Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ILMU KEBIDANAN DAN KEMAJIRAN

“MASERASI PADA KAMBING”

OLEH

KELOMPOK 8

 GRAZIELA MANDALA 1809010004


 FITHRIA S. R GADUNG 1809010020
 FRIDOLIN T. TULASI 1809010023
 LEONARDUS E.P. PRATAMA 1809010028
 BRECHMANS N T KOA 1809010046
 AGUSTINUS M. BILI 1809010052

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang oleh kasih dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Kebidanan dan Kemajiran mengenai
“Maserasi Pada Kambing” .Kami juga ingin menyampaikan limpah terimakasih kepada pihak-
pihak yang membantu kami dalam menyusun makalah ini,terutama ucapan terimakasih kepada
dokter pengampuh materi ini.
Dalam penulisan makalah ini ada begitu banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena
itu kami membuka ruang sebesar-besarnya untuk kritik dan saran yang membangun, agar pada
penulisan makalah selanjutnya kami dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah kami .

Penulis,

Kupang 18 maret 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Maserasi fetus atau penghancuran fetus dapat terjadi pada setiap kebuntingan, maserasi
disebabkan oleh beberapa mikroorganisme yang terdapat di dalam uterus, dan sering terdapat
pada hewan yang menderita penyakit Trichomoniasis atau Vibriosis.Maserasi dapat terjadi pada
beberapa hewan tetapi pada kambing jarang terjadi.
Maserasi fetus dapat terjadi jika fetus yang mati tetapi corpus luteumnya masih ada dan
diikuti dengan terbukanya serviks yang menjadi pusat masuknya bakteri kedalam uterus. Fetus
akhirnya mengalami kebusukan dalam uterus,dan jaringan-jaringan lunaknya hancur dan keuar
sebagai keluar sebagai leleran vagina yang berbau busuk. Dalam banyak kasaus banyak di
temukan sisa tulang dan akhirnya terjadi maserasi.Fragmen-fragmen besar dari tulang akhirnya
tersimpan dalam endometrium dan mengakibatkan endometritis dalam beberapa kasus.Maserasi
fetus juga dapat teradi dalam masa puncak usia fetus yang mengalami kegagalan kelahiran atau
keluar dari uterus.
Maserasi fetus terjadi dipertengahan atau sepertiga akhir masa kebuntingan, namun tidak
memberikan hambatan pada CL. Fetus masih dipertahankan didalam uterus karena msih adanya
fetus yang masih hidup atau adanya CL yang masih ada. Maserasi fetus juga dapat berasal dari
mumifaksi fetus yang diikuti oleh invasi ke uterus dan berakibat maserasi dari uterus
Maserasi janin adalah disintegrasi janin yang dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan.
Maserasi telah diamati di namun hampir semua spesies; sangat jarang dalam kasus kambing.
Maserasi adalah gejala sisa yang umum mumifikasi dan umumnya terjadi pada peristiwa
kematian janin setelah pembentukan tulang janin (di luar 100 hari di ruminansia kecil) hewan
seperti gagal untuk menggugurkan, meskipun serviks hampir terbuka (Purohit et al., 2011).
kematian embrio dangagal untuk menggugurkan, meskipun serviks hampir terbuka (Purohit et
al., 2011). kematian embrio dangagal untuk menggugurkan, meskipun serviks hampir terbuka
(Purohit et al., 2011). Kematian embrio dan maserasi mungkin disebabkan oleh berbagai mikro -
organisme yang ditemukan di dalam rahim (Mehta et maserasi mungkin disebabkan oleh
berbagai mikro - organisme yang ditemukan di dalam rahim (Mehta et Al., 2005) Bakteri bisa
masuk rahim melalui leher rahim melebar. Jaringan lunak yang Al., 2005) Bakteri bisa masuk
rahim melalui leher rahim melebar. Jaringan lunak yang dicerna oleh kombinasi pembusukan
dan autolisis meninggalkan massa tulang janin di dalam rahim. Dalam laporan ini, kasus
maserasi janin dan manajemen sukses di kambing memiliki dilaporkan.

1.2. Rumusan Masalah


 Bagaimana pengertian maserasi pada kambing ?
 Bagaimana gejala klinis maserasi pada kambing?
 Bagaimana pengobatan maserasi pada kambing ?
 Bagaimana diagnosa maserasi pada kambing ?

