Raniah Rahmawati
Email : raniahrahmawati@gmail.com
Saat ini, orangutan Kalimantan terancam punah. The World Conservation Union
(IUCN, 2002) mengkategorikan orangutan Kalimantan sebagai spesies yang
hampir punah. Ancaman terbesar kepunahannya adalah hilangnya habitat alami
orangutan akibat konversi hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan,
pertambangan, maupun perumahan. Serta adanya penjualan orangutan secara ilegal.
Seluas 1,87 juta ha hutan Indonesia hilang setiap tahun akibat perluasan sektor
perkebunan yang menghancurkan hutan alam sehingga hilanglah habitat orangutan
dan merosot pula jumlahnya. Taman Nasional Tanjung Puting adalah satu-satunya
hutan dataran rendah yang dilindungi di Kalimantan Tengah dan sekarang justru
menjadi sumber kayu komersial liar yang berlimpah. Sebagai konsekuensi
penebangan liar yang merajalela itu, Taman Nasional yang dilindungi pun
mengalami kerusakan parah. Kawasan lindung bagi spesies langka ini, banyak yang
rusak karena kayu-kayunya ditebangi untuk kemudian dijual. Lebih dari 500 ekor
orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) beredar di pasaran setiap tahun, padahal
satwa ini tercantum dalam appendix I CITES atau spesies sangat langka dan
dilindungi.
METODE
PEMBAHASAN
Sumber: WWF,2007
3. Pembantaian Orangutan
PENUTUP
Kesimpulan
Bason, Donald. 2002. Orangutan yang Terakhir. Penerbit The Nature: Jakarta.
Fowler, J., Cohen, L., & Jarvis, P. 1998. Practical statistics for field biology second
edition. John Wi-ley & Sons Ltd: England.
Siswoyo H & Daru Waskita. 2015.Kebakaran Hutan ancam 6.000 Orangutan, (Online),
(http://nasional.news.viva.co.id/news/read/696190-kebakaran-hutan-ancam-
6-000-orangutan),diakses 20 November 2016