Anda di halaman 1dari 7

Berkasih Sayang Karena Allah

، ُ‫َـح َمدُهُ َونَ ْست َ ّع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ّف ُره‬


ْ ‫إن الـ َح ْمدَ ّ هلِلّ ن‬ َّ
،‫ت أ َ ْع َما ّلنَا‬ّ ‫سيّهئَا‬ َ ‫ور أ َ ْنفُ ّسنَا َو ّم ْن‬ ّ ‫ش ُر‬ ُ ‫َونَعُوذُ ّباهللّ ّم ْن‬
ُ‫ َوأ َ ْش َهد‬، ُ‫ّي لَه‬ َ ‫ض ّل ْل فَ ََل هَاد‬ ْ ُ‫ َو َم ْن ي‬، ُ‫ض َّل لَه‬ ّ ‫َم ْن َي ْه ّد ّه هللاُ فَ ََل ُم‬
ُ‫أَن الَّ ّإلَهَ ّإالَّ هللا َو ْحدَهُ َال ش َّري َْك لَهُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن ُمـ َح َّمدا ً َع ْبدُه‬
.‫سولُه‬ ُ ‫َو َر‬
‫َّللاَ َح َّق تُقَاتّ ّه َو َال ت َ ُموت ُ َّن ّإ َّال َوأ َ ْنت ُ ْم‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذّينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
َ‫ُم ْس ّل ُمون‬
=5v $ä} ã ð 1äR% dä] p
َ ‫َّللاَ َوقُولُوا قَ ْو ًال‬
‫سدّيدًا‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذّينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
ُ‫سولَه‬ َّ ّ‫ص ّل ْح لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ّف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ّطع‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬ ْ ُ‫ي‬
ُ ‫فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا َع ّظي ًما أ َ َّما َب ْعد‬
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah.
Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-
benarnya taqwa, baik dalam keadaan sepi ataupun ramai, dalam keadaan
suka maupun duka, karena sesungguhnya taqwa dapat menjaga kita dari
siksa api neraka. Dan alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan serta
ketenang berada di rumah Allah ini, tapi sampai tiba massa nya semua ini
akan musnah “

َ َ‫س َما ٓ ُء ٱنف‬


١ ‫ط َرت‬ َّ ‫إّذَا ٱل‬
Apabila langit terbelah,
٢ ‫ب ٱنتَث َ َرت‬
ُ ‫َو ّإذَا ٱل َك َوا ّك‬
Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan.
٣ ‫ار فُ ّ هج َرت‬
ُ ‫َو ّإذَا ٱلبّ َح‬
Dan apabila Lautan diledakkan
ُ ُ‫َو ّإذَا ٱلقُب‬
٤ ‫ور بُع ّث َرت‬
1
Dan apabila semua yang di kubur akan di bangkitkan
٥ ‫س َّما قَدَّ َمت َوأ َ َّخ َرت‬
ٞ ‫َع ّل َمت نَف‬
Hari itu barulah jiwa-jiwa akan sadar, apa yang sudah ia lakukan apa yang
telah ia lalaikan. (Al Infitar 82 ; 1-5)

Dimanakah kita mencari tempat bernaung selain naungan Allah?


Bangunan yang kokoh akan hancur berkeping-keping, bahkan gunung yang
besar sekalipun akan terlepas dari pasaknya, dan pada saat itulah manusia
“Wataronnaasa sukkaro” kau sangka mereka mabuk, “wamaahum bis
sukkaro” mereka bukan mabuk, “walakin adzaaballahu syadid” tapi
semata-mata karena azab Allah yang amat sangat dahsyat.
Yang menjadi pertanyaan adalah, Siapakah yang akan mendapat
naungan Allah pada hari itu? Dalam sebuah hadits dikatakan ada beberapa
golongan orang yang kelak mendapat naungan Allah di hari kiamat,
diantaranya adalah “Tahabba fillah” orang yang berkasih sayang karena
Allah, “ijtama’a alaih” bertemu karena Allah, “wa tafarroqo alaih” dan
berpisah karena Allah. Merekalah yang akan dicari oleh Allah SWT.
Allah akan bertanya, Mana orang-orang yang dulu berkasih sayang
karena Aku?, tidak menyakiti karena Aku?, tidak fitnah adu domba karena
Aku?, dan tidak pernah menganiaya karena Aku?.... Aku akan memberikan
naungan-Ku kepada mereka. Sungguh hari itu tidak ada naungan kecuali
naungan-Ku.

