Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Latihan Compound....

(Ardi Eka Pratama)

PENGARUH LATIHAN COMPOUND SET TERHADAP HYPERTROPHY OTOT


PADA MEMBERS GMC (GAJAH MADA MEDICAL CENTER) FITNESS CENTRE

EFFECT OF COMPOUND SET EXERCISE ON MUSCLE HYPERTROPHY OF MEMBERS OF GMC (GAJAH


MADA MEDICAL CENTER) FITNESS CENTRE

Oleh : Ardi Eka Pratama


Email : wr.wisnu2s4boda@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hypertrophy otot pada latihan beban menggunakan metode latihan
compound set pada member fitness center GMC (Gajah Mada Medical Center). Jenis penelitian adalah eksperimen
dengan desain “TheOne Group Pretest-Postest Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah member fitness GMC
(Gajah Mada Medical Center) yang berjumlah 32 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, dengan
kriteria tertentu. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yang memenuhi berjumlah 11 orang. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur otot lengan, dada, perut, dan otot kaki yaitu pita ukur (medline) dengan satuan
centimeter.Analisis data menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5 %. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu
menggunakan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas menggunakan uji anava test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada peningkatan massa otot pada latihan menggunakan metode compound
setterhadap hypertrophy otot dada pada member fitness center GMC (Gajah Mada Medical Center), dengan nilai t
hitung9,238 >ttabel (df10;0,05) 2,228, dan nilai signifikansi p 0,000< 0,05, dan peningkatan massa otot dada sebesar 1,66%,
sehingga Ha diterima. (2) Ada peningkatan massa otot pada latihan menggunakan metode compound set terhadap
hypertrophy otot lengan pada member fitness center GMC (Gajah Mada Medical Center), dengan nilai t hitung6,708
>ttabel (df10;0,05) 2,228, dan nilai signifikansi p 0,000< 0,05, dan peningkatan massa otot lengan sebesar 4,29 %, sehingga
Ha diterima.

Kata kunci: latihan compound set, hypertrophy otot, member GMC

Abstract
This research intends to figure out the muscle hypertrophy in weight training using compound set exercise
method of members of GMC (Gajah Mada Medical Center) fitness center. This research was experimental with "The
One Group Pretest-Posttest Design". The population in this research were the members of GMC (Gajah Mada
Medical Center) fitness of 32 members. The sampling technique used purposive sampling with specific criteria. Based
on predetermined criteria, the members that met the criteria were 11 members. The instrument used to measure the
arm, chest, abdomen, and leg muscles was by measuring tape (Medline) with centimetre unit. The data analysis was
using the t test with significance level 5%. The previous prerequisite test was performed earlier by using normality of
the Kolmogorov-Smirnov and homogeneity test using Anova test. The research results show that: (1) there is an
increase in muscle mass using compound set exercise methods on chest muscles hypertrophy of the members of GMC
(Gajah Mada Medical Center) fitness center, with the value of t count 9,238> t table (df10; 0.05) 2.228, and
significance value p 0,000 <0.05, and increase of chest muscle mass of 1.66%, so that Ha is accepted. (2) There is an
increase in muscle mass in using compound set exercise method on arm muscles hypertrophy of the members of GMC
(Gajah Mada Medical Center) fitness center, with the value of t count 6,708> table (df10; 0.05) 2.228, and the
significance value p 0,000 < 0.05, and the increase of arm muscle mass of 4.29%, so that Ha is accepted.

