Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIV / AIDS

Disusun Oleh :

NUR HASAN BAYU W

1807118

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA


SEMARANG PROGRAM S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIV / AIDS

Mata Ajaran    : Keperawatan HIV AIDS


Topik               : HIV / AIDS
Sasaran            : Remaja dan Mahasiswa
Tempat            : Kampus Keperawatan Stikes Karya Husada Semarang
Hari/Tanggal   : Kamis 27 Juni 2019
Waktu             : 15.00 WIB

I.                   LATAR BELAKANG


Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit HIV /AIDS semakin lama semakin menjalar
khususnya pada kalangan remja, untuk itu perlunya penjelasan serta pengenalan terhadap
kalangan remaja. Dengan harapan remaja yang terkena maupun yang tidak terkena virus
tersebut mampu mengenal tanda-tanda bagimana HIV/AIDS,setra bahaya daripada HIV/
AIDS.

II.                TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyluhan dengan harapan sasaran mampu memahami dan
mengenal HIV/ AIDS

III.             TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan sasaran dapat:
1.      Mengenal tanda-tanda HIV /AIDS
2.      Mengetahui bahaya HIV/ AIDS
3.      Lebih berwaspada untuk tidak terkena HIV/ AIDS
4.      Memberikan informasi terhadap orang-orang terdekat

IV.             SASARAN
Remaja dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Makassar

V.                MATERI ( Terlampir)


1.      Definisi HIV/ AIDS
2.      Gejala HIV /AIDS
3.      Pencegahan HIV/ AIDS
4.      Penyakit HIV/ AIDS
5.      Penyebab HIV/ AIDS
6.      Perjalanan HIV/ AIDS

VI.             METODE
1.      Persentasi
2.      Tanya Jawab

VII.          MEDIA DAN ALAT


1.      SAP,
2.      Leaflet,
3.      LCD dan Leptop, atau

VIII.       METODE EVALUASI


1.      Menyebutkan definisi HIV/ AIDS
2.      Memperkenalkan gejala HIV/AIDS
3.      Memberikan penjelasan cara pencegahan HIV /AIDS
4.      Menjelaskan tentang penyakit HIV/AID
5.      Menjelaskan tentang HIV/AIDS
6.      Menjelaskan perjalanan HIV/AIDS

IX.             KEGIATAN PENYULUHAN


1.      5 Menit pertama yaitu Pembukaan :
a.       Kegiatan penyuluh :
1)      Penyuluh memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam
2)      Memperkenalkan diri
3)      Menjelaskan tujuan penyuluhan
4)      Menyebutkan materi yang akan diberikan
5)      Membagikan leaflet
b.      Kegiatan Sasaran :
1)      Menjawab salam
2)      Mendengar dan memperhatikan
3)      Mendengar dan memperhatikan
4)      Mendengar dan memperhatikan
5)      Menerima dan membaca
2.      20 Menit Pelaksanaan :
a.       Kegiatan penyuluh :
1)      Menjelaskan Tentang definisi HIV/AIDS
2)      Memperkenalkan gejala HIV /AIDS
3)      Menjelaskan perjalanan HIV /AIDS
4)      Memberikan Penjelasan tentang pecegahan HIV /AIDS
5)      Menjelaskan tentang Proses penularan HIV/AIDS
6)      Menjeskan tentang cara pencegahan HIV/AIDS
b.      Kegiatan sasaran :
1)      Memperhatikan
2)      Memperhatikan
3)      Memperhatikan
4)      Memperhatikan
5)      Memperhatikan
6)      Memperhatikan
7)      Memperhatikan
8)      Bertanya dan mendengarkan jawaban
3.      15 Menit Evaluasi :
a.       Kegiatan penyuluh :
1)      Meminta para Audiens untuk menejelaskan pengertian HIV/AIDS
2)      Meminta para audiens meyebutkan cara penularnHIV/AIDS
3)      Meminta para audiens untuk menyebutkan cara pencegahan HIV/AIDS
b.      Kegiatan Sasaran :
1)      Menyebutkan definisi HIV/AIDS
2)      Menyebutkan cara penularan HIV/AIDS
3)      Menyebutkan cara pencegahan dari HIV/AIDS

4.      5 Menit Terminasi


a.       Kegiatan penyuluh :
1)      Mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan
2)      Mengucapkan salam penutup
b.      Kegiatan sasaran :
1)      Memperhatikan
2)      Membalas salam

X.                 KRITERIA EVALUASI


1.      Evaluasi struktur
Rencana kegiatan penyuluhan dipersiapkan 2 hari sebelum penyuluhan dan dikonsulkan 1
hari sebelum penyuluhan pada dosen pembimbing.