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,


Ketahuilah bahwa, Allah mencari mereka bukan karena Allah tidak
tahu, Allah Maha Tahu, tetapi karena Allah ingin memberi tahu kepada
siapa yang tidak tahu dan kepada siapa yang tidak mau tahu, bahwa ada
orang-orang yang akan mendapat naungan Allah, di saat tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya, di bawah singgasana Ars-Nya, di bawah bayang-
bayang kekuasaan-Nya, mereka adalah orang-orang yang berkasih sayang
karena Allah Swt.
Berkasih sayang karena jabatan akan sirna, berkasih sayang karena
harta akan binasa, tetapi apabila kita berkasih sayang karena “Asyhadu alla
ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammar rasulullah” apapun sukunya,
apapun bangsanya, apapun rasnya, bagaimanapun warna kulitnya, dia

2
adalah saudara kita!. Itu yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad Saw sejak
14 abad silam yang lalu.

Jamaah Jum’at yang di muliakan Allah ;


Telah di contohkan oleh Rasulullah Saw pada peristiwa fathul makkah,
sepuluh ribu pasukan bersama Nabi Muhammad saw, nabi tidak memanggil
Sayyidina Abu Bakar, Nabi tidak memanggil Sayyidina Umar, Nabi tidak
memanggil Sayiyidina Utsman, dan Nabi tidak memanggil Sayyidina Ali
namun yang di panggil adalah Bilal bin abi rabbah, yakni salah satu sahabat
yang berkulit hitam, budak miskin, susah, hamba sahaya, namun Bilal naik
ke atas Kakbah, dialah yang mengumandangkan adzan (Allahu Akbar) di
tengah-tengah kaum muslimin.
Andai waktu itu yang mengumandangkan adzan adalah Sayyidina
Usman, maka orang-orang akan berkata “Yaa tentulah Usman karena dia
kaya raya. Andai yang mengumandangkan adalah sayyidina Ali, orang akan
berkata ”Yaa tentulah Ali karena ia adalah saudara sepupunya”. Andai yang
mengumandangkan adalah sayyidina Umar, orang akan berkata “Yaa
Tentulah Umar, karena ia yang paling kuat tenaganya di antara kita”. Dan
andai yang mengumandangkan adalah Sayyidina Abu Bakar ash siddiq,
maka orang akan berkata ”yaa tentulah Abu Bakar, karena pengorbanan
hartanya yang begitu banyak, tentulah Abu Bakar karena ia adalah mertua
Nabi Muhammad Saw.

Namun ternyata yang di pilih oleh Nabi Muhammad saw adalah Bilal
bin abi rabah, yang tidak dipandang karena warna kulitnya, yang tidak
dipandang karena hartanya, yang tidak di pandang karena nasab suku
bangsanya, tapi Allah memuliakan dia, bahkan lebih dulu sendalnya masuk
syurga daripada kita.
dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa Nabi Muhammad saw memanggil
Bilal ;
‫ي ّفي ْال َجنَّ ّة‬
َّ َ‫ف نَ ْعلَي َْك َبيْنَ َيد‬ َ .... ‫َيا بّ ََل ُل‬
َّ َ‫س ّم ْعتُ د‬
Wahai Bilal aku dengar suara gesekan sandalmu dalam syurga, apa
amalmu wahai bilal?, apa kata bilal? “Aku tidak pernah meninggalkan
sholat sunnah setelah wudhu ya Rasulallah.

Ketahuilah Jamaah Jum’at sekalian, dalam hadits yang lain dikatakan

3
‫ظ ُر‬ُ ‫ إّ َّن هللاَ الَ يَ ْن‬: ّ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫َع ْن أَبّ ْي ُه َري َْرة َ قَا َل‬
‫ظ ُر ّإلَى قُلُ ْو ّب ُك ْم َو أ َ ْع َما ّل ُك ْم‬
ُ ‫ص َو ّر ُك ْم َو أ َ ْم َوا ّل ُك ْم َو لَ ّك ْن يَ ْن‬
ُ ‫ّإلَى‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidak memandang
kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat
kepada hati dan amal kalian”. (HR. Muslim No. 4651)

Amal itulah yang akan kita bawa ke hadapan Allah Swt. Hari itu tak ada
gunanya harta dan tak ada gunanya tahta kecuali orang yang datang
menghadap Allah “bi Qalbin Salim” membawa hati yang bersih.

Jamaah jum’at yang di muliakan Allah.


