Anda di halaman 1dari 296

PENDI

DIKAN
J
ASMANI
OLAHRAGA
K
U
nt
E
u
kS
SE
MA
L
H
BT
un
A
a
run
g
T
u
AN&

HARDI
YANTO
Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Untuk SMALB Kelas X Tuna Rungu
Buku Siswa

Hardiyanto

Berdasarkan Standar isi Tahun 2015


Hak Cipta @ 2015 pada Penulis
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penulis.

i
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Hak Cipta © 2015 pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang

Milik Negara
Tidak diperdagangkan

Penulis : Hardiyanto
Penyunting Materi : Drs. Hermawan Pamot Raharjo,
Penyunting Bahasa : Badan Bahasa
Cover dan Penata Letak : Agus Koerniawan
Ilustrasi : Aguskomik

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2016. vi, 289 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMALB Tunarungu Kelas X


ISBN 978-602-358-427-7 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-358-428-4 (jilid 1)

1. Olahraga — Studi dan Pengajaran I. Judul


II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Cetakan Ke-1, 2015


Disusun dengan huruf Bookman Old Style, 12 pt

ii
Hardiyanto
KATA PENGANTAR

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan


bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan
untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola
hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas
jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan
secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang
berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat
penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan yang terpilih
yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman
belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk
pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Melalui proses
pembelajaran yang dilakukan, diharapkan peserta didik
terampil dalam mengelola keterbatasan yang dimiliki untuk
melakukan aktivitas berolahraga.
Terampil dalam mengelola keterbatasan aktivitas berolahraga
bukan berarti peserta didik dituntut untuk menguasai cabang
olahraga dan permainan tertentu, melainkan mengutamakan
proses perkembangan gerak peserta didik dari waktu ke waktu.
Dalam aktivitasnya, peserta didik dibawa dalam suasana
gembira, sehingga dapat berekplorasi dan menemukan sesuatu
secara tidak langsung. Untuk mengaktualisasikan pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan seperti ini, peserta didik
harus dijadikan sebagai subyek didik. Dengan keterbatasan
yang dimiliki oleh peserta didik, seperti: bagian-bagian tubuh
(kaki, tangan, pinggang) guru pendidikan jasmani diharapkan
dalam mengelola pembelajaran, “kekurangan yang dimiliki
peserta didik dijadikan kelebihan”.

iii
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Harapan penulis semoga buku ini dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pengembangan pendidikan,
khususnya Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)
Tunarungu.

Jakarta, Maret 2016

Penulis

iv
Hardiyanto
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………… iii


Daftar Isi ………………………………………………………………………… v
Bab I Aktivitas Pembelajaran Permainan Beregu Bola Besar
1
dan Bola Kecil
A. Aktivitas Permainan Beregu Bola Besar Melalui Per- 2
mainan Sepakbola ……………….……………….……...
B. Aktivitas Permainan Beregu Bola Besar Melalui Per- 28
mainan Bolavoli ……………….……………….…………..
C. Aktivitas Permainan Beregu Bola Besar Menggu- 52
nakan Permainan Bolabasket ………….………………
D. Aktivitas Permainan Beregu Bola Kecil Melalui Per- 77
mainan Bola Kasti …………………………………………
E. Penilaian Pembelajaran………………………………… 101

Bab III Aktivitas Pembelajaran Permainan Perorangan Bola


111
Kecil
A. Aktivitas Permainan Perorangan Bola Kecil Melalui 112
Permainan Bulutangkis ……….………................
B. Aktivitas Permainan Perorangan Bola Kecil Melalui 130
Permainan Tenis Meja …….…................................
C. Penilaian Pembelajaran ………………………………. 148
Bab IV Aktivitas Pembelajaran Atletik 151
A. Aktivitas Atletik Menggunakan Jalan Cepat ............ 152
B. Aktivitas Atletik Menggunakan Lari Jarak Pendek 162
C. Aktivitas atletik melalui Lompat jauh ………… 173
D. Penilaian Pembelajaran .........
177

185
Bab V Aktivitas Pembelajaran Latihan Kebugaran Jasmani
A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian 186
Kompetensi Dasar ………………...............................
B. Kegiatan Pembelajaran .......................................... 187
C. Penilaian Pembelajaran …………………………... 206

v
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Bab VI Aktivitas Gerak Berirama 211
A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian 211
Kompetensi Dasar …………......................................
B. Langkah-Langkah Pembelajaran ............................. 212
C. Penilaian Pembelajaran ….………………………….. 232
Bab VII Aktivitas Renang 237
A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian 237
Kompetensi Dasar ……….........................................
238
B. Langkah-Langkah Pembelajaran .............................
C. Penilaian Pembelajaran ……………………………. 249
Bab VIII Pergaulan Sehat Bagi Remaja ………………… 253
A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian 253
Kompetensi Dasar ……………….…............
254
B. Langkah-Langkah Pembelajaran ...........
C. Penilaian Pembelajaran ………………………………… 272
Daftar Pustaka 277
Glosarium 279
Biodata Penulis 288

vi
Hardiyanto
Permainan Beregu
Pelajaran Bola Besar
1

Tujuan Pembelajaran:
Kata Kunci: Setelah mempelajari materi pada
Bola besar, bab ini, peserta didik diharapkan
sepakbola, bolavoli, memiliki pengetahuan dan mampu
bolabasket, gerak mempraktikkan keterampilan
spesifik, mengumpan, dasar permainan beregu bola
menghentikan, besar (sepakbola, bolavoli, dan
mendribbling, bolabasket) dengan kontrol
menembak, servis, yang baik dengan menunjukkan
permainan yang perilaku kerjasama, bertanggung
sederhana. jawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama
bermain.

Peta Konsep
Permainan Bola Besar

Permainan Permainan Permainan


Sepakbola Bolavoli Bolabasket

 Pengertian  Pengertian  Pengertian


gerak spesifik gerak spesifik gerak spesifik
permainan permainan permainan
sepakbola bolavoli bolabasket
 Lapangan dan  Lapangan dan  Lapangan dan
perlengkapan perlengkapan perlengkapan
permainan permainan permainan
sepakbola bolavoli bolabasket
 Pembelajaran  Pembelajaran  Pembelajaran
gerak spesifik gerak spesifik gerak spesifik
permainan permainan permainan
sepakbola bolavoli bolabasket
 Bentuk-bentuk  Bentuk-bentuk  Bentuk-bentuk
permainan permainan permainan
sepakbola bolavoli secara bolabasket
secara sederhana secara
sederhana sederhana
1
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PEMBANGKIT MOTIVASI
Permainan beregu bola besar, sepakbola, bolavoli dan bolabasket
merupakan permainan yang sangat membutuhkan keterampilan,
ketangkasan dan kecerdikan, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap
hasil permainan. Apabila permainan ini dilakukan secara sungguh-sungguh
akan mendapatkan hasil yang baik. Oleh sebab itu selain kedisiplinan dan
kerjasama, setiap individu dalam tim harus menguasai gerak spesifik setiap
permainan tersebut

Dalam bab ini, kita akan mempelajari gerak spesifik atau keterampilan
bermain sepakbola, bolavoli dan bolabasket. Penyajian materi dipaparkan
secara lengkap, baik gambar maupun penjelasannya. Mari kita pelajari
secara bertahap agar dapat kita kuasai.

A. Permainan Sepakbola

1. Aktivitas Pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Perhatikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh gurumu!
2) Perhatikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan Kalian lakukan!
3) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai materi
permainan sepakbola yang akan Kalian pelajari!
4) Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu oleh
gurumu lakukanlah pemanasan!
b. Menyimak Informasi dan Peragaan Materi Tentang
Gerak Spesifik Permainan sepakbola yang dipandu oleh
gurumu!
1) Bersama pasanganmu pelajarilah lembar kerja yang
Kalian terima!
2) Perhatikan pergaaan gerak spesifik dalam permainan
sepakbola yang Kalian pelajari!
3) Cobalah lakukan berbagai gerak spesifik sesuai
dengan pengamatan dan keterangan yang Kalian
pahami!

2
Hardiyanto
c. Berbagi peran dalam kelompok sesuai dengan yang
kamu pelajari:
1) Lihatlah petunjuk kalian agar membagi diri menjadi
enam kelompok, sesuai dengan materi yang akan
dipelajari:
• Kelompok 1: Menendang bola (Bahan Bacaan 2)
• Kelompok 2: Menghentikan bola (Bahan Bacaan 3)
• Kelompok 3: Mendrible bola (Bahan Bacaan 4)
• Kelompok 4: lemparan kedalam (Bahan Bacaan 5)
• Kelompok 5: menyundul bola (Bahan Bacaan 6)
2) Di dalam kelompok kalian diminta secara berulang-
ulang mempraktikkan gerak sesuai dengan nama
kelompok, misalnya kelompok 1 hanya mempelajari
menendang bola, sehingga benar-benar telah
menguasai materi menendang bola.
3) Tetapkan alokasi waktu kepada siswa untuk
mempelajari setiap materi.
d. Menelaah pengetahuan dan Mempraktekkan gerak
spesifik sesuai dengan Lembar Kerja
1) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
mengumpan bola, kemudian praktikkan secara
bergantian! (Bahan Bacaan 2)
2) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
menghentikan bola, kemudian praktikkan secara
bergantian! (Bahan Bacaan 3)
3) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
menggiring bola, kemudian praktikkan secara
bergantian! (Bahan Bacaan 4)
4) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
lemparan bola kedalam, kemudian praktikkan secara
bergantian! (Bahan Bacaan 5)
5) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
menyundul bola, kemudian praktikkan secara
bergantian! (Bahan Bacaan 6)
e. Menggunaka Gerak Spesifik Permainan sepakbola
kedalam Permainan sederhana
1) Ikutilah petunjuk gurumu untuk membentuk regu
sepakbola mini!

3
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
2) Lakukanlah permainan sepakbola dengan menerapkan
berbagai gerak spesifik dengan peraturan yang
ditentukan oleh gurumu!
3) Berikanlah saran perbaikan kepada temanmu jika
tidak menerapkan gerak spesifik dengan benar!
f. Penilaian Pembelajaran
1) Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara aktif,
karena selama proses pembelajaran Kalian akan
dinilai!
2) Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai cara
melakukan gerak spesifik dalam permainan sepakbola.
3) Lakukan gerak spesifik dalam permainan sepakbola
dengan cara yang benar sesuai dengan bahan bacaan
dan lembar kerja.
4) Lakukanlah seluruh kegiatan dengan disiplin,
penuh tenggung jawab, dan bekerja samalah dengan
pasanganmu dalam menyelesaikan seluruh tugas.

2. Bahan Bacaan
a. Bahan Bacaan 1: Pengertian Sepakbola dan
Lapangan Sepakbola

1) Pengertian Sepakbola
Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan
dengan jalan menyepak bola kian-kemari untuk
diperebutkan di antara pemain-pemain, yang
mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke
gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut
agar tidak kemasukkan bola. Di dalam memainkan
bola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan
seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan.

Hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan


bola dengan kaki dan tangan. Sepakbola merupakan
permainan beregu yang masing-masing regu terdiri
dari sebelas pemain. Biasanya permainan sepakbola
dimainkan dalam dua babak (2 x 45 menit) dengan
waktu istirahat 10 menit di antara dua babak tersebut.

4
Hardiyanto
Gerak spesifik sepakbola dengan bola antara lain: (1)
Gerak spesifik menendang bola, (2) Teknik menahan
bola (trapping), (3) Teknik menggiring bola (dribble),
(4) Gerak spesifik gerakan tipu, (5) Gerak spesifik
menyundul bola (heading), (6) Gerak spesifik merebut
bola (tackling), (7) Gerak spesifik lemparan kedalam
(throw-in) dan (8) Gerak spesifik penjaga gawang.

2) Lapangan Sepakbola
Permainan sepakbola dilakukan pada sebuah
lapangan empat persegi panjang dengan ukuran
sebagai berikut :
∗ Panjang garis samping : 100 – 110 meter
∗ Lebar lapangan : 64 – 75 meter
∗ Daerah gawang : 18,32 x 5,5 meter
∗ Daerah hukuman (penalty area) : 40,39 x 16,5
meter
∗ Jari-jari lingkaran tengah : 9,15 meter
∗ Jarak titik tendangan hukuman penalty dari garis
gawang : 11 meter
Lapangan sepakbola juga dilengkapi dengan dua
buah gawang dengan ukuran:
∗ Tinggi gawang : 2,44 meter
∗ Lebar gawang : 7,32 meter

5
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Bahan : Karet
Berat : 410-450 gram
Keliling : 68-70 cm
Tekanan udara : 0,60-1,1 atm

Sumber lapangan: FIFA, Rule Of The Game, 2010, hal. 4.

Gambar 1.1. Lapangan permainan sepakbola beserta ukurannya

b. Bahan Bacaan 2: Gerak Spesifik Mengumpan Bola

Salah satu gerak yang dominan dalam permainan sepakbola


adalah mengumpan bola. Mungkin kita masih ingat pada
waktu masih kecil pernah bermain sepakbola. Gerakan
mengumpan bola bisa dilakukan dengan mengunakan
kaki bagian dalam,kaki bagian luar, punggung kaki,
ujung kaki, dan tumit. Berikut adalah tiga contoh gerak
spesifik gerak mengumpan yang akan diuraikan satu-
persatu berikut ini.

1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik Mengumpan bola


menggunakan kaki bagian dalam
 Posisi awal: (a) berdiri menghadap arah gerakan,
(b) kaki tumpu di letakkan di samping bola dengan
sikap lutut agak tertekuk dan bahu menghadap
gerakan, (c) posisi kedua lengan di samping badan
agak terentang, (d) pergelangan kaki yang akan
digunakan menendang diputar ke luar dan dikunci,
(e) pandangan terpusat pada bola
 Gerakan: (a) kaki yang akan
digunakan menendang ditarik
ke belakang lalu diayun
ke depan ke arah bola, (b)
perkenaan kaki pada bola tepat
pada tengah-tengah bola
 Akhir gerakan: (a) pindahkan
berat badan ke depan
mengikuti arah gerakan, (b)
pandangan ke depan
Gambar 1.2. mengumpan bola dengan kaki bagian dalam
6
Hardiyanto
2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengumpan
bola menggunakan punggung kaki

Posisi awal: (a) berdiri



menghadap arah gerakan,
(b) kaki tumpu di letakkan di
samping bola dengan sikap
lutut agak tertekuk dan
bahu menghadap gerakan,
(c) posisi kedua lengan
di samping badan agak
terentang, (d) pergelangan
kaki yang akan digunakan
menendang diluruskan
Gambar 1.3. Pembelajaran menendang bola ke depan dan dikunci, (e)
dengan punggung kaki
pandangan terpusat pada
bola

 Gerakan: (a) kaki yang akan digunakan


menendang ditarik ke belakang lalu diayun ke
depan ke arah bola, (b) perkenaan kaki pada
bola tepat pada punggung kaki
 Akhir gerakan: (a) pindahkan berat badan ke
depan mengikuti arah gerakan, (b) pandangan
ke depan.

3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengumpan


bola menggunakan punggung kaki bagian luar
 Posisi awal: (a) berdiri menghadap arah
gerakan bola, (b) meletakkan kaki tumpu di
samping bola kedua lengan di samping badan
agak terentang. Pergelangan kaki yang akan
digunakan menendang diputar ke dalam dan
dikunci. Pandangan terpusat pada bola.
 Gerakan: Tarik kaki yang akan digunakan
menendang ke belakang, lalu ayunkan ke depan
ke arah bola bersamaan kaki diputar ke arah

7
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
dalam. Perkenaan kaki pada bola tepat pada
tengah-tengah bola.
 Pindahkan berat badan ke depan.

Gambar 1.4.
Pembelajaran
menendang bola dengan
punggung kaki bagian
luar

c. Bahan Bacaan 3: Gerak Spesifik Menghentikan


Bola

Tujuan utama menghentikan bola adalah agar pemain


dapat menguasai bola secara penuh sehingga akan
mudah melakukan gerakan berikutnya, baik berupa
mengumpan ke teman, menggiring , serta menendang
bola kearah gawang lawan untuk menciptakan
gol. Gerak spesifik menghentikan bola ini dapat
dilakukan beberapa cara antara lain menggunakan
bagian tubuh kepala, dada, perut, paha, kaki bagian
dalam, kaki bagian luar, telapak kaki, punggung kaki,
atau bagia tubuh lain kecuali lengan. Pemain dapat
menghentikan bola sambil diam ataupun bergerak.
Berikut tiga contoh gerakan spesifikasi menghentikan
bola

1) Gerakan spesifik Menghentikan bola dengan kaki


bagian dalam
 Diawali dengan sikap tubuh rileks menghadap
dan pusatkan pandangan ke arah datangnya
bola
 Putar pergelangan kaki yang akan digunakan
untuk menahan bola kearah luar dan dikunci
 Julurkan kaki yang akan digunakan untuk
menahan bola ke arah datangnya bola
 Tarik kembali ke belakang mengikuti arah
8
Hardiyanto
gerakan bola saat bola sudah menyentuh
kaki bagian dalam, sehingga gerak bola
tertahan dan berhenti di depan badan.

Gambar 1.5. menghentikan bola dengan kaki


bagian dalam

2) Gerakan spesifik menghentikan bola


menggunakan punggung kaki
 Diawali dengan sikap tubuh rileks
menghadap dan pusatkan pandangan
ke arah datangnya bola
 Putar pergelangan kaki yang akan
digunakan untuk menahan bola kearah
dalam dan dikunci
 Julurkan kaki yang akan digunakan
untuk menahan bola ke arah datangnya
bola
 Tarik kembali ke belakang mengikuti
arah gerakan bola saat bola sudah
menyentuh kaki bagian dalam, sehingga
gerak bola tertahan dan berhenti di
depan badan.

3) Gerakan spesifik Menghentikan bola


dengan paha
Gambar 1.6.  Diawali dengan sikap tubuh menghadap
Pembelajaran
menghentikan
dan pusatkan pandangan kea rah
bola dengan kaki datangnya bola
bagian dalam  Kedua lengan rileks disamping badan
Pandangan ke arah datangnya bola.
 Salah satu kaki yang digunakan
diangkat untuk mengehentikan bola
dengan jalan menekuk lutut.
 Paha diturunkan pada saat bola akan
menyentuh paha
 Perkenaan paha yang kontak dengan
bola kurang lebih satu lebar tangan di atas
lutut.

9
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X

d. Bahan Bacaan 4: Gerak Spesifik
Menggiring Bola

Menggiring bola dapat diartikan


suatu upaya mendorong bola secara
terputus-putus dengan bola tidak
jauh dari kaki kita sambil berlari
untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuannya adalah untuk


mempertahankan bola saat berlari
Gambar 1.5.
melintasi lawan atau maju ke ruang Pembelajaran
terbuka. menghentikan bola
dengan paha

1) Gerakan spesifik menggiring bola menggunakan


kaki bagian dalam
• Diawali sikap berdiri menghadap arah gerakan,
pandangan ke depan
• Sikap kedua lengan di samping badan agak
terentang
• Pergelangan kaki diputar ke luar dan dikunci
• Dorong bola dengan kaki bagian dalam ke arah
depan dengan posisi kaki agak dibawa ke depan
• Tumpuan berat badan berada pada kaki yang
tidak digunakan menggiring bola
• Bola dijaga agar selalu dekat
dengan kaki yang digunakan
untuk menggiring

2) Gerak spesifik menggiring bola


menggunakan kaki bagian luar
• Diawali sikap berdiri menghadap
arah gerakan, pandangan ke
depean

Gambar 1.6.
Pembelajaran menggiring
10 bola dengan kaki bagian
dalam
Hardiyanto
• Sikap kedua lengan di samping badan agak
terentang
• Pergelangan kaki diputar ke dalam dan dikunci
• Dorong bola dengan kaki bagian luar ke arah
depan dengan posisi kaki agak terangkat dari
tanah
• Tumpuan berat badan berada pada kaki yang
tidak digunakan menggiring bola
• Bola dijaga agar selalu dekat dengan kaki yang
digunakan untuk menggiring

3) Gerak Spesifik menggiring bola


menggunakan punggung kaki

• Diawali sikap berdiri menghadap


arah gerakan, pandangan ke
depan
 Sikap kedua lengan rileks di
samping badan agak terentang
 Pergelangan kaki diputar ke
dalam dan dikunci
 Dorong bola dengan punggung
kaki ke arah depan dengan posisi Gambar 1.7.
kaki agak terangkat dari tanah Pembelajaran menggiring
• Tumpuan berat badan berada bola dengan kaki bagian
luar
pada kaki yang tidak digunakan
menggiring bola.
• Bola dijaga agar selalu dekat dengan kaki yang
digunakan untuk menggiring
• Lakukan gerakan tersebut berulang-ulang hingga
kamu dapat mengontrol jalannya bola.

11
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
e. Bahan Bacaan 5: Gerak Spesifik Lemparan Ke
dalam (throw-in)

Lemparan ke dalam dalam sepakbola yaitu lemparan


bola ke dalam (throw in) oleh pemain kepada temannya
yang dilakukan dari sisi garis lapangan sepakbola
kedalam lapangan. Ini dilakukan
apabila terjadi bola keluar lapangan
permainan yang dilakukan oleh
pemain lawan. Ada peraturan saat
melakukan lemparan kedalam ini,
diantaranya: tidak boleh melempar
menggunakan satu tangan,
harus kedua tangan dengan cara
mengayunkan bola dari atas
di dorong kedepan, tidak boleh
mengangkat satu atau dua kaki,
kaki tidak boleh masuk kedalam
Gambar 1.8. Pembelajaran
melewati garis pembatas. menggiring bola dengan
punggung kaki
Cara melempar bola adalah sebagai berikut :
(1) Bola dipegang dengan seluruh jari-jari dan telapak
tangan pada kedua sisi bola atau dibelakang bola.
(2) Lemparan dilakukan dari atas garis atau luar
garis tepi lapangan permainan.
(3) Saat melempar, kedua kaki harus tetap berpijak
di tanah.
(4) Bola harus dilempar ke arah lapangan permainan
dengan kedua tangan, melalui atas belakang
kepala.

Gambar 1.9 Cara melakukan lemparan ke dalam (Throw-in)


12
Hardiyanto
f. Bahan Bacaan 6: Gerak Spesifik Menyundul Bola
(heading)

Istilah heading dalam bahasa indonesia adalah


menyundul, yaitu menyundul bola dengan bagian
kepala dengan tujuan untuk memasukkan bola
ke gawang lawan, mengumpan ke teman satu regu
ataupun untuk menghentikan bola untuk dikontrol
ataupun dimainkan sendiri.

Cara melakukannya:
• Diawali dengan sikap badan dan sikap badan dan
pandangan ke arah sasaran, kedua kaki dibuka ke
samping atau kangkang ke depan. Berat badan di
antara kedua kaki.
• Saat pelaksanaan sebelum melakukan sundulan,
badan ditarik sedikit ke belakang dalam posisi
sedikit melenting. Kedua lengan terbuka, siku
bengkok mengimbangi badan. Leher ditegangkan,
pandangan ke arah bola. Gerakan badan ke depan
menuju bola dan sundul tepat dengan dahi bagian
depan hingga bola kembali meluncur ke depan.
• Setiap kali setelah menyundul bola, badan
condong ke depan. Kedua lengan mengimbangi
badan dengan siku bengkok ke samping, badan
agak condong ke depan.

Gambar 1.10. Cara menyundul bola posisi berdiri

13
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
g. Bahan bacaan 7: Aktivitas pembelajaran
mengumpan bola berpasangan

Buatlah kelompok yang sama jumlahnya, kemudian


berbaris kebelakang berhadapan dengan kelompok
lain. Buat kesepakatan sederhana tentang permainan
mengumpan bola. Amati peragaan cara melakukan
gerakan mengumpan bola berpasangan di tempat
berikut ini.

Amati peragaan cara menendang dan menahan bola


berpasangan di tempat berikut ini.
(1) tendang bola menggunakan kaki kanan bagian
dalam ke tengah-tengah gawang kecil (cone) yang
lebarnya 0.5 meter dengan jarak 5 meter dari
kamu berdiri, lakukan secara bergantian.
(2) Apabila ada yang bisa memasukan ke gawang
kecil tersebut maka akan mendapatkan angka
untuk kelompoknya, dan apabila tidak maka
tidak dapat angka.
(3) Bola dianggap masuk apabila bola tersebut
masuk diantara gawang tersebut tanpa mengenai
tiang (cone) kecil dan bolanya menyusur ke tanah
(tidak melambung).
(4) Apabila dalam barisan kamu sudah melakukan
semuanya maka hitunglah berapa kali anggota
kamu yang memasukan bola ke gawang kecil
tersebut.
(5) Lakukanlah penggulangan, setelah melakukan
dengan kaki kanan, coba kamu lakukannya
dengan kaki kiri.

Gambar 1.11 Pembelajaran 1


Mengumpan bola di tempat

14
Hardiyanto
h. Bahan bacaan 8: Aktivitas pembelajaran
menghentikan bola berpasangan

Buatlah kelompok yang sama jumlahnya, kemudian


berbaris kebelakang berhadapan dengan kelompok
lain. Buat kesepakatan sederhana tentang permainan
menghentikan bola. Amati peragaan cara melakukan
gerakan menghentikan bola berpasangan di tempat berikut
ini.

Siswa diminta untuk mengamati peragaan cara melakukan


gerakan menghentikan bola (kaki bagian dalam, kaki
bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki) yang
dilakukan oleh salah satu temanmu.
(1) Setiap pasangan berdiri diantara garis kapur yang
berbentuk kubus dengan ukuran 1meter x 1 meter.
(2) Berdiri berhadapan dengan temanmu berjarak 10
meter
(3) Tempatkan gawang kecil (cone) di tengah-tengah (5
meter) yang lebarnya 1 meter.
(4) Lakukan mengumpan bola diantara gawang tersebut
(5) Teman yang berhadapan (penerima) harus
menghentikan bola menggunakan salah satu bagian
kaki (kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung
kaki, atau telapak kaki)
(6) Saat menerima bola umpan, tidak diperbolehkan bola
tersebut keluar dari kotak yang disediakan.
(7) Apabila bola keluar maka point/angka untuk si
pengumpan, dan bila si penerima umpan bisa
menahan bola didalam kotak maka akan mendapat
poin juga.

15
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 1.12 Pembelajaran
menahan bola

i. Bahan bacaan 9: Aktivitas pembelajaran bermain


3 lawan 1

Kamu diminta untuk mengamati peragaan cara


melakukan gerakan menendang dan menahan bola
berkelompok dengan bermain 3 lawan 1 pemain
berikut ini.
(a) berdiri membentuk formasi segitiga dengan jarak
5 – 10 meter dengan 2 orang teman-temanmu
(pemain a, b dan c).
(b) pemain d berdiri ditengah-tengah segitiga.
(c) setelah mengoper bola ke temanmu, pemain d
berusaha merebutnya.
(d) jika pemain d dapat mengejar bola, maka pemain
yang melakukan kesalahan menggantikan
pemain d sebagai pengejar bola.
(e) dalam melakukan permainan ini, kamu dapat
dapat menggunakan kaki bagian dalam, luar
atau punggung kaki.

16
Hardiyanto
Gambar 1.13 Perhatikan Pembelajaran kedua bermain

j. Bahan Bacaan 10: Aktivitas pembelajaran


bermain 3 atau 4 pemain

kamu diminta untuk mengamati peragaan cara


melakukan gerakan menendang dan menahan bola
berkelompok bermain 3 atau 4 pemain berikut ini.

(a) Formasi sama dengan pembelajaran 2.


Perbedaannya jika pada pembelajaran 2 pemain
yang menguasai bola menunggu untuk diserang,
baru kemudian mengirim bola kepada temannya.
(b) Pada pembelajaran 3 ini pemain A yang menguasai
bola menggiring bola tersebut ke arah pemain
D, dengan maksud memancing pemain D untuk
menyerang.
(c) Pemain A pada saat diserang oleh pemain D
dapat melakukan operan. Setelah itu pemain A
melanjutkan geraknya mencari tempat yang baik
untuk dapat membantu teman yang menguasai
bola.
(d) Pemain yang sekarang menguasai bola (dalam hal
ini pemain B), dapat memutuskan apakah akan
menggiring bola ke arah lawan, atau melakukan
operan kepada salah seorang temannya.

17
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X

Pembelajaran ini dilaksanakan dalam ruang gerak
sekitar 10 meter persegi.

Gambar 1.14 Perhatikan Pembelajaran kelima bermain

k. Bahan bacaan 11: Aktivitas pembelajaran 7


bermain sepakbola sederhana

Amati peragaan cara bermain sepakbola dengan peraturan


yang dimodifikasi sebagai berikut.

(1) jumlah pemain 12 orang (untuk dua tim) masing-


masing 6 pemain untuk satu tim.
(2) pada garis lapangan dipasang gawang atau tiang
bendera kecil.
(3) lapangan yang dapat digunakan adalah lapangan
basket atau bolavoli yang memiliki garis tengah.
(4) tiap tim menempatkan 3 pemain penyerang pada
daerah lapangan lawan dan 2 pemain bertahan pada
daerah lapangan sendiri.
(5) Setiap pemain hanya menggunakan 2 (dua) gerakan
spesifik yaitu mengumpan dan menghentikan bola,
boleh lebih dari 3 kali sentuhan.
(6) setiap pemain berusaha mempertahankan gawangnya
dan melakukan serangan.
(7) pemain bertahan dan penyerang hanya boleh bergerak
di daerah yang ditempatinya.

18
Hardiyanto
(8) bila pemain bertahan dapat merebut bola segera
berikan operan pada temannya yang ada di daerah
lawan.
(9) tim dianggap menang apabila dapat memasukkan
bola ke gawang lawan sebanyak mungkin.
(10) waktu permainan untuk setiap tim 5 – 10 menit.

Gambar 1.15 Perhatikan Pembelajaran bermain sepakbola dengan sederhana

l. Bahan bacaan 12: Aktivitas pembelajaran gerak


spesifik menggiring bola (Dribbling)

Cari pasangan yang seimbang, kemudian suruh mereka


membuat kesepakatan sederhana tentang permainan
menggiring bola. Amati peragaan cara melakukan gerakan
menggiring bola berpasangan di tempat berikut ini.

1) Aktivitas pembelajaran 1: menggiring bola berpasangan


dan berhadapan dengan jarak kurang lebih 3 – 6 meter.
Amati peragaan cara melakukan gerakan menggiring
bola berpasangan dan berhadapan dengan jarak kurang
lebih 3 – 6 meter berikut ini.

(a) berdiri berhadapan dengan jarak 3 – 6 meter dari


temanmu.
(b) lalu kamu menggiring bola menggunakan kaki
kanan bagian dalam dan luar ke arah temanmu dan
mengoperkan ke temanmu.

19
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
(c) kemudian temanmu menggiring bola kembali ke
posisi awal kamu berdiri.
(d) selama pembelajaran ini coba kamu saling
mengamati dan memberikan saran perbaikan
dengan temanmu.
(e) setelah kamu lancar menggunakan kaki kanan,
lakukan gerakan yang sama dengan menggunakan
kaki kiri.

Gambar 1.16 Pembelajaran menggiring bola dengan berpasangan dan berhadapan

2) Aktivitas pembelajaran 2: menggiring bola dengan berlari


berantai memutar bendera dalam bentuk kelompok.
Amati peragaan cara melakukan gerakan
menggiring bola dengan berlari berantai memutar
bendera dalam bentuk kelompok berikut ini.

(a) pasangkan sebuah bendera di lapangan


permainan.
(b) setelah itu kamu berdiri dengan jarak 7 – 10
meter menghadap ke bendera.
(c) lakukan gerakan menggiring bola dengan
menggunakan kaki kanan bagian dalam dan
luar secara bergantian, sesampai di bendera
kamu berputar kembali ke titik awal.
(d) setelah kamu lancar menggunakan kaki
kanan, lakukan gerakan yang sama dengan
menggunakan kaki kiri.
(e) variasikan pembelajaran ini dengan
memvariasikan menggiring bola dengan
menggunakan kaki kanan dan kiri secara

20
Hardiyanto
bergantian.
(f) selama pembelajaran, coba kamu rasakan
perkenaan bola dengan kaki dan kekuatan yang
digunakan untuk menggiring bola.

Gambar 1.17 Pembelajaran menggiring bola dengan sambil berlari berantai

3) Aktivitas pembelajaran menggiring bola mengikuti


gerakan teman yang di depan
Kamu diminta untuk mengamati peragaan cara
melakukan gerakan menggiring bola mengikuti
gerakan teman yang berada di depan berikut ini.

 carilah temanmu secara berpasang-pasangan


(satu di depan dan satu di belakang).
 kemudian kamu menggiring bola dan temanmu
mengikuti dari belakang.
 menggiring bola dapat dilakukan dengan
menggunakan kaki bagian dalam dan kaki
bagian luar secara bergantian.
 teman yang dibelakangmu berusaha merampas
bola yang kamu giring/kuasai.
 apabila bola tersebut berhasil bersentuh
oleh temanmu, maka giliran temanmu yang
menggiring bola.
 lakukan pembelajaran ini berulang-ulang
dengan waktu 3 – 5 menit.

21
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 1.18 Pembelajaran menggiring bola dengan mengikuti gerakan teman

m. Bahan bacaan 13: Aktivitas pembelajaran gerak


spesifik menyundul bola (heading)

1) Aktivitas pembelajaran 1: gerak spesifik menyundul


bola dengan awalan
Amati peragaan cara melakukan gerakan
menyundul bola berkelompok bermain 3 atau 4
pemain berikut ini.

(1) Formasi berhadapan sesama teman kelompok,


lalu melakukan heading di tempat terlebih
dahulu. Dengan cara pertama menyentuhkan
bola ke dahi kepala sebanyak 5 kali 9 (tanpa
dilempar/dilepas)
(2) Kemudian mengirim bola kepada teman yang
berada dihadapannya dengan cara menyundul
bola tersebut berjarak 5 meter. Cara ini
dilakukan bergantian dalam kelompoknya.
(3) Selanjutnya gerakan bola di lempar diatas
kepala + 1 meter lalu disentuhkan ke dahi
kepala dan ditanggap oleh tangan, lakukan
sebanyak 5 kali.
(4) Kemudian mengirimkan bola kepada teman
yang berada dihadapannya dengan cara
melepaskan bola terlebihdahulu diatas
kepala dan menyundul bola tersebut ke arah
22
Hardiyanto
teman. Cara ini dilakukan bergantian dalam
kelompoknya

Gambar 1.19 Cara menyundul bola dengan awalan

2) Aktivitas pembelajaran 2: gerak spesifik menyundul


bola sambil melompat
Amati peragaan cara melakukan gerakan
menyundul bola berkelompok bermain 4 atau lebih
pemain berikut ini.

(a) Formasi berhadapan sesama teman kelompok,


pemain A memegang bola berhadapan dengan
pemain B tanpa bola.
(b) Pemain A melambungkan bola ke arah kepala
pemain B setelah itu berlari di belakang pemain
lainnya dikelompok B (berbaris),
(c) Kemudian pemain B menyundul bola ke arah
pemain dibelakang pemain A setelah itu berlari
kedepan dan berbaris dibelakang pemain lainnya
di kelompok A. Cara ini dilakukan bergantian
dalam kelompoknya.
(d) Apabila si pelempar salah melakukan lemparan
akan di ulangi kembali.

23
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 1.20 Cara menyundul bola dengan awalan melompat

3) Aktivitas pembelajaran 3: gerak spesifik menyundul


bola (heading) dalam permainan sederhana
(a) jumlah pemain dibagi rata (untuk dua tim)
untuk satu tim.
(b) lapangan yang dapat digunakan adalah
lapangan basket atau bolavoli yang memiliki
garis tengah dan dibatasi oleh net (1,5 meter)
(c) tiap tim bebas menempatkan pemainnya baik
didaerah lapangan sendiri.
(d) Setiap pemain didalam kelompok harus
melakukan lempar-tangkap ke masing-masing
temannya, pemain terakhir harus menyundul
bola menyeberangi net kedaerah lawan.
(e) Bola yang melewati net harus ditangkap dan
melakukan seperti poin d untuk bermain.
(f) Untuk mendapatkan poin, apabila bola tidak
bisa ditangkap atau menyentuh bidang tanah
(didaerah sendiri/lawan), bola yang disundul
keluar dari bidang lapangan yang ditentukan
(tersentuh dan atau tidak tersentuh oleh
pemain), bola yang disundul tidak bisa
melewati net, bola terakhir tidak dilakuan
dengan menyundul.

24
Hardiyanto
Gambar 1.21 Pembelajaran
bermain sepakbola heading
-tangkap sederhana

n. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik


melempar (throw in)

1) Aktivitas pembelajaran 1: gerak spesifik


melempar bola tanpa awalan
(a) jumlah pemain dibagi rata berpasangan dan
saling berhadapan
(b) Jarak antara teman satu regunya didepannya
+ 10 meter
(c) lapangan yang dapat digunakan adalah
lapangan basket atau bolavoli yang memiliki
garis tengah dan dibatasi oleh net (2 meter)
(d) Pemain pertama melakukan lemparan
kedalam melewati net pembatas (2 meter)
ke pemain kedua yang didepannya bertugas
menangkap lemparan dari kawannya, dan
melakukan seperti pemain pertama.
(e) Setiap pemain yang telah melakukan
lemparan kedalam lasung berbalik arah
untuk mengantri kembali di belakang satu
regunya.
(f) Point satu didapat apabila bola berhasil
di tangkap oleh rekan satu timnya yang
didepannya, dan sebaliknya apabila tidak
tertangkap akan dikurangi satu poin. Jika
salah satu pemain melakukan lemparan
bola kedalam tidak sesuai dengan peraturan

25
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
lemparan kedalam yang berlaku maka si
pelempar tidak syah (tidak dapat nilai dan
tidak dapat pengurangan nilai). Permainan
tetap dilanjutkan.
(g) Waktu permainan di tentukan oleh guru.

Gambar 1.22 Pembelajaran bermain sepakbola lempar-tangkap sederhana

2) Aktivitas pembelajaran 2: gerak sepsifik melempar


bola dalam permaian sederhanan
Setelah kamu mempelajari gerak spesifik melempar
bola. Selanjutnya siswa mengomunikasikan
aktivitas bermain sepakbola dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan teman-
temanmu berikut ini.

(a) jumlah pemain 12 orang (untuk dua tim)


masing-masing 6 pemain untuk satu tim.
(b) pada garis lapangan dipasang gawang atau
tiang bendera kecil.
(c) lapangan yang dapat digunakan adalah
lapangan basket atau bolavoli yang memiliki
garis tengah.
(d) tiap tim bebas menempatkan pemainnya baik
sebagai penyerang ataupun bertahan didaerah
lapangan sendiri ataupun lawan.
(e) setiap pemain berusaha mempertahankan
gawangnya dan melakukan serangan.
(f) pemain bertahan dan penyerang bebas bergerak
26
Hardiyanto
di lapangan.
(g) Dalam permainan hanya diperbolehkan
melakukan lemparan kedalam saat mengumpan
ke teman atau mendapatkan poit dengan aturan
lemparan ke dalam yang berlaku.
(h) Apabila bola keluar lapangan maka dipergunakan
lemparan kedalam untuk memulai permainan.
(i) Untuk mendapatkan poin, pemain harus
bisa menangkap bola lemparan di garis atau
di belakang garis lawan tanpa lepas dari
tangannya. (lebar gawang sepanjang garis
belakang lapangan basket atau voli)

Gambar 1.23 Pembelajaran bermain sepakbola lemparan kedalam sederhana

27
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
B. PERMAINAN BOLA VOLI

1. Aktivitas Pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Perhatikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh gurumu!
2) Perhatikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan Kalian lakukan!
3) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai
materi permainan sepakbola yang akan Kalian
pelajari!
4) Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu
oleh gurumu lakukanlah pemanasan!
b. Memilih Kelompok
1) Bacalah panduan permainan yang diberikan oleh
gurumu ntuk memilih anggota kelompok!
2) Kalian akan diberi kesempatan untuk memilih
ketua kelompok!
c. Menerima dan Mempelajari Kartu Tugas (Task
Sheet)
1) Bacalah kartu tugas (task sheet) yang berisi
perintah dan indikator tugas gerak spesifik
permainan bolavoli, kemudian dilakukan secara
perorangan/ kelompok.
2) Kalian akan harus mempelajari kartu tugas (task
sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas
gerak spesifik permainan bolavoli (servis bawah
dan servis atas).
3) Diskusikan di dalam kelompok materi gerak
spesifik permainan bolavoli (passing bawah dan
passing atas).
4) Alokasi dan target waktu akan ditentukan oleh
gurumu untuk mencapai ketuntasan belajar
pada setiap materi pembelajaran.
5) Umpan balik secara langsung dan segera oleh
gurumu atau temanmu bila ditemui ada yang
kurang baik melaksanakan tugas dan kriteria
gerak.
28
Hardiyanto
d. Menggunakan Gerak Spesifik Permainan bolavoli
ke Dalam Permainan Sederhana
1) Kalian akan diberikan petunjuk kepada untuk
membentuk regu bolavoli!
2) Kalian akan diberikan kesempatan kepada setiap
regu untuk melakukan permainan bolavoli
dengan menerapkan berbagai gerak spesifik
dengan peraturan yang tentukan oleh gurumu!
3) Semua akan diberikan kesempatan untuk
memberikan saran perbaikan kepada temanmu
jika tidak menerapkan gerak spesifik dengan
benar!
e. Penilaian Pembelajaran
1) Kamu akan diamati oleh gurumu (penilaian
proses) terhadap seluruh kegiatan pembelajaran
selama proses pembelajaran berlangsung.
2) Siapkan diri kalian saat pertanyaan lisan/ tertulis
oleh gurumu untuk mengetahui pengetahuan
kamu terhadap materi gerak spesifik dalam
permainan bolavoli.
3) Kamu akan dinilai oleh gurumu (penilaian
keterampilan), saat kalian melakukan gerak
spesifik dalam permainan bolavoli dengan cara
yang benar sesuai dengan bahan bacaan dan
lembar kerja.
4) Kamu akan dinilai (penilaian sikap) saat
melakukan seluruh kegiatan dengan percaya
diri, disiplin, sportif, dan bekerja sama dengan
pasangan dalam menyelesaikan seluruh tugas.
5) Kamu akan diminta laporan (kartu tugas)
terhadap hasil belajar keterampilan anggota
kelompoknya, dan sikap anggota lain selama
proses pembelajaran.

