Anda di halaman 1dari 92

H

Perutntun BelQu Seri Godwin

Toorldsn Struktur Teknik Ianjutan


hrcncanaan Konstruksi Beton Bertulang
i'li
Mokrnika Fluida
Mrtomatika untuk Para Insinyur
*
I
BAHAN KONSTRUKSI
Mckrnika Tanah
Bcnck dan Perhitungan Volume Pekerjaan
DAN STRUKTUR TEKNIK
l&onrtruksi Baja Struktur
b
il
Pongukuran
ToorlStruktur Teknik edisi kedua

M. J. SMITH
M.Sc.. C.Eng.. M.I.C.E., M.I.Srruct.E.
Senior Lecturer ot the Polytec'hnic' of rhe South Bank

*
Alih Bahasa oleh:
Ir. Ismoyo PH
Univqtitas Sebelas Moet Suralcsto
r_

[.*

* l

r I
?
i I
,
;

j
I 985

PENERBIT ERLANGGA
{ Jl. Kramat IV No. l1
Jakarta 10420
(Anggota rKApI)

ts ---t i,-.,--- -l. l/


r
rl I **a ___
Pc11g6n;i,x.nqan
J:r\r/:l .l"imur
neffil*il i
I
T...\. | ;'\-t'7

4s eto/r/u/a7
PENGANTAR UMUM

Seri ini semula direncanakan untuk membantu para mahasiswa yang akan menem-
puh ujian keteknikan. Tujuan dari tiap buku adalah menyuguhkan suatu tuntunan yang
singkat dan jelas mengenai prinsip-prinsip dasar. Setiap subyek diperkuat dengan con-
toh-contoh soal yang telah dikerjakan, yang dipilih secara cermat untuk memberi gam-
PEB#{,,{:,," ', ,,if.."yAII DEp. p DAI\, ( baran dari tiap bab. Keberhasilan dari seri ini bagi para mahasiswa ternyata telah me-
:t. .liLctir Mustajab. 6g menuhi tujuan pokoknya. Bagi para insinyur profesional yang mumpuni yang sedang
menekuni jenjang karirnya telah terbukti bahwa buku ini sangat bermanfaat.
. l. rr, mAyA Menyadari kebutuhan ini buku-buku dalam seri ini diperluas isinya sehingga meli-
puti topik yang lebih luas tetapi tetap mempertahankan penyuguhannya yang padat.
Judul Asli : MATERIALS AND STRUCTaRES,2nd Edition Kami percaya bahwa dengan penambahan isi akan membantu para mahasiswa untuk
melihat bahan yang harus mereka pelajari secara menyeluruh secara lebih praktis tanpa
Hak Cipta O 1980 pada George Godwin Ltd. menghilangkan nilai dari buku ini sebagai pembantu untuk lulus pada ujian-ujian. Kami
Hak Terjemahan pad,a penerbit Erlangga dengan perjanjian
percaya pula bahwa penambahan isi akan menyuguhkan suatu gambaran teknis yang
resmi tertanggal lebih lengkap bagi para insinyur yang belum sempat menerapkan topik-topik tersebut
17 Mei 1984
sejak mereka menamatkan studinya.
Daftar dari buku-buku lainnya dalam seri ini terlampir pada bagian muka dari buku
ini.
Dterjemahkan oleh : h. Ismoyo pH
Keterangan selengkapknya dapat diperoleh dari penerbit.
Dosen Fakultos Teknik UNS
I Surakarta
t M. J. Smith
I Ediior Umum

: Buku ini diset oleh bagian produksipenerbit Errangga denganhurufpR-r0-M


Setting oleh : Kawino
Lay Out oleh : Ester. S
Dicetak oleh : Percetakan Sapdodadi, Jakarta

DiloralC keras mengutip, menjiplak atan memphotocopy sebagian


atau seluruh
isi buku ini serta memperiuar-berikannya tanpo izin terturis
dari penerbit Errangga

O HAK CIPTA DILINDT]NGI OLEH I.'NDANG.I,]NDANG

\
PRAKATA DARI PENGARANG UNTUK EDISI KEDUA

Buku ini dipersiapkan sebagai bahan pelajaran tingkat permulaan dalam mata kuliah
Teknik Kekuatan fuhan danTeori Struktur Teknik untuk para insinyur teknik sipil dan
teknik struktur. Bahan pelajaran ini mencakup juga persyaratan-persyaratan bagi para
arsitek, ahli penghitung volume pekerjaan teknik dari para mahasiswa dalam cabang-
cabang ilmu teknik yang lain. Soal-soal dipilih dari kumpulan soal-soal ujian selama ber-
tahun-tahun tetapi standarnya tetap sesuai dengan standar Dewan Pendidikan Teknik
Tinggi untuk Tingkat ijazah dan sertifikat (H.T.D. dan H.T.C) disertai dengan ujian-
ujian Sarjana muda (8. Sc) dan C.E.I, keduanya pada tingkat persiapan.
Meskipun buku ini terutama ditulis untuk membantu para mahasiswa untuk lulus
pada ujian teori, tetapi diusahakan juga agar dapat memberikan pemikiran dasar menge-
nai pendekatan terhadap perencanaan stiuktur, hal mana bagi para arsitek, ahli penghi-
tung volume pekerjaan dan pelaksana bangunan dituntut untuk dikuasai secara mema-
dai. Para mahasiswa teknik sipil dan teknik struktur tentu saja masih dituntut untuk
memirelajari pekerjaan lanjutan, tetapi penguasaan prinsip-prinsip yang digarap secara
tuntas di sini merupakan sesuatu yang mutlak perlu bila yang bersangkutan ingin me-
mahami secara sempurna perencanaan struktur lanjutan. Buku ini dapat dianggap se-
bagai pengantar bagi Teoi Strukrur Teknik dan Teori Stntktur Laniutan dalam seri pe-
nerbitan ini.
Perencanaan struktur dalam praktek dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama,
dituntut untuk menentukan besarnya gaya yang bekerja pada sebuah struktur dan distri-
busi gaya yang bekerja dalam bahan yang merupakan bagian dari struktur tersebut. Hal
ini dapat disebut "teori struktur". Kedua, dari pengetahuan tentang bahan ini dan ke-
mirmpuan bahan tersebut menahan gaya yang bekerja terhadapnya, maka perkiraan atas
besarnya ukuran dan komponen-komponen struktur tersebut dapat dilakukan. Yang
terakhir ini secara luas merupakan kawasan "ilmu kekuatan bahan".
Gaya-gaya eksternal yang bekerja pada bagian suatu struktur merupakan beban,
yang lazimnya berupa tempat menyimpan bahan, mesin, manusia dan berat bangunan
itu sendiri. Sebagian dari beban ini merupakan beban tetap atau beban mati, dan seba-
gian berupa beban yang tidak tetap yang kadang kala ada, kadang-kadang pula tidak,
atau beban hidup. Tetapi untuk tahap awal dari tingkat belajar adalah lebih mudah un-
tuk menganggap semua beban tersebut sebagai beban mati. Beban hidup bekerja seperti
halnya beban mati tetapi menentukan distribusinya adalah merupakan tugas dari peren-
cana. Gaya-gaya eksternal ini dapat bekerja sedemikian rupa sehingga bagian dari struk-
tur tersebut mendesak, meregang, menekuk, melentur, menggeser, memuntir atau ga-

l-
vru Prakata dari Pengarang unwk Edisi Kedua

bungan dari kejadian tersebut. Dalam buku ini setiap tipe perilaku ini akan
ditelaah satu
per satu.
Untuk mempertahankan agar buku ini tidak terlalu tebal, hanya masalah-masalah
struktural yang khas saja yang dibicarakan. Tipe-tipa masalah yang agak jarang menyang-
kut tegangan pegas dan tegangan cincin telah ditiadakan. akan tetapi, edisi baru ini,
telah diperluas untuk memberi tempat pada analisa balok beton bertulang, pelengkung
tiga sendi dan suatu pengantar terhadap garis pengaruh. Edisi ini diisempurnakan juga
supaya sejalan dengan keadaan praktek yang mutakhir. DAFTAR ISI
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Panitia Peng-
uji yang telah mengijinkan dimuatnya pertatyaan-pertanyaan dan naskah-naskah ujian
mereka.
Persatuan Insinyur Struktur
Theory of structures and strength of materials, graduoteship.
Badan Kerjasama Pendidikan Teknik,
Strength of materials and theory of structures, part 2. PENGANTARUMUM
Persatuan Insinyur Sipil
Theory of structures, part 2. PRAKATADARIPENGARANGUNTUKEDISIKEDUA . ' ' ' '''' ' ' ' 'vii
Jawatan Pendidikan London Pusat
strength of materials and theory of structures. Sertifikat Tinggi tingkat Nasio- l. ELASTISITAS I
1
Beban
Universitas London Tegangan I
4
hoperties of mateiols and theory of structures, Sarjana Muda Teknik bagian I . Regangan
5
Theory of strucrures, Elastisitas
- Sarjana Muda Teknik Sipil bagian 2.
Institut Kota London dan sekitarnya. Batang-batang majemuk
ll
Structures Engineering, tingkat menengah dan akhir.
19
Institut Ahli Penghitung Volume Pekerjaan Teknik 2. STRUKTURYANG MENAHAN TBGANGAN LANGSUNG
Theory of structures, ujian ke 2. Resolusi gaya (uraian gaYa). t9
Institut Kerajaan dari Para fusitek Inggris Syarat-syarat kesetimbangan (untuk gaya sebidang) 2l
Momen-momen . . . 2t
Building science ( structuresl tingkat menengah.
Gaya-gaya dalam konstruksi kerangka 24
Dalam segala hal di mana mungkin diterapkan, maka pertanyaan-perta.nyaan dirubah 35
menjadi satuan Newton dan meter (Unit SI). Pengarang bertanggungjawab sepenuhnya Tekuk pada batang'batang-tekan (beban aksial)
atas pengubahan satuan tersebut dan kebenaran penyelesaian soal-soal. 50
3. STRI.]KTUR YANG MENAHAN LENTUR
Buku ini akan membuktikan kehandalannya dalam menghadapi ujian-ujian tersebut 50
Dagram momen lentur dan gaya Seser . . .
di atas dan juga untuk tahun-tahun pertama tingkat Sarjana uuaa remir biploma Na- 64
Teori lentur sederhana
sional{ingkat perguruan Tinggi (H.N.D) dan T.E.c (Kursus-kursus Teknik) dalam ju- I . 72
Gabungan susunan lentur dan tegangan langsung .
rusan Teknik Sipil. , !J
Balok-balok komposit 79

September 1979
i,
M.J.S. 4. STRUKTURYANG MENGALAMI TEGANGAN.TEGANGAN KOMPLEKS . . 92
Hubungan antara beban, gaya geser dan momen lentur . 92
Tegangan geser komplementer 93
Dstribusi tegangan geser . 94
Tegangan akibat puntir r0l
Tegangan-tegangan gabungan 106
Bidang utama dan tegangan utama . 109
Lingkaran tegangan Mohr . I 16

-4
\- _&
Dafar lsi

5. KELANDAIANDANLENDUTAN ...122
TeoremaMohr . ....122
kndutan ...140
CaraMacauleyuntukkelandaiandanlendutan .......143
6. PELENGKI.]NG .. . 154
Momen lentur . 154 Bes I
Garis tekan ls5
Tipe-tipe pelengkung ts7 ELASTISITAS
7, GARIS-GARISPENGARUH 162
Garis'garis pengaruh untuk geser dan momen lentur 162
Garis pengaruh untuk gaya mendatar pada sebuah pelengkung tiga sendi 167
Apendiks: Jawaban untuk soal-soal ujian t7t
BEBAN
BrsAN dapat didefinisikan sebagai sembarang gaya luar (externol) yang bekerja pada
suatu bahan. Pada. setiap struktur semua gaya yang bekerja pada struktur tersebut ha-
ruslah setimbary. (lihat Kesetimbangan pada halaman 21).

.o TEGANGAN
Setiap bahan akan mengalami perubahan bentuk bila mendapat beban, dan bila perubah-
an bentuk ini terjadi, maka gaya internal di dalam bahan tersebut akan menahannya.
Guy,e iqie,t ul ini.diseb-uJ"te-gangan. Gaya yang dilangsungkan lewat suatu penampang
dibagi ddngan luas penampang tersebut disebut intensitas tegangan (intensity of stress),
tetapi lazimnya cukup disebut tegangan saja. Dalam bab ini hanya tegangan tarik, te'
gangan tekan dan tegangan geser akan dibicarakan.

Tegangan tarik
Gambar I adalah contoh sederhana dari tegangan tarik. Sebuah batang dengan luas pe-
nampang yang sama (prismatik),4 dijepit di bagian ujung atasnya, dan menahan beban
aksial ltl pada bagian ujung bawahnya. Llntuk menahan beban tersebut gaya internal
F diperlukan, yang besarnya sama tetapi berlawanan arah dengan I/. Intensitas dari te-
gangan lark fro adalah FlA. Akan tetapi adalah jauh lebih mudah mengukur wlA yang
sccara numeris sama besarnya dengan FlA.

luas penampang
rFelintang A

luas penamPang
rhelintang A

GAMBAR 1 GAMBAR 2

*
Elastisitas
Bahan Konstruksi dan Strukfirr Teknik

Tegangan tekan
sebuah contoh sederhana dari tegangan tekan diperlihatkan pada Gambar 2. sebuah
kolom yang prismatik dengan luas penampang ,4 menahan beban aksial sebesar I/.
Untuk menahan beban ini mal<a gaya internal F, diperlukan. Intensitas tegangan
desak
I
tari k tekan
1lt geser

{t* allah FlA, dan sepefti disebut di atas maka adalah lebih mudah mengukurnya se-
bagaiWlA.
GAMBAR 4

Perlu dicatat bahwa dalam kedua contoh tersebut di atas batang dan kolom diang-
gap tanpa berat. Dalam praktek bila beban I/ cukup besar, maka anggapan ini akan menuntun kepada suatu konvensi standar untuk menyatakan jenis tegangan pada dia-
mengakibatkan kesalahan yang kecil. Tetapi, besarnya tegangan dapat ditentukan untuk gram seperti terlihat pada Gambar 4.
setiap penampang, dan besarnya kolom di atas penampang (atau berat batang tarik di Perhatian khusus perlu diberikan terhadap satuan. Satuan tegangan adalah beban/
bawahnya) harus ditambahkan pada beban ltl untuk memberikan tegangan yang tepat satuan luas, yaitu N/mm2 (Newton per mm2).
pada penampang yang ditinjau.
Pada tegangan tarik dan tegangan tekan, gaya adalah tegak lurus terhadap penam-
coNToH soel I
pang melintang yang ditinjau, dan ini dikenal sebagai tegangan langsung. contotr tain
dapat dijumpai dalam Bab 2, sehubungan dengan konstruksi kerangka sedJrhana: Suatu kolom beton dengan sisi-sisi 600 mm dan tinggi 2500 mm menahan "beban" ak-
slal sebesar 500.000 kg. Bila berat beton adalah 2.20O kg/*', berapa besar tegangan
padadasarkolom?
Tegangan geser ,.,".. ....
Tegangan geser bekerja sejajar dengan penampang yang ditinjau. contoh tegangan geser
PENYELESAIAN
diberikan pada Gambar 3. Dua pelat yang disatukan oleh sebuah baut luas penampang
melintang sebesar ,4 menahan beban I/. Pelat atas ditahan oleh jepitan kaku. Gambar l, I
Beban terpakai : 600.000 x 9i8
memperlihatkan penampang melalui sistem gaya. Pelat akan mengalami tegangan tarik :5880000
secara langsung dan akan melimpahkan beban w dafi pelat yang satu ke pelat yang Berat beton sendiri : 0,6 x 0,6 x 2'5 x 2200 x 9,8
400
lainnya. Untuk itu diperlukan gaya internal sebesar Q pada penampang I/- I. dari baut. ' Jumlahbeban :5899.400 Newton
19

regangan pada dasar beton : J;i2lll*


luas penampang melintang baut = A
: t6.4 N/TI'

coNToHsoal 2
Sebuah batang baja lunak bergalis tengah 25 mm memiliki tegangan tarik yang diperbo-
lehkan 138 N/mm2. Bila batang tersebut digunakan untuk menahan tegangan tarik,
berapa besar beban yang dapat ditahan?
,
GAMBAR 3
tir O
PENYELESAIAN

Dalam kasus ir.i dimisalkan bahwa batang tersebut ditegangkan sampai tegangan tarik
boleh maksimumpr = (beban/luas penampang).
Intensitas dari tegangan geser pada penampang Y-Y = f" = Qf A seperti halnya yang
terdahulu adalah sama dengan lllA, Hanya saja di sini perlu dicatat bahwa gaya internal Beban = p1 X luas penampang batang
bekerja sejajar dengan tampang yang ditinjau.
: Tt x (2'2
D dalam semua kasus yang telah disebutkan, gaya internal telah dinyatakan dengan 138 x
4
gambar panah tunggal. Pada kenyataannya untuk tiap penampang, supaya tercapai ke- : 67.700 newtons (6900 kg)
setimbangan, maka harus selalu ada gaya internal dengan arah yang berlawanan. Halini
Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik E/ast srtas

('()N',l ()ll soAL 3 Perlu dicatat bahwa regangan adalah perbandingan dari panjang dengan panjang
l)rr, pclat baja disambung secara tangkepan dengan menggunakan 3 baut hitam. Bila atau satuan panjang dibagi dengan panjang, sehingga tidak memiliki satuan.
lcga,gan geser yang diperbolehkan dari baut adalah g0 N/mm2 dan pelat-pelat tersebut
Irarus menahan beban geser 9.000 kg, baut-baut ukuran berapa harus dipergunakan? coNToH soel 4
Bila kolom dalam contoh soal 1 ternyata memampat sebesar 0,425 mm, berapakah besar
PUNYELESAIAN regangan dalam beton?
I

Luas baut baja yang dibutuhkan -


beban geser
-
9000 x 9,8 )
'
PEN YELESAIAN
Pq 80
Regangan tekanerp=0,a25 12500 =0,17 X l0-3
alau 1102,513 =367,5 mm2 untuk tiap baut. oleh karena irund2
14= 367,5 ataud =
2l ,6 mrc,. Dalam praktek digunakan tiga baut ukuran 22 mm_
ELASTISITAS
setiap bahan akan berubah bentuk kalau mengalami pembebanan, dan regangan yang
Baut-baut gesekan lekat timbul dapat diukur. Bila setelah pembebanan dihilangkan bahan tersebut kembali ke
Meskipun baut hitam atau baut mesin masih digunakan untuk konstruksi kerangka baja, bentuk asalnya, maka kejadian terse-but disebut elastik atat kenyal. Suatu beban batas
baut gesekan lekat sekarang lebih lazim dipergunakan. Baut gesekan lekat ini tidak di- di mana beban yang menyebabkan adanya regangan sisa setelah beban dihilangkan dapat
rencanakan berdasarkan tegangan geser baut, tetapi berdasarkan gaya gesekan pelat baja ditentukan. Besarnya tegangan akibat beban tersebut disebut batas elastik atau batas
yang bertangkupan. Besarnya geseran ini adalah sebesar pFp dimana adalah koefisien kenyal.
tr1
gesekan antara pelat-pelat (0,45) dan Fo adalah beban luluh dari baut tegak
lurus ter-
hadap pelat. Oleh karena itu baut gesekan lekat dirancang berdasarkan kekuatan Pengujian tarik (baja lunak)
tarik- ,1
t
nya. Batas elastik dan banyak titik-titik lain dapat segera terlihat setelah diadakan uji tarik.
terdapat beberapa tipe peranti di pasaran yang mampu mengukur elastisitas secara teliti,
tetapi demi mudahnya maka hanya cara yang sederhana akan dibicarakan. Perlu dicatat
REGANGAN bahwa adaiah sulit untuk mendapatkan suatu hasil yang teliti dari percobaan ini.
Bila suatu bahan mengalami tegangan, maka bahan tersebut akan mengalami perubahan Dawai baja lunak yang halus digantungkan pada perletakan gantung yang kaku dan
bentuk. Ukuran perubahan bentuk ini dikenal sebagai regangan. Pada tarikan dan te- di ujung bawahnya terdapat jerat untuk menerapkan beban. Dawai tersebut diberi tanda
kanan' maka regangan dapat diartikan sebagai perubahan panjang per satuan panjang. pada dua titik dan satu alat pengukur yang teliti pada perletakan tetap dipasang untuk
Gambar 5(a) menunjukkan sebuah batang panjang Z tanpa beban. Bila diberi beban mengukur jarak antara kedua titik tersebut. Suatu alat pengukur yang halus dan teliti
sebesar lu (hhat gambar 5(b), maka batang akan bertambah panjang sebesar
diperlukan untuk mengukur garis tengah dawai tersebut.
62. Regang- Setelah mengukur jarak antara kedua titik bertanda tersebut (panjang semula Z)
an tarik ero = 6Lf L. Sebaliknya, desakan batang atau kolom akan memampat sebesar
dan garis tengah dawai, maka pada jerat diletakkan suatu beban ringan secara perlahan-
6Z dan regangan tekat esjuga sama dengan 6LlL.
lahan. Jarak antara kedua titik tersebut diukur lagi. Prosedur ini dapat diulang, dengan
- Gambar 6 menunjukkan bahan yang mengarami tegangan geser yang selanjutnya
akan mengalami perubahan bentuk seperti ditunjukkan. n secara bertahap menambah beban sampai akhirnya dawai meregang cukup panjang dan
surg;n geser @ diartikan se- akhirnya putus. (Bantalan karet di bawah dawai - menjaga agar jari-jari kaki tidak ke-
bagai penyimpangan sudut yang diakibatkan oleh tegangan g*ri.
ni"ngan geser = xll, I jatuhan - perlu diperhatikan di sini).
oleh karena untuk sudut-sudut yang kecil rg =
Q Q,makirrgurgu, g"i., = xfu = q. rl Pada tahap-tahap awal, beban harus dihilangkan sesudah setiap tahap uji dan akan
terlihat bahwa dawai akan kembali ke panjang awalnya. Akhirnya, setelah beban dihi-
langkan, maka akan terlihat adanya pertambahan panjang yang tetap. Bila dikerjakan
o_ secara teliti dan berhati-hati dan penambahan beban cukup kecil, pada tahap selanjut-
nya akan terlihat bahwa dawai akan terus meregang bahkan setelah beban dikurangi.
Perlu dicatat bahwa pada percobaan yang sederhana ini adalah sangat sulit untuk me-

oAMBAR s(a)
H
GAMBAR s (D)
GAMBAR 6
nentukan secara tepat titik itu.
Hasil uji ini dicatat, dan baik tegangan maupun regangannya dalam dawai dihitung
pada tiap tahap pembebanan. Kemudian Grafik tegangan terhadap regangan digambar-

,#,
Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik E/astr'si tas

Tegangan mernberikan titik luluh


yang lebih rendah. Dengan percobaan sederhana seperti yang
(N/mm2)
telah dibicarakan maka titik yang lebih rendah ini sulit ditentukan.
Setelah mengalami proses luluh, bahan mencapai tahapan plastik dan pada pembe-
Batas luluh atas
banan selanjutnya batang uji akan mengalami "penggentingan", dan akhirnya patah.
luluh bawah
T'egangan maksimum (tegangan ultimit )
Batas elasti k
Diambil sebagai perbandingan dari besarnya beban pada saat penggentingan mulai,
dibagi dengan luas penampang melintang semula dari batang uji.

Tegangan boleh danfaktor keamanan


Dalam praktek sulit untuk menentukan secara teliti besarnya beban pada struktur se-
Regangan
hingga bahan dari struktur tersebut tidak boleh dirancang untuk menahan tegangan
GAMBAR 7 maksimum. Untuk mengatasi hal ini perlu diberikan suatu faktor keamanan sehingga:
tegangan maksimum
kan dan sebuah kurva seperti terlihat pada Gambar 7, didapatkan. Beberapa anggapan tegangan kerja boleh =
dasar yang penting dapat ditarik dari grafik tersebut adalah sebagai berikut:
faktor keamanan
Pada perancangan berdasarkan batas elastik, secara praktisnya diambil tegangan
Hukum Hooke: luluh, sehingga:
Hooke menyatakan bahwa bila suatu bahan dibebani tanpa melewati batas elastiknya, tegangan luluh
maka perubahan bentuk yang dihasilkan adalah sebanding dengan besarriya beban yang tegangan kerja boleh =
faktor keamanan
menyebabkannya, yaitu perubahan bentuk cc (sebanding) beban.
c c Besarnya faktor keamanan ini terutama tergantung dari bahan yang ditinjau.
Tetapi perubahan bentuk regangan dan beban tegangan, oleh karena itu te-
gangan G regangan,
coNToH soal 5
tesanean
atau ' - = hilangankonstan(E) Angka-angka di bawah ini adalah merupakan hasil pengamatan uji tarik padatatang uji
reganSan
bulat bergaris tengah 22mm dan berjarak 195 mm antara titik-titik ukur:
Dari grafik untuk baja lunak dapat dilihat bahwa hukum ini berlaku, kalena sebuah (Mg): .
"Beban" 5 l0 15 16 16,5 17
garis lurus didapatkan sampai ke batas sebanding (bukan batas elastik). Nilai konstan.E (mm): 0,009 0,019 0,029 0,034 0,046 0,078
Pertambahan panjang
dikenal sebagai modulus elastik dai Young, dan sangat penting pada bab-bab berikut.
Satuan-satuan dari modulus adalah sama dengan pada tegangan, yaitu beban/satuan luas. "Beban" (Mg): 18 19 20 21 22 23
Pertambahan panjang (mm): 0,084 0,091 0,098 0107 0,124 0,149

Batas sebanding "Beban" (Mg): 24 25 25,5 23


Pertambahan panjang (mm): 0,188 0,239 0,395 0,493
Ini merupakan batas tegangan di mana hukum Hooke mulai tidak berlaku. D bawah
batas ini bahan masih dalam keadaan elastik. Dengan anggapan bahwa perubahan luas penampang melintang dapat diabaikan
t puda tahap awal dari proses uji ini, maka gambarlah kurva beban pertambahan panjang
I
Batas elastik rlun tentukan besarnya modulus elastik, tegangan luluh, tegangan maksimum dan per'
Ini merupakan tegangan di mana pertambahan panjang-tetap, tetap pada bahan setelah rcntuse pertambahan panjang. Berapa besarnya tegangan kerja yang diperbolehkan bila
beban dihilangkan. Setelah batas ini dilampaui bahan memiliki sebagian elastisitas tetapi dlterupkan faktor keamanan sebesar 2 terhadap tegangan luluh?
sifat plastik makin menonjol.
PT.:NYELESAIAN
Batw luluh Grmbar 8 adalah kurva yang digambar dari hasil tabel angka-angka tersebut di atas.
Ini merupakan tegangan yang ditandai dengan bertambdhnya regangan yang menyolok. Perlanyaan adalah untuk membuat kurva beban-pertambahan panjang, berhubung
Adanya sedikit penurunan beban pada titik ini menyebabkan bertambahnya regangan, urlumnya penlmpang melintang batang uji hanya berubah sedikit sekali, maka diang'

Lr.- -, d
Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik E/ast'sitas

Tegangan

'i

GAMBAR 9

Tegangan
gap mempunyai afii yang sama dengan kurva tegangan-regangan. Grafik tersebut di-
gambar dalam satuan S.I (Systeme lnternational d'Unites). Perlu dicatat bahwa beban Tegangan luluh 0,2o/o _
dalam Mg telah dirubah menjadi kN (dengan mengalikannya dengan 9,g m/det2
) reganganuji oJ"r7
Luas penampang melintang batang = (trX 252)14 = 491 rnmz ,t"rus*of,zuVG
/7 / /
R^r.q clestik O -4
O2%'/G ,/
Modulus elastik =
teganganf regangan (sampai ke batas elastik)
liinit ,/l
= (1401491) + (0,025/195)
= 220}kN/mm2

Tegangan luluh 3l9I4d


= 1610001491=
Tegangan maksimum = 250.OOOl49l =
l]! X/.r,, Regangan

Persentase perpanjahgan diartikan sebagai jumlah keseluruhan pertainbahan panjang


-
batang uji pada saat patah yang dinyatakan sebagai persentase panjang batang semula.
Regangan tetaP

Persentase penggentingan adalah pengurangan luas penamp*g *.ilrturg pada


daerah GAMBAR 10
menggenting (diukur setelah patah) dinyatakan dalam persentase terhadap luas semula.
Kedua angka tersebut memberikan ukuran tentang kaietan dari bahan tersebut.
Dalam contoh soal 5:
holeh dikata sejajar dengan garis OD yang merupakan bagian pertama dari kurva OB'
Persentase perpanjangan = (0 ,4941195) X I 00 = 0,25% o llegangan OC aialahmerupakan pertambahan panjang tetap dari bahan tersebut.
Tegangan kerja boleh = 33012 = I 65 N1pm1 |. l Dalam praktek bahan dibebani sampai patah dan kurva OA digambarkan (lihat
(iurnbar l0). Kemudian suatu persentase regangan tetap tertentu diukur pada sumbu re-
B1n8an (untuk logam paduan aluminium adalah sebesar
0,1%) dan terdapat titik C pada
Batas regangan (untuk logamJogam bukan besi)
suntbu regangan, lalu dari C ditarik garis yang sejajar dan bagian lurus dari kurva. Garis
Kebanyakan logam bukan besi tidak secara jelas menunjukkan adanya batas elastik atau
lcrscbut memotong kurva di titik g dan memberi tegangan uji (batas regangan 0,1%).
batas luluh. Gambar 9 menunjukkan sebuah kurva tegangan-regangan khas untuk Tegangan inilah yang dipergunakan oleh para perencana untuk menentukan besarnya
golongan logam bukan besi (kurva OA). Bna batang uji dibebani melebihi batas kenyal lcgangan kerja boleh, yaitu:
' (elastik)
- misalnya pada grafik sampai di titik A - aan kemudian secara bertahap Le- tegangan uji
ban dihilangkan, maka akan terdapat kurva OB BC, di mana terlihat bahwa garis.BC boleh
- tegangan kerja =
faktor keamanan

b-- ,-//L
#
l0 Bahan Konstruksi dan Struktu Teknik
Elutldtr,e
u
Batas elastik dapat diperoleh dengan cara yang sama, dengan menarik garis FG me' mm'
(b) O,l%terhatlap panjang asli batang uji = (0,1/100 X 50) = 0'05
lalui titik O,\2Vorcgangan tetap sejajar garis modulus memotong kurva di titik G didapat (Titik A pada sumbu pertambahan panjang)'
batas elastik 092%. Untuk mendapatkan tegangan luluh, dipergunakanlah gais HJ Tarik garis AB yang memotong grafik di B'
sehingga menghasilkan tegangan hthth 0,2Vo.
Teganian uiiO,tV"= 56,5182,5 = 0,685 kN/mm2 =
Catatan: pertambahan panjang tetap 0,lVo = (0,1/100 X panjang asli
(6'86/50) X IOO= 13,7Vo 1' '' t

.'. setara dengan regangan = 0,001 LIL = 0,OOl . (c) Persentase pertambahan panjang = l
'a
coNToHsoel 6
(d) Persentase pengurangan luas tampang
:!:#!9 x 100 : glL
Batang uji dari bahan logam bukan golongan besi, panjang ukuran 50 mm, luas tampang
baja dianggap dite-
asli 82,5 mm2 , memberikan hasil sebagai berikut pada sebuah uji tarik: Pada perancangan konstruksi beton bertulang mutakhil, maka
ke tegangan uiiO,2Vodan diberikan suatu faktor
"Beban"(Mg): 2 3 4 4,5 5 5J gangkan melewati iatas elastik, sampai
-pu,r,'uru"n* bahan yang lebih meng
sebesar 1,15. Hal ini menyebabkan penggunaan
Pertambahan panjang (mm): 0'053 0,080 0,107 0,120 0.140 0,1'12
untungkan.
"Beban" (Mg): 5,75 6
Tlgang"n kerja boleh dari kebanyakan bahan dapat diperoleh
dengan cara yang
Pertambahan panjang (mm): 0,195 0,23 beton, suatu bahan
,.ru ,f.il halnya pada logam yang ielah diuraikan di atas. Untukpengujian
Batang uji tersebut patah pada beban 6,5 Mg, dengan pertambahan panjang 686 oleh-para insinyur struktural, dilaksanakan tekan, ka-
yang lazim digunakan
mm dan garis tengah terkecil pada saat patah sebesar 7,11 mm. Gambarkan grafik be- i.n, trut tarik beton tidak terarti dan dapat diabaikan. Akan tetapi hubungan'hubung'
ban-pertambahan panjang dan tentukan: an yang penting yang perlu diingat dan difahami sepenuhnya adalah:
(a) modulus elastik
(D) tegangan ujiO,l% rl tegangan beban Perubahan Panjang
(c) persentase pertambahan panjang " - ..g"ng* luas penampang panjang batang asli
(d) persentase penguranga luas tampang.

PENYELESAIAN CONTOH SOAL 7

Pada iebuah pengujian tekan sebuah kubus beton dengan sisi


150 mm dibebani dengan
Grafik beban-pertambahan panjang diperlihatkan dalam Gambar I I (Mg dirubah dalam
J,5 Mg. Bla untut< beton adalah 140 kN/mm2 berapa besar dari persentase Pemam'
f
kN).
patan pada kubus untuk beban tersebut?
(a) 6 = tegangan/regangan (sampai ke batas elastik) perubahan panjang L
= (44182,5): (0,12150) = 222 kN/mm2 fr=
1,, regangall InamPatan) panjang benda uji asli
V
/. 3,5x 103 x 9;8 .. t50
_---lsoxtso
Beban
(kN) ^ 6L
50
5615
a
6L: 150 x 140
rl
44-
40 .'. persentase PemamPatan :-x1,6 100: 1,07%
150
30

20 BATANG-BATAI{G MAJEMT.X
lebih bahan yang
to Tiap batang yang rtrenahan-tarik atau tekan, yang terdiri dari dua_atau
diterapkan pada
*cjajar disebu tbatang maniemuk. Meskipun istilah ini umumnya hanya
juga kolom'kolom
i.,gu* t.tupi dalam bab ini pengertiannya diperluas dan mencakup
GAMBAR 1I beton yang menahan beban aksial.

4,,/
l2 El.stisitus
Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik l3

coNTOH SOal 8 untuk baja


suatu batang yang pendek dan kaku digantungkan pada
batang baja tegak dan didampingi oleh dua batang
sebuah pendukung kaku oreh
2s5 =\ -g a,urtt 6L61= o,2e3 w61
tembaga simeirik di kanan kirinya.
Di bagian tengah batang kaku diberi "beban" sebeiat 60 " 6loi
: Mt mas penampang baja tegak tetapi
adalah 60 mm2 dan luas penampang.tembaga masing-masing
adalah r5d#r,;;j;; 6Lt"^t:6LU
batang tembaga adalah 3 meter, sedang prju"g
batang baja adalah 3,6 meter. Modulus
untuk baja adalah = 205 kN/m*r. Modrrlrs young untuk
I-"ylq. ;;;baga ;ffi =
'oi3
W'"*o =0'293 woi
93 kN/mm2. Tentukan: (a) Besarnya tegangan pada tiap{iap atau Wtemb: 1,36 W,
batang; (D) pertarnbahan
panjang pada tiap-tiap batang. juga 2Wr"*u* W6 :29'4
(2 x 1,36 + l) lV61 :29,4
PENYELESAIAN

Bagan pembebanan diperlihatkan pada Gambar wui :'#: 7,e kN


12. Tiap-tiap batang hanya menahan se-
bagian sebanding dari beban sebesar 29,4 kN tersebut. pada
soal J.ng.n batang maje-
dan Wtemb: 1,36 x 7,9 : l0J5 kN
muk tiap bahan akan memiliki harga tegangan, regangan,
beban, luas penampang me-
lintang, panjang asri dan pertambahan panja"g. oi ,inip.rt, .'.
ai""ri"p" persamaan per- : 10750/150: Z? trtlry!_:
Tegangandalamtembagaltemt
soalan_yang dihadapi oleh bahan-bahan terseuut. Dalam
persourun iri'p.rtambahan p6n-
jang 6I adalah sama untuk keduajenis
bahan tersebut, yaitu:
Tegangan dalambaja J61 : 7900/60 :112_ry!q-,
untuk tembaga (satu batang saja): Pertambahan panjang 6Lt"^o: 6Loi: 0,215 x 10,75 : 2;3 I mm

4emb = 93 kNlmm2 iltemb = 3.00 m.,Arcmb = 150 mm2 Illtemu=?


) 6It".u
untuk baja
E6i = 25OkN/mm2 ;L6i = 3.6O rn;Abj= 60 mm2 lryti = ?
jlga 2 w1u^6 4 llai = 29,4 kN
i = f.',
coNToH soal 9

Sebuah batang baja lunak bertampang bulat dan pejal dan batang sejenis dari kuningan
disambung secara sempurna dan segaris di titik C dan dipanaskan secara merata. Luas
penampang melintang dari tiap-tiap batang adalah: 650 mm2 .
Kedua ujung dari batang-batang tersebut ditahan secara sempurna pada A dan B
'-/ seperti diperlihatkan pada Gambar 13, sehingga jarak AC adalah 750 mm dan CB
\- 600 mm. Hitunglah (a) Besarnya gaya dalam batang-batang tersebut, bila batang-batang
Tembaga Baja TemGga tersebut didinginkan 4loC di bawah suhu semula; dan (D) JankAC yang baru pada ke-
Atemb = .l50 mm, Aoj = - adaan terakhir ini.
^temb
6O mm2 150 mmz

A, C .B
) Baia I Kunrngan I
batang kaku beban jumlah = 3 x g,g = 2g,4 kN
-
GAMBAR T2 GAMBAR T3

Modulus elastik dari baja lunak = 205 kN/mm2


E
L-=
_ tegangan beban ., panjang batang asli
Modulus elastik dari kuningan = 9l kN/mm
X
regangan luaspenampang pertambahanpanjang Koefisien muai linear dari baja = 0,0000162 tiap-tiap oC
Koefisien muai linear dari kuinngan = 0,0000261 tiap-tiap oC
untuk tembaga:
PENYELESAIAN
q = !t::l!, '#L atau 6r.r"-u = o,215 t4r"-6 Dalam persoalan ini tegangan-tegangan ditimbulkan oleh penahan kaku A dan B yang
t 50 6L ru_o melarvan pengerutan akibat penurunan suhu. -

4,
y'\'
ls
Elastisitds
t4 Bahan Konstruksi den Struktur Teknik

Eoi: woi ,s1.!10 _ s


Jumlah pengerutan akibat penurunan suhu haruslah sama dengan jumlah pertam-
Eai 5030 " wo,
bahan panjang akibat tegangan yang timbul, atau:
Wbi 15x5030-,.
. Ft-, . Lx^
Foi Lai f-X atau w6:-57n0 - "'
W6i* W61:30 x 9,8 : 294
LqaqT + LY*aY^T = -- X--
Aoi Eai Ax^ Ex^ juga
750 x (16,2 x l0
6) x 41
Fai 750 Fkm 600 l,3lt67* Wat:294
+ 600 x (26;l x 10-6) x 4l
650 205 ' 650 " 9l ,0,:#:
_ + __ Y __
128 kN
0,498 + 0,641 : 0,0056Fai + 0,010 Fkm * : 166 kN
wr,;: 294 128
Tegangan dalam baja Ju,Z tooooo/5030 = IlUlgrf
Juga besar gaya pada tiap-tiap batang yang diakibatkan oleh penahan haruslah sama,
dalam beton f67 128000/57
qlO :2,,8N..mrI2
yaitu f'6; = Fkrr, Tegangan

. c ,k^ ::
'pi-'k^
l.1410.0156:
I'la \J'ulJU: 73.1
/ kN Untuk beban 60 X 9,8 = 588 kN, bila A6i = luas baja yang diperlukan'
Pengerutan baja afbat suhu = 0,498 mm Untuk baja:
Pertambahan panjang baja akibat gaya = 0,005 6 X 73 ,7 = 0,409 mm
Er,= (\114) + regangan dalam baja (3)
Pertambahan panjang yang sesungguhnya dari baja =
0,498 - 0,409 = 0,089 mm pengerutan.
Untuk beton:
Panjang akhir dari AC = 750 * 0.089 = 749.911 mm
lilot (4)
-Eb- resangan dalam beton
coNToH soal l0 t 62 sd:qi);
(5)
Sebuair kolom beton yang pendek bertampang bujur sangkar dengan ukuran sisi 250 E6ilE61- 15
mm menahan beban aksial sebesar 30 Mg. Kolom tersebut ditulangi dengan 4 batang
r D Iuga (6)
W6r+ Wri,:588000
baja dengan garis tengah 40 mm. Bila modulus elastik dari baja adalah lima belas kali wot 20 (7)
modulus elastik dari beton, hitunglah besar tegangan dalam baja dan beton. Bila teging- 16256 ' tr;: - '''
an pada beton tidak boleh melew at\ 3,9 N/mm2 , berapakah luas tulangan baja yang di-
butuhkan pada kolom tersebut untuk menahan beban sebesar 60 Mg. Dari (7)
Wot: 3,9(62 5N - A6it : 244OO0 - 3,9 Abi
PENYELESAIAN
'substitusi dalam (6)
Persoalan ini menyangkut perancangan kolom beton. Perbandingan EoilEo, = 1 5 dikenal
sebagai nilai banding modular rn dan dipergunakan pada perancangan beton. 244000 - 3,9 '46i+ lllai: 588 000

Baja dan beton melekat menjadi satu kesatuan yang erat sehingga kedua-duanya wti:3440A0 + 3,9Abi
akan mengalami perpendekan yang sama besar, meskipun kedua-duanya tidak meng' dalam baja)
Dari (3), (4), dan (5) (mengingat bahwa regangan dalam beton = reBangan
:

alami tegangan yang sama.


Eai Wbi..$2500- 4a7)_,.
D_
tesansan beban panjang semula rrl4^ -*-w,
regangan luas tampang perubahan panjang (344000 * 3,916) (62 500 - Aar)
atau
'" ---- A;i 3,9162500-A6i)
Untuk baja: = 4X (nX 40214) = 5030 mm3
58,5A61: 344000 -^
+ 3,9Abi
E61 = (16115030) + rsgnrr.n dalam baja (1)
A-,:344ffiOi54,6
et
: 6300 mm'
Untuk beton : = 25O X 25O * 5030 = 57.470 mm2
, E6t = (Wtt 1 57 470) + regangan dalam beton (2)
atau empat batang dengan garis tengah 45 mm.
Tetapi E6ilEm = 15, dan regangan dalam baja = regangan dalam beton.
"' Dari persamaan (l) dan (2) : l,uas tampang total = 14 xnx 4521f4 : 6362 mm2

lr-
br
Et..ttsias l7
t6 khan Konstruksi dan Strukufi Teknik

(Adalah lazim untuk mempergunakan baja yang sedikit lebih besar daripada jumlah Nllai banding Poisson o: 6165 x 10-s12,37 x 10-a :02q
yang mempergunakan ukuran nominal). r,-?fri+o)
^-
(t :
20500
Reg;angan melintang 2(l + 0,28)
Bila suatu batang mengalami regangan tarik, maka panjangnya akan bertambah, tetapi : 8008
--- N/mm2
ukuran penampang melintangnya akan berkurarzg. Sama halnya dengan prosedur pembe-
banan tekan, maka panjang batang akan berkurang, karena memampat, tetapi ukuran ,a
tampang melintangnya akan bertambah. I
Regangan melintang diartikan sebagai perbandingan antara perubahan lebar terha- Plastisitas
tegangan-regangan yang ditinjau' Pada
dap lebar yang asli. Sampai dengan batas sebanding regangan melintang bervariasi seper- Dalam bab ini hanya bagian elastik dari gafik
ti sampai dengan sepuluh kali,
regangan longitudinal, atau.: baja lunak, maka bagiari plastik menun_iukkan regangan
padasebuahteganganmaksimumyangkonstan.Cara.caraperancansanyangmutakhir
"yurig ini.
regangan melintang il;"kri turru terakhir ini, teiapi hal ini adalah di luar jangkauan buku
= bilangan konstan (o)
regangan longitudinal

Bilangan konstan o dikenal sebagai nilai banding Poisson, dan harganya berkisar SOAL-SOAL UJIAN
antara 113 dar I14. l. Berikut ini adalah deretan angka yang merupakan hasil uji untuk menentukan
batas reganga n o,l% batang uji dari bahan duralumin. Luas
penampang adalah l5 mm X
Modulus kekakuan' I 6 mm dan panjang benda uji adalah 100 mm'
Bila hanya tegangan geser yang dipandang, maka perbandingan antara tegangan geser "Beban" (Mg) 0,25 0,5 0,15 1,0 l,2f l,l^^ l,i:^
dan regangan geser dikenal sebagai modulus kekakuan, atau modulus geser, yaitu: Pertambahan Panjang (mm): o,o1l o,o;+ o;ll2 o,l5l 0,192 0,230 o;272
modulus kekakuan G = f61 lQ I "Beban" (Mg) 2p 2,25 2,5 2J5 3'0 3,25 1;?6-^
Pertambahan Panjang (mm): o,:rz o,jso o,4oo 0,450 0,521 0,620 o;950
Dapat dibuktikan bahrva hubungan antara modulus elastik dan modulus kekakuan
adalah E=2G(l +o). "Beban" (Mg) 3,2'7
Pertambahan Panjang (mm): gagal/patah
coNToHsoal 11 Tentukan besarnya harga tegangan uji, dan modulus elastik benda uji
tersebut'
Pada uji tarik terhadap pipa baja dengan
garis tengah eksternal 20 mm dan garis tengah
2.Sebuahbatangbajadenganluaspenampangmelintang1000mm2dansam-
bagian dalam 12 mm, terlihat bahwa pertambahan panjang bagi pipa yang panjangnya i,,u' pt'"*pung melintang 1600 mm2 ' dihu'
. bungan pipa tembaga y"ung",.gu'i'-dengan
200 mm adalah 0,0474 mm tiap Mg dan pengurangan garis tengah eksternal adalah kuat untuk membentuk batang sambungan maje-
bungkan pada uiung-u3rnin,, secara
0,00133 mm tiap Mg. Hitung besamya modulus Young dan nilai banding poisson. Hi- bila suhu batang sambungan
muk. Tentukan besarnya i.iungu, dalam baja dan tembaga
tung pula besarnya modulus kekakuan G. ian tarik aksial berupa "gaya" se'
majemuk tersebut oin"itmlJb.r., 80'C tegangan
besar 6 Mg diterapkan pada kedua ujungnya'
PENYELESAIAN
Modulus elastik dari baja dan tembaga masing-masing aclalah 205 kN/mm2
dan
Luas penampang melintang baja yang asli adalah {202 *
n\14 = 201 mm2. Untuk l,
,
I 105 kN/mm2 dan koefisien muai linear akibat perubahan suhu adalah 11 X 10'6 per-
beban sebesar I Mg = 9,8 kN, tegangan = 9800/201 = 48,7 N/mm2. oC
"C dan 16,5 X 10-6 per untuk baja dan tembaga'
regangan longitudinal :0;0474l2OO :2,3J x l0-a Dua penyangga ditopang oleh batang majemuk seperti diperlihatkan
pada
3.
Gambar 14. Bagian Ail adalah. baja dengan luas penampang melintang merata
sepanjang
. r tegangan 48,7 r : 205.000 N/mm2 batang (prismatik) sebesar 5000 mm2 dan bagian BC adalah batang prismatik alumini'
regangan -2,37 x10-a : penampang mellntang
melintang /uuu
2000 [lr]l
ntm2. Batane
DatarrB' sanrllnqan
rdr,uurr6( majemuk ter'
um dengan luas
32"C dan selama proses
pengurangan garis tengah 1,33 x l0-a r-u"i u.rr^ tegangan"'paJa suhu l6dC. Suhu naik menjadi
regangan lateral = tersebut penyangga sebelah kanan bergeser scbesar 0,C)25 n:rrn. I{itung besalIlEj!9ga-+gan
garis tengah semula 20
yang terdapat pada batang aluminium. *:;-:::)---'-*:
-

:6,65 x l0-s
l8 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

GAMBAR 14
Bas 2
Modulus elastik dari baja dan aluminium masing-masing adalah sebesar 205 '
kN/mm2 dan 68,5 kN/mm2 dan koefisien muai linear akibat perubahan suhu masing-
oC ,,*.,KTUR YANG MENAHAN TEGANGAN LANGSUNG
oC
masing adalah I 1,7 X 10-6 tiap dal23 X 10-6 tiap untuk baja dan aluminium.
4. Sebuah kolom beton bertulang disyaratkan kuat menahan "beban" aksial se-
besar 66 Mg. Bila dinyatakan bahwa kolcm tersebut diberi empat batang tulangan dan
tegangan tekan boleh untuk beton adalah 7,4 N/mm2 dan nilai banding modular rn =
I 5, tentukan ukuran-ukuran yang tepat untuk luas penampang beton dan baja tulangan:
yang dapat meng'
(a) untuk penampang bujur sangkar dengan luas tulangan baja sebesar 1%; llrsultente suatu sistem gaya sebidang adalah berupa gaya tunggal
pengimbang adalah sama dalam besaran tetapi berla-
(D) untuk penarnpang persegi empat b X 1,56 dengan empat buah tulangan ber- grnti sistem gaya tersebut.-Gaya
garis tengah l6 mm. wanan arah terhadap resultanie, dan dapat mempertahankan susunan gaya tersebut
dalam keadaan statik.
5. Sebuah batang baja bergaris tengah 30 mm dipergunakan sebagai batang uji
tarik. "Beban" tarik aksial sebesar l0 Mg menghasilkan pertambahan panjang elastik
sebesar 0,153 mm dan pengurangan garis tengah sebesar 0,0055 mm dari batang uji
yang panjangnya 230 mm. RESOLUSI GAYA (URAIAN GAYA)
Bila sebuah baut dari bahan dan garis tengah yang sama digunakan untuk mengga- t'fiap gaya tunggal dapat diuraikan menjadi dua komponen gaya yang bekerja pada
bungkan dua pelat yang menahan beban tarik sebesar 1,4 Mg, hitung besarnya regangan mencari kompo-
,.trrr.ni alah, ietapl keduanya tegak lurus atau sama lainnya, misalnya
geser pada baut tersebut. F yang membentuk sudut 0
nen uraian gaya ke arah veriikal dan horizontal dari
gaya

tcrhadap horisontal,Hal tersebut diperlihatkan dalam Gambar l'a. Gambar l5b mem-
gaya y ar.g sederhana'
perlihatkan cara penyelesaiannya, dengan menggunakan segitiga

L,z
Komponen I
vertikal
pada F=V
=F sin 0

I
KomPonen horisontal H=Fcos0
I
., I Pada F:H
CeMSan rS(r) GAMBAR 15(D)

gaya digambar sejajar dengan


. Untuk menggambar segitiga gaya, maka komponen
Penyeleqian komponen tersebut lalu menjadi
rruh aslinya untuk memb.itrt r"gltiga.
yang seoertrana. Sebaliknya, bila diketahui kedua kompo'
1'ersoalan-[mu Ukur Segitiga + a2)'
rrcn I/ dan.H, mata uer"iny"u resdLnte F didapatkan'
yaitu F = t/QP
resultante (atau gaya
Resolusi gaya ini dapat dipergunakan untuk mendapatkan
grongimbangrya) dari sistem gaya'

b,-
20 Sahan Konstrtksi dan St/uktur lbknik Struktur yang Menahan Tegangan Langsung 2t

coNToHsoAL l2 Sehingga resultante dari susunan gaya yang terlihat dalam Gambar l6(D) adalah
Hitung besarnya resultante dan sistem gaya yang diperlihatkan O88 kN yang bekerja ke arah kanan nriring ke barvah dengan membentuk sudut 49o
dalam Gamb ar l6(a) 36' dengan horisontal.
dan tentukan sudut miringnya terhadap horisontal.

PENYELESAIAN

Gambar 1 6(D) memperlihatkan konversi saluan gaya. SYARAT-SYARAT KESETIMBANGAN (un tuk gaya sebidang)
Pertama-tama carilah komponen vertikal dari semua gaya dan
kemudian jumlah_ Dalam tiap struktur maka rnutlak perlu bahwa semua gaya berada dalam keadaan se-
kan secara aljabar.
timbang, kalau tidak demikian maka struktur akan bergerak! Ada dua persyaratan dasar
EVI :4 sin 45' - 3 sin 30' * 2
kesetimbangan yang sangat penting, dan yang harus selalu diingat:
[sin 45, : t,,., ] , in 3Cr, :0,51 l. Jumlah aljabar komponen gaya terhadap sebarang dua arah sumbu tegak lurus
LVI :4 .,,,'2 - 312 - 2: l,r-r .,: _: : _tr,6Z ,<X adalah nol;
2. Jumlah momen dari gayir terhadap sebarang titik adalah nol.
Tanda negatif menandakan bahrra arair yarrg salah diarnbil
yaitu komponen vertikal yang sesungguhnya adalah 0.67
untuk xz(ke atas t), Hal tersebut dapat dinyatakan dengan simbol:
kN ke bawah-
Selanjutnya carilah komponen-komponen dari semua g"yu
horirortal dan kemu-
dian jumlahkan secara aljabar: Z,V:O rH:0 LM:0
' = t, -
U 4 cos 45"
[cos 45" :
- 3 cos 30o
t/J2, cos 30' : Ketiga pengertian dasar ini adalah merupakan dasor semua perhitungan struktur.
t,,/lltZl
I! : o* 4 -
"./2
3(JTl2: 6 _ 2,83 _2:,.6 :0,57 kN
MOMEN.MOMEN
Dalam persoalan ini arah yang diambil sudah tepat (arah ke kiri +)
dan EIl adalajr
0,57 ke kiri. Momen dari sebuah gaya terhadap sebuah titik adalah hasil kali dari gaya tersebut
Perlu dicatat bahwa berhubung cos 90o = 0 uraian gaya dengan jarak terpendek garis kerja gaya dengan titik tersebut (lihat Ganbar l7). Besar-
tegak lurus gaya maka
uraiannya tak berpengaruh pada komponen pada arah tersebut. nya momen gaya F terhadap titikP = f'x. Momen ini akan berpengaruh untuk memutar
P menurut arah jarum jam, yang untuk persyaratan kesetimbangan harus diimbangi.
Harga satuan dan momen adalah gaya X panjang, yaitu N m.

!ffi.0rru 45"
/
/?
,\/ /'
204kq
ffi=srru
ffia'zrr,t O;67kN
v
GAMBAR l6(a) GAMBAR 17
GAMBAR r6(r) Oeunen r'e 1c1

Jumlah dari kctlua komponen tersebut diperlihatkan dalam Gambar l6(c).


coNToHsoAL l3
Resultante dari kcdua gaya
Kedudukan dari tiga beban ko-planar atau sebidang ditetapkan terhadap sumbu vertikal
Arah sudut resrrltuntc terhadap horisontal = tg'lo
XY seperti diperlihatkan dalam Gambar l8(a). Hitung besar dan arah-arah dari gaya
horisontal di X dan gaya tegak lurus lewat I sedemikian rupa sehingga seluruh susunan
gaya-gaya tersebut dalam keadaan setimbang.

ffra
23
22 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Strukrur yang Menahan Tegangen Langsung

atau ]F, sin a : -50 x 0,5 + 300 ( (\/3)17- 16O x llJ2


= -25 + 259,8 - ll3,l4
: I 2l ,66 N ke bawah

Tetapi (Fy sin a)2 + (Fv cos a)2 : Fy2 (sin2 c + cos2 a) : Fy2
r, : j1t2t;662 32,832) : 14I /
,+
(F, sin a/F, cos a) : tg a: 121,66132,83 : 3,70

":7!:L
I Latihan yang bermanfaat pada tahapan ini adalah menghitung momen terhadap
titik-titik yang lain dan membuktikan bahwa W = O,misalnya momen terhadap X'
GAMBAR r8(o) GAMBAR I8(D) Komponen vertikal dari Fy
melewati titik x sehingga momen terhadap X adalah
= 0. Komponen horisontal dari Fv = 126 cos 74" 53' = 32,86 N

PENYELESAIAN Mx:32;86 x 180 * 50 cos 30' x - 140 300 cos 60' x 110'
+ 160 cos 45' x 40
Gambar 18(D) memperlihatkan sistem akhir dari gaya-gaya dalam kesetimbangan. Mo- : 5910 + 6060 - 16500 * 4530 :0
men-momen terhadap tiap titik harus diuji. Titik y dipilih karenz gaya F, yang tidak
dikenal baik besar maupun arahnya melewati Y dan oleh karena itu tidak akan mem- Momen terhadap sebarang titik yang lain juga akan menghasilkan XM = 0'
punyai momen terhadap Y. Jaruk terpendek terhadap garis kerja dari tiap Baya terhadap Penerapan.yang lazim dari teori ini adalah mendapatkan reaksi'reaksi dalam sebuah
titik Y harus dihitung dari Gambar 18(D): struktur, misalnya tentukan reaksi di A dan B untuk penyangga sederhana
(sendi rol)

seperti terlihat pada Gambar l9(a).


a : (70 + 30 + 40) sin 45 : 98;98 mm Gambar 19(b) memperlihatkan sistem dalam satuan'satuan gaya'
b : (30 * 40) sin 30' : 35 mm
c :40 sin 60' : 34,64 mm

Syarat kesetimbangan 2V = O; 2H = 0;2M = 0 . Sehingga terhadap Iz (searah jarum jam


positif C + Ve):
I lorn .l
ZM:0: l80Fx - 160 x 98,98 + 300 x 35 - 50 x 34,64
0: l80Fx - 15836,8 + 10500 - 1732 GAfiBAR r9(4) GAMBAR T9(D)
7068,8
rx: t-lg0 : + 39,27 N (ke kanan seperti diperlihatkan).
Ambil momen terhadap satu dari reaksi'reaksi yang tidak diketahui (misalnya terhadap
Juga komponen horisontal dari Fy : Fy cos a titik A).
dan ,H :0 = Fy coS d * 50 cos 30" - 300 cos 60u
t 160 cos 45' - 39;27
49x2)*196x5-Rsxl0:0
Rs: (122,5 + 980)i l0 = I10i25 kN
atau F,.cos - -
d. 50 x (J3\l2r 300 x 0,5 - 160 x tllz + 39;27
Uraikan ke arah vertikal:
: -43,30 + 150 - ll3,l4 + 39,27 Rr : 196 + 49 - llo,25 : l]l1llN
: 32,83 N ke kiri
Komponen vertikal dari Fy : Fy sin a sebarang struktur seder'
Ini adalah iangkah pertama yang lazim pada perhitungan
dan ZV = Q: Jf'" sin a * 50 cos 60o - 300 cis 30" + 160 cos 45"
hana.

L.- b
$E
:9
u Eahan Konstruksi ddn Struktur Teknik
Langsung 't 25
struktur yang Manahan Tegangan

GAYA-GAYA DALAM KONSTRUKSI KERANGKA


ditentukan. Tetapi F6s sekarang akan memiliki komponen horisontal ke kiri
yang harus
Banyak struktur yang terdiri dari kerangka, seperti misalnya kuda-kuda atap dan balok- diimbangi oleh Fa6. oleh sebab itu arah dari F6g dapat diperlihatkan.
balok warren. Tiap batang dari kerangka tersebut akan mengalami tegangan dan re- Syarat kesetimbangan,2V = A
gan8an seperti telah dibicarakan dalam BAB l. Untuk menentukan tegangan pada tiap f
batang, pertama-tama harus dihitung besarnya gaya, dan hal ini dapat dikerjakan dengan Fo, sin 60" : 80 (sin 60" : ulllZ\
mengadakan serangkaian uraian dari p;aya-Eaya. Dua cara utama secara analitik untuk Fes:80 x 2lJ3 =
menghitung besarnya F;aya1gaya dalam kerangka diperlihatkan dalam contoh-contoh
soal 14 dan 15. fH :0
lue' Flc : Fas cos 60" (cos 60' : 0;5)
Uraian dari titik-titik simpul : 160/r/3 x 0,5 :8oUr tN
coNToH soer, 14 titik yang sama. Angka y'3 dipertahan'
Catatan: W = O,sebab semua gaya lewat satu
Konstruksi kerangka dengan penyangga sederhana AG mendapat beban seperti diperli kan untuk penyedErhanaan perhitungan.
hatkan dalam Gambar 20(a). Tentukan besamya gaya-gayapada tiap batang dari kerang-
ka dan sebut pula apakah gaya dalam batang tersebut dalam keadaan tarik atau tekan ,B Fao
(semua sudut miring membentuk sudut 60o dengan horisontal). 60"
crBc

AC
It
GAMBAR 2O(D) GAMBAR 2O(c)

6;12O kg 12,?40kq
Bila batang AB memiliki gaya 160l\/3 kN / di titik A,kemudianuntukbatangini
3 lapangan 6 8 meter sehingga panlang bentang = 24 m
untuk dapat Jahm keadaan-setimbang harus ada gaya dalam batang AB sebesar
iOiiZ r.N I ai B. Sama juga halnya, harus ada gaya sebesar di titik C. Gava'
GAMBAR 20(a) 99ry1!N
gaya ini diperlihatkan dalam diagram akhir dalam Gambar 20(r)'
Tiap simpul secara beruruian dikerjakan dengan cara yang sama' dengan memilih
PENYELESAIAN
tiap kali suatu simpul dengan hanya dua gaya yang tidak diketahui'
(6120 x 9,8)/1000 : 60 kN; (12240 x 9;8)/1000 : 120 kN. pandanglah simpul il[(Cu*L.r 20(c)1. Fsq harus memiliki komponen ke bawah,
seperti dipeilihatkan, untuk mengimbangi komponen ke atas dari
Fsa'
Pertama adalah perlu menentukan besarnya gaya-gaya reaksi di titik A dan G, ya- : (160/J3) cos 30',
itu: Diuraikan ke arah vertikal, Fs6 cos 30'
Fsc: l6o/J3 kN
R1 :x t6 f t20 x 8)124: 80 kN
(60
Rc: 60 + 120 - 80 : 100 kN
Duraikan ke arah horisontal, FBo: 060lJ3) sin 30 + (160/J3) sin
30
20(n)
Bukan hanya struktur secara keseluruhan harus dalam keadaan setimbang, tetapi tiap = 160/V3 kN. Semua ini diperlihatkan dalam Gambar
bagian dari struktur tersebut harusjuga dalam keadaan setimbang. Sebagai contoh, kalau
Pandanglah simpul C [Gambar 20(d)] ' F65 harus memiliki- komponen ke atas
simpul A "dipotong" tetapi gaya-gaya dalam batang AB dan AC dipertahankan, maka bahwa Fsp ada'
(atau ke baiah) unruk mengmbangi Fgs dan beban 60 kN. Misalkan
bagian ini harus dalam keadaan setimbang (2M = 0, 2V = O, XIl = 0).
lah ke atas dan memiliki uraian gaya vertikal'
Pandanglah titik simpul A [Gambar 20(b)1. Dari pengamatan, untuk menjaga ke-
setimbangan harus ada gaya komponen ke bawah untuk mengimbangi gaya 80 kN. Hal F.o sin 60' : 60 - (160lJ3) sin 60'
tersebut dapat dijalankan oleh batang AB, oleh se-bab itu arah dari gaya tersebut dapat Fr"x J312 - 60 - t@lJ3 x (J3ll2 = -20.

,l
\ ,ai .
1i Strukur yang Menahan Tegangan Langsung 27
Eahan Konstruksi dan Struktur Teknik

160/Jr
B D For
B
----ffi?ffi--- F D

/\ \..
il",^/*
t6ota Ft
Fco
/1
A____ffi 6oo
c E
I Fa.
60
GAMBAR 2O(d) GAMBAR 2O (e) GAMBAR 20 CT)
GAMBAR 2OG)

Thnda negatif menunjukkan bahwa F'gp pada simpul c sebenarnya arahnya Pandang simpul E [Gambar 20(h). Gaya vertikal akibat beban 120 kN dan F6p =
adalah ke
bawah. (4olm3) sin 60o = 100 kN
l2O -
.'. F.o:4olJ3 kN kebawah .'. FBp haruslah memiliki komponen vertikal ke atas sebesar 100 kN. Dari Gambar 20(e),

: tr/lltZ
100/FEF
Ini diperlihatkan secara tepat pada Gamoar 2O(n) Frn:200U3 kN
Dari pengamatan, FgB haruslah ke kanan. Duraikan ke arah horisontar.
fi r, : Gaya horisontal akibat FBc, FBn dan FBp = 180/V3 + (40/V3).cos 60o - (200/m3)
J:) .ot 60" + (40,,\/-r) cos 60
801u/3 + (160,
: 801\/f + l60rJ3 x 0.5 +40ry 3 i O.S : 180/v 3 kN cos 60o
: 180i v/3 + WlJ3) x 0,5 - (200iy 3) x 0,5
: l0lJ3
Ini diperlihatkan pada Gambar 20(n) Fec: 100/J3 kN
Uraian pada simpul-simpul tersebut seringkali dapat disederhanakan, dan dengan la-
tihan maka dimungkinkan untuk menyelesaikan persoalan kerangka-kerangka sederhana
dengan pengamatan langsung. Sebagai contoh, dalam kerangka ini segitiga gaya
dasar
akan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 20(e). Dengan memandang simpul 60"
A lagi,
segitiga gaya untuk simpul ini akan seperti diperlihatkan pada Gambai zo(fl. 20o/E
oengin
menggunakan segitiga-segitiga dengan cara yang sruna:

roul-8o
Fea
:?1.13
: ,^ .
160/V3 kN
i'G too
: GAMBAR 2O0) GAMBAR 20(e) GAMBAR 20(m)
FA(180
Fe<
L{Jt
:80/J3 kN
Pandang simpul F [Gambar 200)l . Dari pengamatan, tiga gayayangbertemu pada
Sisa dari persoalan pada contoh soal 14 sekarang dapat diselesaikan dengan cara satu titik dengan suclut l20o haruslah semuanya sama besar ,i Fnc = 200M/kN. De-
yang lebih cepat. Akan tetapi, akan merupakan latihan yang bermanfaat, untuk menye- ngan demikian semua gaya dalam kerangka tersebut telah diketahui. Adalah merupakan
lesaikan pertanyaan tersebut dengan cara uraian yang lengkap dari simpul-simpul sebagai suatu pengontrolan yang bermanfaat untuk meyakinkan apakah simpul G dalam keada-
pengontrol, haruslah selalu diperhatikan bahwa "caru cepat" seperti terlihat di atas pada an setimbang. Pandang simpul G [Gambar 2$(k)l,memberikan segitiga gaya-gaya seper-
dasarnya adalah tetap berdasarkan uraian gaya-g aya pada simpul. ti diperlihatkan pada Gambar 20(rn). Bandingkan segitiga ini dengan Gambar 20(e\,dan
Pandang simbul D [Gambar 2o@)1. Pada pengamatan, FpB haruslah 40/m3 kN\ bila simpul G dalam keadaan setimbang, maka:
(untuk mengimbangi komponen vertikal dari Fqp /).
Jumlah gaya-gaya horisontal akibat Fp6, FpB dan Fpg 2OOl\/3 100
_tcf,t.J3 _
: (4Ol\/3) cos 60'+ (40r,/J) cos 60"
I J3
+ t6olJ3: 200/1 3 yang memang benar demikian. Jadi simpul G dalam keadaan setimbang.
' Oleh sebab itu
FDr :200/J3 kN Penyelesaian akhir dari soal ini terlihat
{glam Gambar 20(n). Catatan: angka
y'3
dipertahankan untuk mempermudah perhitungih.

I
b"._ *j
2g fuhan Konstruksi dan Strukur Teknik
Struktur yang Menahan Tegangan Langsung
29

coNToH soer, 15
Konstruksi kerangka seperti diperlihatkan
pada Gamba r zr(a) menahan
24'5 Mg pada titik c. penvangga beban miring
A penyangga B adalah konstruksi
Hitunglah n,ai dan arah dari i*r.ri "dr[t;;;i-dan ror.
p"ry"rgg" dan keadaan;;;ili
kerangka batang-batang yang ditandai dari gaya daram
W, X,V aun Z.

PENYELESAIAN

Semua gaya adalah dalam kilo newton Gaya pada titik C = 24,5 X 9,g = 240 kN
GAMBAR 2o(r)
Reaksi di B harus vertikal, sebab
tiap komponen horisontal akan menyebabkan
ror
memiliki to.p"r.r -t"mponen uait nJsontar
soal tersebut dibahas secara luas untuk menjawab beberapa titik yang penting.
,T*'U;,#I;$,li:"' maupun ver-
Ambil momen terhadap titik A (dengan
Dengan melatih diri, maka untuk kerangka-kerangka sederhana juga komponen horisontal -:
' e -- tujuan untuk meniadakan reaksi di.,4 dan
dapat diadakun i.ny.[- Z+O tN):
saian tanpa jabaran hitungan yang surit. pertanyaanpertanyaan
2,3, dan + paaa athir
bab ini, merupakan contoh lain yang harus dicoba diselesaikan. 240cos30"x2l -ysx12:O
Pada bentuk pertanyaan ini dianggap bahwa semua simpul Vc:420 cos 30o :42qJil2 jOa tN (keatas)
dapat berputar secara =
bebas' Anggapan ini sebenarnya jarang tepat, tetapi kalau simpul+impul Diuraikan ke arah vertikal
tersebut tidak-
lah kaku benar, maka jawaban tersebut di atas adalah cutup memadai.
I vo+ 240 cos 30" 364 : 0
Cara dengan potongan-potongan I va:364 -- 2oB: 156 kN (ke bawah)
Diuraikan ke arah horisontal:
Kalau hanya dikehendaki gaya-Bayapada beberapa batang saja,
maka menggunakan cara
potongan adalah lebih cepat. pada cara ini, seluruh rangka ;dipotong"
batang saja yang dikontrol kesetimbangannya. Sebetutnyu
dan hanya satu H 240 sin 30" : 0
ini aialah rrp.rii yung ^-
"uru
telah dikerjakan pada cara uraian simpul, di mana tiap simpul ',dipotong,, secara ber- F^: : t2o kN
zco x 0.5 (ke kiri)
RA :
gantian. Akan tetapi, bila seluruh rangka "dipotong,,, xM
haruslah dikontrol. !/(1202 + 1562) : lll j\
R6 bekerja dengan sudut c terhadap horisontal,
, : :y tg a = t56ll20 = 1,3 dan =
Ra adtloh 197 kN mengaroh ke bowah ke
"' kii dan membentuk wdut 52o j0, dengan
hoisontal. Rs adalah 364 kN ke arahwrtiit i, otor.
Untuk menentukan besarnya gaya pada
batang-batang W, X, dan y, maka
salkan bahwa konstruksi teranltalersJbut dimi-
dipotong melewati batang-batang tersebut
t dan hanya pandang seberah kiri potongan
I sia seperti pra" cu*ui, 2r(a). Bagan
kerangka ini haruslah dalam keadaan
,.,irn'Oung.

ZV :9 .'. Fr cos 0 : Vt
tetapi cos0: 2,4 2,4
Jg +Zn=
:
!842: 0'625
Fx 156/0,625 : 250 kN z
Tetapi berhubung batang X harus juga
dalarn kgldaan setimbang, maka
ada reaksi pada
GAMBAR 2r(a) sehingga:
ujung yang lain,
Fx : a50 kN tai4 7

Lt
$trukur yang Menalrd, Tegangea Langsung 3l
30 &han Konstruksi ddn Struktur Teknik

PENYELESAIAT{
Ambillah momen terhadap titik P. ZM :0.
Fnx2,4--3xVn (2040/1000) Mg x 9,8 : 20 kN; (4080/1000) Mg x 9,8 : 40 kN
Fs = (3 x 156)/2,4: 195 kN tarik * - - 20x6+40x2
o
..e_
Juga. .IH : 0.
g
-.:25 kN
Ro:20+N-25 =35kN
Fy:Ht-Fw-F,sin0
: 120- 195
195 - 250 x 313.842 Tinjaulah suatu potongao vertikal antara B dan C, seperti diperlihatkan pada
= 120- * 195 : -270 rGambar 22(b) dn gaya.gaya yang bekerja pada arah-arah yang diperlihatkan.
atal 270 kN tekan *-
c
t
I

- -)'
v I

l./
I

X -1m t,
\yE
GAMBAR 2I(D) GAMBAR 2r(c)
CAMBAR 22(D)

Untuk mendapatkan gaya pada batang Z, maka potonglah konstruksi kerangka le- ) C.etatan: y:1,5+3- I = 3,5 m [lihatGambar2z(b)l
wat QQ, seperti diperlihatkan pada Gambar 2l (c). Sin I : 3,1. /82 + 62) : 0,44'l
,V:0, .'.F7:156kN tekan
) Cos c : Ot-/tl' + 62) : 0,894
B: Z.t-/lt,s, * 22; :6,3
X
Sin '0
Dalam beberapa soal, maka dapat diterapkan secara kombinasi kedua cara-cara ter- cos : t,ilJ\ts' + 221 :9,6
sebut di atas. SinT:2lJb'z*22):0,55
CONTOH SOAL 16 Ambillah momen terhadap titik X (sehingga EaYa FAs dan Fpp momennya = 0, sehing'
gatidak berpengaruh).
Konstruksi kerangka (sebidang) seperti diperlihatkan pada Gambar 22(a),batang'batang
kerangkanya disambung dengan simpul-sendi pada simpul A, B, C, D, E, dan F. Tentu-
25x4-2Ox2+F*x3,5:0
kan besarnya gaya-gaya pada semua batangnya pada pembebanan seperti tertera dalam
Fsc : -60/3,5 = - l7.l (berlawanan dengan arah yang diperlihatkan)
gambar (Batang AE dan DF tidak dimatikan pada titik persilangannya)'
atau 17.1 kNe+ tekan
Diuraikan ke arah vertikal:
25 - 20* Fro sin u- F a: 0
^rsin
Fnu-Fro:510447:11,2 (l)
r
Diuraikan ke arah horisontal:
Fs6* Fa6 cos d + Fpp: 0 coS d
Fn, + Fr, = 17,1/0,894 = 19,l (2)

(l) dan (2) dijumlah:


2F nr: 39,4
Fre: 15,2 kNr-+ tarik
204Okg 4O8Okq
GAMBAR 22(a) Fro : 19,l - 15,2 : 3 9 kN,-+tarik.

b.-*
12 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Strukwr yang Menahan Tegangan Langsung 33

Sekarang dengan menggunakan cara uraian gaya'Eaya pada simpul'simpul, pandang' PENYELESAIAN
lah simpul B. Diuraikan ke arah horisontal:
(25511000) x 9.8 : 2,5 kN; (510/1000) x 9,8 : 5 kN
17,1 : F^" sin p Langkah pertama adalah menggambar kuda-kuda tersebut dalam skala, seperti di-
F^B: li:llo,8:21,4 kN tekan
perlihatkan dalam Gambar 23(b\ (l : 200). Batang-batang yang dihitung digambar de-
Sama halnya, Fco : 21,4 kN tekan ngan garis tebal. Berhubung akan menghitung besarnya reaksi pada penyangga sebelah
kanan (Zp), maka besarnya jarak PR dan LR diperlukan. Hal tersebut dapat diperoleh
dengan mengukur dan memperhitungkan berdasarkan skala, tetapi dapat juga dihitung
Uraikan ke arah vertikal:
secara mudah dalam kejadian tersebut di.atas (9m dan Orr/: m).
21,4cos A:F* Untuk mendapatkan besarnya Zp, carilah momen terhadap 1,:
Fsr:21,4x0,6:12$N_3!tk-
V^x 6u/3:2$ x 3+ 5 x 5+ 5 x 7 +2,5 x9
Sama halnya, Fce : 12,8 kN tarik vR: Qsl6J 3)13 + 10 + 14 + 9) : 8,66 kN
F.o
"oil-I
F* Gl- (ke bawah)

Pandang simpul F. Diuraikan ke arah horisontal (dianggap Fap ke kiri).


(hal ini dapat diperoleh juga secara konstruksi grafis).
Fae : (3,9 x Q894/0,55) : 63 kN tarik.
Untuk menggambar diagram gaya untuk kuda-kuda ini [Gambar 23(c)], digunakan
Pandang simpul E. Duraikan ke arah horisontal (dianggap FBp ke kanan).
cara pemberian tanda menurut Bowes, yaitu tiap ruang antara gaya-gaya (gaya dalam/in-
Fn. cos a : F.o sin 7 ternal batang atau gaya luar/eksternal) ditandai dengan huruf besar IGambar 23(b)1.
l'ss: (15,2 x 0,894)/0,55 :24,7 kN tarik.
Dalam diagram gaya [Gambar 23(c)) maka huruf kecil menandai gaya-gaya tersebut di
sampingnya. Jadi batang X dalam kuda-kuda adalah antara G dan H, dalam diagram gaya
ditandai sebagai gh. gh akan sejajar dengan batang X dan besarnya sebanding dengan be-
Penyelesaian secara grafis sarnya gaya dalam batang X. Adalah penting untuk selalu mencantumkan skala dari
Gaya-gayi dalam konstruksi kerangka dapat juga diselesaikan dengan cara grafis. Meski' diagramdiagram tersebut.
pun lazim dilaksanakan dalam praktek, tetapi sebagai bahan ujian boleh disebut sebagai Pembuatan diagram gaya dikerjakan menurut tahapan-tahapan berikut:
sesuatu yang "melelahkan". Sebuah contoh sederhana di sini adalah sekedar menun- (i) Pilihlah sebuah gaya, yang mana arah dan besarnya telah diketahui, dan gam'
jukkan prinsip-prinsip yang digunakan.
barlah sebuah garis yang sejajar dengan gaya tersebut dan menurut skala yang
besarnya sesuai dengan gaya tersebut, yaitu gaya 2,5 kN pada puncak kuda-
coNToH soAL 17
kuda yang terletak-antara huruf A dan B. Dalam diagram, gaya terlihat dengan
Kuda-kuda atap dengan sambungan-sambungan pada simpulnya dengan cara sendi dalam tanda ab. Perhatikan bahwa arah ab adalah sesuai dengan gaya 2,5 kN.
Gambar 23(a) menahan beban seperti diperlihatkan pada diagram. Tentukan baik secara (ii) Pilih gaya lain yang telah diketahui yang terletak dekat dengan A atau B dan
gafis ataupun analitis, besarnya gaya-Eaya dalam batang W, X, Y, Z dan nyatakan apa- gambarlah sesuai dengan skala dalam diagram gaya, yaitu gaya 5 kN di atas
kah gaya-gaya tersebut bersifat tarik atau tekan. yang terletak antara B dan C dan yang terlihat dalam diagram gaya sebagai bc.
(iii) lanjutkanlah dari gayayang satu ke gayayar.g lainnya sejauh mungkin, yaitu
a-b-c-d-e-f, di mana ef adalah reaksi vertikal di perletakan R.
(iv) Gaya luar selanjutnya adalah R1, |ang baik besar maupun arahnya tidak di'
ketahui. Akan tetapi gaya tersebut akan terletak antara F dan A. Oleh karena
itu garis fa dalam diagram gaya dapat digambar berskala untuk menunjukkan
besar dan arah dari R1 (3.66 kN menuju, ke bawah ke kiri bersudut 30o terha-
' dap horisontal).
LangkahJangkah tersebut melengkapi diagram gaya-gaya luar (digambarkan dengan
garis tebal). Semua diagram gaya-gaya untuk suatu susunan gaya dalam keadaan setim-
bang harus dalam keadaan tertutup seperti cara yang diperlihatkan. Lanjutkan untuk
GAMBAR 23(a) menggambar diagram-diagrarn gaya dari tiap simpul dari konstruksi kerangka tersebut.

b.- /5
34 Stru k u r yang Mendtan Tegangan Langsu ng 35
Bahan Konstruksi dan Strukttr Teknik

Untuk simpul CDKJ maka diagram gaya adalah cdkj, yang akan memberikan besar-
nya gaya-gaya pada simpul tersebut.
Penyelesaian dari simpul-simpul HBCJ dan GHJKF akan memberikan besarnya se-
luruh gaya dalam batang seferti yang ditanyakan dalam soal ini.
Ternyata titik g berimpit dengan titik f, yang berarti tidak terdapat gaya pada ba-
tang GF.
Jawaban, diukur berdasarkan skala dalam Gambar 23(c) adalah:

Fw: hg :0.
F, : gh : 9,8 kN tekan
Fv : hj :5,64 kN tarik
Fz : cj : 9,9 kN tarik
GAMBAR 23(D)

Demi mempertinggi ketelitian, maka diagram gaya harus digambar dalam skala yang
besar, sedikitnya dua kali lebih besar dari yang tergambar dalam Gambar 23(c).

Skala 10 mm = 2 kN TEKLJK PADA BATANG-BATAIYG TEKAN (Beban aksial)

Bila gaya pada sebarang batang dari suatu konstruksi kerangka rnengalami beban aksial
maka batang tersebut akan mengalami tegangan langsung. Pada gaya-gaya tarik, untuk
mendapatkan besarnya tegangan tarik adalah dengan secara langsung membagi beban
dengan luas penampang. Pada batang panjang yang langsung yang mengalami tekan,
ada kecondongan untuk mengalami tekuk, dan besarnya beban maksimum yang menye-
babkan tekuk ini mungkin akan lebih keeil dari beban boleh akibat tegangan langsung
saja.

Teori Euler untuk batang tekan yang paniang \


Teori Euler menunjukkan bahwa pada batang tekan di mana kedua ujungnya adalah
sendi-sendi, maka beban tekukPe = TnzEI)1L2, di manaE adalah modulus elastik dari
bahan, / adalah momen lembam minimum terhadap sumbu pusat luas penampang, dan
I adalah panjang efektif dari batang tekan tersebut. Penjabaran dari persamaan tersebut
di atas adalah di luar lingkup buku ini (llhat Theory of structures oleh M.J. Smith and
Brian J. Bell dalam seri penerbitan ini).
GAMBAR 23(c)
Momen kedua luasan

(v) Pilihlah sebuah simpul yang hanya memiliki dua gaya yang tidak diketahui, Penentuan besarnya momen kedua luasan terhadap sumbu pusat adalah perlu untuk
yaitu simpul R. menentukan besarnya tegangan dari tiap batang struktural yang mengalami lentur. Be-
(vi) Pada diagram gaya, de telah tergambar, seperti halnya ef. Gambar garis sejajar sarnya momen kedua luasan terhadap sumbu pusat sama dengan momen lembam dari
dengan FK (horisontal) lewat f. Titik k harus terletak pada garis ini. penampang tersebut dan biasanya dinyatakan dengan tanda /. Akan tetapi di sini dite-
(vii)Untuk menutup diagram tersebut, kd haruslah sejajar dengan KD dan hanya gaskan bahwa momen lembam dipergunakan pada ilmu gaya dinamika dan juga dibahas
dapat digambarkan pada satu tempat saja, sehingga dapat menentukan titik k. 'pada buku Matematika Terapan (applied matl,rematics) yang baik. Berhubung momen
Dengan langkah tersebut diagram untuk simpul R tertutup sudah, sekarang arah dan kedua luasan untuk tampang-tampang sederhana dibutuhkan pada analisa struktur,
: besar dari fd dan kd dapat diukur berdasarkan skala bila diperlukan. fuah dari fd dan maka beberapa peraturan baku diberikan di sini:
kd mengikuti diagram gaya seperti halnya yang terdahulu dan harus ditandai padakuda- L Untuk momen kedua luasan /" dari suatu persegi empat, lebar D, dan kedalam-
kuda pada R,bukan pada diagram gaya. an d, lewat sumbu pusat (Gambar 24), I" = bdi ll2.

b,-
s
36 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Itrukrur yang Menahan Tegangan LangsunE 37

,iEl ,.-,,gqr
PENYELESAIAN
Untuk menentukan 1 dari suatu tampang gabungan, cara paling baik yang lazim adalah
dengan memisah-misahkan penampang tersebut ke dalam bagian-bagian yang sederhana
dan dirangkum dalam daftar, yaitu:
Sumbu x
lol Bagian A Ai
(xl0')
tl
GAMBAR 24 GAMBAR 25 GAM BAR 26 ( x l0-r) (x t0 r)
Ix l0 2) (x l0 I) ( x t0-.) t , 1o-'t lxl0 el

25 5 125 2.5 1t2,5 26q4 l211 20 161,3

t25 11.5 2181,5 6s1oy' 2) 661r3


2. untuk momen kedua luasan sebarang luas penampang melintang.4, I, terhadap
I 5

l5 5 75 32.5 2431$ I 56; t7,3 224468


sumbu XX,berlarakT dan sumbu pusat dan sejajar dengannyal"= I,
- A.y, 2325 t493'lS E4326\4
atau I* = I" I Ay2 . '692111
Misalnya untuk menentukan momen kedua luasan segi empat terhadap sisi alas- Lajur 5: x adalah jarak dari titik berat dari bagian yang ditinjau terhadap puncak
nya (Gambar 26): dari seluruh penampang. Kedalaman dari titik berat adalah (2 lajur 6)i(> lajur a)
atau kedalaman dari titik pusaty = (4.937,51325) X 10 = 152 mm.
:bd'
r'12 Laiur 7: lbagian adalah 1 terhadap titik berat dari'bagian penampang yang dipan-
dang.
A:bd y:dl2 Lajur 8: I add,ahjarak dari titik berat dari bagian penampang yang dipandang ter-
I,.: I;r\ At' hadap titik berat seluruh penampang.
d2
: I terhadap titik berat:
12tbdx- l. Untuk flens atas (I"'+ At',) : Q60,4 + 20 16113) x lOa :
204,2.17 x 106
2. Untuk badan
: (6510,4 + 661ri) x lOa = 711716 x 106
: b(13(#*il:T 3. Untuk flens bawah
= (15613 +22446181 x l0a:226u03 x 106

501,963 x 106
yang nlerupakan suatu nilai lain yang cukup dikenal.
3. Besarnya momen lembam adalah sama dengan luas penampang dikalikan de- Jumlah tersebut adalah momen kedua luasan terhadap sebuah sumbu pusat hori-
ngan kuadrat jari-jari girasi: 1 = Ak' .Arti dari "jari-jari girasi" lebih berkaitan sontal. Tentu saja hasilnya akan sama bila ) lajur 7 ditambahkan pada X lajur 9,
dengan persoalam Ilmu Gaya Dnamika (dynamics) daripada struktur, tetapi atau untuk penilmpang, sumbu horisontal I. = 501,963 X 106 mma
besarannya diperlukan untuk menentukan tegangan boleh dari batang-batang
tekan.
Jari-jari girasi k, : /,
JU lA)
coNToH soAL 18
( sot ,gol x 106\
Penampang yang diperlihatkan dalam Gambar 27(a) dipergunakan sebagai suatu batang : I

tekan sepanjang 7 m. Tentukan momen kedua luasan dari penampang terhadap tiap V\-zs; 'o'-/
sumbu pusatnya danjuga nilai banding langsing dari batang tekan tersebut. - 124 mm :
Nilai dari / terhadap sumbu vertikal mudah didapat, karena itu adalah merupdkan
jumlah 1 dari tiga segi empat [Gambar 27(b)l .

350mm
__ruo,', (S x tsi *25 x 53 *5, 25'\
t2) * too
5Omm
Sumbu vertikal /" :
I 50mm \12 t2
('t+OO,: +260i4+ 6510,4) x lOa
81,771x 106 mma
GAMBAR 27(a) GAMBAR 2?(b)
ll Bahen'lbnswksi d.n Struktur Teknik Strukur yang Menahan Tegengan Langsung 39

. !.
,rn-Jau grrasr *" : l/81'771x106\ Rumus Euler didasarkan pada panjang efektif dari batang tekan .L. Selanjutnya
J\_ZS;tOr_7 panjang efektif ini tergantung dari konstruksi kedua ujung dari batang tekan tersebut.
= !Q2 rnm Dalam contoh soal 19 kedua ujung adalah sendi, dalam keadaan ini panjang efektif ada-
lah sama dengan panjang sesungguhnya dari batang tekan tersebut. Gambar 28(a),
Nilai banding langstng untuk batang tekan adahh perbandingan dai poniang batang (D), (c), dan (d) memberikan hubungan antara panjangsesungguhnya dan panjangefek-
dcngan iari-iari girasi yang terkecil, yaitu nilai banding
lanpi4g 70C[/50;2 = 139. tif untuk beberapa tipe konstruksi ujung-ujung yang berbeda-beda.

coNToHsoAL 19
scbutkan runrus Euler untuk batang-batang tekan yang .panjang. Definisikan tanda-
tanda yang digunakan dan diberikan dasar anggapan, dari mana rumus tersebut didasar-

Ir
kan. sebuah tabung dari logam paduan dengan garis tengah eksternal 20 mm dan garis
tcngah lqbang internal 12 mm, panjang 3 m, bertambeh panjang I mm akibat beban
totap aksial 450 kg. Dengan menggunakan rumus Euler hitung beban hancur batang ini
robagai batang tekan di mana ujungnya adalah sendi.sendi.
GAMBAR 28(a) GAMBAR 28(D) GAMBAR 28(c) GAMBAR 2E(d)
}ANYELESAIAN
Rumus Euler:
(a) Kedua ujungnya sendi: yutu ujung-ujungrya bebas untuk berubah kelandaian
o _nzEI tetapi semua gerakan yang lain terhalang. Paniang efektif L = paniang tekan'
'e--F annya L.
(b) K&n uiungnya terjepit: yaitu ujungnya terjepit secara kuat sehingga semua
Anggapan-anggapan pada saat penjabaran rumus ini adalah:
gerakan terhalang. Panjang efektif I = (panjang sebenanya [)12.
(a) batang.tekan tersebut sebelumnya lurus (c) Sau ujungnya teriepit, ujungnya yang lain sendi. Panjzng efektif l, = (panjang
(D) beban bekerja secara aksial sebenarnya Dl\/2 = 0.7 t.
(c) batang tekan tersebut sangat panjang dibanding deagan ukuran penampangnya. @) eru ujungnya teiepit, ujungnya yang lain bebas sempunu. Paniang efektif L =
(d) anggapan-anggapan yang dibuat dalam teori lentur totap berlaku. 2 X paniong sebenarnya l.
Dalam praktek angka-angka ini hanya dapat dipakai sebagai ancar-ancar terhadap
lurs penampang melintang dari tabung : z(102 - 62r :642 mm2 panjang efektif, sebab umumnya adalah sulit untuk menentukan secara teliti derajat ke-
gangan dalam tabung -
450-ll9'8 terjepitan pada ujung sebuah batang tekan.
N/mm2

. E_ tesansan:ot9lr,t,ry_2o7ooo N/mm2 coNToxsoal 20


regangan64n"ITt Sebuah paduan logam berpenampang persegi 24 mm X 50 mm dipergunakan sebagai
batang penahan tekan yang kedua ujungnya terjepit, dan ternyata menahan beban sebe-
Untuk harga / dari tabung terhadap sumbu pusat: sar 1,1 Mg sebelum mengalami tekuk. Dengan anggapan bahwa rumus Euler berlaku,
maka berapa panjang dari batang tekan tersebut? E dari bahan paduah yang diperguna'
nilai / dari lingkaran terhadap garis tengahn yr: AnDn =
kan adalah 180 kN/mm2. Berapa beban yang dapat ditahan batang tekan tersebut kalau
mm' (a) ujung yang satunya adalah sendi; (D) kedua ujungnya sendi-sendi?

untuk tabung : - l2nl:2176n mmz . PENYELESAIAN


fi{zon
.Iterkecil dari batang tekan : 2#: 57600 mma
' n2 x (2070001n1x2176n
.'. Beban luncur d =
3000
:493 N (5013 kg)
,"--T-
o _n2EI

b-
40 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik itrukrur yang Menahan Tegangan Langsung 4l

panjangerektir L: " l(y\:, "v/ft89fj1!00\


v \P"/
'D _- rTTtt,t;ATlTEt)
fr,rA

: 3100 \-l;rreB-/
mm : 3,1 m luga I: Ak2

Untuk batang tekan yang terjepit kedua belah ujungnya, panjang efektif = (panjang frxA
sebenarnya)/2. 'D - Afiy'{Em474
.'. panjang sebenarnya : 92n,
(a) Bila suaut ujungnya adalah sendi, panjang efektif, : 6,21J2: 4,3g rB

'"o _o'x
180 x 57600
- ----T38or = 5,4 kN (Q55 Mg)
:+ frxA
C.atatan : adalah sama dengan separo beban kalau kedua ujungnya terjepit. / L\2
, * ,(.u,/
(D) Bila kedua ujungnya adalah bendi-sendi, panjang efektif = panjang sebenarnya.

P": t,t x 9,8 x a**2i-:2J kN (0,275 Mg) di mana P = beban sebenarnya yang menyebabkan batang tekan patah, f ,y = tegngm
boleh langsung maksimum, ,4 = luas penampang melintang, L = paniang efektif dari ba'
(adalah sama dengan seperempat beban kalau kedua ujungnya terjepit). tang tekan, dan k = jari-jari girasi yang terkecil dari penampang melintang.
Dalam contoh soal no. 19 dan pada halaman 35 diberikan anggapan.anggapan dari a dikenal sebagai bilangan konstan Rankine dan tergantung darijenis bahan batang
rumus Euler. Dalam prakteknya anggapan-anggapan ini jarang berlaku dan ada sedikit tekan. Dalam persamaan, a = f1ylnzE. Bagaimanapun juga, akibat adanya bilangan-
lentur terjadi pada batang tekan, karena beban mungkin tidak konsentrik atau kolom bilangan tidak tetap maka diambil suatu bilangan konstan berdasarkan pengalaman.
mungkin tidak sepenuhnya lurus, sehingga menyebabkan tegangan lentur. Teori Euler Bilangan konstan Rankine dapat diberikan dalam tabel-tabel untuk batang'batang te-
juga gagal untuk menyertakan tegangan luluh dalam perhitungannya. kan yang kedua ujungnya sendisendi, disesuaikan dengan keadaannya maka panjang
Beberapa rumus empiris telah dikembangkan untuk kegunaan praktis. efektif Z harus diterapkan dalam rumus (tergantung dari konstruksi ujung'ujungnya).
Cara lain adalah, memberikan bilangan konstan Rankine untuk keadaan konstruksi'
ujung yang berbeda-beda, dalam keadaan ini Z adalah panjang sebenarnya dari batang
Rumus Rankine - Gordon
tekan dan Llk adalahnilai banding langsing.
Bila P adalah beban sebenarnya yang menyebabkan batang tekan patah,p" beban yang
diberikan oleh rumus Euler yang menyebabkan tekuk dan P6 adalah gaya yang menye.
babkan tegangan tekan gagal langsung, makaPharusnya lebih kecil daripadap, maupun
coNToH solr 21

Prt untuk batang tekan yang panjang. JugajikaP" adalah besar, makap,x haruslah kicil Kuda-kuda atap simetrik diperlihatkan dalam Gambar 29(a) dikonstruksi dari balok-
atau sebaliknya. Persyaratan-persyaratan ini dicakup oleh ungkapan : balok kayu ukuran 150 mm X 150 mm, dan dimuati seperti yang diperlihatkan. Bila
tegangan-luluh untuk kayu yang digunakan adalah 35 Nlmm2 dan bilangair konstan
Rankine untuk batang tekan yang ujung-ujung sendi-sendi adalah ll3000, teliti apakah
lll batang X, Y dan Z memenuhi syarat.
P P"' Ptr,
PENYELESAIAN

atau
| _Pilr*P" _ | + (P*-lP")
Pembebanan: (18350/1000) X 9,8 = 180 kN.
P P"P1E Pg Pertama adalah perlu untuk mengetahui besarnya gaya-Eaya dalam batang X,Y,.dalr Z.
Reaksi di A = reaksi di B = 2,5 X 180 = 450 kN.
Ptk Segitiga gayagaya adalah segi tiga 30o - 60o, sehingga gaya di Y = 450 X 2 = 900
'D-- Tiv;-P" kN tekan, dan gaya di X = 450\,/3 kN tarik.
Untuk gaya di Z, pandang potongan pada kuda-kuda sepanjang QQ sePerti diper'
'
teluPl Pry=fry' oan ,o _nzEI lihatkan pada Gambar 29(r). Ambil momen terhadap A:
i
"--T?-
L-.
42 Bahan Konstruksi den Struktur Teknik Sfruk a r yang Menahan Tegangan Langsu ng 43

CONTOH SOAL 22
tekan
r80 lo TUlis rumus Euler yang sesuai untuk mendapatkan beban hancur pada batang
sendi-sendi dengan luas penampang serba sama dan beban aksial. Terapkan rumus ini
pada batang tekan yang ierUuui dari baja lunak (E = 205 kN/mm2 dan tegangan luluh
iSS NTmm; dan gambar kurva yang menunjukkan hubungan antara tegangan langsung
kritis yang diperhitungkan dan nilai banding langsing. Tunjukkan bagaimana anda harus
jarak-jarak nilai,
merubah kurva ini sehingga memberikan beban gagal sepanjang seluruh
dengan menggunakan rumus Rankine.
GAMBAR 29(a) GAMBAR 29(D)
PENYELESAIAN
Rumus Euler:
180 x 5/3 * 180 x l}l3 - Frx (213\ x (10/v/3)
n2 EI
.,: Q*@ P": -F
x tl3: 135/3 kN tekan
,. p" n2EAkz
r":
Untuk batang X tertarik v AiJ-
.. tt2 E
f*: (450n/3 x 1000)/(150 x 150) : 34-6 N/mm2 atau J"-ON
Jika E :205 kN/mm2,
hal mana adalah cukup memenuhi syarat dengan tegangan luluh 35 N/mm2
- TE2 x 205000
f": "__:_:::::: N1mm2
Untuk batang Y tertekan, dari rumus Rankine:

p- 35x150x150
beban boleh Dari sini, dengan nilai-nilai/" dari 0 sampai dengan 300 Nimm2
I +#(z/k), f(N/mm2): o lo 20 30 40 50 60 70 80 90
1000
,2 100000000 t2 / 150 x 1503 1502
Llk: m 450 318 2ffi 225 201 t84 r70 159 150
L:-mm
rJ3 27 A l2xl50xl50 12
f(N/mm2): l0o 110 120 l3o 140 150 160 t70 180 190
35x150x150
Llk: 142 136 130 125 t20 tt6 l2 t09 106 103
P:
-ll-y-y_._|
100x106 12 f(N/mm2): 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300
87 85 84
3000 27 " 150, Llk: 101 98 96 94 92 90 88 82

C.atatan: bila Llk = O,fe = *.


35x150x150
: 4740A0 N : 474 kN Hasil-hasil ini diperlihatkan dalam bentuk grafik dalam Gambar 30. Tegangan luluh
I + 0166 adalah 235 N/mm2 dan karena Llk tidak mempengaruhi ini maka tegangan gagal lang-
Batang Y menahan 900 kN dan untuk sung akan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 30. Tegangan sebenarnya di mana
itu membutuhkan dua batang (beban boleh
batang tekan hancur harus terletak di bawah garis ini dan oleh karena itu dengan meng'
948 kN).
anggap:
Untuk batang Z tertekan:
I,:20000/9 mm
I 1l l_

I 200002 x 12
: : f f"' ftn
* -gz, l5o- I +038 l;88 l#
' rooo' f: {
I Beban boleh B = 474 X (1,66/1,88) = 429 n* | + t+&lk)z
ft'r.
. BatangZ menahan 135V3 = 234 kN, oleh karena itu satu batang adalah cukup
TI. L
memenuhi syarat.
mw@ry
I
Lr, (/-
44 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Struktur yang Menahan Tegangan Langsung 45

(I,rlrcr uraian rumus Rankine pada hal 40-l).


l(N/mm2): 180 190 200 210 22o 210 235
Tegangan
Llk: 41;9 42;l 36;2 29;9 22;6 l2;8 0
't{/mm2
300 Karena rumus-rumus Rankine dan Euler untuk memberikan tegangan hancur yang
Tegangan langsung
sama.

'n2 E .ftt
&/kr: t + aow
-zEuler
atau (Lrkr2: ft2E-_
f,-n'Eu
Jika a diambil senilai fr*lnzE, maka kurva-kurva hanya akan berpotongan bila
(Lfic12 = --Akan tetapi bila a diambil dari tabel-tabel danfrl, adalah besar,(Lfk)z da-
pat memiliki harga positif dan kurva-kurva akan berpotongan, misalnya dalam contoh
4oo '"" soal 22 ambil fry = 300 N/mm2 .
,:l;:,ft"i1;,
GAMBAR 30
&lb2 :--4i49=^ :2o2ooool(300 - 27a) :67 333
201009)
300 f,].
_
Bandingkan ini dengan:
\ 7s00 )
,", _
-n'E atau Lfk = 260, hal mana akan memberikan panjang kritis dari batang tekan untuk
,r1Or, kedua rumus tersebut.
Dapat terlihat bahwa rumus Rankine akan memberikan suatu
tegangan yang lebih ren-
dah dibandingkan dengan rumus Eurer untuk tiap nirai L/k yang Rumus Perry Robertson
Kurva dari rumus Rankine juga digambarkan dalam Gambai 30.
aiueirt<an. -
catatan: Rumus ini mengasumsikan sebuah kurva batang tekan yang asli dalam bentuk cosinus
dan disesuaikan dengan memperhatikan ketidak-sempurnaan pembuatan dari bahan
&:^2.35
E zr x 205000 :- 9600
I
sebagaimana eksentrisitas dari beban. Rumus tersebut adalah:

Dalam praktek harga dari a untuk batang tekan baja lunak dengan
konstruksi ujung
sendi-sendi diambil sebesar I l7 soo dan harga ini diambil untuk meiggambar
kurva.
6td{il - iJ tll,+7"14+ l)12 - 4f,.f")
Dari rumus Rankine: di mana:
lrn lr; tegangap tekan
rt - t+a(Llb, fr: legang;an luluh
J'": beban tekuk (Euler)
(LtH2 : 4: faktor tidak sempurna
ff_,)rroo Nilai n tergantung dari nilai banding langsung Llk dari batang tekan dan dapat di.
/23s .\-.
:(7-t)7500
_ ambil sebagai 0,003 Llk.
Pada perancangan struktur baja 4 diambil sebagai 0,3 (1/100/r)2 dan tabel-tabel
) f ,v, Q,lk)z adarahnegatif sehingga tidak mempunyai nirai praktis.
catat bahwa bila f nilai yang diberikan dari /, tergan tung dari I f k.
Dengan harga-harga/dari 0 sampai 230 N/mm2 Penjabaran dan penggunaan dari rumus ini adalah di luar jangkauan dari jilid ini
tetapi diberikan di Teoi Strukrur dalam seri-seri ini.
/(N/mmr1: o 10 20 30 40 50 60 7o 80
Llk: n 4lt,t 283,9 226,4 191,2 166,6 147,9 133 l2O;5
SOAL.SOAL UJIAN
/(N/mmr): e0 100 ll0 t2o 130 140 150 160 tll (Dalam pertanyaan-pertanyaan ini rubahlah semua beban ke dalam satuan gaya, dibulat-
Llk: t(x),e 100,6 92,3 84,8 77,8 71,3 65,2 59,3 53,6
kan ke angka yang terdekat, sebelum mencoba dengan pertanyaan).

L- J
41
l. Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik irukur yeng Menahan Tagnpn Langang

yang terlihat pdda


| (icmbar menunjukkan suatu rangkaian gaya'Baya koplanar yang
3l bekerja
5. Tentukan semua gaya Pada semua batang'batang dari rangka
dari gaya pengimbang' tersebut tarik atau tekan.
prrh ilnlu bidang datar. Hitung besar, arti, arah_dan kedudukan c.rambar 35 dan nyatakan apakah batangtatang
pada Gambar
,r Ukuran dan pembeba"nan dari konstruksi kerangka diperlihatkan
BD adalah horisontal' Tentukan besarnya gaya
I J llet6ng DE adalah vertikal dan batang
tarik atau tekan'
grrth tlapiiap batang dan tentukan secara grafis apakah gaya tersebut

5 lapangan sama besar,masing<nasin g

sepanjangSm=40m

GAMBAR 35

6. 36 menunjukkan rangka dengan konstruksi sendi-sendi pada semua


] Gambar
simpulnya(semuasimpuldinyatakandengan-huruf)disanggapadaAdanB.Tentukan
besarnya kelima gaya yang bertemu pada titik
u1 bila rangka tersebut menahan beban
4O8kq
sepertiterlihat dalam gambar.
(HitungbesarnyagayadiUlL3dengancarapotongan.potongandenganpemotong.
GAMBAR 32 an vertikal lewat U2 dan U3)'
GAMBAR 31

L2 [;2.2as,rsLr L4 L5
lE,3'6org 6 lapangan sama besar, masing+nasing sepanjang 3 m = 18 m
3 lapangan masing-masing 8 meter = 24 m
GAMBAR 36
GAMBAR 33
hubungan
3.TentukanbesarnyaSemuagayapadasemuabatangdarikuda.kudasepertiter.
7. Gambar 37 adalah diagram sketsa dari konstruksi rangka sebidang
sendi.sendi disangga pada titik A dengan penyangga sendi dan di B
dengan penyangga
tersebut tarik atau tekan'
lilrat dalam Gambar 3r ian nyatak;; apakah batang-batang yang birsudut 45o dengan horisontal' Tentukan reaksi'
rol yang terletat lada bidang
(Catatlahkesamaannyadengancontohsoalno.l4,hanyasajadisinisegitigagaya.Saya pula apakah bersifat tarik
reaksi besarn ya gaya{,lay' patla-batang X dan Z dan tentukun
akan merupakan segitiga 45o).
atau tekan.
4.TentukanEaya.gayapadasemuabatangpadakuda-kudayangterlihatpada
tarik atau tekan'
Gambar 34 dan nyut"t un upukah batang-batang tersebut
guyi'guyu akan berupa segitiga 3-4-5)' 2O4O kg
l&tatan: Segitiga I

16.
I
I
I
Perletakan rol
pada bidang 45o

4m= GAMBAR 34 GAMBAR 37


4lapangan sama besar, masing-masing sepaniang
#
a8 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik lhon Konstruksi dan Struktur Teknik 49

8. Kuda'kuda ataP dengan simpul-simpul konstruksi sendi seperti dalam Gambar Jika beban aman untuk batang A adalah 225 kg, maka berapa besarnya beban aman
38 menahan beban seperti diperlihatkan dalam diagram. Tentukan, secara grafis, semua untuk batang-batang B dan C, dengan anggapan bahwa faktor keamanan adalah sama
8rya pada semua batang dan nyatakan secara jelas apakah batang-batang tersebut meng- untuk tiap-tiap kejadian?
alami tarik atau tekan- 12. Kuda-kuda yang diperlihatkan pada Gambar 4l disendikan pada perletakan
yang teguh di B dan diikat dengan dawai baja lunak dari C ke A. Berapa besarnya garis
tengah dawai AC yang seharusnya.

, /td" = 205 N/mm2

GAMBAR 3E

9. Tentukan momen lembam dari penampang seperti teflihat pada Gambar 34


terhadap sumbu horisontal lewat titik beratnya.
[0. Tentukan momen lembam dari penampang seperti terlihat pada Gambar 40
terhadap sumbu horisontal lewat titik beratnya.

f*a GAMBAR 41
lml
19.38O kg

5OOmm
20mm
I

GAMBAR 39
GAMBAR 40

I l. Sebutkan anggapan dasar yang dipakai untuk menjabarkan rumus Euler untuk
muatan kritis untuk batang tekan yang langsing dan
$efinisikan istilah: "nilai banding
langsing".
Tiga batang baja, A, B dan C berpenampang bulat, digunakan sebagai batang tekan
sebagai berikut:
Batang A: garis tengah 8 mm, panjang 300 mm, kedua ujungnya sendi-sendi.
: Batang B: garis tengah 16 mm, panjang 1200 mm, kedua ujungnya tercepit.
Bstang C: garis tengah 12 mm, panjang 750 mm, satu ujungnya sendi sedang ujung
yang lainnya adalah jepit.

lL------ I
iil PER;irS'r.' fitr",^, r i/ti.,,,. i,,-.I{
I,. ?
,II
1' i:ar l.
&rukwr yang Menahan Lehtur ,)J, V,,nlikma ll{usrajab. 6T
$I"IftABAYA
l4Mq

Bar 3 GAMBAR 42(a)

PENYELESAIAN
STRUKTUR YANG MENAHAN LENTUR
Untuk mendapatkan reaksi di A, ambillah momen terhadap B:
(8 x 9,8)x 13 *(16 x 9,8) x l0*(14 x 9,8) x 3: Re x 15
78,4x 13+ 156,8 x l0* 137,2 x3 : 15 Rr
Ro : 2oo kN
Ru : 78,4 + 156,8 + 131,2 - 200 : 172,4 kN
Peoa banyak batang struktur tegangan kritisjustru timbul akibat lentur dari batang ter-
sebut daripada diakibatkan oleh tekanan langsuqg atau tarik. Sebuah contoh umum ada- Maka, berdasarkan defltnisi, besarnya gaya geser pada balok antara A dan C adalah
lah balok sederhana. Sebelum mempelajari keadaan tegangan yang diakibatkan, adalah 200 kN pada sepanjang titik-titiknya.
perlu untuk menganalisa balok di bawah suatu pembebanan tertentu dan menentukan Antara C dan D jumlah dari gaya-gaya di sebelah kiri D adalah 2OO - 7 8,4 = l2l ,6
momen-momen lenturnya. Momen lentur pada sebarang titik di balok adalah merupakan kN sepanjang titik-titiknya.
fungsi dari gaya geser pada titik tersebut, yang selanjutnya merupakan fungsi dari beban. Antara D dan E jumlah dari gaya'gaya di sebelah kiri E adalah 2OO * 78,4 156,8 -
Oleh sebab itu adalah perlu untuk mempelajari momen-momen lentur dan gaya geser = -35,2 kN sepanjang titik-titiknya.
secara bersamaan. Pembahasan tentang keadaan-keadaan tegangan akibat geser akan di- Antara E dan B jumlah dari gaya'gaya di sebelahkiri Badalah2O0 -78,4 - 156,8

;ffi,
jumpai dalam Bab 4. - 137,2 = - 172,4 kN sepanjang titik'titiknya. Hasil'hasil ini diperlihatkan pada Gam-
bar 42(c).

DIAGRAM MOMEN LENTI.]R DAN GAYA GESER

Gaya geser
Besarnya gaya geser pada sebarang penampang dari batang struktur adalah merupakan
jumlah aljabar dari gajagayapada saa fihak saia dari penampang yang ditinjau' GAMBAR 42(b) Dapat terlihat bahwa gaya geser pada
penampang balok antara E dan B dapat se'
Momen lentur cara lebih mudah ditentukan dengan men-
jumlah gaya-gaya di sebelah kanan dari E,
Besarnya momen lentur pada sebarang penampang dari sebuah struktur adalah merupa-
kan jumlah aljabar dari semua momen pada saru filwk saia dari penampang yang ditin'
yaitl 172,4 kN, hal mana sama besarnya de-
jau terhadap penampang tersebu[. Harga maksimum dari momen lentur terjadi pada titik ngan jumlah gaya'Eay^ di sebelah kiri E teta'
di mana gaya geser adalah nol.
pi tanpa tanda min. Sama halnya, jumlah
Variasi dari gaya gesel dan bidang momen yang bekerja pada sebuah batang dapat GAMBAR 42(c) -172 4 dari gaya-gaya di sebelah kanan D adalah
172,4 - 137 ,2 = 35,2 kN. r
ditunjukkan secarajelas dengan diagram, seperti dalam contoh'contoh soal 23 dan24.
Jadi untuk mendapatkan hasil yang kon'
CONTOH SOAL 23
sisten, adalah perlu untuk menggunakan per'
Satuan kN
janjian tentang tanda, yang selalu harus di'
Tentukan letak dan besar momen lentur maksimum untuk batang yang mendapat perhatikan setiaP saat. Untuk gaya geser bila
beban-beban titik seperti diperlihatkan pada Gambar a2(a)- lCatatan: gaya'gaya pada menjumlah gayz-gaya di sebelah kiri titik,
balok diperlihatkan pada Gambar 42(b)\. Gambarlah diagram bidang momen dan dia' 764,8 gaya-gaya ke atas harus dipandang negatif
gram bidang gaya geser untuk balok ini. GAMBAR 42(d) dan gaya-gaya ke bawah Positif.

L.- L
{
Stukrur yang Menahan Lenatr 53
s2 Bahan Konstruksi dan Strukt.tr Teknik

Beban-beban terbagi rata


Akibatnya, lazimnya diagram-diagram gaya geser untuk balok sendi-rol memiliki
Beban-beban dalam contoh soal 23 diambil sebagai muatan-muatan titik. Dalam
prak-
titik tertingginya di sebelah kiri dan akan menurun ke titik terendahnya di sebelah
kanan. Juga diagram dipandang sebagai positif bila terletak di atas dasar dan negatif bila tek adalah tidak tepat kalau sebarang beban akan diterapkan pada suatu titik yang kecil,
di bawahnya. tetapi beberapa jenis muatan mendekati hal tersebut - muatan-muatan kolom, mesin-
Pandangan sekilas pada Gambar 42(c) menunjukkan bahwa gaya geser sama dengan mesin berat dan lain sebagainya - dan dapat dianggap sebagai muatan-muatan titik.
Beberapa tipe muatan yang lain bagaimanapun juga, tersebar pada suatu
permukaan
0 pada titik D. Sehingga momen lentur maksimum ada di titik D.
yang luas dan harus diperlakukan sebagai muatan terbagi rata (misalnya, pelat lantai be-
.'. Momen lentur maksimum = momen lentur di D, yang sesuai dengan definisi dari
ton-dan lapisan-lapisannya, cairan yang disimpan, bahan berupa butiran dan lain seba-
momen lentur maksimum = 764,8 kNm pada titik D.
gainya). cara untuk menentukan diagram momen lentur dan diagram gaya-gaya geser
200 x 5 -78,4 x 3:764,8 kN m untuk balok yang menahan beban terbagi rata adalah sama halnya seperti muatan titik,
tetapi diagram akhirnya akan berujud lain.
atau momen lentur maksimvm= 764,8 k Nm pada titik D. Dalam pertanyaan-pertanyaan di bawah ini beban-beban akan diberikan dalam
satuan-satuan gaYa.
" Untuk menggambar diagram bidang momen untuk seluruh balok, maka pandang
sebarang penampang X antaru A dan C, berjarak x dari A (lihat Gambar 42(b)). CONTOH SOAL 24
Momen lentur di X = 200x. Sebuah balok dibebani dengan muatan terbagi rata seperti terlihat dalam Gambat 3a@).
Antara A dan C, x berkisar antara 0 sampai 2 dan oleh sebab itu bidang lentur naik Gambarlah diagram-diagram momen lentur dan gaya gesernya dan hitung momen len-
secara merata dari 0 sampai 400 kN m, seperti diperlihatkan Gambat 42(d). tur maksimum.
Bila penampang Y adalah antara C dan D, berjaraky dari A, maka momen lentur di
y = 2OOy -78,4 (y -2). Antara A danD,7 berkisar antara2 sampai 5 danolehsebab .PENYELESAIAN
itu momen lentur berkisar antara 400 k Nm sampai 764,8 kN m.
' Sama halnya, varihsi dari D ke E akan berupa garis lurus, momen di D adalah Untuk menentukan besarnya reaksi-reaksi, adalah perlu untuk mengambil momen tet-
764,8k Nm dan momen di E adalah: hadap salah satu penyangga-penyangganya. Bila menghadapi muatan terbagi rata maka
gaya jumlah adalah seluruh beban, dan garis kerjanya bekerja pada titik berat dari mri-
200 x 12-78,4 x 10- 156,8 x7: 518,4 kN m atan ierbagi rari tersebut, misalnya - ambillah momen terhadap B (lihat Gambar 43(b):

Momen di B akan menjadi 0 lagi. Hasil-hasil ini diperlihatkan pada diagram momen len- l8RA: (30 x 12) x 12* (50 x 6) x 3
tur pada Gambu 42(d). Re:290 kN
Iagi-lagi, momen lentur di E dapat secara lebih mudah dihitung dengan jalan meng- RB : (30 x 12) + (50 x 6) - 290 :370 kN
ambil momen-momen dari gaya sebelah kanan dari E, yaitu:
Oleh sebab itu besarnya gaya geser di.4 adalah 290 kN
. Pada jarak x metel dari A antara A dan C besarnya Eaya geser adalah 290 - 3gr'-
momen lentur diE= 172,4 X 3 = 517,2 kNm
(perbedaan kecil dengan 518,4 adalah akibat pembulatan dari angka-angka) ' Oleh sebab itu untuk menentukan titik di mana gaya gesernya adalah nol:

290 - 30xr :0
Oleh sebab itu, bila menghadapi momen-momen lentur, hasilnya ternyata sama apakah
xt : 29Ol3O: 93 - dari A.
momen-momen dijumlah ke sebelah kiri atau ke sebelah kanan dari iitik.
Akan tetapi, perjanjian tentang tanda-tanda ditrapkan terhadap arah dari momen- (dalam contoh ini, x harus lebih kecil dari 12 m dari A, atau persamaan tersebut di atas
momen dan selalu diperhatikan. Perjanjian ini adalah, bila menjumlah momen-momen tidak berlaku).
sebelah kiri dari titik, momen-momen searah dengan jarum jam adalah negatif dan
Karena gaya geser pada sebarang titik adalah fungsi dari x, diagram gaya geser dari
momen-momen berlawanan dengan arah jarum jam adalah positif.
Diagram momen lentur harus selalu digambar dari "permukaan balok yang terta'
A ke C akan berupa garis lurus, memotong garis dasar 92 lt m dari A (lihat Gambar
a3(c).
rik". Suatu p'enjelasan yang lebih menyeluruh tentang ini diberikan pada hal 64. Juga,
Juga gaya geser di B adalah - 370 kN dan diagram gaya gesernya akan berupa garis
, diagram dianggap positif bila di bawah dasar dan negatif bila di atas. Adalah sangat pen-
lurus dari C ke B. Gaya geser di C adalah 29O - (30 X 12) = - 70 kN, atau -370 +
ting memahami perjanjian tentang tanda dan selalu menerapkannya, khususnya untuk
memahami analisa struktur yang lebih bersifat laniutan-
(s0x6)=-7okN.

b-
54 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Strukwr yang Menahan Lentur 55

2mdari AM.L. 290 x 22)12: 520 kN m


x 2 - (30
4mdari AM.L. 290 x 42\12: 920 kN m
x 4 - (30
6mdari AM.L. x 6 - (30 x 62)12: 1200 kN m
290
8mdari AM.L. x 8 - (30 x 82)12: 1360 kN m
290
Ira'n I
GAMBAR 43(o) l0mdari AM.L. x 10 - (30 x 1012: 1400 kN m
290
12mdari AM.L. x 12 - (30 x t22)12: 1320 kN m
290
14mdari AM.L. x 14-30x12(14-6)
290

atau M.L. : 370 x - 4-50x42/2


(50(14
- t42)12::t0E0kNm
1080 kN m

16 m dari A M.L.': 370 x 2-50x2212 :640kNm

titik
berat dari Hasilnya digambarkan pada Gambar 43(d).
beban 5O kN/m
titik
berat dari
beban antara A dan X GAMBAR 43(,) CONTOH SOTC.L 25

290 Tentukan letak dan besarnya momen lentur maksimum untuk balok yang diperlihatkan
dalam Gambar 44(a), dibebani dengan beban segitiga berjumlah 150 kN.

:c1=97s m Titik berat dari beban 150 kN


GAMBAR 43 (c)

titik geser nol.

GAMBAR 44(a) GAMBAR 44(D)

PENYELESAIAN
29 Satuan kN m
Titik berat dari beban akan terletak 4 m dari B. Bila besarnya beban di titik B = q.
t400
GAMBAR 43(d)
*, q, 12 : 150
q :25 kN/m
Momen lentur dari suatu titik x meter dari A, antara A, dan c, adalah 290x * (3ox
X x 12) = 29Ox
- 3Ox2 12, yang akan memberikan kurva parabola.
Momen lentur maksimum akan terletak di titik geser nol, 92 atau beban berkisar dari 0 di titik A sampai 25 kN/m di B (lihat Gambar 44(b)).
lt m dari A. Ambillah momen terhadap B:
Momen lentur maksimum 290x9!-30x (9!rlz
1402 kN m 12RA:150x4
latihan yang baik pada tahapan ini
Ro: 50kN
adalah menggambar diagram momen lentur
dalam skala dengan menggunakan ordinat jaruk 2 meter. ,
Rs: 100 kN

Dari A ke C, momen lentur : 29Ox - OOx2)12 Momen lentur maksimrun terjadi di titik geser nol.
Dari C ke B, momen lentur : 29Oy - 30 x l2(y - 6) Misalkan titik geser nol terletak pada titik Y, y m dari A, dan besarnya beban di titik
- (s0(/ - t2\2)12 Y adalahx.
atau dari B ke c, momen lentur = 37oz - (soz2)12 yang akan memberikan jawaban Kemudian Eaya.€aya antara A dan Y ke arah bawah harus sama dengan gaya-gaya kc
yang sama dan lebih mudah dihitung. yaifi thxy = 50.
arah atas,

l'.
55 Eahan Konstruksi dan Strukwr Teknik Struktur yang Menahan Lentur 57

Juga llx : 12125 PENYELESAIAN


v :125112)1,
Balok ini, meskipqn disangga secara sederhana, memiliki konsol, BC, dengan muatan
dan lx(25yll2),.,,{:;3 titik di C. Oleh sebab itu akan ada momen sebesar - 60 X 3 = - 180 kN di B' Bila ini
m hanya merupakan satu-satunya beban pada balok tersebut, maka diagram bidang momen
-l':6,93
r : (25 x 6,93)12: 14,4 kNim akan sepertl yang diperlihatkan pada Gambar 45(b) (Catat bahwa RA arahnya ke
bawah).
Momen lentur maksimual = momen lentur di Y
:
50 x 6,93 (0,5 x 14,4 x 6,93) Kalau hanya muatan terbagi rata saja yang dipandang, diagram bidang momen akan
- seperti yang diperlihatkan pada Gambar 45(e), dengan momen lentur maksimum sebe'
x (6,93/3)
: z_ll2 mr_- sar 120 X 4 - (4 X 30) X 2= 240 kN m pada pertengahan bentangan'
Dua diagam ini dapat dishperposisikan untuk memberikan diagram akhir dari balok
tersebut. Hal ini diperlihatkan dalam Gambar 45(d), dengan parabola yang garis dasar'
coNToH soAL 26 nya bergeser menjadi AB'. Nilai maksimurn sebesar 240 kN m diperlihatkan, dan hal ter'
sebut beiguna untuk menggambal diagram. Bidang momen lentur maksimum pada balok
Gambarkan diagram-diagran) rrlofllen lentur dan gaya geser untuk balok yang diperlihat-
(1 58,4 kN m), bagaimanapun, dihitung seperti diperlihatkan pada akhir pertanyaan.
kan dalam Gambar 45(a).
Catatan: titik di ."n. *o*.n lenturnya adalah nol dikenal sebagai titik balik
t of c ontraflecture ):
( po in
Diagram gaya geser dapat digambar dengan caft yang biasa [Gambar 45(e)] , yaitu
mornen terhadap B:

GAMBAR 45(a) 8RA*(30x8) x4*60x3:0


RA : (960 -
180)i8 : 91s kN
Rs : 240 + 60 97,5- : 202,5 kN

Titik geser nol akan terletak pada 97 ,5 130 m dari A = 3/a m dari A.
satuan-satuan kN m

xl" C
GAMBAR 45(D) Momen lentur maksimum

Ini terlihat pada Gambar 45(d)


:
:
97,5
158,4
, 3+
kN
-
m
30 x 3] x 3112

Akan merupakan latihan yang bermanfaat pada tahapan ini untuk menggambar
GAMBAR 45(c) diagram momen lentur menurut skala dengan dasar AB'C seperti pada Gambar 45(d).
Ada beberapa kasus standar dari bidang momen dan gaya geser yang berguna untuk
diingat. Hal-hal tersebut diperlihatkan pada Gambar 46(a) muatan titik di tengah ben-
tangan pada bentangan sederhana; (D) muatan terbagi rata pada bentangan sederhana;
(c) muatan titik tidak di tengah pada bentangan sederhana; (d) muatan tidak pada ujung
GAMBAR 45(d) konsol, dan (e) muatan terbagi rata pada konsol.
Pentingnya kemampuan untuk secara lancar menggambar diagram bidang momen
dan diagram gaya geser, tidaklah berlebih-lebihan kalau ditekankan di sini. Kasus-kasus
yang dipersoalkan sampai dengan saat ini secara relatif adalah sederhana dan, boleh di'
Satuan-satuan kN m kata sangat umum. Pertanyaan-pertanyaan yang berikut ini akan menanggapi persoalan'
persoalan yang lebih kompleks, tetapi perlu dicatat bahwa dipakai selamanya peraturan
cAMBAR 45(e) yang sama.

A1 r-\l-velllts CONTOH SOAL 27


II .r". II N,or,,
Satuan-satuan kN m
Balok ABCD yang terlihat pada Gambar 47(a) disangga sederhana pada B dan (
titik pada ujung bebannya A, muatan terbagi rata
tersebut menahan muatan

IlL L--
58
hhan Konstruksi &n Strukfirr Teknik $trukrur yang Mendtan Lenur 59

-60 x 2 + 60 x 4 x (412)- 4R. - 80 : 0


Rc:70kN
pembebanan ryT w/satuan 6anjang
sekarang ambillah momen terhadap c (searah jarum jam terhadap c positif).

-60 x 6 + 4RB- 60 x 4 x (412\- 80 : 0


Rs: 230 kN
gaya geser
lst
Lz
momen lentur

GAMBAR 47(a)

pembebanan &tatan: Jumlah muatan vertikal pada balok : 60 + 60 x 4 : 300 kN


L--- L-- J dan RB+Rc:230+70:300kN
gaya geser
yaint EV = 0 seperti dalam kasus-kasus yang terdahulu yang berarti bahwa Rs dapat
diperoleh dengan cara yang biasa tanpa mengambil momen terhadap C.
Diagram gaya geser untuk contoh soal 27 sekarang dapat dengan mudah dihasilkan
dengan memandang gaya-gaya di sebelah kiri titik saja dan memperhatikan perjanjian
tentang tanda. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 47(c).
GAMBAR 46(c)

ffiT
Wsatuan panjang
pembebanan
GAMBAR 47(D)
F---L -l
gaya geser
wI[,TT]/dfTiIT *{ lllicn.,,-,*
momen lentur *a'f
-TL
fih-"-,r-^ II,E*** GAMBAR 47(c)
GAMBAR 46(€)
GAMBAR 46(d)

dan c dan sebuah momen yang berlawanan dengan putaran jarum jam, pada bidang
balok, diterapkan pada ujung beban D. Buatlah sketia dan uiur.n aari aiagram gaya
geser serta diagram bidang momen, dan tentukan besarnya momeR lentur maksimum.
GAMBAR 47(d)
PENYELESAIAN t20.8
Pertanyaan ini mencakup sebuah momen yang diterapkan pada balok
di D. untuk men-
dapatkan reaksi-reaksinya, ambillah momen terhadap (searah Dapat terlihat bahwa, lepas dari perubahanglai reaksi-reaksi, momen ya
B iarum lam terhadap B
positif): kan tidak mempunyai pengaruh terhadap diagram bidang geser.
Misalkan titik geser nol terletak antara B dan C x meter dari B

H
l--
V
60 Bahan Konstruksi dan Strukdtr Teknik Struktur yang Menahan Lent rt 61,

Maka:
30kN
230 - 60 - 60x :0
x:170160 GAMBAR aE(a)
: 2,83 m dari B atau 4,83 m dari A

Catat bahwa ada juga titik geser nol di B dan di C.


Momen lentur maksimum di BC
GAMBAR 4E(D)
: 230 x 2,83 - 60 x 4,83 - 60 x 2,83
x (2,8312) 2li2 kN 20kN
: * 120,8 kN m di 4,83 m dari A' 2l;2kNm
2l,2kN
Dagram momen lentur lainnya:
28,7kN
MomenlenturdiB : -60x2:- l20kNm
MomenlenturdiC : -60x6+230x 4-60 x4x2: +80kN m
?8,7 28;l

Catatan: momen lentur di C dapat didapatkan secara lebih mudah dengan mengambil GAMBAR 48(d)
momen ke kanan dari C, yaitu + 80 k Nm.
Selanjutnya diagram momen lentur akan seperti diperlihatkan pada Gambar 47(d). satuan-satuan kN
Sekali lagi, adalah merupakan sebuah latihan yang bermanfaat untuk menggambar dia-
gam bidang momen ini dalam skala.
r6,9
coNToH soel 28
Gambar 48(a) menunjukkan sebuah balok ABC, 5,5 meter panjangnya, yang disangga GAMBAR a8(e)
oleh simpul sendi di A dan rol di B. Pada titik D pada balok sebuah batang vertikal DE
dihubungkan secara teguh. Buatlah sketsa diagram gaya geser dan diagram momen len-
tur, yang menyatakan nilai-nilai maksimum, bila pembebanan seperti diperlihatkan
pada gambar diterapkan.

PENYELESAIAN ?8,7

Dalam pertanyaan ini gaya miring pada batang vertikal adalah merupakan hal yang baru.
garis
Pertama-tama uraikan gaya 30 kN dalam komponen horisontal dan komponen vertikal &tatan: gaya miring tidak mempunyai momen terhadap A dalam kasus ini karena
seperti diperlihatkan pada Gambar 48(b). Sekarang 3Ol\/2 = 21,2 kN dapat diperlaku- kerjanya iewat A. Komponen-komponennya bagaimanapun diperhitungkan dalam per'
kan sebagai momen yang berlawanan dengan arah jarum jam di D sebesar 21,2X 1= samaan di atas, meskipun satu sama lainnya saling meniadakan'
21,2k Nm [lihat Gambar+S(c)] .Jugaharusadasebuahgayahorisontalsebesar2l,2 --
kN pada reaksi A (satu-satunya tempat yang dapat menahan). Reaksi horisontal ini, Vertikal Re,: 21,2 + 20 + 15 x 3 57,5
: 28;7 kN [diperlihatkan pada Gambar 48(c)]
bagaimanapun, tidak akan mempunyai pengaruh terhadap gaya geser vertikal maupun
momen lentur di balok, sebab tegak lurus terhadap vertikal dan tidak mempunyai ba'
tang pengungkit terhadap balok. Dengan mengabaikan reaksi horisontal ini, sekarang Sekarang diagram gaya gesernya dapat digambar, seperti pada Gambar 48(d).
menjadi sejenis dengan contoh soal 27 . Momen terhadap A (searah jarum jam terhadap
A+ V"): Titik-titik dari geser nol dalam persoalan ini adalah di B dan di bawah beban 20 kN.
B
Momenlentur di : - 15 x 1,5 x (1,512): - 16,9 kN m
\ 21,2 x I - 21,2* 20 x 2?5 + 15 x 3 x 4: 4
Momen lentur
Rn :57,5 x 1,5 - 15 x 3 x (312): * 18,75 kN
Ru :
nr
57'5 kN
di bawah beban 20 kN
[terlihat pada Gambar 48(c)]
62 Bahan Konstruksi dan Strukfrtr Teknik firuktttr yang Menahan Lenur 63

Momen lentur di D :28;7 x I - 21,2: 75 kN m Tinjaulah balok seperti diperlihatkan di dalam Gambar 49(b), dengan balok AD di
(sebelah kanan dari D) rangga di D pada balok DBC.
Momen lentur di D : +276 kN m Untuk balok AD, Ra = l0l2 = 5 kN (Ro = 5 kN dan oleh sebab itu hal ini akan menye'
(sebelah kiri D) babkan sebuatr beban 5 kN pada balok DBC).
Diagram momen lentur diperlihakan pada Gambar 48(e). Untuk balok DBC, momen-momen terhadap C:

coNroHsoer 29 r 3Rr:5 x 6* 10 x 4'5+30 x 1,5


Ra : 40 kN
Sebuah balok ABC adalah malar untuk dua bentang, disangga seperti diperlihatkan di ] aipermratkan dalam Gambar 49(D)
dalam Gambar 49(a). sebuah sendi, mampu meneruskan gaya geser tetapi tidak momen Rc:5+lO+30-40:5kN )
lentur, diletakkan di tengah-tengah bentang AB. Pembebanan terdiri dari sebuah muatan
terbagi rata, dengan jumlah beban 20 kN, tersebar sepanjang bentang AB, dan sebuah Diagram gaya geser diperlihatka dalam Gambar 49(c)
beban terpusat sebesar 30 kN di tengah-tengah bentang BC. Buatlah sketsa diagram- Titikgeser nol F = (5 X 6)120 = 1,5 m dari A. Juga, di B dan E.
diagram gaya geser dan momen lentur dan dalam sketsa tersebut dinyatakan besaran-
besaran dari nilai-nilai yang penting.

PENYELESAIAN

Ambillah momen-momen terhadap C:


GAMBAR 49(a)
9RA - 20 x 6 + 3Rs- x 1,5 : 0
30
atau 3Ro+Rr:55 (l)
Momen-monien terhadap B:
rokN
6RA- 20 x 3 + 30 x 1,5 - 3R. : g D ao**
2Ro-R.:5 (2)
c
E
Hal ini memberikan dua persamaan dengan tiga bilangan yang tidak diketahui. GAMBAR 49(b)
1,5 nn 5kN
Mengambil momen-momen terhadap A tidak akan memberikan sebuah persamaan ketiga
untuk penyelesaian, oleh karena itu sebuah persamaan ketiga haruslah didapat dengan
suatu jalan yang lain. Sekarang momen lentur di sendi haruslah sama dengan nol, oleh
karena itu:
Momen lentur di sendi : 6RA - 20 x 1,5 : 0

" RA:5 kN
GAMBAR49(c)
Substitusikan ke dalam (l):
3x5*Ru:55
Rs: 40 kN
Sub3titusikan ke dalam (2):
2x 5-R.:5
Rc: 5 kN

GAMBAR 49(d)
Cara untuk menentukan reaksi-reaksi ini dipergunakan untuk menyelesaikan per-
soalan-persoalan pelengkung tiga sendi (lihat Bab 6). Akan tetapi, pada sebuah balok
dengan sebuah sendi adalah mudah untuk melihat bagaimana reaksi-reaksi ditentukan.
64 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik irukur yang Menahan Lentur

MomenlenturdiE - 5 x 1,5: +7,5 kN m


Momen lentur di B : 5 x 3 30 x 1,5 : _30 kN m
Momen lentur di D : 0
-
Momen lentur di titik geser nol F
:5 x 1,5 -(2016) x 1.5 x (1,512)
: +3,75 kN m N.Q.
GAMBAR s1(c)
PENAMPANG XX
Diagram momen lentur diperlihatkan di dalam Gambar 9@)

TEORJ LENTUR SEDERIIANA

Bila sebuah balok mengalami perubahan, dan karena itu mengalami momen-momen len-
tur, maka akan berubah bentuk. Tegangan yang timbul selama perubahan bentuk tidak
boleh melewati tegangan lentur boleh untuk bahan dari balok. Untuk menentukan te-
gangan yang diakibatkan lentur, adalah perlu mengamati balok yang untuk berubah tegangan tarik maks'
bentuk.
*.0,1-_l 7-
net'aif,_{- -aJ
B
unsur tegangan tekan maks
GAMBAR 50(o)
luaa
D renik a
GAMBAR 5l(c)

ffi
tekan ftt GAMBAR ST(D)

,,*F4-'LZ vertikal MN
c\--
tarik
-o
L-J A tarik ft,
sekarang tinjaulah bagian pendek dari balok yang dibatasi oleh.bidang
dan pe dalam Gambar S tia). lr4isatt<an EF adalah sebarang bidang
(atau serat) yang ter-
letak antara bidang MN dan PQ dan tegak lurus dengan kedua bidang tersebut
dan ber-
POTONGAN XX
lx jarak y dengan sumbu netral. Dianggap bahwa bidang-bidang tegak lurus tersebut (MN
skala dobel
GAMBAR 50(b) GAMBAR s0(c) dan PQ) tetap tegak lurus terhadap bidang netral setelah melentur, maka bidang'bidang
MN dan PQ akan dianggap memiliki kedudukan tytiN, dan P,Q1 seperti pada Gambar
sudut antala
Tinjaulah bagian panjang dari balok AC-BD yang horisontal bila tidak dibebani 51(D). Bidang-bidang ini akan berpotongart pada titik o. Misalkan bahwa
[Gambar 50(a)] . Bila dibebani, maka akan berubah bentuk seperti terlihat pada Gam- bidang-bidang tersebut adalah 0.
bar 50(D). Jari-jari bidang netral adalah OG = OH = R.
Dengan mengasumsikan bahwa tiap lapisan horisontal adalah bebas untuk bertam- Serat EF berubah panjangnya menjadi E1F1 clan mengalami tegangan/ [Gambar
+y (atau R -- y di atas bidang netral)'
bah panjang atau memendek secara mandiri, dapat terlihat bahwa lapisan atas yang ter- ' . Jari-jari serat E, F1 adalah ft
51(c)]
luar AB allpn memendek sehingga mengalami tekanan, sedang lapisan bawah yang ter- ii"rrna panjang busur adalah sama dengan jari-jari kali sudut pusat yang berhadap-
luar CD akan bertambah panjang sehingga tertarik. Bila sifat dari tegangan berubah dari an'
tekan ke tarik antara lapisan-lapisan terluar AB dan CD, maka tentu ada lapisan antara ErFr : (fi +.r')o
di mana tidak terdapat tegangan. l,apisan ini disebut bidang netral, untuk penampang
yang seiba sama letaknya pada titik berat dari balok. Juga,karenaGHadalahpadabidangnetraldantidakberubahpanjangsetelahlentur,
Variasi dari besarnya tegangan pada penampang XX diperlihatkan pada sebuah dia- (iH : R(,
gram tegangan [Gambar 50(c)] , dan besarnya tegangan pada sebarang titik pada penam-
Dengan membagi persamaan-persamaan tersebut:
pang adalah sebanding terhadap jarak dari titik tersebut ke bidang netral 7, atat ylf
adalah konstan.
E,F, R*t
Juga dapat terlihat di titik ini apa yang dimaksud dengan "permukaan tegangan dari
GHR
,'
",
balok" dari mana semua diagram momen lentur harus dikonsepsikan. (lihat halaman
52)' Juga regangan diserat E,F, : E*;g
i
.-:
:7 Strukwr Yang Menahan Lentur
67

66 Bahan Konstruksi dan Strukur &knik

DimanaMpadalahmomenpenahaninternaldaribalok,untukkeperluan.keperluan
pada penampang tef-
'lellpr lrl; (ill l(iartrbar 5 l(a)l perencanaan, diambil sebagai momen
yang terpakai
sebut.
l(t';r,;rrrg,rr p:rrlu scrut I:rl-'r - o'o;OOn : ?+ - t Ic adalah momen lembam dari penampang
terhadap sumbu netral'
serat berjaraky terhadap sumbu netral'
f adalah tegangan pada sebarang
:R*r _r:l' E modulus elastik Young dari bahan balok'
RR adalahjari'jari dari bidang netral'
R
l'rtrrlri l: = tcgar)Ban/regangan, atau regangan = tegangatlE = ff E.
.', rcgrf ngirn pada serat ErFr : viR:./-l E AdalahpentingbahwapersamaaninidifahamisecaraSempurna,karenahaliniadalah
yang mengalami lentur'
irlru Jll': EIR bentuk dasar dari semua analisa struktur batang

CONTOH SOAL 30
Sekarang tinjaulah suatu unsur renik pacta penamfangmelintang, luasa,padajarak
Gambar52(a)dan(D)menunjukkandetaildarisuatubalokyangdibebanidanpenam.
.y dari sunrbu netral [Gambar 5l(D)] .
pang melintang. Hitung
Jurnlah gaya pada unsur ini = tegangan Y luas =/X a. ' "(a)
Tegangan lentur maksimum di balok
Mornen dari gaya ini pada unsur, diambil terhadap sumbu netral, akan menjadi boleh maksimum sebesar
(b) Momen penahan dari balok <lengan tegangan lentur
lXaXl'. 165 kN/mm2 '
Jurnlah dari momen-momen dari semua gaya pada semua unsur renik yang merupa- (c) titik momen lentur maksimum'
Jari-jari kurva pada
kurr penanrpang akan menjadiZfay.
Momen eksternal harus ditahan oleh bahan dari balok, dan harga maksimumnya F :2O5 kN/mm2
yarrg dapat dicapai sebelum balok gagal atau patah adalah sama dengan momen penahan
dari balok.
Oleh sebat itu bila suatu batang mengalami lentur, momen penahan internal akan
timbul dan momen penahan internal

M*-lf,t1':Iir"
I
or*-lE*
l-----4!r
iOkN/m

--*;
rr ll..'
-'l-20mm
-1-
I

|tzsmm

Karena ffy adalah bilangan konstan,

,[4* : l;,,1..
GAMBAR s2(a)
JL lro"'.
Itoomm i
GAMBAR s2(b)
t- "

tetapi2ay2 adalah momen lembam dari penampang terhadap garis netral 1.,
PENYELESAIAN
Untuk balok Yang dibebani:

U,:'!t (5x30) xl,5 :


R,q : 56,25 kN

atau Y]:!
I, .f 1,875 meter dari A
Titik nol geser adalah 56,25130
56,25 x 1,875 - 3A x 0,87 52 12)
lE .'- momen maksimum bentang
karena 52.7 kN m
uR
E
MomendiB:-30x!:15kNm
52'7 kN m
Momen maksimum di balok adalah I
R I

/i
*
Li
68 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Struktur yang Menahan Lentur
69
,,,
/ a i) i rj )

/" penampan* - 100 x2!.1-:1f]]5' I'I':NYELEsATAN I -t", . ' :f 1 a l


12 12 [tntrrk balok
-nF
i-c
30 x 5,5 * 100 + 100
Kedalaman dari sumbu nrr.ur :![!l.Tilo
2-: loZ5. mm
,.,-,
-* Ra:Ra ro.) <
KN
lcr,. ,.if
M.I E
I -r'-R t
Momen lentur maksimum pada pertengahan balok

M'"^
/. . \
'
itJ
5,5
2'4
5;5

(a) Dengan pengertian bahwa momen penahan dari balok adalah sama
momen lentur terpakai:
dengan : l:;'11"j ,li::(;,; Jl ",'
Untuk mendapatkan 1": (lihat hal. 35 ff):
52700 .f
40f x lOt: iO7,5 (momenlenturdalamkNmm) y dari
/: 0,1387 kN/mm2 : 139 N/mm2 Bagian yang
dipandang (x
b
l0 ,) ( x l0
A
lo,)
Ix
atas
l0 'r
A\'
i ti) rl ( lt) ')
.4 r:
{ x l0 al
l, - hlril)
( r l0
a)

t0 75 I,l5 9.t,7 5 I l,()6 9l 14


Di sini tarik dan tekan akan sama, karena balok sirnetris. 8t,5 8,56 t664 t6
20 50 I

(b) Bila tegangan lentur boleh maksimum adalah 165 kNlmm2 , tt 2,4 25 I 7,5 I 050 5,r: 162l rlt5

NI 165
20 50 I l,:5 I 561.5 I 8,q4 l l916 l6

= )16e1,75
+O,X "-t6" l07J
M : 62,6 x 106 N mm : lZ.0_\N g
Kedalam dari sumbu netral = (2893,751235) X 10 = 123 nrm dari atas (lihat Gambar
(Catatan: Untuk perencanaan hasilnya adalah lebih besar dari momen terpakai sebesar s3(c).
52,4 kN m seliingga adalah aman).
/i : (32 393 + 3216) x lOa : 356 x 106 mma
(c) Untuk jari-jari kurva pada titik momen lentur maksimum:
52 700 Tegangan tarik maksimum /, akan terjadi pada bagian bawah dany, adalah 202 mnt
205
uu*T [Gambar 53(c) dan (d)].

. +n,z_,_ron
-::[s 52 700 :_
158.700 mm atau l59 rn
( ( )N't oH soal 3l
(i.rrrhar 53(a) dan (D) memberikan detail-detail
dari penampang dan pembebanan pada
h:rlok penyangga bentang sederhana 5,5 meter. Hitung besar
tegangan tarik dan tekan Itr
trrrksirnum yang dapat terjadi pada kejadian pembebanan seperti ini.
GAMBAR s3(c) GAMBAR 53(d)

tookN Dari MII: lly


213 5 x 10n .ltr ltk
156 x 106 202 123
I 5,5m t:- 213,5x106x202
I
ttr- -' l56tlo. : l2l N/mm2
r 71
t_
.ttk l2l x':: :73.1 N/mnrr
GAMBAR 53(') 202

S.t
70 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Strukfirr yang Mendtan Lentur 7l

lul-lral ini diperlihatkan pada diagram tegangan, Gambar 53(e). x 762,27 x 106
* _ 14---,f17-.
I
:- t'\
J1?.gg kN m
('ONTOH SOAL 32
Sehingga momen maksimum yang dapat diterapkan pada balok adalah 9,02 kN. Lebih
.sebuah balok beton tanpa tulangan dengan penampang seperti pada Gambar dari momen tersebut balok akan mengalami kegagalan pada tarik.
54(a). Ten.
lukan momen maksimum yang dapat diterapkan pada penampang pada bidang badan Tegangan pada permukaan tekan dari balok pada momen penahan ini dapat didapat
bila tegangan tarik dan tekan dibatasi pada 1,4 dan 14 N/mm2 berdasarkan rujukan ke diagram tegangan [Gambar 54(D)] .

PENYELESAIAN fr; (1,41118,3) x 281,7 :3,33 N/mm2


Dalam persamaan ini tegangan tarik boleh maksimum dan tegangan tekanan boleh mak-
di mana masih cukup di bawah tegangan tekan balok maksimum.
simum adalah tidak sama besarnya. Besarnya momen penahan dari balok akan sama de-
Karena beton sanggup menahan tegangan tekan yang cukup tinggi tetapi kekuatan
ngan salah satu yang mencapai tegangan tersebut.
tariknya dapat diabaikan, lazimnya balok beton diperkuat dengan baja. Kuat tarik dari
lOOmm beton kemudian diabaikan dan gaya-gaya'tarik ditahan oleh perkuatan baja. Pengantar
H pendek terhadap analisa beton bertulang diberikan pada akhir bab ini (hai 84) tetapi
untuk perencanaan yang mendetail hhat Design of Reinforced Concrete Elements oleh
R.W, Clements dalam seri ini.

CONTOH SOAL 33

Sebuah konsol horisontal sepanjang 1,25 m memiliki penampang melintang berbentuk


T, seperti diperlihatkan pada Gambar 55, dan menahan beban terbagi rata pada seiuruh
l,4N panjangnya pada flens atasnya. Hitung besarnya beban maksimum yang dapat dipikul
bila tegangan tarik dan tekannya masing-masing tidak melewati 30 N/mm2 dan 90
GAMBAR sa(a) cAMBAR s4(D)
N/mm2.
llntuk penampang:
r l5Omm r

Ilagian yanS
yan I A daiata, Ar' I,: ktJtt2
f
dlpanddng txl{)') ( x t0 ( x l0 r)
l0 .l r i0
" lo
') ( x ') 1
,t I x l0-'l (xl0 4)
Io 50 2f r25 25,67 32 950 lo4.)
5 20 r00 I5 r 500 I 7rt7 j7340 l-'r3.'r,3
4fl t5 600 lt,5 t9500 4|1 l 1t250 1r250

r:r [5 161540 j,t4667,5


GAMBAR 55

Xotlalaman dari sumbu netral = (211231750) X lO = 281,7 mm dari atas, atau 118,3
mtn dari bawah.
PENYELESAIAN
I^o = (61540 + 1468'1) x lOa:762,27 x 106 mma
Misalkan besar beban adalah w N/m.
M
I
:l atau M:'/ I Beban terpakai maksimum = w X (l ,25 12) = 01781 w N/m.
)' )'
llttluk perrnukaan tarik dari balok (bawah):

tt = t:4 " 76?:2!:


I l8'-1
to6
: e.02 KN

I lrrtrrl permukaan tekan dari balok (atas):

\
t&_ I-/
72 Bahan Konstruksi dan Strukwr Teknik Struktur yang Menahan Lentur
73

Kedalaman sumbu netral = (144,9134,56) X 10 = 41,9 mm dari atas, atau 108,1 mm


dari bawah. Gaya F

/NA : (4817 + 265) x tOa : Z5t x 106 mma


[-41r"
Mf.rMy
7:1 atau J: I GAMBAR s6(a)
' L-JI GAMBAR 56(D)
Bagian atas dari konsol akan mengalami tarik
Mytr/r F/g+ Mv*tr
%
l,: if*fe x 4t,e :o,oo44w N/mm2

Bagian bawah dari konsol akan mengalami tekan


-.1- E
FJ
trJ
,:_.- 78lw x 108,1 :0,0114w
ltk N/mm2 Va F/A- Mvt tt
7,42 x 106
My1g/t.FA
Jika L:30 N/mm2: GAMBAR 56(c) GAMBAR s6(d) GAMBAR 56(e)
0;0044w: 30
w: 6818 N/m, atau 6,82 kN/m
Jika fip:90 N/mm2:
0,Ol14w:90
w: 7895 N/m, atau 7,90 kN/m
Sebab itu balok akan gagal pada tegangan tarik dan beban boleh maksimum adalah 6,82 o
kN/m. rvtvtr/f F/t ws/1"Fft
Contoh-contoh selanjutnya dari tipe pertanyaan iri diberikan pada akhir bab ini
dan harus dicoba sekarang. GAMBAR s6(l) GAMBAR s6(s)

Gabungan dari kedua diagram ini memberikan diagram tegangan


akhir yang diper-
lihatkan pada Gambar 56(e).
GABUNGAN TEGANGAN LENTUR DAN TEGANGAN LANGSI.JNG Diagram gabungan yang diperlihatkan pada Gambar 56(e) adalah untuk
kejadian
di mana My rrf I lebih besar dari FlA.
Dalam banyak kejadian batang struktur mengalami baik tegangan langsung maupun te-
Diagram gabungan untuk Myrf I kurang dari FIA diperlihatkan pada
gangan lentur sekaligus. Contoh-contoh adalah kolom-kolom yang dibebani secara Gambar 56(f),
dan untuk My*lI sama dengan FIA padaGambar 56ft.)"
eksentrik dan balok-balok pra tekan, juga tekanan beban di bawah kaki konsol dinding
penahan dapat diselesaikan dengan cara ini.
Jumlah tegangan pada batang dapat diperoleh dengan menjumlah tegangan yang ter-
coNToH soal 34
pisah-pisah, dengan memperhatikan konvensi dari tanda. Hal ini dapat diperlihatkan se- Gambar 57(a) menunjukkan. sebuah kolom persegi dengan sisi 600 mm yang
memiliki
carajelas dengan diagram-diagram tegangan seperti di bawah ini. konsol pelat penyangga membawa sebuah beban 60 kN berjarak 200 mm
dari bidang sisi
Tinjaulah sebuah batang dengan luas penampangA dan momen lembam terhadap kolom. Hitung tegangan tekan dan tarik terbesar pada penampang melintang
dan !am-
sumbu netgal 1. Misalkan batang ini menahan gaya tekan langsung F yangbekerja dengan barlah sebuah diagram untuk menunjukkan distribusr legangan sepaniang p.nunriung
eksentrisitas e dan menyebabkan momen My = F X e seperti terlihat pada Gambar melintang. Berat dari kolom harus diabaikan.
56(a). Tegangan lentur pada batang (penampang seperti pada Gambar 56(D) akan ber-
PENYELESAIAN
kisar dari My r*ll tekan pada bagian atas sampai ke My rrlt tarik pada bagian bawah. [Ial
ini diperlihatkan pada Gambar 56(c). sebuah penampang melintang memotong kolom diperlihatkan pada Garnbar 5T(D).
Tegangan langsung di batang = FIA dan akan sama untuk tiap bagian dari penam- / : (600 x 600r)112 : l0,g x lOe mma
pang. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 56(d). r' : 600/2 : 300 mm

5-- L. tl
74 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik
Strukwr yang Menahan Lentur 75

PENYELESAIAN
Dalam persoalan ini beban eksentrik terhadap kedua sumbp. Pertama tinjaulah lentur
terhadap penampang majemuk terhadap sebuah sumbu yang sejajar dengan sumbu
xx.
B P(60kN)
6650 x ll2 + 25o x 12 x 6
Kedaraman dari sumbu rletrai:6656-u25,gxl2
2OOmm : 79 mm dari atas, seperti diperlihatkan pada Gambar 5g(D)
GAMBAR 57(a) GAMBAR 57(D)
pelat 250 mmxl2mm A I A
' q8i3 N/mm2
=TlT9rnnr
ru-: 0,833 N/mm2 0,833+O 167
sumbu XX dari profil
mm x
20O
lOOmm
+lrrr,'
GAMBAR s7(c)
= l,O
tekan
N/mmz
__t
Akibat dari beban 60 kN akan terjadi tegangan tekan langsung pada penampang = GAMBAR 5E(a) GAMBAR s8(b)
60.000/(600 X 600) = O,167 N/mm2 .
Akibat momen 60 X 500 kN mm, penampang akan tertarik pada seluruh permuka-
an yang bertanda A dan tegangan tarik pada serat A. I= 147;6 x 106 + 6650 x (tt2 _ 1.942)
60000x500x300 f25o x tz3 I
ffi::o,u::N,mml *
L--
* 250' x 12 x (79 - u"l
: 70,89 x 106 mma "-
Permukaan B akan tertekan akibat lentur, tegangan lentur pada serat B
Beban 400 kN di P akan menyebabkan tekan pada permukaan AA'dan tarik pada"per-
""ffi ;*-
60000x500x300
"" : 0,833 Nrmm2
mukaan BB' akibat lentur terhadap sumbu netral.

Diagram-diagram tegangan adalah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 57(c).


Di A dan t , ftr,: o*#,8r,.rt#Y' : l,st N/mm2
CONTOH SOAL 35 Di B dan B', ftr,:'o*ffiij'*; "' : t2J6 N/mm2
Gambar 58(a) menunjukkan penampang melintang dari sebuah kolom pendek, terbuat
dari sebuah profil I 200 mm X 150 mm, dengan pelat ukuran 250 mm X 12 mm dilas )e
pada sebuah flensnya. Untuk profil 1200 mm X 150 mm:

'7*
luas : 6650 mm2
: ql,e x 106 mma
I;;: ll,e x lo6 mma
N/mm2
' Sebuah beban vertikal sebesar 400 kN bekerja di P, garis kerja melewati 50 mm dari
: sumbu XX dan25 mm dari sumbu Profl f . +S;5 tlZntm2
' 11itung tegangan maksimum yang terjadi di penampang.
GAMBAR 58(c) GAMBAR s8(d)

h"
76 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Struktur yang Menahan Lentur 77

Selanjutnya tinjau lentur untuk penampang majemuk terhadap sumbu YY (Gambar tekan pada bagian atas permukaan akibat pengaruh gabungan gaya mendatar dan
su(c)). momen seperti pada (b) di atas.

lvv: ll,9 x lo6 + 12 *2503 :27,53 x lo6 mma


t2
Beban 400 kN di P akan menyebabkan tekan pada pihak AB terhadap sumbu dan tarik lBOmm
pada pihak A'B'.
5Omm
12s
Di -45,4 N/mm2
^,4nqryH#,H
Di
^',
1oqP###f4 : 45,4N/mm2 GAMBAR 59

Catatan:
PENYELESAIAN
pi B. rir: !#3o, ##: : 27,2 N/mm2
(a) Tegangan langsung : 270000
:6,25
N/mm2
- , ,*
Di B"J,r:'o*#3r"'iJJ '5 :27,2 N/mm2
,:- l2O x 3603
--_ri"- :36rr10amma

=n,tqL9#1. j#
180
Semua ini diperlihatkan pada diagram tegangan
Sekarang tinjaulah telian langsung :
lentur [Gambar 58(d)] . regangan lenturfip - * 5,21 N/mm2

.'. pada bagian atas balok : 6,25


tegangan
- 5,21 : 1,04 N/mm2 tekan
400000
: 41,5 N7mm2
6650+25Ox12 dan tegangan pada bagian bawah balok : 6,25 + 5,21 : 11,46 N/mm2 tekan
yang bekerja di A, A:, B dan B'.
D'engan menjumlahkan tegangan pada tiap titik, dengan mengambil tegangan tekan se- (b) fuar supaya tidak terdapat tegangan pada bagian bawah dari balok, suatu mo-
bagai positif dan tegangan tarik sebagai negatif: mo'n lendutan tambahan harus memberikan tegangan tarik sebesar 11,46
N/mm2 pada bagian bawah dari balok.
Di A,./;k= 7,58 + 45,4 + 41,5 : 94,48 N/mm']
A',1;k: 258 - 4s,++ 41,5: 3,68 N/mm2 rt'46 *.16.'r]q1
Di
A B, Lk: - 12,'76 + 27,2 + 41,5 :55p4 N7,mm2 *: l8o
: 2s to432o N mm
Di B" /rk: - 12;75 - 21,2 + 41,5 : 1,54 N/mm2 :29,7 kN m
(c) Momen lendutan akan memberikan tegangan tekan sebesar I1,46 N/mm2 pada
Tegangan maksimum yang timbul adalah94.48 N/nrm2 tekan di A.
bagian atas balok, dijumlah dengan pratekan yang asli sebesar 1,04 N/mm2
pada bagian atas menghasilkan:
tegangan tekan akhir pada bagian atas = I 1,46 + l,O4 = 12,5 N/mm_2
coNToH soar 36
Penampang melintang dari balok beton pratekan persegi di tenga.h bentang diperlihatkan SoaI ini menunjukkan dasar teori dari perencanaan pra tekan dari balok-balok
pada Gambar 59. Pada penampang tersebut sebuah gaya nendatar sebesar 180 kN ter- beton.
jadi di titik A, tegak lurus terhadap penampang melintang, akibat gaya pra tekan'
I{itung (a) tegatgai di permukaan-permukaan atas dan bawah dari balok akibat coNroH soel 37
dari gaya rie"dutuisaia; (D) berapa besar momen lendutan tambahan yang dapat ditahan
di sini bila pada bagian bawah balok tidak diperbolehkan ada tegangan; (c) tegangan Gambar 60(a) adalah sebuah rencana massa dinding beton sepanjang tiga meter, yang
memiliki kolom pertebalan pada pertengahan tiga meter. Tembok tersebut adalah tiga

L. J
78 Bahan Konstruksi dan Strukrur Teknik Strukwr yang Menahan Lentur 79

Momenpadaalas :3 x 1,8 kN
"::24,3
(a) pada permukaan AA

\'ee:70,6 + 24,3
" " ;9:1"1
ol35
: r83 kN/mz tekan

(b) pada permukaan BB


GAMBAR 6O(a)

fsa:70,6 -24;3::9.315 : 3 kN/m2 tekan

Beihubung pertemuan antara dinding dan tanah tidak akan menahan tegangan tarik,
adalah penting untuk stabilitas bahwa tegangan tekan langsung akibat berat dan dinding
adalah sedikitnya sama besar dengan tegangan tarik akibat lentur. Ini merupakan pende-
katan dasar terhadap perhitungan tegangan daya dukung di bawah dinding penahan.

1,BkN/m' BALOK.BALOK KOMPOSIT


AB Bila sebuah batang yang mengalami lentur terbuat dari dua bahan yang berbeda, yang
disambung secara kuat, maka regangan pada permukaan persekutuan akan sama.
GAMBAR 60(r) GAMBAR 6O(c)
Tinjaulah sebuatr balok seperti diperlihatkan pada Gambar 61. Bila balok meng-
alami lentur rcgangarrrryapada pertemuan, sejaraky dari sumbu netral, akan sama untuk
meter di atas muka tanah dan tekanan sebesar 1,8 kN/m2 yangdapatdianggapbekerja baja maupun kayu.
secara merata pada seluruh luasan tembok seperti terlihat.
Hitung tekanan dukung pada tanah di bawahnya (a) pada permukaan AA; dan (b) Baia
pada permukaan BB.

PENYELESAIAN

Gambar 60(D) dan (c) menunjukkan penampang dan denah dari tembok. Tembok akan
berputar pada sumbu YY dan permukaan yang mendapat beban BB akan mengalami Baia
tegangan tarik akibat lentur. GAMBAR 6I
Untuk penampang yang diperlihatkan pada Gambar 60(D)
Regangan = teganganfE

kedalaman sumbu netral : lxQ5xO75+3x0,5xU25 : O375 m dari BB


f:i = fll
lxo5+3x05 Eti E*v
, :f3xo,53
x o5 x orzs'].f#{. 1 tt,5 * 0,:15'l atau
'-^ L 12-+3
: 0;0312 + 0,0234 + 0,0104 + 0fi742 : 0,1 35 "
trn4
J'bi =
' fkv?L
L.ky
E6;I'1 dikenal sebagai nilai banding modulus ru
Tegangan tekan langsung:

: fo1 = mfY'
Berat dari tembok + I x 0,5) x 3x2400x9;8
(3 x 05
(3xO5*1x0.5)x 3x2400x98 Juga pada permukaan persekutuan:
Jtk-
(3x05+lxQJ; : 70 560 N/m2

:70,6 untuk baja, *u,=


kN/m2 f,
L
b- (o
yang Menahan Lenatr
8l
EO Bdhan Konstruksi dan Struktur Teknik Itrukur

untuk kayu, Mt., = f!i!! I okivalen kaYu


v + 24ooo x 6s,5'] . + lsooo ,. 2r,s']
;. jumlahmomen"penahan M = M6i+ Msy
= (ft{61+ f*yl*y)lv
=
[q;q [.9ij![
M = (mf*ylu+f*yl*y)ly .lry;e+12ooo'e%s']
= Lr! (mhi + trrl 125000 + 6933 750 + 36000
= 288000 + 102966000 + 28
I
Oleh sebab itu, bagi balok majemtk, MI6i + [, adalah "momen enersia ekivalen" dari = 257,2 x 106 mma
penampang melintang, seakan-akan seluruhrtya terbuat dari kayu. Tegangan kaYu ekivalen -l4Ol2O=7N/mm2
Suatu luas "penampang kayu ekivalen" yang memberikan'fmomen enersia ekiva- _257,2x106x7Nmm
Momen penahan
len" dapat diambil dengan semua ukuran baja sejajar dengan garis netral dikalikan de- 102;5
ngar. m (karena itu,16; akan secara otomatis dikalikan dengan m ). : 17,6 kN m

coNToH soer" 38
Sebuah balok kayu lebar 100 mm dan tinggi 150 mm diperkuat. Dua pelat baja 100 mm coNToHsoll 39
X 12 mm dan 100 mm X 6 mm dilekatkan secara kuat, pelat yang lebih tebal pada per- Gambar 63(a) menunjukkan sebuah balok lapis terdiri
dari dua balok kayu 200 mm X
mukaan atas sedangkan pelat yang lebih tipis pada permukaan bawah, seperti diperli- ?5 mm dan sebualr pelat baja 150 mm X i0 mm yang dijepitkan di tengah dan dibaut
hatkan pada Gambar 62(a). Brlategangan maksimum boleh daribaja adalah l40 N/mm2 kuat. Balok tersebut ,r.nauput perletakan sederhana pada bentangan enzrm meter dan
Hitung tegangan tarik dan
dan harga dari E6sislEkayu = 20, hitunglah momen penahan dari penampang yang di- memikul secara keseluruhun muatun terbagi rata 900 N/m.
bahan tersebut akibat beban inl. EU = 210 kN/mm2,
perkuat, dengan anggapan bahv,a tiap lobang yang menembus pelat baja boleh diabai- tekan maksimum pada kedua
kan, dan kayu tidak akan mengalami tegangan lebih. Epu= 8,75 kN/mm2 '
,.'
75mm 75mm
ilOO x20 =2OOOmm, nr--1
T-@.
1655mm
I
{,.',n
,""[ffii
ffilr
sumbu

f *,';r l,uo-,.

t*
lto2Fmn

+...
-l L-,o.'
GAMBAR 63(D)
GAMBAR 63(a)

GAMBAR 62(a) GAMBAR 62(D)

PENYELESAIAN
PENYELESAIAT{
Momen terpakai maksimum =(900x6x6)i8:4050Nm
Penampang kayu ekivalen diperlihatkan pada Gambar 62(D)
m = E6ilErV 2108'75 :24 olehkarena itu'
63(D)
kedalaman.sumbu netral penampang kayu ekivalen akan seperti pada Gambar

_,2000 x l2ix6+q150 x 100 x 8l + 2000 x 6 x 165


Tinggi dari sumbu netral :
--zoooxtz+tso,roo+2ooox6
:65,5'mm : l1316 mm

\-
82 Bahan Konstruksi dan Siruktur Teknik
Ittskwr vang Men*tan Lentur 83

lekivalen unruk kayu : ,?#* 75 x zoo x r3;8r] :" 1,68 x


n >< (38;- 2!1
I ekivaten untuk perunggu \1t'+
*L
f zqo
rr-
" + x
l5o3
240 rso x ll,22l
J
:
fiQto +
1,68 x 384 - 1,68 x 254)
:2[50000000+2860000]
:0,159 x 106 mma
+ 45oooool
: 177,i2, ,J.tff"*ooo
, Mrerunssu : I"H"{ : I 208 4oo N mrn

Untuk kryu : ,- *i MbEr:


l25ll,68xOl59x106 : 622650 N n''rt
t9
(i) Dal;rm tar'' " 4o5oooo x 86'4 :lp?_llhq'
iY, lt,:
Momen lentur maksimum yang akan ditahan oleh balok = 622.650 N/rnrrr
(ii) Dalam tekan, l,u: oo#ry;#: atau
_623
!,t/rn
lgll,hqg
Untuk baja, Beton bertulang
Sebuatr balok beton bertulang adalah sebuah balok komposit di mana dianggap bahwa
(i) Dalam tar,,- r
tLt rt-
4050000
'
86'1
x 24:47,3 tegangan (tarik) dalam beton adalah nol.
177fi7[6
N/mm2 -
Gambar 65(a) menunjukkan sebuah balok beton bertulang, lei:';rr b, kcrialaman
efektif d,luas baja tulangan Abj. Gambar 65(D) menunjukkan rogangan meliniang dari
(ii) Dalam tekan, J,r:iffi# x 24:11,8 x&g' peftrmpang dan Gambar 65(c) tegangan melintang dari penampang'

coNToHsoel 40 fty'Eot
Sebuah balok majemuk (diperlihatkan pada Gambar 64) memiliki garis tengah inti 25
mm berpenampang melintang bulat, dikelilingi oleh tabung baja berlobang berdinding
dalam halus bergaris tengah luar 38 nlm. Tentukan momen lentur muryi maksimum
yang akan ditahan oleh bilok, bila tegangan-tegangan dalam baja dan perunggu masing-
masing tidak melewati 125 N/mm2 dan 95 N/mm2. Modulus elastik untuk baja dan
perunggu masing-masing adalah 210 kN/rnm2 dan 125 kN/mm2 .
f6i/E6i

(b) t,
GAMBAR 55(a) GAMBAR 6s(D) GAME,*R 65(c)
1 I

GAMBAR 64 Catat bahwa (a) kedalaman efektif dari balok diambil terhadap ritik 'oerat darr tu aug-
an; (b) regangan adalah sebanding terhadap jaraknya ke ga::is netral; (c) tegangan d*lam
baja adalah serba sama.
PENYELESAI,dIY
Eoi 210 tegangan

4l rx: r'68 regangan


beton f61fE6, untuk baja h/Eq) /
jt,,
t4 fuhan Konstruksi fun Struktur Teknlt Strukrur yeng Mendran Lentut t5

dari diagram regangan.


cDNToH soel, 41

---:-': : n
forlEot ,
tn
\ = kedalaman terhadap sumbu netral)
Sebuah balok beton 800 mm dalam X 300 mm lebar dengan 3 batang ukuran 32 mm de-
fb/Ebi d-n ngan titik beratnya 50 nrm dari bagian bawah dari balok seperti diperlihatkan pada
Gambar 66. Carilah kedalaman dari sumbu netral balok],
$rn
atau
t'i=w4 (l) Tegangan tekan boleh maksimum di beton adalah 30 N/mm2 dan tegarlgan tarik
letolim$gimum adalah 400 fVmm'. Dianggap bahwa timbul ikatan penuh antara baja
dan beton, tegangan tarik dari beton diabaikan dan nilai banding modular fs;/861 = 15.
.htu! kesetimbangan gaya yang ditahan oleh beton harus sama.dengan gaya yang dita.
han oleh baja. Dari diagram tegangan: Hitung momen penahan boleh maksimum dari penampang. Pada momen penahan
ini berapa besar tegangan pada bahan yang lainnya?
gaya yang ditahan oleh beton 4r: lfor:a x b'
Eayayang ditahan oleh baja Foi: fa1A61 PENYELESAIAN
nx322
h,: 2Aoi Aui:3 " --i- : 2413 mm2
nxh (2)
fot
2x2413 n
dari kedua persamaan (t) dan (2)
il19
1.i ,"i. ( *t
2Aoi n 2x2Al3 x 15(750 -n):3OOn2
nxb-M-d n2 +241n - 180975:0
(i'"''1 :' -"'
yang memberikan sebuah persamaan di mana kedalaman
peroleh.
dari sunrbu netral z dapat di-
momen penahan maksimum dari beton
':W "'
, Iuga momen penahan dari beton harus sama dengan rnomen penahan
' dari baja
(untuk perencanaan harus lebih besar dari momen
terpakai). ' ,. : ! x 30 x 321;6x 300 x (rso-i{):e30 x l0o N mm
t* \ 3)
momen penahan dari beton = tAfotnb. 1\
\- -
/a momen penahan maksimum dari baja
3)
momen penahan dari baja = fqOr,(,
-i) : 4oo x zqtt(ro- ZI)
i) -- 620 x lo6 N mm
\
Dalam praktek hanya satu bahan yang dapat mencapai tegangan boleh malcsimum,
yaitu momen penahan boleh maksimum adalah bila baja mencapai tegangan maksimum,
bahan yang lain tidak mengalami tegangan penuh.
y"iruj4jUl
pada momen penahan ini, tegangan pada beton

l-r
ll
?
tbt --
!x
620x106

---\ - 3 /
321'6* roo(zso
321'q
: zQililqm'

I au*.ar... yaitu beton adalah di bawah tegangan boleh maksimum. Untuk perencanaan ekonomis
l*l I
beton dan baja kedua-duanya akan mencapai nilai tegangan maksimum, tetapi hal ini

l-l
I 3oo.-
dalam praktek sulit terlaksana dan adalah lazim merencanakan beton di bawah maksi-
mumnya.

r--l I
Meskipun contoh ini menunjukkan teori dasar dari perencanaan beton bertulang
haruslah ditekankan- bahwa dalam prakteknya banyak digunakan faktor-faktor peren-
GAMBAR 66 canaan dan anggapan-anggapan di mana tidak ada ruangan dalam buku ini. Untuk pe'
a
L' J
la Bahan Konstruksi dan Struktur Tekni Strukfrir yan:" Lllrnahan Lentur 87

llpttlrtt ysng lebih terperinci lthat Design of Reinforced Conuete Elements dalam teor T rookN
lllt tokt

SOAIJOALUJIAN
I . Gambar 67 (lihat hal. 88) memperlihatkan balok yang disangga sederhana yani GAMBAR 7I GAMBAR 72
mtnthan beban-beban seperti terlihat. Gambarlah, dengan skala yang tepat, diagrrim
dlrjnm gaya geser dan momen lentur, berilah tanda pada nilai-nilai kritis.
2. Hitunglah momen lentur maksimum untuk balok yang diperlihatkan pad: 7. Balok yang diperlihatkan dalam bagan pada Gambar 72 disangga sedcrhana
(irmbrr 68 (lihat hal. 88) dan tentukan titik di balok di mana momen maksimum ter pada B dan E. Tentukan reaksi-reaksi dan nilai-nilai dari momen lentur pada senrua
rhut bckerja. titik yang penting. Gambarlah menurut skala diagram-diagranr momen lentur dan gaya
geser, sebut skala yang dipergunakan.
3. Gambarlah, dengan skala yang sesuai, diagram-diagram gaya geser dan momen
lentur untuk balok-yang diperlihatkan pada Gambar 69 (lihat hal. 88) dan tentukan ke- 8. Gambar 73 memperlihatkan ukuran-ukuran dan pembebanan yang disangga
rrleh sebuah balok ABC. Balok tersebut tertanam di A, memiliki sebuah sendi di B dan
dudukan dan besar dari momen lentur maksimum.
4. Sebuah balok ABC, panjang 7,5 meter disangga pada ujung penyangga sebe- disangga pada sebuatr rol di C. Buatlah sketsa dan tentukan dimensi diagramdiagram
gaya geser dan momen lentur serta tentukan letak dan besar momen-momen lentur
lrh kiri, A, dan pada B, enam meter dari A. Muatan-muatan terpusat masing-masing
rborar 20 kN dan 40 kN bekerja di C dan D, titik pertengahan dari AB, sedangkan mu- positif dan negatif. (Catatan: ujung jepit pada A boleh diganti dengan reaksi vertikal
tlrn terbagi rata sebesar 30 kN tiap meter bekerja sepanjang tiga meter antara D dan B. dan sebuah momen yang tak diketahui besarnya).
llurtlah sketsa diagram-diagram momen lentur, dan gaya geser dari balok, tentukan ke-
tludukan dan besar dari titik momen lentur maksimum, dan titik dari lentur balik di
bontang AB.
a1
-i" e 20kN
Pilq"
5. Buatlah sketsa diagram-diagram momen lentur dan gaya geser untuk balok yang
rllporlihatkan pada Gambar 70 dan tentukan kedudukan serta besar dari momen lentur l.z, Iz,Jz,-l z, l
nlrkslrnum.
GAMBAR 73
6. Sebuah balok panjang 7,5 meter disangga sederhana pada ujung A dan sebuatr
pony8ngga B, enam meter dari A. Bila dibebani seperti diperlihatkan pada Gambar 71,
huntlah sketsa diagram-diagram gaya geser dan momen lentur, berilah nilai-nilainya,
lormasuk kedudukan dan nilai dari momen lentur maksimum.

GAMBAR ?4(a) GAMBAR 74(')


It2mr
GAMBAR 67 GAMBAR 68
I g. Gambarlah diagram-diagram momen lentur dan gaya Seser untuk balok yang
diperlihatkan pada Gambar 74(a),termasuk nilainilai pentingnya' Bila balok berpenam'
pang melintang sama seluruh panjangnya, seperti diperlihatkan pada Gambat 74(b),
hitunglah tegangan tarik maksimum yang terjadi di dalam bahan dari balok.
10. Sebuah profil gabungan terdiri dari dua profil kanal-kanal200 X 75 mmyang
dihubungkan punggung ke punggung, dan sebuah pelat 300 X 12 mm dilaskan pada
bagian atas dari satu flensnya dari tiap kanal. Hitung besarnya momen lembam dari
profil tersebut terhadap garis netral, juga momen penahan terhadap sumbu ini kalau te-
GAMBAR 69 GAMBAR 70 Ban$an boleh maksimum di dalam logam adalah 140 N/mm2 '

1
88 Ba\ Konstruksi dan Struktur T*nik Strukwr yang Menahan Lentur 89

Untuksebuahprofilkanal 2OOX75 mm,ft1 =20X 106 mm4, luas=3550mm2.


- ! l: Penampang dari balok gabungan diperlihatkan
hal' 90). Balok tersebut panjangnya
pada Gambar 75(a) (lihat
tiga metei dan dikonsiruksi dengan mengelas dua
profil sudut baja r50 mm X 75 mm X l0mm terhadap sebuah petaiuaia
a60 mm x
12 mm. Balok tersebut disangga sederhana pada ujungiujungny,
dan menahan beban
muatan terbagi rata sepanjang bentangnya. Tentukan uJrui oriiiru*
tot.t maksimum
maksimum akibat lentur adalah r20 N/mm2. Berat dari balok dapat di.,
l;T*X:"r., GAMBAR 77(a) GAMBAR 77(')
- Untuk sebuah profil sudut, sumbu XX diperlihatkan pada Gambar 75(b) (lihat
hal. 88), luas penampang melintang adalah 2064 mmz d,an I =-4,67 X
106 mma.

'-.,[m
r I 46Omm I

,-F-
53.6mm

GAMBAR 75(c) GAMBAR 75(D)

ffi
GAMBAR 76(a) GAMBAR 78(D) GAMBAR 79

15. Keadaan dari sebuah derek kapal diperlihatkan pada Gambar 77(a). Beban ver-
GAMBAR 76 tikal yang disangga oleh derek adalah 2 Mg. Hitunglah tegangan tekan dan tarik yang ter-
besar akibat dari beban pada penampang melintang AB ([Gambar 78(D)]. Gambarlah
diagram dari distribusi tegangan pada penampang AB (Abaikan berat sendiri dari derek).
12. Gambar 76 menggambarkan penampang melintang dari batang logam paduan 16. Sebuah batang tekan pendek dari aluminium terdiri dari dua besi siku ukuran
canai, yang bekerja sebagai batang dengan penyangga sederhana dengan 90 mm X 75 mm X 6 mm yang dihubungkan satu sama lainnya dengan jarak antara
flens lebar 75
mm di bawah. Tentukan momen penahan dari profil, bila tegangan-tegangan 6 mm, seperti diperlihatkan pada Gambar 79. Beban diterapkan pada suatu titik pada
boleh mak.
simum masing-masing untuk tarik dan tekan adalah 62 dan+O N/mmr. sumbu YY, tetapi tidak perlu pada titik berat dari profil. Tentukan batas keletakan un-
13. Penampang melintang dari balok besi tuang terdiri dari flens atas 100 mm X tuk titik penerapan beban:
25 mm, badan 300 mm X 25 mm dan flens bawatr iOO *rn X 75 mm.
Balok tersebut
panjangnya tujuh meter dan disangga sederhana pada titik dua (a) sehingga tidak terdapat tegangan tarik pada penampang;
meter dan 5,5 meter dari
ujung sebelah kiri. Tentukan nilai maksimum dari beban vertikal terbagi (D) untuk sebuah beban sebesar 120 kN dan tegangan tekan boleh maksimum sebe-
rata (termasuk
berat sendiri dari balok), sesuai dengan tegangan serat maksimum akibat lentur, sar 75 N/mm2. Tunjukkan batas-batasnya pada sketsa dari penampang.
tidak
melewati l5 N/mm2 untuk tarik atau 30 N/mm2 untuk tekan. Berapa besar beban yang 17. l
Sebuah kolom pendek terdiri dari profil 250 mm X 150 mm dengan sebuah
dapat disangga balok kalau flens-flensnya dibalik? pelat ukuran 220 mm X 20 mm yang dilas simetris pada satu flensnya, menjadikan ukur-
14. Sebuah balok ABC disangga pada titik A dan B dan menahai beban segitiga an panjang dari penampang menjadi 270 mm. Sdbuah bebanlU diterapkan pada kolom,

. 169 kN seperti diperlihatkan pada Gambar 77(b\,berapabesar tegangan


tarik dan tekan
bekerja lewat titik berat dari profil .L Hitunglah nilai maksimum dari llyarq dapat di-
maksimum di dalam bahan dari balok, dan pada bagian mana dari balok terapkan pada penampang.
hal tersebut
akan te4adi? Tegangan boleh.maksimum : tarik = 150 N/mm2, tekan = 75 N/mm2.
Sifat'Sifat dari profil .I; luas = 5600 mm2 : I = 65 ,5 X 106 mma .

L I
,t
/,/
Lenrrtr 9l
Strukur Yang Menahan
90 Eahan Konstruksi ddn Struktur Teknik
diletakkan di
nakan tembaga dan baja secara berdampingan;9b) dengan batang baja
18. Sebuah balok beton pratekan persegi dipergunakan rrntuk menahan beban ;;*;. r;rj" I z to tN/*tn2 I Et"-b.s. = I 25 kN/mm2' 250 mm
800 kg/m pada bentangan dua belas meter. Balok tersebut dalamnya 600 mm kdi 300 23. SdUuah balok beton dengari[eaaU-an keseluruhan 500 mm dan lebar
mm lebar, dan pratekan diterapkan pada jarak 420 mm dari bagian atas dari balok. ditulangi dengaq 2 buah tulangan yang diletakkan dengan titik beratnya 40 mm dari
terbagi rata l1kN/m di atas bentang 6m
Bila balok tersebut harus ditegang sampai nilai-nilai maksimumnya baik tarik mau- bagian ia*rrt . Bhok menahan beban muatan
untuk baja dan beton adalah
pun tekan, baik pada keadaan dibebani maupun tanpa dibebani, berapa nilai gaya pra' d&; penyangga sederhana. Bila nilai banding modular
dan beton'
tekan yang diperlukan? Berapa besar tegangan yang harus dicapai oleh beton untuk 15, hit;dah besarnya tegangan kerja di dalam baja
tekan dan tarik untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut?
19. Cambar 80 menunjukkan penampang melintang dari kolom berlobang yang
pendek. Garis tengah luar adalah 200 mm dari garis tengah lobang inti adalah 125 mm.
Garis pusat dari inti bergeser 25 mm dari garis pusat dari kolom. Llitung tegangan mak'
simum dan minimum akibat dari penerapan gaya tekan I MN yang bekerja sepanjang
sumbu longitudinal lewat garis pusat dari kolom seperti diperlihatkan dalam gambar.

lobang inti
mm garis tengah

2OOmm
garis tengah
I garis pusat dari kolom
dan sumbu dari beban
GAMBAR 80

20. Sebuah dam pasangan batu dengan penampang trapesium, mempunyai tinggi
25 meter, lebar puncak 2,75 meter dan dinding permukaan hulu yang tegak. Muka air
tertinggi adalah 1,2 meter di bawah punggung bendung. Bila lebar dasar adalah 14
meter, carilatr besarnya teBangan maksimum dan minimum pada dasar. (a) Bila tandon
air (reservoir) kosong; (D) bila tandon air penuh. Berat jenis dari pasangan boleh diambil
sebagai 2,5 dan kepadatan air adalah 9,8 kN/m3.
21. Sebuah pilar dari pasangan batu ukuran 1,2 X 1,2 meter persegi menyangga
dua balok lantai, A dan B (Gambar 8l). Beban yang diteruskan oleh balok adalah400
kN dan 200 kN dan dianggap terpusat pada titik pembebanan I 1 dan 12 . Tentukan dis'
tribusi tegangan melintang pilar tersebut dan sebutkan tegangan tekan maksimum, de-
ngan mengabaikan berat sendiri dari pilar.
Carilah kemungkinan penambahan beban maksimum di .L1 sehingga tidak akan
terdapat tegangan tarik pada setiap titik di penampang melintang.
22. Sebuah batang baja ukuran 225 mm X 50 mm dilekatkan secara erat sepanjang
batangnya pada sebuah batang tembaga ukuran 225 mm X 75 mm. Batang majemuk
tersebut digunakan sebagai sebuah balok ukuran 225 mm X 125 mm terbentang sebagai
penyangga sederhana dengan bentangan dua belas meter dan menyangga beban terbagi
rata 14 kN/m. Hitung tegangan maksimum di dalam baja dan tembaga (a) bila dipergu-
PERT,JS r 1\ r( r; ,A \
P DAt
strukrur vans Mensatami resansan-tes,nsan Kompteks JI. ll'aril.. r,j l::',"ib]EP
$UiiA,EAYA
Untuk panjang ini dalam kesetimbangan:

Q-w6x-(Q+5Q-):0
6Q
d,

Bes 4 Ambillah momen-momen terhadap B. Cntatan: bila sebuah momen diterapkan pada se-
r.buah balok secara langsung hanya momen-momen total pada satu fihak saja dari titik
yang harus dijumlahkan, dengan memperhatikan konvensi tanda.
STRUKTUR YANG MENGALAMI TEGANGAN.TEGANGAN
KOMPLEKS
M+Qllx-rar*
-2 -(M+6M1:g
w6x(6x12) adalah hasil perkalian dari dua besaran yang kecil dan boleh diabaikan.

Tipe-tipe tegangan yang ditinjau sampai saat ini hanyalah tegangan langsung, tegangan
tekuk dan tegangan lentur, atau kombinasi tertentu dari hal-hal tersebut. Dalam bab ini
Q6*-AM:o
diperkenalkan tegangan geser dan tegangan puntir. Sebuah struktur mungkin mengalami atau o:!y
ox
kombinasi dari beberapa tipe tegangan yang berbeda-beda pada saat yang sama, dari ini
mengakibatkan pola tegangan yang kompleks. Meskipun hal-hal ini pada mulanya ke-
lihatannya sulit untuk dianalisa, namun seringkali mudah untuk mendapatkan tegangan- Perkembangan dari hubungan ini diulas lebih jauh dalam Bab s,hal.l46,menca-
tegangan maksimum, dan di dalam sebuah naskah ujian tipe pertanyaan seperti ini kup kelandaian balok dan lendutannya.
sering-sering adalah yang paling sederhana.
Dalam tiap analisa struktur yang normal, gaya langsung, momen lentur dan gaya 1 TEGANGANGESERKOMPLEMENTER
geser paling sering terjadi, dan ada sebuah hubungan langsung di antaranya.
Tinjaulah sebagian kecil balok dari balok yang mengalami tegangan geser vertikal q,
sep_erti diperlihatkan pada Gambar 83(a). Gaya yang bekerja pada tiap permukaan
=
HI.'BTJNGAN ANTARA BEBAN, GAYA GESER DAN MOMEN LENTT'R
qr(t X y) yang memberikan sebuah kopel yang bekerja beriawanan dengan jarum jam
yang beke{a pada blok = q,(t X y) X x.
Tinjaulah sebuah bagran pendek dari balok AB (sepanjang 6r) yangmenahanbeban/ .

ratuan panjang seperti diperlihatkan pada Gambar 82. (Cototan: balok melendut dengan

.ll
momen-momen seperti yang diperlihatkan). A_-_qn_B

I
D qi--
lrc
GAMBAR 83(D)

untuk kesetimbangan, maka ini harus diimbangi dengan sebuah kopel yang bekerja
It searah dengan jarum jam dengan besar yang sama,

GAMBAR 82 kopel searah jarum jam = qh(t X x) X y


karena ini adalah sama dengan kopel yang bekerja berlawanan dengan jarum jam

Misalkan momen lerrtur di A = M dan momen lentur di g= (M + 6M). qn(t x x) x !:: eu x (r x y) x x


Misalkan gaya geser di A = Q dan gaya geser di B = (O + 60). Qt, Q,

L
94 Bahan Konstruksi dan Stnrkur Teknik 95
Struktu r yang Mengelami Tegangen-egangan Kompleks

yaitu, untuk kesetimbangan, sebuah tegangan geser secara otomatis disertai oleh sebuah
gap konstan. Bidang CE dan DF berjarak 6x dan sumbu netral adalah pada kedalaman
tegangan geser dengan intensitas yong sama tetapi dengan momen putar yang berlawan-
y1 dari serat-serat
atas balok.
an pada sebuah arah tegak lurus terhadap tegangan geser yang asli.
Misalkan momen lentur pada potongan CE = M dan gaya geser pada potongan ini
Cara untuk menunjukkan tegangan-tegangan pada sebuah diagram ini dan mengali-
kan dengan luasnya menghasilkan gaya-gaya terus digunakan pada perhitunganperhi-
-o.
Misalkan momen lentur pada potongan DE = (M + 6M) dan gaya geser pada potong-
tungan yang menyangkut tegangan-tegangan kompleks. Secura konvensi adalah lazim
an ini = (Q+ 6Q).
untuk menunjukkan hanya satu permukaan dari bahan dan menganggap satuan kete-
balan, seperti pada Gambar 83(b). Luasan di mana tegangan bekerja adalah panjang sisi '
Tinjaulah sebuah lapisan AB, sejarak lz
dari sumbu netral, lebar D. Komplementer
terhadap tegangan geser vertikal akan ada tegangan geser horisontalq yang bekerja tegak
X I (yaitu I X BC atau I X AD) jadi bukti untuk tegangan komplementer kemudian lurus AB.
dapat disingkat:
Misalkan .F adalah gaya resultante pada bidang AC akibat dari momen lentur. M
dan (F + 6F) adalah gaya resultante pada bidang DB akibat dari momen lentw (M + 61141.
gaya geser vertikal : qsAD : quBC
: Sekarang pandang sebuah lapisan tipis di atas AB, setebal 6y, berjarak y3 garis ne-
kopel berlawanan dengan jarum jam q,AD x AB
tral dan lebar b3.
I q"BC x AB ) Misalkan/adalah tegangan akibat lentur pada lapisan ini pada penampang CE:
atau \qotoxDCl
lq,BCxDCJ
luas dari penampang melintang di C : lt'U, , Un
kopel pengimbang : qrAB x AD Jvr
.'. untuk kesetimbangan Dari teori lentur:
q,ABxtrP:q,ADxAB MI "Mv
Qn:Q, T:t atau J:
.FMyt '
Sangat penting untuk betul-betul mengenal konvensisederhana ini waktu mengha-
Tvr:I
dapi tegangan-tegangall kompleks nanti dalam bab ini.
I
o yl
a'a,,

DISTRIBUSI TEGAI{GAN GESER (/ = momen lembam dari seluruh penampang terhadap sumbu netral)

Distribusi dari tegangan akibat lentur dibicarakan dalam Bab 3, bersamaan dengan peng' F : yf"
, o,u, r,
garnbaran diagrani momen lentur dan gaya ges€r. Distribusi gaya geser pada sebuah pe' J ^
,,
nampang melintang seringkali dihitung dengan rnembagi gaya geser pada sebuah titik
'
fv2
y,
dengan luas penampang rnelintang pada bat;lng di titik tersebut. Akan tetapi, hal ini tetapi | b36y x adalah jumlah dari momen statik dari semua lapisan di atas AB
hanya rnenrberikan tegangan geser rata-rilia untuk penampang tersebut. Tegangan JYr
terhadap sumbu netrat.
sebenarnya adalah tidak konstan pada si:ti,ti,i titik sepanjang kedalaman penampang.

n.M
:
Tinjaulah sepotong balok pendek er:irra bidang CE dan DF, seperti diperlihatkan
(l)
pada Gambar 84(a). Penampang meiintarLg diperlihatkan pada Gambar 84(D) dan diang' I
ioo
M (iu +3r*) t' di mana a = luas penampang melintang di atas AB, dan y = jarak dari titik berat dari
luasan di atas AB terhadap sumbu netral. Sama halnya, dengan memandang penampang
DB dan menganggap penampang melintang konstan:

(r + 6r) :vlPoo (2)


Pengurangan (l) dari (2):

GAMBAR 8.+(a) GAMBAR E4(b) 6F: 6M ay (3)

/,t
Struktu r yang Mengalami Tegangan-teganpn Kompleks
96 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik 97

PENYELESAIAN
Juga, karena unsur ABCD harus dalam keadaan setimbang:
Tegangan geser melintang AB [Gambar 85(a)]
F+qb\x:F+6F
atau 5p : qb6x
t- eaf
6M ai Ib
Qbdx: --- Q: gayageser vertikal
I: momen lembam dari seluruh penampang terhadap sumbu netral

s : 6M aY
-s;Iu
,,

Untuk sebuah penampang persegi, kedalaman d, lebar D, pandang penampang yang di-
arsir yang diperlihatkan pada Gambar 85(D), di mana AB adalahTl di atas sumh,r
netral.
tetapi 6Ml6x = O (lihat hal. 9l ),
s: eay
-Ir Tegangan geser di AB : 4 :+
r:bdt
di mana q = tegangan geser horisontal pada bidang AB t2
Q = gaya geser --
vertikal pada penampang a:b(dl2-y)
= luas dari penampang di atas bidang AB dl2 + v,
a
y = jarak dari sumbu netral terhadap titik berat luas di atas bidang AB
Y: 2-
1= momen lembam dari seluruh penampang terhadap sumbu netral - _eb(dl2_ y,)(dl2+ y)lz
D = lebar dari penampang pada kadalaman yang ditinjau. 't - ,,121611n1*
:iF\*-t;1
_6Qld, ,\
solt 42
"orro,
Sebutkan rumus yang mengatakan tegangan geser pada sebarang kedalaman dari penam- :
pang melintang sebuah balok, tunjukkan simbol-simbol yang digunakan pada sebuah dia-
gram. Pada kejadian sebuah balok dengan penampang melintang persegi empat, tunjuk-
#(" -4v1): wfi(a'-0,?)
yang adalah sebuah persamaan dari sebuah parabola
kan bahwa tegangan geser maksimum adalah 1,5 kali tegangan geser rata-rata. lcyf) dan memberikan sebuatr
kurva parabola untuk distribusi tegangan geser dengan kedalaman penampang
Sebuah balok kayu dengan penampang melintang persegi empat disangga sederhana seperti di
pada sebuah bentangan empat meter dan disyaratkan memikul beban muatan terbagi perlihatkan pada Gambar 85(c)
rata sebesar 7,6 kN/m pada seluruh bentang. Tentukan ukuran'ukuran penampang me'
lintang yang tepat untuk balok jika nilai boleh maksimum untuk tegangan di balok ada- jika
lah7,6 N/mm2 untuk tarik dan 0,6 N/mm2 untuk geser. !r: +dl2
n: r,r$or(a, _+):o
nilai maksimum dari q adalah jika/r =0

,
!I/
e!-
bd
jika
s: r,s#@, -o)
: r,t#

Tegangan geser rata-rata melintang penampang adalah Gaya geser)/luas = elftd),yaitu


tegangan geser maksimum = 1,5 X tegangan geser rata-rata
GAMBAR E5(a) GAMBAR 85(D) cAMBAR 85(c)

.3. d
Stru k tu r yang Mengalam i Tegangan'tega ngan Kom pleks 99
98 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknitt

Untuk balok kayu tersebut cialam soal: 20mm


l40N/mm2

T-
gaya geser maksi,urn - ''u :1 : t-r,z tN
35Omm
75mm

tega,gangesermaksimum : 'hdx
1,5'i,?9! :0,6 netral

1.5 x 15200
atau hi __':: _ol; - " : 38000 mm2

Juga nromen lentur maksimum -7'6 x 42 : 15,2-kN m GAMBAR 86(a) GAMBAR 86(') GAMBAR 86(c)
8

Momen lembam terhadap sumbu netral : *


: MY
Y ^ (a) Dari teori lentur. f
I
Tegangan boleh maksimum untuk lentur'= 7,6 N/mm2 150 x lo6 x 175
Tegangan lentur di A : -lEB : 140 N/mm2
Kedalarnan dari sumbu netral = d12 mm. x i06-
MT Tegangan lentur di, : "orir'9tr6."' : 124 N/mm2
Iy
15200000 7,6 (D) Tegangan geser horisontal di A = 0.

bd,l12 Tegangan I rser horisontal di B di flens =

, ,,
bcl':
dl2
15200000
7,6x2;
x 12
:12x 106mm3
:m 250000x(150x20)x165

jilta bd: 38000 mm2


:4'4 N/mm2
Tegangan geser horisontal di B di badan
dan

maka
bd2 :120C[000
, 12000000 316 mm
Cl : ::
mm3
:m 250000x(150x20)x165
38000 : :66 N/mm2
dan ,D---*-
38000
:l20mm
Jlo Untuk tegangan geser horisontal pada sumbu netral:
ay : 150 x 20 x 165 + 10 x 155 x (15512\: 615125 mm3

CONTOHSOAL 43
- tesangan geser horisontal di sumbu netral: '::3T;f 'j l3t
l88x106xl0
hnampang dari sebuah baja ukuran 350 mm X 150 mm boleh dianggap terdiri dari dua : si,-g N/mm''
flens'flens persegi masing-masing ukuran 150 mm X 20 mm dan sebuah badan
setebal
l0 mm. Bila balok mengalami sebuah momen lentur sebesar 150 kN m dan sebuah gaya (c) Tegangan rata-rata akibat lentur di flens = (140 + 124)12 = 132 N/mmz.Gaya
gcser sebesar.250 kN, tentukan (a) tegangan-tegangan lentur pada permukaan di flens akibat lentur = 132 X 150 X 20 = 396000 N = 396 kN. Hal ini dapat
dalam"dan
luu flens; (D) tegangan-tegangan geser di uadan pada pertemuan d.ngun flens dan pada dianggap bekerja pada jarak lengan 165 mm dari sumbu netral (lihat Gambar
lumbu netral; (c) persentase dari momen lentur total yang disangla oleh flensidan 86(D)).
(d) persentase dari gaya geser total yang disangga oteh uadan. Momen yang disangga oleh satu flens = (396 X 165y1000 = 65 kN m dan
[Gam[ar g6(a), (Dj dan
(c)l . momen yang disangga oleh dua flens = 65 X 2 = 130 kN m (momen penahan
dari flens).
PONYELESAIAN persentase dari momen total yang disangga oleh flens =

150 x 3503 x : (130/150) x l{Ju-:86,77o


, _: --12
,*^ -
140
---1r=-:
3103
188 x 106 mma

)
100 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Strukwr yang Mengalami Tegangan-tegangE n Kompleks l0t

llasil'hasil ini diperlihatkan pada diagram distribusi geser, Gambar g6(c). Te- Kedalaman dari sumbu netral = (261,7 142,3) X l0 = 61,9 mm dari atas.
gangan'tegangan di A dan pada flens di B tidak disyaratkan untuk pertanyaan lxx : (1260,4,+ l}i,st) x lOa : 116g x 106 mma
ini, tetapi dihitung untuk memberikan diagram distribusi geser sepenuhnya.
(d) Nilairata-rata sebenarnya dari tegangan geser di badan (tidak sama dengan te- Untuk titik-titik A, B, B', C, D', D, dan E, lihat Gambar gl(b), q :#
gangan geser rata-rata di balok) = 66 + 213(81,8 66) (tinggi rata-rata dari -
parabola adalah 213 dari tinggi sebenarnya) = 76,5 N/mm2 Di A, tegangan geser horisontal : 0
Gaya geser total yang ditahan oleh badan = 76,s x 310 x l0
= 237150 N = 237 kN. ' 120000x(l50x12)x56,1
-
&hingga persentase dari gaya geser total yang ditahan oleh badan ' Di B, tegangan geser horisontal
13;68xl0oxl50
:5,9 N/mm2
:-x100:252_
237
Di B', tegangan geser horisontal
120000x150x12x56'l
13;68x106x10
Pertanyaan ini menunjukkan secara jelas bahwa flens dari balok menahan sebagian = 88,6 N/mrni
besar momen lentur dan badan menahan sebagian besar gaya geser. Dalam praktek,
tuk sebuah profil r,
un-
tegangan geser rata-rata diambil sebagai gaya geser dibagi dengan DiC,ay : 150 x 12 x 561 + 49,9x 10 x y :113430 mm3
2
luas dari badan saja, yaitu untuk contoh soal no. 42,
Tegangan geser horison", : i'rlrt#iotJ''t'U'
250000
tegangan geser rata-rata di balok : :71>4 N/mm2 :2lX/mm' (maksimum)
350 x l0

coNToHsoel 44
D D', tegangan seser horisontal : t'ooff#,lrd.'j,ri 'ou
:86,7 N/mm2
Hitung tegangan geser horisontal maksimum di balok yang diperlihatkan pada Gambar
87(a) bila balok tersebut mengalami sebuah gaya geser vertikal sebesar 120 kN. Buatlah Catdtan: bila di bawah sumbu netral diambil daerah di bawah penampang.
sketsa diagram variasi dari tegangan geser untuk penampang. Di D, tegangan geser horisontal : 1209I
(a0
l<-35)
70;6
I
13;68x106x40
:21,7 N/mm2
Di E, tegangan geser horisontal : 0
Titik-titik ini digambar pada diagam distribusi tegangan, Gambar 87(c)

TEGANGAN AKIBAT PI.JNTIR


88'1 mm
Tegalqan puntir seringkali diabaikan dalam pekerjaan praktek, tetapi untuk struktur-
struklur tertentu - seperti halnya sebuah balok yang mJnyangga konsol yang tidak.ma,
GAMBAR 87(a)
lar maka tegangan tertentu akan menjadi amat penting akan tetapi pertanyaan-perta-
GAMBAR 87(b) GAMBAR 87(c)
nyaan ujian cenderung untuk menghadapi puntir percobaan dari balok.balok bulat.
Bukti dari teori puntir adalah sama dengan bukti dari teori lentur, dan hal ini akan
PENYELESAIAN merupakan suatu latihan yang berguna bagi para mahasiswa untuk membuktikannya
v dari
sendiri. Hanya hasil akhir yang diberikan di sini, bersama dengan contoh-contoh ten-
Bagian dari A 'atas Ai v 4y'
balok ; t0 l0- tor x l0 I x lO. x l0' to-4 , /,', , tang penggunaannya.
I5 l'2 l8 0,6 I (,,8 5,56 556 2,16
Ungkapan untuk tegangan puntir adalah:
I ro3 10,-1 6,:15 65;4 (fle 0,37 9 rJ)6

4 3,5 14 t),25 I 85,5 ?,0^) 7{r1,75 11,29


T sG0 M f E\
: l16(ll: rl07,5l
le r I (Uan<linekan dengarl IYR)

/
r yang Men gal am i Tega ngan -tega ng n K om p le k s 103
102 Eahan Konstruksi dan Struktur Teknik St ru k tu

tli rnana f: puntiran yang diterapkan pada batang ,


txx: nDa
:
/p Fromen lembam terhadap sebuah sumbu polar.
64
q: tegangan geser padajarak r terhadap sumbu polar. t_ rDa
G: modulus kekakuan, dan 'YY - 64
0: sudut puntir terhadap panjang batang /.
Io: Ixx* Iyy: t#.r#:#
llal ini diperlihatkan pada Gambar 88

sumbu polar
sudut
puntir 0

,"lffin:"
GAMBAR EE

GAMBAR 89
CONTOH SOAL 45
Untuk contoh soal no. 45:
Sebuah batang baja lunak bergaris tengah 12 mm diuji di sebuah laboratorium. Pertama
batang tersebut mengalami uji tarik aksial, dan dengan sebuah beban sebesar 24 kN (b) Ir=+:6482 mma
pertambahan panjang terukur 0,15 mm dari batang uji sepanjang 150 mm'
Kemudian diuji terhadap puntir, bila mengalami sebuah puntir sebesar 50 kN ter. TGO
hadap sumbu longitudinalnya, maka batang tersebut berputar dengan sudut 0,09 radian I,: T
pada sebuah batang sepanjang 300 mm.
Hitung nilai dari (a) modulus elastik Young; (D) modulus geser; (c) nilai banding 50000:- G x 0,09
Poisson.
648n 300

50000 x 300
PENYELESAIAN
G: 6482 x 0;09
Banyak dari pertanyaan ini terliput di Bab I (lihat contoh soal no. ll, hal 16). Teori
yang baru hanyalah menyangkut pengertian puntir.
: 82000 N/mm2
: 82 LN/m.rna
n x-122
(a) Luas batang - : 36n mm2 (c) E:2c(l+tt)
212:2x82(l+p)
Tegangan langsung ,:'1y : # N/mm2 tt:- 212
' 2x82-l:0129
Regangan langsung, : -
|f = o,ool
Modulus elastik Young, 5 :f :".ffit coNToH SOAI, 46
pejal dengan garis
: sebuah batang baja, ABC, memiliki sebuah penampang melintang
?!?_$.{/mln' panjangnya satu meter. BC
tengah yang berbeda-beda. AB bergaris tengah 72 mm dan
berlaris tengah 48 mm dan panjangnya 0,6 meter. Ujung A terjepit sempurna. Sebuah
Catatan: untuk mendapatkan momen lembam terhadap sebuah sumbu polar, carilah arah dengan sebuah puntir
prritir ,.Uesar2 kN m diterapkan di C, bekerja beilawanan
momen lembam untuk penampang datar terhadap dua sumbu pusat yang tegak lurus
satu sama lain dan jumlahkanlah; yaitu untuk sebuah lingkaran: Gambar 89. sebesar 8 kN m di B.

t .)
t04 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Struktur yang Mengalami Tegangan-tegangan Kompteks 105

Tentukan besarnya tegangan geser maksimum pada tiap bagian dari batang dan
92 x 6OO
sudut puntir di B dan C, berhubungan dengan A. Modulus kekakuan adalah g0 kN/mmr. dca: gg466^a radian
24:0,0288
PENYELESAIAN 0.o : 0., - 0ro:0,0288 - 0,0284 : 0,0004 radial
Untuk penampang AB : (Gambar 90) berarti puntir C yang berhubungan dengan A dapat diabaikan.
8kN m
2kN m coNToHsoAL 47
Penampang melintang dari sebuah batang utama pada sebuah penyangga puntir terdiri
dari sebuah inti pusat baja bergaris tengah 72 mm, dengan selubung setebal l2 mm dari
perunggu diselubungkan ke batang inti sedemikian rupa sehingga antara baja dan pe-
runggu tidak terdapat selip.
GAMBAR 90
Bila pada penyangga puntir besarnya puntir adalah l0 kN m, tentukanlah besarnya
tegangan geser maksimum di baja dan perunggu akibat puntir ini.
lp: rx72a
' mma Untuk baja modulus kekakuan = 80 kN/mm2. Untuk perunggu, modulus kekakuan
-:840000n = 48 kN/mm2.
r
I, :g:9
r I PENYELESAIAN
hrntir total di A menjadi 8 - 2 =6 kN rn Seperti halnya pada sebuah batang malemuk yang mengalami lentur,,momen lembam
6000 q polar ekivalen dapat diperoleh dengan mengalikan nilai banding dari modulus-modulus
kekakuannya, yaitu:
840ri0rn-12,2

Di AB, q maksimum
6000 x 36
q:s4o"to],.* 1000: 8l,tl Nimm2
?;#:t'67
Juga
8 1,8 801!00 x Oaa
1) t') 1000
81,8 x 1000
ose: : 0,0284 radian
80000 x 36
G_AMBAR 9I
: 0,0284 * l-99
: t,o-r
ft-- Bila seluruh penampang adalah perunggu:
Untuk penampang BC
- nx48a :
I': l66n x 103 mma
.I, ekuivalen :1,67 *"\:r" .ryV
32
Puntir total di B (di bagian BC) akan menjadi 2 kN m. :; r96a+0,67 x n72a
"; : Q,64 + 0,56) x lo6zr
. 2000: q
t66 rT0% 4W : 3,2n x 106 mma

Di BC,4 maksimum
2000 x 24 . 10000000 et
x l0rz " 1000:92
:V N/mm2
166 x lob 9612
3,2n

92_80000x0., Tegangan'geser maksimum di perunggu : igr+rf : 4,79 N/mm2


Juga
8D - 600

n I
;g
t
t06 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik
Struktu t yang Mengalami Tegangan-tegangan Kompleks 107

Tegangan geser maksimum di baja : 36 x t;61 :!_]ym!n,


*x komponen adalah q1 dan f1, dan dianggap bekerja dengan arah seperti diperlihatkan
padaGambar 92(d).
Bagian EBC ini sekarang dalam keadaan setimbang. Uraikan gaya'gaya ke arah tegak
IEGANGAN-TEGANGAN GABI.]NGAN lurus dengan EB.
/, x EB -fnxEC cos 0+/, x BC sin 0-q, EC sin g
Bila sebuah titik pada sebuah struktur sekaligus merupakan tegangan langsung dan te-
gangan geser, hal-ini dapat diperlihatkan pada sebuah diagram dengan
cara yang sama Bagilah seluruhnya dengan EB:
-4xBCcos0:0
sesuai dengan konvensi yang diberikan pada Gambar g3(D), yaitu untuk
sebagian dari
sebuah struktur ABCD yang mengalami tegangan tekan langsung/] yang,bekerja
secara
horisontal, tegangan tarik langsung fy yang bekerja se-cara vertikal dan sebuah tegangan
f,:f,#cos e -;ffi sin o + cffi sin o + cffi cos o
geser vertikal q, diagram akan diperlihatkan pada Gambar 92(a).
EC BC
*:cos0 dan ff :sin0
Akan tetapi, seperti telah diperlihatkan dahulu (hal. 95) secara otomatis akan Tetapi
ada
sebuah tegangan geser horisontal komplementer sebesar q. Hal ini termasuk
dalam Gam-
bar 92(b).
fi : fy cos2 0 -/l sin2 0 + 2q cos 0 sin 0
Uraikan gaya-gayake sebuah arah sejajar dengan bidang EB:
q, x EB -frxEC sin 0 -J| x BC cos 0 + qx EC cos 0
qxBCsin0:0
Bagilah dengan EB (ECIEB : cos 0 BCIEB : sin 0):
Qr :Iycos 0 sin 0+L sin 0 cos 0 - q cos2 0 + q sinz 0
atau et : (fy */,) sin 0 cos 0 - q(cos2 0 sin2 0)
-
tetapi sin0cos0:lsin20
GAMBAR 92(o) GAMBAR 92(D) dan cos20-sin2g:cos2f)

'xl.
Hasilnya dapat diungkapkan:
fi : _/l
t, 'Y-,. fn cos2 0
Qt: (fv+t,)Y - q cos 2o
sin2 0 + q sin 20

. __0. dan 0 diketahui,fi dan q1 dapat dihitung.fi akan merupakan tegang-


Berhubung fy, f*
GAMBAR 92(c) an langsung pada bidang EB dan qr tegarrgan geser pada bidang EB.
GAMBAR 92(d) GAMBAR 92(e) Adalah tidak penting untuk mengingat dua persamaan untuk dan q 1 , tetapi para fi
mahasiswa haruslah betul-betul mengenal cara penjabarannya. tidak ada usaha untuk
Bahan dianggap memiliki satuan ketebalan sehingga gaya pad,a tiap permukaan ada- mendapatkan sebuah konvensi tanda, arah-arah gaya yang dapat didapatkan hanya de-
lah hasil kali dari tegangan dengan panjang dari sisi (/] x AD, l', x DCdst.). Gambar ngan pengamatan saja dai Gambar 92(d).
92(b) adalah dalam kesetimbabangan, suatu persyaratan yang pokok bagi tiap bagian Akan tetapi ada kejadian tegangan-tegangan khusus tertentu pada bidang-bidang
dari sebuah struktur.
miring yang pantas untuk dicatat, dan persamaan-persamaan di atas dipergunakan untuk
Bila dikehendaki tegangan pada sebarang bidang selain yang vertikal dan h<.rrisontal, menunjukkan hal tersebut.
hal ini dengan segera dapat didapatkan. Misalkan diminta untuk mendapatkan tegangan-
tegangan pada sebuah bidang yang membentuk sudut 0o dengan horisontal seperti di- Kejadian I
perlihatkan pada Gambar 92(c). Bila f, : f, : g (yaitu hanya tegangan geser q yang bekerja) dan 0 = 45o
Tinjau bagian segitiga BCE saja (Gambar 92(d)). Untuk bagian ini supaya dalam ke- fr:O-O+qsin(2x45')
adaan setimbang, harus ada sebuah Eayayangbekerja pada EB. (sin 90' : 1)
. Apapun bentuk gaya ini, ia dapat diuraikan ke dalam komponen-komponen sepan- fi : e (ff tarik, seperti diperlihatkan pada Gambar 92(d)).
j.n, bidang dan tegak lurus padanya. Misalkan tegangan-tegangan akibat g yu-g yu 4r :0 - q cos (2 x 45")
(cos 90" :0)
l, I \I
-

)
r08
Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik 109
Struktur yang Mengalami Tegangan-tegangan Kompleks

Soma halnya, dapat ditunjukkan bahwa bira


sebuah bidang tegak lurus pada EB yang terhadap kedua bidang, di mana tidak terdapat tegangan geser. Sebuah bidang tegak
rllambil [Gambar 92(e)] :
lurus di mana tidak ada tegangan geser yang bekerja padanya dikenal sebagai bidang
pada bidang FC utama G)rincipal plane).
Tegangan langsung yang bekerja pada bidang ini dapat diperoleh dari persamaan:
1z: Q
ez :0
dan Qf, tekan, seperti diperlihatkan pada Gambar 92(e)).

ytitu dua
f, : J, cos2 (,
-1, sin2 0 + q sin 20
tegangan geser komprementer, pada bidang-bidang
yang tegak rurus satu sama
rainnva, adatah ekivaten densan tes,nsan' taik Ini dikenal sebagai tegangan utama (pinclpal stress - "fp)
dengan tegangan geser, pada btdans+idans
d";;"; i;;;;;"ji*
u"ro*ra sama
miing sebesm 45" terhodap tegangan geser. Pengertian tentang tegangan utama sangat penting baik untuk pekerjaan praktek
Hal ini merupakan.dasar dari alasan mengapa lanjutan maupun untuk ujian-ujian tingkat permulaan. Banyak mahasiswa berpendapat
pada balok beton berturang turangan
geser dipasang pada sudut 45" dekat
dengan J.urui, puny*ggu. B.i*g-u.rung bahwa bab ini sulit untuk difahami, tetapi kalau diusahakan untuk memahami secara
menahan tegangan tarik, karena beton memiliki ini akan benar-benar mendalam:
tegangan ,rii. yung ,.ngat rendah. Te-
gangan tekan pada sudut 90o dapat
ditahan oleh beton. (a) caru konvensional untuk menunjukkan tegangan-tegangan pada sebuah bidang
penampang dari satuan lebar;
Kejadian 2 (b) merubah tegangan ke gaya dengan mengalikan dengan panjang dari sisi;
Bila
:0 (c) uraian dari gaya-gaya ini pada dua arah yang tegak lurus satu sama lainnya,
4 (hanya tegangan langsung saja)
(d) bahwa semua bagian dari sistem harus selalu dalam keadaan setimbang,

Qr : (J'y+ r,fll20 - g maka persoalan-persoalan pada tegangan gabungan tidak akan menimbulkan kesulitan.
Karena mahasiswa haruslah memahami sepenuhnya prinsip-prinsip perhitungan pada
: (f, + ,,rttn 'U beberapa halaman terakhir. Umumnya persamaan-persamaan yang dijabarkan dari per-
hitungan-perhitungan tidaklah begitu penting dan tidaklah perlu untuk mengingatnya.
Nilai maksimum dari (r (qmars) terjadi bila sin 20 = l
yaitu :4s'
0
BIDANG UTAMA DAN TEGANGAN UTAMA
dan
s^^k7l+
Bagaimanapun kompleksnya tegangan-tegangan pada setiap titik pada sebuah struktur,
(karena-f, adalah tarik dan /]
adalah tekan dalam contoh ini, selalu ada tiga buah bidang, yang saling tegak lurus satu sama lainnya, di mana,tidak ter-
merupakan perbedaan dari_ tegangan langsung
f,
+ 1*sebetulnya adalah
vertikal oan troriso'ntaif dapat tegangan geser (yaitu tegangan langsung tegak lurus pada bidang yang bekerja
Bilo hanya tegangan langsung bekeria satu-satunya). Bidang-bidang ini dikenal sebagai bidang-bidangutama dat tegangan lang-
ioa, auo bidang tegak iurus satu sama lain-
nya, tegailgan geser maksimum bekerja pada bidang-bidong sung yang bekerja pada tiap-tiap bidang tersebut disebut teganganutama,
pada sudut 45. poai o,taoi
bidang ini dan besarnya sama d.engan separo dari perbedaon Dalam praktek tegangan utama ini sering kali diakibatkan oleh tekanan-tekanan
tegongan rangsung.
terpakai, seperti misalnya batang yang mendapat tegangan tarik langsung, sebuah kubus
K4adian 3 beton uji atau contoh tanah dalam sebuah alat triaksial. Dalam keadaan-keadaan ini
Bila :0 (tidak ada.tegangan geser pada bidang B).
er tegangan utama diketahui dan tegangan geser pada sebuah bidang lain ditanyakan. Bagai
manapun juga, bila sebuah tegangan geser ditimbulkan dalam bahan, seperti misalnya
Qr:o:(f,+./Jy-! _qcos20 di badan sebuah balok atau batang yang terpuntir, maka bidang utama dapat disyarat-
kan, bersamaan dengan tegangan utama yang bekerja padanya. Untuk mudahnya, te-
q: +Ut+L)t!-20- gangan pada bidang ketiga lazimnya diambil sama dengan nol, sehingga hanyq-memberi-
kan persoalan dua dimensi.
atau ig 20 : +2ql(.1, + l,) Dengan merangkum bermacam-macam tegangan yang mungkin diberikan, atau
disyaratkan untuk dicari pada sebuah titik di sebuah struktur, kita dapatkan:
Ini adalah ungkapar dalam istilah tegangan asli dari (a) tegangan-tegangan langsung pada dua arah tegak lurus satu sama lainnya (/*
' mana diperoleh dua nilai dari 0,
berbeda sebesar 90o, yaitu dua bidanf tegak dan fr), bersamaan dengan tegangarb geser (q) pada bidang-bidang yang sama;
lurus satu sama tainnya di mana tidak ter-
' dapat tegangan geser. Dalam kenyata-annya juga
ada sebuah bidang ketiga tegak lurus (D) tegangan-tegangan utama maksimum dan minimum (fpr danfpr) dalam dua

U
\t
Struku r yang Mengalami Tegangan'tegangan Kompleks
lll
I l0 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik
Uraikan gaya.gaya ke arah horisontal:
arah tegak lurus satu sama lainnya, yang, sesuai dengan definisi, bukanlah me-
f' EB sin g : f*BC + qEC
rupakan tegangan geser pada bidang-bidang ini;
Bagilah dengan EB (BC/EB : sin 0 EC/EB : cos 0):
(c) tegangan geser maksimum (4-u.") yang bekerja pada bidang-bidang bersudut f, sin 0 :.;( sin 0 + q cos 0 (1)
45o dengan bidang-bidang utama, dan besarnya adalah sama dengan separo dari atau q:(fo_f,)ana (2)
perbedaan dari tegangan-tegangan utama (fpr -fp")- Juga akan ada sebuah uraikan gay a-1ty a ke arah vertikal:
tegangan langsung dalam.bidang ini ; f EB cos e : fyEC + qBC
(d) tegangan langsung dan tegangan geser (f1 danqr)padasebuahbidangpadase- , Bagilah dengan EB:
barang sudut yang diketahui terhadap satu dari bidang-bidang utama. f" cos 0:f cos 0 + q sin 0 (3)
q : ('f, _ fr) cot 0 (4)

CONTOH SOAL 48 Bagilah persamaan (l) dengan persamaan (3):


frsin 0 sin 0 + q cos-9
Terangkan istilah "bidang utama" dan "tegangan utama". r.rsl: -f,/:;oa? + q;in?
Bila pada sebuah titik di dalam suatu bahan terdapat tegangan tekan /, dan f,
il sin 0 cos 0+ dco"'0:lcot 0 sin 0+q sin2 0
pada bidang-bidang yang tegak lurus satu sama lainnya, bersamaan dengan tegangan ge- (fr-f') g ti' 6 :-rf(cos2 g sin2 0)
-
ser komplemerrtet q yang bekerja melintang tiap bidang tersebut, jabarkan dari prinsip- tetapi "ot 0 sin 0 : sin 2Al2
cos
prinsip pertama sebuah ungkapan yang memberikan besarnya dua tegangan utama pada dan cos20-sin20:cos20
titik tersebut. Carilah nilai-nilai dari tegangan geser q dan juga tegangan utama minimum - sin 20 q cos 2o
(L-D;:
pada sebuah kejadian di mana f* = 90 N/mm2 , fy = 45 N/mm2 dan tegangan utama
maksimum = 120 N/mm2, semuanya tekan.
tzze:
PENYELESAIAN
atau
fg
Sebuah "bidang utama" adalah sebuah bidang di dalam sebuah bahan di mana tidak ter-
Hal ini akan memberikan dua nilai yang berbeda 90o dan ini akan berupa
sebagai dua
dapat tegangan geser, yaitu semua tegangan adalah tegangan langsung yang bekerja tegak ungkapan yang dijabarkan pada halaman
lurus pada bidang tersebut. Selalu ada tiga bidang semacam itu di dalam sebuah bahan bidang utama. (Hal ini adalah sama dengan
tegangan-tegangan)'
yang mengalami tegangan, dan ketiga bidang ini adalah tegak lurus satu sama lainnya. I I l, perbedaan pada tanda-tanda adalah akibat perbedaan arah dari
Sebuah "tegangan utama" adalah tegangan langsung yang bekerja pada bidang
Kalikan persamaan (2) dengan persamaan (4):
utama (lihat definisi yang diberikan di atas).
Besarnya kedua tegangan utama tersebut (tegangan utama yang ketiga sama dengan q, : (f, - J,) tan 0 (fo - fr) cot 0
nol) dapat diperoleh'dengan mensubstitusi ke dalam persamaan-persamaan untuk 0 q' :fo' -f$r-folo+JJy^
atau Ir, - lf, * LVp + tJ J:r'1 i\ :o (5)
danfo yang ddabarkan terdahulu. Akan tetapi, adalah lebih mudah untuk bekerja dari
prinsip-prinsip pertama dan pertanyaan ini mensyaratkan bahwa hal ini haruslah di- dengan cara biasa,
lni merupakan persamaan kuadrat dari fp yang dapat diselesaikan
kerjakan.
yaitu:
Gambar 93(a) menjumlahkan tegangan-tegangan yang bekerja pada sebuah titik
dalam bahan.
Bila sebuah bidang utama membuat sudut 0 dengan horisontal, tegangan-tegangan
yang bekerja pada EBC diperlihatkan pada Gambar 93(b).
=+l(f,+f,)tJffi\
:11ff,+/.)+ JTi-IYi4tr1 (6)

Hal ini akan membetikan dua nilai dari tegangan utama, nilai maksimum adalah bila
tanda + dipergunakan dan nilai minimum bila tanda - dipergunakan' Catatan:
Tegangan
geser maksimum pada buhun ukun terdapat pada sebuah bidang yang bersudut
45o ter-
adalah separo dari perbedaan antara tegangan-
hadap bidang-bidang utama dan besarnya
tegangan utama (lihat halaman 1 l0), yaitu:
GAMBAR 93(a) GAMBAR 93(D)

t
\
ill Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Stru ktur yang Mengalami Tegangan'tegangan Kompleks 113

lotongan geser maksimum,

o:
'maks
-1
2
: L!/G=|j +47 bekerja pada sudut (0 r 45') horisontal. 45N/mm2
47,4N/mmz
(r;'
N-' 4Z4Nlmm2
\"q, a
"90N/mm'
t;- urryf.fi*."."
geser
\41 ,/
,2
mm
l"= 45N/mmz EO
I- mox:
47,4N/mmz -Y, 52,5N/mn
GAMBAR 93(c)

4Z4Nlmm
Bagian terakhir dari contoh soal 48 dapat diselesaikan dengan mensubstitusikan pada o.l*r,.".)'r&
persamaan (5) (lihat Gambar 93(c)):

GAMBAR 93(d)
q2: !202 -(120 x 45)-(120 x 90)+(45 x 90)
= 2250
q : t47,4 Nlmmz
coNToH soel 49
dan dari persamaan (6). Sebuah batang dengan penampang melintang yang bulat dapat menahan sebuah puntir,
for : l2o : +l(45 + 90) + diterapkan terhadap sumbu longitudinal, yang menghasilkan sebuah tegangan geser pada
serat-serat luar sebesar 60 N/mm2, atau tarikan aksial yang menghasilkan sebuah tegang-
: 105 an tarik sebesar 90 N/mm2. Bila puntir dan tarikan aksial diterapkan secara bersamaan,
for: ll1qs + 90)- lo5l tentukan tegangan utama dan tegangan geser maksimum. Tentukan juga kedudukan-
kedudukan dari bidang-bidang di mana tegangan-tegangan tersebut bekerja, secara relatif
tegangan utama minimvm f pz = l5 N/mm2 . terhadap sumbu longitudinal dari batang.
lazimnya bagian yang terakhir ini paling tepat diselesaikan dengan fnenggunakan prin-
sip-prinsip pertama.

Catatan: 6ON/mm2
2 x 9ON/mm2
41,4
tB 20: , l.rgltrdl.;,
45-90
: -2rl U
dari batang

[tan- -2,1) : l8o' - 64" 32'7


t(
20 : 180' - 64" 32'
GAMBAR 94
0 : 57'-. 44',
Tegangan geser maksimum : j.rz(a5
- 90), + 4 x 2250
= 52,5 N/mm' yurgbekerja pada sudut 57"44' - 45" = 12"44'terhadap horisontal,
yaitu untuk pola tegangan pada bahan ini tegangan utama maksimum adalah PENYELESAIAN
120
N/mm2 tekan yang bekerja pada sebuah bidang pada sudut 57" 44' terhadap horisontal. Tegangan-tegangan diperlihatkan pada Gambar 94. Uraikan gaya-gaya ke arah horison-
Tegangan geser maksimum adalah 52,5 N/mm2 yang bekerja pada bidang dengan sudut tal.
. f 2o 44' terhad.ap horisontal. Tegangan utama minimum adarah 15 N/m;'z tekan. Hal
ini diperlihatkan pada Gambar 93(d). l, AB sin 0 :60 AC'- 90 BC
l.o sin 0 : 60 cos 0 * 90 sin 0 (t)
\
i:
,-t
5r! Q
ll4 \ r
JI Walilola N,l usfajab. 69
Bahan Konstruksi dan Struktur feknik
Struktu r yang Mengalami Tegangan-tegangan Kompteks !!-IRAEAYA lrs
Uraikan gaya.gaya ke arah vertikal:
loABcos0:608C Tegangan utama minimum =
-12 atau l2 N/mm2 tekan
l', cos 0 : 60 sin 0 t2)
,i, o :6 Jos i
Hal ini diperlihatkan pada Gambar 95(a)
dari (2)
60
Substitusikan ke dalam (l): 12N/mm2
-.cos
1;.T: 0 i
6o cos 6 - eplot l4ON./mm2
l4ON/mm2
lo'+9070- 3600: o
ur+ tzo'117r- 30):6
lp: -120 or +30 bidang tegangan A
geser maksimum
Tegangan-tegangan utama adalah
1?L \llrnml tarik (tanda negatif menandakan bahwa utama
berlawanan dengan arah yang diperlihatkan) atau 30 N/mm2 tekan. GAMBAR 9s(c) GAMBAR 9s(b)

Tegangan geser maksimum 120 - (-30) (b) Untuk tegangan langsung /a5 pada bidang tegangan geser maksimum, pandanglah
Juga, dari persamaan (2): bagian ABC saja. Uraikan gaya-gaya tegak lurus pada AB:
tgo : l,loo ,/orAB: 45'- 140 BC sin 45,,
12 AC cos
= -l20lffi atau 30/60
.l*: 12 cos2 45
: -2 - l4o sin2 45'
:12x 0,5-140x0,5:
atau i -64
Untuk 120 N/mm2 tegangan tarik, gr = tg-r (- 2) = (1g0. _63"26')- = 116"34, terha_ v atau 64.N/mrn1 tarik (tanda min menandakan berlawanan arah dengan yang diperli-
hatkan).
dap sumbu longitudinal.
Untuk 30 N/mm2 tegangan tekan, 02 = tg-l (- 'A) = 26o39' terhadap sumbu longi-
(c) Sebuah bidang yang membentuk sudut 30o dengan tegangan tarik utama yang besar
diperlihatkan sebagai bidang DB [Gambar 95(D)] . Tegangan langsung dan tegangan
tudinal.
geser pada bidang ini berturut-turut adalahfi dan q 1.
Untuk geser maksimum, sudut terhadap sumbu longitudinal
= 116"34'
-tegangan
* 45" = 7l\Ldan sebuah tegangan geser maksimum komplemenier pada sudut 90o +
Uraikan gaya-gaya tegak lurus terhadap DB:
(?l"l+') = l0l"sn' terhadap sumbu longitudinal. t' of,: 30"
ff,$.t9',1l,'"P$sin
iiS
coNroH soei 50
: 140 x 0,75 - 12 x 0;25
= 102 N/mm2 tarik, seperti diperlihatkan.
Pada sebuah titik
pada penampang melintang sebuah balok yang dibebani, tegangan uta-
ma yang besar adalah 140 N/mm2, tarik dan tegangan geser maksimum adalah 76
N/mm2. Tentukan untuk titik tersebut: (a)berapategangan utama yang kecil;(b) be- Uraikan gaya-gaya pada bidang DB:
sarnya tegangan langsung pada bidang tegangan geser maksimum; (c) keadaan dari te- q DB : 140 BC sin 30'+ 12 DC cos 30"
gangan pada sebuah bidang yang membentuk sudut 30o dengan bidang tegangan tarik Q:140 cos 30'sin 30'* 12 sin 30'cos 30"
utama yang besar. /t
:l40xf"O,S+12xO5x J:
2
PENYELESAIAN : q5;!*ry/ryn,
(a) Karena tegangan geser maksimum = separo dari perbedaan antara tegangan-tegang-
an utama:
Penyelesaian secara analitis selalu megyangkut uraian gaya-gaya kedua arah yang
1t
/Q:-
140 - minimumf tegak lurus satu sama lainnya. Akan tetapi, ada sebuah cara secara grafis untuk menye-
2
lesaikan persoalan-persoalan tegangan yang kompleks.

{
l16 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Stru k t r r y an g Men ga la m i Tegan ga n'tega ngan K om p l ek s tt7

LINGKARAN TEGANGAN MOHR Tegangan-tegangan utama yang diberikan harus digambar dengan tekan dan tarik
denganarahyangberlawanan,yaitujikafpzada|ahtarikdanfpttekan.Aakandise-
Lingkaran tegangan Mohr memberikan sebuah cara yang sederhana untuk mendapatkan belah kiri dari O dan B sebelah kanan. Kalau tidak demikian maka konstruksi adalah se-
bermacam-macam tegangan dengan cara grafis. Bukti dari cara ini adalah sederhana perti yang diperlihatkan.
tetapi cukup membosankan sehingga tidak diberikan di sini. Bila dua tegangan langsung tegak lurus satu sama lainnya f* danl, diberikan, ber'
Anggaplah bahwa sebuah benda menahan tekanan utama fo1 danfrrseperti diper- samium dengan tegangan geser q pada bidang yang sama [lihat Gambar 97(c)] maka
lihatkan pada Gambar 96(a). Misalkan tegangan f1 dan q1 adalah tegangan langsung dan
konstruksi dari lingkaran tegangan adalah sebagai berikut:
tegangan geser pada sebuah bidang yang rnembentuk sudut 0 dengan bidang di mana
tegangan
"fpr bekerja.
Konstruksi grafis berjalan seperti di bawah ini [lihat Gambar 96(D)] :
(a) Sepanjang sebuah sumbu OX beri tanda titik A sedemikian sehingga OA = f pz.
(b) Sepanjang sumbu yang sama beri tanda titik B sedemikian sehingga OB = fpr
(di sini dianggap bahwa fpt adalah tegangan utama maksimum danf2 adalih
tegangan utama minimum). GAMBAR 97(a)
(c) Bagi dua AB di D dan gambarlah setengah lingkaran, dengan pusat D, dengan
jari-jari DA = DB.
(a) Sepanjang sumbu OX tandai titik Pr sehingga OP r = fy.
(d) Gambar tali busur AC sedemikian sehingga sudut CAB = 0.
(b) Sepanjang sumbu OX tandai titik P2 sehingga OPz = f*.
(e) Tariklah garis tegak lurus dari C terhadap OX dan memotong di E.
(c) Dari P2 tariklah garis tegak lurus P2 C 1 sehingga PzCr = Q.
Sekarang: (d) Bagi dua P1P, di D dan gambarlah sebuah lingkaran dengan pusat D, dengan
OE = tegangan langsungfi pada bidang bersudut 0 jari-jari DC1 [lihat Gambar 97(b)).
EC = tegangan geser q1 pada bidang bersudut 0
Ini memberikan lingkaran tegangan Mohr [Gambar 97(b)l;OA dan OB berturut-turut
adalah tegangan utama minimum dan maksimum. Tegangan-tegangan pada tiap bidang
yang lain dapat didapatkan seperti pada konstruksi yang terdahulu.

GAMBAR 96(a)

GAMBAR 97(D)

CONTOHSOAL 5I
GAMBAR 96(b)
Pada sebuah pada sepotong bahan terdapat'dua bidang yang tegak lurus satu sama
titik
lainnya di mana terdapat tegangan-tegangan normal sebesar 90 N/mm2 tarik dan 45
Juga harap dicatat: nilai kemungkinan maksimum dari tegangan geser adalah jika 0 = N/mm2 tarik, bersamaan dengan tegangan geser sebesar 40 N/mm2, slperti dinyatakan
4-5o dan nilainya akan sama dengan OD, di mana OD = f;, i %Go,
- fo) J (fu, - dalam Gambar 98(a). Pada bidang ketiga yang tegak lurus pada kedua bidang tersebut
f p, )l 2 (seperti dibuktikan). tidak terdapat tegangan.

l,ir
.s

Iilt Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Strukrur yang Mengalami Tegangan'tegangan Kotnpleks ll9
(a) Tentukan dengan jalan perhitungan tegangan-tegangan utama pada titik terse- (b) Konstruksikan lingkaran tegangan (Gambar 98(c).
blt dan kemiringan dari bidang-bidang di mana tegangan-tegangan tersebut bekerja.
(D) cocokkan hasilnya dengan (a) dengan menggunakan lingkaran tegangan Mohr.
Hal ini cocok dengan tegangan'tegangan utama yang dihitung di (a) di atas.

PENYELESAIAN geser
(a) Misalkan bidang utama membentuk sudut 0 dengan horisontal, seperti diper- N/mr
lihatkan pada Gambar 98(D). Uraika.- gaya-gaya ke arah horisontar:
foCOsin0:90DE-40CE 40
l', Sin 0 : 90 sin 0 - 40 cos 0 (l)
45N/mm2 P t2d
tarlK
I | loruz.n.n' t"=22
't4 I
N/m#
l-40N/mm2
I goNz.-' fo.= ll

t- GAMBAR 98(c)

4ON/mm,i 4ON/mm'
I
GAMBAR 96(a) 45N,/mm2 45N./mm2 GAMBAR 98(D)
SOALSOAL UJIAN
Uraikan gaya-gaya ke arah vertikal:
foCDcos0:45CE-40DE L Gambarlah distribusi tegangan geser pada penampang balok yang diperlihatkan
pada Gambar 99 untuk sebuah beban geser sebesar 60 kN. Bandingkanlah tegangan geser
fo cos 0: 45 cos 0 - 40 sin 0 (2)
Bagirah (r) dengan (2): maksimum dengan nilai rata-rata seperti dihitung secara lazim.
2. Hitunglah geser horisontal maksimum pada balok yang diperlihatkan pada
Gambar 100,di mana gaya geser adalah 150 kN. Gambarlah diagram distribusi tegangan
fo sin 0 90 sin 0 - 40 cos
geser untuk penampang. Anggaplqh bahwa profil I adalah terbuat dari persegi-persegi
f, cos o 45cos0*40sin0
empat.
90 sin 0 cos 0-40 cos2 0 : 45 sin g cos g_40 sin2
45 sin 0 cos 0 : 40 (cos2 0 - sin2 g)
45 sin 20 3OOmm x.lSmm (Pelat
-*_a_: 40 cos 20 F--llgQrnrn---l
zPmm

ts 2o :Y# : r;78 tebal


rata-rata
20 :60" 40' 2OOmm 22mm
0 :30"_W lOmm

Dari persamaan (l)


fp:90 - 40 cot 0
:90-40x1,7 25Omm x 2OOmm

:22 N/mm2 tarik profil f


I aoo* I

(tegangal utama minimum) pada sudut 30. ZO t.rfrrO.p t *ir*tuf GAMBAR 99 GAMBAR lOO GAMBAR 1O1
.
Atau
fp:90-40xcot(90"+30' 20')
: 90 + 40 tan 30" 20'
:90*40x0,58 3. Buatlah sketsa diagram variasi tegangan geser untuk penampang yang diperli-
: 113,2 N/mm2 tarik. hatkan pada Gambar l0l, dengan memperhatikan semua variasinya.
I 20 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Kompleks l2l
Struktur yang Mengatami Tegangan'tegongan

4. Sebuah balok baja canai dari profil T adalah 500 mm dalam dan 200 mm lebar, 34 N/mm2, tentukan nilai tarik maksimum boleh dari f*,dati tiap kejadian-kejadian di
llens'flens tebalnya 25 mm dan badan tebalnya r5 mm. penampang melintang boleh bawah ini:
tlianggap disusun dari persegi-persegi ernpat. Balok tersebut disangga iederhana dengan
bentang 6 meter dan memikul beban terbagi rata sebesar w kN/m pada seluruh bentang- (a)Jr:o; q:o
(b) ir= 28 N/mm2 tekan, q : Q

iri"i, :28 N/mm2 tekan, a :


nya. Bila tegangan-tegangan geser pada bidang-bidang horisontal dan vertikal pada se-
20 N/mm2'
buah titik 150 mm di bawah permukaan atas dari flens dan I
,5 meter dari sebuah per-
letakan adalah l4 N/mm2, tentukan nilai dari w.
5. Dua benda uji, A dan B masing-masing bergaris tengah l0 nrm, dihasilkan dari
bahan logam yang sama. Benda uji A, menahan sebuah tarikan aksial, menunjukkan per-
tambahan panjang rata-rata sebesar 0.036 mm tiap kN, diukur pada sebuah batang
ukur-
an 200 mm, sedangkan benda uji B, menahan puntir murni diterapkan terhadap sumbu
longitudinal, ternyata terpuntir sebesar 0,1 " pada sebuah batang sepaniang 200 mm un-
tuk tiap nlm kN dari puntir yang diterapkan. Tentukan besarnya ,lo,iulus elastik lang-
GAMBAR 1O2
sung, n.rodulus kekakuan dan nilai banding Poisson untuk logam tersebut.
6. Puntir aksial yang berlawanan diterapkan pada akhir sebuah batang lurus,
ABCD. lVtasing-masing bagian AB, BC dan cD adalah 500 nrn.r panjang dan memiliki
I Sebuah blok bahan persegi mengalami sebuah tegangan tarik horisontal sebesar
l.
penanlpallg rnelintang bulat yang berlobang, garis-garis tengah internal
berturut-turut adalah, AB 24 mrn dan 56 mm, BC 24 mm dan 64 mnr. CD 4g mm dan
dan eksternal l l0 N/mm2 pada sebuah bidang Jan sebuah tegangan tarik sebesar 46 N/mm2 pada se-
geser sebesar 60
64 rnm. Modulus kekakuan dari bahan adalah 90 kN/mm2 sepanjang batang. Hitunglah: buah bidang yang tegak lurus, bersamaan dengan tegangan'tegangan
Carilah, dengan perhitungan, besarnya tegangan lang-
N/mm2 p.a-u urun-.t.t, yang sama.
(a) Puntir maksimum yang dapat diterapkan bila tegangan geser maksimum tidak sung dan tegangan g.r", piau bidang 40o terhadap arah tegangan 46 N/mm2 ' Carilah
boleh melewati 80 N/mm2. tegangan-tegangan utama dan tegangan geser mak'
iuga arah aaii UlOang-Uidang utama,
(D) Puntir tnaksimutn bila puntir dari D relatif terhadap A tidak boleh melampaui ,i.r. pada blok bahan ini. Uji semua hasilnya secara grafis'
20.
7. Sebuah batang berlobang di mana garis tengah ekstgrnal dan internal berban-
ding 5 : 3 disyaratkan untuk meneruskan suatu puntir sebesar 57 kN m. Tegangan
geser tidak boleh melervati 60 N/ntrn2 dari sudut puntir untuk panjang tiga
meter tidak
boleh melervati lo. Hitunglah rJianreter eksternal mininrurn dari batang sehingga meme-
nuhi syarat u.tuk keadaan tersebut. Modulus geser dari bahan adalah g2 kN/n;2.
8. Pada sebuah titik dalam sepotong bahan terdapat dua bidang yang tegak lurus
satu sama lainnya di mana terdapat tegangan-tegangan tarik normal sebesar g0 N/mm2
pada sebuah bidang dan 45 Nimm2 pada bidang yang lainnya. Tegangan normal
disertai
dengan tegangan geser sedemikian besarnya sehingga tegangan utamayang besar di titik
tersebut adalah 104 Nimm2 tarik. Tentukan berdasarkan perhitungan dan ujilah delgan
cara gralis besarnya: (a) tegangan geser pada bidang-bidang yang diketahui tersebut:
(D) tegangan utama yang kecil; dan (c) tegangan geser rnaksimunt.
9. Pada sebuah titik pada sebuah penampang melintang vertikal dari sebuah balok
horisontal, tegangan terjadi sebesar 90 N/mrn2 tarik (pada sebuah arah horisontal) dan
60 N/mm2 geser vertikal. Dengan menggunakan baik cara gralis ataupun analitis tentu-
kan untuk titik tersebut: (a) tegangan tarik maksimum; (D)tegangan tekan maksilrum;
(c) tegangan geser maksimurn; dan (d) kedudukan-kedudukan dari bidang-bidang di
mana gaya-gaya tersebut bekerja, relatif terhadap horisontal.
10. Unsur persegi yang diperlihatkan padx Gambar 102 nerniliki tegangal-tegangan
langsung,f, dan f, dan tegangan geser q yang bekerja pada bidang-bidang yang diperli-
hatkan' Bila kegagalan terjadi rvaktu tegangan geser pada sebarang bidang melewati
r23
Ketandaian dan Lendutan

6s:R6g atau R:6s150


Dari teori lentur
MIE
-f: ,: R
M1
atau EIR
Bas 5
t
\ KELANDAIAN DAN LENDUTAN
\
.\)
\\

Meskipun sebuah batang struktur yang mengalami lentur tidak mengalami tegangan
lebih, tetapi akan berubah bentuk. Perubahan bentuk ihi dianggap berbentuk lengkung
lingkaran (lihat teori lentur hal.64) dan bila bprlebih-lebihan.akan mengakibatkan pe- I

rancangan yang tidak memuaskan. Sebuah contoh dari persoalan ini adalah sebuah I
balok, bila melendut mungkin tak tampak oleh pandangan mata dan mungkin menye-
babkan pintu di bawah ambang tidak dapat ditutup. Untuk alasan ini maka peraturan-
peraturan praktek mensyaratkan lendutan boleh maksimum untuk sebuah bentang dari l
balok seperti juga tegangan-tegangan boleh maksimunr.
ll GAMBAR 1O3(a)
Seperti telah disebut dalam Bab 4 (hal. 9l ), ada hubungan langsung antara beban,"'
gaya geser, momen lentur, dan lendutannya pada tiap-titik tertentu. Ada beberapa cara
untuk menghitung kelandaian dan lendutan, tetapi untuk kejadian-kejadian sederhana
teorema Mohr dapat digunakan secara langsung. Dua teolema ini merupakan dasar dari
ba$an yang lebih luas dari analisa struktur lanjutan, tiap mahasiswa yang berminat
untuk menelaah soal ini lebih lanjut haruslah betul-betul menguasainya secara mendalam
dan bagaimana menggunakannya.
M60
EI Ds
TEOREMA II{OHR 6 -fil, pendek:
Teorema pertama I a*n panjang vang dipandang adalah
Tetupi untuk rendutan vang
Tinjaulah sepotong balok yang mula-mula lurus. Bila diterapkan beban, balok akan me- 3:T;:'k
M.
lendut. Garis pusat dari balok yang melendut diperlihatkan pada Gambar 103(a), di do :
mana titik-titik dari garis pusat dari balok A dan B mempunyai kedudukan A' dan B'. ,1ox
Gambar 103(b) menunjukkan diagram momen lentur sepanjang balok. Untuk seluruh Panjang AB:
Misalkan momen lentur rata-rata untuk bagian pendek dari balok PQ, sepanjang 6x,
sejarak x dari titik B =t14.
: fBM-'
o'*
[, Jn
Gambar garis singgung terhadap balok yang melendut di P dan Q dan misalkan
sudut antara kedua garis singgung ini (perubahan kelandaian) = 60. A' dan B' aun addlah luas
Bila panjang dari busur PQ = 6s;sudut yang, berhadapan pada pusat lengkung ada- di mana udu,un perubahan kelandaian attara J',vla,
lah 60 dan jari-jari garis pusat y'ang terlendut adalah R.
f,r0

t
124 Kelandaian dan Lendutan 125
Bahan Konstruksi dan Strukur Teknik

dari diagram momen lentur antara A dan B. kedua untuk mendapatkan lendutan maksimum, bila titik dari lendutan maksimum di-
Dengan menganggap E/ konstan: ketahui, karena di titik ini sebuah garis singgung terhadap balok akan horisontal.

perubahan kelandaian dari A'ke B' CONTOH


luas dari diagram momen lentur antara A dan B
Tentukan lerdutan maksimum untuk balok yang disangga sedefhana, bentang L,me-
EI nyangga beban terbagi rata sebesar w/satuan panjang untuk seluruh bentang (lihat Gam'
atau, secara lebih umum, teorema pertama Mohr menyatakan bahwa perubahan kelan-v bar 104(a).
daian dalam radian untuk sebarang panjang balok yang mengalami momen lentur ada- Mengingat pembebanan yang simetris, titik lendutan maksimum akan terletak di
lah sama dengan luas dai diagram MIEI unruk seluruh panjang. tengah, C [Gambar 104(D)].
Bila ketegaran lentur EI adalah konstan, hanya luas diagram momen lentur yang '' ,i :,'ol! ',"
perlu dihitung dan kemudian dibagi dengan EI. Bilafl berubah-ubah sepanjang batang
(yaitu luas penampang berubah-ubah atau bahan berbeda-beda yang digunakan), mat a
sebuah diagram Mf EI haruslah digambar. Hal ini diperlihatkan pada contoh soal no.
53, hal. l3).

Teorema kedua GAMBAR 1O4(a)

Dalam Gambar 103(a), misalkan garis-garis singgung di P dan Q memotong garis vertikal
lewat B di X dan Y sedemikian sehingga XY = 64.
Untuk nilai yang kecil dari 6A seperti yang diperlihatkan:

6/ : x60
GAMBAR 1O4(b)

M
tetapi ba :
Oix
at:ffa*
dan untuk seluruh panjang AB:

?.t"wr=
3^2^ I
[: '^:l^H'. *ul///Z
^^ // ///
di mana
l/ adalah panjang vertikal antara B' dan titik potong garis singgung di titik
Jo6/ GAMBAR 104(c)
A' dengan garis vertikal lewat B' (lihat Gamar 103(a). &Ixdx adalah momen statik
I^
dari diagram lentur antara A dan B terhadap B. Sebuah garis singgung tentu akan horisontal dan memotong penyangga sebelah
di C
Jadi teorema kedua Mohr menyatakan bahwa untuk sebuah balok yang semula kanan di X [Gambar 104(b)] . Titik B disangga sehingga tidak akan melendut, sehingga
furus yang mengalami momen lentur, vertikal antora satu terminal dan garis singung Ags = BX, yang juga merupakan lendutan maksimum dari balok'
dari terminal yanglain adalah sama dengan momen statik dari diagram MIEI terhadap
terminal di mana pery'otongannya diukur. Seperti halnya pada teorema pertama, bila EI
konstan, hanya diagram momen lentur yang perlu digambar. Bila E/ berubah-ubah, /cs : lendutan maksimu- : t
''"tE1 " (lihat Gambar l0a(a))
maka diperlukan diagramMf EL
Oleh mahasiswa perlu dicatat bahwa pada kejadian umum A adalah bukanlah meru- _wEpqxsUrc _ 5wLa
_NM
pakan lendutan dari balok. Akan tetapi adalah mungkin untuk mengetrapkan teorema EI

*
126 fuhan Konstruksi dan Struktur Teknik
Kelandaian dan Lendutan t27

/Lendutan maksimum : w!\


3. carilah lendutan :;:: untuk sebuah -:rt'i, panjang z, menahan beban
terbagi rata sebesar w/satuan panjang sepanjang batangnya.

(l-"rartu, maksimum :
#)
Balok-balok dengan ujung terjepit
Teorema-teorema ini dapat juga diterapkan pada balok-balok dengan ujung terjepit.

GAMBAR IO5
CONTOH

Carilah momen-momen jepit (momen primer) dan lerdutan maksimum untuk balok
Sifat+ifat dari sebuah parabola yang kedua ujungnya terjepit menahan beban terbagi rata sebesar w/satuan panjang se-
Dari contoh soal di atas jelas bahwa luas dan titik berat parabola harus dapat dihitung panjang bentangnya Z . (lihat Gambar 108).
secara cepat. Persamaan sebuah parabola adalah y = mx2 , yang memberikan kurva (a) Balok yang dibebani: dalam kasus ini, berdasarkan simetri pembebanan, mo-
seperti diperlihatkan pada Gambar 105. m€n-momen jepit M 6 dan M s haruslah sama.
Luas yang dibatasi oleh sebuah parabola dan sumbu y adalah sama dengan 2l3xy, (b) Diagram momen jepit: luas total : - M eL atau - M rL
dan titik berat ltrasan ini terletak 3/8x dari sumbu y. Luas yang dibatasi oleh sebuah (c) Diagram momen lentur bebas: luas total dari diagrarr momen lentur "bebas" =
parabola dan sumbu.x sama dengan ll3xy, dan titik berat dari luasan initerletak/ay .wL2t_ wI]
L
dari sunrbux. Sifat-sifat lain dari parabola diberikan dalam Bab 6, hal. 160. n '8 "- n
Mahasiswa sekarang harus menyelesaikan kasus-kasus standar di bawah ini: (d) Diagram momen lentur akhir: diagr4m ini boleh digabung untuk mendapatkar
l. carilah lendutan maksimum untuk balok dengan penyangga sederhana bentang diagram momen lentur akhir. Akan tetapi untuk pesoalan luas momen adalah
Z dengan beban titik ltr di tengah [lihat Gambar 106(a) dan (D)] . lebih mudah untuk tetap memisahkan satu sanra lainnya-
r., j r ,l (e) Balok terlendut: lendutan maksimum terletak di pusat C.
/- '
/lendutanmaksimum -wL'\ '
48Er) Karena balok adalah horisontal pada kedua ujung-ujungnya, perbedaan antara kelandai-
\ ,.i .
an dari A dan B adalah nol, dan untuk itu, menurut teorema Mohr pertama, luas dia-
WW
a) l_ gram momen lentur harus sama dengan nol. Hal ini berarti bahwa luas diagram momen
| .l I GAMBAR ro6(a) ceMsen roz(c) lentur "bebas" positif harus sama dengan luas diagram momen lentur "terjepit" negatif.
I J :-B
*L' :_ n,
MOL
12
u^:*A
^t2
GAMBAR 107(c)
M,:V
"12
Momen akhir pada pertengahan balok rl4"
2. Carilah lendutan maksimum untuk konsol, panjang I,
menahan beban titik I/ wI] wll
pada ujungnya fiihat Gambar tO7(a),(D), (c)] . 812
Dalam kasus ini balok tetap horisontal pada penyangga dan A diukur pada titik lendutan wE
maksimum, yaitu mengambil momen-momen luas terhadap B. 24
::::r/

L t
129
128
Eahan Konstruksi dan Struktur Teknik Kelandaian dan Lendutan
dari C ke B terhadap B'
Momen statik dari diagram momen lentur "bebas"
/zwt2t\
:1--
5 L
-2)lx--x-
8
\3 8 2

5wIi
- f84
GAMBAR 1o8(c)
GAMBAR 1O8(D) ,.'. lenduran maksimum : (-#.t#)lt'
wLa
384E1
:
dan lendutan mak-
Mahasiswa sekarang harus dapat mencari momen'momen lentur
bentangl' muatan titik
simum untuk balok yang kedua ulungnyu tedepit' dengan
'y
di tengahnya
/ WL -. : WL r^-r..+^- maksimum :-
WLt \
: lendutan *^r--;-,,,.-
(v^ lvlr: # Mt"r,gnh d1 9ZEI )
untuk mencari titik lendut-
GAMBAR rO8(c) Bila muatan titik I4l tidak terletak di tengah, tidak mungkin
an maksimum berdasarkan pengarnatan dan dengan
itu lendutan maksimum tidak dapat
jepit ujung dapat diperoleh
ditemukan dengan segera. Akan tetapi, momen-momen

I
_l_
GAMBAR 1O8(d)
I
sebagai

CONTOH
berikut:

carilah momen-momen jepit ujung untuk balok yang diperlihatkan


pada Gambar 109(a)
kejadian ini besarnya
(a) Balok dibebani: momen'rnomen jepit M 6 dar. Ms dalam
tidak akan sama.
(b) Diasrammomenlenturiepit: luas: -}(Mo + MB)L
(c) Diagam momen lentur bebas: tu , : +L \ob : lwaa
(d) Diagarn momen lentur akhir: diagram gabungan dapat digambarkan seperti
c yang terlihat, tetapi tidak praktis untuk persoalan-persoalan momen-luas.
GAMBAR 1O6(e)
(e) Balok terlendut: catat bahwa momen lentur adalah pada "bagian tarik" dari
balok.

Juga balok akan horisontal pada titik lendutan maksimum C. Oleh sebab itu momen Untuk balok yang kedua ujungnya terjepit perbedaan kelandaian antara ketlua
statik dari diagram MIEI dari C ke B terhadap B akan sama dengan lendutan maksimum. ujung A dan B adalah nol, oleh sebab itu diagram momen lentur positif haruslah sama
Momen statik dari diagram momen lenrur "terjepit" dari C ke B terhadap B. dengan diagram momen lentur negatif.

){trlo+ Mr)L:lwab
: (-'^i)" ln
M MB:
*{ (l)
^+
:(-
/ n'EL\ L
n z)',t Berhubung penyangga-penyangga tetap pada ketinggian yang sama, garis silggung lewat
wLa A harus melewati E, yaitu A dari A ke B adalah nol. Oleh sebab itu berdasarkan pada
96

&
131
130 Eahan Konstruksi dan Struktur Teknik Kclandaian dan Lenduan

: w'1b
oa' +
6L'-"
3sb + a2\

Substitusikan a * b= L atau a = (L - b)
GAMBAR 1O9 (a)
b) + (L -
6L'-- +
:W_X_bf ZA, 3b(L - b\27

Wab
: -(/\b+ Lt

Karena momen luas total ternadap B haruslah


nol:
GAMBAR 1O9(D)
c *o!@+ r): o
-(Mr*2Mo) u + 6

I tVe
atau
?'i ioo
GAMBAR 1O9(e) MB+2M^: ---E-
Wab(b + L) Q\

Juga, dari (1)


Wab
Ms*Mt:-L
GAMBAR r09(d)

W/satuan Paniang

uo=Pz M.=# M'=#


.wLal
lendutan mars.=3[lf-t

GAMBAR 109(e)

teorema Mohr kedua, momen dari seluruh diagram momen lentur terhadap salah satu
'i* =^,ifi Il-+
/ wL3'
lendutan maks.:16ZET
penyangganya haruslah sama dengan nol.

Momen statik dari diagram momen lentur "terjepit" terhadap B

: (-+M
^L) "T
* G\M,L) ,TL
- -'|e*e* Ma) w/satuan paniang

Momen statik dari diagram momen lentur ,,bebas,'terhadap


B

: tl*ab2xib+i , t{azb , (,.,


t t GAMBAR 11O

J &
r33
Kolandeian dan Lenduten
132 Bahan Konstruksi dan Stuktur Teknik

ujung M :90kNm
Dikurangi Momen-momeniePit ^:160:F::
*^:ry(*- ,) 160x12x3 :30kNm
Ms:_-F-
:=Wab2 160x3x1 :l20kNm
: ----
Momen "bebas" dalam pembebanan 4 --
l60kN
Substitusikan ke (1) ' t6ot N

Wab Wab2
^, _
- -T- ---E-
rvtB

wa2b
-E- GAMBAR 112(4)
GAMBAR r12(c)

Semua hasil untuk momen dan lendutan-lendutan sejauh ini dalam bab ini adalah
merupakan kasus-kasus standar dan harus selalu diingat. Gambar 110 adalah sebuah
rangkuman dari hasil-hasil tersebut di atas.
-Ve
rookN 75kN 50kN
GAMBAR r12(d)
, 30kN/m GAMBAR TI2(D)
L--I----Ja
a ')tr r'ftuo*={c 30 + 3/o(9O - 30) = 75 kN m
2,5m I Momen akhir di bawah pembebanan =
i

ini diperlihatkan dalam Gambar ll2('b)'


I
, Hal-hal pada sebuah balok dengan ujung terjepit'
'"--lr--.] [___*__j urrtuk menghitung reaksi.reaksi ujung
maka ambillah ,no.n.nl-on,en terhadai
sebuah penyanBganya seperti cara
yang lazim-
jepit [Gambar 112(c)] '
GAMBAR 111(o) GAMBAR 111(b) GAMBAR 111(c) nya, dengan mempertratikan momen-momen
C _C C C
so_ r6o x, *
q"v^
CONTOH ill ?rrro
: 2l rI
Carilah momen-momen jepit ujung (momen primer) untuk kejadian-kejadian seperti V;: t6o - t3s
diperlihatkan pada Gambar I I l.
geser [Gambar llz(d)l '
dengan menyuguhkan diagram'gaya 13(a)'
JAWABAN diperlihatkan seperti pada Gambar I
Kasus umum untuk reaksi ujung dapat
(ct)Mo: Ms:62,5 kN m
(b) Mr: Mc:90 kN m
(c) Mc:642 kN m Mo:52,5 kN m
q
M1

v^fi-lo
W
I

I b
MB

lv'
l
t

GAI\'BAR TT3(d)
coNroH soel 52 GAMBAR 113(D)
Gambarlah" diagran-diagram momen lentur dan gaya geser untuk sebuah balok yang Ambillah momen'momen terhadaP B:
ujung-ujungnya terjepit dengan bentang empat meter dengan sebuah beban titik sebesar
LVn- M^- Wb * Mt: g
160 kN satu meter dari penyangga sebelah kiri. LV^- Wb * (Mr - Mr\
wb Mn-M&
PENYELESAIAN va,: -L + -* r-
Lihat diagram beban, Gambar ll2(a)

I
134
Bahan Konstruk$i dan Struktur Teknik 135
Kelandaian dan Lendutan

tetapi wblL adalah reaksi dari A (Ra)iika barok


adalah gaya dalam kopel yang diperlukan untuk
tersebut tidak terjepit (Mx- Milrt
(Mt * Ms),yaitu lihat Gambar
mengimbangi ,no;.; tidak setimba,g
t33(b).

Mo-Mr:VxL GAMBAR 114(c)


v : Yt-U"
L
l'e: Re* V PENYELESAIAN
JlkaMs) Mx, persamaan menjadi; Balok diperlihatkan pada Gambar ll4(a). Diagram-diagram MfI terjepit dan bebas di-
Vo: Ro- V
gambarkan seperti pada Gambar fia(r.) dan (c). Diagram-diagram tersebut adalah me-
rupakan diagram-diagram momen lentur tetapi ordinatnya dibagi dengan nilai I rata-
Hal ini menrberikan cara yang cepat dan rnudah untuk mendapatkan gaya geser rata pada tiap titik.
sebuah balok terjepit, tetapi adalah penting pada
untuk menyadari uahwa adatah sama harnya Karena tidak ada perubahan kelandaian dari A ke B, luas dari diagrarn-diagram
seperti mengambil momen-rnometr terhadap MII terjepit dan bebas haruslah sama (E dianggap konstan), atau:
sebuah penyangga.

Balok dengan penampang yang berubah-ubah luas a + luas D + luas c * luas d = luas e + luas/
Bila momen lembam dari barok berubah-ubah
sepanjang batangnya, maka diagram MII i)ts * tV+PLs + 1(Y'
j!'\ t,s + \ff u
harus digunakan untuk persoalan-persoalan
momen luas.

--Z,2N, . ,2N, .
coNToH soer 53 1t2)t12ft,r
Sebuah balok horisontal ACB, panjang tiga
meter, dijepit pada ujung A dan B, yang
4M^+2(M Mr) * (Mr * Mr)* 2MB:960 + 480
mempunyai ketinggian yang sama. Batang tersebut
p.nu,np"ng.n.tintungnyu berubah di
^+ 7M^+ 5Mr: 1449 (l)
titik tengahnya C sedemikian rupa sehingga momen lembam
uourur, r'un'tur.;ffi';; "
dan 2I untuk jarak cBl sebuah beban vertikal Juga, sebuah garis singgung dari A lewat B. Ambillah mcmen'momen luas terhadap B
tinggal terpusat sebesar 320 kN bekerja
pada titik tengah C. Tentukan mornen-momen jepit (luas-luas hanya dinyatakan dengan huruf-huruf saja pada baris pertama);
di A dan B.
a x 2,5 * b x 2*c x 1 * d x 0,5 : e x 2 *J'x I
320kN
2) x 4Mo*2 x 2(Mo* Mr) + I x (M a+ Mrl**,oitolorr"
loMA + 4M r* Mil + (M o* *l:*rffi
B
5M 2Mr : 399 (2)
GAMBAR rr4(a) Dari (l) dan (2) ^+
(l)x2 l4M^+10Mr:2339
(2)x5 25M^+10Ms:4000
tlM I 120
^: [01,8 kN m
M^=
O ./M^+MAI Substitusikan ke (2)
,/ -la-l GAMB,A.R r 14(D) 2MB- 800-5x 101,8
bt Ms: 145,5 kN m

coNToH soel 54
Sebuah konsol serba sama, horisontal panjangnya lima meter. Konsol tersebut menahan
dua beban terpusat yang beke{a vertikal ke bawah, satu sebesar 20 kN bekerja pada

t
137
136 Bahan Konstruksi dan Strukfrrr Teknik Kelandaian dan Lendutan

penamPang yang paling berat


sebuah titik 1,5 meter dari ujung jepit tertanam dan satu sebesar l0 kNbekerjapada dari tiga penampang adalah dalam perbandingan d ?J' 3I'
vertikal dari penyangga R bila sebuah beban sebe'
ujung bebas. Konsol tersebut disangga oleh gaya terpusat pada sebuah titik tiga meter berada"di ujungl.pit. Tentukan realsi
dari ujungjepit tertanam. Tentukan besar dari gayapenyan1ga kalau penyangga tersebut sar 120 kN diteraPkan di A-
terletak pada garis horisontal yang sarna.

PENYELESAIAN
'Balok
ini dapat dianggap konsol yang disangga di B fiihat Gambar I l5(a)] . Bila
sebagai A
nilai dari penyangga dimisalkan R, diagram momen lentur dari penyangga saja diperlihat- r20kN
kan dalam Gambar i15(b). Dagram momen lentur untuk konsol yang dibebani diper-
lihatkan dalam Gambar' I I 5(c).
lokN
PENYELESAIAN
penyangga [Gambar I l6(b)] dan
Dua diagram'diagram M// harus digambar, satu untuk
GAMBAR lls(a) satu untuk beban [Gambar I l6(c)] '
luas dari seluruh diagram
Karena garis singgung di Aian lewat B, lnomen-momen
terhadap B haruslah sama dengan nol'

GAMBAR 115(r) Rt
t3 v3 GAMBAR 116(d)

GAMBAR 115(b)

GAMBAR 115(c)

GAMBAR rr6(e)
Karena sebuah garis singgung di A akan lewat B, dan EI adalah konstan, maka GAMBAR r16(c)
momen dari diagram total antara A dan B terhadap B harus sama dengan nol, atau
j:Rl x z : jao x l;5 x 2,5+j35x 1,5 x 2+)3sx l;5 x I (% dasat X tinggi), angkath',L13 datLlI akan
Dalam menentukan luas (c) kali (h)
+;20x 1;5xO5 dihilangkan seluruhnya.
l2R:200+70+35+10 terjadi pada tiap .rrtu paau p*r"*ru" ian karena itu dapat
segitiga-segitiga tersebut
Luas-luas ini dapat oiamtit **u d.ngu, ordinat
vertikal dari
R:3l5ll2:26,25 kN
:: dibagi denganl/i. <,- t---
Juga, dalam perhitungan'perhitungan
jarak lengan L13 danl13 dapat dihilangkan se-
coNToH soel 55 Diagram-diag ri lttt a"pJaisuguhkan kembali
dalam bentuk yang diseder-
luruhnya.
(e)'
Sebuah batang horisontal dijepit pada ujung yang satu dan disangga oleh sebuah pe- hanakan diperlihatkan pada Gambar 116.(d) dan
(e):'
nyangga pada ujung yang lainnya, seperti pada Gambar 116(o). Momen-momen lembam Dari Gambar-gambar 116(d) dan

I
138
Bahan Konstruksi f,sn gttrl<tur Teknik
f-/
Kalandaian dan Lendutan 139

oR^2R5R
o3+r*-r*: 4R,2R :-l-*__J_+5x20
+
8x80 7x4O Untuk mendapatkan reaksi di B, ambillah mohen terhadap A:
6- 3
R
t4+ rs+6+6):'!Or*14+15)
- t2o,: e0 6R,
qQa + Rs = 26,67 kN
Momen di C : 26,67 x 2 : !14!tl .
s6,3 kN JugamomendiC : 53,34- 120: -66,66 kN/m
^:':fo:
coNToH soet fiihat Gambar ll7(a)1.
56
(b) Dagram-diagram momen lentur diperlihatkan pada Gambar ll7(b). Karena
sebuah kolom serba sama vertikal tidak ada perbedaan kelandaian antara A dan B, luas dari diagram momen lentur sama
dijepit dengan arah tetap pada dasarnya
nya adalah enam meter.- Pada ketingli- dan panjang-
meter di atas dasar, kolom tersebut dengan nol, atau:
nahan sebuah konsor pelat penyanii "*pat 'romen me-
vu"gmengakibatkun ,ruuut
kN m searah jarunr jam pada keduduican-tersebiut. sebesar 120 6MB+i(Mn- MB)6: j x 80 x 4-ix 4o x2
untuk kolom, dan tunjukkan semua
Gr*b";l"h;;;;;m momen lentur 3M 3Ms: 160 - 40
nilai yang penting, (a) bilaririg rr", dianggap M^+ Ms: (l)
lam keadaan sendi; (D) bila ujung
,,ur Jiu"g;up terjepit sempurna baik tlalam
da- n+ 4O

an maupun arahnya. keduduk- MB

ffi'
PENYELESAIAN

(a) Diagram-diagram-momen rentur diperlihatkan


dalam Gamb ar rr7(a).sebuah
garis singgung di A harusrah
meralui p,rn"Jk dari sendi B. Dari ;";;,
momen-momen luas terhadap B haruslah Mohr kedua,
sama dengan nol:
MA
*(ix Mox r(j x 80 x 4)(2+3)_(i x 40 x * diagram diagram diagram kolom
6)(36) 2)(3x4:o momen momen momen Yang
l2M '
^:160 , 19-40x,4 jepit yang lentur
diterapkan akhir
terlendut
3
M.' : 1900_ 160 GAMBAR 11?(D)
3 x 12
: Juga, momen-momen luas terhadap B harus sama dengan nol:
10 lttr g (positif dan oleh karena itu seperti arah yang
diperlihatkan).
6Msx3 + j1un - Mr\6x (3 x 6) : 160(2 +1)- 40(3 x 2)
l2M 6M, : 439
^+
2M^+ Mn:80 (2)
Kurangilah (1) dengan (2) Mo :40 lI'{ m
53,4
Substitusikan ke dalam (l) Mu= 9

Catatan: blJa Ms = 0, maka diagram momen jepit berbentuk segitiga.


Untuk mendapatkan reaksi horisontal di B, ambillah momen-momen terhadap A:
rzoTu \
0+6RB-l2O:40
diagram diagram Rs: 26;7 kN
momen momen
diagram
momen
kolom
yang terlendut Momen diC : O + 26,7 x 2 : 53;4 kN m
untu k lentur
penyangga B momen akh ir Juga momen di C : 53,4 - 129 : -666 kN m (lihat Gambar t17(b)\.
yang
diterapkan
Catatan: dapat terlihat bahwa momen-momen adhlah sama, baik untuk keadaan terjepit
GAMBAR trz(a) maupun sendi di B.

I
r40
l4l
Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Kelandaian dan Lendutan

./muouraN dengan cara sama, carilah Ag


Teorema Mohr dapat juga dipegunakan untuk menentukan lendutan dari sebuah balok
I.L
P,15WL2 x"V+l,25WL'x 2 g,25WL3
titik teftentu.
pada sebuah
/,:ff-=1-zu
coNToH soe't. 57
lendutan di C
Balok yang diperlihatkan pada Gambar 118(a) mempunyai ketegaran lentur yang serba Di tengah-tengah antara kedua titik ini memberikan
sama, .Er Hitunglah lendutan pada pertengahan bentang AB, dinyatakan dalam w, L
17 + 8,2rWI:: 6rwt:
danEI.
1T gdEI ke atas'

PENYELESAIAN

n : Wx3L*W+Ll2-2WxL :0;75 Ll'


r\A
2L- 40kN
Rs:W+W+2W-0,75W : 3,25L1/
-- diperlihatkan pada Gambar l8(r) dan balok terlentur pada
Dagram momen lentur 1
GAMBAR r19(a)
Gambar 1 lS(c). Bentuk terlentur dapat disketsa karena diagram momen lentur seluruh-
nyalah negatif, yaitu balok tersebut pada selunrh panjangnya melengkung ke atas.

beban terbagi rata


?w
GAMBAR 119(D)
GAMBAR 116(o)

2WL
GAMBAR rl9(c)

GAMBAR TIE(,)
I
--t-I lendutan Y

garis singgung di C

garis asli GAMBAR 1r8(c) GAMBAR 119(d)


dari balok
balok Yang terlentur

Sebuah garis singgung pada titik pertengahan C memberikan potongan-potongan vertikal


di A dan B sebesar Aa dan A3. l9375kNm
Untuk mendapatkan 46, ambillah momen.momen luas dari diagram momen lentur
antara A dan C terhadap A:

..EI iWL' " L, * +t,25wE xlL


A-
Ja
-
__---_
7WI:
GAMBAR 119(e)

12EI

t
143

142 Kelendaian dan Lendutan


Bahan Konstruksi dan Strukt tr Tekni*
momen lentur dan menemukan
balok asli dengan diagram
gini terlihat pemberian beban
ii*'rt"' tersebut adalah titik len-
ini' Titlr<'yaig
CONTOH SOAL 58
nol untuk ;;;;;" seder'
i"n "'ii'** dibtb;i;;urt u*ut
titik geser kasus'kasus vang
Gambar ll9(a) menunjukkan
sebuah balok horisontal ABC dengan ketegaran lentur dutan maksim'*
'"t'*
serba sama E/ kN m2 satuan-satuan. Balok tersebut disangga
sederhana di A dan B. Ten-
tukan, untuk pembebanan yang diperlihatkan, lendutan pada ujung bebas C.
iln::L'l;#i:#:t*[',:1,[1fi
i,l{iHl',1?]1"1,",*,,*;^uu,*di'iemukan
,...ol.bihmudaho"e""*",,ee'*u""*':Tr'l;i1Tffi?l'l;k'ffi
momen'mor
:i":t"ltlHl
PENYELESAIAN il;;;"., untuk menentukan
sebarang titik'
40 x 8,5 +30x8,5212
'# r?ffi;alok Pada
Ra: : 237,3 kN
DAN LENDUTAN
Rr : 40 + 30 x 8,5 - 236,7 : 5&i kN CARA MACAULEY
UNTI.]K KELANDAIAN
dan lendutan'
Diagram momen lentur adalah seperti diperlihatkan dalam Gambar ll9(b). Bentuk Hubungan *,",r.b"!X?
dari balok yang melendut kemudian akan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar Telah diPerlihatkl
::ilLffi f&I:; lfiH#"ndaian
119(c) (melendut ke bawah bila diagram momen lentur positif danmelengkungke atas
n, :
50r atau 0 : 'ua'x
bita diagram momen lentur negatif). -'fi J-
Demi mudahnya perhitungan, diagram momen lentur paling baik dipisah menjadi dia-
0:6# atau u :
gram bentang perletakan [Gambar I l9(d)] dan diagram dari konsol [Gambar ll9(e)l .
Pada diagram lendutan [Gambar 117(e)1, gambarlah sebuah garis singgung dari C, ke-
dan !oa'
mudian. 82 jika terlentur'
pendek dalam Gambar
Tinjaulah potongan balok
Ae: 4 x 135 x6x 3 -|x 193,75x 6 x 4-{ x 193,75 x 2,5 x 6,625
di A)
EI E 0 :* (g : kelandaiandaribalok

: - ti:i
1770
(tanda negatif menandakan ke atas).
Juga
_ jx193,75x2,5x2,514 l0l
^"EIEI
:1,
- -

Dengan segitiga-segiti ga yang sama [Gambar 1I 9(c)l


1770 l0l _ y l77O :
(fi- rlrt :
tOl
- r, -r),s - rr - ,*5 - x)E7
v_
(8,s -x

:
* - -
l77O(2,5 -x) 101(&5 x) FIG. 120
4425 l77ox :858,5 - l0lx
.x : 35665/1669 :2,14 m
r Untuk sudut'sudut Yang
kecil
60: tg 60
'.l0ly :
o,tou ,)q a:6* atau )': J'u'
l0l x_-_
214
'v - ___
a,36EI
:6OOlEI metres
g kecil' dan 6s dan 6x
dapat dianggap sama'
adalah sangat
Karena 6y dan
6.s-f'r:R50
Cara untuk menentukan lendutan ini adalah tepat bila titik di mana lendutan ter-
sebut disyaratkan, diberikan. Tetapi, bila lendutan maksimum ditanyakan, kecuali pem-
atau
!R :!r'
3-r
bebanan simetris, lendutan maksimum tidak diketahui. Kedudukan dari titik dengan len-
dutan maksimum dapat ditemukan dengan menggunakan teori balokpenggabungan. Di

t
144 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik 145
Kelandaian dan Lendutan

tetapi
M-l E Dengan pengamatan balok
IvR
tMb0
:
bila x:L12, Q:O cr:+
:,1.v
R E1
alau '0 rr a: -*'+\L
=EIJlMox (17 diambil sebagai konstan)
yaitu intensitas beban : -,. (D) Momen M : f
)06x
Sayageser :a:-[,nul-
*: -++Yf +c,
momen :,y:[o.r, Dengan pengamatan:
J'I f bila .x:0, M:0 Cz:0
kelandararr :t) : n'r2 n'L-r
it )ua. ^, - 2 *-
lvt -,

lendutan :.1. : frr.r,


Kedua ungkapan ini dapat ditulis secara langsung, tanpa menggunakan integrasi'
oleh sebab itu bila intensitas beoan di seluruh titik diketahui,
semua nilai yang lain
dapat ditemukan tlengan integrasi berurutan.
Dapat diikhtisarkan:
(c) Kelandaian : EI)
Lfua*
o

lendutan
kelandaian :0 :dt'idx oEr:++Y{+c,
momen :M :62);lbr2El
gayageser :0 ' Pada titik lendutan maksimum, bilax = Ll2,maka
-ar.t'/d.x3[I
intensitas beban : -lr. : dol,/droE1 - wI) wLI]
c'.:+6-,f-4iT:-u wlj
coNToH soel 59
carilah u.gkapan unruk: (a) gaya geser; (b) momen lentur; (c)
kela,daian; dan (d) len-
olr:-+.v{-*
dutan pada sebuah titik berjarak r dari sebuah penyangga sebuah
balok yang disangga
sederhana, bentang I, menahan beban terbag i ruta w.
(d) Lendutan r' : I

l06x
PENYELESAIAN J
I

Lihat Gambar 121 ..r, - -**o


tLt--24- *Y!t
12 -*!,*
74
*ro
bila x : 0, ) : 0, Co : 0
'l-- !c _ rx
. Pada pengamatan,
urt; l-!/_tut'"n

wL
o
puni"ng t

wL
I "vEr:-+.\{-+
Z 2
L12'
Untuk meneliti lendutan, lendutan maksimum adalahbrlax =

GAMBAR 121 wLa wLxLj wllxL


(a) Gaya geser a- -
r,,'r' 5wt
a: - r._t * Cr
T{IEI (ungkaPan standar)

_.1,
,t.rt r L)Dr. Y UAN I[
^r1
146
Jl. r' ,il r ta Mustajah c6
147
Bahan Konstruksi dan Strukfitr Teknik Kelandaian dao Lendutan f-t1!"'AP'lV"'l
CONTOH SOAL 60
: ,r*: 221,5x2 9x3!- 9[r - 9]3 200[x - l2]'z
sebuah balok AB disangga sederhana pada ujung-ujungnya Kelandaian 0^*EI .1
dan mempunyai ketegaran JJL
lentur yang konstan (Er). Dibebani seperti difer[hatkan dalam
Gamba r 122(o).Hitung _ 200[x - 15)' , .
dinyatakan dalarn EI (satuan-satuan kN m2 nilai dari lendutan
), maksimum. 2-*Lr

EIv : 221,5x3 9xa 9tx - 9la


__+-- 200[x - l2]3 200[x - l5]3
200kN 200kN 12 t2 6
+ C,-x + C,
Pada pengamatan terhadaP balok,
GAMBAR 122(a)
bila x:0, -v:0, Cz :0
bila x:18, -l:0
221,5 x 183 9x l8aa-.-9[8 - 9]4 200U8 - t2f'
A .'. 0:
22l,5kN
6 t2'12 6

GAMBAR 122(D)
2oou8 - lsl' + l8cr
cr : -7410,4
Lendutan maksimum terjadi bila 0 = 0. Dengan pengamatan, x akan sedikit lebih besar
PENYELESAIAN dari 9 m, atau:
Ambillah sebagai aslinya , _221,5x2 _ ,rt * 9[x - 9]3 _7410
di A dan tinjau sebuah potongan XX, berjarak X dari A. pe- 4
nampang XX harus diambil pada sebuah titik lewat perubahan terakhir dari pembeban-
233
an balok. Cotatan: bila muatan terbagi rata tidak memenuhi
seluruh balok, maka adalah (semua suku yang lain akan memiliki nilai negatif di dalam kurung persegi). Kalikan de'
lebih mudah untuk menganggap bahwa muatan sepenuh ngan2 dankumpulkan suku yang pangkat tiga:
barok dan memperhitungkan
beban negatif dengan besar yang sama pada bagian yang
tidak dibebani tersebut sebagai
6x3 + 6(x3 + 243x -27x2 -729)- 1482O8 :0
imbalannya. [lihat Gambar 122(b)l . 22L5xz - : 0
HitunglahRA (221,5 kN) + 1458x -
59,5x2 19 194,8

_ Ungkapan untuk momen rentur pada penampang XX sekarang


dapat ditulis secara yang merupakan persamaan kuadrat yang memberikan x = 9,5 meter, yaitu lendutan
langsung: maksimum terjadi 9,5 meter dari A.
Catatan: jika x diambil sebagai kurang dari sembilan meter,
M **: EI\ox' 221,5x2 9xr
o:--';'- - T -74t04
: 221;5x- 1I( (-ry+2Ji) - ,oor. _ 127 _200[x _ 15] : 22llxz - 6x3 - 14 820,8
(reat(si) x
(+ reaksi vertikal - reaksi vertikal beban beban sebuah persamaan pangkat tiga memberikan sebuah nilai yang lebih besar dari sembi-
muatan terbagi 200 kN 200 kN
muatan terbagi rata
lan meter pada penampang.
rata)
EIy:-221,5x9,53 9x%54 9xO5a
Jika momen lentur disyaratkan pada suatu tempat lain daripada e *.;-9,5x7410,4
penampang XX,
hanya beban-beban pada sebelah kiri dari prn"*purrj yang ditinjau, 44856
yaitu seluruh suku
pada ungkapan di atas akan diabaikun bilu ualian
ai i"ru- kurung persegi adalah )': -- meter
negatif' Hal ini juga berlaku bagi ungkapan-ungkapan untuk kelandaian
danlendutan
berikut, oleh sebab itu kurung-kurung persegi dipertahankan pada
saat integrasi.
coNToL soel 61
' M*- : Er# :221,5x -9x2 +9lx -9)2- Sebuah balok ABC dijepit pada kedrrdukan tetap, horisontal di A dan disangga bebas di
200[x - 12] - 200[x - 15]
B. Balok tersebut menyangga pembebanan seperti diperlihatkan dalam Gambat 123(a).

T
li
I
148 Strukvr Teknik
Bahan Konstruksi dan Kelandaian dan Lendutan t49

Hitung: (a) momen jepit di A, dan (D) lendutan pada pertengahan bentang AB, dinya-
takan dalam EI. Penyangga A dan B tetap pada ketinggian yang sama setelah p.*t.- 0 : 5,5Re - M A- 80[5,5 - 1] -
6015,5 - 212
2
banan.
-7 - 412 +RB[5'5-4]
* 60t5.5
30kN yang memberikan:
6OkN/m llRA-2Mo-1320+3R":g (2)
c juga
GAMBAR 123(a) , Rs:80*60x2+30-RA
:230-RA
Substitusikan ke dalam (2):
Mo t lRA - 2M o- 1320 + 3(230 - Ro) : 0
8R^- 2M 630 : 0 (3)
GAMBAR 123(') Dari persamaan (1) dan (3): ^-
SRA-6MA:300
8RA-2MA:630
PENYELESAIAN -4M o: -- 330
Ambil A
Me: 82,5 kN m (berlawanan dengan arah jarum jam,
sebagai kedudukan asli dan pilih sebuah penampang XX
[lihat cambar seperti diperlihatkan)
123(b)). Dalam kasus ini R6 dan Rs tidak dapat diperoleh arngu, ilmu gaya
sederhana Substitusikan ke dalam (3):
(statik tertentu). Sebuah ungkapan untuk/411 dapal diperoleh -dalam
Ra, Rs danM6:
R^:630lI"q,s:ee.4kN
"g
M,* :rr3,; : Rr-x - ^-80[x
M -q -6olx
- z]' Untuk lendutan di tengah-tengan bentang AB (x = 2)'
x 23 82,5 x 22 g0[2
,r.. _99A - l]3
601 x
+--+ -
412
Rr[r -4] '226
Catatan: sebuah beban terbagi rata negatif di ambil lewat B 219,3
): ,, meter

oEI : EIY :l"L L4 v t]' 6o[x - 2]3


',ar---2- --tvlA^--[I'- 2-- - 6
coNToH so.Ll 62
+_ 6 i]l _, Ru[x2_ 4]2_*C,
6o_lt
Sebuah balok serba sama mempunyai sebuah bentang bebas sebesar 6 m antara penyang-
Bila ga-penyanggafiya, yar.g adalah terjepit sempurna. Pembebanan terhadap balok mening-
Ro*t *Mo*' 80[x*1]3_ 60[x-2]a kat secara linear dari nol pada ujung-ujungnya sampai mencapai sebuah intensitas 60
EI: : kN/m di tengah bentang. Tentukan momen-momen lentur pada ujung-ujung jepitnya,
624 dan buatlah sketsa diagram-diagram gaya geser dan momen lentur untuk balok tersebut.
*' 60[x - * 4]a Rr[x - 413 _.
24 ' 6;--'' i PENYELESAIAN
Bila x:0, l:0, Cz :0 Untuk mendapatkan sebuah ungkapan untuk intensitas beban pada sebarang titik jarak
Bila x:4, ),:0 x dari A, dianggap bahwa beban bertambah sepanjang seluruh bentang balok [Cambar
0:&t6 -Mo4'
80[4 - 1]3
_6014 - 2)4 l2a@)l dan kemudian kurangilah kelebihan beban antara C dan B, yaitu dari segitiga-
segitiga yang sama [Gambar l2a@)1.

yang memberikan: * : nf"I: l1o' l2olx - 3l


A-x" 6 -
4Ro-3Mo-150:0 (l) 3
Bila y:sS M:O : 20x - 0[x - 3] (1)

L .t
}.
ls0
Bahan Konstruksi dan Struktur Teknit Kalan&ian dan Lendutan l5l

-o:rrfi:'+-1$!I*., Bila
Bila
x=0, 0:0,
x-6, 0:0
Cr:0
Bila x:0, Q: Re Cr : -Re x 6a 20[6 90x62
atau 10 - 3]1
"-- 12 -
,.,
n
-o:etfl- Loxz-2ofx-3)2
-RA (2t
Mt: - 112,5 kN m

I OkN/m
Distribusikan ke dalam persamaan (3), bila x

- Mc:
Mc:
t0x33

67>5 kN
: 3,

-90x3+112,5
m
M : Mc

l
Ra
l''
GAMBAR 124(a) Diagram-diagrzrm momen
Gambar loab).
lentur dan gaya geser

SOALSOAL UJIAN
diperlihatkan dalam Gambar 124(b) dan

- -A -;^ -" .AMBAR r24(') l. Sebutlah teorema momen luas yang berhubungan dengan sudut-sudut kelan-
l-R- daian dan pergeseran-pergeseran dari titik-titik pada sebuah balok yang dibebani.

90kN
:il; Sebuah balok dengan panjang Z dan penampang serba sama disangga dengan sendi-
sendi pada ujung-ujungnya dan menahan sebuah momen searah jarum iam M, pada salah
satu ujungnya. Tentukan dalam ungkapan M, L, E dan / sudut-sudut kelandaian pada
tiap ujung dan kedudukan serta nilai dari lendutan maksimum.
%-eokN GAMBART24(c) 2. Sebuah balok datar dengan ketegaran lentur yang konstan disangga secara se-
derhana pada ujung-ujung sebuah bentang 6 m. Balok tersebut memakai beban terbagi
rata sebesar 16 kN/m pada seluruh bentangnya dan sebuah beban vertikal terpusat di
Ultuk pernbebanan simetris titik geser nol adalah di tengah-tengah tengah-tengah bentang sebesar 100 kN. Tentukan sebuah momen lembam yang sesuai
bila x:3, e:O dan kedalaman balok bila lendutan maksimum tidak boleh melewati 1/300 lebar ben-
0:l0xJ2-Ro tang dan tegangan serat maksimum akibat lentur tidak boleh melewati 154 N/mm2.
&:lgif E = 2lO kN/mm2.
3. Sebuah balok dengan kekakuan yang variabel (diperlihatkan pada Gambar
-M: t,#:s_ry_Rox+c2 125) menahan sebuah beban sebesar 250 kN pada pertengahan bentangnya.
Evaluasikan momen-momen lentur pada ujung-ujung jepitnya dan garnbarlah dia-
Bila x:6-,M:Me, Cz:_Mt grammomen lentur, tandailah pada nilainilai yang tepat.
atau:

- M : e'ldl' to*' 2o[r -.1]r


dx, - 3 -- 3 - Rox - Mo (3) {
Bukti:
l0 x 63 20(6 _ ,3
-M - - 90x 6+f,,
-M: 720-tBO_540+C2 GAMBAR 125
Cz: -Me (cocok)
4. Sebuah konsol horisontal panjangZ ditumpangi oleh sebuah beban terbagi rata
- lEI : Et! : IOL lotx - 3la Rox2
dx - l2--- --lr=- --T-- Mp+C3
dengan intensitas lv per satuan panjang, dan disangga pada sebuah rir\k2Ll3 dari ujung-
(4) nya yang terjepit. Tentukan besar dari gaya penyangga bila penyangga tersebut terletak
pada garis horisontal yang sama.

{
153
152 Kelandaian dan Lendutan
Bahan Konstruksi dan Strukwr Teknik

5. Sebuah kolom serba sama tinggi 5 m dijepit pada dasarnya dan ujung atasnya
sendi. Pada sebuah titik 3 m di atas dasar, diterapkan sebuah kopel sebesar 30 kN m,
r__J: 20kN
oleh sebuah konsol pelat penyangga pada sisi kolom. Buatlah sketsa diagram-diagram
B
gaya geser dan bidang momen untuk batang penyangga, dan sebut nilai-nilai utamanya.
6. Sebuah kolom vertikal tinggi 8 m dijepit pada kedudukan dan arah tetap pada l8m
dasarnya dan puncaknya adalah sendi. Pada ketinggian 6 m dari dasar kolorn tersebut
menahan sebuah konsol pelat penyangga yang mengakibatkan momen searah jarum jam GAMBAR 128
GAMBAR T27
sebesar 100 kN pada kedudukan tersebut. Momen lembam juga dikurangi pada titik
yang sama menjadi separo dari kolom yang 6 m. Gambarlah diagram momen'lentur dari mendatar
melintang serba sama^dijepit secara
kolom, tunjukkan semua nilai yang penting. 12. sebuah balok dengan penampang Gambar 129' Hitung' dengan cara
dalam
7 . Sebuah balok baja dengan pen{rmpang melintang serba sama disangga secara pada ujung'ujungnva d;;'";ibJ;;i '*ptiti dan besar lendutan mak'
ai i dan s;iJ) ktoua"kan
sederhana pada sebuah bentang 8, dan menahan beban-beban terpusat sebesar 20 kN Macauley: (a) mo*.n-"i"n1t' ltrii
dan 60 kN pada jarak 2 m dan 5 m masing-masing dari ujung sebelah kiri. l dari balok simum dinYatakan dalam EI'
adalah 100 X 106 mma dan E = 210 kN/mm2. Tentukan lendutan-lendutan pada per- I n tensitas

tengahan balok dan di bawah beban 60 kN. beban bervariasi


8. Sebuah konsol panjang 3 m dengan ketegangan lentur E/ yang konstan dijepit diri 90 kN/m
ke nol
samPai,

secara kaku di A. Konsol tersebut menahan beban terbagi rata sebesar 6 kN/m untuk
2 m pertama dari A, bersama dengan muatan-muatan titik sebesar 4,5 kN di b dan 2,5
kN pada ujung bebas C, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 126. Tentukan lendut-
an vertikal pada titik B dan C dan putaran pada ujung C, semua dalam ungkapan-ung-
GAMBAR I30
kapmEI.
GAMBAR I29

menyangga sebuah muatan terbagi'


4r5kN a5kN 13. Konsol diperlihatkan dalam Gambal ]:O jepit ke nol pada ujung
/ 6kN/m I Besarnya beban bervariJ'*"*
ii'ear dari 90 kN/m pada ujung
I
u*r*u i = ioox 106 mma dan E =
re
rlll
bebas. Hitung lendutan pada ujung
210 kN/mm2.
bebas, diber-ikan

| 2m lo,s- io,s.l

GAMBAR 125
--.-.r.-.-r---.;

9. m dari A, di mana semua putaran terhalang. Kon-


Sebuah konsol menonjol 2,5
sol tersebut menahan sebuah beban titik sebesar 20 kN pada ujung bebas B, seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 127 (lthat hal. 156). Bila momen lembam dari penam-
GAMBAR 13
pang melintang sepanjang konsol berubah seperti yang diperlihatkan, hitunglah lendutan
vertikal di B. .A = 210 kN/mm2 .
momen lembam
10. Sebuah balok ABC disangga sederhana di Adan B dan dibebani seperti diper- suatl bellane sebesar 10' m
dan
lihatkan dalam Gambar 128 (lihat hal. 156). Hitung, nyatakan dalam EI, (a) lendutan 14. Sebuah balok mempunYai pada kJdua uiung-ujungnya A dan B' dan di'
t orirontal
pada pertengahan bentang AB, (D) lendutan di C; (c) kelandaian di A dan B. 650 x 106 mm4 dijepii ,..uru ;;ri; i*6 i' io*pui ke 75 kN/m
Oi
11. Sebuah balok horisontal, dengan penampang serba sama dan panjang 6 m, bebani dengan sebuah il;t.rb"sibervaiiasi
dan momen-momen
disangga secara sederhana pada ujung-ujungnya. Dua beban terpusat vertikal sebesar di B, seperti Oiperfmatr<an i'f't*
it*U at 131 'Hitung reaksi'reaksi
diagram mo'
an bentingan. Buatlah sketsa
50 kN dan 40 kN bekerja I m dan 3 m berturut-turut dari penyangga sebelah kiri. Ten- ieoit di A dan B, aun r.niuffiuau f.*.rgutnifui *()*t'i ft'autan maksimum' E = 210
'n'ren autt
tukan kedudukan dan besar lendutan maksimum, jika E = 210 kN/mmz dan I = 84 X lentur, *,""1oktu''it'A'.a"rt'""
kN/mm2.

t
106 mma.
155
Pelangkung

Bas 6
GAMBAR r32(r)

PELENGKUNG
GARIS TEKAN

R6 yang diperlihatkan dalam Gambar


Tinjaulah garis tekan dari resultante reaksi
MOMEN LENTUR 133(a).Bilagaristersebutmemotonggariskerjadaribeban}/lresultantedariRadan
dan resultante dari
1 adalah ?'2 . Samarr"rrv" ,r*rtalt-. ouri Tz dan ll2 adalah T3 ,
,
Ttnr,tulen sebuah batang struktur bersendi di A dan B, berjarak Z, untuk membentuk w
Ie traruslah sama dan berlawanan arah de-
sebuah pelengkung, seperti dalam Gambar 132(a). 73 dan w 1 adalah ro . uniut kesetimbangan
Karena batang ditahan dalam bentuk pelengkung maka harus ada reaksi-reaksi hori- ngan resultante reaksi Rs.
pelengkung [ihat Gambar 133(b)] .
sontal di A dan B yang menyebabkan penahanan ini. Bila pelengkung harus dalam kea- Tinjau sebarang titi;p pada beban balok
daan setimbang maka reaksi-reaksi horisontal di A harus sama dengan di B. Misalkan
reaksi horisontal ini sama dengan f/.
Bila beban ll/r, llz, dan W3 diterapkan ke pelengkung reaksi vertikal V6 dan Vs
dapat diperoleh seperti pada sebuah balok lurus, asalkan A dan B berada pada ketinggian
yang sama. Momen lentur pada sebarang titik P di batang dapat juga didapatkan, tetapi
dibanding pada batang lurus akan kurang sebesar H X b akibat dari reaksi horisontal,
yaitu:

momen lentur di P :.lV^x a - Wr(a- /r)] - H x b


: momen lentur untuk balok GAMBAR 133(a)
horisontal - H x b
Untuk menggambar diagrarn momen lentur untuk pelengkung, pertama-tama gam-
barlah momen untuk balok horisontal dan kurangilah F/ X b dari padanya.
Karena H adalah konstan untuk suatu sistem pembebanan, H X b dapal diwakili garis singgung di P
oleh busur itu sendiri, yang digambarkan menurut skala yang sesuai.
Diagramdiagram momen lentur akhir adalah bagian yang diarsir dalam Gambar
t32(b).
GAMBAR 133(')

GayatekanTzadalahresultantedai.H'ZadanI/ldanharusditahanolehbadan
gaya tekanTz adalah:
balok pelengkung. Gaya-gaya internal dari
(1) gaYa tekan aksial normal F;
(2) perlawanan geser S'
iuga-ada momen penahan sebesar T2 X
e'

Momen penahan rri-' b"ut dengan momen terpakai di P seperti telah


^u^" '"i sebuah balok horisontal dikurangi f/ X D.
GAMBAR 132(a) diperlihatkan ,r*. d.ng"n';;;" untuk

Ir.
156 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Pelengkung ts7

Untuk mendapatkan gaya tekan aksial normal .F', uraikan gaya-Eaya yang merupa- yaitu untuk sebuah pelengkung bentang L tinggih,tinggi dari sebarang titik P jaraka
kan komponen-komponen urai Tz dalam sebuah arah sepanjang badan balok peleng- dari satu penyangga adalah sama dengan
kung:
4ah
F: H cos d + V^sin a - Wr sin a -g(L - a)

dan untuk mendapatkan gaya geser s uraikan gaya-gaya yang merupakan komponen-
Misalkan sebuah garis singgung pada sebarang titik P membuat sudut o dengan horison-
komponen T2 dalam sebuah arah tegak lurus pada badan pelengkung.
tal. Garis singgung ini akan memotong sumbu y sedemikian rupa sehingga OC = OD,
S : Vacos d-H sin a - W, cos a tetapi

OD:h-b
Sifat+ifat geometris dari sebuah pelengkung parabola 2(h- bt
Pelengkung-pelengkung dapat mempunyai bentuk yang bervariasi tetapi banyak persoal- ' Ll2-a
an berhubungan dengan sebuah pelengkung parabola. Beberapa sifat dari sebuah parabo- qi - rcohlE(L - o)
la telah diberikan dalam Bab 5,hal. 127. Sifat-sifat yang berhubungan langsung dengan - L-2a
analisa pelengkung parabola diberikan di bawah ini:
:EI 4hf L2-4ah+4a 1l
L-2a
_ 4h(L - 2a)'
-ur=a
: vlL
4h
- 2a\
atau kelandaian dari sebuah pelengkung parabola pada sebarang titik P adalah sama
dengan

4hlE(L - 2a)
GAMBAR 134

TIPE.TIPE PELENGKT]NG
Untuk sebarang titik P pada kurva (Gambar 134) (ordinat-ordinat dari P (Ll2 - a),
(h Ada tiga buah struktur pelengkung dasar: tiga sendi, dua sendi dan pelengkung terjepit
- b) dengan menggunakan persamaan normal dari sebuah parabolay = Fnx2 ,
seperti diperlihatkan dalam Gambar-gambar 135(o), (b) dan (c) secara berurutan.

bilaa=0
(h - b): m(Ll2 - a)2 (1)

b:0
h: m(Lz14)
m: 4hlL2
dan persamaan (l ) menjadi
4h/ L \2
(h-b): GAMBAR 13s(a) GAMBAR r3s(b)
7l' ,- ')(z
h-b: L
v(,- ')
4u2 h 4ah
b: h- h- -E 1-
'L
b: 4ah
-E& - u) GAMBAR 13s(c)

.
158
Bahan Konstruksi dan Strukatr Taknik
Pelengkung 159
Gaya'gaya dalam sebuah pelengkung tiga sendi
dapat diperoreh dengan mengguna-
kan analisa statika sederhana. pelengkun! dria
bagaimanapun, adalah statik tidak tertenlu
sendi oan peterigt<ung-p.tungt*g terjepit, Momen lentur di P : 250x3 -2a7,5xzf
dan digarap iut^irroi rtruktur (Theory of
structures ) dalam seri-seri ini. 200 kN m (melentur ke bawah)
l. Pelengkung tiga sendi Momen lentur di O : 250 x 6 - 180 x 3 - 2a7,5 x3,j
Sebuah pelengkung tiga sendi adalah sebuah
struktur statik tertentu karena sebuah per-
: 80 kN m (melentur ke bawah)
samaan yang melibatkan H dapat diperoleh
dengan mengambil momen
trIomen lentur di R :230x4,5-247,5x3
terhadap sendi di
tengah-tengah. :292,5 kN m (melentur ke bawah)
Di bawah beban 60 kN.
coNToHsoal
lengkung, tg q : 4x4
63
Kelandaian
sb:l pelengkung parabola tiga sendi bentang lg
m, dan sendinya di puncak adalah 4 1gr-{ts -2x6)
m di atas perletakan. perengkung ini menyangga
beban sebesar rg0 kN, 60 kN dan tEa :0,296 cos a:0,959
kN seperti diperlihatkan dalam Gambir 136. sin a :01284
?19 Berapa besar momen.momen lentur
di bawah beban-beban tersebut? Hitunglah gaya normar Gaya tekan normal pada pelengkung : 24'1,5 x 0,959 + 250 x 0,284
dan gaya geser di badan pereng-
kung di bawah beban 60 kN.
:- 257,2 kN
180 x 0,284

Gaya geser padapelengkung : 250 x 0,959 - 247,5 x Q284


180 x O959
:- -3,2 kN

l\ '-
@i
I

GAMBAR 136 --t


-1
E]

Ll
@r
H.
JJ
l

PENYELESAIAN

Zs:
r
vr: 180 x 15 * 60 x 12 +240 x 4,5
230 kN
250 kN
L5m

GAMBAR I37

Dari sifat-sifat sebuah pelengkung parabola:


coNToHsoel 64
o:o "tllo
- 3) - f;'n
(r8 Ukuran dari dan pembebanan pada sebuah pelengkung tiga sendi diperlihatkan di dalam
IrGambar 137. Hitung komponen horisontal dan vertikal dari reaksi-reaksi di penyangga-

n:0"2*o (r8-6) :!^ penyangga sendi, dan juga momen-momen lentur pada badan pelengkung pada titik-
titik muatan yang ditandai X dan Y.
, :o * o(r8
_ 4,s) : 3 m
lir" PENYELESAIAN
Momen lentur di sendi pada C harus sama dengan
nol. Dalam persoalan ini akibat gaya horisontal 200 kN di N,,t-1A akan tidak sama dengan
Dengan mengambil momen terhadap C Hs,tetapi He + 200 = I1s. Selainnya prosedurnya adalah sama.
250 x 9- 180 x 6_60 x 3 _ H x 4 :0 ,, 40O x 15+800 x27,5* 800x 20*800x 12,5+400x 5-200x 8
H :247,5 KN vn:-- 40 l-s60kN
151
t60 Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik Pelengkung

vB:3200 * 1560 : 1640 kN (b) Di bawah beban 600 kN


Momenlentur : 564J x 4 - 705,9 x 2 : 847 kN m
Momen terhadap sendi di C
x 20-400 x 15-800 x 7.5-200 x 8-FlA x 16:0
1560
Ho: ll00 kN SOALSOAL UJIAN
Momenlenturdi X : 1560 x 5 - 1100 x 8
: - 1000 kN m (melengkung ke atas) l. Gambar 139 menunjukkan dimensi-dimensi dan pembebanan dari sebuah ba'
Momen lentur di Y : 1560 x 12,5 -400 x 7,5 - 200 x 4 fdan pelengkung parabola tiga sendi. Gambar sebuah diagram momen lentur untuk pe-
-1100 x 12 lengkung !"ng-n1"n*dai nilai-nilai momen lentur di bawah titik-titik beban'
Hitung
: 2500 kN m (melengkung ke bawah) g"yu nor.ul dan gaya geser di sendi pusat dan di badan pelengkung di bawah beban-

(Catat konvensi tanda yang biasa). beban 200 kN.

coNToH soAL 65 tookN

Dimensi-dimensi dan pembebanan sebuah struktur pelengkung tiga sendi diperlihatkan


di dalam Gambar 138. Hitung (a) komponen horisontal dan vertikal dari reaksi-reaksi
di A dan B, dan (b) momen lentur di titik beban 600 kN.

GAMBAR I39

2. Hitung arah dan besar resultante reaksi-reaksi pada perletakan-perletakan sendi


GAMBAR I38
dari pelengkung tiga sendi yang diperlihatkan dengan Gambar 140'

PENYELESAIAN
Dalam kasus ini perletakan A dan B tidak sama tinggi. Akan tetapi karena )1/ = 0 reaksi
horisontal fI haruslah sama di A dan B.
(a) Ambil momen-momen terhadap titik B.
2OV^*600 x 16-400 x 6 +H x I : 0
2OV^+ H:12000 (l) r
Ambll momen-momen terhadap titik C
8ZA-600 x4-H x 3:0
8V^- 3H :2400 (2)
Menyatukan persamaan (1) dan (2)
H : :705,9 kN GAMBAR 14O

zo : !!11 tN
Vs : 6O0 + 400 - 564,7 : 435,3 kN
153
Garisgaris Pengaruh

GAMBAR 14r(b)
Bas 7

GARIS-GARIS PENGARUH

GAMBAR 141(c)

Genrs pengaruh menunjukkan bagaimana nilai dari sebuah fungsi (momen lentur, geser,
lendutan, dan sebagainya)bervariasipada sottt titik tertentu pada sebuah struktur ketrka
serangkaian beban satuan tunggal bergerak sepanjang struktur.
Penting dicatat bahwa beban bergerak dan garis pengaruh merujuk pada sebuah titik
L- cc
tetap pada struktur, sedangkan sebuah diagram momen lentur atau diagram gaya geser -T-
memiliki sistem pembebanan yang tetap dan merujuk pada semua titik pada struktur. =1-t
GARIS.GARIS PENGARUH I,JNTUK GESER DAN MOMEN LENTUR GAMBAR r4r(d)

CONTOH SOAL 66
(b)UntukgarispengaruhdarigayageseruntuktitikPtinjaulahsebuahbebansa. 141(d)'
(a)
Gambarkan diagram-diagram gaya geser dan momen lentur untuk balok diperli , aut ,.ut i sebelah tciri sepe.ti diperlihatkan di dalam Gambar
tuan, berjarak
hatkan dalam Gambar l4l(a), yang memberikan nilai dari geser dan momen lentur di
titik P. Gaya geser di P : +f tifa beban satuan berada di sebelah kiri P
(D) Gambarkan garis pengaruh untuk momen lentur dan gayageser di titik P untuk
balok yang sama dan tunjukkan bagaimana kedua garis pengaruh tersebut dapat diguna- :
; - I
bila beban satuan berada di sebelah kanan P
kan untuk mendapatkan gaya geser dan momen lentur di P.
Keduanya berupa variasi linear' Juga bila
PENYELESAIAN
x: 0, gaya geser di P : 0
(a) Diagram gaya geser diperlihatkan dalam Gambar Al(b) dan diagram momen x: 4,5, gaya geser di P : I te tiri
lentur dalam Gambar l l(c). alau -Yq ke kanan'
x : 6, gaYa geser di P : 0

Hasil-hasil tersebut digambar pada garis pengaruh


untuk gaya geser di P, diperlihatkan di
dalam Gambar 141(e).

GAMBAR 141(d) GAMBAR 141(e)

L.-.- '^a
165
164 Bahan Konstruksi dan Strukwr Tekntk Pengaruh
Garis-garis

Dari Gambar l4l(e), yang menggunakan segitiga-segitiga sebangun. manaordinatdarigarispengaruhuntukfungsimerupakansebuahmaksimum.Bilabe-


pengamatan.
X:-li i* trrguu, terbagi, nilaimalsimum dari fungsi dapat diperoleh dengan
ordinatdi ordinatdi Y:++
Maka gaya geser di P dengan pembebanan yang diperlihatkan dalam pefianyaan adalah coNroH soel 67
bentang 8 m' Gambar garis pengaruh untuk
geser
80x|*160x1:l00kN. Sebuah balok yang disangga sederhana Dari garis'
momen lJntur di tengah'tengah bentang.
Untuk garis pengaruh dari momen lentur di titik P tinjaulah beban satuan yang sama. dekat dengan sebuah p;;;;;r; dan lentur
garis pengaruh ini prrr.irJui"nilai-nilai
maksimum dari gaya geser dan momen
Momen lentur di P = l,5xf L bila satuan beban ada di sebelah kiri P ,altaot dengan tol r"uuur, i.ban tunggal sebesar 80 kN melintas di bentang;(b)sepa-

atau : q$( t - l\ or. beban satuan ada di sebelah kanan P, sangbebansebesarsotNaun:0rNue4araktetap2mmelintasdibentang;(c)sebuah


di bentang'
t0 kN/m melir''tas
\ LI muatan terbagi rata, panjang 6 m, sebesar
yang berupa variasi-variasi linear lagi.
Bila .x : 0, momen lentur di P : 0 PENYELESAIAN
geser dan rnomen lentur maksimum untuk
1'1I 4'5 Dalam pertanyaan ini titik-titik kritis untuk
.r : 4r5. momen lentur di P :
6 struktur khusus ini telah dipilih"
bentang berjarak x dari reaksi sebelah kiri
:$tN* Dengan *uru.n Utiun'nltli"ttt pada
(Gambar 142(a)),garis pengaruh gaya.geser untuk
penyangga sebelah kiri akan seperti
garis pengaruh momen lentur untuk tengah'
diperlihatkan dalam Gamb i VZb) dan
:+,s(r-?) tengah dari balok seperti diperlihatkan
dalam Gambat 142(c)'

:ftN-
x:6. momen lentur di P :0
Ini digambar dalam garis pengaruh untuk momen lentur di P yang diperlihatkan dalam "
Gambar 1414. GAIVIBAR 142(a)

_--,-- --.--------\-T..'
, \ _lT
GAMBAR l4l(f) GAMBAR r42(b)

Dari Gambar A1A,


ordinat di X : i ,. T : ;, ordinat di, :'jr^'; :i I

Maka momen lentur di P dengan pembebanan seperti yang diperlihatkan adalah I

.tI (r-*)+=z cAMBAR 142(c)


I

8tlxi*160xq:l50kNm
Untuk sebuah balok sederhana, dengan sistem pembebanan tetap, jelas tidak meng-
untungkan menggambar garis-garis pengaruh untuk gaya geser dan momen lentur pada
(a) Dengan sebuah beban 80
kN tunggal melintas pada bentang'
sebuah titik. Akan tetapi bila beban merupakan beban bergulir, maka cara ini adalah geser =!q!\
nilai maksimum dari gaya
merupakan cara yang paling mudah.
dari momen lentur = 80 X =-]!q!\
Untuk mendapatkan nilai maksimum dari geser, mornen lentur dan lain sebagainya, 2
Nilai maksirnum
akibat dari sebuah beban bergulir terpusat tunggal, beban ditempatkan pada titik di

\. L
t56 t67
Bahan Konstruksi dan Strukfirr TekniA Garis-gris Pengaruh

(D) Dengan sebuah rangkaian dari 2 beban


50 kN dan 30 kN berjarak tetap 2 m. momen lentur maksimum :7t x l0 : 75 kN m
untuk gaya geser, keadaan terjelek adalah
bila ,Tgk"-ian u..iffiingun
-. dengan pe-
nyangga yaitu 1 beban di penyangga, beban yang
lun2in ai Ue"tang.
ordinat r,:f :0;75
Nilai maksimum dari geser : 50 x I + 30 x 0,75 : ?2,5!N
Untuk momen lentur' keadaan terjelek adalah bila rangkaian
dekat dengan tengarl-
tengah bentang.

ordinat ,,:)(812-zt I
4::
Nilai maksimum dari momen lentur : 50 x 2 + 30 xI
:111!N_!L GAMBAR 142(e)

(c) Dengan sebuah beban terbagi rata, panjang 6 m sebesar


l0 kN/m melintas pada
bentang.
Nilai maksimum dari gaya geser akan terjadi kalau beban Sepertr yang dapat terlihat. untuk menentukan nilai maksimuin dari momen lentur
terbagi rata meliputi luas
maksimum dari diagram pengaruh. Nilai dari gaya geser bukanlah selalu merupakan kasus yang mudah diamati, terutama kalau terdapat sebuah
maksimum untuk titik adalah
luas dari diagram yang terliputi dikalikan hargaiari rangkaian muatan-muatan titik terpusat. Akan tetapi, dari tinjauan sebuah diagram mo-
beban.
m0n lentur sederhana, jelas bahwa momen hidup maksimum mutlak akibat muatan ber-
Dari Gambar 142(d) r. : i : gerak tentu akan terjadi di bawah satu dari muatan-muatan.
"1
Garis-garis pengaruh dapat digambar untuk bermacam-macam fungsi terhadap tiap
luas yang diarsir : 6 :- J'tJ
t.-ts tipe dari struktur, yaitu geser, momen lentur atau lendutan dari sebuah balok, reaksi
"ll-Y!2
gaya geser maksimum : x l0 : horisontal dari sebuah badan pelengkung atau Eaya-gaya di balok-balok kisi, dan lain
3,75 37,5 kN
sebagainya. Beberapa dari garis-garis pengaruh ini membutuhkan suatu pengetahuan
tentang teori yang lebih luas daripada yang dapat diberikan dalam isi buku ini dan dapat
ditemukan dalam Theory of structures dalam seri-seri ini. Berapa kasus-kasus sederhana
ditangani di liawah ini.

GARIS PENGARI,H I'NTUK GAYA MENDATAR


PADA SEBUAH PELENGKI.]NG TIGA SENDI
GAMBAR 142(d)
Sebuah ungkapan sederhana untuk garis pengaruh bagi gaya dorong horisontal dalam
Nilai maksimum dari momen lentur diperoleh dengan jalan pelengkung-pelengkung tiga sendi adalah mudah untuk dilaksanakan. Tinjau titik P
meletakkan muatan ter-
bagi rata sedemikian rupa sehingga luas garis pengaruh yang jarak nL dari penyangga sebelah kiri pelengkung tiga sendi, bentangl, tinggi ft, dengan
diliputi oleh beban adalah
sebesar mungkin. Nilai dari momen lentur maksimum untuk
titik adalah luas dari dia- satuan beban melintasi pelengkung. flihat Gambar ru3@)1.
gram dikalikan harga dari beban. Dari Gambar ru2@). Dengan satuan beban di titik P

.. _ -2
t+ t _ t
2
Vr:*: n
luas yang diarsir : 2 x 3 x12
s)t2) :-t2rt
2 Vr.:l-n
168
fuhan Konstruksi dan Strukdtr Teknik
Garis-garis Pengaruh 159
Mengambil momen-momen
terhadap pusat sendi dari sebelah
kiri
144(a)1. Hitung dengan mempergunakan garis pengaruh: (a) gaya dorong horisontal bila
, : ,^+ - ,(i - ,L)- Hh : o
beban terdekat adalah 13 m dari ujung A; (b)gaya dorong horisontal maksimum untuk
sebarang kedudukan beban; dan (c) resultante reaksi-reaksi di penyangga bila beban ter-

(,-,)i-(r-,1)-Hh:o dekat adalah 5 m dari ujung A.

PENYELESAIAN
H:L2h (a) Untuk sebuah satuan tunggal
, beban terpusat,

4nars: *:*: r,33

Garis pengaruh untuk gaya dorong horisontal diperlihatkan dalam Gambar 144(b\.
sOkN 50kN

FT
GAMBAR r43(a)

cAMBAR r43(D)
GAMBAR 144(a)

yaitu bila n =O,H 0,


= bila , =rh,H =
*
Dari sebelah kanan akan didapat
nilai-nilai yang sama.
Diagram garis oengaruh untuk
diperlihatkan oaam iamb
gaya horisintal yang digambarkan
ar t+z(i). u"ir'r."*:rrrrah beban yang dari has,-hasil ini
ril
H = Zl,y, di manay aaall! o-rOiruipuOa merintasi bentang lr
Di titik p [Gambar 143(b)l
g"rl, a,ugru_ pengaruh di bawah '1 lY.
beban.
rl
!nL
Wh: U
atau nL
,-2h
tr__

, Ungkapan-ungkapan
qorong
untuk garis pengaruh dari momen
normal dapat juga dikembangkan.- lentur, geser radiar dan gaya GAMBAR r44(b)

Dengan beban terdekat 13 m dari A


coNToH soer, 6g
Sebuah pelengkung tiga
sendi parabola bentang_ 16
/r:3x1,33:zr
m, dengan ketinggian di 1,5
sampai ke sendi 3 m' menlhln-sebuah
sebesar 50 kN dan berjarak 1,5 m satu
r.rgk;i;, tengah
dari dua_beba]n;";;;r, masing-masing Ir:Txl,33:I
,uilu iuinnyu, melintasi br;;;g [[hat Gambar He:50x]+50x-|: lll_\hr_
I
,L
t70 Bahan Konstruksi den Struktur Teknik

(D) Gaya dorong horisontal maksimum terladi bila beban-beban berjarak sama ter-
hadaP sumbu Pelengkung'
7,2s 7,25
.Is:,)'a: g x1,33:?
Hmaks2 x 7.25 x 50 : 120,8 kN APENDIKS

(c) Dengan beban terdekat 5 m dari A JAWABAN-JAWABAN UNTUK SOAL-SOAL UJIAN


55
,t:S"1,33:;
Bab I
,u:SxL33:$ l. 348 N/mm2; 70,4 kN/mm2.
2. Baja:73 N/mm2 tarik;tembaga: 8,8 N/mm tekan.
H:5orl+s0.9:9s,8kN
6 -- 6 3.295,N/mm2.
4. (a) Kolom 280 mm X 280 mm dengan 4 batang garis tengah ukuran 16 mm'
,,
y _50xll*50x9s : kN Zs : 36 kN (b) 240 mm X 360 mm dibulatkan sampai ke ukuran'ukuran perancangan.
^: t6------:: 64 5. 0.00127.
R^: J,f42 +95,82)-- 115 kN
RB : /(362 + e5'82): lg4ll Bab 2
l. 1,86 kN menahan ke atas dengan sudut 75o22'terhadap horisontal, lewat26m
vertikal di atas D.
I Z. ln = 36 kN tr; BC = 140 kN tr;CD = 143 kN tk;DE = I l0 kN tk;DB = 92 kN tk;
SOALSOALUJIAN Btr = 28 kN tr.
3. AB = EO \/2 kN tk; BC = 2S\/2 kN tk; go =2Ot/2 kN tk;Dtr =2N2 kN tr;fF=
l. Gambar garis pengaruh untuk geser dan momen lentur pada titik sepertiga ben- lo\,/2 kN tr; FG = l0o'/2 kN tk;BD = 160 kN tk;DF= 200 kN tk;AC = 80 kN tr.
tang dari penyangga sebelah kiri dari sebuah balok yang disangga secara sederhana ben-
CE = 180 kN tr;EG = 100 kN tr.
tang 9 m. Dari garis-garis pengaruh ini perkirakan nilai-nilai maksimum dari gaya geser 4. AB = O; BC = 64013 kN tr; CD = 64013kNtr;DE =A;FG= 160 kN tk;GH = 160
dan momen lentur pada titik sepertiga bentang tersebut akibat dari (a) sebuah beban kN tk; HJ = 4OOl3 kN tk; JK = 4cfl3 kN tk; AF = 120 kN tk; BG = 0;CH = 0;
terbagi rata sebesar 12 kN/m, panjang 4 m melintasi balok;dan (b) tiga muatan titik DJ = O; Er( = 100 kN tk; FB = 200 kN tr;BI1 = 2OOl3 kN tk; HD = lO0 kN tk;
dengan jarak dari sumbu ke sumbu 1,5 m berturut-turut sebesar 60 kN, 40 kN dan 20
DK = 500/3 kN tr.
kN, melintasi bentang.
5. (l) = 560 kN tr. (2)= I 12 kN tr. (3) = 613 kN tr. (4) = 240 kN tr. (5) = 280 kN tk.
2. Sebuah balok pelengkung parabola tiga sendi dengan sebuah benthng sebesar (6) = 8+O kN tk. (7) = 866,7 kN tk. (8) = 3OO kN tk. (9) = 120 kN tk. (10) = 359
24 m dan tinggi 3 m mengalami sebuah beban terpusat S'ebesar 180 kN yang bergerak kN tr. (11) = 350 kN tk. (tZ1= 3tO kN tr. (13) = 350kNtk. (14)='316,7 kN tk.
melintasi bentang. Hitung reaksi horisontal untuk beban pada jarak selang-selang 3 m (15) = 316,7 kN tr. (16) = 316,',1 kN tk. (17) = 1 50 kN tr. (1s) = 150 kN tk. (l 9) =
sepanjang pelengkung.
'1 tso t lt tt.
6. U1A = 325 kN tk; U1L1 = 180 kN tr; tJ1L, = 170 kN tr;U1L2 = 156 kN tk;
Ur Uz = 210 kN tk'
7. Re = 32,7 kN ke atas, 2,7 kNke kiri; Rs = 37,3 kN ke atas, 37,3 kN ke kiri; Fx =
16 kN tk; Fz = 5,6 kN tr.
8. AD =200kN tk;DE = 170kN tk;EC = l50kNtktCF=9J,5 kNtk;lG= ll5
kN tk; GB = l2O kN tk; AH = l'73 kN tr;I1J = 121,5 kN tr;JK= 8l kN tr;KL=
95,4 kN tr;LB = 104 kN tr;DH = 52 kN tr. EJ = 6l kN tk; EIt = 52 kN tr;C'I=
53.3 kN tr;CK = 19 kN tr;.Fr( = 21,7 kN tk;F!- = 8.7 kN tt;Gl. = 8,7 kN tk'
'{r,,
Afindiks
172

6. (") = 1'31 *k
9. 1433 x 106 mma. " i;i iffi:11'TII
Tlnuxs

lo. 59sx 106 mma. ? Garis tengah mrn' -


**
ll. B=900kg,C=91 kg. ;.
12. AC = 43, I 88 garis tengah.
[]i;i]f ,tirri_,
BAB 3
'1. Rru = 95 kN; RKa = 85 kN; Mmaks = 420 kN m di bawah beban 100 kN.
#: '
[, H* l t:l$m'shT;i::t1#:'rT::#]'
a
2. Mmat s = 51 kN m;4,13 m dari'A.
3. M."k, = 125,8 kN m; 2,93 m dari penyangga sebelah kiri.
4. M-"r, = 112,5 kN m di D. Titik lentur balik 5,65 dari A.
5. Mmars = 125 kN m, 2,9 m dari penyangga sebelah kiri.
[' B l:illNffin;
i,: ll N/mP'' s
.
i;; z
6. Re = 14,31 kN; Rs = 25,69 kN; M-"1, = -22,5 kN m di B. Di AB, M6aks = 11,5
, ,,. \1.
I rqj lrr*'" terhadap 46 N/mm2.tekan'
kN rn, 1,73 m dari A. I i;:;$":f[:.
tifi'
utan
tak; q'nuL' = 68 N/mm'
'
= io N/'*'
Uiaang-t'idang
7. Rs = 86,6 kN; RB = 90,9 kN;Ms = -7,5 kN m; Ms = 83 kN m (maks); Mp = 67 l4(r Nlmm'
kN m dan 32 kN m; Mr = -60 kN m.
I p, =
B dengan
8. Me = -.160 kN m (maks-neg); Ra = 50 kN; Rc = 90 kN antara B dan C, Mmaks = pada jarak *#dari
67,5 kN m.
'i:; = - S, ,,
: H'lendutan
maks = ,r%
9. Rxr = 20,4 kN; RKa = 290,6 kN; Maks bentang Mt = 108 kN m, 0,85 m dari A.
diteraPkan di A'
Mmaks = -108 kN m di B; f* maks = 158 N/mm anggapirrl momen

: #"i1 n'-'- #ii;i : # "Tit


10. Ipn = 66,9 X 106. Momen penahan = 69 kN m.
ll. co = 14,5 kN/m. ,4
12. Momen penahan = 2,58 kN m (kriteria tarik). 4. f,. = rul,/B.
13. Sepertidiketahuicl=ll,75kN/m,flenssebaliknya;Q=23,4kN/m. ,''l a' Mnrr,n di dasar = ?'8
kN m'
14. Maks f1, = 75 Nlmmz, 6,54mdari A. Maks f1"1 = 25,8 N/mm2 di.B.
15. Maks f1u1 = 130 kN/m2, Maks f,. = 90 kN/m2.
,1 ;. il;;;;;
7.
di dasar =
di Ptrsat' lendutan =
"jtu:X, di beban 60 kN, rendutan
= 32 mm'

(a) Antara 13,8 mm dan 57 ,3 mm dari luar flens. og:29lEl'


5r"= ir)u; 6c =
64lEl"
16. t : 312lBl; 0s:249lEl'
(D) Antara 51,7 mm dan -32 mm dari luar flens.
! '9. 6, = 9;4 mm. lAAttFr. ,- : 338/EIl 0e
6 : -766lEl: dc^:
17. <o 37 Mg. Ab'
,i. il t.ngth'tengah iuri ptnv"ngg" tto.tt*#l nr
5'3
P = 59,8 Mg; ft.r = ?,15 N/mm2 ; ft, = 0,64 N/mm2. 2,86.; I 6 kN m pada
18. g
I 1 . D = r 6 mm; maksimum M = 3
19. Maks f1"1 = 86,6 N/mm2;Min f1"p = 26,6 N/mm2. m; Ms = 170kNmiY=E'o
12. MA'243 kN
20. (a) Maks p11 = 706 kNim2; Min prp = 22kNlm2 . dari f.
(b) Maks p1p = 698 kN/m2; Min p.r = 34 kN/m2. 13. ,5 = 116 mm. **'
21. Maks f1s = 493 kN/m2 ; Min f11 = 340 kN/m2. Beban tambahan maksimum = 3267 14. i,^; :';#',.'r.r *: X"rfffiul1,I;u;;,*i1
kN. maicshnumM=316kx
22. (a) ftu, = 18,8 N/mm'; fuj = 3l ,5 N/mm2 .
(b) ftr =38,1 N/mm2 tekan; f6i=49,4 N/mm2 tarik. ,,* I
23. f s= 4,4 N/mmz;fuj = I l7 N/mm2.

'i'{,,*
BAB 4
I . = 62 N/mm2. qrata-rara = 20 N/mm2 (berdasarkan pada badan saja).
1lii Si #
Z. ni = 305 kN Pada
11" ;*n
terhadap v€rtrno' ::"
::r' =1, il;}" "l -,).", ve*ika,
Qmaxs
2. gnl"k.: 62 N/mm2. I'"'
.J. gmaks = 7l F N/mrn 2 (F dalam satuan-satuan MN). BABT
"iiH',i,,fi1 "''' "
' TokNlM:2o3kNm'
. .1, ,,r -'68,2 kN/m.
?#j|6,;,'.1 T$'td,%.i{,'I
: :0,21.
" li 17,7 kN1mm2; G 7,3 kN/mm2:4

E-_

Anda mungkin juga menyukai