Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN MUTU MOCHI YANG DIFORTIFIKASI DENGAN KONSENTRAT

PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata)

Oleh

Andriaryanto1), Dewita2), Syahrul2)


Andriaryanto44@gmail.com

Abstrak

Mochi merupakan makanan khas jepang yang cukup populer di indonesia. Produk ini
dibuat dari bahan dasar tepung ketan dan umumnya berbentuk bulat serta bersifat semi basah.
Untuk meningkatkan nilai gizi mochi khususnya kandungan protein, telah dilakukan
penelitian fortifikasi konsentrat protein ikan gabus pada produk mochi. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juli 2014 di laboratorium Teknologi Hasil Perikanan dan Kimia
Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan jumlah konsentrat protein ikan gabus terbaik pada mutu produk mochi. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode ekperimen yaitu pembuatan mochi yang
difortifikasi konsentrat protein ikan gabus berbeda (0%, 3,5% dan 4,5%) dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukan bahwa mutu mochi
dengan penambahan konsentrat protein ikan gabus 4,5% adalah mutu perlakuan terbaik
dengan karakteristik mutu organoleptik rasa (8,17), tekstur (8,27), rupa (8,01) dan aroma
(8,13). Produk mochi memiliki kadar air 37,62%; kadar abu 0,98%; kadar protein 23,61%.

Kata kunci : Mutu, Mochi, Fortifikasi, Konsentrat protein ikan, Channa striata
1)
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
2)
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
THE ASSESSMENT OF MOCHI QUALITY WAS FORTIFIED SNAKEHEAD FISH
(Channa striata) PROTEIN CONCENTRATE

By

Andriaryanto1), Dewita2), Syahrul2)


Andriaryanto44@gmail.com

Abstract

Mochi is a Japanese traditional foods are quite popular in Indonesia. This product is made
from glutinous rice flour and generally spherical and semi wet. To improve the protein
content of mochi, the research about snakehead fish (Channa striata) protein concentrate was
done. The research was conducted on July 2014 on Fisheries Processing Technology and
Fisheries Chemical Laboratory Faculty of Fisheries and Marine Science. This study was
aimed to determine the best fish protein concentrated to mochi quality. The methode used in
this research was experimental methode; mochi was fortified with different fish protein
concentrate (0%, 3.5%, and 4.5%) by using a Completely Randomined Design. The results
showed that the mochi with addition 4.5% of fish protein concentrate was the best treatment
with organoleptic quality characteristics of taste 8.17; texture 8.27; appearance 8.01; and odor
8.13. Proximate analysis for water content 37.62%; ash content 0.98%; and protein content
23.61%.

Keywords: Quality, Mochi, Fortified, Fish Protein Concentrate, Channa striata


1)
Students of Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau.
2)
Lecturer of Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau.

