Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU KEBIDANAN DAN KEMAJIRAN

PERIODE POST PARTUM (PUERPERIUM) dan GANGGUAN METABOLISME


GRASS TETANY PADA KUDA

OLEH
KELOMPOK 8

 GRAZIELA MANDALA 1809010004


 FITHRIA S. R GADUNG 1809010020
 FRIDOLIN T. TULASI 1809010023
 LEONARDUS E.P. PRATAMA 1809010028
 BRECHMANS N T KOA 1809010046
 AGUSTINUS M. BILI 1809010052

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang oleh kasih dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Kebidanan dan Kemajiran mengenai
“Periode Post Partum (Puerperium) dan Gangguan Metabolisme Grass Tetany Pada
Kuda”
Melalui ini juga kami menyampaikan limpah terimakasih kepada pihak-pihak yang
membantu kami dalam menyusun makalah kami,terutama ucapan terimakasih kepada dokter
pengampuh materi ini.
Dalam penulisan makalah ini ada begitu banyak kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu kami membuka ruang sebesar-besarnya untuk kritik dan saran yang membangun
,agar pada penulisan makalah selanjutnya kami dapat memperbaiki dan menyempurnakan
makalah kami .

Penulis,Kupang 20 maret
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Magnesium (Mg) merupakan macroelement penting yang diperlukan untuk
reaksi energydependent seluler yang melibatkan ATP, termasuk fungsi ion pompa,
glikolisis dan fosforilasi oksidatif, dan asam nukleat dan sintesis protein. Mg memiliki
peran penting dalam regulasi kalsium (Ca) fungsi saluran dan oleh karena itu
neurotransmitter rilis, eksitasi neuronal, kontraksi otot rangka, tonus vasomotor, dan
rangsangan jantung. Karena pentingnya Mg dalam beberapa proses fisiologis,
mekanisme homeostatis biasanya menjaga konsentrasi intraseluler dan ekstraseluler
dalam batas yang sempit. Parah Mg hasil kekurangan gangguan neuromuskuler, tapi
tanda-tanda klinis seperti yang jelas jarang didokumentasikan dalam kuda.
Sebaliknya, hipomagnesemia subklinis adalah umum pada manusia dan hewan yang
sakit kritis. hypomagnesemia subklinis meningkatkan keparahan dari sindrom respon
inflamasi sistemik (SIRS); memperburuk respons sistemik terhadap endotoksin; dan
dapat menyebabkan ileus, aritmia jantung, hipokalemia tahan api, dan hipokalsemia.
Sumber magnesium pada makanan ternak dapat diperoleh dari dedak gandum,
kapang kering, dan sebagian besar konsentrat protein, khususnya tahu biji kapas, dan
linseed merupakan sumber magnesium yang baik. Clover umumnya lebih banyak
kandungan megnesiumnya dibandingkan dengan rumput, meskipun kandungan
magnesium tanaman hijauan sangat bervariasi. Supplemen mineral yang paling umum
adalah magnesium oksida, yang dijual secara komersial sebagai kalsin magnesit. Jika
tetanus hipomagnesaemia sangat mungkin terjadi maka disarankan untuk memberikan
50 g magnesium oksida per ekor per hari sebagai tindakan pencahar. Dosis pencahar
harian untuk anak sapi adalah 7 sampai 15 g magnesium oksida, sementara untuk
domba laktasi adalah sekitar 7 g. Supplemen mineral dapat diberikan dalam keadaan
tercampur dengan konsentrat. Secara alternatif campuran larutan magnesium asetat
dan molases dapat digunakan, yang sering kali disediakan dalam sistem bebas pilih
disediakan dalam sistem bebas pilih dari tempat makanan yang ditempatkan di
lapangan (McDonald et al. 1995).
1.2. Rumusan Masalah
 Bagaimana hipogmanesia atau grass tetany pada kuda?
 Bagaimana gejala klinis grass tetany pada kuda?
 Bagaimana cara pengobatan dan pecegahan penyakit tersebut?
 Bagaimana diagnosa grass tetany atau hipomagnesia pada kuda?

1.3. Tujuan
 Agar mahasiswa mengetahui hipomagnesia atau grass tetany pada kuda.
 Agar mahasiswa mengetahui gejala klinis grass tetany pada kuda.
 Agar mahasiswa mengetahui cara pengobatan dan pencegahan penyakit
hipomagnesia pada kuda.
 Agar mahasiswa mengetahuu diagnosa grass tetany atau hipomagnesia
pada kuda .
BAB II
PEMBAHASAN

Grass tetany adalah rendahnya kadar magnesium darah (hipomagnesemia) akibat


rendahnya asupan magnesium atau kehilangan magnesium, misalnya saat laktasi. Biasa
terjadi pada hewan yang selalu dikandangkan dan diberi makanan yang miskin magnesium.
Atau pada hewan yang digembalakan pada daerah dengan tanah miskin magnesium

Penyakit ini bersifat fatal pada ruminansia yang berlangsung secara cepat tanpa
adanya gejala klinis sebelum kematian pada ternak. Pada kondisi normal kadar Mg dalam
plasma adalah 1,7-3,2 mg/dL, hipomagnesemia terjadi bila kadar Mg plasma adalah 1,0-1,7
mg/dL dan kondisi grass tetany bila kadar Mg plasma kurang dari 1,0 mg/dL.  Grass
tetany disebut juga hypomagnesaemia akut, hypomagnesaemia tetany, laktasi tetany
dan grass staggers. 

