Anda di halaman 1dari 26

1

BAB II
APLIKASI
ASUHAN KEPERAWATAN KERJA

1. PEMBUATAN INSTRUMENT PENGKAJIAN (PENDEKATAN TEORI


EPIDEMIOLOGI).

Variabel Subvariabel Pertanyaan Metode


Pekerja Usia Bagaimana Data
(Host) komposisi usia sekunder
pekerja di Wawancara
perusahaan Observasi
Bapak?
Pekerja Lama bekerja Bagaimana Data
(Host) (pengalaman) komposisi lama sekunder
bekerja pekerja di Wawancara
perusahaan
Bapak?
Pekerja Jenis Kelamin Bagaimana Data
(Host) komposisi jenis sekunder
kelamin pekerja di Wawancara
perusahaan
Bapak?
Pekerja Memiliki atau Berapa persen Data
(Host) tidak memiliki pekerja yang sekunder
penyakit kronis memiliki penyakit Wawancara
kronis?
Apa saja penyakit
kronis yang
diderita pekerja?
Pekerja Aktifitas di Apa sajakah Data
(Host) tempat kerja aktivitas pekerja di sekunder
tempat kerja? Wawancara
Pekerja Etnik Bagaimana Data
(Host) komposisi etnik sekunder
pekerja di Wawancara
perusahaan
Bapak?
Pekerja Gaya hidup Berapa persen Data
2

(Host) pekerja yang sekunder


merokok di Wawancara
perusahaan
Bapak?
Pekerja Gaya hidup Berapa persen Data
(Host) pekerja yang sekunder
minum alcohol di Wawancara
perusahaan
Bapak?
Pekerja Gaya hidup Berapa persen Data
(Host) pekerja yang rutin sekunder
berolahraga di Wawancara
perusahaan
Bapak?
Health Health Hazards Apakah ada Debu Data
Hazards Kimia di perusahaan sekunder
Bapak? Jelaskan? Wawancara
Observasi
Health Health Hazards Apakah ada Data
Hazards Kimia asbestos di sekunder
perusahaan Wawancara
Bapak? Jelaskan? Observasi
Health Health Hazards Apakah ada Data
Hazards Kimia Merkuri di sekunder
perusahaan Wawancara
Bapak? Jelaskan? Observasi
Health Health Hazards Selain tersebut Data
Hazards Kimia diatas, Zat kimia sekunder
berbahaya apa Wawancara
ajakah yang ada di Observasi
perusahaan
Bapak?
Health Health Hazards Apakah ada Data
Hazards Fisika kebisingan di sekunder
perusahaan Wawancara
Bapak? Jelaskan? Observasi
Health Health Hazards Apakah ada radiasi Data
Hazards Fisika di perusahaan sekunder
Bapak? Jelaskan? Wawancara
3

Observasi
Health Health Hazards Apakah ada Data
Hazards Fisika getaran di sekunder
perusahaan Wawancara
Bapak? jelaskan Observasi
Health Health Hazards Bagaimana suhu Data
Hazards Fisika panas di tempat sekunder
kerja anda? Wawancara
Observasi
Health Health Hazards Apakah ada Data
Hazards Fisika gelombang sekunder
elektromagnetik di Wawancara
perusahaan Observasi
Bapak? Jelaskan?
Health Health Hazards Apakah ada Data
Hazards Biologi bakteri Pathogen sekunder
di tempat kerja? Wawancara
Apa saja? Observasi
Health Health Hazards Apakah ada jamur Data
Hazards Biologi di tempat kerja? sekunder
Apa saja? Wawancara
Observasi
Health Health Hazards Apakah ada virus Data
Hazards Biologi di tempat kerja? sekunder
Apa saja? Wawancara
Observasi
Health Health Hazards Apa sajakah Data
Hazards enviromechanical proses kerja yang sekunder
dilakukan di Wawancara
tempat pekerjaan? Observasi
Health Health Hazards Apakah ada Data
Hazards Psikososial pekerja yang sekunder
mengalami Wawancara
masalah gangguan
kecemasan?Berapa
persen?
Health Health Hazards Apakah sering Data
Hazards Psikososial terjadi konflik di sekunder
tempat pekerjaan Wawancara
4