Lembar tugas untuk pembelajaran dengan gaya mengajar


penugasan/ latihan.
Berikut adalah contoh lembar tugas untuk pembelajaran
gerak spesifik permainan bolavoli.
29
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
LEMBAR KERJA SISWA/KRITERIA GERAK
GERAK SPESIFIK PERMAINAN BOLAVOLI

Nama : ______________________
Kelas : ______________________

Perintah : Baca dan diskusikanlah bersama anggota


kelompokmu lembar kriteria variasi
gerak spesifik permainan bola kasti yang
disajikan berikut, kemudian cobalah
lakukan gerakan tersebut sesuai dengan
kriteria gerak yang benar!
: Lakukan gerakan tersebut satu-persatu
beberapa kali, hingga Kalian dapat
lakukan dengan benar (sesuai kriteria
gerak)!
: Bandingkanlah gerakan yang telah Kalian
lakukan dengan kriteria gerak!
: Lanjutkan ke gerak spesifik yang lain,
ketika gerak yang anda pelajari telah
sesuai dengan kriteria gerak yang benar,
jika belum, ulangi!
: Mintalah saran dari temanmu jika
gerakan yang dilakukan terasa kurang
benar

30
Hardiyanto
PERCOBAAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR MELAKUKAN
1 2 3 4 5
Servis • Berdiri dengan kedua
bawah kaki dalam posisi
melangkah dan badan
sedikit condong kedepan.
• Bola dipegang setinggi
pinggang
• Jari-jari dirapatkan saat
digunakan memukul
(servis)
• Ayunkan lengan yang
digunakan memukul
bola kedepan bersaaam
berat badan dipindahkan
pada kaki depan danbola
sedikit dilambungkan.
• Pukul bola dengan
telapak tangan pada
bagian tengah belakang
saat pada posisi setinggi
pinggang.
• Ikuti gerakan badan
keddepan dengan
melangkahkan kaki
belakang ke depan.

Servis • Salah satu kaki


Atas dilangkahkan dengan
santai, dengan berat
badan tetap terbagi
secara seimbang.
• Tangan yang akan
digunakan untuk
memukul bola berada
di belakang dengan
telapak tangan terbuka.
Tangan yang berlawanan
memegang bola
menghadap ke atas.
• Pandangan mata ke arah
bola.
• Bola dilempar ke atas
di pukul didepan atas
bahu, tanpa atau dengan
sedikit bola memutar
• Lengan diayunkan ke
belakang dengan sikut
ke atas

31
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PERCOBAAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR MELAKUKAN
1 2 3 4 5
Passing • Berdiri menghadap ke
Bawah arah datangnya bola
• Menggenggam jemari
tangan kanan dengan
telapak tangan kiri
atau sebaliknya
• Pinggang lurus dengan
berat badan agak
dicondongkan ke
depan
• Bola diposisikan di
depan tengah bada.
• Salah satu kaki
sedikit melangkah dan
ayunan lengan tangan
ke depan atas hingga
setinggi dada, disertai
pinggul bergerak ke
depan atas bersamaan
bola dipukul.
• Bola dipastikan
berbentuk parabola
• Gerakan lanjutan
dengan jari tangan
tetap digenggam dan
siku terkunci.
• Ayunan lengan dan
berat badan mengikuti
bola kea rah sasaran.
• Pandangan mata
mengikuti arah bola.
Passsing - Berdiri dengan
Atas kedua kaki dibuka
selebar bahu, kedua
lutut direndahkan
hingga berat badan
bertumpu pada
ujung kaki bagian
depan.

32
Hardiyanto
- Dorongkan kedua
lengan menyongsong
arah datangnya bola
bersamaan kedua
lutut dan pinggul
naik serta tumit
terangkat.
- Usahakan arah
datangnya bola tepat
di tengah-tengah atas
wajah dan perkenaan
bola tepat mengenai
jari-jari tangan
- Tumit terangkat dari
lantai.
- Pinggul dan lutut
naik serta kedua
lengan lurus serta
pandangan ke bola

• Kolom percobaan dapat ditambahkan jika diperlukan


Berilah tanda V pada kolom-kolom percobaan melakukan,
jika sudah Kalian kuasai hentikan percobaan, dan
lakukan gerak yang lain

2. Bahan Bacaan
a. Bahan Bacaan 1: Pengertian Bolavoli dan
Lapangan Bolavoli
1) Pengertian Bolavoli
Permainan bola voli adalah suatu cabang
olahraga berbentuk mem-volley bola di udara
hilir mudik di atas jaring atau net, dengan
maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak
lapangan lawan untuk mencari kemenangan
dalam bermain. Mem-voli dan memantulkan
bola ke udara harus mempergunakan
bagian tubuh mana saja (asalkan sentuhan/
pantulannya harus sempurna).

Gerakan dalam permainan bola voli dapat


diartikan sebagai cara memainkan bola dengan

33
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
efisien dan efektif sesuai dengan peraturan
permainan yang berlaku untuk mencapai
suatu hasil yang optimal. Gerakan dasar
permainan bola voli yang harus ditingkatkan
keterampilannya antara lain: passing bawah,
passing atas, servis, smash atau spike, dan
bendungan. Gerak spesifik permainan bola
voli tersebut akan diuraikan satu-persatu
sebagai berikut

2) Lapangan Permainan Bola Voli

Bahan : kulit
Keliling : 65-67 cm
Berat : 200-280 gram
Tekanan : 294,3-318,82 hpa

Gambar 1.24 Lapangan permainan bolavoli

b. Bahan Bacaan 2: Gerak spesifik passing


bolavoli
Passing adalah mengoperkan bola kepada teman
seregunya dengan gerakan tertentu, sebagai
langkah awal untuk menyusun pola serangan
kepada regu lawan. Gerakan passing dalam bolavoli
dikenal dengan passing bawah dan passing atas.
Berikut contoh gerak spesifik mengumpan yang
diuraikan satupersatu berikut ini.

34
Hardiyanto
1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing
bawah
 Posisi awal: (a) berdiri menghadap arah
datangnya bola, (b) kedua kaki dibuka
selebar bahu dan lutut disedikit ditekuk, (c)
rapatkan dan luruskan kedua tangan dan
lengan hingga kedua ibu jari sejajar serta
dikunci
 Gerakan: (a) lakukan ayunan kedua lengan
secara bersamaan dari bawah ke atas hingga
setinggi bahu, (b) saat bola tersentuh kedua
lengan kedua lutut diluruskan.
 Akhir gerakan: tumit terangkat dari pinggul
dan lutut naik serta kedua lengan lurus,
pandangan mengikuti arah gerakan bola.

Gambar 1.25 Pembelajaran passing bawah

2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik passing


atas
 Posisi awal: berdiri dengan kedua
kaki dibuka selebar bahu, kedua lutut
direndahkan hingga berat badan bertumpu
pada ujung kaki bagian depan, posisi lengan
agak di tekuk di depan badan dengan
kedua telapak tangan dan jari-jari terbuka
sehingga membentuk seperti mangkuk di
depan atas wajah.
 Gerakan: dorongkan kedua lengan ke arah

35
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
datangnya bola bersamaan kedua lutut
dan pinggul naik serta tumit terangkat,
usahakan arah datangya bola di tengah-
tengah atas wajah, perkenaan bola yang
baik adalah tepat mengenai jari-jari tangan.
Akhir gerakan: umit terangkat dari lantai,

pinggul dan lutut naik serta kedua lengan
lurus, pandangan mengikuti arah gerakan
bola. Gerakan ini merupakan gerak dasar
(fundamental) dari gerak mendorong.

Gambar 1.26 Pembelajaran passing atas permainan bola voli

c. Bahan Bacaan 3: Gerak Spesifik Servis Bola


voli

Pada mulanya servis hanya merupakan pukulan


pembukaan untuk memulai suatu permainan.
Sesuai dengan kemajuan permainan, servis
ditinjau dari sudut taktik merupakan suatu
serangan awal untuk mendapat nilai agar suatu
regu berhasil meraih kemenangan. Keberhasilan
suatu servis tergantung pada kecepatan bola,
jalan dan perputaran bola dan penempatan bola ke
tempat kosong kepada pemain ke garis belakang
kepada pemain yang melakukan perpindahan
tempat.

Servis pada dasarnya terbagi dua, yaitu servis


atas dan servis bawah.

36
Hardiyanto
1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis
bawah
Servis tangan bawah adalah servis yang sangat
sederhana dan diajarkan terutama untuk
pemain pemula. Gerakannya lebih alamiah dan
tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Berikut servis bawah dengan menggunakan
tangan kanan sebagai memukulnya.

Posisi awal: berdiri dengan kaki kiri di



depan, kaki kanan di belakang (atau
sebaliknya), bola dipegang oleh tangan kiri.
Gerakan: kemudian lambungkan bola

setinggi bahu, lalu pada saat yang
bersamaan lengan kanan diayunkan ke
belakang, seterusnya pukul bola dengan
tangan kanan, perkenaan bola tepat pada
tangan, dan telapak tangan mengahadap
ke arah bola, pukulan dilakukan dengan
tangan dalam keadaan mengepal.
Gerakan akhir: setelah bola dipukul,

diteruskan dengan melangkahkan kaki
kanan ke depan.

Gambar 1.27 Pembelajaran teknik servis bawah permainan bola voli

2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik servis


atas
 Posisi awal: sikap tubuh berdiri selebar

37
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
bahu menghadap kedepan dengan salah
satu kaki tumpuan didepan, salah satu
tangan memegang bola dan tangan
yang lain rileks disamping badan untuk
memukul bola.
 Gerakan: kemudian bola dilambungkan
keatas menjorok kedepan wajah,
kemudian ayunkan tangan yang lain
untuk memukul bola dengan jari-jari
secara rapat dan sekuat tenaga tepat di
tengah-tengah bola, diusahakan bola
melewati di atas net.
 Posisi akhir: kaki belakang melangkah
kedepan diikuti dengan tangan dengan
sikap siap untuk menerima gerakan
selanjutnya.

Gambar 1.28 Pembelajaran teknik servis atas permainan bola voli

3. Pendalaman materi
a. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik passing bawah
Tujuan pembelajaran mempassing bawah
adalah untuk mengkombinasikan teknik
gerakan-gerakan mempassing bawah yang telah
dipelajari. Setelah siswa melakukan gerakan
mempassing bawah, coba rasakan teknik-teknik
gerakan mempassing bawah yang mana mudah
dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan
tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan
permasalahan tersebut, kemudian lakukan
kembali gerakan-gerakan tersebut.

38
Hardiyanto
Gerakan passing bawah dapat dilakukan dengan
cara: berpasangan dan berkelompok. Dalam
melakukan gerakan passing bawah, siswa
diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap
seperti: kerjasama, tanggungjawab, menghargai
teman, disiplin, dan toleransi.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak


spesifik passing bawah antara lain sebagai
berikut.

1) Aktivitas pembelajaran 1 : memantulkan


bola ke lantai kemudian melambungkan bola
dengan kedua tangan.
Amati peragaan cara melakukan gerakan
memantulkan bola ke lantai kemudian
melambungkan bola dengan kedua tangan
permainan bolavoli berikut ini.
a) Semua siswa membuat kelompok dan
berbaris kebelakang, siswa yang paling
depan memperagakan dengan cara berdiri
tegak, kaki kiri di depan dan kaki kanan
dibelakang.
b) Lemparkan bola ke atas dan setelah bola
pantul dari lantai berbentuk lingkaran
c) disambut oleh lengan yang sudah rapat
untuk dipassingkan atau di lambungkan
kembali dengan kedua tangan, tunggu
kembali memantul dan dipassing kembali
d) poros atau pusat gerakan berada pada
kedua bahu.
e) lakukan pembelajaran ini secara bergantian
dengan kawan kamu dan lakukan di
tempat dahulu, baru berjalan kedepan dan
dilanjutkan dengan gerakan maju-mundur
serta menyamping bila sudah mahir.

39
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 1.29 Pembelajaran memantulkan bola ke lantai kemudian mempassingnya

2) Aktivitas pembelajaran 2: melakukan


pembelajaran secara berpasangan berdua
atau bertiga.
Amati peragaan cara melakukan gerakan
passing bawah secara berpasangan berdua
atau bertiga permainan bolavoli sebagai
berikut ini.
a) cari pasanganmu yang seimbang.
b) berdiri berhadapan dengan sikap
melangkah, kedua lutut sedikit ditekuk.
c) lambungkan bola ke temanmu dengan
kedua tangan.
d) kemudian temanmu menerimanya dengan
passing bawah.
e) setelah sampai 10 – 15 kali lambungan,
lakukan pergantian posisi.

Gambar 1.30 Pembelajaran


mempasingkan bola berpasangan dan
bertiga

40
Hardiyanto
b. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik passing atas

1) Aktivitas pembelajaran 1: Lambungkan bola


ke atas kemudian tangkap dengan kedua
tangan.
Amati peragaan cara melakukan gerakan bola
dipantulkan ke tanah atau lantai kemudian
lakukan passing atas dengan kedua tangan
permainan bolavoli berikut ini.
a) berdiri sikap melangkah, kedua lutut
sedikit ditekuk.
b) Pantulkan bola ke lantai atau tanah
dengan kedua tangan.
c) pada waktu bola meluncur ke bawah
lakukan passing atas dengan dua tangan
saat bola berada di atas wajah.
d) lakukan pembelajaran ini secara
bergantian dengan kawan kamu dan
lakukan di tempat dahulu, baru berjalan
kedepan dan dilanjutkan dengan gerakan
maju-mundur serta menyamping bila
sudah mahir

Gambar 1.31 Pembelajaran memantulkan bola kemudian dipassing keatas dengan kedua tangan

41
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
2) Aktivitas pembelajaran 2: melakukan
pembelajaran passing atas bola melalui atas
net/tali yang dipasang melintang secara
berpasangan.
Amati peragaan cara melakukan passing atas
melalui atas net/tali yang dipasang melintang
secara berpasangan permainan bolavoli
berikut ini.
a) cari pasanganmu yang seimbang.
b) bentangkanlah seutas tali setinggi 1,5 – 2
meter pada lapangan permainan bolavoli.
c) berdiri berhadapan dengan sikap
melangkah, kedua lutut sedikit ditekuk.
d) pasangan melambungkan bola dengan
kedua tangan, kemudian kamu
mengembalikan bola dengan passing atas
dengan temanmu, lakukan bergantian.

Gambar 1.33 Pembelajaran mempasingkan bola melalui atas net/tali

3) Aktivitas pembelajaran 5 : melakukan


pembelajaran memvoli bola dalam bentuk
bermain pada lapangan kecil.
Setelah kamu mempelajari gerak spesifik
passing bawah dan passing atas bolavoli.
Selanjutnya siswa mengomunikasikan aktivitas
bermain sepakbola dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan teman-
temanmu berikut ini.
42
Hardiyanto
a) cari temanmu tiga sampai empat orang
yang seimbang.
b) bentangkan seutas tali setinggi 1,5 – 2
meter pada lapangan permainan bolavoli.
c) kemudian, setiap kelompok dapat
menempatkan posisi di petak lapangan
masing-masing.
d) lalu bola dimainkan dengan dua kali
pukulan dengan passing bawah dan satu
kali pukulan dengan passing atas.
e) setelah pukulan ketiga, bola tersebut
harus dipassing ke petak lapangan lawan.
f) setelah bola jatuh di lapangan lawan,
lakukan pola gerakan yang sama.

Gambar 1.34 Pembelajaran mempasingkan bola dalam bentuk bermain pada lapangan kecil

c. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak


spesifik servis bawah

1) Aktivitas pembelajaran 1 : memukul-mukul


bola ke lantai dengan telapak tangan rapat.
Amati peragaan cara melakukan gerakan
memukul-mukul bola ke lantai dengan telapak
tangan rapat permainan bolavoli berikut ini.
a) berdiri dengan kaki kiri di depan dan kaki
kanan di belakang dengan kedua lutut
sedikit ditekuk.
b) kemudian coba pukul-pukulkan bola

43
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
dengan jari-jari tangan terbuka.
c) lakukan memukul-mukul bola tersebut 15
– 20 kali pukulan secara berulang-ulang.

Gambar 1.36 Pembelajaran memukul-


mukul bola ke lantai

2) Aktivitas pembelajaran 2: melakukan servis


bawah berhadapan dengan jarak ± 9 m
(melebar lapangan) secara bergantian.
Amati peragaan cara melakukan gerakan
servis bawah berhadapan dengan jarak ±
9 m (melebar lapangan) secara bergantian
permainan bolavoli berikut ini.
a) cari pasanganmu yang seimbang.
b) berdiri berhadapan dengan jarak 9 meter
dengan kaki kiri di depan dan kaki kanan
di belakang dengan kedua lutut sedikit
ditekuk.
c) lakukan pukulan servis bawah dan
temanmu menangkap bola tersebut.
d) lakukan pergantian permainan servis
bawah setelah melakukan 15 – 20 kali
pukulan.
e) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

44
Hardiyanto
Gambar 1.37 Pembelajaran servis
bawah saling berhadapan

3) Aktivitas pembelajaran 3: melakukan servis


bawah dari belakang garis lapangan (jarak ± 9
m) dengan cara bergeser ke samping kiri dan
kanan setelah melakukan servis.
Amati peragaan cara melakukan gerakan servis
bawah dari belakang garis lapangan (jarak ± 9
m) dengan cara bergeser ke samping kiri dan
kanan setelah melakukan servis permainan
bolavoli berikut ini.
a) cari temanmu 3 atau 4 orang.
b) berdiri berhadapan dengan jarak 9 meter
dengan kaki kiri di depan dan kaki kanan
di belakang dengan kedua lutut sedikit
ditekuk.
c) lakukan pukulan servis bawah dan
temanmu menangkap bola tersebut
dibelakang garis servis lapangan.
d) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.39
Pembelajaran servis
bawah dari belakang garis
servis

45
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
d. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik servis atas

1) Aktivitas pembelajaran 1: bermain dengan


memainkan bola dengan melewati tali
Permainan ini merupakan persiapan yang ideal
untuk permainan bola voli. Aturan permainan
sederhana, begitu pula tekniknya (lempar
dan tangkap). Permainan ini memungkinkan
adanya peningkatan menuju pertandingan
yang berlangsung cepat dan memeras tenaga.

Siswa mengomunikasikan aktivitas bermain


bolavoli dengan melewati tali berikut ini.

a) cari temanmu 3 atau 4 orang.


b) pasanglah seutas tali/net di tengah
lapangan dengan ketinggian 1,5 – 2 meter.
c) kemudian kedua regu saling berhadap-
hadapan.
d) mula-mula regumu melempar bola ke
lapangan lawan.
e) kemudian regu lawan berusaha menangkap
dan melemparkannya kembali ke lapangan
lawan.
f) bola tidak boleh sampai menyentuh tali.
g) bila bola menyentuh net atau terjatuh di
tanah, regu lawan mendapat satu angka
kemenangan.
h) regu yang menang ialah yang lebih dulu
mencapai 15 angka (dengan selisih
kemenangan paling sedikit 2 angka).
i) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

46
Hardiyanto
Gambar 3.41
Pembelajaran bermain
bolavoli dengan
melewati tali

2) Aktivitas pembelajaran 2: Aktivitas memainkan


bola dengan ditangkap
Dibandingkan dengan “Bola lewat tali”,
bentuk kedua dalam rangkaian permainan ini
mengandung sejumlah kesulitan. Siswa harus
berlari ke bawah bola guna melakukan passing
atas. Pengoperan bola di bidang permainan
sendiri merupakan keharusan.

Siswa mengomunikasikan aktivitas bermain


bolavoli dengan memainkan bola dengan
ditangkap berikut ini.
a) cari temanmu 3 atau 4 orang.
b) pasanglah seutas tali/net di tengah
lapangan dengan ketinggian 1,5 – 2 meter.
c) kemudian kedua regu membuat formasi
berbanjar dan saling berhadap-hadapan.
d) mula-mula regumu melempar bola ke
lapangan lawan.
e) kemudian regu lawan berusaha
mengembalikannya dengan menggunakan
passing atas.
f) pemain yang setelah mempassing bola,
kemudian berlari berpindah ke lapangan
lawan.
g) lakukan aktivitas pembelajaran ini

47
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
berulang-ulang secara bergantian.
h) bola tidak boleh sampai menyentuh tali
atau bola terjatuh.
i) selama pembelajaran ini coba kamu amati
dan rasakan perkenaan bola dengan
telapak tanganmu, dan tenaga yang
salurkan ke bola sehingga bola memantul
dengan baik.
j) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.42 Pembelajaran bermain bola voli dengan bola ditangkap

3) Aktivitas pembelajaran 3: Aktivitas memainkan


bola dengan sentuhan ganda
Untuk mempermudah peralihan dari
permainan “Bolavoli yang ditangkap” ke
permainan yang sesungguhnya (sentuhan
satu kali) dan juga agar siswa mendapat
kesempatan untuk menguasai unsur-unsur
teknik dan taktik bolavoli, jalan memutar
melewati permainan bolavoli dengan sentuhan
ganda ini bermanfaat dan bahkan penting
artinya.

Siswa mengomunikasikan aktivitas bermain


bolavoli dengan memainkan bola dengan
sentuhan ganda berikut ini.
a) cari temanmu 4 atau 6 orang.
b) pasanglah seutas tali/net di tengah lapangan
48
Hardiyanto
dengan ketinggian 1,5 – 2 meter.
c) kemudian kedua regu saling berhadap-
hadapan.
d) permainan dimulai dengan mengoperkan
bola terlebih ke teman seregumu.
e) setelah pukulan kedua, bola tersebut harus
dipassingkan ke lapangan lawan.
f) dalam permainan bola dapat disentuh
dengan pukulan ganda.
g) bila bola ditangkap atau dilempar berarti
kamu membuat kesalahan.
h) regu yang paling dulu mencapai 15 angka
dinyatakan sebagai pemenang.
i) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.43 Pembelajaran bermain


bola voli dengan sentuhan ganda

4) Aktivitas pembelajaran 4: Aktivitas permainan


servis dan menerima servis
Seorang pemain memukul bola dari garis pinggir
lapangan bolavoli dan perpanjangannya,
melewati tali yang direntangkan setinggi 2,5
meter. Jika jumlah pemain tidak begitu banyak
(sampai 12 orang), bola dipukul dari jarak
6 meter melewati jarring. Setiap pasangan
berlatih sendiri-sendiri dengan sebuah bola.

49
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Siswa mengomunikasikan aktivitas bermain
bolavoli dengan servis dan menerima servis
berikut ini.
1) dua regu saling berhadapan dengan dibatasi
tali yang terentang ditengah-tengah.
2) servis harus mengenai teman berlatih yang
berdiri tanpa boleh bergerak. Hanya bola
yang melayang ke arah muka yang boleh
ditangkis dengan tangan.
3) teman berlatih melakukan passing bawah
atau passing atas dan ia kini berganti
melakukan servis. Susunan posisi pemain
dan pertukaran tempat seperti pada gambar.
4) jaring dipasang sesuai dengan peraturan
resmi atau 20 cm lebih tinggi.
5) servis dilakukan dari garis yang dibuat 5-6
meter dari jarring.
6) semua pemain yang siap melakukan servis
dan memegang bola. Mereka memukul
silih berganti dan bola harus diarahkan ke
pemain belakang di lapangan seberang.
7) pemain ini melakukan passing bawah atau
passing atas ke pengumpan yang berdiri di
daerah serang. Ia menangkap bola lalu lari
ke garis servis.

Gambar 1.44 Pembelajaran bermain bola voli dengan permainan servis dan menerima servis

50
Hardiyanto
5) Aktivitas pembelajaran 5: Aktivitas bermain
bolavoli dengan menggunakan peraturan
dimodifikasi

Amati peragaan cara bermain bolavoli dengan


menggunakan peraturan yang dimodifikasi
sebagai berikut.

Gambar 1.40 Pembelajaran bermain


bolavoli dengan sederhana

Tujuan pembelajaran bermain bola voli secara


sederhana adalah untuk mengkombinasikan
gerakan-gerakan spesifik yang telah dipelajari.
Dalam melakukan permainan bola voli secara
sederhana, siswa diharapkan dapat menun-
jukkan nilai-nilai sikap seperti: sportifitas,
kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin.

51
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
C. PERMAINAN BOLA BASKET

1. Aktivitas Pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Perhatikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh gurumu!
2) Perhatikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan Kalian lakukan!
3) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai
materi permainan bolabasket yang akan Kalian
pelajari!
4) Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu
oleh gurumu lakukanlah pemanasan!
b. Memilih Pasangan
Ikutilah permainan untuk memilih pasangan yang
dipandu oleh gurumu!
c. Mempelajari lembar kerja (student work sheet)
1) Bersama pasanganmu pelajarilah lembar kerja
yang Kalian terima!
2) Diskusikan isi dari lembar kerja yang Kalian
pelajari!
3) Cobalah lakukan berbagai gerak spesifik sesuai
dengan gambar dan keterangan yang Kalian
pahami!
d. Berbagi peran sebagai Pelaku dan Pengamat
1) Buatlah kesepakatan dengan pasanganmu siapa
yang akan pertama kali menjadi “pelaku” dan
“pengamat”.
2) Tugas “pelaku” melakukan gerak spesifik yang
ada pada lembar kerja.
3) Tugas “pengamat” mengamati gerak spesifik
yang dilakukan oleh “pelaku” sekaligus
membandingkan gerakan yang benar
sebagaimana gambar dan keterangan pada
lembar kerja.
4) Jika terjadi ketidaksesuaian (kesalahan),

52
Hardiyanto
“pengamat” memberikan saran kepada “pelaku”
untuk melakukan perbaikan.
5) Bergantilah peran “pelaku” menjadi “pengamat”
dan “pengamat” menjadi “pelaku” serta lakukan
tugas yang sama.
e. Menelaah pengetahuan dan Mempraktekkan gerak
spesifik sesuai dengan Lembar Kerja
1) Diskusikanlah pengetahuan mengenai
pengertian bolabasket, lapangan bolabasket
dan berbagai peralatan yang digunakan untuk
bermain bolabasket! (Bahan Bacaan 1)
2) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
melempar bola, kemudian praktikkan secara
bergantian! (Bahan Bacaan 2)
3) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
menangkap bola, kemudian praktikkan secara
bergantian! (Bahan Bacaan 3)
4) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
menggiring bola, kemudian praktikkan secara
bergantian! (Bahan Bacaan 4)
f. Menggunakan Gerak Spesifik Permainan
bolabasket ke dalam Permainan sederhana
1) Ikutilah petunjuk gurumu untuk membentuk
regu bolabasket mini!
2) Lakukanlah permainan bolabasket dengan
menerapkan berbagai gerak spesifik dengan
peraturan yang ditentukan oleh gurumu!
3) Berikanlah saran perbaikan kepada temanmu
jika tidak menerapkan gerak spesifik dengan
benar!
g. Penilaian Pembelajaran
1) Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara
aktif, karena selama proses pembelajaran Kalian
akan dinilai!
2) Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai cara
melakukan gerak spesifik dalam permainan
bolabasket.
3) Lakukan gerak spesifik dalam permainan
bolabasket dengan cara yang benar sesuai

53
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
dengan bahan bacaan dan lembar kerja.
4) Lakukanlah seluruh kegiatan dengan disiplin,
penuh tenggung jawab, dan bekerja samalah
dengan pasanganmu dalam menyelesaikan
seluruh tugas.

LEMBAR KERJA SISWA/KRITERIA GERAK


GERAK SPESIFIK PERMAINAN BOLA

Nama : ______________________
Kelas : ______________________

Perintah:
Pelaku :
 Bacalah lembar kriteria gerak teknik dasar
permainan sepakbola yang disajikan berikut,
diskusikan dengan pasanganmu, kemudian
lakukan gerakan tersebut sesuai dengan kriteria
gerak yang benar!
 Mintalah pendapat pasanganmu, apakah yang
kamu lakukan telah sesuai dengan kriteria gerak
yang diminta!
 Bergantilah peran menjadi pengamat, untuk
kemudian mengamati dan memberikan umpan
balik kepada pasanganmu, apakah gerak yang
dilakukan telah sesuai dengan kriteria yang benar!
Pengamat :
 Bacalah lembar kriteria gerak teknik dasar
permainan sepkbola yang disajikan berikut,
diskusikan dengan pasanganmu, kemudian
amatilah gerakan yang dilakukan temanmu sesuai
dengan kriteria yang benar!
 Berikan umpan balik kepada pasanganmu, apakah
yang dia lakukan telah sesuai dengan kriteria gerak
yang diminta!
 Bergantilah peran menjadi pelaku, untuk kemudian
lakukan gerakan tersebut, dan mintalah umpan
balik kepada pasanganmu, apakah gerak yang
kamu lakukan telah sesuai dengan kriteria yang
benar!
54
Hardiyanto
HASIL PENGAMATAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR*) PELAKU 1 PELAKU 2
v x v x v x v x
Chess pass • berdiri dengan kaki
dibuka selebar bahu,
dan lutut sedikit
ditekuk.
• badan dicondongkan ke
depan.
• bola dipegang dengan
kedua telapak tangan
dan jari-jari terbuka.
• tekuk kedua siku
dengan mendekati
badan, dan aturlah bola
setinggi dada.
• langkahkan kaki kiri ke
depan ke arah sasaran.
• kemudian kedua lengan
menolak lurus ke
depan.
• selama pembelajaran,
coba lakukan saling
mengoreksi gerakan
yang dilakukan oleh
temanmu.
Over head • berdiri dengan kaki
pass kiri di depan dan kaki
kanan di belakang,
lutut sedikit ditekuk.
• bola dipegang dengan
kedua tangan dan
berada di atas kepala.
• kemudian coba
kamu lemparkan
bola tersebut dengan
mendorong bola ke
atas.
• bola dilepaskan dengan
lecutan ujung jari
tangan.
• gerakan akhir dengan
meluruskan lengan
searah dengan lepasnya
bola.
Bounce • selama pembelajaran,
pass coba lakukan saling
mengoreksi gerakan
yang dilakukan oleh
temanmu.

55
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
HASIL PENGAMATAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR*) PELAKU 1 PELAKU 2
v x v x v x v x
• cari pasanganmu yang
seimbang.
• berdiri dengan kaki
kanan di depan dan
kaki kiri di belakang,
lutut sedikit ditekuk.
• kemudian kamu
lemparkan bola dengan
tolakan dua tangan
menyerong ke bawah.
• bola dilepaskan setinggi
pinggang dan harus
diarahkan pada suatu
tempat (titik) kira-
kira 1 meter di depan
penerima.
• bila berhadapan dengan
lawan, maka sasaran
pantulan bola berada
di samping kanan/ kiri
kaki lawan.
• selama pembelajaran,
coba lakukan saling
mengoreksi gerakan
yang dilakukan oleh
temanmu.

dribble • Diawali dengan sikap


menghadap dan
memusatkan pandangan
ke arah datangnnya bola
• Sikap kedua lengan di
samping badan
• Sikap badan agak
condong ke depan
• Pada saat bola
datang disambut
dengan telapak kaki
menghadap ke depan,
pergelangan kaki
dikunci, hingga posisi
tumit ada di bawah

56
Hardiyanto
HASIL PENGAMATAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR*) PELAKU 1 PELAKU 2
v x v x v x v x
• Akhir gerakan, posisi
kaki terangkat dari
tanah dengan lutut
agak tertekuk dan
gerak bola tertahan
oleh telapak kaki,
sedangkan tumpuan
berat badan pada kaki
yang lainnya.
Menangkap • Berdiri dengan sikap
bola
kaki melangkah
menghadap arah
datangnya bola.
• Kedua lengan
dijulurkan ke depan
menyongsong arah
datangnya bola
dengan sikap telapak
tangan menghadap
arah datangnya bola.
• Berat badan bertumpu
pada kaki depan.
• Setelah bola
menyentuh telapak
tangan, tariklah kaki
depan ke belakang,
sikut lengan ditekuk
hingga bola ditarik
mendekati dada/
badan.
• Badan agak condong
ke depan.
• Berat badan bertumpu
pada kaki belakang.
• Posisi bola dipegang di
depan badan.

* Tambahkan kolom jika diperlukan pengulangan yang lebih


banyak.
** Berikan tanda 1 pada V jika pasangan Kalian telah
menyelesaikan gerakan dengan baik dan 1 pada X jika
pasangan Kalian harus mengulangi gerakan.

57
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
2. Bahan Bacaan

a. Bahan Bacaan 1: Pengertian Bolabasket dan


lapangan Bolabasket

1) Pengertian Bolabasket
Permainan bolabasket dimainkan oleh dua regu
putera maupun puteri yang masing-masing
regu terdiri dari 5 orang pemain. Permainan
bertujuan mencari nilai/angka sebanyak-
banyaknya dengan cara memasukkan bola
ke basket lawan dan mencegah lawan untuk
mendapatkan nilaDalam memainkan bola
pemain dapat mendorong bola, memukul bola
dengan telapak tangan terbuka, melemparkan
atau menggiring bola ke segala penjuru dalam
lapangan permainan.

Tujuan permainan bolabasket adalah


memasukkan bola ke keranjang lawan
dan menjaga keranjang sendiri agar tidak
kemasukkan bola. Untuk dapat memainkan bola
dengan baik perlu melakukan teknik gerakan
dengan baik. Gerakan yang baik menimbulkan
efisiensi kerja dan berkat Pembelajaran yang
teratur mendapatkan efektivitas yang baik pula.

Permainan bolabasket merupakan permainan


yang gerakannya sangat kompleks, yaitu
gabungan dari jalan, lari, lompat, serta unsur
kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan,
dan lain-lain. Untuk melakukan gerakan-gerakan
bolabasket secara baik diperlukan kemampuan
dasar fisik yang memadai. Dengan kondisi
fisik yang baik akan memudahkan melakukan
gerakan-gerakan yang lebih sulit (kompleks).
Gerak spesifik permainan bolabasket antara lain:
(1) Teknik melempar dan menangkap bola, (2)
Teknik menggiring bola, (3) Teknik menembak,
58
Hardiyanto
(4) Teknik gerakan berporos, (5) Teknik Lay-Up
shoot, dan (6) Teknik merayah/rebound.

2) Lapangan Permainan Bolabasket

Gambar 1.45 Lapangan permainan bolabasket

b. Bahan Bacaan 2: Aktivitas pembelajaran


gerak spesifik melempar bola

Untuk dapat melempar atau mengoperkan bola,


harus dikuasai terlebih dahulu cara memegang
dan menangkap bolabasket.

1) Aktivitas pembelajaran memegang bola dengan


dua tangan
Amati peragaan cara memegang bola permainan
bolabasket berikut ini.
a) berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar
bahu.
b) bola dipegang di antara kedua telapak tangan.
c) kedua telapak tangan melekat pada bagian
samping bola sedikit ke belakang.
d) jari-jari tangan dibuka, dan diletakkan di
depan dada.
e) pada waktu menerima atau akan mengoper
bola, sikap kaki kuda-kuda.
59
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
f) badan sedikit condong ke depan dengan titik
berat badan jatuh di antara kedua kaki dan
lutut sedikit ditekuk.
g) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.46 Cara memegang bolabasket Gambar 1.47 Sikap siap mengoperkan bolabasket

2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik mengoper


bola dengan dua tangan dari depan dada (Chest
pass)
Mengoper bola adalah salah satu usaha dari
seorang pemain untuk membagi atau memberi
bola kepada temannya agar dapat memasukkan
bola ke keranjang lawan. Mengoper bola dengan
dua tangan dari depan dada merupakan operan
yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan
bolabasket. Operan ini berguna untuk operan
jarak pendek, karena mengoper bola dengan cara
ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan,
dan kecermatan terhadap teman yang diberi
bola. Jarak lemparan 5 sampai 7 meter.

Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik


melempar bola dengan dua tangan dari depan
dada permainan bolabasket berikut ini.
a) berdiri dengan kaki dibuka selebar bahu, dan
lutut sedikit ditekuk.

60
Hardiyanto
b) badan dicondongkan ke depan.
c) bola dipegang dengan kedua telapak tangan
dan jari-jari terbuka.
d) tekuk kedua siku dengan mendekati badan,
dan aturlah bola setinggi dada.
e) langkahkan kaki kiri ke depan ke arah sasaran.
f) kemudian kedua lengan menolak lurus ke
depan.
g) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.48 Cara melakukan lemparan setinggi dada permainan bolabasket

3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik


mengoperkan bola dari atas kepala (overhead
pass)
Operan ini dilakukan dengan dua tangan dan
bola berada di atas kepala agak ke belakang.
Operan ini juga sangat efektif, dan bila diperlukan
mengoperkan bola dengan segera saat menerima
bola dalam posisi tinggi.

Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik


melempar bola dari atas kepala permainan
bolabasket berikut ini.
a) berdiri dengan kaki kiri di depan dan kaki
kanan di belakang, lutut sedikit ditekuk.
b) bola dipegang dengan kedua tangan dan
berada di atas kepala.
c) kemudian coba kamu lemparkan bola tersebut

61
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
dengan mendorong bola ke atas.
d) bola dilepaskan dengan lecutan ujung jari
tangan.
e) gerakan akhir dengan meluruskan lengan
searah dengan lepasnya bola.
f) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.49 Cara melakukan lemparan dari atas kepala


permainan bolabasket

4) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik


mengoperkan bola pantulan (bounce pass)
Operan pantulan dilakukan dengan dua
tangan dalam posisi bola di depan dada.
Operan pantulan sangat baik dilakukan untuk
menerobos lawan yang tinggi. Bola dipantulkan
di samping kiri/kanan lawan, dan teman sudah
siap menjemputnya di belakang lawan.

Operan pantulan dilakukan dengan cepat,


sebab tidak tentu akan tertahan/terserobot oleh
lawan. Operan dapat pula dilakukan dengan
menipu lawan ke samping kanan, padahal bola
dilemparkan ke kiri atau sebaliknya.

Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik


mengoperkan bola dengan pantulan permainan
bolabasket berikut ini.
a) cari pasanganmu yang seimbang.

62
Hardiyanto
b) berdiri dengan kaki kanan di depan dan kaki
kiri di belakang, lutut sedikit ditekuk.
c) kemudian kamu lemparkan bola dengan
tolakan dua tangan menyerong ke bawah.
d) bola dilepaskan setinggi pinggang dan harus
diarahkan pada suatu tempat (titik) kira-kira
1 meter di depan penerima.
e) bila berhadapan dengan lawan, maka sasaran
pantulan bola berada di samping kanan/ kiri
kaki lawan.
f) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.50 Cara melakukan lemparan pantulan permainan bolabasket

5) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik


mengoperkan bola dari samping (underhand
pass)
Operan samping dilakukan dengan satu tangan.
Operan ini gerakannya lebih wajar (rileks) sebab
dapat lebih kuat dan lebih jauh. Oleh karena itu
dapat digunakan untuk jarak sedang dan jarak
jauh (± 7 meter).

Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik


mengoperkan bola dari samping permainan
bolabasket berikut ini.
a) cari pasanganmu yang seimbang.
b) berdiri dengan kaki kiri di depan dan kaki
kanan di belakang, lutut sedikit ditekuk.

63
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
c) kemudian coba kamu pegang bola dengan
tangan kanan, lalu dibawa ke samping telinga
kanan.
d) setelah itu lemparkan bola ke depan
melambung ke atas.
e) lalu langkahkan kaki kiri ke depan bersamaan
dengan gerakan lanjutan (follow throught).
f) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.51 Cara melakukan lemparan samping permainan bolabasket

c. Bahan Bacaan 3: Aktivitas pembelajaran


gerak spesifik menangkap bola

Antara lemparan (operan) dan menangkap bola


merupakan dua unsur yang sulit dipisahkan. Sebab
untuk melakukan lemparan biasanya dimulai dari
menangkap bola terlebih dahulu. Dalam usaha
menangkap bola ini dapat untuk menjemput bola,
bukan menunggu datangnya bola.

Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik


menangkap bola permainan bolabasket berikut ini.
1) berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu,
lutut sedikit ditekuk.
2) kedua tangan lurus ke depan dan kedua telapak
tangan menghadap ke depan serta jari-jari

64
Hardiyanto
tangan terbuka.
3) kemudian suruh temanmu melempar bola
setinggi dada ke arahmu.
4) lalu tangkap bola tersebut dan bawalah kearah
dada.
5) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.54 Cara menangkap bola permainan bolabasket

d. Bahan bacaan 4: Aktivitas pembelajaran


gerak spesifik menggiring bola

Menggiring bola adalah upaya membawa bola dengan


cara memantulkan bola di tempat, memantulkan
bola sambil berjalan dan memantulkan bola
sambil berlari. Menggiring bola merupakan suatu
usaha untuk membawa bola menuju ke depan/ke
lapangan lawan

1) Aktivitas pembelajaran menggiring bola di tempat


Amati peragaan cara melakukan gerakan
menggiring bola di tempat permainan bolabasket
berikut ini.
a) sikap awal seperti menangkap atau menerima
bola. kemudian lengan bagian atas tegak
lurus dengan lantai, lengan bawah sejajar
dengan lantai, pergelangan tangan lemas
atau tidak kaku.

65
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
b) cara mendorong bola dipantul-pantulkan
di depan, samping kiri, dan kanan dengan
telapak tangan berikut jari-jari tangan
terbuka (bukan dipukul-pukul).
c) pandangan ke bola lalu akhirnya ke segala
arah.

2) Aktivitas pembelajaran menggiring bola sambil


berjalan
Cara melakukannya sama dengan cara
memantulkan bola di tempat kemudian
dilanjutkan sambil berjalan dengan memantulkan
bola ke samping kiri dan kanan.

3) Aktivitas pembelajaran menggiring bola sambil


berlari
Cara melakukannya sama seperti memantulkan
bola di tempat, hanya pantulan bolanya seirama
dengan kecepatan lari, penguasaan bola selalu
dalam jarak yang dapat dikuasai.

Gambar 1.59 Cara menggiring


bola permainan bolabasket

3. Pendalaman Materi
a. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran gerak
spesifik melempar dan menangkap bola

Tujuan Pembelajaran melempar dan menangkap


bolabasket adalah untuk mengkombinasikan gerak
spesifik melempar dan menangkap bolabasket yang
telah dipelajari. Setelah siswa melakukan gerakan
melempar dan menangkap bolabasket, coba rasakan
teknik-teknik gerakan melempar dan menangkap
66
Hardiyanto
bolabasket yang mana mudah dan sulit dilakukan.
Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit
dilakukan? Temukan permasalahan tersebut,
kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan
tersebut.

Gerakan melempar dan menangkap bolabasket


dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan
berkelompok. Dalam melakukan gerakan melempar
dan menangkap bolabasket, siswa diharapkan
dapat menunjukkan nilai-nilai sikap seperti:
kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman,
disiplin, dan toleransi.

Bentuk-bentuk pembelajaran melempar dan


menangkap bolabasket antara lain sebagai berikut.

