Anda di halaman 1dari 3

1.

Marah (Anger)
- Mata terbuka
- Alis kebawah dan menyatu
- Bibir menyempit
- Garis dagu juga cenderung kebawah
- Kelopak mata atas bawah melebar

Bahagia (Happy)

- Samping mata keriput seperti jejak kaki gagak


- Pipi agak naik
- Bibir membentuk huruf U atau bibir terbuka lebar terlihat gigi

Sedih (Sadness)

- Kelopak mata atas tekulai


- Kehilangan fokus mata
- Sisi – sisi bibir sedikit ditarik ke bawah

Takut (Fear)

- Alis terangkat dan menyatu


- Kelopak mata atas terangkat
- Kelopak mata bawah menegang
- Bibir sedikit merentang horizontal ke telinga

Muak (Disgust)

- Ada kerutan di hidung


- Bibir atas naik

Menghina (Contemp)

- Sisi bibir/ sudut bibir mengencang dan naik hanya satu di satu sisi wajah saja

Terkejut (Surprise)

- Alis mata naik


- Mata terbuka
- Mulut terbuka
2. Visual (Lookers)
Orang yang termasuk kedalam tipe visual atau lookers biasanya orang yang mengingat apa yang
dilihat daripada yang didengar, senang mengamati, biasanya lookers memiliki postur yang baik dan
berdiri tegak. Bagi lookers penampilan itu penting mereka cenderung menggunakan pakaian yang
rapih. Lookers biasanya menahan bahu yang dijadikan sebagai penahan titik stress. Lookers
memiliki kerutan di dahi karena sering dipakai untuk mengingat sesuatu yang pernah dilihat,
memiliki bibir yang tipis dan sering dihisap (seperti mingkem) dan sering memberikan kontak mata
pada lawan bicaranya.
Cara memperlakukan orang Visual/Lookers :
- Harus memberinya banyak kontak mata. Karena jika kita tidak banyak memberinya kontak
mata maka lookers akan merasa bahwa dirinya tidak diperhatikan dan merasa diabaikan.
- Memberikan kata – kata yang memiliki komponen

Audio (Listener)

Orang yang termasuk kedalam tipe audio atau listener biasanya tidak terlalu memperhatikan
penampilan karena tidak penting baginya. Listener memiliki kecendrungan untuk melihat kebawah
dan ke kiri, untuk mengingat sesuatu yang pernah didengar. Listener biasanya banyak menyimpan
kepala di tangannya untuk menopang kepalanya, kemudian memiliki kecendrungan untuk
bergumam pada dirinya sendiri dan juga listener merupakan pen clicker (memegang pulpen untuk
dimainkan).

Cara memperlakukan orang Audio/Listener :

- Tidak memberikan mereka banyak kontak mata, karena itu membuat mereka takut.
- Ketika listener berbicara, kita dapat sesekali melihatnya dan alihkan pandangan ke lain arah
- Gunakan kata – kata (mari kita bicarakan ini)

Kinestetik (Toucher)

Orang yang termasuk kedalam tipe kinestetik atau toucher biasanya merupakan otak berpikir dalam
perasaan dan dengan kebijakan. Berpakaian untuk kenyamanan daripada gaya, memiliki
kecendrungan untuk bersandar karena berusaha mengurangi ruang fisik antara dirinya dan lawan
bicara. Memiliki kecendungan melihat kebawah ketika mengingat sesuatu yang dirasakan. Orang
kinestetik merupakan orang yang memproses informasi dalam perasaan dan dengan bijaksana.
Orang kinestetik biasanya akan mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Cara memperlakukan orang Kinestetik/Toucher

- Biarkan mereka menyentuh anda jika anda merasa nyaman


- Jika orang kinestetik datang kepada anda dan anda merasa tidak nyaman, julurkan tangan anda.
Berikan orang – orang ini kontak dengan anda.
- Gunakan bahasa yang baik yang memiliki perasaan atau taktil..
3. Saya termasuk kedalam tipe Audio (Lookers) karena saya merasa saya tidak terlalu mementingkan
masalah pakaian, saya sering bergumam pada diri sendiri, saya merasa sedikit takut ketika lawan
bicara saya memberikan kontak mata.

Anda mungkin juga menyukai