Anda di halaman 1dari 163

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Sekolah Menengah Atas Kelas XI

BPK PENABUR Jakarta


2016

untuk kalangan sendiri


PENYUSUN BUKU :
Bredyna Agnesiana, S.Si. Teol.
Laudya Sakti Baiin,S.Si. Teol.
Retnaningsih, S.Si. Teol.
Silviati Naryosusilo, S.Th.

EDITOR :
Seksi Pendidikan Kristiani
Bagian Kerohanian dan Karakter

DESAIN GRAFIS :
Bagian Desain Multimedia
KATA PENGANTAR

Kebutuhan akan adanya buku Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang


dapat dijadikan sebagai pegangan bersama untuk mengajar di lingkungan BPK
PENABUR Jakarta merupakan kerinduan bersama para pengajar/guru PAK.
Untuk itulah, Bagian Kerohanian dan Karakter bersama para guru
mengembangkan buku PAK di lingkungan BPK PENABUR Jakarta. Pengembangan
dilakukan berdasarkan masukan dan saran yang kami terima dari berbagai
pihak. Pengembangan buku ini bertujuan agar materi PAK yang diajarkan juga
lebih dapat diterima dan sesuai dengan kondisi peserta didik.

Materi-materi yang ada dalam buku ini telah disesuaikan dengan


Kurikulum 2013 yang menekankan kompetensi inti: spiritual, sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, yang dalam penyusunannya kami mencoba
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Selain pengembangan
materi berdasarkan kurikulum 2013, kami mencoba juga untuk
mengintegrasikan materi PAK dan PKBN2K (Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-
Nilai Kristiani) dalam kesatuan materi, sehingga ketika peserta didik
mendapatkan materi tertentu, pada saat itu juga peserta didik diajarkan
karakter apa yang hendak dikembangkan.

Dalam keterbatasan, kami sadar bahwa buku yang disusun belum


sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran agar dapat
memperbaiki buku ini di masa yang akan datang. Kepada berbagai pihak yang
telah membantu penerbitan buku ini, kami mengucapkan terima kasih.

Jakarta, Juni 2016

Djudjun D. Supriadi, S.Th, M.Min


KaBag. Kerohanian dan Karakter

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................... ii

Pemetaan Kurikulum PAK Kelas XI ........................................................ iv

Pelajaran 1 ...................................................................................... 3

A. Arti Keluarga ............................................................................ 6

B. Keluarga menurut Perspektif Iman Kristen .................................... 8

C. Fungsi Keluarga menurut Dasar Alkitab ........................................ 11

D. Kristus sebagai Dasar Pembentukan Keluarga ............................... 13

Pelajaran 2 ...................................................................................... 17

A. Karya Allah dalam Kehidupan Keluarga ......................................... 20

B. Tanggungjawab Orang Tua terhadap Anak .................................... 23

C. Tanggungjawab Anak terhadap Orang Tua .................................... 27

Pelajaran 3 ...................................................................................... 33

A. Anugerah Keselamatan Allah Tertulis dalam Alkitab ....................... 36

B. Saling Mengasihi ....................................................................... 39

Pelajaran 4 ...................................................................................... 47

A. Modernisasim ............................................................................ 50

B. Dampak Modernisasi .................................................................. 57

C. Pengaruh Modernisasi terhadap Kehidupan Keluarga Kristen ......... 59

Pelajaran 5 ...................................................................................... 63

A. Pengertian Tanggung Jawab ........................................................ 66

B. Remaja Kristen yang Bertanggungjawab ....................................... 68

C. Remaja Bertanggungjawab dalam Alkitab ..................................... 72

D. Remaja Kristen di Tengah Keluarga ............................................. 75

E. Tantangan menjadi Pribadi Bertanggungjawab ............................. 78

ii
Pelajaran 6 ...................................................................................... 85

A. Peran Orang Tua ........................................................................ 88

B. Pembentukan Keluarga ............................................................... 89

C. Kehadiran Keluarga .................................................................... 90

Pelajaran 7 ...................................................................................... 95

A. Pendidikan dalam Konteks Yahudi ................................................. 98

B. Pendidikan dalam Gereja Perdana ................................................. 99

Pelajaran 8 ...................................................................................... 109

A. Arti Kebudayaan ......................................................................... 112

B. Kebudayaan sebagai Sebuah Mandat ............................................. 114

C. Tujuan Kebudayaan ..................................................................... 114

D. Kebudayaan dan Keterbatasan Manusia .......................................... 116

E. Hubungan antara Gereja dan Kebudayaan ...................................... 116

Pelajaran 9 ...................................................................................... 121

A. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Kehidupan Manusia ........... 124

B. Allah Memberikan Mandat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi ............................................................................. 125

C. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara


Bertanggungjawab ...................................................................... 128

Pelajaran 10 ...................................................................................... 135

A. Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi Lingkungan Hidup ... 138

B. Pentingnya Menjaga Lingkungan Hidup .......................................... 141

C. Pentingnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Ramah


Lingkungan................................................................................. 144

Daftar Pustaka .................................................................................... 151

iii
Pemetaan Kurikulum Pendidikan Agama Kristen Kelas XI SMA
BPK PENABUR Jakarta

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator


1. Menghayati dan 1.1. Mengakui peran 1.1.1. Mensyukuri keluarga
mengamalkan Allah dalam Kristen dalam perspektif
ajaran agama yang kehidupan Iman Kristen.
dianutnya. keluarga. Mensyukuri
pemeliharaan Allah
dalam keluarga.
1.1.2. Mensyukuri
pemeliharaan Allah
dalam keluarga.
1.2. Menghayati nilai- 1.2.1. Menghayati nilai-nilai
nilai Kristiani Kristiani dalam
dalam kehidupan kehidupan keluarga.
keluarga agar siap 1.2.2. Menghayati diri sebagai
menghadapi gaya keluarga Kristen di
hidup modern. tengah kehidupan
modern.
1.2.3. Menghayati pentingnya
tanggung jawab remaja
Kristiani.
1.3. Mengakui peran 1.3.1. Menghayati karya Allah
keluarga dan melalui peran orang tua
sekolah sebagai dalam keluarga.
lembaga 1.3.2. Mensyukuri pemahaman
pendidikan utama sekolah sebagai wadah
dalam kehidupan mengembangkan
modern. potensi.

1.4. Mengakui bahwa 1.4.1. Mensyukuri


perkembangan perkembangan
kebudayaan, ilmu kebudayaan dalam
pengetahuan, dan perspektif Iman Kristen.
teknologi adalah 1.4.2. Mensyukuri
anugerah Tuhan. perkembangan IPTEK
dalam kehidupan
manusia.
1.4.3. Mensyukuri
perkembangan IPTEK
yang ramah lingkungan.

iv
2. Menghayati dan 2.1. Mengembangkan 2.1.1. Berperilaku sebagai
mengamalkan perilaku tanggung layaknya keluarga
perilaku jujur, jawab sebagai Kristen menurut Alkitab.
disiplin, tanggung wujud dari
2.1.2 Bertanggungjawab
jawab, peduli pengakuan
sebagai anggota
(gotong royong, terhadap peran
keluarga.
kerjasama, toleran, Allah dalam
damai), santun, kehidupan
responsif, dan pro- keluarga.
aktif, dan 2.2. Mewujudkan nilai- 2.2.1. Mewujudkan nilai-nilai
menunjukkan sikap nilai Kristiani dalam Kristiani dalam
sebagai bagian dari kehidupan keluarga kehidupan keluarga.
solusi atas berbagai untuk menghadapi 2.2.2. Bersikap sebagai
permasalahan gaya hidup modern. keluarga Kristen di
dalam berinteraksi tengah kehidupan
secara efektif modern.
dengan lingkungan 2.2.3. Bertanggung jawab
sosial dan alam dalam setiap hal.
serta dalam
menempatkan diri 2.3. Bersikap kritis 2.3.1. Mengembangkan
sebagai cerminan dalam menyikapi perilaku sadar
bangsa dalam peran keluarga dan pentingnya keluarga
pergaulan dunia. sekolah sebagai sebagai lembaga
lembaga pendidikan pendidikan pertama dan
dalam kehidupan utama.
modern. 2.3.2. Menunjukkan sekolah
sebagai wadah
mengembangkan
potensi.
2.3.3. Menunjukkan sekolah
sebagai wadah
mengembangkan
potensi.
2.4. Bersikap kritis 2.4.1. Memanfaatkan
dalam menghadapi perkembangan
perkembangan kebudayaan dalam
kebudayaan, ilmu perspektif Iman Kristen.
pengetahuan, dan 2.4.2. Mengelola
teknologi dengan perkembangan IPTEK
mengacu pada dalam kehidupan
Alkitab. manusia.
2.4.3. Menyikapi
perkembangan IPTEK
yang ramah lingkungan.

v
3. Memahami, 3.1. Menjelaskan peran 3.1.1. Menjelaskan arti
menerapkan, dan Allah dalam keluarga.
menganalisis kehidupan 3.1.2. Menjelaskan makna
pengetahuan keluarga. keluarga menurut
faktual, konseptual, Alkitab.
prosedural, dan 3.1.3. Menjelaskan
metakognitif terbentuknya keluarga
berdasarkan rasa berdasarkan iman
ingin tahunya Kristen.
tentang ilmu 3.1.4. Menjelaskan fungsi
pengetahuan, keluarga.
teknologi, seni, 3.1.5. Menjelaskan karya Allah
budaya, dan dalam kehidupan
humaniora dengan keluarga.
wawasan 3.2. Menjelaskan 3.2.1. Menjelaskan makna
kemanusiaan, pentingnya nilai- Anugerah Allah sebagai
kebangsaan, nilai Kristiani dalam pedoman orang percaya
kenegaraan, dan kehidupan keluarga 3.2.2. Menjelaskan Injil
peradaban terkait untuk menghadapi sebagai dasar kebenaran
penyebab fenomena gaya hidup modern. Firman Tuhan.
dan kejadian, serta 3.2.3. Menjelaskan makna
menerapkan modernisasi dalam
pengetahuan masyarakat.
prosedural pada 3.2.4. Mengevaluasi dampak
bidang kajian yang modernisasi.
spesifik sesuai 3.2.5. Mengkualifikasikan
dengan bakat dan pengaruh modernisasi
minatnya untuk terhadap keluarga.
memecahkan 3.2.6. Menjelaskan arti
masalah. bertanggung jawab.
3.2.7. Mengklasifikasikan pola
remaja Kristen yang
bertanggung jawab.
3.2.8. Menganalisis bentuk
sikap hidup bertanggung
jawab di tengah
keluarga.
3.3. Menganalisis peran 3.3.1. Menjelaskan peran
keluarga dan orang tua dalam
sekolah sebagai keluarga.
lembaga pendidikan 3.3.2. Menjelaskan proses
dalam kehidupan pembentukan keluarga.
modern. 3.3.3. Menunjukkan kehadiran
keluarga dalam
kehidupan modern.

vi
3.3.4. Menjelaskan pola
pendidikan dalam
konteks Yahudi.
3.3.5. Menjelaskan pola
pendidikan dalam
konteks gereja perdana.
3.4. Mengidentifikasi 3.4.1. Menjelaskan arti
perkembangan kebudayaan.
kebudayaan, ilmu 3.4.2. Menjelaskan
pengetahuan, dan kebudayaan sebagai
teknologi dengan sebuah mandat.
mengacu pada 3.4.3. Memetakan tujuan
Alkitab. kebudayaan.
3.4.4. Mencontohkan hubungan
kebudayaan dan
keterbatasan manusia.
3.4.5. Mengkaji hubungan
antara gereja dan
kebudayaan.
3.4.6. Memetakan IPTEK dalam
kehidupan manusia.
3.4.7. Menguraikan pernyataan
Allah yang memberikan
mandat untuk
mengembangkan IPTEK.
3.4.8. Mencontohkan
pemanfaatan IPTEK
secara bertanggung
jawab.
3.4.9. Menjelaskan dampak
IPTEK bagi lingkungan
hidup.
3.4.10. Mengklasifikasikan
pentingnya menjaga
lingkungan hidup.
4. Mengolah, menalar, 4.1. Bersaksi tentang 4.1.1. Mempraktikkan hidup
dan menyaji dalam peran Allah dalam saling mengasihi antar
ranah konkrit dan keluarganya. anggota keluarga.
abstrak terkait
4.1.2. Mempraktikkan hidup
dengan
saling mengasihi antar
pengembangan dari
anggota keluarga.
yang dipelajarinya
di sekolah secara

vii
mandiri, bertindak 4.2. Berperan aktif 4.2.1. Mempraktikkan nilai-nilai
secara efektif, dan mewujudkan nilai- Kristiani dalam
kreatif, serta nilai Kristiani dalam kehidupan.
mampu kehidupan 4.2.2. Membuat laporan
menggunakan keluarganya untuk pengamatan terhadap
metoda sesuai menghadapi gaya keluarga masing-masing
kaidah keilmuan. hidup modern. peserta didik tentang
kecenderungan gaya
hidup modern yang
mempengaruhi
keluarganya.
4.2.3. Mempraktikkan hidup
yang bertanggung jawab
sebagai remaja Kristiani.
4.3. Membuat refleksi 4.3.1. Mempresentasikan
tentang peran tentang hasil refleksi
keluarga dan tentang keluarga dalam
sekolah sebagai kehidupan modern.
lembaga pendidikan 4.3.2. Mempresentasikan
dalam kehidupan perbandingan pola
modern. pendidikan dalam
konteks Yahudi dan
gereja perdana.
4.4. Membuat karya 4.4.1. Mempresentasi hasil
untuk mengkritisi kajian terhadap
perkembangan hubungan iman Kristen
kebudayaan, ilmu dan kebudayaan.
pengetahuan, dan 4.4.2. Mempresentasikan
teknologi dengan IPTEK dalam perspektif
mengacu pada Iman Kristen.
Alkitab. 4.4.3. Mempresentasikan
perkembangan IPTEK
yang ramah lingkungan.

viii
BAGIAN 1

Kompetensi Dasar:

1. Mengakui peran Allah dalam kehidupan keluarga.

2. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sebagai wujud


dari pengakuan terhadap peran Allah dalam kehidupan
keluarga.

3. Menjelaskan peran Allah dalam kehidupan keluarga.

4. Bersaksi tentang peran Allah dalam keluarga.


PELAJARAN 1

KELUARGA KRISTEN
DALAM PERSPEKTIF
IMAN KRISTEN

BAHAN ALKITAB
Kejadian 2:21–25,
Kejadian 2:18,
Kejadian 2:20,
Kejadian 1:28,
1 Korintus 11:3,
Matius 7:24-27,
Ulangan 6:4–9 dan
Efesus 5:22–23.

INDIKATOR
Spritual
1.1.1. Mensyukuri keluarga Kristen dalam perspektif Iman Kristen.
Sosial
2.1.1. Berperilaku sebagai layaknya keluarga Kristen menurut Alkitab.
Pengetahuan
3.1.1. Menjelaskan arti keluarga.
3.1.2. Menjelaskan makna keluarga menurut Alkitab.
3.1.3. Menjelaskan terbentuknya keluarga berdasarkan iman Kristen.
3.1.4. Menjelaskan fungsi keluarga.
Ketrampilan
4.1.1. Mempraktikkan hidup saling mengasihi antar anggota keluarga.

3
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta

PENGANTAR PEMBELAJARAN
Pada bab ini, kamu akan belajar tentang pengertian keluarga dan
fungsi serta peranan keluarga berdasarkan perspektif iman Kristen.
Dalam bab ini, dibahas tentang arti keluarga berdasarkan pendapat para
tokoh sosiolog, keluarga berdasarkan perspektif iman Kristen dan fungsi
keluarga menurut Alkitab. Dengan demikian diharapkan setiap keluarga
dapat berjalan dengan ideal dan harmonis. Diharapkan dengan belajar bab
ini kamu sebagai bagian anggota keluarga mampu menjaga keharmonisan
dalam keluarga dan mampu bersikap saling menghargai antar anggota
keluarga.

Dalam pembahasan materi keluarga ini, perlu disadari juga adanya


realita bahwa setiap keluarga tidak selamanya harmonis dan ideal.
Adakalanya sebuah keluarga mengalami permasalahan, perselisihan atau
bahkan perceraian. Jika ada diantara kalian yang mengalami situasi demikian,
janganlah berkecil hati atau malu karena ini diluar kendalimu. Marilah kita
memohon pada Kristus supaya Ia memulihkan kondisimu dan keluarga,
dalam mewujudkannya diperlukan kekuatan, sikap dan dukunganmu
terhadap keluarga. Satu hal yang terpenting dalam pembahasan bab ini
mau mengajarkan bahwa apapun situasi keluarga yang kamu hadapi saat
ini, syukurilah itu sebagai bagian dari karya Allah dalam hidupmu.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU

KJ. 451 : Bila Yesus Berada di Tengah Keluarga

Bila Yesus berada di tengah keluarga,

Bahagialah kita, bahagialah kita

Bila Yesus berkuasa, di tengah keluarga

Pasti kita bahagia, pasti kita bahagia

Berdoa

5
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Arti Keluarga
Kristus adalah kepala rumah tangga, tempat keluarga berseru dan
memohon. Sebagai kepala rumah tangga, Ia mempersatukan dengan
kasih-NYA. Kasih dan kebaikan-NYA dinyatakan setiap saat. Yang menjadi
permasalahan, seringkali keluarga menghilangkan/ menolak kasih dan
kebaikan Tuhan. Mari kita melihat diri dengan jujur, sebagai anggota
keluarga sudahkah kita mensyukuri kebaikan dan kasih-NYA dalam setiap
situasi dan dalam diri setiap anggota keluarga kita. Sehingga setiap
keluarga seharusnya merupakan komunitas atau paguyuban terkecil, yang
di dalamnya tiap orang merasa memiliki kewajiban untuk tidak sekedar
tinggal dalam satu rumah, tetapi untuk menikmati kebersamaan dalam
cinta kasih, kepedulian, kesetiaan dan saling berbagi dalam susah maupun
senang.

Keluarga
Keluarga

Sumber: health.liputan6.com

Pengertian lain, keluarga adalah sebuah komunitas yang menciptakan


struktur yang memaksa kita untuk berjuang menghadapi setiap masalah
dan ujian untuk mencapai titik yang lebih baik. Berdasarkan hubungan
darah, keluarga dapat dibedakan menjadi keluarga inti yaitu yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak. Sedangkan pengertian yang kedua adalah keluarga
batih yaitu ayah, ibu, anak, kakek, nenek, om dan tante. Dalam sumber lain
didefinisikan keluarga adalah “lembaga atau unit terkecil dalam masyarakat
yang terdiri dari ayah-ibu dan anak (dalam lingkup yang lebih kecil). Selain
itu keluarga juga dapat diartikan sebagai suatu persekutuan yang terdiri
dari sejumlah keluarga yang terikat dalam pertalian darah, misalnya: kakek,
nenek, paman, bibi, cucu, dan lain sebagainya. Demikianlah beberapa
definisi keluarga yang berkembang dan dipahami dalam masyarakat.

6
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 1

Analisa Lagu Keluarga Cemara

Keluarga Cemara

Harta yang paling berharga adalah keluarga

Mutiara tiada tara adalah keluarga

Puisi yang paling bermakna adalah keluarga

Mutiara yang paling indah adalah keluarga

Reff. Selamat pagi emak, selamat pagi abah

Mentari hari ini berseri indah

Terimakasih emak, terimakasih abah

Kan kukejar hari ini demi masa depanku

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Menurut kamu apakah makna dari lagu tersebut?

..............................................................................................
...............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

2. Apakah keluarga bagi kamu juga memiliki arti penting, jelaskan!

..............................................................................................
...............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

7
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
3. Siapa saja anggota keluarga kamu yang dianggap penting?

..............................................................................................
...............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

4. Peristiwa penting apa yang pernah kamu alami bersama keluarga?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

5. Jika demikian apakah definisi keluarga menurutmu?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

B. Keluarga Menurut Perspektif Iman Kristen


Dalam perjumpaan laki-laki dan perempuan terdapat unsur inisiatif
Allah untuk mempertemukan, menyatukan dan memberkatinya (lihat.
Kejadian 2: 21 – 25). Allah sendiri yang membawa perempuan itu kepada
manusia. Perjumpaan awal Adam dengan Hawa, diikuti oleh sebuah ikrar
pengakuan, “Inilah dia tulang dari tulangku, daging dari dagingku”, yang
akhirnya menjadi janji pernikahan dan pengokohan keluarga Kristen. Dari
nats di atas jelaslah bagi kita bahwa penggagas pertama dan utama
dalam pembentukan keluarga adalah Allah sendiri, bukanlah Adam dan
Hawa (manusia). Jika terdapat keinginan seorang laki-laki dan perempuan
berkeluarga, ternyata keinginan seperti itu telah Tuhan tanamkan dalam diri
manusia itu sendiri. Dan keinginan manusia untuk menikah dan berkelurga
itu adalah keinginan yang begitu mendalam untuk mewujudkan keinginan
dan rencana Allah dalam dirinya. Dengan demikian dalam kekristenan
diakui bahwa yang menjadi dasar pembentukan keluarga adalah Allah
sendiri.

8
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Keluarga Berdoa

Sumber: parokiarnoldus.net

Dasar ke dua pembentukan keluarga adalah sebagaimana tertulis


dalam Kejadian 2: 18 dikatakan, “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri
saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia”.
Dan juga Kejadian 2:20 yang mengatakan, “Manusia itu memberi nama
kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala
binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang
sepadan”. Kesepadanan yang disyaratkan dari nats ini dalam pembentukan
keluarga adalah kesepadanan sesama manusia. Artinya binatang, ciptaan-
ciptaan yang lain tidaklah sepadan dengan manusia dalam hal pernikahan,
perkawinan dan dalam pembentukan keluarga. Ayat ini mengajarkan bahwa
keluarga terbentuk ketika laki-laki dan perempuan saling bertemu dengan
orang yang sepadan, bukan sekedar sebadan. Sepadan pada penikahan
laki-laki dan perempuan memiliki beberapa pengertian, yaitu:

1. Bentuk keseimbangan antara laki-laki dan perempuan sebagai pasangan


suami dan istri, keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan jasmani
dan rohani pasangannya.

2. Masing-masing merendahkan hati untuk menerima kekurangan maupun


kelebihan pasangannya. Kelebihan suami/ istri baru bermanfaat justru
pada saat pasangan hidupnya memiliki kekurangan.

3. Relasi yang sehat dan saling membangun antara suami dan istri,
terutama melalui komunikasi dua arah, saling terbuka dan jujur.

9
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 2

Menuliskan Puisi

Tuliskan puisi tentang apa yang kamu pahami tentang pasangan hidup
yang sepadan, seperti contoh berikut ini;

Pasangan TERBAIK itu seperti SEPASANG SEPATU

Walau bentuknya tak persis sama, namun serasi

Saat berjalan tak pernah kompak persis berdampingan, tapi tujuannya

sama

Walau tak pernah bisa ganti posisi, namun saling melengkapi

Selalu sederajat, tak ada yang lebih rendah/ tinggi

Dan bila yang 1 hilang, yang lain tak memiliki arti


Pasangan sepadan bagiku adalah :

10
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
C. Fungsi Keluarga menurut Dasar Alkitab
Keluarga adalah tempat tumbuh kembang anak dan Alkitab mewajibkan
orang tua memelihara anak-anaknya. Pemeliharaan itu dalam arti mencukupi
kebutuhan anak, antara lain memberikan makan yang cukup, kesehatan
yang cukup, perlindungan psikologis berupa rasa aman, nyaman, serta
menghormati anak sebagai pribadi utuh yang independen dengan cita-cita,
keinginan dan impiannya sendiri. Selain itu juga mencukupi kehidupan
rohani anak, secara khusus ada penambahan fungsi keluarga sebagaimana
yang dipaparkan dalam Alkitab:

1. Kejadian 1: 28 menjelaskan partner Allah dalam mengelola alam semesta


beserta dengan segala isinya.

2. Ulangan 6: 4 – 9 menjelaskan lembaga pendidik yang utama dan pertama,


yang pertama berarti belum ada hal lain yang dapat mendahului peran
keluarga dalam pendidikan. Yang utama berarti belum ada lembaga lain
yang mengungguli perannya dalam pendidikan.

3. Efesus 5: 22 – 23 menjelaskan sebagai wadah kepada semua anggota


keluarga dalam mengekspresikan kasih, kesetiaan, dan saling
menghormati.

Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai keluarga dengan baik,


maka diperlukan adanya kualitas waktu bertemu antar anggota keluarga.
Dengan demikian keluarga dapat menjadi wadah untuk mengekspresikan
kasih, kesetiaan, rasa nyaman, aman dan sebagainya. Disadari atau tidak
dalam kehidupan keluarga jaman sekarang, tingkat kualitas waktu bertemu
dalam keluarga semakin menurun. Hal ini disebabkan karena semakin
tingginya aktivitas tiap-tiap anggota keluarga di luar rumah, berikut ini
adalah beberapa kebiasaan yang pudar dalam kehidupan keluarga:

• Para ibu terbiasa mendongengkan cerita untuk menghantarkan tidur


anak-anaknya, jaman sekarang anak sibuk dengan gadgetnya masing-
masing.

• Kebiasaan makan malam bersama, sekarang kebiasaan itu sudah jarang


dilakukan karena kesibukan orang tua yang bekerja hingga larut malam.

• Diskusi bersama atau sekedar berkumpul bersama anggota keluarga


untuk berbagi cerita pengalaman setelah seharian beraktivitas.

11
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 3

Eksplorasi Alkitab

Bacalah Ulangan 6: 7 -9 dan diskusikanlah pertanyaan berikut ini

1. Apa yang kamu pahami dari perikop tersebut dalam hal mendidik anak?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

2. Pesan penting apa yang diajarkan bangsa Yahudi yang dapat kita
terapkan dalam kehidupan keluarga jaman sekarang?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

3. Dalam menghadapi situasi keluarga jaman sekarang yang serba sibuk,


cara-cara apakah yang dapat kamu lakukan untuk memiliki kualitas
waktu bersama keluarga?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

4. Dalam keluarga yang orang tuanya sudah bercerai, cara-cara apa saja
yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keharmonisan keluarga?

..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................

12
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
D. Kristus sebagai Dasar Pembentukan Keluarga
Rasul Paulus menyebutkan bahwa keluarga Kristen harus hidup dengan
Kristus sebagai kepala (1 Korintus 11:3). Dalam membangun keluarga
Kristen, Yesus Kristus haruslah menjadi dasarnya. Mengapa? Karena Dia
adalah Tuhan yang sangat mencintai keluarga (contoh Perkawinan di Kana).
Dia juga pribadi yang telah mengorbankan diriNya untuk orang lain.
Menjadikan Kristus sebagai kepala keluarga artinya menjadikan seluruh
ajaran Yesus sebagai acuan hidup berkeluarga. Misalnya; kasih, sifat rela
berkorban, saling setia, saling menghormati dll. Sehingga ketika keluarga
Kristen menjadikan Yesus Kristus sebagai dasar keluarga maka nilai-nilai
kekristenannya akan terpancar dalam gaya hidupnya sehari-hari.

Pembentukan keluarga itu ibarat seseorang yang ingin membangun


sebuah rumah. Sebelum membangun, tentunya ia harus memperhatikan
dulu kontruksi tanahnya apakah lembek atau keras, di atas karang atau
pasir (seperti yang Alkitab gambarkan, Matius 7: 24 -27). Selain itu ia
juga harus memperhatikan campuran bahan-bahan material yang harus
dipergunakan. Dan jika standart ini, sudah terpenuhi, niscaya bangunan
itu akan kokoh berdiri. Demikianlah juga yang terjadi dalam keluarga.

AKTIVITAS 4

Pertanyaan Evaluasi

1. Menurut kamu apakah fondasi yang perlu diperhatikan seseorang dalam


membentuk keluarga?

..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................

2. Bagaimana proses terbentuknya sebuah keluarga?

..............................................................................................
...............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

13
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
3. Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk dapat mempertahankan
keharmonisan dalam keluarga?

..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................

4. Jika terjadi permasalahan (perselisihan/ perkelahian) dalam keluarga,


cara apakah yang biasa kamu/ keluargamu lakukan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut?

..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................

5. Dalam situasi seperti apa kamu menyadari dan merasakan kehadiran


Kristus di tengah-tengah keluargamu?

..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

REFLEKSI PEMBELAJARAN

14
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENUTUP

• Rangkuman

1. Keluarga adalah sebuah komunitas yang menciptakan struktur yang


memaksa kita untuk berjuang menghadapi setiap masalah dan ujian
untuk mencapai titik yang lebih baik.

2. Penggagas pertama dan utama dalam pembentukan keluarga adalah


Allah sendiri, bukanlah Adam dan Hawa (manusia).

3. Pemeliharaan itu dalam arti mencukupi kebutuhan anak

4. Menjadikan Kristus sebagai kepala keluarga artinya menjadikan


seluruh ajaran Yesus sebagai acuan hidup berkeluarga.

• PKBN2K

1. Nilai: Keberanian

2. Indikator Karakter: Memelopori hal yang baru dan benar

3. Integrasi Materi: Keluarga Kristen harus berani berbeda dengan


umumnya. Oleh karena itu, keluarga Kristen diharapkan mampu
memelopori hal yang baru dan benar.

• Doa Penutup

15
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PELAJARAN 2

ALLAH
MEMELIHARA
KELUARGA

BAHAN ALKITAB
LUKAS 15:11-32

INDIKATOR

Spiritual

1.1.2. Mensyukuri pemeliharaan Allah dalam keluarga.

Sosial

2.1.2 Bertanggungjawab sebagai anggota keluarga.

Pengetahuan

3.1.5. Menjelaskan karya Allah dalam kehidupan keluarga.

Ketrampilan

4.1.2. Mempraktikkan hidup saling mengasihi antar anggota keluarga.

17
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENGANTAR PEMBELAJARAN

Setelah kamu mempelajari dan memahami makna keluarga dalam


perspektif iman Kristen, maka pada bab ini kamu akan belajar tentang
karya Allah dalam kehidupan keluarga dan tanggungjawab yang perlu
dilakukan sebagai anggota keluarga. Pada bab ini juga akan dibahas tentang
tanggungjawab orang tua terhadap anaknya dan tanggungjawab anak
terhadap orang tuanya. Diharapkan dengan memahami tanggungjawab
dan tugas masing-masing, maka setiap anggota keluarga dapat melakukan
perannya dengan baik demi terciptanya keharmonisan keluarga.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU

NKB. 133 bait 1, 3 : Syukur PadaMu, Ya Allah

Syukur padaMu, ya Allah atas s’gala rahmatMu

Syukur atas kecukupan dari kasihMu penuh

Syukur atas pekerjaan, walau tubuh pun lemban

Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman

Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra

Syukur atas perhimpunan yang memb’ri sejahtera

Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah

Syukur atas pengharapan kini dan selamanya

Berdoa

19
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Karya Allah dalam Kehidupan Keluarga
Karya Allah dalam keluarga diawali sejak Allah menciptakan manusia
dengan segala keberadaannya. Allah menciptakan dunia dan segala isinya
dengan amat sangat baik, bahkan pemeliharaanNYA terhadap semua
ciptaan masih kita rasakan hingga saat ini. Diantara semua ciptaan,
manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling istimewa. Kejadian 1:
27 menjelaskan keistimewaan manusia dibandingkan ciptaan yang lain,
adalah manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah (Imago Dei)
dan juga diciptakan dengan sikap proaktif Allah. Keistimewaan manusia ini
pada akhirnya menimbulkan suatu tanggungjawab manusia kepada Allah.
Pertanggungjawaban manusia kepada Allah nyata dalam mandat Allah
kepada manusia untuk menaklukkan dan memelihara segenap ciptaan.
Dengan kata lain, keutuhan dan bahkan kesejahteraan seluruh ciptaan
adalah tanggungjawab manusia. Manusia harus senantiasa mengusahakan
untuk mewujudkan dunia yang diwarnai dengan keteraturan, kedamaian
dan kesejahteraan sebagai konsekwensi keistimewaan itu. Untuk dapat
memenuhi tugas dan tanggungjawabnya terhadap Allah, diperlukan
kesadaran dan ketaatan manusia terhadap setiap rencana yang Allah
tetapkan.

Dalam perjalanan hidupnya, manusia tidak selalu dapat menaati


apa yang Allah kehendaki. Peristiwa jatuhnya Adam dan Hawa dalam dosa
(lihat. Kejadian 3: 1-24) mengingatkan bahwa usaha pemberontakan dan
pengkhiatan manusia terhadap Allah sudah ada sejak dahulu kala. Namun
demikian, pemeliharaan Allah terhadap manusia sebagai Sang Pencipta tidak
berhenti. Allah yang sangat mencintai manusia dan menjadikan manusia
sebagai ciptaan yang istimewa kembali berinisiatif untuk mengusahakan
perdamaian dengan manusia, melalui pengorbanan Yesus di kayu salib
(lihat. Yoh. 3:16). Allah tidak menghendaki manusia ciptaanNYA binasa
dalam maut, inilah bukti pemeliharaan terbesar yang Allah bagi manusia.

Dalam pembentukan keluarga Kristen, pemeliharaan Allah juga


senantiasa dapat dirasakan melalui kehadiran setiap anggotanya. Hubungan
harmonis antar anggota dan dukungan dalam segala situasi yang dihadapi
keluarga, menjadi bukti kehadiran Allah ditengah keluarga. Namun untuk
dapat mewujudkannya, diperlukan kesadaran akan tanggungjawab manusia
sebagai perpanjangan tangan Allah dalam mewujudkan dunia yang teratur,
damai dan sejahtera. Bahkan itulah yang seharusnya menjadi pondasi
dasar pembentukan keluarga Kristen. Setiap keluarga Kristen haruslah
dibangun dengan pemahaman sebagai pribadi yang bertanggungjawab
kepada Allah sebagai alat pembentukan tatanan dunia (keluarga) yang

20
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
teratur, damai dan sejahtera. Kesadaran yang demikian akan membentuk
anggota keluarga yang juga bertanggungjawab terhadap anggota keluarga
lainnya sebagai bagian dari dunia ciptaan Allah. Anggota keluarga yang
memiliki pemahaman yang demikian akan dapat memandang setiap anggota
keluarga lainnya sebagai pribadi yang harus dihormati dan dibahagiakan.
Dan itu merupakan perwujudannya atas kesadaran dan tanggungjawabnya
sebagai ciptaan Allah yang istimewa.

AKTIVITAS 1

Analisa Doa Fransiskus Asisi

TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai.

Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.

Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.

Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.

Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.

Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.

Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan.

Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.

Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.

Ya Tuhan Allah,

ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada dihibur;

mengerti daripada dimengerti; mengasihi daripada dikasihi;

sebab dengan memberi kita menerima; dengan mengampuni kita


diampuni,

dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam Hidup Kekal.

Amin.

21
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Jawablah pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang kamu pahami dari doa santo Fransiskus Asisi?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

2. Apakah kamu merasakan pemeliharaan Allah dalam keluargamu? Berikan


alasanmu!

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................

3. Dalam bentuk peristiwa apakah kamu merasakan kehadiran Allah dalam


keluargamu?

..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................

4. Tindakan apa saja yang dapat kamu lakukan sebagai perwujudan


perpanjangan tangan Allah dalam menghadirkan kedamaian di dalam
keluarga?

..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................

22
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
B. Tanggungjawab Orang Tua terhadap Anak
Anak adalah anugerah Tuhan bagi keluarga; tidak ada seorang anakpun
yang lahir atas kehendaknya sendiri. Mereka dilahirkan dari rahim seorang
perempuan, apapun dan bagaimanapun prosesnya. Oleh karena itu, secara
natural, orangtualah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Mereka diberikan kewajiban oleh Tuhan untuk mendidik, memelihara, dan
mendampingi anak-anaknya. Kewajiban itu telah ditetapkan Tuhan sejak
penciptaan manusia (Kej 1:28). Ikatan keluarga bukan hanya dibangun
di atas komitmen atau kesepakatan bersama, tetapi juga oleh adanya
tanggung jawab bersama.

Berikut ini adalah beberapa tanggungjawab yang perlu dilakukan orang tua
terhadap anaknya:

• Mengasihi

Kasih orang tua terhadap anak umpamakan air sungai yang mengalir
tanpa henti. “Kasih ibu sepanjang masa.” Orangtua mengasihi anaknya
dengan “kasih tanpa pamrih”. Tuhan Yesus mengambarkan hubungan
orang percaya dengan Tuhan seperti anak dengan ayah. Perumpamaan
anak yang hilang dalam Lukas 15:11-32 menceritakan kasih bapak yang
tulus, tetap mengampuni walau dimata dunia anak melakukan kesalahan.
Kasih seperti inilah yang memampukan anak untuk bertumbuh menjadi
percaya diri dan berani mengarungi belantara dunia. Mengasihi juga
berarti melindungi dan menghormati anak sebagai pribadi yang utuh yang
memiliki harkat dan martabat kemanusiaannya. Hal ini perlu disadari
oleh orang tua, karena masih ada pemahaman yang mengganggap anak
adalah “milik” orang tua sehingga anak itu hanya wajib mendengarkan
orang tua tetapi orang tua tidak berkewajiban mendengarkan pikiran
dan aspirasi anak. Padahal seharusnya anak dipandang sebagai makhluk
independen dan titipan dari Tuhan, maka patut dihargai juga.

Namun pada kenyataannya tidak sedikit anak-anak dalam keluarga yang


justru mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya. Mereka bukan
hanya tidak dihargai/ didengarkan oleh orang tuanya, namun juga
mengalami kekerasan, eksploitasi pekerjaan bahkan dieksploitasi secara
seksual (dipaksa menikah di bawah umur, dijadikan pelacur, dll). Untuk
melindungi anak supaya memperoleh apa yang merupakan hak-haknya,
Konvensi Hak Anak telah menetapkan beberapa hak asasi yang harus
diperoleh anak. Di Indonesia juga ada Komisi Nasional Perlindungan
Anak yang berusaha menegakkan upaya-upaya perlindungan bagi anak.
Diharapkan dengan demikian tidak terjadi lagi pelanggaran hak asasi
anak di dalam keluarga.

23
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
• Mencukupi kebutuhan anak

Orang tua juga memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak-


anaknya di dalam keluarga. Kebutuhan yang dimaksud disini bukan
hanya kebutuhan secara fisik, seperti memberikan makan, fasilitas
mewah, pendidikan yang cukup, dll. Kebutuhan yang wajib dipenuhi
oleh orang tua mencakup kebutuhan secara psikologis. Abraham Maslow
mengatakan ada lima kebutuhan dasar psikologis manusia, yaitu:

a. Kebutuhan fisik (Physiological needs)

b. Rasa aman (Safety needs)

c. Rasa dimiliki dan kasih (Belonginghnees and love)

d. Penghargaan diri (Esteem needs)

e. Aktualisasi diri (Self – Actualization needs)

Selain itu juga perlu adanya pemenuhan kebutuhan secara rohani.


Pemenuhan kebutuhan rohani ini menjadi faktor penentu bagi pertumbuh-
kembangan anak dan pada akhirnya turut menentukan karakter seorang
manusia kelak setelah dewasa.

• Mendidik

Dalam bahasa Indonesia kata “pendidik” mengandung arti “pengabdian”.


Orang-tua harus mengabdikan diri kepada Tuhan, untuk memberi
didikan dan disiplin rohani kepada anak-anak mereka. Orang-tua harus
mendorong anak-anak agar mereka sendiri mencari Allah dan dapat
menikmati pengalaman-pengalaman rohani bersama Tuhan. John Locke
berpendapat bahwa hati anak merupakan “tabula rasa” yaitu kertas
putih yang kosong, empirisme (=pengalaman) dan environtmentalisme
(= lingkungan hidup) yang mereka temui akan menjadi faktor
penentu kehidupan mereka nantinya. Oleh karena itu, orang tua wajib
mengajarkan anak tentang prinsip-prinsip Alkitab sebagai pedoman
untuk hidup.

24
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 2

Studi Kasus

Liputan6.com, Surabaya - Samuel Kristian bocah 6 tahun asal Desa


Patihan, Kecamatan Karang Rejo, Magetan, Jawa Timur kembali
dirawat di rumah sakit. Dengan infus di tangannya, ia yang ditemani
ibunda Ismiatun bersiap menjalani bedah plastik setelah disiram air
keras oleh ayah tirinya 7 bulan silam. Seperti ditayangkan Liputan
6 Malam SCTV, Kamis (10/7/2014), tak hanya disiram, Samuel juga
sempat dipaksa minum atau dicekoki air aki oleh ayah tirinya itu.
Akibatnya, ia mengalami luka bakar serius pada mulut, hidung,
rahang, dagu dan tenggorokan.

Kini tim dokter akan melakukan skin graft atau cangkok jaringan
kulit. Hidung, dagu hingga tenggorokan yang kulitnya telah rusak
akan diganti dengan kulit yang diambil dari pahanya. Cara skin graft
ini akan membebaskan gangguan fungsi akibat jaringan yang mati
tersiram air keras. Samuel Kristian mengalami luka bakar akibat di
siram dan dipaksa minum air keras oleh Hariyanto ayah tirinya pada 12
Desember 2013 silam. Buruh pabrik gula musiman itu mengaku gelap
mata karena kesal setelah ditanya soal gaji oleh ibu korban. Akibat
perbuatan kejinya itu, Hariyanto kini telah mendekam di sel tahanan
Polres Magetan untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.

Sumber: http://news.liputan6.com/

Pertanyaan Diskusi:

1. Menurut kamu apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa diatas?

..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................................

25
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
2. Bagaimana sikap yang seharusnya dilakukan Samuel terhadap ayah
tirinya?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

3. Berdasarkan kasus diatas, usaha apa yang dapat dilakukan untuk


memperbaiki hubungan Samuel dengan ayah tirinya?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

4. Mengapa orangtua harus mengajar dan mendidik anak-anaknya?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

5. Apa saja yang dapat mempengaruhi keharmonisan hubungan orang tua


dengan anak?

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

26
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
C. Tanggungjawab Anak terhadap Orang Tua
“Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah
yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu (Keluaran 20:12)”. Disana
tidak ditulis: “hormatilah ayah dan ibumu jika mereka baik padamu”, atau
“hormatilah ayah dan ibumu jika mereka menuruti permintaanmu”. Disana
dengan tegas dikatakan “Hormatilah ayahmu dan ibumu”, dalam kondisi
apapun. Lanjutannya dikatakan bahwa, “supaya lanjut umurmu di tanah yang
diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu”. Hal ini berbicara tegas mengenai
betapa Tuhan menganggap penting sebuah penghormatan terhadap orang
tua, dalam kondisi atau alasan apapun. Meskipun terkadang ada orang tua
yang gagal memberikan kasih dan perhatian, ada yang bersikap terlalu
keras, kasar bahkan kejam. Namun tetap saja, seorang anak tidaklah boleh
membenci orang tuanya, baik secara halus, apalagi secara kasar. Dalam
kitab Keluaran, kita melihat Tuhan menuntut hukuman mati bagi orang yang
memukul atau mengutuki orang tuanya. “Siapa yang memukul ayahnya
atau ibunya, pastilah ia dihukum mati…..Siapa yang mengutuki ayahnya
atau ibunya, ia pasti dihukum mati”. (Keluaran 21:15,17). Perintah ini
tidak main-main. Tuhan sejak lama sudah mengingatkan anak-anak untuk
tetap memberikan penghormatan yang sepantas-pantasnya bagi orang tua
apapun alasannya. Mengasihi dan mendoakan mereka, membantu mereka,
menghibur mereka.

Dalam Perjanjian Baru juga ada ayat yang mengingatkan tentang


pesan mengenai hal ini, yang berbunyi demikian: “Hai anak-anak, taatilah
orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan”
(Kolose 3:20). Memang ada pengecualian, jika para orang tua memberikan
perintah yang bertentangan dengan firman Tuhan. “..Kita harus lebih taat
kepada Allah dari pada kepada manusia.” (Kisah Para Rasul 5:29). Namun
tetap saja sebagai anak harus menghormati orang tua, tidak membenci,
tidak dendam apalagi sampai mengutuk. Terkadang seseorang dengan
mudah mengucapkan terima kasih ketika seseorang melakukan perbuatan
baik, namun terkadang orang lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada
kedua orang tuanya. Padahal orang tua inilah yang telah berkorban banyak
hal bagi anak-anaknya, tapi pengorbanannya seolah dianggap sebagai
sebuah kewajiban belaka. Kita telah membahas betapa keras, tandas, dan
lugasnya perintah Tuhan kepada anak-anak agar menghormati orang tua
mereka. Dijanjikan-Nya pahala paling mulia bagi yang mematuhinya, dan
diancamkan-Nya hukuman paling mengerikan bagi para pelanggarnya.

27
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 3

Membuat Komitmen

Ketika aku sudah tua, aku bukanlah lagi diriku yang semula.

Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadapku.

Ketika pakaianku terciprat tumpahan makanan, ketika aku lupa


bagaimana cara mengikat tali sepatu, INGATLAH bagaimana dulu aku
mengajarimu.

Ketika aku berkata sesuatu berulang-ulang hingga kau bosan


mendengarnya, BERSABARLAH mendengarkan, jangan memutus
pembicaraanku.

Ketika kau kecil, aku selalu membacakan cerita yang berkali-kali ku


ulang untuk menghantarkanmu dalam tidurmu.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, JANGAN MARAH


padaku. INGATLAH SEWAKTU KECIL aku harus memakai segala cara
membujukmu agar kau mandi.

Ketika aku tak dapat berjalan dengan lancar, ulurkan tanganmu yang
masih kuat untuk memapahku. Seperti halnya aku MEMAPAHMU saat
KAU BELAJAR BERJALAN di waktu kecil.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.

MENGERTILAH aku, DUKUNG aku, SEPERTI aku yang MENGHADAPIMU


KETIKA kamu mulai belajar MENJALANI KEHIDUPAN.

Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan


ini, sekarang TEMANI AKU MENJALANKAN SISA HIDUPKU.

BERI AKU CINTAMU DAN KESABARAN, AKU AKAN MEMBERIKAN


SENYUM PENUH RASA SYUKUR. DALAM SENYUM INI TERDAPAT
CINTAKU YANG TAK TERHINGGA UNTUKMU.

28
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta

Tuliskan komitmen yang kamu lakukan terhadap orang tuamu:

REFLEKSI PEMBELAJARAN

29
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENUTUP

• Rangkuman

1. Dalam pembentukan keluarga Kristen, pemeliharaan Allah juga


senantiasa dapat dirasakan melalui kehadiran setiap anggotanya.

2. Anak adalah anugerah Tuhan bagi keluarga; tidak ada seorang


anakpun yang lahir atas kehendaknya sendiri. Mereka dilahirkan dari
rahim seorang perempuan, apapun dan bagaimanapun prosesnya.

3. Betapa Tuhan menganggap penting sebuah penghormatan terhadap


orang tua, dalam kondisi atau alasan apapun.

• PKBN2K

1. Nilai: Kepedulian

2. Indikator Karakter: Mendengarkan dengan penuh perhatian.

3. Integrasi Materi: Landasan utama dalam pembentukan dan


pelaksanaan tanggung jawab dalam keluarga tercermin melalui
adanya kesediaan mendengarkan dengan penuh perhatian.

• Doa Penutup

30
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
BAGIAN 2
Kompetensi Dasar:
1. Menghayati nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarga
agar siap menghadapi gaya hidup modern.
2.
Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan
keluarga untuk menghadapi gaya hidup modern.
3.
Menjelaskan pentingnya nilai-nilai kristiani dalam
kehidupan keluarga untuk menghadapi gaya hidup
modern.
4. Berperan aktif mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam
kehidupan keluarganya untuk menghadapi gaya hidup
modern.

31
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PELAJARAN 3

ALKITAB
SEBAGAI PEDOMAN
KELUARGA

BAHAN ALKITAB

Matius 5:3-12;
Yohanes 3:16;
I Yohanes 4:20;
Efesus 6:1-4

INDIKATOR
Spiritual
1.2.1. Menghayati nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarga.
Sosial
2.2.1. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan keluarga.
Pengetahuan
3.2.1. Menjelaskan makna Anugerah Allah sebagai pedoman orang
percaya
3.2.2. Menjelaskan Injil sebagai dasar kebenaran Firman Tuhan.
Ketrampilan
4.2.1. Mempraktikkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan.

33
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENGANTAR PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan di bahas mengenai peran Injil sebagai Firman Tuhan
yang akan mampu mengarahkan setiap keluarga-keluarga Kristen ke jalan
yang benar, sesuai dengan perintah Tuhan. Keluarga-keluarga Kristiani
merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama kalinya iman kepada
Kristus diwartakan kepada masing-masing anggota keluarga. Dan Keluarga
adalah sekolah pertama yang mengajarkan banyak hal baik tentang berdoa,
bersaat teduh, kepedulian dan pengampunan ataupun melakukan nilai-
nilai kebajikan yang Kristus ajarkan. Dalam keluargalah nilai-nilai Kristus
ditumbuh kembangkan menjadi kharakter keluarga Kristen. Tema yang akan
dibahas terbagi atas dua bagian yaitu mengenai Anugerah Keselamatan
Allah yang tertulis di dalam Injil sebagai Alkitab orang Kristen. Serta tema
mengenai Keluarga Kristen. Alkitab akan menjadi dasar utama pengenalan
akan Kristus, dan menjadikan setiap anggota keluarga bertumbuh secara
iman dengan karakter kristiani.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU

KJ 119: 1, 2, 3 NYANYIKAN LAGI BAGIKU

1. Nyanyikan lagi bagiku Firman kehidupan,

sungguh mulia dan merdu Firman kehidupan

Firman yang terindah, ajarku setia

Reff: Indah benar, ajaib benar Firman kehidupan 2x

2. Kristus memberi dunia, Firman kehidupan

Hai pendosa dengarkanlah, Firman kehidupan

Reff: ......

3. Manislah gema InjilNya, Firman kehidupan

Damai ampunan dib’riNya Firman kehidupan

Reff: ...

Berdoa

35
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Anugerah Keselamatan Allah Tertulis dalam Alkitab
Keluarga adalah bagian terkecil dari anggota masyarakat dan setiap
anggota mengikuti aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Misalkan aturan tata krama di rumah akan mempengaruhi
bagaimana dia bersikap santun di lingkungan masyarakat dimana dia
beraktifitas, tata krama aturan di jalan raya, etika dalam pergaulan, etika
toleransi beragama akan menjadikan seseorang menjadi orang yang santun,
beretika serta memiliki rasa toleransi yang tinggi, rasa kebersamaan yang
kokoh. Dan ketaatannya dalam berelasi dengan Tuhan akan menjadikannya
seseorang yang memiliki Kharakter Kristus dalam perkembangan hidupnya.

Oleh karena itu setiap orang percaya perlu meyakini terlebih dahulu
bahwa Alkitab adalah sebuah kebenaran tertinggi yang akan menjadi dasar
panutan keluarga-keluarga Kristen, sehingga sesama anggota keluarga
akan saling terhubung dengan ikatan kasih, kepedulian dan pengampunan
di dalam Yesus Kristus. Dan kehadiran setiap anggota keluarga ditengah-
tengah masyarakat akan mampu membaa suasama DAMAI sejahtera. Di
dalam Alkitab sendiri disaksikan bahwa Allah merancang, menciptakan,
serta memelihara manusia dalam hubungan keluarga, yaitu keluarga Adam
dan Hawa.

Yohanes 3:16

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak Nya tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”

ANUGERAH KESELAMATAN DALAM KRISTUS

Selamat

pengucapan syukur
===============================================

36
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Manusia diciptakan dengan sungguh amat baik, kudus sebagai Imago
Dei yang berarti segambar dan serupa dengan Allah, memiliki kebebasan
untuk memilih, kemampuan akal budi membedakan yang benar dan yang
salah, akan tetapi karena DOSA manusia telah kehilangan kemuliaan Allah
pada dirinya. Dan karena itulah Kristus datang untuk menebus dosa umat
manusia dengan rela mati diatas kayu salib, sehingga setiap orang yang
percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Dengan keselamatan dalam Kristus inilah setiap perjalanan hidup orang-
orang percaya sampai kepada kematiannya adalah perjalanan pengucapan
syukur. Perjalanan pengucapan syukur artinya, setiap ibadah, persembahan,
pujian, perbuatan baik atas sesamanya manusia bukan dalam rangka
mencari keselamatan, ataupun untuk mendapatkan pujian serta balas budi,
melainkan ungkapan syukur kepada Tuhan karena kita telah diselamatkan.
Tidak akan menjadi masalah jika seseorang yang kita bantu tidak berterima
kasih atau bahkan mencela dan melupakan kita. Sehingga hidup keimanan
orang percaya dalam Kristus adalah hidup yang penuh bersyukur dengan
melakukan segala kebaikan dengan kebaikan Allah sebagai dasarnya.

37
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 1

Aku Bukan Remaja yang Munafik

1 Yohanes 4: 20

Jikalau seorang berkata “Aku mengasihi Allah”, dan ia membenci saudaranya,


maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya
yang dilihatnya, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak dilihatnya.

No Jika Sesamaku Contoh Sikapku Alasan Kristiani

1. Menceritakan hal buruk


yang tidak kulakukan
2. Mengatakan perkataan
yang menyinggung
perasaanku
3. Mengambil milik / bagianku
dengan sengaja dan tidak
adil
4. Mengalami ketidak adilan
oleh lingkungannya
5. Mengalami bullying oleh
teman-temannya sendiri

Penjelasan aktivitas siswa dalam kelas perorangan atau kelompok, menjadi


nilai tugas

1. Memintakan kepada siswa menyebutkan contoh konkrit dari kriteria apa


yang dialami sesamaku

2. Mencoba mempergumulkan sikap-sikap yang akan kita ambil jika hal-


hal tersebut benar-benar terjadi pada diri kita.

3. Ketika memutuskan, pakailah pertimbangan-pertimbangan iman Kristen


sebagai landasan dalam melakukan keputusan yang baik dan benar
berlandaskan KASIH serta jauh dari kesan munafik.

38
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
B. Saling Mengasihi
Kasih dari tiap-tiap remaja yang mengenal dan mengasihi Tuhan
bukanlah kasih yang munafik, bukan kasih yang tidak mau peduli dengan
lingkungan sekitarnya, ataupun kasih yang sekedar “omongan doang”
atau sekedar kata-kata manis semata, melainkan kasih yang nyata
dalam tindakan, pemikiran untuk kebaikan sesama. I Yohanes 4: 19 “Kita
mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi”. Sedangkan nilai-nilai
Kristiani yang tertuliskan dalm kitab Injil, banyak mengajarkan nilai-
nilai dan norma kehidupan manusia. Nilai atau norma yang berlaku dalam
masyarakat memiliki makna dasar ataupun ukuran yang dipakai oleh
masyarakat setempat untuk menentukan mana yang baik, yang benar
ataupun yang salah serta ukuran untuk bersikap baik atau buruk. Nilai-nilai
inilah yang akan menentukan sikap hidup serta pola perilaku masyarakat
dalam bertindak. Masyarakat akan menyatakan bersalah orang-orang yang
melakukan korupsi, pelecehan seksual, pencurian ataupun pemerkosaan,
dan menyatakan hormat serta mendukung mereka yang menerapkan
kebiasaan hidup disiplin serta kejujuran dalam bekerja ataupun melakukan
aktifitas lainnya dalam masyarakat.

Setiap manusia sebagai bagian dari kelompok masyarakat tentunya


memiliki nilai-nilai moral dasar untuk dapat menentukan mana yang benar
serta mana yang salah dan untuk itu tidak cukup jika hanya mengikuti
hati nuraninya saja, akan tetapi perlu memiliki nilai-nilai dasar nurani
yang jelas dan benar. Kita coba membandingkan nilai–nilai diluar nilai-
nilai Kristiani, yang menganggap benar dan adil jika mengasihi seseorang
yang tentunya berbuat baik kepada kita dan mengabaikan atau jika mungin
membalas perbuatan jahat seseorang sebagai bentuk pembelaan diri, dari
norma agama dan hukum hal tersebut dianggap bijak dan benar.

Dalam Injil akan banyak ditemukan nilai-nilai standard yang sarat


dengan nilai-nilai kebaikan, kebenaran, keadilan serta hikmat, akan tetapi
terkadang justru bertolak belakang dengan nilai serta norma masyarakat
pada umumnya. Nilai-nilai Kristiani dalam kotbah di bukit tentang ucapan
bahagia ( Matius 5: 3-12 ) yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus mau menepis
sebagian pandangan masyarakat bahwa kriteria orang yang berbahagia
bukan sekedar yang kaya dan yang selalu bersuka cita, ataupun orang yang
selalu berkelimpahan dan tidak merasakan kelaparan, melainkan mereka
mereka yang memiliki ciri ciri yang berbeda menurut Tuhan Yesus yakni
miskin dihadapan Allah, berduka cita, lemah lembut, haus akan kebenaran,
murah hati, suci hati , membawa damai, serta dianiaya karena ketidak
benaran dan ketidak adilan atas nama Tuhan.

Dalam hal ini bukan berarti mau mempertentangkan nilai kebaikan

39
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
dalam masyarakat dengan nilai kristiani, melainkan justru mempertegas
bahwa nilai-nilai Kristiani adalah nilai-nilai kebaikan dan kebenaran Illahi
yang mutlak, sebagai dasar bagi setiap nilai-nilai etika yang berlaku dalam
masyarakat. Ukuran nilai-nilai Kristiani dipakai untuk mengukur nilai-
nilai kebaikan dalam masyarakat. Injil adalah intisari nilai-nilai Illahi atas
manusia berdosa, sehingga sudah selayaknya kita menghargai, membaca,
merenungkan dan melakukan apa yang Alkitab ajarkan, karena Alkitab
adalah kekuatan Allah yang menjadi dasar nilai-nilai kebaikan dalam
masyarakat.

AKTIVITAS 2

Explorasi Alkitab

Berdasarkan ayat-ayat Alkitab di bawah ini, temukan nilai-nilai universal


dan Kristianinya. Kemudian, simpulkan adakah perbedaan ataupun
persamaannya.

Nilai Berbeda atau


No. Ayat Alkitab Nilai Kristiani
Universal Sama

1. 1 Petrus 5:5

2. Roma 12:10

3. Matius 19:16–26

4. Kejadian 45:1-9

5. Matius 20:1-16

Dari hasil aktifitas Pendalaman Alkitab di atas, nampak bahwa


terkadang nilai-nlai universal dalam masyarakat serupa dengan nilai-nilai
Kristiani. Akan tetapi bagi setiap keluarga Kristiani, nilai-nilai kristiani
yang terpusat pada Kristus juga merupakan rumusan nilai-nilai universal
masyarakat. Alkitab sungguh merupakan kebenaran yang tertinggi yang
mendasari kebenaran nilai-nilai etika dan moral masyarakat pada umumnya.

40
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 3

Pelanggaran dan Sanksi

SANKSI
NO PELANGGARAN SANKSI KRISTIANI
MASYARAKAT

TIDAK BERGAUL DENGAN


1. KIKIR DIACUHKAN
MEREKA

2. KORUPSI

3. SOMBONG

4. TIDAK PEDULI

5. BERZINAH

C. Keluarga Kristen
Keluarga Kristen yang bahagia dan ideal adalah dambaan semua
keluarga. Keluarga yang ideal akan menjadi kesaksian dan teladan yang
paling utama kepada keluarga-keluarga lainnya. Keluarga ideal ini akan
menjadi panutan bagi semua keluarga, dimana masing-masing anggota
keluarga dapat menjalankan fungsinya dengan baik serta mampu
menempatkan diri sebagai bagian dalam masyarakat. Keluarga Kristen
adalah suatu persekutuan dimana Tuhan sebagai kepala sekaligus pelindung
yang menaungi setiap anggota keluarga. Yesus Kristus adalah pusat
kehidupan dan menjadi teladan bagi setiap anggota keluarga.

Keluarga Beribadah

Sumber: www.gkisamanhudi.or.id

41
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Efesus 6: 1- 4

“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah


demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu, ini adalah penting seperti yang
nyata dari janji ini, supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Dan kamu bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-
anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasehat Tuhan”

“Taatilah orang tuamu di dalam Tuhan karena haruslah demikian”, suatu


bentuk ketaatan yang total terhadap orang tua selama orang tua benar di
dalam Tuhan. Sampai kapankah ketaatan itu harus dilakukan oleh seorang
anak terhadap orang tuanya, tentulah tergantung budaya setempat dimana
mereka tinggal. Orang Timur mengakui ketaatan seorang anak itu selama
orang tua masih hidup, akan tetapi di dunia Barat, ketaatan seorang anak
terhadap orang tua sampai sebatas usia anak 18 tahun. Kebenaran di dalam
Tuhan inilah yang menjadi sumber bagi masing masing anggota keluarga
untuk dapat saling menghormati sebagai wujud ketaatan seorang anak.
Ketaatan pada orang tua bersifat terbatas karena faktor usia, situasi dan
kondisi kedewasaan seorang anak ataupun kebudayaan setempat, akan
tetapi hormat kepada orang tua harus dilakukan oleh seoang anak seumur
hidup.

42
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 4

Relasi Antar Anggota Keluarga

No Peristiwa yang Ada Dalam Keluargaku Ya Tidak Alasan

1. Kami akan selalu berpamitan jika bepergian


keluar dari rumah
2. Kami selalu memiliki waktu untuk berdoa
bersama-sama
3. Kami saling menyebut nama seseorang sesuai
kondisi tubuhnya
4. Kalau terjadi perselisihan, kami cukup berdiam
diri selama berhari-hari setelah itu akan normal
kembali
5. Orang tua kami selalu berdoa untuk kami semua

6. Kami selalu menggunakan kata “tolong” dan


“terima kasih” dalam berinteraksi
7. Orang tua sering membandingkan satu anak
dengan anak yang lainnya
8. Orang tuaku kadang-kadang/sering ngobrol,
nonton TV/nonton bioskop, jalan-jalan bareng
dengan anak-anaknya
9. Orang tua selalu mengatakan hal-hal yang
negative tentang anak-anaknya
10. Orang tua kami selalu mendamaikan setiap
perselisihan anak-anaknya

Tuhan membentuk keluarga dengan rancangan-rancangan kebaikan


bagi manusia, Akan tetapi ada banyak hal yang ingin mengacaukan
rancangan ALLAH atas keluarga-keluarga Kristen pada khususnya, Untuk
memelihara rencana dan kehendak Allah dalam keluarga, maka masing-
masing anggota keluarga tunduk terhadap hukum-hukum Allah dalam
Kasih.

Ayah mengasihi istri dan anak-anaknya dengan setia dan bertanggung


jawab, istri menghormati suami dan melayani keluarganya, anak-anak
menghormati dan mentaati orang tuanya. Dan semuanya dilakukan dalam
relasi di dalam Yesus Kristus, maka akan terjalinlah hubungan antar sesama
anggota keluarga yang baik dan sehat, saling membangun, menghormati
dan peduli.

43
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Sehingga masing-masing anggota keluarga akan diikat oleh kasih,
kesetiaan, pengampunan serta saling menghargai. Sehingga berkat-berkat
Tuhan pun akan berlimpah atasnya.

Ada istilah Keluarga hanya sekedar menjadi “HOUSE” atau losmen,


tempat tinggal, hotel, rumah kost, dsb jika dalam keluarga tidak terdapat
komunikasi dan saling perduli, semuanya sibuk dengan urusannya masing-
masing serta bersikap masa bodoh dengan anggota keluarga lainnya. Dan
seharusnya keluarga bisa menjadi “home” atau rumah dimana terasa ikatan
kasih persekutuan, kepedulian, saling berbagi dan menghormati dalam
segala hak dan kewajibannya. Maka komunikasi akan terjalin harmonis
satu dengan yang lain akan menimbulkan perasaan bahagia serta rindu
akan “home” atau rumah yang sesungguhnya.

REFLEKSI PEMBELAJARAN

44
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENUTUP

• Rangkuman

Rumahku adalah istanaku, bukan dalam hal kemewahan wujud dan bentuk
bangunan rumah, melainkan kemegahan kasih dan kepedulian antar anggota
keluarga. Ketika Kristus hadir dalam tiap-tiap rumah tangga Kristen, maka
rumahku akan menjadi istanaku.

• PKBN2K

1. Nilai : Kepedulian

2. Indikator Karakter: mendengarkan dengan penuh perhatian

3. Integrasi Materi: kemegahan

• Doa Penutup

45
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PELAJARAN 4

KELUARGA KRISTEN
DALAM KEHIDUPAN
MODERN

BAHAN ALKITAB

Kejadian 1:27, 28;


Mazmur 8:6-10

INDIKATOR

Spiritual

1.2.2. Menghayati diri sebagai keluarga Kristen di tengah kehidupan


modern.

Sosial

2.2.3. Bersikap sebagai keluarga Kristen di tengah kehidupan


modern.

Pengetahuan

3.2.3. Menjelaskan makna modernisasi dalam masyarakat.

3.2.4. Mengevaluasi dampak modernisasi.

3.2.5.
Mengkualifikasikan pengaruh modernisasi terhadap
keluarga.

Ketrampilan

4.2.2. Membuat laporan pengamatan terhadap keluarga masing-


masing peserta didik tentang kecenderungan gaya hidup
modern yang mempengaruhi keluarganya.

47
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENGANTAR PEMBELAJARAN
Keluarga-keluarga kristiani dewasa inipun harus menghadapi
tantangan modernisasi dalam perkembangan IPTEK, pola pikir dan perilaku
dalam masyarakat. Tantangan modernisasi menjadi bagian yang erat
bagi setiap remaja pemuda kristen dewasa ini, bahkan sadar atau tidak
sadar kita menjadi pelaku-pelakunya dalam setiap relasi dan aktifitas
kehidupan, misalkan setiap orang tidak bisa lepas dari Hand phone,
Internet, transportasi canggih seperti motor, mobil, pesawat terbang dalam
membantu mobilitasnya yang tinggi.

Akan tetapi sebagai Imago Dei, kita dianugerahi akal budi dan Hikmat
Tuhan untuk mampu menguasai dan mengelolanya untuk kesejahteraan
hidup manusia. Karena itu melihat dampak-dampak positif dan negatif
yang muncul, kitapun diberi hikmat dan kemampuan untuk memilih hal-hal
yang berdampak baik dan benar bagi kemuliaan Tuhan, bagi diri sendiri,
sesama , lingkungan alam semesta. Modernisasi ini sendiri terbagi menjadi
3 bagian yakni kemajuan IPTEK, gaya hidup modern, dan globalisasi.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU

KJ 450: HIDUP KITA YANG BENAR

• Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur

Dalam Kristus bergemar janganlah tekebur

Reff: Dalam susah pun senang dalam segala hal

Aku bermazmur dan ucap syukur itu kehendaknya

• Biar badai menyerang, biar ombak menerjang

Aku akan bersyukur kepada Tuhanku

Reff:...

• Apa arti hidupmu bukankah ungkapan syukur

Kar’na Kristus, Penebus berkurban bagimu

Reff: ...

49
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
• Bertekun bersyukurlah hingga suaraNya kau dengar

Sungguh indah anakku ungkapan syukurmu

Reff:...

• Tuhan Yesus tolonglah sempurnakan syukurku

Roh Kudus berkuasalah di dalam hidupku

Reff:...

Berdoa

KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Modernisasi
Kejadian 1: 27, 28

Maka Allah menciptakan manusia menurut gambarNya, menurut


gambar Allah diciptakanNya laki-laki dan perempuan diciptakanNya
mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
mereka :”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”.

Pada mulanya Allah menciptakan manusia sebagai “Imago Dei” serupa


dan segambar dengan Allah dalam hal memiliki akal budi, kebebasan untuk
bertindak dan mandat serta kemampuan untuk mengembangkan diri. Allah
menjadikan manusia sebagai “mandataris Allah” untuk berkembang biak
dan berkuasa atas bumi dan segala isinya. Perkembangan akal budi manusia
yang terus menerus ini menghasilkan perkembangan dan kecanggihan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebagai mandataris Allah bukan hanya mampu
mengembangkan kwalitas akal budi akan tetapi juga harus memelihara,
mengelola dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk memelihara
alam dan segala isinya.

Misalkan hasil IPTEK berhasil menciptakan mesin cuci untuk


mempermudah kerja manusia, tetapi juga harus diikuti bagaimana caranya
menciptakan detergent yang ramah lingkungan agar pembuangan sisa
detergent pencuci pakaian tidak merusak lingkungan.

50
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Jembatan Sederhana

Sumber: antaranews.com

Mencuci Sederhana

Sumber: angkitri44.web.unej.ac.id.

Modernisasi merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan


teknologi yang terus menerus berkembang dari hasil akal budi manusia
dan hasilnya dirasakan dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dari
kota metropolitan sampai ke desa-desa terpencil. Dan kemajuan IPTEK ini
menimbulkan dampak pada perubahan sosial atau perubahan masyarakat
sehingga menjadi sebuah gaya hidup modern. Gaya hidup modern ini pada
akhirnya sangat mempengaruhi nilai-nilai Kristiani yang sudah tertanam
dan melekat dalam setiap anggota keluarga kristen, sehingga mau tidak
mau keluarga-keluarga Kristen harus menentukan sikap menerima atau
menolak ataukah justru mengisi dengan nilai-nilai kristiani. Karena pada
kenyataannya kita tidak bisa menutup diri sepenuhnya dengan nilai-
nilai gaya hidup modern yang merubah masyarakat, dan disinilah letak
permasalahan bagi keluarga-keluarga kristen yang haruslah menyikapi
situasi ini dengan bijak.

Gaya hidup modern mencakup proses perubahan yang luas, bukan


hanya kemajuan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan, tetapi yang
lebih penting lagi adalah sikap dan pemikiran manusia dalam berinteraksi
dengan orang lain.

51
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Cakupan Modernisasi terbagi dalam 3 hal inti yaitu:

1. Kemajuan Tekhnologi Modern

2. Gaya Hidup Modern / Life Style

3. Globalisasi

• Teknologi Modern

Tidak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang


sangat pesat berevolusi secara drastis dan terus menerus hingga sekarang.
Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah
dibuat di dunia ini, dari yang sederhana hingga yang menghebohkan dunia.
Kemajuan teknologi ini menjadi salah satu penunjang kemajuan manusia
untuk mengerjakan sesuatu lebih cepat dan efisien baik dibidang ekonomi,
sandang pangan, komputer, informasi, transportasi, medis, dan masih
banyak lagi

AKTIVITAS 1

Aktivitas yang dilakukan dalam kelas

Lengkapilah tabel berikut!

DAMPAK Dampak
No Hasil Teknologi Manfaat
Positif Negatif

1.

2.

3.

4.

5.

52
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Beberapa manfaat dari hasil teknologi yang dapat disimpulkan diantaranya
adalah:

• Membantu manusia melaksanakan pekerjaan dan aktivitas keseharian lebih


efisien (mesin cuci, rice cooker, motor, mobil, dsb.).

• Memotivasi manusia untuk terus menciptakan perubahan dan perbaikan dalam


menciptakan teknologi modern ( Hand phone berkembang terus menjadi Smart
Phone Android).

• Membuat manusia mengenal sejarah dengan lebih mendetail dan memprediksikan


hal-hal yang kemungkinan besar akan terjadi dimasa mendatang. (prediksi
gerhana matahari, gerhana bulan, tsunami, bencana-bencana alam lainnya).

• Menjadikan dunia serta segala aktivitasnya dalam sebuah genggaman (Android,


transportasi darat, laut dan udara).

Handphone sebagai Sumber Informasi

sumber: erafone.com

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang mulia untuk terus menerus
mengembangkan diri atas segala ciptaan yang lain, dan manusia telah mampu
mengembangkan akal budinya sedemikian rupa dan demikian canggih dan telah
mampu menguasai bumi, mensejahterakan dunia dan segala isinya tetapi sekaligus
sebagian lagi mulai menghancurkannya juga dengan dampak-dampak negative
dari pekembangan yang ada. Kitab pemazmur memperjelas kembali tugas dan
tanggung jawab manusia sebagai mandataris Allah yang dianugerahi kemuliaan
dan hormat untuk mau dan mampu mengelola, mengusahakan, mengembangkan
sekaligus memelihara dan memuliakan Tuhan melalui penguasaan atas dunia dan
segala isinya. Kita dibuat hampir sama dengan Allah yang dimahkotai kemuliaan
dan hormat untuk dapat memuliakan Allah dalam kemuliaan dan kehormatan.

53
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
• Gaya Hidup Modern

Gaya hidup modern merupakan sebuah pola hidup holistik yang menyangkut
cara bersikap dan berpikir dalam bidang fisik, mental dan spiritual, sesuai dengan
tuntutan zaman modern, dan di dalamnya mencerminkan semangat efektif,
efisien, praktis, sederhana, menghargai kehidupan, menghargai prestasi dan
menghargai waktu. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gaya hidup modern ini
lebih banyak diikuti oleh anak-anak remaja dan kaum muda karena lebih dinamis,
sehingga masa sekarang mulai bermunculan banyak hal-hal baru seperti narkoba,
komputer, smart phone android, fashion atau gaya berpakaian, gaya penampilan
rambut, bussines online, dan masih banyak lagi. Perubahan gaya hidup anak
remaja dan pemuda saat ini terjadi dengan adanya perubahan pola pikir yang
juga terjadi ditengah-tengah masyarakat. Diantaranya mereka mengutamakan
status dalam pergaulan, mobilitas yang cukup tinggi diimbangi dengan kemajuan
transportasi, kebiasaan-kebiasaan yang bergeser dari makan bersama dirumah
dipindah ke resto atau cafe cepat saji yang menyediakan wifi gratis dan menu-
menu yang menarik. Cenderung memilih jenis-jenis olah raga yang digandrungi
dan cenderung mahal seperti gymnastic, senam aerobic, club-club basket atau
volly, dsb. Pola hidup yang serba instant dari makanan, minuman, pola berpikir,
gaya belajar. Menghargai seseorang dari prestasi yang telah dilakukannya serta
kecenderungan-kecenderungan untuk terlihat hebat, bahagia, sukses sehingga
memunculkan kebiasaan-kebiasaan mengadakan pesta dan perayaan keberhasilan,
peringatan peristiwa tertentu seperti ulang tahun, wisuda, pernikahan, naik
jabatan, memasuki rumah baru, dan lain sebagainya.

Pola-pola perubahan pemikiran dalam pergaulan masyarakat mulai


mempengaruhi pola-pola pemikiran setiap orang Krsten yang juga menerapkan
nilai-nilai Kristiani yang selama ini telah diajarkan. Pola gaya hidup masyarakat
dan pola pemiran masyarakat yang muncul antara lain:

a. Materialisme: materi sebagai hal yang utama, menjadi tujuan hidup tertinggi,
bahkan menilai seseorang dari apa yang dia miliki secara materi. Kondisi materi
seseorang menjadi patokan utama kita menempatkan dia sebagai prioritas
teman, sahabat, pacar, menantu, orang baik , orang sukses, dsb.

b. Konsumerisme: pola hidup belanja sebagai hobby serta kebiasaan bukan


karena sebuah kebutuhan. Kecenderungan membeli barang-barang karena
kita suka bukan karena kita butuh. Perhatikanlah berapa pasang sepatu yang
kita miliki di rumah, tas, kaos, koleksi-koleksi barang yang sudah kita punya
tetapi kita berusaha untuk terus-menerus menambahkannya karena kita suka.

c. Hedonisme: kesenangan adalah tujuan hidup tertinggi, terkadang mereka akan


mampu melakukannya dengan berbagai macam cara agar tujuan bersenang-
senang tercapai. Dugem, narkoba, freesex, melanggar aturan, dan sebagainya
semua hanya demi hidup yang semau gue, asal-asalan saja.

54
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
d. Liberalisme: menekankan kebebasan hidup yang seluas-luasnya bahkan
cenderung mengabaikan tatanan masyarakat, aturan aturan dan etika agama
yang berlaku. ( freesex, aborsi, narkoba, dsb)

e. Elitisme: kecenderungan pada gaya hidup mewah, memiliki barang-barang


bermerk dan mahal. Harga diri dan prestasinya diukur dari barang-barang mewah
yang dimilikinya dan barang-barang bermerk terkenal yang dikenakannya.

f. Kapitalisme: memonopoli kebutuhan masyarakat luas dan mengendalikannya


sesuai dengan keinginan seseorang atau kelompok tertentu. Misalkan
mengendalikan harga pasar dengan menimbun beras, minyak ataupun bahan
bakar minyak.

g. Individualisme: pementingan kebutuhan yang terpusat kepentingan dirinya


sendiri. Rasa egois cukup tinggi sehingga seringkali mengabaikan kepentingan
orang lain jika tidak menyangkut kepentingan kita juga.

h. Relativisme, pandangan bahwa pengetahuan itu dibatasi oleh akal budi yang
serba terbatas maupun oleh cara mengetahui yang serba terbatas. (tidak ada
nilai-nilai yang baku atau mutlak)

i. Nomophobia, dari kata no mobile phobia yang artinya sebuah kekhawatiran


saat tidak menggunakan ponsel atau tidak bisa hidup jauh dari ponsel.

j. Snobisme, kecenderungan manusia yang suka memamerkan benda-benda


mewah ataupun hubungan dengan orang-orang hebat, dengan dasar menutupi
kekurangan yang ada pada dirinya, atau rasa rendah dirinya. 

Majalah Time Wefie Bersama

Sumber: content.time.com Sumber: hartonocen.blogspot.co.id


55
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 2

Tugas Kelompok Presentasi

Pengaruh Gaya Hidup terhadap Diri Sendiri dan Keluarga

No Topik Contoh Diri Sendiri Keluarga Ayat Alkitab

1. Materialisme

2. Konsumerisme

3. Hedonisme

4. Liberalisme

5. Elitisme

6. Kapitalisme

7. Individualisme

8. Relativisme
9. Nomophobia
10. Snobisme

Penugasan:

1. Setiap Kelompok membahas masing-masing 1 topik yang berbeda.

2. Pada masing-masing topik berikanlah 1 contoh konkrit dengan mencari kasus


yang terjadi ditengah-tengah masyarakat modern dengan sumber-sumber dari
Internet, koran, majalah, dll

3. Jelaskan dampaknya yang terjadi pada diri kita sendiri dan dampaknya dalam
interaksi kita dalam keluarga

4. Berikan ayat-ayat Alkitab yang tepat untuk menyikapi model-model gaya hidup
modern melihat dampak-dampak baik maupun buruk yang bermunculan.

5. Presentasikanlah dengan membuat power point dengan memberikan


kesempatan bertanya jawab untuk pengambilan nilai penugasan.

56
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
• Globalisasi

Kata globalisasi berasal dari kata globalization, global yang berarti universal
dan lization berati proses, sehingga globalization ataupun globalisasi adalah proses
penyebaran hal-hal baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun
teknologi secara mendunia.

Globalisasi adalah keterkaitan, keterhubungan dan ketergantungan antar


manusia dari berbagai penjuru dunia tanpa terbatas suku, bangsa agama, ras, jenis
kelamin, usia. Mereka semua terkait melalui peristiwa perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer serta berbagai macam bentuk-bentuk relasi yang ada,
ditambah dengan berkembangnya teknologi IPTEK menyebabkan terjembataninya
kendala-kendala interaksi antar bangsa dari berbagai negara dipenjuru dunia.
Batas-batas antar negara, suku bangsa, bahasa dan proses penyebaran informasi
secara mendunia semakin dipersempit dengan kecanggihan dibidang komunikasi
dunia seperti Satelit, Internet, Media sosial, Smart Phone Android dan kemajuan-
kemajuan IPTEK lainnya, sehingga mulailah hilang batasan ruang dan waktu
akibat kemajuan teknologi informasi, dan inilah proses perubahan yang mendunia
dan akan mampu menyatukan dunia.

IPTEK membuat Terkoneksi

Sumber: http://globe-views.com/dreams/internet.html

B. Dampak Modernisasi
Globalisasi ini ibarat mata uang yang masing-masing memiliki sisi yang
berbeda bentuk. Disatu sisi globalisasi menimbulkan dampak-dampak positif yang
menguntungkan, akan tetapi sekaligus dampak-dampak buruk dan merugikan
bahkan menghancurkan dilain sisi.

57
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Dampak-dampak baik dan membangun yang ditimbulkan antara lain:

1. Cara berkomunikasi dan mencari informasi semakin mudah didapatkan,


sehingga ilmu pengetahuan semakin mudah berkembang dan diterapkan,
sehingga mulailah perkembangan pesat internet, media sosial seperti tweeter,
facebook, serta perkembangan smart phone dengan munculnya kemudahan
akses seperti Watsaap, Line, Viber, IMO, dan beragam sarana lainnya.

2. Tidak ada batasan antar negara diseluruh belahan dunia karena jalur atau akses
untuk berkomunikasi semakin canggih, demikian pula manusia semakin hari
semakin mengembangkan ilmu berbahasa asingnya untuk dapat berkomunkasi.

3. Pembangunan masyarakat terutama di Indonesia akan mampu mengubah


perekonomian yang ada serta akan membawa masyarakat Indonesia
mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh baik seccara
lahir,batin dan rohani.

4. Perubahan tata nilai dan sikap masyarakat yang lebih banyak bersifat rasional,
masyarakat mampu berpikir kritis dan logis terhadap segala sesuatu yang
mereka hadapi.

5. Mobilitas yang tinggi ditunjang perkembangan kemajuan alat transportasi yang


pesat, sehingga memudahkan sseorang menempuh perjalanan ke berbagai
belahan dunia dengan mudah dan cepat.

6. Perkembangan IPTEK semakin canggih lebih mempermudah manusia untuk


beraktifitas.

7. Dibukanya industri-industri baru yang lebih membantu manusia dalam


mengatasi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat ke arah
yang lebih baik lagi.

8. Sikap kosmopolitan ataupun toleransi antara satu individu dengan yang individu
lain akan meningkat

9. Perkembangan ekonomi, sosial dan budaya dengan globalisasi ini akan


membawa individu semakin semangat dalam meningkatkan potensi dirinya

10. Pemenuhan kebutuhan yang semakin kompleks dan tidan terbatas sedikit demi
sedikit akan mulai terpenuhi secara berkala pada era globalisasi

Sedangkan dampak-dampak buruk dan merusak yang ditimbulkan antara lain:

1. Dengan munculnya berbagai macam hasil teknologi, menyebabkan sikap


Individualisme yang tinggi karena interaksi sosial dengan sesama menjadi
terabaikan.

58
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
2. Munculnya berbagai macam media sosial akan mempermudah berkembangnya
perilaku-perilaku masyarakat yang menyimpang dan cenderung bersifat
kriminal.

3. Munculnya gaya hidup modern menjadikan perilaku kaum muda cenderung


berfoya-foya dan berhura-hura dalam melakukan hal-hal negative lainnya

4. Budaya-budaya asing mulai menggeser budaya asli dan cenderung tidak


menghormatinya lagi, rasa hormat terhadap orang tua, kehidupan serba bebas
lainnya akan semakin bermunculan.

5. Terjadinya kesenjangan sosial masyarakat antara yang miskin dan kaya, pintar
dan bodoh, masyarakat maju dan terbelakang.

AKTIVITAS 3
Tambahkan berbagai contoh perkembangan globalisasi di berbagai bidang dalam
kehidupan masyarakat modern.

No. Bidang Contoh


1. Ekonomi Banyaknya supermarket,...
2. Sosial Wanita bekerja diluar rumah, ...
3. Budaya Berbagai macam mode berpakaian,...
4. Politik Munculnya kerjasama antar negara,...
5. IPTEK Internet, ...

C. Pengaruh Modernisasi terhadap Kehidupan Keluarga


Kristen
Gelombang globalisasi yang semakin cepat dan canggih memang amat
sangat menguntungkan bagi perkembangan dunia akan tetapi juga mengancam
nilai-nilai kehidupan dalam keluarga. Keluarga adalah unit terkecil tetapi sekaligus
unit yang mendasar dari masyarakat, bangsa, negara dan gereja, sehingga kondisi
keluarga menjadi penunjang keberlangsungan negara dan gereja. Dari dalam
keluargalah nilai-nilai moral dan karakter dan kepribadian mulai ditanamkan
dan dipupuk untuk mempersiapkan setiap bagian anggota keluarga siap terjun
ditengah-tengah masyarakat. Akan tetapi semakin sibuknya orang tua dan peran
wanita yang mulai bekerja diluar rumah serta tuntutan kebutuhan yang semakin
meningkat menyebabkan kebutuhan-kebutuhan anak-anak dalam pembentukan
kepribadian dan kharakter terabaikan bahkan sudah tergantikan dengan tayangan-
tayangan media televisi, internet, media sosial, film-film serta iklan-iklan yang
ada.

59
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Tayangan Televisi bisa Mencuri Pikiran Positif Manusia

Sumber: perlbal.hi-pi.com

Tidak dapat dihindari lagi bahwa semua tayangan-tayangan yang menarik


telah mewarnai gaya hidup, kharakter dan nilai-nilai hidup generasi remaja dan
kaum muda dewasa ini. Pesan-pesan yang terkandung dalam tayangan-tayangan
film, sinetron, telenovela, berita –berita tentang kriminalitas, peperangan tidak
mengandung unsur-unsur pendidikan sama sekali dan yang hanya untuk sekedar
hiburan semata, dan pesan-pesannya yang terkandung didalamnya akan mampu
mengubah bahkan merusak nilai-nilai dan kharakter anak-anak bangsa dan gereja
menjadi generasi yang semau gue.

Keluarga adalah suatu tempat dimana masing-masing anggotanya memenuhi


kebutuhan akan rasa dikasihi dan mengasihi, keakraban, memupuk rasa percaya
diri dalam pergaulan atau mampu mengambil keputusan dalam kehidupannya,
menerapkan nilai-nilai disiplin serta ketaatan, rasa menghormati, menghargai,
mampu bertoleransi, saling tolong menolomng dan peduli antar sesama anggota
keluarga. Sehingga peran orang tua dalam hal ini amatlah penting dalam
menciptakan dan mengisi rumah yang “HOME” bagi masing-masing anggotanya.
Persekutuan keluarga adalah sumber-sumber kebahagiaan hidup dan nilai—nilai
hidup yang sangat berharga dalam menciptakan manusia dewasa yang utuh dan
mampu membawa nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.

AKTIVITAS 4

Tuliskan kisah-kisah pengaruh modernisasi dalam hal IPTEK, gaya hidup dan
globalisasi yang memiliki dampak-dampak positif dan negatif. Tulisan dikumpulkan
dalam ketikan minimal 1 lembar HVS ukuran F4/folio.

60
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENUTUP

• Rangkuman

Model-model gaya hidup modern ini amat sangat pesat berkembang di


kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa muda. Sehingga terkadang
menjadi suatu kebutuhan yang mau tidak mau harus terpenuhi. Kemungkinan
untuk menghindar akan amat sulit, sehingga butuh kebijaksanaan dalam
menyikapinya.

• PKBN2K

1. Nilai : Rendah Hati

2. Indikator: mau menerima kritik

3. Integrasi dengan Materi: mau menerima kritik merupakan semangat


yang harus dimiliki dalam mengembangkan sikap terhadap gaya hidup
modern.

• Doa Penutup

61
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PELAJARAN 5

TANGGUNG JAWAB
REMAJA KRISTEN
DALAM KELUARGA

BAHAN ALKITAB

I Samuel 16 dan 17;


Matius 25:14-30

INDIKATOR

Spiritual

4.2.3. Menghayati pentingnya tanggung jawab remaja kristiani.

Sosial

2.2.3. Bertanggung jawab dalam setiap hal.

Pengetahuan

3.2.6. Menjelaskan arti bertanggung jawab.

3.2.7. Mengklasifikasikan pola remaja Kristen yang bertanggung jawab.

3.2.8. Menganalisis bentuk sikap hidup bertanggung jawab di tengah


keluarga.

Ketrampilan

4.2.3 Mempraktikkan hidup yang bertanggung jawab sebagai remaja


kristiani.

63
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENGANTAR PEMBELAJARAN
Ketika keluarga-keluarga Kristen mampu menempatkan Kristus sebagai
pusat dalam relasi antar keluarga, maka mereka akan siap menghadapi tantangan
dalam masyarakat modern terkait dengan segala model kemajuan era globalisasi.
Maka dalam bab ini akan dibahas ebih lanjut bagaimana mereka mampu untuk
hidup secara bertanggung jawab. Dan tanggung jawab ini tidak akan pernah lepas
dari peran Allah dalam keluarga serta masing-masing anggota keluarga karena
setiap tanggung jawab memiliki resiko untuk dilakukan. Dalam hal ini diharapkan
setiap nara didik akan memiliki moralitas sebagai manusia bebas dengan
mengambil perannya dengan lebih bertanggung jawab, baik terhadap Tuhan, diri
sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsanya.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU

PKJ 289: 1-4 KELUARGA HIDUP INDAH

1. Keluarga hidup indah bila Tuhan di dalamnya

Dengan kasih yang sempurna Tuhan pimpin langkahnya

Reff: Trima kasih padaMu Tuhan Kau bimbing kami selamanya

Segala hormat, puji dan syukur kami panjatkan kepadaMu

2. Di dunia banyak jalan, jalan mana kan di tempuh

Jalan lurus hanya satu; jalan Tuhan itulah

Reff: ....

3. Keluarga hidup indah, bila Tuhan pemimpinnya

Dalam suka, dalam duka; kita dalam tanganNya

Reff: ....

4. Ya Roh Kudus, bimbing kami, agar s’lalu bersamaMu

Ajar kami, tolong kami mewujudkan kasihMu

Reff: ...

Berdoa

65
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian Tanggung Jawab
Dina salah seorang pelajar SMA akan menghadapi ulangan atau ujian, akan
tetapi Dina sama sekali tidak belajar bahkan asyik jalan-jalan bersama beberapa
teman dekatnya, sehingga tentu saja selama ulangan berlangsung, Dina tidak
dapat menjawab soal-soal ulangan yang diberikan gurunya. Dan hasilnya Dina
harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan juga terhadap kedua orang
tuanya atas nilai ulangan yang tidak memuaskan.

Seorang pengendara sepeda motor terkena tilang dalam razia polantas di


jalan raya, ketika dia mengambil jalur cepat di jalan raya, sehingga dia harus
berhadapan dengan hukum yang berlaku.

Kedua peristiwa diatas mencerminkan sikap hidup orang-orang yang


kurang bisa bertanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap
masyarakat disekitarnya. Sehingga resiko dari tindakan yang tidak bertanggung
jawab itu akan mereka alami, jika demikian tindakan hidup yang bertanggung
jawab perlulah dilakukan oleh setiap orang dalam segala usia dan golongan ketika
melakukan hal apapun juga, terutama jika berkaitan dengan hidupnya maupun
hidup orang lain juga. Pengertian hidup yang bertanggung jawab secara umum
adalah kesadaran manusia untuk bertindak dan bertingkah laku sebagai bentuk
kewajibannya sebagai manusia. Tanggung jawab adalah kodrat hidup manusia
dan sekaligus ciri manusia beradab dengan ukuran norma-norma yang berlaku
ditengah masyarakat dan bangsanya. Kalau seseorang tidak mau bertanggung
jawab maka ada pihak-pihak lain yang akan memaksanya untuk tetap bertanggung
jawab. Misalkan tanggung jawab pengendara sepeda motor di jalan raya adalah
memiliki SIM, memakai helm standar, berkendara dijalur lambat, mematuhi
rambu-rambu lalu lintas. Jika tanggung jawab ini diabaikan maka hukum lalu lintas
dan masyarakat yang akan bertindak, ataupun tanggung jawab sebagai seorang
pelajar adalah belajar dengan tekun dan rajin untuk bisa mengikuti pelajaran,
naik kelas, memiliki banyak pertemanan yang sehat, hormat terhadap orang tua
dan guru, mampu bersosialisasi ditengah masyarakat. Dan jika hal ini terabaikan
maka pihak sekolah akan berusaha membenahinya, atau komunitas tempatnya
berada akan bereaksi atas hal tersebut.

Kodrat tanggung jawab sebagai manusia ini akan terus menerus mengikutinya
dimanapun dia berada. Dan keluarga sebagai lembaga adalah tempat bagi
masing-masing anggota keluarga dapat belajar untuk dapat saling memberikan
dan mengembangkan tanggung jawabnya. Hal tersebut terlihat ketika mereka
saling membantu dalam keadaan susah, sakit, menderita maupun kekurangan,
atau memiliki sukacita dan kebahagiaan bersama diantara anggota keluarga.
Dan hal ini akan terus menerus berkembang dalam hidup bermasyarakat sebagai

66
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
makhluk sosial secara etika dan moral. Kendala yang terjadi adalah ketika didalam
keluarga ternyata masing-masing anggota keluarga tidak memiliki kepekaan dan
kepedulian bahkan tidak memiliki beban tanggung jawab satu dengan yang lainnya,
sehingga banyaklah bermunculan ketimpangan-ketimpangan sosial masyarakat
dan hal inilah yang menjadi beban dan tanggung jawab orang lain.

AKTIVITAS 1
Kisah hidup manusia bebas yang bertanggung jawab

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan pengalamanmu!

1. Sejak usia berapakah, seseorang mulai bisa bertanggung jawab? Berikan bukti
pengalaman tersebut!

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Sejak usia berapakah, seseorang bisa diberi sebuah tanggung jawab? Berikan
bukti pengalaman tersebut!

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Tanggung jawab seperti apakah pada usia tersebut? Berikan bukti


pengalamanmu!

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Jelaskan dasar atau alasan apa saja seseorang agar bisa bertanggung jawab?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

67
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
B. Remaja Kristen yang Bertanggung Jawab
Di masa remaja, seorang anak akan bertumbuh kembang sebagai pribadi
yang dewasa. Perkembangan kedewasaan menyeluruh secara fisik, usia, moral,
kharakter, serta sudut pandang dia terhadap sesama dan masyarakat disekitarnya.
Dalam perkembangan dengan berlatar belakang masyarakat modern serta
pesatnya kemajuan IPTEK setiap remaja dituntut memiliki kharakter yang tegar
terlebih dengan dilandasi nilai-nilai kristiani agar mereka mampu untuk tetap hidup
sebagai remaja-remaja Kristen ditengah-tengah perubahan yang bergejolak baik
dari dalam dirinya maupun diluar dirinya.

Memiliki rasa bertanggung jawab adalah suatu pengertian dasar untuk


memahami sesamanya manusia sebagai makhluk susila dan masing-masing dari
remaja diundang untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, lingkungan
terdekatnya yakni keluarga dan masyarakat sekitarnya serta terhadap Tuhan
maupun Gereja. Kebebasan yang diikuti dengan tanggung jawab sudah seharusnya
menjadi ciri khas kalangan remaja diimbangi dengan nilai-niai moral Kristiani
yang mendasari iman percaya dan perbuatannya. Ketika seseorang mampu
mengambil keputusan untuk bertanggung jawab maka ia adalah seseorang yang
mampu hidup tanpa tekanan dari apapun atau siapapun dan inilah makna sebuah
“kebebasan.

Bacalah kisah berikut!

Apa yang biasa dilakukan anak di usia 6 tahun? Belajar dan bermain tentunya.
Tapi tidak dengan Ali, bocah 6 tahun, di desa Batetangga, Binuang, Polewali
Mandar, Sulawesi Barat. Setiap pagi ia harus bangun dan bekerja menjadi kuli
petik buah untuk menghidupi keluarganya. Dengan tas kecilnya, Ali menuju kebun
tetangga membantu memanen buah langsat. Ia membantu memunguti buah
langsat dan merapikannya di keranjang. Untuk kerja kerasnya ini Ali mendapat
upah Rp.10.000,- sampai Rp. 20.000,- perhari.

Sebagai tulang punggung keluarga, setiap hari Ali membantu ibunya


memasak, sang ibu sudah tidak bisa lagi melihat dan mendengar. Karena itu, Ali
pula yang harus mengurus kakaknya yang mengalami keterbelakangan mental
serta adiknya yang berusia 3 tahun.

Dengan penuh tanggung jawab, Ali menyuapi kakak dan adiknya secara
bergantian. Diusia yang masih sangat belia, Ali harus menjadi tulang punggung
keluarga setelah sang ayah meninggal dunia. Kesibukannya menjadi tumpuan
keluarga ini tidak membuat Ali putus asa untuk belajar di sekolah. Sebagai
tanggung jawabnya terhadap keluarga, ia tidak serta melupakan tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri yaitu dengan tetap ersekolah. Ali berangkat ke sekolah
usai membantu ibu melakukan pekerjaan rumah. Ia tetap giat dan bersemangat
belajar demi masa depan yang lebih baik.

68
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Sastrawati, salah satu guru Ali di sekolah, memaklumi jika ia kerap terlambat
sekolah. Di sekolah Ali dikenal sebagai murid yang rajin, bersemangat belajar, dan
tidak pernah mengeluh. “Sebenarnya anak ini rajin, namun ia sering terlambat ke
sekolah karena membantu ibunya dulu di rumah. Kita mengetahui kondisi ibunya
sudah tidak bisa melihat dan tuli. Jadi dia bantu ibunya memasak dulu di rumah”,
kata Sastrawati.

Kisah Ali ini mengajarkan kepada kita semua bahwa hidup harus dijalani
dengan sebaik-baiknya tanpa mengeluh dan putus asa. Ali membantu ibunya dan
mengurus kakak-adiknya dengan penuh kasih sayang, serta tetap bertanggung
jawab terhadap segala sesuatu yang sudah menjadi kewajibannya sebagai
makhluk sosial yang bermoral.

Membantu Orang Tua

Sumber: damasburnaman21.blogspot.co.id.

AKTIVITAS 2

Belajar dari Kisah

1. Tanggung jawab apa yang dilakukan oleh Ali?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Apa yang mendorong Ali mampu melakukan hal tersebut?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

69
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
3. Bagaimana respon Ali ketika menghadapi masalah?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apakah tanggung jawab tersebut selalu berjalan mulus? Bagaimana


mengatasinya?

……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

Berpijak pada cerita di atas, setidaknya kita bisa melihat bahwa ada lima tanggung
jawab masing-masing individu, yakni tanggung jawab terhadap;

1. Tuhan, sebagai “Imago Dei” dan sebagai “Mandataris Allah” terhadap alam
semesta yang Tuhan telah ciptakan dan yang telah kita bicarakan di pelajaran
sebelumnya. Dan hal itu terwujud nyata melalui tugas dan pelayanannya di
Gereja.

2. Diri sendiri, kesadaran masing-masing pribadi untuk memngembangkan


kepribadian nya dalam berinteraksi dengan sesama dan lingkungannya.

3. Keluarga, masing-masing anggota keluarga bertanggung jawab untuk


kesejahteraan, kedamaian, keselamatan keluarganya.

4. Masyarakat, sebagai makhluk sosial yang mampu untuk bersosialisasi dengan


lingkungan masyarakatnya. Sehingga segala perbuatannya harus bisa
dipertanggung jawabkan atas masyarakat sekitarnya.

5. Bangsa dan negara, setiap orang adalah warga negara di sebuah negaramereka
tinggal sehingga mereka tidak boleh bertingkah laku sesuka hatinya sendiri,
ada aturan dan perundang-undangan negara yang mengatur setiap warga
negaranya.

70
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 3

Contoh Dimensi Tanggung Jawab

Berikan contoh-contoh nyata perbuatan yang bertanggung jawab dalam kehidupan


kalian!

No. Dimensi Tanggung Jawab Contoh

1. Tuhan

2. Diri Sendiri

3. Keluarga

4. Masyarakat

5. Bangsa dan Negara

AKTIVITAS 4

Tanggung Jawabku

Lengkapilah tabel berikut!

Bentuk Tanggung Tidak Hal yang Perlu


No. Selalu Sering Kadang
Jawabku Pernah Dibangun

1. Tepat waktu
2. Disiplin
3. Jujur
4. Bisa diandalkan
5. Membantu orang
6. Rajin
7. Menghargai orang
lain

71
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Refleksi:

1. Dari tujuh bentuk tanggung jawab di atas, bagian manakah yang


menggambarkan dirimu? Mengapa?

…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………..................................................................................
..................................................................................................

2. Bentuk manakah yang masih harus kau upayakan? Bagaimana caranya?

…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………..................................................................................
..................................................................................................

C. Remaja Bertanggung jawab dalam Alkitab


(Matius 25: 14-30)
Perumpamaan Tuhan Yesus tentang Talenta mau menjelaskan tentang
hal Kerajaan Sorga. Kerajaan Sorga diperbandingkan dengan seseorang yang
akan pergi melakukan perjalanan, kemudian ia memanggil para hambanya dan
mempercayakan hartanya kepada mereka. Harta tersebut diberikankan dalam
satuan talenta. Masing-masing 5, 2 dan 1 talenta. Harta tersebut tidak diberikan
tetapi hanya dipercayakan untuk dikerjakan. Jumlah yang berbeda ini sebenarnya
membawa pesan yang cukup kuat dalam keseluruhan perumpamaan. Mengapa
masing-masing hamba tidak diberikan jumlah talenta yang sama, sehingga
lebih terkesan adil dan tidak membeda-bedakan?? Perumpamaan ini juga tidak
mengatakan bahwa hamba-hamba tersebut mempunyai jabatan yang berbeda-

72
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
beda. Kalimat kunci yang memberikan petunjuk bagi masalah ini adalah “masing-
masing menurut kesanggupannya.” Alasan utamanya karena si tuan mengenal
siapakah masing-masing hambanya dan tujuan utamanya agar hamba-hambanya
mengelola harta yang dipercayakannya tersebut. Jka tujuannya adalah mengelola
maka yang dipercayakan juga harus sesuai dengan kemampuan hamba-hamba itu
untuk mengelola. Jumlah talenta yang dipercayakan oleh si tuan mau menunjukkan
kemampuan serta kwalitas para hamba si tuan. Talenta bukanlah nama satuan
mata uang melainkan satuan berat dalam timbangan. Talenta adalah ukuran
timbangan seberat 34 kg. Nilai 1 talenta emas tentunya tidak akan sama dengan
1 talenta perak. Konversi talenta ke mata uang juga sangatlah beragam dari waktu
ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lainnya. Beberapa ahli memperkirakan
1 talenta berjumlah 6000 dinar, sedangkan dinar sendiri adalah nilai mata uang
Romawi. Nilai 1 dinar sama nilai upah pekerja harian perhari.

Timbangan Indonesia

Sumber: www.timbanganindonesia.com

Uang Dinar

Sumber: www.islamicmint.com

Uang Rupiah

Sumber: www.newsth.com

Jika demikian kita dapat memperkirakan besaran nominal uang dalam


rupiah tentunya bukan?

73
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Dan cobalah kau hitung jumlah perkiraan 1, 2 dan 5 talenta dalam rupiah.

Pemberian talenta bukan semata-mata karena diminta akan tetapi sepenuhnya


adalah pemberian, dan pemberian itu adalah sebuah kewenangan penuh si tuan,
sehingga amatlah tidak pantas jika seseorang menuntut ataupun membanding-
bandingkan jumlah talenta yang diberikan si tuan kepada orang lain. Setiap orang
menerima bagiannya sesuai dengan kesanggupannya. Jika kemudian si hamba
penerima 5 talenta dan 2 talenta kemudian mengelolanya sedemikian rupa, hal ini
sangat berkaitan dengan kemampuan mereka untuk mengelolanya, seperti yang
dipahami oleh si tuan. Dan jika hamba penerima 1 talenta kemudian menguburkan
talentanya tanpa melakukan apapun juga, itu adalah tanggung jawabnya.

Ayat 21, 23 “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu
itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah memikul tanggung
jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung
jawab dalam perkara yang besar, Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan
tuanmu.”

Dalam bagian ini jelas nampak hubungan antara kesetiaan dan tanggung jawab,
karena kesetiaan bukanlah hanya tentang lamanya waktu untuk menunggu
tuannya kembali. Karena baik hamba 1, 2 dan 3 semuanya menunggu si tuan
kembali dan tidak meninggalkan tuannya. Kerja keras serta memanfaatkan waktu
merupakan ukuran dari kesetiaan yang sejati. Kerja keras adalah merupakan
wujud dari tanggung jawabnya sebagai hamba yang dipercaya si tuan. Dan hamba
yang menerima 5 dab 2 talentalah yang mendapatkan upahnya baik berupa pujian
maupun kepercayaan yang lebih besar lagi untuk lebih mengembangkan diri.
Setiap orang sepatutnyalah bersyukur karena sebagai manusia kita memiliki kodrat
untuk bertanggung jawab,dan bersyukur bahwa jika seseorang mempercayakan
kepada kita sebuah tanggung jawab yaitu dengan cara kita bersungguh-sungguh
melakukan tanggung jawab kita tanpa mengabaikan norma dan etika.

Dari perihal perumpamaan talenta ini, setiap siswa perlu mengingat bahwa
hidup manusia adalah salah satu bentuk kepercayaan Tuhan. Bagaimana kita bisa
mengembangkannya dengan bertanggung jawab dengan nilai-nilai etika moral
yang ada. Keluarga yang kita miliki, teman-teman baik disekolah atau di gereja,
sekolah yang kita ikuti saat ini, semuanya adalah sebuah kesempatan yang Tuhan
anugerahkan bagi kita. Kita harus bersyukur dan mulailah belajar bertanggung
jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat serta kepada Tuhan.

Beberapa tindakan untuk mulai mengembangkan tindakan bertanggung jawab:

1. Melakukan dengan baik hal-hal kecil terlebih dahulu sebelum anda yakin anda
mampu untuk mengerjakan hal yang lebih besar dari pada sebelumnya.

2. Membantu orang lain baik dalam besar maupun hal kecil merupakan cara yang

74
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
bagus dalam usaha untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab, akan
tetapi perlu diperhatikan sebaiknya kita menyelesaikan kewajiban kita terlebih
dahulu sebelum membantu orang lain.

3. Belajarlah untuk tidak menunda-nunda sebuah pekerjaan, karena itu buatlah


suatu rencana kerja agar kita dapat mencicil pekerjaan sampai tujuan kita
tercapai. Buatlah pengingat tentang hal apa saja yang harus kita kerjakan
setiap hari, minggu atau bulan. Dengan berbagai macam cara yakni menulis
catatan kecil ditempat anda sering lalui atau lihat, memasang alarm pada
telephon genggam atau meminta tolong pada teman, kerabat atau saudara
untuk mengingatkan jika kebetulan anda lupa.

4. Ambil Inisiatif, tidak menunggu orang lain memerintah atau mengambil hal-hal
yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita.

5. Milikilah sebuah tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang yang
realistis sehingga anda yakin akan mampu mencapainya, hal ini akan membantu
kita termotivasi untuk bertanggung jawab.

6. Memiliki kebiasaan harian yang terjadwal dengan baik dan teratur akan
mempermudah kita mengatur diri kita sendiri, tidur dan bangun tidur pada
waktu yang sama setiap hari, makan, melakukan jadwal-jadwal yang teratur
akan menyebabkan kita mampu mengefektifkan waktu.

7. Belajar bertanggung jawab degan dimulai melalui menjaga dan merawat


barang miliknya sendiri

8. Datang lebih awal dalam setiap kegiatan akan memudahkan kita tepat waktu
dalam melakukan tugas dan tanggung jawab kita.

9. Balas dengan segera setiap pesan dari rekan kerja atau teman, agar supaya
mereka menghormati kita juga.

D. Remaja Kristen di Tengah Keluarga


Lembaga masyarakat terkecil tetapi paling penting, yang pertama dan
yang utama adalah Keluarga, didalamnya terdapat ayah, ibu, dan anak-anak
yang dipersiapkan untuk bertumbuh, dan pertumbuhan yang diharapkan bukan
hanya pertumbuhan jasmani saja, tetapi juga pertumbuhan akal budi, hubungan
sosial, kasih dan rohani. Keluarga adalah lahan untuk mentransfer nilai-nilai iman
kristiani, laboratorium kehidupan bagi setiap anggota keluarga serta wadah saling
belajar banyak hal tentang apa yang baik dan yang benar.

75
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Simpati Allah terhadap keluarga:

1. Keluargalah yang pertama-tama diciptakan Allah, yakni keluarga Adam dan


Hawa (Kejadian 1: 27, 28)

2. Allah menghendaki pendidikan agama dalam keluarga (Ulangan 6: 4-9),

3. Pelayanan Tuhan Yesus pertama kalinya adalah melakukan mujizat ditengah-


tengah keluarga baru di Kana sebagai bentuk kepedulian atas keluarga,
memberikan jalan keluar dari krisis keluarga (Yohanes 2: 1-11).

AKTIVITAS 5

Eksplorasi I Samuel 16; 17

1. Siapakah Daud dalam lingkungan keluarganya?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Kira-kira perlakuan apa yang terjadi pada Daud melalui peristiwa pemilihan
Raja Israel oleh Nabi Samuel?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Jelaskan pergumulan yang dialami Daud di usia remajanya!

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

76
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
4. Bagaimana Daud menyikapi pergumulannya dalam rangka menerima tanggung
jawabnya?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Kisah ini menceritakan kronologi pemilihan raja bagi umat Israel, terutama
raja ke dua untuk menggantikan raja Saul yang sudah tidak berkenan bagi Allah.
Akan tetapi kriteria pemilihan seorang raja masih didominasi pada apa yang baik,
cocok, berkenan bagi manusia. Yang tinggi, gagah, perkasa, muda, energik,
terkesan berani dan macho, seolah-olah adalah raja yang baik dan bertanggung
jawab, akan tetapi Allah justru lebih berkenan melihat kedalam hati bukan
penampakan fisik , ayat 12 “ ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya
elok” Daud si anak bungsulah yang terpilih menjadi raja menggantikan raja Saul,
dan di jemput oleh Nabi Samuel dari tengah-tengah keluarganya, dari antara Isai
ayahnya dan ke7 kakak laki-lakinya yang kesemuanya gagah dan tampan. Dan
Samuelpun mengurapi Daud dan sejak dari itu Roh Tuhan berkuasa atas Daud.
Pemilihan anak bungsu untuk menjadi kepala bagi kakak-kakaknya bukanlah
hal yang lazim dilakukan, apalagi terkait dengan pemilihan Daud menjadi raja
atas umat Israel menggantikan raja Saul. Rasa tersaingi antar anggota keluarga
mungkin juga ada diantara kakak-kakaknya. Sampai munculnya peristiwa
peperangan melawan Filistin dengan Goliat sebagai jagoannya, dan disinilah Allah
bekerja dan menyatakan diri melalui si bungsu Daud. Dengan peperangan atas
nama Allah, Daud sendirian berhasil membunuh Goliat sang raksasa Filistin. Dan
hal ini semakin meneguhkan panggilan Daud sebagai raja Israel menggantikan
raja Saul. Daud yang masih muda belia dengan penyertaan Roh Allah merasa
terganggu dengan penghinaan Goliat pada Allahnya, dan Allah pun bekerja dengan
sangat luar biasa melalui Daud.

Tanggung Jawab Daud muda nampak dengan kesehariannya tetap terus


menggembalakan domba-dombanya di padang efrata, dan mematuhi suruhan
ayahnya membawakan makanan bagi kakak-kakaknya di medan pertempuran,
ataupun bermain kecapi untuk raja Saul. Dengan sikap tanggung jawabnya inilah,
Daud semakin dipersiapkan untuk melakukan tugas sebagai raja atas umat Israel.

77
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
E. Tantangan menjadi Pribadi Bertanggungjawab
• Tantangan secara Internal

Dari kisah Daud kita dapat melihat bahwa ada kendala bagi anak-anak
muda ketika mereka akan tampil sebagai pemimpin atau bahkan kepala bagi yang
lain. Tantangan ini terkadang justru muncul dari tengah-tengah keluarga, dari
orang tua ataupun saudara kandung.

Setiap remaja memerlukan cinta kasih dari orang tuanya dan cinta kasih
ini tidak perlu didemonstrasikan, tetapi tiap-tiap orang tua perlu menemukan
kebijakan mengungkapkannya dengan memahami perasaan anak-anaknya,
apakah situasinya sedang sedih, galau, khawatir, terluka, kecewa, marah, situasi
ini akan dapat tertangkap jika ada kedekatan dan komunikasi yang lancar.
Jika perlu dibutuhkan kerendahan hati bagi setiap orang tua untuk mengakui
kesalahannya terhadap anak-anaknya tanpa mengurangi rasa kasih dan hormat,
bahkan pengakuan itu membuat perasaan semakin dekat antara orang tua dan
anak-anaknya.

Masa muda adalah waktu yang baik dalam pengembangan hubungan dengan
Tuhan. Seringkali anak-anak remaja dianggap anak kemarin sore belum tahu apa-
apa, seringkali juga dianggap remeh dengan segala perkataannya. Akan tetapi
Tuhan Yesus sendiri menghargai anak-anak untuk membiarkannya datang kepada
Yesus, bahkan Kerajaan Sorgapun diperumpamakan seperti anak kecil. Dan Paulus
pun begitu mengapresiasi Timotius dengan kemudaan dan keteladanannya.

Disamping itu sebagaimana anak muda yang memiliki gejolak masa mudanya,
terkadang masih terbawa pada emosi yang labil. Serta keputusan-keputusan yang
diambil terkadang gegabah juga pemikiran yang masih belum matang. Sehingga
penerimaan mayarakat atau komunitasnyapun belum sepenuhnya menerimanya.
Untuk menyikapi pola kehidupan remaja ini, alangkah baiknya bila semuanya
dikembalikan pada kedaulatan Allah dan kebenaran Firman Tuhan. Bahwa setiap
orang yang percaya dalam Kristis sudah ditebus dari segala dosa-dosanya dan
ia menjadi Bait Allah, posisinya dikembalikan lagi menjadi Imago Dei dengan
persekutuan yang hidup dengan Kristus.

Jangan Gelisah!

Sumber: artikelserudanmenarik.wordpress.

78
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Bercermin Diri

Sumber: caraampuhtuntaskanbopengbekasjerawat.wordpress.com

• Tantangan secara Eksternal

Akan tetapi dalam pencarian jati diri, setiap remaja menghadapi situasi
masyarakat sekitarnya sebagian bagian dari komunitasnya. Dan komunitas ini
sangatlah mempengaruhi baik buruknya sikap dan pola perilaku anak-anak remaja
Kristen. Pada era modern saat ini ditandai dengan kemajuan tekhnologi, dan
seringkali pula anak-anak remaja kristen menjadi kehilangan identitasnya, bahkan
tidak jarang remaja-remaja ini menjadi korban dari perkembangan teknologi yang
ada. Rusaknya nilai-nilai moral dengan situs-situs pornografi, hilangnya nilai-
nilai etika kesopanan dengan gaya hidup pergaulan modern. Akan tetapi faktor
kemiskinan dan ketidakharmonisan orang tua dipersalahkan menjadi penyebab
bobroknya moral remaja, dengan mengonsumsi rokok, narkoba sebagai bentuk
pelarian dari situasi kacau keluarga atau agar dapat diterima dalam lingkungan
teman sebayanya.

Tawuran

Sumber: www.kaskus.co.id

Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja antara lain dikarenakan:

1. Kurangnya kasih sayang orang tua

2. Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya

3. Peran IPTEK yang membawa dampak negatif

79
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
4. Tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah

5. Dasar-dasar iman yang dangkal dan tidak kuat

6. Tidak ada penyalur bakat dan hobinya

7. Kebebasan yang berlebihan

8. Masalah yang dipendam

AKTIVITAS 4

Jurnal Tanggung Jawabku

Kerjakan hal berikut;

1. Buatlah jurnal aktifitas tanggung jawab siswa yang dilakukan selama satu
minggu baik di lingkungan rumah, gereja, sekolah dan lingkungan masyarakat.

2. Setiap peserta didik mendokumentasikan aktifitasnya baik melalui foto,


rekaman, tanda tangan saksi dari orang-orang sekitarnya serta tanggapan
mereka atas aktifitas tersebut.

3. Presentasikan di depan kelas sebagai nilai unjuk kerja

Tanda
Tujuan Aktifitas Tanggal dan Tanggapan Orang Tangan
No. Tanggung
Tempat di sekitarku Orang di
Jawab
sekitarku
1. Tuhan

2. Diri Sendiri

3. Keluarga

4. Masyarakat

5. Bangsa dan
Negara

80
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENUTUP

• Rangkuman

Tanggung jawab tidak akan dapat dipisahkan dengan kesetiaan, karena


wujud kesetiaan adalah melakukan hidup yang bertanggung jawab. Tanggung
jawab adalah kodrat manusia sejak lahir, tidak terbatas pada usia seseorang,
melainkan kesadaran untuk mau melakukannya.

• PKBN2K

1. Nilai : kesetiaan

2. Indikator Nilai: melakukan tugas demi kebaikan dan kebenaran

3. Integrasi dengan Materi: tanggung jawab dalam keluarga semakin


bertumbuh apabila ia berlaku setia terhadap siapapun juga.

• Doa Penutup

81
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
BAGIAN 3
Kompetensi Dasar:

1. Mengakui peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga


pendidikan utama dalam kehidupan modern.

2. Bersikap kritis dalam menyikapi peran keluarga dan sekolah


sebagai lembaga pendidikan dalam kehidupan modern.

3. Menganalisis peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga


pendidikan dalam kehidupan modern.

4. Membuat refleksi tentang peran keluarga dan sekolah sebagai


lembaga pendidikan dalam kehidupan modern.
PELAJARAN 6

KELUARGA SEBAGAI
LEMBAGA PENDIDIKAN
PERTAMA DAN UTAMA

BAHAN ALKITAB

Ulangan 6:4-9;

2 Timotius 1:3-10

INDIKATOR

Spiritual

1.3.1. Menghayati karya Allah melalui peran orang tua dalam keluarga.

Sosial

2.3.1. Mengembangkan perilaku sadar pentingnya keluarga sebagai


lembaga pendidikan pertama dan utama.

Pengetahuan

3.3.1. Menjelaskan peran orang tua dalam keluarga.

3.3.2. Menjelaskan proses pembentukan keluarga.

3.3.3. Menunjukkan kehadiran keluarga dalam kehidupan modern.

Ketrampilan
4.3.1. Mempresentasikan tentang hasil refleksi tentang keluarga dalam
kehidupan modern.

85
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENGANTAR PEMBELAJARAN
Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah belajar tentang Tuhan pedoman
kehidupan keluargaku. Ketika Tuhan menjadi pedoman keluarga, berarti anggota
keluarga harus melakukan peran dan tanggung jawab masing-masing sesuai
dengan kehendak Tuhan. Kini, kamu diajak belajar lebih dalam mengenai keluarga
sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU


PKJ 286:1-3 Keluarga yang Damai

1. Keluarga yang damai


dan saling mengerti,
sehati dalam suka
dan di dalam duka. 
Reff:
Anug’rah Allah Bapa
tercurah baginya,
membimbing kehidupan
di jalan Tuhan.

2.  Keluarga bahagia


saling mengasihi,
setia pada janji
yang t’lah diikrarkan. 
Reff:

3.  Keluarga beriman


beralaskan firman,
hidupnya bahagia,
damai sejahtera. 
Reff:

Berdoa

87
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Peran Orang Tua
Peranan orang tua tidak hanya sebatas melahirkan, memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan, tetapi juga memberikan pendidikan yang baik bagi
anak-anak. Tugas orang tua sebagai pendidik berakar dari panggilan sebagai suami
istri untuk berpartisipasi dalam tugas penciptaan Tuhan. Karena itu sangat penting
bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan keluarga yang dipenuhi oleh kasih
sayang terhadap sesama dan Tuhan Allah sehingga menunjang perkembangan
pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai Kristen.

Sejak kapankah orang tua mempersiapkan diri untuk mendidik anak-anak?


Sejak mereka sepakat untuk membangun rumah tangga, orang tua harus sudah
mepersiapkan diri mereka untuk menjadikan Firman Tuhan sebagai landasan hidup.
Keluarga Kristen tentu harus memberikan pendidikan Kristen kepada anggota
keluarga, yakni pendidikan yang bercorak, berdasar dan berorientasi pada nilai-
nilai kristiani. Selain itu juga mengupayakan perubahan, pembaharuan anggota
keluarga secara pribadi, maupun bersama oleh kuasa Roh Kudus sehingga keluarga
hidup sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab.
Pendidikan secara kristiani memanggil setiap anggota keluarga untuk meneladani
Yesus sebagai Guru Agung yang menjadi teladan bagi pengikutNya, agar memiliki
pemahaman serta relasi yang benar, mendalam dan pribadi dengan Tuhan Yesus
Kristus.

AKTIVITAS 1
Belajar dari Pengalaman

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Di manakah kamu pertama kali belajar?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Bagaimana cara kamu belajar?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

88
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
3. Mengapa keluarga disebut sebagai lembaga pendidikan utama dan pertama?

……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

B. Pembentukan Keluarga
Ulangan 6:4-9 didahului dengan perintah Allah agar bangsa Israel melakukan
dan memegang teguh segala perintah dan peraturan yang Allah berikan dengan
disertai janji berkat jika mereka setia melakukannya. (ayat 1-3).5 Perintah ini
diberikan dalam kaitan dengan persiapan mereka memasuki Kanaan (ayat 3).
Tujuan perintah ini diberikan adalah supaya bangsa Israel melakukannya ketika
mereka masuk dan hidup di tanah Perjanjian.

Dalam teks ini, Musa memaparkan tiga potret orang tua yang telah
direncanakan oleh Allah yang keseluruhannya harus dilakukan oleh setiap orang
tua agar tercipta hubungan timbal balik yang baik antar Allah dan orang tua
dalam setiap keluarga.

Pertama, dengan gaya hidup kasih (Ulangan 6:5). Kasihilah Tuhan Allahmu
dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Orang-orang percaya mestinya memiliki
kasih akan Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka. Anak-anak yang melihat
orang tuanya mengasihi Tuhan serta mengalami kasih itu sendiri melalui orang
tuanya, akan belajar mengasihi Tuhan dan sesama.

Kedua, dengan keteladanan dalam memperhatikan perintah Tuhan (Ulangan 6:6).  


Prinsip-prinsip Firman Tuhan harus menjadi bagian dalam hidup setiap orang tua.  
Dengan demikian mereka bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya. Ayah dan ibu
yang memperhatikan perintah Tuhan akan menciptakan keluarga yang memuliakan
Tuhan dan diberkati oleh-Nya.

Ketiga, dengan mengajarkan Firman Tuhan secara berulang-ulang kepada anak-


anak dan membicarakannya setiap waktu (Ulangan 6:7). Orang tua hendaknya
senantiasa mengajarkan Firman Allah, baik waktu sedang duduk-duduk di rumah,
sedang dalam perjalanan, sedang berbaring, ataupun sedang bangun.  Biarlah
firman Tuhan itu sungguh-sungguh menjadi pelita bagi kaki mereka dan terang
bagi jalan mereka. Jelaslah, bahwa cara paling utama untuk mendidik anak-anak
di dalam Tuhan adalah melalui gaya hidup yang mengasihi Allah, keteladanan
dalam memperhatikan perintah Tuhan, serta mengajarkan firman Tuhan secara
berulang-ulang kepada anak-anak.

89
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 2
Eksplorasi 2 Timotius 1: 3-10

Eksplorasilah 2 Timotius 1: 3-10 melalui bantuan pertanyaan berikut!

1. Siapakah Timotius itu?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Bagaimana latar belakang kehidupan keluarga Timotius yang mempengaruhi


imannya kepada Yesus Kristus?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Pesan apa yang disampaikan Timotius?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

C. Kehadiran Keluarga
1. Proses Sosialisasi

Sosialisasi

Sumber: bangbiw.com

90
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Perhatikan seorang bayi yang baru lahir. Seorang anak yang baru lahir
sampai usia tertentu masih sangat membutuhkan orang tuanya untuk memenuhi
fisiknya.

Seiring dengan pertumbuhannya, ia akan belajar berbicara, berjalan, dan


mulai melakukan aktivitasnya secara mandiri, misalnya makan sendiri, mandi
sendiri, dan lain-lain. Selanjutnya dia perlu banyak belajar tentang segala sesuatu
agar kehidupannya menjadi lebih maju, misalnya mempelajari sikap, nilai, norma
yang berlaku dalam keluarganya. Proses inilah yang disebut sosialisasi.

Sosialisasi merupakan proses belajar seseorang, di mana orang tua,


persekutuan, atau masyarakat meneruskan pengetahuan, kebiasaan, maupun nilai-
nilai dalam lingkungannya. Proses sosialisasi ini mempunyai peranan yang sangat
penting karena sangat membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang,
termasuk dalam membentuk identitas iman Kristen. Di dalam keluarga, proses
sosialisasi dilakukan dengan memberikan pengajaran melalui jalan memberi
contoh dan menirukan, maupun melalui pemberian model bagi anak. Oleh karena
itu, setiap anak memerlukan kehadiran orang tuanya sebagai role model. Dalam
keluarga Kristen, proses sosialisasi memiliki dasar Alkitab. Penghayatan akan
iman Kristen pertama-tama harus dilakukan secara sungguh-sungguh oleh orang
tua, sehingga anak-anak tidak hanya bertumbuh menjadi orang yang beragama,
tetapi menjadi orang yang beriman kepada Tuhan.

Dalam Alkitab, keluarga Timotius merupakan salah satu contoh keluarga


saleh karena orang tuanya telah menurunkan iman kepada Tuhan Yesus secara
turun temurun (2 Timotius 1:5). Ini merupakan contoh keluarga Kristen yang
dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga Kristen modern pada masa ini.

2. Proses Edukasi

Proses Edukasi

Sumber: m-edukasi.web.id

91
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Proses edukasi merupakan pendidikan yang diberikan secara sengaja,
terencana dan terstruktur agar tercipta individu yang kritis dalam menyikapi
dampak sosialisasi yang ada, termasuk dalam membawa orang kepada kedewasaan
iman. Dewasa ini tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak sebagian besar
atau bahkan mungkin seluruhnya telah diambil alih oleh lembaga pendidikan lain.

Keluarga cenderung sibuk dengan tanggung jawab lain yaitu bekerja untuk
mencukupi kebutuhan jasmani anak semata sehingga melupakan perannya
utamanya sebagai pendidik pertama bagi anak-anak, dan merasa cukup dengan
memberikan tanggung jawab pendidikan anak-anak kepada pihak lain (sekolah,
pembantu, lembaga tertentu).

Pengawasan dari orang tua terhadap anak mulai melemah, padahal


peran orang tua menjadi sangat penting terutama dalam proses pengawasan
dan pengendalian tersebut. Dalam tahap ini orang tua mulai berperan sebagai
agent of social control (agen kontrol sosial) terhadap anak-anaknya, sehingga
nilai-nilai kehidupan yang dijalani tidak bertentangan dengan nilai-nilai kristiani
yang ditanamkan sejak kecil. Nilai kristiani yang menonjol adalah kasih, keadilan,
kesetaraan, pengampunan, penebusan, penyelamatan oleh Allah, pertobatan,
mengasihi Tuhan dengan segenap hati, serta mengasihi sesama seperti mengasihi
diri sendiri. Menjadi orang tua yang baik bukan berarti menyetujui atau memberikan
segala sesuatu yang diinginkan oleh anak.

REFLEKSI PEMBELAJARAN

92
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENUTUP

• Rangkuman

1. Musa memaparkan tiga potret orang tua yang telah direncanakan oleh Allah
yang keselurujannya harus di lakukan oleh setiap orang tua agar tercipta
hubungan timbal balik yang baik antar Allah dan orang tua dalam setiap
keluarga.

2. Kehadiran keluarga dirasakan melalui proses evaluasi dan edukasi.

• PKBN2K

1. Nilai: Keberanian

2. Indikator Karakter: memelopori hal yang baru dan benar

3. Integrasi Materi: keluarga Kristen diharapkan dapat bersikap pelopor


terhadap hal yang baru dan benar.

• Doa Penutup

93
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PELAJARAN 7

SEKOLAH
SEBAGAI WADAH
MENGEMBANGKAN
POTENSI

BAHAN ALKITAB

Ulangan 6:4-9

INDIKATOR

Spiritual

1.3.2. Mensyukuri pemahaman sekolah sebagai wadah mengembangkan


potensi.

Sosial

2.3.3. Menunjukkan sekolah sebagai wadah mengembangkan potensi.

Pengetahuan

3.3.4. Menjelaskan pola pendidikan dalam konteks Yahudi.

3.3.5. Menjelaskan pola pendidikan dalam konteks gereja perdana.

Ketrampilan

4.3.2. Mempresentasikan perbandingan pola pendidikan dalam konteks


Yahudi dan gereja perdana.

95
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENGANTAR PEMBELAJARAN
Pelajaran ini membahas sekolah sebagai lembaga yang mendukung
pembentukan dan pertumbuhan anak secara utuh. Alkitab memberi kesaksian
bahwa tugas orang tua untuk mendidik anak-anak sejak kecil sehingga tumbuh
menjadi pribadi yang kuat baik secara intelektual maupun kepribadian, terlebih
dalam nilai ketaatan terhadap Tuhan. Anak-anak juga membutuhkan sekolah
untuk mengembangkan dan mengoptimalkan segala potensi yang ada dalam diri
anak-anak, yang mendukung proses pembentukan dan pertumbuhan anak dalam
segala aspek kehidupan.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU

NKB 133:1-3 Syukur PadaMu Ya Tuhan

1. Syukur padaMu, ya Allah, atas s’gala rahmatMu;


Syukur atas kecukupan dari kasihMu penuh.
Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban;
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman.

2. Syukur atas bunga mawar, harum, indah tak terp’ri.


Syukur atas awan hitam dan mentari berseri.
Syukur atas suka-duka yang ‘Kau b’ri tiap saat;
Dan FimanMulah pelita agar kami tak sesat

3. Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra;


Syukur atas perhimpunan yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah;
Syukur atas pengharapan kini dan selamaNya!

Berdoa

97
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Pendidikan dalam Konteks Yahudi


Sejak dini anak-anak Yahudi sudah dibiasakan mentaati peraturan agama
yang dilakukan sesuai tahapan usianya. Pada usia sekitar 5 tahun anak-anak diberi
pelajaran dasar membaca Taurat. Usia 10 tahun mulai diberi pengajaran, yaitu
misyna (secara harafiah berarti bahan Kitab Ulangan yang perlu dihafalkan). Pada
usia 12-13 tahun anak-anak wajib mentaati sepenuhnya peraturan hukum Yahudi
yaitu, miswoth. Pada tahap ini anak laki-laki telah dianggap sebagai “anak-anak
hukum Taurat” yaitu bar-mitswa segera setelah berusia 13 tahun tambah satu hari.

Perkembangan kemudian yaitu, sesudah masa pembuangan, pendidikan


iman bergeser dari wadah keluarga ke Sinagoge (rumah sembahyang orang Yahudi
yang ada hampir di setiap perkampungan). Sinagoge adalah wadah berkumpul
sekaligus lembaga tempat orang Yahudi membicarakan berbagai hal menyangkut
kehidupan mereka. Dalam wadah ini orang Yahudi belajar Syemo Esre, harfiah
berarti delapan belas. Syemone Esre adalah doa yang terdiri dari 18 pengucapan
dan diucapkan setiap hari (pagi, sore dan malam) dalam ibadah di sinagoge.
Pembacaan Taurat menduduki posisi penting. Taurat merupakan bagian Kitab
Suci yang sentral dan mendasar bagi orang Yahudi. Iman dan kehidupan mereka
seluruhnya didasarkan atas Taurat. Pengajaran diberikan dengan cara membaca dan
menjelaskan kitab-kitab Musa. Khusus untuk anak-anak pelajaran yang diberikan
adalah Syema Yisrael bagaikan kredo pengakuan iman dan pengucapan syukur
yang dibaca setiap hari (pagi dan malam) dalam ibadah di sinagoge tersebut.

Pada tahun 75 sebelum Masehi yakni, sebelum kelahiran Tuhan Yesus,


bangsa Yahudi mengadakan semacam sekolah dasar yang disebut beth-ha-sefer,
artinya, rumah sang kitab (bet=rumah; sefer=kitab). Di sekolah ini pengetahuan
tentang Taurat diajarkan kepada anak-anak Yahudi. Taurat dibaca berulang-
ulang dan anak-anak wajib menghafalnya secra seksama dan harfiah. Sekolah
ini bukanlah lembaga tetap yang terdapat di banyak tempat, melainkan hanya
suatu kumpulan murid yang diberi pelajaran oleh para ahli Taurat. Sejak usia 6
atau 7 tahun seorang anak sudah dibawa orang tuanya ke sekolah ini. Tujuannya
bukanlah untuk memperoleh pendidikan umum, melainkan khusus mempelajari
pengetahuan tentang Taurat. Selanjutnya, pada tingkat yang lebih tinggi lagi
setingkat sekolah menengah pertama anak-anak yang berusia 10 atau 11 tahun
dikirim ke beth-ha-midrasy (beth = rumah; midrash = pengajaran). Tujuan
sekolah ini bukan hanya untuk mempelajarai isi Taurat, tetapi yang utama adalah
penelitian mengenai manfaat dan maknanya. Sejalan dengan timbulnya sekolah,
timbul pula pentingnya jabatan guru. Dalam kebudayaan Yahudi, seorang guru

98
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
begitu dihormati, sehingga seorang murid patut menunjukkkan pengabdian
kepada guru sama seperti budak kepada majikannya, kecuali dalam satu hal yang
sangat rendah yaitu, membuka tali kasut.

AKTIVITAS 1

Pendidikan Yahudi

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Jelaskan latar belakang terselenggaranya pendidikan Yahudi?

……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..

2. Jelaskan pemetaan pendidikan Yahudi berdasarkan kategorisasi usia mulai


0-30 tahun?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

B. Pendidikan dalam Gereja Perdana

Pada abad pertama pada waktu belum ada gedung gereja, orang-orang Kristen
berkumpul dari satu rumah ke rumah lainnya. Kumpulan itu disebut “Jemaah Rumah”
seperti beberapa contohnya dalam surat Roma 16:5; I Korintus 16:19; Kolose 4:15
dan Filemon 1:2. Setiap hari keluarga-keluarga Kristen yang berkumpul di salah
satu rumah bersama-sama mempelajari ajaran para rasul, berdoa dan makan
bersama. Jemaah rumah juga merupakan wadah persekutuan berdoa dan belajar.

Dalam kurun masa Gereja Purba atau Gereja mula-mula, baik orang
keturunan dari agama Kristen maupun orang-orang non Kristen yang hendak
menjadi pengikut Yesus Kristus diwajibkan untuk mengikuti pelajaran yang
mempelajari Alkitab dan ajaran para rasul selama 3 tahun lamanya. Menjelang
memasuki masa akhir 3 tahun tersebut setiap calon orang Kristen wajib
menerapkan kehidupan Kristen secara tertib dan disiplin sehingga mereka benar-

99
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
benar bertobat dan menyatakan diri sedia memikul salib-Nya. Setelah masa 3
tahun tersebut barulah dilaksanakan pelayanan Baptisan Kudus dan selanjutnya
diperkenankan untuk mengikuti Sakramen Perjamuan Kudus. Dalam suratnya
Paulus kepada Jemaat di Efesus, proses pendidikan iman dalam jemaat-jemaat
perdana merupakan persiapan bagi orang dewasa yang akan dibaptis, dan
kemudian menerima sakramen Perjamuan Kudus. Dan setelah beberapa generasi,
ketika baptisan untuk anak mulai dilakukan – sebagai model dominan dalam
gereja – maka proses pembinaan iman dilakukan setelah baptisan ketika anak itu
beranjak dewasa. Sekitar abad pertengahan fokus pembinaan iman adalah tentang
iman bahwa, Yesus Kristus adalah Juruselamat, dan kemudian dilengkapi dengan
sejumlah materi seperti : Dasa Titah, Doa Bapa kami dan Pengakuan Iman Rasuli.
Periode selanjutnya, dua tokoh reformasi juga memberikan perhatian
atas kegiatan pengajaran iman ini, yaitu: Martin Luther dan Yohanes
Calvin. Bagi Martin Luther, tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah :
Melibatkan semua warga jemaat, khususnya yang muda, dalam rangka belajar
teratur dan tertib agar semakin sadar akan dosa mereka serta bergembira dalam
Firman Yesus Kristus yang memerdekakan mereka di samping memperlengkapi
mereka dengan sumber iman, khususnya pengalaman berdoa, Firman tertulis,
Alkitab, dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesamanya
termasuk masyarakat dan negara serta mengambil bagian secara bertanggung
jawab dalam persekutuan Kristen, yaitu Gereja.

Pendidikan dalam konteks sekolah, merupakan tempat dimana seseorang


memperoleh pendidikan formal. Artinya terprogram dan terjabarkan dengan tetap
yang berupa pengetahuan, nilai-nilai, ketrampilan, maupun sikap terhadap mata
pelajaran. Kamu berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas bersama teman
sebayanya. Aspek-aspek penting yang mempengaruhi perkembangan kamu di
sekolah dapat berupa bahan-bahan pengajaran, teman dan sahabat peserta didik,
guru serta para pegawai. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk
pengajaran peserta didik di bawah pengawasan guru. Sekolah berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban anak
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Di rumah, orang tua merupakan pendidik pertama dan utama sementara


di sekolah guru merupakan pendidik utama. Secara naluriah, orangtua menjadi
pendidik bagi anak-anaknya dan peletak dasar-dasar bagi perkembangan
selanjutnya, sedangkan guru menjadi pendidik di sekolah karena penugasan secara
formal. Namun demikian baik orangtua maupun guru berada dalam suatu bidang
singgung yaitu pendidik anak. Salah satu masalah pendidikan yang sering timbul
adalah masalah kegiatan belajar anak baik di sekolah maupun di rumah. Disinilah
sangat diperlukan kerjasama dan adanya keterkaitan antara orang tua dan guru.
Oleh karena itu sudahlah pasti orang tua adalah Guru di rumah dan Guru adalah
orang tua sekolah.Orang tua dan guru berada pada tempat yang sama anatara

100
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
pendidikan di sekolah dan pendidikan di rumah, keduanya memiliki tugas dan
tanggung jawab yang sama yaitu mendidik anak. Perbedaannya terletak pada sifat
dan fungsinya. Orang tua berperan sebagai pendidik merupakan konsekuensinya,
logis dari statusnya sebagai orang tua yang diwujudkan melalui pernikahan,
secara naluriah orang tua akan dan harus mendidik anaknya. Guru menjadi
pendidik timbul sebagai konsekwensinya formal dan profesional. Ketika seseorang
memutuskan menjadi guru maka otomatis ia harus berperilaku mendidik. Sebagai
kerjasama yang baik antara orang tua dan guru adalah orang tua memahami
aspek apa saja yang diperlkan untuk mendukung pendidikan di sekolah, dan guru
memperhatikan aspek perilku anak di rumah.Untuk mewujudkan hal-hal tersebut
maka maka komunikasi antara orang tua dan guru perlu diwujudkan dengan
sebaik-baiknya. Adapun beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain:

1. Kunjungan orang tua ke sekolah

• Orang tua berinisiatif dan tidak menutup diri untuk datang ke sekolah dan
menemui bapak/ibu guru untuk melihat perkembangan anak-anak dengan
segala persoalan mereka.

• Orang tua menghadiri undangan guru/wali kleas untuk datang ke sekolah,


untuk melakuan follow up terhadap proses pembelajarannya.

2. Kunjungan guru ke rumah (home visit)

Guru melakukan home visit, untuk hadir dan menolong anak-anak yang
memerlukan bantuan. Atau bisa juga mengunjungi anak-anak secara virtual,
hadir bagi anak-anak melalui online (chat) dan memberi batasan waktu.

3. Rapat orang tua

Orang tua merespon undangan rapat ke sekoalah karena itu adalah kesempatan
untuk memantau perkembangan anak.

101
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 2
Pendidikan dalam Gereja

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Bagaimana gereja mengembangkan pendidikan bagi jemaatnya?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Program apa saja yang dicanangkan gereja dalam mendidik jemaatnya?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Tantangan apa yang dihadapi gereja dalam mengembangkan pendidikan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Bagaimana gereja mengatasi tantangan yang dihadapi gereja dalam


mengembangkan pendidikan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Apakah kamu merasa puas dengan pola pendidikan dalam gereja? Mengapa?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

6. Bagaimana cara gereja bisa menjadi optimal dalam mengembangkan pendidikan


dalam jemaatnya?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

102
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 3

Mencari Dasar Pendidikan

Carilah artikel tentang kisah anak-anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan
karena berbagai faktor yang menghimpit mereka!

1. Bagaimana makna pendidikan bagimu?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Mengapa mereka tidak bisa meneruskan pendidikannya?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Apa yang bisa kalian lakukan untuk menolong mereka yang kurang beruntung
dalam mengenyam pendidikan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Mengapa kamu melakukannya (jawaban no. 2)?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Bandingkan dengan apa yang kamu alami saat ini dengan kondisi mereka
melalui mencari persamaan dan perbedaannya!

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

103
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 4

Perbandingan Pendidikan

Buatlah perbandingan pola pendidikan dalam konteks Yahudi, gereja, dan masa
kini melalui bantuan tabel berikut!

Pendidikan
Pendidikan Pendidikan
No. Faktor Pembeda dalam Konteks
di Gereja Masa Kini
Yahudi

1 Tujuan Pendidikan

2 Pengajar

3 Kategori Peserta
Didik
4 Materi
Pendidikan
5 Metode
Pengajaran
6 Hambatan
Pengajaran
7 Solusi Pengajaran

REFLEKSI PEMBELAJARAN

104
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENUTUP

• Rangkuman

1. Sekolah merupakan pihak sekunder dalam pendidikan anak, sebab pihak


primer tetap berada di tangan orang tua yang telah dipilih dan ditetapkan
oleh Tuhan.

2. Sekolah hadir sebagai mitra yang berkolaborasi dengan orang tua dalam
mendidik generasi berikutnya sebagai penerus pelaksana misi Tuhan secara
turun temurun.

3. Komunikasi antara sekolah dan keluarga perlu terjalin. Keluarga dituntut


untuk bersedia memberikan dukungan bagi kelangsungan dan pekerjaan
Tuhan melalui sekolah, karena pendidikan di sekolah tidak akan optimal
jika tidak ada dukungan dari orang tua secara holistik dalam pertumbuhan
anak-anak.

• PKBN2K

1. Nilai: kesabaran.

2. Indikator: bersikap baik dalam segala keadaan.

3. Integrasi dengan Materi: pendidikan dalam keluarga tentu banyak


terjadi masalah namun setiap anggota keluarga harus tetap mengupayakan
bersikap baik dalam segala keadaan agar keutuhan keluarga tetap terjalin.

• Doa Penutup

105
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta

BAGIAN 4
Kompetensi Dasar:

1. Mengakui bahwa perkembangan kebudayaan, ilmu


pengetahuan, dan teknologi adalah anugerah Tuhan.

2. Bersikap kritis dalam menghadapi perkembangan


kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan
mengacu pada Alkitab.

3. Mengidentifikasi perkembangan kebudayaan, ilmu


pengetahuan, dan teknologi dengan mengacu pada
Alkitab.

4. Membuat karya untuk mengkritisi perkembangan


kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan
mengacu pada Alkitab.
PELAJARAN 8

KEBUDAYAAN
DALAM PERSPEKTIF
IMAN KRISTEN

BAHAN ALKITAB
Kejadian 1:26-27,
Kejadian 2:15,
Kejadian 11:1-9,
Mazmur 150:1-6

INDIKATOR

Spiritual

1.4.1. Mensyukuri perkembangan kebudayaan dalam perspektif Iman


Kristen.

Sosial

2.4.1. Memanfaatkan perkembangan kebudayaan dalam perspektif Iman


Kristen.
Pengetahuan

3.4.1. Menjelaskan arti kebudayaan.

3.4.2. Menjelaskan kebudayaan sebagai sebuah mandat.

3.4.3. Memetakan tujuan kebudayaan.

3.4.4. Mencontohkan hubungan kebudayaan dan keterbatasan manusia.

3.4.5. Mengkaji hubungan antara gereja dan kebudayaan.

Ketrampilan

4.4.1. Mempresentasikan hasil kajian terhadap hubungan iman Kristen


dan kebudayaan.

109
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENGANTAR PEMBELAJARAN
Pada bab ini, kamu akan belajar mengenai makna dan peran kebudayaan
dalam kehidupan manusia, khususnya dilihat dari perspektif iman Kristen.
Kebudayaan secara umum dipahami sebagai hasil cipta, rasa dan karsa
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup
pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan
kebiasaan. Sebagai buah karya yang dihasilkan oleh manusia yang terbatas tentu
kebudayaan yang tercipta juga memiliki keterbatasan. Kesadaran ini penting untuk
dimiliki oleh manusia agar ia tetap mampu bersikap kritis terhadap kebudayaan
yang coba ia ciptakan dan praktikan. Sebagai orang Kristen, tentu kita tidak serta
merta menolak seluruh produk budaya yang memiliki keterbatasan itu. Tetapi
kita juga tidak boleh menerima begitu saja produk budaya yang dihasilkan oleh
manusia. Oleh sebab itu diperlukan sikap kehati-hatian dalam menyikapi setiap
kebudayaan yang menjadi miliki kita. Sehingga melalui kebudayaan kita dapat
memuliakan Tuhan dengan kekhasan masing-masing. Jadi melalui pembelajaran
ini kamu diharapkan untuk menghargai setiap kebudayaan yang kamu miliki dan
jumpai sekaligus bersikap kritis terhadap nilai-nilai kebudayaan yang bertentangan
dengan iman Kristen.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU

KJ 413 : Tuhan, Pimpin Anakmu

Tuhan, pimpin anakMu, agar tidak tersesat.


Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat.

Refrein:
Tuhan, pimpin! Arus hidup menderas;
agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat.

Doa Pembuka

111
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Arti Kebudayaan
Kebudayaan bukanlah kata yang asing ditelinga kita. Budaya atau
kebudayaan merupakan kata yang kerap kita dengar dalam kehidupan sehari-hari
kita. Kebudayaan merupakan susuatu hal yang sangat dekat dengan kehidupan
manusia. Sangking akrabnya dengan sebuah kebudayaan, kita tidak lagi menyadari
bahwa cara kita berpikir, cara kita berprilaku dan cara kita berbicara sangat
dipengaruhi oleh sebuah kebudayaan tertentu. Kebudayaan meliputi banyak sekali
dimensi kehidupan manusia. Baiklah kita mulai memahaminya melalui pengertian
dari kata budaya itu sendiri. Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu “buddayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “budhi” yang berarti
budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan
budi atau akal”. 

Pengertian kebudayaan secara umum  adalah hasil cipta, rasa dan karsa
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup
pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan
kebiasaan.

Menurut definisi  Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan keseluruhan


manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan
semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat,
didefinisikan oleh  Selo Soemardjan, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi,
merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.
Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau
kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam
sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan
masyarakat. 

Tarian Kebudayaan

Sumber: rexzgk.wordpress.com

112
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture. merupakan suatu istilah
yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam bahasa inggris baru muncul
pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun 1843, para ahli antropologi
memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah, usaha bercocok tanam,
sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture dan holticulture. Hal ini bisa
kita mengerti karena istilah culture berasal dari bahasa Latin colere yang berarti
pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian. Pada arti kiasan kata itu juga berarti
“pembentukan dan pemurnian jiwa”. Seorang antropolog lain, E.B. Tylor, dalam
bukunya yang berjudul Primitive Culture, mendefinisikan pengertian kebudayaan
sebagai sebuah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. 

AKTIVITAS 1

Berbagi pengalaman

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Menurutmu, apa yang dimaksud dengan kebudayaan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Tuliskanlah kebiasaan dan kebudayaan apa saja yang mempengaruhi dirimu?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Bagaimana syarat sesuatu disebut sebagai kebudayaan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………...........................................................

113
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
B. Kebudayaan sebagai Sebuah Mandat
Jika kita bertolak dari pemahaman bahwa kebudayaan adalah segenap
hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka
sesungguhnya Alkitab memberi kesaksian bahwa Allah sendirilah yang memberikan
tugas kebudayaan kepada manusia. Alkitab mengatakan bahwa Allah menciptakan
manusia menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Dalam Kejadian 1:28,
dalam hubungan yang sangat erat dengan penciptaan manusia menurut gambar
Allah itu, diberikanlah kepada manusia tugas kebudayaan, yakni: “penuhilah bumi
dan taklukanlah itu”. Jadi manusia itu menerima suatu mandat dari Allah yang
menciptakannya, dan mandat itu ialah mandat kebudayaan. Mandat kebudayaan
itu diuraikan lebih lanjut dalam Kejadian 2:15 “Tuhan Allah mengambil manusia itu
dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara
taman itu”. Bumi itu bukanlah milik manusia. Bumi itu milik Tuhan, dan Tuhan
menghendaki supaya manusia mengolah, mengusahakan dan memelihara bumi
dan segenap isinya.

Dalam Kejadian 1 : 28 dikatakan “ Allah memberkati mereka, lalu Allah


berfirman kepada mereka : “ beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah
bumi  dan taklukanlah itu”. Kata “taklukan: dalam bahasa ibrani diambil dari kata
“kabash”.

Istilah ini dipakai sekitar lima belas kali dalam Perjanjian Lama yang berarti
menundukan lawan, atau menaklukkan musuh. Istilah menaklukan disini tidak
dapat dipahami bahwa manusia boleh melakukan apapun yang ia suka terhadap
alam. Namun menaklukan alam, sebenarnya lebih berarti bahwa manusia diberikan
mandat untuk memikirkan, mengerjakan, mengusahakan, mengelola alam ini dan
melestarikannya. Mengalahkan bukan membinasakan, melainkan menjadikan
alam bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta mengusahakan
kesejahteraan dirinya dan alam semesta. Manusia mengembangkan cipta dan
karsanya bagi kesejahteraan hidupnya. Inilah mandat yang dipercayakan Allah
kepada manusia.

C. Tujuan Kebudayaan
Kebudayaan yang dinyatakan dalam alkitab, pada mulanya dan seharusnya
bertujuan untuk memuliakan Allah (Vertikal). Apakah semua manifestasi
kebudayaan di semua aktivitas manusia digunakan untuk memuliakan Allah ?
apakah seni suara, musik, lukis, ukir, asitektur, teknik, ilmu pengetahuan, dan
semua manifestasi kebudayaan pada masa kini tertuju untuk memuliakan Allah?
ataukah segala kemampuan dikerahkan untuk mendirikan menara babel? Tujuan
selanjutnya untuk meningkatkan kehidupan manusia (Horizontal). Hal yang tidak
dapat dipungkiri bahwa kebudayaan yang diberikan Allah untuk meningkatkan,

114
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
mempermudah manusia untuk melakasanakan pekerjaannya. Contoh dulu, kalau
manusia ingin bekerja disawah hanya mengandalkan cangkul tetapi di zaman
modern ini manusia dipermudah dengan kehadiran alat -alat pertanian yang
serba modern. Kenyataan yang kita lihat banyak sekali hasil kebudayaan yang
dipergunakan bukan untuk mengasihi Allah dan sesama manusia, melainkan 
untuk penyembahan berhala dan kebanggaan atau ambisi diri.

AKTIVITAS 2

Eksplorasi Alkitab

Bacalah Mazmur 150 : 1-6, kemudian jawablah pertanyaan- pertanyaan dibawah


ini!

1. Menurut Mazmur 150, apa panggilan kita sebagai ciptaan Allah?

……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..

2. Menurutmu bolehkah kita memuji Allah dengan produk budaya seperti alat
musik?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Pernahkah kamu memiliki pengalaman memuji Allah dengan menggunakan


suatu produk budaya? Ceritakanlah!

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

115
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
D. Kebudayaan dan Keterbatasan Manusia
Setelah manusia jatuh ke dalam dosa
apapun upaya yang dilakukan manusia
memiliki keterbatasan, kekurangan dan
kelemahan. Kecenderungan manusia untuk
berdosa telah menjadikannya sebagai
mahluk terbatas dihadapan pencipta-Nya.
Kebudayaan sebagai bagian dari upaya yang
dilakukan manusia untuk mengembangkan
peradabannya juga tidak terlepas dari
keterbatasan, kekuarangan dan kelemahan.
Sebab manusia yang mengupayakan,
mengelola dan melestarikan kebudayaan
adalah manusia yang berdosa, maka
kebudayaan yang merupakan buah karya
manusia tidak dapat luput dari dosa.
Kebudayaan yang dikembangkan oleh
Adam dan Hawa
manusia bisa saja bertolak belakang dengan
Sumber: www.dailykos.com
kehendak Tuhan. Kisah pembangunan
menara Babel yang dicatat dalam Kejadian 11:1-9 merupakan sebuah contoh yang
menggambarkan hal itu. Setelah keturunan Nuh menjadi banyak, mereka mulai
membangun peradaban dan kebudayaannya. Salah satu prestasi kebudayaan
yang mereka capai adalah proyek ambisius pembangunan kota dan menara yang
puncaknya sampai ke langit. Tetapi sangat disayangkan bahwa kebudayaan yang
mereka kembangkan tidak ditujukan untuk kemulian bagi Allah. Pembangunan
kota dan menara justru bertujuan untuk kebanggaan diri dan melawan kehendak
Allah.

Meskipun demikian tidak berarti seluruh produk kebudayaan manusia harus


ditolak. Kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa dan karsa manusia hendaknya
diterangi oleh kebenaran firman Tuhan dan bertujuan untuk memuliakan nama
Tuhan. Oleh sebab itu diperlukan sikap kritis terhadap setiap budaya yang
diwariskan dan dikembangkan oleh manusia. Sehingga melalui kebudayaan kita
dapat memuji dan memuliakan nama Tuhan. Seperti Daud yang memuji Tuhan
dengan diiringi oleh gambus dan kecapi.

E. Hubungan Antara Gereja dan Kebudayaan.


Dalam sejarah gereja, hubungan antara gereja dan budaya menjadi suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Gereja berdiri dan tumbuh di dalam suatu
masyarakat yang memegang suatu budaya tertentu. Bahkan dalam konteks

116
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Indonesia, Gereja memberikan
ruang dan apresiasi cukup besar
terhadap kebudayaan dimana
gereja itu berdiri. Misalnya GKJ
(Gereja Kristen Jawa) yang
merupakan salah satu gereja
yang memberi apresiasi terhadap
kebudayaan jawa. Akan tetapi
tidak berarti hanya orang yang
berlatar belakang suku Jawa saja
yang dapat bergereja di tempat ini.
GKJ Bambu
Sekalipun GKJ merupakan gereja
Sumber: www.sergapntt.com
yang memberi tempat yang besar
pada budaya Jawa, ia tetap menjadi gereja yang terbuka bagi semua orang.

Sekalipun demikian tidak semua gereja memiliki sikap yang sama terhadap
budaya, tergantung pada sejauh mana kita memahami apa itu gereja dan apa itu
budaya. Menurut H.Richard Niebuhr dalam bukunya Christ and Culture (1951),
setidaknya ada lima pola hubungan antara gereja dengan budaya. Lima pola
hubungan itu adalah sebagai berikut :

1. Sikap yang pertama adalah menolak kebudayaan. Iman kristen atau kristus
bertentangan dengan kebudayaan. Kebudayaan berasal dari bawah atau
dari dunia. Sedangkan iman kristen itu berasal dari sorga. Bahkan berasal
dari Tuhan. Pandangan ini sangat mencela kebudayaan dan menganggap
kebudayaan berasal dari dunia dan harus ditinggalkan. Pandangan inilah yang
juga dipakai oleh sebagian misionaris barat ketika memberitakan injil kepada
suku-suku dengan kebudayaan yang primitif. Bagi para misionaris, begitu orang-
orang suku menjadi Kristen, mereka harus meninggalkan kebudayaan mereka
yang lama, sebab kebudayaan mereka adalah buatan setan dan kemudian
mereka beralih kepada iman dalam kristus. Perubahan, peralihan atau lebih
tepat penanggalan kebudayaan lama ini harus ditandai dengan tata cara dan
kebiasaan-kebiasaan yang baru. Kebiasaan hidup atau gaya hidup secara iman
Kristen yang baru itu memakai kebiasaan orang Eropa. Misalnya, kalau dulu
orang memakai baju adat atau simbol-simbol adat, maka itu dianggap buatan
setan dan harus ditinggalkan. Kalau dulu orang suku mengadakan pesta adat
atau festifal kebudayaan, maka itu harus ditinggalkan sebab itu kafir dan
haram hukumnya. Demikian juga denga para pemimpin rohaninya. Seorang
pendeta dari suku tertentu, kalau berkhotbah tidak boleh pakai baju adat
sukunya, sebab itu dianggap kafir. Tetapi pendeta tersebut sekarang harus
memakai baju hitam atau pake jas dan dasi kalau khotbah. Ini baru iman
kristen. Jadi, bagi sebagian misionaris barat, kebudayaan setempat adalah
buatan iblis, sementara kebudayaan barat adalah buatan Tuhan. Pandangan
yang menentang kebudayaan ini disebut pandangan radikal.