2.      Evaluasi proses


a.       Peserta yang hadir 
b.      Tempat:
c.       70 % peserta aktif bertanya

3.      Evaluasi output


a.       Peserta dapat menyebutkan definisi penyakit HIV/AIDS
b.      Peserta dapat menyebutkan proses penularan HIV/AIDS
c.       Peserta dapat menyebutkan cara pencegahan HIV/AIDS
MATERI PENYULUHAN

HIV/AIDS
( Human Immunodeficiency Virus/Acquaired Immune Deficiency Síndrome )

A.    Pengertian
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi
sel sistem kekebalan tubuh manusia terutama CD4+ Sel T dan macrophage, komponen vital
dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi
mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang
menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.

B.     Klasifikasi virus


Kelas: Kelas VI (ssRNA-RT)
Famili: Retroviridae
Genus: Lentivirus
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dengan merusak sel-sel darah putih (sel
T) sebagai penangkal infeksi sehingga lama kelamaan kekebalan dan daya tahan tubuh
berkurang serta mudah terkena penyakit. Virus HIV terdapat di cairan tubuh dan yang
terbukti menularkan adalah darah, sprema/air mani, cairan vagina dan ASI. Sementara air
mata, air ludah, air kencing dan keringat belum ada laporan menularkan penyakit ini. Bila
seseorang dalam darahnya terdapat virus HIV maka orang tersebut dikatakan positif HIV.
Kerusakan sistem kekebalan tubuh menyebabkan seseorang rentan dan mudah terjangkit
bermacam-macam penyakit. Serangan penyakit yang biasanya tidak berbahayapun lama
kelamaan dapat menyebabkan sakit parah bahkan kematian, Sehingga AIDS disebut sebagai
Syndrome atau kumpulan dari berbagai gejala penyakit.
            Pertama kali HIV ditemukan pada bulan Januari 1983 oleh dr. Luc Montagnier, dkk,
dari Institut Pasteur Perancis. Virus diisolasi dari kelenjar getah bening yang membengkak
pada tubuh penderita HIV/AIDS, sehingga awalnya penyakit ini disebut Lymphadenopathy
Associated Virus (LAV). Kemudian bulan Juli 1984 dr. Robert Gallo dari Lembaga Kanker
Nasional (NIC) Amerika juga menyatakan menemukan virus barudari seseorang yang
terinfeksi HIV dengan menyebutnya Human T-Lymphoytic Virus Type III (HTLV III).
Selain itu ilmuwan J.Levy juga menemukan virus penyebab AIDS yang dinamakan AIDS
Related Virus (ARV). Akhirnya pada bulan Mei 1986, Komisi Taksonomi Internasional
sepakat menyebut nama virus penyebab AIDS dengan Human Immunodeficiency Virus
(HIV). Tetapi sampai saat ini belum diketahui dengan jelas dari mana dan kapan tepatnya
HIV/AIDS muncul. Diperkirakan pada tahun 1970-an di daerah Sub Sahara Afrika HIV
sudah berkembang dan meluas. Perkiraan dibuat berdasar kasus-kasus yang ada di rumah
sakit di beberapa negara bagian Afrika, beberapa contoh darah telah mengandung HIV.
Namun semua ilmuwan setuju bahwa kasus pertamanya adalah laporan dari Gotlieb dkk di
Los Angeles pada 5 Juli 1981. Tak lama kemudian ilmuwan Amerika mengamati terjadinya
penyakit yang sama di kalangan pria homoseksual, sehingga sampai sekarang masih banyak
orang percaya bahwa hanya kaum homo yang dapat menularkan dan tertular HIV. Hal itu
memunculkan pula plesetan singkatan AIDS dengan Akibat Intim Dengan Sesama. Padahal
sudah dibuktikan AIDS cepat berkembang dikalangan hetereseksual baik laki-laki maupun
perempuan.
           

Indonesia memiliki potensi terancam epidemi HIV/AIDS karena mempunyai kondisi-


kondisi yang mempermudah penyebaranHIV/AIDS, antaralain :
1.      Industri sekskomersial yang luas
2.      Prevalensi penyakit kelamin ang tinggi pada kelompok resiko tinggi.
3.      Pemakaian kondom rendah
4.      Tingginya migrasi
5.      Terjadinya hubungansek spremarital

C.     Gejala-gejala yang timbul apabila seseorang terinfeksi HIV/AIDS


Tidak ada gejala khusus untuk AIDS karena penyakit ini merupaka kumpulan gejala dari
penyakit yang timbul sebagai akibat menurunnya daya tahan tubuh. Gejala AIDS timbul 5 -
10 tahun setelah terinfeksi HIV. Yang sering terlihat gejalanya adalah :
a.       Berat badan menurun secara drastis (10% dari BB semula) dalam satu bulan
b.      Diare lebih dari satu bulantanpa sebab yang jelas
c.       Demam lebih dari 380C selama lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas
d.      Rasa lelah berkepanjangan
e.       Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan
f.       Bercak putih di mulut
g.      Bercak merah kebiruan di kulit
h.      Terkena Penyakit infeksi lain

D.    Perjalanan Infeksi HIV/AIDS


Secara singkat perjalanan HIV/AIDS dapat dibagi dalam empat stadium :
a.       Stadium Pertama : HIV
            Infeksi dimulai dengan masuknya HIV kedalam tubuh dan diikuti terjadinya
perubahan serologik ketika antibodi terhadap virus berubah dari negatif menjadi positif.
Rentang waktu dari masuknya HIV hingga tes antibodi positif disebutWindow Period,
lamanya 1 - 6 bulan. Pada stadium ini sudah dapat menularkan bahkan sangat menular.
b.      Stadium Dua : Asimptomatik (tanpa gejala)
            Asimptomatik berarti bahwa di dalam organ tubuh terdapat HIV tetapi tubuh tidak
menunjukkan gejala sakit. Keadaan ini dapat berlangsung rata-rata 5 - 10 tahun. Fase ini juga
menular walau penderita tampak sehat-sehat saja.
c.       Stadium Tiga :Pembesaran kelenjar limfe
            Fase ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata, tidak
hanya muncul pada satu tempat dan berlangsung lebih dari satu bulan.
d.      Stadium Empat : AIDS
            Keadaan ini disertai dengan adanya bermacam-macam penyakit antara lain penyakit
konstitusional, penyakit syaraf dan penyakit infeksi sekunder.

E.     Upaya Pencegahan dari penyakit HIV/AIDS


1.      Pencegahan melalui hubungan seksual : A-B-C
a.       Abstinensia : tidak melakukan hubungan seksual bagi mereka yang belum menikah atau
jauh dari keluarga
b.      Be Faithful : setia terhadap pasangan
c.       Condom : gunakan kondom bagi perilaku beresiko
2.      Pencegahan melalui darah : skrining darah donor
3.      Pencegahan melalui jarum/alat tusuk lainnya
 Tidak berganti-ganti jarum suntik atau saling meminjamkan alat tusuk.

4.      Pencegahan dari ibu HIV kepada bayinya


a.       Menyarankan ibu HIV untuk tidak hamil
b.      Memberikan pencegahan dengan obat anti retro viral pada ibu hamil dan bayi..
F.      KELOMPOK YANG BERESIKO TERKENA HIV
1.      KELOMPOK RESIKO TINGGI
a.       Pekerja seks laki-laki
b.      Pelanggan pekerja seks
c.       Penyalahgunaan narkoba
d.      Waria pekerja seks dan pelanggannya
e.       Lelaki-sukai lelaki (homogen)
f.       Narapidana/ warga binaan

2.      KELOMPOK RENTAN


a.       Orang dengan mobilitas tinggi (sipil maupun militer)
b.      Perempuan, remaja
c.       Anak jalanan, pengungsi
d.      Ibu hamil
e.       Penerimaan transfusi darah
f.       Petugas pelayanan kesehatan

G.    PENUTUP
Peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang melalui
penyebaran informasi tentang kesehatan merupakan manfaat yang ini merupakan manfaat
yang ingin diwujudkan oleh penyusun proposal ini. Dengan demikian upaya yang dilakukan
akan membantu pemerrrintah dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setingi-tingginya.
Dengan adanya penyuluhan seperti yang telah direncanakan dalam proposal ini dapat
memberi manfaat yang cukup baik khususnya bagi masyarakat dan bisa hidup lebih sehat
terhindar dari segala macam penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Grimes, E.D, Grimes, R.M, and Hamelik, M, 1991, Ictious Diseases, Mosby Year Book,
Toronto. Nfe

Christine L. Mudge-Grout, 1992, Immunologic Disorders, Mosby Year Book, St. Louis.

Rampengan dan Laurentz, 1995, Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, cetakan kedua, EGC,
Jakarta.

Lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.

Lyke, Merchant Evelyn, 1992, Assesing for Nursing Diagnosis ; A Human Needs
Approach,J.B. Lippincott Company, London.

Phipps, Wilma. et al, 1991, Medical Surgical Nursing : Concepts and Clinical Practice, 4th
edition, Mosby Year Book, Toronto

Anda mungkin juga menyukai