Janganlah tertipu oleh dunia, dunia ibarat setetes air di samudra yang
luas, yang apabila kita celupkan tangan ke samudra itu kemudian kita
angkat, maka akan nampak tinggal setetes air di ujung jari, itulah Dunia!.
Jangan hanya karna setetes itu engkau khianati sahabatmu, jangan hanya
karna setetes itu engkau umbar aib saudaramu. Wala Tajassasu janganlah
engkau cari-cari kesalahan orang lain! Jangan kau buka aibnya!, apalagi
sampai engkau buat-buat!
Apabila itu memang aibnya maka sungguh engkau telah berghibah,
apabila tidak ! maka sungguh engkau telah melakukan perbuatan fitnah,
kau sudah berbuat dzolim kepadanya, “Ittaqu zulma” takutlah pada
perbuatan dzolim, “fa inna zulma, zuluumaatun yaumal qiyaamah” karena
sesungguhnya kedzoliman akan menjadi kegelapan di hari kiamat.
Pernah suatu kali Nabi Muhammad Saw bertanya kepada para
sabahatnya. “tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?”, Sahabat
menjawab ; “orang yang tidak punya uang, yang tidak punya harta, itulah
orang yang bangkrut”. Nabi berkata ;”bukaan... bukan itu wahai
sahabatku” ya’ti yaumal qiyamati bis sholaatin, datang ia menghadap
Allah dengan pahala sholat yang banyak, puasa yang banyak, zakat yang
banyak, tetapi ternyata ia telah menghianati saudaranya, ia telah
menghianati sahabatnya, ia telah mendzolimi orang lain. Maka ia akan di
tuntut di hadapan Allah, di ambil pahala sholatnya diberikan kepada
saudaranya, di ambil pahala puasanya diberikan kepada sahabatnya, di
ambil pahala zakatnya, haji nya dan diberikan kepada orang yang ia dzolimi,
akhirnya amal amal dan amal itu akan habis tak tersisa bahkan dosa
4
dosanya bertambah sebanyak dosa orang-orang yang telah ia dzolimi.
Dimasukkanlah ia ke dalam api neraka, Kholidiina fiiha abada kekal selama-
lamanya di dalam neraka. Na udzubillah min dzalik.
Jamaah jum’at yang di rahmati Allah;
Oleh karena itu, berkasih sayanglah kita karena Allah, janganlah
melampaui batas, janganlah berbuat dholim sesama hamba Allah, agar
kelak kita mendapat naungan Allah hingga akhirnya kita dikumpulkan
bersama orang-orang shalih di dalam syurganya Allah.
Nabi Muhammad bersabda; Perumpamaan orang-orang mukmin
dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan
merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan
demam”. (HR. Muslim).
‫آن ْال َك ّري ّْم َو نَفَ َعنّ ْي َو ّإيَّا ُك ْم ّب َما‬
ّ ‫ار َك هللاُ ّل ْي َولَ ُك ْم فّي ْالقُ ْر‬ َ َ‫ب‬
‫ت َو ّذ ْك ّر ْال َح ّكي ّْم َوتَقَبَّ َل ّم ّنهي َو ّم ْن ُك ْم تَّلَ َوتَهُ ّإنَّهُ ُه َو‬ ّ ‫فّ ْي ّه ّمنَ اْألَيَا‬
‫س ّم ْي ُع ْال َع ّل ْي ُم‬
َّ ‫ال‬

Mukaddimah 2

‫ّإ َّن ْال َح ْمدَ ّ َّلِلّ ن َْح َمدُهُ َونَ ْست َ ّع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ّف ُر ْه َونَعُوذُ ّباهللّ ّم ْن‬
ُ‫ض َّل لَه‬ ّ ‫ َم ْن َي ْه ّد ّه هللاُ فََلَ ُم‬،‫ت أ َ ْع َما ّلنَا‬ ّ ‫س ّيهئَا‬ َ ‫ش ُر ْو ّر أ َ ْنفُ ّسنَا َو ّم ْن‬
ُ
َ‫ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ ّإلَهَ ّإالَّ هللاُ َو ْحدَهُ ال‬.ُ‫ّي لَه‬ َ ‫ض ّل ْل فََلَ هَاد‬ ْ ُ‫َو َم ْن ي‬
‫سَلَ ُم‬َّ ‫صَلَة ُ َوال‬ َّ ‫ َوال‬.ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫ش َّري َْك لَهُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬
{ : ‫َّللاُ ت َ َعالَى‬ َّ ‫ أ َ َّما َب ْعد ُ؛ فَقَا َل‬.‫ص ْح ّب ّه‬ َ ‫َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ّل ّه َو‬
} ‫الزا ّد الت َّ ْق َوى‬ َّ ‫َوت َزَ َّودُوا فَإ ّ َّن َخي َْر‬
‫ َيا أَيُّها َ الَّ ّذيْنَ َءا َمنُ ْوا‬،‫ي‬ ‫صلُّ ْونَ َعلَى النَّ ّب ّه‬ َ ُ‫ّإ َّن هللاَ َو َمَلَئّ َكتَهُ ي‬
‫س ّله ُم ْوا ت َ ْس ّل ْي ًما‬
َ ‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ّه َو‬
َ .
5
‫ْت َعلَى‬‫صلَّي َ‬ ‫ص ّهل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ّل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ّل‬ ‫إّب َْرا ّهي َْم َو َعلَى آ ّل إّب َْرا ّهي َْم‪َ .،‬وبَ ّ‬
‫ت َعلَى إّب َْرا ّهي َْم َو َعلَى آ ّل إّب َْرا ّهي َْم‪ ،‬إّنَّ َك َح ّم ْيدٌ‬ ‫ار ْك َ‬
‫ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬
‫َم ّج ْيدٌ‬