PENDAHULUAN mochi mengandung lemak 1,3 gr,


karbohidrat 16 gr, fiber 1,3 gr dan protein
Kue mochi adalah kue khas asal hanya 1,3 gr (Anonim, 2012). Untuk
Jepang yang berbahan dasar beras ketan, melengkapi kandungan gizi mn mochi,
yang ditumbuk hingga lembut dan lengket, perlu ditambahkan sumber protein. Salah
kemudian dibentuk bulat-bulat kecil. Di satu sumber protein itu adalah ikan gabus.
negara Jepang kue ini dibuat dan dimakan Ikan gabus adalah salah satu ikan air
pada perayaan Mochitsuki atau perayaan tawar yang banyak terdapat di rawa-rawa
tahun baru Jepang. Salah satu ke-khas-an terutama pada saat banjir. Selain rasanya
kue ini adalah tekstur lembut saat pertama enak dan gurih ternyata secara uji klinis
dimakan dan lengket pada kunyahan menunjukkan bahwa ekstrak kasar ikan
selanjutnya. Rasanya yang manis membuat gabus (Channa striata) dapat mempercepat
kue kecil ini menjadi sangat digemari proses penyembuhan luka pasien yang baru
bukan saja di negara asalnya Jepang dioperasi karna ada kandungan albumin
namun kini sudah berkembang diseluruh (Umar, 2013) .
dunia termasuk Indonesia (Anonim, 2012). Tidak hanya dari segi kesehatan
Mochi terbuat dari tepung ketan manfaat dari ikan gabus ini juga untuk
putih dan tepung sagu, oleh sebab itu pengembangan sektor dibidang ekonomi
kandungan gizi pada makanan ini 75-90% (Umar, 2013). Selain itu pada produk
adalah karbohidrat dan mengandung mochi juga dapat dilakukan fortifikasi
sedikit sekali protein. Dalam satu porsi
dengan ikan gabus dalam bentuk HASIL DAN PEMBAHASAN
konsentrat protein ikan. Ikan gabus dalam Nilai Organoleptik
bentuk KPI dapat memperbaiki nilai gizi Nilai Rasa
dan mudah di aplikasikan sebagai bahan Hasil uji organoleptik terhadap rasa
fortifikasi pada suatu produk makanan. mochi yang difortifikasi konsentrat protein
Berdasarkan hal di atas perlu adanya ikan gabus dapat dilihat pada Tabel 1.
penelitian terhadap makanan-makanan Tabel 1. Nilai rata-rata uji organoleptik
khas suatu daerah seperti mochi yang terhadap rasa mochi yang
diperkaya dengan sumber protein ikan difortifikasi konsentrat protein
dalam bentuk konsentrat protein ikan. ikan gabus.
Sejauh ini belum banyak penelitian Perlakuan
Ulangan
terhadap produk mochi, sehingga penulis M0 M1 M2
a b
tertarik untuk meneliti fortifikasi 1 7,20 7,72 8,16c
konsentrat protein ikan gabus (Channa 2 7,24a 7,88b 8,08c
striata) terhadap produk mochi terutama 3 7,28 a
7,88 b
8,28c
preperensi dan mutunya. Total 21,72 23,48 24,52
Rata-
METODE PENELITIAN 7,24a 7,83b 8,17c
rata
Metode yang digunakan dalam Keterangan : Notasi huruf superscript yang
penelitian ini adalah metode eksperimen berbeda pada baris yang sama
dengan metode Rancangan Acak Lengkap menunjukan beda nyata (p<0,05) .
(RAL) dimana sebagai perlakuan adalah Berdasarkan Tabel 1 diketahui
jumlah KPI ikan gabus yang berbeda yang bahwa nilai rata-rata rasa mochi dengan
terdiri dari 3 taraf yaitu M0 (jumlah 0%), penambahan konsentrat protein ikan gabus,
M1 (jumlah 3,5%), dan M2 (jumlah 4,5%) yaitu perlakuan M2 memiliki nilai tertinggi
dari jumlah bahan yang digunakan pada (8,17) dengan spesifikasi mempunyai rasa
pembuatan mochi. yang sangat enak tidak terdapat rasa
Satuan percobaan yang digunakan tambahan, selanjutnya perlakuan M1 (7,83)
adalah mochi yang difortifikasi dengan dan diikuti perlakuan M0 (7,24).
jumlah KPI ikan gabus yang berbeda. Berdasarkan hasil analisa variansi,
Parameter yang digunakan adalah uji mutu dapat dijelaskan bahwa penambahan
organoleptik yang terdiri dari rasa, aroma, konsentrat protein ikan gabus memberikan
