Anda di halaman 1dari 30

Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev.

1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 1 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Direktorat/Divisi/Departemen Tanda Tangan


DIBUAT OLEH :

Weni Tridiana Policy Department Head

DIKETAHUI OLEH :

Novantoro Eko Wibowo Risk Policy & ERM Department Head

DIREKOMENDASIKAN OLEH :

Procedures & System Development Sub


Ignatius Prasetya
Division Head

Herwin Risk Management Division Head

Atus Adityawan Credit Division Head

Andri Setiawan NDS Car Division Head

Ria Maulina NDS Motorcycle Division Head

Toni Windarto Marketing UB Division Head

Surya Lesmana Marketing Yamaha Division Head

William Suhardja Marketing Honda Division Head

DISETUJUI OLEH :

Anthony Y. Panggabean Operations Director

Njauw Vido Onadi Risk Management Director

Simon Tan Marketing Director

Djaja Suryanto Sutandar President Director

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 2 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.

Lembar Perubahan

No Sebelum Sesudah
1. Jangka Waktu Pembiayaan (Tenor) Jangka Waktu Pembiayaan (Tenor)

Tenor NB/UB MotorKu MobilKu Tenor NB/UB MotorKu MobilKu


Min 1 tahun Min 6 bulan
6 bulan
(in arrears / in arrears-1) Max 3 tahun
Max 3 tahun 2 tahun 3 tahun
2. Atas Nama BPKB untuk Kendaraan Baru Atas Nama BPKB untuk Kendaraan Baru
Belum diatur Khusus untuk kendaraan baru, maka kepemilikan kendaraan /
atas nama BPKB yang diperbolehkan antara lain:
a. Debitur sendiri
b. Pasangan (suami/istri)
c. Orang tua
d. Anak
Pihak - pihak tersebut wajib tercantum dalam 1 KK
3. Bukti Kepemilikan Tempat Tinggal Bukti Kepemilikan Tempat Tinggal
Kondisi alamat domisili berbeda dengan alamat di identitas maka Kondisi alamat domisili berbeda dengan alamat di identitas
harus ada Surat Konfirmasi Domisili (P-040) maka harus ada Surat Konfirmasi Domisili (P-040) atau SKD
dari Kepala RT /RW / kelurahan setempat beserta stempel
resmi.
4. Kondisi BPKB Blokir Perdata (Blokir Finance Company / Kondisi BPKB Blokir Perdata (Blokir Finance Company /
Bank Lain) Bank Lain), diatur sebagai berikut :
Belum diatur a. Dapat dilakukan pencairan dana dan SO, dengan wajib
melampirkan terlebih dahulu Surat Pengantar Buka Blokir
dari Finance Company/Bank lain.
b. Proses buka blokir wajib dilakukan H+1 setelah SO.
c. Surat Pengantar Buka Blokir yang sudah diberi stempel
resmi “Buka Blokir” oleh Samsat atau tanda terima buka
blokir stempel resmi Samsat.

5. Dokumen Prior to Funding / Dokumen Tagihan Dokumen Prior to Funding / Dokumen Tagihan
a. 2 lbr kuitansi Rencana Anggaran Biaya (RAB) (1 lbr a. 1 lbr kuitansi Rencana Anggaran Biaya (RAB) (tidak wajib
bermeterai) bermeterai)
b. Perihal 3 lembar kuitansi blank tandatangan a.n Debitur, b. Perihal kuitansi blank tandatangan a.n Debitur wajib
dengan 1 lembar bermeterai, belum diatur mengenai dilampirkan dalam BPKB.
mekanisme penyimpanannya.
6. Pengakuan Tanggal Jatuh Tempo Pengakuan Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal penjualan di tanggal 26 sampai dengan tanggal 31 Tanggal penjualan di tanggal 26 sampai dengan tanggal 31
Tanggal Penjualan di LOS
Tanggal Penjualan di LOS (Proceed dari Approval Tanggal Jatuh Tempo
(Proceed dari Approval Tanggal Jatuh Tempo Disbursement)
Disbursement) 26 s/d 28 03
26 s/d 31 02 29 s/d 30 04
Contoh : 31 05
26 Januari 2017 02 Maret 2017 Contoh :
26 Januari 2018 03 Maret 2018
Tanggal penjualan di tanggal 01 sampai dengan tanggal 02
Tanggal Penjualan di LOS
(Proceed dari Approval Tanggal Jatuh Tempo Tanggal penjualan di tanggal 01 sampai dengan tanggal 02
Disbursement) Tanggal Penjualan di LOS
(Proceed dari Approval Tanggal Jatuh Tempo
01 01
Disbursement)
02 02 01 - 02 03
Contoh : Contoh :
01 Januari 2017 01 Februari 2017 01 Januari 2018 03 Februari 2018

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 3 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
A. LATAR BELAKANG
Perlu adanya standar yang baku dan berlaku secara umum, sehingga dapat menjadi pegangan bagi seluruh pihak yang
berkepentingan seperti Direksi, Product Management, Credit Management, Cabang dan Auditor.

B. TUJUAN
1. Adanya pengertian yang jelas mengenai ketentuan dan syarat-syarat transaksi pembiayaan debitur yang dilakukan di PT
WOM Finance.
2. Adanya standar yang baku dan berlaku secara umum, sehingga dapat menjadi pegangan bagi seluruh pihak yang
berkepentingan.
3. Meningkatkan competitiveness WOM di mata dealer dan debitur.
4. Tertib administrasi.

C. REFERENSI
POJK Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan

D. DEFINISI
NO ISTILAH PENGERTIAN
Kerusakan atau kerugian yang disebabkan karena hilang atau dicuri dan tidak diketemukan
1. Actual Total Loss (ATL)
dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadinya pencurian atas objek pertanggungan.
2. Additional Order (AO) Penambahan fasilitas pembiayaan terhadap jaminan yang berbeda
Jaminan atas kerusakan atau kerugian akibat Constructive Total Loss (CTL) dan/atau Actual
3. All Risk
Total Loss (ATL) serta Partial Loss.
Besarnya nilai pembayaran pembiayaan yang dibayarkan secara bulanan/periode tertentu
4. Angsuran dan jumlah yang sama dalam jangka waktu tertentu.
Perhitungan angsuran mencakup besaran nilai hutang pokok dan bunga.
Appraisal (penilaian) Standar penilaian atas kondisi kendaraan tarikan berdasarkan hasil penilaian taksasi yang
5.
kendaraan tarikan dilakukan oleh AMU.
Perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi
dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:
a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggugn jawab hukum
6. Asuransi kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya peristiwa yang tidak pasti; atau
b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau
pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang
besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana
Batas Maksimum Pemberian Batasan maksimal penyaluran pembiayaan kepada Pihak Terkait dan bukan Pihak Terkait
7.
Pembiayaan (BMPP) yang diperkenankan oleh WOM Finance.
Biaya yang timbul atas setiap aplikasi seperti biaya dokumen perjanjian, biaya meterai,
8. Biaya Administrasi
biaya pengurusan aplikasi, dll.
Buku Pemilik Kendaraan Buku yang dikeluarkan/diterbitkan oleh SAMSAT sebagai bukti kepemilikan kendaraan
9.
Bermotor (BPKB) bermotor.
10. Calon debitur Pihak yang mengajukan permohonan pembiayaan kepada perusahaan pembiayaan.
11. Channel Perantara penjualan kendaraan.
12. Confirmation Letter Surat konfirmasi persetujuan dari perusahaan pembiayaan.
Kerusakan atau kerugian yang biaya perbaikannya diperkirakan sama dengan atau lebih
13. Constructive Total Loss (CTL) dari 75 % (tujuh puluh lima persen) dari harga sebenarnya objek pertanggungan apabila
diperbaiki.
Radius antara tempat tinggal dan tempat usaha / kantor Debitur dengan Kantor Cabang
14. Coverage Area
WOM Finance termasuk kantor selain kantor cabang (Kapos, Kasa).
Perorangan / Badan usaha yang ditunjuk oleh Main Dealer melakukan aktivitas distribusi
15. Dealer Baru
dan penjualan kendaraan baru di wilayah tertentu.
Perorangan / Badan usaha yang melakukan aktivitas distribusi dan penjualan kendaraan
16. Dealer Bekas
bekas di wilayah tertentu.
17. Debitur Pihak yang menerima pembiayaan dari WOM Finance.
Debitur perorangan yang belum pernah mendapatkan fasilitas pembiayaan di WOM Finance
18. Debitur Baru
sebelumnya (termasuk take over).
19. Debitur Existing Debitur yang sudah pernah mendapatkan fasilitas pembiayaan di WOM Finance baik

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 4 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
NO ISTILAH PENGERTIAN
dengan status debitur aktif atau sudah lunas sesuai ketentuan (termasuk debitur Repeat
Order (RO), Additional Order (AO) dan Top Up).
Total hutang (semua pinjaman/hutang saat ini dari WOM Finance dan sumber lainnya)
20. Debt Service Ratio (DSR)
terhadap total penghasilan kotor Debitur.
Uang muka pembelian kendaraan dengan menggunakan fasilitas pembiayaan
21. Down Payment (DP)Gross
DP Gross = (Harga OTR- Hutang Pokok)+Biaya Admin + Biaya Asuransi
Uang muka pembelian kendaraan dengan menggunakan fasilitas pembiayaan diluar biaya
22. Down Payment (DP)Nett admin dan asuransi.
DP Nett = Harga OTR – Hutang Pokok
Penyimpangan dari ketentuan internal WOM Fincance dan peraturan yang berlaku terkait
23. Deviasi
pemberian pembiayaan oleh WOM Finance.
Bunga yang dihitung dari pokok hutang dimana nilai bunga semakin lama akan semakin
24. Effective Rate
berkurang seiring dengan pembayaran untuk pokok hutang.
25. Ekuitas Penjumlahan dari :
a. Modal disetor
b. Tambahan modal disetor, terdiri dari :
b.1 Agio/disagio saham
b.2 Biaya emisi efek ekuitas
b.3 Lainnya sesuai dengan prinsip standar akuntansi keuangan
c. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
d. Saldo laba/rugi
e. Laba/rugi tahun berjalan
f. Saham tresuri (treasury stock)
g. Komponen ekuitas lainnya, terdiri atas:
g.1 Perubahan dalam surplus revaluasi
g.2 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
g.3 Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali asset keuangan tersedia untuk
dijual
g.4 Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen keuangan lindung nilai dalam
rangka lindung nilai arus kas
g.5 Komponen ekuitas lainnya sesuai prinsip standar akuntansi keuangan
Bukti pembelian yang berisi seperti nomor rangka, nomor mesin, invoerpas harga pabrik
yang dijual ke dealer (off the road – harga sebelum pajak), nama pembeli dan sebagainya
26. Faktur
yang diterbitkan dealer pada saat penjualan kendaraan dan menjadi dasar penulisan data di
BPKB.
Perhitungan bunga yang besarannya mengacu kepada pokok hutang awal sehingga porsi
27. Flat Rate
bunga dan pokok dalam angsuran bulanan akan tetap sama.
Dokumen Bea dan Cukai tentang masuknya kendaraan bermotor ke Indonesia dari luar
28. Formulir A
negeri secara utuh (Complete Built Up).
Harga kendaraan bekas yang telah dilakukan taksasi oleh WOM Finance dengan
29. Harga Pricelist WOM mempertimbangkan kondisi barang, harga pasar dan variable lainnya yang mendukung
penilaian atas kendaraan tersebut.
30. Harga yang berlaku untuk kendaraan baru, dengan kondisi harga kendaraan sudah
Harga OTR (On The Road) termasuk dengan harga untuk kepengurusan surat-surat kendaraan & pajak (STNK dan
BPKB).
31. Besarnya nilai plafon pinjaman
Hutang Pokok
rumus hutang pokok = (OTR – DP) + biaya yang di-kapitalisasi.
32. In Arrear Pembayaran angsuran pertama yang dibayarkan di bulan berikutnya.
33. In Advance Pembayaran angsuran pertama yang dibayarkan di awal
Harta yang ditempatkan sebagai agunan (baik benda bergerak maupun benda tetap) untuk
34. Jaminan
pembayaran atau kesanggupan atas suatu kewajiban.
Biaya-biaya yang dimasukan pada komponen hutang pokok dan dikenakan perhitungan
35. Kapitalisasi
bunga. Kondisi ini terjadi apabila biaya-biaya tersebut tidak dibayarkan dimuka .
Jenis kendaraan yang dapat terjual secara cepat, sangat diminati oleh Debitur karena
36. Kategori A (Fast Moving)
memiliki nilai jual kembali (resale value) yang cukup baik.
Jenis kendaraan yang pergerakan penjualannya relatif lamban, kurang diminati Debitur
37. Kategori B (Slow Moving)
karena berbagai alasan.
38. Kelompok Debitur Debitur yang mempunyai hubungan pengendalian dengan Debitur lain baik melalui
hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan/atau keuangan, yang meliputi:

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 5 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
NO ISTILAH PENGERTIAN
a. Debitur merupakan Pengendali Debitur lain
b. 1 (satu) pihak sama merupakan Pengandali dari beberapa Debitur (common
ownership)
c. Debitur memiliki ketergantungan keuangan (financial interdependence) dengan
Debitur lain
d. Debitur menerbitkan jaminan (guarantee) untuk mengambil alih dan/atau melunasi
sebagian atau seluruh kewajiban Debitur lain dalam hal Debitur lain tersebut gagal
memenuhi kewajibannya (wanprestasi) kepada Perusahaan Pembiayaan; dan/atau
e. Dewan komisaris dan/atau direksi Debitur menjadi dewan komisaris dan/atau direksi
pada Debitur lain
Bonus yang diberikan kepada dealer atas aplikasi pembiayaan yang diberikan kepada WOM
39. Komisi Dealer
Finance.
Kendaraan Completed Knock
40. Kendaraan yang dirakit di dalam negeri
Down
Kendaraan Complete Built Up
41. Kendaraan yang diimpor langsung dari negara tempat kendaraan tersebut di produksi.
(CBU)
42. Loan To value (LTV) Persentase total hutang pokok dibagi dengan harga kendaraan.
1 (satu) dealer utama yang diberi wewenang oleh perusahaan Agen Tunggal Pemegang
43. Main Dealer Merek (ATPM) kendaraann roda 2 untuk melakukan distribusi dan penjualan motor di
area/regional tertentu sesuai surat penunjukan
Perorangan yang bekerja sama dengan dealer baru dan/atau bekas dalam melakukan
44. Mediator / agen / makelar
penjualan kendaraan
Motor Bekas ex. tarikan WOM Motor Bekas AMU yang dijual ke Dealer Bekas dengan metode pembayaran secara cash /
45.
- NON TOP tunai
Motor Bekas ex. tarikan WOM Motor Bekas AMU yang dijual ke Dealer Bekas dengan metode pembayaran secara
46.
- TOP berjangka / TOP (Term Of Payment)
47. Motor Bekas Reguler Motor Bekas yang bukan dari ex. tarikan WOM Finance (Non WOM)
48. Negative List Daftar debitur yang tidak dapat dibiayai karena dianggap memiliki kriteria buruk.
49. Negative List Checking Aktivitas pengecekan data historikal pembiayaan calon Debitur dan Debitur existing
Nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi Perpajakan
Nomor Pokok Wajib Pajak
50. yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam
(NPWP)
melaksanakan hak dan kewajiban Perpajakannya.
Suatu proses perpindahan kendaraan beserta sisa hutang dari Debitur lama kepada Debitur
51. Overalih
baru dengan status pembiayaan yang masih aktif.
Cabang dari dealer yang juga diberikan surat penunjukan oleh Main Dealer untuk
52. Outlet
melakukan distribusi dan penjualan motor diwilayah yang ditentukan Main Dealer.
53. Partial Loss Kerusakan atau kerugian selain yang terdapat pada kerugian Total Loss Only (TLO).
Kerugian yang disebabkan oleh kejadian kecelakaan objek pertanggungan yang
54. Personal Accident (PA)
mengakibatkan kematian/cacat tetap kepada Debitur.
55. Pembiayaan atas nama Dikategorikan sebagai pembiayaan atas nama apabila pada awal pengajuan pembiayaan
oleh calon Debitur/pengikatan dalam Perjanjian Pembiayan terdapat kondisi atau telah
diketahui sebagai berikut:
 Unit bukan milik Debitur /Pasangan (baik BPKB atas nama Debitur ataupun orang lain),
atau
 Pembayaran angsuran bukan dilakukan oleh Debitur/Pasangan.
Ket Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 Kondisi 4
Debitur /
Debitur /
Pemilik Unit #) Pasangan/orang Orang Lain Orang Lain
Pasangan
tua/anak
Pembayaran
Debitur / Debitur /
Angsuran oleh Orang Lain Orang Lain
Pasangan Pasangan
Bukan
Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan
Hasil pembiayaan
atas nama atas nama atas nama
atas nama
Catatan :
Pembuktian kepemilikan kendaraan berdasarkan hasil survey
56. Pembiayaan Multiguna Pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh Debitur untuk

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 6 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
NO ISTILAH PENGERTIAN
pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka
waktu yang diperjanjikan dengan jaminan kendaraan Debitur
57. Profesional Pekerjaan yang memiliki sertifikasi seperti Dokter, Lawyer, dll
58. PIC Survey Pejabat yang bertanggungjawab untuk melakukan proses survey tempat tinggal, usaha,
lingkungan, melakukan wawancara dengan calon Debitur, mengumpulkan persyaratan
dokumen pembiayaan, melakukan validasi atas dokumen tersebut serta melaporkan
kebenaran kondisi calon Debitur, dimana ini akan dipergunakan dalam mengambil
keputusan pembiayaan.
59. Pihak Terkait a. Orang perseorangan atau Badan Usaha yang merupakan Pengendali WOM Finance
b. Badan usaha dimana WOM Finance bertindak sebagai Pengendali
c. Orang perseorangan atau badan usaha yang bertindak sebagai Pengendali dari badan
usaha sebagaimana dimaksud pada huruf b.
d. Badan usaha yang pengendaliannya dilakukan oleh :
d.1 Orang perseorangan dan/atau badan usaha sebagaimana dimaksud pada huruf a.
d.2 Orang perseorangan dan/atau badan usaha sebagaimana dimaksud pada huruf c.
e. Dewan Komisaris atau Direksi WOM Finance;
f. Pihak yang mempunyai hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua, baik
horisontal maupun vertikal:
f.1 Dari orang perseorangan yang merupakan Pengendali WOM Finance
f.2 Dari Dewan Komisaris atau Direksi WOM Finance.
g. Dewan komisaris atau direksi pada badan usaha sebagaimana dimaksud pada huruf a,
huruf b, huruf c, dan/atau huruf d
h. Badan usaha yang dewan komisaris atau direksi merupakan:
h.1 Dewan Komisaris atau Direksi pada WOM Finance
h.2 Dewan komisaris atau direksi pada badan usaha sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf d
i. Badan usaha dimana:
i.1 Dewan Komisaris atau Direksi WOM Finance bertindak sebagai Pengendali
i.2 Dewan komisaris atau direksi dari pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf d, bertindak sebagai Pengendali dan
j. Badan usaha yang memiliki ketergantungan keuangan (financial interdependence)
dengan WOM Finance dan/atau pihak sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan/atau huruf i
60. Plafond Batas pembiayaan yang diberikan kepada debitur.
Cabang dari dealer yang memiliki fungsi untuk melakukan penjualan akan tetapi tidak
61. POS atau Satelit
mendapatkan surat penunjukan dari Main Dealer untuk melakukan distribusi dan penjualan
Orang yang memiliki atau pernah memiliki kewenangan public, diantaranya adalah
penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang penyelenggaran negara, dan/atau orang yang tercatat
62. Politically Exposed Person
atau pernah tercatat sebagai anggota partai politik yang memiliki pengaruh terhadap
kebijakan dan operasional partai politik, baik yang berkewarganegaraan Indonesia atau
berkewarganegaraan asing.
Proses penggalian informasi dan observasi langsung oleh PIC survey terhadap kelayakan
calon debitur dalam hal kemampuan, keberadaan calon Debitur, asset yang dimiliki dan
63. Proses survey kemauan untuk membayar sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi
dalam penentuan proses disetujui atau tidaknya permohonan pengajuan pembiayaan yang
diajukan oleh calon Debitur.
Surat resmi untuk pemesanan barang atau jasa kepihak penyedia barang dan jasa sebagai
64. Purchase Order (PO) dasar pengadaan barang di WOM Finance dan selanjutnya digunakan sebagai salah satu
syarat bukti penagihan pembayaran.
Daerah – daerah yang perlu diwaspadai dalam proses pembiayaan Debitur karena
65. Red Area
pengaruh faktor eksternal dan berpotensi menimbulkan kerugian WOM Finance.
Pembiayaan kembali terhadap Debitur WOM Finance baik yang sudah lunas maupun yang
66. Repeat Order
masih aktif.
67. Sales Dealer Karyawan dealer yang bertugas mencari order.
68. Sales Order (SO) Proses aktivasi pembiayaan Debitur secara sistem.
Segala ruangan di dealer baik cabang, Outlet, POS atau satelit tempat memajang (display)
69. Showroom
kendaraan yang akan dijual
Surat Pernyataan Surat Pernyataan Penyerahan BPKB yang diserahkan oleh dealer sebelum BPKB yang sah
70.
Penyerahan BPKB (Cover diserahkan ke WOM Finance.

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 7 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
NO ISTILAH PENGERTIAN
Note BPKB)
71. Sumber Order Pihak pemberi aplikasi pembiayaan ke WOM Finance
Surat Tanda Nomor Tanda bukti pendaftaran dan pengesahan suatu kendaraan bermotor berdasarkan identitas
72.
Kendaraan (STNK) dan kepemilikannya yang telah didaftar.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan sales dan dealer (komisi dealer, insentif dan
73. Total Acquisition Cost (TAC)
lainnya) yang dikeluarkan oleh WOM Finance atas tiap satu unit kendaraan yang terjual.
Pengambilalihan outstanding kredit/pembiayaan Debitur dari Bank atau dari perusahaan
74. Take Over
pembiayaan lainnya oleh WOM Finance.
Proses penilaian dari suatu kendaraan sesuai dengan kondisi kendaraan saat pengajuan
75. Taksasi
pembiayaan
76. Tenor Jangka waktu pembiayaan yang diajukan atau lama angsuran pembiayaan.
Jaminan atas kerusakan atau kerugian atas kendaraan akibat Constructive Total Loss
77. Total Loss Only (TLO)
dan/atau Actual Total Loss.
78. Top Up Penambahan fasilitas pembiayaan terhadap jaminan yang sama
Usaha Berisiko Tinggi (High Bidang usaha yang potensial digunakan sebagai sarana melakukan tindak pidana
79.
Risk Business) pencucian uang dan/atau pendanaan kegiatan terorisme.

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 8 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
E. KEBIJAKAN
1. TUJUAN PEMBIAYAAN MULTIGUNA
Pembiayaan yang digunakan untuk tujuan pembelian barang konsumsi (motor dan mobil) dan kegiatan konsumsi lainya
antara lain pengobatan, pendidikan, dan lainnya.

2. JENIS PEMBIAYAAN DEBITUR


2.1 Kegiatan Pembiayaan
Pembiayaan Multiguna (barang dan jasa)
2.2 Jenis Produk
2.2.1 Motor Baru (New Bike)
2.2.2 Motor Bekas (Used Bike)
2.2.3 Multiguna MotorKu
2.2.4 Multiguna MobilKu

3. CARA PEMBIAYAAN DEBITUR


Mengacu pada tata cara pembiayaan kegiatan pembiayaan Multiguna yaitu Pembelian dengan Pembayaran Secara
Angsuranatau Installment Financing. Metode yang diterapkan, yaitu :
3.1 Tipe Angsuran : Angsuran Tetap
3.2 Pembayaran angsuran pertama : In arrear / In Advance
Catatan
Jika ada penambahan berkaitan dengan kondisi angsuran, maka akan diatur pada Surat Kebijakan tersendiri.

4. SEGMENT PEMBIAYAAN
4.1 Jenis Kendaraan
Motor Baru / Motor Bekas
Multiguna Mobil (MobilKu)
Multiguna Motor (MotorKu)
Tipe mobil dibagi menjadi kategori fast moving dan slow moving yang
Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki
diatur di dalam Surat Kebijakan terpisah.
Catatan :
1. Kendaraan yang digunakan untuk dirental / disewakan tidak dapat dibiayai
2. Mobil ex taksi dan ambulance tidak dapat dibiayai
3. Jika ada penambahan jenis kendaraan tertentu maka akan diatur pada Surat Kebijakan Program Marketing

4.2 Sumber Asset


Sumber Asset
Dealer#) Perorangan
Produk 1. Motor Baru 1. Motor Bekas
2. Motor Bekas 2. MotorKu
3. MobilKu
#)Dealer yang telah melakukan perjanjian kerjasama secara tertulis dengan WOM Finance

4.3 Garansi Dealer


Motor Baru Motor Bekas MotorKu/MobilKu
Sesuai dengan garansi yang Dealer Motor Bekas atau dealer perorangan harus setuju
diberikan oleh pabrikan memberi garansi 3 bulan yang meliputi :
1. Jaminan kerusakan mesin,
2. Suku cadang, dan ongkos kerja
-
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian
Kerjasama Dealer

4.4 Grading Motor (Khusus UB – Motor Ex. Tarikan WOM)


4.4.1 Untuk motor ex tarikan WOM, yang dapat dibiayai adalah minimal grading A dan B. Grading yang
dimaksud adalah grading saat pengajuan pembiayaan (sesudah rekondisi) bukan grading saat motor
ditarik.
4.4.3 Ketentuan mengenai parameter perhitungan grading akan diatur pada kebijakan terpisah.

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 9 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
4.5 Jumlah Maksimal Unit Motor Yang Dapat Dibiayai
4.5.1 Debitur perorangan : 5 unit
4.5.2 Debitur perusahaan : 100 unit

4.6 Maksimal Pembiayaan Unit Kendaraan yang Sama


4.6.1 Unit kendaraan yang berasal dari non tarikan (konsumen lunas)
Maksimal pembiayaan unit kendaraan yang sama di WOM Finance tidak dibatasi selama memenuhi
ketentuan maksimal umur kendaraan.
4.6.2 Unit kendaraan yang berasal dari kendaraan tarikan
Maksimal pembiayaan yang dapat dibiayai adalah 3 kali untuk unit kendaraan yang sama dengan syarat:
a. Pembiayaan pertama kali adalah sebagai kendaraan baru, atau
b. Hanya boleh 2 kali sebagai unit kendaraan bekas
Contoh :
No Kondisi Aplikasi Status aplikasi
1. Unit tarikan Motor Baru (NB) yang dibiayai oleh WOM Finance (pembiayaan ke- Diperbolehkan
1), kemudian konsumen macet dan ditarik oleh Tim Collection, lalu dibiayai untuk dibiayai
kembali oleh WOM Finance sebagai Motor Bekas (UB) (pembiayaan ke-2), dan
konsumen macet lagi lalu ditarik oleh Tim Collection dan dibiayai kembali oleh
WOM Finance sebagai Motor Bekas (UB) (pembiayaan ke-3)
2. Unit tarikan Motor Bekas (UB) yang dibiayai oleh WOM Finance (pembiayaan ke- Diperbolehkan
1), kemudian konsumen macet dan ditarik oleh Tim Collection, lalu dibiayai untuk dibiayai
kembali oleh WOM Finance sebagai Motor Bekas (UB) (pembiayaan ke-2)
3. Unit tarikan Motor Bekas (UB) yang dibiayai oleh WOM Finance (pembiayaan ke- Tidak diperbolehkan
1), kemudian konsumen macet dan ditarik oleh Tim Collection, lalu dibiayai dibiayai
kembali oleh WOM Finance sebagai Motor Bekas (UB) (pembiayaan ke-2), dan
Konsumen macet lagi lalu ditarik oleh Tim Collection dan dibiayai kembali oleh
WOM Finance sebagai Motor Bekas (UB) (pembiayaan ke-3)

4.7 Batas Maksimum Pemberian Pembiayaan


4.7.1 Batas Maksimum Pemberian Pembiayaan untuk Seluruh Pihak Terkait adalah 5 % dari Ekuitas WOM
Finance
4.7.2 Batas Maksimum Pemberian Pembiayaan untuk satu Debitur yang Bukan Merupakan Pihak Terkait adalah
20% dari Ekuitas WOM Finance
4.7.3 Batas Maksimum Pemberian Pembiayaan untuk satu Kelompok Debitur yang Bukan Merupakan Pihak
Terkait adalah 25 % dari Ekuitas WOM Finance

4.8 Batas Minimum Pemberian Pembiayaan Multiguna Jasa


4.8.1 Minimal plafon MotorKu : Rp 2.000.000
4.8.2 Minimal plafon MobilKu : Rp 20.000.000

5. JENIS DEBITUR
5.1 Jenis debitur yang dapat dibiayai, adalah:
5.1 Perorangan : Merupakan Debitur perorangan/individu
5.2 Perusahaan : Badan usaha seperti CV, Firma dan Badan Hukum berbentuk PT
Catatan :
1. Pihak yang berhak menandatangani perjanjian untuk pembiayaan berbentuk Badan Usaha atau Badan
Hukum adalah mengacu pada Anggaran Dasar/perijinan yang berlaku.
2. Debitur berbadan usaha/berbadan hukum, hanya berlaku untuk pembiayaan Motor baru (NB) dan Motor
Bekas (UB).
3. Koperasi dan Yayasan tidak dapat dibiayai.

