Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Palangka Raya


Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Pemanasan Global
Sub Materi Pokok : Perubahan Iklim
Kelas / Semester : VII / II
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit (1x pertemuan)
Pertemuan ke : 1(satu)

A. Komptensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedur) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lainnya yang sama dalam
sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar
3.9. Menganalisis perubahan Iklim dan dampaknya bagi ekosistem
4.9 Membuat tulisan gagasan adaptasi/penanggulangan masalah perubahan iklim.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian efek rumah kaca.
2. Menjelaskan pengertian pemanasan global.
3. Menjelaskan penyebab terjadinya efek rumah kaca.
4. Menjelaskan penyebab terjadinya pemanasan global.
5. Menyebutkan dampak dari efek rumah kaca.
6. Menyebutkan dampak dari pemanasan global.
7. Menyebutkan cara pencegahan efek rumah kaca.
8. Menyebutkan cara pencegahan pemanasan global.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelakan pengertian pemanasan efek rumah kaca.
2. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pemanasan global.
3. Peserta didik mampu menjelaskan penyebab terjadinya efek rumah kaca.
4. Peserta didik mampu menjelaskan penyebab terjadinya pemanasan global.
5. Peserta didik mampu menyebutkan dampak dari efek rumah kaca.
6. Peserta didik mampu menyebutkan dampak dari pemanasan global.
7. Peserta didik mampu menyebutkan cara pencegahan efek rumah kaca.
8. Peserta didik mampu menyebutkan cara pencegahan pemanasan global.

E. Materi Pembelajaran

Materi Pokok : Pemanasan Global


Sub Materi :
 Pengertian Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global serta
penyebabnya.
 Dampak Pemanasan Global dan Cara Pencegahannya.
F. Materi Pelajaran
1. Pengertian Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca pertama kali dikenalkan pada masyarakat umum pada tahun 1824 oleh
ilmuwan yang bernama Joseph Fourier. Menurut pendapat Joseph Fourier efek rumah kaca
adalah proses pemanasan yang disebabkan oleh komposisi atmosfer
Secara umum efek rumah kaca diartikan sebagai proses naiknya suhu bumi yang
disebabkan perubahan komposisi atmosfer. Menyebabkan sinar matahari tetap berada di bumi
dan tidak dapat dipantukan secara sempurna, keluar atmosfer.
Seperti namanya, proses efek rumah kaca mengikuti cara kerja sebuah rumah kaca.
Rumah kaca merupakan sebuah bangunan yang terdiri dari tembok dan atap yang terbuat dari
kaca. Bangunan ini digunakan untuk menumbuhkan tanaman dan bebungaan tropis. Ketika
suhu di luar bangunan menjadi dingin, suhu di dalam rumah kaca tetap hangat. Ini bisa terjadi
karena pada siang hari, kaca-kaca dari rumah kaca menyerap panas matahari dan
memerangkap panas matahari di dalamnya, menjadikan suhu di dalamnya tetap hangat di
malam hari dan pada musim yang lebih dingin. Gas-gas pada atmosfer seperti karbon dioksida
memerangkap panas matahari seperti kaca pada rumah kaca. Gas yang terperangkap pada
atmosfer Bumi ini disebut gas efek rumah kaca. Pada siang hari, panas matahari menembus
atmosfer, menyebabkan permukaan bumi menjadi hangat. Ketika permukaan bumi mendingin
pada malam hari, panas matahari ini dilepas kembali ke udara.
2. Penyebab Efek Rumah Kaca