1) Aktivitas pembelajaran 1: melempar dan


menangkap bola berpasangan di tempat
Amati peragaan cara melakukan gerakan
melempar dan menangkap bola berpasangan di
tempat permainan bolabasket berikut ini.
a) cari pasanganmu yang seimbang.
b) berdiri saling berhadap-hadapan dengan jarak
3 – 5 meter.
c) kemudian kamu dengan temanmu saling
melempar dan menangkap bola setinggi dada.
d) lakukan pembelajaran ini 15 – 20 kali lemparan
secara bergantian.
e) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

67
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 1.55 Pembelajaran melempar dan menangkap bola di tempat

2) Aktivitas pembelajaran 2: melempar dan


menangkap bola bertiga
Amati peragaan cara melakukan gerakan
melempar dan menangkap bola bertiga permainan
bolabasket berikut ini.
a) cari temanmu 3 orang dan membentuk segitiga
dan saling berhadap-hadapan.
b) kemudian coba kamu lakukan melempar dan
menangkap bola secara bergantian dengan
kedua temanmu di tempat.
c) jika kamu dan temanmu sudah lancar
melakukan di tempat, coba lakukan sambil
bergerak maju, mundur dan menyamping
dengan lemparan setinggi dada dan dari atas
kepala.
d) pembelajaran dilakukan berulang-ulang
sampai 15 – 20 kali melempar dan menangkap
bola.
e) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

68
Hardiyanto
Gambar 1.56
Pembelajaran melempar
dan menangkap bola
bertiga

3) Aktivitas pembelajaran 3: melempar dan


menangkap bola formasi berbanjar
Amati peragaan cara melakukan gerakan
melempar dan menangkap bola formasi berbanjar
permainan bolabasket berikut ini
a) cari pasanganmu yang seimbang.
b) berdiri berhadapan berbanjar.
c) kemudian melempar dan menangkap bola
bergantian.
d) bagi siswa yang sudah melempar bola ke teman
didepannya, kemudian langsung pindah ke
barisan belakang.
e) lakukan pembelajaran ini berulang-ulang
sampai 15 – 20 melempar dan menangkap
bola.
f) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.57 Pembelajaran melempar dan menangkap bola formasi berbanjar

69
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
4) Aktivitas pembelajaran 4: bermain lempar
tangkap bola
Amati peragaan cara melakukan bermain
melempar dan menangkap bola berpasangan di
tempat permainan bolabasket berikut ini.
a) siswa dibagi dua kelompok 5 atau 6 orang
sama banyak dan sama kuat.
b) pancangkan dua buah gawang di masing
belakang lapangan bolabasket.
c) kemudian bermain melempar tangkap bola
dengan menggunakan gawang.
d) teknik melempar dan menangkap bola yang
digunakan adalah dari dada dan dari atas
kepala.

Gambar 1.58 Pembelajaran melempar dan menangkap bola formasi berbanjar

Diskusikan hasil pengamatan aktivitas


pembelajaran 1 -4, baik dengan sesama teman
maupun guru. Kemudian lakukan bermain
melempar dan menangkap bola berpasangan
di tempat dalam permainan bolabasket hasil
pengamatanmu dengan cara:
a) merasakan gerakan yang kamu lakukan.
b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan gerakan mana
yang paling mudah kamu lakukan.
c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau

70
Hardiyanto
teman bila ada kesulitan.
d) siswa melakukan aktivitas pembelajaran
disesuaikan dengan kekurangan yang
dimiliki.

b. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran


menggiring bola

Tujuan pembelajaran menggiring bolabasket adalah


untuk mengkombinasikan teknik gerakan-gerakan
menggiring bolabasket yang telah dipelajari. Setelah
siswa melakukan gerakan menggiring bolabasket,
coba rasakan teknik-teknik gerakan menggiring
bolabasket yang mana mudah dan sulit dilakukan.
Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit
dilakukan? Temukan permasalahan tersebut,
kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan
tersebut.

Gerakan menggiring bolabasket dapat dilakukan


dengan cara: berpasangan dan berkelompok. Dalam
melakukan gerakan menggiring bolabasket, siswa
diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap
seperti: kerjasama, tanggungjawab, menghargai
teman, disiplin, dan toleransi. Bentuk-bentuk
pembelajaran menggiring bolabasket antara lain
sebagai berikut.

1) Aktivitas pembelajaran 1: Menggiring bola sambil


berjalan, dilanjutkan dengan lari (menggunakan
tangan kanan dan kiri). Pembelajaran ini dapat
dilakukan secara perorangan atau kelompok.
Amati peragaan cara melakukan aktivitas
pembelajaran 1 menggiring bola permainan
bolabasket berikut ini.
a) berdiri dengan kaki kiri di depan dan kaki
kanan dibelakang, lutut sedikit ditekuk.

71
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
b) kedua tangan lurus ke depan dan kedua
telapak tangan menghadap ke depan.
c) kemudian coba kamu pantul-pantulkan bola
dengan tangan kanan di tempat.
d) jika kamu sudah lancar di tempat, maka
lakukan menggiring bola sambil berjalan,
kemudian dilanjutkan dengan berlari.
e) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.

Gambar 1.60 Pembelajaran 1


bentuk-bentuk Pembelajaran
menggiring bolabasket

2) Aktivitas pembelajaran 2: Menggiring bola


sambil bergerak mundur, maju dan dilanjutkan
dengan bergerak menyamping ke arah kanan
dan kiri (menggunakan tangan kanan dan kiri).
Pembelajaran ini dilakukan secara perorangan
atau kelompok.
Amati peragaan cara melakukan aktivitas
pembelajaran 2 menggiring bola permainan
bolabasket sebagai berikut ini.
a) berdiri dengan kaki kiri di depan dan kaki
kanan dibelakang, lutut sedikit ditekuk.
b) kedua tangan lurus ke depan dan kedua
telapak tangan menghadap ke depan.
c) kemudian coba kamu lakukan menggiring
bola sambil bergerak mundur.
d) jika kamu sudah lancar menggiring bola
mundur, maka lanjutkan dengan gerakan
sambil bergerak menyamping kea rah kanan
dan kiri.
e) selama pembelajaran, coba lakukan saling
mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh
temanmu.
72
Hardiyanto
Menyamping Maju, mundur

Gambar 1.61 Pembelajaran 2 bentuk-bentuk Pembelajaran menggiring bolabasket

3) Aktivitas pembelajaran 3: Menggiring bola


dengan lari berantai berputar mengitari bendera
dalam bentuk kelompok (menggunakan tangan
kanan dan kiri). Pembelajaran ini dilakukan
secara perorangan dan berkelompok.
Amati peragaan cara menggiring bola dengan
lari berantai berputar mengitari bendera dalam
bentuk kelompok (menggunakan tangan kanan
dan kiri). Pembelajaran ini dilakukan secara
perorangan dan berkelompok sebagai berikut.

Gambar 1.63 Pembelajaran 4


bentuk-bentuk Pembelajaran
menggiring bolabasket

Diskusikan hasil pengamatan aktivitas


pembelajaran 1-3, baik dengan sesama teman
maupun guru. Kemudian lakukan menggiring
bola dengan lari berantai berputar mengitari
bendera dalam bentuk kelompok a dalam
permainan bolabasket hasil pengamatanmu
dengan cara:
a) merasakan gerakan yang kamu lakukan.
b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan gerakan mana

73
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
yang paling mudah kamu lakukan.
c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.
d) siswa dapat melakukan aktivitas pembelajaran
disesuaikan dengan kekurangan yang
dimiliki.

c. Aktivitas bermain bolabasket secara sederhana

Bentuk-bentuk bermain bolabasket secara


sederhana adalah sebagai berikut.

1) Aktivitas pembelajaran 1 : Bermain bolabasket


dengan menggunakan gawang kecil yang
mengutamakan teknik menggiring, menangkap
dan passing
Siswa mengomunikasikan aktivitas bermain
bolabasket dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi bermain menggunakan gawang kecil
yang mengutamakan gerakn spesifik menggiring,
menangkap dan melempar berikut ini.

a) siswa dibagi dua regu, masing-masing regu


terdiri dari 5 atau 6 pemain.
b) buatlah dua buah gawang yang dipasang di
garis belakang.
c) kemudian lakukan bermain dengan
menggiring bola satu tangan (kiri/kanan).
d) bola dapat digiring tidak lebih dari 3 langkah.
e) bola dapat dibawa tidak lebih dari 2 langkah.
f) selama pembelajaran ini coba kamu amati
dan rasakan gerakan menggiring bola yang
enak dirasakan.

74
Hardiyanto
Gambar 1.64 Pembelajaran 1 bermain bolabasket secara sederhana

2) Aktivitas pembelajaran 2 : Bermain bolabasket


menggunakan setengah lapangan, Jumlah
pemain adalah 2 lawan 3 dilanjutkan dengan 4
lawan 3 atau 5 lawan 4.
Siswa mengomunikasikan aktivitas bermain
bolabasket dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi bermain menggunakan setengah
lapangan, jumlah pemain adalah 2 lawan 3
dilanjutkan dengan 4 lawan 3 atau 5 lawan 4
sebagai berikut ini.
a) 2 pemain penyerang dan bertahan 3 pemain.
b) 4 pemain penyerang dan bertahan 3 pemain.
c) 5 pemain penyerang dan bertahan 4 pemain.

Gambar 1.65 Pembelajaran 2 bermain bolabasket secara sederhana

75
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
3) Aktivitas pembelajaran 3 : Bermain bolabasket
menggunakan satu lapangan dan dibagi dua
bidang, yaitu bidang A lapangan untuk regu A
dan bidang B lapangan untuk regu B.
Siswa mengomunikasikan aktivitas bermain
bolabasket dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi bermain menggunakan satu
lapangan dan dibagi dua bidang, yaitu bidang A
lapangan untuk regu A dan bidang B lapangan
untuk regu B berikut ini.
a) regu A menempatkan pemainnya di lapangan
B sebanyak 2 orang pemain, begitu juga regu
B menempatkan 2 pemain di lapangan A.
b) para pemain boleh mengiring, melempar, dan
menembak bola.
c) saat menggiring bola pemain yang berada
pada lapangan A dan B tidak boleh melewati
garis tengah.
d) jadi yang berhak melakukan serangan pada
lapangan lawan hanya 2 orang pemain.
e) regu pemenang adalah regu yang dapat
memasukkan bola ke ring basket lebih banyak.
f) lama permainan 5 – 10 menit.

Gambar 1.66 Pembelajaran 3 bermain bolabasket secara sederhana

76
Hardiyanto
Permainan Beregu
Bola Kecil

Tujuan Pembelajaran:
Kata Kunci: Setelah mempelajari materi pada
Kasti, pemukul, bab ini, peserta didik diharapkan
melempar, menangkap, memiliki pengetahuan dan
lapangan, permainan mampu mempraktikkan gerak
sederhana. spesifik permainan beregu bola
kecil (kasti) dengan kontrol
yang baik dengan menunjukkan
perilaku kerjasama, bertanggung
jawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama
bermain

Peta Konsep
Permainan Bola Kecil

Permainan
Kasti

 Pengertian gerak spesifik


permainan bolavoli
 Lapangan dan perlengkapan
permainan bolavoli
 Pembelajaran gerak spesifik
permainan bolavoli
 Bentuk-bentuk permainan
bolavoli secara sederhana

77
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PEMBANGKIT MOTIVASI
Permainan kasti merupakan cabang olahraga yang sangat digemari
siswa-siswi di sekolah. Permainan kasti sangat membutuhkan
ketangkasan dan kecerdikan, karena hal ini sangat berpengaruh
kepada pemain. Permainan ini dilakukan secara beregu. Permainan
sangat membutuhkan kerjasama tim dalam setiap pertandingan. Di
samping kerjasama, setiap individu dan tim harus menguasai gerak
spesifik permainan tersebut.

Dalam bab ini, kita akan mempelajari gerak spesifik atau keterampilan
bermain bola kasti. Mari kita pelajari secara bertahap agar dapat kita
kuasai.

D. PERMAINAN KASTI

1. Aktivitas Pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Perhatikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh gurumu!
2) Perhatikan penjelasan mengenai urutan
kegiatan pembelajaran yang akan Kalian
lakukan!
3) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai
materi permainan sepakbola yang akan Kalian
pelajari!
4) Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu
oleh gurumu lakukanlah pemanasan!
b. Memilih Pasangan
Ikutilah permainan untuk memilih pasangan yang
dipandu oleh gurumu!
c. Mempelajari lembar kerja (student work sheet)
1) Bersama pasanganmu pelajarilah lembar kerja
yang Kalian terima!
2) Diskusikan isi dari lembar kerja yang Kalian
pelajari!
3) Cobalah lakukan berbagai gerak spesifik sesuai
dengan gambar dan keterangan yang Kalian
pahami!

78
Hardiyanto
d. Berbagi peran sebagai Pelaku dan Pengamat
1) Buatlah kesepakatan dengan pasanganmu
siapa yang akan pertama kali menjadi “pelaku”
dan “pengamat”.
2) Tugas “pelaku” melakukan gerak spesifik yang
ada pada lembar kerja.
3) Tugas “pengamat” mengamati gerak spesifik
yang dilakukan oleh “pelaku” sekaligus
membandingkan gerakan yang benar
sebagaimana gambar dan keterangan pada
lembar kerja.
4) Jika terjadi ketidaksesuaian (kesalahan),
“pengamat” memberikan saran kepada “pelaku”
untuk melakukan perbaikan.
5) Bergantilah peran “pelaku” menjadi “pengamat”
dan “pengamat” menjadi “pelaku” serta lakukan
tugas yang sama.
e. Menelaah pengetahuan dan Mempraktekkan
gerak spesifik sesuai dengan Lembar Kerja
1) Diskusikanlah pengetahuan mengenai
pengertian permaian kasti, lapangan kasti
dan berbagai peralatan yang digunakan untuk
bermain kasti serta peraturannya! (Bahan
Bacaan 1)
2) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
melambungkan bola, kemudian praktikkan
secara bergantian! (Bahan Bacaan 2)
3) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
melempar bola ke berbagai arah dan kecepatan,
kemudian praktikkan secara bergantian!
(Bahan Bacaan 3)
4) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
menangkap bola dan dari arah dan kecepatan,
kemudian praktikkan secara bergantian!
(Bahan Bacaan 4)
5) Diskusikanlah cara melakukan gerak
spesifik memukul bola yang dilambungkan/

79
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
dilemparkan dari berbagai arah dan jarak,
kemudian praktikkan secara bergantian!
(Bahan Bacaan 5)
f. Menggunakan Gerak Spesifik Permainan kasti
kedalam Permainan sederhana
1) Ikutilah petunjuk gurumu untuk membentuk
regu kasti!
2) Lakukanlah permainan kasti dengan
menerapkan berbagai kombinasi gerak spesifik
dengan peraturan yang ditentukan oleh gurumu!
3) Berikanlah saran perbaikan kepada temanmu
jika tidak menerapkan gerak spesifik dengan
benar!
g. Penilaian Pembelajaran
1) Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara
aktif, karena selama proses pembelajaran
Kalian akan dinilai!
2) Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai cara
melakukan gerak spesifik dalam permainan
kasti.
3) Lakukan gerak spesifik dalam permainan kasti
dengan cara yang benar sesuai dengan bahan
bacaan dan lembar kerja.
4) Lakukanlah seluruh kegiatan dengan disiplin,
penuh tenggung jawab, dan bekerja samalah
dengan pasanganmu dalam menyelesaikan
seluruh tugas.

80
Hardiyanto
LEMBAR KERJA SISWA/KRITERIA GERAK
GERAK SPESIFIK PERMAINAN BOLA

Nama : ______________________
Kelas : ______________________

Perintah:
Pelaku :
 Bacalah lembar kriteria gerak teknik dasar
permainan sepakbola yang disajikan berikut,
diskusikan dengan pasanganmu, kemudian
lakukan gerakan tersebut sesuai dengan kriteria
gerak yang benar!
 Mintalah pendapat pasanganmu, apakah yang
kamu lakukan telah sesuai dengan kriteria gerak
yang diminta!
 Bergantilah peran menjadi pengamat, untuk
kemudian mengamati dan memberikan umpan
balik kepada pasanganmu, apakah gerak yang
dilakukan telah sesuai dengan kriteria yang benar!
Pengamat :
 Bacalah lembar kriteria gerak teknik dasar
permainan sepkbola yang disajikan berikut,
diskusikan dengan pasanganmu, kemudian
amatilah gerakan yang dilakukan temanmu sesuai
dengan kriteria yang benar!
 Berikan umpan balik kepada pasanganmu, apakah
yang dia lakukan telah sesuai dengan kriteria gerak
yang diminta!
 Bergantilah peran menjadi pelaku, untuk kemudian
lakukan gerakan tersebut, dan mintalah umpan
balik kepada pasanganmu, apakah gerak yang
kamu lakukan telah sesuai dengan kriteria yang
benar!

81
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
HASIL

PENGAMATAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR *)
PELAKU PELAKU

1 2
v x v x v x v x
Melam- • Berdiri tegak, kaki
bungkan kanan berada di
Bola depan.
(Pitcher) • Bola dipegang dengan
tangan kanan di
depan paha kaki
kanan.
• Condongkan badan ke
depan.
• Putar lengan
tangan kanan yang
memegang bola 360°.
• Bersamaan dengan
itu langkahkan
kaki kiri ke depan
dan lepaskan bola
saat bola berada di
samping paha kaki
kanan yang disertai
lecutan pergelangan
tangan.

Melem- • Lemparan umumnya


par Bola dilaku-kan dengan
Lurus/ tangan kanan.
Mendatar • Posisi badan tidak
terlalu condong ke
belakang.
• Pada saat melempar
mendatar gerakan
lengan diayun dari
belakang ke depan
dan tidak melebihi
kepala.
• Lintasan bola ke arah
dada sasaran yang
dituju, sehingga bola
muda ditangkap.

82
Hardiyanto
HASIL

PENGAMATAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR *)
PELAKU PELAKU

1 2
v x v x v x v x
Melem- • Bola dilemparkan
par Bola menyusur tanah,
Menyusur posisi kaki ditekuk
Tanah dan badan condong ke
depan.
• Lengan pelempar
memegang bola,
kemudian tarik tangan
ke belakang.
• Ayunkan tangan ke
depan mengarah ke
bawah dan lemparkan
bola.
Menang- • sikap badan dan
kap Bola posisi tangan
Melam- tergantung dengan
bung datangnya bola.
• menangkap bola dapat
dilakukan dengan
cara membentuk
kantong.
• pada saat bola masuk
ke dalam kantong,
jari-jari segera
dikatubkan dan cepat
ditarik ke arah badan.
Menang- • sikap badan dan
kap Bola posisi tangan
Melam- tergantung dengan
bung datangnya bola.
• menangkap bola dapat
dilakukan dengan
cara membentuk
kantong.
• pada saat bola masuk
ke dalam kantong,
jari-jari segera
dikatubkan dan cepat
ditarik ke arah badan.

83
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
HASIL

PENGAMATAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR *)
PELAKU PELAKU

1 2
v x v x v x v x
Memukul • Pegang alat pemukul
Bola di bagian yang lebih
kecil dengan kedua
tangan.
• Tangan kanan berada
di atas tangan kiri.
• Kemudian berdiri
menyamping, sehingga
pitcher/ pelambung
berada di samping kiri
pemukul.
• Kedua kaki dibuka
selebar badan.
• Letakkan alat
pemukul di atas bahu
sebelah kanan dengan
menekuk kedua siku
tangan.
• Pandangan diarahkan
ke arah pitcher/
pelambung.
• Ayunkan pemukul
mendatar dengan
meluruskan kedua
siku tangan disertai
lecutan pergelangan
kedua tangan saat
bola dalam jangkauan
pukulan.
• Pada saat memukul
diusahakan sambil
melangkahkan kaki
kiri ke arah kiri agar
pukulan lebih keras.

* Tambahkan kolom jika diperlukan pengulangan yang lebih


banyak.
** Berikan tanda 1 pada V jika pasangan Kalian telah
menyelesaikan gerakan dengan baik dan 1 pada X jika
pasangan Kalian harus mengulangi gerakan.

84
Hardiyanto
2. Bahan Bacaan
a. Bahan Bacaan 1: Pengertian Permainan Kasti

1) Pengertian Permainan Kasti


Permainan kasti merupakan olahraga permainan
beregu yang dimainkan oleh dua regu menggunakan
bola kecil. Masing-masing regu terdiri dari 12 orang
pemain. Permainan ini dimainkan di lapangan
berbentuk empat persegi panjang yang dibatasi oleh
garis batas dengan lebar 5 cm atau menggunakan
tali tambang. Sebagai alat permainan menggunakan
bola kasti dan kayu pemukul.

Unsur keterampilan dasar permainan, yaitu


melambungkan bola, menangkap bola, melempar
bola, berlari, taktik dan strategi, dan peraturan
permainan.

2) Lapangan kasti
Bentuk lapangan kasti adalah persegipanjang
dengan panjang 60-70m dan lebar 30 m. Ukuran
ini tidak mutlak tetapi disesuaikan dengan
kekuatan fisik pemain. Di dalam lapangan
dilengkapi dengan tiga tiang perhentian, tinggi
tempat perhentian adalah 150 cm, masing masing
tiang dikelilingi lingkaran dengan jari-jari 1 meter.
Letak tiang perhentian pertama kira-kira 20 m dari
garis pemukul, sedangkan perhentian yang lain
mendekati pangkal garis tepi.

Gambar 1.67
Lapangan permainan
kasti

85
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Keterangan gambar :
A = Tempat penjaga belakang
B = Ruang pemukul
C = Ruang pelambung
D = Ruang tunggu pemain
E = Tempat hinggap pertama
F = Tempat hinggap kedua
G = Tempat hinggap ketiga

Perlengkapan yang permainan dibutuhkan dalam


permainan kasti antara lain : kayu pemukul, bola
kecil, bendera, tiang pemberhentian, peluit dan
kertas pencatat nilai.
• Kayu pemukul bentuknya bulat telur atau oval
dengan panjang sekitar 70-80 cm, sedangkan
untuk kelilingnya kurang lebih 29 cm.

• Bola terbuat dari karet atau kulit yang di


dalamnya diisi sabut kelapa atau injuk, ukuran
keliling bola 19-21 cm, berat 30-70 gr atau 70-
80 gr, dan diameternya 20 cm.

3) Peraturan kasti
a. Jumlah pemain
Jumlah pemain terdiri atas 12 orang setiap
regunya dengan menggunakan nomor 1 sampai
dengan 12. Seorang sebagai ketua/kapten regu.

b. Waktu permainan
Waktu permainan 2 x 30 menit dibagi menjadi
dua babak diselingi waktu istirahat 10 menit

c. Cara mendapatkan angka


1) setiap pemukul yang berhasil berlari menuju
tiang hinggap I, II dan III lalu kembali ke
ruang bebas akan mendapat nilai 1, secara
bertahap.
2) apabila pukulan berhasil dengan baik dan

86
Hardiyanto
pemukul secara langsung dapat kembali ke
ruang bebas, akan mendapat nilai 2.
3) apabila regu penjaga dapat menangkap
bola langsung dengan baik, akan mendapat
nilai 1, untuk regu penjaga.

d. Penentuan pemenang
Penentuan pemenang adalah regu yang mendapat
nilai terbanyak sebagai regu pemenang.

e. Wasit
Setiap pertandingan kasti dipimpin oleh seorang
wasit, dibantu oleh tiga penjaga garis, satu orang
pencatat nilai, dan pencatat waktu.

f. Pergantian tempat
Pergantian tempat dapat dilakukan apabila
regu pemukul terkena lemparan bola sah, bola
ditangkap tiga kali secara berturut-turut oleh
regu penjaga, dan alat pemukul lepas ketika
sedang melakukan pukulan yang menurut wasit
sangat membahayakan lawan.

g. Kesempatan memukul
Kesempatan memukul untuk setiap pemukul
yaitu satu kali, kecuali pemukul terakhir sebanyak
tiga kali giliran memukul, dan dilakukan secara
berurutan dari nomor 1 sampai dengan nomor
12.

b. Bahan bacaan 2: Pembelajaran gerak spesifik


melambungkan bola

Seorang pelambung bertugas melambungkan bola ke


arah pemukul dengan ayunan dari bawah dengan satu
tangan. Oleh karena itu, pelambung harus mampu
melambungkan bola lurus ke atas dan ke bawah
sesuai dengan permintaan pemain yang akan melakukan
pukulan.

87
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Amati peragaan cara melambungkan bola sebagai
berikut.
1) bola dipegang dengan tangan kanan
2) menghadap ke teman yang akan memukul bola
3) langkahkan kaki kanan satu langkah ke depan
4) ayunkan bola dengan tangan kanan
5) lemparkan bola ke depan sesuai
dengan permintaan pemukul

Gambar 1.68 Pembelajaran melambungkan bola permainan kasti

c. Bahan bacaan 3: Pembelajaran gerak spesifik


melempar bola ke berbagai arah dan berbagai
kecepatan

Melempar dapat dilakukan dengan satu tangan kiri


atau kanan. Sebelum bola itu dilemparkan, bola
harus diarahkan pada sasaran lempar yang akan
dituju, dengan arah lurus mendatar, rendah dan
melambung.

1) Aktivitas Pembelajaran 1: gerak spesifik


melempar bola lurus/mendatar
Amati peragaan cara melempar bola lurus/
mendatar sebagai berikut.
a) bola dipegang dengan tangan kanan
b) menghadap ke arah sasaran lempar
c) pandangan tertuju pada sasaran lempar
d) kedua kaki dibuka silang depan, lutut agak
ditekuk

88
Hardiyanto
e) rentangkan tangan lempar ke belakang dengan
bola di- arahkan ke sasaran
f) lengan kiri lurus ke depan sejajar dengan bahu
g) sikap badan sedikit ke belakang
h) dengan melangkahkan kaki satu langkah,
lemparkan bola lurus ke arah depan

Gambar 1.69 Pembelajaran melempar bola lurus/mendatar permainan kasti

2) Aktivitas Pembelajaran 2: gerak spesifik


melempar bola melambung
Amati peragaan cara melambungkan bola
melambung sebagai berikut.
a) arahkan bola dengan lemparan dari
belakang bawah ke depan atas
b) pandangan ditujukan pada arah sasaran
lempar
c) sikap badan sedikit ke belakang
d) ayunkan bola dari belakang bawah menuju
ke depan atas hingga bola lepas dan
melambung jauh

Gambar 1.70 Pembelajaran melempar bola melambung permainan kasti

89
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
3) aktivitas Pembelajaran 3: gerak spesifik
melempar bola rendah
Amati peragaan cara melempar bola rendah
sebagai berikut.
a) melangkahkan satu kaki ke depan
b) bola diayunkan dari belakang atas
menuju ke depan bawah hingga bola itu
meluncur setinggi lutut penerima.
c) pandangan selalu tertuju pada bola

Gambar 1.71 Pembelajaran melempar bola rendah permainan kasti

4) Aktivitas Pembelajaran 4: gerak spesifik


melempar bola menggelundung
Melempar bola menggelundung gerakannya sama
dengan melempar bola rendah. Tangan lempar
diayunkan dari atas menuju bawah lutut.

Amati peragaan cara melempar bola


menggelundung gerakannya sama dengan
melempar bola rendah. Tangan lempar diayunkan
dari atas menuju bawah lutut sebagai berikut.

Gambar 1.72 Pembelajaran melempar bola rendah permainan kasti


90
Hardiyanto
Lakukan gerakan hasil pengamatan aktivitas
pembelajaran 1-3 :
a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana
yang paling mudah kamu lakukan.
c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

d. Bahan bacaan 4: Pembelajaran gerak spesifik


menangkap bola dari berbagai arah dan kecepatan

1) Aktivitas Pembelajaran 1: gerak spesifik


menangkap bola mendatar
Amati peragaan cara menangkap bola
mendatar sebagai berikut.
(a) menghadap ke arah bola datang
(b) kedua kaki dibuka dan lutut ditekuk
(c) sikap badan agak condong ke
depan
(d) pandangan ke arah bola
(e) kedua tangan lurus ke depan
(f) telapak tangan menghadap
bola dengan membentuk
mangkuk
(g) tangkap bola dengan kedua
tangan. Lalu genggam dengan
jari
(h) setelah bola tertangkap, tarik ke Gambar 1.73 Pembelajaran
arah dada dengan menekuk siku menangkap bola mendatar
permainan kasti

2) Aktivitas Pembelajaran 2: gerak spesifik


menangkap bola melambung
Amati peragaan cara menangkap bola
melambung sebagai berikut.
(a) perhatikan arah lambungan bola
(b) lari menuju bola dan berhenti di bawah

91
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
lambungan bola
(c) arahkan kedua tangan pada bola
(d) telapak tangan membentuk corong
menghadap ke atas
(e) pandangan ke arah bola datang
(f) tangkap bola dengan kedua tangan

Gambar 1.74
Pembelajaran
menangkap bola
melambung
permainan kasti

Lakukan gerakan hasil pengamatan aktivitas


pembelajran 1 dan 2:
(a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(c) tanyakan atau diskusikan dengan guru
atau teman bila ada kesulitan.

e. Bahan Bacaan 5: Pembelajaran g e r a k s p e s i f i k


memukul obyek yang dilambungkan/dilemparkan
dari berbagai arah dan jarak

1) Ativitas Pembelajaran 1: gerak spesifik memukul


lurus mendatar
Amati peragaan cara melakukan memukul bola
lurus sebagai berikut.
(a) menghadap ke arah sasaran dan ayunkan
pemukul ke depan bola
(b) pemukul tepat mengenai bola sehingga
bola meluncur jauh ke depan
(c) sikap setelah memukul, kayu pemukul tetap
92
Hardiyanto
mengayun ke depan dengan tangan pukul
merentang jauh ke depan.

Gambar 1.75 Pembelajaran memukul bola lurus mendatar permainan kasti

2) Aktivitas Pembelajaran2: gerak spesifik pukulan


jauh melambung tinggi
Amati peragaan cara melakukan memukul
bola jauh melambung tinggi sebagai berikut.

Gambar 1.76 Pembelajaran memukul bola melambung tinggi permainan kasti

Lakukan gerakan hasil pengamatan aktivitas


pembelajaran 1 dan 2 :
(a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

93
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
3. Pendalaman Materi

a. Bentuk-bentuk Pembelajaran Gerak Spesifik


Melempar dan Menangkap Bola

Tujuan pembelajaran melempar dan menangkap bola


adalah untuk mengkombinasikan teknik gerakan-
gerakan melempar dan menangkap bola yang telah
dipelajari.

Gerakan melempar dan menangkap bola dapat


dilakukan dengan cara: berpasangan dan berkelompok.
Dalam melakukan gerakan melempar dan menangkap
bola, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan
nilai-nilai sikap seperti: kerjasama, tanggungjawab,
menghargai teman, disiplin, dan toleransi.

Bentuk-bentuk pembelajaran gerak spesifik melempar


dan menangkap bola antara lain sebagai berikut.

1) Aktivitas Pembelajaran 1: gerak spesifik


lempar tangkap bola di tempat dan
dilanjutkan sambil bergerak maju dengan bola
dilambungkan sendiri
Amati peragaan cara lempar tangkap bola di tempat
dan dilanjutkan sambil bergerak maju dengan
bola dilambungkan sendiri sebagai berikut.

Gambar 1.77 Pembelajaran melempar dan menangkap bola perorangan permainan kasti

94
Hardiyanto
Lakukan gerakan hasil pengamatan :
(a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pen- gamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

2) Aktivitas Pembelajaran 2: gerak spesifik


lempar tangkap bola dengan lecutan tangan
berpasangan di tempat, dilanjutkan dengan
gerak maju mundur

Amati peragaan cara melakukan teknik gerakan


lempar tangkap bola dengan lecutan tangan
berpasangan di tempat, dilanjutkan dengan gerak
maju mundur sebagai berikut.

Gambar 1.78 Pembelajaran melempar dan menangkap bola berpasangan

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

95
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
3) Aktivitas Pembelajaran 3: gerak spesifik lempar
tangkap bola dengan teknik ayunan atas, ayunan
samping, dan bawah. Menangkap dengan teknik
menangkap bola lurus serta bola guling tanah,
dilakukan di tempat dilanjutkan dengan gerak
maju mundur jalan atau lari jogging secara
berpasangan.
Amati peragaan cara melakukan teknik gerakan
lempar tangkap bola dengan teknik ayunan atas,
ayunan samping, dan bawah sebagai berikut.

Gambar 1.79 Pembelajaran melempar dan menangkap bola berkelompok permainan kasti

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

4) Aktivitas Pembelajaran 4: gerak spesifik lempar


tangkap bola dengan lemparan ayunan atas,
ayunan samping, bawah. Menangkap dengan
teknik menangkap bola lurus serta bola guling
rendah, dilakukan di tempat dalam formasi
berbanjar dan berkelompok dalam pemain
bergerak lari setelah melakukan lemparan.
Amati peragaan cara melakukan teknik gerakan
lempar tangkap bola dengan lemparan ayunan
96
Hardiyanto
atas, ayunan samping, bawah sebagai berikut.

Gambar 1.80 Pembelajaran melempar dan menangkap bola berkelompok formasi berbanjar
permainan kasti

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pen- gamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

b. Bentuk-bentuk Pembelajaran Gerak Spesifik


Memukul dan Menangkap Bola

1) Aktivitas Pembelajaran 1: gerak spesifik


memukul bola dan lari
Buatlah kelompok terbagi menjadi 2, kelompok
memukul dan penjaga. Salah satu orang dari
kelompok pemukul melakukan pukulan bola dan
berlari ketiang hingap (base) 1 sampai dengan
hinggap (base) ke 3. Setelah hinggap di ketiga
ia berhak untuk mengantri kembali ke daerah
penjaga. Kelompok penjaga bertugas untuk
menangkap bola dari kelompok yang memukul.
Apabila bisa menangkap bola tersebut maka

97
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
berhak mengantri menjadi pemukul.

Begitu selanjutnya terus dilakukan sampai guru


memberhentikan.

Gambar 1.81 Pembelajaran memukul bola dan berlari permainan kasti

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pen- gamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

2) Aktivitas pembelajarn 2: gerak spesifik memukul


dan melempar
Buatlah kelompok terbagi menjadi 2, kelompok
memukul dan penjaga. Salah satu orang dari
kelompok pemukul melakukan pukulan bola dan
berlari ketiang hinggap (base) 1 sampai dengan
hinggap (base) ke 3, apabila berhasil hinggap
di base 3 akan diberikan bintang (reward) dan
mengantri kembali sebagai penjaga. Kelompok
penjaga bertugas untuk menangkap bola dari
kelompok yang memukul. Apabila salah seorang
bisa menangkap bola ia harus mengenai bola ke
orang akan hinggap atau sudah hinggap akan
berlari ke base lain. Apabila berhasil mengenai dia

98
Hardiyanto
akan diberikan bintang (reward) dan mengantri
sebagai pemukul. Penjaga tidak boleh mengenai
pemain yang sudah hinggap di base.

Begitu selanjutnya terus dilakukan sampai guru


memberhentikan.

Gambar 1.82 Pembelajaran bermain dengan bola dilambungkan

3) Aktivitas Pembelajaran 3: Bermain Kasti


Menggunakan Peraturan dimodifikasi
Tujuan pembelajaran melempar, memukul dan
menangkap bola adalah untuk mengkombinasikan
teknik gerakan-gerakan melempar, memukul dan
menangkap bola yang telah dipelajari.

Amati peragaan cara bermain dengan teknik


gerakan bola lambung sebagai berikut.
a.) permainan dilakukan 2 regu masing-masing
regu 7-10 orang (A-B)
b.) bila regu A melakukan lambungan, maka regu
B melakukan jaga.
c.) bola dilambungkan regu A yang tidak tertangkap
oleh penjaga regu B, maka anggota regu yang
melakukan lambungan berhak lari ke base I,
II, III atau IV. Bila lambungan tertangkap regu
B, yang melakukan lambungan mati (dianggap
gugur ke luar) dan seterusnya.

99
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
d.) lambungan bola yang tertangkap skor satu
untuk regu yang menangkap bola.
e.) lambungan bola yang tidak tertangkap skor
satu untuk regu pelambung.

Gambar 1.83 Pembelajaran bermain kasti dengan perat

100
Hardiyanto
PENILAIAN PELAJARAN 1
Penilaian Pelajaran 1
Tugas Pengetahuan

Tugas Individu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang


merupakan jawaban paling benar.

1. Gerakan yang dominan dilakukan dalam permainan


sepakbola adalah . . . .
a. menendang bola
b. menahan bola
c. menggiring bola
d. menyundul bola

2. Gerak menendang bola yang digunakan untuk


memberikan bola jarak pendek antarpemain adalah . . . .
a. menendang bola dengan kaki bagian luar
b. menahan bola dengan kaki bagian dalam
c. menendang bola dengan punggung kaki
d. menendang bola dengan tumit

3. Awalan, kaki lurus dengan bola, kaki tumpu diletakkan


di samping bola dengan jari-jari menghadap ke depan
dan lutut sedikit ditekuk, teknik ini merupakan awalan
menendang bola dengan . . . .
a. kaki bagian luar
b. kaki bagian dalam
c. punggung kaki
d. tumit

4. Awalan lurus, kaki tumpu diletakkan di sisi bola, jari-jari


kaki menghadap ke depan dengan lutut sedikit ditekuk,
teknik ini merupakan awalan menendang bola dengan . .
..

101
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
a. kaki bagian luar
b. punggung kaki
c. punggung kaki bagian dalam
d. punggung kaki bagian luar

5. Di bawah ini adalah teknik menghentikan bola dalam


permainan sepakbola, kecuali . . . .
a. menghentikan bola dengan telapak kaki
b. menghentikan bola dengan dada
c. menghentikan bola dengan paha
d. menghentikan bola dengan tumit

6. Kaki yang digunakan untuk menghentikan bola diputar


ke luar, sehingga kaki bagian dalam menghadap ke arah
datangnya bola, teknik ini merupakan cara menghentikan
bola dengan menggunakan . . . .
a. kura-kura kaki
b. punggung kaki
c. kaki bagian dalam
d. kaki bagian luar

7. Badan bagian atas dicondongkan ke belakang dengan


dada ditarik ke depan, teknik ini merupakan cara
menghentikan bola dengan menggunakan . . . .
a. paha
b. dada
c. kepala
d. kaki bagian luar

8. Gerakan menendang bola secara terputus-putus dan


dilakukan secara perlahan-lahan merupakan teknik . . . .
a. menggiring bola
b. menendang bola
c. mengontrol bola
d. menembak bola ke gawang

9. Di bawah ini adalah tujuan umum menggiring bola,


kecuali .
a. mengontrol bola
b. mengecohkan lawan
c. melewati lawan
d. mendekati sasaran
102
Hardiyanto
10. Bagian kepala yang tepat bersentuhan dengan bola dalam
menyundul bola adalah . . . .
a. ubun-ubun
b. dahi
c. belakang kepala
d. kening

11. Cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai


dengan peraturan permainan yang berlaku untuk
mencapai suatu hasil yang optimal dalam permainan bola
voli disebut . . . .
a. teknik permainan
b. strategi permainan
c. variasi permainan
d. kombinasi permainan

12. Di bawah ini adalah teknik permainan bola voli, kecuali .


..
a. passing
b. mengontrol bola
c. servis
d. smesh

13. Kedua kaki terbuka, lutut ditekuk, kedua lengan lurus


dijulurkan ke depan bawah dan tangan satu sama lain
dikaitkan atau berpegangan, teknik ini merupakan
gerakan . . . .
a. servis
b. smesh
c. passing bawah
d. passing atas

14. Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari


tangan dan perkenaannya melalui ruas pertama dan
kedua dari jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan
ibu jari hanya pada ruas pertama saja, teknik ini
merupakan gerakan . . . .
a. servis
b. smesh
a. passing bawah
b. passing atas
103
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
15. Teknik dasar untuk memulai permainan bola voli adalah
....
a. passing bawah
b. passing atas
c. smesh
d. servis

16. Di bawah ini adalah faktor-faktor keberhasilan dalam


suatu servis, kecuali . . . .
a. kecepatan bola
b. perputaran bola
c. kerasnya bola yang dipukul
d. penempatan bola di tempat kosong

17. Teknik memukul bola sambil meloncat dekat net sekuat-


kuatnya dengan maksud untuk mematikan permainan
lawan disebut . . . .
a. servis
b. smesh
c. passing
d. block

18. Teknik memukul bola sambil meloncat dekat net


menggunakan gerak tipu dengan maksud untuk
mematikan permainan lawan disebut . . . .
a. spike
b. smash
c. passing
d. block

19. Posisi sikap siap menghadap bola yang datang dari arah
lawan yang dilakukan di dekat net oleh seorang atau
lebih pemain depan disebut . . . .
a. spike
b. smash
c. passing
d. block

104
Hardiyanto
20. Di bawah ini adalah tahapan melakukan bendungan
(block), kecuali . . . .
e. awalan
f. berlari
g. tolakan
h. loncatan

21. Tujuan utama dalam permainan bolabasket adalah . . . .


a. memasukkan bola ke keranjang lawan
b. memainkan bola dengan teknik baik
c. menggunakan strategi yang jitu
d. memenangkan suatu pertandingan

22. Di bawah ini adalah teknik dalam permainan bolabasket,


kecuali . . . .
a. melempar bola
b. mengontrol bola
c. menangkap bola
d. menggiring bola

23. Untuk dapat melempar atau mengoperkan bola dengan


baik terlebih dahulu yang harus dikuasai adalah . . . .
a. menembak bola
b. mengontrol bola
c. memegang bola
d. menggiring bola

24. Salah satu usaha seorang pemain untuk membagi atau


memberi bola kepada temannya agar dapat memasukkan
bola ke keranjang lawan disebut . . . .
a. menembak bola
b. mengontrol bola
c. menggiring bola
d. mengoper bola

25. Operan yang digunakan untuk operan jarak pendek


adalah . . . .
a. operan dari samping
b. operan pantulan
c. operan dari atas kepala
d. operan setinggi dada

105
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
26. Untuk menghindari bola dari raihan (serobotan) lawan
yang tinggi atau jangkung, maka digunakan teknik . . . .
a. operan dari samping
b. operan pantulan
c. operan dari atas kepala
d. operan setinggi dada

27. Operan yang dilakukan untuk menerobos lawan yang


tinggi adalah . . . .
a. operan dari samping
b. operan pantulan
c. operan dari atas kepala
d. operan setinggi dada

28. Upaya membawa bola dengan cara memantulkan bola


di tempat, memantulkan bola sambil berjalan dan
memantulkan bola sambil berlari disebut . . . .
a. menggiring bola
b. melempar bola
c. menangkap bola
d. menembak bola ke keranjang

29. Di bawah ini adalah kegunaan menggiring bola, kecuali .


...
a. memperagakan permainan yang indah
b. mencari peluang serangan
c. menerobos pertahanan lawan
d. memperlambat tempo permainan

30. Cara menggiring bola yang dibenarkan adalah . . . .


a. menggunakan dua tangan
b. menggunakan salah satu tangan
c. menggunakan tangan kanan
d. menggunakan tangan kiri

106
Hardiyanto
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
tepat. Coba kamu kerjakan di rumah dan dikumpulkan
pada pertemuan selanjutnya.

