol, (page 405, 1976):
Definisi :
The exponential function is the inverse of the natural logarithmic
function and it is defines by :
Fungsi Eksponen Asli
Berdasarkan definisi maka :
i. Exp (ln x) = x, untuk x>0
ii. ln (exp y) = y, untuk semua y
Oleh karena exp dan ln adalah fungsi-fungsi balikan maka grafik
y=exp x adalah grafik y=ln x yang dicerminkan terhadap garis y=x
Sifat-Sifat Fungsi Eksponen Asli
Purcell, et all, (page 339, 2003):
Definisi :
Huruf e menyatakan bilangan real positif unik sedemikian
rupa sehingga ln e = 1
e 2, 718281828459045 2, 72
Sifat-Sifat Fungsi Eksponen Asli
Purcell, et all, (page 339, 2003):
Jika r adalah sebarang bilangan rasional :
er exp ln er exp r ln e exp r
Dengan demikian untuk semua nilai x (rasional & irasional) :
e x exp x
e a eb e a b
ea
b
e a b
e
Sifat-Sifat Fungsi Eksponen Asli
Proof :
e a eb exp ln e a eb
exp ln e a ln eb
exp a ln e b ln e
exp a b
e a b
Turunan Fungsi Eksponen Asli
Purcell, et all (page 340, 2003):
D e e
x
x x
Dx eu eu Dxu
Turunan Fungsi Eksponen Asli
Contoh :
Tentukan :
x
Dx e
Penyelesaian :
Dengan menggunakan u=√x diperoleh bahwa
Dx e x
e x Dx x
1 1 2
e x
x
2
e x
2 x
Turunan Fungsi Eksponen Asli
Contoh :
Tentukan :
x 2 ln x
Dx e
Penyelesaian :
Dengan menggunakan u=x2 ln x diperoleh bahwa
Dx e x 2 ln x
e x 2 ln x
Dx x 2 ln x
21
ex
2
ln x
x
x 2 x ln x
e x 2 ln x
x 2 x ln x
xe x2 ln x
1 2 ln x
xe x 1 ln x 2
2
ln x
Integral Fungsi Eksponen Asli
Purcell, et all (page 341, 2003):
e dx e C
x x
e du e C
u u
Contoh :
Tentukan
4 x
e dx
Integral Fungsi Eksponen Asli
Andaikan u=-4x maka du=-4dx maka :
1
e dx e du
4 x u
4
1
eu du
4
1 u
e C
4
1 4 x
e C
4
Integral Fungsi Eksponen Asli
Contoh :
Tentukan xe dx
3x 2
u 1
6 du
3 x 2
xe dx e
1
eu du
6
1
eu C
6
1
e 3 x C
2
6
Fungsi Eksponen dan Logaritma
Umum
Purcell, et all (page 343, 2003):
i a x a y a x y
ii a
y
x
a xy
x
a ax
iii x
b b
ax
iv a x y
ay
v ab a xb x
x
Sifat-sifat ax
Teorema B (Purcell, et all, page 344, 2003):
Dx a x a x ln a
1 x
a C, a 1
x
a dx
ln a
Contoh :
Cari Dx 3 x
3 1
x
1 3 ln 3
Dx 3 x x
ln 3 Dx x 3 x ln 3 x 2
2 2 x
Sifat-sifat ax
Contoh :
Carilah 2x x2 dx
3
u 1
3
x3
2
2 x dx 2 du
1
2u du
3
1 1 u
2 C
3 ln 2
3
2x
C
3 ln 2
Fungsi loga
Purcell, et all. (page 345, 2003):
Jika 0<a<1, maka f(x)=ax adalah fungsi menurun
Jika a>0, maka f(x)=ax adalah fungsi naik.
Dalam dua kasus tersebut f(x) memiliki fungsi balikan yang
dinamakan logaritma terhadap basis a.
Definisi :
Jika a adalah bilangan positif bukan 1, maka
y log a x x a y
Fungsi loga
Ingat kembali bahwa logaritma natural (asli) memiliki basis e,
kemudian perhatikan bahwa log, adalah fungsi invers dari f(x)=ex
sehingga lambang lain untuk ln adalah :
loge x ln x
ln x y ln a
Dengan demikian
ln x
log a x
ln a
1
Dx log a x
x ln a
Fungsi loga
Contoh :
Jika y log10 x 13 carilah dy/dx
4
dy dy du
dx du dx
1
4 x 3
u ln 10
4 x3
4
x 13 ln 10
Fungsi ax,xadan xx
Bedakan bahwa :
Fungsi Eksponen : f x ax
Fungsi pangkat : f x x a
Fungsi ax,xadan xx
Turunan dari masing-masing fungsi adalah :
Fungsi Eksponen :
Dx f x Dx a x a x ln a
Fungsi pangkat :
Dx f x Dx x a ax a 1
Fungsi ax,xadan xx
Integral dari masing-masing fungsi adalah :
Fungsi Eksponen :
1 x
a dx ln a a C, a 1
x
Fungsi pangkat :
1 a 1
f x dx x dx
a
x C, a 1
a 1
Fungsi xx
Jika y=xx dan x>0 , maka
y xx
ln y ln x x
ln y x ln x
1 1
Dx y x ln x
y x
Dx y y 1 ln x
Dx y x x 1 ln x
Contoh
Carilah : 1
5 x
x 2 dx
Misalkan u=1/x maka du=(-1/x2)dx maka :
1
5 x
x2 du
u
dx 5
5u du
5u
C
ln 5
1
5 x
C
ln 5
Fungsi Trigonometri
Sinus
Kosinus
Tangen
Trigonometri
Kotangen
Sekan
Kosekan
Fungsi Balikan Trigonometri
Purcell, et all. (page 360, 2003):
Definisi :
Untuk memperoleh balikan dari sinus dan cosinus, kita membatasi daerah
asal mereke masing-masing pada selang [-π/2,π/2] dan [0,π]. Sehingga
x sin 1 y y sin x dan x
2 2
x cos 1 y y cos x dan 0 x
Note :
arcsin=sin-1
arccos=cos-1
Grafik Fungsi Balikan Sin x
Grafik Fungsi Balikan Cos x
Fungsi Balikan Trigonometri
Contoh :
Hitunglah
2
a sin
1
2
1 1
b cos
2
c cos cos 1 0, 6
3
d sin sin
1
2
Fungsi Balikan Trigonometri
Ingat kembali bahwa :
x sin x cos x
0 0 1
2
1 3 a sin
1
6 2 2
2 4
2 2
1 1 2
b cos
4 2 2
3 1
3 2 2 2 3
c cos cos 1 0, 6 0, 6
1 0
2
2 3 1
1 3
3
3
2 2
d sin sin
4 2
2
2
2
2 2
5 1 3
6 2 2
0 1
Fungsi Balikan Trigonometri
Purcell, et all. (page 361, 2003):
Definisi :
Untuk memperoleh balikan dari tangen dan sekan, kita membatasi daerah