Hal-hal yang menyebabkan efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca,
yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Uap air
2. Karbondioksida
3. Methana
4. Ozon
5. Nitrus Oxide
6. CFC dan HFC
Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca sebagai berikut:
a. Penebangan dan pembakaran hutan
Pohon memiliki fungsi sebagai mengubah gas karbondioksida menjadi
oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Tetapi manusia lebih suka
menebang dan membakarnya, untuk kepentingan sendiri misalnya untuk
lahan bercocok tanam. Saat hutan dibakar pun akan menghasilkan gas
rumah kaca, yang dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
b. Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Penggunaan bahan bakar fosil misalnya minyak bumi dan batu bara, juga bisa menjadi
salah satu penyebab semakin tingginya efek rumah kaca. Karena penggunaan yang berlebihan
akan menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti misalnya karbondioksida
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
c. Pencemaran Laut
Tahukah anda bahwa lautan dapat menyerap karbondioksida dalam jumlah yang besar,
yang disebabkan oleh pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah. Kemudian laut pun
menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem yang di dalamnya musnah, lalu laut pun tidak
dapat menyerap karbondioksida dengan baik.
d. Industri Pertanian
Pertanian yang berskala besar dan sudah disebut dengan industri, biasanya akan
menggunakan pupuk dalam jumlah yang banyak. Pupuk yang terpakai itu akan melepaskan
gas nitrous oxide ke atmosfer yang kemudian menjadi gas rumah kaca.
e. Limbah Industri dan Juga Tambang
Jenis-jenis industri seperti misalnya pabrik semen, pabrik pupuk dan penambangan batu
bara serta minyak bumi akan mengakibatkan produksi gas rumah kaca seperti misalnya
karbondioksida.
f. Limbah Rumah Tangga
Tahukah anda bahwa limbah rumah tangga juga bisa menjadi penyebab terjadinya efek
rumah kaca. Jika limbah tersebut dibiarkan terus menerus maka nantinya akan menghasilkan
gas methana dan juga karbondioksida yang biasanya dihasilkan oleh bakteri pengurai sampah.
g. Industri Peternakan
Contoh industri peternakan yang bisa menimbulkan terjadinya efek rumah kaca adalah
peternakan sapi. Karena di sana banyak menghasilkan gas karbondioksida dan gas methana
yang sangat besar ke atmosfer. Gas ini dihasilkan dari kentut sapi dan kotoran sapi, yang
merupakan produksi dari bakteri pengurai dari perut sapi.

3. Akibat Efek Rumah Kaca


a. Perubahan Iklim Yang Ekstrem
b. Meningkatnya Permukaan Air Laut
c. Meningkatnya Suhu Global
d. Gangguan Ekologis
e. Dampak Sosial dan Politik
3. Zat Zat Yang dapat Menimbulkan Efek Rumah Kaca
a. Penggunaan Pupuk Kimia
b. Meningkatnya permukaan air laut
c. Penebangan Hutan atau Lahan Yang Berpindah
4. Gas Rumah Kaca
a. Senyawa Karbondioksida
Karbondioksida merupakan gas rumah kaca dengan kontribusi paling besar pada
pemanasan global. Konsentrasi alaminya kecil sehingga hanya bisa diserap sebanyak 0,3 %
di atmosfer ini, dan bisa diserap oleh tanaman dengan bantuan sinar matahari secara alami.
Yang diuraikan untuk membentuk jaringan tanaman yang dikenal dengan fotosintesis.
b. Senyawa Methan
Methan dihasilkan ketika bakteri tertentu menguraikan bahan organik, pada kondisi
tanpa udara. Selain itu gas ini juga merupakan yang mudah terbakar dan akan menghasilkan
karbondioksida, sebagai hasil sampingannya. Methan buatan manusia berasal dari industri,
dan pertanian dan pembakaran biomassa.
c. Senyawa Nitrogen
Senyawa yang satu ini memiliki masa hidup yang paling panjang, yaitu sekitar 150
tahun di atmosfer. Sehingga peningkatan emisi kecilnya dapat menimbulkan konsentrasi
yang meningkat. Pemakaian bahan bakar fosil, dan pupuk nitrogen akan menyumbang
terjadinya pencemaran udara sehingga muncullah penumpukan emisi.
d. Chloro Floro Carbon
Pemakaian CFC yang berlebihan dan juga berkelanjutan dalam berbagai penggunaan
seperti AC, dry clean, dan industri elektronik akan menambah kadar pencemaran udara yang
mengakibatkan penimbunan pada lapisan atmosfer.