1. Sebutkan tujuan permainan sepakbola.


2. Sebutkan macam-macam teknik dasar permainan
sepakbola.
3. Jelaskan cara menendang bola permainan sepakbola.
4. Jelaskan cara menahan bola permainan sepakbola.
5. Jelaskan cara menggiring bola permainan sepakbola.
6. Sebutkan teknik-teknik dasar permainan bolavoli.
7. Jelaskan perbedaan antara passing bawah dan passing
bawah.
8. Jelaskan cara melakukan passing bawah permainan
bolavoli.
9. Jelaskan cara melakukan passing atas permainan
bolavoli.
10. Jelaskan cara melakukan servis bawah permainan
bolavoli.
11. Sebutkan macam-macam teknik dasar permainan
bolabasket.
12. Jelaskan cara memegang bolabasket.
13. Jelaskan cara melempar bola permainan bolabasket.
14. Jelaskan cara menangkap bola permainan bolabasket.
15. Jelaskan cara menggiring bola permainan bolabasket.
16. Jelaskan cara melempar bola dalam permainan kasti.
17. Jelaskan cara menangkap bola dalam permainan kasti
18. Jelaskan cara memukul bola dalam permainan kasti

Tugas Kelompok

Setelah kamu mempelajari materi permainan bola besar


(sepakbola, bolavoli dan bolabasket), coba kamu kerjakan tugas
kelompok di bawah ini dengan penuh rasa tanggungjawab. Tugas
tersebut antara lain: tugas gerak, cara melakukan, kesalahan
yang sering terjadi saat melakukan, dan bagaimana cara
memperbaiki kesalahan tersebut. Buatlah kelompok kemudian
amati gerakan yang dilakukan temanmu dan kerjakan tugas

107
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
kelompok di bawah ini. Tugas kelompok ini dapat dikerjakan di
rumah dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

1. Gerak spesifik menendang bola permainan sepakbola.


2. Gerak spesifik menahan bola permainan sepakbola.
3. Gerak spesifik menggiring bola permainan sepakbola
4. Gerak spesifik passing bawah permainan bola voli.
5. Gerak spesifik passing atas permainan bola voli.
6. Gerak spesifik servis bawah permainan bola voli.
7. Gerak spesifik memegang bola permainan bolabasket.
8. Gerak spesifik melempar bola permainan bolabasket.
9. Gerak spesifik menangkap bola permainan bolabasket.
10. Gerak spesifik menggiring bola permainan bolabasket.
11. Gerak spessifik melempar bola dalam permaian kasti
12. Gerak spesifik menangkap bola dalam permainan kasti
13. Gerak spesifik memukul bola dalam permaian kasti

Penilaian Keterampilan

A. Penilaian aspek keterampilan diberikan dalam dua bentuk,


yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/keterampilan
sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses)
dan penilaian produk dari gerakan tersebut.

1. Lakukan gerak spesifik menendang dan menahan bola


permainan sepakbola. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2. Lakukan gerak spesifik menggiring bola permainan
sepakbola. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
3. Lakukan gerak spesifik passing bawah permainan
bolavoli. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).
4. Lakukan gerak spesifik servis permainan bolavoli. Unsur-
108
Hardiyanto
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan
gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
5. Lakukan gerak spesifik melempar dan menangkap
bolabasket. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
6. Lakukan gerak spesifik menggiring bolabasket. Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan
gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
7. Lakukan gerak spesifik melempar dan menangkap bola
dalam permainan kasti. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
8. Lakukan gerak spesifik memukul bola dalam permainan
kasti. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).

Penilaian Sikap

Penilaian aspek sikap dilakukan dengan pengamatan selama


mengikuti kegiatan pembelajaran. Pengamatan dalam proses
penilaian dilakukan saat siswa melakukan pembelajaran
permainan sepakbola, bolavoli, dan bolabasket serta permainan
kasti. Penilaian sikap dapat dilakukan terhadap diri sendiri
dan dapat juga menilai antar teman. Aspek-aspek yang dinilai
meliputi: disiplin, sportivitas, kerja sama, dan tanggung jawab.

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan,


setiap siswa menunjukkan atau menampilkan perilaku yang

109
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
diharapkan, dengan kriteria sebagai berikut.
4= Sangat Baik
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang

Aspek yang Dinilai


Nama Kerja Tanggung
No Disiplin Sportivitas ∑ NA
Siswa sama Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Jumlah Skor Maksimal (Nilai Sikap) = 16

Jumlah skor yang diperoleh


Penilaian Sikap = __________________________ X 100
Jumlah skor maksimal

http://klikduniabola.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-istilah-dalam-peraturan-
sepakbola.html

110
Hardiyanto
Permainan Perorangan
Pelajaran Bola Kecil
2

Tujuan Pembelajaran:
Kata Kunci: Setelah mempelajari materi pada
Bola kecil, bulutangkis, bab ini, peserta didik diharapkan
tenis meja, memukul, memiliki pengetahuan dan
forehand, backhand, mampu mempraktikkan gerak
servis, lob, spin, block, spesifik permainan beregu bola
chop, drive, smash kasti (menangkap, melempar,
dan memukul) dengan kontrol
yang baik dengan menunjukkan
perilaku kerjasama, bertanggung
jawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama
bermain.

Peta Konsep
Permainan Bola Kecil

Permainan Permainan
Bulutangkis Tenis Meja

 Pengertian gerak  Pengertian gerak


spesifik permainan spesifik permainan
bulutangkis tenis meja
 Lapangan dan  Lapangan dan
perlengkapan perlengkapan
permainan permainan tenis meja
bulutangkis  Pembelajaran gerak
 Pembelajaran gerak spesifik permainan
spesifik permainan tenis meja
bulutangkis  Bentuk-bentuk
 Bentuk-bentuk permainan tenis meja
permainan secara sederhana
bulutangkis secara
sederhana

111
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PEMBANGKIT MOTIVASI
Permainan bulutangkis dan tenis meja merupakan permainan yang
sangat membutuhkan ketangkasan dan kecerdikan, karena hal ini
sangat berpengaruh terhadap hasil permainan. Apabila permainan
ini dilakukan secara sungguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang
baik. Oleh sebab itu selain kedisiplinan, kerjasama, dan gerak spesifik
dalam permainan harus dikuasai oleh setiap individu.

Dalam bab ini, kita akan mempelajari gerak spesifik atau keterampilan
permainan bulutangkis, dan tenis meja. Penyajian materi dipaparkan
secara lengkap, baik gambar maupun penjelasannya. Mari kita pelajari
secara bertahap agar dapat kita kuasai.

A. Permainan Bulutangkis

*) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia

1. Aktivitas Pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Perhatikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh gurumu!
2) Perhatikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan Kalian lakukan!
3) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai materi
permainan tenis meja yang akan Kalian pelajari!
4) Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu oleh
gurumu lakukanlah pemanasan!
b. Memilih Pasangan
Ikutilah permainan untuk memilih pasangan yang
dipandu oleh gurumu!
c. Mempelajari lembar kerja (student work sheet)
1) Bersama pasanganmu pelajarilah lembar kerja yang
Kalian terima!
2) Diskusikan isi dari lembar kerja yang Kalian pelajari!
3) Laksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu
yang ditentukan guru untuk mencapai ketuntasan
belajar pada setiap materi pembelajaran.
112
Hardiyanto
d. Siswa Mendapatkan Umpan Balik Dari Diri Sendiri,
Teman Dalam Kelompok, dan Guru.
1) Rasakan setiap gerakan yang Kalian lakukan!
2) Perhatikan umpan balik secara langsung yang
diberikan oleh teman dalam kelompok!
3) Perhatikan umpan balik dari gurumu, baik yang
disampaikan secara individual maupun klasikal!
4) Gunakan umpan balik yang Kalian dapat untuk
memperbaiki gerakan selanjutnya!
e. Menggunakan Gerak Spesifik Permainan Bulutangkis
ke Dalam Permainan Sederhana
1) Ikutilah petunjuk gurumu untuk membentuk regu
bulutangkis!
2) Lakukanlah permainan bulutangkis dengan
menerapkan berbagai gerak spesifik dengan peraturan
yang ditentukan oleh gurumu!
3) Berikanlah saran perbaikan kepada temanmu jika
tidak menerapkan gerak spesifik dengan benar!
f. Penilaian Pembelajaran
1) Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara aktif,
karena selama proses pembelajaran Kalian akan
dinilai!
2) Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai cara
melakukan gerak spesifik dalam permainan
bulutangkis.
3) Lakukan gerak spesifik dalam permainan bulutangkis
dengan cara yang benar sesuai dengan bahan bacaan
dan peragaan dari gurumu.
4) Lakukanlah seluruh kegiatan dengan percaya
diri, disiplin, sportif, dan bekerja samalah dalam
menyelesaikan seluruh tugas.

113
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
LEMBAR KERJA SISWA/KRITERIA GERAK
GERAK SPESIFIK PERMAINAN BULUTANGKIS
Nama : ______________________
Kelas : ______________________
Perintah : Baca dan diskusikanlah bersama anggota
kelompokmu lembar kriteria gerak spesifik
permainan bulutangkis yang disajikan
berikut, kemudian cobalah lakukan gerakan
tersebut sesuai dengan kriteria gerak yang
benar!
: Lakukan gerakan tersebut satu-persatu
beberapa kali, hingga Kalian dapat lakukan
dengan benar (sesuai kriteria gerak)!
: Bandingkanlah gerakan yang telah Kalian
lakukan dengan kriteria gerak!
: Lanjutkan ke gerak spesifik yang lain,
ketika gerak yang anda pelajari telah sesuai
dengan kriteria gerak yang benar, jika
belum, ulangi!
: Mintalah saran dari temanmu jika gerakan
yang dilakukan terasa kurang benar

PERCOBAAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR MELAKUKAN
1 2 3 4 5
Servis • Berdiri tegak, kaki
backhand kanan berada di
depan.
• kok dipegang dengan
tangan kiri di depan
perut.
• Condongkan badan ke
depan.
• Tangan kanan
memegang raket
dengan kepala raket
menghadap kebawah
(gunakan tangan yang
terkuat)
• Bersamaan dengan
itu pukul kok dengan
kepala raket dan
lepaskan kok saat
raket sudah mengenai
kepala raket, disertai
lecutan pergelangan
tangan.
114
Hardiyanto
PERCOBAAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR MELAKUKAN
1 2 3 4 5
Servis • Berdiri tegak, kaki
forehand kanan/kiri berada
didepan.
• Raket diayunkan
kebelakang badan
dengan menggunakan
tangan terkuatmu
(umumnya tangan
kanan).
• Tangan kiri memegang
kok di depan dadamu
(umumnya dilakukan
dengan tangan kiri).
• Posisi badan tidak
terlalu condong ke
belakang.
• Pada saat kok
dilepaskan
dengan kepala
kok menghadap ke
bawah, gerakankan
ayunan lengan yang
memegang raket dari
belakang ke depan.
• Pukul kok ke arah
sasaran yang dituju,
sehingga bola bisa
melewati net.
Pukulan • Berdiri menyamping,
forehand kaki kanan berada
(lob) didepan (disesuaikan
dengan kaki yang
terkuat)
• Pandangan melihat
datangnya kok
• Tangan kanan/kiri
memegang raket,
dengan ayunkan raket
dari bawah pinggang
ke atas melewati
kepala
• Pukul datangnya kok
tepat di depan atas
kepala
• Ayunkan lengan dari
atas, dan ke depan
dada dengan lecutan
ditangan.
• Langkahkan kaki
kiri kedepan setelah
memukul bola
(followthrow)
115
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PERCOBAAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR MELAKUKAN
1 2 3 4 5
Pukulan • Berdiri menyamping,
backhand kaki kanan berada
(lob) didepan (disesuaikan
dengan kaki yang
terkuat)
• Pandangan melihat
datangnya kok
• Tangan kanan/kiri
memegang raket,
dengan ayunkan raket
dari bawah pinggang
menyilang didepan
dada melewati kepala
• Pukul datangnya kok
tepat di depan atas
kepala
• Ayunkan lengan
dari atas ke depan
dada dengan lecutan
ditangan.
• Langkahkan kaki
kiri kedepan setelah
memukul bola
(gerakan followthrow)

Netting • Berdiri tegak,


• Tangan kanan
memegang raket
di depan dada
dengan kepala raket
menghadap keatas
(gunakan tangan yang
terkuat)
• Langkahkan kaki
kanan/kaki terkuat
jauh ke depan.
• Arahkan kepala raket
ke kok yang berada di
depan net.
• Condongkan badan ke
depan.
• Tangan yang
memegang raket
memukul bola dengan
mengarahkan kok
melewati net
• Gunakan tenaga
secukupnya agar bisa
mendekati net.
 Kolom percobaan dapat ditambahkan jika diperlukan
 Berilah tanda V pada kolom-kolom percobaan melakukan,
jika sudah Kalian kuasai hentikan percobaan, dan lakukan
116 gerak yang lain
Hardiyanto
2. Bahan Bacaan
a. Bahan Bacaan 1: Pengertian, Perlengkapan, dan
lapangan Permainan Bulutangkis

1) Pengertian Permainan Bulutangkis


Bulutangkis adalah cabang olahraga yang
termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan.
Permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam
maupun di luar lapangan, di atas lapangan yang
dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang
dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi
menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh net
yang tergantung di tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan. Alat yang dipergunakan adalah sebuah
raket sebagai alat pemukul serta “shutlecock”
sebagai bola yang dipukul.

Ada hal yang lebih penting yang harus dikuasai


oleh seorang pemain bulutanngkis yaitu cara
memegang raket, pukulan service, pukulan lob,
pukulan dropshot, pukulan smash dan pukulan
drive. Gerak spesifik pukulan adalah cara-cara
melakukan pada permainan bulutangkis dengan
tujuan menerbangkan shuttlecock ke bidang
lapangan lawan. Permainan bulutangkis dimulai
dengan cara menyajikan bola atau service, yang
memukul bola dari petak service kanan ke petak
service kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang.

Permainan bulutangkis ini biasanya dimainkan


oleh: (1) Seorang pria melawan seorang pria (tunggal
putra), (2) Seorang wanita melawan seorang wanita
(tunggal putri), (3) Sepasang pria melawan sepasang
pria (ganda putera), (4) Sepasang wanita melawan
sepasang wanita (ganda puteri), dan (5) Sepasang
pria/wanita melawan sepasang pria/wanita (ganda
campuran).

117
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
2) Perlengkapan dan Lapangan Bermain Bulutangkis

a) Raket (Pemukul)
Raket merupakan alat pemukul yang sangat
ringan dan kuat. Beratnya kurang dari 150 gram.
Jenis-jenis raket yang dipergunakan dalam
bermain bulutangkis, antara lain:

1) Raket yang berat di bagian atas (kepala).


2) Raket yang berat di bagian pegangan (handle).
3) Raket yang seimbang cocok untuk pemain
(allround).

Gambar 2.1 Raket bulutangkis

4) Bahan raket:
• Terbuat dari kayu seluruhnya
• Terbuat dari kayu dan aluminium
• Terbuat dari aluminium seluruhnya
• Terbuat dari fiberglass
• Terbuat dari arang (carbonex)

b) Shuttlecock (bola)
Terdiri dari bagian kepala dan bulu. Shuttlecock
yang baik menggunakan gabus sebagai kepala
dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan kuat.
Berat shuttlecock antara 73 – 85 grains (4,73 – 5,50
gram) dan harus mempunyai 14-16 helai bulu
yang ditancapkan ke dalam gabus yang bergaris
1-1/8 inch atau 25-28 milimeter. Bulunya harus
berukuran 64-74 mm dari ujung atas sampai
kebagian yang rata pada gabus. Garis tengah
atau diameter bagian atas shuttlecock 54-56 mm
dan harus diikat dengan benang secara kuat
atau bahan lain yang kuat.

118
Hardiyanto
c) Lapangan (court)
Bentuk lapangan dan ukurannya dapat dilihat
pada gambar di bawah ini. Lantai lapangan dapat
dibuat dari bahan berikut:
• Lantai tanah atau pasir (umumnya lapangan
luar ruangan)
• Lantai kayu (wooder court)
• Lantai dengan carpet sintetis (porta court)
• Lantai semen atau tegel (hand court)
• Ketentuan cara pembuatan lapangan

Gambar 2.2 Lapangan permainan bulutangkis

b. Bahan Bacaan 2: Gerak Spesifik cara memegang


raket (grip)
Cara memegang raket yang baik adalah suatu cara
untuk menerima dan mengembalikan segala macam
pukulan dengan mudah dan bebas. Cara memegang
raket ini, antara lain sebagai berikut:

1) Pegangan kampak atau pegangan Inggris


2) Pegangan geblok kasur atau pegangan Amerika
3) Pegangan gabungan atau pegangan berjabat tangan
4) Pegangan backhand

119
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Amati peragaan cara memegang raket permainan
bulutangkis berikut ini.

Gambar 2.3 Cara memegang raket bulutangkis


Lakukan gerakan hasil pengamatan :

(a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.


(b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan

c. Bahan Bacaan 3: Gerak Spesifik Pukulan dalam


Permainan Bulutangkis
Gerak spesifik memukul dalam permainan bulutangkis
terdiri dari: pukulan service, pukulan lob, pukulan
drop shot, pukulan smash, dan pukulan drive. Gerak
spesifik pukulan adalah cara-cara melakukan pada
permainan bulutangkis dengan tujuan menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangan lawan.

Gerakan spesifik melakukan pukulan bulutangkis,


mempunyai sikap badan yang sama dalam penampilan
hanya gerakan dari tangan yang menghasilkan
pukulan yang bermacam-macam, misalnya
melakukan pukulan overhead, lob, smash, dan drop
shot overhead atau chop dalam sikap pengambilan
yang sama posisinya.

120
Hardiyanto
1) Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik Pukulan
Servis
Pembelajaran pukulan servis merupakan pukulan
dengan raket yang menerbangkan shuttlecock ke
bidang lapangan lain secara diagonal dan bertujuan
sebagai pembuka permainan dan merupakan
suatu pukulan yang penting dalam permainan
bulutangkis.

Amati peragaan cara pukulan servis sebagai


berikut:
a) Pukulan servis pendek (Short service)
b) Servis panjang (Service lob)
c) Pukulan servis drive
d) Pukulan servis cambuk (Service flick)

Gambar 2.4 Pembelajaran gerak spesifik pukulan servis permainan bulutangkis

2) Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik Pukulan Lob


atau Clear
Pembelajaran pukulan lob adalah suatu pukulan
dalam permainan bulutangkis yang dilakukan
dengan tujuan untuk menerbangkan shuttlecock
setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan.

Amati peragaan cara melakukan pukulan lob atau


melambung sebagai berikut.
a) Overhead lob, yaitu pukulan lob yang

121
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke
arah belakang.

b) Underhand lob, yaitu pukulan lob dari bawah


yang dilakukan dengan memukul shuttlecock
yang berada di bawah badan dan dilambungkan
tinggi ke belakang.

Gambar 2.5 Pembelajaran gerak spesifik pukulan lob permainan bulutangkis

3) Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik Pukulan


dropshot
Dropshot merupakan pukulan yang dilakukan
dengan cara menyeberangkan shuttlecock ke
daerah lawan dengan menjatuhkan shuttlecock
sedekat mungkin dengan net. Pukulan drop shot
adalah pukulan yang tepat melampaui jaring, dan
langsung jatuh ke sisi lapangan lawan.

Pukulan dropshot dapat dilakukan dengan dua


cara, antara lain:
a) Pukulan dropshot dari atas
(1) Pukulan drop secara penuh
(2) Pukulan drop potong atau dritis
(3) Pukulan dropshot secara dicambuk atau
flick

b) Pukulan dropshot dari bawah


Amati peragaan cara melakukan pukulan
dropshot berikut ini
122
Hardiyanto
Gambar 2.6 Pembelajaran
gerak spesifik pukulan dropshot
permainan bulutangkis

4) Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik pukulan


smash
Pukulan smash dalam permainan bulutangkis
merupakan salah satu pukulan yang sering
menghasilkan nilai secara langsung. Sebab pukulan
ini merupakan suatu geraka ayunan tangan yang
cepat, mendadak dan menghasilkan pukulan
yang keras serta menerjurkan shuttlecock secara
curam.

Tenaga yang digunakan pukulan smash ini cukup


besar, sehingga perlu perhitungan yang masak-
masak untuk menggunakan pukulan ini.

Pukulan smash dapat dilakukan dengan beberapa


cara, antara lain:

a) Pukulan smash penuh


b) Pukulan smash potong
c) Pukulan smash melingkar (around the head
smash)
d) Pukulan smash cambukan atau flick smash
e) Pukulan backhand smash

Amati peragaan cara melakukan pukulan smash


sebagai berikut.

123
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 2.7 Pembelajaran gerak spesifik pukulan smash permainan bulutangkis

5) Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik pukulan


drive atau pukulan mendatar
Pada umumnya pukulan drive dilakukan sedikit
lebih sedikit lebih tinggi dari pinggang dan berada di
samping badan. Pembelajaran pukulan drive adalah
pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan
shuttlecock secara mendatar, ketinggiannya
menyusur di atas net dan penerbangannya sejajar
dengan lantai.

Amati peragaan cara melakukan pukulan drive


atau pukulan mendatar sebagai berikut.

Gambar 2.8 Pembelajaran gerak spesifik pukulan drive permainan bulutangkis

6) Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik pukulan


permainan net (netting)
Permainan net merupakan pukulan yang paling
124
Hardiyanto
sulit dalam permainan bulutangkis. Permainan
net banyak memerlukan kecermatan dan penuh
perasaan.

Amati peragaan cara melakukan pukulan


permainan net (netting) sebagai berikut.

Gambar 2.9 Pembelajaran gerak spesifik pukulan net permainan bulutangkis

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

3. Pendalaman Materi

a. Bentuk-bentuk Aktivitas Pembelajaran Gerak


Spesifik Pukulan Permainan Bulutangkis

Tujuan pembelajaran memukul shuttlecock


adalah untuk mengkombinasikan gerak
spesifik gerakan-gerakan memukul shuttlecock
yang telah dipelajari. Setelah peserta didik
melakukan gerakan memukul shuttlecock, coba
rasakan gerak spesifik-gerak spesifik gerakan
memukul shuttlecock yang mana mudah dan
125
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
sulit dilakukan. Mengapa gerak spesifik gerakan
tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan
permasalahan tersebut, kemudian lakukan
kembali gerakan-gerakan tersebut.

Gerakan memukul shuttlecock dapat dilakukan


dengan cara: berpasangan dan berkelompok.
Dalam melakukan gerakan memukul shuttlecock,
peserta didik diharapkan dapat menunjukkan
nilai-nilai sikap seperti: kerjasama, tanggungjawab,
menghargai teman, disiplin, dan toleransi. Bentuk-
bentuk pembelajaran memukul shuttlecock antara
lain sebagai berikut.

1) Aktivitas pembelajaran 1 : servis dan forehand


• Buat kelompok baris berbanjar kebelakang,
kelompok pertama melakukan gerakan
spesifik pukulan servis dan kelompok dua
menerima servis menggunakan gerak spesifik
pukulan forehand.
• pemain pertama melakukan gerak spesifik
pukulan servis backhand jauh melambung
kebelakang menyeberangkan shuttlecock
menyilang ke bidang temannya dan setelah itu
mengantri ke belakang barisan kelompoknya
setelah menangkap shutllecock balikan dari
temannnya.
• Teman penerima gerak spesifik pukulan
servis tersebut menggunakan gerak
spesifik pukulan forehand overhead untuk
menyeberangkan kembali shuttlecock ke
bidang semula, dan mengantri kebelakang
barisan kelompoknya.
• Lakukan gerakan kebalikannya bila masing-
masing peserta didik dikelompoknya sudah
melakukan gerakan pukulan yang pertama.

Amati peragaan cara melakukan gerakan


aktivitas pembelajaran 1 permainan bulutangkis
berikut ini.
126
Hardiyanto
Gambar 2.10 Aktivitas pembelajaran 1 memukul shuttlecock permainan
bulutangkis

2) Aktivitas pembelajaran 2 : servis dan backhand


• Buat kelompok baris berbanjar kebelakang,
kelompok pertama melakukan gerakan
spesifik pukulan servis dan kelompok dua
menerima servis menggunakan gerak spesifik
pukulan forehand.
• pemain pertama melakukan gerak spesifik
pukulan servis forehand jauh melambung
kebelakang menyeberangkan shuttlecock
menyilang ke bidang temannya dan setelah itu
mengantri ke belakang barisan kelompoknya
setelah menangkap shutllecock balikan dari
temannnya.
• Teman penerima gerak spesifik pukulan
servis tersebut menggunakan gerak
spesifik pukulan backhand overhead untuk
menyeberangkan kembali shuttlecock ke
bidang semula, dan mengantri kebelakang
barisan kelompoknya.
• Lakukan gerakan kebalikannya bila masing-
masing peserta didik dikelompoknya sudah
melakukan gerakan pukulan yang pertama.

Amati peragaan cara melakukan gerakan


aktivitas pembelajaran 1 permainan bulutangkis
berikut ini

127
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 2.11 Aktivitas pembelajaran 2 memukul shuttlecock permainan
bulutangkis

3) Aktivitas pembelajaran 3: Memukul bola


menggunakan forehand dan backhand overhead
• Buat 2 (dua) kelompok baris berbanjar
kebelakang, kelompok pertama melakukan
gerakan spesifik pukulan servis dahulu
dilanjutkan dengan kelompok dua penerima
servis menggunakan gerak spesifik pukulan
forehand dengan mengarahkan shutllecock
kearah kiri temannya.
• Setelah servis pemain pertama menerima
balikan shutllecock dari pemain kedua
dan memukul shutllecock tersebut dengan
pukulan backhand overhead melewati net.
• Pemain kedua menangkap shuttlecock
balikan dari pemain pertama, lalu melakukan
gerakan awal seperti pemain pertama (jadi
setiap pemain melakukan 2 kali gerakan).
• Setelah itu diberikan ke barisan selanjutnya

Gambar 2.12 Pembelajaran 5


memukul shuttlecock
permainan bulutangkis

128
Hardiyanto
4) Aktivitas pembelajaran 4: bermain 3 lawan 3
menggunakan gerak spesifik pukulan backhand,
forehand, pihak yang bolanya banyak mati
dianggap kalah (dilakukan ± 10 menit), awal
permainan tanpa menggunakan net, berikutnya
menggunakan net.

Amati peragaan cara 3 lawan 3


menggunakan gerak spesifik pukulan
backhand sebagai berikut.

Gambar 2.13 Pembelajaran 6 memukul shuttlecock permainan bulutangkis

5) Aktivitas pembelajaran 5: bermain bulutangkis


3 lawan 2
Gerak spesifik pukulan forehand dan
backhand overhead, dilakukan permainan
diawali dengan pukulan servis forehand
(pendek/jauh) dan backhand. Dalam pergerakan
pemain tidak boleh bersentuhan baik badan
maupun raket. Sebelum memukul bola harus
menyebutkan nama teman yang akan diarahkan
bola.jadi yang berhak mengambil adalah orang
yang disebutkan.

129
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Amati peragaan cara 3 lawan 2
menggunakan gerak spesifik pukulan
forehand dan backhand sebagai berikut.

Gambar 2.14 Pembelajaran 7 memukul shuttlecock permainan bulutangkis

B. Permainan Tenis Meja

*) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia.

1. Aktivitas Pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Perhatikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh gurumu!
2) Perhatikan penjelasan mengenai urutan
kegiatan pembelajaran yang akan Kalian
lakukan!
3) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai
materi permainan tenis meja yang akan Kalian
pelajari!
4) Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu
oleh gurumu lakukanlah pemanasan!
b. Menyimak Informasi dan Peragaan Materi Tentang
Gerak Spesifik Permainan Tenis Meja.
1) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai
materi permainan bolavoli yang akan Kalian

130
Hardiyanto
pelajari!
2) Simaklah peragaan yang dilakukan oleh gurumu
terkait dengan variasi gerak spesifik dalam
permainan bolavoli!
3) Bertanyalah jika diberikan kesempatan oleh
gurumu terkait dengan materi yang akan
dipelajari yang Kalian kurang pahami!
c. Membagi Diri ke Dalam Enam Kelompok Sesuai
dengan Materi.
1) Berbagilah menjadi enam kelompok sebagaimana
petunjuk yang diberikan oleh gurumu, sesuai
dengan materi yang akan dipelajari:
2) Di dalam kelompok ini Kalian diminta secara
berulang-ulang mempraktikkan gerak sesuai
dengan nama kelompok, misalnya kelompok
1 hanya mempelajari variasi umpan bawah,
sehingga benar-benar telah menguasai materi
variasi umpan bawah.
3) Waktu mempelajari materi ditentukan oleh
gurumu.
d. Kunjungan ke Kelompok Lain.
1) Tujuan kunjungan ini adalah agar siswa
mempelajari materi yang dikuasai oleh kelompok
lain, tetapi belum dipelajari oleh siswa tersebut
di kelompoknya.
2) Berikan instruksi agar satu orang anggota
kelompok ditinggalkan untuk menjaga “pos” dan
bertugas mengajarkan materi yang dipelajari di
kelompok yang bersangkutan. Misalnya, Si Budi
dari kelompok 1 bertugas mengajarkan cara
memegang bet kepada anggota dari kelompok 2,
3, 4, 5, dan 6. Si Dodi dari kelompok 2 bertugas
mengajarkan sikap sedia/stance kepada anggota
dari kelompok 1, 3, 4, 5, dan 6, demikian
selanjutnya.
3) Berikan kesempatan siswa agar meninggalkan
kelompoknya untuk mempelajari materi dari
kelompok lain karena siswa tersebut akan

131
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
menjadi “ahli” di kelompok sendiri. Misalnya, Si
Putri dari kelompok 2 pergi ke kelompok 1 untuk
mempelajari cara cara memegang bet, setelah
selesai maka kembali ke kelompok 2 untuk
mengajari teman-teman cara memegang bet. Si
Dewi dari kelompok 2 pergi ke kelompok 3 untuk
mempelajari gerakan kaki, setelah selesai maka
kembali ke kelompok 2 untuk mengajari teman-
teman gerakan kaki. Si Vandi dari kelompok 3
pergi ke kelompok 4 untuk mempelajari pukulan
push, setelah selesai maka kembali ke kelompok
3 untuk mengajari teman-teman pukulan push.
Demikian seterusnya.
e. Kembali ke Kelompok Masing-masing untuk
Mempelajari dan “Mengajari” Materi dari Kelompok
Lain.
1) Berikan aba-aba agar siswa kembali ke kelompok
semula untuk “mengajari” teman-temannya
dan mempelajari materi yang tidak didapat
dari kelompok lain. Misalnya, Si Putri anggota
kelompok 2 kembali dari kelompok 1, maka
mengajari teman-temannya cara memegang
bet. Si Dewi anggota kelompok 2 kembali dari
kelompok 3, maka mengajari teman-temannya
cara gerakan kaki. Si Vandi anggota kelompok
3 kembali dari kelompok 4 mengajari teman-
temannya pukulan push, dan seterusnya.
2) Pastikan seluruh tugas siswa baik sebagai
penjaga ”pos” petugas belajar ke kelompok lain,
maupun pengajar di kelompok sendiri dikerjakan
dengan sungguh-sungguh, percaya diri, disiplin,
sportif, dan dengan kerja sama yang baik.
f. Menggunakan Gerak Spesifik Permainan Tenis Meja
ke Dalam Permainan Sederhana
1) Berikan petunjuk kepada siswa untuk
membentuk kelompok tenis meja!
2) Berikan kesempatan kepada setiap kelompok
untuk melakukan permainan tenis meja dengan
132
Hardiyanto
menerapkan berbagai gerak spesifik dengan
peraturan yang Saudara tentukan!
3) Berikanlah kesempatan kepada semua siswa
untuk memberikan saran perbaikan kepada
temannya jika tidak menerapkan gerak spesifik
dengan benar!
g. Penilaian Pembelajaran
1) Lakukan pengamatan terhadap seluruh kegiatan
pembelajaran selama proses pembelajaran
berlangsung, dan lakukan penilaian proses!
2) Sediakan beberapa pertanyaan lisan/ tertulis
untuk mengetahui bahwa siswa telah dapat
menjelaskan berbagai cara melakukan gerak
spesifik dalam permainan tenis meja!
3) Sediakan instrumen penilaian keterampilan
dan lakukan pengamatan terhadap setiap
siswa dalam melakukan gerak spesifik dalam
permainan tenis meja dengan cara yang benar
sesuai dengan bahan bacaan dan lembar kerja.
4) Sediakan instrumen penilaian sikap dan lakukan
pengamatan terhadap setiap siswa dalam
melakukan seluruh kegiatan dengan disiplin,
penuh tanggung jawab, dan bekerja sama dengan
pasangan dalam menyelesaikan seluruh tugas.
5) Mintalah laporan dari siswa terhadap hasil
belajar keterampilan pasangannya, dan sikap
pasangan selama proses pembelajaran.

2. Bahan Bacaan
a. Bahan Bacaan 1: Pengertian, Perlengkapan,
dan lapangan Permainan Tenis Meja

1) Pengertian Permainan Tenis Meja


Tenis meja merupakan cabang olahraga yang
dimainkan di dalam gedung (indoor game)
oleh dua pemain atau empat pemain. Cara
memainkannya dengan menggunakan raket

133
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid
melewati jaring yang tergantung di atas meja
yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Permainan
tenis meja atau lebih dikenal dengan istilah
lain, yaitu “Ping Pong” adalah merupakan suatu
cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif.

Tenis meja berasal dari Eropa, pada abad


pertengahan sebagai kombinasi daripada
permainan tenis kuno, lawan tenis dan badminton.
Mulai populer di Inggris pada pertengahan abad
ke-19 dengan beberapa nama seperti “pingpong”,
“gossima” dan “whiff-whaff” dikreasikan sebagai
permainan hiburan setelah makan malam,
lengkap dengan berbusana bagi penggemarnya.
Permainan ini mendapatkan wadah resmi yang
mengatur pertenismejaan dunia pada tanggal 15
Januari 1926 atas prakarsa Dr. Goerge Lehman
dari Jerman.

Tenis meja masuk ke Indonesia pada sekitar tahun


1930-an dan hanya dilakukan di batal-batal
pertemuan umum orang Belanda, yang dikenal
dengan nama societeit. Sekitar tahun 1940-an,
sudah mulai masuk ke masyarakat Indonesia
melalui golongan pamong dan ambtenaar-
ambtenaar (pegawai negeri) Indonesia.

Pada tahun yang sama PTMSI menjadi anggota dari


Table Tennis Federation of Asia, disingkat TTFA.
Beberapa kejuaraan Asia yang diselenggarakan
oleh TTFA telah diikuti oleh PTMSI, terutama
yang diselenggarakan di Singapura dan Manila.
Pada tahun 1961 PTMSI resmi menjadi anggota
International Table Tennis Federation, disingkat
ITTF, sebagai negara anggota ke-73.

Pada dasarnya gerak spesifik permainan tenis


meja dapat dibagi menjadi empat, yaitu : (1)
134
Hardiyanto
Gerak spesifik memegang bet (grip), (2) Gerak
spesifik siap sedia (stance), (3) Gerak spesifik
gerakan kaki (footwork), dan (4) Gerak spesifik
pukulan (stroke).

2) Perlengkapan dan lapangan Tenis Meja


(a) Raket/bet Permainan Tenis Meja
(1) Ukuran berat, bentuk raket, tidak
ditentukan, tetapi daun raket harus
datar dan kaku.
(2) Ketebalan daun raket, minimal 85 %
harus terbuat dari kayu alam; dapat
dilapisi dengan bahan perekat yang
berserat seperti fiber karbon atau fiber
glass atau dari bahan kertas yang
dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih
dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm,
adalah merupakan bagian yang sangat
sedikit/tipis.
(3) Sisi daun raket yang digunakan untuk
memukul bola, harus ditutupi oleh karet
berbintik biasa, atau karet berbintik yang
menonjol keluar; namun memiliki
ketebalan termasuk lapisan lem perekat
tidak lebih dari 2 mm, atau karet datar
(bukan berbintik ke luar) dengan karet
berbintik ke dalam harus memiliki
ketebalan tidak melebihi dari 4 mm
termasuk lem perekat.

135
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
(b) Lapangan Permainan Tenis Meja

Gambar 2.15 Lapangan/meja permainan tenis meja

b. Bahan Bacaan 2: Pembelajaran Gerak


spesifik Dasar Memegang Bet (grip)

Gerak spesifik memegang bet merupakan faktor yang


sangat penting dalam permainan tenis meja. Secara
garis besar pegangan dapat dibedakan menjadi dua
macam.

1) Pegangan seperti berjabatan tangan (shakehand


grip)
Pegangan shakehand sangat populer terutama
di negera-negara Eropa atau dunia Barat.
Dengan pegangan ini seorang pemain dapat
menggunakan kedua sisi bet.

Amati peragaan cara memegang bet seperti


berjabat tangan sebagai berikut.

136
Hardiyanto
Gambar 2.16 Pegangan shakehand Gambar 2.17 Pegangan shakehand sisi
sisi forehand backhand

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru
atau teman bila ada kesulitan.

2) Pegangan seperti memegang tangkai pena


(penhold grip)
Penhold grip atau pegangan tangkai pena dikenal
pula dengan pegangan Asia, walaupun akhirnya
kebanyakan pemain Asia banyak menggunakan
pegangan shakehand. Pada pegangan ini hanya
satu sisi bet yang dapat digunakan. Amati cara
memegang bet berikut ini.

Gambar 2.18 Pegangan Gambar 2.19 Pegangan


penhold dilihat dari depan penhold dilihat dari belakang

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana
yang paling mudah kamu lakukan.

137
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

c. Bahan Bacaan 3: Pembelajaran Gerak spesifik


Siap Sedia (Stance)

Stance disini berarti : Posisi kaki, badan dan tangan


pada saat siap menunggu bola atau pada saat
memukul bola. Ada dua bentuk stance utama yang
biasa digunakan dalam permainan tenis meja, yaitu:

1) Square Stance
Square stance adalah posisi badan menghadap
penuh kemeja, biasanya posisi ini digunakan
untuk siap menerima servis dari lawan atau siap
kembali setelah mengembalikan pukulan dari
lawan.

2) Side Stance
Side Stance berarti posisi badan menyamping,
baik ke samping kiri maupun ke samping kanan.
Pada side stance, jarak antara bahu ke meja atau
ke net harus ada yang lebih dekat.

Amati peragaan cara melakukan sikap siap dalam


tenis meja sebagai berikut.

Gambar 2.20 Posisi menghadap Gambar 2.21 Side stance untuk


penuh ke meja square stanc pukulan backhand

138
Hardiyanto
Lakukan gerakan hasil pengamatan :
(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

d. Bahan bacaan 4: Pembelajaran Gerak spesifik


Gerakan Kaki (Footwork)
Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya
dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor ganda.
Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal
sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda.
Jika dilihat dari banyaknya langkah footwork, untuk
tunggal dapat dibedakan: satu langkah, dua langkah
dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya bisa
ke depan, ke belakang, ke samping kiri, ke samping
kanan atau diagonal.

e. Bahan Bacaan 5: Pembelajaran Gerak spesifik


Pukulan (Stroke)
Terdapat beberapa gerak spesifik pukulan dasar
dalam permainan tenis meja antara lain: (1) Push,
(2) drive, (3) block, (4) chop, dan (5) service. Kelima
gerak spesifik pukulan tersebut dapat dijelaskan
satu-persatu berikut ini.

1) Pembelajaran pukulan push


Push adalah gerak spesifik memukul bola dengan
gerakan mendorong dan sikap bet terbuka. Push
biasanya digunakan untuk mengembalikan
pukulan-pukulan push itu sendiri dan pukulan-
pukulan chop. Gambar berikut adalah gerakan
forehand dan backhand push.
Amati peragaan cara melakukan push permainan
tenis meja sebagai berikut.

139
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 2.22 Gerakan forehand push Gambar 2.23 Gerakan backhand push

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

2) Pembelajaran pukulan drive


Drive adalah gerak spesifik pukulan yang dilakukan
dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap
bet tertutup. Besarnya sudut yang diakibatkan oleh
gerakan kemiringan bet bervariasi sesuai dengan arah
jatuhnya bola, putaran bola yang datang dari lawan
dan tujuan pemukul itu sendiri. Drive dapat digunakan
sebagai pukulan serangan atau dapat juga kita kontrol
sesuai dengan keinginan.

Amati peragaan cara melakukan drive permainan tenis


meja sebagai berikut.

140
Hardiyanto
Gambar 2.24 Gerakan forehand drive Gambar 2.25 Gerakan backhand drive

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

3) Pembelajaran pukulan block


Block adalah gerak spesifik memukul bola dengan
gerakan menghentikan atau membendung
bola dengan sikap bet tertutup. Block biasanya
digunakan untuk mengembalikan bola-bola drive
atau bola-bola dengan putaran atas (top spin).
Gambar berikut adalah pukulan forehand block
dan backhand block.

4) Pembelajaran pukulan chop


Chop adalah gerak spesifik memukul bola dengan
gerakan seperti menebang pohon dengan kapak
atau disebut juga gerakan membacok. Pukulan chop
dapat digunakan untuk mengembalikan pukulan
bola yang bermacam-macam. Gambar berikut
adalah pukulan forehand chop dan backhand chop.

Amati peragaan cara melakukan block dan chop


permainan tenis meja sebagai berikut.

141
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 2.26 Gerakan forehand chop Gambar 2.27 Gerakan backhand chop

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

5) Pembelajaran pukulan service


Service adalah gerak spesifik memukul bola untuk
menyajikan bola pertama ke dalam permainan
dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola
tersebut ke meja penyaji, kemudian dipukul,
dan bola harus melewati atas net dan akhirnya
memantul di meja lawan. Gerakan atau putaran
yang diberikan pada bola bisa bermacam-macam.
Gambar berikut merupakan contoh rangkaian
gerakan forehand chop service.

142
Hardiyanto
Gambar 2.28 Rangkaian gerakan forehand chop service

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

3. Pendalaman Materi

a. Bentuk-bentuk Pembelajaran Gerak spesifik


Pukulan (Stroke) Permainan Tenis Meja

Tujuan pembelajaran memukul bola adalah


untuk mengkombinasikan gerak spesifik gerakan-
gerakan memukul bola yang telah dipelajari.
Setelah peserta didik melakukan gerakan memukul
bola, coba rasakan gerak spesifik-gerak spesifik
gerakan memukul bola yang mana mudah dan
sulit dilakukan. Mengapa gerak spesifik gerakan
tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan
permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali
gerakan- gerakan tersebut.

Gerakan memukul bola dapat dilakukan dengan

143
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
cara: berpasangan dan berkelompok. Dalam
melakukan gerakan memukul bola, peserta didik
diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap
seperti: kerjasama, tanggungjawab, menghargai
teman, disiplin, dan toleransi.

Bentuk-bentuk pembelajaran memukul bola


antara lain sebagai berikut.

1) Aktivitas Pembelajaran 1: Melambung-


lambungkan bola dengan gerak spesifik
forehand dan backhand di tempat,
Setiap peserta didik melakukan memantul-
mantulkan bola ke bet tidak lebih dari kepala.
Apabila sudah koordinasi ditempat sudah
baik, maka dilanjutkan sambil berjalan, maju-
mundur dan bergerak menyamping, secara
perorangan, berpasangan atau kelompok.
Setelah gerak spesifik forehand dilanjutkan
gerak spesifik backhand.

Gambar 2.29 Pembelajaran 1 bentuk-bentuk pembelajaran permainan tenis meja

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana
yang paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru
atau teman bila ada kesulitan.

