Nama : Yessy Nur Agustiani

Kelas : Psikologi 5 K

NPM : 18411021

Tugas 2 Psikologi Pendidikan II

Ringkasan Teori Belajar Menurut Perspektif Behavior

1. Koneksionisme
- Trial and error : pembelajaran yang dilakukan berulang-ulang hingga berhasil untuk dibentuk.
Contoh : sebelumnya, Zahra tidak dapat mengendarai sepeda motor, karena terus belajar
motor, akhirnya Zahra menjadi bisa mengendarai motor sendiri.
- Law of excercise atau hukuman latihan yaitu kemampuan yang rendah sering dilatih atau
diulang maka akan meningkatkan kemampuannya.
Contoh : ada seorang siswa yang menyukai pelajaran kimia, kemudian diberi materi
mengenai pelajaran kimia, maka siswa itu akan suka. Kemudian jika siswa tersebut diberi
pelajaran biologi maka kemampuannya akan menurun.
- Law of effect atau hukum akibat
Contoh : Nada akan melaksanakan ujian, kemudian nada membuat mindmap untuk
mempermudah menghapal materi, lalu ketika ulangan berlangsung, nada merasa bahwa
materi yang ia rangkum dengan cara mindmap sangat mudah dia mengerti, sehingga ia
mempunyai pikiran bahwa membuat mindmap mempermudah ia untuk menghapal materi.
Tetapi jika Nada tidak mengerti materi setelah membuat mindmap maka nada akan malas
atau masa bodoh ketika akan ada ujian.
- Law of readiness atau hukum kesiapan
Contoh : ketika Shidiq sedang mengikuti ospek jurusan dan harus datang tepat waktu pukul
05.00 sudah dikampus, apapun yang terjadi Shidiq harus tepat waktu meskipun jadwalnya
kepagian atau rumahnya jauh, jika Shidiq telat maka ia akan mendapatkan hukuman seperti
bernyanyi didepan teman-temannya.
2. Pengondisian klasik
Pengondisian klasik merupakan teori belajar yang berasal dari Ivan Pavlov, Pavlov mengatakan
bahwa kita bisa menghasilkan respon dengan menyampurkan dua stimulus, yaitu stimulus alami
dan stimulus buatan.
 Contoh : suara lagu dari penjual es krim Walls yang berkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya
mungkin suara itu asing, tetapi setelah si penjual es krim sering lewat, maka nada lagu tersebut
bisa menerbitkan air liur apalagi pada siang hari yang panas.
- Law of respondent conditioning
Contoh : ketika bell berbunyi dan guru memulai pelajaran (bell itu conditional stimulus dan
guru itu unconditional stimulus, maka siswa akan langsung masuk ke kelas dan dapat
meningkatkan proses pembelajaran.
- Law of respondent extinction
Contoh : ketika salah satu dari cs atau ucs itu tidak ada, misalnya bell berbunyi akan tetapi
guru tidak masuk ke kelas dan tidak ada proses belajar, maka respon dari murid akan
menurun.
3. Pengondisian kontiguitas
Pengondisian kontiguitas merupakan proses perubahan yang terjadi karena adanya suatu syarat
yang dapat memunculkan respon.
- Pembentukan dan perubahan kebiasaan metode ambang batas
Contoh : fajar tidak menyukai sayur-sayuran, fajar akan menolak makan jika terdapat sayur
didalam makanannya, kemudian untuk mengubah kebiasaan tersebut, orang tua fajar
mengganti sayuran menjadi sayur yang di bubuk atau biasa di sebut vege blend, kemudian
dicampurkan pada makanannya, seiring dengan berjalannya waktu jumlah sayur yang
dimakan dapat terus ditingkatkan.
- Pembentukan dan perubahan kebiasaan metode fatigue atau keletihan
Contoh : seorang anak senang mematahkan pensil, ketika diberi tahu oleh gurunya anak
tersebut tidak ingin berhenti, maka sang guru terus memberinya pensil hingga anak tersebut
kelelahan untuk mematahkan pensil tsb dan tidak melakukannya lagi.
- Pembentukan dan perubahan kebiasaan metode respon yang tidak sesuai
Contoh : seorang anak mempunyai kebiasaan bermain handphone ketika makan, maka anak
tersebut harus diajak ngobrol agar tidak bermain hp saat sedang makan, sehingga ketika
makan itu menjadi tanda untuk mengobrol bersama selain bermain handphone.
Hukuman tidak akan efektif untuk mengubah kebiasan, maka dari itu lebih baik
menggganti menjadi hukuman menjadi respon yang alternative seperti pada contoh fatigue
atau keletihan, dimana seorang anak senang mematahkan pensil, ketika diberi tahu oleh
gurunya anak tersebut tidak ingin berhenti, maka sang guru terus memberinya pensil hingga
anak tersebut kelelahan. Daripada diberi anak tsb diberi hukuman, lebih baik terus
memberikan respon alternative hingga anak tersebut lelah dan tidak melakukannya lagi.