5. Contoh Efek Rumah Kaca


a. Pemborosan Listrik
Penggunaan listrik yang boros bisa menjadi salah satu contoh yang menyebabkan
terjadinya efek rumah kaca. Apalagi dengan kemajuan teknologi sekarang ini, pemakaian
listrik menjadi energi yang paling besar dipakai. Manusia zaman sekarang sudah tidak bisa
hidup tanpa listrik. Penggunaan listrik akan mengakibatkan karbondioksida semakin banyak.
Sebagian besar pembangkit listrik akan mengeluarkan gas rumah kaca seperti gas CO2,
melalui limbah asapnya dalam jumlah yang sangat banyak. Karena pembangkit tenaga listrik
hampir ada di seluruh tempat baik yang berskala kecil maupun besar.
b. Pembakaran Sampah
Contoh lainnya dari efek rumah kaca ini adalah adanya pembakaran sampah, asap yang
ditimbulkan dari pembakaran sampah ini akan menimbulkan CO2 yang jika memenuhi
atmosfer bumi maka sinar matahari akan kembali memantul ke angkasa. Karena terhalang
oleh adanya CO2 tersebut sehingga suhu di bumi semakin panas. Jika orang yang membakar
sampahnya hanya 1 atau 2 orang saja maka mungkin tidak akan berpengaruh. Tetapi
bagaimana jika yang membakar sampahnya banyak dan bahkan dilakukan setiap hari. Akan
lebih baik jika sampah-sampah tersebut didaur ulang dan bukan dibakar, untuk mengurangi
dampak dari efek rumah kaca.
c. Pemakaian Motor dan Mobil di Jalan Raya
Banyak anak muda yang keluyuran di jalan raya menggunakan kendaraan motor atau
mobil, jika sedang tidak ada kerjaan. Kebiasaan tersebut akan menyebabkan efek rumah kaca
semakin buruk, karena asap yang dihasilkan oleh kendaraan akan membuat bumi semakin
panas akibat dari membludaknya gas CO2 hasil dari pembakaran kendaraan bermotor.
Anda bisa membuktikan bahayanya asap dari kendaraan ini dengan cara menyalakan
kendaraan, lalu wajah anda didekatkan di knalpot. Maka anda akan merasa sesak napas yang
diakibatkan oleh asap dari kendaraan tersebut. bahkan gas yang kotor tersebut bisa
menyebabkan banyak penyakit yang berbahaya.
6. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasaan global (global warming) atau sekarang lebih dikenal sebagai perubahan
iklim global (climate change) adalah memanasnya iklim bumi secara umum. Memanasnya
bumi telah diobservasi peneliti sejak tahun 1950-an dan terus bertambah panas sejak itu.
Selain bertambah panas dari tahun ke tahun, di beberapa wilayah di bumi mengalami
perubahan cuaca yang ekstrim. Oleh karena itulah fenomena ini disebut juga sebagai
perubahan iklim global (climate change).
Peneliti berkata bahwa penyebab utama pemanasan global adalah karena ulah manusia
yang telah berkontribusi menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer seperti karbon dioksida,
methana, dan nitrous oxide. Pada intinya, pemanasan global terjadi akibat efek rumah kaca
yang tentu disebabkan oleh gas rumah kaca yang diproduksi manusia. Efek yang ditimbulkan
pemanasan global sangat berdampak besar seperti bertambah panasnya temperatur di
permukaan bumi, naiknya permukaan laut, berubahnya cuaca secara ekstrim di beberapa
wilayah di dunia, bertambah luasnya wilayah gurun, dan lain-lain.
7. Penyebab Pemanasan Global
a. Bertambahnya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah
kaca secara global; setiap penyebab bertambahnya efek rumah kaca juga berkontribusi
langsung terhadap pemanasan global seperti:
b. Energi, karena hampir sebagian besar pembangkit listrik di dunia menggunakan minyak
bumi dan batu bara, maka tentu saja aspek ini berpengaruh sangat besar terhadap
pemanasan global karena permintaan listrik sangatlah tinggi dan makin meninggi setiap
tahun yang pada saat ini, konstribusi terhadap pemanasan global sekitar seperempatnya.
c. Transportasi, karena hampir seluruh sistem transportasi menggunakan bahan bakar fosil,
maka semakin banyak orang yang memakai kendaraan pribadi akan berdampak pada