Grass tetany sering dijumpai pada ternak yang digembalakan di lapangan. ternak yang
dikandangkan dan diberi ransum konsentrat serta rumput kering jarang mengalami grass
tetany
Mg merupakan yang paling kation berlimpah keempat dalam tubuh mamalia dan
kation intraseluler kedua yang paling berlimpah setelah kalium. Tubuh hewan domestik
mengandung 0,05% Mg berat, yang 60% di tulang, 38% di jaringan lunak, dan 1% sampai
2% dalam cairan ekstraseluler. Hanya 30% dari Mg tulang mudah ditukar dan karena itu
tersedia sebagai reservoir untuk menjaga konsentrasi Mg ekstraseluler. Sisanya 70% dari Mg
tulang memiliki fungsi struktural dan diadakan dalam kisi hidroksiapatit dan dirilis hanya
selama resorpsi tulang yang aktif.

Faktor lain yang dapat memicu grass tetany adalah pemberian ransum yang
mengandung banyak tanaman muda. Tanaman muda yang tumbuh subur akan mengandung
kalsium yang tinggi namun rendah kandungan magnesium. Hal ini dikarennakan pemupukan
dengan kadar tinggi Nitrogen atau KCl yang berlebihan memicu rendahnya absorbsi
magnesium oleh tanaman.

KCl yang tinggi baik pada pakan atau pada tanaman menyebabkan rendahnya kadar Mg
dan Ca. Grass tetany tidak terjadi pada ternak yang mengkonsumsi leguminosa atau
campuran rumput dengan leguminosa, karena kandungan Mg pada leguminosa sangat tinggi.
1. Persyaratan Mg Pada Kuda

Wajib mengeluarkan Mg kemih dan tinja 2,8 dan 1,8 mg/kg berat badan lahir (BW)/d,
masing-masing. Sedangkan Mg yang di konsumsi kuda 13 mg/kg BB/d dan untuk diet
mengandung 0,16% mg (1600 ppm pakan). Pada hewan yang masih bertumbuh, menyusui
dan hewan yang banyak beraktifitas memiliki kebutuhan Mg yang lebih tinggi .Kelenjar
mamae aktif mengeluarkan 3 sampai 6 mg/kg/BB/d Mg ke dalam susu. Selama seminggu
pertama laktasi konsentrasi Mg daalm susu adalah mencapat 120 sampai 300 mg/L,
Kemudian menurun menjadi 50 sampai 70 mg/L untuk 2 sampai 3 bulan selanjutnya.

Selama menyusui,kuda membutuhkan 15 hingga 30 mg/kg diet asupan Mg.


Kemungkinan Hypomagnesemia pada kuda sangat tinggi,terutama jika tempat merumput
jauh,besar Mg akan hilang pada sekresi keringat.Sehingga asupan Mg harus di tingkatkan 1,5
sampai 2 kali untuk kuda yang mendapat perawatan intensif .Defiensi diet Mg pada kuda
sangat jarang kecuali kondisi ekstrim untuk menghasilkan peningkatan permintaan Mg

2. Hubungan Hypomagnesemia dengan Hypokalemia

Hypomagnesemia sering dikaitkan dengan hipokalemia dan kaliuresis pada spesies


lain,kekurangan Mg dikaitkan dengan hilangnya deposit kalium seluler,seperti halnya pada
hewan yang terkena hypokalemia akan sulit mengembalikan normokalemia sampai
kekurangan Mg secara bersamaan.

3. Gejala Klinis

Dibanding dengan sapi,gejala klinis dari Hypomagnesemia jarang dilaporkan pada


kuda .

 Kelelahan
 Trismus/Lockjaw
 Tachycardia
 Nystagmus (bola mata bergerak cepat)
 Spasmus dan konvulsi
 Fasikulasi otot
 Aritmia ventrikel
 Kejang-kejang
 Ataksia:
 Koma.
 Tanda-tanda tetany hupomagnesemia lain : kuda gugup,tremor otot,dan
ataksia diikuti dengan berkeringat,hiperpnea dan kejang-kejang
 Jika hypomagnesemia sudah parah dapat menyebabkan aritmia
ventrikel,takikardia supraventrikular,atau fibrilasi atrium.

4. Penanganan dan Pencegahan

Penanganan untuk penyakit grass tetany adalah dengan memberikan


pengobatan dan terapi magnesium. Larutan magnesium sulfat 25% sebanyak 400
ml dapat diberikan secara oral. Larutan ini juga dapat diberikan secara subkutan
apabila ternak dapat dipegang atau diikat, dan hindari pemberian secara intravena
karena dapat mempercepat timbulnya serangan jantung yang bersifat fatal.