Bapak?
Health Health Hazards Apakah sering Data
Hazards Psikososial terjadi stress kerja sekunder
di tempat Wawancara
pekerjaan Bapak?
Lingkungan Lingkungan fisik Apakah Data
lingkungan kerja sekunder
Bapak panas? Wawancara
Apakah Observasi
lingkungan kerja
Bapak terlalu
dingin?
Lingkungan Lingkungan fisik Apakah Data
lingkungan bapak sekunder
kerja bau? Wawancara
Jelaskan? Observasi
Lingkungan Lingkungan fisik Bagaimana Data
ventilasi di tempat sekunder
pekerjaan Bapak? Wawancara
Observasi
Lingkungan Lingkungan Bagaimana Data
psikologis hubungan sekunder
interpersonal antar Wawancara
pekerja, dan
dengan atasan?
Lingkungan Lingkungan Bagaimana Data
psikologis otonomi di tempat sekunder
kerja? Wawancara
Lingkungan Lingkungan Bagaimana tingkat Data
psikologis kepuasan kerja di sekunder
tempat kerja anda? Wawancara
Lingkungan Lingkungan Apakah Data
psikologis pengawasan kerja sekunder
di tempat anda Wawancara
terlalu berlebihan
atau tidak?
Masalah Kecelakaan kerja Berapa jumlah Data
masalaha kecelakaan kerja sekunder
keperawatan/ di tempat kerja Wawancara
5

kesehtan anda?
Masalah Sakit kepala Berapa persen Data
masalaha pekerja yang sekunder
keperawatan/ sering Wawancara
kesehtan mengeluhkan sakit
kepala?
Masalah Luka bakar Apakah di tempat Data
masalaha anda ada yang sekunder
keperawatan/ menagalami luka Wawancara
kesehtan bakar? Berapa
persen?
Masalah Penyakit Apakah di tempat Data
masalaha keganasan anda ada yang sekunder
keperawatan/ menagalami Wawancara
kesehtan penyakit
keganasan?
Berapa persen?
Masalah Kerusakan sistem Apakah di tempat Data
masalaha pendengaran anda ada yang sekunder
keperawatan/ mengalami Wawancara
kesehtan Kerusakan sistem
pendengaran?
Berapa persen?
Masalah Gangguan sistem Apakah di tempat Data
masalaha reproduksi anda ada yang sekunder
keperawatan/ mengalami Wawancara
kesehtan Gangguan sistem
reproduksi?
Berapa persen?
Masalah Dehidrasi Apakah di tempat Data
masalaha anda pernah ada sekunder
keperawatan/ yang mengalami Wawancara
kesehtan Dehidrasi? Berapa
persen?
Masalah Penyakti akibat Apakah di tempat Data
masalaha virus anda pernah ada sekunder
keperawatan/ yang mengalami Wawancara
kesehtan penyakit akibat
6

virus? Apa
sajakah?
Masalah Penyakit akibat Apakah di tempat Data
masalaha bakteri anda pernah ada sekunder
keperawatan/ yang mengalami Wawancara
kesehtan penyakit akibat
bakteri? Apa
sajakah?
Masalah Penyakit akibat Apakah di tempat Data
masalaha jamur anda pernah ada sekunder
keperawatan/ yang mengalami Wawancara
kesehtan penyakit akibat
jamur? Apa
sajakah?
Masalah Gangguan tulang Apakah di tempat Data
masalaha dan persendian anda pernah ada sekunder
keperawatan/ yang mengalami Wawancara
kesehtan Gangguan tulang
dan persendian?
Berapa persen?