serta kekenyalan dan analisis kimia (kadar pengaruh sangat nyata terhadap nilai rasa,
air, kadar protein, dan kadar abu). dimana F hitung (95,71) > F tabel (10,92) pada
Parameter yang diukur adalah uji taraf kepercayaan 95%, maka H0 ditolak.
organoleptik dan analisis kimia. Pengujian Untuk mengetahui perlakuan mana yang
organoleptik dilakukan dengan jumlah 25 berbeda sangat nyata maka dilanjutkan
orang penelis agak terlatih. dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ).
Data yang diperoleh dilanjutkan Berdasarkan hasil uji kesukaan,
dengan analisis variansi (anava). penambahan konsentrat protein ikan gabus
Berdasarkan analisis variansi, jika memberi pengaruh terhadap nilai rasa
Fhitung > Ftabel pada tingkat kepercayaan mochi dengan nilai rata-rata 7,24 pada
95% berarti hipotesis ditolak, kemudian perlakuan 0% , 7,83 pada perlakuan 3,5 %
dapat dilakukan uji lanjut. Apabila Fhitung < dan 8,17 pada perlakuan 4,5 %. Dengan
Ftabel maka hipotesis diterima, maka tidak demikian perlakuan M0 memiliki nilai rasa
perlu dilakukan uji lanjut. yang terendah yaitu 7,24 , dimana nilai
tersebut menandakan bahwa perlakuan M0
memiliki rasa yang enak, spesifik jenis
tetapi memiliki sedikit rasa tambahan.
Sedangkan, pada perlakuan M2 memiliki
nilai rasa tertinggi yaitu 8,17, dimana nilai
tersebut menandakan bahwa perlakuan M2 terhadap nilai tekstur, dimana F hitung
memiliki rasa yang sangat enak, spesifik (366,67) > F tabel (10,92) pada taraf
jenis serata tidak ada rasa tambahan yang kepercayaan 95%, maka H0 ditolak. Untuk
timbul. mengetahui perlakuan mana yang berbeda
Nilai-nilai yang diperoleh sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji
menunjukkan peningkatan nilai rasa Beda Nyata Jujur (BNJ).
dengan bertambahnya jumlah konsentrat Berdasarkan hasil uji kesukaan,
protein ikan gabus. Hal ini diduga penambahan konsentrat protein ikan gabus
konsentrat protein ikan gabus yang memberi pengaruh terhadap nilai tekstur
mengandung asam-asam amino yang mochi, dengan nilai rata-rata 7,00 pada
cukup lengkap dapat memberikan rasa perlakuan 0 %, 7,76 pada perlakuan 3,5%
tambahan pada rasa mochi, sehingga dan 8,27 pada perlakuan 4,5 %. Dengan
memiliki rasa yang sangat enak, spesifik demikian perlakuan M0 memiliki nilai
jenis, dan tidak ada rasa tambahan. tekstur yang terendah yaitu 7,00 , dimana
Hadiwiyoto (1993), menyatakan nilai tersebut menandakan bahwa
bahwa rasa enak disebabkan asam-asam perlakuan M0 memiliki tekstur yang
amino pada protein serta lemak yang kenyal, kurang rentur dan juga agak lembut
terkandung di dalam makanan. bila di kunyah. Sedangkan, pada perlakuan
M2 memiliki nilai tekstur tertinggi yaitu
Nilai Tekstur 8,27, dimana nilai tersebut menandakan
Hasil uji organoleptik terhadap bahwa perlakuan M2 memiliki tekstur
tekstur mochi yang difortifikasi konsentrat yang kenyal, lentur serta lembut.
protein ikan gabus dapat dilihat pada Tabel Nilai-nilai yang diperoleh
2. menunjukkan kenaikan nilai tekstur
Tabel 2. Nilai rata-rata uji organoleptik dengan bertambahnya konsentrasi protein
terhadap tekstur mochi yang ikan gabus. Panelis menyatakan menyukai
difortifikasi konsentrat protein tekstur mochi yang lembut (tidak terlalu
ikan gabus. keras atau pun tidak terlalu lembek),
Perlakuan kanyal dan lentur.
Ulangan
M0 M1 M2 Nilai tekstur meningkat dapat
1 7,00a 7,72b 8,28c disebabkan kadar protein yang meningkat
2 7,00a 7,64b 8,20c seiring dengan jumlah KPI yang
3 7,00a 7,72b 8,32c ditambahkan. Menurut purnomo (1995),
Total 21,00 23,08 24,80 banyak hal yang mempengaruhi tekstur
Rata- pada bahan pangan, antara lain rasio
