Inverter Dan SCC
Inverter Dan SCC
BUKU 3
PELAJARAN 1 :
Inverter dan Charge Controller
TUJUAN PELAJARAN :
Setelah mengikuti mata pelajaran Inverter dan Charge Controller ini, peserta
diharapkan memahami klasifikasi dan spesifikasi inverter serta charge
controller yang digunakan pada PLTS sesuai standar perusahaan.
DURASI :
4 jam
PENYUSUN :
1. Winner Sianipar
2. Husein Sobri
3. Agus Yogianto
4. Agung Bayu Kusumo
5. Anang Imam S.
6. Wida Ningrum
DAFTAR ISI
Inverter adalah suatu rangkaian listrik yang berfungsi untuk mengubah tegangan masukan arus
searah (DC) menjadi tegangan kelauaran arus bolak – balik (AC) yang besar tegangan dan
frekuensi dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
Suatu tegangan variable dapat diperoleh dengan mengatur tegangan masukan DC dan
penguatan inverter dijaga konstan. Jika tegangan masukan (input) DC konstan, tegangan
keluaran AC variable dapat diperoleh dengan mengubah-ubah penguatan (gain) yang biasa
menggunakan kontrol modulasi lebar pulsa (Pulse Width Modulation – PWM) didalam inverter
tersebut. Suatu inverter disebut sumber tegangan (Voltage Fed Inverter – VFI) jika tegangan
masukannya dijaga konstan sedangkan suatu inverter disebut sumber arus (Current Fed
Inverter – CFI) jika arus masukanya dijaga konstan, serta disebut inverter hubungan dc variable
(Dc Link Inverter) jika tegangan masukannya dapat diatur (Controllable)
- Sine wave inverter, yaitu inverter yang memiliki tegangan output dengan bentuk
gelombang sinus murni. Inverter jenis ini dapat memberikan supply tegangan ke beban
(Induktor) atau motor listrik dengan efisiensi daya yang baik.
- Sine wave modified inverter, yaitu inverter dengan tegangan output berbentuk
gelombang kotak yang dimodifikasi sehingga menyerupai gelombang sinus. Inverter
jenis ini memiliki efisiensi daya yang rendah apabila digunakan untuk mensupplay
beban induktor atau motor listrik.
- Square wave inverter, yaitu inverter dengan output berbentuk gelombang kotak, inverter
jenis ini tidak dapat digunakan untuk mensupply tegangan ke beban induktif atau motor
listrik.
• Voltage Fed Inverter (VFI) yaitu inverter dengan tegangan input yang diatur konstan.
• Current Fed Inverter (CFI) yaitu inverter dengan arus input yang diatur konstan
• Variabel dc linked yaitu inverter dengan tegangan input yang dapat diatur
Dari variasi metode tersebut maka diperlukan variasi penguatan (gain) pada inverter. Salah
satu metode pengontrolan penguatan (tegangan keluaran) inverter satu fasa adalah dengan
menggunakan teknik modulasi lebar pulsa (Pulse Width Modulation – PWM) dari tegangan
sumber dc tetap. Metode yang sering digunakan :
Inverter yang diperkenalkan pada pasar terdiri atas inverter dengan trafo dan inverter tanpa
trafo. Dalam memilih inverter yang tepat perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Kedua
jenis inverter tersebut mengunakan konversi daya DC ke daya AC yang menyediakan proteksi
untuk aplikasi gangguan. Dalam gilirannya inverter menyediakan sumber daya AC kontinu ke
beban melalui input DC dari baterai. Perbedaan utama antara inverter dengan trafo dan
inverter tanpa trafo akan dibahas selanjutnya.
Teknologi utama inverter dengan trafo adalah dalam desain inverter dimana trafo
dipasang setelah inverter untuk memperoleh tegangan AC yang sesuai dengan beban.
Sistem penyimpanan energi DC (baterai) dalam desain inverter dengan trafo
dihubungkan langsung dengan DC bus dimana merupakan masukan dari inverter,
dengan sistem ini maka inverter akan menambah kontinuitas pelayanan keluaran daya
jika sumber utama mengalami gangguan. Inverter dengan trafo relatif lebih sederhana
komponen semikonduktornya, baik dan kuat. Sistem inverter dengan trafo akan
menggunakan IGBT-PWM inverter dengan tegangan DC bus yang rendah. Keluaran
inverter akan menggunakan filter pasif untuk menghasilkan keluaran tegangan pada
Hybrid Power conditioner (HPC) - Inverter adalah unit pengkondisian daya yang dirancang
untuk dapat dioperasikan dengan Diesel Generator guna meningkatkan kapasitas sistem atau
sebagai unit stand alone diperlihatkan pada gambar 4.18 komponen dari system HPC 3 fasa.