144
Hardiyanto
2) Aktivitas Pembelajaran 2: servis forehand dan
servis backhand
Setiap peserta melambung bola dan
memukulnya bola ke arah mejanya terlebih
dahulu dengan gerak spesifik pukulan
forehand, lakukan bergerak ke kanan-kiri,
dilakukan secara berpasangan dan bergantian.
Lakukan gerak spesifik pukulan backhand
apabila sudah melakukan pukulan forehand.
Amati peragaan cara melakukan pembelaja-
ran 2 permainan tenis meja sebagai berikut.

Gambar 2.30 Pembelajaran 2 bentuk-bentuk pembelajaran permainan tenis meja

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana
yang paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru
atau teman bila ada kesulitan.

145
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
b. Bentuk-bentuk Pembelajaran Gerak spesifik
Pukulan (Stroke) dalam permainan sederhana

1) Aktivitas Pembelajaran 1: stroke tanpa henti


Memukul bola yang dilambungkan teman dari
depan dengan gerak spesifik pukulan forehand
dalam posisi di tempat, dan bergerak ke kanan-
kiri. Dilakukan secara terus menerus, apabila
bola berhenti maka bergantian dengan teman
yang lain.

Gambar 2.31 Pembelajaran 3 bentuk-bentuk pembelajaran permainan tenis meja

2) Aktivitas Pembelajaran 2: Bermain 1 lawan 1


pemain bermain menggunakan score sampai
dengan lima angka. Apabila ada yang mencapai
nilai lima maka dia yang menjadi pemenang.
Pukulan hanya menggunakan satu pukulan
yaitu gerak spesifik pukulan backhand.
Lakukan pembelajaran ini secara bergantian
apabila pasangannya sudah selesai.

Amati peragaan cara melakukan pembelajaran


4 permainan tenis meja sebagai berikut.

146
Hardiyanto
Gambar 2.32 Pembelajaran 4 bentuk-bentuk pembelajaran permainan tenis meja

3) Aktivitas Pembelajaran 3: Bermain 1 vs 1 free


syle
Tentukan pasanganmu, bermain mencapai
nilai angka lima. Apabila ada yang mencapai
nilai lima maka dia yang menjadi pemenang.
Pukulan boleh menggunakan gerak spesifik
pukulan forehand dan backhand. Lakukan
pembelajaran ini secara bergantian apabila
pasangannya sudah selesai. Amati gambar
berikut ini.

Gambar 2.33 Pembelajaran 5 bentuk-bentuk pembelajaran permainan tenis meja

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan
dengan hasil pengamatan dan mana yang
paling mudah kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru
atau teman bila ada kesulitan.
147
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Penilaian Pelajaran 2
Penilaian Pengetahuan
Tugas Individu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang


merupakan jawaban paling benar. Tugas ini dikerjakan
di buku tugas.

1. Cara-cara melakukan pada permainan bulutangkis dengan


tujuan menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan
lawan disebut . . . .
a. jenis pukulan
b. gerak spesifik pukulan
c. strategi pukulan
d. variasi pukulan

2. Pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock ke


bidang lapangan lain secara diagonal dalam permainan
bulutangkis dinamakan . . . .
a. pukulan forehand
b. pukulan backhand
c. pukulan servis
d. pukulan smesh

3. Pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan


dengan tujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi
mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan
dinamakan . . . .
a. pukulan servis
b. pukulan drive
c. pukulan dropshot
d. pukulan lob

4. Pukulan yang dilakukan dengan cara menyeberangkan


shuttlecock sedekat mungkin dengan net dinamakan . . . .
a. pukulan servis
b. pukulan drive
148
Hardiyanto
c. pukulan dropshot
d. pukulan lob
5. Pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan shuttlecock
secara mendatar dinamakan . . . .
a. pukulan servis
b. pukulan drive
c. pukulan dropshot
d. pukulan lob

6. Pukulan dalam permainan bulutangkis yang sering


mendapatkan angka adalah . . . .
a. pukulan smesh
b. pukulan drive
c. pukulan dropshot
d. pukulan lob

7. Gerakan lengan pada teknik pukulan forehand saat bola


memantul meja tenis adalah gerak ....
a. ayunan penuh ke belakang
b. ayunan penuh ke depan
c. ayunan penuh ke samping
d. ayunan penuh ke atas

8. Sikap badan dan kedua lutut pada tahap persiapan untuk


melakukan teknik pukulan forehand pada permainan tenis
meja adalah ....
a. condong ke depan dengan kedua lutut agak direndahkan
b. condong ke depan dengan kedua lutut diluruskan
c. condong ke depan dengan kedua lutut dirapatkan
d. condong ke depan dengan kedua lutut disilangkan

9. Posisi jari telunjuk yang benar pada bat saat melakukan


teknik pegangan shakehands grip adalah ....
a. dipermukaan depan bat
b. dipermukaan samping bat
c. dipermukaan belakang bat
d. dipermukaan pinggir bat

10. Posisi jari manis dan kelingking yang benar pada bat saat
melakukan teknik pegangan penholder grip adalah ....
a. dibelakang bat

149
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
b. dipermukaan samping bat
c. dipermukaan belakang bat
d. dipermukaan pinggir bat

B. Kerjakan tugas ini secara berkelompok!

1. Sebutkan macam-macam cara pegangan raket


permainan bulutangkis.
2. Jelaskan cara memegang raket dalam permainan
bulutangkis.
3. Jelaskan cara melakukan pukulan servis dalam
permainan bulutangkis.
4. Jelaskan gerak spesifik memegang bat shakehand grip
pada permainan tenis meja!
5. Jelaskan tahap gerakan gerak spesifik memukul
forehand pada permainan tenis meja!

150
Hardiyanto
Aktivitas Atletik
Pelajaran

Tujuan Pembelajaran:
Kata Kunci: Setelah mempelajari materi pada
Atletik, jalan cepat, lari bab ini, peserta didik diharapkan
jarak pendek, lompat memiliki pengetahuan dan mampu
jauh mempraktikkan keterampilan
gerak spesifik atletik (jalan, lari,
dan lompat) dengan kontrol
yang baik dengan menunjukkan
perilaku kerjasama, bertanggung
jawab, menghargai

Peta Konsep
Aktivitas Atletik

Jalan Cepat Lari Cepat Lompat

 Pengertian gerak  Pengertian gerak  Pengertian gerak


spesifik jalan cepat spesifik lari cepat spesifik lompat
 Lintasan jalan cepat  Lintasan lari  Lintasan lompat
 Pembelajaran gerak  Pembelajaran  Pembelajaran
spesifik jalan cepat gerak spesifik lari gerak spesifik
cepat lompat
 Bentuk-bentuk  Bentuk-bentuk
permainan lari permainan
cepat secara lompat secara
sederhana sederhana

151
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PEMBANGKIT MOTIVASI
Atletik sering dilakukan dalam beraktivitas sehari-hari karena
aktivitas seperti jalan, lari, lompat, lempar tanpa disadari kita sering
melakukannya. Namun gerakan tersebut memerlukan koordinasi
gerakan yang baik, tanpa koordinasi yang baik akan menghasilkan
gerakan yang tidak optimal. Jadi untuk mempelajarinya, marilah kita
pelajari secara bertahap bersama kawan-kawan dengan rasa senang
dan gembira dengan mematuhi peraturan yang disepakati.

A. Jalan Cepat
1. Aktivitas Pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Perhatikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh gurumu!
2) Perhatikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan Kalian lakukan!
3) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai
materi gerak spesifik Atletik yang akan Kalian pelajari!
4) Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu oleh
gurumu lakukanlah pemanasan!
b. Berbaris dalam Kelompok
Ikutilah permainan untuk memilih pasangan yang
dipandu oleh gurumu!
c. Mempelajari lembar kerja (student work sheet)
1) Pelajarilah lembar kerja yang Kalian terima!
2) Diskusikan isi dari lembar kerja yang Kalian pelajari!
3) Cobalah lakukan berbagai gerak spesifik sesuai
dengan gambar dan atau keterangan yang Kalian
pahami!
d. Peran siswa
1) Pelajarilah isi kartu tugas yang diberikan oleh guru
kamu.
2) Buatlah kesepakatan dalam barisan kelompok
kamu masing-masing siapa yang akan pertama kali
melakukan gerakan spesifik jalan cepat.
3) Tugas siswa melakukan gerak spesifik jalan cepat
152
Hardiyanto
yang ada pada lembar kerja.
4) Tugas siswa melakukan gerak spesifik dengan target
waktu yang ditentukan guru kamu.
5) Jika terjadi ketidaksesuaian (kesalahan), “guru” akan
memberikan saran kepada siswa untuk melakukan
perbaikan.
6) Siswa melakukan penggulangan setelah mendapat
serta lakukan tugas yang sama.
e. Menelaah pengetahuan dan Mempraktekkan gerak
spesifik sesuai dengan Lembar Kerja
1) Diskusikanlah pengetahuan mengenai pengertian
Atletik dan lapangan Atletik! (Bahan Bacaan 1)
2) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik jalan
cepat, kemudian praktikkan secara bergantian!
(Bahan Bacaan 2)
f. Menggunakan Gerak Spesifik jalan cepat kedalam
Permainan sederhana
1) Ikutilah petunjuk gurumu untuk membentuk
kelompok!
2) Lakukanlah gerak spesifik atletik dengan peraturan
yang ditentukan oleh gurumu!
3) Lakukanlah pengulangan perbaikan gerak spesifik
dengan benar, jika sudah mendapatkan masukan
dari guru kamu.
g. Penilaian Pembelajaran
1) Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara aktif,
karena selama proses pembelajaran Kalian akan
dinilai!
2) Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai cara
melakukan gerak spesifik jalan cepat dalam
permainan.
3) Lakukan gerak spesifik jalan cepat dalam permainan
dengan cara yang benar sesuai dengan bahan bacaan
dan lembar kerja.
4) Lakukanlah seluruh kegiatan dengan disiplin,
penuh tenggung jawab, dan bekerja samalah dengan
pasanganmu dalam menyelesaikan seluruh tugas.

153
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
LEMBAR KERJA SISWA/KRITERIA GERAK
GERAK SPESIFIK JALAN CEPAT

Nama : ______________________
Kelas : ______________________

Perintah : Baca dan diskusikanlah bersama


anggota kelompokmu lembar kriteria
gerak spesifik Atletik (jalan cepat) yang
disajikan berikut, kemudian cobalah
lakukan gerakan tersebut sesuai dengan
kriteria gerak yang benar!
: Lakukan gerakan tersebut satu-persatu
beberapa kali, hingga Kalian dapat
lakukan dengan benar (sesuai kriteria
gerak)!
: Bandingkanlah gerakan yang telah Kalian
lakukan dengan kriteria gerak!
: Lanjutkan ke gerak spesifik yang lain,
ketika gerak yang anda pelajari telah
sesuai dengan kriteria gerak yang benar,
jika belum, ulangi!
: Mintalah saran dari temanmu jika
gerakan yang dilakukan terasa kurang
benar

PERCOBAAN
GERAK URAIAN GERAK GAMBAR MELAKUKAN
1 2 3 4 5
Start jalan • Berdiri rileks
cepat • Kedua Kaki berdiri
dibelakang garis start
• Badan sedikit
condong kedepan.
• Kedua lengan rileks.
• Segeralah
melangkahkan kaki
kanan/kiri setelah
ada aba-aba “ya”

154
Hardiyanto
langkah kaki • Mengkat paha kaki
ayun ke depan lutut
• Lutut terlipat
• Tungkai bawah
bergantung ke muka
(karena ayunan paha
ke muka tungkai
bawah ikut terayun
ke muka).
• Lutut menjadi lurus
• Menampak ke tumit
terlebih dahulu
menyentuh tanah
• Bersamaan dengan
ayunan kaki tersebut
kaki tumpu menolak
dengan mengangkat
tumit
• Selanjutnya ujung
kaki tumpu lepas
dari tanah berganti
menjadi kaki ayun.

Badan dan • Badan sedikit


Lengan condong kedepan
dengan ayunan
lengan,
• siku dilipat kurang 90
derajat dan berirama
gerakan lengan
dengan langkah kaki
• amati dan rasakan
koordinasi lengan dan
kaki.
Finish - tidak ada teknik
khusus untuk finis.
- Umumnya jalan
terus hingga
melewati garis
finish.

• Kolom percobaan dapat ditambahkan jika diperlukan


Berilah tanda V pada kolom-kolom percobaan melakukan, jika sudah
Kalian kuasai hentikan percobaan, dan lakukan gerak yang lain
155
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
2. Bahan Bacaan
a. Bahan Bacaan 1: Pengertian dan lapangan Atletik

1) Pengertian dan Asal-usul Atletik


Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Athlon
atau Athlum” artinya pertandingan, perlombaan,
pergulatan, atau perjuangan. Orang yang
melakukannya dinamakan “Athleta (atlet). Kita
dapat menjumpai pada kata “pentahtlon yang
terdiri dari kata “penda” berarti lima atau panca
athlon berarti lomba. Arti selengkapnya adalah
“panca lomba” atau perlombaan yang terdiri
dari lima nomor. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan, atletik adalah salah satu cabang
olahraga yang dipertandingan/diperlombakan yang
meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan lempar.

Istilah “athetic” dalam bahasa Inggris dan atletik


dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian
yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang
bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk
renang, bolabasket, tenis, sepakbola, senam dan
lain-lain.

2) Lapangan dan Perlengkapan Lari

Gambar 3.1 Lapangan/


sektor yang digunakan
dalam perlombaan jalan
cepat dan lari

156
Hardiyanto
3) Perbedaan antara Jalan Cepat dan Lari
Secara teknis jalan dengan lari tidak ada perbedaan
yang berarti. Baik jalan maupun lari adalah
gerakan memindahkan badan kemuka dengan
langkah-langkah kaki. Perbedaan jalan cepat dan
lari adalah sebagai berikut.

Jalan cepat: Pada gerakan jalan cepat selalu ada


kaki yang berhubungan/kontak dengan tanah.
Artinya, setiap saat salah satu kaki selalu terjadi
kontak/menginjak tanah.

Lari: Dalam gerakan lari, ada saat melayang,


pada waktu melangkah. Artinya, pada saat
tertentu kedua kaki lepas atau tidak menyetuh/
menginjak tanah.

b. Bahan bacaan 2: Aktivitas Pembelajaran Gerak


Jalan Cepat

Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang


dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan
tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Selama
saat setiap langkah, kaki yang bergerak maju pejalan
kaki harus berhubungan/menyentuh tanah sebelum
kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki penyangga
harus diluruskan (tidak bengkok di lutut) untuk
sekurang-kurangnya sesaat dalam posisi tegak/
vertikal.

Gerak Spesifik jalan cepat akan diuraikan secara


lengkap sebagai berikut.

1) Aktivitas pembelajaran start


Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan
start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini
kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan

157
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
maka tidak ada teknik khusus yang harus
dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya
adalah sebagai berikut. Pada aba “bersedia”, atlet
menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki
kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong
ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi
pistol” atau aba “Ya!”, segera langkahkan kaki
kanan ke muka, dan terus jalan.

2) Aktivitas pembelajaran jalan cepat


a) Langkah
Dimulai dengan gerakan mengangkat paha
kaki ayun ke muka, lutut terlipat, tungkai
badan bergantung ke muka, karena ayunan
paha ke muka tungkai bawah ikut terayun ke
muka, lutut menjadi lurus, kemudian menapak
ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah;
bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki
tumpu menolak dengan mengangkat tumit
selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah
berganti menjadi kaki ayun.
b) Kecondongan Badan Sedikit ke Depan dengan
Ayunan Lengan
Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan
lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan
seirama dengan langkah kaki.
c) Amati dan rasakan koordinasi gerakan dan
ayunan lengan
d) Temukan pola yang paling sesuai buat diri
kamu.

3) Aktivitas pembelajaran finish


Tidak ada teknik khusus untuk finish ini.
Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish,
baru dikendorkan keceppatan jalannya setelah
melewati jarak lima meter. Untuk memperoleh
langkah-langkah yang tidak sampai terangkat
sehingga melayang, maka pemindahan berat
badan dari satu kaki ke kaki lain harus nampak
jelas pada gerak panggul.
158
Hardiyanto
3. Pendalaman Materi

a. Bentuk-bentuk Aktivitas Pembelajaran Fase-


Fase Gerak Spesifik Jalan Cepat

1) Aktivitas Pembelajaran 1: Gerak Fase


Tumpuan Dua Kaki
amati peragaan cara melakukan gerak spesifik
fase tumpuan dua kaki jalan cepat berikut ini.

• Fase gerakan tumpuan dua kaki ini terjadi


sangat singkat.
• Pada saat kedua kaki menyentuh tanah,
pada saat itu pula berakhir dorongan yang
diikuti oleh gerakan tarikan.
• Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan
gerakan berlawanan antara bahu dan
pinggul.
• Lakukan gerakan fase tumpuan dua kaki
berulang-ulang.

Gambar 3.2 Pembelajaran jalan cepat fase gerakan tumpuan dua kaki

2) Aktivitas Pembelajaran 2: Gerak Spesifik Fase


Tarikan
Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik
fase tarikan kaki jalan cepat berikut ini.

• Fase gerakan tarikan dimulai setelah


gerakan terdahulu selesai.

159
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
• Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan
akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh
bagian badan.
• Gerakan ini selesai apabila badan berada di
atas kaki penopang.
• Lakukan gerakan fase tarikan kaki berulang-
ulang.

Gambar 3.3 Pembelajaran jalan cepat


fase gerakan tarikan kaki

3) Aktivitas Pembelajaran 3: Gerak Spesifik Fase


Relaksasi
Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik
fase relaksasi jalan cepat berikut ini.

a) Tahap ini barada antara selesainya fase


tarikan dan awal dari fase dorongan kaki.
b) Pinggang ada pada bidang yang sama
dengan bahu.
c) Lengan vertikal dan parallel di samping
badan.
d) Lakukan gerakan fase relaksasi berulang-
ulang.

Gambar 3.4 Pembelajaran jalan cepat fase


gerakan relaksasi

160
Hardiyanto
4) Aktivitas Pembelajaran 4: Gerak Spesifik Fase
Dorongan
Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik
fase dorongan kaki jalan cepat berikut ini.

a) Fase ini dilakukan apabila fase terdahulu


selesai dan bila titik pusat gravitasi badan
mengambil alih kaki tumpu.
b) Kaki yang baru saja menyelesaikan
tarikan mulai mengambil alih gerakan
dorongan. Kaki yang lain bergerak maju
dan diluruskan.
c) Jangkauan gerak yang lebar di mana
pinggang berada pada sisi yang sama,
maju searah, memungkinkan suatu
fleksibilitas yang besar dan memberi kaki
dorong waktu yang lebih lama bekerja
dengan meluruskan pergelangan kaki.
d) Lengan melakukan fungsi pengimbangan
secara diametris/wajar berlawanan
dengan kaki.
e) Lakukan gerakan fase dorongan kaki
berulang-ulang.

Gambar 3.5 Pembelajaran jalan cepat fase gerakan dorongan

161
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
B. Pembelajaran Lari Jarak Pendek (Sprint)

1. Aktivitas pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Perhatikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh gurumu!
2) Perhatikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan Kalian lakukan!
3) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai
materi permainan tenis meja yang akan Kalian
pelajari!
4) Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu
oleh gurumu lakukanlah pemanasan!
b. Membuat barisan
Ikutilah permainan untuk memilih pasangan yang
dipandu oleh gurumu!
c. Mempelajari hasil pengamatan
1) Bersama pasanganmu dalam barisan
dengarkanlah petunjuk penjelaskan gerak
spesifik lari jarak pendek yang dipandu oleh
gurumu!
2) Amati yang dipraktekkan oleh gurumu (melihat
tayangan video) tentang gerakan start, gerakan
berlari cepat dan saat memasuki garis finish!
3) Diberikan kesempatan untuk bertanya hasil
pengamatan
4) Cobalah lakukan berbagai gerak spesifik sesuai
dengan informasi yang diberikan oleh guru (hasil
pengamatan video gerak spesifik) yang Kalian
pahami!
d. Berbagi peran
1) Buatlah kesepakatan dengan pasanganmu dalam
barisan (kelompok) siapa yang akan pertama kali
melakukan gerakan”.
2) Barisan pertama melakukan gerak spesifik yang
ditugaskan oleh guru kamu.
162
Hardiyanto
3) Barisan selanjutnya mengamati gerak
spesifik yang dilakukan oleh teman kamu
sekaligus membandingkan gerakan yang benar
sebagaimana yang dijelaskan atau dipraktekkan
oleh guru kamu (pengamatan hasil video).
4) Jika terjadi ketidaksesuaian (kesalahan) dalam
gerak, kamu bisa bertanya kepada teman barisan
(kelompok) atau guru kamu untuk melakukan
perbaikan.
5) Lakukan gerakan yang sama sampai dalam
barisan (kelompok) sudah melakukan semuanya
dan guru memerintahkan untuk berganti
gerakan yang lain.
e. Menelaah pengetahuan dan Mempraktekkan gerak
spesifik sesuai dengan Lembar Kerja
1) Diskusikanlah cara melakukan start jongkok
gerak spesifik nomor lari jarak pendek, kemudian
praktikkan secara bergantian! (Bahan Bacaan 1)
2) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
start jarak pendek, kemudian praktikkan secara
bergantian! (Bahan Bacaan 2)
3) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
memasuki garis finish, kemudian praktikkan
secara bergantian! (Bahan Bacaan 3)
f. Menggunakan Gerak Spesifik lari jarak pendek
kedalam Permainan sederhana
1) Ikutilah petunjuk gurumu untuk membentuk
regu!
2) Lakukanlah permainan lari jarak pendek dengan
menerapkan berbagai gerak spesifik dengan
aturan yang ditentukan oleh gurumu!
3) Berikanlah saran perbaikan kepada temanmu
jika tidak menerapkan gerak spesifik dengan
benar!
g. Penilaian Pembelajaran
1) Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara
aktif, karena selama proses pembelajaran kalian

163
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
akan dinilai!
2) Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai cara
melakukan gerak spesifik dalam start jongkok
lari cepat.
3) Lakukan gerak spesifik dalam aktivitas
pembelajaran atletik dengan cara yang benar
sesuai dengan bahan bacaan dan lembar kerja.
4) Lakukanlah seluruh kegiatan dengan disiplin,
penuh tenggung jawab, dan bekerja samalah
dengan pasanganmu dalam menyelesaikan
seluruh tugas.

2. Bahan Bacaan
a. Bahan Bacaan 1: Gerak spesifik start jongkok lari
cepat
Dalam dunia atletik internasional, perlombaan lari
jarak pendek sering disebut sebagai lari sprint atau
lari cepat. Seorang pelari jarak pendek biasanya
dipanggil dengan sebutan sprinter. Lari cepat yaitu
lari yang diperlombakan dengan cara berlari secepat-
cepatnya (sprint) yang dilaksanakan di dalam lintasan
lari menempuh jarak 100 m, 200 m dan 400 m.

Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari jarak


pendek/sprint adalah start atau pertolakan. Karena
keterlambatan atau ketidaktelitian pada waktu
melakukan start sangat merugikan pelari jarak
pendek (sprinter). Oleh sebab itu, cara melakukan
start yang baik harus benar-benar diperhatikan dan
dipelajari serta dilatih secermat mungkin.

1) Aktivitas Pembelajaran Aba-aba “Bersedia”


Amati peragaan cara melakukan gerakan start
lari jarak pendek aba-aba “Bersedia”, sebagai
berikut ini.
• salah satu lutut diletakkan di tanah dengan
jarak ± satu jengkal dari garis start. Kaki
satunya diletakkan tepat di samping lutut
yang menempel tanah ± satu kepal.
164
Hardiyanto
• badan membungkuk ke depan, kedua
tangan terletak di tanah di belakang garis
start, keempat jari rapat, ibu jari terbuka
(membentuk huruf V).
• kepala ditundukkan, leher rileks, pandangan
ke bawah dan konsentrasi pada aba-aba
berikutnya.

Gambar 3.6 Sikap aba-aba bersedia start lari jarak pendek

2) Aktivitas Pembelajaran Aba-aba “Siap”


Amati peragaan cara melakukan gerakan start
lari jarak pendek aba-aba “Siap”, berikut ini.
• lutut yang menempel di tanah diangkat,
panggul diangkat setinggi bahu dan berat
badan dibawa ke muka kaki belakang
membentuk sudut 120 derajat, sedangkan
kaki depan membentuk sudut 90 derajat.
• kepala tetap tunduk, leher rileks, pandangan
ke bawah dan konsentrasi pada aba-aba
berikutnya.

Gambar 3.7 Sikap aba-aba siap start lari jarak pendek

165
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
3) Aktivitas Pembelajaran Aba-aba “Ya”
Amati peragaan cara melakukan gerakan start
lari jarak pendek aba-aba “Ya”, berikut ini.
• menolak ke depan dengan kekuatan penuh
atau gerakan meluncur, tetapi jangan
melompat.
• badan tetap condong ke depan disertai
dengan gerakan lengan yang diayunkan.
• dilanjutkan dengan gerakan langkah kaki
pendek-pendek, tetapi cepat agar badan
tidak jatuh ke depan (tersungkur).

Gambar 3.8 Sikap aba-aba ya start lari jarak pendek

b. Bahan Bacaan 2: Aktivitas Pembelajaran Gerak


Spesifik Lari Jarak Pendek (Sprint)

Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik lari


jarak pendek berikut ini.
• prinsip lari cepat yaitu lari pada ujung kaki,
tumpuan kuat agar mendapat dorongan yang
kuat
• sikap badan condong ke depan ± 60º, sehingga
titik berat badan selalu di depan.
• ayunan lengan kuat dan cepat, siku dilipat,
kedua tangan menggenggam lemas, agar gerakan
langkah kaki juga cepat dan kuat.
• setelah ± 20 m dari garis start, langkah diperlebar
dan sikap badan dicondongkan ke depan tetap
dipertahankan serta ayunan lengan dan gerakan
166
Hardiyanto
langkah juga dipertahankan kecepatan serta
kekuatan bahkan harus ditingkatkan.

Gambar 3.9 Pembelajaran gerakan lari jarak pendek

c. Bahan Bacaan 3: Aktivitas Pembelajaran Gerak


Spesifik Memasuki Garis Finish

Amati peragaan cara melakukan gerak spesifik


memasuki garis finish lari jarak pendek berikut ini.
• berlari secepat mungkin, jika perlu ditingkatkan
kecepatannya seakan-akan garis finish masih
10 m di belakang garis sesungguhnya.
• setelah sampai ± satu meter di depan garis finish
merebahkan badan ke depan tanpa mengurangi
kecepatannya.
• sampai garis finish membusungkan dada, tangan
ditarik ke belakang atau putar salah satu bahu
ke depan.

Gambar 3.10 Pembelajaran gerakan finish lari jarak pendek

d. Bahan bacaan 4: Bentuk-bentuk Aktivitas


Pembelajaran Gerak Spesifik Lari Cepat

Tujuan pembelajaran gerak spesifik lari jarak pendek


adalah untuk mengkombinasikan teknik gerakan-

167
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
gerakan teknik dasar lari jarak pendek yang telah
dipelajari. Setelah peserta didik melakukan gerakan
teknik dasar lari jarak pendek, coba rasakan teknik-
teknik gerakan teknik dasar lari jarak pendek yang
mana mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik
gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan?
Temukan permasalahan tersebut, kemudian
lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.

Gerakan teknik dasar lari jarak pendek dapat


dilakukan dengan cara: berpasangan dan
berkelompok. Dalam melakukan gerakan teknik
dasar lari jarak pendek, peserta didik diharapkan
dapat menunjukkan nilai-nilai sikap seperti:
sportifitas, kerja sama, tanggung jawab, dan
disiplin.

Bentuk-bentuk pembelajaran gerak dasar lari jarak


pendek antara lain sebagai berikut.

1) Aktivitas pembelajaran 1: Berlari jogging dengan


mengangkat paha tinggi dan pendaratan kaki
menggunakan ujung telapak kaki.
Amati peragaan cara melakukan gerakan berlari
jogging dengan mengangkat paha tinggi dan
pendaratan kaki menggunakan ujung telapak
kaki lari jarak pendek berikut ini.

• dilakukan secara perorangan atau kelompok.


• lakukan berlari jogging/pelan saat ada aba-
aba “hop” angkat salah satu paha ke depan
atas (bergantian kanan dan kiri), badan tegak
dan pandangan ke depan, hingga kaki yang
di belakang terkedang lurus.
• lakukan pada jarak ± 8-10 m.
• untuk menanamkan nilai-nilai percaya diri,
keberanian, bersedia berbagi tempat dan
peralatan.

168
Hardiyanto
Hop

+ 8-10

Gambar 3.11 Bentuk pembelajaran 1 lari jarak pendek

2) Aktivitas pembelajaran 2 : Lari cepat dengan langkah kaki


lebar
Amati peragaan cara melakukan gerakan lari
cepat dengan langkah kaki lebar lari jarak pendek
sebagai berikut ini.

• dilakukan secara perorangan atau kelompok,


berdiri pada garis start posisi kaki melangkah.
• lakukan lari dari garis start dengan langkah
lebar, menempuh jarak ± 15-20 m, setelah
ada aba-aba “go”.
• saat lari badan rileks atau tidak kaku,
pendaratan kaki menggunakan ujung telapak
kaki.
• untuk menanamkan nilai-nilai percaya diri,
keberanian, bersedia berbagi tempat dan
peralatan.

169
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Go

+ 15-20

Gambar 3.12 Bentuk pembelajaran 2 lari jarak pendek

3) Aktivitas pembelajaran 3 : Koordinasi Tehnik


Dasar Start Jongkok
Amati peragaan cara melakukan gerakan
koordinasi start jongkok lari jarak pendek berikut
ini.

• menggunakan aba-aba, “peserta didik


siap......“. persiapan untuk melakukan start
dapat menggunakan hitungan satu (1). berdiri
tegak menghadap start block atau menghadap
arah gerakan.
• menggunakan aba-aba, “ bersedia ...”, sikap
jongkok dapat menggunakan hitungan dua
(2), kaki kiri di depan kaki kanan di belakang
(bertumpu pada start block). Kedua tangan
dengan ibu jari dan telunjuk bertumpu pada
garis start.
• menggunakan aba-aba, “ siap... “. mengangkat
pinggul dapat menggunakan hitungan tiga
(3). Angkat pinggul ke atas bersamaan kedua
lutut terangkat. Posisi pinggul lebih tinggi dari
pundak. Pandangan ke depan.

170
Hardiyanto
Gambar 3.13 Bentuk pembelajaran 3 lari jarak pendek

• Mengunakan aba-aba, “ya/go”. Mengayun/


melangkahkan kaki belakang ke depan dan
menolak kaki kiri, dapat menggunakan
hitungan empat (4), Kaki belakang diayun
ke depan dengan lutut tertekuk bersamaan
lengan kiri diayun ke depan. Kaki kiri dengan
kuat menolak pada start block/tanah.

Amati peragaan cara melakukan pembelajaran


4: mengunakan aba-aba, “ya/go”. Mengayun/
melangkahkan kaki belakang ke depan dan
menolak kaki kiri, dapat menggunakan
hitungan empat (4), Kaki belakang diayun
ke depan dengan lutut tertekuk bersamaan
lengan kiri diayun ke depan. Kaki kiri dengan
kuat menolak pada start block/tanah berikut
ini.

Hit. 4

Gambar 3.14 Bentuk pembelajaran 4 lari jarak pendek

171
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Hit. 3
4) Aktivitas pembelajaran 4 : Lomba lari cepat mengambil
bola dilakukan berpasangan dan berhadapan
Amati peragaan cara melakukan gerakan
merebahkan badan diawali gerak berjalan
dilanjutkan dengan lari jogging lari jarak pendek
berikut ini.
• bola diletakkan pada garis tengah lapangan
basket /voli.
• pelari berdiri/melakukan teknik start
jongkok pada garis start, menghadap arah
bola.
• setelah ada aba-aba ”ya” , lakukan lari cepat
ke arah bola dan mengambilnya.
• pelari yang lebih awal menyentuh bola
dinyatakan menang.
• untuk menanamkan nilai-nilai percaya diri,
keberanian, bersedia ber bagi tempat dan
peralatan.
Aba-aba
“Ya”

Gambar 3. 15 Bentuk pembelajaran 6 lari jarak pendek

Buatlah kesimpulan dan catatan-catatan tentang materi


pembelajaran lari jarak pendek yang telah dipelajari dalam
buku catatanmu.

172
Hardiyanto
C. PEMBELAJARAN MELOMPAT

1. Pembelajaran Teknik Dasar Melompat dan Meloncat


Melompat dan meloncat merupakan gerakan yang ditandai
gerakan badan melayang di udara dengan menggunakan
tumpuan satu kaki ataupun dua kaki. Agar dapat
melakukan lompatan dan loncatan yang benar, peserta
didik perlu mempelajari keterampilan dasar melompat dan
meloncat antara lain :

a. Pembelajaran teknik gerak dasar melompat tanpa


awalan
Amati peragaan cara melakukan gerakan melompat
tanpa awalan sebagai berikut.
(1) berdiri pada sisi bak pasir dengan menggunakan
tumpuan kaki kiri
(2) tekuk lutut kaki kirimu, badan sedikit condong ke
depan
(3) kedua lengan ke belakang dengan siku sedikit
ditekuk
(4) selanjutnya melompat ke depan-atas dengan cara
menolakkan kaki tumpu sekuat-kuatnya disertai
dengan mengayunkan kedua lengan di depan-atas
(5) ketika badan di udara, ayunkan kaki kanan ke
depan disusul dengan kaki kiri dengan posisi lutut
sedikit ditekuk
(6) setelah kedua kaki menyentuh bak pasir, segera
condongkan badan ke depan untuk menahan agar
badanmu tidak terjatuh ke belakang.

Gambar 3.16 Pembelajaran melompat tanpa awalan

173
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Lakukan gerakan hasil pengamatan :
(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan
hasil pengamatan dan mana yang paling mudah
kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau teman
bila ada kesulitan.

b. Pembelajaran teknik gerak dasar meloncat tanpa


awalan

Amati peragaan cara melakukan gerakan meloncat


tanpa awalan sebagai berikut.

(1) berdiri pada sisi bak pasir dengan bertumpu pada


kedua kaki
(2) kedua lutut sedikit ditekuk, badan sedikit condong
ke depan
(3) kedua lengan di samping-belakang pinggul dan
pandangan kea rah bak pasir
(4) selanjutnya tekuklah kedua lutut lebih dalam
untuk melakukan tolakan dengan disertai gerakan
mengayun kedua lengan kea rah depan-atas
(5) pada saat badan di udara, kedua kaki diayunkan
ke depan dengan lutut sedikit ditekuk
(6) setelah kedua kaki menyentuh pasir rebahkan
badan ke depan

Gambar 3.17 Pembelajaran meloncat tanpa awalan

174
Hardiyanto
Lakukan gerakan hasil pengamatan :
(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan
hasil pengamatan dan mana yang paling mudah
kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau teman
bila ada kesulitan.

2. Pembelajaran Teknik Gerak Dasar Kombinasi Jalan,


Lari dan Lompat Tanpa Alat

Amati peragaan cara melakukan gerakan kombinasi jalan,


lari dan lompat tanpa awalan sebagai berikut.

(1) ambil tiga bendera berwarna hijau, kuning dan


merah
(2) tancapkan bendera merah dengan jarak 1 meter di
belakang bak lompat, tancapkan bendera kuning 10
meter di belakang bendera merah, dan tancapkan
bendera hijau 5 meter di belakang bendera kuning
(3) berdiri di samping bendera hijau kemudian berjalan
cepat ke arah bendera kuning
(4) setelah sampai pada bendera kuning seegra berlari
cepat ke arah bendera merah
(5) setelah sampai pada bendera merah, segera
melompat ke depan (bak lompat) kemudian
mendarat di bak lompat
(6) pembelajaran ini harus dilakukan dengan
koordinasi dan kelangsungan gerak yang teratur
dan tidak terputus-putus

Gambar 3.18 Pembelajaran kombinasi berjalan, berlari dan meloncat tanpa awalan
175
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Lakukan gerakan hasil pengamatan :
(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan
hasil pengamatan dan mana yang paling mudah
kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau teman
bila ada kesulitan.

3. Pembelajaran Teknik Gerak Dasar Kombinasi Jalan,


Lari dan Lompat dengan Awalan

Amati peragaan cara melakukan gerakan kombinasi jalan,


lari dan lompat dengan awalan sebagai berikut.
(1) temanmu berdiri di sisi bak lompat dalam posisi saling
berhadapan dan membentangkan jalinan karet gelang
setinggi pinggang
(2) gunakan pembagian jarak (bendera-bendera) seperti
lompatan tanpa menggunakan alat
(3) lakukan rangkaian jalan, lari dan lompat sesuai
dengan rentang jarak yang telah ditentukan
(4) saat badan di udara, berusahalah agar anggota badan
tidak menyentuh rintangan yang dibentangi temanmu.
(5) setelah mendarat segera gantikan posisi salah seorang
temanmu yang memegang rintangan

Gambar 3.19 Pembelajaran kombinasi jalan, lari dan lompat dengan alat

176
Hardiyanto
Lakukan gerakan hasil pengamatan :
(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan hasil
pengamatan dan mana yang paling mudah kamu
lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau teman
bila ada kesulitan.

Penilaian Pelajaran 3
Tugas Pengetahuan

Tugas Individu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang


merupakan jawaban paling benar.

1. Perbedaan antara jalan dengan lari terletak pada . . . .


a. cara kaki menapak
b. kecondongan badan
c. panjang langkah
d. memasuki garis finish

2. Yang tidak diperbolehkan dalam melakukan gerakan


jalan cepat adalah . . . .
a. langkah panjang
b. langkah melayang
c. langkah pendek
d. langkah menyilang

177
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
3. Pada gerakan jalan cepat posisi kaki harus . . . .
a. kedua kaki selalu kontak dengan tanah
b. kedua kaki boleh melayang
c. satu kaki selalu kontak dengan tanah
d. tidak ada ketentuan

4. Di bawah ini adalah teknik jalan cepat, kecuali . . . .


a. start
b. teknik jalan cepat
c. finish
d. langkah kaki

5. Start yang digunakan dalam perlombaan jalan cepat


adalah . . . .
a. start melayang
b. start jongkok
c. start berdiri
d. start berlari

6. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, berakhir pula


dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan, merupakan
gerakan jalan cepat fase . . . .
a. tumpuan dua kaki
b. tarikan
c. rileksasi
d. dorongan

7. Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja


tumit dan koordinasi seluruh bagian badan serta selesai
apabila badan berada di atas kaki penopang, merupakan
gerakan jalan cepat fase . . . .
a. tumpuan dua kaki
b. tarikan
c. rileksasi
d. dorongan

8. Tahap ini barada antara selesainya fase tarikan dan awal


dari fase dorongan kaki, merupakan gerakan jalan cepat
fase . . . .
a. tumpuan dua kaki
b. tarikan

178
Hardiyanto
c. rileksasi
d. dorongan

9. Fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila


titik pusat gravitasi badan mengambil alih kaki tumpu,
merupakan gerakan jalan cepat fase . . . .
a. tumpuan dua kaki
b. tarikan
c. rileksasi
d. dorongan

10. Pada saat melakukan jalan cepat gerakan lengan harus


seirama dengan . . . .
a. langkah kaki
b. panjang langkah
c. kecondongan badan
d. gerak ke depan

11. Kunci pertama yang harus dikuasai dalam lari jarak


pendek adalah . . . .
a. start/pertolakan
b. panjang langkah kaki
c. kecondongan badan
d. koordinasi gerakan

12. Start yang digunakan dalam lari jarak pendek adalah . .


..
a. start melayang
b. start jongkok
c. start duduk
d. start berdiri

13. Letakkan tanga lebih lebar sedikit dari lebar bahu, jari-
jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik. Hal ini
merupakan start jongkok aba-aba . . . .
a. persiapan awal
b. bersedia
c. siaap
d. ya

179
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
14. Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang sampai
sedikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung sedikit
menurun ke depan. Hal ini merupakan start jongkok
aba-aba . . . .
a. persiapan awal
b. bersedia
c. siaap
d. ya

15. Menolak ke depan dengan kekuatan penuh atau gerakan


meluncur, tetapi jangan melompat dan badan tetap
condong ke depan disertai dengan gerakan lengan yang
diayunkan. Hal ini merupakan start jongkok aba-aba . .
..
a. persiapan awal
b. bersedia
c. siaap
d. ya

16. Di bawah ini adalah teknik gerakan lari jarak pendek,


kecuali . . . .
a. start
b. gerakan lari
c. memasuki garis finish
d. saat melayang

17. Prinsip lari cepat yaitu berlari pada . . . .


a. ujung kaki
b. menempel tumit
c. telapak kaki
d. bola-bola kaki

18. Posisi badan pada lari jarak pendek adalah . . . .


a. tegak lurus
b. condong ke depan
c. direbahkan ke belakang
d. tergantung pada pelari

19. Ayunan lengan saat melakukan lari jarak pendek adalah


....
a. kuat dan rileks

180
Hardiyanto
b. perlahan-lahan
c. kuat dan cepat
d. seirama dengan langkah kaki

20. Cara memasuki garis finish lari jarak pendek adalah . .


..
a. hentikan kecepatan saat finish
b. membusungkan dada ke depan
c. melompat ke depan saat finish
d. tidak ada ketentuan

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan


tepat.

1. Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari.


2. Sebutkan fase-fase gerakan jalan cepat.
3. Jelaskan cara melakukan start jalan cepat.
4. Jelaskan cara melakukan gerakan jalan cepat.
5. Jelaskan cara memasuki garis finish jalan cepat.
6. Sebutkan macam-macam start jongkok.
7. Jelaskan cara melakukan start pendek dalam atletik.
8. Jelaskan cara melakukan langkah kaki gerakan lari
jarak pendek.
9. Jelaskan cara melakukan ayunan lengan lari jarak
pendek.
10. Jelaskan cara memasuki garis finish lari jarak
pendek.

Tugas Kelompok
Setelah kamu mempelajari materi aktivitas atletik (jalan cepat
dan lari jarak pendek), coba kamu kerjakan tugas kelompok
di bawah ini dengan penuh rasa tanggungjawab. Tugas
tersebut antara lain: tugas gerak, cara melakukan, kesalahan
yang sering terjadi saat melakukan, dan bagaimana cara
memperbaiki kesalahan tersebut. Buatlah kelompok kemudian
amati gerakan yang dilakukan temanmu dan kerjakan tugas
kelompok di bawah ini. Tugas kelompok ini dapat dikerjakan
181
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

1. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik start jalan cepat.


2. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan jalan cepat.
3. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan memasuki
garis finish.
4. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik start lari jarak
pendek (Sprint).
5. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan lari jarak
pendek (Sprint).
6. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan memasuki
garis finish.

Penilaian Keterampilan
Penilaian aspek keterampilan diberikan dalam dua bentuk,
yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/ keterampilan sikap/
cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses) dan
penilaian produk dari gerakan tersebut (diambil kecepatan
waktu melakukan gerakan).

