و ﻣﻦ ﻛﺮه ﺳﻠﻢ، ﻓﻤﻦ ﻋﺮف ﺑﺮئ،ﯾﻜﻮن ﻋﻠﯿﻜﻢ أﻣﺮاء ﺗﻌﺮ ﻓﻮن و ﺗﻨﻜﺮون
Akan ada pada kalian pemimpin-pemimpin yang kalian mengenal
dan kalian mengingkari. Siapa yang mengenal dan dia berlepas diri
dari keburukannya, maka ia telah selamat. Dan siapa yang membenci
perbuatan dzholimnya, maka ia juga selamat
و ﻟﻜﻦ ﻣﻦ ر ﺿﻲ و ﺗﺎﺑﻊ
Akan tetapi yang binasa itu adalah yang ridho terhadap kedzholiman
pemimpin dan mengikutinya
أﻓﻼ ﻧﻘﺎﺗﻠﮭﻢ؟: ﻗﺎﻟﻮا
Mereka berkata : Apakah boleh kami memerangi pemimpin seperti
itu wahai Rasulullah ?
ﻣﺎﺻﻠﻮا،ﻻ: ﻗَﺎَل
Kata Rasulullah ﷺ: Tidak boleh selama mereka masih shalat.
2
Akan tetapi tetap kita tidak boleh memberontak kepada
pemimpin seperti itu.
Kenapa ?
Karena Nabi ﷺditanya oleh para sahabat; dan ini pertanyaan yang
penting sekali :
“ Bolehkah kami memerangi mereka wahai Rasulullah ?”
Kata Rasulullah ﷺ: “ Tidak boleh selama mereka masih shalat.”
وﷲ ﻟﻮ أن اﻟﻨﺎس إذا اﺑﺘﻠﻮا ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﺳﻠﻄﺎﻧﮭﻢ ﺻﺒﺮوا ﻣﺎ ﻟﺒﺜﻮا أن ﯾﺮﻓﻊ ﷲ ذﻟﻚ ﻋﻨﮭﻢ،
Demi Allah, kalaulah manusia diuji dengan penguasa yang dzholim
lalu mereka sabar, tak lama Allah akan angkat ujian itu dari mereka
3
Hadits Ubaadah ibn Walid, dari ayahnya, dari kakeknya yaitu
Ubaadah ibn Shaamit; ia berkata :
Dan agar kami berkata kebenaran dimana saja kami berada dan tidak
takut dengan cerca’an orang yang mencerca.
Karena untuk menyampaikan kebenaran membutuhkan keberanian
dan tidak takut untuk ‘dibully’ oleh manusia.
4
Disini Nabi ﷺjuga memerintahkan untuk sabar menghadapi
pemimpin yang demikian.
5
ﻓﻀﻞ اﻟﻘﻌﻮد ﻓﻲ اﻟﻔﺘﻨﺔ ﻋﻦ اﻟﺨﻮض ﻓﯿﮭﺎ
KEUTAMAAN DUDUK DIMASA FITNAH DIMANA KITA
TIDAK TENGGELAM PADANYA
ٌﺗﻜﻮن ﻓﺘﻨﺔ
Nanti akan datang fitnah
اﻟﻘﺎﻋﺪ ﻓﯿﮭﺎﺧﯿٌﺮ ﻣﻦ اﻟﻤﺎﺷﻲ
Orang yang duduk dizaman fitnah lebih baik daripada orang yang
berjalan
واﻟﻤﺎﺷﻲ ﻓﯿﮭﺎ ﺧﯿﺮ ﻣﻦ اﻟﺴﺎ ﻋﻲ
Orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berlari
ﻣﻦ ﯾﺴﺘﺜﺮف ﻟﮭﺎ ﺗﺴﺘﺜﺮ ف ﻟﮫ
Siapa yang menengok kepada fitnah, maka fitnah akan menariknya
وﻣﻦ و ﺟﺪ ﻣﻨﮭﺎ ﻣﻠﺠﺄ أو ﻣﻌﺎذًا ﻓﻠﯿﻌُْﺬ ﺑﮫ
Dan siapa yang mendapatkan tempat berlindung dari fitnah
hendaklah ia melindungi dirinya dengannya.
6
Maksudnya apa?
Kata Syaikh bin Baaz; artinya kata beliau :
Akhirnya menjadi samar kebenaran itu. Maka saat itulah orang yang
duduk (maksudnya dia tidak ikut serta dalam fitnah itu) lebih baik
daripada orang yang berdiri. Orang yang berdiri lebih baik daripada
orang yang berjalan. Orang yang berjalan lebih baik daripada orang
yang berlari. Maksudnya dalam fitnah itu. Bahkan orang yang
menengok kepada fitnah itu saja, fitnahpun akan berusaha menarik
dia. Saking beratnya syubhat yang ada dizaman itu.
