Ns Suprijadi BA
BACK GROUND
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia
setelah penyakit jantung koroner dan kanker, baik di negara
maju maupun negara berkembang.
American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015,
menyataakan bahwa satu dari 10 kematian, penyebabnya
adalah stroke.
WHO 2005,
Secara global, 15 juta orang terserang stroke setiap
tahunnya, satu pertiga meninggal dan sisanya mengalami
kecacatan permanen.
Di kawasan Asia tenggara terdapat 4,4 juta orang
mengalami stroke
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan yang
seharusnya dapat dicegah.
Misbach, 2010
Diperkirakan pada tahun 2020, sekitar 7,6 juta
orang akan meninggal ac penyakit stroke.
Data Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki). 2010 :
Jumlah penderita stroke di Indonesia adalah
terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia.
Salah satu penyebabnya ↑ penyakit tidak menular
secara signifikan : Hypertension dan Diabites Millitus.
Jumlah kematian ac stroke, menduduki urutan
kedua pada usia > 60 th dan urutan kelima pada usia
>15 - 59 th.
Talamus :
Stasiun penerima dan pengintegrasi
subkortikal yang penting.
Subtalamus :
Fungsinya belum dapat dimengerti
sepenuhnya, tetapi lesi pada subtalamus akan
menimbulkan hemibalismus yang ditandai :
gerakan kaki atau tangan yang terhempas
kuat pada satu sisi tubuh.
Epitalamus
Berperanan pada beberapa dorongan
emosi dasar seseorang.
Hipotalamus
Berkaitan dengan pengaturan
rangsangan dari sistem susunan saraf
otonom perifer yang menyertai ekspresi
tingkah dan emosi.
Nervus kranial Fungsi Penemuan klinis dengan lesi
DOCOMENTED
OF THE
RESULT,
SYSTOLE & ACCORDING
GENERAL DYASTOLE. THE LAST
CONDITION : HYPERTENSION TIME
EMERGENCY HYPOTENSION ASSESEMENT
NON
EMERGENCY
DOUBTNESS OF
THE RESULT ??
COMPARE WITH THE
THE CLIENT ‘S
CONDITION
Tekanan darah normal sesuai dengan usia
(Fondmental of Nursing ) :
Usia : 1 bln. : 85/45 mmhg.
: 1 thn. : 85/45 mmhg.
: 6 thn. : 105/65 mmhg.
: 10-13 Th. : 110/75 mmhg.
: 14-17 th. : 120/75 mmhg.
: Dewasa tengah : 120/80 mmhg.
: Lansia. : 140/90 mmhg.
Kelainan tekanan darah ada 2 :
Hypertension : Tekanan darah diatas normal.
Hypotension : Tekanan darah dibawah normal
PATOFISIOLOGI
Secara fisiologis :
- Kapasitas Otak merupakan 2% dari berat tubuh
total.
- Dalam keadaan istirahat, otak menerima 1/6
COP (curah jantung).
- Otak mempergunakan 20% dari oksigen tubuh.
Otak sangat tergantung kepada O₂, bila terjadi
anoksia seperti pada CVA di otak mengalami:
Perubahan metabolik, kematian sel dan
kerusakan permanen yang terjadi dalam 3’
s /d 10’ (non aktif total).
Pembuluh darah yang paling sering terkena ialah
arteri serebral dan arteri karotis Interna.
PATOFISIOLOGI
Iskemik ac
↓ Tek Perfusi Anoxia : aktivitas
pelebaran
Vas. distal elektrik terhenti
kontra lat.
Gangg Metab
Lokal Metab asam
Anaerobe.
oedema intra Na + air masuk
Pompa Na, K
cell ke asidosis
gagal
a. PTIK
b. Aspirasi
c. Atelektasis
d. Kontraktur
e. Disritmia jantung
f. Malnutrisi
g. Gagal napas
TINDAKAN PENCEGAHAN
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
adalah :
a. Diet :
Pembatasan makan garam; dimulai dari
masa muda, membiasakan makanan tanpa
garam atau makanan bayi rendah garam.
b. Khususnya pada orang tua, perawatan
yang intensif untuk mempertahankan
tekanan darah selama tindakan pembedahan.