7,00a 7,69b 8,27c
rata kandungan protein, lemak, suhu
Keterangan : Notasi huruf superscript yang pengolahan, kandungan air, dan aktivitas
berbeda pada baris yang sama air.
menunjukan beda nyata (p<0,05) .
Berdasarkan Tabel 2 diketahui Nilai Rupa
bahwa nilai rata-rata tekstur mochi dengan Hasil uji organoleptik terhadap
penambahan konsentrat protein ikan gabus, rupa mochi yang difortifikasi dengan
yaitu perlakuan M2 memiliki nilai tertinggi konsentrat protein ikan gabus dapat dilihat
(8,27) dimana perlakuan ini memiliki pada Tabel 3.
tekstur yang kompak, kenyal dan lembut,
selanjutnya perlakuan M1 (7,69) dan
diikuti perlakuan M0 (7,0).
Berdasarkan hasil analisa variansi,
dapat dijelaskan bahwa penambahan
konsentrat protein ikan gabus pada mochi
memberikan pengaruh sangat nyata
Tabel 3. Nilai rata-rata uji organoleptik dengan bertambahnya konsentrat protein
terhadap rupa mochi yang ikan gabus yang ditambahkan. Hal ini
difortifikasi konsentrat protein diduga konsentrat protein ikan gabus
ikan gabus. memberikan nilai tambah pada nilai rupa
Perlakuan mochi sehingga memiliki rupa yang utuh,
Ulangan
M0 M1 M2 rapi dan cerah. Asam amino dari protein
a b
1 6,40 7,48 8,00b yang terkandung pada konsentrat protein
a b
2 6,68 7,60 8,04b ikan gabus dapat bereaksi dengan hasil
3 6,72a 7,78b 8,00b oksidasi lemak dan membentuk senyawa
Total 19,80 22,76 24,52 imine yang berwarna kecoklatan, sehingga
Rata- mochi yang dihasilkan memiliki rupa yang
6,6a 7,62b 8,01b tidak pucat.
rata
Keterangan : Notasi huruf superscript yang Menurut Apriayantono et., al (1989),
berbeda pada baris yang sama warna, intensitas warna, kejernihan, ukuran
menunjukan beda nyata (p<0,05) . dan bentuk bahan pangan adalah hal-hal
Berdasarkan Tabel 3 diketahui yang mempengaruhi persepsi visual
bahwa nilai rata-rata rupa mochi yang konsumen dan dengan sendirinya
difortifikasi dengan konsentrat protein ikan mempengaruhi kualitas bahan pangan
gabus , yaitu perlakuan M2 memiliki nilai tersebut, ususnya kualitas sensori
tertinggi (8,62)dimana perlakuan ini
memiliki rupa yang utuh, bersih, rapi, dan Nilai Aroma
cerah, selanjutnya perlakuan M1 (7,62) dan Hasil uji organoleptik terhadap
diikuti perlakuan M0 (6,6). aroma mochi yang difortifikasi konsentrat
Berdasarkan hasil analisa variansi, protein ikan gabus dapat dilihat pada Tabel
dapat dijelaskan bahwa penambahan 4.
konsentrat protein ikan gabus pada mochi Tabel 4. Nilai rata-rata uji organoleptik
memberikan pengaruh sangat nyata terhadap aroma mochi yang
terhadap nilai rupa, dimana F hitung (86,89) difortifikasi konsentrat protein
> F tabel (10,92) pada taraf kepercayaan ikan gabus.
95%, maka H0 ditolak. Untuk mengetahui Perlakuan
perlakuan mana yang berbeda sangat nyata Ulangan
M0 M1 M2
maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata 1 7,28 a
7,80 b
8,08b
Jujur (BNJ). 2 7,40a 7,88b 8,08b
Berdasarkan hasil uji kesukaan, 3 7,36 a
7,92 b
8,24b
penambahan konsentrat protein ikan gabus Total 22,04 23,60 24,40
memberi pengaruh terhadap nilai rupa Rata-
mochi, dengan nilai rata-rata 6,40 pada 7,35a 7,92b 8,13b
rata
perlakuan 0%, 7,62 pada perlakuan 3,5%, Keterangan : Notasi huruf superscript yang
dan 8,01 pada perlakuan 4,5%. Dengan berbeda pada baris yang sama
demikian perlakuan M0 memiliki nilai menunjukan beda nyata (p<0,05) .
rupa yang terendah yaitu 6,40 , dimana Berdasarkan Tabel 4 diketahui
nilai tersebut menandakan bahwa bahwa nilai rata-rata aroma mochi yang
perlakuan M0 memiliki rupa yang utuh, difortifikasi dengan konsentrat protein ikan