Contoh : Fitnah internet, HP. Ketika hati kita menginginkan dan menengok
fitnah dan fitnah itu berusaha menarik kita untuk jatuh (kedalamnya).
Membuka tontonan-tontonan yang tidak baik. Di Youtube banyak ceramah-
ceramah yang menyesatkan, da’i-da’i fitnah dan yang lainnya.
7
Kalau kita bisa mendapatkan tempat berlindung dengan cara hanya
duduk dimajelis-majelis tak’lim yang diasuh oleh para assatidzah
yang kuat keilmuannya, sudah cukupkan.
Jangan kemudian hati kita; terkadang ada orang yang hatinya ingin
tahu akhirnya membuka situs abu-abu; akhirnya iapun terkena fitnah
dan syubhat. Dan ini sangat berbahaya.
وﯾﻤﺴﻰ ﻛﺎﻓًﺮا، ﯾﺼﺒﺢ اﻟﺮ ﺟﻞ ﻓﯿﮭﺎ ﻣﺆﻣﻨًﺎ،إن ﺑﯿﻦ أﯾﺪﯾﻜﻢ ﻓﺘﻨﺎ ً ﻛﻘﻄﻊ اﻟﻠﯿﻞ ااﻟﻤﻈﻠﻢ،
واﻟﻘﺎﺋﻢ ﻓﯿﮭﺎ ﺧﯿﺮ ﻣﻦ اﻟﻤﺎﺷﻲ، اﻟﻘﺎﻋﺪ ﻓﯿﮭﺎ ﺧﯿﺮ ﻣﻦ اﻟﻘﺎﺋﻢ، وﯾﺼﺒﺢ ﻛﺎﻓًﺮا،وﯾﻤﺴﻰ ﻣﺆﻣﻨًﺎ،
واﻟﻤﺎﺷﻲ ﻓﯿﮭﺎ ﺧﯿﺮ ﻣﻦ اﻟﺴﺎﻋﻲ
ﻓﻤﺎ ﺗﺄﻣﺮﻧﺎ؟: ﻗﺎﻟﻮا
ﻛﻮﻧﻮا أﺣﻼس ﺑﯿﻮﺗﻜﻢ: ﻗﺎَل
Sesungguhnya didepan kalian nanti akan ada fitnah bagaikan bagian
malam yang gelap. Diwaktu pagi seseorang masih mukmin, diwaktu
sore sudah kafir. Diwaktu sore masih mukmin dan diwaktu pagi dia
kafir. Orang yang duduk dizaman tersebut lebih baik daripada yang
berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan yang
berjalan lebih baik daripada yang berlari.
Mereka berkata apa yang kau perintahkan kepada kami ?
Maka Rasulullah ﷺbersabda : “Jadilah kalian penduduk rumah
kalian.”
8
Dan Nabi ﷺmengabarkan bahwa dizaman itu seseorang mudah
sekali mengganti agamanya. Mudah sekali mengganti keimanannya.
Diwaktu pagi masih mukmin, diwaktu sore dia kafir. Diwaktu sore
dia mukmin, diwaktu pagi dia kafir.
Lalu Nabi ﷺmengatakan bahwa orang yang duduk dimasa itu lebih
baik daripada yang berdiri. Yang berdiri lebih baik daripada yang
berjalan. Dan yang berjalan lebih baik daripada yang berlari.
Maksudnya orang yang duduk dari fitnah dan ia tidak tenggelam
dalam fitnah lebih baik; apalagi daripada orang yang berdiri karena
ingin melihat fitnah. Orang yang berdiri lebih baik daripada orang
yang berjalan dimasa fitnah dan menuju fitnah.
Maka dari itu ini memberikan kepada kita bimbingan agar kita
benar-benar menjaga diri kita dari fitnah. Jangan berani-berani kita
masuk dalam kancah fitnah .
Lalu para sahabat bertanya : Apa yang kau perintahkan kepada kami?
Kata Rasulullah ﷺ:
9
Dirumah kamu untuk memperbaiki diri.