Lakukan wawancara, cari data sekunder dan observasi hal-hal tersebut dibawah ini:
1. Bagaimana komposisi usia pekerja di perusahaan Bapak?
2. Bagaimana komposisi lama bekerja pekerja di perusahaan Bapak?
3. Bagaimana komposisi jenis kelamin pekerja di perusahaan Bapak?
4. Berapa persen pekerja yang memiliki penyakit kronis?
5. Apa saja penyakit kronis yang diderita pekerja?
6. Apa sajakah aktivitas pekerja di tempat kerja?
7. Bagaimana komposisi etnik pekerja di perusahaan Bapak?
8. Berapa persen pekerja yang merokok di perusahaan Bapak?
9. Berapa persen pekerja yang minum alcohol di perusahaan Bapak?
10. Berapa persen pekerja yang rutin berolahraga di perusahaan Bapak?
11. Apakah ada Debu di perusahaan Bapak? Jelaskan?
12. Apakah ada asbestos di perusahaan Bapak? Jelaskan?
13. Apakah ada Merkuri di perusahaan Bapak? Jelaskan?
14. Selain tersebut diatas, Zat kimia berbahaya apa ajakah yang ada di perusahaan Bapak?
15. Apakah ada kebisingan di perusahaan Bapak? Jelaskan?
16. Apakah ada radiasi di perusahaan Bapak? Jelaskan?
17. Apakah ada getaran di perusahaan Bapak? jelaskan
18. Bagaimana suhu panas di tempat kerja anda?
19. Apakah ada gelombang elektromagnetik di perusahaan Bapak? Jelaskan?
20. Apakah ada bakteri Pathogen di tempat kerja? Apa saja?
21. Apakah ada jamur di tempat kerja? Apa saja?
22. Apakah ada virus di tempat kerja? Apa saja?
23. Apa sajakah proses kerja yang dilakukan di tempat pekerjaan?
24. Apakah ada pekerja yang mengalami masalah gangguan kecemasan?Berapa persen?
7

25. Apakah sering terjadi konflik di tempat pekerjaan Bapak?


26. Apakah sering terjadi stress kerja di tempat pekerjaan Bapak?
27. Apakah lingkungan kerja Bapak panas? Apakah lingkungan kerja Bapak terlalu dingin?
28. Apakah lingkungan bapak kerja bau? Jelaskan?
29. Bagaimana ventilasi di tempat pekerjaan Bapak?
30. Bagaimana hubungan interpersonal antar pekerja, dan dengan atasan?
31. Bagaimana otonomi di tempat kerja?
32. Bagaimana tingkat kepuasan kerja di tempat kerja anda?
33. Apakah pengawasan kerja di tempat anda terlalu berlebihan atau tidak?
34. Berapa jumlah kecelakaan kerja di tempat kerja anda?
35. Berapa persen pekerja yang sering mengeluhkan sakit kepala?
36. Apakah di tempat anda ada yang menagalami luka bakar? Berapa persen?
37. Apakah di tempat anda ada yang menagalami penyakit keganasan? Berapa persen?
38. Apakah di tempat anda ada yang mengalami Kerusakan sistem pendengaran? Berapa
persen?
39. Apakah di tempat anda ada yang mengalami Gangguan sistem reproduksi? Berapa
persen?
40. Apakah di tempat anda pernah ada yang mengalami Dehidrasi? Berapa persen?
41. Apakah di tempat anda pernah ada yang mengalami penyakit akibat virus? Apa
sajakah?
42. Apakah di tempat anda pernah ada yang mengalami penyakit akibat bakteri? Apa
sajakah?
43. Apakah di tempat anda pernah ada yang mengalami penyakit akibat jamur? Apa
sajakah?
44. Apakah di tempat anda pernah ada yang mengalami Gangguan tulang dan persendian?
Berapa persen?

ASKEP OHN DI PERUSAHAAN ROTI TRADISIONAL Bpk A.

PENGKAJIAN
Dari hasil wawancara kepada pemilik usaha dan karyawan didapatkan data :
A. Umur karyawan

Gambar 1. Diagram Proporsi Umur Pekerja pada


Perusaan roti Bpk A.
November 2013

N=8
8

Dari gambar 1. di atas diketahui bahwa 1 orang (12,5%) karyawan dari


perusahaan roti tradisional berumur di rentang 36 – 40 tahun, 3 karyawan
(37,5%) berumur antara 20 – 25 tahun dan sisanya 4 orang (50%) berumur
26-30 tahun.
B. Jenis Kelamin.
Seluruh karyawan di perusahaan roti berjenis kelamin laki-laki (100 %).
C. Etnik
Seluruh karyawan di perusahaan roti berasal dari suku sunda (100 %) dan
memiliki rumah di sekitar pabrik roti tersebut. Seluruh karyawan adalah
penduduk asli daerah tersebut.

