Anda di halaman 1dari 23

Tujuan Instruksional Khusus :

3.1. Pendahuluan

Di dalam bab ini, akan dibicarakan fungsi-fungsi bernilai

real dengan satu, dua atau tiga peubah. Seperti umumnya


pembicaraan kalkulus, maka pembicaraan fungsi bernilai vektor
akan meninjau pula konsep Limit, Derivatif dan Integral,

meskipun secara ringkas. Dibicarakan pula operato-operator Div,


Grad dan Curl. Pembaca diasumsikan sudah akrab dengan
geometri ruang, khususnya persamaan garis, bidang dan luasan.
Pada bagian akhir, ditambahkan konsep integral garis yang

pada beberapa buku teks kadang-kadang dipisahkan dengan


pembicaraan fungsi bernilai vektor. Pembicaraan integral garis
diakhiri dengan Teorema Green dan akibatnya. Integral garis
tersebut akan diterapkan untuk menghitung luas sekat, luas
daerah dengan batas suatu kurva dan menghitung besar kerja
suatu gaya.

3.2. Fungsi Bernilai Vektor


Definisi 1
Diketahui fungsi-fungsi f1,f2,f3 : Rn  R. Fungsi bernilai

vektor f didefinisikan sebagai berikut :

Kalkulus Vektor 38
(a). Untuk n=1, f(x)=f1(x)i+f2(x)j+f3(x)k

(b). Untuk n=2, f(x,y)=f1(x,y)i+f2(x,y)j+f3(x,y)k


(c). Untuk n=3, f(x,y,z)=f1(x,y,z)i+f2(x,y,z)j+f3(x,y,z)k
dengan i, j dan k masing-masing vektor satuan searah
sumbu x, y dan z.

Catatan :
f(x) = f1(x)i+f2(x)j+f3(x)k

= f1(x),f2(x),f3(x)
f(x,y) = f1(x,y)i+f2(x,y)j+f3(x,y)k
= f1(x,y),f2(x,y),f3(x,y)
f(x,y,z) =
f1(x,y,z)i+f2(x,y,z)j+f3(x,y,z)k
= f1(x,y,z),f2(x,y,z),f3(x,y,z)

Berikut ini contoh-contoh fungsi bernilai real beserta pola vektor-


vektor yang dihasilkan.

1). f(x)=4cos(x)i+4sin(x)j
Beberapa nilai f
x=0  f(0)=4i
k
x=/6  f(/6)=2i+23j
i f(x)
x=/4  f(/4)=22i+22j j
x=/2  f(/2)=4j
Pola vektor yang terbentuk adalah lingkaran pada bidang
XOY dengan jari-jari 4.
bidang z=3

2). f(t)=4cos(t)i+4sin(t)j+3k

Kalkulus Vektor 39
Bentuk kurva adalah lingkaran pada
bidang z=3, dengan jari-jari 4.

3). f(x)=4cos(x)i+4sin(x)j+xk

Kurva yang terbentuk adalah spiral


ke arah sumbu z.

Dari tiga contoh di atas, terlihat


bahwa nilai-nilai fungsi berupa
vektor-vektor posisi membentuk
suatu kurva pada ruang R3.

Selanjutnya ditinjau contoh pola nilai-nilai fungsi vektor


dengan dua atau tiga peubah yang biasa disebut vector field.

(1). f(x,y)=xi+yj
4

-4 4

-4

(2). f(x,y)=-yi+xj
4

-4 4

-4

Kalkulus Vektor 40
(3). f(x,y)=sin(x)i+cos(y)j

0 

(4). f(x,y,z)=xi+yj+zk
y
z

3.3. Limit, Kekontinuan, Derivatif dan Integral

Definisi 2:
Diketahui f(t)=f1(t),f2(t),f3(t) dan vektor v=v1,v2,v3.
lim f t   v  lim f1 t   v1 , lim f2 t   v 2 dan lim f3 t 
t  t0 t  t0 t  t0 t  t0

Hal
v 3 ini berarti :
lim f t   lim f1 t  , lim f2 t  , lim f3 t  .
t  t0 t  t0 t  t0 t  t0

