Perekonomian Indonesia
Disusun Oleh:
Kelompok 7
2019
PENDAHULUAN
Menurut Prof.Dr. Rochmat Soemitro S.H, Fiskal (pajak) adalah iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa
timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum. Dalam hal fiskal, di Indonesia saat ini menganut 3 sistem
pemungutan pajak, yaitu Official Assesment System, Self Assesment System, dan With Holding
System. Adapun kebijakan fiskal di Indonesia saat ini diatur oleh Pemerintah Indonesia di
bawah naungan Kementrian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak.
Kebijakan ini diperlukan untuk mengendalikan pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap
dolar AS. Kebijakan tersebut dinilai berhasil seiring dengan penguatan mata uang rupiah
beberapa hari terakhir.
Selain itu, langkah yang ditempuh BI adalah dalam bentuk menaikkan suku bunga yang
bertujuan agar daya tarik aset keuangan Indonesia tetap menarik. BI menargetkan dengan
berbagai bauran kebijakan yang dilakukan, tren defisit transaksi berjalan akan me nurun lebih
jauh pada akhir 2018, yakni di bawah 3% dari PDB.
Langkah stabilisasi fiskal akan membuat CAD pada 2019 akan turun lagi diperkirakan 2,5%
dari PDB. Sementara itu, nilai tukar yang relatif stabil di bawah Rp15.000 atau depresiasi
sebesar 10,6%, menurut Dody, karena langkah-langkah dari pemerintah dan BI dalam
menekan defisit transaksi berjalan.
“
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan akan menempuh tiga strategi kebijakan
fiskal dalam memperkuat fundamental ekonomi. Hal itu sejalan dengan RAPBN tahun 2020
yang dirancang ekspansif, namun tetap terarah dan terukur.
"Ini sebagai wujud dari komitmen Pemerintah, untuk membuat APBN lebih fokus dalam
mendukung kegiatan prioritas, dengan tetap menjaga agar risikonya berada dalam batas
aman," ujar Joko Widodo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Ketiga langkah itu adalah memobilisasi pendapatan dengan tetap menjaga iklim investasi,
meningkatkan kualitas belanja agar lebih efektif dalam mendukung program prioritas. "Serta
mencari sumber pembiayaan secara hati-hati dan efisien melalui penguatan peran kuasi
fiskal," jelasnya
Presiden menambahkan dengan, dengan tema kebijakan fiskal tahun 2020, fokus RAPBN
diarahkan pada lima hal utama, yaitu: Pertama, penguatan kualitas SDM untuk mewujudkan
SDM yang sehat, cerdas, terampil, dan sejahtera. Kedua, akselerasi pembangunan
infrastruktur pendukung transformasi ekonomi. Ketiga, penguatan program perlindungan
sosial untuk menjawab tantangan demografi dan antisipasi populasi yang menua (aging
population).
Berdasarkan uraian pendahuluan di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui strategi kebijakan fiskal apa saja yang diterapkan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Perekonomian di Indonesia.
Pada tahun 2016 terjadi peningkatan penerimaan negara bersumber dari pajak
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun strategi kebijakan fiskal yang dilakukan
oleh pemerintah pada tahun 2016 adalah memperkuat stimulus fiskal untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan daya saing dengan cara memberikan insentif fiskal dalam kegiatan
ekonomis strategis,memperkuat pertahanan fiskal dan mengendalikan resiko,menjaga
kesinambungan fiskal dengan cara pengendalian defisit anggaran terhadap PDB,
pengendalian rasio utang terhadap PDB. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa kebijakan fiskal
berhasil dalam meningkatkan jumlah PDB tahun tersebut.
Adapun pada tahun 2017, strategi kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah
adalah memberikan stimulus fiskal menjaga daya tahan fiskal, dan menjaga keberlanjutan
fiskal dengan menjaga defisit ditingkat yang aman yakni di bawah 3% serta mengendalikan
utang dan keseimbangan primer. Pada tahun 2018 pemerintah melakukan optimalisasi
pendapatan negara dengan tetap menjaga iklim investasi , pemerintah juga melakukan
efisiensi belanja dan peningkatan belanja produktif untuk mendukung program prioritas
dan mendorong pembiayaan yang efisien,inovatif dan berkelanjutan.
Dapat dilihat dalam penjelasan di atas, bahwa pemerintah dalam menentukan strategi
kebijakan fiskal selalu mengutamakan kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Di
Indonesia, APBN sebagai instrumen utama kebijakan fiskal memainkan peranan penting
mendorong pencapaian target-target pembangunan yang telah ditetapkan. Peranan tersebut
sejalan dengan salah satu fungsi APBN sebagai alat menjaga stabilitas dan akselerasi
kinerja ekonomi. Untuk itu, kebijakan fiskal senantiasa diarahkan untuk tercapainya
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, namun
dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Sumber: bps.go.id
Produk Domesti k Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga
Konstan
tahun total PDB (dalam milyar rupiah)
12000000
Rp10,425,316.30
Rp9,912,703.60
Rp8,982,517.10 Rp9,434,613.40
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
2015 2016 2017 2018
0
Sumber: kemendag.go.id
Kesimpulan :
Dalam kondisi ekonomi yang sedang gloomy saat ini, pemerintah telah melakukan
beberapa langkah tepat dengan menyesuaikan beberapa terget APBN. Penyesuaian tersebut
diantaranya adalah mengubah target penerimaan negara agar lebih realistis, meningkatkan
kualitas belanja pemerintah agar lebih efisien, dan menyesuaikan target pertumbuhan
ekonomi agar tetap ekspansif namun terkendali. Selain perubahan di atas, dalam APBN-P
2016 pemerintah juga melakukan perubahan terget defisit fiskal yang disesuaikan dengan
realisasi penerimaan negara sampai akhir tahun. Penyesuai yang di lakukan oleh pemerintah
tidak lain untuk menjaga ketahanan fiskal dapat terjaga dan pemerintah dapat menjalankan
tugasnya tanpa kendala.
Saran :
Ahmad, N. & Ferry, I. (2010). Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia vol. X No.2,159-
174
Ardi, N. & Andre, R. (2006). Dilema Kebijakan Fiskal di Indinesia: Dampak Kebijakan
Ekspansi Dan Kontraksi Fiskal Terhadap Beberapa Indikator Ekonomi. Jurnal
sosiohumaniora, vol. 8 No. 1, 52-64
Ndari S. & G. A. Diah, dkk. (2012). Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Output dan Indflasi.
Jurnal Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.
Heru Setiawan (2018). Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Moneter Terhadap Kinerja
Makroekonomidi Indonesia dengan Model Structural Vector Autoregression (SVAR).
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan 03(2): 23-43 ISSN 2541-1470
Wisynu W. & Djoni H. (2012). Instrumen Stimulasi Fiskal : Pilihan Kebijakan dan
Pengaruhnya Terhadap Perekonomian. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia
Vol. 12 No. 2, 107-115 ISSN 1411-5212
Nurlina & Zurjani ( 2018). Dampak Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Perekonomian
Indonesia. Jurnal Samudra Ekonomi Vol. 2, No. 2