D. Komposisi lama bekerja pekerja di perusahaan.


Gambar 2. Komposisi lama bekerja pekerja di perusahaan roti
November 2013.

Dari gambar 2. di atas diketahui bahwa 4 orang (50 %) karyawan dari


perusahaan roti tradisional Bpk A. baru bekerja kurang dari 1 tahun, 2
karyawan (25 %) sudah bekerja 1-2 tahun, 1 karyawan (12,5 %) sudah
bekerja 2-3 tahun dan sisanya 1 orang (12,5 %) sudah bekerja lebih dari 3
tahun.

E. Tingkat pendidikan karyawan


9

Gambar 2. Proporsi Tingkat Pendidikan Karyawan Perusahaan roti tradisional


November 2013

N=8
Dari gambar 2. didapatkan bahwa 13 orang (37,5%) karyawan dari
perusahaan roti tradisional berpendidikan terakhir SD, begitu juga yang
berpendidikan SLTP yang bejumlah 3 karyawan (37,5%). Sedangkan yang
berpendidikan SMA sebanyak 2 orang ( 25%).

F. Sosial ekonomi
Dari hasil wawancara dengan pemilik Perusaan roti Bpk A.diperoleh data :
Penghasilan 75 ribu perhari masuk kerja. Dari hasil wawancara didapatkan data
penghasilan tiap bulannya adalah sebagai berikut :

G. Status kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara 100% pekerja tidak ada yang menderita penyakit
kronik, hanya terkena batuk pilek, pada sebagian besar pekerja. Selain itu, juga
pernah terjadi kecelakaan kerja seperti terkena gilingan roti, terkena panas alat
pemanggang roti.

Gambar 4. Distribusi Prevalensi Keluhan Karyawan Pabrik roti


November 2013

N=8
10

Dari gambar 4. diketahui bahwa 7 (87,5%) orang karyawan selama satu bulan
terakhir mengeluh masuk angin, 4 (50%) orang karyawan mengeluh batuk dan
1(12,5%) orang karyawan mengeluh sesak nafas.

H. Aktivitas pekerja di tempat kerja.


1. Mencampurkan ragi instan, gula pasir, tepung terigu lalu mereka aduk dengan
rata.
2. Menuangkan adonan dengan air sedikit demi sedikit sambil menguleninya.
3. Memasukkan mentega putih dan garam pada adonan lalu menguleninya lagi
sampai elastis. Setelah itu didiamkan kurang lebih 30 menit.
4. Lalu pekerja menimbang masing-masing sesuai jenis roti yang akan di buat.
5. Membentuk adonan menjadi bulat, lalu mendiamkannya 10 menit.
6. Mengiling adonan menjadi tipis memanjang.
7. Menggulung adonan sampai dipadatkan dan ditekan.
8. Menggiling lagi adonan menjadi panjang dan gulung.
9. Meletakkan adonan pada loyang roti yang ada tutupnya.
10. Mengolesi terlebih dahulu loyang dengan mentega putih.
11. Menutup adonan hingga ¾ bagian loyang.
12. Mendiamkan adonan 90 menit hingga mengembang.
13. Menutup loyangnya lalu memasukannya kedalam pemanggang tradisional.
14. Setelah matang, roti didinginkan, dikemas dan dipasarkan di wilayah sekitar
pabrik.
I. Angka Kecacatan dan Kecelakaan Kerja
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha pabrik roti, didapatkan tidak
terdapat kecacatan dalam bekerja. Tetapi pernah terjadi kecelakaan kerja yaitu
terkena alat pembuatan roti dan terkenana panas alat pemanggang roti.