Contoh

Kalkulus Vektor 41
2
t 1
f(t)=(t2+1)i+ j+(2t+5)k , maka
t 1
2

lim f t   lim t  1 , 2
 t 1
, lim 2t  5
t  1 t  1 t  1 t 1 t  1

lim  2,2, 3
 2i  2j 
3k

Eksistensi Limit
Berdasarkan definisi 2 di atas, maka lim f t  ada (eksis) jika
t  t0

hanya jika lim f1 t  , lim f2 t  dan lim f3 t  ada.


t  t0 t  t0 t  t0

Limit fungsi vektor dua atau tiga peubah serupa dengan


pendefinisian di atas.

Definisi 3:
Diketahui fungsi vektor
f(t) = f1(t)i+f2(t)j+f3(t)k = f1(t),f2(t),f3(t)
Fungsi f dikatakan kontinu di titik t=t0 jika dan
hanya jika
t  t0
lim
Definisi 4: f t   f t 0  .

Diketahui fungsi vektor


f(t) = f1(t)i+f2(t)j+f3(t)k = f1(t),f2(t),f3(t)
Derivatif fungsi vektor f didefinisikan
d f t hf t 
f t  f' t   lim
dt h0 h
 ada.
asalkan limit tersebut

Dengan demikian diperoleh :

Kalkulus Vektor 42
d d d d
f t  f1 f2 t  , 3f
dt dt dt dt
 t  , t 
Contoh :
t2  1
f(t)=(t2+1)i+ j+(2t+5)k
t 1

d d 2  t 1  d
2

dt
f t 
dt
t 
d
dt
 ,
 t  1  dt
2t 
 
 1 ,  5
2
2t(t 1) (t 1)
 2t , , 2
(t  1)2
2
t 2t 1
 2t , , 2
(t  1)2

Tafsiran geometris derivatif:

garis tangen
f’(t)

f(t)
kurva C
f(t+h)

Sifat 1:
d
1. f t   gt d f t d
dt dt dt
g t 
d
2. k(t)f t   d kt f t   k(t)
d


dt  dt   dt 
f t 

3.
d
f(t)  gt   d f t   gt   f(t) d 
dt  dt   dt 
 g t 
d
4. f(t)  gt  d f t   gt   f(t)  d 
dt  dt   dt 
 g t  

Kalkulus Vektor 43
df df

5. Jika f=f(s) dan s=s(t), maka (aturan rantai)
ds
dt ds dt

Definisi 5:
Diketahui fungsi vektor
f(t) = f1(t)i+f2(t)j+f3(t)k =
f1(t),f2(t),f3(t) Integral fungsi vektor f
didefinsikan :

 f t dt   f t dt ,  f t dt ,  f


1 2 3

t dt
3.4. Operator GRAD, DIV dan CURL

Definisi 6:
Diketahui fungsi skalar f(x,y) dan g(x,y,z). Gradien fungsi f
dan g tersebut, masing-masing didefinisikan sebagai berikut
 x,   f x,
 f  y 
Gradf   f

y
x   i   y  

j
gx, y, z   gx, y,   g x, y, z 
Gradg  g z  
 x   i   y    j z
 
 k
Dalam hal ini :
             
   i   j atau    i  j 
 x   x 
 k   z 
y  y 
disebut operator gradien.

Contoh
Jika f(x,y)=x+xy+yz2 , maka
 f   f  f  
Gradf   f  i 
 y   j  z 
kx     


 1  y  i  x  z 2 j
2yz k
Kalkulus Vektor 44
Derivatif berarah

Derivatif berarah fungsi skalar f(x,y) pada arah vektor v di


bidang XOY adalah
 1 
D vf(x, y)   v   Gradf(x, y)
 v 
 
Khususnya jika :
f(x,
v=i  D vf(x, y) 
y) x
f(x,
v=j  D vf(x, y) 
y)y

Tafsiran geometris
Grad(f(P))
z=f(x,y)

kurva C

P
bidang tangen garis singgung kurva C di titik P
gradien=Dvf(P)

Definisi 7:

Diketahui fungsi vektor


f(x,y,z)=f1(x,y,z),f2(x,y,z),f3(x,y,z).
Divergensi
f didefinisikan : f1 f2 f3
Divf     f  
x y
 z

