Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIV AIDS

PADA DEWASA

Disusun oleh kelompok 4 :

1.

PRODI S1 KEPERAWATAN KELAS C


STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
TAHUN 2018/2019
 Kontak dengan darah
2.7 Pathway  Kontak Seks
 Kontak Ibu dan Bayi

HIV masuk kedalam tubuh

Neutrofil menurun HIV berikatan limfosit


T, monosit, makrofag

Neutropenia HIV berdifusi dengan CD4

Inti virus masuk ke dalam sitoplasma

RNA virus → DNA

Integrasi DNA virus + protein pada T4 (provirus)

RNA genom dibawa mRNA ditransisi


ke sitoplasma

Protein Virus

Tunas Virus

Infeksi sel T lain Virion HIV baru terbentuk (dilimfoid)

AIDS Defisiensi Pengetahuan

Respon Imun

Humoral Selular
Sel B dihasilkan antibodi spesifik APC aktifkan CD4

Diferensiasi dalam plasma Sel T helper terinfeksi virus

Penurunan Ig M dan Ig G Interferon gamma menurun

Lawan CD4 yang terinfeksi Tidak mengintensifkan sistem imun

CD4 menurun

Sistem kekebalan menurun Mudahnya transmisi penularan Isolasi Sosial

Gangguan Harga Diri


Sel rentan Rentan Infeksi

Mutasi gen Aktifkan Flora Normal Pengeluaran mediator kimia

Pembelahan sel Berlebihan Resiko Infeksi Peningkatan sitokinin

(OPORTUNISTIK)
Picu sel kanker Pirogenindogen

Suhu tubuh meningkat


Menginfeksi paru-paru Saluran Pencernaan
demam
Eksudat Mukosa teriritasi

Gangguan jalan Hipertermi


Bakteri mudah masuk
nafas

Suplai O2 menurun Peristaltik meningkat

Hipoksia Absorpsi air dan


nutrisi menurun

Sesak nafas
Hilang Cairan dan
elekrolit berlebihan
Ketidakefektifan
Pola Nafas
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit

Dehidrasi

Defisit Volume
Cairan
KASUS :

Tn.G (35th) adalah mantan pengguna narkoba dengan jarum suntik 15 tahun
yang lalu. Saat ini klien di rawat di RS karena diare kronik yang tak kunjung
sembuh. Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, di dapatkan hasil western
blot (+) dan dinyatakan AIDS, CD4 150 per µL. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan hasil stomatitis, kandidiasis pada mulut dan kemaluannya,
mengeluh sesak nafas, lemah, kurus, nafsu makannya berkurang, makan hanya
1/4porsi, BB turun dari 65 kg menjadi 50kg, terdapat suara ronkhi pada
nafasnya. TD: 100/70 mmHg, RR: 22x/menit, N: 90x/menit, T 37,°C. Klien
tampak depresi setelah di diagnosis AIDS.
Format pengkajian klinik
Identitas Klien

Nama :   Tn. G

Jenis Kelamin :   Laki-laki                   

Umur  :   39 tahun                                  

Tempat/tgl lahir  :   Semarang/ 01 Januari 1984

Pendidikan   :   SMA

Pekerjaan      :   Swasta             

Status Perkawinan  :   Kawin

Agama     :   Islam                 

Suku   :   Jawa                         

Alamat  : Semarang

Identitas penanggung jawab

Nama   :  Ny. Sri         

Alamat    :  Semarang            
Hubungan dengan klien     : Istri

Riwayat Keperawatan Masa lalu


Penyakit yang pernag diderita : Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah
mengalami sakit seperti diare yang tidak
kunjung sembuh, tetapi pernah sariawan pada
lidah hanya 1 kali dan cepat sembuh, belum
pernah sesak napas atau gatal gatal, jarang
batuk
Penyakit Keturunan dalam keluarga : Pasien mengatakan tidak ada penyakit
keturunan dalam keluarga seperti
hipertensi, kencing manis, atau
penyakit jantung
Operasi yang pernah dilakukan : Pasien mengatakan belum pernah melakukan
operasi.
Alergi : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
makanan, minuman, obat-obatan, lingkungan
Obat-obatan : Pasien mengatakan tidak pernah minum
obat obatan yang di jual di warung maupun
obat dokter, jika sakit pasien hanya istirahat
Alasan masuk Rumah sakit : Diare kronik yang tak kunjung sembuh
Keluhan Utama : diare yang tidak kunjung sembuh

Keluhan Penyerta : batuk – batuk, sesak napas

Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Pasien tampak sakit sedang, terpasang infus RL


di metakarpal sinistra, pasien terpasang oksigen 5 liter/menit
b. Kesadaran :
1) Kualitatif : Composmentis
2) Kuantitatif : E4M6V5 = 15
c. TTV :
TD : 100/70 mmHg
RR : 22 x/menit
HR : 90 x/menit
Suhu : 370C
SPO2 : 97%

Head To Toe :

 Kepala
a. Inspeksi : Normochepalik, lesi (-)
b. Palpasi : Tidak terdapat massa
 Rambut
a. Inspeksi : Rambut lurus kering, berwarna hitam dan
tipis, tidak rontok, tidak ada uban
 Mata
a. Inspeksi : Mata tampak sayu, anikterik, konjungtiva
ananemis
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Hidung
a. Inspeksi : Simetris, tidak terdapat polip dan luka
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada daerah sinus
 Telinga
a. Inspeksi : Simetris, bersih, tidak terdapat luka
b. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
 Mulut
a. Inspeksi : Ada sariawan dan kandidiasis, gigi
lengkap, mukosa bibir kering
 Leher
a. Ispeksi : Tidak terdapat luka, pembesaran kelenjar
thyroid (-)
 Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan
kelenjar getah bening.
 Dada :
 Jantung :
 Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
 Palpasi : Diameter Ictus Cordis 1 cm
teraba di ICS 5 linea aksilaris anterior
 Perkusi :Pekak, sesuai batas-batas
jantung
Batas atas dextra : ICS 2 linea midklavikula
anterior dekstra
Batas atas sinistra : ICS 2 linea aksilaris
anterior sinistra
Batas bawah dekstra : ICS 4 pada linea
midklavikula anterior dekstra
Batas bawah sinistra : ICS 5 pada linea
aksilaris anterior sinistra
 Auskultasi :
S1 : Terdengar bunyi lup di ruang ICS 5
sebelah kiri sternum
S2 : Terdengar bunyi dug di ICS 2 sebelah
kanan sternum.
 Paru-Paru
 Inspeksi : Pergerakan dada sewaktu
bernafas simetris
 Palpasi : Vocal Fremitus di semua
lapang paru teraba kuat
 Perkusi : Pekak di semua lapang paru.
 Auskultasi : ronchi basah atau crachels
 Abdomen
 Inspeksi : tampak buncit, tidak ada luka,
tidak ada cairan keluar dari umbilicus.
 Palpasi : tidak adanya nyeri tekan
 Auskultasi : Bising usus 25 x/menit
 Perkusi : tympani
 Ekstrimitas
a. Capilary refil < dari 2 detik
b. finger print (-)
c. Kekuatan Otot
Atas : Pitting Edema tidak ada , kekuatan otot 4, kulit
anikterik, jari utuh, kuku bersih, tidak ada kelainan
bentuk jari
Bawah :
Pitting Edema tidak ada, kekuatan otot 4, kulit anikterik
5 5

5 5

Anda mungkin juga menyukai