‫‪Doa‬‬

‫ت َو ْال ُم ْس ّل ّميْنَ َو ْال ُم ْس ّل َما ّ‬


‫ت‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ّف ْر ّل ْل ُمؤْ ّمنّيْنَ َو ْال ُمؤْ ّمنَا ّ‬
‫ْب الدَّ َع َوا ّ‬
‫ت‬ ‫ْب ُم ّجي ُ‬ ‫س ّم ْي ٌع قَ ّري ٌ‬ ‫ت ّإنَّ َك َ‬ ‫اء ّم ْن ُه ْم َواْأل َ ْم َوا ّ‬ ‫األ َ ْحيَ ّ‬
‫ان َو َال‬ ‫سبَقُ ْونَا بّ ْ ّ‬
‫ال ْي َم ّ‬ ‫َربَّنَا ا ْغ ّف ْر لَنَا َو ّ ّل ْخ َوانّنَا الَّ ّذيْنَ َ‬
‫وف َر ّحي ٌم‬ ‫ت َ ْجعَ ْل فّ ْي قُلُ ْوبّنَا ّغ اَل ّللَّ ّذيْنَ آ َمنُوا َربَّنَا إّنَّ َك َر ُء ٌ‬
‫اجعَ ْلنَا‬ ‫اجنَا َوذُ ّ هريَّاتّنَا قُ َّرة َ أ َ ْعيُ ٍن َو ْ‬ ‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ّم ْن أ َ ْز َو ّ‬
‫ّل ْل ُمت َّ ّقيْنَ إّ َما ًما‬
‫َارا‬
‫صغ ً‬ ‫ار َح ْم ُه َما َك َما َربَّ َيانَا ّ‬ ‫َربَّنَا ا ْغ ّف ْر لَنَا َو ّل َوا ّلدَ ْينَا َو ْ‬
‫سنَةً َو ّقنَا َعذَ َ‬
‫اب‬ ‫سنَةً َو ّفي ْاْل ّخ َر ّة َح َ‬ ‫َربَّنَا آ ّتنَا ّفي الدُّ ْن َيا َح َ‬
‫ار‬‫النَّ ّ‬
‫وصلى هللا على نبينا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين‬
‫س ََل ٌم َعلَى‬ ‫صفُونَ َو َ‬ ‫ب ْال ّع َّز ّة َع َّما َي ّ‬ ‫س ْب َحانَ َر ّب َهك َر ه ّ‬ ‫ُ‬
‫ب ْال َعالَ ّمينَ‬ ‫س ّلين ََو ْال َح ْمدُ ّ َّلِلّ َر ه ّ‬‫ْال ُم ْر َ‬

‫‪6‬‬
‫اء ذّي‬ ‫ان َوإّيت َ ّ‬ ‫س ّ‬‫ال ْح َ‬‫َّللاَ يَأ ْ ُم ُر بّ ْالعَ ْد ّل َو ّ‬
‫عبادَ هللا‪ ،‬إّ َّن َّ‬
‫َاء َو ْال ُمن َك ّر َو ْالبَ ْغي ّ يَ ّع ُ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم‬ ‫ْالقُ ْربَى َويَ ْن َهى َع ْن ْالفَ ْحش ّ‬
‫تَذَ َّك ُرونَ‬
‫يز ْدكم‪،‬‬‫نعمه ّ‬ ‫فاذكروا هللاَ يذ ُك ْركم‪ ،‬واش ُكروه على ّ‬
‫ول ّذ ْك ُر هللاّ أكبر‪ ،‬وهللاُ يعل ُم ما تصنعون‬

‫‪Saifun Nizar AL Khuri, S.Pd.I‬‬


‫‪Balikpapan, 30 Juni 2017‬‬

‫‪1. Masjid Al-Furqan‬‬


‫‪2. Masjid Al-Hilal GSI‬‬

‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai