Anda di halaman 1dari 6

Oleh : Nur Faizin

1. Ka’ab Ibn Mallik al-Anshari :

‫مخاقة حربهو عجزا وهونا‬                   ‫تركتم جاركم لبني سليم‬

‫لمد بحبلها حبال متينا‬                  ‫فلو حبال تناول من عقيل‬

‫وقد ما ما وفوا إذ ال تنونا‬                  ‫أو القرطاء ما إن أسلموا‬

Kamu meninggalkan tetanggamu Bani Salim, karena takut akan perang yang melemahkan dan
menghinakan.

Walau tali melilit pada para pemimpin, untuk mengulurkan tali yang kuat.

Atau Qirtho’ bila ia tidak masuk Islam, dan mengajukan suatu kelengkapan apabila tidak
datang. 

2. Abdullah Ibn Rawahah :

‫لكنني أسأل الرحمن مغفرة وضربة ذات فزع تقذف الزبدا بحربة تنفذ األحشاء والكبدا‬

 ‫ بيدي حران مجهزة ياأرشد هللا من فاز و قد رشدا حتي يقولوا إذا مروا على جدث‬  ‫أو طعنة‬

Akan tetapi aku memohon ampunan pada Dzat Yang Maha Pengasih, untuk melenyapkan rasa
ketakutan yang berlebih bagaikan buih. Atau tikaman dengan tanganku yang ingin menembus isi
perut dan hati. Hingga jika ada yang melewati makamku. Mereka akan berkata: wahai orang
yang mencari petunjuk barangsiapa yang menang maka ia benar-benar telah mendaptkan
petunjuk.

3. Hasan Ibn Tsabit :

‫قد بينوا سننا للناس تتبع‬                                     ‫إن الذوائب من فهر وإخوتهم‬

‫تقوى اإل له و باألمر الذى شرعوا‬                    ‫يرض يها كل من كانت سريرته‬

‫أو حاولو النفع فى أشيا عهم نفعوا‬                                   ‫قوم إذا حاربوا ضروا عدوهم‬

1
Sesungguhnya penghulu itu hanya dari suku fihr dengan saudara-saudaranya. Yang telah
menerengkan kepada manusia suatu agama agar untuk diikutinya. Yaitu disenangi oleh setiap
orang yang hatinya bertakwa kepada Tuhan dan mengikuti syariatnya. Kaum itu jika berperang
akan membinasakan musuh-musuh atau berusaha memanfaatkan keikut sertaannya tanpa
dijelaskan.

4. Al-Hutay’ah

‫ولكن التقي هو السعيد‬                        ‫ولست أرى السعادة جمع مال‬

‫د ذخرا‬ ‫وتقوى هللا خير الزا‬                                  ‫وعند هللا لالتقى مزيد‬

‫ولكن الذي يمضي بعيدا‬                                 ‫ قريب‬,‫و ما ال بد يأتي‬

Aku bukannya melihat kebahagiaannya dengan semua harta, akan tetapi taqwa adalah sebenar-
benarnya kebahagiaaannya. Taqwa pada Allah adalah sebaik-baiknya bekal dan harta, dan di
sisi Allahlah bagi orang-orang yang bertaqwa suatu tambahan. Apa yang akan terjadi berarti
dekat dan apa yang telah terjadi berarti jauh.

5. Hassan bin Tsabit :

Kamu menghina Muhammad maka aku membelanya


Dan di sisi Allah-lah balasan dari semua itu

Kamu menghina Muhammad yang baik lagi bertakwa


Seorang utusan Allah yang selalu menepati janji

Sesungguhnya bapakku, ibuku dan kehormatanku


Adalah pelindung bagi kehormatan Muhammad dari kalian

Aku kehilangan anak perempuanku jika kalian tidak melihat


Kuda-kuda kami mengepulkan debu di dataran Kada`

Kuda-kuda itu terbang berlomba dengan tali kekangnya


Dengan tombak haus darah yang terhunus di balik lehernya

Kuda-kuda kami terus berpacu dengan kencang


Membuat para wanita mengibaskan debu dari kerudung mereka

Jika mereka membiarkan maka kami berumrah


Dan itulah kemenangan serta tersingkapnya tabir

2
Jika tidak maka hadapilah peperangan suatu hari
Di mana Allah akan memuliakan siapa yang Dia kehendaki

Allah berfirman, Aku telah mengutus seorang hamba


Yang berkata benar tanpa ada kesamaran

Allah berfirman, Aku telah mengirim pasukan


Orang-orang Anshar yang terbiasa berperang

Apakah orang yang menghina Rasulullah dari kalian


Dengan orang yang memuji dan menolongnya adalah sama

Jibril Utusan Allah ada di pihak kami


Ruhul Qudus yang tidak memilki tandingan.

