Anda di halaman 1dari 30

3

SISTEM MUSCULARIS (OTOT TUBUH MANUSIA)


A. ANATOMI OTOT
Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat
penting bagi tubuh karena fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif, alat
transportasi pengedar makanan dalam usus, juga pengedaran darah
keseluruh tubuh. Jaringan otot ditandai adanya myofibril-miofibril pada selnya
yang memanjang. Myofibril tersebut yang bertangung jawab atas
kontraktilitas sel-sel otot. Berdasarkan srtukturnya maupun fisiologisnya, otot
dibagi menjadi tiga macam yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
1. 1. OTOT RANGKA
Otot rangka juga disebut otot skelet atau otot serat lintang, otot bercorak, otot lurik dan musculus
striata. Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut otot)
yang tebalnya kira-kira 10-199um dan panjangnya kira-kira 15cm. inti terletak tepat di bawah
permukaan sel, selain itu juga Nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang melintang, oleh
karena itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungi oleh fascia propria kemudian
beberapa fascicule diselubungi oleh selaput yang disebut fascia superfisialis yang terdapat dibawah
kulit membentuk fasciculus otot. Di dalam sarcoplasma terdapat sejumlah mitokondria(sarcosum).
Warna otot ditentukan oleh adanya suplay darah dan myoglobin, juga kadar air maupun banyaknya
fibril-fibril yang menyusunnya. sarna gelap.

Bentuk fasciculus otot ini biasanya berupa kumparan pada tulang, sifatnya
keran dan liat. Bagian ventrikel penting dalam fungsi gerak aktif, yaitu
terjadi kontraksi (mengkerut). Jika kontraksi terjadi pada ventrikel otot
tersebut maka akan terjadi gerakan
tulang dengan perantaraan persendian dimana otot melekat melalui
tendonya.
Pada umumnya otot melekat pada dua tulang atau lebih, sehingga tiap otot
mempunyai dua tempat pelekatan. Istilah perlekatan pada segmen tulang
biasanya digunakan :

1. Punctum fixum (origo) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang


tidak ikut bergerak.
2. Punctum mobile (insertion) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang
yang bergerak.
Sedang istilah lain yang juga sering digunakan sekarang tanpa
menginggat tempat perlekatan tersebut bergerak atau tidak bergerak yaitu :
1. Perlekatan distal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang
berada disebelah distal (terletak menjauhi dari semua badan).
2. Perlekatan proximal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang
berada disebelah proximal (terletak lebih dekat dengan sentrum
badan).
 

1. 2. OTOT POLOS
Otot ini juga disebut musculus nontriata, otot alat dalam, otot tak sadar. Terdiri
dari  sel-sel berbentuk spindel dengan panjang 40-200 u.m dan tebal 4-20 u.m,
dengan inti berada di tengah. Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak mempunyai
garis-garis gelap terangya. Serabut retikuler (bentuk jala) tranvesal
menghubungkan sel-sel otot menbentuk suatu berkas sehingga menjadi satu
unit funsional.

Otot polos tidak melekat pada tulang tetapi ikut membentuk alat dalam seperti
terdapat pada dinding pembuluh darah, saluran pencernaan, system
urogenitalis dan lain sebagainya.

Otot polos bekerja tidak dipengaruhi oleh kehendak, tidak terlalu cepat tetapi
berurutan dan tidak cepat lelah. Oleh pengaruh hormonal, kemungkinan otot
polos dapat bertambah panjang dan berproliferasi (membentuk sel-sel baru)
contohnya yaitu pada uterus, serabut otoitnya dapat mencapai 800 u.m

1. 3. OTOT JANTUNG
Serabut-serabut otot yang mengandung sarcaoplasma dalam jumlah besar
membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang juga terdapat garis-garis
melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih pendek, intinya terletak
ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari otot rangka, serabut otot
bercabang-cabang. Otot jantung bergerak teratur dan tidak cepat, tetapi
diluar kehendk kita.

1. B. BENTUK OTOT
Tempat perlekatan insertion atau distal, sering kali terdapat kepala otot yang
bergabung dengan venter (empal0 otot dan berakhir pada tendo.

Bermacam-macam bentuk otot penyususn tubuh, diantaranya :

1. Otot fusiformis yaitu otot yang mempunyai serabut-serabut panjang


dan menghasilkan gerakan yang luas, tetapi tidak kuat biasanya
mempunyai tendo yang relative pendek.
2. Otot unipenatus yaitu otot yang mempunyai tendo panjang walaupun
serabut-serabut otot yang melekat pada tendo tersebut merupakan otot
pendek-pendek, otot ini lebih kuat.
3. Otot bipenatus yaitu otot yang mempunyai struktur sama dengan
unipenatus, hanya serabut-serabut otot melekat pada kedua sisi tendo.
4. Otot planus ialah otot yang mempunyai tendo tipis atau sponeurosis.
Berdasarkan perlekatan pada origo atau distal tersebut dapat dibedakan otot:

1. Otot dengan kepala dua, tiga atau empat, dimana empalnya bersatu
menjadi satu dan berakhir pada tendo yang sama, contohnya : m.bisep
brachii, trisep brachii.
2. Otot dengan satu kepala dan mempunyai satu atau lebih tendo perantara,
dengan dua atau tiga venter (empal) otot, contohnya pada m.digastricus
(otot perut)/ m.abdominis.
 

1. C. FUNGSI OTOT
Diantar fungsi otot adalah sebagai berikut :

1. Alat gerak aktif


2. Alat transportasi
3. Pembentuk alat-alat dalam
Untuk fungsi pertama yaitu alat gerak aktif, terjadi bila venter otot
mendapatkan rangsang, kemudian contraksi maka akan menggerakan tualang-
tulang yang dilekatinya, ini dilakukan oleh otot  rangka. Berdasarkan proses
tersebut maka otot dapat dikelompokkan :
1) Kelompok otot yang saling memebantu dan berlawanan
1. Otot saling membantu (otot sinergis), yaitu beberapa otot yang bekerja
pada satu sendi da saling membantu sehingga memberikan gerakan
semacam.
Contohnya : M. bisep brachii (otot bisep lengan atas) dengan m cocarobrachialis
gerakan fleksi (bengkoknya lengan bawah).

1. Otot saling berlawanan (antagonis), yaitu dua atau lebih otot yang bekerja
pada satu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakanya saling
menghambat otot yang satu dengan yang lainya. Contohnya pada otot
bisep lengan atas dengan otot trisep lengan atas (m trisep brachii). Bisep
menyebabkan gerakan fleksi pada lengan sedang trisep menyebabkan
gerakan extensi (meluruskan) lengan.
2)         Kelompok otot berdasarkan gerak dasar tertentu :
1. Otot fleksor : otot yang menyebabkan gerakan fleksi (membengkokan
tulang) misalnya M bisep brachii membengkokan lengan bawah.
2. Otot extensor : otot yang menyebabkan gerakan extensi (meluruskan
tulan) misalnya : M trisep brachii meluruskan lengan bawah.
3. Otot abductor : otot yang menyebabkan gerakan abduksi (menjauhi
tubuh), misalnya m deltoideus menyebabkan abduksi lengan atas pada
sendi bahu.
4. Otot adductor : otot yang menyebabkan gerakan adduksi (mendekati
tubuh), misalnya m pectoralis mayor (otot dada besar) menyebabkan
gerakan adduksi lengan atas pada sendi bahu, jadi berlawanan dengan m
deltoideus.
5. Otot pronator : otot yang menyebabkan gerakan pronasi (memutar
kebawah) misalnya : m prenator kwadratus memutar telapak tangan
sehingga tertelungkup yang selalu bekerja sama secara sinergis dengan m
prenator.
6. Otot supinator : otot yang menyebabkan gerakan memutar/ke luar
(supinasi). Misalnya : m brachii yang memutar lengan bawah sehingga
telapak tangan menengadah.
7. Otot rotator : otot yang menyebabkan gerakan rotasi (memutar). Misalnya
: m gluteus maximus yang menyebabkan gerakan rotasi ke dalam tungkai
atas pad sendi pangkal paha.
3)         Kelompok otot yang bekerja pada satu sendi atau lebih.
1. Otot monoartikuler, otot yang hanya melalui satu sendi dan bekerja pada
satu sendi tersebut. Misalnya : m brachiodialis.
2. Otot polyarticuler, otot yang melewati lebih dari satu sendi dan bekerja
lebih dari satu sendi. Misalnya : m hamstring pada daerah pangkal paha
dan bekerja pada sendi pangkal paha dan lutut.
 

1. D. OTOT SKELET PEMBENTUK TUBUH MANUSIA


Otot skelet terdiri dari :

1. 1. Otot-otot kepala
Otot pada bagian kepala dibagi atas :

1. Otot kulit kepala yang terhimpun diantaranya :


-       M occipitofrontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan venter
otot lainya pada os frontalis).
-       M temporalis (venter otot yang satu pada os temporalis dan lainya pada os
parietalis).
1. Otot kulit wajah yang terhimpun diantaranya :
-       M nasalis (otot hidung)
-       M orbicularis oculi (otot lekuk mata)
-       M orbicularis oris (otot sekitar mulut)
-       M temporalis (otot pelipis)
-       M frontalis (otot dahi)
-       M sternocleiodomastoideus (otot silang leher)
1. Otot pengunyah yang terdiri dari :
-          M masseter, menutup rahang dengan mengangkat mandibula.
-          M temporalis, elevator rahan bawah yang paling kuat.
-          M pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula.
Otot-otot kepala merupakan otot mimic yaiotu otot yang memancar kedalam
kulit wajah maupun kepala, jika kontraksi menyebabkan penggeseran kulit.
Penggeseran tersebut mengakibatkan lipatan-lipatan dan kerutan, inilah
meruakan dasar dari ekspresi wjah seseorang. Sehingga orang dapat
memperlihatkan wajah gembira atau sedih dan sebagainya. Ekpresi wajah
tersebut tergantung pada banyak factor, diantaranya usia, intelektual, sifat ras,
pada orang yang masih muda, kulit masih elastic, sehingga sifat kulit nasih
reversible, tetapi pada orang yang       lebih tua, sifat elastisitet kulit sudah
mulai berkurang maka kerutan mungkin dapat menetap. Otot-otot kulit kepala
merupakan epikranius, sangat longgar dan berikatan dengan kulit kepala.
Terutama pada venter anteriornya dapat menimbulakn kerutan-kerutan pada
dahi, selain itu kontraksi kontraksi kedua venter frontalis dapat mengangkat alis
mata dan kelopak mata ats, hal ini dapat mengakibatkan ekspresi wajah
keheranan.

Sedang pada kulit wajah, m orbicularis oculi berfungsi untuk menimbulkan


ekspresi kekuatiran. Muskulus ini ada tiga bagian yaitu pars orbitalis berfungsi
untuk penutupan kelopak mata, pars pelpebralis berkaitan dengan reflek
mengedip, pars lacrimalis untuk mengeluarkan isi air mata. Akrena hubungan
serabut-serabut otot ini sangat erat sekali dengankulit, maka dihasilkan lipatan-
lipatan berbentuk radier pada daerah sudut lateral mata. Pada usia lanjut
daerah tersebut pada umumnya terjadi lipatan yang permanen.

1. 2. OTOT-OTOT BADAN
Otot-otot pembentuk badan terdiri atas :

1. a. OTOT PUNGGUNG
Otot punggung sejati terdapat dua buah yang rumit susunanya, terletak
disebelah belakang yang terdiri dari musculus intervetrebalis. Otot punggung
sejati tersebut dinamakan penegak batang badan dan sangat penting artinya
untuk sikap dan gerak tulang belakang. Biasanya otot punggung sejati ditutup
oleh otot punggung sekunder yang sebenarnya termasuk otot-otot gerak atas
maupun bawah.

1. b. OTOT PERUT
Dinding depan perut dibentuk oleh otot lurus perut (musculus rectus
abdominis) yang terletak di kanan dan kiri garis tengah badan (linea alba). Di
sisinya terdapat otot lebar perut yang didalamnya terdapat otot serong luar
perut (musculus obliquus externus) dan di lapisan dalamnya terdapat otot
serong dalam perut (musculus obliquus internus) dan otot perut (musculus
tranversus abdominis), otot tersebut terentang antar gelang pinggul dan
rangka dada, merupakan sebuah penutup yang dapat kontraksi secara aktif
sehingga dapat mempengaruhi letak dan gerak rangka dada dan secara
tidak langsung mempengaruhi setiap tulang belakang.

c. OTOT DADA Otot dada dibentuk oleh otot di sela-sela iga (musculus
intercostalis) yang mempengaruhi gerak iga serta menjaga supaya tidak terjadi
tonjolan maupun lekukan sela-sela antar iga yang dikarenakan selalu berubah-
ubah sesuai dengan fungsinya. Selain itu musculus intercostalis juga berguna
untuk menyempurna dinding thorax. Otot-otot leher terentang antara pinggir
atas tulang dada dan tulang lidah, ada pula yang melekat pada pangkal tulang
tengkorak. Otot tersebut penting artinya untuk gerakan kepala dan leher, juga
gerak pangkal tengkorak dan tulang lidah untuk menelan. Otot-otot leher
yang lain terletak pada di sisi tulang belakang dan sebagian melekat pada
tulang rusuk atas.
1. d. Otot pelvis (otot gelang panggul)
Terdiri dari :

-             Otot bokong besar (m gluteus maximus).

-             Otot bokong tengah ( m gluteus medius).

-             Otot bokong kecil ( m gluteus minimus)

-             Otot psoas yang melekat pada os coxa.

-             Otot penegak selaput otot lebar ( m tensor fasciae alata).

M gluteus ketiganya berfungsi dalam gerakan extensi dari extremitas inferior,


sedang otot psoas dan m tensor fasciaealata berfungsi untuk gerakan fleksi dari
extremitas inferior.

1. 3. Otot-otot anggota tubuh (extremitas)


A. a. Extremitas superior
Untuk gerakan anggota atas, maka diperlukan otot-otot :
-                      Otot gelang bahu

-                      Otot lengan tas

-                      Otot lengan bawah

-                      Otot tangan

Sebagian otot gelang bahu terentang antara rangka badan, tengkorak dan
gelang bahu. Otot-otot tersebut  adalah :

-                      Otot belah ketupat ( m rhomboideus)

-                      Otot gergaji depan ( m serratus anterius)

-                      Otot kerudung ( m trapeizeus)

-                      Otot silang leher ( m sternocleidomastoideus)

Selain itu untuk menggerakan lengan atas terhadap gelang bahu adalah :

-                      Otot deltoid terdapat di sebelah superior lengan atas.

-                      Otot bulat kecil ( m caput breve bicep brachii) terdapat dibawah
lengan atas.

-                      Otot bulat besar ( m caput longum bicep brachii) yang erada di
posterior m caput breve bicep brachii.

Otot yang terentang antara rangka badan dengan lengan juga penting untuk
gerakan abduksi dan adduksi extremitas superior diantaranya :

-                      Otot dada besar ( m pectoralis mayor)

-                      Otot punggung lebar ( m latissium dorsi)


Sedangkan otot yang membentuk lengan atas adalah :

-          Otot flexor yang terletak didepan bidang :

-          Otot bicep brachii

-          Otot brachialis ( m coracobrachialis)

-          Otot extensor, terletak di bidang belakang lengan atas :

-          Otot tricep brachii

Otot fleksor (ketul) dan otot extensor (kedang) tersebut juga dapat
menggerakkan lengan di sendi siku dan sebagian sendi bahu.

Otot penyusun lengan bawah berlekatan dengan telapak tangan dan jari-jari
dengan perantaraan urat-urat panjang yang disebut urat pergelangan tangan
yang melintang di daerah pergelangan tangan (sponeurosis Palmaris) untuk
menggerakkan pergelangan pergelangan tangan dan jari-jari, sedang otot yang
melekat pada os radius bertanggung jawab menggerakkan lengan bawah.
Menurut letak otot dalam hubunganya satu sama lain maka otot lengan bawah
denganpembatas os ulna dan os radius dengan membrane osseanya juga dapat
dibagi :

-             Otot ventral senagai otot flexor

-             Otot dorsal sebagai otot extensor.

1. b. Extremitas inferior
Dapat dibedakan :

1. 1.  Otot pangkal paha


Otot pangkal paha disusun oleh otot yang sama dengan otot pelvis dan otot
yang melekat pada os femoris dan gelang panggul, diantaranya :

1. Otot extensor terletak dibidang depan :


-   Otot kuadrisep paha ( m quadrisep femoris)

-   Otot silang paha ( m Sartorius)

1. Optot fleksor terletak dibidang belakang :


-       Otot ramping ( m gracilis)

-       Otot separuh selaput paha ( m semimembranus femoris)

-       Otot bisep paha ( m bisep femoris)

1. 2.  Otot tungkai atas dan bawah


Otot tungkai semuanya melekat pada kai dan jari-jari kaki dengan perantara
tendon (urat-urat panjang), yang semuanya diikat didaerah pergelangan kai.
Terdapat tendo yang terbesar yaitu tendo akhiles. Otot yang terdapat di tungkai
:

1. Golongan depan :
-    Otot tulang kering depan (m tibialis anterior)

-    Otot kedang jari (m extensor


digitorium manus)
1. Golongan terletak dibidang luar
-       Otot sisi betis panjang dan pendek ( m peroneus longus dan brevis
fibularis)

1. Golongan belakang
-       Otot tricep betis ( m trisep fibularis)yang terdiri dari :

 Perut betis (m gastronemius)


 Otot betis (m soleus)
 Urat kering (tendo akhiles)
1. Golongan bawah:
-  Otot ketul dalam pada kaki dan jari-jari kaki ( m flexor profundipedis et
digitorium pedis). Keempat daerah otot tersebut mempunyai fungsi tertentu.

-  Golongan depan untuk mengngkat ujung kaki dan meregangkan jari-jari.

-  Golongan bidang luar (sisi) untuk menggerakan kaki keluar dari sendi
loncat bawah.

- Golongan belakang untuk menurunkan ujung kaki, pada serabut otot


tersebut kontraksi, juga untuk mengengkat tubuh di atas jari-jari kaki.

-  Golongan bawah berfungsi untuk menurunkan ujung kaka, membengkokan


jari kaki dan menggerakan kak ke dalam.

1. 3.  Otot kaki


Otot-otot kaki pendek dan telapak kaki melekat pada jari-jari kaki.

1. E. FISIOLOGI OTOT
Karakteristik ototnya adalah sebagai berikut :

1. Exitabilitas yaitu kemampuan dari jaringan otot untuk menggadakan


jawaban jika dirangsang atau dipacu.
2. Conductivitas yaitu sifat jaringan otot untuk menghantarkan suatu
rangsang.
3. Elastisitas yaitu sifat jaringan otot untuk kembali ke bentuk semula jika
kekuatan yang ada padanya berhenti.
4. Viscositas yaitu sifat dari jaringan otot mempunyai tahanan / tekanan.
5. Contraktilitas yaitu sifat jaringan otot untuk memendek atau berubah
teganganya jika mendapat suatu rangsang.
Sehubungan dengan fungsi otot sebagai gerak aktif, maka sifat yang terakhir
adalah terpenting yaitu dapat kontraksi bila mendapatkan stimulus.

Otot sehubungan dengan fungsinya sebagai alat gerak maupun penghasil


panas, melakukan kerjanya dengan kontraksi yaitu memendekkan otot,
kontraksi otot akan terjadi bila mendapatkan rangsang dengan kekuatan
tertentu yang dikenal dengan nilai ambang. Agar terjadi respon, maka besarnya
pacu minimal sama dengan nilai ambang. Rangsang yang pacunya sama
dengan nilai ambang disebut pacu luminal, sedang yang kurang dari nilai
ambang disebut subminimal, kalu lebih dari nilai ambang dinamakan
supraliminal. Hokum “All or nothing” berlaku untuk kontraksi otot tersebut yang
artinya bila sel otot kontraksi maka akan melakukan kontraksi secara penuh,
jika nilai ambang telah tercapai, walaupun ditambah rangsang maka kontraksi
tak akan bertambah, sebaliknya jika rangsang kurang dari nilai ambang, maka
sama sekali otot tidak kontraksi. Namun demikian kondisi pada waktu stimulus
berubah maka kekuatan kontraksipun berubah, misalnya sel otot yang baru
diregangkan, diberi suplay makanan cukup, dioksigenasi dengan baik maka
kontraksinya lebih kuat dibandingkan dengan makan dan oksigenasi yang
kurang. Prinsip all or nothing tersebut hanya berlaku pada sel otot tunggal
tetapi berlaku pada segumpal otot ataupun organ otot (kecuali otot jantung),
pada segumpal otot rangsang yang kuat, juga akan menimbulkan kontraksi
yang lebih kuat. Perbedaan tersebut terjadi karena serabut syaraf motoris yang
didistribusikan ke otot. Setiap serabut otot tunggal dicabangkan menjadi seratus
cabang kecil yang masing-masing berakhir pada ujung otot tertentu yang
disebut motor and plate dan myoneural junction (hubungan otot-syaraf). Jadi
satu serabut syaraf menginervasi seratus serabut otot. Serabut syaraf motor
tunggal bersama seratus cabang serabut otot membentuk suatu motor unit
pada terminalnya. Suatu stimulus yang lebih kuat mengaktifkan beberapa motor
unit, dengan demikian menghasilkan kontraksi yang lebih kuat bila
dibandingkan dengan stimulus yang lebih lemah. Jantung meruppakan suatu
organ yang mengikuti prinsip all or nothing karena struktur percobaan sel otot
jantung, maka setiap stimulus menyebar keseluruh sel, mengaktifkan semua
setiap waktu, sehingga dapat dihasilkan kontraksi maksimum setiap waktu pada
kondisi tertentu. Kekuatan setiap kontraksi otot bervariasi dari waktu ke waktu
tergantung beberapa factor :

-       Intensitas stimulus

-       Lemah kuatnya stimulus

-       Besarnya beban yang diterima otot

-       Panjang serabut pada awal kontraksi

-       Panjang serabut pada awal relaksasi

-       Kondisi metabolic yang menyertainya.

1. a.  Dasar molekuler kontraksi


Proses yang menyebabkan pemendekan unsure-unsur kontrasi otot adalah
pergeseran filament halus dan filament tebal. Sewaktu kontraksi, filament halus
dari ujung berlawanan dari sarcomer akan saling mendekati, kadang-kadang
filament tersebut saling menetupi.

Pergeseran pada waktu otot kontraksi dihasilkan dengan pemutusan dan


pembentukan kembali ikatan silang antara myosin dan aktin. Kepala molekul
myosin terikat aktin secara menyudut, menggeser myosin terhadap aktin secara
memutar, melepaskan ikatan dan menyambung kembali pada titik-titik yang
selanjutnya. Tiap siklus pengikatan, penutaran dan pemutusan memendekkan
otot 1%.

1. b. Langkah-langkah kontaksi
A. Pelepasan muatan dari neuron motorik
B. Pelepasan transmitter/asetilkholin pada lempeng ujung
motorik/motor end plate.
C. Pembangkitan potensial lempeng ujung
D. Pembangkitan potensial aksi pada serabut otot
E. Penyebaran depolarisasi ke dalam sepanjang saluran
F. Pembebasan ion Ca+ dari reticulum sarkoplasma dan difusi Ca++
ke filament kasar dan halus.
G. Pengikatan Ca++ pada troponin C membebaskan daerah
pengikatan myosin pada aktin.
H. Pembentukan ikatan melintang antara aktin dan myosin dan
pergeserkan pada filament kasar, yang menyebabkan pemendekkan.
 

1. c.  Langkah-langkah relaksasi


A. Ca++ dipompa kembali masuk ke dalam reticulum sarcoplasma.
B. Pembebasan Ca++ dari tropin
C. Penghentian interaksi antara aktin dan myosin
 

1. d. Jenis-jenis kontraksi
Adanya kontraksi otot dapat dilihat dan dicatat dengan alat yang
dinamakan kymograph atau electromyograf sedang hasil gambarnya berupa
kymogram (grafik), yang mempunyai 3 fase :
-    Fase kontraksi, memendekkan serabut otot

-    Fase relaksasi, kembali memanjang seperti semula.

-    Fase laten merupakan fase sebelum kontrasi, perubahan ini belum terlihat
dari luar.

Secara sistematis ketiga fase tersebut seperti dibawah ini

1. Fase laten
2. Fase kontraski
3. Fase relaksasi
Rangsangan biasanya dating pada otot secara berturut-turut. Pacu tersebut
tergantung pada fase tertentu, dating pada kedua selanjunya pacu ketiga dan
seterusnya. Berdasarkan proses tersebut, dikenal beberapa tipe grafik :

-       Bentuk tunggal

-       Bentuk tetanus tak sempurna (klonus)

-       Bentuk tetanus sempurna

Jenis kontraksi otot :

1. Kontraksi isotonis yaitu kontraksi yang melawan beban tetap dengan


mendekatkan kedua ujung otot. Sehingga ke dua otot sama-sama
menghasilkan tonus (otot menggadakan pemendekkan).
2. Kontraksi isometric, yaitu kontraksi tanpa pemendekkan yang nyata
tetapi terjadi penembahan tonus.
e. Energi untuk kontraksi otot
Energy untuk pengaktifan otot diperoleh dari ATP yang tersedia didalam serabut
otot. ATP dipecah oleh enzim ATP-ase menjadi ADP+P dan akibat pemecahan
tersebut akan menghasilkan energy. Serabut otot menyusun ATP dari reaksi:

ADP + P + E——à ATP

Serabut otot mempunyai mekanisme dasar untuk menghasilkan ATP secara


berkelanjutan. Proses tersebut memerlukan beberapa molekul tinggi :

1. Phosphooreatin yang terdapat dalam serabut otot dalam kondisi sentrasi


5 kalinya ATP. Phosphocreatin dipecah menjadi creatin dan phosphat.
Creatin + P + E ——- > ATP—–  >  kontraksi otot

1. Pemecahan glikogen
Glikolisis merupakan sederetan reaksi kimia dalam sel untuk mengubah glikon
menjadi asam piruvat. Selama perubahan energy kimia glikogen diubah menjadi
ikatan phosphate tenaga tinggi (ATP) yang dapat disimpan dalam otot.
Glikolisis terdiri dari :

-             Glikolisis aerobic (siklus kreb)

Glikogen O2——–Co2 + H2O +E

-             Glikogen anaerobic

Glikogen ——à  asam laktat +E

Energy hasil pemecahan tersebut kemudian digunakan untuk menyusun ATP


melalui pembentukan kembali phosphocreatin.

1. Oksigen yang berperan dalam oksidasi seperlima asam laktat


menghasilkan energy yang penting dalam perubahan empat perlima
bagian asam lektat menjadi glycogen. Demikian seterusnya.
 

1. f.  Kelelahan otot


Bila otot mendapat rangsangan luminal atau supraliminal terus menerus maka
pada menchanomygram akan tampak bahwa fase latent menjadi labih lama,
begitu pula fase kontraksi dan relaksasi, amplitude atau tinggi kontraksi lebih
rendah yang berarti kerja otot semakin berkurang. Keadaan tersebut
memperlihatkan adanyaa kelelahan otot.

Kelelahan otot dapat diakibatkan karena :

1. Habisnya bahan atau zat sebagai sumber energy untuk kontraksi otot,
seperti glokogen dan sejenisnya.
2. Akumulasi hasil metabolism karena kontraksi otot, seperti asam laktat.
Asam laktat menghambat motor endplate akibatnya hantaran impuls dari
saraf ke otot terganggu, tetapi bila masih terdapat cadangan glikogen,
maka otot tersebut masih dapat mengadakan kontrasi.
Coba perhatikan jika membawa beban pada salah satu tangan dengan posisi
abduksi, mak lama kelamaan terajdi pada lengan gemetar, kemudian merendah
perlahan-lahan. Apa yang terjadi.

MATERI TAMBAHAN
*). TAMBAHAN 1
1. OTOT
Tubuh manusia dibentuk oleh 640 otot rangka yang berbeda. Ujung-ujung
otot melekat pada rangka atau tulang-tulang pembentuk rangka. Ujung-
ujung otot yang melekat pada tulang disebut tendon atau urat otot.
Tendon bersifat kuat, kenyal serta disusun oleh jaringan ikat. Tendon yang
melekat pada tulang yang bergerak disebut insersio, sedangkan tendon
yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.
2. JENIS-JENIS OTOT
Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya otot dibedakan atas:
1. Otot lurik
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot lurik
memiliki garis gelap dan terang sehingga disebut otot serat lintang. Sel-sel
otot lurik berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti di tepi. Cara kerja
otot lurik dikendalikan oleh otak sehingga disebut otot sadar. Otot lurik
terdapat pada otot lengan, otot paha, otot perut, otot dada dan otot pipi
 

2. Otot polos
Otot polos berinti satu, berbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,
bekerja secara tidak sadar (otonom), lambat, tidak cepat lelah. Otot ini terletak
diorgan-organ dalam tubuh, misal pada organ pencernaan, kelamin, ekskresi
dan pembuluh darah.

3. Otot jantung
Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik, tetapi otot
jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti
dan terletak ditengah serabut. Otot jantung bekerja diluar kehendak kita (diluar
perintah otak) tetapi dipengaruhi oleh saraf otonom (saraf tak sadar). Gerakan
otot jantung teratur dan tahan kelelahan. Otot ini bekerja seumur hidup
manusia.
1. Perbedaan otot lurik, otot polos dan otot jantung
1. Bentuk dan struktur sel lurik polos Mirip lurik tapi bercabang
2. Keadaan dan letak inti sel dipinggir ditengah ditengah
3. Sifat kerja cepat atau lambat lambat cepat Cepat
4. Aktivitas disadari/tidak disadari disadari Tidak disadari Tidak disadari
5. Letak Pada rangka Pada lambung Pada jantung
 

1. SIFAT KERJA OTOT


Sifat kerja otot dibedakan atas 2, yaitu:
1. Antagonis
2. Sinergis
 

1. 1. Antagonis
Otot antagonis yaitu dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu sendi dan
saling berlawanan arahnya sehingga gerakannya saling menghambat. Jika
salah satu otot berkontraksi maka otot yang lainnya relaksasi.
Contoh: otot lengan atas yang berfungsi menggerakkan lengan bawah.
Untuk mengangkat lengan bawah atau menurunkannya diperlukan dua
otot rangka, yaitu otot bisep dan otot trisep. Otot bisep berada pada
lengan atas bagian depan sedangkan otot trisep berada pada lengan atas
bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan
relaksasi sehingga lengan bawah terangkat. Jika otot trisep berkontraksi
maka otot bisep akan relaksasi sehingga lengan bawah turun dan lurus
kembali.
Efek kerja otot antagonis dibedakan menjadi:
1. Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan). Contohnya pada
sendi siku dan lutut.
2. Abduksi dan adduksi (mendekati dan menjauhi badan)seperti pada sendi
lengan atas dan sendi paha.
3. Pronasi dan supinasi (menengadah dan menelungkup), seperti ketika
menengadah dan menelungkupkan telapak tangan.
4. Depresi dan elevasi (kebawah dan ke atas), misalnya gerak kepala
menunduk dan menengadah.
2. Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan
saling membantu sehingga memberikan gerakan searah. Contohnya gerak
otot pronator teres dan kuadratus yang menimbulkan gerakan
menelungkup dan menengadah pada telapak tangan, Otot bisep lengan
atas dan otot pengangkat lengan atas yang menyebabkan gerakan
membengkokkan lengan bawah.
 

(sumber : http://mysurysy.blogspot.com/2010/10/sistem-gerak-pada-
manusia-bagian-3.html)
*). TAMBAHAN 2
1. A. OTOT KERANGKA
Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak.
Ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena
sitoplasma mengubah bentuk (lihat cara pergerakan amuba). Pada sel-sel,
sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril.
Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan
kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi).
B. JENIS OTOT