Unit HPC Inverter dapat dioperasikan paralel dengan Diesel Generator untuk kebutuhan
tertentu (beban maksimum). Penambahan diesel generator cadangan juga dapat dilakukan
untuk meningkatkan kehandalan system.
Proteksi arus puncak modul IGBT didapatkan oleh pemantauan saturasi tegangan
batas atas dan bawah IGBT dan memperlambat drive jika tegangan melebihi batas
preset. Semua sinyal drive untuk kartu ini adalah terisolasi secara optic untuk kedap
terhadap kebisingan tinggi. Setiap fase inverter membutuhkan dua ini kartu.
Pada standar sistem PWM Solar Charge, mengatur aliran arus rata-rata Link ke DC
(bank baterai) oleh pulsing IGBT ON dan OFF sekitar 100Hz berdasarkan sinyal drive
terisolasi berasal dari MIC. Pada sistem pengisi MPPT terintegrasi, SDC menerima
sinyal PWM 16kHz dari DSP untuk mengontrol MPPT diperlukan.
Spesifikasi yang dibutuhkan dalam perhitungan kapasitas komponen dari sebuah inverter
adalah sebagai berikut:
- Maximum input voltage : adalah tegangan maksimum yang dapat diterima oleh
inverter dari PV array, tegangan dari PV array tidak boleh
melebihi maximum input voltage
- MPPT voltage : adalah kisaran tegangan dimana inverter mencapai
Maximum Power Point dari kurva I-V PV array, tegangan
PV array harus tetap berada pada kisaran ini sepanjang
tahun
- Inverter Efficiency : adalah efisiensi maksimum inverter berdasarkan load yang
diberikan
- Inverter temperature range : adalah kisaran temperatur lingkungan dimana inverter
dapat bekerja, temperatur lingkungan harus tetap dijaga
pada temperatur ini (dengan memberikan cooling system
pada daerah yang panasnya melebihi kisaran)
Solar charge controller pada dasarnya adalah pengubah arus DC ke DC yang berfungsi untuk
mengontrol pengisian baterai. Kapasitas charge controller umumnya dinyatakan dengan
operational Amp dan Voltage, harus didesain memiliki kapasitas yang cukup bagi arus keluaran
dari PV array, dimana juga tergantung pada konfigurasi modul (seri atau paralel).
Untuk standard praktisnya, kapasitas minimal charge controller dihitung berdasarkan Short
Circuit Current (ISC) dari PV array dengan dikalikan faktor 1.3 kali.
Untuk sistem controller yang menggunakan MPPT, penghitungan kapasitas charge controller
bisa berbeda. Hal ini disebabkan MPPT bukan bekerja pada Short Circuit Current tetapi pada
tegangan spesifik saat maximum power dimana berbeda pada irradiasi matahari yang berbeda.
Catatan:
MPPT adalah jenis PV controller dengan karakteristik mendapatkan nilai maksimun daya
(maximum power point) yang dihasilkan oleh modul surya untuk mencharge baterai atau
disalurkan ke jaringan distribusi (beban).
Pada PV controller, tegangan modul surya disesuaikan lebih tinggi sedikit dengan
tegangan baterai yang sedang dicharge. Sebagai contoh, untuk baterai 12 Volt, maksimum
tegangan peak power point solar cells panel adalah sekitar 17-18V. Tanpa MPPT, modul
surya akan beroperasi di sekitar tegangan baterai. Hasil ini kerugian dari power tenaga
yang berasal dari array.
Keuntungan yang sesungguhnya dari MPPT bergantung pada suhu modul surya saat
beroperasi dan level tegangan baterai. Saat modul surya beroperasi pada kondisi dingin,
akan dihasilkan tegangan lebih tinggi. Saat tegangan sel photovoltaic panel tinggi, ada
perbedaan yang sangat besar antara modul surya dan tegangan baterai dan itu potensial
tenaga lebih yang diperoleh dari MPPT.
Modul surya ukuran 120 Watt, memiliki karakteristik Maximum Power Voltage 17.1 Volt,
dan Maximum Power Current 7.02 Ampere. Dengan PV controller selain MPPT dan
tegangan baterai 12.4 Volt, berarti daya yang dihasilkan adalah 12.4 Volt x 7.02 Ampere =
87.05 Watt. Dengan MPPT, maka Ampere yang bisa diberikan adalah sekitar 120W : 12.4
V = 9.68 Ampere.
MPPT jenis voltage step down controller memperbolehkan tegangan tinggi array terhubung
dengan tegangan baterai bank. Sebagai contoh, solar cells 48V terhubung dengan 12V
baterai.1.000 Watt solar cells panel 48 Volt, 20.83A - charge controller - 1.000 Watt 12 Volt
tegangan baterai dan menghasilkan 83.33 A.
Tegangan tinggi dengan arus kecil memiliki keunggulan dalam hal penggunaan diameter
kabel yang lebih kecil dari solar cells ke PV controller.