Pada saat yang sama, terutama bila terlihat gejala spasmus, dapat diberikan
sedativa untuk menenangkan hewan dan mengurangi risiko serangan jantung,
kemudian diberikan kombinasi preparat magnesium dan garam Ca secara perlahan
melalui intravena. Hal penting yang harus dilakukan adalah mengendalikan
kejang (seizure) yang terjadi karena dapat bersifat fatal.

Pemberian pentobarbitone (3 mg/kg; 8–10 ml of 200 mg/ml pada sapi


dewasa) secara bolus intravena. Selain itu, bisa juga diberikan xylazine (0,05
mg/kg i/v [15 ml dari 2% larutan]) atau acetylpromazine (0,05 mg/kg i/v [3 ml
dari 10 mg/ml ACP]) namun kurang begitu efektif mengendalikan seizure yang
terjadi.

Pemberian magnesium hanya untuk meningkatkan kadar magnesium


plasma selama 6-12 jam, oleh sebab itu harus diberikan pakan yang cukup
mengandung magnesium. Ternak yang ambruk lebih dari 12 jam, sulit untuk pulih
kembali.

Secara umum, beberapa faktor yang perlu diperhatikan pemberan pakan pada
ternak untuk menghindari penyakit grass tetany ini, antara lain :
1. Rumput muda mengandung magnesium yang lebih rendah dibandingkan
dengan rumput tua atau kering

2. Rumput dengan daun tunggal dan ramping mengandung magnesium lebih


rendah daripada rumput dengan daun jamak (multiple) dan lebar

3. Pemupukan rumput dengan nitrogen dan kaliurn dapat menghambat


penyerapan magnesium oleh tanaman dan juga mencegah penyerapan
magnesium oleh mukosa usus

4. Diet kalsium yang berlebihan dapat menghambat absorbsi magnesium, dan


oleh sebab itu pengapuran lahan rumput dapat meningkatkan potensi
tetany pada sapi yang digembalakan

5. Pakan yang mengandung protein tinggi yang meningkatkan kandungan


amonia dalam rumen dapat menghambat penyerapan magnesium, akibat
terjadinya presipitasi magnesium amonium forsfat

6. Beberapa jenis pengikat mineral (magnesium) terdapat di dalam saluran


pencerapan hewan, seperti asam ketobutirat atau asam transakonitat

Tindakan pencegahan untuk mencegah penyakit grass tetany yaitu dengan


memberikan suplemen magnesium pada masa-masa kritis seperti pada musim
hujan dan penggembalaan pada rumput yang basah. Suplementasi magnesium
dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

1. Meningkatkan kadar calcined magnesite (MgO) di dalam konsentrat


menjadi 60 g setiap 5,5 kg konsentrat (1,09 %)

2. Menggunakan bolus magnesium yang diberikan secara oral

3. Suplementasi preparat magnesium melalui air minum dengan dosis 60


g/ekor/hari

4. Memberikan akses mineral magnesium kadar tinggi

5. Penyemprotan rumput dengan calcined magnesite setiap dua atau tiga hari


6. Perbaikan kandungan magnesium pada rumput melalui penggunaan
campuran legum, penambahan calcined magnesium pada tanah berpasir
dan pH rendah, menghindari penggunaan pupuk yang mengandung kalium
tinggi dan pengapuran tanah secara teratur

7. Memberikan rumput kering (hay) setiap hari sebelum rumput mengalami


kekeringan 
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Grass tetany adalah rendahnya kadar magnesium darah (hipomagnesemia)
akibat rendahnya asupan magnesium atau kehilangan magnesium,
misalnya saat laktasi
 Grass tetany sering dijumpai pada ternak yang digembalakan di lapangan.
Biasa terjadi pada hewan yang selalu dikandangkan dan diberi makanan
yang miskin magnesium. Atau pada hewan yang digembalakan pada
daerah dengan tanah miskin magnesium
 Persyarat Mg pada kuda wajib mengeluarkan Mg kemih dan tinja 2,8 dan
1,8 mg/kg berat badan lahir (BW)/d, masing-masing.
 Gejala klinis umum yang sering timbul : Kelelahan, Trismus/Lockjaw,
Tachycardi, Nystagmus (bola mata bergerak cepat), Spasmus dan
konvulsi, Fasikulasi otot, Aritmia ventrikel, Kejang-kejang
 Penanganan untuk penyakit grass tetany adalah dengan memberikan
pengobatan dan terapi magnesium dan Infus preparat kalsium (kalau ada
hypocalsemia) dan Infus preparat magnesiun (200-500 ml,10-25% lar.
magnesium sulfat)

3.2. Saran
Mahasiswa disarankan agar lebih banyak mencari berbagai
penyakit pada periode post partum (puerperium) dan gangguan
metabolisme pada hewan sehingga dapat menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA

Stewart,AJ. 2011. Magnesium Disorders in Horses. Department of Clinical


Science, John Thomas Vaughan Large Animal Teaching Hospital, College of
Veterinary Medicine, Auburn University. Vet Clin Equine.27(10):149-163

Hernawati. 2016. Peranan Magnesium Pada Kesehatan Hewan Dan Manusia.


Jurusan Pendidikan Biologi FPMIP. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung

Anda mungkin juga menyukai