1. Otot motoritas, disebut juga otot serat lintang oleh karena di dalamnya
protoplasma mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat
pada kerangka sehingga disebut juga otot kerangka. Otot ini dapat bergerak
menurut kemauan kita (otot sadar), pergerakannya cepat tetapi lekas lelah,
rangsangan dialirkan melalui saraf motoris.
2. Otot otonom, disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak
mempunyai garis-garis melintang. Otot-otot ini terdapat di alat-alat dalam
seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain, dapat
bekerja di luar kemauan kita (otot tak sadar) oleh karena rangsangannya
melalui saraf otonom.
3. Otot jantung, bentuknya menyerupai otot serat lintang di dalam sel
protoplsmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang
tetapi kalau kita melihat fungsinya seperti otot polos, dapat bergerak sendiri
secara otomatis oleh karena ia mendapat rangsangan dari susunan otonom.
Otot semacam ini hanya terdapat pada jantung yang mempunyai fungsi
tersendiri.
Sebagian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka, dapat bergerak secara
aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak
yang tertentu. Jadi Otot kerangka merupakan sebuah alat yang menguasai
gerak aktif dan memelihara sikap tubuh. Dalam keadaan istriahat, keadaannya
tidak kendur sama sekali, tetapi mempunyai ketegangan sedikit yang disebut
tonus. Ini pada masing-masing orang berlainan bergantung pada umur, jenis
kelamin, dan keadaan tubuh.
C. BAGIAN-BAGIAN DARI OTOT YAITU :
1. Kepala otot (muskulus kaput)
2. Empal otot (muskulus venter)
3. Ekor otot (muskulus kaudal)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu
tempat melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada
pangkal tulang disebut origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan
insersi. Di bagain tengah bentuknya gembung terdiri dari berkas-berkas otot
yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi yaitu muskulus venter.

D. KONTRAKSI OTOT
Otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila ia mendapat
rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik, rangsangan mekanis
panas, dingin dan lain-lain. Dalam keadaan sehari-hari otot ini bekerja atau
berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari susunan saraf
mototris.
Selaput pembungkus. Tiap otot dikelilingi oleh jaringan yang merupakan selaput
pembungkus yang disebut perimisum/fasia. Fasia ini selain sebagai
pembungkus otot juga berfungsi:
1. Menahan dan melindungi otot supaya otot tetap pada tempatnya
2. Tempat asal/origo dari beberapa otot
3. Tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot
Di antara urat otot dan tulang terdapat kandung lendir yang disebut juga
mukosa bursa yang di dalamnya berisi lendir yang berguna untuk melicinkan
urat tersebut terhadap pergeseran dengan tulang. Di samping itu juga
memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang.
Retikulum, adalah bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo,
yang berjalan melalui pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan.
Diafragma, struktur muskulus tendonium yang memisahkan rongga toraks
dengan rongga abdomen dan membentuk lantai dari rongga toraks atau rongga
abdomen. Diafragma, muncul dari vertebra lumbalis melalui dua ruang
kurvautra dari permukaan dalam prosesus xifoid dan permukaan dalam dari 6
pasang iga terbawah.
E. MACAM-MACAM OTOT
1. Menurut bentuk dan serabutnya, meliputi otot serabut sejajar atau bentuk
kumparan, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter
2. Menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot berkepala
tiga/triseps dan otot berkepala empat/quadriseps
3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
a. Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama
b. Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
c. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
d. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
e. Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
f. Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
g. Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
h. Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang
i. Endorotasi, memutar ke dalam
j. Eksorotasi, memutar ke luar
k. Dilatasi, memanjangkan otot
l. Kontraksi, memendekkan otot

 
4. Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
a. Otot bagian kepala
b. Otot bagian leher
c. Otot bagian dada
d. Otot bagian perut
e. Otot bagain punggung
f. Otot bahu dan lengan
g. Otot panggul
h. Otot anggota gerak bawah

a. Otot Kepala
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika
disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:
a. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang

2. Otot wajah terbagi atas:


a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar
mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata,
funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya
menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata

3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:


a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut,
fungsinya menarik sudut mulut ke bawah
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir
lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan
pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik
muka ke bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada
taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan
makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke
atas waktu senyum.
 

 
 

4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, teerbagi atas:

a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut


terbuka
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke
belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah
ke depan.
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah,
terbagi atas:

a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan


b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang

b. Otot Leher
Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada.
Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit
bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo
sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan,
memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke
depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis.
Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke
prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan
menggelengkan kepala.

c. Otot Bahu
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal
lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar.
1. M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal
di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise
tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan
terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
2. M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan
tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya
terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang
humerus ke dalam.
3. M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di
lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
mengangkat lengan.
4. M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di
lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang
pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
5. M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah
tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot
lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang
dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
6. M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah
luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan.
Fungsinya memutar lengan ke luar.
d. Otot Dada
Terdiri atas:
1. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung
tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan
ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan
lengan ke dalam.
2. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada
besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya
menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
3. Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang
selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula.
Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan
menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
4. Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX
dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke
bawah.
5.  Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam.
Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. Otot dada bagian
dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu
pernapasan terdiri dari:
- Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat di antara tulang-tulang
iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke bawah
pada waktu bernapas.
- Muskulus diaragmatikus, merupakan alat istimewa yang di tengahnya
mempunayi aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya
melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang tempat
lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara rongga
dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksinya memperkecil serta
memperbesar rongga dada waktu bernapas.
e. Otot Perut
Terdiri atas:
1. Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut
dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot
yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di
sebelah kiri dan kanan linea itu.
2. Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus
eskternus abdominis). Berpangkal pada igaV sampai iga yang bawah sekali.
Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul
(kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah
membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
3. Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus
internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah. Aponeurosis
terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan
belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan
iga III di bawah dan menuju ke simfisi. Otot ini mempunyai 4 buah urat
melintang.
4. Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta
III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang
dibungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina.
Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding
abdominal posterior :
1. Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain bawah mediastinum,
berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapt arteri, vena dan
kelenjar limfe
2. Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi
menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens
f. Otot Punggung
Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
a. Otot yang ikut menggerakkan lengan
1. Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung.
Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik
sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah
menarik ke bagian lateral.
2. Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang
punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga
III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan
memutar tulang pangkal lengan ke dalam.
3. Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang
leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang
belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
b. Otot antara ruas tulang belakang dan iga
Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir
dari dua otot yaitu:
1. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di
bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga
V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernapas.
2. Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan
berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung
yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
c. Otot punggung sejati
1. Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di
antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk
sikap dan pergerakan tulang belakang.
2. Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas
tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan
kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang
3. Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta,
terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga
merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
g. Otot pangkal lengan atas
a. Otot-otot ketul (fleksor):
1. Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2). Otot ini meliputi 2 buah
sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di
dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang
kedua di sebelah dalam. Otot itu ke bawah menuju ke tulang pengumpil. Di
bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya membengkokkan lengan
bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.
2. Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Otot ini berpangkal di bawah otot
segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta.
Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.
3. Muskulus korakobrakialis. Otot ni berpangkal di prosesus korakoid dan menju
ke tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
b. Otot-otot kedang (ekstensor):
Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)
1. Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan
menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.
2. Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.
3. Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya
mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani

h. Otot lengan bawah


1. Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulan di atas
sendi siku, sendi-sendi tangan, sendi-sendi jari, dan sebagian dalam terak silang
hasta:
a. Muskulus ekstensor karpi radialis longus
b. Muskulus ekstensor karpi radiais brevis
c. Muskulus ekstensor karpi ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai ekstensi
lengan (menggerakkan lengan)
d. Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi jari tangan kecuali ibu jari
e. Muskulus ekstensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari
2. Otot-otot ketul yang mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan
meratakan hasta tangan. Otot-otot ini berkumpul sebagai berikut.
a. Otot-otot di sebelah tapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis. Lapis yang ke-2 di
sebelah luar berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang pertama
terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang
pengumpil sendi di pergelangan. Fungsinya dapat membengkokkan jari tangan.
Lapis ke-4 ialah otot-otot untuk sendi-sendi antara tulang hasta dan tulang
pengumpil. Di antara otot-otot ini disebut:
- Otot silang hasta bulat (muskulus pronator teres). Fungsinya dapat
mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku
- Otot-otot ketul untuk tangan dan jari tangan: muskulus palmaris ulnaris,
berfungsi mengetulkan lengan; muskulus palmaris longus; muskulus fleksor
karpi radialis, muskulus fleksor digitor sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan
kelingking; muskulus fleksor digitorum profundus, fungsinya fleksi jari 1,2,3,4;
muskulus fleksor poicis longus, fungsinya fleksi ibu jari
- Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari:
muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus
spinator brevis, fungsinya supinasi tangan
b. Otot-otot di sebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di
siku, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta.
c. Otot-otot di sebelah punggung atas, disebut otot kedang jari bersama yang
meluruskan jari tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari (telunjuk). Otot-otot
lengan bawah mempunyai urat yang panjang di bagaian bawah di dekat
pergelangan dan di tangan. Urat-urat tersebut mempunyai kandung urat.

i.Otot-otot tangan
Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek terdapat diantara tulang-tulang
tapak tangan atau membantu ibu jantung tangan (thener) dan anak jantung
tangan(hipothener).
j. Otot-otot sekitar panggul
Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal
paha.
1. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:
a. Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju
trokanter minor dan iliakus
b. Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor
c. Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor. Ketiga otot ini
disebut juga otot iliopsoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke
bagian luar
2. Sebelah belakang bagian luar terdapat:
a. Muskulus gluteus maksmius merupakan otot yang terbesar yang terdapat di
sebelah luar panggul membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari iliopsoas
yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femur.
b. Muskulus gluteus medius dan minimus. Fungsinya, abduksi dan endoratasi
dari femur dan bagian medius eksorotasi femur.
k. Otot-otot tungkai atas
Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang
sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:
1. Otot abduktor terdiri dari:
a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
b. Muskulus adduktor brevis sebelah tengah
c. Muskulus abduktor longus sebelah luar
Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis.
Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.
2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini
merupakan otot yang terbesar terdiri dari:
1. Muskulus rektus femoris
2. Muskulus vastus lateralis eksternal
3. Muskulus vastus medialis internal
4. Muskulus vastus intermedial
5. Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:
a. Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan
meluruskan tungkai bawah.
b. Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya
membengkokkan tungkai bawah.
c. Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat
bawah serta memutarkan ke dalam.
d. Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di
bagain paha. Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut
mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.
l. Otot tungkai bawah
Terdiri dari:
1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat
pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
2. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke
tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
3. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat
tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa
membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki
luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat
kaki sebelah luar.
4. Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan
membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:
a. Berpangkal pada kondilus tulang kering.
b. Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar
fibia ke dalam (endorotasi). Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus).
Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat
pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke
dalam
5. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada
betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya
membengkokkan empu kaki.
6. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada
selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat
membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.
7. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat
meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5).
Otot-otot yang lain antara lain:
a. Otot ketul
b. Otot penengah empu kaki, telapak di telapak kaki
c. Otot penepsi, terletak di sebelah punggung kaki. Aponeurosis plantaris, tapak
kaki yang ditutupi oleh selaput

Sumber http://abhique.blogspot.com/2009/10/otot-kerangka.html

Anda mungkin juga menyukai