asal mereke masing-masing pada selang [-π/2,π/2] dan 0, 2 2 ,
Sehingga :
x tan 1 y y tan x dan x
2 2
x sec1 y y sec x dan 0 x , x
2
1 1
sec x sec 1 y cos 1
cos x y
Fungsi Balikan Trigonometri
Contoh :
Hitunglah
a tan 1 1
b tan 1 3
c tan 1
tan 5, 236
d sec1 1
e sec1 2
f sec1 1, 32
Fungsi Balikan Trigonometri
sin x
Ingat kembali tan x cos x
x sin x cos x
0 0 1
1 3 a tan 1 1
4
6 2 2
2 2 b tan 1
3
4 2 2 3
3 1 c tan 1 tan 5, 236 1, 0471853
3 2 2
d sec1 1 cos 1
1
1 0
2 1
2 1
e sec1 2 cos 1
3 1
3 2 2
3 2 2
2 3
1
4 2 2
f sec1 1, 32 cos 1 2, 4303875
5 1
3 1, 32
6 2 2
0 1
Fungsi Balikan Trigonometri
Purcell, et all. (page 362, 2003):
Teorema A
i sin cos 1 x 1 x2
ii cos sin 1 x 1 x2
2 2 2
sin 2 cos 1 2 sin cos 1 cos cos 1
3 3 3
2
2 2
2 1
3 3
4 5
Turunan Fungsi Trigonometri
Purcell, et all. (page 363, 2003):
Dx sin x cos x
Dx cos x sin x
Dx tan x sec 2 x
Dx cot x csc 2 x
Dx sec x sec x tan x
Dx csc x csc x tan x
Turunan Fungsi BalikanTrigonometri
Purcell, et all. (page 363, 2003):
Teorema B
1
i Dx sin 1 x , 1 x 1
1 x 2
1
ii Dx cos1 x , 1 x 1
1 x 2
1
iii Dx tan x
1
1 x2
1
iv Dx sec1 x , x 1
x x 1 2
Turunan Fungsi Balikan Trigonometri
Contoh :
Carilah Dx sin 1 3x 1
Gunakan teorema B dan aturan rantai
1
Dx sin 1 3 x 1 Dx 3x 1
1 3x 1
2
3
1 3x 1
2
3
1 9 x 2 6 x 1
3
1 9x2 6x 1
3
9 x2 6x
Integral Fungsi BalikanTrigonometri
Purcell, et all. (page 364, 2003):
1
i dx sin 1 x C
1 x2
1
ii dx tan 1
xC
1 x 2
1
iii dx sec 1 x C
x x2 1
Turunan Fungsi Balikan Trigonometri
Contoh :
Seorang berdiri di puncak sebuah bukit tegak kira-kira 200 kaki di
atas sebuah danau. Dia mengamati perahu bermotor yang
bergerak lurus menjauhi kaki bukit dengan laju 25 kaki tiap detik.
Berapa laju perubahan sudut penglihatan θ apabila perahu berada
pada jarak 150 kaki dari kaki bukit itu
200
tan 1
x
θ
d d dx 1 200 dx 200 dx
2
dt dx dt 200 2
x dt x 40.000 dt
220 1
x
d
x=150 dan dx/dt=25, maka 0, 08
dt
x
TERIMA KASIH
Pertemuan ke-3
ln u C , r 1
Fungsi Eksponensial
1. eu du eu C
au
2. a du
u
C , a 1, a 0
ln a
Fungsi Trigonometri
1. sin u du cos u C
2. cos u du sin u C
3. sec 2 u du tan u C
4. csc 2 u du cot u C
5. sec u tan u du sec u C
f g x g x dx f u du F u C F g x C
Contoh :
Carilah
x
cos x dx
2 2
Oleh karena :
1
2
sec2 x
cos x
u du tan u C
2
sec
x 1 1
cos x dx
2
x dx sec u du
2 2
cos x
2 2
2
1 1
2
sec 2
u du tan u C
2
tan x 2 C
1
2
Carilah ex
4 9e2 x dx
Maka gunakan bentuk baku :
1 1 1 u
a2 u 2 du
a
tan C
a
1 1 1 1
du 2 du
22 u 2 u
2 2
3 3
1 u 1 3e
x
1 1 1
tan C tan C
3 2 2 6 2
Carilah a tan t
cos2 t dt
Maka gunakan bentuk baku :
au
a du ln a C , a 1, a 0
u
a tan t 1
cos2 t dt a dt a tan t sec 2 t dt
tan t
2
cos t
au
a du
u
C
ln a
a tan t
C
ln a
x dx dan x dx
n n
sin cos
Jenis Integral m m
Trigonometri sin x cos x dx
sin 2 x cos2 x 1
Maka :
x sin x dx
5 4
sin x dx sin
1 cos x sin x dx
2 2
1 2u 2 u 4 du
2 1
u u3 u5 C
3 5
2 1
cos x cos3 x cos5 x C
3 5
2 1
cos x cos3 x cos5 x C
3 5
Contoh 3 :
Carilah
cos4 x dx
Ingat bahwa :
1 cos 2 x
cos x
2
2
Maka :
1 cos 2 x
2 2
1
cos 4
x dx 2 dx 2 1 cos 2 x dx
1 cos 2 x dx 1 2 cos 2 x cos 2 2 x dx
1 2 1
4 4
1 1 1
1 dx 2 cos 2 x dx cos 2 2 x dx
4 4 4
Integral pertama :
1 1
4
1 dx x c1
4
Integral Kedua :
Misalkan u=2x maka du=2dx
1 1 1
4 4 4
2 cos 2 x dx cos 2 x 2 dx cos u du
1 1
sin u c2 sin 2 x c2
4 4
Integral Ketiga :
1 1 1 cos 4x 1
4 4 8
cos 2
2 x dx dx 1 cos 4x dx
2
1 1
1 dx cos 4 x dx
8 8
1 1 1
4 2
cos x dx 1 dx 2 cos 2 x dx cos 2 x dx
4 4 4
1 1 1 1
x c1 sin 2 x c2 x sin 4 x c3
4 4 8 32
1 1 1 1
x x sin 2 x sin 4 x c1 c2 c3
4 8 4 32
3 1 1
x sin 2 x sin 4 x C
8 4 32
Contoh 3 :
2 4
Carilah sin x cos x dx
Ingat bahwa :
1 cos 2 x 1 cos 2 x
cos x 2
sin x
2
2 2
Maka :
8
2
1
1 cos 2 x 1 cos 4 x 1 sin 2 2 x cos 2 x dx
1
8 2
1
1 cos 2 x cos 4 x cos 2 x cos 2 x sin 2 x dx
1 1
2
8 2 2
1 1 1
8
1 cos 2 x cos 4 x cos 2 x cos 2 x sin 2
2 x dx
2 2
1 1 1
8 2
1 cos 2 x cos 2 x cos 4 x cos 2 x sin 2
2 x dx
2
1 1 1
8 2 2
cos 4 x cos 2 x sin 2
2 x dx
1 1 1
8 2
dx 2
cos 4 x dx cos 2 x sin 2 2 x dx
1 1 1 1 3
x sin 4 x sin 2 x C
8 2 8 6
Purcell, et all. (page 386,2003):
1
sin mx cos nx dx sin m n x sin m n x
2
1
sin mx sin nx dx cos m n x cos m n x
2
1
cos mx cos nx dx 2 cos m n x cos m n x
Contoh 4 :
Carilah sin 2 x cos 3x dx
Maka :
1
sin 2 x cos 3x dx sin 5 x sin x dx
2
1
sin 5 x dx sin x dx
2
1 1
cos 5 x cos x C
2 5
1 1
cos 5 x cos x C
10 2
Bentuk akar dalam integran selalu menimbulkan kesulitan,
sehingga dibutuhkan substitusi untuk merasionalkan.