10
“ ﷺ و ﺳﻨﺔ أﺻﺤﺎﺑﮫ رﺿﻲ ﱠ
“ “ ﺗﻌﺎﻟٰﻰ و ﺳﻨﺔ رﺳﻮل ﱠ اﻟﺤﺚ ﻋﻠﻰ اﻟﺘﻤﺴﻚ ﺑﻜﺘﺎب ﱠ
وﻗﻮل،]وﺗﺮك اﻟﻨﻈﺮ واﻟﺠﺪال ﻓﯿﻤﺎ ﯾﺨﺎﻟﻒ ﻓﯿﮫ اﻟﻜﺘﺎب واﻟﺴﻨﺔ. [وﺗﺮك اﻟﺒﺪع،ﻋﻨﮭﻢ
“ ﻋﻨﮭﻢ اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ رﺿﻲ ﱠ
ﯾﻘﻮل ﻓﻲ ﺧﻄﺒﺘﮫ:
Senantiasa berkata dalam khutbahnya :
ﻧﺤﻤﺪ ﱠ
“ ﺑﻤﺎ ھﻮ أھﻠﮫ
Bahwa kami memuji Allah sesuai dengan keagungannya
ﺛﻢ ﯾﻘﻮل:
11
Hadits ini menunjukan :
12
ubah aturan syariat. Adapun maksiat ia melanggar larangan
syariat.
Setiap orang yang berakal, dia akan paham bahwa
mengubah-ubah aturan lebih berat daripada melanggar
aturan. Kalau kita tanya kepada polisi, misalnya ada orang
yang melanggar lampu merah, dia akan ditilang. Tapi kalau
dia mengubah aturan dan dia mengatakan saya mau
berhenti dilampu hijau dan maju dilampu merah, tentu ini
lebih berat. Maka mengubah aturan syariat ini bisa merusak
syariat. Sedangkan melanggar aturan syariat tidak sampai
merusak syariat.
Maka dari itulah pelaku maksiat, ketika ditanya apakah yang
kamu lakukan itu maksiat? Mereka mengatakan : Iya.
Tapi pelaku bid’ah, ketika ditanya apakah yang kamu
katakan itu adalah perkara yang tidak diridhoi oleh Allah ?
maka tidak terima. Karena mereka menganggap itu baik.
13
Lalu ada seseorang berkata : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ini
adalah seakan-akan nasehat orang yang hendak berpisah. Maka apa
wasiat engkau kepada kami ?.”
Maka Rasulullah ﷺbersabda :
ﻓﺈﻧﮫ ﻣﻦ ﯾﻌﺶ ﻣﻨﻜﻢ ﺑﻌﺪي، وإن ﻛﺎن ﻋﺒﺪدًا ﺣﺒﺸﯿًﺎ، واﻟﻄﺎﻋﺔ و اﻟﺴﻤﻊ،“ أوﺻﯿﻜﻢ ﺑﺘﻘﻮ ﱠ
ﻋﻀﻮا ﻋﻠﯿﮭﺎ، و ﺳﻨﺔ اﻟﺨﻠﻔﺎء اﻟﺮاﺷﺪﯾﻦ اﻟﻤﮭﺪﯾﯿﻦ، ﻓﻌﻠﯿﻜﻢ ﺑﺴﻨﺘﻲ،ﺳﯿﺮى اﺧﺘﻼﻓًﺎ ﻛﺜﯿًﺮا
و ﻛﻞ ﺑﺪﻋﺔ ﺿﻼﻟﺔ، ﻓﺈن ﻛﻞ ﻣﺤﺪﺛﺔ ﺑﺪﻋﺔ، )وإﯾّﺎﻛﻢ و ﻣﺤﺪﺛﺎت اﻷﻣﻮر٣( ﺑﺎﻟﻨﻮاﺟﺬ
Aku wasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah. Mendengar dan
ta’at kepada pemimpin walaupun ia adalah hamba sahaya Ethiopia.
Sesungguhnya orang yang hidup diantara kalian setelahku nanti akan
melihat perpecahan yang banyak. Maka saat itu hendaklah kalian
berpegang kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang
tertunjuki. Gigitlah ia dengan gigi geraham. Jauhi oleh kalian perkara
yang diada-adakan. Karena setiap perkara yang diada-adakan itu
bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat.
14
yang sesuai dengan syariat tidak akan mungkin terpilih.
Kalau dia menjadi pemimpin pasti caranya tidak sesuai
syariat. Itu menunjukan bahwa cara pemilihan, walaupun
tidak sesuai syariat tapi tetap kita wajib mengakui hasilnya
dengan mendengar dan ta’at kepadanya selama dia seorang
muslim.
Artinya kalau dia pemimpinnya muslim, kita wajib ta’at dan
mendengar kepadanya sebagai ibadah kita kepada Allah.
Kalau ternyata dia bukan muslim, maka kita mendengar dan
ta’at karena untuk menghindari mudhorot yang lebih besar
saja.