kurang bersih dan sedikit kusam. gabus , yaitu perlakuan M2 memiliki nilai
Sedangkan, pada perlakuan M2 memiliki tertinggi (8,13), dimana perlakuan ini
nilai rupa tertinggi yaitu 8,01, dimana nilai memiliki aroma yang harum dan tanpa bau
tersebut menandakan bahwa perlakuan M2 tambahan, selanjutnya perlakuan M1 (7,92)
memiliki rupa yang utuh, bersih, cukup dan diikuti perlakuan M0 (7,35).
rapi dan juga cerah. Berdasarkan hasil analisa variansi,
Nilai-nilai yang diperoleh pada dapat dijelaskan bahwa penambahan
menunjukkan peningkatan nilai rupa konsentrat protein ikan gabus pada mochi
memberikan pengaruh sabgat nyata Analisis Kimia
terhadap nilai aroma, dimana F hitung Kadar Air
(96,00) > F tabel (10,92) pada taraf Hasil analisis kimia kadar air mochi
kepercayaan 95%, maka H0 ditolak. Untuk yang difortifikasi dengan konsentrat
mengetahui perlakuan mana yang berbeda protein ikan gabus dapat dilihat pada
sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji Tabel 5.
Beda Nyata Jujur (BNJ). Tabel 5. Nilai rata-rata analisis kimia
Berdasarkan hasil uji kesukaan, terhadap kadar air mochi yang
penambahan konsentrat protein ikan gabus difortifikasi dengan konsentrat
memberi pengaruh terhadap nilai aroma protein ikan gabus.
mochi, dengan nilai rata-rata 7,35 pada Perlakuan
Ulangan
perlakuan 0%, 7,83 pada perlakuan 3,5%, M0 M1 M2
a b
dan 8,13 pada perlakuan 4,5%. Dengan 1 30,78 33,21 37,76c
demikian perlakuan M0 memiliki nilai 2 30,89a 33,76b 37,58c
a b
aroma yang terendah yaitu 7,35, dimana 3 31.93 33,46 37,52c
nilai tersebut menandakan bahwa Total 93,61 100,43 112,86
perlakuan M0 memiliki roma yang hampir Rata-
netral dan sedikit bau tambahan. 31,20a 33,48b 37,62c
rata
Sedangkan, pada perlakuan M2 memiliki Keterangan : Notasi huruf superscript yang
nilai aroma tertinggi yaitu 8,13, dimana berbeda pada baris yang sama
nilai tersebut menandakan bahwa menunjukan beda nyata (p<0,05) .
perlakuan M2 memiliki aroma yang sangat Berdasarkan Tabel 5 diketahui
harum, serata tidak ada aroma tambahan bahwa nilai rata-rata kadar air mochi
yang timbul. dengan penambahan konsentrat protein
Nilai-nilai yang diperoleh ikan gabus, yaitu perlakuan M2 memiliki
menunjukkan peningkatan nilai aroma nilai tertinggi (37,62%), selanjutnya
dengan bertambahnya konsentrat protein perlakuan M1 (33,48%) serta perlakuan
ikan gabus. Panelis menyatakan menyukai M0 (31,20%).
aroma mochi yang harum dan tidak ada Berdasarkan hasil analisa variansi,
bau tambahan. Aroma yang harum dapat dijelaskan bahwa penambahan
disebabkan oleh konsentrat protein ikan konsentrat protein pada mochi memberikan
yang sangat khas aromanya karna terbuat pengaruh sangat nyata terhadap kadar air,
dari daging ikan gabus, dimana daging dimana F hitung (192,67) > F tabel (10,92)
ikan gabus memiliki aroma khas tersendiri. pada taraf kepercayaan 95%, maka H0
Perbedaan yang dihasilkan dari ditolak. Untuk mengetahui perlakuan mana
jumlah konsentrat protein ikan gabus yang yang berbeda sangat nyata maka
berbeda, dimana perlakuan 0% memiliki dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur
aroma yang netral dan hanya terasa aroma (BNJ).
tepung ketan. Sedangkan pada perlakuan Berdasarkan hasil rata-rata kadar
3,5% mulai terasa aroma tetapi masih air mochi dapat dilihat bahwa ,
dominan aroma tepung ketan, pada penambahan konsentrasi protein ikan
perlakuan 4,5% aroma khas konsentrat memberi pengaruh terhadap nilai kadar air
protein ikan terasa sangat kuat. pada produk mochi , dengan nilai rata-rata
Aroma mochi tidak hanya 31,20% pada perlakuan 0%, 33,48% pada