Substitusi yang
merasionalkan
a2 x2 ; a2 x2 ;
n
ax b x 2 22
Purcell, et all. (page 389,2003):
Jika
n
ax b
muncul dalam suatu integral, maka gunakan substitusi
u n ax b
untuk menghilangkan akar.
Contoh 1:
Carilah 1
x x
dx
Misalkan :
u x 2u du dx
Maka : 1 1
x x
dx 2
u u
2u du
u
2 du
u u 1
1
2 du
u 1
2 ln u 1 C
2 ln x 1 C
Contoh 2 :
Carilah
x x 1 dx
5 2
Misalkan :
u x 1 u 5 x 1 5u 4du dx
1
5
Maka :
x x 1 dx x x 1 dx u 5 1 u 2 5u 4 du
2 2
5 5
5 u 7 u 2 u 4 du 5 u11 u 6 du
1 1 5 5
5 u12 u 7 C u12 u 7 C
12 7 12 7
Purcell, et all. (page 390,2003):
Untuk merasionalkan
a 2 x 2 ; a 2 x 2 ; x 2 22
Gunakan substitusi trigonometri berikut :
x a sin t t
a2 x2 2 2
a2 x2 x a tan t t
2 2
x 2 22 x a sec t 0 t ; t
2
Penyederhanaan substitusi trigonometri
a
x
1
x t sin
t a
a2 x2
x a sin t
Dengan demikian :
1 x x2 1
cos t cos sin 1 2 a2 x2
a a a
Maka :
2
a
a 2 x 2 dx t sin t cos t C
2
a2 1 x x 1 2
sin
a 2
x C
2 a aa
a2 1 x x 2
sin a a 2 a x C
2
2
a2 x x
sin 1 a2 x2 C
2 a 2
Purcell, et all. (page 394,2003):
Andaikan u=u(x) dan v=v(x), maka :
Dx u x v x u x v x v x u x
u x v x Dx u x v x v x u x
Dengan mengintegrasikan kedua ruas maka :
u x v x u x v x v x u x dx
Dengan memisalkan bahwa dv=v’(x) dan du=u’(x) dx maka
secara umum dapat ditulis sebagai berikut :
u dv u v v du
Contoh 1 :
Carilah x cos x dx
misalkan :
u x du dx
dv cos x dx v sin x
Maka
x cos
u
u
x sin
x dx x sin x dx
v
v du
dv
x sin x cos x C
x sin x cos x C
Contoh 2 :
Carilah x 2 sin x dx
misalkan : u x 2 du 2 x dx
dv sin x dx v cos x
Maka
u
u
x
2
sin x dx x
2
cos x cos x 2 x dx
dv v v du
x 2 cos x 2 cos x x dx
v du
x 2 cos x 2 x cos x dx
parsial berulang
f n x dx g x f k x dx
Dengan k<n dinamakan rumus reduksi (pangkat f
direduksi/berkurang) yang diperoleh melalui integral parsial
Contoh :
Turunkanlah suatu rumus reduksi untuk
sin dx
n
Misalkan
u sin n 1 x du n 1 sin n 2 x cos x dx
dv sin x dx v cos x
Maka :
sin dx sin
n n 1
x sin
xdx
u dv
x
sin n 1
cos x cos x n 1 sin n 2 x cos x dx
u
v v du
2 2x 2 x5 2 x3 x 1
f x g x 2 h x
x 1 x 4x 8 x3 5 x
3
Misalkan :
u x2 4x 8 du 2 x 4 dx
Maka :
2x 2 2x 4 6 2x 4 6
x2 4x 8
dx x 2 4 x 8 x 2 4 x 8 x 2 4 x 8 x 2 4 x 8 dx
dx dx
1 6 6
du 6 2 dx ln x 2 4 x 8 6 2 dx
u x 4x 8 x 4x 4 4
6
ln x 2 4 x 8 6 dx
x 2 4
2
1 x2
ln x 2 4 x 8 6 tan 1 C
2 2
x2
ln x 2 4 x 8 3 tan 1 C
2
Faktor linear
yang berbeda
Faktor linear
Faktor linear
yang berulang
Faktor linear
berbeda dan ada
Dekomposisi
yang berulang
Pecahan Parsial
Faktor kuadrat
tunggal
Faktor Kuadrat
Faktor kuadrat
berulang
3x A B
x 2 x 3 x 2 x 3
Faktor linear yang
Berbeda 3x 2 A B C
x x 2 x 3 x x 2 x 3
Faktor Kuadrat
Tunggal
Faktor Kuadrat
Faktor Kuadrat
Berulang 6 x 2 15 x 22 A Bx C Dx E
2
x 3 x2 2
2
x 3 x 2 x 2 2 2
KALKULUS LANJUT
Pertemuan ke-4
Integral
Tentu
Jumlah Pendahuluan
Rieman Luas
Notasi Jumlah & Sigma
Purcell, et all. (page 226,2003):
Sebuah fungsi yang daerah asalnya hanya terdiri dari bilangan
bulat positif (atau suatu himpunan bagian lain dari bilangan
positif) disebut sebagai barisan.
Notasi dari sebuah barisan diantarnya a(n) atau an .
Sebagai contoh barisan {an } ditentukan oleh an = n2 dan barisan
{bn } ditentukan oleh bn = 1/n.
Contoh :
a1 , a2 , a3 , a4 , …
1, 4, 9, 16, …
Notasi Jumlah & Sigma
Perhatikan jumlah dari barisan berikut :
12 +22 +32 +42 +52 +…+1002
a1 + a2 + a3 + a 4 + … + an
Untuk menunjukkan jumlah ini dalam bentuk yang kompak,
barisan pertama dapat dituliskan sebagai berikut :
100
i
i 1
2
a
i 1
i
Notasi Jumlah & Sigma
Σ berpadanan dengan S yang menyatakan untuk
menjumlahkan (menambahkan) semua bilangan berbentuk
seperti yang ditunjukkan dengan indeks i terus meningkat
seiring peningkatan bilangan bulat positif, mulai dengan
bilangan bulat yang diperlihatkan di bawah Σ dan berakhir
dengan bilangan bulat di atas tanda Σ tersebut.