1. Lakukan gerak spesifik jalan cepat menempuh jarak 400


meter. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan kecepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).
2. Lakukan gerak spesifik lari jarak pendek menempuh jarak
50 meter. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan kecepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).

182
Hardiyanto
Penilaian Sikap
Penilaian aspek sikap dilakukan dengan pengamatan selama
mengikuti kegiatan pembelajaran. Pengamatan dalam proses
penilaian dilakukan saat peserta didik melakukan aktivitas jalan
cepat dan lari jarak pendek. Penilaian sikap dapat dilakukan
terhadap diri sendiri dan dapat juga menilai antarteman. Aspek-
aspek yang dinilai meliputi: disiplin, percaya diri, sungguh-
sungguh, dan kerja sama.

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap
peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang
diharapkan, dengan kriteria sebagai berikut.

4= Sangat Baik
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang

Aspek yang Dinilai


Nama Percaya Sungguh-
No Disiplin Kerja sama ∑ NA
Siswa diri sungguh
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Jumlah Skor Maksimal (Nilai Sikap) = 16

Jumlah skor yang diperoleh


Penilaian Sikap = ___________________________ X 100
Jumlah skor maksimal

183
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
CATATAN

184
Hardiyanto
Aktivitas
Pelajaran Kebugaran Jasmani
4

Tujuan Pembelajaran:
Kata Kunci:
Setelah mempelajari materi pada
Kekuatan, daya tahan
bab ini, peserta didik diharapkan
otot, daya tahan
memiliki pengetahuan dan mampu
jantung dan paru-paru,
mempraktikkan latihan kebugaran
kelenturan
jasmani (kekuatan, daya tahan
otot, daya tahan jantung dan paru-
paru, kelenturan).

Peta Konsep
Aktivitas Kebugaran Jasmani

Kekuatan Daya Tahan Daya Tahan Kelentukan


Otot Jantung &
 Pengertian
kekuatan
Paru-paru  Pengertian
 Cara  Pengertian Daya kelentukan
melakukan tahan otot  Pengertian daya  Cara melakukan
latihan  Cara melakukan tahan jantung latihan
kekuatan latihan Daya dan paru-paru kelentukan
 Mempraktikan tahan otot  Cara melakukan  Mempraktikan
latihan latihan
 Mempraktikan latihan daya
kekuatan
latihan Daya tahan jantung kelentukan
tahan otot dan paru-paru
 Mempraktikan
latihan daya
tahan jantung
dan paru-paru

185
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PEMBANGKIT MOTIVASI
Kalian tahu kenapa kalian kurang bugar? Salah satunya karena
kalian kurang meluangkan waktu untuk aktif bergerak dan rasa
malas. Padahal kalau kalian melakukan aktivitas bergerak dengan
rasa senang, gembira dan merasa tidak tertekan itu akan membuat
kalian terbiasa hidup sehat. Dengan demikian aktivitas tersebut
menjadi kebutuhan dalam hidup dan tercipta kedisiplinan dalam diri
kita. Mulailah pemahaman dari sekarang mengenai latihan kebugaran
jasmani. Mari lakukan!

A. Hakikat Latihan Kebugaran Jasmani

1. Aktivitas Pembelajaran
a. Pendahuluan
1) Berikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang akan Saudara lakukan, dan
pastikan seluruh siswa menyimak dengan baik!
2) Berikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa,
dan pastikan seluruh siswa menyimak dengan
baik!
3) Sajikan informasi awal mengenai materi aktivitas
kebugaran terkait dengan kesehatan yang akan
dipelajari siswa, dan jika perlu berikan peragaan
dengan melibatkan siswa!
4) Berikan kesempatan siswa untuk melakukan
pemanasan dengan panduan yang Saudara
berikan!
b. Menyimak Informasi dan Peragaan Materi Tentang
kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan
1) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai
materi kebugaran terkait dengan kesehatan yang
akan Kalian pelajari!
2) Simaklah peragaan yang dilakukan oleh gurumu
mengenai latihan kebugaran terkait dengan
kesehatan berupa latihan kekuatan, daya
tahan otot, daya tahan jantung dan paru-paru,
kelentukan !
3) Bertanyalah jika diberikan kesempatan oleh

186
Hardiyanto
gurumu terkait dengan materi yang akan
dipelajari yang Kalian kurang pahami!
c. Mencoba dan Melakukan Gerak Spesifik
kebugaran jasmani
1) Lakukan setiap aktivitas kebugaran terkait
dengan kesehatan secara bertahap!
2) Lakukan setiap aktivitas kebugaran terkait
dengan kesehatan secara bergilir sesuai aba-aba
dari gurumu!
3) Gunakan peralatan secara bergantian dan
bertanggung jawab!
d. Siswa Mendapatkan Umpan Balik Dari Diri
Sendiri, Teman Dalam Kelompok, dan Guru
1) Rasakan setiap gerakan yang Kalian lakukan!
2) Perhatikan umpan balik secara langsung yang
diberikan oleh teman dalam kelompok!
3) Perhatikan umpan balik dari gurumu, baik yang
disampaikan secara individual maupun klasikal!
4) Gunakan umpan balik yang Kalian dapat untuk
memperbaiki gerakan selanjutnya!
e. Menggunakan berbagai bentuk permainan
sederhana untuk latihan kebugaran terkait
dengan kesehatan.
1) Lakukanlah simulasi perlombaan renang dengan
menerapkan berbagai aktivitas kebugaran
terkait dengan kesehatan dengan peraturan yang
ditentukan oleh gurumu!
2) Berikanlah saran perbaikan kepada temanmu
jika tidak menerapkan aktivitas kebugaran
terkait dengan kesehatan dengan benar dan
sungguh-sungguh!
f. Penilaian Pembelajaran
1) Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara
aktif, karena selama proses pembelajaran Kalian
akan dinilai!
2) Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai cara

187
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
melakukan aktivitas kebugaran terkait dengan
kesehatan.
3) Lakukan aktivitas kebugaran dalam permainan
dengan cara yang benar sesuai dengan bahan
bacaan dan peragaan dari gurumu.
4) Lakukanlah seluruh kegiatan dengan percaya
diri, disiplin, sportif, dan bekerja samalah dalam
menyelesaikan seluruh tugas.

2. Bahan Bacaan
a. Bahan Bacaan 1: Pengertian Kebugaran Jasmani

Sekarang baca tentang pengertian dan manfaat


latihan kebugaran jasmani berikut ini. Kebugaran
jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh
melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik
yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan
sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan berlebihan
yang berarti. Setiap orang membutuhkan kebugaran
jasmani yang baik, agar ia dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan efektif dan efisien tanpa
mengalami kelelahan yang berarti.

Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat


menentukan kemampuan fisiknya dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari. Kian tinggi
derajat kebugaran jasmani seseorang kian tinggi pula
kemampuan kerja fisiknya.

Selain berguna untuk meningkatkan kebugaran


jasmani, latihan kondisi fisik merupakan program
pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam
suatu cabang olahraga. Atlet yang memiliki tingkat
kebugaran jasmani yang baik akan terhindar dari
kemungkinan cedera yang biasanya sering terjadi
jika seseorang melakukan kerja fisik yang berat.

Menurut Toho (2007:51) kebugaran jasmani adalah


kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas
188
Hardiyanto
tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Muhajir
(2006:79) menyatakan bahwa kebugaran jasmani
adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh
untuk melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap
pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari
kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan
kelelahan berlebihan yang berarti.

Komponen-komponen kebugaran jasmani adalah


faktor penentu derajat kondisi setiap individu.
Seseorang dikatakan bugar jika mampu melakukan
segala aktivitas kehidupan sehari-hari tanpa
mengalami hambatan yang berarti, dan dapat
melakukan tugas berikutnya dengan segera.

Menurut Rusli Lutan (2011:63) kebugaran jasmani


memiliki dua komponen utama, yaitu: komponen
kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan antara
lain: kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan
aerobik, dan fleksibilitas; serta komponen kebugaran
jasmani yang berkaitan dengan keterampilan antara
lain: koordinasi, agilitas, kecepatan gerak, power dan
keseimbangan.

b. Bahan bacaan 2: Manfaat Latihan Kebugaran


Jasmani

Manfaat melakukan latihan kebugaran jasmani


secara teratur dan benar dalam jangka waktu yang
cukup berikut ini.

1) Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas


Selain karena zat-zat makanan atau energi berlebih
yang tertimbun di dalam tubuh, kegemukan dan
obesitas juga bisa terjadi karena tubuh kurang
beraktivitas.

189
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
2) Mencegah penyakit jantung
Manfaat latihan kebugaran jasmani juga untuk
mencegah penyakit jantung.
3) Meningkatkan kualitas hormon
Manfaat latihan kebugaran jasmani secara tidak
langsung akan meningkatkan kualitas hormon yang
ada di tubuh.
4) Menurunkan tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat adanya
gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung
koroner, stroke, dan gagal jantung.
5) Menambah kepintaran
Otak yang pintar adalah otak yang sirkulasi
oksigennya lancar. Olahraga mampu melancarakan
sirkulasi oksigen ke otak.
6) Memberi banyak energi
Jika kamu rutin berolahraga, kamu akan bisa
tidur nyenyak, berpikir jernih, terhindar dari stres,
dan berbagai hal lain yang bisa menguras energi.
7) Mengurangi LDL dan menaikkan HDL
Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa
jalan kaki atau jogging selama 24 hingga 32 km
per minggu mampu menurunkan “lemak jahat” (LDL
= Low Density Lipoprotein) dan menaikkan “lemak
baik” (HDL = High Density Lipoprotein).
8) Menurunkan gejala depresi ringan dan
kegelisahan
Saat berolahraga, tubuh kita akan merasa rileks.
Inilah salah satu manfaat latihan kebugaran
jasmani. Hal ini tentu saja mempengaruhi depresi.
9) Menurunkan risiko kanker tertentu
Manfaat latihan kebugaran jasmani juga dapat
menurunkan risiko kanker. Dalam suatu penelitian
dikatakan bahwa ternyata olahraga dapat
menurunkan tingkat risiko kanker tertentu

190
Hardiyanto
sebesar 30%.
10) Melindungi dari osteoporosis
Para ahli berpendapat bahwa anak-anak yang
banyak bergerak (aktif) akan memiliki tulang yang
kuat.
11) Meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri
Dalam suatu jurnal psikologi disebutkan bahwa
sekecil apa pun olahraga bisa meningkatkan citra
diri dan rasa percaya diri pada pelakunya.
12) Meningkatkan mood
Jika sedang jenuh, olahraga adalah salah satu
cara yang bisa menghilangkannya. Sebuah studi
mengatakan bahwa olahraga aerobik dapat
mengurangi ketegangan dan membuat kita
semangat lagi.
13) Membuat awet muda
Manfaat latihan kebugaran jasmani membuat orang
tampak awet muda.
14) Membuat anak-anak selalu aktif
Dalam suatu penelitian diungkapkan bahwa
ternyata orangtua yang rajin berolahraga akan
membuat anak-anaknya selalu aktif dan ceria.

3. Bahan Bacaan 3: Bentuk-Bentuk Aktivitas Latihan


Kebugaran Jasmani Terkait dengan Kesehatan

Latihan kebugaran jasmani merupakan salah


satu syarat yang sangat diperlukan dalam usaha
peningkatan kebugaran jasmani seseorang, dapat
dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak
dapat diabaikan.

Tanpa penguasaan unsur-unsur kebugaran jasmani


tersebut kamu tidak mungkin mendapatkan tubuh
yang sehat dan kuat. Sekarang baca berbagai bentuk-

191
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
bentuk latihan kebugaran jasmani dengan cermat,
kemudian lakukan bersama-sama teman-temanmu
untuk mempraktikkan berbagai jenis bentuk-bentuk
latihan kebugaran jasmani yang ada dalam buku ini,
kemudian diskusikan cara melakukan latihan yang
baik. Yakinlah “kalian bisa menjadi apapun yang kalian
inginkan, dengan catatan kalian serius dan sepenuh
hati melakukannya”.

Unsur-unsur kebugaran jasmani antara lain: (1) Strength


(kekuatan), (2) Power (daya), (3) Speed (kecepatan),
(4) Flexibility (kelentukan), (5) Agility (kelincahan), (6)
Endurance (daya tahan) dan (7) Stamina (daya tahan
kecepatan).

Pada bagian ini akan dipaparkan bentuk-bentuk


Latihan kebugaran jasmani antara lain: kekuatan,
daya tahan otot, daya tahan jantung dan paru-paru.

1) Bahan bacaan Aktivitas pembelajaran 1: Aktivitas


Latihan Kekuatan

Kekuatan adalah ketegangan yang terjadi atau


kemampuan otot untuk suatu ketahanan akibat
suatu beban. Beban tersebut dapat dari bobot
badan sendiri atau dari luar (external resistance).
Kekuatan dapat ditingkatkan dengan latihan yang
menimbulkan tahanan, misalnya mengangkat,
mendorong dan menarik. Latihan akan memberikan
dampak pada peningkatan kekuatan bila beban
yang menimbulkan tahan tersebut maksimal atau
hampir maksimal kekuatan.

Kekuatan adalah kemampuan otot untuk


melakukan kontraksi guna membangkitkan
ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan
otot adalah komponen yang sangat penting untuk
meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan.

192
Hardiyanto
Bentuk-bentuk latihan kekuatan otot secara
sederhana sebagai berikut:

a) Aktivitas Latihan Kekuatan Otot Perut


Amati peragaan cara melakukan aktivitas latihan
kekuatan otot perut untuk meningkatkan
kebugaran jasmani berikut ini.
• Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk dan
kedua tangan diletakkan di belakang kepala.
• Angkat badan ke atas hingga duduk, kedua
tangan tetap berada di belakang kepala.

Gambar 4.1 Aktivitas latihan kekuatan otot perut (Sit-up)

• Lakukan gerakan ini sebanyak-banyaknya.

b) Aktivitas Latihan Kekuatan Otot Kedua


Lengan
Amati peragaan cara melakukan aktivitas
latihan kekuatan otot kedua lengan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani berikut
ini.
• Tidur terlungkup, kedua kaki rapat lurus

193
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
ke belakang, ujung kaki bertumpu pada
lantai.
• Kedua telapak tangan di samping dada,
jari-jari tangan menunjuk ke depan dan
kedua siku ditekuk.
• Angkat badan ke atas hingga kedua tangan
lurus, badan dan kaki merupakan garis
lurus.
• Kemudian badan diturunkan kembali
dengan jalan membengkokkan kedua siku,
badan dan kedua kaki tetap lurus dan
tidak menyentuh lantai.
• Lakukan Latihan ini berulang-ulang.

Gambar 4.2 Aktivitas latihan kekuatan otot kedua lengan (Push-up)

c) Aktivitas Latihan Kekuatan Otot Punggung


Amati peragaan cara melakukan aktivitas
latihan kekuatan otot punggung untuk
meningkatkan kebugaran jasmani berikut
ini.
• Tidur terlungkup, kaki rapat dan kedua
tangan berpegangan di belakang kepala.
• Angkat badan dengan dada
tidak menyentuh ke lantai, posisi kaki
tetap masih menyentuh pada lantai,
• Agar kedua kaki tidak bergerak
194
Hardiyanto
pergelangan kaki bisa dipegang oleh
teman.
• Lakukan Latihan ini
berulang-ulang disesuaikan dengan
irama hitungan.

Gambar 4.3 Aktivitas


latihan kekuatan otot
punggung (Back-up)

d) Aktivitas Latihan Kekuatan Otot Lengan


Amati peragaan cara melakukan aktivitas
latihan kekuatan otot lengan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani berikut
ini.
 Sikap berjongkok, kedua kaki sedikit
rapat, kedua tangan lurus berada di
antara kedua paha dekat lutut.
 Telapak tangan terbuka dan menumpu
pada lantai.
 Sentuhkan paha ke bagian dalam dekat
siku tangan, angkat kedua kaki ke atas
secara perlahan-lahan hingga lepas dari
lantai.
 Siku dapat berfungsi sebagai penahan
pada paha.
 Pertahankan sikap seperti ini selama 5 –
8 detik dan lakukan berulang-ulang.

195
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 4.4 Aktivitas latihan kekuatan otot lengan

e) Aktivitas Latihan Kekuatan Otot Tungkai


(Naik turun bangku)
Amati peragaan cara melakukan aktivitas
latihan kekuatan otot tungkai (naik turun
bangku) untuk meningkatkan kebugaran
jasmani berikut ini.
• Berdiri menghadap ke arah bangku yang
akan digunakan untuk turun-naik.
• Setelah ada aba-aba peluit, naiklah ke
atas bangku kemudian turun kembali.

• Pada waktu melakukan


turun-naik, salah satu
kaki harus menempel
di atas bangku atau
di lantai, tidak boleh
melakukan gerakan
melompat ke atas atau
ke bawah.
• Latihan ini dilakukan
berulang-ulang selama
3 menit terus-menerus
Gambar 4.5 Aktivitas latihan kekuatan otot tungkai tanpa berhenti.

196
Hardiyanto
2) Aktivitas Pembelajaran 2: Aktivitas Latihan
Daya Tahan Otot

Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot


untuk melakukan tugas gerak yang membebani
otot dalam waktu yang cukup lama. Salah satu
bentuk latihan daya tahan otot adalah latihan
weight training (latihan beban). Bentuk-bentuk
latihan daya tahan otot secara sederhana antara
lain sebagai berikut:

a) Aktivitas Latihan Daya Tahan Otot Lengan dan


Bahu
Amati peragaan cara melakukan aktivitas
latihan daya tahan otot lengan dan bahu untuk
meningkatkan kebugaran jasmani berikut ini.
 Latihan dilakukan dengan cara berjalan
dengan menggunakan kedua lengan dan
kedua kaki dipegang oleh salah seorang
teman.
 Lakukan Latihan ini berulang-ulang secara
bergantian dengan teman.
 Jarak yang ditempuh 15 – 20 meter.

Gambar 4.6 Aktivitas latihan daya


tahan otot lengan dan bahu

b) Aktivitas Latihan Daya Tahan Otot Tungkai


Amati peragaan cara melakukan aktivitas latihan
daya tahan otot tungkai untuk meningkatkan
kebugaran jasmani berikut ini.
 Sikap jongkok, kedua lutut ditekuk rapat.
Tumit dalam posisi terangkat sehingga pada

197
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
bagian belakang rapat dengan betis.
 Lemparkan kedua tungkai ke belakang
secara bersamaan kemudian kembali ke
sikap jongkok.
 Lemparkan tungkai ke belakang lagi
kemudian jongkok dan berdiri.
 Lakukan Latihan ini berulang-ulang dengan
hitungan 2 x 8 hitungan.

Gambar 4.7 Aktivitas latihan daya tahan otot


tungkai

c) Aktivitas Latihan Daya Tahan Otot Lengan (Naik


palang tunggal)
Amati peragaan cara melakukan aktivitas
latihan daya tahan otot lengan (naik palang
tunggal) untuk meningkatkan kebugaran
jasmani berikut ini.

Naik ke atas bangku yang telah disiapkan.



Pegang palang tunggal dengan telapak
tangan menghadap ke depan.
Jarak kedua tangan yang memegang palang

tunggal adalah selebar bahu.
Singkirkan bangku agar yang memegang

palang tunggal bergantung. Tangan dalam
posisi lurus.
Setelah ada aba-aba “Mulai” angkat badan

198
Hardiyanto
hingga dagu melewati palang tunggal
(kepala tidak boleh ditengadahkan).
 Selanjutnya turunkan badan hingga kedua
tangan betul-betul lurus dan badan tetap
bergantung.
 Lakukan latihan ini secara berulang-ulang.

Gambar 4.8 Aktivitas latihan daya tahan


otot lengan (naik palang tunggal)

3) Aktivitas Pembelajaran 3: Aktivitas Latihan Daya


Tahan Jantung dan Paru-paru
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama.
Istilah lainnya yang sering digunakan ialah respirato-
cardio-vaskulair endurance, yaitu daya tahan
yang bertalian dengan pernafasan, jantung dan
peredaran darah. Karena itu bentuk latihan untuk
meningkatkan data tahan pernafasan, jantung dan
peredaran darah ini disebut ergosistem sekunder
yang dilatih melalui peningkatan ergosistem primer
(sistem saraf-otot dan tulang kerangka).

Latihan yang dapat meningkatkan dan


mengembangkan daya tahan jantung dan paru-
paru antara lain: lari jarak jauh, renang jarak
jauh, cross-country atau lari lintas alam, fartlek,
interval training atau bentuk latihan apapun

199
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
yang memaksa tubuh untuk bekerja dalam
waktu yang lama (lebih dari 6 menit) dan circuit
traning. Dalam bagian ini akan dijelaskan
mengenai circuit training .

Circuit traning adalah sistem latihan yang Sistem


latihan circuit training sejak diperkenalkan
oleh Morgan dan Adamson pada tahun 1953
di University of Leeds di Inggris (Wilmore, 1977
dalam Harsono, 1988: 227) menjadi semakin
populer dan diakui oleh banyak pelatih, ahli-
ahli pendidikan jasmani, dan atlet sebagai
suatu sistem latihan yang dapat memperbaiki
secara serempak fitness keseluruhan daru
tubuh, yaitu komponen-komponen biomotorik,
karena itu bentuk-bentuk latihan dalam circuit
training biasanya adalah kombinasi dari semua
unsur fisik. Latihan-latihannya dapat berupa
lari naik-turun tangga, melempar bola, shuttle
run, berbagai bentuk weight training, dan
sebagainya.

Dibawah ini akan diberikan contoh tentang


bentuk latihan sirkuit, diantaranya adalah:

a.) Bentuk latihan I: sirkuit 6 pos (pendek)


Latihan sirkuit adalah program latihan
yang terdiri dari beberapa pos/stasiun dan
setiap pos/stasiun seseorang melakukan
jenis latihan yang telah ditentukan. Satu
sirkuit latihan dikatakan selesai bila
seseorang telah menyelesaikan latihan di
semua pos/stasiun sesuai dengan dosis
yang ditentukan.
• Pos 1: melakukan skipping (30 detik)
• Pos 2: melakukan sit –up (30 detik)
• Pos 3: melakukan sprint shuttle run (30
detik)
• Pos 4: melakukan fleksibilitas (30 detik)
200
Hardiyanto
• Pos 5: melakukan push up (30 detik)
• Pos 6: melakukan step-up on to chair/
naik turun tangga (30 detik)
pos pos
1 2

pos pos
6 3

pos pos
5 4
Gambar 4.9 Bentuk latihan sirkuit

b.) Bentuk latihan II: sirkuit 12 pos (panjang)


1) Jumlah Peserta dibagi sama rata, dan
menempati pos yang di tentukan.
2) Setiap pos akan melakukan aktivitas
latihan yang sudah di tentukan (lihat
gambar)
3) Waktu setiap pos adalah 30 detik, setelah
menyelesaikan aktivitas di pos tersebut,
peserta didik berpindah ke tempat ke pos
berikutnya sampai ke pos 12 (terakhir).
4) Setiap Peserta didik harus memperhatikan
kualitas gerak dibandingkan kuantitas
gerak disetiap pos.

201
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
1. jumping jacks 2. wall sit 3. push up 4. Abdomal
crunch

5. Step-up 6. Squat 7. Triceps dip 8. Plank


onto chair on chair

9. High knees 10. Lunge 10. Push-up and 12. Side plank
running in place rotation

Gambar 4.10 Bentuk latihan sirkuit

Catatan: sebelum melakukan aktivitas latihan sikuit harus diperhatikan:


kondisi awal peserta didik, pemanasan yang cukup, harus mengetahui denyut
nadi awal, dan istirahat yang cukup

4) Aktivitas Pembelajaran 4: Aktivitas Latihan


Kelenturan (Fleksibilitas)
Kelenturan (Fleksibiliy) adalah luas gerak persendian
atau kemampuan seseorang untuk menggerakkan
anggota badan pada luas gerak tertentu pada
suatu persendian. Kelenturan dapat ditingkatkan
dengan bentuk latihan mengayun, memutar, dan
memantul-mantulkan atau menggerak-gerakan
anggota tubuh.

a) Manfaat Latihan Kelenturan


Kelenturan adalah keleluasaan atau kemudahan

202
Hardiyanto
gerakan, terutama pada otot-otot persendian.
Latihan kelentukan atau fleksibilitas bertujuan
agar otot-otot pada sendi tidak kaku dan dapat
bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan
yang berarti. Bentuk gerakan pada latihan
kelentukan, tentunya harus disesuaikan
dengan sifat dan bentuk dari gerak persendian
tersebut.

b) Bentuk-Bentuk Latihan Kelenturan


Latihan kelenturan adalah senam ketangkasan
dasar-dasar yang didahului dengan latihan
pemanasan (warming-up). Bentuk-bentuk
latihan kelenturan ada dua bentuk, yaitu:
peregangan dinamis dan peregangan statis.
Bentuk-bentuk latihan kelenturan berikut ini.

4. Bahan Bacaan 4: Bentuk-Bentuk Aktivitas Latihan


Kebugaran Jasmani Terkait dengan Peregangan

a) Aktivitas Latihan Peregangan Dinamis

Bentuk-bentuk latihan peregangan dinamis sebagai


berikut:
1) Latihan kelenturan otot lengan dan bahu
2) Latihan kelenturan otot leher
3) Latihan kelenturan otot pinggang
4) Latihan kelenturan otot tungkai

Amati peragaan cara melakukan aktivitas latihan


peregangan dinamis untuk meningkatkan
kebugaran jasmani berikut ini.

203
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 4.11 Bentuk-bentuk aktivitas latihan peregangan dinamis untuk meningkatkan kelenturan

b) Aktivitas Latihan Peregangan Statis

Bentuk-bentuk latihan peregangan statis


berikut ini.

a. Latihan
kelenturan
otot fleksi
siku

b. Latihan
kelenturan
otot bahu

204
Hardiyanto
c. Latihan
kelenturan 1
2
otot leher

1 2

1 2

d. Latihan
kelenturan
otot pinggang

e. Latihan
kelenturan
tungkai dan
punggung

Gambar 4.12 Bentuk-bentuk aktivitas latihan peregangan statis untuk


meningkatkan kelenturan

Mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan


sesama teman maupun guru. Kemudian lakukan
latihan peregangan statis hasil pengamatanmu
dengan cara: merasakan gerakan yang kamu
lakukan, membandingkan gerakan yang kamu
lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan
mana yang paling mudah kamu lakukan, tanyakan
atau diskusikan dengan guru atau teman bila

205
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
ada kesulitan, siswa dapat melakukan aktivitas
pembelajaran disesuaikan dengan kekurangan
yang dimiliki.

Penilaian Pelajaran 4

Penilaian Pengetahuan

Tugas Individu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang


merupakan jawaban paling benar. Tugas ini dikerjakan
di buku tugas.

1. Kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap


pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja
yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan
yang berlebihan yang berarti disebut . . . .
a. kebugaran jasmani
b. ketahanan tubuh
c. daya tahan tubuh
d. kekuatan tubuh

2. Latihan kebugaran jasmani berguna untuk meningkatkan . .


a. daya tahan tubuh
b. kelentukan persendian
c. kekuatan otot
d. daya tahan, kelenturan, kecepatan, kekuatan,
kelincahan

3. Kemampuan fisik seseorang dalam melaksanakan tugas


sehari-hari ditentukan oleh . . . .
a. tingkat kesehatan seseorang
b. kemampuan dalam melakukan aktivitas
c. derajat kebugaran jasmani
d. volume daya tahan yang tinggi

206
Hardiyanto
4. Seseorang yang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang
baik akan terhindar dari kemungkinan . . . .
a. ketegangan otot
b. cidera olahraga
c. pingsan akibat olahraga
d. gangguan kesehatan

5. Untuk meningkatkan kekuatan, kelentukan dan daya


tahan, seseorang harus berlatih selama . . . .
a. 4 – 6 minggu
b. 5 – 7 minggu
c. 6 – 8 minggu
d. 8 – 10 minggu

6. Kemampuan otot untuk melakukan suatu ketahanan


akibat suatu beban dinamakan . . . .
a. kekuatan
b. daya tahan
c. kelenturan
d. kelincahan

7. Kemampuan untuk melakukan perpindahan tempat dari


satu tempat ke tempat yang lainnya dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya dinamakan . . . .
a. daya tahan
b. kecepatan
c. kelenturan
d. kelincahan

8. Kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang


membebani otot dalam waktu yang cukup lama dinamakan
a. kecepatan
b. kelenturan
c. daya tahan otot
d. kelincahan

9. Kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam


waktu yang relatif lama dinamakan . . . .
a. kecepatan
b. kelenturan

207
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
c. daya tahan otot
d. daya tahan paru-paru/ kardiovaskuler

10. Kemampuan seseorang untuk menggerakkan anggota


badan pada luas gerak tertentu pada suatu persendian
dinamakan . . . .
a. kecepatan
b. kelenturan
c. daya tahan otot
d. kelincahan

B. Jawablah mendiskusikan di bawah ini dengan singkat


dan tepat. Tugas ini dikerjakan di rumah dan dikerjakan
pada buku tugas.
1. Jelaskan yang dimaksud dengan latihan kebugaran
jasmani.
2. Sebutkan manfaat melakukan latihan kebugaran
jasmani.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kekuatan otot.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan daya tahan.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelentukan.

Tugas Kelompok

Setelah kamu mempelajari materi aktivitas kebugaran jasmani


yang terkait dengan kesehatan, coba kamu kerjakan tugas
kelompok di bawah ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Tugas
tersebut antara lain: tugas gerak, cara melakukan, kesalahan
yang sering terjadi saat melakukan, dan bagaimana cara
memperbaiki kesalahan tersebut. Buatlah kelompok kemudian
amati gerakan yang dilakukan temanmu dan kerjakan tugas
kelompok di bawah ini. Tugas kelompok ini dapat dikerjakan di
rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

208
Hardiyanto
1. Latihan kekuatan otot.
2. Latihan daya tahan otot.
3. Latihan daya tahan pernapasan (jantung dan paru).
4. Latihan kelenturan.
Penilaian Keterampilan

A. Penilaian Unjuk Kerja


1. Lakukan latihan kekuatan otot yang dilakukan secara
perseorangan dan berkelompok atau dalam bentuk
perlombaan.
2. Lakukan latihan daya tahan otot yang dilakukan
secara perseorangan dan berkelompok atau dalam
bentuk perlombaan.
3. Lakukan latihan kelenturan yang dilakukan secara
perseorangan dan berkelompok atau dalam bentuk
perlombaan.
4. Lakukan latihan daya tahan jantung/paru-paru yang
dilakukan secara perseorangan dan berkelompok
atau dalam bentuk perlombaan.

Penilaian Sikap

Penilaian aspek sikap dilakukan dengan pengamatan selama


mengikuti kegiatan pembelajaran. Pengamatan dalam proses
penilaian dilakukan saat siswa melakukan latihan aktivitas
kebugaran jasmani. Penilaian sikap dapat dilakukan terhadap
diri sendiri dan dapat juga menilai antarteman. Aspek-aspek
yang dinilai meliputi: disiplin, percaya diri, sungguh-sungguh,
dan kerja sama.

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan,


setiap siswa menunjukkan atau menampilkan perilaku yang

209
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
diharapkan, dengan kriteria berikut ini.

4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Aspek yang Dinilai
Nama Sungguh-
No Disiplin Percaya diri Kerja sama ∑ NA
Siswa sungguh
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Jumlah Skor Maksimal (Nilai Sikap) = 16


Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Sikap = X 100
Jumlah skor maksimal

210
Hardiyanto
Aktivitas
Pelajaran Gerak Berirama
5

Tujuan Pembelajaran:
Kata Kunci:
Setelah mempelajari materi pada
aktivitas gerak
bab ini, peserta didik diharapkan
berirama, langkah
memiliki pengetahuan dan mampu
kaki, ayunan lengan,
mempraktikkan keterampilan
tahan otot, daya tahan
gerak berirama secara koordinatif
jantung dan paru-paru,
dengan kontrol yang baik dengan
kelenturan
menunjukkan sikap sportif,
kerja sama, tanggung jawab, dan
disiplin.

Peta Konsep
Aktivitas Gerak Berirama

Gerak Hakekat Gerak Lengan


Langkah Senam Ritmik
 Pengertian
 Pengertian gerak ayunan
 Pengertian
kekuatan lengan
senam ritmik
 Cara melakukan  Cara
latihan melakukan
kekuatan gerak ayunan
 Mempraktikan lengan
latihan
 Mempraktikan
kekuatan
latihan ayunan
lengan

211
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PEMBANGKIT MOTIVASI
Apakah kamu suka melihat orang bergerak seperti menari?. Bagaimana
perasaanmu ketika melihat orang menari? Kamu pasti merasa senang,
bukan? karena mereka menari sambil mendengarkan ketukan irama
musik. Musik membuat kadang membuat hati kita merasa senang.
Olahraga yang diiringi musik ini disebut senam irama. Senam irama
merupakan rangkaian gerakan senam yang dilakukan dengan
rangkaian langkah-langkah kaki disertai ayunan lengan dan sikap
badan dengan diiringi oleh irama atau music. Sebenarnya, senam
irama telah lama dikenal dan dilakukan oleh siswa-siswi sekolah saat
di waktu pagi hari ataupun di sore hari.

Apabila kamu ingin melaksanakan senam irama ini dengan baik kamu
harus berlatih secara berulang-ulang. Pada bab ini kamu akan diajak
mengenal berbagai gerakan-gerakan dari kaki sampai lengan dengan
ketukan irama atau dengan memberikan kode aba-aba hitungan
setiap gerakannya. Mari! pelajari materi berikut.

A. Aktivitas Gerak Berirama

1. Aktivitas Pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Perhatikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh gurumu!
2) Perhatikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan Kalian lakukan!
3) Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai
materi gerak berirama yang akan Kalian pelajari!
4) Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu
oleh gurumu lakukanlah pemanasan!
b. Memilih Kelompok
Ikutilah permainan untuk memilih pasangan atau
kelompok yang dipandu oleh gurumu!
c. Mempelajari instruksi guru kamu
1) Bersama pasangan atau kelompokmu dengarlah
instruksi yang Kalian terima!
2) Diskusikan isi materi yang disampaikan guru
kamu.

212
Hardiyanto
3) Cobalah lakukan berbagai gerak spesifik sesuai
dengan gambar dan atau keterangan yang Kalian
pahami!
d. Berbagi peran
1) Buatlah kesepakatan dengan pasanganmu dalam
barisan (kelompok) untuk melakukan gerakan.
2) Menyimak langkah-langkah pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
3) Selanjutnya mengamati gerak spesifik yang
dipraktekan oleh guru kamu atau yang dilakukan
oleh teman kamu (pengamatan hasil video).
4) Berbagi tugas untuk mencari gerakan spesifik
berirama mulai dari gerakan lengan, dan gerakan
tungkai yang sudah diamati.
5) Jika sudah mendapatkan kesesuaian gerak
dalam kelompok kamu, buatlah pengabungan
gerakan tersebut menjadi rangkaian gerakan.
6) Mintalah masukan perbaikan-perbaikan
gerakan, kamu bisa bertanya kepada teman
kelompok atau guru kamu untuk melakukan
perbaikan.
7) Lakukan gerakan hasil karyamu bersama-sama
dengan kelompokmu didepan kelas sampai guru
memerintahkan untuk berganti kelompok yang
lain.
e. Menelaah pengetahuan dan Mempraktekkan gerak
spesifik sesuai dengan Lembar Kerja
1) Diskusikanlah pengetahuan mengenai gerakan
melangkah! (Bahan Bacaan 1)
2) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
lengan, kemudian praktikkan secara bergantian!
(Bahan Bacaan 2)
3) Diskusikanlah cara melakukan gerak spesifik
melangkah dan mengerakan ayunan lengan!
(Bahan Bacaan 3)
4) Diskusikanlah cara melakukan merangkai gerak
spesifik berirama, kemudian praktikkan secara
bersama-sama! (Bahan Bacaan 4)

213
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
f. Penilaian Pembelajaran
1) Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara
aktif, karena selama proses pembelajaran Kalian
akan dinilai!
2) Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai cara
melakukan gerak spesifik dalam permainan tenis
meja.
3) Lakukan gerak spesifik dalam permainan tenis
meja dengan cara yang benar sesuai dengan
bahan bacaan dan lembar kerja.
4) Lakukanlah seluruh kegiatan dengan disiplin,
penuh tenggung jawab, dan bekerja samalah
dengan pasanganmu dalam menyelesaikan
seluruh tugas.

2. Bahan Bacaan
a. Bahan Bacaan 1: Pengertian Aktivitas Gerak
Berirama

Sekarang coba kamu baca tentang pengertian dan


asal-usul aktivitas gerak berirama berikut ini.

Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah


gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik,
atau pembelajaran bebas yang dilakukan secara
berirama. Senam ritmik dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ataupun tidak menggunakan
alat. Alat yang sering digunakan adalah gada,
simpai, tongkat, bola, pita, topi dan lain-lain
sebagainya.

Senam irama merupakan senam yang dilakukan


untuk menyalurkan rasa seni atau rasa keindahan
atau untuk membina dan meningkatkan seni gerak.
Secara prinsip antara senam biasa dengan senam
irama tidak ada perbedaan, hanya saja pada senam
irama ditambahkan irama (ritme).

214
Hardiyanto
Senam irama termasuk kedalam jenis olahraga
senam umum karena memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1) mudah diikuti
2) tidak membutuhkan biaya yang mahal
3) diiringi musik atau nyanyian
4) melibatkan banyak peserta
5) bermanfaat untuk kesehatan tubuh

b. Bahan Bacaan 2: Aktivitas Pembelajaran Gerakan


Langkah Kaki Aktivitas Gerak Berirama


Amati peragaan cara melakukan bentuk-bentuk
gerakan langkah kaki aktivitas gerak berirama
antara lain berikut ini.

1) Aktivitas Pembelajaran Langkah Biasa

Amati peragaan cara melakukan gerakan


langkah biasa aktivitas gerak berirama berikut
ini.
• berdiri dengan sikap tegak rileks.
• langkahkan kaki kiri ke depan dan kedua
lengan di samping badan.
• langkahkan kaki kanan ke depan dan
jatuhkan pada tumit.
• lanjutkan melangkah dengan kaki kiri
secara bergantian.

Gambar 5.1 Cara melakukan gerakan langkah biasa

215
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
2) Aktivitas Pembelajaran Langkah rapat

Amati peragaan cara melakukan gerakan


langkah rapat aktivitas gerak berirama berikut
ini.
• berdiri dengan sikap tegak rileks.
• langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri.
• kemudian, melangkahkan kaki kiri di depan
kaki kanan.
• lanjutkan kedua kaki rapat.

Gambar 5.2 Cara melakukan gerakan langkah rapat

3) Aktivitas Pembelajaran Langkah keseimbangan

Amati peragaan cara melakukan gerakan


langkah keseimbangan aktivitas gerak berirama
berikut ini.
• berdiri dengan sikap tegak rileks.
• hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke depan.
• hitungan 2: kaki kanan menyusul melangkah
ke depan.
• ketika tumit kaki kanan masih terangkat,
kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur
merapat.

Gambar 5.3 Cara melakukan gerakan langkah keseimbangan


216
Hardiyanto
4) Aktivitas Pembelajaran Langkah Depan

Amati peragaan cara melakukan gerakan


langkah depan aktivitas gerak berirama berikut
ini.
• berdiri dengan sikap anjur kiri.
• hitungan 1: silangkan kaki kiri di muka kaki
kanan.
• hitungan 2: kaki kiri menyusul dan bersama-
sama kaki kanan menyusul lagi (satu hep
dua).
• selanjutnya, langkahkan kaki kiri, disusul
kanan, kemudian diikuti langkah kiri.

Gambar 5.4 Cara melakukan gerakan langkah ke depan

5) Aktivitas Pembelajaran Langkah Silang

Amati peragaan cara melakukan gerakan


langkah silang aktivitas gerak berirama berikut
ini.
• berdiri dengan sikap anjur kiri.
• hitungan 1: silangkan kaki kiri di muka kaki
kanan.
• kruispas dapat pula dilakukan ke belakang.
• langkah silang ini dilakukan dengan irama
2/4.

217
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 5.5 Cara melakukan gerakan langkah silng

c. Bahan Bacaan 3: Aktivitas Pembelajaran Gerakan


Ayunan Lengan


Amati peragaan cara melakukan bentuk-bentuk
gerakan ayunan lengan berikut ini.

1) Aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu


lengan ke depan dan ke belakang
Amati peragaan cara melakukan gerakan
ayunan satu lengan ke depan belakang aktivitas
gerak berirama berikut ini.
• sikap permulaan berdiri tegak, melangkah,
kedua lengan lurus ke depan.
• hitungan 1: ayun lengan kiri ke belakang
diikuti kedua lutut mengeper.
• hitungan 2: ayunkan kembali tangan kiri ke
depan.
• hitungan 3-4: sama dengan hitungan 1 – 2
hanya dilakukan dengan tangan kanan.
• lakukan pembelajaran ini 6 x 4 hitungan
dengan irama 4/4.

218
Hardiyanto
Gambar 5.6 Cara melakukan gerakan ayunan lengan satu lengan ke depan senam ritmik

2) Aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan


ke samping
Amati peragaan cara melakukan gerakan
ayunan satu lengan ke samping aktivitas gerak
berirama berikut ini.
• sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan
kedua lengan ke samping kanan
• hitungan 1: ayunkan lengan kiri dari depan
ke samping kiri diikuti kedua lutut mengeper.
• hitungan 2: ayunkan kembali lengan kiri ke
depan.
• hitungan 3-4, lengan kanan melakukan
gerakan seperti tangan kiri pada hitungan 1
dan 2.

Gambar 5.7 Cara melakukan gerakan ayunan lengan satu lengan ke samping

219
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
3) Aktivitas pembelajaran gerakan ayunan
satu lengan ke samping bersamaan dengan
memindahkan berat badan
Amati peragaan cara melakukan gerakan
ayunan satu lengan ke samping bersamaan
dengan memindahkan berat badan aktivitas
gerak berirama berikut ini.
• sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan
kedua lengan ke samping kanan
• hitungan 1: ayunkan lengan kiri ke kiri.
• hitungan 2: ayunkan lengan kanan ke kiri
bersamaan dengan memindahkan berat
badan ke kiri dan kedua lutut mengeper.
• hitungan 3: ayunkan lengan kanan kembali
ke kanan.
• hitungan 4: ayunkan lengan kiri ke kanan
bersamaan memindahkan berat badan ke
kanan, kedua lutut mengeper.

Gambar 5.8 Cara melakukan gerakan ayunan lengan satu lengan ke samping bersamaan
dengan memindahkan berat badan

4) Aktivitas pembelajaran gerakan ayunan dua


lengan depan belakang
Amati peragaan cara melakukan gerakan
ayunan dua lengan ke depan belakang aktivitas
gerak berirama berikut ini.
• sikap permulaan berdiri, kaki kiri melangkah,
kedua lengan lurus ke depan.