1.3. Tujuan
 Agar mahasiswa mengetahui maserasi pada kambing
 Agar mahasiswa mengetahui gejala klinis pada kambing
 Agar mahasiswa mengetahui pengobatan maserasi pada kambing
 Agar mahasiswa mengetahui diagnosa maserasi pada kambing
BAB II
PEMBAHASAN

Maserasi dapat terjadi karena masuknya organisme ke uterus melalui pelebaran serviks.
Pembusukan dan autolisis dari jaringan lunak yang tercerna meninggalkan sisa-sisa tulang.
Maserasi janin adalah disintegrasi janin yang dapat terjadi pada setiap tahap
kehamilan.,Maserasi telah diamati di namun hampir semua spesies; sangat jarang dalam kasus
kambing.
Maserasi adalah gejala sisa yang umum mumifikasi dan umumnya terjadi pada peristiwa
kematian janin setelah pembentukan tulang janin (di luar 100 hari di ruminansia kecil) hewan
seperti gagal untuk menggugurkan, meskipun serviks hampir terbuka (Purohit et al., 2011).
kematian embrio dangagal untuk menggugurkan, meskipun serviks hampir terbuka (Purohit et
al., 2011). kematian embrio dangagal untuk menggugurkan, meskipun serviks hampir terbuka
(Purohit et al., 2011).
Gejala klinis :
 Pada organ eksternal genitalia berwarna abu-abu
 Berbau busuk
 Tulang fetus yang terasa didalam uterus.

Diagnosa Klinik :
 Pemeriksaan per vagina dan per rectal
 Laparotomi
 USG
Gambar 1. Pengangkatan sisa-sisa tulang fetus dalam uterus

Gambar 2. Organ vagina berwarna abu-abu kemerahan

Pengobatan maserasi pada kambing :


 Pembersihan sisa-sisa tulang secara manual per-vaginum setelah lubrikasi
 Setelah dipastikan tidak ada lagi sisa-sisa tulang maka diberikan 10 ml metronidasole
dan diinjeksikan kedalam uterus
 Disterilkan
 Injeksi intramuscular 1 ml dexametazone dan 3 ml revici
 Terapi holistik diberikan 1,5 ml enrofloxacin dan 3 ml meloxicam secara
intramuscular 3 hari berturut-turut
 Pemilik ternak disarankan untuk pembersihan uterus pada kambing maksimal 40 hari
dan minimalnya 10 hari sampai kambing pulih
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 maserasi janin adalah disintegrasi janin yang dapat terjadi pada setiap tahap
kehamilan.
 Maserasi dapat terjadi karena masuknya organisme keuterus melalui pelebaran
serviks.Pembusukan dan autolisis dari jaringan lunak yang tercerna meninggalkan
sisa-sisa tulang.
 Pemeriksaan klinis : dapat dilakukan dengan pemeriksaan suhu,suhu rektas 103,6
F,pada organ eksternal genitalia berwarna abu-abu,berbau busuk serta tulang fetus
yang terasa didalam uterus.
 Pengobatan maserasi dapat diberikan dengan terapi holistik diberikan 1,5 ml
enrofloxacin dan 3 ml meloxicam secara intramuscular 3 hari berturut-turut
Pembersihan sisa-sisa tulang secara manual per-vaginum setelah lubrikasi

3.2 Saran
Mahasiswa disarankan agar lebih banyak mencari berbagai patologi kebuntingan
pada hewan sehingga dapat menambah wawasan
DAFTAR PUSTAKA

Purohit, GN dan Gaur, M. (2011). Etiologi, diagnosis antenatal dan terapi janin komplikasi
kehamilan di ruminansia domestik yang besar dan kecil.Theriogenology Insight. (1): 43- 62.

Mehta, V., Sharma, MK, Bhatt, L., Pandey, V. dan Bharti, M. (2005). janin macerated di
kambing. India J. Anim. Reprod., 26: 75

Rautela Raupali,dkk.2016.Fetal Maceration In Goat: A Case Report.Animal Reproduction


Division,Indian Veterinary Research Institute,Izatnagar,Bareilly,Up.India.International Journal
of Science,Environment.5(4) :2323-2326

Anda mungkin juga menyukai