Dosen Pengampu :
Di susun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Paper ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Perkembangan II. Selain itu, tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memberikan
pengetahuan kepada pembaca mengenai Perkembangan Fisik Dewasa Akhir.
Selama penulisan ini dibantu oleh beberapa rekan, maka dari itu kami
ucapkan terimakasih. Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata
sempurna karena adanya keterbatasan ilmu. Penulis berharap semoga paper ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
Panjang Usia...............................................................................................................1
Perkembangan Fisik...................................................................................................3
Kesehatan...................................................................................................................10
ii
PEMBAHASAN
A. Panjang Usia
Masa hidup adalah batas atas dari hidup jumlah maksimum dari tahun-tahun
dimana individu dapat hidup. Masa hidup maksimal dari manusia kurang lebih usia
120 tahun. Sedangkan harapan hidup adalah Jumlah tahun yang mungkin dialami
oleh rata-rata individu yang lahir dalam suatu tahun tertentu. Kemajuan dalam dunia
medis nutrisi olahraga dan gaya hidup telah meningkatkan harapan hidup kita rata-
rata bertambah 22 sejak tahun 1900. Namun hanya sedikit di antara kita yang akan
hidup sampai 100 tahun.
Dimulai pada usia 25 tahun, para wanita melebihi pria perbedaan ini
diperlebar selama sisa tahun-tahun kedewasaan. Pada saat orang-orang dewasa telah
berusia 75 tahun lebih dari 61% dari populasi adalah wanita untuk populasi usia 85
tahun atau lebih gambarannya hampir 70% adalah wanita.
1
pembuluh nadi). dan kromosom X yang dibawa wanita dapat dikaitkan dengan
produksi antibodi yang lebih untuk melawan penyakit.
Orang tua muda orang tua yang tua dan orang tua lanjut
Masa dewasa akhir yang dimulai pada usia 60-an dan diperluas sampai sekitar
usia 120 tahun memiliki rentang kehidupan yang paling panjang dalam periode
perkembangan manusia 50-60 tahun. Kombinasi antara panjangnya masa kehidupan
dengan peningkatan dramatis jumlah orang dewasa yang hidup menuju usia tua telah
membawa peningkatan perhatian terhadap perbedaan periode masa dewasa akhir.
kebanyakan pembatasan menggunakan dua superio the walaupun kesepakatan yang
pasti mengenai usia yang membatasi 2 sub periode itu belum tercapai. Beberapa ahli
perkembangan membedakan antara orang tua muda atau usia tua yaitu usia 65 sampai
74 tahun dan orang tua yang tua atau usia tua akhir yaitu 75 tahun atau lebih (Bales,
Smith & Staudinger, Charness & Bosman, 1992; Neugarten, 1980). lainnya masih
membedakan orang tua lanjut yaitu 85 tahun atau lebih dari orang-orang dewasa
lanjut yang lebih muda (Johnson, 1994; Pearlin, 1994)
Hal yang penting dari pembedaan ini terutama nampak ketika kita
membandingkan orang tua berusia lanjut yaitu 85 tahun atau lebih dengan orang tua
berusia muda yang masih berada di usia 60 tahun (Suzman, Wilis & Manton, 1992).
Orang tua lanjut lebih banyak kemungkinan nya wanita dan mereka memiliki angka
morbiditas yang lebih tinggi dan jauh lebih besar mengalami ketidakmampuan
dibandingkan orang tua yang lebih muda. Orang tua lanjut lebih banyak
kemungkinannya tinggal di dalam institusi-institusi kecil kemungkinannya untuk
menikah dan lebih besar kemungkinannya memiliki pendidikan rendah. kebutuhan
kapasitas dan sumber daya mereka seringkali berbeda dari mereka yang lebih muda.
2
Teori teori biologi mengenai penuaan
Teori-teori mikrobiologi
Dengan semakin tuanya sel-sel semakin lebih sulit juga untuk membuang sisa-sisa.