Gambar 5. Proporsi Kecelakaan Kerja Karyawan Perusahaan roti tradisional


November 2013

ya
tidak

6
11

N=8
Berdasarkan diagram 5 diketahui bahwa 6 (75%) karyawan pernah mengalami
kecelakaan kerja yang kesemuanya tergolong kecelakaan ringan, tidak sampai
dibawa ke rumah sakit.
J. Stress Kerja
Hasil wawancara dengan karyawan didapatkan tidak ada yang mengalami
gangguan kecemasan.Hasil wawancara dengan beberapa orang pekerja
didapatkan hasil bahwa kadang ada yang mengalami perselisihan dengan sesama
pekerja tetapi tidak sampai bertengkar. Kemudian beberapa orang mengatakan
bahwa dirinya merasa stress dengan pekerjaannya karena banyak hal
diantaranya, masalah uang, kebosanan, dan juga masalah dengan teman kerja.
Selain itu hasil wawancara dengan karyawan didapatkan tidak ada yang
mengalami gangguan kecemasan.

Menurut hasil wawancara dengan pemilik usaha didapatkan data bahwa


karyawan pabrik roti tidak ada yang mengeluh stress, kalau mengeluh karena
capek, tidak cocok dengan rekan kerjanya ada beberapa karena factor pekerja
musiman sehingga kadang butuh adaptasi.
Dari hasil wawancara dengan karyawan dan pengelola/pemilik usaha, hubungan
antara pengelola dan karyawan sangat baik. Pemilik usaha selalu membantu jika
ada karyawannya yang kesusahan. Karyawan pun diberikan kebebasan yang
bertanggung jawab, pemilik usaha tidak pernah terlalu menekan karyawannya.
Dan selama ini tidak pernah ada konflik apapun antara karyawan dengan pemilik
usaha.

Gambar 6 : Proporsi Karyawan yang Mengalami Stress Kerja di Perusaan roti


Bpk A.November 2013
12

Dari gambar 6. diketahui bahwa 5 (62,5%) orang karyawan mengaku mengalami


stess kerja, sedangkan 3 (37,5%) orang karyawan mengaku tidak mengalami
stress kerja.

K. Perilaku Merokok
Hasil wawancara dengan pemilik usaha pabrik roti diketahui bahwa 50% pekerja
merokok. Hal ini didukung oleh hasil wawancara sebagai berikut:

Gambar 6. Proporsi Merokok Karyawan Perusahaan roti tradisional


November 2013

N=8
Dari diagram 6 di atas diketahui bahwa 4 orang karyawan (50%) merokok
sedangkan sisanya tidak merokok

L. Konsumsi Alkohol.
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa 100 % karyawan tidak ada yang
mengkonsumsi alcohol.
M. Perilaku Olahraga
Dari hasil wawancara dengan pihak pengelola dan karyawan didapatkan data
bahwa hampir setiap minggu selalu berolahraga bersama yaitu olahraga Futsal.
N. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja
Gambar 7. Proporsi Kebiasaan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Karyawan Perusahaan roti tradisional November 2013
13

N=8
Dari diagram 7 diperolah data, 3 orang karyawan (37,5%) menyatakan
menggunakan masker dalam bekerja, 1 orang (12,5%) menggunakan sarung
tangan dan tidak seorangpun yang menggunakan apron.
O. Kebiasaan saat istirahat
Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang karyawan diperoleh keterangan
bahwa pada saat istirahat digunakan untuk mengobrol dan makan siang.
P. Lingkungan
Dari observasi yang dilakukan pada tanggal 9 November 2013 didapatkan hasil:
a. Penerangan ruangan cukup, pada siang hari cahaya matahari dapat masuk ke
dalam ruangan.
b. Ventilasi cukup, dinding ruangan terbuat dari kayu yang tidak tertutup rapat
sehingga aliran udara cukup lancar.
c. Lantai masih terbuat dari tanah.
d. Lingkungan terlihat cukup berdebu karena lantaipun masih tanah.
e. Tidak ada bahan asbestos dan bahan kimia berbahaya lainnya.
f. Kebisingan muncul dari mesin-mesin penggiling dan mesin lainnya, namun
tidak terlalu keras dan mesin pun tidak dijalankan terus menerus.
g. Lingkungan cukup panas, terutama saat dilakukan peng-ovenan roti pada
Oven roti yang berukuran cukup besar.
h. Tidak ditemukan jamur, bakteri pathogen dan virus di lingkungan kerja,
walaupun dari segi kebersihan ingkungan kurang, karena masih beralaskan
tanah.
i. Terlihat ada keran air untuk mencukupi kebutuhan air.
j. Tidak ada bau yang tidak sedap dan bau yang berbahaya di tempat kerja.