220
Hardiyanto
• hitungan 1: ayunkan kedua lengan ke
belakang.
• hitungan 2: ayunkan kembali ke depan.
• hitungan 3-4, putar kedua lengan melalui
bawah di samping badan.
• hitungan 5,6,7,8: pembelajaran sama
dengan pembelajaran 1,2,3,4, tetapi arahnya
berlawanan.

Gambar 5.9 Cara melakukan


gerakan ayunan
dua lengan ke depan
belakang

5) Aktivitas pembelajaran gerakan ayunan dua


lengan silang ke depan di muka badan
Amati peragaan cara melakukan gerakan
ayunan dua lengan ke depan di muka badan
aktivitas gerak berirama berikut ini.
• sikap permulaan tegakkan kaki kiri ke
samping kiri, kedua tangan direntangkan.
• hitungan 1: ayunkan kedua lengan silang di
muka badan.
• hitungan 2: ayunkan kedua lengan kembali.
• hitungan 3: ayunkan kedua lengan silang di
belakang badan.
• hitungan 4: ayunkan kedua lengan kembali.
• hitungan 5,6,7,8, diulang gerakan hitungan
1,2,3, dan 4.

221
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 5.10 Cara melakukan gerakan ayunan dua lengan silang depan di muka badan

6) Aktivitas pembelajaran gerakan langkah kaki


dan ayunan lengan
Tujuan gerakan langkah kaki dan ayunan lengan
senam ritmik adalah untuk mengkombinasikan
teknik gerakan-gerakan gerakan variasi langkah
kaki dan ayunan lengan senam ritmik yang telah
dipelajari. Setelah peserta didik melakukan
gerakan langkah kaki dan ayunan lengan senam
ritmik, coba rasakan gerakan langkah kaki dan
ayunan lengan senam ritmik yang mana mudah
dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan
tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan
permasalahan tersebut, kemudian lakukan
kembali gerakan-gerakan tersebut.

Rangkaian gerakan langkah kaki dan ayunan


lengan senam ritmik dapat dilakukan dengan
cara: perorangan dan berpasangan. Dalam
melakukan gerakan langkah kaki dan ayunan
lengan senam ritmik, peserta didik diharapkan
dapat menunjukkan nilai-nilai sikap seperti:
sportifitas, kerja sama, tanggung jawab, dan
disiplin.

Bentuk-bentuk rangkaian gerakan variasi


langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak
berirama antara lain sebagai berikut.

222
Hardiyanto
a) Aktivitas pembelajaran gerakan langkah ke
depan dan gerakan tangan ke atas
Amati peragaan cara melakukan gerakan
langkah kaki ke depan dan gerakan tangan
ke atas aktivitas gerak berirama berikut ini.
• sikap permulaan tegak, langkahkan
kaki kiri, kedua lengan ke samping.
• hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke
depan, ayun kedua lengan lurus ke atas.
• hitungan 2: pindahkan berat badan
ke belakang sambil membungkukkan
badan ke muka, ujung tangan ke ujung
kaki, pandangan ke perut.
• hitungan 3, tegak kembali.
• hitungan 4: kaki kiri dirapatkan dan
kedua lengan kembali ke sikap semula.
• hitungan 5,6,7, dan 8 sama hanya ganti
kaki kiri.

Gambar 5.11 Cara


melakukan variasi langkah
kaki
ke depan dan gerakan
tangan ke atas

b) Aktivitas pembelajaran gerakan langkah ke


samping dengan gerakan tangan memutar
Amati peragaan cara melakukan variasi
gerakan langkah ke samping dengan
gerakan tangan memutar berikut ini.
• sikap permulaan tegak, langkahkan
kaki kiri dan kedua lengan ke samping
badan.
• hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke
samping kiri dan kedua lengan lurus ke
atas.
• hitungan 2: liukkan badan ke samping
kanan dengan memindahkan berat

223
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
badan ke kiri, kaki kanan lurus, dan
kaki kiri ditekuk.
• hitungan 3, tegak kembali.
• hitungan 4: kaki kiri dirapatkan dan
kedua lengan kembali ke samping
badan.

Gambar 5.12 Cara melakukan variasi langkah kaki


ke samping dengan gerakan tangan memutar

d. Bahan Bacaan 4: Aktivitas Pembelajaran Gerakan


Langkah Kaki Dan Gerakan Ayunan Lengan

1) Aktivitas pembelajaran 1: gerakan ayunan


satu lengan ke belakang dan ke depan
Siswa mengomunikasikan aktivitas
pembelajaran gerakan ayunan satu lengan
ke belakang dan ke depan aktivitas gerak
berirama berikut ini.

(a) Sikap awal


Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri
menyilang bergantian dan kedua lengan
lurus ke depan.
(b) Gerakannya
• hitungan 1 : lengan kiri diayunkan
kebelakang
• hitungan 2 : lengan kiri diayunkan ke
depan.
• hitungan 3 : lengan kanan diayunkan
ke belakang.
• hitungan 4 : lengan kanan diayunkan
ke depan
224
Hardiyanto
• pandangan selalu mengikuti ayunan
lengan.
(c) Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

Gambar 5.13 Pembelajaran gerakan ayunan satu lengan ke belakang dan ke depan

2) Aktivitas pembelajaran 2: gerakan ayunan


dua lengan ke belakang dan ke depan
Siswa mengomunikasikan aktivitas
pembelajaran gerakan ayunan dua lengan
ke belakang dan ke depan aktivitas gerak
berirama berikut ini.
(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan
kedua lengan lurus ke depan.
(b) Gerakannya
• hitungan 1 : kedua lengan diayunkan
ke belakang samping kiri.
• hitungan 2 : kedua lengan diayunkan
kembali ke depan..
• hitungan 3 : kedua lengan diayunkan
ke belakang samping kanan.
• hitungan 4 : kedua lengan diayunkan
kembali ke depan.
• pandangan selalu mengikuti ayunan
lengan.
(c) Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

225
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Gambar 5.14 Pembelajaran gerakan ayunan dua lengan ke belakang dan ke depan

3) Aktivitas pembelajaran 3: gerakan ayunan


lengan silang dan rentang di muka badan
Siswa mengomunikasikan aktivitas
pembelajaran gerakan ayunan lengan silang
dan rentang di muka badan aktivitas gerak
berirama berikut ini.
(a) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan
kedua lengan direntangkan.
(b) Gerakannya
• hitungan 1 : kedua lengan disilangkan
di depan dada.
• hitungan 2 : kedua lengan terentang
setinggi bahu.
• hitungan 3 : arahkan pandangan ke
bahu kanan secara bergantian.
(a) Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

Gambar 5.15 Gerakan ayunan lengan silang dan rentang di muka badan

226
Hardiyanto
4) Aktivitas pembelajaran 4: gerakan ayunan
lengan melingkar di atas kepala
Siswa mengomunikasikan aktivitas
pembelajaran gerakan ayunan lengan
melingkar di atas kepala aktivitas gerak
berirama berikut ini.

(a) Sikap awal


Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan
kedua lengan lurus ke depan.
(b) Gerakannya
• hitungan 1 : kedua lengan diayunkan
ke kanan melingkar ke dalam satu
lingkaran di atas kepala.
• hitungan 2 : berdiri tegak, langkahkan
kaki kanan dan kedua lengan lurus ke
depan.
• hitungan 3 : kedua lengan diayunkan ke
kiri melingkar ke dalam satu lingkaran
di atas kepala.
• hitungan 4 : berdiri tegak, langkahkan
kaki kiri dan kedua lengan lurus ke
depan.
• pandangan mengikuti gerakan lengan.
(c) Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

Gambar 5.16 Gerakan ayunan lengan melingkar di atas kepala

227
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
5) Aktivitas pembelajaran 5: gerakan ayunan
satu lengan horizontal ke kiri dan ke kanan
Siswa mengomunikasikan aktivitas
pembelajaran gerakan ayunan satu lengan
horizontal ke kiri dan ke kanan aktivitas gerak
berirama sebagai berikut.

(a) Sikap awal


Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan
kedua lengan direntangkan.
(b) Gerakannya
• hitungan 1 : lengan kiri diayun ke
kanan di depan badan.
• hitungan 2 : lengan kiri diayun ke kiri
(sikap semula).
• hitungan 3 : lengan kanan diayun ke
kiri di depan badan.
• hitungan 4 : lengan kanan diayun ke
kanan (sikap semula)
• setiap ayunan diikuti dorongan
panggul.
(a) Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

Gambar 5.17 Gerakan ayunan satu lengan horizontal ke kiri dan ke kanan

e. Bahan Bacaan 5: Aktivitas pembelajaran gerakan


ayunan kedua lengan ditarik ke dada dan didorong
ke depan
Siswa mengomunikasikan aktivitas pembelajaran
gerakan ayunan kedua lengan ditarik ke dada dan
didorong ke depan aktivitas gerak berirama berikut
ini.
228
Hardiyanto
(1) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan
kedua lengan lurus ke depan
(2) Gerakannya
• hitungan 1 : kedua lengan diluruskan di
depan dada.
• hitungan 2 : kedua lengan ditarik di
depan dada.
• hitungan 3 : kedua lengan didorong ke
depan (sikap semula)
• setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
(3) Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

Gambar 5.18 Gerakan ayunan kedua lengan ditarik ke dada dan didorong ke depan

f. Bahan Bacaan 6: Aktivitas pembelajaran gerakan


ayunan dua tangan setinggi bahu
Siswa mengomunikasikan aktivitas pembelajaran
gerakan ayunan kedua tangan setinggi bahu
aktivitas gerak berirama sebagai berikut.
(1) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke
samping kiri dan kedua lengan lurus ke
samping kanan.
(2) Gerakannya
• hitungan 1 : kedua lengan diayunkan ke
kiri.
• hitungan 2 : kedua lengan diayunkan ke
kanan.
• hitungan 3 : kedua lengan diayun
melingkar satu lingkaran ke kiri di atas

229
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
kepala.
• hitungan 4 : kedua lengan lurus ke
samping kiri.
• setiap gerakan ini diulang, ayunan lengan
dari samping kiri
(3) Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

Gambar 5.19 Gerakan ayunan dua tangan setinggi bahu

g. Bahan Bacaan 7: Aktivitas pembelajaran gerakan


ayunan satu lengan ke kaki kanan dan kiri secara
bergantian
Siswa mengomunikasikan aktivitas pembelajaran
gerakan ayunan satu lengan ke kaki kanan dan
kiri secara bergantian aktivitas gerak berirama
berikut ini.
(1) Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping
kiri dan kedua tangan direntangkan.
(2) Gerakannya
• hitungan 1 : tangan kanan diayun menyentuh
ujung kaki kiri dan badan membungkuk.
• hitungan 2 : tangan kembali diayun ke sikap
semula.
• gerakan dilakukan bergantian dengan
tangan kiri.
(3) Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

230
Hardiyanto
Gambar 5.20 Gerakan ayunan satu lengan ke kaki kanan dan kiri bergantian

Buatlah kesimpulan dan catatan-catatan tentang


materi pembelajaran aktivitas gerak berirama yang telah
dipelajari dalam buku catatanmu.

231
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Penilaian Pelajaran 5

Tugas Pengetahuan

Tugas Individu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang


merupakan jawaban paling benar.

1. Sikap awal gerakan langkah biasa senam ritmik adalah . . . .


a. berdiri tegak
b. berdiri istirahat
c. berdiri santai
d. berdiri rileks

2. Di bawah ini adalah bentuk langkah dalam senam ritmik,


kecuali . . . .
a. langkah biasa
b. langkah ke belakang
c. langkah rapat
d. langkah keseimbangan

3. Sikap awal gerakan langkah rapat senam ritmik adalah . . . .


a. berdiri rileks
b. berdiri istirahat
c. berdiri tegak
d. berdiri santai

4. Sikap awal gerakan langkah silang senam ritmik adalah . .


..
a. berdiri tegak
b. berdiri rileks
c. anjur kanan
d. anjur kiri

232
Hardiyanto
5. Berdiri dengan sikap tegak, langkahkan kaki kiri ke depan
dan kaki kanan menyusul melangkah ke depan merupakan
gerakan langkah . . . .
a. langkah biasa
b. langkah ke belakang
c. langkah rapat
d. langkah keseimbangan

6. Berdiri dengan sikap tegak, langkahkan kaki kanan di


depan kaki kiri, kemudian melangkahkan kaki kiri di depan
kaki kanan merupakan gerakan langkah . . . .
a. langkah biasa
b. langkah ke belakang
c. langkah rapat
d. langkah keseimbangan

7. Berdiri dengan sikap tegak, langkahkan kaki kiri dan kedua


lengan di samping badan dan langkahkan kaki kanan dan
jatuhkan pada tumit merupakan gerakan langkah . . . .
a. langkah biasa
b. langkah ke belakang
c. langkah rapat
d. langkah keseimbangan

8. Sikap permulaan berdiri tegak, melangkah, kedua lengan


lurus ke depan merupakan gerakan mengayunkan lengan
....
a. satu lengan ke depan
b. satu lengan ke belakang
c. satu lengan ke samping
d. dua lengan ke depan dan belakang

9. Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke


samping kanan merupakan gerakan mengayunkan lengan
....
a. satu lengan ke depan
b. satu lengan ke belakang
c. satu lengan ke samping
d. dua lengan ke depan dan belakang

233
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
10. Ayunkan kedua lengan ke belakang kemudian putar kedua
lengan melalui bawah di samping badan merupakan gerakan
mengayunkan lengan . . . .
a. satu lengan ke depan
b. satu lengan ke belakang
c. satu lengan ke samping
d. dua lengan ke depan dan belakang

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan


tepat.

1. Jelaskan yang dimaksud dengan aktivitas gerak


berirama.
2. Sebutkan tekanan yang harus diberikan pada
aktivitas gerak berirama.
3. Sebutkan macam-macam gerakan mengayunkan
lengan aktivitas gerak berirama.
4. Sebutkan macam-macam gerakan langkah kaki
aktivitas gerak berirama.
5. Sebutkan macam-macam sikap langkah kaki aktivitas
gerak berirama.
6. Jelaskan cara melakukan gerakan langkah biasa
dalam aktivitas gerak berirama.
7. Jelaskan cara melakukan gerakan langkah rapat
dalam aktivitas gerak berirama.
8. Jelaskan cara melakukan gerakan ayunan lengan ke
belakang dan ke muka.
9. Jelaskan cara melakukan gerakan ayunan satu
lengan melingkar di atas kepala.
10. Jelaskan cara melakukan gerakan ayunan lengan dan
rentang di muka badan.

Tugas Kelompok

Setelah kamu mempelajari materi aktivitas gerak berirama,


coba kamu kerjakan tugas kelompok di bawah ini dengan penuh
rasa tanggungjawab. Tugas tersebut antara lain: tugas gerak,
234
Hardiyanto
cara melakukan, kesalahan yang sering terjadi saat melakukan,
dan bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut. Buatlah
kelompok kemudian amati gerakan yang dilakukan temanmu
dan kerjakan tugas kelompok di bawah ini. Tugas kelompok ini
dapat dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.

1. Aktivitas pembelajaran gerakan langkah kaki aktivitas


gerak berirama.
2. Aktivitas pembelajaran gerakan ayunan lengan aktivitas
gerak berirama.
3. Aktivitas pembelajaran rangkaian gerakan langkah kaki
dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama secara
berkelompok.

Penilaian Keterampilan

A. Penilaian aspek keterampilan diberikan dalam dua bentuk,


yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/ keterampilan
sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian sikap) dan
penilaian produk dari gerakan tersebut (diambil ketepatan
waktu melakukan gerakan).

1. Lakukan gerakan langkah kaki aktivitas gerak berirama.


Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian proses).
2. Lakukan latihan gerakan ayunan lengan aktivitas
gerak berirama. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian proses).
3. Lakukan latihan rangkaian gerakan langkah kaki
dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama secara
berkelompo. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses)
dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian proses).

235
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Penilaian Sikap
Penilaian aspek sikap dilakukan dengan pengamatan selama
mengikuti kegiatan pembelajaran. Pengamatan dalam proses
penilaian dilakukan saat siswa melakukan aktivitas gerak
berirama. Penilaian sikap dapat dilakukan terhadap diri sendiri
dan dapat juga menilai antarteman. Aspek-aspek yang dinilai
meliputi: disiplin, percaya diri, sungguh-sungguh, dan kerja
sama.

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap
peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang
diharapkan, dengan kriteria sebagai berikut.

4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Aspek yang Dinilai
Nama Percaya Sungguh- Kerja
No Disiplin ∑ NA
Siswa diri sungguh sama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Jumlah Skor Maksimal (Nilai Sikap) = 16

Jumlah skor yang diperoleh


Penilaian Sikap = X 100
Jumlah skor maksimal

236
Hardiyanto
Aktivitas Renang
Pelajaran

Tujuan Pembelajaran:
Kata Kunci:
Setelah mempelajari materi pada
Renang gaya bebas,
bab ini, peserta didik diharapkan
posisi tubuh, gerakan
memiliki pengetahuan dan mampu
kaki, gerakan lengan,
mempraktikkan keterampilan
gerakan mengambil
dasar satu gaya renang (renang
napas, koordinasi
gaya bebas) dengan koordinasi
gerakan, bentuk-bentuk
yang baik dengan menunjukkan
latihan, tata tertib
sikap sportifitas, kerja sama,
dalam berenang
tanggung jawab, dan disiplin.

Peta Konsep
Aktivitas Renang

Gerakan Renang Tata tertib


Gaya Bebas Keselamatan di Air
 Pengertian renang gaya  Pengertian gerak
bebas ayunan lengan
 Pembelajaran gerakan  Cara melakukan gerak
kaki renang gaya bebas ayunan lengan
 Pembelajaran gerakan  Mempraktikan latihan
lengan renang gaya ayunan lengan
bebas
 Pembelajaran gerakan
mengambil napas
renang gaya bebas
 Pembelajaran
koordinasi gerakan
renang gaya bebas

237
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PEMBANGKIT MOTIVASI
Olahraga renang sangat berbeda dengan olahraga yang lain dan bergerak di
air berbeda dengan bergerak di darat. Gerak manusia di darat pada umumnya
pada posisi tegak atau vertikal dipengaruhi oleh data tarik bumi sepenuhnya,
sedangkan perenang yang bergerak di air dalam posisi horizontal di bawah
pengaruh daya tarik bumi dikurangi oleh daya tekan air ke atas.

Dalam keadaan normal, kita dapat bergerak bebas di bawah daya tarik bumi,
sedangkan di dalam air kita harus belajar menyesuaikan gerakan dengan air.
Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya gerakan-gerakan yang nampaknya
aneh. Lama-kelamaan terciptalah gerakan-gerakan tertentu yang dianggap
paling menguntungkan bagi seseorang pada waktu berenang, baik ditinjau
dari segi mudahnya gerakan tersebut dilakukan maupun dari segi cepatnya
melaju ke depan.

Gerakan-gerakan tertentu ini kemudian menjadi gaya-gaya renang tertentu


gerakannya semakin menjadi mantap dan mempunyai ciri-ciri khusus, seperti
gerakan-gerakan yang terdapat pada gaya dada, gaya bebas, gaya punggung,
dan gaya kupu-kupu.

Dalam bab ini, kita akan mempelajari gerakan renang gaya bebas. Penyajian
materi dipaparkan secara lengkap, baik gambar maupun penjelasannya.
Diharapkan para peserta didik dapat lebih mudah memahami gerakan renang
gaya bebas dengan benar.

A. Aktivitas Pembelajaran

1. Pendahuluan
a. Perhatikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh gurumu!
b. Perhatikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan Kalian lakukan!
c. Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai materi
gerak spesifik renang yang akan Kalian pelajari!
d. Bersama teman-temanmu dan dengan dipandu oleh
gurumu lakukanlah pemanasan!
2. Menyimak Informasi dan Peragaan Materi Tentang Gerak
Spesifik Renang
a. Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai materi
permainan bulutangkis yang akan Kalian pelajari!
b. Simaklah peragaan yang dilakukan oleh gurumu terkait
dengan gerak spesifik renang (gerak meluncur, gerakan

238
Hardiyanto
kaki, gerakan lengan, gerakan mengambil napas, dan
koordinasi gerakan) dalam aktivitas air!
c. Bertanyalah jika diberikan kesempatan oleh gurumu
terkait dengan materi yang akan dipelajari yang Kalian
kurang pahami!
3. Mencoba dan Melakukan Gerak Spesifik Renang
a. Lakukan setiap gerak spesifik satu per satu secara
bertahap!
b. Lakukan setiap gerak spesifik secara bergilir sesuai aba-
aba dari gurumu!
c. Gunakan peralatan secara bergantian dan bertanggung
jawab!
4. Siswa Mendapatkan Umpan Balik Dari Diri Sendiri, Teman
Dalam Kelompok, dan Guru
a. Rasakan setiap gerakan yang Kalian lakukan!
b. Perhatikan umpan balik secara langsung yang diberikan
oleh teman dalam kelompok!
c. Perhatikan umpan balik dari gurumu, baik yang
disampaikan secara individual maupun klasikal!
d. Gunakan umpan balik yang Kalian dapat untuk
memperbaiki gerakan selanjutnya!
5. Menggunakan Gerak Spesifik Renang ke Dalam Simulasi
Perlombaan
a. Lakukanlah simulasi perlombaan renang dengan
menerapkan berbagai gerak spesifik dengan peraturan
yang ditentukan oleh gurumu!
b. Berikanlah saran perbaikan kepada temanmu jika tidak
menerapkan gerak spesifik dengan benar!
6. Penilaian Pembelajaran
a. Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara aktif,
karena selama proses pembelajaran Kalian akan dinilai!
b. Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai cara
melakukan gerak spesifik renang dalam aktivitas air.
c. Lakukan gerak spesifik renang dalam aktivitas air
dengan cara yang benar sesuai dengan bahan bacaan
dan peragaan dari gurumu.

239
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
d. Lakukanlah seluruh kegiatan dengan percaya
diri, disiplin, sportif, dan bekerja samalah dalam
menyelesaikan seluruh tugas.

B. Bahan Bacaan 1: Pembelajaran Gerak Dasar Renang


Gaya Bebas

Sekarang coba kamu baca tentang pengertian renang gaya


bebas berikut ini.

Gaya renang adalah cara melakukan gerakan lengan dan


tungkai berikut koordinasi dari kedua gerakan tersebut
yang memungkinkan orang berenang maju atau mundur
didalam air. Keseluruhan gaya renang merupakan
kombinasi dari posisi badan, gerakan lengan, gerakan
tungkai, tempo, dan pernafasan. Gaya renang diberi nama
berdasarkan posisi badan di air (gaya dada, gaya punggung)
atau nama pencipta (gaya trudgen)

Gaya-gaya renang yang kita kenal sekarang ini ada


4 macam gaya, yaitu: (1) Gaya bebas, (2) gaya dada, (3)
gaya kupu-kupu, dan (4) gaya punggung. Kelangsungan
gerakan renang gaya bebas antara lain sebagai berikut :
(1) posisi badan, (2) gerakan kaki, (3) gerakan lengan, (4)
pengambilan napas, dan (5) koordinasi gerakan. Dalam
perlombaan renang dikenal istilah renang gaya ganti
yang mengacu kepada urutan gaya renang yang harus
dilakukan. Dalam nomor renang gaya ganti perorangan,
perenang memulai dengan gaya kupu-kupu, diteruskan
dengan gaya punggung, gaya dada, dan diakhiri dengan
gaya bebas.

Gaya bebas adalah gaya yang dilakukan perenang selain


dari gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya punggung. Gaya
bebas menyerupai cara berenang seekor binatang. Oleh
sebab itu disebut “Crawl” yang artinya merangkak.
Gerakan asli dari gaya ini adalah menirukan gerakan dari
anjing yang berenang atau dikenal dengan renang gaya
240
Hardiyanto
anjing (dog-style). Gaya bebas ini disebut juga gaya rimau,
yang berasal dari kata “harimau”.

Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada


menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara
bergantian digerakkan jauh kedepan dengan gerakan
mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian
dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Posisi
wajah menghadap ke permukaan air. Pernafasan dilakukan
satu lengan digerakkan keluar dari air, saat tubuh
dimiringkan dan kepala berpaling kesamping, dan boleh
memilih menoleh ke kanan atau ke kiri. Gerakan dasar ini
mengarah pada teknik renang gaya bebas. Gerakan dasar
yang harus dikuasi dalam renang gaya bebas adalah :

1. Pembelajaran gerakan kaki renang gaya bebas


Amati peragaan cara melakukan gerakan kaki renang
gaya bebas sebagai berikut :
a) Pembelajaran gerakan kaki sebaiknya dilakukan
di pinggir kolam
b) kedua tangan berpegangan pada parit
c) kedua kaki lurus ke belakang dan digerakan
turun-naik bergantian
d) sumber gerakan dari pangkal paha
e) gerakan kaki dapat pula dilakukan dengan cara
duduk di pinggir kolam

Gambar 6.1 Pembelajaran gerakan kaki

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan

241
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
hasil pengamatan dan mana yang paling mudah
kamu lakukan.
c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

2. Pembelajaran gerakan lengan renang gaya bebas


Amati peragaan cara melakukan gerakan tangan
renang gaya bebas sebagai berikut :
a) gerakan tangan sebaiknya dilakukan sambil
berdiri di darat maupun di kolam dangkal
b) sikap kedua kaki dibuka selebar bahu
c) badan dibungkukkan ke depan bersamaan dengan
kedua tangan diluruskan ke depan
d) selanjutnya gerakan salah satu tangan dengan
cara menarik ke arah pusar
e) perut dan sikut dibengkokkan
f) kemudian tangan ke belakang didorong hingga
lurus dan ibu jari menyentuh paha
g) tangan diangkat ke atas hingga sikut membentuk
sudut 90 derajat
h) tangan dijatuhkan kembali ke depan sejajar
dengan tangan yang didepannya

Gambar 6.2 Pembelajaran gerakan tangan

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan
hasil pengamatan dan mana yang paling mudah
kamu lakukan.
c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.
242
Hardiyanto
3. Pembelajaran gerakan pengambilan napas
Amati peragaan cara melakukan gerakan mengambil
napas renang gaya bebas sebagai berikut :
a) pengambilan napas sebaiknya dilakukan
menghadap pinggir kolam
b) kedua tangan berpegangan pada parit
c) kedua lutut direndahkan hingga kepala masuk
ke dalam air
d) putar leher ke kiri dan ke kanan secara
bergantian
e) pada saat leger diputar dan mulut berada di atas
permukaan air, hiruplah udara sebanyaknya
melalui mulut dan putar kembali
f) pada saat mulut berada di dalam air, tiupkan
udara dari mulut hingga habis

Gambar 6.3 Pembelajaran gerakan mengambil napas

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan
hasil pengamatan dan mana yang paling mudah
kamu lakukan.
c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

4. Pembelajaran gerakan meluncur perorangan


Amati peragaan cara melakukan gerakan meluncur
secara perorangan renang gaya bebas sebagai berikut
:

243
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
a) berdiri tegak, bersandar di pinggiran kolam renang
b) kaki kanan menekuk dan tempelkan telapak kaki
kanan pada dinding kolam
c) kemudian membungkuk ke depan badan dan
lengan lurus ke depan sejajar dengan air
d) tolakkan kaki kanan pada dinding kolam
e) lalu meluncur ke depan lurus di permukaan air
sejauh 5 meter

Gambar 6.4 Pembelajaran teknik gerakan meluncur

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


a) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
b) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan
hasil pengamatan dan mana yang paling mudah
kamu lakukan.
c) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau
teman bila ada kesulitan.

5. Pembelajaran Gerak Dasar Renang Gaya Bebas


Amati peragaan cara melakukan gerakan dasar renang
gaya bebas sebagai berikut :

Dalam melakukan renang, sikap dan posisi tubuh di


permukaan air harus sejajar mungkin dengan permukaan
air.

244
Hardiyanto
6. Pembelajaran gerakan dasar kaki

Amati peragaan cara melakukan gerakan dasar kaki


renang gaya bebas sebagai berikut :

(1) gerakan kaki turun naik ke atas dan ke bawah secara


bergantian
(2) pada waktu menggerakkan kaki, pergelangan kaki
diregangkan dan lutut lurus
(3) gerakan kaki dimulai dari pangkal paha
(4) apabila kaki kanan naik, kaki kiri turun
(5) gerakan dilakukan berulang-ulang sampai renang
berakhir

Gambar 6.5 Pembelajaran gerakan kaki renang gaya bebas

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan
hasil pengamatan dan mana yang paling mudah
kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau teman
bila ada kesulitan.

7. Pembelajaran gerakan dasar lengan

Amati peragaan cara melakukan gerakan dasar lengan


renang gaya bebas sebagai berikut :
(1) berdiri di alam kolam, kemudian bungkukkan badan
ke depan hingga bagian badan berada di air

245
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
(2) kedua tungkai lurus dan dibuka kurang lebih selebar
bahu
(3) kedua lengan sejajar, bahu lurus di samping telinga
dan jari-jari tangan rapat
(4) gerakan lengan rapat seperti mendayung, tarik satu
lengan ke belakang
(5) pada waktu lengan di bawah bahu tarik siku ke atas
(6) kemudian lengan diluruskan kembali ke depan

Gambar 6.6 Pembelajaran gerakan lengan renang gaya bebas

Lakukan gerakan hasil pengamatan :


(1) rasakan gerakan yang kamu lakukan.
(2) bandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan
hasil pengamatan dan mana yang paling mudah
kamu lakukan.
(3) tanyakan atau diskusikan dengan guru atau teman
bila ada kesulitan.

8. Pembelajaran gerakan pengambilan napas

Amati peragaan cara melakukan gerakan dasar mengambil


napas renang gaya bebas sebagai berikut :

(1) menoleh ke samping, sebagian mulut atau seluruh


mulut keluar dari permukaan air untuk mengambil
napas sebanyak-banyaknya.
(2) mengeluarkan napas dilakukan pada saat masuk ke
dalam air dengan pengaturan napas, lalu dikeluarkan
sedikit demi sedikit.

246
Hardiyanto
Gambar 6.7 Pembelajaran gerakan mengambil napas renang gaya bebas

C. Bahan bacaan 2: Tata Tertib di Kolam Renang

Sekarang coba kamu baca tentang dasar-dasar keselamatan


di air berikut ini.

1. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum berenang


a) Melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya
kejang otot di waktu berenang. Otot-otot yang harus
diregangkan antara lain sebagai berikut.
1) peregangan otot-otot lengan
2) peregangan otot-otot leher
3) peregangan otot pinggang
4) peregangan otot punggung dan perut
5) Peregangan otot-otot kaki
b) setelah itu mandilah pada air pancuran yang
disediakan sebelum masuk ke kolam renang.
c) latihlah irama kaki terlebih dahulu, sebelum bentuk-
bentuk latihan lainnya.
d) berjalan-jalan di dasar kolam dengan kedalaman yang
cocok merupakan kesenangan yang menarik.

2. Hal-hal yang harus dilakukan setelah berenang


Setelah latihan renang dilakukan, agar biasakan hal-hal
sebagai berikut.
a) basuhlah mata agar jauh dari kotoran.
b) jika telinga kemasukan air, sambil meloncat-loncat
agar diusahakan air bisa keluar.

247
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
c) keringkan pakaian renang di tempat yang teduh
(tidak panas).
d) istirahat yang cukup.
e) makan yang cukup.

3. Hal-hal yang harus perlu perhatian khusus


Untuk menghindarkan kecelakaan di kolam renang,
sebaiknya tidak melakukan hal-hal sebagai berikut.
1) dilarang mendorong teman-teman dari pinggir
kolam.
2) tidak berenang di tempat dalam sebelum menguasai
renangan.
3) dilarang meloncat dari pinggir kolam di tempat-
tempat ramai orang berkumpul.
4) dilarang meloncat di daerah kolam yang dangkal
dengan posisi menukik.
5) dilarang membasuh muka di pinggir kolam, hingga
memungkinkan tergelincir ke dalamnya.

Gambar6.8 Hal yang harus di hindari saat di kolam renang

248
Hardiyanto
Penilaian Pembelajaran 6

Tugas Individu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang


merupakan jawaban paling benar!

1. Yang tidak termasuk gaya renang adalah . . . .


a. gaya bebas
b. gaya anjing
c. gaya punggung
d. gaya kupu-kupu

2. Yang tidak termasuk manfaat renang berikut ini adalah . .


..
a. mempengaruhi peredaran darah
b. mempengaruhi pernapasan
c. mempengaruhi otot
d. mempengaruhi kelincahan

3. Otot-otot yang perlu diregangkan sebelum melakukan


renang adalah . . . .
a. otot lengan, leher dan pinggang
b. otot tangan, kepala dan punggung
c. otot kepala, punggung dan kaki
d. otot lengan, leher, pinggang, punggung dan kaki

4. Yang tidak termasuk hal-hal yang harus dilakukan setelah


berenang adalah . . . .
a. membasuh mata dari kotoran
b. memanaskan badan
c. istirahat yang cukup
d. makan yang cukup

5. Perenang yang tubuhnya lebih ringan akan lebih cepat


berenang daripada tubuh yang lebih berat. Hal ini
dipengaruhi oleh . . . .

249
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
a. geseran kulit
b. pusaran arus
c. hambatan tubuh
d. konstitusi tubuh

6. Pertama kali yang harus dilakukan oleh perenang pemula


untuk belajar berenang adalah . . . .
a. belajar meluncur
b. belajar mengapung
c. belajar pengenalan air
d. belajar gerakan lengan

7. Yang tidak termasuk teknik gerakan renang gaya bebas


adalah . . . .
a. gerakan mengapung
b. gerakan kaki
c. gerakan lengan
d. pengambilan nafas

8. Renang gaya bebas sering disebut juga . . . .


a. gaya Crawl
b. gaya back-stroke
c. gaya dolpin
d. gaya katak

9. Gaya bebas disebut juga gaya rimau, yang berasal dari


kata . . .
a. anjing
b. harimau
c. katak
d. lumba-lumba

10. Yang tidak termasuk teknik renang gaya bebas di bawah


ini adalah . . . .
a. gerakan kaki
b. gerakan mengambil napas
c. gerakan lengan
d. gerakan mengurangi hambatan arus air

250
Hardiyanto
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
tepat!

1. Sebutkan teknik-teknik gerakan renang gaya bebas!


2. Jelaskan cara melakukan teknik gerakan posisi
badan renang gaya bebas!
3. Jelaskan cara melakukan teknik gerakan kaki
renang gaya bebas!
4. Jelaskan cara melakukan teknik gerakan lengan
renang gaya bebas!
5. Jelaskan cara melakukan teknik gerakan
mengambil napas renang gaya bebas!

Tugas Kelompok

A. Setelah kamu mempelajari materi aktivitas ritmik, coba


kamu kerjakan tugas kelompok di bawah ini dengan
penuh rasa tanggung jawab. Buatlah kelompok kemudian
amati gerakan yang dilakukan temanmu dan isilah
tugas kelompok di bawah ini! Tugas kelompok ini dapat
dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya!

Cara Kesalahan Perbaikan


No. Tugas Gerak
Melakukan yang terjadi Kesalahan
1. Pembelajaran gerakan
meluncur renang gaya
bebas.
2. Pembelajaran gerakan
kaki renang gaya
bebas.
3. Pembelajaran gerakan
lengan renang gaya
bebas.
4. Pembelajaran gerakan
mengambil napas
renang gaya bebas.
5. Pembelajaran
koordinasi gerakan
renang gaya bebas.

251
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Penilaian Keterampilan

A. Penilaian aspek psikomotor diberikan dalam dua bentuk,


yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/ keterampilan
sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses)
dan penilaian produk dari gerakan tersebut (diambil
kecepatan waktu melakukan gerakan).
1. Lakukan pembelajaran gerakan kaki renang gaya
bebas! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).
2. Lakukan pembelajaran gerakan lengan renang gaya
bebas! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).
3. Lakukan pembelajaran gerakan renang gaya bebas
menempuh jarak 25 meter! Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian
proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian
produk).

Penilaian Sikap

A. Penilaian aspek perilaku (sikap) dilakukan dengan


pengamatan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Pengamatan dalam proses penilaian dilakukan saat peserta
didik melakukan aktivitas renang gaya dada. Aspek-aspek
yang dinilai meliputi: sportifitas, kerja sama, tanggung
jawab, dan disiplin.

252
Hardiyanto
Pergaulan Sehat Remaja
Pelajaran

Tujuan Pembelajaran:
Kata Kunci:
Setelah mempelajari materi pada
Pergaulan sehat remaja,
bab ini, peserta didik diharapkan
ciri-ciri pergaulan sehat,
memiliki pengetahuan dan mampu
pergaulan tidak sehat,
mengantisipasi dampak dari
penyebab pergaulan
pergaulan tidak sehat dikalangan
tidak sehat, ciri-ciri
remaja.
pergaulan tidak sehat,
dampak pergaulan tidak
sehat

Peta Konsep
Aktivitas Renang

Pergaulan Sehat bagi Pergaulan Tidak


Remaja Sehat bagi Remaja
 Pengertian pergaulan  Pengertian pergaulan
 Pengertian sehat tidak sehat
 Pengertian remaja  Penyebab pergaulan
 Ciri-ciri pergaulan sehat tidak sehat
bagi remaja  Ciri-ciri pergaulan tidak
 sehat
 Dampak pergaulan
tidak sehat bagi remaja

253
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PEMBANGKIT MOTIVASI
Manusia merupakan makhluk sosial, karena sifat ketergantungan
manusia dengan manusia lain, sifat untuk penyesuaian diri, meniru,
dan beridentifikasi diri dan mampu mempelajari tingkah laku dan
mengubah tingkah laku. Maka dalam kehidupan sehari-hari kita
membutuhkan banyak teman untuk berinteraksi. Oleh karena itu kita
harus mempunyai pengetahuan dan bersikap tentang pergaulan sehat
dan pergaulan tidak sehat bagi remaja dalam kehidupan kita sehari-
hari.

Yang mesti banyak diperhatikan adalah tentang dampak dari pergaulan


tidak sehat karena biasanya menyesal akan terjadi diakhir. Namun
untuk mengantisipasi dampak tersebut kita memahami betul materi
tentang pergaulan sehat. Mari! pelajari materi berikut ini.

A. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan
a. Perhatikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh gurumu!
b. Perhatikan penjelasan mengenai urutan kegiatan
pembelajaran yang akan Kalian lakukan!
c. Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai materi
pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas yang
akan Kalian pelajari!
2. Menyimak Informasi Materi Tentang Pergaulan sehat
Remaja
a. Simaklah informasi awal dari gurumu mengenai materi
pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas yang
akan Kalian pelajari!
b. Bertanyalah jika diberikan kesempatan oleh gurumu
terkait dengan materi yang akan dipelajari yang Kalian
kurang pahami!
3. Membagi Diri ke Dalam Tiga Kelompok Sesuai dengan
Materi.
a. Berbagilah menjadi tiga kelompok sebagaimana petunjuk
yang diberikan oleh gurumu, sesuai dengan materi yang

254
Hardiyanto
akan dipelajari:
• Kelompok 1: Pengertian pergaulan sehat bagi remaja
(Bahan Bacaan 1)
• Kelompok 2: Pengertian pergaulan tidak sehat bagi
remaja (Bahan Bacaan 2)
• Kelompok 3: Langkah-langkah pencegahan terhadap
bahaya pergaulan tidak sehat bagi remaja (Bahan
Bacaan 1 dan 2)
b. Di dalam kelompok ini Kalian diminta secara sungguh-
sungguh mendiskusikan materi sesuai dengan nama
kelompok, misalnya kelompok 1 hanya mempelajari
pengertian bahaya pergaulan bebas, sehingga benar-
benar telah menguasai materi Pengertian bahaya
pergaulan tidak sehat bagi remaja.
c. Waktu mempelajari materi ditentukan oleh gurumu.
4. Berdiskusi di Dalam Kelompok dan Menulis di Kertas Plano
a. Berdiskusilah di dalam kelompok dengan sungguh-
sungguh sesuai materi yang menjadi nama kelompokmu!
b. Tuliskan hasil diskusi Kalian di kertas plano yang
disediakan oleh gurumu!
c. Tempelkan kertas plano tersebut agar bisa dibaca oleh
anggota kelompok lain!
5. Kunjungan ke Kelompok Lain
a. Tujuan kunjungan ini adalah untuk mempelajari materi
yang teman Kalian kuasai dan dituliskan di kertas plano.
b. Tinggalkan satu orang anggota kelompok untuk menjaga
“pos” dan bertugas menjelaskan materi yang Kalian
pelajari di kelompok.
c. Tuliskan “pertanyaan” terhadap hasil yang Kalian
pelajari dari kertas plano tersebut (paling sedikit satu
pertanyaan setiap kelompok/tiga pertanyaan)!
6. Mengajukan Pertanyaan dan Dijawab Oleh Kelompok Lain
yang Membahas
a. Ajukan pertanyaan yang telah Kalian tulis kepada
kelompok pembahas!
b. Jawablah pertanyaan dari kelompok lain jika pertanyaan
tersebut diajukan terhadap kelompok Kalian.

255
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
c. Mintalah penjelasan tambahan jika kurang jelas, tetapi
jangan berbantah.
7. Menyusun Simpulan Akhir
a. Tuliskan simpulan akhir terhadap seluruh hasil akhir
dan materi pembelajaran!
b. Sampaikan simpulan akhir terhadap seluruh hasil
akhir dan materi pembelajaran di depan kelas dilandasi
nilai-nilai disiplin, percaya diri, tanggung jawab, dan
kerja sama.
8. Penilaian Pembelajaran
a. Ikutilah seluruh kegiatan pembelajaran secara aktif,
karena selama proses pembelajaran Kalian akan dinilai!
b. Kalian diminta dapat menjelaskan berbagai materi
pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas.
c. Lakukanlah seluruh kegiatan dengan percaya diri,
disiplin, tanggung jawab, dan bekerja samalah dalam
menyelesaikan seluruh tugas.

B. Bahan bacaan 1 : Hakekat Pergaulan Sehat Bagi


Remaja

Sekarang coba kamu baca materi tentang pergaulan sehat


antar remaja berikut ini.

1. Pengertian Pergaulan

Pergaulan merupakan proses


interaksi yang dilakukan oleh
individu dengan individu,
dapat juga oleh individu
dengan kelompok. Pergaulan
mempunyai pengaruh yang
besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan
itu akan mencerminkan
256
Hardiyanto
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Seperti yang dikemukakan oleh
Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial
(zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk
sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia
lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu.

Pergaulan yang dilakukan itu akan mencerminkan


kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat
berupa kerja sama antar individu atau kelompok guna
melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan pergaulan
yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan tidak sehat,
hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja
yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja
ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu
yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik
atau tidak.

2. Hakekat Sehat
Sehat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan
sebagai baik seluruh badan atau bagian-bagiannya (bebas
dari sakit). Sehat adalah suatu kondisi di mana segala
sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan
sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim
dengan kondisi tidak sakit. Seiring perkembangan zaman,
kata sehat tidak hanya berhubungan dengan tubuh, tetapi
juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung
secara normal dan semestinya maka akan di sebut dengan
sehat. Tetapi jika mengalami gangguan maka di sebut
dengan istilah tidak sehat. 

Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan


dunia adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat

257
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan
berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang
berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari
suatu kesatuan penting dari empat komponen dasar yang
membentuk ‘positive health’, yaitu: Sehat jasmani, sehat
mental, sehat spiritual, dan kesejahteraan sosial.

Pengertian sehat menurut UU No. 23/1992 adalah  keadaan


sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya
seseorang dikatakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan
sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana
mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu,
maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat.

Kesimpulan dari beberapa pengertian sehat adalah suatu


kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan
bekerja sesuai dengan fungsinya dan tidak menderita
suatu penyakit atau kelemahan, baik jasmani, rohani,
maupun sosial.

3. Hakekat Remaja
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun
bangsa kearah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran
jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan
diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari
itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian khusus,
baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat
sekitar.

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti


tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock,
1992). Remaja merupakan masa peralihan antara masa
kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami
masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya
maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah

258
Hardiyanto
anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, akan tetapi bukan pula orang dewasa yang
telah matang.

Remaja dalam pengertian umum diartikan masa baliq


atau keterbukaan terhadap lawan jenis. Konsep ini tidak
jauh berbeda dengan Poerwadarminta (1984: 813) yang
menyatakan remaja adalah: (1) Mulai dewasa; sudah
sampai umur untuk kimpoi, (2) Muda (tentang anak laki-
laki dan perempuan); mulai muncul rasa cinta birahi
meskipun konsep ini kelihatan sederhana tetapi setidaknya
menggambarkan sebagaian dari pengertian remaja.

Batasan remaja menurut Drajat (1989: 69) yaitu masa


pemilihan yang ditempuh oleh seorang dari mana anak-
anak menjadi dewasa. Dengan arti lain sebuah situasi yang
menjembatangi menuju ke tingkat dewasa. Masa remaja
ini berlansung kira-kira 13 tahun sampai 16 tahun atau
17 tahun. Akhir masa remaja antara usia 16 sampai 18
tahun yang oleh Drajat (1989: 75). Dikatakan masa usia
matang secara hukum pada masa ini remaja sangat ingin
dihargai kehadirannya oleh orang sekitarnya.

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh


Suardi (1986: 98) yang menyatakan remaja adalah masa
perantara dari masa anak-anak menuju dewasa yang
bersifat kompleks, menyita banyak perhatian dari remaja
itu sendiri dengan orang lain, dan masa penyesuaian diri
terdidik. Selain itu, masa ini juga adalah masa konflik,
terutama konflik remaja dengan dirinya sendiri dengan
remaja yang lain sehingga membutuhkan penanganan
khusus yang menuntut tanggung jawab paripurna.

Beberapa defenisi remaja di atas dapat disimpulkan bahwa


remaja adalah suatu masa atau periode menuju tahap
dewasa yang ditandai dengan umur berkisar antara 13-
18 tahun, mulai tertarik kepada lawan jenis, dan memiliki
permasalahan yang kompleks. 

259
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Menurut  psikologi, remaja adalah suatu periode transisi
dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang
dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.

4. Ciri-ciri Pergaulan Sehat Bagi Remaja


Ciri-ciri pergaulan yang tidak sehat berikut ini.
a. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex
tidak sehatnya.
b. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan
menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang
haram dan keji.
c. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat.
d. Rasa ingin tahu yang besar.
e. Rasa ingin mencoba dan merasakan.
f. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran,
lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang
dihadapi.
g. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional,
selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam
keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan
kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam
banyak hal.
h. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena
keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan
keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak
dalam keluarganya.

C. Bahan Bacaan 2: Hakekat Pergaulan Tidak Sehat


Bagi Remaja
1. Pengertian Pergaulan Tidak Sehat
Pergaulan tidak sehat adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “tidak sehat” yang dimaksud
adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.

260
Hardiyanto
Pergaulan tidak sehat adalah
salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam
kesehariannya membutuhkan
orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui
suatu pergaulan (interpersonal
relationship).

Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus


ditidak sehatkan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan
antar manusia harusnya tidak sehat, tetapi tetap mematuhi
norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan
tidak sehat namun teratur atau terbatasi aturan-aturan
dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.

Pergaulan tidak sehat menurut agama dilihat dari segi


katanya dapat ditafsirkan dengan istilah pergaulan
bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul,
sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi
pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain
terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.

2. Penyebab Pergaulan Tidak Sehat


Banyak hal yang menyebabkan remaja melakukan
pergaulan tidak sehat. Penyebab tiap remaja mungkin
berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama
yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal
keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja.

Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali,


seperti pergaulan tidak sehat & penggunaan narkoba yang

261
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun
kematian.

Penyebab maraknya pergaulan tidak sehat yang dilakukan


oleh remaja di Indonesia berikut ini.
a. Faktor orang tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah
berubah. Sistem komunikasi, pengaruh media masa,
ketidak sehatan pergaulan dan modernisasi di
berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-
anak kita. Budaya hidup kaum muda masa kini,
berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja
dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang
tuadalam era ini, dapat disebutkan berikut ini.
1) Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita
masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang
tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang
muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan
orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana
mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak
menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada
usaha mengatasinya.
2) Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang
perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka
cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan
adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua
akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu.
Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala
sesuatu sudah terlambat.
3) Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi
pada para orang tua yang kurang menyadari kondisi
jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan
kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan
pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak
yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak
perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang
harus mereka perbuat.

262
Hardiyanto
b. Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya
remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang
sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena
daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan
emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti
pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya
dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua
yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-
olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang
salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi
anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa
tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa
jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah
hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya
pergaulan tidak sehat.

c. Pelampiasan rasa kecewa


Ketika seorang remaja mengalami tekanan
dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua
yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan,
sekolah yang memberikan tekanan terus menerus
(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering
gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu
mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan
masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan
remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah
terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya,
terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak
nyaman dalam lingkungan hidupnya.

d. Kesenjangan
Kesenjangan ekonomi, pertunjukan kemewahan di
media masa memungkinkan seseorang terpicu untuk
ikut bermewah mewahan tanpa melihat kemampuan

263
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
ekonominya, akibatnya tidak jarang yang menempuh
jalan sesat guna memenuhi kehidupan mewahnya.
Kesenjangan pendapat antara orang tua dan
remaja, sebagian remaja Indonesia masih banyak
yang memiliki pandangan bahwa orang tua mereka
ketinggalan jaman dalam urusan orang muda.
Remaja cenderung meninggalkan orang tua dalam
menentukan bagaimana mereka akan bergaul.

e. Kegagalan remaja menyerap norma


Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada
sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya
adalah westernisasi.

f. Faktor agama dan iman


Agama dan keimanan merupakan landasan hidup
seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan
kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan
hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk
kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.
Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan
tidak sehat ini biasanya tidak mengetahui mana yang
baik dan mana yang tidak.

g. Perubahan zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan
pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal
dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik
untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan
kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk
bergaul seperti orang barat yang lebih tidak sehat.

264
Hardiyanto
3. Ciri-ciri Pergaulan Tidak Sehat
Ciri-ciri pergaulan yang tidak sehat berikut ini.
a. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex
bebasnya.
b. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan
menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang
haram dan keji.
c. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat.
d. Rasa ingin tahu yang besar.
e. Rasa ingin mencoba dan merasakan.
f. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran,
lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang
dihadapi.
g. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar,
emosional, selalu ingin melawan, rasa malas,
perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan
eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin
mencoba dalam banyak hal.
h. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena
keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan
keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak
dalam keluarganya.
i. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
j. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi,
dan pil-pil setan lain.

4. Dampak Pergaulan Tidak Sehat bagi Remaja


Dilihat dari segi katanya pergaulan tidak sehat dapat
ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah
pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses
bergaul, sedangkan tidak sehat artinya terlepas dari ikatan.
Jadi pergaulan tidak sehat artinya proses bergaul dengan
orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Dampak pergaulan tidak sehat bagi remaja berikut ini.

a. Resiko terhadap pergaulan tidak sehat


Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya
“dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi

265
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali
pemakaian narkoba. Hal ini identik sekali dengan
adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada
HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini
kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari
segala segi.

Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany


Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/
AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja,
salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.
Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk
Denpasar Bali menunjukkan 10-31% remaja yang
belum menikah sudah pernah melakukan hubungan
seksual.
Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah
Atas (SMA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang
atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan
seksual. Mereka terdiri atas putra 27% dan putri
18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/
AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75%
terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia
remaja.
Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan
akibat pertama dari pergaulan bebas yang merupakan
lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan
berbagai akibat di berbagai bidang antara lain di
bidang sosial, agama dan kesehatan berikut ini.

1) Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam


dosa dan keburukan yakni berkurangnya iman si
penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa,
buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu.
2) Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal
dalam agama malu merupakan suatu hal yang
amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang
sangat indah khususnya bagi wanita.

266
Hardiyanto
3) Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap. 
4) Membuat hati menjadi gelap dan mematikan
sinarnya. 
5) Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan
atau merasa demikian sehingga tidak pernah
merasa cukup dengan apa yang diterimanya. 
6) Akan menghilangkan kehormatan pelakunya
dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan
maupun sesama manusia. 
7) Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati
penzina, sehingga pandangan matanya liar dan
tidak terjaga. 
8) Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia
dengan pandangan muak dan tidak percaya. 
9) Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium
oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati
yang bersih) melalui mulut atau badannya.
10) Apa yang didapatkan para pelaku seks bebas
dalam kehidupan ini adalah sebaliknya dari apa
yang diinginkannya. Ini adalah karena, orang
yang mencari kenikmatan hidup dengan cara
bermaksiat maka Tuhan akan memberikan yang
sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Tuhan
tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk
mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
11) Perzinaan menyeret kepada terputusnya
hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang
tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga
dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada
pertumpahan darah dan perdukunan serta dosa-
dosa besar yang lain. Seks bebas biasanya berkait
dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau
bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan
melahirkan kemaksiatan yang lain pula. 
12) Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya
dan merusakkan masa depannya di samping
meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan
saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh
keluarganya.

267
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
b. Bahaya pergaulan bebas
Untuk remaja Barat hubungan pra-nikah bahkan
gonta-ganti pasangan “free sex” adalah hal yang
biasa. Namun di negara Timur terutama Indonesia
yang masih menjunjung tinggi norma agama, hal
seperti itu adalah aib dan mengganggu ketentraman
hidup selanjutnya. Untuk itu, sebelum terlanjur ada
baiknya para remaja bisa mengenal bahaya akibat
bahaya hubungan pra-nikah.

Bahaya seks pra-nikah dan “free sex” mencangkup


bahaya bagi perkembangan mental (psikhis), fisik dan
masa depan remaja itu sendiri. Lima bahaya utama
terhadap bahaya seks pra-nikah dan seks bebas (free
sex) berikut ini.

1) Menciptakan kenangan buruk


Masih dikatakan “untung” jika hubungan pra-
nikah itu tidak ada yang mengekspos. Si gadis atau
si jejaka terlepas dari aib dan cemohan masyarakat.
Tapi jika ternyata diketahui masyarakat, tentu
yang malu bukan saja dirinya sendiri melainkan
keluarganya sendiri dan peristiwa ini tidak akan
pernah terlupakan oleh masyarakat sekitar. Hal
ini tentu menjadi beban mental yang berat.

Sekalipun mungkin masyarakat tidak


mengetahuinya, ia mungkin tidak bisa tenang.
Mentalnya terganggu kenangan buruk masa
lalu terlebih lagi jika terjadi ternyata memiliki
suami yang bukan pasangannya dulu. Suasana
perkawinannya akan terasa hambar terlebih lagi
jika ternyata suaminya tahu ia tidak perawan lagi,
tentu sulit menerima kenyataan ini. Dan banyak
kasus perceraian akibat masalah ini. Jika ini terjadi,
si wanita akan lebih tertekan lagi mentalnya.

268
Hardiyanto
2) Kehamilan dan akibatnya
Kehamilan yang terjadi akibat seks pra-nikah
bukan saja mendatangkan malapetaka bagi
bayi yang dikandungnya juga menjadi beban
mental yang sangat berat bagi ibunya mengingat
kandungannya tidak bisa disembunyikan.
Bagaimana jika nanti keluarga dan masyarakat
mempertanyakan? Dalam keadaan kalut seperti
ini biasanya terjadi depresi, terlebih lagi jika sang
pacar kemudian pergi dan tidak mau kembali lagi.
Bagi bayi sendiri jika lahir nanti mungkin akan
mempertanyakan, siapa ayahnya? Jika ternyata
setelah besar ia mengetahui kelakuan ibunya
dulu, tentu menjadi beban mental juga. Alhasil
hubungan pra-nikah menimbulkan malapetaka
bagi diri sendiri dan keturunanya nanti.

3) Pengguguran kandungan dan pembunuhan bayi


Banyak kasus bayi mungil yang baru lahir
dibunuh ibunya. Sebagian bayi itu dibungkus
plastik hidup-hidup, dibuang di kali, dilempar di
tong sampah, dan lain-lain. Ini suatu akibat dari
perilaku binatang yang perna dilakukannya.

Kasus pengguguran kandungan baik secara


tradisional maupun modern kini semakin menjamur
terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Tentu saja hal ini akibat hubungan setan pra-
nikah. Sementara pengguguran itu sendiri bagi
rahim wanita banyak efek samping yang serius,
bisa berakibat kanker rahim, kemandulan dan
penyakit rahim lainnya.

4) Penyebaran penyakit
Wanita atau pria yang dulu pernah melakukan
hubungan pra-nikah waktu pacaran lalu putus,
cenderung berkeinginan melakukan hubungan
serupa dengan lelaki atau wanita lain mengingat

269
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
seks sifatnya adiktif atau memiliki kadar
ketergantungan, suatu waktu ia akan merasa
“lapar” untuk melakukan hubungan intim dengan
pasangan lain.

Jika hal ini terus dilakukan, maka bukan hal


mustahil akan terjangkit penyakit kelamin. Terlebih
lagi jika ternyata pasangan itu telah mengidap
penyakit kelamin sebelumnya.

5) Keterlanjuran dan timbul rasa kurang hormat


Prilaku seks bebas (free sex) menimbulkan suatu
keterlibatn emosi dalam diri seorang pria dan
wanita. Semakin sering hal itu dilakukan, semakin
mendalam rasa ingin mengulangi sekalipun
sebelumnya ada rasa sesal. Terlebih lagi bagi
wanita, setiap ajakan sang pacar sangat sulit untuk
ditolak karena takut ditinggalkan atau diputuskan.

Sementara itu bagi seorang laki-laki, melihat


pasangan begitu mudah diajak, akan terus
berkurang rasa hormat dan rasa cintanya. Semakin
sering laki-laki melakukan maka hubungan
batinnya pun akan semakin renggang. Lain lagi
dengan wanita, ia akan merasa tertekan dan tidak
mau berpisah karena pada dasarnya ia telah
kotor dan tidak ada yang mesti dibanggakan lagi,
kehormatannya telah dirampas oleh lelaki tadi.

270
Hardiyanto
Karena itu, apa pun alasannya, zina merupakan
perbuatan terkutuk yang akibatnya bukan hanya
dapat dirasakan nanti di akhirat, di dunia pun
pelakunya sudah mendapatkan siksaan yang
hebat. Pantas jika Allah SWT, menempatkan
zina atau free seks dosa terbesar ketiga setelah
menyekutukan Allah dan dosa mendurhakai orang
tua. Menjamurnya prilaku seks bebas di kalangan
remaja adalah sebuah malapetaka hebat. Bangsa
ini akan ditimpa kemalangan besar berupa generasi
yang terlaknat. Na’udzubillah.

271
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Penilaian Pelajaran 7

Penilaian Pengetahuan

Tugas Individu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang


merupakan jawaban paling benar. Tugas ini dikerjakan di
buku tugas.

1. Proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan


individu dan individu dengan kelompok disebut . . . .
a. pergaulan
b. pergaulan sehat
c. pergaulan tidak sehat
d. pergaulan sosial

2. Pergaulan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap


pembentukan kepribadian . . . .
a. emosional
b. kepribadian
c. kecerdasan
d. pergaulan individu

3. Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial


tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan disebut .
...
a. makna sehat
b. fungsi sehat
c. hakekat sehat
d. sehat secara utuh

4. Remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-


kanak ke masa . . . .
272
Hardiyanto
a. adolesensi
b. pubertas
c. tua
d. dewasa

5. Masa remaja berlansung kira-kira usia . . . .


a. 11 - 13 tahun
b. 12 - 14 tahun
c. 13 - 16 tahun
d. 14 - 17 tahun

6. Salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang melewati


batas-batas norma ketimuran yang ada disebut . . . .
a. pergaulan sehat
b. pergaulan tidak sehat
c. pergaulan menyimpang
d. pergaulan sosial

7. Berikut ini merupakan faktor penyebab maraknya pergaulan


tidak sehat yang dilakukan oleh remaja di Indonesia, kecuali
....
a. orang tua
b. sikap mental yang buruk
c. perubahan zaman
d. hubungan yang terjalin erat

8. Proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang


mengatur pergaulan dinamakan . . . .
a. pergaulan tidak sehat
b. pergaulan sehat
c. pergaulan antarindividu
d. pergaulan lawan jenis

9. Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya


“dugem” (dunia gemerlap yang akhirnya berujung kepada
....
a. narkoba
b. HIV/AIDS
c. kehamilan
d. masa depan buruk
273
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
10. Akibat yang pertama timbul dari pergaulan tidak sehat
adalah . . . .
a. seks bebas
b. HIV/AIDS
c. kehamilan
d. masa depan buruk

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.


Tugas ini dikerjakan di rumah dan dikerjakan pada buku
tugas.

1. Jelaskan yang dimaksud dengan remaja.


2. Jelaskan yang dimaksud dengan sehat.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan pergaulan.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan pergaulan sehat.
5. Jelaskan yang dimaksud dengan pergaulan tidak sehat.
6. Sebutkan ciri-ciri pergaulan sehat bagi remaja.
7. Sebutkan ciri-ciri pergaulan tidak sehat bagi remaja.
8. Sebutkan penyebab pergaulan tidak sehat.
9. Sebutkan dampak terhadap pergaulan tidak sehat.
10. Sebutkan bahaya pergaulan bebas.

274
Hardiyanto
Tugas Kelompok
1. Buatlah salah satu tugas (membuat kliping dan gambar-
gambar tentang pergaulan sehat dan pergaulan tidak sehat
yang meliputi: hakekat pergaulan, ciri-ciri pergaulan, dan
dampak pergaulan secara berkelompok. Untuk membantu
dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya
melalui informasi melalui: buku pergaulan sehat dan tidak
sehat, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
Tugas tersebut dikerjakan pada kertas HVS dan dijilid
dan dikumpulkan pada pertemuan terakhir materi budaya
hidup sehat.
2. Buatlah salah satu tugas makalah tentang hakekat
pergaulan, ciri-ciri pergaulan, dan dampak pergaulan
secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan
tugas tersebut, dapat diperkaya melalui informasi melalui:
buku pergaulan sehat dan tidak sehat, majalah, koran,
internet, atau sumber lainnya. Tugas tersebut dikerjakan
pada kertas HVS dan dijilid dan dikumpulkan pada
pertemuan terakhir materi Budaya Hidup Sehat.

Penilaian Keterampilan
A. Penilaian Unjuk Kerja

1. Presentasikan cara menerapkan pergaulan sehat bagi


remaja. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
dalam mempresentasikan cara menerapkan pergaulan
sehat bagi remaja (penilaian proses) dan ketepatan
mempresentasikan cara menerapkan pergaulan sehat bagi
remaja (penilaian produk).

275
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
Penilaian Sikap
Penilaian aspek sikap dilakukan dengan pengamatan selama
mengikuti kegiatan pembelajaran. Pengamatan dalam
proses penilaian dilakukan saat siswa mempresentasikan /
memaparkan tentang pergaulan sehat bagi remaja. Penilaian
sikap dapat dilakukan terhadap diri sendiri dan dapat juga
menilai antarteman. Aspek-aspek yang dinilai meliputi: disiplin,
percaya diri, sungguh-sungguh, dan kerja sama.

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan,


setiap siswa menunjukkan atau menampilkan perilaku yang
diharapkan, dengan kriteria berikut ini.

4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Aspek yang Dinilai


Nama Sungguh-
No Disiplin Percaya diri Kerja sama ∑ NA
Siswa sungguh
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Jumlah Skor Maksimal (Nilai Sikap) = 16

Jumlah skor yang diperoleh


Penilaian Sikap = X 100
Jumlah skor maksimal

276
Hardiyanto
DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Todor O, 1994. Theory and Methodology of Training, Third


edition, Toronto, Ontorio.

Depdikbud. 2016. Standar Isi Kurikulum 2013, Untuk Sekolah Menengah Atas Luar
Biasa (SMALB) Tunarungu. Jakarta: Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK)
Kemdikbud.
Djumidar, Mochamad. 2004. Belajar Berlatih Gerak-gerak Dasar Atletik. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Fathonah, Siti. 2005. Higiene dan Sanitasi Makanan. Semarang : UNNES Press.

Hardinge, Mervyn. 2005. Kiat Keluarga Sehat. Bandung : Indonesia Publishing House.
Harlina, Lydia, dkk. 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan
Narkoba Berbasis Kompetensi. Jakarta : Balai Pustaka.
Hudaya, Danu. 2004. Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Bola
Basket, Konsep dan Metode. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan
Direktorat Jenderal Olahraga.
Ibrahim, Marwan. 2004. Terapi Seksual dalam Islam. Bandung : Mujahid Press.
Kartasapoetra dan Marsetyo. 2005. Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Lutan, Rusli dan Hartoto. 2004. Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi Pembinaan
di Sepanjang Hayat. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Direktorat
Jenderal Olahraga.
Lynne, Brick. 2005. Bugar dengan Senam Aerobik. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Mahendra, Agus. 2004. Pembelajaran Senam di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.
Ma`mun, Amung dan Subroto, Toto. 2004. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam
Permainan Bolavoli: Konsep dan Metode Pembelajaran. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.
Mudzakir, Arief. 2006. Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap Global. Semarang

277
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
: CV. Aneka Ilmu.
Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP kelas VII.
Bogor : Yudhistira.
Murni, Muhammad. 2005. Renang. Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Santoso, Soegeng dan Ranti, Anne. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Suherman, Adang dan Suryatna, Ermat. 2004. Renang Kompetitif Alternatif untuk
SLTP. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal
Olahraga.
Simanjuntak. 1997. Latar Pergaulan bebas. Bandung: Alumni.

Sunarto dan Hartono. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sulaeman, Idik. 2004. Petunjuk Praktis Berkemah. Jakarta : PT. Gramedia.

Syafei, Sahlan. 2006. Bagaimana Anda Mendidik Anak. Bogor : Ghalia Indonesia.

Sudarsono. 1991. Pergaulan Bebas. Jakarta: Rineka Cipta

Tim penyusunan Bahan Ajar. (2010). Buku Bahan Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan. Bogor : PPPPTK Penjas & BK

http://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2011/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada.
html

http://klikduniabola.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-istilah-dalam-peraturan-
sepakbola.html

http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-pergaulan-bebas-penyebab.html#

278
Hardiyanto
GLOSARIUM

A
aktivtas air : rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam
air
aktivitas gerak : bentuk gerakan senam yang menekankan
berirama pada mat dan irama, kelentukan tubuh dalam
gerakan dan kontinuitas gerakan
aktifitas gerak : rangkaian gerak manusia yang dilakukan
ritmik dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan
perubahan tempo, atau semat-mata gerak
ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau
ketukan di luar musik
B
backhand : pukulan dalam permainan bola kecil
(bulutangkis, tenis meja,tenis) dengan posisi
lengan membelakangi arah gerakan
berbanjar : formasi barisan memnjang kebelakang
berenang : gerakan yang dilakukan oleh manusia atau
hewan sewaktu bergerak di air, dan biasanya
tanpa perlengkapan buatan
berjalan biasa : berjalan dengan menggunakan tumit terlebih
dahulu
berjalan cepat : berjalan dengan tumit dan seluruh telapak kaki
berjinjit : berdiri atau berjalan dengan ujung jari kaki
saja yang berjejak; berjengket
berlari : bergerak melangkah ada saat melayang
bermainan bola : bola yang digunakan dalam aktivitas bermain
besar bola yang berukuran besar, seperti bola sepak,
bolavoli atau bola basket.
bermainan bola : bola yang digunakan dalam aktivitas bermain
kecil bola yang berukuran kesar, seperti bola kasti,
softball, bulutangkis atau tenis meja
bermain byam : permainan tanpa alat berbaris satu kebelakang
dan blang dengan saling memegang pinggang barisan
terdepan sebagai induk ayam, satu orang
bertindak sebagai elang , elang berusaha
menangkap anak ayam, induk ayam berusaha
melindungi anak ayam
bet : Raket yang terbuat dari kayu yang dua sisinya
dilapisi karet dengan warna yang berbeda
block : menghalangi gerak lawan atau arah serangan
lawan atau arah bola dari serangan lawan
bola Keranjang : permainan yang dimainkan oleh dua regu putra
maupun putri permainan ini bertujuan mencari
nilai/angka sebanyak-banyaknya dengan cara
memasukkan bola ke keranjang

279
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
C
catcher : penangkap bola dalam permainan softball

Clear Underhand : Pukulan atau dorongan yang diarah kan ke


tinggi ke belakang
Chop : Teknik seperti menebang, juga gerakan
digunakan untuk bermacam-macam
pengembalian bola dari lawan.
D
daya tahan : kemampuan dari otot-otot kerangka badan
untuk menggunakan kekuatan (tidak
maksimal), dalam jangka waktu tertentu
Drive : teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan
bet dari bawah ke atas dan sikap bet gerakan
forehand push atau backhand push tertutup.
Dropshot : Pukulan potong, adalah pukulan dilakukan
seperti smes. Perbedaannya pada posisi raket
saat perkenaan dengan kok. Bola dipukul
dengan dorongan dan sentuhan yang halus.
F
FIG : Federation Internationale de Gymnastiqua

FINA : Federation International Nation Amateur

finish : titik akhir dari pergerakan

Flick Underhand : Pukulan atau dorongan mendatar kea rah


belakang.
forehand : pukulan dalam permainan bola kecil
(bulutangkis, tenis meja,tenis) dengan posisi
lengan menghadap arah gerakan
Footwork : Teknik gerakan kaki

frekuensi latihan : jumlah pengulangan latihan yang dilakukan


untuk mencapai tingkat kebugaran jasmani
dalam satu minggu, misalnya 2, 3, 4 atau 5 kali
dalam seminggu
G
gerak : gerak dasar, meliputi : melangkah, berjalan,
fundamental berlari, melompat, mendarat, menangkap,
melempar, mengayun, berguling, memukul,
merayap, menggendong, menarik, memutar,
meliuk.

gerak Ikutan : gerakan yang dilakukan untuk menjaga


keseimbangan badan setelah melakukan
gerakan utama, seperti setelah melakukan tolak
peluru, lempar cakram dan lembing

280
Hardiyanto
gerak lokomotor : gerakan berpindah tempat

gerak non : bergerak di tempat


lokomotor
gerak manipulatif : gerak mengontrol objek, misalnya lempar
tangkap - bola
Grip : Cara memegang bet.

I
IAAF : International Athletic Amateur Federation
Iindikator : kemampuan yang dapat diukur dan/atau
pencapaian diobservasi untuk disimpulkan sebagai
kompetensi pemenuhan Kompetensi Dasar pada
Kompetensi Inti.
intensitas latihan : kualitas latihan yang dilakukan dalam satu sesi
latihan secara terus menerus”
Istirahat : berhenti sebentar untuk melepas lelah
J
jump shoot : menenmbak bola basket ke arah ring basket
diawali dengan gerak melompat ke atas
(vertikal)
K

kebugaran : salah satu aspek fisik dari kesegaran


jasmani menyeluruh (total fitness). Kesanggupan
seseorang untuk melakukan pekerjaan
produktif sehari-hari tanpa adanya kelelahan
berlebihan dan masih mempunyai cadangan
tenaga untuk menikmati waktu senggangnya
dengan baik maupun melakukan pekerjaan
yang mendadak
Kasti : Merupakan sejenis olahraga bola. yang
dimainkan anak anak sekolah dasar: pemain
dibagi dua regu, salah satu mendapat giliran
jaga dan satu regu lagi mendapat giliran
untuk memukul. Disediakan beberapa pos
yang ditandai dengan tiang dimana pemain
serang (yang mendapat giliran pukul) tak boleh
di”gebok” atau dilempar dengan bola. Pemain
serang bergiliran memukul bola yang diumpan
oleh salah seoarng pemain jaga.

281
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
kecepatan : merupakan kemampuan berpindah dari satu
tempat ke tempat lain dalam waktu sesingkat-
singkatnya
keterampilan : keterampilan motorik adalah kemampuan
motorik seseorang untuk melakukan gerakan
terkoordinasi menggunakan kombinasi berbagai
tindakan otot, terdiri dari 2 macam :
 keterampilan motorik kasar
cenderung dilakukan oleh otot-otot besar dan
menghasilkan gerakan tubuh yang lebih besar
seperti berlari dan melompat.
 keterampilan motorik halus cenderung
dilakukan oleh otot-otot yang lebih kecil seperti
yang di tangan dan menghasilkan tindakan
seperti menulis atau membuka tutup botol.
kecerdasan emosi : kemampuan seseorang untuk menerima,
menilai, mengelola, serta mengontrol emosi
dirinya dan oranglain di sekitarnya. Howard
Gardner (1983) http://id.wikipedia.org/wiki/
Kecerdasan_emosional, terdiri dari :
 mampu menyadari dan mengelola emosi
diri sendiri.
 memiliki kepekaan terhadap emosi
orang lain,
 mampu merespon dan bernegosiasi
dengan orang lain secara emosional, serta
dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk
memotivasi diri.
kegiatan : kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
ekstrakurikuler didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler
dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan
dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan
untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan
kegiatan : kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
ekstrakurikuler dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan
pilihan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik
sesuai bakat dan minatnya masing-masing
kegiatan : kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
ekstrakurikuler diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan
wajib wajib diikuti oleh seluruh peserta didik
kekuatan : kemampuan otot-otot untuk menggunakan
tenaga maksimal atau mendekati maksimal,
untuk mengangkat beban

282
Hardiyanto
kelenturan : kemampuan untuk menggerakan otot beserta
persendian pada seluruh daerah pergerakan
kombinasi : melakukan beberapa teknik gerakan dalam satu
rangkaian gerak
kiper : penjaga gawang (pada permainan sepak bola
dsb)
komposisi tubuh : presentase lemak badan dari berat badan tanpa
lemak
koordinasi : melakukan beberapa teknik gerakan dengan
berbagai cara dalam satu rangkaian gerak
kopstand : merupakan salah satu bentuk latihan
keseimbangan pada senam dasar dengan posisi
badan lurus dan kedua kaki rapat dan lurus
ke atas dengan bertumpu pada dahi dan kedua
telapak tangan
L
langkah : perubahan injakan kaki dari satu tempat ke
tempat lain, yang dapat dilakukan dengan
posisi segaris, tegak lurus, dan serang
lari jarak pendek : Suatu cara lari dimana pelari harus menempuh
(sprint) jarak tertentu (100 m, 200 m, dan 400 m)
dengan kecepatan semaksimal mungkin.
lob : pukulan melambung tinggi
lob/overhead clear : Bola dipukul dari atas kepala, posisinya
biasanya dari belakang lapangan dan diarahkan
keatas pada bagian belakang lapangan.
lompat jauh : salah satu nomor dalam cabang olahraga
atletik. Tujuan lompat jauh ialah melakukan
lompatan sejauh mungkin dengan teknik dan
prosedur yang telah ditetapkan
lompat tali : melompati anyaman karet dengan ketinggian
tertentu
lay-up shoot : memasukan bola ke arah ring basket dengan
menghantarkan bola ke arah ring dalam posisi
badan melayang
M
melayang : di udara posisi tubuh saat berada di udara
melempar : gerakan yang dilakukan tangan jauh dari pusat
berat badan, seperti lempar cakram, lembing
dan lontar martil
melempar bola : membuang bola jauh-jauh
melompat : bentuk gerakan yang dapat memindahkan
tubuh dengan cepat
meluncur pada : gerak maju ke depan,posisi. kedua kaki, lengan
aktivitas air dan badan lurus ke depan

283
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
memukul bola : salah satu teknik dalam permainan kasti/
softball/baseball yang dilakukan oleh regu
penyerang dengan melakukan pukulan
terhadap bola yang dilemparkan oleh
pelambung
menalar/ : mengolah informasi yang sudah dikumpulkan,
mengasosiasi menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori, mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka
menemukan suatu pola, dan menyimpulkan
menangkap bola : suatu usaha yang dilakukan oleh pemain
untukdapat menguasai bola dengan tangan dan
hasil pukulanataupun lemparan teman
menanya : membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya
jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum
dipahami, informasi tambahan yang ingin
diketahui, atau sebagai klarifikasi
menendang bola : menyepak; mendepak (dengan kaki)
mengamati : mengamati dengan indra (membaca,
mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan
sebagainya) dengan atau tanpa alat
mengayun : menggerakkan lengan dan/atau tungkai ke
depan, belakang, dan/atau ke samping
mengomuni- : menyajikan laporan dalam bentuk bagan,
kasikan diagram, atau grafik; menyusun laporan
tertulis; menyajikan laporan meliputi proses,
hasil, dan kesimpulan secara lisan; dan
melakukan permainan sederhana
mengoper bola : memindahkan, mengirim bola
mengumpulkan : mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi,
informasi/ mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak,
mencoba melakukan eksperimen, membaca sumber lain
selain buku teks, mengumpulkan data dari
nara sumber melalui angket, wawancara, dan
memodifikasi/ menambahi/mengembangkan
menolak : gerakan yang dilakukan tangan tidak jauh dari
pusat berat badan, seperti tolak peluru
muatan lokal : bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan
lokal
P
papan titian : permainan untuk melatih keseimbangan
PASI : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
passing : operan terhadap teman main
PERBASASI : Perserikatan Baseball dan Softball Amatir
Seluruh Indonesia

284
Hardiyanto
PERBASI : Persatuan Basket Seluruh Indonesia
pemanasan : persiapan tubuh untuk melakukan gerakan
yang sesungguhnya
pembelajaran : proses interaksi antarpeserta didik, antara
peserta didik dengan tenaga pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
penholder grip : Pegangan bet seperti memegang tangkai pena.
: suatu proses pembelajaran melalui aktivitias
jasmani yang didesain untuk meningkatkan
pendidikan kebugaran jasmani, mengembangkan
jasmani ketrampilan motorik, pengetahuan dan prilaku
hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif,
kecerdasan emosi
pendinginan : menurunkan suhu tubuh secara perlahan,
mempersiapkan tubuh untuk melakukan
aktifitas lain
pemain belakang : pemain yang posisinya berada di belakang para
gelandang dan bertugas memberikan dukungan
bagi sang penjaga gawang
pemain depan : posisi yang paling depan, yakni dekat dengan
gawang lawan pada sebuah tim sepak bola.
Tugas utama seorang penyerang adalah
mencetak gol, dapat juga menjadi pembuka
ruang penyerangan untuk timnya
pemain tengah : seorang pemain yang posisinya berada di antara
para penyerang dan para belakang
permainan : permainan tradisional lompat-lompatan pada
engklek bidang-bidang datar yang digambar di atas
tanah dengan membuat gambar kotak-kotak,
kemudian melompat dengan satu kaki dari
kotak satu ke kotak berikutnya
permainan kucing : permainan tanpa alat, tikus berada dalam
tikus lingkaran dan kucing berada di luar lingkaran.
kucing harus berusaha menangkap tikus
dengan cara menerobos lingkaran gandengan
tangan penyelamat tikus yang berusaha
melindungi tikus. Jika kucing merasa tidak
mampu menerobos lingkaran disatu titik karena
terlalu kuat, kucing bisa memilih tempat lain
permainan : permainan olahraga yang disederhanakan,
sederhana penyederhanaan aturan main, jumlah pemain,
lapangan permainan atau alat
PERSANI : Persatuan Senam Indonesia
poco-poco : Sejenis tarian beramai-ramai yang berbentuk
aerobik dan populer sebagai aktifitas senam
masal

285
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
pola gerak : seri aksi gerak yang memiliki fungsi luas yang
dominan ditampilkan dengan tuntutan ketepatan yang
dinamis rendah dalam keadaan bergerak atau seimbang,
misalnya berguling atau berputar
pola gerak : seri aksi gerak yang memiliki fungsi luas yang
dominan ditampilkan dengan tuntutan ketepatan yang
statis rendah dalam keadaan diam atau seimbang,
misalnya berdiri dengan tangan (handstand)
PRSI : Persatuan Renang Seluruh Indonesia
push : Teknik memukul bola dengan gerakan
mendorong dan sikap bet terbuka.
S
senam : gerak badan dengan gerakan tertentu, seperti
menggeliat, menggerakkan, dan meregangkan
anggota badan
senam fantasi : permainan imajinasi yang diciptakan
sendiri oleh anak dalam dunianya. (dapat
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak)
senam irama : rangkaian gerak manusia yang dilakukan
dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan
perubahan tempo, atau semat-mata gerak
ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau
ketukan di luar musik
senam si buyung : salah satu cabang senam ritmik yang di
dalamnya ada unsur gerak dan irama, yang
akan ditujukan untuk perkembangan sistem
syaraf sensoris pada anak usia dini
smash : Pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke
bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh.
servis : pukulan awal untuk melakukan permainan dan
dapat juga dijadikan serangan awal terhadap
lawan
shakehand grip : Pegangan bet seperti berjabat tangan.
shooting : menembak ke arah gawang (sepak bola), ke
arah ring basket (bola basket)
side stance : Posisi badan menyamping, baik ke samping kiri
maupun kesamping kanan.
sikap kapal : mengangkat salah satu kaki sambil
terbang mencondongkan badan ke depan diikuti tangan
lurus ke samping sebagai penyeinbang
sikap lilin : merupakan salah satu bentuk latihan
keseimbangan pada senam dasar dengan posisi
bada lurus dan kedua kaki rapat dan lurus ke
atas dengan bertumpu pada pundak (seperti
lilin pada posisi berdiri)

286
Hardiyanto
sikap melayang : merupakan salah satu bentuk latihan
keseimbangan pada senam dasar dengan posisi
badan dan kaki lurus ke belakang sedangkan
kedua lengan terentang ke samping dan
tumpuan menggunakan salah satu kaki
sliding : upaya mennyentuh base dengan menjulurkan
salah satu kaki ke depan dan kaki yang
satunya dilipat ke belakang
smash : pukulan yang menukik dan tajam serta
mematikan lawan main
sportif : bersifat kesatria, jujur, dsb
stance : Posisi siap sedia.
start : titik awal untuk memuali bergerak
stroke : Teknik pukulan
square stance : Posisi badan menghadap penuh ke meja
T
tangkisan : usaha pembelaan dalam pencaksilat dengan
cara mengadakan kontak langsung dengan
serangan
teknik dasar : cara yang harus dikuasai untuk melakukan
suatu gerakan
topspin : pukulan bola pada bagian atas bola
V
variasi : melakukan satu teknik gerakan dengan
berbagai cara
volley : memainkan bola sebelum menyentuh tanah/
lantai
volume Latihan : lamanya waktu yang digunakan berlatih untuk
mencapai tingkat kebugaran jasmani, misalnya
lama waktu yang digunakan untuk berlatih
bukan atlit minimal 20 menit
Z
zig - zag garis berliku-liku atau gerakan berliku-liku

287
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X
PENULIS

Nama Lengkap : Hardiyanto, M.Pd


Telp Kantor/HP : 0812 101 922 20
E-mail : hardiyanto.enasri@gmail.com
Alamat Kantor : Jl. Raya Parung-Bogor
No. 420 Lebakwangi
Parung Bogor, Jawa
Barat
Bidang Keahlian : Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan
Kesehatan

Riwayat pekerjaan/profesi:

1. Staf pada Bidang Program di PPPPTK Penjas dan BK Kemdikbud,


Parung Bogor, Tahun 2005 – 2007.
2. Instruktur Pelatihan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan di PPPPTK Penjas dan BK Kemdikbud, Parung Bogor,
Tahun 2006 – 2009.
3. Widyaiswara pada PPPPTK Penjas dan BK Kemdikbud, Parung
Bogor Tahun 2010 – sekarang.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S2: Program Studi Pendidikan Olahraga, Universitas Negeri
Jakarta (2009 – 2013)
2. S1: Jurusan Pendidikan Kepelatihan, Fakultas Pendidikan
Olahraga Kesehatan, Universitas Negeri Jakarta (1995 –
2002)

Judul Buku yang pernah ditelaah (10 Tahun Terakhir):


1. Buku Teks dan Buku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan Sekolah Menengah Pertama Kelas X,
Tahun 2015.
2. Buku Teks dan Buku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan Sekolah Menengah Atas Kelas X, Tahun
2015.

288
Hardiyanto
Judul Penelitian dan Tahun Terbit:
Hubungan Antara Kecepatan Reaksi, Kelincahan, Dan Keterdidikan
Gerak Pada Kemampuan Mengumpan Bola Satu Dua (Wall Pass),
Studi Korelasional Pada Tim Sepakbola Smk Mitra Kencana, Jakarta
Timur. Tahun 2013

Informasi Lain dari Penulis (tidak wajib):


Lahir di Jakarta, 09 Oktober 1976. Menikah dan dikaruniai 1 anak.
Saat ini menetap di Jakarta. Aktif di organisasi Special Olympics
Indonesia sebagai pengurus pusat (3 periode : tahun 2000 - 2015) dan
pengurus daerah DKI Jakarta (2013-2017), Pengurus dan Pelatih SSB
FIK Universitas Negeri Jakarta tahun 2000 – 2005, telah mengikuti
PORNAS IV SOIna di Jakarta 2002 sebagai pelatih kepala cabor tenis
meja, Pekan Olahraga Pondok Pesantren Nasional (POSPENAS) II, di
Sumatra Selatan tahun 2003 sebagai Pelatih Kepala cabor tenis meja,
Pekan Olahraga Cacat Nasional (PORCANAS) XII, di Sumatra Selatan
tahun 2004, sebagai pelatih cabor tenis meja, head coach cabang
olahraga Atletik snowsnowing pada Special Olympics World Winnter
Games (SOWWG) di Idaho, USA 2009. Special Olympics Asia Pasific
di Newcastle, Australia 2013, sebagai assisten coach basketball.
Mengikuti pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
tahun 2004 di Jakarta, dan Aktif di sepakbola sebagai pelatih
sepakbola licence D, PSSI 2003, dan Perwasitan Sepakbola, wasit C
III Persija Pusat, 2003.

289
Pendidikan Jasmani, olahraga, dan Kesehatan kelas X

Anda mungkin juga menyukai