5.2 Kewarganegaraan dan Domisili : Indonesia

5.3 Jenis Debitur berdasarkan order pembiayaan


5.3.1 Debitur baru
5.3.2 Debitur Repeat Order (RO)
a. Debitur Additional Order (AO)
b. DebiturTop Up

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 10 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
6. BATASAN JARAK ATAU LOKASI PEMBIAYAAN
6.1 Pengaturan coverage area suatu cabang ditetapkan berdasarkan kriteria berikut:
6.1.1 Potensi pasar
6.1.2 Administrasi geografis dari pemerintah
6.1.3 Demografi mencakup kepadatan penduduk dan domisili Debitur diukur dari kantor WOM Finance

Penentuan batasan coverage area dilakukan agar:


a. Penanganan dan follow up pembayaran pembiayaan yang dibiayai dapat dilaksanakan dengan baik dan
terfokus, khususnya bila terjadi pembayaran macet.
b. Mengurangi persaingan yang tidak sehat antar cabang WOM Finance.
c. Meningkatkan fokus cabang pada wilayah kerjanya masing-masing. Dalam hal ini, termasuk kondisi bila
Debitur sebelumnya sudah menjadi debitur cabang lain, maka tetap harus mengikuti aturan coverage area
yang baru.

Bila cabang mengajukan penambahan/perubahan cover area, maka dalam pengajuan harus dicantumkan:
a. Alasan penambahan/perubahan cover area.
b. Wilayah tambahan yang akan di cover dan jaraknya.
Catatan :
Detail penetapan cover area berlaku khusus untuk cabang yang mengajukan akan diatur di Surat Kebijakan
terpisah

6.2 Area maksimal yang di cover adalah sebagai berikut:


Radius (dalam kilometer)
Cover Area
Motor Mobil
Pulau Jawa 30 60
Luar Pulau Jawa 60 100
Catatan :
1. Radius dihitung dari lokasi tempat tinggal Debitur ke Kantor Cabang / Kantor Jaringan terdekat yang
memiliki fungsi collection di dalamnya.
2. Jika melebihi radius yang ditentukan maka akan dikenakan biaya survey. Besaran biaya survey mengacu
kepada kepada Surat Kebijakan struktur yang dikeluarkan oleh Marketing Division.

6.3 Red Area


Suatu daerah dikategorikan sebagai red area jika berada dalam 1 (satu) atau lebih kondisi dibawah ini:
6.3.1 Karakter mayoritas penduduk yang tidak baik
a. Tingkat kriminalitas tinggi
b. Premanisme tinggi
c. Sering terjadi konflik antar warga
d. Mayoritas penduduknya mempunyai pekerjaan yang melanggar hukum seperti : pengedar narkoba,
penadah barang curian, perjuadian, dll
6.3.2 Karakter channel dealer yang tidak baik
a. Banyak channel di area tersebut yang sering memalsukan data-data debitur
b. Banyak channel di area tersebut mengajukan aplikasi fiktif
6.3.3 Banyak sindikat penipuan motor / gadai motor / kasus dokumen fiktif
6.3.4 Terjadi force majeure
a. Situasi politik memanas
b. Terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dll
c. Terjadi / marak kasus perselisihan dengan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) yang merugikan pihak
perusahaan pembiayaan.

6.4 Kendaraan yang dapat dibiayai berdasarkan kode plat kendaraan


6.4.1 Pembiayaan kendaraan produk NB hanya diperbolehkan untuk kode plat kendaraan yang sama dengan
cover /area wilayah Kantor Cabang WOM yang membiayai.
Contoh :
WOM Finance Cabang Karawang dengan plat T boleh membiayai unit motor baru dengan kode plat Bekasi
(B) selama masih berada dalam cover / area wilayah Kantor Cabang Karawang.

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 11 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.

6.4.2 Pembiayaan kendaraan produk UB, MotorKu dan MobilKu, diperbolehkan membiayai kode plat
kendaraan yang berbeda dengan wilayah Kantor Cabang, dengan ketentuan :
a. Debitur atau Pasangan berdomisili atau tinggal di kota yang sama dengan Kantor Cabang di mana
kendaraan diajukan,
b. Untuk pembiayaan MotorKu dan MobilKu, unit BPKB yg dijaminkan wajib atas nama Debitur atau
pasangan. Jika unit BPKB atas nama orang lain (diluar dari point.b) , wajib dilakukan BBN (Bea Balik
Nama) ke atas nama Debitur /Pasangan, melalui Biro Jasa yang telah melakukan Perjanjian Kerjasama
(PKS) dengan WOM Finance, dengan biaya BBN dipotong dari pencairan. Jika Debitur tidak bersedia
melakukan BBN (untuk BPKB atas nama orang lain) maka wajib diajukan sebagai deviasi (flag Deviasi).

7. UMUR KENDARAAN, ATAS NAMA KENDARAAN MINIMAL UANG MUKA & PLAFOND, JANGKA WAKTU
PEMBIAYAAN, DSR
7.1 Umur Kendaraan
Maksimal umur kendaraan (exclude tenor), yaitu:
Motor Baru Motor Bekas / MotorKu / MobilKu
Tahun yang sama (tahun berjalan) atau maksimal 6 bulan Motor : maksimal 6 tahun
sebelum tanggal penjualan (SO) aplikasi pembiayaan debitur. Mobil : maksimal 15 tahun
Contoh:
Untuk tahun pembuatan motor 2015 maka maksimal penjualan
(SO) adalah Juni 2016

7.2. Atas Nama Kendaraan khusus Kendaraan Baru


Terkait dengan kepemilikan kendaraan / atas nama BPKB Khusus untuk kendaraan baru, maka atas nama yang
diperbolehkan antara lain:
7.2.1 Debitur sendiri
7.2.2 Pasangan (suami/istri)
7.2.3 Orang tua
7.2.4 Anak
Pihak - pihak tersebut wajib tercantum namanya dalam 1 KK

7.3. Minimal DP (Down Payment) & LTV (Loan To Value)


Minimal DP dan LTV akan diatur dalam Surat Kebijakan terpisah namun tetap mengacu sesuai aturan OJK yang
berlaku terkait dengan minimal DP & LTV

7.4. Jangka Waktu Pembiayaan (Tenor)


Tenor NB/UB MotorKu MobilKu
Min 6 bulan
Max 3 tahun
Catatan :
Detail struktur pembiayaan perproduk baik berlaku umum atau berlaku khusus akan dikeluarkan secara terpisah
dalam bentuk Surat Kebijakan Struktur Pembiayaan

7.5. Debt Service Ratio (DSR)


7.5.1 DSR maksimal adalah 40 % dari total penghasilan kotor.
7.5.2 DSR dihitung dari total kewajiban existing debitur dan rencana pengajuan pembiayaan baru di WOM
Finance.
7.5.3 Apabila penghasilan / kapasitas Debitur tidak cukup, maka penghasilan pasangan (suami / istri) dapat
digabungkan (joint income) dan jumlah penghasilannya harus turut diverifikasi.
7.5.4 Penghasilan selain pasangan (suami / istri) tidak dapat digabungkan untuk memperkuat aplikasi.

8. PERSYARATAN POKOK APLIKASI PEMBIAYAAN (Prior to Approval)


8.1 Usia Debitur
Debitur dapat menandatangani perjanjian pembiayaan apabila:
8.1.1 Minimal : 21 tahun (atau 18 tahun bila sudah menikah dan telah memiliki penghasilan sendiri)
8.1.2 Maksimal : 60 tahun

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 12 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Catatan:
Debitur usia < 21 tahun dan belum menikah dapat dibiayai selama Debitur sudah memiliki penghasilan sendiri dan
wajib ada penjamin

8.2 Persyaratan Dokumen Legalitas


8.2.1 Identitas Debitur & Pasangan
Perorangan Perusahaan
a. Fotokopi KTP yang masih berlaku, a. Fotokopi KTP yang masih berlaku, dari PIC yang ditunjuk
b. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) sesuai anggaran dasar perusahaan dan seluruh anggota
Direksi dan Komisaris Perusahaan
b. Dokumen Pendirian Perusahaan :
b.1 Fotokopi Akta Notaris angaran dasar Pendirian
Perusahaan berserta SK Pengesahan
KEMUNHANKAM RI (untuk PT) dan stempel
pengesahan Panitera Pengadilan Negeri setempat
(untuk CV),
b.2 Fotokopi Akta Perubahan/Anggaran Dasar Perusahan
(jika ada perubahan)
b.3 Fotokopi Akta hasil RUPS yang menunjukkan susunan
pengusus perusahaan yang masih berlaku
Catatan:
1. KTP musiman tidak diperbolehkan.
2. Untuk kondisi KTP dengan jenis E-KTP, terdapat tanggal masa berlaku dan masa berlaku sudah
kadaluarsa, maka E-KTP dinyatakan masih berlaku, dan tidak perlu dilakukan follow up fotokopi KTP
terbaru.
3. KTP Dalam Proses Pengurusan
Bila saat penandatanganan perjanjian pembiayaan, KTP Debitur dalam proses pengurusan, dapat
melampirkan Resi KTP atau Surat Keterangan KTP yang dikeluarkan oleh instansi resmi (Kelurahan /
Kecamatan / Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil). Di luar dokumen-dokumen tersebut di atas, tidak
diperbolehkan.
Catatan :
3.1 Bila melampirkan Resi KTP, maka fotokopi KTP yang baru WAJIB difollow up maksimum 30 hari
sejak tanggal penandatanganan perjanjian pembiayaan
3.2 Bila sudah melampirkan Surat Keterangan KTP yang dikeluarkan oleh instansi resmi (Kelurahan /
Kecamatan / Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) maka fotokopi KTP yang baru TIDAK WAJIB
difollow up.
3.3 Untuk KTP yang berlaku seumur hidup atau KTP expired maka pada sistem tahun masa berlaku
diinput dengan 9999
3.4 Apabila KTP pasangan dalam masa pengurusan/tidak ada, maka perlu dilampirkan resi KTP atau
Surat Keterangan KTP yang dikeluarkan oleh instansi resmi (Kelurahan / Kecamatan / Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil) atau Surat Konfirmasi Domisili (SKD) dari Kepala RT /RW /
kelurahan setempat beserta stempel resmi. Untuk fotokopi KTP Pasangan terbaru tidak wajib di
follow up.
4. Apabila data di KTP terdapat perbedaan dengan KK sepanjang perbedaan hanya pada singkatan
nama, gelar dan marga (family) maka cukup di cover dengan Surat Pernyataan Beda Identitas
(F-162).
Catatan:
Wajib melampirkan fotokopi akte lahir atau ijazah atau SIM atau Pasport sebagai pembuktian atas
perbedaan data tersebut.
5. Apabila status Debitur di KTP masih single atau tidak ada status (misal: KTP Nasional), tetapi di KK
tercantum sudah menikah atau sebaliknya, maka Pasangan wajib ikut menandatangani dokumen
perjanjian.
6. Apabila status Debitur di KTP dan KK masih single atau tidak ada status, tetapi pada saat survey
diketahui Debitur sudah menikah, maka wajib melampirkan akte nikah (KK Pasangan tidak wajib ada)
dan Pasangan wajib ikut menandatangani dokumen perjanjian. Bila akte nikah tidak dapat diperoleh,
maka Pasangan wajib menandatangani Surat Pernyataan & Jaminan dan hubungan Debitur & Pasangan
tersebut harus dijelaskan di hasil survey.
7. Bila Debitur mengaku statusnya janda/duda (misal: status tertulis janda/duda di Formulir Permohonan
Pembiayaan), tetapi di identitas statusnya kawin/nikah dan/atau di KK masih terlihat adanya hubungan

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 13 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
keluarga antara suami dan istri, maka Debitur harus melampirkan akte cerai atau akte kematian atau
surat keterangan dari Lurah.
8. Format Surat Konfirmasi Domisili dapat menggunakan contoh yang diberikan oleh HO (P-040) dan wajib
ditandatangani oleh Debitur dan perangkat desa yaitu RT/RW/kelurahan setempat beserta stempel
resmi.
9. Nama di KTP dan KK / Akta Nikah sama, namun di Database WOM Finance berbeda, maka dapat
dilakukan pengkinian data oleh CMO dan diverifikasi oleh Credit Head.
10. Pelaksanaan atas ketentuan diatas merupakan subject to audit dan tidak berlaku Deviasi