4
ab a b
i 2
i i 2 2 a3b3 a4b4
n
1 1 1 1 1
j 1 j
1 2 3
n
4
k 1 2 3 4
k 1 k 1
2
2 2 2 2
1 1 2 1 3 1 4 1
Notasi Jumlah & Sigma
Untuk n ≥ m
n
F i F m F m 1 F m 2
i m
F n
n
c
i 1
i ccc c n c nc
n suku
Contoh :
100
4 100 4 400
i1
Notasi Jumlah & Sigma
TEOREMA A (Purcell, et all. page 227,2003):
Kelinearan Σ
Andaikan {ai } dan {bi } menyatakan dua barisan dan c suatu
konstanta, maka :
n n
i ca
i 1
i c ai
i 1
n n n
ii ai bi ai bi
i 1 i 1 i 1
n n n
iii ai bi ai bi
i 1 i 1 i 1
Notasi Jumlah & Sigma
Contoh :
Andaikan
100 100
a
i 1
i 60 dan b 11
i 1
i
100
Hitunglah 2a 3b 4
i 1
i i
2a 3b 4 2a 3b 4
i 1
i i
i 1
i
i 1
i
i 1
100 100 100
2 ai 3 bi 4
i 1 i 1 i 1
2 60 3 100 4 100
487
Notasi Jumlah & Sigma
Rumus Jumlah khusus (Purcell, et all. page 228,2003):
n
n n 1
1. i 1 2 3 n
i 1 2
n
n n 1 2n 1
2. i 2 12 22 32 n2
i 1 6
n n 1
2
n
3. i 3 13 23 33 n3
i 1 2
n n n 1 6n 3 9n 2 n 1
4. i 1 2 3
4 4 4 4
n 4
i 1 30
n
5. an 1 ai an 1 a1
i 1
n
6. i 1 i 2 n 1 1
2 2
i 1
Notasi Jumlah & Sigma
Contoh
Hitunglah :
n 10 10
a. i b. i 2
c. i 4
i 1 i 1 i 1
Penyelesaian :
10 10
10 10 1
a. i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 55 atau i 55
i 1 i 1 2
10
10 10 1 20 1
b. i 2 385
i 1 6
10 4 4 10 10 1 60 90 10 1
10 3 2
c. i i 1
4
1 25.332
i 2 i 1 30
Pendahuluan Luas
Purcell, et all. (page 233,2003)
Sifat-sifat luas :
1. Luas sebuah daerah rata adalah bilangan (real) tak negatif.
2. Luas segi empat adalah hasil kali panjang dan lebarnya
(keduanya diukur dalam satuan sama). Hasil dalam suatu
persegi misalnya kaki persegi atau sentimeter persegi.
3. Daerah-daerah yang sama dan sebangun mempunyai luas
sama.
4. Luas gabungan dua daerah yang hanya berimpit menurut
sebuah ruas garis sama dengan jumlah luas kedua daerah
tersebut.
5. Jika sebuah daerah terkandung di dalam daerah yang
kedua, maka luas daerah pertama lebih kecil daripada atau
sama dengan luas yang kedua.
Pendahuluan Luas
y
4 y=f(x)=x2
R x
1 2
Luas Menurut Poligon-Poligon Dalam
Luas A(R) dapat dicari dengan langkah berikut.
Buatlah selang [0,2] menjadi n selang bagian, masing-masing
dengan panjang Δx menggunakan titik-titik n+1.
x0 0
2
x1 x
0 x0 x1 x2 x3 x4 xn1 2 n
4
x2 2 x
n
6
x3 3 x
n
0 2
2i
xi i x
x0 x1 x2 x3 xn-1 xn n
2 n 1
xn 1 n 1 x
n
2n
xn n x 2
n
Luas Menurut Poligon-Poligon Dalam
Perhatikan segi empat dengan alas [xi-1 , xi ] dan tingginya f(xi-1)
Luasnya adalah f(xi-1)Δx .
f(xi-1)
xi-1 xi
Dimana :
A lingkaran lim A Pn
n
Maka :
n 1
A Rn f x0 x f x1 x f x2 x f x3 x f xn 1 x f xi x
i 0
8 2 8 2 8 2 8 2 8 2
3 0 3 1 3 2 3 3 3 n 1
n n n n n
8 2 8 n 1 2
3 1 2 2 n 1 3 i
2 2 2
n n i 1
8 n 1 n 2 n 1 1 8 2n 3n n
3 2
3
n
3
6 6 n
8 1 1 8 4 4
2 3 2 2
6 n n 3 n 3n
Luas Menurut Poligon-Poligon Dalam
Purcell, et all. (page 233,2003):
Luas lingkaran adalah limit n∞ dari luas Pn . Jadi jika A(F)
menyatakan luas daerah F maka :
A lingkaran lim A Pn
n
Dengan demikian :
A R lim A Rn
n
8 4 4
lim 2
n 3 n 3n
8
3
Luas Menurut Poligon-Poligon Luar
Perhatikan segi empat dengan alas [xi-1 , xi ] dan tingginya f(xi)
Luasnya adalah f(xi)Δx .
f(xi)
xi-1 xi
Dimana :
A lingkaran lim A Pn
n
Maka :
n
A S n f x1 x f x2 x f x3 x f xn x f xi x
i 1
8 2 8 2 8 2 8 2
3 1 3 2 3 3 3 n 1
n n n n
8 2 8 n 1 2
3 1 2 2 n 1 3 i
2 2 2
n n i 1
8 n 1 n 2 n 1 1 8 2n 3n n
3 2
3
n
3
6 6 n
8 1 1 8 4 4
2 3 2 2
6 n n 3 n 3n
Luas Menurut Poligon-Poligon Luar
Purcell, et all. (page 233,2003):
Luas lingkaran adalah limit n∞ dari luas Pn . Jadi jika A(F)
menyatakan luas daerah F maka :
A lingkaran lim A Pn
n
Dengan demikian :
A R lim A Sn
n
8 4 4
lim 2
n 3 n 3n
8
3
Jumlah Riemann
Purcell, et all. (page 239,2003):
Pandanglah sebuah fungsi f yang didefinisikan pada selang
tutup [a,b]. Fungsi itu boleh bernilai positif ataupun negatif pada
selang tersebut dan bahkan tidak perlu kontinu.
Tinjaulah suatu partisi P dari selang [a,b] menjadi n selang
bagian (tidak perlu sama panjang) menggunakan titik-titik
a x0 x1 x2 x3 x4 xn1 b
Dan andaikan Δxi =xi - xi -1 . Pada tiap selang bagian [xi-1, xi],
ambilah sebuah titik sebarangxi (yang mungkin saja sebuah
titik ujuk), titik itu disebut sebagai titik sampel untuk selang
bagian ke-i
Jumlah Riemann
Contoh untuk n=6
Terbentuklah penjumlahan
n
Rp f xi xi
i 1
Jumlah Riemann
Jumlah Riemann
Contoh :
Hitunglah jumlah Riemann Rp untuk :
f x x 1 x 2 x 4 x3 5x 2 2 x 8
Pada selang [0,5] dengan menggunakan partisi P dengan titik-
titik parsial :
0 1,1 2 3, 2 4 5
Dan titik sampel berpadanan
x1 0, 5 x2 1, 5 x3 2, 5 x4 3, 6 x5 5
5
R p f xi xi
i 1
f x dx
a
f x dx lim f x x
a
P
i 1
i i
Integral Tentu
b
f x dx A
a
atas Abawah
f x dx 0
a
b a
f x dx f x dx, a b
a b
Contoh :
2 2 6
dx 0 dx
3 3 3
x x dx x
2 6 2
Integral Tentu
TEOREMA A (Purcell, et all. page 242,2003):
Teorema Keintegrasian
5n
xn 2 nx 2 3
n
Integral Tentu
Jadi
5i
f xi xi 3 1
n
Sehingga : n n
f x x f x x
i 1
i i
i 1
i i
n
5i 5
1
i 1 n n
2
5 n 5 n
1 i
n i 1 n i 1
5 n n 1
2
n
5
n n 2
25 1
5 1
2 n
3 n
x 3 dx Plim
f xi xi
i 1
2
25 1
lim 5 1
P
2 n
35
2
Integral Tentu
TEOREMA B (Purcell, et all. page 244,2003):
Sifat Tambahan pada Selang
Jika f terintegrasikan pada sebuah selang yang mengandung
titik-titik a, b, dan c, maka
c b c
f x dx f x dx f x dx
a a b
Tidak perduli apapun orde a, b, dan c.