disebabkan oleh suatu komponen tertentu perlakuan 3,5% dan 37, 62% pada
yang menimbulkan bau khas,tetapi perlakuan 4,5%. Kadar air tertinggi sebesar
perbandingan berbagai komponen bahan 37,37%, yaitu pada perlakuan 4,5% dan
seperti jenis tepung, gula, dan kacang yang nilai terendah yaitu 31,20%, yaitu pada
digunakan dalam adonan (Purwanto, perlakuan 0%.
2006). Nilai-nilai yang diperoleh
menunjukkan peningkatan kadar air
dengan bertambahnya konsentrat protein berbeda sangat nyata maka dilanjutkan
ikan gabus yang di tambahkan. dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ).
Bertambahnya jumlah konsentrat protein Berdasarkan hasil analisis kimia
ikan gabus yang diikuti bertambahnya mochi dengan penambahan konsentrat
kadar air disebabkan sifat fisik konsentat protein ikan gabus memberi pengaruh
protein ikan berbentuk tepung. Dimana terhadap nilai kadar abu mochi tersebut,
tepung mudah mengikat air, sehingga tiap dengan nilai rata-rata 0,40% pada
perlakuan membutuhkan air yang berbeda. perlakuan 0%, 0,59% pada perlakuan
Semakin banyak konsentrate protein ikan 3,5%, dan 0,98% pada perlakuan 4,5%.
gabus yang di tambahkan pada mochi, Nilai-nilai yang diperoleh
semakin banyak air yang dibutuhkan. menunjukkan peningkatan kadar abu
Daya serap air konentrat protein ikan dengan bertambahnya jumlah konsentrat
terbaik adalah sebesar 227,69%. Daya protein ikan gabus yang digunakan.
serap air merupakan sifat penting dari Perbedaan kadar abu disebabkan oleh
protein karena akan menentukan sifat berbedanya bahan baku dalam pembuatan
dehidrasi, pengembangan produk, mochi setiap perlakuan masing-masing.
kelarutan dan gelasi Lehninger, 1984 Dimana abu yang dihasilkan perlakuan
dalam Santoso, 2008). yang menambahkan konsentrat protein
ikan gabus lebih tinggi dibandingkan yang
Kadar Abu tidak menambahkan. Semakin tinggi
Hasil analisis kimia kadar abu mochi jumlah konsentrat protein ikan gabus yang
yang difortifikasi konsentrat protein ikan ditambahkan maka mineral-mineral yang
gabus dapat dilihat pada Tabel 6. ada pada konsentrate protein ikan gabus
Tabel 6. Nilai rata-rata analisis kimia juga tinggi sehingga mengakibatkan kadar
terhadap kadar abu mochi yang abu ikut naik. Konsentrat protein ikan yang
difortifikasi dengan konsentrat baik memiliki kadar abu sekitar 0,99%
protein ikan gabus. (Santoso, 2008).
Perlakuan
Ulangan
M0 M1 M2 Kadar Protein
a b
1 0,42 0,63 0,93c Hasil analisis kimia kadar protein
a b
2 0,40 0,53 1,01c mochi yang difortifikasi konsentrat protein
a b
3 0.37 0,60 0,99c ikan gabus dapat dilihat pada Tabel 7.
Total 1,19 1,76 2,93 Tabel 7. Nilai rata-rata analisis kimia
Rata- terhadap kadar protein mochi
0,40a 0,59b 0,98c yang difortifikasi dengan ikan
rata
Keterangan : Notasi huruf superscript yang gabus.
berbeda pada baris yang sama Perlakuan
menunjukan beda nyata (p<0,05) . Ulangan
M0 M1 M2
Berdasarkan Tabel 6 diketahui 1 9,54 a
17,28 b
22,91c
bahwa nilai rata-rata kadar abu mochi yang 2 10,49 a
17,76 b
24,48c
difortifikasi KPI ikan gabus , yaitu 3 9,85 a
16,80 b
23,44c
perlakuan M2 memiliki nilai tertinggi
Total 29,88 51,83 70,83
(0,98%), selanjutnya perlakuan M1
Rata-
(0,59%) serta perlakuan M0 (0,40%). 9,96a 17,28b 23,61c
rata
Berdasarkan hasil analisa variansi, Keterangan : Notasi huruf superscript yang
dapat dijelaskan bahwa penambahan berbeda pada baris yang sama
konsentrat protein pada mochi memberikan menunjukan beda nyata (p<0,05) .
pengaruh sangat nyata terhadap kadar abu, Berdasarkan Tabel 7 diketahui
dimana F hitung (12,50) > F tabel (10,92) pada bahwa nilai rata-rata kadar protein mochi