Cegah jangan sampai penderita diberi
obat penenang berlebihan dan istirahat
ditempat tidur yang terlalu lama
TINDAKAN PENCEGAHAN
c. Peningkatan kegiatan fisik;
Jalan setiap hari sebagai bagian dari program
kebugaran.
d. Penurunan berat badan apabila kegemukan
e. Berhenti merokok
f. Penghentian pemakaian kontrasepsi oral
pada wanita yang merokok.
Penelitian menemukan bahwa : wanita yang
merokok dengan menggunakan kontra sepsi oral,
resiko timbulnya serebrovaskuler, meningkat
sampai 16 kali dibandingkan dengan wanita yang
tidak merokok dan tidak menelan pil
kontrasepsi.
Dampak Masalah
A. Bagi Individu
1). Biologis
Gangguan pernapasan akibat hilangnya reflek
batuk dan penurunan kesadaran sehingga
terjadi akumulasi secret.
Nyeri kepala akibat infark serebri yang luas,
Penurunan kesadaran,
Gangguan kognitif,
Disorientasi,
Mual dan muntah,
Gangguan menelan,
Gangguan komunikasi : aphasia, terjadi
Konstipasi : Inaktivias ang lama.
2). Psikologis
Cemas sedang : akibat hemiparese, merasa
hilang peran.
Depresi dan rasa rendah diri merupakan
reaksi emosional terhadap kemunduran kualitas
dan keberadaannya.
3). Sosial
Bila terjadi kelumpuhan dan gangguan
komunikasi, mengalami kesulitan interaksi
dengan keluarga maupun masyarakat.
Kemungkiann klien akan menarik diri dari
interaksi sosial karena merasa harga dirinya
rendah dan merasa tidak berguna.
4. Spiritual
Kemungkinan akan mengalami kesulitan
melakukan kewajiban kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena keterbatasannya.
Merasa bahwa Tuhan tidak adil ac depresi.
B. Bagi keluarga Penderita
Upayakan memberikan semangat Menjadikan
beban bagi keluarga,
- Membantu memberikan perawatan,
karena ketergantung dalam memenuhi
kebutuhannya sendiri.
- Kecemasan yang beujung hopeless.
Penilaian skor skala koma Glasgow :
a. Koma
GCS = 3-8
b. Konfusi, lateragi atau stupor
GCS = 9-14
c. Sadar penuh, atentif dan orientatif
GCS = 15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Secara umum
Laboratorium :
Radio Diagnostik :
Cardiac Study :
Laboratorium : Darah dan urine :
Hematologi routine : Hb, Ht, Eryth, Leuko.
Elektrolit : Na, K, Ca, Cl.
Coagulasi study : CT BT atau PTT, PTTK.
Kimia Klinik. : Lipid : Cholesterol, HDL,
LDL, Tri Gliserite, Uric Acid,
Glucosa serum : GDs, GD : I dan 2.
Renal Fungsi Test :
Urea dan Creatinin.
Blood Gas Analisis.
Urine : Phisik, kimia, sedimen.
Penyebab awal terjadinya stroke adalah gangguan
metabolism utamanya kebutuhan protein
( Lipid ).
Teori Crabb cyrcle menggambarkan, kecukupan
dalam kebutuhan 3 komponen penting :
Karbo Hidrad Lemak Protein
↓ ↓ ↓
Glucose Asam lemak Asam Amino
Asam purifat
↓
Crabb Cyrcle dst s/d mitro kondria
Hiperkolesterol
Sebetulnya metabolism tubuh membutuhkan 75%
kolesterol.
Lipid plasma yaitu :
- Kolesterol,
- Trigliserida,
- Fosfolipid, dan
- Asam lemak bebas.