Contoh :
2 1 2
dx
2 2 2
x dx x dx x
0 0 1
TERIMA KASIH
Pertemuan ke-5
Kalkulus
b n
Jika f dan g terintegrasikan pada [a,b] dan jika f(x)≤ g(x) untuk semua x
dalam [a,b], maka:
b b
f x dx g x dx
a a
b
m b a f x dx M b a
a
Teorema D (Purcell, et all. page 251,2003):
Kelinearan Integral Tentu
b b
i k f x dx k f x dx
a a
b b b
ii f x g x dx f x dx g x dx
a a a
b b b
iii f x g x dx f x dx g x dx
a a a
Contoh :
Anggaplah :
x
A x t 3dt
1
c. Carilah t dt
3
1
a. Berdasarkan teorema dasar kalkulus pertama
dy
A x x 3
dx
b. Persamaan diferensian dy/dx terpisah, sehingga
dy
x3
dx
dy x 3dx
y x 3dx
1 4
y x C
4
b. Ketika x=1, kita harus mempunyai :
1
y A 1 t 3dt 0
1
sehingga :
1 4
y x C
4
1 4
0 1 C
4
1
C
4
4
1 1 255
1 t dt A a 4 4 4 4
3 4
Teorema A (Purcell, et all. page 256,2003):
Teorema Dasar Kalkulus Kedua
f x dx F b F a
a
Contoh 1: b
Perlihatkan bahwa k dx k b a
a
Penyelesaian :
Antiturunan F(x) adalah sebagai berikut :
F x k dx kx
Dengan demikian
b
k dx F b F a kb ka k b a
a
Contoh 2: b
b2 a 2
Perlihatkan bahwa a x dx 2 2
Penyelesaian :
Antiturunan F(x) adalah sebagai berikut :
1 2
F x x dx x
2
Dengan demikian
b
1 2 1 2
a x dx F b F a 2 b 2 a
Purcell, et all. (page 259,2003):
b
f x dx f x dx
b
a
a
Contoh 3: 4
Hitunglah x 2 x 2 x 1 dx
0
Penyelesaian :
Anggaplah u=x2+x maka du=(2x+1) dx, jadi :
u C x2 x 2 C
2 32 2 3
x 2 x 2 x 1dx u 2 du
1
3 3
Dengan demikian
4
2
4
x x 2 x 1 dx x 2 x 2 C
3
2
0 3 0
2 2
42 4 2 C 02 0 2 C
3 3
3 3
59, 63
Contoh 4:
4
Hitunglah sin
3
2 x cos 2 x dx
0
Penyelesaian :
Anggaplah u=sin 2x maka du=2 cos 2x dx, jadi :
sin 2 x cos 2 x dx
3 1
2
sin 3
2 x 2 cos 2 x dx
1 3
2
u du
u C sin 4 2 x C
11 4 1
24 8
Dengan demikian
1 4
sin 2 x cos 2 x dx sin 2 x C
4
3 4
0 8 0
1 1
sin 4 2 C sin 4 2 0 C
8 4 8
1
8
Teorema B (Purcell, et all. page 261,2003):
Teorema Nilai Rata-Rata untuk Integral
f t dt f c b a
a
Purcell, et all. (page 266,2003):
Aturan substitusi untuk Integral Tentu
b g b
f g x g x dx f u du
a ga
Contoh 1 1
x 1
Hitunglah dx
x 2x 6
2 2
0
Penyelesaian :
Misalkan u x2 2x 6
du 2 x 2 dx
du 2 x 1 dx
1
du x 1 dx
2
Dengan demikian jika x=0, maka u=6 dan jika x=1 maka u=9, jadi
x 1 1
1 9
1
dx du
x 2x 6 2
2
0
2
6
u2
9
1 1
2 du
26u
9
1 1
2 u 6
1 1 1
2 9 6
1 2 3
2 18
1
36
Contoh 2 2
4
cos x
Hitunglah x
dx
2
9
Penyelesaian :
Misalkan
u x
1
du dx
2 x
1
2du dx
x
Dengan demikian jika x=π2/9, maka u= π/3 dan jika x= π2/4 maka u= π/2,
jadi
2
x sin x cos x
4 2
cos x 0 0 1
x
dx cos u 2du
1 3
2
9 3 6 2 2
2 2
2
2 cos u du 4 2 2
3 1
3 3 2 2
2 sin u 2 2
1 0
3
2
3 1
2 sin sin
3 2 2
2 3
3 2 2
3 4 2 2
2 1 5 1 3
2
6 2 2
1
2 3 0
Purcell, et all. (page 267,2003):
Teori Simetri
f x dx 2 f x dx
a 0
f x dx 0
a
Contoh 1
x
Hitunglah 4 dx
cos
Penyelesaian :
Karena cos x cos x
4 4
Dengan demikian jika x=0, maka u= 0 dan jika x= π maka u= π/4, jadi
x sin x cos x
0 0 1
x x
4
cos dx 2 0 4 dx
cos 1 3
6 2 2
4 2 2
2 cos u 4du 4 2 2
0 3 1
3 2 2
4
8 cos u du
1 0
0 2
2 3 1
8 sin u 0 4 3 2
2
4
8 sin sin 0
3
4 2
2
2
2
5 1 3
4 2
6 2 2
0 1
Contoh 2 5
x5
Hitunglah
5
x2 4
dx
Penyelesaian :
Karena
x5
f x 2 fungsi ganjil
x 4
Maka
5
x5
5
x 4
2
dx 0
Purcell, et all. (page 268,2003):
Teori D
b p b
f x dx f x dx
a p a
Contoh 2
Hitunglah
0
sin x dx
Penyelesaian :
Karena
f x sin x periodik
Maka 2 2
0
sin x dx sin x dx
0
sin x dx sin x dx sin x dx
0
2 sin x dx 2 cos x 0
2 cos cos 0 4
KALKULUS LANJUT
Pertemuan ke-6
Luas Permukaan
Luas Bidang Rata Volume Benda Putar Panjang Tali Busur
Benda Putar
b
A R f x dx
a
Luas Bidang Rata
Contoh 1 :
Tentukan luas daerah R di bawah kurva y=x4 – 2x2 +2 di antara
x=-1 dan x=2.