8.3. Kepemilikan Tempat Tinggal


Bukti kepemilikan tempat tinggal digunakan untuk membuktikan bahwa Debitur benar-benar tinggal di alamat
tersebut dan tidak berpindah-pindah tempat, sehingga memudahkan dalam follow up pembayaran ke Debitur.
8.3.1. Alamat domisili Debitur harus sesuai dengan alamat yang tertera di bukti kepemilikan rumah yang diberikan
ke WOM Finance.
8.3.2. Bukti Kepemilikan yang diperbolehkan, adalah :
Status Tempat
Bukti Kepemilikan Lama Menempati
Tinggal
Milik sendiri / Milik a. Fotokopi sertifikat atau fotokopi akta jual beli dari a. Milik sendiri
Keluarga notaris atau fotokopi surat girik atau fotokopi Tidak ada ketentuan minimal lama
warkah atau fotokopi akta hibah, atau menempati
b. Fotokopi PBB atau fotokopi Surat Setoran Bea Catatan:
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (SSB) Jika bukti kepemilikan tempat
atas nama Debitur / anggota keluarga lainnya yang tinggal masih atas nama orang lain
tercantum dalam kartu keluarga (minimal 2 tahun dan tidak ada dokumen yang
terakhir), atau mendukung pembuktian bahwa
c. Rekening listrik atau rekening air terupdate dengan sudah milik sendiri, maka wajib
ketentuan wajib tercantum alamat tinggal melampirkan SKD (P-040) atau
Catatan: SKD dari Kepala RT /RW /
1. Rekening listrik kelurahan setempat beserta
Jika pada rekening listrik tidak tercantum alamat, stempel resmi.
dapat ditambahkan dengan hasil cek data pada b. Milik keluarga
website PLN atau melampirkan foto meteran Telah tinggal minimal 3 bulan
listrik yang memperlihatkan alamat tinggal sesuai alamat saat ini.
2. Rekening air (PAM) Catatan:
Jika pada rekening air tidak tercantum alamat, Jika debitur telah tinggal di rumah
dapat ditambahkan dengan hasil cek data pada keluarga namun tidak satu KK,
website PAM maka wajib melampirkan SKD (P-
040) atau SKD dari Kepala RT
/RW / kelurahan setempat beserta
stempel resmi.
Rumah Dinas Fotokopi surat penempatan rumah dinas / surat Tidak ada ketentuan minimal lama
keterangan dari perusahaan yang bersangkutan menempati
Sewa / Kontrak a. Fotokopi perjanjian sewa / kontrak, atau Jangka waktu sewa minimal 12 bulan
(Non Bulanan) b. Surat Konfirmasi Domisili (SKD) (P-040), atau dengan sisa masa sewa minimal 50%
c. SKD dari Kepala RT /RW / kelurahan setempat dari tenor pembiayan
beserta stempel resmi, atau Contoh :
d. Kartu Iuran Banjar yang dikeluarkan setingkat RT 1. Rumah Debitur kontrak tahunan
(Kelian), berlaku khusus Bali berlaku dari April 2016 – April
2017, Pada bulan Juni 2016
Catatan: Debitur mengajukan pembiayaan
1. Khusus rumah susun, selain melampirkan fotokopi dengan tenor 1 tahun
perjanjian sewa / kontrak, juga wajib melampirkan (diperbolehkan karena sisa masa
bukti pembayaran sewa terupdate sewa 9 bulan (>50% dari tenor
2. Untuk Kartu Iuran Banjar berlaku ketentuan sebagai pembiayaan)
berikut: 2. Rumah Debitur kontrak tahunan
2.1. Kartu Iuran Banjar hanya dapat dijadikan berlaku dari April 2016 – April
sebagai pengganti dokumen bukti tempat 2017, Pada bulan Januari 2017
tinggal Debitur mengajukan pembiayaan
2.2. Kartu Iuran Banjar yang dilampirkan tidak dengan tenor 1 tahun (tidak
boleh menunggak dalam pembayaran iuran diperbolehkan karena sisa masa
2.3. Jika kartu iuran yang dilampirkan terbayar sewa 3 bulan (<50% dari tenor
kurang dari 6 bulan maka wajib dilampirkan pembiayaan)

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 14 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Status Tempat
Bukti Kepemilikan Lama Menempati
Tinggal
kartu iuran bulanan sebelumnya
2.4. Jika pada kartu iuran banjar tidak terdapat
stempel Kelian maka wajib dilengkapi
dengan nama Kelian dan nomor telepon
Kelian (pejabat setempat)
2.5. Kartu iuran banjar wajib terisi lengkap
identitas Debitur dan alamat lengkap tempat
tinggal
8.3.3. Apabila alamat domisili berbeda dengan alamat di identitas yang diberikan Debitur dan atas nama orang
lain, maka harus ada Surat Konfirmasi Domisili (P-040) atau SKD dari Kepala RT /RW / kelurahan setempat
beserta stempel resmi.
Catatan:
1. Pada saat survey CMO WAJIB melakukan foto lokasi domisili dan CMO wajib terlihat/terfoto pada foto domisili
tersebut, hal ini sebagai bukti bahwa CMO telah melakukan survey ke alamat domisili Debitur.
2. Seluruh foto hasil survey wajib cetak atau di simpan pada folder yang dapat di share atau diakses oleh pihak-
pihak terkait untuk kebutuhan analisa dan proses persetujuan pembiayaan. Untuk aplikasi yang menggunakan
mobile apps, foto survey tidak perlu di cetak atau di simpan ke “folder sharing” karena sudah dapat diakses di
sistem.
3. Saat melakukan cek lingkungan, perlu dituliskan nama dan hubungan orang tersebut dengan Debitur.
4. Risiko atas ketidak-jelasan identitas/status kepemilikan rumah harus dipertimbangkan secara matang dalam
proses approval.
5. Apabila SKD (P-040) digunakan sebagai bukti status tempat tinggal kontrak atau sewa, maka wajib memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
a. CMO wajib melakukan cek ke lingkungan dan/atau RT/RW atas informasi domisili Debitur
b. Memberikan nomor telepon tambahan, yaitu nomor telepon pemilik rumah kontrak / sewa
c. Harus dilakukan verifikasi telepon (vertel) oleh Tim Credit Kantor Cabang ke nomor telepon tersebut diatas
d. Verifikasi telepon (vertel) harus berhasil dan data vertel harus valid / benar
6. Untuk debitur existing, jika alamat saat ini = alamat KTP namun berbeda dengan alamat di database WOM,
maka Debitur dapat mengajukan pengkinian data kepada Customer Service atau Tim Collection.
7. Pelaksanaan atas ketentuan diatas merupakan subject to audit dan tidak berlaku Deviasi

8.4 Pekerjaan & Penghasilan


8.4.1 Jenis pekerjaan yang diperbolehkan, yaitu : karyawan, wiraswasta, profesional.
8.4.2 Jenis pekerjaan/usaha yang memiliki risiko tinggi diatur pada Surat Kebijakan terpisah
8.4.3 Jenis Pekerjaan/usaha yang tidak diperbolehkan adalah jenis pekerjaan/usaha yang melanggar hukum dan
jenis pekerjaan/usaha lainnya yang akan ditetapkan dalam suatu Surat Kebijakan terpisah.
8.4.4 Lama Bekerja / Usaha
Jenis Pekerjaan Lama Bekerja / Usaha
Karyawan Total akumulasi masa kerja sampai pada saat pengajuan
pembiayaan minimal 1 tahun, dengan kondisi status kepegawaian
pada saat pengajuan aplikasi :
- Kontrak : min. 6 bulan
- Tetap : min. 3 bulan
Contoh:
Sebelumnya debitur bekerja di perusahaan A dengan masa kerja
sudah 10 bulan, lalu pindah ke perusahaan B dengan masa kerja
sudah 6 bulan dan statusnya sebagai kontrak atau dengan masa
kerja 3 bulan dengan status karyawan tetap
Wiraswasta / profesional Min. 1 tahun
Perusahaan Min. 2 tahun
Catatan:
Pembuktian lama kerja / usaha dapat dilakukan dengan melakukan verifikasi telepon ke Debitur

8.4.5 Minimal Penghasilan Kotor


Motor Mobil
a. Regional Jatase = 2.500.000,- per bulan, kecuali cabang Labuan dan Rangkas Rp. 6.500.000,-
bitung = 2.100.000,- per bulan perbulan
b. Minimal penghasilan kotor = 1.500.000,-per bulan, berlaku hanya untuk daerah

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 15 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Motor Mobil
berikut ini:
b.1 Jabar : Cirebon, Garut, Kuningan, Majalengka, dan Tasikmalaya
b.2 Jateng : Purworejo, Salatiga, Kudus, Solo, Wonogori, Klaten, Magelang,
Kebumen, Cilacap, Pemalang, Pekalongan, Wonosobo, Tegal, Brebes,
Sragen
b.3 Jatim : Blitar, Trenggalek, Ngawi, Pacitan, Madiun, Nganjuk, Tulungagung,
Bojonegoro, Tuban, Kediri, Banyuwangi, Mataram, Magetan, Ponorogo
b.4 Sumbagsel : Bengkulu
c. Regional / daerah di luar poin a. dan b. di atas = Rp 1.800.000,- per bulan
Catatan :
Minimal penghasilan kotor sudah termasuk joint income

8.4.6 Dokumen Bukti Keuangan / penghasilan


Debitur memiliki penghasilan yang mencukupi berdasarkan bukti-bukti keuangan yang diberikan Debitur
dan informasi yang diperoleh dari hasil survey, cek lingkungan, credit checking, dan/atau cross checking.
Perorangan
Jenis Dokumen Perusahaan
Karyawan Wiraswasta / Profesional
a. Asli / fotokopi Slip Gaji a. Bon / kuitansi pembelian a. Laporan rekening
terupdate, atau barang, atau Bank 3 bulan terakhir,
b. Surat Keterangan b. Bon/ kuitansi penjualan dan
Penghasilan (SKP) terupdate barang, atau b. Laporan keuangan
dengan ketentuan SKP wajib c. Laporan rekening Bank perusahaan, dan
terdapat cap perusahaan, 3 bulan terakhir, atau c. Fotokopi NPWP
atau d. Fotokopi buku tabungan
c. Fotokopi Surat Pengangkatan yang menunjukkan
Pegawai Negeri (tercantum pemasukan 3 bulan
golongan dan jumlah gajinya), terakhir, atau
atau e. Fotokopi SPT PPH 21,
Bukti Penghasilan
d. Laporan Rekening Bank atau
(minimal 3 bulan terakhir), f. Perhitungan Proforma
atau Keuangan, atau
e. Fotokopi Buku Tabungan g. Bukti keuangan spesifik
yang menunjukkan lainnya sesuai jenis
pemasukan (minimal 3 bulan debitur di area tertentu
terakhir), atau
f. Fotokopi SPT PPH 21, atau
g. Lembar-lembar penagihan
kartu kredit dari 3 bulan
terakhir
a. Fotokopi Surat Ijin a. Fotokopi Surat Ijin
Usaha Perdagangan Usaha Perdagangan
(SIUP) beserta Fotokopi (SIUP), dan
Surat Ijin Tempat Usaha b. Fotokopi Tanda
(SITU), atau Daftar Perusahaan
b. Fotokopi Ijin Praktek / (TDP), dan
Profesi (khusus c. Surat Keterangan
profesional), atau Domisili
c. Fotokopi Surat (SKDP/SKDU) atau
Keterangan Usaha Surat Izin Tempat
(SKU) yang harus Usaha (SITU)
Bukti Usaha -
dikeluarkan dan
distempel oleh
perangkat desa, yaitu :
RT atau RW atau
Kelurahan, atau
d. Foto usaha yang diambil
langsung oleh CMO
ketika proses survey
(dibuktikan dengan
CMO ikut foto di tempat
usaha)

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 16 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Catatan:
1. SKU (Surat Keterangan Usaha) hanya terbatas untuk segmen :
1.1 Jenis perdagangan seperti tengkulak, distributor kecil, toko kelontong, toko handphone, dan
usaha sejenis; atau
1.2 Makanan dan minuman seperti cafe, rumah makan, usaha pembuatan bakso, usaha pembuatan
nugget dan usaha sejenis); atau
1.3 Pengrajin kecil (penganyam tikar, marmer, supplier kerajinan tangan dan sejenis); atau
1.4 Usaha dagang dan jasa seperti laundry, percetakan, usaha cuci motor / mobil, usaha simpan
pinjam dan sejenis; atau
1.5 Usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah)
2. Bukti keuangan/penghasilan tetap wajib dimintakan untuk kondisi pasangan dengan joint income
3. Cabang harus memastikan kewajaran bukti penghasilan atau perhitungan penghasilan yang diberikan
Debitur
4. Harus dipertimbangkan kecukupan cash flow Debitur untuk membayar seluruh kewajiban, bukan
hanya kewajiban ke WOM Finance
5. Pelaksanaan atas ketentuan diatas merupakan subject to audit dan penyimpangan atas kondisi diatas
bersifat Deviasi dan approval Area Credit Manager

8.5 Kepemilikan Telepon


8.5.1 Wajib memiliki 1 (satu) nomor telepon pribadi yang masih aktif
8.5.2 Wajib melampirkan nomor telepon kantor (khusus karyawan)
8.5.3 Wajib melampirkan nomor telepon emergency contact
Catatan:
Untuk debitur perusahaan wajib memiliki minimal 1 jaringan telepon bisnis fixed line (tidak boleh telepon seluler
baik GSM maupun CDMA).

8.6 Emergency Contact


8.6.1 Wajib memberikan data Emergency Contact
8.6.2 Untuk debitur perusahaan wajib memberikan nomor telepon PIC (Person In Charge) / orang yang
bertanggung jawab terhadap informasi pembayaran dan komunikasi dengan WOM Finance
8.6.3 Emergency Contact harus mempunyai hubungan darah dengan Debitur, yaitu : orang tua, mertua, saudara
kandung, anak yang sudah dewasa, sepupu, keponakan, ipar.
8.6.4 Emergency Contact boleh beralamat di luar kota
8.6.5 Emergency Contact tidak boleh dalam satu alamat yang sama (tidak boleh serumah)

8.7 Negative List


8.7.1 Setiap pengajuan pembiayaan wajib dilakukan pengecekan negative list. Berlaku untuk Debitur, pasangan
dan penjamin (jika ada)
8.7.2 Sumber cek negative list, yaitu:
a. WOM Internal Negative List
b. APPI negative list (jika data dari APPI tersedia)
c. Duplicate check atau matching blacklist Internasional
d. Sumber lainnya yang mungkin tersedia di masa mendatang
8.7.3 Yang termasuk dalam kriteria negative list adalah:
a. Internal data base WOM Finance dengan kriteria Warning Customer dan Bad Customer
b. APPI negative list
c. Duplicate check atau matching blacklist Internasional
d. Negative list lainnya yang mungkin tersedia di masa mendatang
Catatan:
1. Apabila debitur memiliki lebih dari satu pembiayaan, maka cek negalitve list dilakukan berdasarkan
kondisi terkini debitur.
2. Untuk debitur Perusahaan, ketentuan negative list berlaku kepada perusahaan, direksi/pengurus &
komisaris (pemegang saham)

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 17 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
8.8. Credit Checking
Debitur dan pasangan yang mengajukan pembiayaan WAJIB dilakukan Credit Checking, dengan ketentuan:
8.8.1 Pembiayaan motor dengan hutang pokok > 50 juta
8.8.2 Pembiayaan mobil dengan hutang pokok > 75 juta
8.8.3 Ketentuan dan mekanisme Credit Checking mengaju pada Surat Kebijakan perihal Ketentuan Pelaksanaan
Credit Checking.