Q. Pengetahuan tentang prosedur keselamatan kerja


Gambar 8. Proporsi Pengetahuan tentang Prosedur Keselamatan Kerja
Karyawan Perusahaan roti tradisional November 2013
14

N=8
Dari diagram 8 ditemukan data bahwa 4 orang karyawan (50%) tidak tahu
mengenai prosedur keselamatan kerja, 4 orang karyawan menjawab salah serta
tidak ada seorangpun karyawan yang dapat menjawab dengan benar.

R. Pengetahuan tentang manfaat Alat Pelindung Diri (APD)


Gambar 9. Proporsi Pengetahuan tentang Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)
Karyawan Perusahaan roti tradisionalNovember 2013

N=8
Dari diagram 9, ditemukan data bahwa 5 orang karyawan (62,5%) menjawab
tahu tentang manfaat APD sedangkan 3 orang karyawan (37,5%) menjawab tidak
tahu.

S. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha, ditemukan informasi
bahwa tidak ada pelayanan kesehatan khusus yang terdapat di lingkungan
usaha yang ditanggung pemilik usaha. Bila ada yang mengalami cedera, maka
akan diberi obat merah dan perlengkapan P3K, karena sejauh ini tidak ada
yang mengalami kecelakaan yang serius. Jika ada karyawan yang memiliki
sakit yang cukup parah maka akan diberikan bantuan dari pemilik usaha.

T. Aturan Keselamatan Kerja


15

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha dan beberapa karyawan


diperoleh informasi bahwa pelaku usaha sudah menyediakan sarana untuk
keselamatan kerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Adapun
Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan adalah masker, apron, dan sarung
tangan. Tetapi tidak semua karyawan memanfaatkan fasilitas yang ada tersebut.

ANALISA DATA

No Data Fokus Diagnosa


Keperawatan
16

1. Data Obyektif : Resiko cedera pada


 Dari observasi yang dilakukan pada
karyawan usaha
tanggal 15 November 2013 didapatkan
perusahaan roti Bpk
hasil:
A. b.d kurang
a. Penerangan ruangan cukup, pada
motivasi
siang hari cahaya matahari dapat
penggunaan alat
masuk ke dalam ruangan.
pelindung diri dan
b. Ventilasi cukup, dinding ruangan
kurang pengetahuan
terbuat dari kayu yang tidak tertutup
mengenai kesehatan
rapat sehingga aliran udara cukup
keselamatan kerja.
lancar.
c. Lantai masih terbuat dari tanah.
d. Lingkungan terlihat cukup berdebu
karena lantaipun masih tanah.
e. Tidak ada bahan asbestos dan bahan
kimia berbahaya lainnya.
f. Kebisingan muncul dari mesin-
mesin penggiling dan mesin lainnya,
namun tidak terlalu keras dan mesin
pun tidak dijalankan terus menerus.
g. Lingkungan cukup panas, terutama
saat dilakukan peng-ovenan roti
pada Oven roti yang berukuran
cukup besar.
h. Tidak ditemukan jamur, bakteri
pathogen dan virus di lingkungan
kerja, walaupun dari segi kebersihan
ingkungan kurang, karena masih
beralaskan tanah.
i. Terlihat ada keran air untuk
mencukupi kebutuhan air.
j. Tidak ada bau yang tidak sedap dan
bau yang berbahaya di tempat kerja.
k. Terdapat penggunaan mesin dan
alat-alat yang cukup berbahaya.

Data Subjektif:
17

 Berdasarkan hasil wawancara diketahui


bahwa 6 (75%) karyawan pernah
mengalami kecelakaan kerja yang
kesemuanya tergolong kecelakaan
ringan, tidak sampai dibawa ke rumah
sakit.
 Dari hasil wawancara ditemukan data
bahwa 4 orang karyawan (50%) tidak
tahu mengenai prosedur keselamatan
kerja, 4 orang karyawan menjawab salah
serta tidak ada seorangpun karyawan
yang dapat menjawab dengan benar.
 Dari hasil wawancara ditemukan data
bahwa 5 orang karyawan (62,5%)
menjawab tahu tentang manfaat APD
sedangkan 3 orang karyawan (37,5%)
menjawab tidak tahu.
 Dari hasil wawancara diperolah data, 3
orang karyawan (37,5%) menyatakan
menggunakan masker dalam bekerja, 1
orang (12,5%) menggunakan sarung
tangan dan tidak seorangpun yang
menggunakan apron.