Definisi 8:

Kalkulus Vektor 45
Diketahui fungsi vektor
f(x,y,z)=f1(x,y,z),f2(x,y,z),f3(x,y,z).
Curl f
didefinisikan : i j k
Curl f   f   y 
 x zf f3
2

f1

Contoh:

f x, y, z   x 2 y , 2y 3z ,
3z 
Divf    f 
x
x y y
2
2y z
3
z 
3z   2xy  6y 2 z  3

i j k
Curl f    f  y  2y 3i  x 2k
 z
2y 3 z
x
x2 3z
Dari contoh di atas, terlihat bahwa operator divergensi
y
mengasilkan fungsi skalar, sedangkan operator curl
menghasilkan fungsi vektor.

3.5. Integral Garis

 f  x d
b
Telah diketahui bahwa dimaksudkan sebagai
a
x
integral fungsi f pada interval [a,b]. Bila konsep integral tersebut
diperluas dengan menggantikan peranan interval [a,b] dengan
suatu kurva C maka akan diperoleh suatu bentuk integral yang
dinamakan integral garis (line integral).

Beberapa Istilah

Kalkulus Vektor 46
Ditinjau suatu kurva C yang didefinisikan oleh persamaan
parameter : x=x(t) , y=y(t) , atb. Titik A(x(a),y(a)) dan

B(x(b),y(b)) masing-masing disebut titik pangkal dan titik


ujung kurva C.
dx dy
1. C dikatakan mulus (smooth) jika /dt dan /dt masing-

masing kontinu pada interval tertutup [a,b] dan tidak


serempak bernilai nol pada interval terbuka (a,b).
2. C dikatakan mulus sepotong-sepotong (piecewise
smooth) jika terdapat bilangan bulat positif n sedemikian
n
hingga C  C k , CjCk=, jk dengan Ck kurva mulus
k 1

untuk k=1,2,...,n.
3. C dikatakan kurva tertutup (closed curve) jika A=B.
4. C dikatakan kurva tertutup sederhana (simple closed
curve) jika A=B dan C tidak memotong dirinya sendiri.
5. Orientasi positif kurva C adalah dari titik A ke titik B.

Konstruksi Integral Garis

Ditinjau fungsi f, z=f(x,y) dan kurva mulus C yang didefinisikan


oleh persamaan parameter : x=x(t), y=y(t), atb. Titik A dan
B masing-masing titik pangkal dan titik ujung kurva C,
sedemikian hingga :
1. f terdefinisi pada suatu daerah yang memuat C pada

bidang xy.

2. C dipartisi menjadi n subkurva : s1, s2, s3,..., sn dengan


panjang masing-masing : s1, s2, s3,..., sn.
pada
Partisi kurva C tersebut bersesuaian dengan partisi
interval tertutup [a,b] : a=t0<t1<...<tn=b. Selanjutnya

Kalkulus Vektor 47
xk dan yk masing-masing adalah panjang proyeksi

subkurva sk , k=1,2,...,n pada sumbu x dan sumbu y.

3. Diambil P  maks
1 k 
sk  dan k x *
, y*
k  k
n
s

Definisi 9:
Integral Garis fungsi f sepanjang kurva C dari titik A ke titik
B didefinisikan sebagai berikut :

 f x, y  ds P lim 
n

f* x k*k, y
0
C k 1

 s k

Selanjutnya, mengingat :
2 2
 x k   y k 
sk  x k  
2
 y
   k
 2
 t k 
 t k  t
k 
maka pada saat P  0 diperoleh :
2 2
b
 dx   dy 
 f x, y  ds   f xt ,
C a 





 dt

yt  dt dt
Dengan cara serupa dapat pula dirumuskan integral garis fungsi

f sepanjang kurva C, masing-masing terhadap x dan y sebagai


berikut :
b
 dx 
 f x, y  dx   f xt , yt   dt
C a  
dt

b
 dy 
 f x, y  dy   f xt , y t  dt 
C a 
dt

Teorema 1:

1.  f x, y  gx, y  ds   f x, y ds   gx, y ds


C C C

Kalkulus Vektor 48
2.  f x, y dx  gx, ydy   f x, y  dx   gx, y dy
C C C

3. Jika –C adalah kurva yang sama dengan kurva C, dengan


orientasi berlawanan dengan orientasi kurva C, maka :
a).  f x, y  ds   f x, y  ds
C C

b).  f x, y dx  gx, y dy    f x, ydx  gx, ydy


C C

n
4. Jika C kurva mulus sepotong-sepotong dan C  C k ,
k 1

CjCk=, jk dengan Ck kurva mulus untuk k=1,2,...,n

maka :  f x, y  ds   f x, y  ds   f x, y  ds     f x,


C C1 C2 Cn

y  ds

Contoh
Diketahui kurva C dengan persamaan parameter :

C : x = 4 cos t , y = 4 sin t , 0t /2

maka kurva yang sama dengan orientasi berlawanan adalah



–C : x = 4 sin t , y = 4 cos t , 0t /2

C -C

Persamaan parameter lain C adalah : x=(16-y2)1/2, y=y,

0y4
Akan dihitung :

 xy  xy  xy dan  xy dx
2
2
ds , 2
dx , 2
ds
C C C C

masing-masing sebagai berikut :

Kalkulus Vektor 49
2

 xy 2
ds    4 sin t  2
 4 cos t 2
C 0
4 cos t 4 2
dt
256
sin t 
2  256  cos t sin2 dt 
3
t 0

2

 xy  4 cos t 4 sin t   4 sin


2 2
dx 
C 0
t  dt 2
 256  cos t sin3 t dt 
64 0

256
 xy
C
2
ds   xy
C
2
ds 
3
(berdasarkan teorema 3a)

 xy
C
2

dx   xy 2 dx  64 (berdasarkan teorema 3b)
C

Hasil-hasil yang sama juga diperoleh dengan menggunakan


parameterisasi lain untuk C.

Perumusan integral garis dapat diperoleh untuk fungsi tiga

peubah f(x,y,z), dengan persamaan kurva C : x=x(t), y=y(t),


z=z(t), atb .
b 2 2 2
 dx   dy   dz
 f x, y, z  ds  
C a

 



 

dt
f xt , yt , dt  dt dt
b
 dx 
ztz dx 
f x, y,
  f xt , yt , zt dt 
C a

dt
b
 dy 
 f x, y, z  dy   f xt , yt , zt  dt 
C a  
bdt
 dz 
 f x, y, z  dz   f xt , yt , zt dt


C a

dt

Kalkulus Vektor 50
Teorema 2: (Teorema Fundamental Integral Garis)
Diketahui fungsi f(x,y) dan g(x,y) masing-masing terintegral
terhadap x dan y. Jika terdapat fungsi (x,y)
sedemikian hingga
d(x,y)=f(x,y)dx+g(x,y)dy
maka


f x, y dx  gx, y dy
hanya bergantung pada A (titik pangkal)
C
dan B (titik ujung)
kurva C, dan

 f x, ydx  gx, y dy  B  A .


C

Teorema tersebut menyatakan bahwa bila fungsi f(x,y) dan

g(x,y) merupakan bentuk diferensial total dari fungsi (x,y)


maka perhitungan integral garisnya tidak bergantung jejak
(bentuk) kurva C, tetapi hanya bergantung pada titik awal dan

titik akhir C. Dengan kata lain, perhitungan integral garis


tersebut bebas jejak (independent of the path).

Teorema 3: (Kriterium Bebas Jejak)

Jika fungsi f(x,y) dan g(x,y) masing-masing mempunyai


derivatif parsial tingkat satu kontinu di dalam suatu daerah
terhubung sederhana D, maka

 f x, y dx  gx, y dy


C

bebas jejak untuk setiap kurva mulus sepotong-sepotong C


di dalam D, bila dan hanya bila :
f

y x

Kalkulus Vektor 51
Catatan :
Untuk fungsi tiga peubah, f(x,y,z)

 f x, y, zdx  gx, y, z dy  hx, y,


z dz
bebas jejak, bila
C dan hanya bila
f g f g h
,
  dan 
y
h x z z y
x

Akibat Teorema 3
f g
Jika C suatu kurva tertutup sederhana dan  , maka
y x

 f x, ydx  gx, ydy =0.


C

Catatan :

Simbol integral garis suatu fungsi f khusus untuk kurva


tertutup C adalah  f x, y  dx .
C

Teorema 4 : (Teorema Green)

Diketahui D daerah di bidang xy dengan batas berupa kurva


C mulus sepotong-sepotong dan tertutup sederhana dengan
orientasi berlawanan arah jarum jam. Jika f(x,y) dan g(x,y)
masing-masing kontinu dan mempunyai derivatif parsial
tingkat satu kontinu di dalam D, maka
 g f 
 f x, y dx  gx, y dy   x   dA
y 
C D 

Kalkulus Vektor 52
3.6. Terapan
Masalah Luas Sekat
Diketahui kurva C pada bidang XOY:
C : x=x(t), y=y(t), atb
Diketahui pula luasan z=f(x,y).
Sekat yang dimaksudkan adalah luasan tegak mengikuti
bentuk kurva C dari bidang XOY ke luasan z=f(x,y). Jika A
adalah luas luasan tersebut, maka :

b 2 2
 dx   dy 
A=  f x, y  ds  
C a






dt
f xt , yt  dt
 dt

z=f(x,y)
z

Sekat tegak

kurva C
x

Masalah Kerja (Work)


Jika diketahui fungsi vektor
F=F1(x,y,z)i+F2(x,y,z)j+F3(x,y,z)k
dan kurva C : x=x(t), y=y(t),
z=z(t), atb,
kemudian diambil
r(t)=x(t)i+y(t)j+z(t)k, maka :
C C

F dr   F x, y, z dx  F x, y,


1 2

z dy  F3 x, y, z dz

Kalkulus Vektor 53
Tafsiran fisis bentuk integral tersebut adalah besarnya Kerja

(work) oleh gaya F sepanjang kurva C, yaitu :


W F dr
C

Contoh:
Hitung besar kerja yang dilakukan gaya
f(x,y,z)=yzi+xzj+xyk
pada suatu partikel yang bergerak
menurut kurva
r(t)=ti+t2j+t3k
Penyelesaian:
W
F dr


C
 yz dx  xz dy  xy
C dz
1

  t 2
 2t   tt 3t
t 3  tt 3 2 2

dt
 0 t  2t
5 5

 3t 5 dt
1
0

 1 satuan ker
ja

Akibat Teorema Green

Dari teorema green, jika diambil f(x,y)=0, g(x,y)=x maka


diperoleh luas daerah D, yaitu :

 x dy  A (luas daerah D).


C

atau jika diambil f(x,y)=-y, g(x,y)=0 diperoleh juga


  y dx  A
C

Dan apabila kedua rumusan ini digabung, diperoleh :


A 1
2  x dy  ydx
C

Kalkulus Vektor 54
Contoh
x2 y2
Dihitung luas daerah ellips  
a2 1b.2

Ambil C kurva berbentuk ellips dengan persamaan


parameter :
x=a cos t , y=b sin t , 0t2.
Berdasarkan akibat teorema green
diperoleh luas daerah
ellips :

A
  x dy
C
2

2    a cos t b cos t  dt


0
0
2

 1
ab 1  cos 2t  dt 
ab

3.7. Perintah-Perintah MATHEMATICA

 Grafik fungsi parameter dan fungsi vektor


In[1]:=<<Graphics` (*mengaktifkan grafik*)
In[2]:=ParametricPlot3D[{4Cos[t],
4Sin[t],3},{t,0,6Pi}]

Kalkulus Vektor 55
In[3]:=ParametricPlot3D[{4Cos[t],

4Sin[t],t},{t,0,6Pi}]

In[4]:=PlotVectorField[{Sin[x],Cos[y]},

{x,0,Pi},{y,0,Pi}]

In[5]:=PlotVectorField3D[{x,y,z},{x,0,2},

{y,0,2},{z,0,2},VectorHeadsTrue]

Kalkulus Vektor 56
 Klakulus vektor

In[1]:=<<Calculus`VectorAnalysis`


(*mengaktifkan fungsi-fungsi kalkulus vektor*)

In[2]:=Grad[5 x^2 y^3 z^4,Cartesian[x,y,z]]


3 4 2 2 4
10xy z , 15x y z , 2
Out[2]=

In[3]:=Div[{x^2*y*z,3x*y*z^3,(x^2-z^2)},
0x2 y3 z3 Cartesian[x,y,z]]

Out[3]:= 2z  2xyz  3xz3

Out[4]:= 
In[4]:=Curl[{x^2*y*z,3x*y*z^3,(x^2-z^2)},

9xyz2, 2x x2
Cartesian[x,y,z]]

 Integral
Pada 2 3
y, xprogram
z  3yzMATHEMATICA v5, perhitungan integral,
derivatif atau limit lebih jelas menggunakan fasilitas
palettes. Dengan fasilitas tersebut integral ditulis apa
adanya (seperti menuliskan equations pada MSWord).
Berikut beberapa contoh hitung integral:

Kalkulus Vektor 57
SOAL-SOAL LATIHAN

1. Jika didefinisikan (f g h)=f(gh), buktikanlah


(f g h)’=(f’ g h)+ (f g’ h)+ (f g h’)
2. Diketahui kurva C : r(t)=t2i+(t2-1)j-7tk. Tentukan
persamaan parameter garis tangen kurva C pada saat t=3.
3. Hitunglah
a. Grad(f), jika f(x,y,z)=5x2+y3+z4

b. Div(f), jika f(x,y,z)=xe ,4yz ,3ye- 


-z 2 2x

c. Curl(f), jika f(x,y,z)=xz,2yz,3xy


4. Buktikan 2f=0 untuk f(x,y,z)=(x2+y2+z2)-1/2, kecuali di titik

2 2 2


(0,0,0). Operator  2    biasa disebut
x 2 y 2 z 2

operator Laplace atau Laplacian.


5. Jika f(x,y,z)=xy-yz, tentukan Curl(Grad(f2))
6. Diketahui benda bermassa m1 di titk pusat
dan massa m2
dengan vektor posisi r(x,y,z)=xi+yj+zk.
Gaya gravitasi
antara kedua benda tersebut adalah
3
r
m1m2
F=  G r , G konstanta gravitasi
Buktikan Div(F)=0 dan Curl(F)=0.
7. Diketahui vektor kecepatan suatu fluida ideal di sekitar
penampang silinder adalah

 2
x y
2  2xy
Fx, y   A  1  i  j , A suatu

 x 2
 y 2  x 2
 y2  2

konstanta 
2

Buktikanlah :

Kalkulus Vektor 58
a. Jika titik (x,y) cukup jauh dari pusat silinder, maka
F(x,y)Ai
b. F(x,y) irrotational, yaitu Curl(F)=0
c. F(x,y) incompressible, yaitu Div(F)=0

8. Tentukan persamaan parameter kurva-kurva berikut :


a). b).

C 4

C
-1 3

(c,d)
c). (ans. x=a+(c-a)t, y=b+(d-b)t, t[0,1])
C

(a,b)

9. Hitung integral garis berikut terhadap kurva mulus C yang


berpangkal di titik (a,b) dan ujung di titik (c,d), dengan
memanfaatkan kriteria bebas jejak:

 2xy
3
a. dx  3x 2 y 2 dy
C

b.  2xe y
dx  x 2 e y dy
C

c.  3x  y  1dx  x  4y  2dy


C

d.  y 2
 
 6xy  6 dx  2xy  3x 2 dy 
C

Kalkulus Vektor 59
10. Gunakan akibat teorema green untuk menghitung luas pelat
segiempat dengan titik-titik sudut (0,0),(1,-2),(5,-3) dan
(4,2)

11. Diketahui  2x  y 


2
 
dx  k  1 x 2  xy  1 dy
C

a. Tentukan nilai k sedemikian hingga integral garis


tersebut bebas jejak.
b. Gunakan nilai k pada bagian a untuk menghitung integral
tersebut sepanjang penggal garis dari titik (0,0) sampai
titik (5,-3).

Kalkulus Vektor 60

Anda mungkin juga menyukai