2
AR x 2 x 2 2 dx
4
1
2
1 2
x5 x3 2 x C
5 3 1
1 2 1 2
25 23 2 2 C 1 1 2 1 C
5 3
5 3 5 3
5,1
Luas Bidang Rata
Daerah di Bawah Sumbu-X (Purcell, et all. page 279,2003):
1
3
A R x 2 4 dx
2
3
1 2
3
2 3 x 4 dx
3
1
x3 4 x C
9 2
1 1
33 4 3 C 2 4 2 C
3
9 9
145
9
Luas Bidang Rata
Contoh 3 :
Tentukan luas daerah R yang dibatasi oleh y=x3–3x2 –x+3, ruas
sumbu x antara x=-1 dan x=2 dan oleh garis x=2
A R A R1 A R2
1 2
x 3 x x 3 dx x3 3 x 2 x 3 dx
3 2
1 1
1 2
1 1 1 1
x 4 x3 x 2 3x C x 4 x 3 x 2 3x C
4 2 1 4 2 1
7
4
4
23
4
Luas Bidang Rata
Daerah di di antara Dua Kurva (Purcell, et all. page 81,2003):
A f x g x x
b
A f x g x dx
a
Luas Bidang Rata
Contoh 4 :
Tentukan luas daerah di antara kurva y=x4 dan y=2x-x2
A 2 x x 2 x 4 x
1
A 2 x x 2 x 4 dx
0
1
1 1
x 2 x3 x5 C
3 5 0
1 1 1 1
12 13 15 C 02 03 05 C
3 5 3 5
7
15
Luas Bidang Rata
Contoh 5:
Tentukan luas daerah R antara parabola y2=4x dan 4x-3y=4.
Penyelesaian :
Cari dulu titik potong dari kedua kurva dengan mencari solusi dari kedua
persamaan.
Dari persamaan kedua diperoleh bahwa : 4 x 3 y 4
4x 4 3 y
Dengan demikian, titik potong kedua kurva diperoleh dengan
menyamakan kedua persamaan berikut :
y2 4 3y
y2 3y 4 0
y 1 y 4 0
y 1 y4
Luas Bidang Rata
Substitusikan kedua titik potong y ke dalam persamaan :
y 1 y4
1
y2 4x x y2 4x x 4
4
1
4x 4 3 y x 4x 4 3y x 4
4
Gambarkan kurva kedua persamaan :
Luas Bidang Rata
Luas Bidang Rata
4
3y 4 y2
AR dy
1
4 4
4
1
3 y 4 y 2 dy
4 1
4
1 3 1
y2 4x y2
4 2 3 1
1 3 2 1 2 3 1 2
2
4 4 4 4 1 4 1 1
4 2 3 2 3
125
24
TUGAS
Buatlah sketsa daerah yang dibatasi oleh grafik
persamaan-persamaan yang diketahui, susun suatu
integral dan hitunglah luas daerah berikut :
1. y=5x-x2 , y=0 di antara x=1 dan x=3
2. y=(x-4)(x+2), y=0 di antara x=0 dan x=3
3. y=(x-3)(x-1) dan y=x
TERIMA KASIH
Pertemuan ke-7
Luas Permukaan
Luas Bidang Rata Volume Benda Putar Panjang Tali Busus
Benda Putar
V x dx
4
2
0
4
x dx
0
4
1
x2
2 0
1 1
42 02
2 2
8
Metode Cakram
Contoh 2
Tentukan volume benda yang dibentuk dari pemutaran daerah yang
dibatasi oleh kurva y=x3 , sumbu y dan garis y=3 mengelilingi sumbu
y.
Metode Cakram
y
2
V 3 y
V y dy
3
2
3
0
3
y
2
3
dy
0
3
3 5
y 3
5 0
3 5 3 5
3 3 0 3
5 5
93 9
5
Metode Cincin
Louis Leithold (page 333, 1976) :
Metode Cincin
Ada kalanya pengirisan suatu benda putar menghasilkan cakram-
cakram dengan lubang di tengahnya. Daerah yang demikiran disebut
cincin.
V A h
r r2
2
1
2
h
Metode Cincin
Contoh 1
Tentukan volume benda yang dibentuk dengan memutar
mengelilingi sumbu x, daerah yang dibatasi oleh parabola-parabola
y=x2 dan y2=8x
Metode Cincin
V 8x
2
x2
2
x
2
V 8 x x 4 dx
0
2
1
4 x 2 x5
5 0
1 5 1 5
4 2 2 4 0 0
2 2
5 5
48
5
Metode Cincin
Contoh 2
Daerah setengah lingkaran yang dibatasi oleh x 4 y dan sumbu y
2
2
2
V 1 4 y 2 1 y
2
2 2
V 1 4 y2 1 dy
2
TUGAS
Gambarlah daerah R yang dibatasi oleh grafik-grafik
persamaan yang diberikan, kemudian tentukan
volume benda pejal yang terbentuk :
1. Apabila R diputar mengelilingi sumbu X
1
y , x 3, y 0
x
2. Apabila R diputar mengelilingi sumbu-Y
x y 2 , x 0, y 3
3. Tentukan volume benda yang terbentuk dengan
memutar mengelilingi sumbu-x daerah yang
dibatasi oleh garis x-2y=0 dan y2 =4x
KALKULUS LANJUT
Pertemuan ke-8
Luas Permukaan
Luas Bidang Rata Volume Benda Putar Panjang Tali Busur
Benda Putar
V 2 x f x x
b
V 2 x f x dx
a
Metode Kulit Tabung
Louis Leithold (page 337, 1976) :
Metode Kulit Tabung
Contoh 1
Daerah yang dibatasi oleh kurva y=1/√x, sumbu x, x=1 dan x=4
diputar mengelilingi sumbu y. tentukan volume benda yang
terbentuk.
Penyelesaian :
1
V 2 x f x x 2 x x
x
4 4
1
V 2 x dx 2 x 2 dx
1
1 x 1
2 2 32
4
2 32 3
2 x 2 4 1
2
3 1 3 3
28
3
Metode Kulit Tabung
Contoh 2
Daerah yang dibatasi oleh kurva y=(r/h)x, sumbu x dan x=h
diputar mengelilingi sumbu x. karena itu terbentuk sebuah
kerucut (anggap r>0, h>0). Tentukan volume benda yang
terbentuk.
Penyelesaian : h
V 2 y h y y
r
h
r
V 2 y h y dy
0 r
Metode Kulit Tabung
h
r
V 2 y h y dy
0 r
r
y2
2 h y dy
0
r
r
1 1 3
2 h y 2 y
2 3r 0
1 1 3 1 1 3
2 h r r 0 0
2 2
2 3r 2 3r
1
r 2h
3
Metode Kulit Tabung
Contoh 3
Tentukan volume benda yang terbentuk dengan memutar daerah
di kuadran pertama, yang terletak di antara parabola y=x2 dan di
bawah parabola y=2-x2 mengelilingi sumbu y.
Metode Kulit Tabung
1
V 2 x 2 2 x 2 dx
0
1
4 x x 3 dx
0
1
1 1
4 x 2 x 4
2 4 0
1 2 1 4 1 1 4
4 1 1 0 0
2
2 4 2 4
Penggabungan
Contoh 4
Susunlah dan hitunglah sebuah integral untuk volume benda yang
dihasilkan apabila R yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini
diputar mengelilingi :
a. Sumbu x
b. Sumbu y
c. Garis y = -1
d. Garis x = 4
Penggabungan
Mengelilingi sumbu x
Metode Cakram
V 3 2 x x 2 x
3
V 3 2 x x 2 dx
0
3
1
3x x 2 x3
3 0
1 3 1 3
3 3 3 3 3 0 0 0
2 2
3 3
153
5
Penggabungan
Mengelilingi sumbu y
3 4
3
3 2 1 2 1 4 3 2 1
2 x 2 x3 x 4 2 3 3 3 0 0 0
2 3 2 3
2 3 4 0 2 3 4 2 3 4
45
2
Penggabungan
Mengelilingi sumbu y=-1
Metode Cincin
V 4 2 x x 2 12 x
2
3
V 4 2 x x 2 1 dx
2
0
243
5
Penggabungan
Mengelilingi sumbu x=4
Luas Permukaan
Luas Bidang Rata Volume Benda Putar Panjang Tali Busur
Benda Putar
2 y= x2
y=sin x 1
1
x
x 3
π
-1
-2
Kurva Bidang
Ingat kembali dari trigonometri bahwa :
x = a cos t y = a sin t 0 ≤ t ≤ 2π
Menggambarkan lingkaran x2 + y2 = a2 y
(x,y)
Asumsikan t sebagai waktu dan x dan y a
sebagai sebuah partikel pada waktu t. t
x
peubah t disebut parameter.