8.9 Dokumen NPWP


8.9.1 Berlaku untuk seluruh nilai Hutang Pokok, WAJIB melampirkan fotokopi NPWP
8.9.2 Khusus Debitur perorangan dengan hutang pokok ≤ 50 juta, apabila tidak dapat melampirkan NPWP maka
wajib memilih salah satu dari keterangan yang tersedia di Formulir Permohonan Fasilitas Pembiayaan terkait
No NPWP

8.10 Penjamin
8.10.1 Apabila penjamin dibutuhkan dalam pengajuan pembiayaan, maka wajib melampirkan KTP dan
menandatangani surat pernyataan dan jaminan yang ada di map aplikasi.
8.10.2 Penjamin yang diperbolehkan adalah
a. Orangtua terhadap anak
b. Anak terhadap orangtua
Catatan:
Penghasilan penjamin tidak perlu diverifikasi

9. ASURANSI
9.1 Setiap kendaraan wajib diasuransikan sepanjang masa tenor pembiayaan, minimal TLO (Total Lost Only).
9.2 Asuransi menggunakan perusahaan asuransi rekanan WOM Finance.
9.3 Pembebanan premi asuransi ke debitur dilakukan dengan cara :
9.3.1 Dibayar dimuka oleh debitur saat melakukan pencairan pembiayaan, atau
9.3.2 Diangsur / dicicil oleh debitur (premi sebagai penambah pokok hutang debitur)
9.4 Jenis asuransi berdasarkan objek pertanggungan adalah sebagai berikut :
Objek Pertanggungan
Jaminan Asuransi
Motor Baru Motor Bekas MotorKu MobilKu
TLO berdasarkan On The Road (OTR) √ √ √ √
TLO berdasarkan Hutang Pokok (HP) √ √ √
All Risk √
Kombinasi (Gabungan antara All Risk& TLO) √

9.5 Ketentuan Asuransi


9.5.1 Risiko yang dijamin :
a. Pencurian, perampasan, dan penodongan termasuk yang didahului dengan cara kekerasan ataupun
ancaman kepada orang lain dan atau kendaraan yang dipertanggungkan.
b. Kerusakan kendaraan dengan biaya perbaikan >75% dari nilai pertanggungan saat itu, yang disebabkan
oleh :
b.1 Kecelakaan/Tabrakan; dan
b.2 Kebakaran.
c. Personal Accident (PA) yang hanya meliputi konsumen meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan.
Khusus PA hanya di-cover asuransi pada tahun pertama masa pertanggungan.
Catatan :
Jika terdapat perubahan ketentuan yang mengatur risiko asuransi kendaraan bermotor roda dua, maka wajib
mengikuti ketentuan yang berlaku dari Maskapai Asuransi.
9.5.2 Risiko yang tidak dijamin :
a. Kehilangan kendaraan yang diakibatkan oleh penipuan, hipnotis, atau penggelapan yang dilakukan oleh
tertanggung, keluarga atau orang yang bekerja kepada tertanggung maupun pihak lain.
b. Pelaporan yang tidak dilaporkan oleh konsumen ke pihak kepolisian atau pelaporan yang melebihi 3 x
24 jam dari tanggal kejadian kehilangan kendaraan atau kecelakaan yang menyebabkan rusaknya
kendaraan.
c. Pengendara tidak memiliki SIM C pada saat terjadinya kecelakaan atau kehilangan (perampasan atau
penodongan) di jalan raya.

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 18 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
d. Penyerahan dokumen persyaratan klaim asuransi ke petugas CS WOM Finance lebih dari 2 hari kerja
sejak tanggal lapor polisi.
9.5.3 Penggantian kepada Debitur
a. Jenis penggantian atas kendaraan yang difasilitasi oleh WOM Finance adalah Motor Ganti Uang (MGU).
b. Penggantian hanya dapat dilakukan terhadap kendaraan yang hilang atau rusak dengan nilai perbaikan
≥75% dari nilai pertanggungan.
c. Perhitungan nilai penggantian asuransi adalah sebagai berikut :
Nilai Penggantian
= Nilai Pertanggungan – Sisa Pokok – Bunga Tertunggak – Denda – Penalti
(Nilai Klaim)
Keterangan
Nilai Pertanggungan : Nilai dari kendaraan yang telah sesuai dengan kesepakatan dengan pihak
asuransi
Sisa Pokok :
Sisa Hutang pokok Debitur
Bunga Tertunggak : Bunga angsuran yang belum dibayar (karena menunggak)
Denda : Jumlah denda yang muncul sampai dengan status KP menjadi “Pending Asuransi”
Penalty : Persentase pelunasan x sisa hutang pokok
d. Penggantian konsumen khusus Personal Accident (PA)
Penggantian atas pengajuan PA yang disetujui oleh Maskapai Asuransi hanya berupa pembayaran
hutang pokok konsumen kepada WOM Finance sebesar Rp 10.000.000 dengan ketentuan sebagai
berikut:
d.1 Ahli waris wajib melunasi sisa pokok hutang, hutang bunga, dan denda (jika ada).
d.2 Untuk jumlah hutang pokok, bunga, dan denda lebih kecil dari Rp 10.000.000 maka sisa dana
menjadi hak ahli waris.
d.3 Jika jumlah hutang pokok, bunga, dan denda lebih besar dari Rp 10.000.000 maka selisihnya wajib
dibayar oleh ahli waris.
d.4 Atas pembayaran yang dilakukan pada salah satu huruf a/b/c maka kendaraan akan menjadi hak
milik ahli waris.
9.5.4 Apabila pengajuan klaim asuransi tidak disetujui, maka hal yang wajib dilakukan oleh Debitur :
a. Debitur wajib melanjutkan perihal pembayaran kewajibannya kepada WOM Finance
b. Jika debitur tidak bersedia untuk melanjutkan pembayaran kewajibannya, maka unit kendaraan wajib
diserahkan kepada WOM Finance sesuai kebijakan Divisi Collection.

10. HARGA KENDARAAN


10.1 Kendaraan Baru
Mengacu kepada harga OTR (on the road) yang dikeluarkan oleh Dealer setempat dan merupakan harga standar
unit tersebut, tidak termasuk assesoris atau perlengkapan tambahan lainnya.
10.2 Kendaraan Bekas ( UB/ MotorKu/MobilKu)
10.2.1 Mengacu pada harga Pricelist WOM.
10.2.2 Harga Pricelist WOM dikeluarkan oleh Business Development Division atau NDS Car Division (khusus
MobilKu) berdasarkan proses review yang dilakukan oleh Credit Division, Used Bike Division dan AMU
Department.
Catatan: Mekanisme penentuan harga kendaraan bekas (internal market price) diatur dalam kebijakan terpisah
10.3 Taksasi, Foto Kendaraan dan Verifikasi Kendaraan Bekas
Setiap kendaraan bekas yang akan dibiayai, wajib dilakukan :
10.3.1 Taksasi oleh CMO dan hasil taksasi dituangkan ke dalam Form Taksasi (F-113).
Catatan : form taksasi wajib ada sebelum dilakukan proses persetujuan pembiayaan.
10.3.2 Foto kendaraan
a. Wajib memperlihatkan : tampak depan, samping (kanan – kiri), tampak belakang dan wajib
memperlihatkan nomor polisi
b. CMO wajib difoto bersama dengan kendaraan yang akan dibiayai
c. Lokasi foto kendaraan:
c.1 Pembiayaan UB reguler wajib dilakukan di dealer UB yang mengajukan pembiayaan
c.2 Pembiayaan MotorKu dan MobilKu dengan Pokok Hutang ≥ 100 juta, foto kendaraan wajib
dilakukan di Kantor WOM Finance, diluar ketentuan ini dapat dilakukan dirumah Debitur dengan
ketentuan display speedometer dalam keadaan mesin hidup di dashboard kendaraan wajib difoto
10.3.3 Kondisi yang tidak dapat dibiayai terkait hasil taksasi :
a. Warna fisik kendaraan berbeda dengan warna di BPKB dan STNK

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 19 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
b. Hasil gesekan nomor rangka dan nomor mesin berbeda dengan yang tercantum dalam BPKB, Faktur
dan/atau STNK
Pengecualian untuk kondisi dibawah ini yang dapat dibiayai, sbb :
Kondisi Kendaraan / Dokumen
No Ketentuan yang wajib dipenuhi
Kendaraan
1. Perbedaan nomor rangka / nomor Wajib dilakukan cek fisik kendaraan di Samsat . Hasil
mesin, maksimal 1 angka/karakter pengecekan dibuktikan dengan mendapatkan validasi hasil
pengecekan pada gesekan nomor rangka atau nomor mesin di
lembar gesekan samsat
Catatan:
Jika hasil gesekan nomor rangka & nomor mesin sama dengan
faktur tetapi berbeda dengan BPKB dan/atau STNK , tidak perlu
dilakukan cek fisik kendaraan selama hasil gesekan nomor
rangka & nomor mesin sama dengan faktur
2. Pada BPKB/STNK terdapat Wajib dilakukan pengecekan dokumen BPKB/STNK ke
coretan SAMSAT dan mendapatkan surat konfirmasi dari SAMSAT
sebagai bukti dari hasil pengecekan atau stempel samsat pada
bagian yang tercoret
Catatan:
Semua ketentuan diatas wajib terpenuhi sebelum proses SO dan/atau pencairan dana dilakukan
1. Untuk pembiayaan motor bekas jika suara mesin ditandai TIDAK, maka CMO berhak untuk meminta dealer
memperbaiki mesin kendaraan terlebih dahulu, apabila dealer menolak memperbaiki, maka WOM tidak akan
membiayai kendaraan tersebut.
2. Terkait dengan spare part kendaraan, jika ditandai TIDAK, dengan total harga spare part / harga rekondisi
sebesar :
2.1. Kurang dari / sama (≤) 10% dari harga Taksasi, maka kendaraan tersebut masih layak dibiayai.
2.2. Diatas (>) 10% dari harga Taksasi, maka kendaraan tersebut tidak boleh dibiayai.
Harga spare part mengacu pada harga spare part yang dikeluarkan oleh Divisi AMU Kantor Pusat

11. SURVEY & OTORITAS PERSETUJUAN PEMBIAYAAN


11.1 Proses Survey
11.1.1 Karyawan : wajib dilakukan proses survey oleh CMO ke alamat tempat tinggal debitur
11.1.2 Wiraswasta / Profesional, apabila tempat usaha debitur berada :
a. Dalam KAT (Kode Area Tagih) Cabang, maka wajib dilakukan survey oleh CMO ke alamat tempat
tinggal atau alamat tempat usaha debitur
b. Di luar KAT (Kode Area Tagih) Cabang, maka survey hanya dilakukan ke alamat tempat tinggal
debitur
11.2 PIC Survey
Proses survey pembiayaan dilakukan oleh Credit Marketing Officer (CMO)
11.3 PIC Pendampingan Survey
11.3.1 Motor
Total Pembiayaan (Piutang Pokok) PIC Pendampingan Survey
> Rp 100 juta s/d ≤ 200 juta Branch Credit Head
>Rp 200 juta Branch Head dan Branch Credit Head
11.3.2 Mobil
Total Pembiayaan (Piutang Pokok) PIC Pendampingan Survey
> Rp 200 juta s/d ≤ 400 juta Branch Credit Head
>Rp 400 juta Branch Head dan Branch Credit Head
Catatan:
1. Total pembiayaan (piutang pokok) yang dimaksud adalah pembiayaan (piutang pokok) atas kendaraan yang sedang
diajukan oleh Debitur
2. Untuk Debitur repeat order, sisa hutang yang masih out standing termasuk dalam perhitungan total pembiayaan (piutang
pokok) atas kendaraan yang sedang diajukan oleh Debitur
3. BCMH diperbolehkan ikut apabila dirasa butuh oleh Branch Head

11.4 Proses Verifikasi Telepon (Vertel)


Wajib dilakukan proses vertel oleh Branch Credit Head / Credit Analyst ke:
11.4.1 Pembiayaan Mobil
a. Nomor telepon pribadi , dan
b. Nomor telepon emergency contact, dan
c. Nomor telepon kantor, atau

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 20 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
d. Nomor telepon tempat usaha

11.4.2 Pembiayaan Motor


a. Nomor telepon pribadi, dan
b. Nomor telepon emergency contact
Catatan:
1. Pada pembiayaan motor, vertel ke telepon Kantor dan tempat usaha dapat dilakukan apabila dirasa dibutuhkan
dalam proses analisa pembiayaan.
2. Jika tempat kerja / usaha debitur berada di luar negeri, maka tidak perlu divertel ke tempat kerja / usaha
3. Jika ada penjamin, maka wajib dilakukan vertel kepada penjamin

11.5 Persetujuan pembiayaan harus disetujui dan direkomendasikan oleh pihak – pihak yang terlibat dalam
persetujuan pembiayaan, dengan hierarki sebagai berikut:
Cabang Business Unit Head Office
1. Credit Division Head
Branch Credit Head 1. Area Credit Manager
2. Risk Director atau President
Branch Head 2. BU Head
Director
Catatan :
1. Apabila Pihak yang berhak menyetujui pembiayaan berhalangan untuk memberikan persetujuan, maka
persetujuan harus dilakukan oleh Pihak yang memiliki otoritas satu tingkat lebih tinggi atau Pihak lain yang
ditunjuk berdasarkan Surat Kebijakan yang disetujui oleh Credit Committee
2. PIC approval wajib mencantumkan hasil rekomendasi/persetuan pada lembar persetujuan / sistem.
3. Detail besaran nilai otoritas akan diatur dalam Surat Kebijakan mengenai Credit Authority Approval
4. Cabang bertanggung jawab atas kebenaran data dan informasi yang diajukan untuk transaksi Deviasi.
Walaupun credit approval dilakukan oleh Credit Committee, namun persetujuan tersebut seluruhnya
berdasarkan data-data yang disajikan oleh Cabang, sehingga apabila terdapat informasi yang diketahui,
namun tidak diberikan oleh Cabang atau informasi yang diberikan tidak benar, maka hal tersebut termasuk
pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi yang berat oleh WOM Finance sesuai peraturan perusahaan yang
berlaku.

12. BUNGA YANG DIBEBANKAN KE DEBITUR


12.1 Penetapan bunga dilakukan berdasarkan jenis kendaraan, tahun kendaraan, kategori kendaraan, tingkat kompetisi
serta pertimbangan lain menurut Divisi Marketing.
Contoh :
Suku bunga untuk Motor Baru/Bekas, NDS. Kemudian masing-masing dapat dibagi lagi menurut Jenis dan tahun
kendaraan, misal: suku bunga untuk Honda, Yamaha dan lainnya
12.2 Penetapan bunga berdasarkan effective rate. Penggunaan suku bunga flat (flat rate) semata – mata untuk
mempermudah menghitung jumlah angsuran per bulan, namun dasar suku bunga flat tetap berdasarkan suku
bunga efektif.
12.3 Penetapan bunga akan diatur terpisah dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh Divisi Marketing (NB/UB/NDS).