15
اﻟﺘﺤﺬﯾﺮ ﻣﻦ طﻮاﺋﻒ ﯾﻌﺎرﺿﻮن ﺳﻨﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﺑﻜﺘﺎﺑﺎ ﱠ
“ ﺗﻌﺎﻟٰﻰ و ﺷﺪة اﻻﻧﻜﺎر ﻋﻠﻰ ھﺬه
اﻟﻄﺒﻘﺔ
16
Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan
pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan
supaya mereka memikirkan.
Maka disini, kata beliau :
Allah berfirman :
وأﻗﯿﻤﻮا اﻟﺼﻼة و آﺗﻮا اﻟﺰﻛﺎة
17
Dirikan shalat, bayar zakat
18
Hadits ini menunjukan :
19
hasan. Dan mereka menolak hadits yang palsu dan hadits yang
sangat lemah dan tidak menjadikannya sebagai hujjah.
Adapun hadits yang lemah, terjadi ikhtilaf di kalangan ahlus sunnah
wal jamaah bolehkah mengamalkannya dalam masalah fadhilah amal
atau tidak. Yang rojih itupun juga tidak diperbolehkan.
20
Kemudian beliau membawakan atsar dari Manshuur dari Ibrahiim
dari ‘Alqomah; ia berkata : berkata Abdullah bin Mas’ud :
اﻟﻤﻐﯿﺮات،“ اﻟﻮاﺷﻤﺎت و اﻟﻤﺴﺘﻮ ﺷﻤﺎت واﻟﻤﺘﻔﻠﺠﺎت ﻟﻠﺤﺴﻦ ﻗَﺎَل ﻋﺒﺪ ﱠ: ﻗَﺎَل
ﻟﻌﻦ ﱠ: (( “
“ ﺗﻌﺎﻟٰﻰ )) ﻟﺨﻠﻖ ﱠ
Semoga Allah melaknat wanita yang ber tato dan yang minta di tato,
dan yang mengukir giginya/merenggangkan giginya tujuannya untuk
terlihat cantik/bagus. Yang merubah-rubah ciptaan Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﮫ و
ﺗﻌﺎﻟﻰ
أم ﯾﻌﻘﻮب: ﻓﺒﻠﻎ ذﻟﻚ اﻣﺮأة ﻣﻦ ﺑﻨﻲ أﺳﺪ ﯾﻘَﺎَل ﻟﮭﺎ،
Ucapan ibnu Mas’ud ini sampai kepada seorang wanita dari bani
Asad. Yang wanita itu dipanggil : ummu Ya’quub
ﻛﺎﻧﺖ ﺗﻘﺮأ اﻟﻘﺮآن،
Ia hafal Al Quran
ﻓﺄﺗﺘﮫ
Lalu wanita ini mendatangi Ibnu Mas’ud
ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻟﮫ:
Dan berkata :
أﻧﻚ ﻟﻌﻨﺖ اﻟﻮاﺷﻤﺎت و اﻟﻤﺘﻮ ﺷﻤﺎت و اﻟﻤﺘﻔﻠﺠﺎت ﻟﻠﺤﺴﻦ: ﻣﺎ ﺣﺪﯾﺚ ﺑﻠﻐﻨﻲ ﻋﻨﻚ
“ ﺗﻌﺎﻟٰﻰ ؟ اﻟﻤﻐﯿﺮات ﻟﺨﻠﻖ ﱠ
Telah sampai kepadaku ucapanmu bahwa engkau melaknat wanita
yang ber tato dan yang minta di tato dan wanita yang mengukir
giginya yang untuk kecantikan dan merubah-rubah cipta’an Allah ?
Maka Abdullah bin Mas’ud berkata :
“ ﺗﻌﺎﻟٰﻰ “ ﷺ وھﻮ ﻓﻲ ﻛﺘﺎب ﱠ وﻣﺎﻟﻰ ﻻ أﻟﻌﻦ ﻣﻦ ﻟﻌﻦ رﺳﻮل ﱠ: “
)) ! ﻓﻘﺎَل ﻋﺒﺪ ﱠ
Bagaimana aku tidak melaknat orang yang dilaknat oleh Rasulullah
ﷺsementara itu juga ada dalam kitabullah
ﻓﻘﺎﻟﺖ:
Maka wanita ini berkata :
ت ھﺬا ُ ت ﻣﺎ ﺑﯿﻦ ﻟﻮ َﺣﻰ اﻟﻤﺼﺤﻒ ﻓﻤﺎ وﺟﺪ ُ ﻟﻘﺪ ﻗﺮأ.