Qn-1 Δwi
Q0 Δyi
Q2
Q1 x Qi-1 Δxi
Panjang Busur
wi xi yi
2 2
f t f t g t g t
2 2
i i 1 i i 1
f ti f ti 1 f ti ti
g ti g ti 1 g tˆi ti
Dengan ti ti ti 1
Panjang Busur
wi f ti ti g tˆi ti
2 2
f ti g tˆi
2 2
ti
n n
w f ti g tˆi
2 2
i ti
i 1 i 1
Panjang Busur
2 2
dx dy
b b
L f ti g tˆi dt
2 2
dt
a a dt dt
Panjang Busur
2
dy
b
Jika Kurva diberikan
y=f(x) dengan a ≤ x ≤ b L 1 dx
a dx
Panjang
Busur
2
dx
d
Jika Kurva diberikan L 1 dy
x=f(y) dengan c ≤ y ≤ d c d
Panjang Busur
Contoh 1
Carilah keliling x2 + y2 = a2
Penyelesaian :
x a cos t y a sin t a t 2
dx dy
a sin t a cos t
dt dt
2 2
L a sin t a cos t dt a 2 sin 2 t a 2 cos 2 t dt
2 2
0 0
2 2
a 2 sin 2 t cos 2 t dt a 2 dt
0 0
at 0 2 a
2
Panjang Busur
Contoh 2
Carilah panjang ruas garis dari A(0,1) ke B(5,13)
Penyelesaian :
dy 12
dx 5
2
12
5
L 1 dx
0 5
2 2
5 12
5
dx
0 5 5
5
13
1 dx
5 0
5
13
x 13
5 0
Panjang Busur
Contoh 3
Carilah panjang busur kurva y=x3/2 dari titik (1,1) ke (4,8)
Penyelesaian : dy 3 1 2
x
dx 2
2
3 1
4 4
9
L 1 x 2 dx 1 x dx
1 2 1
4
9 9
misalkan u 1 x maka du dx maka :
4 4
4 4
9 4
L 1 x dx u du
1
4 91
4
9 2 3 2 18 9
4 3
2
u 1 x
4 3 1 12 4
1
7, 63
Diferensial Panjang Busur
Purcell et all. (page 304, 2003) :
Andaikan f fungsi yang terdiferensiasi
secara kontinu pada [a,b]. Untuk masing-
masing x dalam [a,b], definisikan s(x)
dengan : b
s x 1 f du du
2
dx dx
Diferensial Panjang Busur
Purcell et all. (page 304, 2003) :
2
dx
2 2 2
dy dx dy
ds 1 dx 1 dy dt
dx dy dt dt
Luas Permukaan Benda Putar
Jika sebuah kurva bidang mulus diputar mengelilingi sebuah
sumbu dalam bidangnya, maka kurva akan membentuk suatu
permukaan benda putar seperti gambar berikut :
Luas Permukaan Benda Putar
Sebuah kerucut terpancung adalah bagian permukaan kerucut
yang terletak antara dua bidang yang tegak lurus pada sumbu
kerucut. Jika kerucut terpancung mempunyai jari-jari r1 dan r2
sedangkan tinggi miring l maka luas A diberikan oleh :
r1 r2
A 2 t
2
2 rata-rata jari-jari tinggi
Luas Permukaan Benda Putar
Andaikan y=f(x), a ≤x ≤ b, tentukanlah suatu kurva mulus di
setengah bidang atas dari bidang xy.
y
Δsi
y=f(x)
yi
a x0 x1 x2 x3 xn b
Luas Permukaan Benda Putar
Dengan demikian kurva terbagi menja atas n potong. Andaikan Δsi
menyatakan panjang potongan ke-i dan yi adalah koordinat y
sebuah titik pada potongan ini. Apabila kurva ini diputar
mengelilingi sumbu x akan terbentuk suatu permukaan dan
potongan khas tersebut membentuk pita sempit. Luas pita ini
dapat dihampiri oleh luas sebuah kerucut terpancang tengah
2πyiΔsi , maka luas permukaan tersebut adalah :
n
A lim
P
2 y s
i 1
i i
b
2 y ds
a
b
2 f x 1 f x dx
2
a
Luas Permukaan Benda Putar
Contoh :
Tentukan luas permukaan benda putar yang dibangun dari
pemutaran kurva y=√x ; 0≤x≤4 mengelilingi sumbu x.
b
A 2 f x 1 f x dx
2
2
1
4 4
1
2 x 1 dx 2 x 1 dx
0 2 x 0
4x
4x 1
4 4
4x dx 4 x 1 dx
0
4x 0
4
1 2 3
4 x 1 2
4 3 0
32 32
17 1
6
Luas Permukaan Benda Putar
Purcell et all. (page 305, 2003) :
Jika kurva diberikan secara parametrik oleh x=f(t), y=g(t), a≤t≤b maka
luas permukaan didefinisikan sebagai :
b b
A 2 y ds 2 g t f t g t dt
2 2
a a
TERIMA KASIH
KALKULUS LANJUT
Pertemuan ke-10
Luas Permukaan
Luas Bidang Rata Volume Benda Putar Panjang Tali Busus
Benda Putar
x x
2
V
V x dx
4
2
0
4
x dx
0
4
1
x2
2 0
1 1
42 02
2 2
8
Metode Cincin
Contoh 1
Tentukan volume benda yang dibentuk dengan memutar
mengelilingi sumbu x, daerah yang dibatasi oleh parabola-
parabola y=x2 dan y2=8x
Metode Cincin
V 8x
2
x2
2
x
2
V 8 x x 4 dx
0
2
1
4 x 2 x5
5 0
1 5 1 5
4 2 2 4 0 0
2 2
5 5
48
5
Metode Kulit Tabung
Contoh 1
Daerah yang dibatasi oleh kurva y=1/√x, sumbu x, x=1 dan x=4
diputar mengelilingi sumbu y. tentukan volume benda yang
terbentuk.