13. BIAYA – BIAYA YANG DIBEBANKAN KE DEBITUR


13.1 Biaya yang dibebankan pada awal pembiayaan
No Jenis Biaya Keterangan
1. Biaya administrasi Disesuaikan dengan jenis produk dan lama tenor
2. Biaya administrasi asuransi Biaya polis dan materai
3. Biaya pengecekan BPKB (MobilKu) pembebanan biaya diatur di SK (ditanggung Debitur, atau
WOM Finance).
4. Biaya legalisir faktur atau pembuatan Surat Untuk transaksi yang tidak mempunyai Tembusan Asli Faktur
Keterangan dari Samsat, bila Tembusan Asli atau tidak ada faktur sama sekali. Biaya yang dibebankan
Faktur Tidak Ada kepada Debitur/Supplier/WOM Finance, akan diatur di Surat
Kebijakan terpisah.
5. Biaya pembatalan aplikasi
Rp 250.000
(khusus MobilKu)
Catatan:
Untuk strategi marketing, Cabang dapat menggabungkan beberapa biaya dalam satu nilai, sehingga Debitur tidak
merasa dibebani dengan berbagai jenis biaya

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 21 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
13.2 Biaya yang dibebankan selama pembiayaan berlangsung
No Jenis Biaya Keterangan
1. Denda keterlambatan Denda per hari dikenakan untuk setiap keterlambatan pembayaran, yang
dihitung sejak tanggal jatuh tempo s/d tanggal bayar di WOM . Besaran
persetanse denda yang dikenakan akan diatur pada SK tersendiri
2. Inkaso biaya yang timbul akibat proses inkaso, merupakan beban Debitur, yang
dapat dibayarkan dimuka oleh Debitur atau dengan menambahkan biaya
inkaso ke setiap PDC/Giro yang akan dibuka Debitur
3. Penalty Pelunasan di percepat Denda yang dikenakaan akibat pelunasan dipercepat (sebelum masa
pembiayaan berakhir), besaran persentase yang dikenakan akan diatur
pada Surat Kebijakan tersendiri
4. Biaya overalih Biaya admnistrasi untuk melakukan proses Overalih
Biaya penerimaan pembayaran Biaya yang dibebankan kepada debitur pada saat melakukan pembayaran
5. melalui EDC dan Smartphone angsuran melalui EDC dan Amartphone
6. Biaya administrasi pembayaran Biaya yang dibebankan kepada debitur pada saat melakukan pembayaran
angsuran melalui teller angsuran di teller.
7. Biaya keterlambatan pengambilan Biaya yang timbul apabila Debitur telah melakukan pelunasan seluruh
BPKB angsuran tetapi tidak mengambil BPKB kendaraannya
8. Biaya administrasi perubahaan Biaya administrasi yang dibebankan kepada debitur yang melakukan
tanggal jatuh tempo perubahan jatuh tempo mundur dari tanggal jatuh tempo sebelumnya.
9. Biaya perpanjangan STNK Yang dikenakan ke Debitur adalah biaya resmi ditambah biaya tambahan.
- Biaya resmi adalah biaya yang ditetapkan oleh Biro Jasa (termasuk
biaya dari Samsat).
- Biaya tambahan adalah biaya yang ditetapkan oleh WOM Finance
sebagai tambahan dari biaya resmi yang ditentukan oleh Biro Jasa
(atau dari Samsat).
10. Biaya Tarik Unit Biaya administrasi yang dibebankan kepada debitur apabila akan
melakukan penyelesaian atas unit yang sudah ditarik.

14. PENGAKUAN TANGGAL JATUH TEMPO & PEMBAYARAN ANGSURAN


14.1. Patokan Tangal Jatuh Tempo
14.1.1 Tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran adalah sesuai tanggal tahapan proses SO (Sales Order) di
sistem.
14.1.2 Untuk maksimal jatuh tempo berlaku ketentuan
a. Tanggal penjualan ditanggal 01 sampai dengan tanggal 02, maka tanggal jatuh tempo adalah pada
tanggal 03 di bulan berikutnya
Tanggal Penjualan di LOS
Tanggal Jatuh Tempo
(Proceed dari Approval Disbursement)
01 s/d 02 03
Contoh :
01 JANUARI 2018
03 PEBRUARI 2018
02 JANUARI 2018

b. Tanggal penjualan ditanggal 21 sampai dengan tanggal 22, maka tanggal jatuh tempo adalah pada
tanggal 19 di bulan berikutnya
Tanggal Penjualan di LOS
Tanggal Jatuh Tempo
(Proceed dari Approval Disbursement)
21 s/d 22 19
Contoh :
21 JANUARI 2018
19 PEBRUARI 2018
22 JANUARI 2018

c. Tanggal penjualan ditanggal 23 sampai dengan tanggal 25, maka tanggal jatuh tempo adalah pada
tanggal 20 di bulan berikutnya
Tanggal Penjualan di LOS
Tanggal Jatuh Tempo
(Proceed dari Approval Disbursement)
23 s/d 25 20
Contoh :
23 JANUARI 2018 20 PEBRUARI 2018

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 22 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Tanggal Penjualan di LOS
Tanggal Jatuh Tempo
(Proceed dari Approval Disbursement)
24 JANUARI 2018
20 PEBRUARI 2018
25 JANUARI 2018

d. Tanggal penjualan ditanggal 26 sampai dengan tanggal 31, maka tanggal jatuh tempo adalah pada
tanggal 3 s/d 5 di bulan berikutnya
Tanggal Penjualan di LOS Tanggal Jatuh
(Proceed dari Approval Disbursement) Tempo
26 s/d 28 03
29 s/d 30 04
31 05
Contoh :
26 JANUARI 2017 03 MARET 2017
27 JANUARI 2017 03 MARET 2017
28 JANUARI 2017 03 MARET 2017
29 JANUARI 2017 04 MARET 2017
30 JANUARI 2017 04 MARET 2017
31 JANUARI 2017 05 MARET 2017
Catatan:
Ketentuan ini tidak berlaku untuk program Kredit Motor Karyawan (KMK)

14.1.3 Bunga yang timbul karena perubahan jatuh tempo ditanggung oleh PT WOM FINANCE sebesar Rp.
30.000,-.
Catatan :
Untuk menghindari keterlambatan pembayaran, maka konfirmasi Jatuh Tempo angsuran WAJIB telah diinformasikan kepada Debitur
maksimal 1 minggu sebelum Jatuh tempo pembayaran angsuran pertama.

14.2. Cara Pembayaran Angsuran yang diperkenankan


14.2.1 Payment Point
Debitur melakukan pembayaran melalui e-payment yang berlaku saat ini
14.2.2 Tunai di kantor WOM Finance
Debitur langsung melakukan pembayaran di Kantor cabang WOM Finance secara tunai
14.2.3 Giro / Cek
Full tenor atau minimal 6 bulan kewajiban angsuran. Masa berlaku warkat giro / cek adalah 70 hari
kalender atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
14.2.4 Cara lain yang akan ditetapkan oleh Divisi Operations, dengan mempertimbangkan faktor keamanan dana
dan proses identifikasi pembayaran yang diterima
Catatan :
1. Cabang wajib memonitor dan melakukan identifikasi setiap pembayaran yang diterima secara rutin setiap hari.
2. Apabila terdapat perubahan atas jenis pembayaran yang diperbolehkan, maka akan diatur di Surat Kebijakan terpisah.
3. Pengakuan tanggal bayar menggunakan metode “calender days”
4. Untuk pembayaran tunai, tanggal bayar adalah tanggal uang diserahkan ke Perusahaan, baik ke kantor WOM Finance
maupun ke Collector (saat ditagih), sesuai tanggal pembayaran yang tercantum di bukti setoran (BS/Struk EDC).
5. Untuk pembayaran dengan PDC/Giro atau transfer atau cara bayar lainnya, tanggal bayar adalah tanggal dana
masuk/cair ke rekening WOM Finance. Jumlah pembayaran yang diakui adalah sebesar nilai yang masuk/dikreditkan di
rekening koran WOM Finance.
6. Tanggal jatuh tempo diatas akan terbentuk secara otomatis dari sistem.
7. Metode pembayaran in arrear, patokan angsuran pertama adalah satu bulan setelah tanggal Jatuh tempo
8. CMO wajib menjelaskan tanggal jatuh tempo angsuran dan tanggal pengakuan pembayaran serta tanggung jawab
pembayaran kepada Debitur sejak awal aplikasi, sehingga menghindarkan timbulnya denda yang tidak seharusnya.
9. Ketentuan lebih lanjut mengenai mengenai Waive denda dan pelunasan dipercepat akan dikeluarkan dalam kebijakan
tersendiri.

15. KETENTUAN PENANDATANGANAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN


15.1. Dengan mempertimbangkan pelayanan ke Debitur, penandatanganan perjanjian pembiayaan tidak wajib dilakukan
di kantor WOM Finance, dan dapat dilakukan bersamaan dengan saat survey ke rumah Debitur, namun CMO
wajib menjelaskan hal-hal penting yang perlu diketahui oleh Debitur.
15.2. Pasangan Debitur (suami / istri) wajib menandatangani Perjanjian Pembiayaan kecuali jika ada bukti pisah harta
yang sah dari instansi pemerintahan yang terkait. Status verifikasi berdasarkan KTP dan KK.

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 23 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
15.3. Untuk Pokok Hutang ≤ 30 juta, apabila pasangan Debitur (suami/istri) tidak dapat menandatangani Perjanjian
Pembiayaan maka Debitur wajib mengisi dan menandatangani Surat Pernyataan Pasangan Tidak Tanda Tangan
(F-179).
15.4. Setiap penandatanganan perjanjian pembiayaan wajib dilakukan antara WOM Finance dengan Debitur. Yang
menjadi Debitur adalah pemilik unit dan tidak diperkenankan melakukan perjanjian pembiayaan atas nama. Hal ini
bertujuan :
- Agar WOM Finance benar-benar mengetahui siapa sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap perjanjian
pembiayaan tersebut.
- Agar jika terjadi kasus terhadap perjanjian pembiayaan, pembuktian secara hukum dan pengajuan tuntutan
jelas ditujukan kepada siapa.
- Agar jika terjadi kasus kehilangan/ kerusakan, unit tetap dapat diajukan klaim ke pihak asuransi.
Jika terdapat kondisi lainnya dimana dirasakan perlu untuk memperkuat struktur pembiayaan, maka dapat
dilakukan pengikatan terhadap pihak lain terkait dengan Debitur menggunakan Payment / Personal
Guarantee.
15.5. WAJIB dilakukan foto pada saat melakukan penandatanganan Dokumen Perjanjian, dengan ketentuan sebagai
berikut :
15.5.1 Foto dilakukan pada saat calon Debitur & pasangan (bila sudah menikah) melakukan penandatangaan
perjanjian pembiayaan (di foto terpisah).
15.5.2 Hasil foto WAJIB memperlihatkan wajah dari calon Debitur & pasangan, hal ini sebagai dasar verifikasi
kesesuaian antara dokumen identitas yang dilampirkan dengan pihak pengaju pembiayaan &
pasangannya.

16. PURCHASE ORDER (PO)


16.1 Persyaratan Pengeluaran PO (prior to PO)
16.1.1 Telah dilakukan survey, cek lingkungan, credit checking dan/atau cross checking serta analisa
pembiayaan yang mencukupi. Survey, cek lingkungan, dan credit checking merupakan hal pokok yang
harus dilakukan sebelum memberikan persetujuan atas suatu aplikasi yang masuk. Apabila diperlukan
dapat dilakukan cross checking untuk memastikan kebenaran data tersebut.
16.1.2 Telah dilakukan foto atas unit yang akan dibiayai (berlaku untuk UB dan Multiguna (MotorKu dan
MobilKu) serta tempat domisili Debitur. Hasil foto wajib didownload ke file sesuai Panduan Filling .
Pengambilan foto wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kesesuaian antara fisik kendaraan berdasarkan foto dengan data kendaraan yang dibiayai.
b. Seluruh foto kendaraan harus nampak nomor polisi, merk, tipe dan interior kendaraan (4 sisi +
interior).
c. Foto tempat domisili harus tampak kondisi rumah tempat Debitur berdomisili secara jelas.
16.1.3 Telah disetujui oleh Pihak yang berwenang sesuai credit authority approval yang dimiliki.
Pembiayaan harus disetujui sesuai authority credit masing-masing Pihak yang berwenang. Misal: bila
aplikasi melebihi credit authority Cabang, maka Cabang wajib meminta persetujuan dahulu dari pihak
yang berwenang sesuai dengan hirarki yang ada.
16.1.4 Perjanjian pembiayaan dan dokumen-dokumen tambahan yang diperlukan telah ditandatangani
oleh Pemohon dan Pihak Lain sesuai dengan ketentuan penandatanganan perjanjian pembiayaan.
16.1.5 Seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi Approval di dalam T/C prior to PO telah
terpenuhi. Persyaratan tambahan yang harus dipenuhi antara lain adalah:
a. Kelengkapan dokumen legal telah diperoleh (lihat point Persyaratan Pokok Aplikasi Pembiayaan).
b. DP Gross telah dilunasi oleh Debitur (bila DP Gross dibayar lewat Supplier, maka di PO harus
dicantumkan jumlah yang akan dibayar sebesar nilai OTR dikurangi nilai TDP).
c. Persyaratan tambahan lainnya sesuai permintaan Pemberi Approval.
16.1.6 PO wajib ditandatangani oleh Credit Head. Apabila Credit Head berhalangan, maka akan digantikan oleh
Branch Head.

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 24 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
16.2. Masa berlaku PO
Status Masa Berlaku Ketentuan
Pending PO Maksimal 30 hari sejak tanggal a. Berlaku dari tanggal PO dicetak sampai dengan SO
PO dicetak (penjualan)
b. Apabila PO pending diatas 14 hari dan belum ada
informasi dari Dealer, maka Back Office Staff (Admin
Penjualan) harus menginformasikan PO pending tersebut
ke Branch Credit Marketing Head untuk dilakukan follow
up ke Dealer
Revisi PO Maksimal 30 hari sejak tanggal Apabila terjadi revisi PO maka tanggal berlaku PO adalah
PO dicetak sejak tanggal PO revisi terakhir yang dicetak
PO Expired Diatas > 30 hari sejak tanggal PO a. PO dinyatakan tidak berlaku (kadaluarsa)
(kadaluarsa) cetak b. PO otomatis batal di sistem LOS dan aplikasi
pembiayaan masuk ke bucket cancel (cancelled inquiry)
c. Apabila PO expired / kadaluarsa tersebut akan
dilanjutkan, maka :
c.1 Harus dilakukan survey ulang oleh CMO
c.2 Melakukan penggantian map aplikasi baru dengan
data dan dokumen persyaratan pembiayaan
disesuaikan dengan kondisi dan keadaan terbaru
debitur
c.3 Melakukan input data aplikasi baru di sistem LOS
dan proses underwriting ulang sesuai dengan
persyaratan yang berlaku (aplikasi diproses
sebagai aplikasi ID baru, bukan proses ulang
dengan ID yang sama)
c.4 Proses persetujuan aplikasi pembiayaan ulang
sesuai dengan ketentuan matriks approval
c.5 Cetak PO baru di sistem LOS dengan nomor order
baru.

17. PERSYARATAN PEMBAYARAN TAGIHAN ( prior to Funding )


Dokumen NB UB MotorKu MobilKu
Dokumen Tagihan:
1. Kuitansi On The Road (OTR) / Pelunasan bermeterai, √ √ √ √
2. Kuitansi Down Payment (DP), √ √ - -
3. Kuitansi Subsidi (Jika ada), √ √ - -
4. Berita Acara Serah Terima Kendaraan (BASTK) yang sudah
√ √ - -
ditandatangani debitur.
5. Voucher pengeluaran dana yang sudah ditandatangani
- - √ -
Debitur (CDV)
6. Purchase Order √ √ √ √
7. Form Simulasi MotorKu - - √ √
8. Formulir Rencana Anggaran Biaya (RAB) - - √ √
9. 1 lbr Kuitansi Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- - √ √
(tidak wajib bermeterai)
10. Surat Permohonan Pencairan Program Pembiayaan
- - √ √
MotorKu / MobilKu
11. Fotokopi buku tabungan debitur/pasangan (bila transfer) - - √ √
12. Berita Acara Pengecekan BPKB dengan status ‘valid’ - - - √
13. Surat Buka Blokir dari Finco/Bank lain atau tanda terima
buka blokir wajib stempel Samsat (kondisi BPKB blokir - - - √
perdata)
14. Form Pengajuan Struktur Pembiayaan Mobilku - - - √
Catatan :
Pada BASTK, Dealer wajib mencantumkan informasi PO yang diterima minimal informasi nomor PO dan nomor
order.
Dokumen Kendaraan:
1. Surat pernyataan (cover note) BPKB, √ - - -
2. BPKB asli - √ √ √
3. Faktur asli - √ √ √
4. 3 lbr kuitansi blank tandatangan a.n Debitur
√ √ √ √
(1 lbr bermeterai)

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 25 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dokumen NB UB MotorKu MobilKu
5. Kuitansi jual beli (jika BPKB bukan a.n Debitur / pasangan) - - √ √
6. Gesekan nomor rangka dan nomor mesin √ √ √ √
7. Fotokopi STNK - √ √ √
8. Form Taksasi (F-113) - √ √ √
Catatan :
1. Untuk kondisi RO dengan BPKB masih ada di WOM Finance, maka kelengkapan dokumen kendaraan point 1-6
mengacu pada kondisi pengajuan sebelumnya
2. Penerima Kendaraan yang diperbolehkan adalah :
2.1 Debitur sendiri, atau
2.2 Pasangan (suami/istri), atau
2.3 Penjamin (yang diberi kuasa) sesuai dengan data di aplikasi pembiayaan, atau
2.4 Anggota keluarga (yang diberi kuasa) sesuai dengan data di aplikasi pembiayaan
Catatan :
Anggota keluarga yang diperbolehkan diberi kuasa hanya orangtua atau anak Debitur
3. Untuk pembiayaan Motor Baru dan Motor Bekas wajib dilakukan verifikasi telepon (vertel) atas penerimaan kendaraan.
Catatan :
a. Vertel dilakukan apabila tanda tangan penerima pada BASTK dengan KTP dan formulir aplikasi berbeda
b. Vertel penerima kendaraan wajib dilakukan ke nomor yang sama dengan nomor telepon saat melakukan verifikasi
pembiayaan. Jika terjadi penggantian nomor telepon ketika di vertel ulang maka wajib dilakukan OTS.
c. Pada saat vertel, wajib dipastikan:
c.1 Siapa penerima motor dan apakah sesuai dengan keterangan pada ‘Rencana Pengiriman Kendaraan’ pada
PPKSA.
c.2 Tanggal penerimaan motor.
c.3 Kesesuaian tipe motor yang diterima.
d. Khusus pada akhir bulan apabila terjadi penumpukan jumlah tagihan, maka proses vertel dapat dibantu oleh PIC
Operations lainnya yang penunjukkannya dilakukan oleh Branch Operations Head.
e. Mekanisme vertel diatur dalam Panduan terpisah.
4. Alamat penerima kendaraan
4.1 Alamat rumah, atau
4.2 Alamat kantor
5. Surat Jalan / Berita Acara Serah Terima Kendaraan (BASTK)
Harus ditandatangani oleh penerima kendaraan sesuai dengan nama yang tercantum di PO dan formulir pembiayaan.
6. Gesekan nomor rangka dan nomor mesin
6.1 Setiap kendaraan yang akan dibiayai wajib melampirkan gesekan nomor rangka dan nomor mesin
6.2 Untuk pembiayaan Multiguna Motorku dan Mobilku dengan pokok hutang ≥ 100 juta, nomor rangka dan nomor
mesin wajib di gesek di Kantor WOM Finance, diluar ketentuan ini dapat dilakukan di rumah Debitur.
Gesekan nomor rangka dan nomor mesin wajib ditandatangani oleh CMO atau PIC WOM Finance yang ditunjuk
oleh Marketing Head.
6.3 Untuk pembiayaan Motor Baru dan Motor Bekas, gesekan nomor rangka dan nomor mesin wajib di cap oleh dealer
pada lembar hasil gesekan nomor rangka dan nomor mesin.
7. Seluruh kuitansi blank tandatangan a.n Debitur wajib dilampirkan dalam BPKB.
8. Terkait Surat Pengantar Buka Blokir wajib dilampirkan dalam map sebelum proses SO, dan proses buka blokir dapat
dilakukan H+1 setelah SO. Setelah proses blokir berhasil dilakukan, maka Surat Pengantar Buka Blokir yang sudah
diberikan stempel resmi “Buka Blokir” oleh Samsat / tanda terima buka blokir stempel resmi Samsat wajib dilampirkan
kembali di dalam map aplikasi.
9. Terkait dokumen syarat penagihan dari Dealer atau dokumen syarat pencairan dana (prior to funding) yang tidak lengkap
maka tidak diperbolehkan melakukan proses SO atau proses pencairan dana.

18. KETENTUAN SALES ORDER (SO)


Khusus untuk proses SO untuk MotorKu dan MobilKu wajib dilakukan H+0 (dihari yang sama) dari pencairan dana,
kecuali untuk RO top up dapat dilakukan maksimal H+1.

19. SPP BPKB (Cover Note), BPKB, FAKTUR, dan STNK


19.1 SPP BPKB (Cover Note ), berlaku untuk kendaraan baru
SPP BPKB (Cover Note) harus dikeluarkan oleh Dealer
19.1.1 Apabila perjanjian pembiayaan berasal dari Showroom dan SPP BPKB (Cover Note) dikeluarkan oleh
Dealer, maka tidak perlu persetujuan HO.
19.1.2 Apabila SPP BPKB (Cover Note) akan dikeluarkan oleh Showroom dan Sub Dealer, maka harus
mendapatkan persetujuan Head Office dalam hal ini Marketing Division

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 26 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
SPP BPKB (Cover Note) harus dibuat menggunakan kop surat dari Dealer/Showroom sesuai format yang
ditetapkan Perusahaan, ada stempel dari Dealer/Showroom dan ditandatangani oleh Authorized Person.
Ketentuan selengkapnya mengikuti Panduan Pengisian dan Penggunaan Dokumen.

SPP BPKB (Cover Note) tidak boleh diperpanjang bila sudah jatuh tempo, bila standard pengurusan BPKB
membutuhkan waktu yang lebih panjang daripada yang tercantum di SPP tersebut, maka Cabang dapat
mengajukan empowerment perpanjangan SPP BPKB ke Divisi Risk.
Catatan:
1. SPP yang diterbitkan oleh Dealer, wajib disetujui di muka oleh Marketing Division dan/atau Credit Division.
2. Saat ini, SPP BPKB (Cover Note) tersebut juga digunakan sebagai komitmen penyerahan BPKB dari WOM
Finance kepada Bank yang memberikan fasilitas channelling ke WOM Finance. Apabila tidak terpenuhi, maka
WOM Finance memiliki kewajiban untuk melakukan pelunasan atas pembiayaan tersebut.
3. Untuk SPP BPKB (Cover Note) yang sudah jatuh tempo, tidak diperbolehkan adanya perpanjangan SPP
BPKB (Cover Note) dengan alasan apapun dan tidak berlaku Deviasi untuk hal ini. Branch Head wajib
melakukan follow up ke Supplier sampai BPKB asli diserahkan Supplier ke WOM Finance.
4. Data di SPP BPKB (Cover Note) harus dicocokkan dengan data di BAST/SJ/BPB & gesekan nomor rangka &
mesin, sedangkan fisik asli BPKB (setelah diterima dari Dealer) harus dicocokkan kembali secara detail
dengan yang tercantum di SPP BPKB (Cover Note) & gesekan nomor rangka & mesin. Bila data di SPP BPKB
(Cover Note) tidak cocok dengan data di BAST/SJ/BPB dan gesekan, maka wajib meminta perubahan SPP
BPKB (Cover Note) dari Supplier yang bersangkutan.

19.2 BPKB untuk kendaraan bekas


19.2.1 Setiap kendaraan yang tidak memiliki BPKB asli (hanya ada duplikat) tidak dapat dibiayai. Untuk BPKB
duplikat tidak dapat dibiayai karena harga jual kendaraan akan jatuh. Ciri-ciri BPKB duplikat dapat dilihat
pada Panduan Verifikasi BPKB.
19.2.2 Harus dipastikan bahwa kendaraan tidak bermasalah pada saat dilakukan BBN.
19.2.3 Dokumen tambahan yang dibutuhkan apabila atas nama BPKB ≠ atas nama Debitur/Pasangan/Anak
dalam 1 KK
Atas Nama BPKB Dokumen Pendukung
Bukti Jual Beli yang sah (kuitansi dari pemilik terakhir)
Catatan :
Orang lain yang bukan anggota keluarga BPKB atas nama orang lain khusus debitur existing Used Bike
inti yang terdapat dalam kartu keluarga dan MotorKu, tidak perlu melampirkan dokumen jual beli dengan
catatan nama dan nomor rangka mesin kendaraan sesuai
dengan database WOM
Surat Keterangan Pelepasan Hak yang dicap resmi perusahaan
Perusahaan sesuai dengan nama perusahaan yang tertera dalam BPKB dan
ditandatangani oleh pihak yang berwenang
19.2.4 Pengecekan BPKB
a. Setiap pengajuan pembiayaan MobilKu wajib melampirkan hasil pengecekan BPKB. Hasil
pengecekan yang dibutuhkan adalah keaslian BPKB dan keabsahan BPKB.
b. Hasil pengecekan BPKB wajib diterima sebelum proses pencairan dana, jika hasil tidak sesuai maka
tidak boleh dilakukan pencairan dana.
c. Untuk kondisi hasil pengecekan BPKB terblokir dengan kondisi blokir perdata (blokir finance/bank
lain), maka proses pencairan dana dan Sales Order (SO) tetap dapat dilakukan.
d. Detail pemeriksaan BPKB mengacu pada kebijakan yang diatur terpisah.

19.3 Faktur
19.3.1 Setiap BPKB kendaraan wajib dilengkapi dengan faktur asli
19.3.2 Khusus motor complete built up (cbu) wajib dilengkapi dengan :
a. Sertifikat Nomor Identitas Kendaraan bermotor (NIK), dan
b. Fotokopi formulir A (beserta lampiran formulir A) yang telah dilegalisir oleh SAMSAT
Catatan:
Jika faktur asli hilang/tidak ada wajib mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Melampirkan faktur yang telah dilegalisir oleh SAMSAT,
2. Melampirkan Surat Pernyataan Debitur (dengan meterai 6000) yang menyatakan bahwa Debitur tidak
keberatan atas BPKB yang tidak memiliki faktur asli

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 27 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
3. Melampirkan Surat Pernyataan dealer (bermeterai 6000) yang menyatakan bahwa faktur asli tidak ada
dan kesanggupan dealer untuk melakukan buy back guarantee atas unit yang di TB (tarik barang) sesuai
hutang pokok ( khusus UB)

19.4 STNK (pajak tahunan dan lima tahunan)


19.4.1 Fotokopi STNK dengan status pajak kendaraan hidup / mati wajib dilampirkan pada saat melakukan
pengajuan aplikasi pembiayaan.
19.4.2 Apabila pajak tahunan kendaraan mati, proses Sales Order (SO) / pencairan dana tetap dapat dilakukan
dengan ketentuan Dealer / Debitur wajib melakukan perpanjangan / pembayaran pajak kendaraaan yang
telah mati (expired) melalui biro jasa yang sudah bekerja sama dengan WOM Finance (khusus Multiguna,
biaya perpanjangan dipotong dari nilai pencairan).
19.4.3 Apabila STNK hilang, maka dapat dilakukan pembiayaan dengan ketentuan Dealer / Debitur wajib
melakukan pengurusan STNK baru melalui biro jasa yang sudah bekerja sama dengan WOM Finance
dan wajib melampirkan surat kehilangan dari Kepolisian.
19.4.4 Fotokopi STNK yang sudah diperpanjang tetap wajib dilengkapi.
Catatan :
Selama fotokopi STNK belum dilengkapi maka dianggap TBO.

20. KETENTUAN TBO PADA SAAT PROSES SO


20.1 Dokumen yang diperbolehkan TBO ( to be obtain) saat proses SO hanya dokumen penghasilan atau dokumen
wajib lainnya yang masih digantikan oleh dokumen pengganti.
Contoh :
KTP kondisi masih dalam pengurusan, namun digantikan dengan resi KTP, selama fotokopi KTP terbaru masih
belum dapat dilampirkan maka dokumen tersebut dianggap TBO. Untuk kondisi tersebut maka aplikasi tersebut
masih dapat dilakukan proses SO.
20.2 TBO dokumen yang diperbolehkan harus melalui persetujui Credit Head dan Branch Head,
20.3 Dokumen TBO wajib dilengkapi oleh CMO maksimal 30 hari setelah proses SO, kontrol terhadap proses follow up
kepada CMO akan dilakukan oleh Branch Operation Head berkoordinasi dengan Branch Credit Marketing Head.