Keywords: compound set exercise, muscle hypertrophy, GMC members

1
Pengaruh Latihan Compound....(Ardi Eka Pratama)

PENDAHULUAN mengkonsumsi makanan yang mengandung


Kebugaran fisik melibatkan lemak secara berlebih dapat menyebabkan
perkembangan dan kemampuan fisik secara kegagalan untuk mendapat tubuh proposional
menyeluruh. Jadi, tubuh tidak hanya dilatih yang diinginkan bahkan dapat membuat
agar dapat terbentuk dengan baik, tetapi juga seseorang obesitas (berat badan yang terlalu
dibutuhkan kesehatan jantung dan paru-paru berlebih), selain menghindari makanan
agar tubuh menjadi bugar. Hanya mengangkat berlemak mengkonsumsi buah dan sayur
beban tidak akan memberikan kesehatan adalah cara yang tepat atau jika ingin
menyeluruh. Demikian pula jika ingin mengkonsumsi makanan yang identik
mencapainya hanya dengan melakukan digoreng seperti ayam goreng dan gorengan
aktivitas aerobik seperti jogging, bersepeda, bisa tetap memakan makanan tersebut tetapi
renang, itu tidak akan membuat tubuh menjadi dengan cara direbus.
lebih kuat. Karena itu perlu keseimbangan Banyak cara untuk mendapatkan tubuh
tubuh dan hal ini dapat dicapai melalui latihan yang proposional dengan latihan beban,
beban yang teratur dan sesuai dengan prinsip misalnya latihan beban dengan menggunakan
dasar latihan FITT (frekuensi, intensitas, time, metode pyramid, set system, super set, tri set,
type). drop set, rest pause, giant set, dan compound
Manfaat hypertropi otot bagi member set. Thomas R, dkk., (2000: 18) mengatakan
antara lain, seorang member tersebut tentunya compound set adalah melakukan 2 latihan
jika mempunyai badan yang proposional akan secara berturut-turut dengan sasaran dengan
merasa lebih percaya diri karena mempunyai sasaran otot yang sama, tanpa waktu istirahat
badan yang berbeda dari kebanyakan orang di diantara keduanya.
sekitarnya dan pastinya member dalam Banyaknya fitness center atau pusat-
berpakaian memakai pakaian apapun akan pusat kebugaran saat ini yang berada di DIY
nampak gagah karena pada bagian otot dada, misalnnya GOR fitness center UNY, Lembah
lengan, perut, dan bahu akan terlihat Fitness UGM, Bahtera Fitness, Max Fitness
menonjol. Kelebihan lain dari orang yg Center, Hadcore Fitness Center, Perigon
mempunyai otot yang besar dan bagus adalah Fitness Center. Selain itu beberapa hotel
mereka dalam kegiatan-kegiatan yang berbintang di Yogyakarta yang juga
membutuhkan tenaga fisik tidak akan menyediakan tempat untuk latihan beban,
bermasalah, karena sudah menjadi rutinitas beberapa di antaranya adalah Jogjakarta Plaza
mengangkat suatu beban yang berat saat Hotel mempunyai tempat gym yang bernama
berlatih di tempat fitness. Kirana Health Club, Hotel Tentrem
Cara mendapatkan tubuh yang mempunyai Gaharu Fitness Center, Hotel
proposional tentunya dengan latihan beban Jambuluwuk mempunyai Club Arena Fitness,
yang rutin dan benar dalam melakukan dan masih banyak lagi di luar sana tempat
latihan, selain dengan latihan beban untuk fitness yang berada didalam area hotel
mendapatkan tubuh yang bagus pola makanan maupun diluar hotel yang sangat membantu
sehat juga menjadi penunjang untuk mencapai para member fitness dan memudahkan dalam
tujuan mendapatkan tubuh yang didambakan mencapai tujuan masing-masing, karena
setiap member fitness. Contoh makanan sehat tempat-tempat fitness menyediakan berbagai
yaitu makanan yang tidak terlalu banyak macam variasi alat sehingga latihan dapat
mengandung lemak karena jika dilakukan dan dapat menghindarkan

2
Pengaruh Latihan Compound....(Ardi Eka Pratama)

kebosanan dalam latihan. Banyak program Hal tersebut menjadi faktor yang sangat
latihan yang ditawarkan oleh sebagian besar berpengaruh terhadap keberhasilan latihan
fitness center misalnya program penurunan yang dijalani para member untuk
berat badan, penambahan berat badan, body mendapatkan tujuan latihan yang diinginkan
shaping (pengencangan otot), pembesaran (goal training) karena efektifnya satu
otot (hypertropi otot). instruktur melatih satu sampai tiga orang
Salah satu fitness center di Yogjakarta member, jadi dapat dibayangkan banyak
yang tempatnya luas, alat latihan cukup member yang tidak mendapatkan bimbingan
lengkap dan bervariasi serta biayanya murah latihan yang sesuai dengan program latihan
adalah GMC (Gajah Mada Medical Center) yang sudah baku karena keterbatasan jumlah
fitness center yang terletak di area kampus instruktur yang sangat kurang dan faktanya
UGM berdekatan dengan Fakultas Hukum banyak member yang tidak puas dan memilih
dan Fakultas Kedokteran Hewan UGM. tidak melanjutkan latihan di fitness center
Berbagai macam program latihan ditawarkan GMC. Sebagian gym machine di fitness center
seperti hypertropi otot, penurunan dan GMC juga sudah tidak berfungsi secara
penambahan berat badan, kebugaran, maksimal dan hal itu juga berdampak
pengencangan (body shaping), dan rehabilitasi terhadap kenyamanan para member yang
penyakit dan cedera serta yang terbaru latihan, oleh karena itu semua faktor yang
diadakan kelas aerobik dan yoga. menyebabkan ketidakberhasilan para member
Banyak faktor yang mempengaruhi mendapatkan tujuan latihan yang dinginkan
mengapa sebagian besar para member fitness mendorong peneliti melakukan sebuah
center GMC (Gajah Mada Medical Center) penelitian di fitness center GMC.
tidak puas karena para member tidak juga Rata-rata member yang datang adalah
mendapatkan tubuh ideal yang didamba- laki-laki dan sebagian besar tujuan latihan
dambakan. Faktor tersebut ada yang berasal para member adalah untuk mendapatkan
dari internal para member sendiri. bentuk tubuh yang ideal dan proposional hal
Berdasarkan pengamatan selama penelitian tersebut sangat cocok dengan penelitian yang
melakukan PKL, sebagian besar member yang akan dilakukan oleh peneliti di fitness center
gagal mencapai bentuk tubuh ideal yang GMC, sedangkan untuk member wanita lebih
diinginkan karena para member tidak banyak mengikuti kelas aerobik dan yoga
memahami metode latihan beban yang harus mungkin hanya ada beberapa member wanita
diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut yang mencoba-coba gym machine yang ada di
(goal training), jadi para member hanya fitness center GMC karena para member
datang dan asal memakai gym machine yang penasaran bagaimana mengoprasikan gym
ada tanpa memperhatikan metode latihan apa machine yang ada di fitness center GMC dan
yang dipakai, seberapa besar intensitas ingin mengetahui fungsinya alat tersebut
latihan, repetisi, dan jumlah set selama untuk melatih bagian otot yang mana.
latihan. Faktor lainya yaitu kurangnya tenaga Berbagai macam program latihan
kerja di dalam fitness center GMC atau beserta personal trainer dalam pendampingan
instruktur, dengan keterbatasan instruktur latihan. Program latihan yang banyak diminati
yang hanya ada dua orang dan itupun dibagi kaum pria ketika sudah bergabung di fitness
dalam dua shift kerja jadi satu shift hanya ada centre yang paling diminati program
seorang instruktur. hipertrofi otot, tapi beberapa orang masih

3
Pengaruh Latihan Compound....(Ardi Eka Pratama)

belum bisa memilih suatu metode latihan mendukung aktivitas dalam olahraga lain atau
yang pas untuk hipertrofi otot dan latihan ingin menambah kebugaran tubuh berupa
yang teratur karena banyak orang awam yang kombinasi bentuk yang diinginkan disertai
belum tau tentang metode latihan yang cocok. kebugaran kardiovaskular (jantung dan paru)
Hipertrofi otot adalah peningkatan dan lain sebagainya.
ukuran dari sel-sel otot. Ini berbeda dari Secara umum members yang sudah
hiperplasia otot, yang adalah pembentukan bergabung di fitness banyak yang tujuannya
sel-sel otot baru. Hipertrofi adalah ingin segera tercapai, untuk mencapai tujuan,
pembesaran atau pertambahan massa total banyak cara instan yang digunakan sebagai
suatu otot. Semua hipertrofi adalah akibat dari cara supaya terjadi pembesaran otot secara
peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin instan dengan menggunakan suplemen, diet,
dalam setiap serat otot, jadi menyebabkan latihan secara berlebihan, mengkonsumsi
pembesaran masing-masing serat otot, yang protein berlebihan yang akhirnya akan
secara sederhana disebut hipertrofi serat. membahayakan diri sendiri di kemudian hari.
Peristiwa ini biasanya terjadi sebagai respon Karena anggapan members yang tidak
terhadap suatu kontraksi otot yang menggunakan suplemen akan lama
berlangsung pada kekuatan maksimal atau perkembangan ototnya, sehingga akan
hampir maksimal. menimbulkan kebosanan latihan dan hasil
Beberapa faktor biologis seperti umur hipertrofi ototnya kurang memuaskan.
dan nutrisi bisa mempengaruhi hipertrofi otot. Kualitas tubuh yang baik diperoleh tidak
Selama lelaki dalam pubertas, hipertrofi semata-mata besarnya otot, akan tetapi juga
terjadi pada kecepatan yang meningkat. berdasarkan komposisi (kadar lemak dalam
Hipertrofi alami normalnya berhenti pada tubuh), keseimbangan (simetri), muskularitas
pertumbuhan maksimal pada remaja akhir. (kekekaran), dan proporsi. Oleh karena itu,
Hipertrofi otot bisa ditingkatkan melalui dalam rangka membentuk tubuh untuk tujuan
latihan kekuatan dan latihan anaerobik yang apapun, perlu mulai mengenal bentuk dan
berintensitas tinggi serta berdurasi pendek karakter tubuh.
lainnya. Latihan anaerobik yang berdurasi Maka dari hasil observasi/penelitian
panjang berintensitas rendah secara umum tersebut peneliti ingin mengetahui seberapa
tidak menghasilkan hipertrofi jaringan yang besar pengaruh latihan menggunakan metode
efektif; malah, atlet daya tahan meningkatkan compound set terhadap hypertropi otot pada
penyimpanan lemak dan karbohidrat dalam members GMC (Gajah Mada Medical Center)
otot, seperti neovaskularisasi. Pada dasarnya Fitness Center.
perlu suplai asam amino yang cukup untuk
menghasilkan hipertrofi otot. Dalam METODE PENELITIAN
melakukan latihan, sebaiknya memiliki tujuan Jenis Penelitian
yang jelas dan terarah, artinya mengerti apa Penelitian ini merupakan penelitian
yang ingin dicapai dalam latihan tersebut. eksperimen yang bertujuan untuk
Apakah ingin menaikkan berat badan, menghubungkan kausalitas atau sebab-akibat.
mengurangi kadar lemak dalam tubuh Desain yang digunakan dalam penelitian ini
sehingga penampilan menjadi lebih baik, yaitu “One Group Pretest-Postest Design”,
pembentukan otot (hipertrofi otot), ingin yaitu desain penelitian yang terdapat pretest
menambah kekuatan, kecepatan, atau untuk sebelum diberi perlakuan dan postest setelah

4
Pengaruh Latihan Compound....(Ardi Eka Pratama)

diberi perlakuan (treatment), dengan demikian ini disebabkan meningkatnya jumlah


dapat diketahui lebih akurat karena dapat filamen aktin dan miosin dalam setiap serat
membandingkan antara sebelum diberi otot dan menyebabkan bertambh besar
perlakuan dan setelah diberi perlakuan serat-serat otot yang ada. Massa otot yang
(Sugiyono, 2010: 64). Penelitian ini akan diukur, yaitu dada, lengan, dan paha.
membandingkan hasil pretest dan postest
massa otot. Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian adalah
Definisi Operasional Variabel member fitness GMC (Gajah Mada Medical
Definisi operasional tiap-tiap variabel Center) yang berjumlah 32 orang. Teknik
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pengambilan sampel dalam penelitian ini
1. Latihan beban adalah suatu latihan yang adalah purposive sampling, teknik ini
menggunakan madia alat beban secara didasarkan atas tujuan tertentu. Dari syarat-
bertahap, teratur, dan terprogram yang syarat yang dikemukakan, yang dimaksud
dilakukan oleh member fitness GMC dalam penelitian ini, yaitu: (1) member fitness
(Gajah Mada Medical Center) yang GMC (Gajah Mada Medical Center) yang
bertujuan untuk mengetahui peningkatan mengikuti program peningkatan massa otot,
massa otot, macam-macam alat beban (2) berumur 19-24 tahun, (3) berjenis kelamin
yaitu: (1) Pulldown, (2) Rowing, (3) T-bar laki-laki, (4) sudah menjadi member fitness
row, (4) Butterfly, (5) Bench pres, (6) Leg GMC minimal 2 bulan dan telah mengenal
extentionn, (7) Treadmill. Latihan macam-macam alat serta cara menggunakan
compound set durasi kurang lebih 1,5 jam alat dengan baik dan efektif, (5) dan bersedia
dalam setiap sesi latihan yang terdiri atas 3 sebagai sampel penelitian, dan yang
set atau lebih, recovery antar sesi tidak ada memenuhi kriteria sebanyak 11 orang.
antar set 90 detik. Latihan beban dilakukan
3 kali dalam seminggu selama 6 minggu Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
(Sukadiyanto, 2011: 91). Instrumen pengumpulan data adalah
2. Metode compound set adalah melatih satu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
otot secara berurutan dengan bentuk peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
latihan atau alat yang berbeda (Djoko agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
Pekik Irianto, 2002: 34). Menurut Ade Rai dipermudah (Suharsimi Arikunto, 2006 134).
(2006: 37) metode compound set yaitu Instrumen yang digunakan untuk mengukur
melakukan dua atau lebih jenis latihan massa otot yaitu dengan menggunakan
yang berbeda untuk satu otot yang sama pengukuran antropometri otot, khususnya otot
secara berturut-turut, tanpa istirahat antar lengan, dada, perut, dan otot kaki, dengan
setnya. Pendapat lain mengatakan menggunakan pita ukur (medline), dengan
compound set adalah melakukan dua satuan centimeter.
latihan secara berturut-turut dengan Teknik pengumpulan data merupakan
sasaran otot yang sama, tanpa waktu langkah yang paling utama dalam penelitian,
istirahat di antara keduanya (Thomas R., karena tujuan utama dari penelitian adalah
dkk, 2000: 29). mendapatkan data (Sugiyono, 2010: 308).
3. Peningkatan massa otot yaitu Teknik pengumpulan data dengan tes
menambahnya ukuran atau massa otot, hal

5
Pengaruh Latihan Compound....(Ardi Eka Pratama)

dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada Tabel 1. Deskriptif Statistik Pretest dan
pretest dan pada posttest. Posttest Hypertropi Otot Dada
Statistik Pretest Posttest
N 11 11
Teknik Analisis Data
Mean 87.4545 88.9091
Sebelum melangkah ke uji-t, ada Median 90.0000 91.0000
persyaratan yang harus dipenuhi oleh peneliti Mode 90.00a 94.00
bahwa data yang dianalisis harus berdistribusi Std, Deviation 5.29837 5.53994
normal, untuk itu perlu dilakukan uji Minimum 79.00 80.00
Maximum 95.00 96.00
normalitas dan uji homogenitas (Suharsimi
Sum 962.00 978.00
Arikunto, 2006: 299).
Pengujian hipotesis menggunakan uji-t
b. Hasil Pretest dan Posttest Hypertropi Otot
dengan bantuan program SPSS 16 yaitu yaitu
Lengan
dengan membandingkan mean antara
Hasil analisis statistik deskriptif pretest
kelompok 1 dan kelompok 2. Apabila nilai t
dan posttest hypertropi otot lengan pada
hitung < dari t tabel, maka Ha ditolak, jika t hitung >
latihan beban menggunakan metode latihan
besar dibanding t tabel maka Ha diterima.
compound set terhadap member fitness center
GMC (Gajah Mada Medical Center) disajikan
HASIL PENELITIAN DAN
pada tabel 2 sebagai berikut:
PEMBAHASAN

Tabel 1. Deskriptif Statistik Pretest dan


Penelitian ini dilaksanakan pada
Posttest Hypertropi Otot Lengan
tanggal 1 Agustus – 14 September 2016. Statistik Pretest Posttest
Pretest diambil pada tanggal 1 Agustus dan N 11 11
posttest pada tanggal 14 September 2016. Mean 31.8182 33.1818
Latihan menggunakan metode compound set Median 32.0000 33.0000
Mode 31.00a 33.00
dilakukan selama 3 kali dalam seminggu,
Std, Deviation 2.82199 2.99393
yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu. Hasil Minimum 27.00 28.00
pretest dan posttest peningkatan hypertropi Maximum 36.00 37.00
otot pada latihan beban menggunakan metode Sum 350.00 365.00
latihan compound set terhadap member fitness
center GMC (Gajah Mada Medical Center) 1. Hasil Uji Prasyarat
disajikan sebagai berikut: a. Uji Normalitas
Penghitungan uji normalitas ini
a. Hasil Pretest dan Posttest Hypertropi Otot menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Z,
Dada dengan pengolahan menggunakan bantuan
Hasil analisis statistik deskriptif pretest komputer program SPSS 16. Hasilnya
dan posttest hypertropi otot dada pada latihan disajikan pada tabel 3 sebagai berikut.
beban menggunakan metode latihan
compound set terhadap member fitness center Tabel 3. Uji Normalitas
Kelompok p Keterangan
GMC (Gajah Mada Medical Center) disajikan Pretest Otot Dada 0,606 Normal
pada tabel 1 sebagai berikut: Posttest Otot Dada 0,810 Normal
Pretest Otot Lengan 0,977 Normal
Posttest Otot Lengan 0,755 Normal

6
Pengaruh Latihan Compound....(Ardi Eka Pratama)

Dari hasil tabel 3 di atas dapat dilihat Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t
bahwa semua data memiliki nilai p (Sig.) > hitung 9,238 dan t tabel (df 10;0,05) 2,228 dengan

0.05, maka variabel berdistribusi normal. nilai signifikansi p sebesar 0,000. Oleh karena
b. Uji Homogenitas t hitung 9,238 > ttabel (df 10;0,05) 2,228, dan nilai
Kaidah homogenitas jika p > 0.05, signifikansi 0,000 < 0,05, maka hasil ini
maka sampel dinyatakan homogen, jika p < menunjukkan terdapat perbedaan yang
0.05, maka sampel dikatakan tidak homogen. signifikan. Dengan demikian hipotesis
Hasil uji homogenitas penelitian ini dapat alternatif (Ha) yang berbunyi “ada
dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: peningkatan massa otot pada latihan
menggunakan metode compound set terhadap
Tabel 4. Uji Homogenitas hypertropi otot dada pada member fitness
Kelompok sig Keterangan center GMC (Gajah Mada Medical Center)”,
Pretest-Posttest Otot
0,969 Homogen diterima. Dari data pretest memiliki rerata
Dada
Pretest-Posttest Otot 87,45, selanjutnya pada saat posttest rerata
0,868 Homogen
Lengan mencapai 88,91. Besarnya peningkatan massa
otot dada dapat dilihat dari perbedaan nilai
Dari tabel 4 di atas dapat dilihat nilai rata-rata yaitu sebesar 1,45, dengan persentase
sig. > 0,05 sehingga data bersifat homogen. peningkatan sebesar 1,66 %.
Oleh karena semua data bersifat homogen
maka analisis data dapat dilanjutkan dengan b. Hipotesis kedua
statistik parametrik. Hipotesis yang kedua berbunyi “ada
peningkatan massa otot pada latihan
2. Hasil Uji Hipotesis menggunakan metode compound set terhadap
a. Hipotesis pertama hypertropi otot lengan pada member fitness
Hipotesis yang pertama berbunyi “ada center GMC (Gajah Mada Medical Center)”,
peningkatan massa otot pada latihan berdasarkan hasil pre-test dan post-test.
menggunakan metode compound set terhadap Kesimpulan penelitian dinyatakan signifikan
hypertropi otot dada pada member fitness jika nilai t hitung > t tabel dan nilai sig lebih kecil
center GMC (Gajah Mada Medical Center)”, dari 0.05 (Sig < 0.05). Berdasarkan hasil
berdasarkan hasil pre-test dan post-test. analisis diperoleh data sebagai berikut.
Kesimpulan penelitian dinyatakan signifikan
jika nilai t hitung > t tabel dan nilai sig lebih kecil Tabel 5. Hasil Uji-t Pre-Test dan Post-
dari 0.05 (Sig < 0.05). Berdasarkan hasil Test Hypertropi Otot Lengan
analisis diperoleh data sebagai berikut. t-test for Equality of means
Kelompok
t ht t tb Sig, Selisih
Pretest
Tabel 5. Hasil Uji-t Pre-Test dan Post-
6,708 2,228 0,000 1,3636
Test Hypertropi Otot Dada Posttest
t-test for Equality of means
Kelompok
t ht t tb Sig, Selisih
Pretest Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t
9,238 2,228 0,000 1,4545 hitung 6,708 dan t tabel (df 10;0,05) 2,228 dengan
Posttest
nilai signifikansi p sebesar 0,000. Oleh karena
t hitung 6,708 > ttabel (df 10;0,05) 2,228, dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05, maka hasil ini

7
Pengaruh Latihan Compound....(Ardi Eka Pratama)

menunjukkan terdapat perbedaan yang terus menerus secara otomatis akan


signifikan. Dengan demikian hipotesis meningkatkan intensitas latihan, yang mana
alternatif (Ha) yang berbunyi “ada dengan intensitas latihan banyak akan
peningkatan massa otot pada latihan memberikan hasil yang semakin baik.
menggunakan metode compound set terhadap Compound set adalah latihan dengan
hypertropi otot lengan pada member fitness melakukan 2 jenis latihan untuk satu otot yang
center GMC (Gajah Mada Medical Center)”, sama secara berturut-turut, namun dengan
diterima. Dari data pretest memiliki rerata jenis latihan yang berbeda untuk tiap setnya
31,82, selanjutnya pada saat posttest rerata dan tanpa istirahat antar set, sedangkan, set
mencapai 33,18. Besarnya peningkatan massa sistem adalah metode dengan melakukan
otot lengan dapat dilihat dari perbedaan nilai latihan kekuatan dengan beban yang
rata-rata yaitu sebesar 1,36, dengan persentase dilakukan menggunakan jenis gerakan latihan
peningkatan sebesar 4,29 %. yang tetap dengan beban dan repetisi tertentu
sesuai dengan tujuan latihan.
Pembahasan Menurut Ade Rai (2006: 37) metode
Berdasarkan analisis data hasil latihan compound set adalah latihan dengan
penelitian menunjukkan bahwa terdapat melakukan 2 jenis latihan untuk satu otot yang
peningkatan massa otot pada latihan sama secara berturut-turut, namun dengan
menggunakan metode compound set terhadap jenis latihan yang berbeda untuk tiap setnya
hypertropi otot dada pada member fitness dan tanpa istirahat antar set. Latihan
center GMC (Gajah Mada Medical Center). menggunakan sistem ini memberikan
Adapun urutan kegiatan yang harus penekanan atau rangsangan yang maksimal
dilakukan, sehingga akhirnya dapat ditarik terhadap otot yang dilatih sehingga potensi
kesimpulan adalah: (1) diadakan pretest perkembangan otot lebih optimal (Ade Rai,
dengan tujuan supaya data awal otot dada dan 2006: 29).
lengan tubuh diketahui, (2) pemberian latihan Thomas R. (2000: 1) menyatakan
compound set, (3) kemudian yang terakhir bahwa latihan beban merupakan aktivitas
adalah diadakannya posttest yang bertujuan olahraga menggunakan barbell, dumbell,
untuk membandingkan dengan data pretest. peralatan mekanis, dan lain sebagainya
Program latihan yang baik harus dapat dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan
memberikan teknik-teknik latihan yang secara dan memperbaiki penampilan fisik.
fisiologis dapat meningkatkan kualitas fisik Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas,
orang yang melakukan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa latihan beban
peneliti ingin mengetahui efektivitas latihan adalah latihan yang dilakukan secara
beban menggunakan metode compound set berulang-ulang dan sistematis dalam periode
terhadap hypertrophy otot dada dan lengan. dengan intensitas tertentu yang menggunakan
Hal tersebut dikarenakan latihan compound beban sebagai alat untuk meningkatkan
set menunjang untuk perkembangan masa otot kemampuan kualitas otot, kekuatan,
dada dan lengan. Latihan memberikan pembesaran otot, pengencangan, penurunan
penekanan atau rangsangan yang maksimal berat badan dan untuk mencegah terjadinya
terhadap otot yang dilatih, sehingga potensi cedera guna meningkatkan kesehatan secara
perkembangan otot menjadi meningkat. Selain keseluruhan dan penunjang penampilan fisik.
itu ditunjang dengan frekuensi latihan yang Hypertrophy otot adalah menambahnya

8
Pengaruh Latihan Compound....(Ardi Eka Pratama)

ukuran atau massa otot, hal ini disebabkan 2. Ada peningkatan massa otot pada latihan
meningkatnya jumlah filamen aktin dan menggunakan metode compound set
miosin dalam setiap serat otot dan terhadap hypertropi otot lengan pada
menyebabkan bertambah besarnya serat-serat member fitness center GMC (Gajah Mada
otot yang ada (Guyton & Hall, 1997: 104). Medical Center).
Serat-serat otot yang memang sudah ada sejak
lahir. Myofibril merupakan protein yang halus Saran
actin dan myosin di dalam serat bertambah, Berdasarkan kesimpulan penelitian di
sehingga membuat serat yang lebih besar. atas, ada beberapa saran yang dapat
Akibatnya kolektif dari bertambah besarnya disampaikan, yaitu:
didalam masing-masing serat merupakan 1. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah
penyebab dari perubahan ukuran otot yang variabel pembanding.
terlihat. 2. Bagi peneliti selanjutnya agar sampel
Terjadinya hypertrophy otot menurut harus lebih dikontrol.
Bompa (dalam Sukadiyanto, 2005: 91)
sebagai akibat dari bertambahnya jumlah DAFTAR PUSTAKA
myofibril pada setiap serabut otot,
meningkatnya densitas (kepadatan) kapiler Ade Rai, dkk. (2006). “Gaya Hidup Sehat
Fitness dan Binaraga”. Jakarta: Tabloid
pada setiap serabut otot, meningkatnya jumlah
BOLA.
protein, dan bertambah jumlah serabut otot.
Menurut Mcl Ardle, dkk, (dalam Sukadiyanto, Guyton AC, Hall JE. (1997). Buku Ajar
2011: 91) hypertrophy akan terjadi pada orang Fisiologi Kedokteran edisi 9. Alih
bahasa: Setiawan I, Tengadi KA,
yang melakukan latihan dengan beban yang Santoso A. Jakarta: EGC.
ditandai dengan bertambah besarnya otot
putih (cepat) kira-kira 45 %, bila Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
dibandingkan dengan orang awam atau Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
olahragawan yang memerlukan ketahanan.
Ade Rai (2006: 59) menambahkan bahwa otot Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur
lengan tidak hanya harus besar tetapi harus Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik.
(Edisi revisi) Jakarta: Rineka Cipta.
bagus bentuknya. Artinya proporsi antara
biceps dan triceps yang proporsional, yaitu Sukadiyanto. (2011). Pengantar Teori dan
2/3 tricep dan 1/3 biceps. Metodologi Melatih Fisik. Bandung:
CV. Lubuk Agung.
Kesimpulan dan Saran
Thomas Baechle. Barney R. dan Groves.
Kesimpulan (2000). Latihan Beban. Jakarta: PT
Berdasarkan analisis hasil penelitian Raja Grafindo Persada.
dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Ada peningkatan massa otot pada latihan
menggunakan metode compound set
terhadap hypertropi otot dada pada
member fitness center GMC (Gajah Mada
Medical Center).

Anda mungkin juga menyukai