Penyelesaian :
1
V 2 x f x x 2 x x
x
4 4
1
V 2 x dx 2 x 2 dx
1
1 x 1
2 2 32
4
2 32 3
2 x 2 4 1
2
3 1 3 3
28
3
Panjang Busur
2
dy
b
Jika Kurva diberikan
y=f(x) dengan a ≤ x ≤ b L 1 dx
a dx
Panjang
Busur
2
dx
d
Jika Kurva diberikan L 1 dy
x=f(y) dengan c ≤ y ≤ d c d
Panjang Busur
Contoh 1
Carilah keliling x2 + y2 = a2
Penyelesaian :
x a cos t y a sin t a t 2
dx dy
a sin t a cos t
dt dt
2 2
L a sin t a cos t dt a 2 sin 2 t a 2 cos 2 t dt
2 2
0 0
2 2
a 2 sin 2 t cos 2 t dt a 2 dt
0 0
at 0 2 a
2
Panjang Busur
Contoh 2
Carilah panjang ruas garis dari A(0,1) ke B(5,13)
Penyelesaian :
dy 12
dx 5
2
12
5
L 1 dx
0 5
2 2
5 12
5
dx
0 5 5
5
13
1 dx
5 0
5
13
x 13
5 0
Luas Permukaan Benda Putar
Contoh :
Tentukan luas permukaan benda putar yang dibangun dari
pemutaran kurva y=√x ; 0≤x≤4 mengelilingi sumbu x.
b
A 2 f x 1 f x dx
2
2
1
4 4
1
2 x 1 dx 2 x 1 dx
0 2 x 0
4x
4x 1
4 4
4x dx 4 x 1 dx
0
4x 0
4
1 2 3
4 x 1 2
4 3 0
32 32
17 1
6
Barisan Tak Hingga
Purcell (2003):
Barisan a1, a2,..., an adalah susunan bilangan-
bilangan real yang teratur, satu untuk setiap
bilangan bulat positif.
Barisan tak-terhingga adalah fungsi yang daerah
asal (domain)-nya adalah himpunan bilangan
bulat positif dan daerah hasil (range)-nya adalah
himpunan bilangan real.
Notasi dari sebuah barisan :
an n1
an
Barisan Tak Hingga
Purcell (2003):
Barisan {an} dikatakan konvergen menuju L, dan
ditulis sebagai :
lim an L
n
1. lim k k
n
an lim an
5. lim n
, asalkan lim bn 0
n b lim bn n
n
n
Barisan Tak Hingga
Contoh 1 :
3n 2
Tentukan lim
n 7n2 1
Penyelesaian :
3n 2
2
3n 2 n
lim 2 lim
n 7 n 1 n 7 n 2
1
2 2
n n
3 lim 3
lim n
n 1 1
7 2 lim 7 lim 2
n n
n n
3 3
70 7
Barisan Tak Hingga
Contoh 2 :
n 1
Tentukan lim
n 2n
Penyelesaian : n 1 1
1
n 1
lim lim n n lim n
n 2n n 2n n 2
n
1
lim1 lim
n n n 1 0
lim 2 2
n
1
2
Barisan Tak Hingga
Limit di tak hingga suatu barisan dapat ditentukan dengan
menghitung limit di tak hingga dari fungsi yang sesuai.
Purcell (2003) :
Misalkan y=f(x), x≥1 memnuhi f(n)=an dengan {an}suatu
barisan bilangan real.
Jika
lim f x L
x
Maka :
lim f n L
n
Barisan Tak Hingga
Contoh 3 :
Selidiki kekonvergenenan fungsi berikut :
n
an 1
2
n
Penyelesaian :
x
2 2 x
x
2
Misalkan 1 x maka :
f x lim f x lim 1 lim exp ln 1
x x
x x x
2
x
2
x
a
k 1
k a1 a2 a3
Sehingga :
an Sn Sn1
Deret Tak-Hingga
Purcell (2003) :
1 1 1
an
n n 1 n n 1
1 1 1 1 1 1 1 1
Sn 1 1
2 2 3 n 1 n n n 1 n 1
1
lim S n lim 1 1
n n
n 1
1
konvergen dan berjumlah 1
n 1 n n 1
Deret Geometri
Deret Geometri berbentuk :
ar
k 1
k 1
a ar ar 2 ar 3
Dimana a≠0
Deret Geomteri konvergen jika |r|<1 dengan jumlah
a
S
1 r
Deret Tak-Hingga
Uji Kedivergenenan Suku ke-n
Sifat kelinearan
Penyelesaian :
Gunakan uji suku ke-n sebagai berikut :
n3 1 1
lim 3 lim
n 3n 2n 2 n 2 3
3
n
3 5 3 5
8
n 1 3 n 1 8 n 1 3
1 1
3 8 5 3
1 1
1 1
8 3
29
14
Deret Positif
Deret dengan suku-suku positif (paling tidak bilangan tak
negatif)
Uji Integral
Uji Deret p
Uji Banding-Biasa
f x dx
1
konvergen
Uji Integral
Contoh 6 :
1
Periksa apakah deret n 2 n ln n
2 konvergen atau divergen?
Penyelesaian :
Misal f x x ln1 x maka
2
1 b
1
f x dx 2
dx lim 2
dx
x ln x x ln x
b
2 2 2
d ln x
b
b
1
lim lim
b
2 ln x
2 b
ln x 2
1 1 1
lim
b
ln b ln 2 ln 2
Uji Deret-p
Purcell (2003) :
Deret
1 1 1 1
k 1 k p
1 p p p
2 3 4
1
a. 5
konvergen
n 1 n 2
1
b. divergen dan disebut deret Harmonik
n 1 n
Uji Banding Limit
Purcell (2003) :
Andaikan an ≥ 0, bn >0 dan
an
lim L
n b
n
3n3 2n 2
lim 3 lim 3
n 3n 6n 2 66 n 3n 6n 2 66
1 0 1
1 n
Karena divergen, maka 2 juga divergen
n 1 n n 1 5n 4
Uji Hasil Bagi
Purcell (2003) :
Andaikan ∑an adalah deret dengan suku-suku positif dan
andaikan
an 1
lim
n a
n
n 1 !
lim
an 1
lim
n a
n
n 2
n
n!
2n 1 n !
lim n
n
n 1 ! 2
2
lim 0
n n 1
ax
n 0
n
a ax ax 2 ax3
an x b
n
n 0
Deret Pangkat
Himpunan kekonvergenan (HK) adalah semua bilangan real x,
sehingga deret kuasa konvergen.
Cara menentukan himpunan kekonvergenan suatu deret pangkat
(deret kuasa) adalah dengan menggunakan uji hasil bagi mutlak.
Misalkan ∑Un deret dengan suku tak nol. Andaikan
U n 1
lim
n Un
x
an n 1
0 s t dt
n 0 n 1
x
Deret Taylor dan Maclaurin
Misalkan f dapat diturunkan hingga n kali, pada x-b. Maka f(x)
dapat dinyatakan sebagai deret kuasa dalam (x-b), yaitu :
f n b
f x an x b dengan an
n
n 0 n!
Deret ini disebut deret Tylor dengan pusat x=b. Jika b=0,
maka deret tersebut disebut deret Maclaurin dari f(x).
Deret Taylor dan Maclaurin
Deret Taylor
f b
f x f b f b x b
x b
2
2!
Deret Maclaurin
f 0 2
f x f 0 f 0 x x
2!
Deret Taylor dan Maclaurin
Tentukan Deret Taylor dari f(x)=ex dengan pusat x=1.
f x e x f 1 e
f x e x f 1 e
f x e x f 1 e
f 1
f x f 1 f 1 x 1
2
x 1
2!
e
e e x 1 x 1
2
2
e
x 1 , x R
n
n 0 n !
TERIMA KASIH