6. Ali bin Abi Thalib

Dunia ini fana, tiada kekal

Bagaikan sarang laba-laba

O kau yang menuntut terlalu banyak

Cukupkanlah yang kauperoleh selama ini

Ada orang yang berumur pendek

Namun namanya dikenang selamanya

Ada yang berusia panjang

Namun dilupa sesudah matinya

Dunia ini hanya bayang-bayang

Yang cepat berlalu

Seorang tamu di malam hari

Mimpi seorang yang tidur nyenyak

Dan sekilat cahaya yang bersinar

Di cakrawla harapan

3
7. Abu Thalib bin Abdul Muthalib

Awan diharapkan mengalirkan hujannya

Melalui wajahnya yang putih

pelindung anak yatim pembela janda

  Kepadanya berlindung keluarga Hasyim yang malang

Di sisinya mereka dalam kenikmatan dan kemuliaan

  Bohonglah kalian, Demi Rumah Allah,

Muhammad diserahkan

Padahal kami belum berjuang untuknya dan belum membelanya

  Takkan kami serahkan dia

sebelum kami terbujur di sampingnya

Dan mengabaikan istri dan anak-anak kami

8. Seorang lelaki dari Bani Kinanah

Bagi-Mu pujian, pujian dari yang bersyukur

berkat wajah sang Nabi, kepada kami air hujan mengucur

  Dia memohon kepada Tuhan

dengan doa yang diperkenankan

dan kepadanya

pandangan mata dihadapkan

4
  Dengan hanya satu kelebatan serban

Bahkan lebih cepat lagi, kami saksikan hujan

Dengan hujan lebat, meluas, dan deras

Tuhan menyirami dataran tinggi Mudhar

Semua seperti yang diucapkan Sang Paman

Abu Thalib, pemilik selendang dan kemuliaan

  Karena engkau, Allah turunkan hujan dari awan

  Biarkan puisi ini menjadi kesaksian

Barangsiapa bersyukur kepada Allah mendapat tambahan

Barangsiapa yang kufur kepada Allah dapat kecelakaan

9. Al-Khansa Binti Amru

Wahai mata, kucurkanlah air matamu dengan deras


Tangisilah Sakhr dengan deraian air matamu

Kutumpahkan (air mata) dan kulalui malam tanpa tidur


Seakan-akan mataku bercelak kebutaan

Kuawasi bintang-bintang, meski tak seharusnya aku lakukan


Kadang (dengan) itu aku  melupakan semua kemalanganku

Aku telah mendengar berita itu yang semakin berkembang cepat,


Dan aku tak senang mendengarnya

Anak laki-laki ibumu  berkata, istirahatlah dalam kubur dan


Mereka telah meratakannya dengan papan dan batu

Pergilah, Allah tidak akan pernah menjauhkanmu dari laki-laki


Yang selalu membela orang yang tertindas dan   menuntut balas (dendam).

5
10. Hassan Bin Tsabit

Kami telah membaca dalam Surat Ad-Dluha firman Allah “Walasawfa Yu’thika….”; maka
karunia besar itu membuat hati kami  menjadi sangat senang.

Mataku benar-benar tidak pernah melihat orang sebaik dirimu, dan tidak pernah ada seorang
perempuan-pun yang melahirkan orang seperti dirimu.

Wahai Rasulullah… engkau pastilah tidak akan rela jika di antara kami ini ada yang disiksa
atau dihinakan.

Engkau (wahai Rasulullah) diciptakan dalam keadaan suci dari segala aib, seakan engkau
diciptakan sesuai keinginan dirimu sendiri.

Engkau adalah seorang Nabi, dari Bani Hasyim, berasal dari Abtah, yang sifat-sifatnya sangat
pemurah dan pemaaf serta menepati janji.

Anda mungkin juga menyukai