peningkatan gas karbon dioksida di atmosfer yang saat ini berkonstribusi sebesar 20%
terhadap pemanasan global.
d. Industri peternakan sapi, industri peternakan sapi menghasilkan gas methana yang sangat
besar ke atmosfer. Gas-gas ini dihasilkan dari kentut sapi dan kotoran sapi yang diproduksi
oleh bakteri pengurai selulosa di perut sapi. Hampir setengah dari penyebab pemanasan
global disebabkan oleh hal ini karena masifnya industri ini di seluruh dunia karena
konsumsi susu dan daging sapi oleh manusia yang begitu besar.
e. Industri pertanian, pupuk yang digunakan dalam pertanian melepaskan gas nitrous oxide ke
atmosfer yang merupakan gas rumah kaca.
f. Limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan
penambangan batu baru serta minyak bumi memproduksi gas rumah kaca seperti karbon
dioksida.
g. Limbah rumah tangga; limbah rumah tangga menghasilkan gas methana dan karbon
dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
h. Pencemaran laut; lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan
tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar
sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat
menyerap karbon dioksida lagi.
i. Penebangan dan pembakaran hutan; penebangan dan pembakaran hutan sangat berdampak
buruk karena hutan dapat menyerap karbon dioksida di atmosfer.
j. Mencairnya es di kutub; permukaan es berwarna putih dapat memantulkan lebih dari 60%
sinar matahari, akan tetapi jika semakin banyak es yang mencair, maka sinar matahari tidak
dipantulkan seperti sebelumnya karena lautan hanya dapat memantulkan sinar matahari
sepersepuluhnya saja.
8. Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global bukanlah teori belaka namun sudah terjadi dan dampaknya akan terus
bertambah buruk dari tahun ke tahun. Berikut ini dipaparkan dampak pemanasan global baik
secara langsung maupun tidak langsung secara lebih detail:
a. Mencairnya es; kenaikan temperatur dari tahun ke tahun menyebabkan es di kutub mencair
yang sangat berefek besar pada ekosistem.
b. Meningkatnya ketinggian air laut; hal ini diakibatkan karena es kutub yang mencair yang
menyebabkan kota-kota besar di dunia akan lumpuh karena sebagian besar terletak di
sepanjang garis pantai.
c. Meningkatnya ketinggian laut mengancam kehidupan di seluruh garis pantai.
d. Meningkatnya temperatur secara konstan; karena suhu makin memanas setiap tahun, tentu
saja ini menjadi berbahaya bagi makhluk hidup khususnya kita, manusia.
e. Musim kemarau akan lebih panjang; pada sebagian besar wilayah di dunia terutama di
wilayah dua musim seperti Indonesia, musim kemarau akan menjadi lebih panjang.
f. Laut menjadi semakin hangat; hal ini memberikan dampak yang lebih besar yakni matinya
koral. Jika koral di lautan mati, maka sebagian besar ekosistem di laut akan sangat rentan
untuk musnah.
g. Permafrost mencair; permafrost adalah tanah beku. Jika permafrost mencair maka karbon
dioksida yang membeku di tanah dapat lepas ke atmosfer dan memperparah efek rumah
kaca.
h. Salju dan es menjadi semakin sedikit; salju dan es di puncak-puncak gunung akan menipis
yang tentu akan memperkecil suplai air tawar ke sungai-sungai.
i. Musim menjadi tidak menentu; pergantian musim akan menjadi tidak menentu terutama di
wilayah khatulistiwa.
j. Badai dan tornado menjadi lebih kuat dari biasanya; akibat efek ini, banjir akan melanda
makin banyak wilayah di dunia setiap tahunnya.
k. Siklus hidup tumbuhan dan migrasi binatang menjadi berubah; karena musim dan iklim
yang menjadi tidak menentu, maka migrasi binatang menjadi berubah. Selain itu, siklus
hidup tanaman juga akan berubah.
9. Cara Mengatasi Pemanasan Global
Agar dampak pemanasan global tidak bertambah parah, kita dapat mengurangi
dampaknya secara tidak langsung dengan melakukan sesuatu yang kecil dan sederhana.
Beberapa cara mengatasi pemanasan global yang sederhana ini adalah:

