Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP PERLUASAN DAN UKURAN KEKABURAN

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS TERSTRUKTUR DALAM MATA KULIAH


ARITMATIKA FUZZY

OLEH

LIANI WIJAYANTI (F1041171020)


M. SANI (F1041171053)
RESTI WIDI YANNY (F1041171063)

DOSEN PENGAMPU: Dr. Ade Mirza, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
A. Prinsip Perluasan
Jika diberikan suatu fungsi tegas f : X → Y , maka fungsi tersebutdapat diperluas
menjadi fungsi himpunan f : P ( X ) → P( Y ), dimana P(X) dan P(Y) berturut-turut
adalah hinpunan kuasa dari semesta X dan Y, dengan aturan
f ( A )={ y ∈Y ∨(∃ x ∈ A ) y =f ( x) }
Untuk setiap A ∈ P( X). Fungsi f : X → Y memetakan setiap unsur X ke unsur dari
Y, sedangkan fungsi himpunanf : P ( X ) → P(Y ) memetakan setiap himpunan bag-
ian dari X ke himpunan bagian dari Y berdasarkan fungsi f : X → Y .
Demikian pula invers dari fungsi f : X → Y tersebut dapat diperluas menjadi
fungsi himpunan f −1=P ( Y ) → P( X ) dengan aturan
f −1 ( B ) ={ x ∈ X∨f ( x)∈ B }
Untuk setiap B∈ P(Y ).
Hinpunan f(A) dan f -1(B) itu dapat juga dinyatakan dengan menggunakan
fungsi karakteristiknya sebagai berikut:

{ χ A ( x )} jika ( ∃ x ∈ X ) y=f ( x)
χ f ( A) ( y )=
{ ¿
y= f ( x)
0 jika ( ∀ x ∈ X ) y ≠ f ( x )

χf −1
( B)
( x )= χ B ( f ( x) ) .
Suatu fungsi tegas f : X → Y dikatakan dikaburkan bila fungsi tersebut diperluas
menjadi fungsi himpunan kabur f : F ( X ) → F (Y ), di mana F(X) dan F(Y) berturut-
turut adalah himpunan kuasa kabur dari semesta X dan Y, yaitu himpunan
(kelas) semua himpunan kabur dalam X dan dalam Y. Demikian pula invers dari
tegas f : X → Y tersebut dikaburkan dengan memperluas menjadi fungsi hinpunan
kabur f −1 : F ( X ) → F (Y ). Prinsip (aturan) yang dipakai untuk mengaburkan fungsi
tegas disebut prinsip perluasan.
Prinsip perluasan:
Suatu fungsi tegas f : X → Y dikaburkan dengan memperluas fungsi tersebut
menjadi fungsi himpunan kabur f : F ( X ) → F (Y ) dengan aturan:
~ ~
Untuk setiap hinpunan kabur A ∈ F ( X ) , f ( A ) adalah himpunan kabur dalam F(Y)
dengan fungsi keanggotaan
μ~A ( x ) jika ( ∃ x ∈ X ) y=f (x )
μf (~A ) ( y )=
{ 0 jika ( ∀ x ∈ X ) y ≠ f ( x)
Untuk setiap y ∈Y
Prinsip perluasan adalah suatu prinsip yang mendasar dalam teori himpunan
kabur. Dengan prinsip ini kita dapat memperluas (dalam arti mengaburkan)
konsep matematik yang tegas menjadi konsep matematik yang kabur.
Contoh 3.6.1:
Misalkan X = {1, 2, 3, 5, 6} dan Y = {7, 8, 9, 10}. Pemetaan f : X → Y didefinisikan
sebagai berikut: f(1) = f(2) = 7, f(3) = 9, f(4) = f(5) = f(6) = 10. Bila diberikan
~
himpunan kabur A=¿ 0.6/1 + 0.2/2 + 0.7/3 + 0.5/4 + 1/5 + 0.9/6 dalam X, dan
~
himpunan kabur B = 0.3/7 + 0.7/8 + 0.9/9 + 0.5/10 dalam Y, maka dengan prinsip
perluasan diperoleh himpunan kabur
f (~
A ) = 0.6/7 + 0.7/9 + 1/10 dalam Y, dan himpunan kabur f −1 ( B ) = 0.3/1 + 0.3/2 +
0.9/3 + 0.5/4 + 0.5/5 + 0.5/6 dalam X.
Kita dapat merampatkan prinsip perluasan tersebut untuk suatu semesta
berdimensi n. Misalkan f adalah suatu fungsi tegas dari X 1 × X 2 × …× X n ke Y dan
~~ ~
A 1 , A2 , … , A n adalah himpunan-himpunan kabur berturut-turut dalam X 1 , X 2 , … , X n
. Maka fungsi f itu dikaburkan dengan memperluasnya menjadi fungsi himpunan
kabur f : F ( X 1 × X 2 × …× X n )→ F(Y ) dengan aturan: untuk setiap himpunan kabur
~ ~ ~ ~ ~ ~
A 1 x A 2 x… x A n ∈F(X1 x X2 x … x Xn), f( A 1 x A 2 x… x A n ) adalah himpunan
kabur dalam F(Y) dengan fungsi keanggotaan

{ χ A (x)} jika ( ∃ x ∈ X ) y =f ( x)
μf (~ ~ ~ ( y )=
A x A x…x A )
1 2 n
{ ¿
y=f ( x)
0 jika ( ∀ x ∈ X ) y ≠ f ( x )
Untuk setiap y ∈Y . Dan inversnya dikaburkan dengan memperluasnya menjadi
fungsi himpunan kabur f −1 : F (Y ) → F( X 1 × X 2 × … × X n) dengan aturan: untuk
~ ~
setiap himpunan kabur B ∈ F ( Y ) , f −1 ( B) adalah himpunan kabur dalalm F ¿
dengan fungsi keanggotaan
μf −1
(~
B) ( x1 , … , xn ) =μ~B (f ( x 1 ,… , x n ) )
Untuk setiap ( x 1 ,… , x n ) ∈ X 1 x X 2 x … x X n.
B. Ukuran Kekaburan

Himpunan kabur pada dasarnya mendeskripsikan keadaan tidak tegas


(kekaburan) yang tersapat pada suatu himpunan, yaitu ketidaktegasan batas
antara unsur-unsur yang merupakan anggota himpunan itu dan unsur-unsur
yang bukan anggota himpunan itu. ketidaktegasan atau kekaburan itu berbeda-
beda pada himpunan kabur yang satu dengan yang lainnya. Setiap himpunan
kabur mempunyai derajat kekaburan tertentu yang dapat dinyatakan dengan
bilangan real dalam selang tertutup [0,1]. Ukuran kekaburan (seringkali juga
~
disebut dengan entropi) dari suatu himpunan kabur A adalah ukuran atau indeks
~
yang menyatakan derajat kekaburan dari himpunan kabur A itu, atau dengan
notasi ε (~
A ) ϵ [ 0,1 ].

Secara umum, ukuran kekaburan dari himpunan kabur dapat didefinisikan


sebagai suatu pemetaan ε (~
A ) : F ( X ) →[0,1], dimana F ( X )adalah kelas semua
himpunan kabur pada semesta X dan tentunya pemetaan ε intu harus memenugi
syarat-syarat tertentu agar dapat mencerminkan ciri-ciri ukuran kekaburan yang
diharapkan secara intuitif.

Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

~
1. ε (~
A )=0jika dan hanya jika A adalah himpunan tegas.
~
2. ε (~
A )=1 jika dan hanya jika A adalah himpunan yang paling kabur, yaitu
μ~A ( x )=0,5 untuk setiap x ∈ X .
~ ~ ~
3. Jika A kurang kabur dari B maka ε (~ A )≤ ε (~
B ). Himpunan kabur A dikatakan
~ ~
kurang kabur dari himpunan kabur B (atau ~B lebih kabur dari A ) jika untuk setiap
x ∈ Xberlaku μ~A ( x ) ≥ μ~B ( x ) bila μ~A ( x ) ≥ 0.5 , dan μ~A ( x ) ≤ μ~B ( x )bila μ~B ( x )< 0.5.
~
4. ε (~
A )=ε (~
A ' ) untuk setiap A ϵ F ( X ) .
contoh:
Suatu contoh untuk kekaburan adalah ε : F ( X ) → [ 0,1 ] yang didefinisikan sebagai
berikut:
ε (~
A )=inf min {1,1−¿ μ~A ∪ ~A ( x )+ μ~A ∩ ~A ( x ) ¿
x→ X

~ ~
untuk setiap A ∈ F ( X ). perhatikan bahwa dengan definisi tersebut ε (~
A )=ε ( A ' )
~ ~ ~ ~
untuk setiap A ∈ F ( X )dan jika A adalah himpunan tegas, maka A ∪ A= Xdan

~ ~ ~
A ∩ A=∅ , sehingga ε ( A )=inf min {1,1−¿ 1+ 0 }=0. ¿Jika ~
A adalah himpunan yang
x→ X

paling kabur, yaitu μ~A ( x ) ≥ 0.5 untuk setiap x ∈ X, sehingga:


μ~A ∪ ~A ( x )=max {μ~A ( x ) , μ~A ( x ) }=0.5
dan
μ~A ∩ ~A ( x )=max {μ~A ( x ) , μ~A ( x ) }=0.5
~
untuk setiap x ∈ X . Jadi ε ( A )=inf min
x→ X
{1,1−¿ 0.5+0.5 ¿}= min {1,1} =1. Sebaliknya,

jika ε (~
A )=1 , maka 1−μ~A ∪~A ( x )+ μ~A ∩~A ( x )=1 ,
sehingga:
μ~A ∪ ~A ( x )=μ~A ∩~A ( x )

yaitu max{{μ~A ( x ) , 1−μ~A ( x ) }=min ⁡{μ~A ( x ) ,1−μ~A ( x ) } untuk setiap x ∈ X ,yang terjadi

bila μ~A ( x )=0.5 untuk setiap x ∈ X .

Contoh:
misalkan semesta X = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 }
~
diketahui himpunan kabur A = 0.3/1 + 0.6/2 + 0.8/3 + 0.9/4 + 0.5/5 + 0.4/6 +
0.2/7.
Dengan menggunakan definisi ukuran kekaburan εdi atas, derajat kekaburan dari
~ ~
himpunan kabur A adalah ε (~ A )=0.2. Jika diketahui pula kekaburan himpunan B =
~
0.3/1 + 0.5/2 + 0.7/3 + 0.8/4 + 0.8/5 + 0.4/6 + 0.3/7, maka jelas bahwa A kurang
~ ~ ~
kabur dari B dan ε ( ~
B )= 0.4 yaitu ε ( A ) ≤ ε ( B ).

Anda mungkin juga menyukai