Kolesterol dan trigliserida adalah jenis lipid yang
relatif mempunyai makna klinis penting sehubungan
dengan aterogenesis.
Lipid tidak larut dalam plasma sehingga lipid
terikat dengan protein sebagai mekanisme transpor dalam
serum, ikatan ini menghasilkan empat kelas utama.
Empat kelas utama lipoprotein yaitu :
1. Kilomikron,
2. Lipoprotein Densitas Sangat Rendah (VLDL),
3. Lipoprotein densitas rendah (LDL), 4.
Lipoprotein densitas tinggi (HDL).
Karakteristik dari keempat lipo protein :
- LDL yang paling tinggi kadar kolesterolnya, -
VLDL paling tinggi kadar trigliseridanya,
- HHL paling tinggi kadar protein .
Hiperlipidemia bermakna peningkatan kolesterol dan
atau trigliserida serum di atas batas normal,secara
langsung atau tidak langsung meningkatkan risiko
stroke.
Dapat juga merusak dinding pembuluh darah
yang menyebabkan penyakit jantung koroner.
Harga normal :
- Kadar kolesterol total >200 mg/dl,
- LDL 100 - 150 mg/dl, HDL 40 - 70 mg/dl,
- Trigliserida 150mg/dl dan bila trigliserida
>150mg/dl akan membentuk plak di dalam
pembuluh darah baik di jantung maupun di otak.
LDL adalah lipoprotein yang paling banyak
mengandung kolesterol.
LDL merupakan komponen utama kolesterol
serum yang menyebabkan peningkatan risiko
aterosklerosis.
HDL berperan memobilisasi kolesterol dari
ateroma yang sudah ada dan
memindahkannya ke hati untuk diekskresikan
ke empedu , oleh karena itu kadar HDL yang
tinggi mempunyai efek protektif dan dengan
cara inilah kolesterol dapat di turunkan,
maka bila terjadi penurunan kadar HDL
merupakan faktor yang meningkatkan
terjadinya aterosklerosis dan stroke.
Kolesterol Total (mg/dl)
LDL
HDL
Rendah < 40
Tinggi ≥ 60
Trigliserida
Optimal < 150
4. Angiografi otak
Merupakan penyuntikan suatu bahan yang tampak
dalam citra sinar-X ke dalam arteri- arteri otak.
Pemotretan dengan sinar-X kemudian dapat
memperlihatkan pembuluh-pembuluh darah di leher
dan kepala.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Gangguan perfusi jaringan otak yang
berhubungan dengan perdarahan intracerebral.
2) Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan hemiparese/hemiplagia.
3) Gangguan persepsi sensori berhubungan
dengan penurunan sensori, penurunan
penglihatan.
4) Gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan penurunan sirkulasi darah otak. 5)
Gangguan eliminasi alvi(konstipasi)
berhubungan dengan imobilisasi, intake
cairan yang tidak adekuat
6) Resiko gangguan nutrisi berhubungan
dengan kelemahan otot mengunyah dan
menelan.
7) Kurangnya pemenuhan perawatan diri yang
berhubungan dengan hemiparesem /
hemiplegi.
8) Resiko gangguan integritas kulit yang
berhubungan tirah baring lama.
9) Resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas
yang berhubungan dengan penurunan
refleks batuk dan menelan.
10) Gangguan eliminasi uri (inkontinensia uri)
yang berhubungan dengan lesi pada upper
motor neuron.
Possible Nursing Diagnosis :
Ineffective Airway Clearence.
Risk of Aspiration.
Impaired Swallowing.
Altered cerebral Tissue Perfusion.
Risk of Infection.
Ineffective Breathing Pattern.
Sensory Perceptual Alterations.
Impaired Physical Mobility.
Impaired Verbal Communication.
Possible Colaboration Problem :
Hypoxemia.
Hypo/Hyperglecemia.
Increased Intra cranial Pressure.
Hypertension.
Paresthesia.
Electrolyt Imbalance.
Disarhytmia.
MATUR
NUWUN