a. Mengurangi pemakaian energi listrik; dengan melakukan ini, kita dapat mengurangi
kebutuhan listrik di pembangkit listrik.
b. Mengurangi pemakaian plastik dan limbah yang tidak dapat didaur ulang; agar kita tidak
mencemari lautan, kita dapat mengganti kantong plastik dengan shopping bag.
c. Mengurangi memakan daging sapi; memang hal ini sangatlah sederhana, tapi hal ini dapat
jauh menurunkan jejak karbon (carbon footprints) kita.
d. Memakai kendaraan umum; beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum dapat
mengurangi jejak karbon dioksida yang kita hasilkan.
e. Menanam pohon; dengan melakukan ini, kita dapat mengurangi kandungan karbon
dioksida di atmosfer.
f. Mengingatkan orang lain mengenai bahaya pemanasan gloobal; hal ini harus dilakukan
karena masih banyak orang yang tidak sadar akan bahaya pemanasan global.
F . Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Pendekatan saintifik
b. Model : Student Team Achievement Division (STAD)
d. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Persentasi
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

a. Media Pembelajaran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
b. Alat
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Alat tulis
c. Sumber belajar
 Buku Pelajaran IPA SMP kelas VII Jilid 2
 Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Sintak STAD Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Guru Siswa
Waktu
Pendahuluan a. Kegiatan Awal  Menjawab salam pembuka 15 menit
Fase 1  Guru membuka pelajaran dengan dari guru.
Menyampaikan mengucapkan salam pembuka.  Peserta didik menyanyi dan
tujuan dan  Guru bersama peserta didik berdoa bersama guru.
motivasi siswa menyanyi lagu nasioanl dan
berdoa bersama guru.  Peserta didik menjawab guru
 Guru mengecek kehadiran peserta
saat menanyakan kehadiran.
didik.
 Memberi apersepsi dan
motivasi Apakah kalian pernah  Peserta didik menjawab
memperhatikan perubahan musim pertanyaan guru (ada yang
yang terjadi akhir ini? pernah dan tidak pernah)
 Mengapa hal ini bisa terjadi ?
 Guru menyajikan tujuan
pembelajaran.  Peserta didik mendengarkan
guru.
Kegiatan Inti  Guru menjelaskan tentang materi 55 menit
Fase 2 pemanasan global.
Menyajikan
informasi  Siswa melaksanakan
b. Eksplorasi perintah guru dengan
Fase 3  Guru membagi siswa ke dalam mengatur posisi duduk
Mengorganisasika beberapa kelompok dengan sesuai kelompok
n siswa dalam jumlah 4-5 orang setiap
kelompok- kelompok.  Siswa menerima LKPD.
kelompok belajar  Guru membagikan LKPD  Peserta didik memperhatikan
kepada masing-masing penjelasan yang diberikan
kelompok guru
 Guru menjelaskan petunjuk  Siswa mencermati dan
mendiskusikam LDKPD yang
mengerjakan LKPD kepada
diberikan oleh guru.
peserta didik.
c. Elaborasi  Siswa mempresentasikan
Fase 4  Guru membimbing dan hasil pengamatan di depan
Membimbing mengontrol diskusi.
kelompok bekerja kelas dengan penuh rasa
 Setelah selesai diskusi guru
dan belajar percaya diri.
meminta perwakilan kelompok
untuk membacakan atau
mempresentasikan hasil diskusi  Siswa mengumpulkan hasil
kelompok diskusi
 Guru menyuruh siswa untuk
mengumpulkan hasil diskusi.
Penutup  Guru menyuruh peserta didik  Peserta didik kembali ke
Fase 5 untuk mengumpulkan hasil tugas tempat duduk semula untuk
Evaluasi berupa kuis yang di berikan. mengerjakan soal evaluasi
 Guru bersama peserta didik yang diberikan oleh guru
menyimpulkan materi pemanasan dengan disiplin.
global.
 Guru bersama peserta didik  Peserta didik bersama guru
menyanyi lagu daerah dan berdoa menyanyi lagu daerah dan
bersama guru. berdoa bersama guru.

I. Penilaian
1. Metode dan bentuk instrument
Metode Bentuk instrument
Penilaian afektif
(Sikap) Lembar pengamatan sikap dan rubric
Penilaian Kognitif
(Pengetahuan) Soal Evaluasi dan LKPD
Tes tertulis LKPD
2. Penilaian Kompetensi Sikap

Lembar Pengamatan Sikap

No Nama Siswa Kehadiran Sikap Jumlah Skor Kode


T K S
Skor Sikap Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8

10

Keterangan : T : Tanggung jawab K : Kerjasama S : Santun

Jumlah skor yang didapatkan


Nilai= x 100
Jumlah skor maksimum

Rubik Penilaian Sikap Tanggung Jawab

Kriteria Skor Indikator


Sangat Baik (A) 4 Bertanggung jawab terhadap tugas individu dan
kelompok.
Baik (B) 3 Bertanggung jawab terhadap tugas individu namun
mengabaikan tugas kelompok.
Cukup (C) 2 Mengabaikan tugas individu, namun bertanggung jawab
pada tugas kelompok.
Kurang (D) 1 Tidak bertanggung jawab terhadap tugas individu dan
kelompok.

Rubik Penilaian Sikap Kerjasama

Kriteria Skor Indikator


Sangat Baik (A) 4 Selalu bekerjasama dengan baik dengan peserta didik
yang lain dalam pembelajaran dan diskusi kelompok.
Baik (B) 3 Bekerjasama dengan peserta didik yang lain dalam
pembelajaran dan diskusi kelompok
Cukup (C) 2 Kurang bekerjasama dengan peserta didik yang lain dan
dikusi kelompok
Kurang (D) 1 Tidak pernah bekerjasama dengan peserta didik yang
laindalam pembelajaran dan diskusi kelompok

Rubik Penilaian Sikap Santun

Kriteria Skor Indikator


Sangat Baik (A) 4 Selalu sopan dan santun dalam bersikap dan bertutur
kata baik kepada guru dan teman.
Baik (B) 3 Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada
guru dan teman.
Cukup (C) 2 Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata
kepada guru dan teman.
Kurang (D) 1 Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata
kepada guru dan teman.

Anda mungkin juga menyukai