Aku sudah hafal Al Quran; aku tidak mendapatkan ayatnya
Maka Abdullah bin Mas’ud berkata :
ﻟﺌﻦ ﻛﻨﺖ ﻗﺮأﺗﯿﮫ ﻟﻘﺪ و ﺟﺪﺗﯿﮫ،
Kalau kamu memang benar-benar menghafalnya, kamu akan
mendapatkannya.
21
Allah ta’ala berfirman :
} { ]وﻣﺎ آﺗﺎﻛﻢ اﻟﺮﺳﻮل ﻓﺨﺬوه وﻣﺎ ﻧﮭﺎ ﻛﻢ ﻋﻨﮫ ﻓﺎﻧﺘﮭﻮا٧: اﻟﺤﺸﺮ: [ ﺛﻢ ﻗَﺎَل
Apa apa yang diperintahkan oleh Rasul maka ambillah; apa apa yang
diberikan oleh Rasul ambillah; dan apa yang dilarang oleh Rasul
maka tinggalkanlah . (QS Al Hashr/59 : 7)
22
باب ذم الجدال والخصومات في الدين
ن
َ صُمو
ِ خ
َ هۡم َقۡوٌم
ُ ال َبۡل
ۚ جَد
َ ك ِإال
َ ضَرُبوُه َل
َ َما
Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan
dengan maksud membantah/berdebat saja, sebenarnya mereka
adalah kaum yang suka bertengkar.
23
Berdebat ada 2 macam :
24
Kemudian beliau membawakan atsar Abu Qilaabah; beliau berkata :
ضاللة؛
َّ سو كم في ال
ُ ال تجا لسوا أهل األهواء؛ وال تجادلوهم؛ فإني ال آمن أن َيْغِم
ى عليهم َ أو ُيلبسوا عليكم في الدين بعض ما لبس
Jangan kamu bermajelis dengan ahlul hawaa’. Dan jangan berdebat
dengan mereka. Karena sesungguhnya aku tidak merasa aman untuk
mereka menceburkan kalian dalam kesesatan atau setidaknya kalian
terkena talbis mereka dalam agama sebagaimana mereka terkena
talbis yaitu syubhat.
25
akan kabarkan kamu dengan pendapatku
Kata dia :
إن غلبتك اتبعتني؛: َقال
Kamu harus ikut aku
Kata dia :
نتبعه ؛: َقال
Ya kita ikut dia
Ini nasehat Imam Malik agar kita menjauhi perdebatan dengan ahlul
bid’ah; orang-orang yang mengikuti hawa nafsu; yang berbicara
sebatas dengan ro’yu bukan dengan dalil. Dan bahwasanya
perdebatan itu hanya akan menjadikan kita itu berpindah-pindah dan
tidak punya kekokohan ilmu. Kewajiban kita adalah terus menuntut
ilmu, menta’sis ilmu, mempelajari dasar-dasar ilmu dan
mengokohkan keilmuan kita.
26
Kemudian beliau membawakan atsar Hammad bin Mas’adah; ia
berkata :
Itu menunjukan bahwa beliau tidak mau berdebat dengan ahli bid’ah
karena memang ahli bid’ah tujuan berdebat adalah untuk membela
kebathilannya, bukan untuk mencari kebenaran.
Demikian pula atsar dari Muhammad bin Siriin; bahwasanya ada dua
laki-laki masuk kepada Muhammad bin Siriin dari kalangan ahli
bid’ah. Lalu keduanya berkata : “Wahai Abu Bakr, kami akan
menyampaikan kepada kamu sebuah hadits.”
Kata Muhammad bin Siriin : “Tidak! . Tidak mau, aku tidak mau
mendengarnya.”
Lalu keduanya berkata : “Kami akan bacakan ayat dari Al Quran.”
Kata Muhammad bin Siriin : “Tidak!. Kalian yang pergi atau aku
yang pergi.”
27
Maksud beliau adalah beliau tidak mau mendengarkan syubhat yang
mereka lemparkan. Karena para ahli bid’ah juga membawakan Al
Quran dan hadits namun dipahami dengan pemaham sendiri; bukan
dengan pemahaman para sahabat dan tabi’in . Akan tetapi
disesuaikan dengan akal mereka. Makanya Muhammad bin Siriin
tidak mau berdebat dengan mereka.
(( عليك بآثار من سلف ؛ وإن رفضك الناس ؛ وإياك وآراء الرجال ؛ وإنزخرفوا
)) لك بالقول
Hendaklah kamu pegang atsar salafush shalih walaupun orang-orang
tidak menerima kamu. Dan jauhi oleh kamu pendapat-pendapat
manusia walaupun mereka menghiasinya dengan ucapan yang indah.
28