taraf kepercayaan 95%, maka H0 ditolak. yang difortifikasi KPI ikan gabus, yaitu
Untuk mengetahui perlakuan mana yang perlakuan M2 memiliki nilai tertinggi
(23,61%), selanjutnya perlakuan M1 Saran
(17,28%) serta perlakuan M0 (9,96%). Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil analisa variansi, telah dilakukan, penulis menyarankan
dapat dijelaskan bahwa penambahan untuk menggunakan konsentrat protein
konsentrat protein pada mochi memberikan ikan gabus 4,5% sebagai bahan pembuatan
pengaruh sangat nyata terhadap kadar mochi, untuk dapat meningkatkan nilai gizi
protein, dimana F hitung (380,00) > F tabel mochi tersebut. Untuk penelitian
(10,92) pada taraf kepercayaan 95%, maka selanjutnya penulis menyarankan
H0 ditolak. Untuk mengetahui perlakuan melakukan pengujian masa simpan dan
mana yang berbeda sangat nyata maka kemasan yang berpengaruh terhadap masa
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur simpan mochi.
(BNJ).
Berdasarkan hasil analisis kimia DAFTAR PUSTAKA
dapat dijelaskan bahwa penambahan
konsentrat protein ikan gabus memberi Anonim. 2012. www.sparkpeople.com/
pengaruh terhadap nilai kadar protein calories-in.asp?food=mochi.
mochi, dengan nilai rata-rata 9,96% pada
Apriyantono A, Fardias D, Pusoitasari NL,
perlakuan 0%, 17,28% pada perlakuan
Budiyanto S. 1989. Petunjuk
3,5%, dan 23,61% pada perlakuan 4,5%.
Laboratorium Analisis Pangan,
Nilai-nilai yang diperoleh menunjukkan
Bogor: PAU. IPB.
peningkatan kadar protein dengan
bertambahnya konsentrat protein ikan Askar, I. S. 2014. Studi Pembuatan
gabus. Hal ini dikarenakan konsentrat Konsentrat Protein Ikan (Fish
protein ikan gabus dapat menambah kadar Protein Concentrate) dari Ikan
protein. Konsentrat protein ikan gabus Gabus (Ophiocephalus Striatus).
memiliki kandungan yang cukup tinggi http: // epetani.
yaitu 64,36% (Askar, 2014). deptan.go.id/budidaya/studi-
pembuatan-konsentrat-protein-
KESIMPULAN DAN SARAN ikan-gabus-1941.
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan bahwa Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi
ketiga taraf perlakuan yakni tanpa Pengolahan Hasil Perikanan Jilid1.
penambahan konsentrat protein ikan gabus Yogyakarta : Liberty. 275 hal.
(0%), konsentrat protein ikan gabus
(3,5%), konsentrat protein ikan gabus Purnomo, H. 1995. Aktivitas Air dan
(4,5%), berpengaruh nyata terhadap nilai Peranannya dalam Pengawetan
rupa, tekstur, rasa, aroma, kadar air, kadar Makanan. IU Prees, Jakarta.128
abu, dan kadar protein. hal.
Berdasarkan parameter yang diamati
dapat disimpulkan bahwa mochi dengan Purwanto, E. 2006. Pengaruh Penambahan
penambahan konsentrat protein ikan gabus, Rumput Laut (Kappaphycus
pada perlakuan M2 (4,5%) merupakan
alvarezii) Terhadap Mutu Mochi.
perlakuan yang terbaik karena dapat
memperbaiki nilai rata-rata rupa (8,01), Skripsi. Program Studi Teknologi
bau (8,23), tekstur 8,27), dan rasa (8,17). Hasil Perikanan Fakultas Perikanan
Pada jumlah konsentrat protein ikan gabus dan Ilmu Kelautan Institut
4,5% dapat meningkatkan nilai rata-rata Pertanian Bogor.
kadar protein (23,61) serta meningkatkan
nilai rata-rata kadar air (37,62), dan kadar Santoso, J. 2008. Pengaruh Lama Dan
abu (0,98). Pengulangan Ekstraksi Terhadap
Karakteristik Fisiko-Kimia
Konsentrat Protein Ikan Nila Hitam
(Oreochromis niloticus). Jurnal
Ilmu dan Teknologi Panagan Vol.
6, No. 2, Oktober 2008.

Umar, M. 2013. Studi Pembuatan Biskuit


Dengan Substitusi Tepung Ikan
Gabus (Ophiocephalus Striatus).
Skripsi. Program Studi Ilmu Dan
Teknologi Pangan Jurusan
Teknologi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai