2. M. Iqbal Alfidqi Fauzi 17137054 3. Maulana Assidikkey Iqra 17137092 4. Trio Mei Kristin Zendrato 17137028 5. Ilham Shiddiq 16137008 6. M. Deri Frasetia 17137116 Deskripsi Granit 1. Warna Batuan a. Warna segar : PutihKecokelatan b. Warna lapuk : Putih Kecokelatan 2. Batuan : Masif 3. Tekstur a.Derajat Kristalisasi : Holokristalin b.Granularitas : Fanerik - Afanitik c.Bentuk Kristal : Anhedral - Subhedral d.Relasi : Inequigranular 4. Komposisi Mineral : Kuarsa 30%, Piroksin 20%, Plagioklas 25%, Biotit 10%, Hornblende 15% 5. Jenis Batuan : Batuan Beku Asam 6. Nama Batuan : Batu Granit 7. Keterangan : 1. Kuarsa 4. Biotit 2. Piroksin 5. Hornblende 3. Plagioklas Genesa Granit Granit merupakan batuan yang berasal dari proses large intrusi, yaitu pembekuan bantuan dalam suhu tinggi sehingga mineral-mineral penyusunnya akan sempurna dan berukuran besar-besar. Granit merupakan batuan beku asam, batuan dalam atau disebut batuan plutonik. Granit ini berbutir sangat kasar dengan kombinasi warna antara putih dengan abu – abu. Sebagai contoh granit pluton dari Pulau Karimun berwarna abu – abu dengan butiran mineral sangat besar. Granit sering digunakan untuk pondasi galangan kapal, dermaga, pengeras jalan dan bahan bangunan lainnya. Granit banyak digunakan untuk menunjang pembangunan teknik sipil yang memerlukan kondisi masif. Granit dapat dipoles untuk lantai dan dekorasi. Granit mempunyai variasi warna yang indah Eksplorasi Geofisika Pada penelitian di daerah Tengkiling, Kalimantan Tengah, Eksplorasi geofisika keterdapatan granit ini menggunakan metode geolistrik . Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:Global Positioning System (GPS). Satu set peralatan Resistivi-tymeter OYO McOhmMark-2 model 2115A, yang dilengkapi dengan:Empat buah elektroda (terbuat dari stainless steel). Empat gulung kabel sepanjang ± 300 meter. Baterai kering 24 voltdan empat buah palu untuk menanam elektroda. Tahap awal dilakukan survei penentuan lokasi yang memungkinkan dilakukan pengukuran resistivitas batuan, selanjutnya dilakukan pengukuran resistivitas dengan metode geolistrik konfigurasi Wenner Alpha. Spasi (jarak antar elektroda terdekat) yang digunakan adalah 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 meter dengan panjang lintasan 100 meter. Data hasil pengukuran kemudian diolah dengan menggunakan software Res2Dinv. Teknik pengukuran resistivitas menggunakan empat buah elektroda yang terdiri dari dua elektroda arus (A dan B) yang terletak di bagian terluar dan dua elektroda potensial (M dan N) yang terletak di bagian dalam. Pengambilan data dari dua lintasan yang berbeda. Lintasan pertama pada koordinat S 1059.608 E 113045.564 (titik awal) dan S 1050.548 E 113045.568 (titik akhir) sertalintasan kedua pada koordinat S 1059.576 E 113045.495 (titik awal) dan S 1059.618 E 113045.464 (titik akhir).Data resistivitas kemudian ditulis dalam tabel hasil pengukuran untuk selanjutnya diolah dengan menggunakan software Res2Dinv untuk mendapatkan kontur distribusi harga resistivitas batuan bawah permukaan bumi. Kontur resistivitas batuan juga menunjukkan kedalaman batuan granit di bawah permukaan tanah. Penentuan kedalaman dan ketebalan granit dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik konvigurasi Wenner Alpha. Pada prinsipnya, injeksi arus listrik melalui dua elektroda arus (A dan B) akan menimbulkan tegangan pada dua elektroda potensial (M dan N) yang terletak diantara elektroda arus (Santoso, 2002). Besarnya arus yang diinjeksikan dan tegangan padakedua elektodadicatat pada alat Resistivitymeter. Perbedaan arus maupun tegangan listrik akan meng- hasilkan nilai resistivitas (tahanan jenis) yakni berupa perbandingan antara tegangan dan arus listrik Ekploasi Geokimia Pada penelitian granit pada daerah Taliabu, Maluku Utara, untuk melakukan ekplorasi geokimia pada granit dapat dilakukan dengan mengetahui kadar uranium pada batuan, data kadar uranium endapan sungai, dan konsentrat dulang. Data tersebut didapatkan dari hasil analisis penyelidikan terdahulu. Data kadar uranium yang digunakan adalah kadar uranium batuan yang dianggap berpotensi terhadap pembentukan cebakan uranium tipe batupasir, yaitu data kadar uranium batuan dari Formasi Bobong dan granit Banggai Persyaratan granit dapat berperan sebagai sumber uranium adalah kadar uranium dalam granit cukup signifikan. Contoh mineralisasi uranium tipe batupasir di cekungan Mahadek, India dengan kadar uranium dalam granit sekitar 7–110 ppm dan granit sebagai sumber uranium. Kesimpulan dari penilitian granit pada Talibau, Maluku Utara ini Granit Banggai diperkirakan sebagai batuan sumber uranium, batupasir Formasi Bobong sebagai batuan induk, dan batubara serta pirit sebagai presipitan. Daerah potensial uranium terdapat di sekitar penyebaran batuan Formasi Bobong. Untuk mengetahui lebih jelas keterdapatan mineralisasi uranium maka disarankan dilakukan eksplorasi detil di Pulau Taliabu yang difokuskan di wilayah sekitar Formasi Bobong. Uji Kualitas Silika Granit Sampel yang digunakan adalah Batu Granit. Pengujian penetapan kadar silika pada batu granit menggunakan metode Gravimetri. Silika adalah senyawa kimia dengan rumus molekulSiO2 (silicon dioxsida) yang dapat diperoleh dari silika mineral, nabati, dan sintesis Kristal. Silika mineral adalah senyawa yang banyak ditemui dalam bahan tambang/galian yang berupa mineral seperti: pasir kuarsa, granit, dan fledsfar yang mengandung kristal-kristal silika (SiO2) (Bragmann and Goncalves, 2006). Selain terbentuk secara alami, silika dengan struktur tridimit dapat diperoleh dengan memanaskan pasir kuarsa pada suhu 870°C dan bila pemanasan dilakukan pada suhu 1470°C dapat diperoleh silika dengan struktur kristobalit. Silika juga dapat diperoleh dengan mereaksikan silikon dengan udara atau oxygen pada suhu tinggi. Berdasarkan hasi yang diperoleh, batu granit yang diperiksa mengandung silika yang cukup tinggi yaitu sampel 4 sebesar 90,17%. Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada penetapan kadar silika pada batu granit dengan menggunakan metode gravimetri diperoleh kadar silika pada sampel 1 yaitu 84,66%, sampel 2 yaitu 83,54%, sampel 3 yaitu 85,17% dan sampel 4 yaitu 90,76%. Maka dapat disimpulkan bahwa sampel 4 mengandung silika yang cukup tinggi.