Sherlyn Puspitasari 15710103 - Ekstremitas PDF
Sherlyn Puspitasari 15710103 - Ekstremitas PDF
10/6/2016
10/6/2016 2
10/6/2016 3
10/6/2016 4
10/6/2016 5
10/6/2016 6
10/6/2016 7
10/6/2016 8
10/6/2016 9
10/6/2016 10
10/6/2016 11
Fraktur
Pemeriksaan untuk kontrol ( Post Operatif )
Komplikasi fraktur (delayed union, mal union, non
union)
Adanya keradangan (ex: osteomielitis)
Nyeri sendi
Dislokasi
Neoplasma pada tulang
Kelainan pertumbuhan tulang ataupun sendi
10/6/2016 12
Persyaratan penderita
Kondisi tulang
Foto paling sedikit pada 2 bidang.
Mengenai dua sendi yang melekat dengan
tulang yang diperiksa
Pada kasus tertentu dibuat foto tulang
kontralateral untuk perbandingan (dextra
dan sinistra)
10/6/2016 13
10/6/2016 14
Posisi Pasien
Pasien supine di atas meja. Atau pasien duduk menyandar
pada casstte.
Posisi AP :
Posisikan obyek dalam posisi AP (angkat lengan atas
maksimal setinggi bahu) dan menempel rata dengan cassette
dan pastikan sudah true AP.
10/6/2016 15
10/6/2016 16
10/6/2016 17
Posisi PA : Posisikan obyek dalam posisi AP, angkat lengan
atas sehingga lurus dengan bahu.
10/6/2016 18
10/6/2016 19
10/6/2016 20
Posisi AP : putar lengan atas maksimal kearah lateral sehingga
telapak tangan menghadap keatas.
Posisi Lat: Posisikan obyek dalam posisi Lateral (putar lengan
atas secara maksimal sehingga telapak tangan menhadap
kearah lateral)
10/6/2016 21
10/6/2016 22
Posisi Pasien
Pasien duduk disamping meja pemeriksaan
10/6/2016 23
10/6/2016 24
Radius dan Ulna
10/6/2016 25
Posisi Pasien
Pasien duduk tegak menyamping meja pemeriksaan
10/6/2016 26
Posisi Lateral Posisi AP dan
Antebrachii Lateral Antebrachii
10/6/2016 27
Posisi
Antero – Posterior (AP)
Penderita duduk
Posisi tangan penderita dalam keadaan prone.
Lateral
Penderita duduk
Tangan penderita kita rotasikan dalam keadaan true lateral
10/6/2016 28
Wrist AP dan Lateal
10/6/2016 29
10/6/2016 30
Posisikan obyek dalam posisi PA sehingga
obyek menempel rata dengan cassette dan
pastikan sudah true PA.
10/6/2016 31
Posisi Lateral : Tekuk jari-jari sehingga jari bebas dari
overlapping dengan jari yang lain.
10/6/2016 32
Posisi Oblique : Atur tangan obliq sehingga metacarpal joint
membentuk suatu sudut kira-kira. 45̊ dengan kaset
10/6/2016 33
10/6/2016 34
Posisi PA :
Posisikan obyek
dalam posisi PA
sedemikian rupa
sehingga obyek
menempel rata
dengan cassette.
10/6/2016 35
Posisi Lateral :
Tekuk jari-jari yang
tidak sakit sehingga
bebas dari
overlapping dengan
jari yang lain, bila
perlu pakai ganjalan,
pastikan sudah dalam
posisi true lateral.
10/6/2016 36
10/6/2016 37
Posisi AP : Posisikan obyek dalam posisi AP (Pelvis nempel rata
dengan casete) dan pastikan sudah true AP.
10/6/2016 38
Pasien posisi supine diatas meja
pemeriksaan
10/6/2016 39
Pasien supine diatas meja
pemeriksaan
10/6/2016 40
Pasien supine diatas meja
pemeriksaan
10/6/2016 41
Tibia dan Fibula
AP LAT 10/6/2016 42
Posisi supine diatas meja pemeriksaan
10/6/2016 43
Pasien supine diatas meja pemeriksaan
10/6/2016 44
10/6/2016 45
Posisi pasien
Lateral : pasien tidur miring pada sisi kaki yang akan diperiksa,
kaki lainnya diletakan sedemikian rupa sehingga ankle joint
menempel rata pada casette ( true lateral )
Axial : pasen tidur supine, telapak kaki ditarik kearah caudal
10/6/2016 46
Posisi Obyek
Posisi Lateral : Posisikan
obyek dalam posisi Lateral
(ankle joint nempel rata dengan
casete) dan pastikan sudah
true AP.
Posisi Axial : Tempelkan
calcaneus rata dengan
permukaan castte,
tarik kaki kearah cauda
10/6/2016 47
10/6/2016 48
Pasien supine.
Kaki difleksikan
dan telapak kaki
menghadap meja
pemeriksaan
10/6/2016 49
Pasien supine / duduk diatas meja pemeriksaan.
Kaki yang tidak diperiksa ditekuk ke belakang.
10/6/2016 50
Postero – anterior
10/6/2016 51
INGAT A,B,C,D !!!
10/6/2016 52
Susunan dan hubungan dari tulang-tulang tersebut (Alignment).
10/6/2016 53
Fraktur
Keradangan
Tumor tulang
10/6/2016 54
Pembacaan foto ekstremitas sebaiknya dilakukan secara urut berdasarkan
sistematika, sehingga lebih mudah dimengerti :
4. Komplikasi fraktur
10/6/2016 55
10/6/2016 56
Osteomyelitis pada tibia
10/6/2016 57
2. Sifilis
Saat ini kelainan tulang akibat sifilis jarang ditemukan.
Sifilis Kongenital dan Sifilis Akusita
10/6/2016 58
1. Osteoma
nidus kecil
radiologi yang
dikelilingi tulang
padat, diameter
nidus ½ cm.
Sebagian kecil
ada klasifikasi
didalamnya
(bagian tengah).
Lokasi tersering
tibia proximal
collum femoris.
10/6/2016 59
10/6/2016 60
Tampak klasifikasi
kecil yang menyebar
atau mengumpul
Dapat mengadakan
ekspansi pada tulang
induk.
Merusak kortek.
Tidak ada periosteal
reaction
Berbatas tegas
dengan tulang yang
normal.
10/6/2016 61
1. Osteogenic Sarcoma
(osteosarcoma)
Dapat osteolityc,
osteoblastik, atau
campuran
‘sun ray appearance’
Lokasi tersering
didaerah metaphyse
tulang panjang
terutama dibagian
proximal tibia,humerus
10/6/2016 62
Lokasi pelvis, femur, costa :
tulang craniofacial dan bahu
Type sentral : ramus os pubis,
colum femoris, proximal
humerus
Type perifer : Pelvis, scapula,
sternum, costae dan ujung
humerus
Sentral osteolytic dengan
macam-macam bentuk dan
ukuran dengan tepi yang
sklerotik
10/6/2016 63
10/6/2016 64
KONGENITAL
10/6/2016 65
10/6/2016 66
POLIDACTYLI
10/6/2016 67
SINDACTYLI
10/6/2016 68
Legg Calve
Perthes Disease
10/6/2016 69
10/6/2016 70