117
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
2. Pandangan kedua adalah bersikap menerima kebudayaan. Atau bersikap positif
terhadap kebudayaan. Menurut pandangan ini, tidak ada pertentangan antara
kristus atau iman dengan kebudayaan. Kebudayaan dihargai, dijunjung tinggi
bahkan juga kebudayaan diterima dalam kekristenan. Menurut pandangan ini,
kristus bukan hanya mesias yang dijanjikan tetapi juga mesias dari janji atau
harapan yang da di dalam masyarakat. Pandangan semacam ini telah ada sejak
zaman Bapa gereja seperti Clemens hingga zaman Albrecht Ritschl di jerman
pada abad-19. pandangan kedua ini sering disebut pandangan akomodatif.

3. Pandangan ketiga adalah sikap yang beranggapan bahwa iman maupun


kebudayaan yang keduanya diterima dan seharusnya saling mengisi. Ini disebut
pandangan sintetik. Menurut pandangan ini manusia mempunyai kodratnya
sebagai manusia. Dalam rangka kodratnya ini manusia membangun dan
memperkembangkan budayanya termasuk adat istiadatnya. Tetapi, disamping
itu manusia mengenal juga hal yang adikodrati. Iman membawa hal yang
adikodrati untuk melengkapi dan menyempurnakan apa yang adikodrati. Iman
mengatasi budaya, tetapi iman tidak bisa menghapus budaya, tetapi budaya
diintegrasikan kedalam iman.

4. Pandangan keempat yang disebut pandangan dualistik adalah sebuah pandangan


yang mengakui bahwa manusia hidup di dua dunia. Seperti binatang amfibi
yang bisa hidup di air dan bisa hidup di darat. Dunia yang pertama adalah
dunia Kerajaan Allah, dunia iman atau dunia Kristus. Sedangkan dunia yang
kedua adalah dunia masyarakat, dunia kebudayaan. Orang Kristen biasanya
bisa hidup di dua dunia yang berbeda ini. Orang Kristen adalah warga kerajaan
Allah yang beriman sekaligus juga warga masyarakat yang berbudaya. Namun
dua dunia ini berbeda sama sekali dan tidak bisa terkait satu sama lain.
Pandangan ini kemudian mempengaruhi sikap hidup sebagian orang. Misalnya
kalau di gereja dia begitu baik, santun dan memenuhi semua tuntutan hukum
Tuhan, tetapi ketika dia kembali dalam masyarakat dengan budaya termasuk
kebiasaannya, maka ia akan bersikap berbeda sama sekali. Ia menjadi orang
yang jahat dan bengis kepada orang lain.

5. Pandangan terakhir disebut pandangan transformatif. Pandangan ini


beranggapan bahwa kebudayaan sudah tercemari oleh dosa. Oleh sebab itu,
kebudayaan perlu dicerahi atau diterangi oleh Firman Tuhan. Meskipun banyak
kebudayaan lama yang tetap dipertahankan, tetapi kebudayaan semacam itu
telah diterangi oleh Iman kristen. Sehingga kebudayaan itu tetap bertahan.
Kebudayaan menurut pandangan ini harus ditrasformasi, diseleksi dan disaring
dari sudut pandangan iman. Iman harus menjadi warna atau nafas dari
kebudayaan. Salah satu contoh sikap transformatif adalah perayaan imlek.
Bagi pandangan radikal, imlek adalah sebuah perayaan yang dilarang di
dalam gereja dan tidak boleh dirayakan oleh orang kristen, sebab perayaan
semacam itu kafir dan dianggap berasal dari setan. Sedangkan pandangan

118
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
transformatif bersikap lain. Pandangan ini pertama-tama melihat perayaan ini
dari sudut pandangan Iman kristen, mengkritisinya dan melakukan sebuah
transforamasi di dalamnya, sehingga muncullah sebuah perayaan ”imlek ala
kristiani.” kebudayaan tetap dipertahankan tetapi dengan nilai-nilai yang baru.
Baju, warna dan berbagai simbol-simbol yang lama tetap dipertahankan tetapi
dengan makna atau maksud yang baru.

AKTIVITAS 3

Wawancara tentang “Gereja dan Kebudayaan”

Lakukanlah sebuah wawancara dengan seorang pelayan di gerejamu tentang


bagaimana gerejamu menyikapi kebudayaan. Adapun pertanyaan-pertanyaan
yang dapat kamu kembangkan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sikap gereja terhadap kebudayaan?

2. Apakah gerejamu memberikan apresiasi secara positif terhadap kebudayaan?

3. Berikan satu contoh tentang bagaimana gerejamu memberikan tempat


terhadap kebudayaan? (produk budaya dapat berupa: bahasa, bentuk rumah
ibadah, pakaian, karya seni, alat musik dll).

REFLEKSI PEMBELAJARAN

119
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENUTUP

• Rangkuman

1. Dalam Kitab Kejadian Allah memerintahkan agar manusia merawat,


melestarikan dan mengusahakan alam yang diciptakan-Nya. Jadi
sesungguhnya Allah memberikan mandat kebudayaan kepada manusia.
Karena kebudayaan merupakan semua hasil karya, cipta, dan rasa
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan
untuk keperluan masyarakat.

2. Dalam perkembangannya kebudayaan serta peradaban manusia terus


berkembang. Kebudayaan sebagai bagian dari kehidupan tidak dapat begitu
saja dilepaskan. Oleh sebab itu dalam kehidupun beragamapun, manusia
tidak dapat melepaskan kebudayaannya. Manusia menjadi makhluk yang
beragama sekaligus juga berbudaya. Akan tetapi kita perlu bersikap kritis
terhadap setiap kebudayaan. Dalam hal ini iman Kristen harus menjadi
pegangan dalam menyikapi setiap kebudayaan yang dikembangkan.
Sehingga kebudayaan yang kita miliki tidak bertentangan dengan iman
Kristen, bahkan seharusnya melalui kebudayaan yang kita miliki nama
Tuhan dapat dipermuliakan.

• PKBN2K

1. Nilai: rendah hati.

2. Indikator Karakter: menghargai sesama.

3. Integrasi dalam Materi: Salah satu wujud kerendahan hati adalah sikap
menghargai. Terkait dengan tema diatas, maka kita juga belajar tentang
nilai kerendahan hati dengan cara memberikan apresiasi atau penghargaan
atas kebudayaan. Kebudayaan bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan
iman Kristen. Tetapi kita juga perlu bersikap kritis terhadap kebudayaan
yang dikembangkan manusia. Sehingga melalui kebudayaan kita dapat
bertumbuh iman percaya kita.

• Doa Penutup

120
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PELAJARAN 9

IPTEK
DALAM PERSPEKTIF
IMAN KRISTEN

BAHAN ALKITAB
Kejadian 11:1-9;
Keluaran 35:30-36:1;
Amsal 1:5;
Mazmur 150:6

INDIKATOR

Spiritual

1.4.2. Mensyukuri perkembangan IPTEK dalam kehidupan manusia.

Sosial

2.4.2. Mengelola perkembangan IPTEK dalam kehidupan manusia.

Pengetahuan

3.4.6. Memetakan IPTEK dalam kehidupan manusia.

3.4.7. Menguraikan pernyataan Allah yang memberikan mandat untuk


mengembangkan IPTEK.

3.4.8. Mencontohkan pemanfaatan IPTEK secara bertanggung jawab.

Ketrampilan

4.4.2. Mempresentasikan IPTEK dalam perspektif Iman Kristen.

121
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENGANTAR PEMBELAJARAN

Setelah kamu belajar tentang arti kebudayaan dan hubungannya dengan


iman Kristen, maka pada bab ini kamu akan belajar tentang hubungan IPTEK
dan iman Kristen. Kebudayaan sangat berhubungan erat dengan IPTEK. Dalam
mandat kebudayaan yang di amanatkan Allah, manusia diberikan tugas untuk
memelihara dan mengusahakan alam. Untuk menunaikan tugas tersebut, Allah
menganugerahkan akal budi kepada manusia, sehingga ia mampu mengembangkan
pengetahuan dan teknologi. Melalui pengetahuan dan teknologi yang dikuasainya,
manusia dimampukan untuk menunaikan perannya sebagai mitra Allah dalam
mengusahakan dan melestarikan alam. Sebagai orang percaya tentu pemanfaatan
pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia haruslah sesuai dengan
firman Tuhan. Dalam perspektif iman Kristen, segala sesuatu yang dilakukan oleh
manusia haruslah mendatangkan kemuliaaan bagi nama Tuhan. Pengetahuan dan
teknologi hendaknya tidak diabdikan kepada keinginan-keinginan manusia tetapi
kepada kehendak Allah. Dan, setelah kamu mempelajari bab ini, kamu diharapkan
dapat mengembangkan pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU

KJ 287a: Sekarang Bersyukur

Sekarang bersyukur, hai hati, mulut, tangan

Sempurna dan besar segala karya Tuhan!

Di b’ri-Nya kitapun anugerah dan berkat

Yang tak terbilang trus, semula dan tetap

Berdoa

123
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. IPTEK dalam Kehidupan Manusia


Dunia tempat kita tinggal adalah dunia yang terus berubah. Perubahan
terjadi sedemikian cepatnya. Sangking cepatnya seringkali kita merasa tertinggal
oleh jaman. Tidak jarang kita mengatakan suatu teknologi sudah ketinggalan
jaman karena teknologi yang lebih canggih telah ditemukan. Salah satu faktor
terbesar yang mendorong perubahan tersebut adalah perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi atau lebih sering disingkat IPTEK. Dalam Wikipedia
Indonesia dijelaskan bahwa ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia, di mana segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Sedangkan teknologi adalah penerapan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan umat manusia untuk mempermudah berbagai
kegiatan yang dilakukan, dan pada gilirannya mendatangkan kesejahteraan bagi
seluruh umat manusia.

IPTEK telah memberikan sumbangsih besar bagi kemajuan peradaban


manusia. Melalui IPTEK kita dapat menikmati kemajuan di berbagai bidang
kehidupan. Di bidang medis misalnya, penyakit yang dahulu sulit disembuhkan
bahkan mematikan saat ini sudah ditemukan obatnya. Pada tahun 1960an
sebelum vaksin campak ditemukan, banyak orang yang meninggal dunia oleh
karena terserang penyakit tersebut.

Contoh lain, dahulu sebuah perjalanan panjang harus ditempuh dalam


waktu yang cukup lama. Saat ini ketika IPTEK memungkinkan manusia membuat
pesawat, mobil, dan kereta api, kita dapat menempuh perjalanan panjang
dengan waktu yang jauh lebih singkat. Melalui IPTEK yang dimiliki kita juga
bisa memanfaatkan sungai, memprediksi badai, dan memanfaatkan kekuatan
atom. Dengan teknologi komunikasi yang semakin maju kita juga dapat berbicara
dengan hampir siapa pun di belahan dunia manapun. Kita bisa melihat apapun di
planet ini melalui televisi, bahkan bisa melihat permukaan bulan dan Mars. IPTEK
telah membantu manusia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan harapan-
harapan yang dimilikinya.

IPTEK memang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Banyak


hal dapat dilakukan manusia oleh karena kemajuan IPTEK yang dimilikinya. Tetapi
disamping dampak positif yang disebabkan oleh IPTEK, ada juga dampak negatif
dari penerapan IPTEK. Pada hakikatnya IPTEK sesungguhnya tidak negatif, hanya
saja penyalahgunaan IPTEK dapat mengakibatkan dampak yang negatif bagi
kehidupan manusia bahkan dapat mengancam seluruh kehidupan di dunia.

124
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 1

Diskusi

1. Sebutkan kemajuan IPTEK apa saja yang kamu alami ?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

2. Menurut pendapatmu apa tujuan pengembangan IPTEK dalam kehidupan?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

3. Berikan masing-masing lima contoh pemanfaatan IPTEK secara positif dan


negatif?

.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

B. Allah Memberikan Mandat untuk Mengembangkan


IPTEK
Amsal 1:5 mengatakan “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah
ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.”
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah sebenarnya menghendaki manusia
untuk terus menimba ilmu dan mencari pengertian. Allah ingin manusia terus
mengembangkan dirinya, tetapi bukan untuk kebanggaan dirinya melainkan untuk
memuliakan Tuhan. Tujuan dikembangkannya IPTEK secara implisit dapat kita lihat
dalam Keluaran 35:30-36:1. Bagian Alkitab ini mencatat bahwa Allah menunjuk
orang-orang yang telah dipilihnya untuk membuat segala keperluan untuk

125
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
membangun Bait Allah. Kemudian Allah memperlengkapi mereka dengan segala
keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala pekerjaan untuk membuat
segala rancangan pembangunan Bait Allah. Allah mengaruniakan Rohnya untuk
memampukan mereka dalam menyelesaikan pembangunan Bait Allah seperti yang
difirmankan-Nya (lihat Paterson, 2011: 458). Melalui ayat ini kita tahu bahwa
sumber segala pengetahuan dan keahlian adalah Allah. Dan, semua itu dipakai
untuk melakukan kehendak-Nya (Kel 36:1). Jadi jelas dalam perspektif Alkitab
bahwa Allah merupakan sumber dan tujuan dari segala pengetahuan yang dimiliki
manusia. Seperti firman Tuhan dalam Mazmur 150:6 iman Kristen meyakini bahwa
memuliakan Allah melalui segala potensi yang dikaruniai merupakan tujuan dari
hidup manusia. Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan!

Dalam bagian Alkitab yang lain kita juga dapat melihat bagaimana
Allah mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
mengaplikasikannya dalam teknologi. Cerita Alkitab tentang “Bahtera Nuh”
memberikan klesaksian tentang hal tersebut. Allah memerintahkan Nuh membuat 
bahtera besar untuk  menyelamatkan ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat
air bah dan kebobrokan moral dunia pada waktu itu. Dalam menjalankan tugas
itu tentu Nuh dan keluarganya harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang baik tentang ilmu pertukangan dan perkapalan. Dan, dalam cerita tersebut
dikisahkan bahwa Allah sendirilah yang mengaruniakan pengetahuan dan
keterampilan kepada Nuh dan keluarganya. Pengetahuan dan keterampilan itu
menjadi sarana bagi keluarga Nuh untuk menerima anugerah keselamatan dari
Allah.

Kisah yang lain juga dapat kita saksikan dalam injil Matius 13:55. Kita
tentu tahu profesi Yusuf ayah Yesus. Profesi Yusuf bukan seperti perkiraan banyak
orang. Ya, dia bukanlah tukang kayu biasa karena kemanapun Yesus pergi, orang-
orang mengetahui bahwa Yesus adalah “Anak Yusuf si tukang kayu”. Artinya Yusuf
adalah seorang tukang kayu yang sangat ternama. Profesi tukang kayu saat itu
sama terpandangnya dengan seorang arsitek. Dalam bahasa Yunani digunakan
istilah tekton (tukang kayu) yang memiliki akar kata yang sama dengan kata
“teknologi” atau “teknik”. Jadi untuk menjadi seorang yang pandai dalam mengolah
kayu menjadi sesuatu yang berguna, membutuhkan pengetahuan tentang jenis
kayu serta keterampilan mengolahnya. Dari profesi yang digeluti Yusuf ini,
kita dapat melihat Allah juga memelihara umatnya melalui pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki seseorang. Karena melalui profesi itu, Yusuf menerima
upah sebagai imbalan dari pekerjaan yang telah dilakukannya.

Dari beberapa contoh diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan


IPTEK dalam kehidupan manusia sudah ada sejak jaman Alkitab. Dan, kisah-kisah
diatas membuktikan bahwa Allah menghendaki manusia untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupannya. Tidak disangkal IPTEK

126
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
memberikan sumbangsih yang yang besar dalam kehidupan manusia. Tetapi
dibalik semua manfaat yang dapat diberikan oleh kemajuan IPTEK, kita perlu
bersikap hati-hati dalam penerapannya. IPTEK bagaikan pisau bermata dua, ia
dapat mendatangkan kebaikan bagi manusia sekaligus menghancurkan kehidupan
manusia. Oleh sebab itu diperlukan hikmat dalam penggunaan IPTEK dalam
kehidupan manusia. Dengan demikian melalui IPTEK, kita dapat membangun
peradaban manusia yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

AKTIVITAS 2

Eksplorasi Alkitab

1. Bacalah Kejadian 11:1-9 dan diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan dibawah


ini!

2. Apa yang sedang direncanakan keturunan Nuh dalam cerita Alkitab di atas?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

3. Dalam mewujudkan rencana tersebut, pengetahuan dan teknologi apa yang


dibutuhkan oleh mereka?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

4. Mengapa Allah tidak menghendaki manusia pada saat itu untuk mewujudkan
keinginannya?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

127
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
5. Setujukah kamu jika semua ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki
ditujukan untuk memuliakan Allah? Jelaskan alasanmu!

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

6. Berikan satu contoh bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi


bagi kemuliaan Allah?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

C. Memanfaatkan IPTEK secara Bertanggung Jawab


Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Teknologi mempengaruhi hidup manusia dalam semua bidang. Teknologi
adalah penerapan ilmu alam yang memungkinkan manusia menguasai dan
memanfaatkan sumber daya alam. Penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan
membawa dampak bagi kehidupan manusia. Tetapi sayangnya manusia seringkali
tidak bijaksana dalam memanfaatkan IPTEK. Jika demikian alih-alih menghasilkan
hal baik, penerapan IPTEK secar tidak bertanggung jawab akan mengakibatkan
hal-hal buruk pada kehidupan manusia. Kesadaran akan aspek-aspek negatif yang
melekat pada ilmu pengetahuan dan teknologi belum pernah dirasakan begitu
jelas seperti pada saat bom atom pertama kali dijatuhkan di atas kota Hiroshima
pada tanggal 6 Agustus 1945 dan tiga hari kemudian di atas kota Nagasaki.
Ketika itu segera disadari akibat-akibat dahsyat dari kemampuan manusia melalui
penguasaan fisika nuklir, yang mampu memusnahkan kehidupan di seluruh bumi.

Contoh lainnya adalah masalah ekologi dan lingkungan pada tahun 1960-an
kembali menyadarkan kita akan bahaya penggunaan teknologi tanpa batas dalam
industri modern. Disadari bahwa Ilmu pengetahuan dan teknologi modern tidak
hanya memberikan kemajuan, melainkan juga kemunduran, bahkan kehancuran,
jika manusia tidak segera tahu membatasi diri. Oleh sebab itu permasalahan
lingkungan hidup mendapat perhatian yang besar di semua negara di dunia,
ini terbukti dengan di adakannya konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup di
Stockholm yang dibuka pada tanggal 5 Juni 1972. Dan sejak saat itu, tanggal
pembukaan konferensi tersebut diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup
Sedunia.

128
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Selain itu, terdapat bahaya bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan justru
melayani nafsu akan kekuasaan atau keinginan irasional untuk mendominasi.
Manusia mempelajari ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi yang
dapat merugikan orang banyak. Misalnya di Korea Utara hanya terdapat satu
channel  televisi yang menampilkan doktrin dari pemerintah. Pada channel tersebut
pemerintah berusaha membuat rakyat Korea Utara tunduk pada pemerintah. Pada
kasus tersebut, terjadi pendominasian dari pemerintah kepada rakyatnya dengan
menyalahgunakan teknologi.

Tidak hanya itu. Ilmu pengetahuan yang dipelajari justru menciptakan


teknologi yang tidak digunakan dengan baik oleh manusia. Dengan teknologi,
manusia menciptakan berbagai alat untuk mempercepat penyajian makanan.
Misalnya, banyaknya restoran fast food  yang ada di Indonesia. Teknologi yang
diciptakan untuk mengolah makanan dengan cepat justru membuat manusia
terbiasa hidup instan. Berbeda dengan orang-orang zaman dahulu di mana
mereka harus menanam atau mencari makanan yang hendak mereka makan.
Selain itu, fast food  membuat manusia menjadi tidak sehat.

Ilmu pengetahuan dan teknologi sesungguhnya bersifat netral. Penggunaan


kedua hal tersebut membuat teknologi dan ilmu pengetahuan memiliki dampak
yang positif atau negatif. Manusia harus bertanggung jawab atas perbuatannya
dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia hendaknya dituntut untuk bersikap bijaksana dan mengembangkan ilmu
pengetahuan serta teknologi hanya semata untuk tujuan yang positif.

129
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 3

Studi Kasus

Bacalah artikel dibawah ini!

Penggunaan Pupuk Kimia dalam Dunia Pertanian


Seiring dengan penerapan IPTEK dalam dunia pertanian, ditemukanlah
solusi untuk meningkatkan produksi hasil-hasil pertanian. Pupuk kimia mulai
diperkenalkan pada awal tahun 70-an, untuk meningkatkan hasil pertanian
yang sebelumnya hanya melakukan pemupukan secara tradisional. Pada
awalnya tidak banyak petani yang langsung percaya. Akan tetapi setelah
diedukasi melalui penyuluhan-penyuluhan, bimbingan masyarakat, dan
terbukti peningkatan yang signifikan, maka berbondong-bondong petani
mulai mengaplikasikan pupuk kimia, hingga akhirnya diterapkan hampir di
seluruh pelosok nusantara. Beberapa tahun pertama memang peningkatan
panen sangat terasa manfaatnya. Program modernisasi pertanian mampu
menjawab satu tantangan ketersediaan kebutuhan pangan dunia yang
kian hari terus meningkat.

Namun setelah belasan tahun penerapan pupuk kimia, penggunaan


pupuk kimia mulai terlihat dampak dan efek sampingnya. Bahan kimia
sintetik yang digunakan dalam pertanian seperti pupuk dan pestisida
telah merusak struktur, kimia dan biologi tanah. Bahan pestisida diyakini
telah merusak ekosistem dan habitat beberapa binatang yang justru
menguntungkan petani sebagai predator hama tertentu. Di samping itu
pestisida telah menyebabkan imunitas pada beberapa hama. Lebih lanjut
resiko kerusakan ekologi menjadi tak terhindarkan dan terjadinya penurunan
produksi membuat ongkos produksi pertanian cenderung meningkat.
Akhirnya terjadi inefisiensi produksi dan melemahkan kegairahan bertani.

Pupuk kimia yang sebelumnya berhasil meningkatkan produksi


pertanian mulai menunjukkan penurunan hasil. Untuk mengembalikan
produktivitas, petani mulai menambah dosis pupuk kimianya sehingga
lama kelamaan biaya operasional jadi meningkat, dan keuntungan petani
semakin merosot. Dari tahun ke tahun hasil produksi menyusut bahkan kini
di beberapa daerah hasil pertanian sudah lebih rendah daripada sebelum
menggunakan pupuk kimia saat beberapa puluh tahun lalu.

130
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Pertanyaan :

1. Menurutmu apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum IPTEK diterapkan


dalam suatu bidang kehidupan ?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Apa dampak positif dan negatif dari pemanfaatan IPTEK pada kasus di atas?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Sebagai rekan sekerja Allah di dunia, solusi apa yang dapat kita usulkan
terhadap permasalahan di atas?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

AKTIVITAS 4
Buatlah sebuah artikel tentang kajian terhadap dampak kemajuan teknologi bagi
kehidupan manusia dan lingkungan. Pilihlah salah satu bidang kajian tentang
dampak teknologi dalam dalam bidang tersebut. Adapun bidang kajian tersebut
antara lain : Bidang sumber daya alam, kesehatan, Pertanian dan peternakan,
kesehatan, informasi dan komunikasi, energi, industri

Adapun sistematika penulisannya terdiri dari :

Pendahuluan

Pada bagian ini dikemukakan latar belakang (mengapa topik tersebut perlu ditulis),
rumusan masalah, tujuan dan manfaat tulisan bagi pembaca.

Pembahasan/Kajian

Pada bagian ini dikemukakan hasil kajian terhadap permasalahan yang penulis
bahas.

Penutup

Pada bagian ini dikemukakan kesimpulan dan saran penulis.

131
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
REFLEKSI PEMBELAJARAN

PENUTUP

• Rangkuman

1. IPTEK merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada manusia.


Melalui akal budi yang dimilikinya, manusia mengembangkan IPTEK
untuk membangun peradaban dan mensejahteraan kehidupanya. Banyak
kemajuan yang telah dicapai oleh umat manusia melalui IPTEK yang telah
dikembangkannya. Tetapi tidak sedikit pula dampak negatif dari penerapan
IPTEK bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

2. Dalam perspektif iman Kristen, IPTEK bertujuan untuk memuliakan Allah.


Oleh sebab itu IPTEK haruslah dimanfaatkan secara bijaksana. IPTEK harus
mendatangkan kebaikan bukan hanya bagi manusia, tetapi bagi kehidupan
seluruh mahluk di bumi.

3. Tantangan bagi manusia modern saat ini adalah menciptakan teknologi yang
ramah lingkungan, sehingga pemanfaatan teknologi tidak menyebabkan
kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu manusia harus terus mengembangkan
ilmu pengetahuannya agar dapat menemukan sebuah teknologi yang
memiliki resiko yang kecil bagi lingkungan hidup.

132
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
• PKBN2K

1. Nilai: kepedulian

2. Indikator Karakter: mendengarkan dengan penuh perhatian

3. Integrasi dengan Materi: Salah satu nilai yang dikembangkan dalam


PKBN2K adalah nilai kepedulian. Melalui bab ini kita akan belajar untuk
lebih peduli terhadap dampak teknologi yang kita gunakan bagi lingkungan
hidup. Teknologi memang memudahkan kehidupan kita, tetapi dalam
penerapannya terkadang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Oleh sebab itu dibutuhkan sikap peduli terhadap lingkungan sehingga kita
berhati-hati untuk menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

• Doa Penutup

133
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PELAJARAN 10

MENUJU IPTEK
YANG RAMAH
LINGKUNGAN

BAHAN ALKITAB
Kej 1:26-28;
2 Ulangan 20:19-20,
Keluaran 16

INDIKATOR

Spiritual

1.4.3. Mensyukuri perkembangan IPTEK yang ramah lingkungan.

Sosial

2.4.3. Menyikapi perkembangan IPTEK yang ramah lingkungan.

Pengetahuan

Menjelaskan dampak IPTEK bagi lingkungan hidup.

Mengklasifikasikan pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Ketrampilan

Mempresentasikan perkembangan IPTEK yang ramah lingkungan.

135
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
PENGANTAR PEMBELAJARAN
Pada bab sebelumnya kamu telah belajar tentang IPTEK yang dilihat dari
perspektif iman Kristen. Iman Kristen melihat IPTEK sebagai sebuah anugerah
sekaligus amanat yang diberikan Allah kepada manusia. IPTEK memang perlu
dikembangkan tetapi penerapan atau penggunaannya harus dilakukan dengan
hati-hati dan bijaksana. IPTEK tidak hanya dapat mendatangkan kebaikan tetapi
jika salah dalam pemanfaatannya akan menyebabkan bencana bagi kehidupan di
bumi. Oleh sebab itu dalam bab ini kamu akan belajar tentang tantangan-tantangan
yang dihadapi dalam pengembangan IPTEK dalam kehidupan. Kesadaran untuk
menciptakan sebuah teknologi yang ramah lingkungan telah membantu kita untuk
mengembangkan teknologi yang memiliki dampak kecil bagi kerusakan lingkungan.
Teknologi yang sedang dikembangkan saat ini tentulah belum sempurna tetapi
upaya ke arah itu merupakan kabar baik bagi kelangsungan kehidupan di bumi.
Tantangan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab yang diberikan Allah
kepada manusia. Ia harus mengusahakan dan memelihara alam, sehingga alam
ciptaan Allah ini dapat diwariskan ke generasi selanjutnya dalam kondisi yang
masih lestari dan nyaman. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama
sebagai warga bumi. Oleh sebab itu setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan
untuk memahami tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pengembangan
IPTEK sambil terus berusaha mengembangkan atau memanfaatkan IPTEK secara
bijaksana. Sehingga IPTEK dapat mendatangkan kebaikan bagi kehidupan
bersama.

PEMBUKAAN
PEMBUKA
LAGU

PKJ 58: Semua Yang Tercipta

Semua yang tercipta, hai alam semesta,


agungkan nama Tuhan dan puji kasihNya.
Matahari, bulan, bintang, burung-burung, ikan-ikan,
seluruh margasatwa di gunung dan lembah.

Semua yang tercipta, hai alam semesta,


agungkan nama Tuhan dan puji kasihNya.
Oleh Yesus disampaikan pengampunan, pendamaian.
Kelak di bumi baru genap semuanya.

Doa Pembuka

137
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Dampak IPTEK bagi Lingkungan Hidup


Dalam melakukan pengembangan dan penerapan sebuah teknologi, kita
harus selalu melakukan analisa dampaknya terhadap lingkungan hidup. Pandangan
seorang teknolog biasanya berbeda dengan pencinta lingkungan hidup, sehingga
terkadang terjadi dua kutub yang sangat-sangat bertolak belakang. Di satu sisi
terkesan para teknolog tak perduli terhadap lingkungan dan di sisi lain para
pecinta lingkungan selalu bersikap sinis terhadap kemajuan teknologi yang terus
berkembang. Kedua perbedaan pandangan itu penting untuk dipertimbangkan,
agar penerapan sebuah teknologi dilakukan dengan bijaksana.

Teknologi sesungguhnya adalah cara dan usaha untuk meningkatkan kualitas


kehidupan manusia, teknologi adalah alat bantu bagi manusia untuk mengolah
alam dengan sebaik-baiknya, mempermudah kegiatan dan lain sebagainya yang
berkaitan dengan kebutuhan manusia. Setiap penerapan teknologi, di satu sisi
ia akan membawa manfaat yang besar, tapi di sisi lain juga menimbulkan efek
negatif pada manusia dan lingkungan. Kendaraan misalnya: pada jaman dahulu
manusia menghabiskan waktu berhari-hari untuk berpindah dari suatu tempat
ke tempat yang lain, tetapi seiring berkembangnya teknologi, waktu tempuh
perjalanan mereka bisa di tempuh hanya beberapa jam saja. Tetapi efek negatif
yang di timbulkan oleh kendaraan dari waktu ke waktu secara terus-menerus
menyebabkan polusi udara yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia
serta lingkungan.

Contoh lain adalah teknologi nuklir.


Nuklir merupakan salah satu
energi yang sangat berguna untuk
kehidupan manusia, karena nuklir
dapat di manfaatkan sebagai sumber
pembangkit listrik yang relatif
murah, dalam jangka waktu yang
cukup lama. Tetapi disisi lain nuklir
juga dapat menjadi suatu senjata
yang sangat mematikan dan tidak
berprikemanusiaan. Radiasi yang di
timbulkan oleh nuklir sangat besar,
Teknologi Nuklir
sehingga tidak hanya menyebabkan
Sumber: abarky.blogspot.com kematian tetapi juga menyebabkan
penderitaan berkepanjangan atau
cacat permanen. Tampaknya dua sisi yang sangat bertolak belakang ini tidak

138
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
mudah untuk didamaikan. Disinilah akal budi manusia diuji, pengetahuan yang
dimiliki manusia terus berupaya untuk meminimalisir dampak negatif teknologi
sampai ke taraf yang tidak membahayakan atau lebih tepatnya dapat di terima
oleh manusia ataupun alam sekitar.

Dengan mempertimbangkan persoalan-persoalan yang muncul, maka


manusia modern mulai memikirkan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Saat
ini banyak perusahaan mobil mengembangkan energi alternatif seperti energi
cahaya matahari. Energi ini dapat di gunakan sebagai pengganti bahan bakar
minyak untuk dapat menjalankan kendaraan.

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan sebagai pemimpin di


dunia ini. Mereka diciptakan dengan segala kesempurnaan yang ada untuk menjaga
keseimbangan, mengusahakan dan melestarikan keutuhan ciptaan. Namun
kesempurnaan tersebut terkadang disalahgunakan oleh manusia itu sendiri untuk
memenuhi keinginannya. Padahal tugas mereka diciptakan di bumi ini adalah untuk
menjaga keharmonisan dunia ini. Kebutuhan manusia yang meningkat seiring
dengan kemajuan teknologi, membutuhkan kemajuan manusia dalam berfikir.
Dengan semakin majunya teknologi terkadang manusia melupakan dampak
negatif yang ditimbulkan oleh teknologi. Kerusakan yang ditimbulkan seringkali
mengganggu kelangsungan ekosistem dan makhluk didalamnya. Pencemaran
lingkungan serta pemanfaatan dan pengerukan sumberdaya alam yang berlebihan
kemudian berdampak
terhadap keseimbangan
ekosistem. Terjadinya ke-
tidakseimbangan pada
sebuah ekosistem akan
dapat m e n y e b a b k a n
suatu organisme tidak
mampu b e r a d a p t a s i
dengan l i n g k u n g a n
tempat t i n g g a l n y a .
Hal ini kemudian dapat
merusak kelangsungan
rantai makanan dan
dapat berakibat dalam
jangka panjang terhadap
kepunahan s u a t u
Rantai Makanan
kelangsungan ekosistem.
Sumber: www.eng.buffalo.edu
Ketika suatu ekosistem
terancam punah, akan dapat merusak kehidupan di bumi secara lebih luas.
Walaupun demikian, sesungguhnya kelestarian ekosistem dapat diupayakan
dengan berbagai cara.

139
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Untuk mengatasi pencemaran di udara, maka hendaknya gas buang pada
kendaraan di uji emisinya untuk menekan pencemaran udara yang disebabkan
oleh kendaraan bermotor karena kendaraan bermotor menyumbang pencemaran
udara yang tidak sedikit, bahkan temasuk yang terbesar. Selain itu pengontrolan
terhadap gas buang dari pabrik juga perlu diupayakan karena aktivitas pabrik
juga menyumbang pencemaran yang besar terhadap udara. Oleh sebab perlu
pengawasan yang sangat ketat terhadap tingkat pencemaran yang disumbangkan
oleh pabrik-pabrik besar.

Pada sektor perairan dan kelautan, pencemaran lingkungan yang terjadi


banyak diakibatkan oleh limbah yang dibuang oleh perusahaan-perusahaan ke
laut. Pemerintah seharusnya menerapkan peraturan yang tegas untuk menekan
pencemaran di laut. Netralisasi limbah dapat dilakukan sebelum limbah dibuang
ke lautan untuk mencegah terjadinya pencemaran yang akan berakibat pada
terganggunya ekosistem di laut.

Yang berikutnya adalah pencemaran di darat. Di tanah, sering kali manusia


mengabaikan dampak-dampak dari pencemaran yang mereka timbulkan akibat
pembuangan limbah sembarangan. Selain itu, penambangan yang dilakukan
secara besar-besaran umumnya tidak mempedulikan kelestarian lingkungan
sekitar tempat mereka menambang. Seharusnya, para penembang menutup
kembali lubang bekas daerah penambangan mereka, dan menanaminya kembali
dengan pepohonan agar daerah tambang yang mereka tinggalkan berfungsi
kembali seperti sebelum dibukanya pertambangan didaerah tersebut. 

Penanaman pepohonan sangat efektif untuk mengurangi pencemaran


ditanah dan juga dapat menyediakan oksigen untuk udara dan mengurangi kadar
karbondioksida pada udara. Selain itu, pepohonan juga dapat mencegah terjadinya
erosi dan juga banjir. Bayangkan apa yang terjadi apabila kita tidak mencegah
kerusakan yang terjadi terhadap lingkungan kita. Tanah tempat kita berpijak, tak
lagi subur dan menghasilkan untuk kita. Tak ada lagi oksigen yang dihasilkan oleh
pepohonan. Limbah mencemari air yang kita minum. Air yang kita minum tak lagi
alami dan menyehatkan tubuh kita. Udara yang kita perlukan untuk bernafas,
kini telah tercemar, tidak sehat untuk kita hirup. Akankah semua itu menjadi
kenyataan. Tentu kita harus mengatakan : Tidak!

140
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 1
Diskusi

1. Sebutkan kemajuan IPTEK apa saja yang kamu alami ?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

2. Menurut pendapatmu apa tujuan pengembangan IPTEK dalam kehidupan?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

3. Berikan salah satu contoh pemanfaatan IPTEK secara positif dan negatif?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

B. Pentingnya Menjaga Lingkungan Hidup


Dalam kisah penciptaan alam semesta, diceritakan bahwa manusia
diciptakan bersama dengan seluruh alam semesta. Itu berarti bahwa manusia
mempunyai keterkaitan dan kesatuan dengan lingkungan hidupnya. Akan tetapi,
diceritakan pula bahwa hanya manusia yang diciptakan sebagai gambar Allah
(Imago Dei) dan yang diberikan kewenangan untuk menguasai dan menaklukkan
bumi dengan segala isinya. Jadi di satu segi, manusia adalah bagian integral
dari ciptaan (lingkungan), akan tetapi di lain segi ia diberikan kekuasaan untuk
memerintah dan memelihara bumi. Maka hubungan manusia dengan lingkungan
hidupnya seperti dua sisi dari mata uang yang mesti dijalani secara seimbang.

Robert Borrong dalam jurnal Pelita Zaman menjelaskan bahwa Alkitab


menggambarkan kesatuan manusia dengan alam dalam cerita tentang penciptaan

141
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
manusia: “Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah” (Kej 2:7), seperti
Ia juga “membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara”
(Kej 2:19). Dalam bahasa Ibrani, manusia disebut adam. Nama itu mempunyai
akar yang sama dengan kata untuk tanah, adamah yang berarti warna merah
kecoklatan yang mengungkapkan warna kulit manusia dan warna tanah. Dalam
bahasa Latin manusia disebut homo, yang juga mempunyai makna yang berkaitan
dengan humus, yaitu tanah. Maka melalui pemahaman demikian, tanah yang
biasa diartikan dengan bumi, mempunyai hubungan yang erat dengan manusia:
manusia diciptakan dari tanah (Kej 2:7; 3:19,23), ia harus hidup dari menggarap
tanah (Kej 3:23), dan ia pasti akan kembali kepada tanah (Kej 3:19; Maz 90:3). Di
sini nyata bahwa manusia dan alam (lingkungan hidup) hidup saling bergantung.
Oleh sebab itu jika manusia merusak alam maka secara otomatis berarti ia juga
merusak dirinya sendiri.

Walaupun manusia dengan alam saling bergantung, Alkitab juga mencatat


dengan jelas adanya perbedaan manusia dengan unsur-unsur alam yang lain.
Hanya manusia yang diciptakan segambar dengan Allah dan yang diberikan kuasa
untuk menguasai dan menaklukkan bumi dengan seluruh ciptaan yang lain (Kej
1:26-28), dan untuk mengelola dan memelihara lingkungan hidupnya (Kej 2:15).
Jadi manusia mempunyai kuasa yang lebih besar daripada makhluk yang lain. Ia
dinobatkan menjadi “raja” di bumi yang dimahkotai kemulian dan hormat (Maz
8:6). Ia menjadi wakil Allah yang memerintah atas nama Allah terhadap makhluk-
makhluk yang lain. Ia hidup di dunia sebagai duta Allah. Ia adalah citra maka ia
ditunjuk menjadi mitra Allah. Dan karena ia menjadi wakil dan mitra Allah, maka
kekuasaan manusia adalah kekuasaan perwakilan dan perwalian. Kekuasaan itu
adalah kekuasaan yang terbatas dan yang harus dipertanggungjawabkan kepada
pemberi kuasa yaitu Allah. Itu sebabnya manusia tidak boleh sewenang-wenang
terhadap alam. Ia tidak boleh menjadi “raja lalim”. Maka sebaiknya manusia
memiliki peran yang seimbang. Artinya pengelolaan dan pemanfaatan sumber-
sumber alam yang dilakukan oleh manusia harus diimbangi dengan usaha
pemeliharaan atau pelestarian alam.

Kata mengelola dalam Kejadian 2:15, digunakan istilah Ibrani abudah, yang


sama maknanya dengan kata ibadah dan mengabdi. Maka manusia sebagai citra Allah
seharusnya memanfaatkan alam sebagai bagian dari ibadah dan pengabdiannya
kepada Allah. Dengan kata lain, penguasaan atas alam seharusnya dijalankan
secara bertanggung jawab: memanfaatkan sambil menjaga dan memelihara.
Ibadah yang sejati adalah melakukan apa saja yang merupakan kehendak Allah
dalam hidup manusia, termasuk hal mengelola (abudah) dan memelihara (samar)
lingkungan hidup yang dipercayakan kekuasaan atau kepemimpinannya pada
manusia.

Alkitab mencatat secara khusus adanya “keinginan” dalam diri manusia


untuk menjadi sama seperti Allah dan karena keinginan itu ia “melanggar” amanat

142
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Allah (Kej 3:5-6). Tindakan melanggar amanat Allah membawa dampak bukan
hanya rusaknya hubungan manusia dengan Allah tetapi juga dengan sesamanya
dan dengan alam. Manusia menghadapi alam tidak lagi dalam konteks “sesama
ciptaan” tetapi mengarah pada hubungan “tuan dengan miliknya”. Manusia
memperlakukan alam sebagai objek yang semata-mata berguna untuk dimiliki dan
dikonsumsi. Alam diperhatikan hanya dalam konteks kegunaan. Manusia hanya
memperhatikan tugas menguasai tetapi tidak memperhatikan tugas memelihara.
Dengan demikian manusia gagal melaksanakan tugas kepemimpinannya atas
alam.

Akar perlakuan buruk manusia terhadap alam terungkap dalam istilah


seperti: “tanah yang terkutuk”, “susah payah kerja” dan “semak duri dan rumput
duri yang akan dihasilkan bumi” (Kej 3:17-19). Manusia selalu dibayangi oleh rasa
“kuatir” akan hari esok yang mendorongnya cenderung rakus dan materialistik
(Mat 6:19-25 ). Secara teologis dapat dikatakan bahwa akar kerusakan lingkungan
alam dewasa ini terletak dalam sikap rakus manusia yang dirumuskan oleh John
Stott sebagai “economic gain by environmental loss”. Manusia berdosa menghadapi
alam tidak lagi sekedar untuk memenuhi kebutuhannya tetapi sekaligus untuk
memenuhi keserakahannya. Kegagalan dalam melaksanakan tugas kepemimpinan
atas alam merupakan pula kegagalan manusia dalam mengendalikan dirinya,
khususnya keinginan-keinginannya.

AKTIVITAS 2
Eksplorasi Ulangan 20: 19-20

Bacalah Ulangan 20:19-20 dan diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Hukum perang apa yang Allah tetapkan dalam Ulangan 20:19-20?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

2. Jika Allah mengatur perlakuan manusia terhadap pohon seperti dalam Ulangan
20:19-20, apakah itu berarti bahwa Allah peduli terhadap lingkungan? Jelaskan
pendapatmu!

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

143
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
3. Apa manfaat pohon bagi kehidupan manusia dan ciptaan Allah yang lain?

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

4. Setujukah kamu dengan gerakan ”One Man One Tree”? Jelaskan pendapatmu!

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................

C. Menuju IPTEK yang Ramah Lingkungan


Teknologi ramah lingkungan
atau green technology merupakan
bentuk penerapan teknologi yang
memperhatikan prinsip-prinsip
pelestarian lingkungan. Teknologi
tersebut bertujuan untuk memberi
kemudahan dan pemenuhan kebutuhan
manusia.

Suatu teknologi dikatakan


teknologi ramah lingkungan jika
Miniatur IPTEK Ramah Lingkungan
memenuhi syarat-syarat tertentu.
Sumber: us.anteagroup.com
Beberapa syarat teknologi ramah
lingkungan adalah memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan
tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Selain itu, teknologi
ramah lingkungan juga dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.
Lingkungan sekitar kita tidak lepas dari pemanfaatan teknologi, mulai di bidang
pertanian, industri besar, dan industri skala rumah tangga. Pemanfaatan teknologi
yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan.

Di sisi yang lain bertambahnya jumlah penduduk dunia juga menjadi


pergumulan manusia modern. Tuntutan konsumsi dari warga masyarakat dunia
mendorong penerapan teknologi yang cenderung mengeksploitasi berlebihan

144
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
terhadap alam. Inilah tantangan nyata yang tidak boleh tidak harus ditemukan
jawabannya. Menciptakan teknologi yang ramah lingkungan, memanfaatkan
sumber daya alam yang terbarukan serta mengendalikan prilaku konsumsi yang
berlebihan merupakan jawaban bagi pergumulaan masyarakat modern saat ini.

Melalui cerita Alkitab tentang Allah memberikan “manna dan burung puyuh”
(Keluaran 16) kepada umat Israel di padang gurun kita diingatkan akan satu hal.
Melalui kisah ini kita diingatkan bahwa Allah senantiasa mencukupkan kebutuhan
hidup umat-Nya. Akan tetapi dalam mencukupi kebutuhan hidup, kita tidak
boleh bersikap konsumtif berlebihan. Ayat 20 menjelaskan bahwa manna yang
diambil secara berlebihan akan menjadi busuk keesokan harinya. Ayat ini hendak
menegur kita juga. Teknologi memang
memampukan manusia modern untuk
menghasilkan barang konsumsi dalam
jumlah yang banyak. Tetapi konsumsi
yang berlebihan akan mendorong bagi
percepatan rusaknya lingkungan kita
akibat penerapan teknologi yang tak
terkendali. Oleh sebab itu pola hidup
sederhana yang dipraktikan melalui
pola konsumsi yang tidak berlebihan
merupakan sebuah jawaban bagi
pergumulan manusia modern. Alkitab
mengajarkan bahwa keserakahan akan
Bangsa Israel Menerima Roti Manna
menjauhkan kita dari alam, sesama
Sumber:archive.kaskus.co.id
dan juga Allah.

145
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
AKTIVITAS 3

Studi Kasus

Bacalah artikel dibawah ini!

Plastik dari Kulit Udang


Sampah plastik selama ini dikenal sebagai limbah yang sulit untuk
diurai. Unjungnya, plastik menjadi masalah bagi masyarakat perkotan
yang setiap hari menggunakan benda ini untuk berbagai kebutuhan. Yuke
Fadhillah Kirana, siswi kelas XII SMA Kharisma Bangsa, Pamulang, Tangerang
Selatan, memberikan solusi untuk masalah itu. Dia berhasil menemukan
plastik yang terbuat dari kulit udang. Temuannya ini bisa menggantikan
plastik yang biasa digunakan sebagai kantong atau pembungkus makanan.
Selain kuat, plastik dari kulit udang ini juga mudah untuk diurai.  “Awalnya,
di sekolah ada penelitian. Kebetulan saya suka sekali makan udang tanpa
kulit. Jadi, saya manfaatkan limbah kulit udang untuk dibuat plastik,” kata
Yuke di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2015. Yuke menyebut temuannya ini
dengan nama plastik degradable. Plastik ini terbuat dari tiga bahan utama,
yaitu polyvinylalkohol (PVA), kitosan yang berasal dari limbah kulit udang
dan pati onggok. Caranya, dia mengekstraksi pati onggok dan kitosan
kemudian hasilnya dicampur dan diaduk menggunakan stirer sampai
membentuk bahan cair. Setelah itu, ditambahkan sebuah bahan kimia agar
cairannya menjadi elastis dan dituangkan ke sebuah alat pencetak. “Lalu
dikeringkan dengan di oven selama dua hari atau lebih, tergantung ukuran
plastiknya,” kata Yuke. Plastik tersebut telah diuji ketahanannya di Badan
Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Hasilnya menunjukkan bahwa plastik
tersebut mampu membawa delapan air mineral dalam kemasan sekaligus.
Plastik degradable sama sekali tidak berbau sehingga bisa digunakan untuk
membungkus makanan seperti kue-kue atau makanan dalam kemasan. Yuke
berharap, penemuannya tersebut dapat dimanfaatkan oleh khalayak banyak
melalui perusahaan yang ingin mengadopsi teknologi yang ditemukannya.
Perempuan berkacamata tersebut juga berencana mendaftarkan hak paten
untuk penemuannya tersebut. “Iya, mau didaftarkan. Nanti tunggu waktu
yang tepat,” ujarnya.

146
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
Pertanyaan :

1. Berdasarkan berita diatas, teknologi ramah lingkungan apa yang telah


ditemukan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Menurut pendapatmu mengapa kita perlu menciptakan teknologi yang ramah


lingkungan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Menurut pendapatmu upaya apa yang perlu dilakukan agar teknologi ramah
lingkungan dapat dikembangkan?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

AKTIVITAS 4

Membuat karya seni dengan memanfaatkan barang bekas

Lakukanlah tugas ini secara berkelompok.

Karya seni bertema : Ajakan untuk hidup ramah terhadap lingkungan

147
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
REFLEKSI PEMBELAJARAN

PENUTUP

• Rangkuman

1. Pemanfaatan IPTEK dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia


merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dalam penerapannya IPTEK
memiliki efek samping terhadap lingkungan hidup. Apalagi jika penerapan
teknologi hanya menekankan sisi produktifitasnya saja. Oleh sebab itu
dibutuhkan sebuah teknologi yang memiliki resiko kecil atau ramah
terhadap lingkungan. Manusia harus terus menerus mengembangkan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya, agar ia mampu mengatasi segala masalah
yang ada disekitarnya.

2. Iman Kristen mengajarkan bahwa manusia diberikan tanggung jawab besar


untuk mengelola dan melestarikan alam ciptaan Allah. Ia diperbolehkan
memanfaatkan alam bagi kepentingan hidupnya, tetapi ia juga dimandatkan
untuk menjaganya. Jika alam mempunyai keterbatasan dalam menyediakan
kebutuhan manusia dan ciptaan yang lain, maka manusia diminta untuk
tidak serakah, tetapi mau berbagi dan hidup secukupnya. Pola hidup
sederhana merupakan pola hidup yang diajarkan Alkitab kepada kita.

148
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
• PKBN2K

1. Nilai: penguasaan diri

2. Indikator Karakter: bertindak dengan motif yang tidak tercampur aduk

3. Integrasi Materi : Salah satu nilai yang dikembangkan dalam PKBN2K


adalah nilai penguasaan diri. Melalui bab ini kita diajak untuk dapat
menguasai diri ketika kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup kita.
Teknologi sebagai sebuah capaian intelektual manusia telah menolong
manusia untuk merealisasikan segala keinginan dan kebutuhan manusia.
Tetapi sesungguhnya kita perlu membatasi diri dengan segala keinginan-
keinginan dan kebutuhan kita. Manfaatkanlah alam secukupnya dan jagalah
kelestariannya, sehingga alam dapat terus menyediakan kehidupan bagi
seluruh mahluk..

• Doa Penutup

149
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Niebuhr, H. Richard. Christ and Culture. San Francisco: Harper & Row, 1951.
Paterson, Robert.M. Tafsiran Alkitab: Kitab Keluaran. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2011.
Soemardjan, Selo. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964.
Stott, John. Issues Facing Christian Today. London: Marshall Morgan and Scott,
1984.
Tylor, E.B. Primitive Culture. New York: Brentano’s, 1924.
Verkuyl, J. Etika Kristen: Kebudayaan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1882.

Jurnal
Borrong, Robert. P. Jurnal Pelita Zaman; Volume 13 No. 1. Bandung: Yayasan
Pengembangan Pelayanan Kristen Pelita Zaman, 1998.

Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu diakses pada 25 Agustus 2015.
https: //en.wikipedia.org/wiki/Saint_Joseph diakses pada 25 Agustus 2015.
https://safitrianggrainidewi.wordpress.com diakses pada 25 Agustus 2015.

151
Pendidikan Agama Kristen SMA Kelas XI - BPK PENABUR Jakarta

Anda mungkin juga menyukai