 Berdasarkan hasil wawancara dengan


pemilik usaha pabrik roti, didapatkan
tidak terdapat kecacatan dalam bekerja.
Tetapi pernah terjadi kecelakaan kerja.
 Berdasarkan hasil wawancara pernah
terjadi kecelakaan kerja seperti terkena
gilingan roti.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
pemilik usaha, diperoleh data bahwa
sebagian besar karyawan telah
mengetahui manfaat penggunaan APD,
tetapi mereka merasa kurang nyaman
18

sehingga tidak menggunakan APD saat


bekerja.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
pemilik usaha dan beberapa karyawan
diperoleh informasi bahwa pelaku usaha
sudah menyediakan sarana untuk
keselamatan kerja dengan menggunakan
APD.
 Berdasarkan wawancara APD yang
disediakan adalah masker, apron, dan
sarung tangan. Tetapi tidak semua
karyawan memanfaatkan fasilitas yang
ada tersebut.

2. Data Objektif: Resiko gangguan


 Lantai masih terbuat dari tanah. pemeliharaan
 Lingkungan terlihat cukup berdebu kesehatan : ISPA
karena lantaipun masih tanah. pada karyawan
usaha perusahaan
Data Subjektif: roti b.d kurangnya
 Dari hasil wawancara diketahui bahwa 4 motivasi
orang karyawan (50%) merokok sedangkan penggunaan alat
sisanya tidak merokok pelindung diri, gaya
 Dari hasil wawancara diketahui bahwa 7 hidup yang kurang
(87,5%) orang karyawan selama satu bulan sehat dan
terakhir mengeluh masuk angin, 4 (50%) lingkungan yang
orang karyawan mengeluh batuk dan kurang sehat.
1(12,5%) orang karyawan mengeluh sesak
nafas.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
pemilik usaha, diperoleh data bahwa
sebagian besar karyawan telah mengetahui
manfaat penggunaan APD, tetapi mereka
merasa kurang nyaman sehingga tidak
menggunakan APD saat bekerja.
 Dari hasil wawancara diperolah data, 3
19

orang karyawan (37,5%) menyatakan


menggunakan masker dalam bekerja, 1
orang (12,5%) menggunakan sarung tangan
dan tidak seorangpun yang menggunakan
apron.

RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN
NO
KEPERAWATAN TUM TUK INTERVENSI
1 Resiko cedera pada Setelah Setelah 1. Kaji
karyawan usaha dilakukan dilakukan pengetahuan
20

perusahaan roti Tn tindakan tindakan karyawan tentang


A. b.d kurang keperawatan keperawatan prosedur
motivasi selama 2 minggu selama 1 keselamatan kerja
penggunaan alat diharapkan tidak minggu, para 2. Kaji hal-hal
terjadi cedera karyawan yang telah dilakukan
pelindung diri dan
pada karyawan mampu: untuk menjaga
kurang pengetahuan dengan kriteria - Mengetahui keselamatan kerja
mengenai kesehatan hasil : tentang 3. Beri
keselamatan kerja. - Angka kesehatan reinforcement positif
kejadian keselamatan pada hal yang telah
kecelakaan kerja dilakukan tersebut
kerja menurun - Menunjukan 4. Berikan
perilaku informasi mengenai
penggunaan prosedur
alat keselamatan kerja
pelindung 5. Mengevalua
diri. si pengetahuan
karyawan mengenai
prosedur
keselamatan kerja
6. Beri
motivasi untuk
menjaga
keselamatan kerja

2. Resiko gangguan Setelah Setelah


pemeliharaan dilakukan dilakukan
kesehatan : ISPA tindakan tindakan 1. Kaji pengetahuan
pada karyawan keperawatan keperawatan karyawan tentang
usaha perusahaan selama 2 minggu selama 1 kemungkinan resiko
rotib.d kurangnya diharapkan tidak minggu, para pekerjaan pabrik
terjadi gangguan karyawan roti
motivasi
pemeliharaan mampu: 2. Kaji hal-hal yang
penggunaan alat kesehatan : ISPA - Menyatakan telah dilakukan
pelindung diri dan dengan kriteria keinginan untuk menjaga
perilaku hidup yang hasil : dan keselamatan kerja
kurang sehat, dan Tidak ada menunujukk 3. Beri reinforcement
lingkungan yang keluhan ISPA an perilaku positif pada hal
kurang sehat. penggunaka yang telah
n alat dilakukan tersebut
pelindung 4. Berikan informasi
diri. untuk
- Menunjukka menanggulangi
n perilaku resiko paparan ISPA
hidup sehat 5. Beri motivasi untuk
- Lingkungan menjaga
menjadi keselamatan kerja
lebih sehat 6. Berikan penkes
untuk tentang pentingnya
karyawan. penggunaan APD
7. Penkes tentang
perilaku hidup sehat
khususnya tentang
bahaya rokok.
8. Advokasi ke
pemilik perusahaan
21

untuk membuat
lantai permanen
yang lebih sehat.
13

IMPLEMENTASI

Diagnosa Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Formatif TTD/


Keperawatan Nama
Resiko cedera 16/11/13 Pendidikan Kesehatan - Karyawan pabrik roti
pada karyawan jam 10- tentang kesehatan dan antusias dalam
usaha perusahaan 12.00 keselamatan kerja : mengikuti
roti Bpk A. b.d o bahaya yang penyuluhan.
kurang motivasi terdapat dalam - Karyawan pabrik roti
penggunaan alat lingkungan kerja tidakada yang
pelindung diri o macam – macam meninggalkan tempat
dan kurang alat pelindung diri sebelum penyuluhan
pengetahuan yang dapat usai.
mengenai digunakan - Karyawan pabrik roti
kesehatan o cara – cara dapat menjelaskan
keselamatan menanggulangi kembali bahaya yang
kerja. stress kerja terdapat dalam
lingkungan kerja,
macam alat pelindung
diri, cara – cara
menanggulangi stress
kerja

Resiko gangguan Pendidikan kesehatan - Karyawan pabrik roti


pemeliharaan mengeani resiko antusias dalam
kesehatan : ISPA paparan penyakit mengikuti
pada karyawan ISPA : penyuluhan.
usaha perusahaan  Dampak kesehatan - Karyawan pabrik roti
rotib.d dari bahaya yang tidakada yang
kurangnya ada dalam meninggalkan tempat
motivasi lingkungan kerja. sebelum penyuluhan
penggunaan alat  Tindakan yang usai.
pelindung diri, dapat dilakukan - Karyawan pabrik roti
perilaku kurang untuk dapat menjelaskan
sehat dan mengantisipasi kembali dampak
lingkungan yang dampak bahaya kesehatan yang
14

kurang sehat. lingkungan kerja mungkin terjadi dan


cara
penanggulangannya.
15
16

EVALUASI

NO TGL MASALAH EVALUASI DAMPAK EVALUASI HASIL


KESEHATAN
1 2/10/ 2006 Resiko cedera pada − Predisposing Faktor Dalam 2 minggu tidak terjadi kecelakaan kerja dan
karyawan usaha 87,5% karyawan yang hadir mengetahui tentang kesehatan stress kerja menurun
perusahaan roti Bpk A. keselamatan kerja. Untuk penurunan prevalensi ISPA belum dapat
b.d kurang motivasi Sebanyak 4 pekerja terlihat sudah menggunakan alat diketahui dalam 2 minggu
penggunaan alat pelindung diri sewaktu bekerja.
pelindung diri dan − Enabling Faktor
kurang pengetahuan Tersedianya alat pelindung kerja yang telah dibersihkan
mengenai kesehatan ( dicuci ).
keselamatan kerja. Tersedianya obat – obatan P3K sederhana untuk
mengantisipasi adanya pekerja yang cedera.
− Reinforcing Faktor
Dukungan dari pemilik usaha pabrik roti untuk memantau
kesehatan pekerja.
17

Anda mungkin juga menyukai