Akhirnya sampah ini menempati lebih dari 20% bagian sel. Dengan menurunnya sel-
sel molekul-molekulnya dapat saling terhubung atau melekat sedemikian rupa
sehingga dapat menghentikan siklus vital biokimia dan menciptakan bentuk-bentuk
kerusakan lain pada saat Mereka mengganggu fungsi sel.
Teori-teori makrobiologi
Penuaan juga dapat dipengaruhi oleh sistem kekebalan otak dan homeostatis.
Berkenaan dengan sistem kekebalan di masa dewasa awal thymus telah mulai
menyusut. Seiring dengan kehidupan yang berlanjut sistem kekebalan kehilangan
beberapa kemampuannya untuk mengenali dan melawan bakteri dan para penyerbu
asing begitu pula dengan sel-sel kanker. Sel-sel kekebalan mungkin juga telah
memulai melawan sel-sel kesehatan tubuh sendiri kemungkinan menghasilkan
penyakit penyakit kekebalan seperti radang sendi dan beberapa penyakit ginjal
ringan.
Rata – rata, antara usia 20 hingga 90 tahun, otak kehilangan beratnya sebesar
5 hingga 10 persen. Volume otak juga berkurang (Bondare, 2007). Sebuah studi
menemukan bahwa pada orang lanjut usia, volume otak adalah 15 persen lebih sedikit
dibandingkan orang muda (Shan & kawan-kawan. 2005).
3
Ada beberapa area yang menyusut lebih banyak dibandingkan area lain (Raz
& kawan-kawan, 2010). Korteks prefrontal adalah salah satu area yang menyusut
seiring dengan proses penuaan; hasil riset menemukan bahwa penyusutan ini
berkaitan dengan menurunnya kerja memori dan aktivitas kognitif lainnya pada lanjut
usia (Pardo & kawan-kawan, 2007; Sakatini, Tanida, & Katsuyama, 2010).
Melambatnya fungsi otak dan batang otak dimulai di masa dewasa menengah
dan berlangsung lebih cepat di masa dewasa akhir (Birren, 2002). Baik koordinasi
fisik dan performa intelektual terpengaruh. Sebagai contoh, setelah berusia 70 tahun,
ada banyak orang dewasa yang tidak lagi memiliki refleks lutut dan pada usia 90
tahun sebagian besar refleks menjadi jauh lebih lambat (Spence, 1989). Melambatnya
otak dapat mengganggu performa orang lanjut usia dalam tes inteligensi, khususnya
tes yang dibatasi waktu (Birren, Woods, & Williams, 1980).
4
Otak yang Beradaptasi
5
SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Di masa dewasa akhir, perubahan penampilan fisik yang mulai terjadi di usia
pertengahan mulai lebih terlihat jelas. Kerutan dan bercak penuaan adalah perubahan
yang terlihat paling jelas. ketika bertambah tua, kita juga bertambah pendek. Di masa
dewasa akhir pria dan wanita menjadi lebih pendek karena tulang belakang
mengalami penyusutan (Hoyer & Roodin, 2003). Berat tubuh kita biasanya menurun
setelah mencapai usia 60 tahun. Hal ini disebabkan oleh menyusutnya otot, dimana
hal ini juga membuat tubuh kita jadi terlihat “Kendur” (Evans, 2010).
Gerakan orang lanjut usia lebih lambat dibandingkan dewasa awal ini disertai
dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, bahkan ketika mereka melakukan tugas
sehari-hari seperti menggapai dan menggenggam, bergerak dari satu tempat ke
tempat lain dan gerakan terus – menerus, orang lanjut usia cenderung makin lama
makin lambat dibandingkan ketika mereka masih muda (Mollenkopf, 2007). Sebuah
studi terbaru tentang fungsi kemampuan dari individu yang tidak masuk ke dalam
institusi/ panti jompo berusia 70 tahun ke atas mengungkapkan bahwa selama periode
6
delapan bulan, kemunduran yang paling banyak terjadi pada mobilitas mereka
(Holstein & kawan – kawan, 2007). Studi lainnya mengungkapkan bahwa obesitas
terkait dengn keterbatasan mobilitas pada orang dewasa lanjut usia (Houston &
kawan – kawan, 2009). Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa tidak hanya
latihan fisik yang berkaitan dengan mempertahankan fungsi motorik orang dewasa
lanjut usia; dalam studi ini, terlibat dalam aktivitas sosial bisa mencegah terjadinya
kehilangan kemampuan motorik (Buchman & Kawan – kawan, 2009).
PERKEMBANGAN SENSORIS
Penglihatan
Seiring dengan bertambahnya usia, ketajaman visual, warna
penglihatan, dan persepsi kedalaman akan menurun. Beberapa penyakit mata
juga akan muncul pada orang dewasa yang telah menua.
7
yang berusia di atas usia 85 tahun, termasuk ketika menghadapi sinar yang
silau. Orang – orang terutama berusia di atas usia 85 tahun, kemampuannya
melihat secara jelas juga lebih buruk. Mereka memerlukan waktu lebih lama
untuk menyesuaikan diri setelah mengalami silau dibandingkan orang dewasa
yang lebih muda.
Riset terbaru menunjukan bhawa penurunan sensor pada orang dewasa
lanjut usia berkaitan dengan penurunan funsi kognitif. Sebuah studi terhadap
individu yang berusia 70an mengungkapkan bahwa penurunan visual
berhubungan dengan pemrosesan informasi yang lebih lambar, yang pada
gilirannya diasosiasikan dengan penurunan kognitif yang lebih besar (Clay &
kawan – kawan, 2009).
Penglihatan Warna seiring dengan bertambahnya usia, penglihatan warna
juga menurun pada orang lanjut usia karena lensa mata menguning (Scialfa &
Kline, 2007). Penurunan ini sering terjadi di bagian hijau-biru-ungu dari
spektrum warna. Akibatnya, orang lanjut usia dapat mengalami kesulitan
untuk memasangkan warna yang sangat mirip seperti kaos kaki biru laut
dengan kaos kaki hitam.
Persepsi Kedalaman mengalami perubahan kecil setelah masa kanak-kanak
dan perubahan berlangsung terus hingga orang dewasa menjadi tua.
Menurunnya persepsi kedalaman secara tipikal berlangsung di masa dewasa
akhir, yang dapat menyulitkan orang tua untuk menentukan seberapa dekat
atau jauhkah, ataupun seberapa tinggi atau rendahnya sesuatu itu (Bian &
Anderson, 2008). Penurunan persepsi kedalaman dapat mengakibatkan
seseorang mengalami kesulitan ketika menaiki tangga atau melewati jalan
yang sulit.
Penyakit Mata tiga penyakit yang dapat mengganggu penglihatan orang lanjut
usia adalah kataraks, glaukoma dan degenerasi makular :
- Katarak A adalah penebalan lensa mata yang menyebabkan penglihatan
menjadi berkabut, buram dan terdistorsi.
8
- Glaukoma adalah kerusakan saraf optik karena tekanan yang disebabkan
oleh penumpukan cairan di dalam mata.
- Degenerasi makular adalah penyakit yang mencakup pemburukan makula
retina, yang berhubungan dengan titik api pusat bidang penglihatan.
Pendengaran
Kerusakan pendengaran biasanya tidak banyak menimbulkan kesukaran
hingga masa dewasa akhir (Fozard & Gordon – Salant, 2001). Hanya 19
persen individu yang berusia 45 hingga 54 tahun yang terkena beberapa tipe
masalah pendengaran, namun bagi mereka yang berusia 75 hingga 79 tahun.
Gambaran ini mencapai 75 persen (Harris, 1975). Diperkirakan 15 persen dari
populasi yang berusia 65 tahun ke atas menjadi tuli, dimana hal ini berkaitan
dengan degenerasi dari cochlea. Cochlea adalah saraf reseptor utama untuk
mendengar yang terletak di telinga bagian dalam (Adams, 2009).
Penciuman dan Perasa
Menurunnya kemampuan untuk mencium dan merasakan dapat
mengurangi nikmatnya makanan dan kepuasan hidup (Rolls & Drenowski
2007). Bergitu pula mundurnya daya penciuman dapat menurunkan
kemampuan mendeteksi asap dari api. Studi terbaru terhadap orang- orang
yang berusia 19 hingga 39 tahun, 40 hingga 59 tahun, dan 60 tahun keatas
mengungkapkan bahwa meskipun kemampuan orang dewasa untuk
mendeteksi aroma menurun seiring bertambahnya usia mereka. Kesenangan
yang dirasakan terhadap aroma meningkat pada kelompok usia yang lebih tua
(Markovic & kawan-kawan 2007).
Sentuhan dan Rasa Sakit
Perubahan dalam sentuhan juga terkait dengan usia. Sebuah studi
menemukan bahwa seiring dengan bertambahnya usia, individu dapat
mendeteksi berkurangnya kepekaan terhadap sentuhan pada tubuh bagian
9
bawah (siku, lutut dan sebagainya) dibandingkan tubuh bagian atas (pergelangan
tangan, pundak dan sebagainya) (Corso, 1977). Bagi sebagian besar orang lanjut
usia, penurunan sensitivitas sentuhan tidak dipermasalahkan (Hoyer & Roodin,
2003).
Orang lanjut usia kurang sensitif terhadap rasa sakit dan tidak merasakan sakit
seperti orang yang lebih muda. Meskipun menurunnya sensitivitas terhadap rasa
sakit dapat membantu orang usia lanjut untuk mengatasi penyakit dan luka yang
dideritanya, hal itu juga dapat membuat orang tidak menyadari adanya luka atau
penyakit yang harus dirawat.
C. Masalah Kesehatan
Ketika Usia kita bertambah kemungkinan bahwa kita akan terkena penyakit
cenderung meningkat. Mayorita orang dewasa yang masih hidup hingga usia 80 tahun
10
atau lebih, Cenderung menderita semacam gangguan penyakit kronis yang lambat
laun mulai dirasakan dan berlangsung lama, jarang dialami masa dewasa awal,
meningkat dimasa dewasa menengah dan menjadi lebih umum di masa dewasa akhir
(Kane,2007).
Artritis adalah penyakit kronis yang paling banyak dijumpai dimasa dewasa
akhir, disusul hipertensi . Jumlah wanita usia lanjut yang terkena artritis dan
hipertensi lebih besar dan cenderung lebih banyak yang mengalami gangguan
penglihatan, namun tidak begitu banyak yang mengalami gangguan pendengaran
seperti pria.
Hampir 60% orang dewasa di Amerika serika yang berusia 56-74 tahun
meninggal karena kanker atau penyakit Kardiovaskular, kanker menggantikan
penyakit kardiovaskular sebagai penyabab utama kematian pada orang dewasa paruh
baya di Amerika Serikat. Penyusunan kembali penyakit penyebab kematian tersebut
juga terjadi pada usia 65-74 tahun dengan kanker sebagai penyebab kematian utama
pada kelompok usia ini. Menurunnya penyakit kardiovaskular pada manusia paruh
baya dan lanjut usia berkaitan dengan meningkatnya kualitas obat obatan,
menurunnya angka perokok, diet yang lebih baik dan semakin seringnya berolah raga.
Akan tetapi kelompok usia 75-84 tahun dan kelompok usia 85 tahun keatas.
Penyakit Kardiovaskuler masih menjadi penyebab kematian utama. Seiring
berjalannya individu melewati tahun tahun dewasa akhir, semakin tua mereka
semakin besar kemungkinan mereka meninggal karena penyakit Kardivaskuler
dibandingkan meninggal karena kanker.
Artritis . Adalah peradangan sendi yang disertai dengan rasa sakit, kaku dan
masalah dalam pergerakan . Artritis khususnya banyak dialami oleh orang usia lanjut.
Gangguan ini dapat mempengaruhi pangkal paha, lutut , jari, pergelangan kaki dan
tulang belakang. Individu yang terkena artritis sering kali mengalami sakit dan
11
kekakuan, maupun masalah dalam menggerakkan dan melakukan aktivitas rutin
sehari hari. Sampai saat ini belum ditemukan cara penyembuhan artritis, meskipun
demikian gajala dari artritis depat dikurangi dengan menggunakan obat obatan seperti
aspirin, olahraga untuk penyakit persendian, pengurangan berat badan dan dalam
kasus yang ekstrem, mengganti sendi yang lumpuh dengan dengan protesis. Sebagai
contoh : pelatihan kekuatan dengan intensitas tinggi selama 16 minggu dapat secara
siginifikan meningkatkan kekuatan dan mengurangi sakit pada pasien artritis (Flint –
Wagner & kawan kawan,2009)
12
PENYALAHGUNAAN OBAT
Dalam banyak kasus orang lanjut usia mengonsumsi banyak obat,yang jika
digabungkan dengan konsumsi alkohol dan obat obat lainnya, dapat meningkatkan
resiko tertentu. Contoh : jika di kombinasikan dengan obat penenang,penggunaan
alkohol dapat mengganggu pernapasan, mengakibatkan kondisi tenang yang
berlebihan dan bisa fatal . Faktanya mayoritas orang dewasa Amerika serikat 58%
yang berusia 65 tahun atau lebih tua sepenuhnya pantang minum alkohol penurunan
ini biasanya dikaitkan dengan meningkatnya sakit dan penyakit. Penyalahgunaan obat
yang terdapat di kalangan orang lanjut usia sering kali tidak terdeteksi dan bahwa
terdapat kekhawatiran tentang orang lanjut usia yang tidak hanya terlibat dalam
perdagangan gelap namun juga obat obatan dengan resep (segal,2007)
Olahraga adalah salah satu cara yang baik untuk membina kesehatan. Para peneliti
terus mendokumentasikan epek positip dari olahraga pada orang dewasa lanjut
13
usia.Olahraga dapat membantu seseorang untuk menjalani hidup secara lebih mandiri
dengan lebih bermartabat pada usia lanjut. Pada usia 80-90 gerak badan dapat
membantu mencegah orang lanjut usia terjatuh atau bahkan masuk institusi.
Nutrisi dan Berat Tubuh. Ada 2 aspek kekurangan nutrisi dimasa dewasa tua yang
secara khusus menarik perhatian peneliti :
Hingga kini belum diketahui benar tidaknya diet sangat rendah kalori dapat
memperpanjang masa hidup seseorang. Pada manusia level tipikal pembatasan kalori
mencakup penurunan sebesar 30%, yang jika di terjemahkan besarnya sekitar 1.120
kalori perhari untuk wanita rata rata dari 1.540 untuk pria rata rata.
PERAWATAN KESEHATAN
14
tingkahlaku dan meningkatkan kesehatan para penghuni rumah perawatan. Sikap dari
para perawat maupun pasien lanjut usia merupakan aspek yang penting bagi
perawatan para pasien ini. Para pegawai rumah perawatan sering juga memiliki
pandangan negatif terhadap lanjut usia, seperti pandangan yang berlaku di
masyarakatnya.
15
Daftar Pustaka
Santrock, J.W. (2012) Life – Span Development (Perkembangan Masa Hidup Edisi
13 Jilid 2) Jakarta : Erlangga
16