21. REPEAT ORDER (RO)


Ketentuan RO untuk debitur repeat order yang sudah lunas ≤ 6 bulan atau masih aktif (Additional Order atau Top Up),
berlaku sebagai berikut:
21.1 Jika tidak ada perubahan pada alamat domisili (berdasarkan hasil survey), maka tidak perlu dilakukan follow up
bukti kepemilikan rumah kembali, namun jika ada perubahan maka tetap wajib dilakukan follow up atas dokumen
tersebut ,
21.2 Bukti keuangan tidak perlu dimintakan kembali apabila:
21.2.1 Status pekerjaan/usaha Debitur tidak berubah (berdasarkan survey dan verifikasi CMO),
21.2.2 Berdasarkan hasil analisa pembiayaan kapasitas Debitur masih mencukupi
21.3 Apabila debitur masuk sebagai sensitive employment, dan sudah disetujui secara Deviasi diaplikasi sebelumnya,
maka tidak perlu diajukan ulang.
Catatan :
1. Untuk debitur RO diluar kondisi diatas maka WAJIB diajukan sebagai kondisi seperti Debitur baru
2. Periode RO dihitung berdasarkan posisi pengajuan aplikasi terakhir
3. Ketentuan detail mengenai repeat order akan diatur dalam Surat Kebijakan terpisah

22. KRITERIA DEBITUR BERDASARKAN PAYMENT HISTORY


NO KRITERIA PARAMETER
1. Excellent Customer Maksimal pernah menunggak selama 7 hari
2. Good Customer Pernah menunggak selama 8 - 14 hari
3. Normal Customer Pernah menunggak selama 15 - 30 hari atau Debitur baru
4 Warning Customer a. Pernah menunggak selama 31 - 90 hari
b. PDC Bounce (pengajuan Giro Bank) 3x tolakan
c. Kontrak yang bersifat tolakan berdasarkan alasan penolakan yang telah ditetapkan
d. Tarik Barang dengan kondisi pada saat penarikan DPD maksimal 90 hari
5 Bad Customer a. Pernah menunggak lebih dari 90 hari
b. Tarik Barang dengan kondisi pada saat penarikan DPD 90 hari < X < 210 hari
c. Write off (WO)

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 28 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Catatan :
1. Debitur yang memiliki lebih dari 1 pembiayaan, maka perhitungan parameter adalah minimal sudah memenuhi 9
(sembilan) kali pembayaran dari pembiayaan terakhir
Contoh:
a. Debitur memiliki 2 (dua) pembiayaan, dimana pembiayaan pertama sudah lunas dan pembiayaan ke dua baru
melakukan 5 kali pembayaran, maka payment history yang dilihat adalah payment history pembiayaan yang
pertama.
b. Debitur memiliki dua pembiayaan, dimana pembiayaan pertama sudah TB dan pembiayan ke dua sudah
melakukan 9 kali pembayaran, maka payment history yang dilihat adalah hanya payment history pada kontrak
yang kedua.
2. Debitur WO berlaku selamanya sebagai kriteria Bad Customer

23. RESCHEDULE CONTRACT


Pembiayaan dapat di-reschedule dengan ketentuan sebagai berikut:
23.1 Tidak terdapat pencairan dana tambahan (cash out flow), hanya ada perubahan struktur atau tanggal Jatuh
Tempo. Bila ada pencairan dana tambahan, maka dianggap Repeat Order, selama memenuhi ketentuan lihat
point Repeat Order
23.2 Untuk pembiayaan past due, seluruh tunggakan dapat dikapitalisasi.
23.3 Debitur pembiayaan aktif dengan karakter baik dan status kepemilikan rumah yang jelas.
23.4 Karakter Debitur harus terbukti baik dan status kepemilikan rumah serta kegiatan usaha harus jelas sebelum
diperbolehkan melakukan reschedule pembiayaan.
23.5 Pengajuan reschedule hanya boleh diajukan oleh debitur langsung (sesuai dengan nama yang tercantum di
perjanjian pembiayaan)
23.6 Perubahan jatuh tempo hanya boleh 1 (satu) kali sepanjang masa pembiayaan
23.7 Perubahan tanggal jatuh tempo yang diperbolehkan mengikuti ketentuan tanggal jatuh tempo pada point 14.
Mekanisme detail mengenai pengajuan reschedule dijelaskan dalam Surat Kebijakan tersendiri

24. TAKE OVER


24.1 Take over terhadap debitur yang masih memiliki pembiayaan aktif di Finance Company / Bank lain hanya berlaku
pada pembiayaan Multiguna MotorKu dan MobilKu.
24.2 Proses take over dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
24.2.1 Debitur / pasangan wajib pemilik kontrak dari Finance Company / Bank yang di take over tersebut
(dijustifikasi dari nama kontrak)
24.2.2 Kartu piutang / Bukti pembayaran terakhir WAJIB didapatkan dari Finance Company / Bank lain
24.2.3 Kriteria debitur yang dapat dibiayai adalah status Excellent Customer, Good Customer dan Normal
Customer, mengikuti kriteria Debitur di point 22. Finance company / Bank / Lembaga Keuangan (seperti
Koperasi, Pegadaian, dll) yang diperbolehkan untuk di take over adalah Finance Company / Bank /
Lembaga Keuangan yang dapat mengeluarkan BPKB pada hari yang sama dengan hari pelunasan sisa
kewajiban debitur.
24.2.4 Wajib melampirkan surat pernyataan bahwa Debitur akan melakukan pelunasan apabila BPKB
bermasalah
24.3 WOM Finance akan melakukan pelunasan sisa kewajiban debitur kepada Finance Company / Bank lain sehingga
BPKB bisa dijaminkan kembali ke WOM Finance dan sisanya dibayarkan ke Debitur (split funding).
24.4 Ketentuan pelunasaan kepada pihak lain (Fincoy / Bank) diatur sebagai berikut:
24.4.1 Pembayaran kepada pihak lain (Fincoy/Bank) dapat dibayarkan dalam bentuk pembayaran yang disetujui
oleh pihak tersebut (tunai, transfer, cek, giro).
24.4.2 Pelunasan kepada pihak lain wajib dilakukan bersamaan dengan diterimanya BPKB dari pihak lain, tidak
diperbolehkan melakukan pembayaran kepada Debitur sebelum BPKB diterima
24.4.3 Pelunasan kepada pihak lain minimal dilakukan oleh Branch Credit Marketing Head MotorKu, CMO tidak
diperbolehkan melakukan pelunasan sendiri ke pihak lain.
24.4.4 Wajib melampirkan fotokopi kuiitansi pelunasan atau surat keterangan pelunasan (sebesar nilai yang
disepakati) yang ditandatangani dan distempel oleh pihak Fincoy / Bank tersebut.
24.4.5 Setelah sebagian dana dibayarkan untuk pelunasan kepada Fincoy / Bank, maka WOM Finance akan
menerima:
a. Tanda terima BPKB dan kelengkapannya yang ditandatangani oleh Debitur dan Fincoy / Bank lain
sebagai salah satu bukti bahwa Debitur tidak mempunyai kewajiban lagi kepada Fincoy / Bank lain.

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 29 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
b. BPKB dan kelengkapannya akan diambil oleh Debitur bersama pihak WOM Finance (BCMH/BOH
yang ditunjuk oleh Branch Head). Apabila Debitur memberi kuasa kepada WOM Finance untuk
mengambil BPKB dan kelangkapan lainnya dari pihak Fincoy / Bank tersebut maka harus ada surat
kuasa pengambilan BPKB.

25. PROGRAM MARKETING


25.1 Guna mengantisipasi kondisi pasar yang berubah-ubah, maka WOM Finance dapat mengeluarkan berbagai paket
marketing dengan dan/atau tanpa bekerja sama dengan Dealer/Agen, guna meningkatkan produktivitas.
25.2 Program marketing hanya mengatur struktur pembiayaan, namun tidak boleh mengatur mengenai kelayakan
Debitur yang boleh dibiayai, baik dari sisi credit maupun legal. Dalam kasus pembiayaan dengan ”tanggung
renteng” (tanggung bersama) oleh Dealer/Agen, maka persyaratan pembiayaan Debitur dapat diabaikan, karena
WOM Finance berpegangan pada kelayakan pembiayaan Dealer/Agen yang bersangkutan.
25.3 Dengan adanya program marketing, maka ketentuan standar mengenai struktur pembiayaan seperti: suku bunga,
jangka waktu pembiayaan, DP dan ketentuan lainnya, menjadi dikecualikan sesuai program marketing tersebut.
25.4 Cabang diperkenankan mengajukan proposal paket marketing untuk dituangkan dalam Surat Kebijakan Program.
25.5 Beberapa kriteria yang harus dicantumkan dalam program marketing:
25.5.1 Hanya berlaku untuk satu/beberapa Cabang/Dealer/Agen tertentu dan adanya periode yang jelas untuk
masa berlaku paket.
25.5.2 Penetapan jenis kendaraan dan Dealer/Agen yang ikut dalam paket marketing.
25.5.3 Penetapan besarnya suku bunga, biaya administrasi, subsidi/refund, minimum DP, lama pembayaran,
jenis asuransi, biaya admin untuk Dealer/Agen (bonus) dan lainnya. Bila ada kenaikan OTR, kenaikan
tersebut wajib ditambahkan ke dalam Total Hutang Pokok.
25.5.4 Persyaratan kelengkapan dokumen Debitur tetap sesuai ketentuan Point Persyaratan Pokok Aplikasi
Pembiayaan.
25.5.5 Kondisi lain yang disetujui oleh Divisi Risk dan Divisi Marketing.

26. NON STANDARD (DEVIASI)


26.1 Apabila terdapat Deviasi / penyimpangan maka harus mendapatkan persetujuan tambahan dari pejabat yang
berwenang, mengacu kepada Surat Kebijakan Credit Authority Approval (CAA).
26.2 Di luar kondisi transaksi yang belum diatur oleh kebijakan yang berlaku wajib diberlakukan sebagai Non Standar
Transaction (Deviasi) ke HO, setinggi-tinggi nya sampai dengan President Director.
26.3 Apabila Deviasi tersebut merupakan hal yang bersifat umum dan tidak dapat dihindarkan, maka Cabang wajib
mengajukan empowerment dengan persetujuan HO. Empowerment akan diterbitkan dalam bentuk Surat
KebijakanEmpowerment.

27. EMPOWERMENT CREDIT CRITERIA


27.1 Cabang diperkenankan mengajukan proposal empowerment untuk dituangkan dalam Surat Kebijakan apabila
cabang memiliki kondisi khusus didaerah tersebut tidak sesuai dengan kriteria kredit yang tercantum pada Policy
27.2 Dengan adanya empowerment, maka ketentuan standar yang diatur pada Policy menjadi dikecualikan sesuai
dengan kondisi pada empowerment tersebut

28. HAL-HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN


Hal-hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan persetujuan pembiayaan yang akan diberikan kepada
Debitur:
28.1 Wajib dilakukan survey ke tempat domisili Debitur untuk mengecek kebenaran status tempat tinggal Debitur,
walaupun pertemuan/interview berlangsung di tempat lain, misal: tempat kegiatan usaha/kantor  penjelasan
detail lihat pada Panduan Survey.
28.2 Pihak yang dilakukan cek lingkungan dan hubungan dengan Debitur wajib dicantumkan di survey report.
Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kualitas cek lingkungan yang dilakukan lebih berbobot
menggambarkan kondisi Debitur.
Contoh:
Cek lingkungan dilakukan dengan Bapak Budi, Partner bisnis Debitur, tentu berbeda bobotnya dibandingkan
dengan Tukang Mie yang sedang berdiam/mangkal di sekitar rumah Debitur.
28.3 Harus dilakukan pengecekan atas fisik kendaraan yang dibiayai (bila kendaraan bekas) bersamaan dengan
pengambilan foto unit yang dibiayai.
Pengecekan kendaraan yang dibiayai berguna untuk mengetahui kondisi kendaraan, dan harus dilakukan
bersamaan guna menghindarkan modifikasi atas kendaraan yang akan dibiayai tersebut.Pengambilan foto dan

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.
Divisi : PSD Nomor : 006/PLC/PSD/11-17 Versi : 03 Rev. 1
Tgl. Tgl. Mulai Tgl.
: 22 JAN 2018 : 01 FEB 2018 :
Sosialisasi Berlaku Berakhir
NASIONAL POLICY PEMBIAYAAN DEBITUR - KONVENSIONAL Page : 30 of 30
Dengan berlakunya Policy ini, maka Policy No. 004/PLC/OPP&SQ/03-17 versi 02 dan IM 440/NDS Car/2017 dinyatakan tidak berlaku lagi.
gesekan unit bekas wajib dilakukan/disaksikan langsung oleh CMO/BCMH dan dilaksanakan pada saat yang
bersamaan.
28.4 Penandatanganan perjanjian pembiayaan dan dokumen lainnya harus dilakukan dihadapan CMO/DMO/BCMH.
Tanggal penandatanganan dan dokumen lainnya harus diisi sesuai dengan tanggal aktual dilakukan
penandatanganan, sehingga dapat menghindarkan potensi masalah legal di kemudian hari.
28.5 Seluruh dokumen asli harus dilihat oleh CMO dan dicocokkan dengan foto kopi dokumen yang diserahkan. Bila
tidak dapat dilaksanakan, maka dalam laporan survey WAJIB dijelaskan dokumen mana yang tidak dapat dilihat
aslinya.
Contoh:
Sertifikat rumah asli tidak dapat dilihat, karena rumah masih dalam proses pembiayaan di bank.
28.6 Karyawan WOM Finance dilarang menerima fee/imbalan langsung/tidak langsung dari Dealer/Agen dan Debitur
atau membebankan biaya tambahan ke Debitur untuk keuntungan pribadi/Pihak lain di luar WOM Finance. Apabila
dapat dibuktikan dalam pengecekan oleh Field Verificator maupun Audit, bahwa Karyawan menerima
fee/komisi/uang jasa, maka akan dikenakan sanksi berat, termasuk PHK.
28.7 Harus dilakukan tagging (input data aset pada sistem) atas barang tarikan pada saat masuk gudang, supaya pada
saat jual/dibiayai tidak jadi masalah.
28.8 Pelanggaran atas hal tersebut di atas, akan dikenakan sanksi tegas sesuai ketentuan di Peraturan Perusahaan.

29. KETENTUAN PERALIHAN


Dengan dikeluarkannya Policy ini, seluruh ketentuan yang bertentangan dengan Policy ini dinyatakan tidak berlaku.
Sebaliknya ketentuan yang tidak bertentangan tetap dapat dijalankan sampai adanya pencabutan lebih lanjut.

Demikianlah policy ini dibuat agar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.


/WT

Copyright@2017.”Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT WOM Finance, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin PT. WOM Finance.

Anda mungkin juga menyukai