A = 186,1005
EDP = kedalaman tanah ekivalen/ Umur kelestarian tanah
= 80x1,00/400
= 0,2
𝐴
TBE =
𝐸𝐷𝑃
186,1005
=
0,2
= 930,5025 ton/ha/thn
Pembahasan EDP
Pembahasan TBE
Kelas Erosi
I II III IV V
Solum Tanah (cm)
Erosi (ton/ha/tahun)
Dalam SR R S B SB
>90 0 I II III IV
Sedang R S B SB SB
60-90 I II III IV IV
Dangkal S B SB SB SB
30-60 II III IV IV IV
Sangat Dangkal B SB SB SB SB
<30 III IV IV IV IV
Keterangan :
0 – SR = Sangat Ringan
I – R = Ringan
II – S = Sedang
III – B = Berat
IV – SB = Sangat Berat
Tingkat bahaya erosi di unit lahan penelitian sebanyak 930,5025 dalam per ton per
hektar per tahun. Berdasarkan tabel tingkat erosi (Tabel 10), Tingkat bahaya erosi termasuk
kedalam kelas V. Dimana solum tanah lokasi penelitian tergolong sedang dengan kedalaman
80 cm. Dan memiliki tingkat erosi yang Sangat Berat (SB). Lokasi penelitian memiliki
kemiringan lereng yang beragam mulai dari 15,9 % - 23,33 %. Meskipun kemiringan
lerenganya sedang namun pengaruh dari faktor vegetasinya monokultur dan pengelolaan
lahannya yang kurang. Serta tingkat permeabilitasnya yang tinggi,membuat lokasi penelitian
Untuk mengurangi laju erosi maka harus ditindak lanjuti dengan menggunakan metode-
metode konservasi baik secara vegetatif, mekanis maupun kimia. Misalnya metode konservasi
secara vegetatif yaitu dengan penanaman dalam strip atau yang disebut strip cropping. Strip
cropping adalah cara bercocok tanam dengan beberapa tanaman, dimana tanaman ditanam
secara berselan-seling pada sebidang tanah disusun berdasarkan garis kontur atau memotong
arah lereng. Selain itu strip cropping ada pula multiple cropping, yaitu cara bercocok tanam
dengan menggunakan beberapa jenis tanaman yang ditanam secara bersamaan, disisipkan,atau
digilir pada sebidang tanah. Yang terakhir adalah pemakaian mulsa, pemakaian mulsa sendiri
bertujuan untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan yang berasal dari hujan yang butir-